• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN IDENTIFIKASI UDANG (Subordo Macrura Natantia) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEDOMAN IDENTIFIKASI UDANG (Subordo Macrura Natantia) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-NYA sehingga buku yang berjudul Pedoman Identifikasi Udang Penaeid (Subordo Macrura Natantia) dapat terselesaikan. Buku ini disusun berdasarkan hasil kajian pustaka dan berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan identifikasi krustasea. Oleh karena keterbatasan yang ada, buku ini baru memuat pedoman identifikasi bagi udang yang termasuk dalam Sub Ordo Macrura Natantia, terutama udang.

Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh staf pengajar pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, yang senantiasa memberikan dukungan terhadap penulis dalam penerbitan buku ini, khususnya Dr.Norma Afiati, yang telah memberikan bantuan referensi.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya saran dan kritik dari para pembaca sangat diharapkan demi untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan datang..

Akhirnya kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya ilmu-ilmu perikanan.

Semarang, Maret 2008 Penulis

(3)

ii

CARA MENGGUNAKAN BUKU INI

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... iv

A. SISTIMATIKA UDANG... 1

B. ANATOMI DAN CARA PENGUKURAN ... 5

C. KARAKTERISTIK UDANG SUBORDO MACRURA NATANTIA ... 14

1. Superfamili Sergestoidea ... 14

2. Superfamili Penaeoidea ... 15

D. INFRAORDO STENOPODIDEA ... 16

E. INFRAORDO CARIDEA ... 17

BAB III

KUNCI IDENTIFIKASI INFRAORDO PENAEIDEA

A. SUPERFAMILI: SERGESTOIDEA ... 19

1. Kunci Jenis Kelamin pada Acetes ... 19

2. Kunci Identifikasi Acetes Betina ... 22

3. Kunci Identifikasi Acetes Jantan ... 25

B. SUPERFAMILI: PENAEOIDEA ... 27

(5)

Daftar Isi

v

a. Ciri-ciri Umum ... 29

b. Habitat, Biologi, dan Perikanan ... 31

c. Kunci Identifikasi Famili Aristeidae ... 33

2. Famili Solenoceridae ... 34

a. Ciri-ciri umum ... 34

b. Habitat, Biologi, dan Perikanan ... 35

c. Kunci identifikasi Solenoceridae ... 37

3. Famili Penaeidae ... 45

a. Ciri-ciri Umum ... 45

b. Habitat, Biologi, dan Perikanan ... 47

c. Kunci Identifikasi Genera Penaeidae ... 51

(6)

A.

SISTIMATIKA UDANG

(7)

Kunci Identifikasi Udang 2

Secara taksonomi, udang termasuk krustasea dalam sub ordo Macrura Natantia, yang berbeda dari lobster (sub ordo Macrura Reptantia). Pada umumnya tubuh pipih lateral, pleopoda (appendage abdomen) berkembang baik, sternum thoracic sering kecil dan tidak mudah diamati. Pleuron pada abdomen pertama (atau lempeng lateral) berkembang baik (sebesar pleura segmen berikutnya) dan telson umumnya meruncing ke arah distal.

(8)

Kunci Identifikasi Udang 3 ada batasan yang jelas. Shrimp biasanya digunakan untuk spesies udang yang berukuran kecil, sedangkan prawn digunakan untuk spesies uang yang berukuran besar. Meskipun demikian penggunaannya sering rancu pada suatu negara atau wilayah.

Terdapat sekitar 3 047 spesies udang yang telah terdata, dan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok besar (Infraordo) yaitu :

1. Infraordo Penaeidea, ysng terdiri dari Superfamili Sergestoidea (sekitar 94 spesies) dan Superfamili Penaeoidea (376 spesies)

2. Infraordo Stenopodidea (376 spesies). 3. Infraordo Caridea (2 517 spesies)

Ceridea mempunyai jumlah spesies yang paling dominan, meskipun hanya beberapa spesies yang cukup melimpah dan penting bagi perikanan. Jumlah pasti spesies udang yang ada belum diketahui, terutama dari Caridea dan Stenopodidea. Spesies udang yang memiliki nilai komersial penting baru beberapa yang telah dilakukan penelitian secara mendalam. Sedangkan penelitian yang dilakukan terhadap spesies udang non ekonomis penting masih sangat terbatas. Penelitian tentang Caridea di Philipina dan daerah sekitarnya, menunjukkan bahwa 528 spesies ditemukan di daerah tersebut.

(9)

Kunci Identifikasi Udang 4 Stenopodidea (dengan famili tunggal Stenopodidae) tidak mempunyai nilai ekonomis penting, namun beberapa spesies darinya, terutama spesies yang hidup di ekosistem terumbu karang, kadang-kadang dijadikan hiasan di akuarium sehingga mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Udang yang paling komersial adalah udang anggota Penaoidea. Pada saat ini kira-kira 300 spesies udang ekonomis penting tersebar luas di dunia dan hanya sekitar 100 spesies yang tertangkap. Sebagian spesies dari Penaeidae berukuran sedang dan sering ditemukan dalam jumlah besar di perairan dangkal sepanjang continental shelf, pada perairan dengan dasar yang berlumpur.

Spesies anggota Superfamili Penaeoidae dari famili Aristiidae dan Solenoceridae hidup di perairan laut dalam, dan sebagian besar belum dieksploitasi. Dua famili tersebut sering tertangkap dengan menggunakan trawl. Hal ini mengidikasikan bahwa udang tersebut memiliki potensi komersial untuk pengembangan perikanan laut dalam di masa mendatang. Sedangkan spesies anggota Superfamili Penaeoidae dari famili Sicyonidae umumnya berukuran kecil, tidak melimpah, dan tidak memiliki potensi komersial.

(10)

Kunci Identifikasi Udang 5

B. ANATOMI DAN CARA PENGUKURAN

Guna membantu dalam melakukan identifikasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu terminologi teknis, cara pengukuran bagian – bagian tubuh udang yang menjadi kunci identifikasi, serta berbagai istilah yang sering digunakan dalam melakukan identifikasi udang.

(11)

Kunci Identifikasi Udang 6 Gambar 2. Karapas udang beserta bagian-bagiannya (atas: tampak lateral;

(12)

Kunci Identifikasi Udang 7 Gambar 3. Pereiopoda dengan lengan (sumber: Chan, 1998)

(13)

Kunci Identifikasi Udang 8 Gambar 5. Tipe-tipe duri pada telson (sumber: Chan, 1998)

(14)

Kunci Identifikasi Udang 9 a

b

c

d

Gambar 7. Tipe dasar telikum pada udang penaeid betina (tampak ventral) (a: Penaeus; b: Parapenaeopsis; c: Metapenaeus; d:

(15)

Kunci Identifikasi Udang 10 Gambar 8. Tipe dasar petasma pada udang penaeid jantan (tampak ventral) (a: Penaeus; b: Parapenaeopsis; c: Metapenaeus; d:

Metapenaeopsis).

a

c d

(16)
(17)

Kunci Identifikasi Udang 12

C. KARAKTERISTIK UDANG SUBORDO MACRURA

NATANTIA

1. INFRAORDO PENAEIDEA

a. Superfamili Sergestoidea

Udang dari Superfamili Sergestoidea umumnya berukuran kecil sampai dengan mikroskopis, tubuh kokoh, pipih secara lateral, cangkang agak lunak, rostrum dan 2 (dua) pasang pereiopoda terakhir mereduksi (tidak ada pada Luciferidae). Abdomen dengan bagian posterior pleura (lempeng lateral) menutup bagian anterior pleura berikutnya. Udang jantan dengan organ kopulatory besar, terdapat pada pasang pleopoda pertama. Udang anggota Sergestoidea umumnya pelagis, dengan telur dilepas langsung ke perairan (telur dibawa pada pasang ke dua dari pereiopoda pada Luciferidae).

(18)

Kunci Identifikasi Udang 13 b. Superfamili Penaeoidea

Udang dari famili Penaeoidea berukuran kecil sampai dengan besar, seluruh pasangan pereiopoda berkembang baik, dengan tiga pasang pertama membetuk capit, dan tidak ada capit yang secara khusus membesar. Bagian posterior pleura menutup bagian anterior pleura berikutnya. Organ kopulatory besar (Gambar 8). Pada udang jantan, petasma terdapat pada pasangan pertama pleopoda. Pada udang betina, telikum terdapat pada posterior thoracic sternite atau diantara pereiopoda ke 4 dan 5 (Gambar 7). Telur dilepas ke perairan, tidak ada sisa pada abdomen betina.

Gambar 11. Penaeoidea (Sumber: Chan, 1998)

2. INFRAORDO STENOPODIDEA

(19)

Kunci Identifikasi Udang 14 bagian anterior pleura berikutnya. Jantan dan betina tanpa organ kopulatory khusus yang besar, betina membawa telur pada bagian abdomen hingga menetas.

Gambar 12.Stenopodidea (Sumber: Chan, 1998)

3. INFRAORDO CARIDEA

(20)
(21)

Kunci Identifikasi Udang 16

D.

KUNCI IDENTIFIKASI UDANG PENAEIDEA

1. SUPERFAMILI SERGESTOIDEA

1a. Kepala memanjang (Gambar 14), tidak branchiae, ukuran

sangat kecil, panjang tubuh ± 1 cm ... Luciferidae 1b. Kepala tidak secara khusus memanjang, ada branchiae,

ukuran kecil, panjang tubuh dewasa umumnya lebih dari

2 cm ...Sergestoidae ... 2

Gambar 14.Luciferidae (Sumber: Chan, 1998) 2a. Pereiopoda ke 4 atau ke 5 hampir hilang, mereduksi

menjadi sepasang protumberances (tonjolan membengkak, genital coxae) pada udang jantan (Gambar 15). Maxillae pertama dan maxilliped pertama tanpa palp. Maxillae ke dua dengan lobe (bangunan bundar) tunggal

(22)

Kunci Identifikasi Udang 17 Gambar 15.Acetes (Sumber: Chan, 1998)

2b. Pereiopoda ke 4 atau pereiopoda ke 5 ada, dengan pereiopoda ke 5 lebih pendek dari pereiopoda ke 4 (Gambar 16). Maxillae pertama dan maxilliped pertama

dengan palp. Maxillae ke dua dengan 2 lobe ... genera lain

(23)

Kunci Identifikasi Udang 18 a

b a. Kunci Jenis Kelamin pada Acetes

1a. Sepasang protuberanches (genital coxae Gambar 15) di antara pereiopoda ke 3 dan pleopoda pertama. Antennular flagella bawah dengan 1 atau 2 duri penjepit, atau modifikasi darinya (Gambar 17a). Petasma (Gambar

17b) berada pada pleopoda pertama ... jantan 1b. Tidak ada protuberanches pada daerah genitalnya;

antenullar flagella bawah tanpa duri, petasma tidak ada .. betina

(24)

Kunci Identifikasi Udang 19 c. Kunci Identifikasi Acetes Betina

1a. Apex telson membulat atau truncated (Gambar 18a). ... 2 1b. Apex telson berbentuk segitiga (Gambar 18b) ... 3

Gambar 18.Apex dari telson

2a. Thoracic sternite (lempeng ventral pada thorax) yang ke

tiga mengarah ke posterior (Gambar 19b) ... A. japonicus 2b. Thoracic sternite (lempeng ventral pada thorax) yang ke

tiga tidak mengarah ke posterior (Gambar 19a) ... A. serrulatus

(25)

Kunci Identifikasi Udang 20 3a. Gigi procurved terdapat dasar/pangkal pleopoda pertama 4 3b. Gigi procurved tidak terdapat di antara segmen II paling

proximal pleopoda pertama ... 6 4ª. Tepi bagian dalam dari dasar/pangkal pereiopoda ke tiga

dengan proyeksi meruncing yang ramping. Thoracic sternite (lempeng ventral pada thorax) III dan IV

terdapat kanal yang dalam longitudinal ... A. indicus 4b. Tepi bagian dalam dari dasar/ pangkal pereiopoda III

tanpa proyeksi meruncing yang ramping. Thoracic

sternite III dan IV tidak ada kanal longitudinal ... 5 5a. Segmen I dari antennular peduncle (tangkai yang

menopang antennular) sepanjang segmen II dan II; tepi dalam distal (jauh dengan pusat tubuh) dari dasar pereiopoda III berakhir pada suatu proyeksi yang tumpul

... A. intermedius 5b. Segmen I dari antennular peduncle lebih panjang

daripada segmen II dan I; dasar pereiopoda III tanpa

proyeksi ... A. erythraeus 6a. Antennular flagellum bawah dengan 20 segmen atau

kurang, tepi dalam bagian distal dari dasar pereiopoda III berakhir pada suatu proyeksi; sepasang protuberanches kecil terdapat pada bagian anterior dari thoracic sternite

III ... A. sibogae 6b. Antennular flagellum bawah dengan 20 segmen atau

(26)

Kunci Identifikasi Udang 21 tanpa proyeksi; sepasang protuberanches besar terdapat

pada bagian anterior dari thoracic sternite III ... A. Vulgaris

c. Kunci Identifikasi Acetes Jantan

1a. Tepi anterior dari genitalcoxae membulat; petasma tanpa

pars astringens (Gambar 17b) ... 2 1b. Tepi anterior dari genital coxae meruncing; petasma

dengan pars astringens (Gambar 17b) ... 4 2a. Gigi procurved terdapat di antara segmen II proximal dari

pleopoda I, antennular flagellum bawah dengan satu

clasping sipne ... A. indicus 2b. Gigi procurved tidak ada di antara segmen II paling

proximal dari pleopoda I, antennular flagellum bawah

dengan 2 clasping sipne ... 3 3ª. Antennular flagellum bawah dengan proyeksi berbentuk

segitiga ... A. serrulatus 3b. Segmen pertama dari cabang utama antennular flagellum

bawah tanpa proyeksi segitiga ... A. japonicus 4a. Gigi procurved terdapat di antara segmen II proximal dari

pleopoda I ... 5 4b. Gigi procurved tidak ada di antara segmen II proximal

(27)

Kunci Identifikasi Udang 22 5a. Segmen I antennular peduncle lebih pendek dari segmen

II dan III; capitulum petasma dengan 3 sampai 5 tonjolan

mirip pancing besar di sepanjang tepi luar ... A. intermedius 5b. Segmen I dari antennular peduncle lebih panjang dari

segmen II dan III sedemikian rupa, capiculum dari petasma dengan 1 mirip pancing besar sepanjang tepi

luar ... A. erythraeus 6a. Antennular flagellum bawah dengan 12 segmen atau

kurang, capitulum petasma dengan sebuah mirip pancing

besar dan sering ada tambahan satu di tepi bagian luar ... A. sibogae 6b. Antennular flagellum bawah dengan 17 segmen atau

lebih, capitulum petasma dengan 3 mirip pancing besar

(28)

Kunci Identifikasi Udang 23 2. SUPERFAMILI: PENAEOIDEA

1a. Rostrum sangat pendek dengan 1 atau 2 gigi atas, atau antenullar flagellum atas sangat pendek dan melekat

pada dasar segmen distal antennular (Gambar 20) ... Aristeidae

Gambar 20.Aristeidae (Sumber: Chan, 1998) 1b. Rostrum selalu dengan lebih dari 3 gigi atas, antennular

flagellum atas dan bawah sama panjang, dan melekat

pada ujung antennular peduncle ... 2 2a. Pleopoda dengan hanya 1 cabang; abdomen sering dengan

banyak kanal yang dalam dan groove (celah, cekungan)

(Gambar 21) ... Sicyoniidae

(29)

Kunci Identifikasi Udang 24 2b. Pleopoda dengan 2 cabang; abdomen tanpa atau dengan

sedikit groove ... 3 3ª. Cervical groove sangat jelas dan memanjang sampai

dengan sekitar dorsal karapas, terdapat duri post-orbital

maupun post-antennal (Gambar 22) ... Solenoceriidae 3b. Cervical groove jauh dari dorsal karapas, duri post-orbital

dan post-antennal tidak ada (Gambar 23) ... Penaeidae

Gambar 22.Solenoceridae (Sumber: Chan, 1998)

(30)

Kunci Identifikasi Udang 25

atau b) rostrum pendek, tidak mencapai belakang mata, dengan 1 atau 2 gigi

atas (subfamili Benthesicyminae). Tidak memiliki proyeksi pada pangkal

tangkai mata, tetapi terdapat turbercle pada bagian dalamnya (sangat kecil

pada Aristaeomorpha). Pada subfamili Aristeinae, antennular flagellum atas

sangat pendek dan melekat ke pangkal antennular segmen distal. Karapas

tidak ada duri post-orbital dan post-antennal. Cervical groove ke dua-duanya

panjang, memanjang sampai ke dorsal karapas, atau sangat pendek.

Ke lima pasang pereiopoda berkembang baik, pereiopoda ke empat

memiliki 2 arthrobranch yang berkembang baik (tersembunyi di bawah

karapas). Pada udang jantan, sepasang endopod ke dua dari pleopoda

(abdominal appendages) dengan appendix masculina dan appendix interna,

tetapi tanpa proyeksi lateral. Pleopoda ke tiga dan ke empat bercabang 2.

Telson dengan 1 sampai 4 pasang duri lateral yang dapat digerakan. Warna:

ciri khas dari udang laut dalam, tubuh kemerahan atau merah tua,

(31)

Kunci Identifikasi Udang 26 Gambar 24.Aristeidae (Sumber: Chan, 1998)

2) Habitat, Biologi, dan Perikanan

Semua spesies dari anggota famili Aristeidae hidup di laut dan pada perairan yang sangat dalam (umumnya lebih dalam dari 300 m), dengan pengecualian anggota dari subfamili Benthesicyminae yakni Bathypelagic

(sampai kedalaman sekitar 5 413 m), sedangkan anggota Aristeinae adalah

bentik dan lebih suka dasar yang halus. Udang Aristeid umumnya berukuran

besar dan dapat mencapai panjang tubuh 33 cm. Jenis kelamin mudah

dibedakan dengan adanya organ copulatory (petasma) pada pasangan

pertama pleopoda untuk udang jantan, sedangkan pada udang betina

mempunyai posterior thoracic sternites yang dimodifikasi menjadi suatu

organ penerima sperma (spermreceptacle tanda yang menarik) atau telikum,

yang menerima spermatophore atau kantong sperma (spermsacs) (biasanga

warnanya keputihan atau kekuningan) setelah matang. Bentuk petasma dan

telikum sering spesifik dan sangat membantu untuk identifikasi spesies.

Telur kecil dan banyak, dilepaskan langsung ke perairan dan tidak

menyisakan pada abdomen betina. Larvae bersifat planktonis dan memiliki

(32)

Kunci Identifikasi Udang 27

Aristeid ditemukan dari Pasifik Tengah Bagian Barat, tetapi bukan ekonomis

penting karena berada pada perairan laut dalam. Meskipun demikian, pada

beberapa spesies cukup melimpah, ukuran cukup besar dan umumnya

tertangkap dengan trawl pada laut dalam, sehingga di masa yang akan datang

merupakan potensi untuk dikembangkan.

3) Kunci identifikasi famili Aristeidae

1a. Rostrum dengan 5 gigi atas, duri hepatik ada (Gambar 25) Aristaeomorpha foliacea 1b. Rostrum dengan hanya 3 gigi atas, duri hepatik tidak ada

(Gambar 26) ... 6

Gambar 25. Karapas (tampak lateral) pada Aristaeomorpha (Sumber: Chan, 1998)

(33)

Kunci Identifikasi Udang 28 2b. Crest pada karapas sangat nyata dan kanal ramping

(Plesiopenaeus) ... P. Edwardsianus

b. Famili Solenoceridae 1) Ciri-ciri Umum

Rostrum berkembang baik (memanjang mencapai pertengan mata),

selalu memiliki lebih dari 3 gigi atas (termasuk pada karapas); tidak ada

proyeksi pada dasar tangkai mata, tetapi terdapat suatu tubercle pada sisi

dalamnya. Antennular flagella atas maupun bawah panjang (kuat pipih

secara lateral dan seperti tabung pada Solenocera), sama panjang, dan

melekat pada ujung antennular peduncle. Karapas dengan duri post-orbital

atau post-antennal; cervical groove panjang, memanjang sampai sekitar

bagian dorsal karapas. Lima pasang pereiopoda semuanya berkembang baik,

pereiopoda ke lima memiliki 2 arthrobranchs yang berkembang baik

(tersembunyi di bawah karapas). Pada udang jantan, endopoda dari pleopoda

ke dua dengan appendix masculina, appendix interna, dan proyeksi lateral.

Pleopoda III dan IV bercabang dua. Telson umumnya dengan sedikitnya

sepasang duri lateral yang tidak bergerak.

Warna: umumnya pink sampai merah; kadang-kadang pucat pada

(34)

Kunci Identifikasi Udang 29 Gambar 27. Beberapa Ciri Kunci pada Solenoceridae (Sumber: Chan, 1998) 2) Habitat, Biologi, dan Perikanan

Ditemukan pada perairan dalam lepas pantai, dari kedalaman 2

sampai dengan 5 700 m (umumnya lebih dari 20 m). Pada umumnya bentik

dengan lebih menyukai dasar perairan yang lunak. Spesies dari genus

Solenocera sering membenam dalam lumpur pada saat siang hari, dengan

hanya antennular flagella mirip tabung menyembul ke luar untuk respirasi.

Panjang tubuh berkisar antara 2.5 sampai 21.5 cm, tapi sebagian besar

spesies berukuran sedang. Jenis kelamin mudah dibedakan dengan adanya

organ copulatory yang besar (petasma) yang terletak pada pasangan pertama

pleopoda pada udang jantan, sedangkan pada udang betina mempunyai

posterior thoracic sternites yang dimodifikasi menjadi penampung sperma

yang besar (telikum), yang menerima spermatophores atau kantong sperma

(biasanya keputihan atau kekuningan) setelah matang.

Bentuk dari petasma dan thelycum seringkali spesifik dan sangat

berguna untuk identifikasi spesies. Telur kecil dan banyak, dan langsung

(35)

Kunci Identifikasi Udang 30

planktonis dan memiliki stadia nauplius. Terdapat sekitar 8 genera dan 36

spesies udang Solenocerid yang telah tercatat. Udang-udang tersebut

umumnya ditemukan di perairan dalam, dan hanya ada beberapa yang ikut

tertangkap (bycatch) dalam perikanan trawl. Meskipun demikian, belum

semua spesies dari Solenoceridae teridentifikasi, dan sebagian besar darinya

belum diusahakan secara komersial dan status taksonomi beberapa spesies

belum jelas.

Gambar 28. Beberapa Ciri Kunci pada genus Solenocera (Sumber: Chan, 1998)

3) Kunci identifikasi Solenoceridae

1a. Antennular flagella agak membulat dan seperti benang (Gambar 29a), rostrum kokoh convex (Gambar 30a), exopoda dari uropoda dengan duri disto-lateral

(36)

Kunci Identifikasi Udang 31 Gambar 29.Penampang melintang dari antennula fagellum (Sumber: Chan,

1998).

1b. Antennular flagella agak silindir dan seperti bola (Gambar 29b), rostrum hampir horisontal (Gambar 30b), exopoda pada uropoda tanpa duri disto-lateral

(Solenosera) ... 2

Gambar 30.Karapas (tampak lateral) (Sumber: Chan, 1998).

(37)

Kunci Identifikasi Udang 32 Gambar 31.Telson (tampak dorsal) pada Solenocera (Sumber: Chan, 1998). 3a. Post-rostralcrest (bagian yang menonjol) meninggi ... 4 3b. Post-rostral crest lunak dan rendah ... 10 4a. Post-rostral crest sangat tinggi dan seperti lempengan

(gambar 32a dan b) ... 5 4b. Post-rostral crest terpisah tapi tidak seperti lempengan

(gambar 33a dan b) ... 6

(38)

Kunci Identifikasi Udang 33

a b

Gambar 33.Karapas (a: Solenocera coelbeli, Sumber: Crosnier, 1989 dalam Chan, 1998)b: Solenocera australiana, (Sumber: Chan, 1998). 5a. Rostrum memanjang mencapai 2/3 mata, post-rostral

crest di belakang cervical notch dengan bagian anterior secara jelas lebih tinggi dari pada bagian posterior

(Gambar 32a) ... S. choprai 5b. Rostrum berkembang mencapai 1/2 mata, post-rostral

crest di belakang cervical notch dengan bagian posterior secara jelas lebih tinggi dari pada bagian posterior

(Gambar 32b) ... S. alticarinata 6a. Post-rostral crest terpisah dari gigi post-rostral oleh suatu

notch di atas cervical groove (Gambar 33a) ... S. koelbeli 6b. Tidak ada notch di antara gigi post-rostral dan

post-rostral crest (Gambar 33b) ... 7 7a. Bagian poterior hepatik groove dan bagian anterior

branchiocardiac groove ke duanya sangat terpisah dan

melengkung ke bagian bawah; posterior crest di belakang cervical groove kadang-kadang dengan gigi atas; bagian median segmen abdomen pertama sangat sempit dan dorsal crest pada segmen abdomen ke dua

(39)

Kunci Identifikasi Udang 34 Gambar 34.Abdomen (tampak dorsal) (Sumber: Crosnier, 1989 dalam Chan,

1998)

7b. Bagian posterior hepatik groove dan bagian anterior branchiocardiac groove ke duanya tidak terpisah dan

melengkung ke bawah; posterior crest di belakang cervical groove tanpa gigi; bagian tengah dari segmen abdomen pertama cukup luas dan dorsal crest pada

segmen abdomen ke dua tidak terpisah ... 9 8a. Rostrum dengan batas bagian bawah hampir convex

(Gambar 35a); petasma dengan tepi distal berduri dengan banyak spinules panjang (Gambar 31b); telikum dengan ridge (tonjolan) posterior thoracic hampir lurus (Gambar

(40)

Kunci Identifikasi Udang 35

a b c

Gambar 35.Rostrum (tampak lateral, a: Solenocera australiana; b: Solenocera melanth ; c: Solenocera halli ) (Sumber: Crosnier, 1989 dalam Chan, 1998)

8b. Rostrum dengan sisi bawah seperti gergaji, sangat lurus atau hampir concave (Gambar 35b,c); petasma dengan spinules pada tepi distal pendek, dan tidak begitu jelas; telikum dengan tonjolan posterior thoracic yang kokoh

bilobed (bercabang dua) (gambar 37b,c) ... 9

(41)

Kunci Identifikasi Udang 36 Gambar 37.Telikum pada Solenosera (Sumber: Pérez Farfante dan Grey, 1980

dalam Chan, 1998).

9a. Ujung anterior hepatik crest sangat convex (Gambar 38a); petasma dengan dorso-lateral lobule dengan 0 – 13 terminal spinules (Gambar 36a); telikum terdapat 2 – 3 pasang protuberanches di tengah, dengan pasangan submediannya lebih besar daripada lateralnya (Gambar

37c) ... S. melantho 9b. Ujung anterior dari hepatik crest hanya convex ramping

atau hampir lurus (Gambar 38b); petasma dengan dorso-lateral lobule ditopang 18-40 terminal spinules (Gambar 36c); telikum selalu ditopang 2 pasang protuberanches di tengah, dengan pasangan submediannya lebih kecil

(42)

Kunci Identifikasi Udang 37 Gambar 38.Sudut Anterior pada Karapas (Sumber: Crosnier, 1989 dalam

Chan, 1998).

10a. Rostrum dengan 6 - 7 gigi atas yang besar dan terpisah dengan baik (Gambar 39a). Antennular flagella 0,8 – 1,2 kali panjang karapas dan umumnya tersusun atas kurang

dari 60 ruas ... S. pectinulata 10b. Rostrum umumnya dengan 8-9 gigi atas yang kecil

(Gambar 39b). Antennular flagella 1,3 – 1,9 kali panjang

(43)

Kunci Identifikasi Udang 38

a b

Gambar 39. Sudut Anterior dari Karapas (a: Solenocera pectinulata ; b: Solenocera pectinata (sumber: Crosnier, 1978 dalam Chan, 1998).

c. Famili: Penaeidae 1) Ciri-ciri Umum

Rostrum berkembang baik dan umumnya memanjang sampai

belakang mata, selalu lebih dari 3 gigi atas. Tidak ada proyeksi pada dasar

tangkai mata dan tidak ada tubercle pada sisi dalamnya. Antennular flagella

atas maupun bawah sama panjang, melekat pada ujung antennular peduncle.

Karapas tidak memiliki duri post-orbital atau post-antennal. Cervical groove

umumnya pendek, selalu dengan jarak dari dorsal karapas. Lima pasang

pereiopoda berkembang baik, pereiopoda ke empat dengan suatu

arthrobranch tunggal yang berkembang baik (tersembunyi di bawah

karapas). Pada udang jantan, endopoda dari pleopoda ke dua dengan hanya

appendix masculina. Pleopoda ke tiga dan ke empat bercabang menjadi 2

cabang. Telson meruncing, dengan atau tanpa dan/atau duri lateral yang tetap

atau yang dapat digerakkan.

Warna: warna tubuh bervariasi dari semi-translucent sampai hijau

keabuan gelap atau kemerahan, sering dengan bintik-bintik yang jelas, garis

(44)

Kunci Identifikasi Udang 39

Spesimen hidup atau yang masih segar, khususnya genus Penaeus, dapat

dengan mudah dibedakan dari pewarnaannya.

2) Habitat, Biologi, dan Perikanan

Anggota famili biasanya hidup di laut, juvenile dan udang muda sering

ditemukan di perairan payau, kadang-kadang dengan salinitas sangat rendah

(beberapa didapatkan di perairan tawar). Beberapa udang penaeid, khususnya

dari genera Parapenaeus dan Penaeopsis, ditemukan pada perairan dalam,

dengan kedalaman lebih dari 750 m. Penaeidae sebagian besar bersifat

benthik, terutama ditemukan pada dasar yang lunak tapi beberapa species

(misal. genus Funchalia) bersifat pelagis dan yang lainnya ditemukan tinggal

di ekosistem terumbu karang (misal genera Heteropenaeus,

Trachypenaeopsis, juga beberapa Metapenaeopsis). Ukuran tubuhnya

berkisar antara 2.5 to 35 cm. jenis kelaminnya mudah dibedakan dengan

adanya organ copulatory (petasma) yang sangat besar pada pasangan

pleopoda pertama pada udang jantan, sedangkan pada udang betina memiliki

posterior thoracic sternites yang dimodifikasi menjadi sperm receptacle

tanda yang menarik (telikum) yang menerima spermatophora atau kantong

sperma (biasanya keputihan atau kekuningan setelah matang gonad). Bentuk

petasma dan telikum sering specifik dan sangat membantu dalam identifikasi

spesies. Telur kecil dan banyak, dilepaskan langsung ke perairan dan tidak

disisakan pada abdomen betina. Larva planktonis dan mempunyai stadia

nauplius.

Siklus hidup Penaeus dan Metapenaeus, dua genus udang paling

ekonomis penting cukup komplek. Lebih detail baca Saputra (2008). Udang

dewasa beruaya dari perairan pantai yang dangkal ke perairan lepas pantai

untuk memijah pada kedalaman antara 10 sampai 80 m. Telur menetas

(45)

Kunci Identifikasi Udang 40

disebut sebagai nauplii. Nauplius akan mengalami beberapa substadia

sebelum mengalami metamorphoses menjadi stadia mysis. Larva bersifat

planktonis dan dibawa arus ke perairan pantai dan pada saat itu telah menjadi

postlarvae. Hal ini terjadi sekitar 3 (tiga) minggu setelah menetas dengan

panjang sekitar 6 - 14 mm dan telah menyerupai bentuk udang. Post-larva

bersifat planktonis, kemudian hidup di dasar perairan dangkal dengan dasar

yang halus. Pada daerah tersebut (nursery ground), PL akan tumbuh dengan

cepat menjadi juvenil, kemudian akan bergerak bertahap ke mulut sungai

atau laguna atau estuarin, sampai menjelang dewasa. Selanjutnya udang akan

bermigrasi ke perairan lepas pantai, untuk tumbuh dan matang gonad, dan

ketika mencapai spawning ground, betina matang gonad akan memijah dan

siklus akan terulang. Sebagian besar udang di daerah tersebut berumur satu

tahun, kadang-kadang lebih dari 2 tahun (atau bahkan 3 tahun).

Menurut Chan (1998) pada saat ini, 11 genera dan 112 spesies penaeid

telah ditemukan. Genus Penaeus secara ekonomis yang paling penting.

Species dari Penaeus tertangkap oleh trawls, seines, set nets, traps, dan alat

tangkap artisanal, dengan P. merguiensis dan P. monodon merupakan 2

speies paling penting. Budidaya udang Penaeus sangat terkenal di beberapa

negara, terutama Penaeus monodon.

Genus terpenting ke dua adalah Metapenaeus, yang juga telah

diusahakan dalam budidaya di tambak. Genus terpenting ke tiga adalah

Parapenaeopsis, yang banyak tertangkap sebagai sampingan (bycatch).

Genera lain yang nampaknya kurang melimpah dibanding 3 genera

sebelumnya adalah, Metapenaeopsis dan Trachypenaeus, yang

kadang-kadang juga tertangkap sebagai bycatch. Dua genera udang perairan dalam

yaitu Parapenaeus dan Penaeopsis ditinjau dari aspek perikanan kurang

penting, meskipun uji coba penangkapan dengan trawl di laut dalam

(46)

Kunci Identifikasi Udang 41

merupakan potensi yang menarik bagi perikanan ke depan. Masih terdapat 4

genera yang secara ekonomi kurang menarik, yakni Atypopenaeus yang

umumnya sangat kecil dan tidak melimpah, Heteropenaeus dan

Trachypenaeopsis yang ditemukan pada ekosistem terumbu karang dan

berukuran kecil, serta Funchalia yang merupakan genus laut dalam yang

bersifat pelagis.

Catatan untuk Identifikasi

Bentuk petasma pada udang jantan dan telikum pada udang betina

merupakan ciri taksonomis yang sangat penting pada beberapa genera udang

penaeid, seperti Metapenaeopsis, Metapenaeus, Parapenaeopsis,

Parapenaeus dan Trachypenaeus. Petasma dan telikum belum berkembang

penuh pada saat masih juvenil, dan oleh karenanya identifikasi terhadap

juvenil sering mengalami kesulitan. Untuk itu sangat disarankan

menggunakan spesies dewasa untuk keperluan identifikasi. Untuk

membedakan antara jantan dewasa dan juvenil adalah bahwa pada udang

jantan dewasa, bagian kanan dan kiri dari petasma are sangat kaku dan kuat

bersatu dengan yang lainnya (sangat sulit untuk dipisahkan), sedangkan pada

juvenil jantan bagian kanan dan kiri dari petasma ke duanya tidak bergabung

atau hanya unit yang lemah (mudah dipisahkan) dan kadang-kadang lunak

dengan scultpure (celah atau cekungan pada permukaan) yang tidak jelas. Pada udang betina dewasa, telikum sculpture sangat jelas dengan tonjolan

dan lekukan sangat jelas, sedangkan pada juvenil betina, telikum hanya

(47)

Kunci Identifikasi Udang 42 3) Kunci Identifikasi Genera Penaeidae

1a. Rostrum dengan gigi atas dan bawah (Gambar 40a) ... 2 1b. Rostrum tanpa gigi bawah (Gambar 40b) ... 3

Gambar 40. Rostrum pada Penaeidae (a: Penaeus; b: Metapenaeus)

(Sumber: Chan, 1998).

2a. Abdomen banyak terdapat groove yang dalam (Gambar

41a) ... Heteropenaeus 2b. Abdomen bersih dari groove dan halus (Gambar 41b) ... Penaeus 3a. Telson dengan sepasang duri lateral yang besar dan tetap

pada pada dekat ujung (Gambar 42) ... 4 3b. Telson tanpa sepasang duri lateral yang besar dan tetap

pada pada dekat ujung... 7

Gambar 41. a. Hetereopenaeus lingmianus; b: Penaeus (Sumber: Chan, 1998).

a b

(48)

Kunci Identifikasi Udang 43 Gambar 42.Telson (tampak dorsal) (Sumber: Lee and Yu, 1977 dalam Chan,

1998).

4a. Badan penuh tertutup oleh rambut pendek, dengan groove dan crest pada karapas kabur (Gambar 43a), petasma asimetris (Gambar 43b) maxilliped ke 3dengan duri pada pangkal segmen abdomen ke dua, dengan dorsal carina

pendek. Karapas tanpa suture longitudinal ... Metapenaopsis 4b. Badan hampir tanpa rambut, dengan groove dan crest

pada karapas jelas (Gambar 44a), petasma simetris

(Gambar 44b dan 45b) ... 5

(49)

Kunci Identifikasi Udang 44 Gambar 44.Parapenaeus (Sumber: Chan, 1998).

5a. Karapas tanpa suture longitudinal dan vertikal (Gambar

45a), telson dengan duri lateral yang dapat digerakan ... 6

Gambar 45.Penaopsis (Sumber: Chan, 1998).

5b. Karapas dengan suture longitudinal dan vertikal (Gambar 44a), telson tanpa duri lateral yang dapat digerakan

(Gambar 42c) ... Parapenaeus 6a. Rostrum jauh melampaui mata; duri pterygostomian ada

(Gambar 45a). Pereiopoda ke dua tanpa duri pada dasar.

(50)

Kunci Identifikasi Udang 45 6b. Rostrum pendek tidak melampaui mata; duri

pterygostomian tidak ada (Gambar 46), hidup di perairan

karang ... Trachypenaopsis richtersii 7a. Maxilliped III dengan epipoda, petasma asimetris

(Gambar 47b); (pelagis) (Gambar 47a) ... Funchalia 7b. Maxilliped III tanpa epipoda, petasma simetris (Gambar

48b); (hidup bentik) ... 8

Gambar 46. Trachypenaopsis richtersii (Sumber: Hayashi, 1992 dalamChan, 1998).

(51)

Kunci Identifikasi Udang 46 8a. Pereiopoda V tanpa exopoda (karapas tanpa suture

longitudinal dan vertikal) (Gambar 48a) ... Metapenaeus 8b. Pereiopoda V dengan exopoda ... 9

Gambar 48.Metapenaeus (Sumber: Chan, 1998). 9a. Karapas tanpa suture longitudinal dan vertikal; pereiopoda II dengan duri ischial, mata kecil (Gambar

49) ... Atypopenaeus

Gambar 49.Karapas pada Atypopenaeus (tampak lateral) (Sumber: Chan, 1998).

9b. Karapas dengan suture longitudinal dan vertikal (gambar 50a dan 50b); pereiopoda II tanpa duri ischial, mata

(52)

Kunci Identifikasi Udang 47

a b

Gambar 50.Karapas (tampak lateral, a: Paramenaopsis; b: Trachypenaeus) (Sumber: Chan, 1998).

10a. Tubuh tanpa bulu, dengan crest dan groove pada karapas jelas; suture longitudinal panjang (Gambar 50a),

pereiopoda III tanpa epipoda ... Parapenaeopsis 10b. Tubuh umumnya berambut, dengan crest dan groove

pada karapas terlihat nyata (Gambar 50a); suture longitudinal pendek, pereiopoda III umumnya dengan

epipoda ... Trachypenaeus

4) Kunci Identifikasi Spesies Atypopenaeus

1a. Rostrum pendek, tidak melampaui mata ... 2 1b. Rostrum melampaui mata ... 3 2a. Duri hepatik ada ... A. stenodactylus 2b. Tidak ada duri hepatik ... A. dearmatus 3a. Crest pada segmen abdomen IV dan V sangat tinggi dan

seperti mata pisau, pereiopoda V sangat ramping,

(53)

Kunci Identifikasi Udang 48 3b. Crest pada segmen abdomen IV dan V tidak seperti mata

pisau, pereiopoda V sekitar 2/3 panjang tubuh, warna

oranye kemerahan ... A. formosus

5) Kunci Identifikasi Metapenaeopsis

1a. Pada posterolateral karapas terdapat stridulating organ

(Gambar 51) ... 2 1b. Postero-lateral karapas tanpa stridulating organ ... 7

Gambar 51. Stridulating ridge pada posterolateral karapas (Sumber: Chan, 1998).

2a. Stridulating ridge biasanya 4 – 6 (Gambar 51b) .... ... 2b. Stridulatingridge lebih dari 7 (Gambar 51a) ... 3 3a. Rostrum melampaui antennular peduncle, biasanya

terdapat 5 gigi atas (Gambar 52) ... M. novaeguineae 3b. Rostrum memanjang sampai sekitar ujung antennular

(54)

Kunci Identifikasi Udang 49

a b

Gambar 52.Metapenaeopsis novaegineae (Sumber: Chan, 1998).

4a. Duri pterygostomian cukup berkembang (Gambar 53a) ... 5 4b. Duri pterygostomian mereduksi (Gambar 53b) ... 6 5a. Dorsal crest pada segmen abdomen III datar atau agak

concave ramping (Gambar 54a) ... M. barbata 5b. Dorsal crest pada segmen abdomen III dengan median

groove yang dalam (Gambar 54b) ... M. toloensis

Gambar 53.Posisi duri pterygostomian (a. Metapanaeopsis barbata; b: M. palmensis) (Sumber: Crosnier, 1994 Chan, 1998).

(55)

Kunci Identifikasi Udang 50 Gambar 54.Segmen abdomen ke 3 (Sumber: Crosnier, 1994 dalam Chan,

1998).

7a. Rostrum membentuk suatu crest (Gambar 55) ... M. lamella . 7b. Rostrum tidak membentuk suatu crest ... 8

Gambar 55. Karapas (tampak lateral) pada Metapenaopsis lamellata (Sumber: Chan, 1998).

8a. Duri pterygostomian sangat kuat (Gambar 56a) ... M. wellsi 8b. Duri pterygostomian sangat kecil atau tidak ada (Gambar

(56)

Kunci Identifikasi Udang 51 Gambar 56.Posisi duri pterygostomian (a. Metapanaopsis wellsi; b: M.

mogiensis) (Sumber: Crosnier, 1991 Chan, 1998).

6) Kunci Identifikasi Metapenaeus

1a. Rostrum sangat pendek dan tinggi, tidak sampai

melampaui mata (Gambar 57a) ... M. lysianassa 1b. Rostrum berkembang melampaui mata ... 2 2a. Rostrum dengan gigi hampir menutup sepanjang bagian

atas (gambar 57b) ... 3 2b. 1/3 – 1/2 rostrum bagian distal tidak bergigi (Gambar 57c

dan 58) ... 16

(57)

Kunci Identifikasi Udang 52

b c

a

Gambar 57.a: Metapenaeus lysianassa; b: M. ensis c: M. eboracensis (Sumber: Chan, 1998).

Gambar 58.Metapenaeus tenuipes (Sumber: Miguel, 1982dalam Chan, 1998).

3a. Telson dengan 3 pasang duri besar yang dapat digerakkan

(Gambar 59b) ... 4 3b. Telson tanpa duri besar yang dapat digerakkan (kadang2

(58)

Kunci Identifikasi Udang 53 Gambar 59.Telson dan uropoda kiri (tampak dorsal) (Sumber: Motoh dan

Buri, 1984 dalam Chan, 1998).

3c. Telson tanpa duri besar yang dapat digerakkan. Ischium pada pereiopoda pertama dengan duri yang lebih kecil

dibanding dengan duri pada dasar pereiopoda. ... M. monoceros 4a. Pada udang jantan, proyeksi disto-lateral petasma tidak

mencapai distomediannya, dengan sepasang spinula pada masing-masing sisi externo-distal; Pada udang betina, telikum dengan posteromedian bengkak ogival, proyeksi

coxal pereiopoda IV sangat panjang, datar dan truncate M intermedius 4b. Pada udang jantan, proyeksi disto-lateral petasma

melampaui disto-mediannya, tanpa external spinula; pada udang betina, telikum tanpa posteromedian bengkak, proyeksi coxal pereiopoda IV berbentuk corong

... 5 5a. Pada udang jantan, ruang di antara proyeksi disto-median

petasma lebar; pada udang betina, lempeng lateral telikum dengan celah posterior yang menaik, suatu celah yang dalam di antara lempeng lateral dan tonjolan

(59)

Kunci Identifikasi Udang 54 5b. Pada udang jantan, ruang di antara proyeksi distomedian

petasma sempit; pada udang betina, lempeng lateral telikum tanpa celah posterior yang menaik dan berlanjut

ke tonjolan melintang posterior ... M. anchistus 6a. Pereiopoda pertama dengan duri ischius hampir sama

dengan duri basial ... M. suluensis 6b. Duri ischius pada pereiopoda pertama lebih kecil

dibanding duri basial, sangat kecil atau tidak ada ... 7 7a. Pada udang jantan, proyeksi disto-median dari petasma

membesar/bengkak; pada udang betina, lempeng lateral dari telikum dengan tonjolan lateral atau tonjolan menaik

... 8 7b. Pada udang jantan, proyeksi disto-medial dari petasma

tidak membesar/bengkak; pada udang betina, lempeng

lateral dari telikum tanpa tonjolan yang menaik ... 12 8a. Pada udang jantan, masing-masing proyeksi disto-median

petasma membentuk gigi yang melengkung ke luar kea rah distal. Pada udang betina, lempeng anterior telikum dengan sepasang tubercle membulat ke arah antero-lateral, masing-masing lempeng lateral dengan suatu

tonjolan antero-median pendek dan sekumpulan setae ... M. insolitus 8b. Pada udang jantan, masing-masing proyeksi disto-median

petasma tanpa gigi disto-lateral. Pada udang betina, lempeng anterior dari telikum tanpa tubercle, lempeng

(60)

Kunci Identifikasi Udang 55 9a. Pada udang jantan, pada tampak ventral masing-masing

proyeksi disto-median dari petasma menutupi disto-lateralnya; merus pada pereiopoda V dengan suatu tanda yang menarik berbentuk duri panjang melengkung ke dalam diikuti dengan tubercle yang jelas terpisah. Pada udang betina, tonjolan pada lempeng lateral telikum agak sejajar atau membentuk tanda yang menarikes yang

terpisah melengkung ke dalam ke arah posterior ... 10 9b. Pada udang jantan, pada tampak ventral masing-masing

proyeksi disto-median petasma tidak menutupi disto-lateralnya; merus pada pereiopoda V dengan tubercle. Pada udang betina, tonjolan pada lempeng lateral telikum menutup masing-masing bagian posterior lainnya dan tanpa tanda yang menarik yang jelas melengkung ke

dalam ... 11 10a. Rostrum dengan 7-9 gigi atas. Pada udang jantan,

proyeksi disto-median petasma memanjang mencapai sekitar disto-lateralnya. Pada udang betina, lempeng laterral dari telikum dengan tonjolan ventral yang kuat membentuk/ berbentuk crescent, sedemikian rupa

menutup ke arah postero-medial. ... M. conjuctus 10b. Rostrum dengan 8-12 gigi atas; pada udang jantan,

proyeksi distomedian petasma mencapai belakang distolateral-nya; Pada udang betina, lempeng lateral dari

(61)

Kunci Identifikasi Udang 56 11a. Pada udang jantan, proyeksi distomedian pada petasma

mengarah ke depan, tepi dalamnya selalu paralel, tubercle pada merus pereiopoda ke lima ramping melengkung ke dalam. Pada udang betina, tonjolan pada

lempeng lateral melengkung ke luar ke arah posterior ... M. papuensis 11b. Pada udang jantan, proyeksi distomedian pada petasma

mengarah ke antero-lateral, berpencar, dengan longitudinal groove yang terpisah, tubercle pada merus pereiopoda V ramping melengkung ke luar. Pada udang betina, tonjolan pada lempeng lateral pada telikum

melengkung ke dalam ke arah posterior ... M. elegans 12a. Branchiocardial crest mengembang mencapai bagian

posterior dari duri hepatik. Pada udang jantan, proyeksi disto-median pada petasma berbentuk crescent. Pada udang betina, tonjolan posterior menyilang di belakang telikum dengan 2 proyeksi anterolateral yang membulat

... M. affinis 12b. Branchiocardial crest mencapai 1/3 bagian posterior

dari karapas. Pada udang jantan, proyeksi disto-median pada petasma tidak pernah berbentuk crescentt. Pada udang betina, tonjolan menyilang posterior di belakang

telikum tanpa proyeksi ... 13 13a. Pada udang jantan, proyeksi distolateral pada petasma

(62)

Kunci Identifikasi Udang 57 sangat sempit secara posterior, lempeng lateral

bergabung dan membulat berbentuk W. ... M. demani 13b. Pada udang jantan, proyeksi distolateral pada petasma

meruncing secara distal; proyeksi distomedian melampaui distolateral-nya. Pada udang betina, lempeng anterior telikum kira-kira sama lebar pada bagian anterior dan posterior, lempeng lateral tidak membulat

berbentuk W. ... 14 14a. Pada udang jantan, proyeksi distomedian pada petasma

tubular dan berpencar. Pada udang betina, tepi anterior dari lempeng anterior telikum dengan 2 gigi seperti

taring dan suatu tubercle median yang tak jelas ... M. dalli 14b. Pada udang jantan, proyeksi distomedian pada petasma

tubular dan hampir sejajar dan berpencar. Pada udang betina, tepi anterior dari lempeng anterior telikum

dengan 3 tubercle ... 14 15a. Pada udang jantan, proyeksi distomedian pada petasma

tubular dan selalu paralel, pada bagian distalnya berputar secara dorso-ventral. Pada udang betina, tepi anterior dari lempeng anterior telikum berbentuk segi 3,

median tubercle lebih menonjol dari tubercle lateralnya . M. benettae 15b. Pada udang jantan, proyeksi distomedian pada petasma

laminose dan terpencar. Pada udang betina, tepi distal dari lempeng anterior telikum convex, semua tubercle

(63)

Kunci Identifikasi Udang 58 16ª. Telson kokoh dengan 4 pasang duri besar yang dapat

digerakkan ... M. macleayi 16b. Telson tanpa duri lateral besar yang dapat digerakkan

(kadang-kadang dengan banyak spinule sangat kecil) ... 17 17a. Pada udang jantan, duri basial pada pereiopoda III

sangat panjang dan berambut. Pada udang betina lempeng lateral telikum secara parsial menutup lempeng

anterior ... M. dobsoni 17b. Pada udang jantan, duri basial pada pereiopoda III

sederhana dan tidak berambut. Pada udang betina

lempeng lateral telikum tidak menutup lempeng anterior . 18 18a. Rostrum tanpa crest yang jelas, cekungan adrostral

memanjang melampuai gigi epigastrik (Gambar 53c) ... M. eboracensis 18b. Rostrum dengan crest yang jelas, adrostral groove tidak

mencapai gigi epigastrik (Gambar 54)... 19 19a. Pada udang jantan, proyeksi distolateral petasma

mengarah ke luar, distomemedial dengan ujung filamen ramping. Pada udang betina, telikum dengan lempeng

anterior besar dan lempeng lateral kecil ... M. brevicornis 19b. Pada udang jantan, proyeksi distolateral petasma

mengarah ke depan, distomemedial dengan ujung filamen seperti pita. Pada udang betina, telikum dengan

(64)

Kunci Identifikasi Udang 59

7) Kunci Identifikasi Parapenaeopsis

1a. Pereiopoda I dan II dengan epipoda ... 2 1b. Pereiopoda I dan II tanpa epipoda ... 8

2ª. Pereiopoda I tanpa duri basial ... P. gracillima 2b. Pereiopoda I dengan duri basial ... 3 3ª. Pada pereiopoda II, duri basial tidak ada atau sangat kecil,

pada karapas terdapat tambalan dorso-posterior yang

besar berwarna coklat gelap ... P. uncta 3b. Pereiopoda II biasanya dengan duri basial yang jelas,

karapas tanpa tambalan pada permukaan dorsal ... 4 4a. Telson dengan 1 atau 2 pasang duri lateral (Gambar 60) ... P. coromandelica 4b. Telson tanpa duri lateral ... 5 5a. Suture longitudinal pendek, mencapai sekitar duri hepatik

(Gambar 61a). Pada udang jantan, petasma berbentuk seperti horn. Pada udang betina, lempeng anterior dan

posterior telikum bergabung ke arah median ... 6

(65)

Kunci Identifikasi Udang 60 5b. Suture longitudinal panjang, memanjang mencapai

posterior karapas (Gambar 61 c). Pada udang jantan, petasma tidak seperti horn. Pada udang betina, lempeng

anterior dan posterior telikum terpisah ... 7 6a. Rostrum biasanya dengan 7-8 gigi atas (Gambar 57a),

pereiopoda III tanpa duri basial. Pada udang jantan, ujung proyeksi distolateral petasma dengan tanda yang menarik dorsal berbentuk bulat kecil. Pada udang betina, lempeng posterior telikum tanpa bagian median yang

membesar ... M. cornuta 6b. Rostrum biasanya dengan 9-10 gigi atas (Gambar 61b),

pereiopoda III dengan duri basial. Pada udang jantan, ujung proyeksi distolateral petasma tanpa suatu tanda yang menarik dorsal kecil berbentuk bulat. Pada udang betina, lempeng posterior telikum dengan bagian median

yang membesar ... M. Maxilipedo

(66)

Kunci Identifikasi Udang 61 7a. Pada udang jantan, ujung proyeksi distolateral petasma

seperti sayap, lebih lebar dari panjangnya dan dengan tepi anterior sering crenulate. Pada udang betina, lempeng posterior telikum dengan sepasang proyeksi antero-lateral mirip gigi, dan tepi anteromedian terdapat rambut-rambut panjang melintang, tubuh tidak ada garis

melintang yang menarik... M. hardwickii 7b. Pada udang jantan, ujung proyeksi distolateral petasma

berbentuk telinga kelinci, panjang dan concave yang dalam ke arah ventral. Pada udang betina, lempeng posterior telikum tanpa proyeksi anterolateral yang mirip gigi, tetapi dengan suatu median turbecle yang ditutupi rumbai-rumbai rambut panjang, tubuh ada garis

melintang yang menarik ... M. sculptilis 8a. Ada gigi epigrastric ... 9 8b. Tidak ada gigi epigastric ... 10 9a. Rostrum panjang dan melampaui antenullar peduncle,

suture longitudinal memanjang hampir mencapai

posterior karapas ... P. hungerfordii 9b. Rostrum pendek dan hanya sampai belakang mata, suture

longitudinal memanjang hanya mecapai dasar duri

hepatik ... P. venusta 10a. Rostrum memanjang sampai belakang antenullar

peduncle, suture longitudinal memanjang hanya

(67)

Kunci Identifikasi Udang 62 10b. Rostrum tidak melampaui segmen ke dua antennular,

memanjang sampai belakang antenullar peduncle, suture longitudinal memanjang hanya mecapai dasar duri

hepatik, suture vertikal ada. ... P. tenella

8) Kunci Identifikasi Parapenaeus

1a. Duri banchiostegal tidak ada (Gambar 62) ... P. longipes 1b. Duri banchiostegal ada (gambar 63 – 69)... 2

Gambar 62.Karapas pada Parapenaeus longipes (Sumber: Crosnier, 1985 dalamChan, 1998).

2a. Duri banchiostegal di belakang celah anterior dari

karapas (gambar 63 dan 64a) ... 3 2b. Duri banchiostegal pada celah anterior dari karapas

(gambar 64b – 69) ... 4

(68)

Kunci Identifikasi Udang 63 a

b

Gambar 64.Karapas a: P. murrayi; b: P. fissurus (Sumber: Crosnier, 1985 dalamChan, 1998).

3a. Rostrum ramping melengkung ke bawah, post-rostral crest memanjang menutup ke batas posterior karapas

(Gambar 63) (lihat juga 70a dan 72a) ... P. investigatoris 3b. Rostrum ramping melengkung ke atas, post-rostral crest

memanjang meramping dibawah tengah karapas

(Gambar 71a) (lihat juga 70b dan 72b) ... P. murrayi 4a. Rostrum biasanya tidak melampuai segmen basial dari

antenullar peduncle (Gambar 64b) (lihat juga 70c dan

72c) ... P. fissurus 4b. Rostrum memanjang mencapai bawah segmen basial dari

antenullar peduncle ... 5 5a. Duri epigastric mencapai atas duri hepatik (Gambar 65)

(69)

Kunci Identifikasi Udang 64 Gambar 65.Karapas pada P. perezfarfante (Sumber: Crosnier, 1985 dalam Chan,

1998).

6a. Rostrum ramping dan hampir lurus (Gambar 71a) ... P. ruberoculatus 6b. Rostrum kokoh dan lurus, dan sinous ... 7

Gambar 66.Karapas pada P. sextuberclatus (Sumber: Crosnier, 1985 dalam Chan, 1998).

7a. Rostrum memanjang mencapai sekitar tengah segmen ke

dua antenullar peduncle (Gambar 66, 71b dan 72e) ... P. sextuberculatus 7b. Rostrum memanjang sampai bawah segmen ke dua

(70)

Kunci Identifikasi Udang 65 Gambar 67.Karapas pada P. fissuroides (Sumber: Crosnier, 1985 dalam

Chan, 1998).

Gambar 68. Karapas pada P. lancelotus (Sumber: Crosnier, 1985 dalam Chan, 1998).

Gambar 69.Karapas pada P. australiensis (Sumber: Crosnier, 1985 dalam Chan, 1998).

8a. Pada udang jantan, petasma dengan sub-distolateral bilobed (Gambar 71c). Pada udang betina bagian median telikum ditemukan sepasang lekukan besar longitudinal

(71)

Kunci Identifikasi Udang 66 Gambar 70.Bagian distal dari petasma (Sumber: Crosnier, 1985 dalamChan,

1998).

8b. Pada udang jantan, petasma dengan sub-distolateral lobes tidak bercabang. Pada udang betina bagian median dari

telikum tanpa lekukan besar longitudinal (72f) ... 9

(72)

Kunci Identifikasi Udang 67 Gambar 72.Berbagai bentuk Telikum Parapenaeus (Sumber: Crosnier, 1985

dalamChan, 1998).

9a. Pada udang jantan, petasma dengan sub-distolateral lobe bulat (71d). Pada udang betina telikum dengan median

pit yang menarik (72g) ... P. lanceolatus 9b. Pada udang jantan, petasma dengan sub-distolateral lobes

membulat (71d). Pada udang betina telikum tanpa pit

pada tengah (72g). Kadang-kadang ditekukan tubercle ... P. australiensis

9) Kunci Identifikasi Penaeopsis

1a. Telson biasanya dengan 3 pasang duri yang dapat digerakan (Gambar 73a), duri pterygostomian terdapat

pada atas sudut anterolateral dari karapas (74a) ... P. rectacuta 1b. Telson sering dengan 2 pasang duri yang dapat digerakan

(Gambar 73b), duri pterygostomian pada sudut

(73)

Kunci Identifikasi Udang 68 2a. Pada udang jantan, petasma dengan ventral costa

membentuk duri panjang ke arah distal memanjang di belakang garis cincinnuli. Pada udang betina, telikum dengan lempeng lateral lancip memutar mesially posterior ke midlength, lempeng nampak pendek,

pedunculate posteromedian protuberanche ... P. eduardoi

Gambar 73. Telson (tampak dorsal) pada Penaopsis (Sumber: Chan, 1998). 2b. Pada udang jantan, petasma dengan ventral costa berakhir

secara distal pada suatu ujung tumpul, tanda yang menarik pendek atau duri tidak mencapai di bawah garis cincinnuli. Pada udang betina, telikum dengan lempeng lateral lancip tidak memutar mesially posterior ke midlength, lempeng nampak pendek, postero-median

(74)

Kunci Identifikasi Udang 69 Gambar 74.Sudut antero-lateral karapas pada Penaopsis (Sumber: Chan,

1998).

10) Kunci Identifikasi Penaeus

1a. Adrostral crest memanjang hampir mencapai batas posterior dari karapas, gastro-frontal crest ada,

umumnya gigi rostral bawah 1-2 (Gambar 75a) ... 2 1b. Adrostal crest tidak sampai di bawah tengah karapas,

gastro-frontal crest tidak ada, umumnya gigi rostral

bawah 3-6 (Gambar 75a) ... 2

Gambar 75.Karapas (tampak lateral) pada Penaeus (a: P. japonicus; b: P.semisulcatus, c: P. merguienis) (Sumber: Chan, 1998).

2a. Pos-trostral crest tanpa median groove (Gambar 76a), umumnya gigi rostral bawah 2 buah (warna tubuh

uniform) ... P. marginatus 2b. Postrostral crest dengan median groove (Gambar 76b, c,

d), umumnya gigi rostral bawah 1 buah ... 3

a b

(75)

Kunci Identifikasi Udang 70 Gambar 76.Karapas (tampak lateral) pada Penaeus (a: P. marginatus; b:

P.japonicus, c: P. latisulcatus; d: P.longistylus) (Sumber: Chan, 1998).

3a. Telson tidak kuat (Gambar 77a), tubuh ditutup garis-garis

silang ... P. canaliculatus 3b. Telson dengan duri lateral dapat digerakkan ... 4

Gambar 77. Telson (tampak dorsal) pada Penaeus (a: P. canaliculatus; b: P.japonicus) (Sumber: Chan, 1998).

a b c d

(76)

Kunci Identifikasi Udang 71 4a. Pereiopoda pertama terdapat suatu duri ischial yang

terpisah (gambar 78a) median groove pada postrostral crest kurang dari ½ panjang karapas (gambar 76d), tubuh

tanpa garis-garis silang ... P. longistylus 4b. Pereiopoda pertama dengan duri ischial yang sangat kecil

atau tidak ada (gambar 78b) median groove pada postrostral crest berkembang hampir sampai bagian

posterior karapas (gambar 76b,c)... 5

Gambar 78. Pereiopoda pertama pada Penaeus (a: P. longistylus; b: P.japonicus) (Sumber: Hayashi, 1992dalamChan, 1998).

5a. Rostrum dengan tonjolan kecil, gastro-frontal groove dipisahkan menjadi 3 pada akhir posterior (Gambar 79),

pewarnaan tubuh uniform ... P. plebejus

(77)

Kunci Identifikasi Udang 72 5b. Rostrum tanpa tonjolan kecil, gastro-frontal groove

dipisahkan menjadi 2 pada ujung posterior ... 6 6a. Adrostral groove kira-kitra sepanjang lebar postrostral

crest (Gambar 76b), tubuh tertutup garis-garis menyilang, bentuk telikum uniq dan seperti kantong

(Gambar 80), spesies lain mirip pesawat terbang ... P. japonicus 6b. Adrostral groove secara jelas lebih lebar dari postrostral

crest (Gambar 76c), tubuh tidak tertutup garis-garis

menyilang, ... P. latisulcatus 7a. Hepatik crest ada, tubuh ditutup oleh garis-garis silang,

umumnya gigi rostral bawah 3 (Gambar 75b). ... 8

Gambar 80. Telikum pada Penaeus (tampak lateral) (Sumber: Chan, 1998). 7b. Hepatik crest tidak ada, tubuh semi-transculent, dan

tertutup padat dengan bintik kecil coklat gelap;

(78)

Kunci Identifikasi Udang 73 Gambar 81.Karapas pada Penaeus monodon (Sumber: Yu dan Chan, 1986

dalamChan, 1998).

8a. Pereiopoda ke lima tanpa exopoda, hepatik crest hampir

horisontal (Gambar 81); antennal flagella tidak bergaris. P. monodon 8b. Pereiopoda ke lima terdapat suatu exopoda kecil, hepatik

crest menukik secara anteroventral (Gambar 82);

antennal flagella bergaris. ... 9

Gambar 82.Karapas pada Penaeussemisulcatus (Sumber: Yu dan Chan, 1986 dalamChan, 1998).

9a. Adrostral crest memanjang sampai di belakang gigi post-rostral (Gambar 82); postrostral crest bercelah dalam (Gambar 84a), hepatik crest memanjang sampai di

(79)

Kunci Identifikasi Udang 74

a b

9b. Adrostral crest sangat memanjang sampai di belakang gigi postrostral (Gambar 83); postrostral crest tanpa suatu celah yang jelas (Gambar 84b), hepatik crest tidak

sampai di belakang antennal crest ... P. esculentus

Gambar 83.Karapas (tampak lateral) P.esculentus (Sumber: Chan, 1998).

Gambar 84. Karapas (tampak dorsal) (a: P. semisulcatus; b: P.esculentus) (Sumber: Chan, 1998).

(80)

Kunci Identifikasi Udang 75 kekuningan sampai kehijauan, antennal flagella coklat

kemerahan ... P. merguiensis 10b. Maxilliped ke 3 pada udang jantan dengan segmen distal

lebih panjang dari segmen ke dua ... 12

Gambar 85.Bagian distal dari maxilliped ke 3 udang jantan dewasa (a: P. merguiensis; b: P. indicus; semisulcatus; c: P.penicilatus; d: P. silasi) (Sumber: Chan, 1998).

11a. Rostrum ramping melengkung pada ujung dan berbentuk sigmoid; antennal flagella kekuningan (maxilliped ke tiga pada udang jantan dengan segmen ke dua sepanjang segmen distal dan terdapat rumbai rambut yang panjang pada ujung (Gambar 85b); rostral crest miring ke atas pada ke dua jenis kelamin, tubuh putih kekuningan

sampai hijau keabu-abuan) ... P. indicus 11b. Rostrum hampir lurus horisontal; antennal flagella

coklat kemerahan ... 12 12a. Maxilliped ke tiga pada udang jantan dengan segmen

distal 1,5-2,5 kali lebih panjang dari segmen ke duanya, terdapat rumbai rambut sangat panjang pada ujung

(81)

Kunci Identifikasi Udang 76 (Gambar 85c); rostral crest ramping miring ke atas pada

udang jantan dan cukup tinggi pada udang betina, tubuh

kadang-kadang kehijauan ... P. penicillatus 12b. Maxilliped ke tiga pada udang jantan dengan segmen

distal sepanjang segmen ke duanya, terdapat rumbai rambut sangat panjang pada ujung (Gambar 85d); rostral crest ramping miring ke atas cukup tinggi pada udang jantan, tetapi menyebar segitiga pada udang betina, tubuh

putih kekuningan sampai merah muda ... P. silasi

11) Kunci Identifikasi Trachypenaeus

(82)

Kunci Identifikasi Udang 77 antenna; lempeng posterior pada telikum betina tanpa

bentuk V yang memotong tepi dan menyilang permukaan

yang jelas ... T. longipes

Gambar 86.Segmen abdominal (tampak dorsal, a: T. longipes; b: T. curvirostris) (Sumber: Hayashi, 1992 dalam Chan, 1998).

5b. Rostrum melengkung ke atas pada ujung dan kokoh dengan 6 – 8 gigi atas; segmen 4 dan 5 dengan incisius posteromedian (Gambar 86b); pereiopoda ke lima tidak mencapai ujung sisik antenna; lempeng posterior pada

telikum mempunyai median yang jelas ... T. curvirotris 6ª. Petasma berbentuk T, lempeng posterior pada telikum

seperti kantong membuka ke depan ... T. malaiana 6b. Petasma jantan berbentuk horn, lempeng posterior pada

telikum betina tidak berbentuk kantong ... 7 7ª. Pada udang jantan, proyeksi distolateral petasma sempit;

pada udang betina, lempeng anterior telikum tanpa

proyeksi yang mengarah ke belakang ... T. anchoralis 7b. Pada udang jantan, proyeksi distolateral petasma

melebar. Pada udang betina, lempeng anterior telikum

(83)

Kunci Identifikasi Udang 78

PUSTAKA

Chan TY. 1998. Shrimps and Prawns. dalam : Carpenter KE, and VH Niem. eds. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Vol. 2. Cephalopods, Crustaceans, Holothurians and Sharks. Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome.

Crosnier, A. 1978. Crustacés Décapodes Pénéides Aristaeidae (Benthesicyminae, Aristeinae, Solenocerinae). Faunede Madagascar, 46:1-197.

Crosnier, A. 1985. Penaeoid shrimps (Benthesicymidae, Aristeidae, Solenoceridae, Sicyoniidae) collected in Indonesia during the Corindon II and IV expeditions. Mar. Res. Indonesia, 24:19-47.

Crosnier, A. 1989. Benthesicymidae, Aristeidae, Solenoceridae (Crustacea Penaeoidea). In Résultats des Campagnes MUSORSTOM, Vol. 5, edited by J. Forest. Mém. Mus. natn. Hist. nat., (A), 144:37-67.

Crosnier, A. 1994. Crustacea Decapoda:Penaeoidea récoltés lors de la campagne KARUBAR en Indonésie. In Résultats des Campagnes Malaysia and Singapore. Occasionally Publication No.2. Faculty of Fisheries and Marine Science. Universitas Pertanian Malaysia.

Miquel, J.C. 1984. Shrimps and Prawns. In FAO species identification sheets for fisheries purposes. Western Indian Ocean (Fishing Area 51), edited by W. Fischer and G. Bianchi. Rome, FAO.

Motoh H, P Buri. 1984. Studies on the penaeoid prawns of the Philippines. Reprinted from : Research on Crustacea, No.13-14. Carcinological Society of Japan, September 1984

Omori, M. 1975. The systematics, biogeography, and fishery of epipelagic shrimps of the genus Acetes (Crustacea, Decapoda, Sergestidae).

(84)

Kunci Identifikasi Udang 79

GLOSARY

Abdomen: bagian paling posterior dari tubuh, terdiri atas 7 segmen, termasuk telson

Aberrant : dengan karakteristik yang tidak sesuai dengan tipe normal Accesory : sekunder atau lebih kecil

Antenna: appendage letaknya di antara antennules dan orbit Antennule atau antenna pertama

Antennular peduncle : segmen ke 3 dari antennule Anterior : mendekat ke kepala

Apex: ujung Apical: pada ujung

Armed: mempunyai duri/duri atau gigi

Basal: pada atau dekat dasar, dekat bagian paling proximal dari suatu appendage

Segmen ke dua paling proximal: segmen ke dua paling proximal dari suatu appendage thoracic

Bearing: memiliki keeratan/keterkaitan, lihat possessing

Bifurcate: bercabang, mempunyai dua garpu yang terkait dengan bagian paling proximal

Bilobed: dengan dua lobus Biramous: berisi dua bagian Blunt: tidak tajam

(85)

Kunci Identifikasi Udang 80 Branchiostegal region : bagian ventral karapas yang menutup insang

Branchiostegite : perluasan bagian ventral karapas yang membentul tutup insang

Buccal cavity : perut pada permukaan ventral dari tubuh dimana mulut berada.

Carapace: penutup permukaan dorsal dan juga lateral dari kepala dan thorax, biasanya sangat kuat

Cardiac region : bagian tengah dari karapas di belakang suture cervical Carina: tonjolan seperti perahu terbalik

Carpus: segmen ke tiga dari akhir distal suatu thoracic appendage Cervical groove: pada branchiura, suatu celah komplek atau serangkaian

celah yang menyilang karapas.

Cephalothorax: bagian depan dari tubuh, dibentuk melalui penggabungan kepala dengan satu atau lebih segment thorax

Chela: capit yang digunakan untuk merobek, dibentuk oleh dua segmen terakhir dari cheliped

Chelate : memiliki chela yang sesungguhnya

Cheliped: beberapa periopoda yang memiliki suatu chela

Concave: tepi lateral melengkung ke dalam mengarah ke pusat tubuh Convex: tepi lateral melengkung ke luar menjauh dari pusat tubuh Coxa: segmen paling proximal dari pereiopoda thoracic

Coxal: berhimpit atau melekat ke coxa

Crest: bagian yang menaik atau menonjol (lebih besar dari carina) Cristate: bentuk seperti crest; memiliki crest yang nyata

Gambar

Gambar 24. Aristeidae (Sumber: Chan, 1998)
Gambar 25. Karapas (tampak lateral) pada Aristaeomorpha (Sumber: Chan, 1998)
Gambar 27. Beberapa Ciri Kunci pada Solenoceridae (Sumber: Chan, 1998)
Gambar 28. Beberapa Ciri Kunci pada genus Solenocera (Sumber: Chan, 1998)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kosok dan udans Rebon Udang penaed besar terlanskop oleh Lramme net sedansbn udai. penae'd kec haiya ledangkapoleh

adalah untuk mengetahui tingkat ekoefisiensi kegiatan pembesaran udang vanname berbasis teknologi bioflok dan bagaimana pengelolaan yang tepat untuk mengurangi dampak negatif

PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFLOK PADA KEGIATAN BUDIDAYA UDANG VANAME : TINJAUAN ASPEK. EKONOMI

Limbah udang mengandung Karatenoid dalam bentuk astaxanthin yang berfungsi member efek warna kuning telur lebih bagus dan menghambat produksi peroksida, serta

Berdasarkan pembahasan tentang model dinamik pertumbuhan biomassa udang windu dapat disimpulkan bahwa model pertumbuhan biomassa yang dipengaruhi model

Suatu graf terhubung disebut semi- magic jika terdapat pelabelan pada sisi-.. sisinya dengan bilangan bulat sehingga untuk masing-masing titik ,

agar penanganan terhadap korban kecelakaan kerja dapat segera dilakukan Ruang ini harus diberi tanda yang jelas dan setiap pengawas dilakukan.. Ruang ini harus diberi tanda

Alat yang digunakan untuk menhitung kapasitas stadion yaitu dengan standar yang telah dikeluarkan oleh Kantor Menpora tetapi disamping itu juga memperlihatkan rumus proyeksi