• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN ( Evaluation of Kanci – Pejagan Toll Road Design ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN ( Evaluation of Kanci – Pejagan Toll Road Design ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Diponegoro University
  • Mata Pelajaran: Rekayasa Jalan
  • Topik: Evaluasi Rancangan Jalan Tol Kanci - Pejagan
  • Tipe: Tugas Akhir

I. LANDASAN TEORI

Bagian ini membahas pengertian umum tentang jalan tol sebagai bagian dari jaringan jalan nasional yang memerlukan pembayaran tol. Tujuan utama dari jalan tol adalah untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan pertumbuhan ekonomi, serta memenuhi spesifikasi teknis yang lebih tinggi dibandingkan dengan jalan arteri. Berbagai spesifikasi teknis yang harus dipenuhi oleh jalan tol diuraikan, termasuk tingkat pelayanan, kecepatan rencana, dan fasilitas keamanan yang harus ada untuk melindungi pengguna jalan.

2.1.1 Pengertian Umum

Jalan tol didefinisikan sebagai jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan nasional dengan pengguna yang diwajibkan membayar tol. Penyelenggaraan jalan tol bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan keseimbangan pengembangan wilayah. Jalan tol harus memenuhi spesifikasi teknis yang lebih ketat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna.

2.1.2 Tarif Tol

Tarif tol ditentukan berdasarkan kriteria kemampuan bayar pengguna, biaya operasional kendaraan, dan kelayakan investasi. Proses penetapan tarif ini melibatkan evaluasi setiap dua tahun oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk menyesuaikan dengan inflasi. Terdapat dua sistem pengumpulan tol yang diterapkan, yaitu sistem tertutup dan terbuka.

2.1.3 Peningkatan Pendapatan Tol

Pendapatan tol dipengaruhi oleh pertumbuhan lalu lintas, tingkat inflasi, dan optimalisasi penggunaan jalan tol. Kenaikan inflasi dan ketidakpastian volume lalu lintas dapat menyulitkan penentuan tarif tol yang sesuai untuk menjaga pendapatan.

2.1.4 Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol

Pemerintah memberikan sebagian wewenang penyelenggaraan jalan tol kepada BPJT untuk mengatur tarif, pengawasan, dan evaluasi pengusahaan jalan tol. BPJT bertanggung jawab untuk mendorong investasi dan mempercepat pengembangan jaringan jalan tol.

II. EVALUASI RANCANGAN

Evaluasi rancangan jalan tol Kanci-Pejagan mencakup analisis berbagai aspek seperti lalu lintas, trase jalan, geometrik jalan, dan struktur perkerasan. Setiap aspek dievaluasi untuk memastikan bahwa desain jalan tol memenuhi standar keselamatan dan efisiensi. Evaluasi ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja jalan tol dan potensi masalah yang mungkin timbul.

2.2.1 Evaluasi Lalu Lintas

Evaluasi lalu lintas mencakup analisis Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR), derajat kejenuhan, kecepatan tempuh kendaraan, dan kapasitas jalan tol. LHR digunakan untuk memperkirakan volume lalu lintas harian, sedangkan derajat kejenuhan mengukur rasio arus terhadap kapasitas jalan. Informasi ini penting untuk merencanakan kapasitas jalan yang memadai.

2.2.2 Evaluasi Trase Jalan

Evaluasi trase jalan meliputi penentuan lokasi jalan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan trase. Proses ini melibatkan studi awal untuk menentukan koridor yang memenuhi persyaratan dan tinjauan mendalam untuk memilih alternatif terbaik. Data lapangan sangat penting untuk memastikan perencanaan yang efektif.

2.2.3 Evaluasi Geometrik Jalan Tol

Evaluasi geometrik jalan tol berfokus pada analisis bentuk fisik jalan untuk memastikan pelayanan yang optimal. Elemen-elemen yang dievaluasi termasuk penampang melintang, alinyemen horizontal, dan alinyemen vertikal. Standar perencanaan geometrik digunakan sebagai acuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

2.2.4 Evaluasi Struktur Perkerasan Jalan

Evaluasi struktur perkerasan mencakup analisis jenis perkerasan yang digunakan, yaitu perkerasan kaku (Rigid Pavement). Desain perkerasan harus mempertimbangkan beban lalu lintas dan kondisi lingkungan untuk memastikan daya tahan dan keamanan jalan tol. Metode perhitungan dan desain perkerasan yang tepat sangat penting dalam tahap evaluasi ini.

Gambar

Tabel 2.8 Lebar bahu jalan
Tabel 2.10 Jarak pematah arus
Gambar 2.4 Batas-batas daerah pengaliran
Gambar 2.5 Penampang melintang jalan tanpa median
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Tahap I ruas Semarang Bawen sesi Penggaron-Beji menggunakan sistem perkerasan kaku cor ( Rigid pavement ) sebagai desain awal

secara keseluruhan yang tepat sesuai analisa dari data yang telah diperoleh serta penempatan. sebenarnya di lapangan terhadap kondisi riil berdasarkan peraturan

dapat melayani kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut dengan

pekerjaan yang sesuai dengan mutu dan spesifkasi yang telah di syaratkan. Agar konstruksi jalan yang dibuat nanti dapat berfungsi dengan

1987, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen, Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta, 1987.. Silivia Sukirman, Dasar – dasar