• Tidak ada hasil yang ditemukan

d ipa 0808826 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d ipa 0808826 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

97

Suatma, 2013

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru Biologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Analis Kebutuhan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa mahasiswa yang menjadi subjek penelitian telah memiliki pengetahuan awal

mengenai keterampilan riset pendidikan sains sebelum mengikuti perkuliahan

Metodologi Penelitian. Keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa

diperoleh dari perkuliahan mata kuliah Proses Belajar Mengajar (PBM) dan mata

kuliah bidang Studi yang ada kegiatan praktikumnya. Penguasaan mahasiswa

mengenai keterampilan riset ini masih tergolong rendah, sehingga dalam penelitian

ini dikembangkan program perkuliahan Metodologi Penelitian yang dapat

meningkatkan keterampilan riset kependidikan mahasiswa calon guru Biologi.

Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning

disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan mahasiswa mengenai

keterampilan-keterampilan riset pendidikan sains. Pengembangan program perkuliahan

Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning meliputi pengembangan

Struktur Program Perkuliahan, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Bahan Ajar,

Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tugas-tugas terstruktur.

Hasil Implementasi Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis

Experiential Learning (PPMPEL) menunjukkan adanya peningkatan perolehan skor

postes dibandingkan dengan skor pretes dan juga kemampuan untuk membuat draf

(2)

98

Suatma, 2013

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru Biologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

disimpulkan bahwa pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian

berbasis Experiential Learning dapat meningkatkan keterampilan riset pendidikan

sains mahasiswa calon guru Biologi.

B. Saran

Dari hasil penelitian diketahui bahwa keterampilan riset selain diajarkan

pada mata kuliah Metodologi Penelitian, diajarkan juga pada mata kuliah PBM dan

praktikum mata kuliah bidang studi. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa ada

keterampilan riset yang sama yang diajarkan pada beberapa mata kuliah. Dilihat dari

efektifitas pengajaran, hal ini jelas tidak efektif. Untuk itu, dalam menyusun silabus

mata kuliah disarankan untuk melakukan koordinasi di antara pengampu matakuliah

Metodologi Penelitian dengan pengampu mata kuliah PBM agar tidak ada tumpang-

tindih materi perkuliahan, sehinggga tidak terjadi lagi materi perkuliahan yang sama

diajarkan pada beberapa mata kuliah.

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan pada penelitian ini

terdiri dari diskusi dan penugasan. Penerapan strategi ini ternyata kurang

mengembangkan aspek kognitif mahasiswa. Mahasiswa terfokus pada materi diskusi

dan mengerjakan tugas-tugas dan sebagian besar dari mereka tidak membaca

buku-buku metodologi penelitian. Oleh sebab itu, pengetahuan mereka mengenai

metodologi menjadi rendah. Bagi dosen Metodologi Penelitian yang akan

menerapkan PPMPEL, disarankan selain menggunakan strategi yang ada, juga perlu

(3)

99

Suatma, 2013

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru Biologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diharapkan mahasiswa nantinya akan memiliki keterampilan riset yang baik dan

pengetahuan metodologi penelitian yang luas.

Kesulitan yang dihadapi dalam implementasi PPMPEL adalah dalam

pengelolaan kelas dan pengaturan waktu. Kesulitan ini dikarenakan jumlah

mahasiswanya terlalu banyak (68 mahasiswa), dengan jumlah tersebut pembagian

waktu dan pembagian kelompok menjadi sulit. Berdasarkan hal tersebut, maka

kepada dosen-dosen yang akan memanfaatkan PPMPEL ini dalam perkuliahan

Metodologi Penelitian perlu untuk memperhatikan hal tersebut. Untuk itu, maka

dalam penerapan PPMPEL ini disarankan untuk digunakan pada kelas kecil dengan

jumlah mahasiswa maksimal 30 orang. Dengan jumlah mahasiswa yang sedikit,

maka pembagian kelompok dan pembagian waktu menjadi lebih mudah, sehingga

perkuliahan yang dilaksanakan akan efektif dan akan memberikan hasil yang sesuai

dengan yang diharapkan.

Bagi dosen yang akan menerapkan Program Perkuliahan Metodologi

Penelitian berbasis Experiential Learning (PPMPEL) dalam perkuliahan yang

dilaksanakanya, disarankan untuk tidak menerapkan program perkuliahan ini di

semester pendek. Hal ini dikarenakan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian

Berbasis Experiential Learning dalam meningkatkan keterampilan riset pendidikan

sains lebih menekankan pada latihan-latihan keterampilan, sehingga diperlukan waktu

yang relatif lama untuk melatih keterampilan-keterampilan riset agar mahasiswa

(4)

100

Suatma, 2013

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru Biologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini masih berupa handout

yang dalam penggunaannya masih banyak ditemui kekurangan-kekurangan. Untuk

itu, bagi dosen-dosen yang akan menggunakan bahan ajar ini, sebaiknya bahan ajar

Referensi

Dokumen terkait

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak. terpisahkan dari Peraturan

Konsep, konsep ini sangat berperan dalam mengkontruksikan makna suatu denotatum atau objek yang disebut dengan signified.. Tanda adalah yang mewakili sesuatu

Mereka bersaing untuk menarik minat konsumen sebanyak mungkin, misalnya dengan cara promosi, memberikan potongan harga, ataupun dengan meningkatkan pelayanan mereka agar para

Medan : Forkala Provinsi Sumatera Utara.. Universitas

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X didasarkan pada pertimbangan bahwa kelas tersebut masih memiliki kemampuan matematika yang masih

proses Seleksi Sederhana selanjutnya, maka perusahaan Saudara seperti perihal tersebut diatas untuk dapat hadir dalam acara Klarifikasi dan Negosiasi yang akan dilaksanakan, pada :

Ketika pembuat kebijakan yang lain masih ragu atas keputusan Zhou, mereka (pihak Cina) menyadari akan peran IMF terkait krisis global yang membantu negara-negara yang bangkrut pada

Kompleksitas jaringan produksi yang mencirikan perdagangan global masa kini itulah yang dilihat oleh WTO sebagai peluang bagi negara-negara berkembang dan kurang berkembang agar