• Tidak ada hasil yang ditemukan

d ipa 0604756 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d ipa 0604756 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

144

Solfarina, 2012

Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis E-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Reflektif Bagi Mahasiswa Calon Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Berdasarkan hasil, temuan dan pembahasan didapatkan bahwa

pembelajaran ikatan kimia berbasis e-learning dapat meningkatkan keterampilan

berpikir reflektif dan pemahaman mahasiswa secara signifikan pada kelas

e-learning dan pendamping. Hal ini berimplikasi kepada pentingnya e-learning

sebagai alternatif pembelajaran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal dalam

penelitian ini yaitu:

1. Pembelajaran ikatan kimia berbasis e-learning untuk meningkatkan

keterampilan berpikir reflektif mahasiswa memiliki karakteristik:

a) Pembelajaran dimulai dengan permasalahan yang berkaitan dengan

ikatan kimia yang menuntut prediksi, klarifikasi dan relevansi untuk

memotivasi berpikir reflektif. b) Pembimbingan komunitas dan individu.

c) Klarifikasi dan relevansi dalam memberikan jawaban. d) Dosen sebagai

pengarah sehingga pemahaman mahasiswa adalah proses yang

dikendalikan mahasiswa. e) Aktifitas pembelajaran dapat sebagai bahan

penelusuran dosen dan mahasiswa sebagai pendukung berpikir reflektif.

2. Pembelajaran ikatan kimia berbasis e-learning dapat meningkatkan

(2)

145

Solfarina, 2012

Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis E-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Reflektif Bagi Mahasiswa Calon Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan pembelajaran pendamping dengan N-gain rata-rata masing-masing

0,41 dan 0,51 serta gain yang berbeda secara signifikan dimana

e-learning lebih baik sebagai pendamping mata kuliah reguler.

3. Indikator berpikir reflektif yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran

ini adalah prediksi (N-gain rata-rata 0,41 e-learning dan 0,54

pendamping, berbeda signifikan). Klarifikasi ( N-gain rata-rata 0,39 dan

0,51, berbeda secara signifikan. Relevansi ( N-gain 0,20 dan 0,23 tidak

berbeda secara signifikan).

4. Pemahaman mahasiswa terhadap konsep ikatan kimia meningkat dengan

N-gain rata-rata 0,50 untuk e-learning. Kelas pendamping N-gain

rata-rata 0,53, gain kedua kelas ini berbeda secara signifikan. Konsep yang

dipelajari meliputi kestabilan atom, ikatan kimia, ikatan ion, energi kisi,

ikatan kovalen, hibridisasi, orbital molekul, dan ikatan pada logam.

N-gain tertinggi konsep kestabilan atom dan terendah ikatan kovalen.

5. Tanggapan mahasiswa tentang pembelajaran sebagian besar setuju

pembelajaran dapat membuat mahasiswa memikirkan manfaat untuk

profesi guru, mengetahui kekurangan dan kelebihannya dalam belajar,

dan memotivasi untuk belajar lebih lanjut .

6. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran ini adalah koneksi yang

lambat sehingga mempengaruhi jam belajar yang efektif dan peralihan

(3)

146

Solfarina, 2012

Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis E-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Reflektif Bagi Mahasiswa Calon Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Implikasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran berbasis e-learning dengan fasilitas yang ada dan persepsi

mahasiswa yang cukup mendukung dapat dijadikan alternatif

pembelajaran pendamping.

2. Kerjasama pihak LPTK untuk mendukung lingkungan pembelajaran untuk

keterampilan berpikir reflektif mahasiswa calon guru yang merupakan

aset untuk mengembangkan diri dan mengembangkan profesionalitasnya.

C. Saran

Dengan mengacu kepada kesimpulan penelitian dan implikasi dari

penelitian ini, diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dosen kimia fisika untuk menggali kekuatan ikatan kimia untuk dijadikan

sarana berpikir mahasiswa calon guru. Perlu kesungguhan untuk

menjadikan ikatan kimia sebagai mata kuliah yang disenangi karena dapat

menjelaskan fenomena alam dari sudut ikatan kimia.

2. Pengembang web, dosen dan peneliti untuk bahu membahu membentuk

dan mendukung pembelajaran e-learning yang meningkatkan pemahaman

dan keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa untuk pengembangan diri

dan profesionalnya sebagai guru untuk mewujudkan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

3. Mengembangkan indikator lain (seperti fairness) dari keterampilan

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti lain dapat mengembangkan alat ukur keterampilan berpikir kritis kimia pada konsep hidrokarbon, termokimia, dan kesetimbangan kimia dengan menggunakan

generik sains yang diperoleh mahasiswa calon guru kimia melalui tes. keterampilan

pembelajaran kinetika kimia yang dapat membekali mahasiswa calon guru kimia.. penguasaan konsep kinetika kimia dan keterampilan

Pembelajaran Aktif-Kooperatif Dalam Perkuliahan Kinetika Kimia Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Calon Guru1. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru Biologi.

upaya untuk membantu mahasiswa calon guru memahami konsep ikatan kimia,. seperti penggunaan model tiga dimensi ( molimod ) dan penugasan

Pembekalan kemampuan asesmen pembelajaran bagi mahasiswa calon guru kimia terkait oleh aspek konten kimia, pemodelan asesmen di LPTK, pengalaman latihan dan uji coba,