• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "F. BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 1 BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Setelah dirumuskan tujuan dan sasaran untuk mendukung visi “Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya sistem e-government menuju

smart regency pada tahun 2021” maka perlu dirumuskan strategi dan arah kebijakan pengembangan Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan upaya untuk mencapai Visi, Misi, tujuan dan sasaran serta target kinerja RPJMD dengan efektif dan efisien selama 5 (lima) tahun ke depan.

RPJMD Kabupaten Sleman tahun 2016-2021 dilaksanakan dalam setiap tahun perencanaan dengan arahan prioritas tema tahunan yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 6.1. Indikasi prioritas tema perencanaan tahunan Kabupaten Sleman 2016-2021

Mengoptimal kan potensi ekonomi lokal daerah Sleman yang berbudaya Mengembang

kan potensi ekonomi lokal daerah Sleman yang berbudaya

Memantapkan potensi ekonomi lokal daerah Sleman yang berbudaya ekonomi lokal daerah menuju kemandirian dan

kesejahteraan masyarakat Sleman yang berbudaya Memberdaya

kan potensi ekonomi lokal menuju kemandirian dan

(2)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 2 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Umum

Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah tahun 2016-2021 disusun berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan dengan memperhatikan permasalahan pembangunan daerah serta isu-isu strategis yang terkait dengan pembangunan di Kabupaten Sleman. Dalam rangka optimalisasi penentuan strategi dan arah kebijakan tersebut dilakukan analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut:

Analisis Lingkungan Internal

Kekuatan:

1. Sebagian besar Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan yang sudah terintegrasi.

2. Tingkat pendidikan sumber daya aparatur yang cukup.

3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pengaturan jarak kelahiran.

4. Prasarana, sarana pendidikan dan kompetensi pendidik yang memadahi.

5. Berkembangnya usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Sleman.

6. Potensi pariwisata yang belum dikelola secara maksimal.

7. Adanya Peraturan Bupati tentang Road Map Reformasi Birokrasi. 8. Adanya potensi pendapatan asli daerah yang masih dapat

dimaksimalkan.

9. Tersedianya produk hukum daerah.

10. Prasarana dan sarana kesehatan yang cukup memadahi. 11. Prasarana dan sarana pendidikan yang memadahi.

12. Adanya BOSDA dan Jaminan Penyelenggaraan Pendidikan Daerah (JPPD).

13. Tingkat pendidikan tenaga kerja yang relatif tinggi.

14. Kesadaran masyarakat terhadap pengurangan resiko bencana yang semakin meningkat.

15. Penyediaan ruang terbuka hijau perkotaan yang sudah mencapai 30%.

16. Meningkatnya indeks pembangunan gender.

(3)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 3 Kelemahan:

1. Angka kemiskinan dan Penyandang Masalah Masalah Sosial yang masih cukup tinggi.

2. Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang belum terlaporkan.

3. Belum ditetapkan RDTR menjadi produk hukum daerah.

4. Belum optimalnya keberadaan forum keagamaan dan antar etnis. 5. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

budaya dan pelestarian tradisi.

6. Belum optimalnya pelestarian cagar budaya.

7. Belum optimalnya pengelolaan investasi dan pelayanan perizinan. 8. Belum semua anggota masyarakat tercakup dalam layanan jaminan

kesehatan.

9. Perlindungan terhadap usaha mikro kecil dan menengah yang belum maksimal.

10. Keterampilan tenaga kerja yang belum optimal.

11. Ketersediaan fasilitas penunjang perekonomian yang masih perlu ditingkatkan.

12. Masih adanya kawasan kumuh.

13. Masih tingginya angka pengangguran di Kabupaten Sleman. 14. Nilai kelulusan siswa yang belum optimal.

15. Pelayanan kepada masyarakat masih kurang efektif dan transparan.

16. Penanganan terhadap sampah dan limbah yang belum optimal. 17. Pengelolaan pemerintahan di desa yang belum maksimal.

18. Prasarana dan sarana penanggulangan bencana yang masih terbatas.

19. Tersedianya produk hukum daerah. 20. Masih minimnya minat baca masyarakat.

Analisis Lingkungan Eksternal

Peluang:

1. Tersedianya pedoman aturan tentang laporan kinerja, penyusunan, perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

2. APK dan APM tingkat satuan pendidikan yang cukup tinggi.

3. Arahan kebijakan nasional mengenai pembangunan infrastruktur. 4. Intervensi pemerintah dengan program 100-0-100.

(4)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 4 6. Kepedulian sektor swasta dan intervensi program penanganan

kemiskinan dari pemerintah yang semakin meningkat. 7. Kewenangan di desa yang semakin banyak.

8. Meningkatnya wisatawan minat khusus dan dukungan dana keistimewaan.

9. Momentum perlindungan anak yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah terkait dengan berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

10. Peluang penyerapan tenaga kerja antar daerah dan negara.

11. Semakin banyak dan terbukanya akses bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat, berkumpul dan berserikat.

12. Semakin intensifnya program pemerintah terhadap pengendalian pertumbuhan penduduk.

13. Semakin meluasnya pangsa pasar usaha mikro, kecil dan menengah.

14. Tingkat kunjungan wisatawan yang semakin meningkat.

15. Tuntutan atas pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat yang semakin tinggi.

Ancaman:

1. Media ekspresi ketidakpuasan terhadap layanan pemerintah yang semakin terbuka.

2. Adanya peraturan perundang undangan di tingkat pusat yang kurang harmonis.

3. Banyaknya pendatang di wilayah perkotaan yang yang berpotensi mengakulturasi budaya setempat dan budaya pendatang.

4. Dampak buruk dari era globalisasi.

5. Ekspansi pemilik modal besar di bidang pasar modern.

6. Kebutuhan penggunaan ruang untuk permukiman yang semakin meningkat.

7. Ketimpangan sosial ekonomi antar suku dan etnis yang semakin tinggi.

8. Ketimpangan sosial ekonomi nasional yang semakin meningkat. 9. Masih adanya anak putus sekolah.

10. Media ekspresi ketidakpuasan terhadap layanan pemerintah yang semakin terbuka.

11. Moratorium pegawai negeri sipil.

(5)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 5 14. Persepsi kesetaraan gender yang belum komprehensif.

15. Potensi kebencanaan di Kabupaten Sleman yang relatif besar.

16. Proyeksi kenaikan alokasi dana bagi hasil dan bantuan keuangan dari pemerintah dan propinsi yang tidak signifikan.

17. Semakin beragamnya etnis dan suku yang ada di Kabupaten Sleman.

18. Semakin meningkatnya penyakit degeneratif, masih adanya angka kematian ibu dan bayi serta balita gizi buruk.

19. Serbuan barang dan tenaga kerja asing sebagai akibat kebijakan MEA.

20. Tingkat kepatuhan terhadap perda yang masih kurang.

(6)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 6 Tabel 6.1

Strategi Antara Kekuatan Dan Peluang

KEKUATAN PELUANG STRATEGI

1. Sebagian besar Sistem Informasi Manajemen

pemerintahan yang sudah terintegrasi.

1. Tersedianya pedoman aturan tentang laporan kinerja, penyusunan, perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah.

1. Melakukan

pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan

pembangunan daerah.

2. Tingkat pendidikan sumber daya

aparatur yang cukup.

2. Tuntutan atas pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat yang semakin tinggi.

2. Meningkatkan kualitas

pejabat sesuai dengan standar kompetensi.

3. Sistem Informasi Manajemen

Pemerintahan yang sudah terintegrasi.

3. Tuntutan atas pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat yang semakin tinggi.

3. Meningkatkan

penggunaan teknologi informasi dalam proses desiminasi

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. 4. Semakin tingginya

kesadaran masyarakat terhadap

pengaturan jarak kelahiran.

4. Semakin intensifnya program pemerintah terhadap pengendalian pertumbuhan

penduduk,

4. Mengendalikan

pertumbuhan penduduk.

5. Prasarana, sarana pendidikan dan kompetensi pendidik yang memadahi.

5. APK dan APM tingkat satuan pendidikan yang cukup tinggi.

5. Meningkatkan nilai

kelulusan siswa.

6. Berkembangnya usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Sleman.

6. Semakin meluasnya pangsa pasar usaha mikro, kecil dan menengah.

6.

7.

Mengembangnya Koperasi.

Meningkatkan nilai eksport.

7. Potensi pariwisata yang belum dikelola secara maksimal

7. Tingkat kunjungan wisatawan yang semakin meningkat.

8. diversifikasi produk sektor parwisata, perindustrian, perdagangan dan pertanian.

8. Kesadaran berpolitik warga masyarakat yang semakin meningkat

8. Semakin banyak dan terbukanya akses bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat, berkumpul dan berserikat.

(7)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 7 Tabel 6.2

Strategi Antara Kelemahan Dan Peluang

KELEMAHAN PELUANG STRATEGI

1. Pengelolaan

pemerintahan di desa yang belum maksimal.

1. Kewenangan di desa

yang semakin banyak.

1. Penguatan kelembagaan

desa.

2. Pelayanan kepada

masyarakat masih kurang efektif dan transparan.

2. Tuntutan atas

pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat yang semakin tinggi.

2. Meningkatkan kualitas

pelayanan publik.

3. Nilai kelulusan

siswa yang belum optimal.

3. APK dan APM tingkat

satuan pendidikan yang cukup tinggi.

3. Meningkatkan nilai

kelulusan siswa

4. Belum optimalnya

pengelolaan investasi dan pelayanan perizinan.

4. Kebijakan pemerintah

pusat mempermudah investasi.

4. Meningkatkan peluang

investasi daerah.

5. Masih tingginya

angka

pengangguran di Kabupaten Sleman

5. Peluang penyerapan

tenaga kerja antar daerah dan negara

5. Meningkatkan kualitas

tenaga kerja.

6. Ketersediaan

fasilitas penunjang perekonomian yang masih perlu ditingkatkan.

6. Arahan kebijakan

nasional mengenai pembangunan infrastruktur.

6. Mengembangkan fasilitas

perhubungan.

7. Angka kemiskinan

dan Penyandang Masalah Masalah Sosial yang masih cukup tinggi.

7. Kepedulian sektor

swasta dan intervensi program penanganan kemiskinan dari pemerintah yang semakin meningkat.

7. Meningkatkan

penanganan kemiskinan.

8. Masih adanya

kawasan kumuh

8. Intervensi pemerintah

dengan program 100-0-100

8. Meningkatkan

pengelolaan kawasan kumuh.

9. Banyaknya kasus

kekerasan terhadap

perempuan dan anak yang belum terlaporkan.

9. Momentum

perlindungan anak yang sedang

ditingkatkan oleh pemerintah terkait dengan berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

9. Meningkatkan pelayanan

terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.

10. Belum optimalnya pelestarian cagar budaya.

10. Meningkatnya wisatawan minat khusus dan dukungan dana keistimewaan

10. Meningkatkan

(8)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 8 Tabel 6.3

Strategi Antara Kekuatan Dan Ancaman

KEKUATAN ANCAMAN STRATEGI

1. Adanya Peraturan

Bupati tentang Road Map Reformasi Birokrasi.

1. Media ekspresi

ketidakpuasan terhadap layanan pemerintah yang semakin terbuka.

1. Pendampingan

pelaksanaan Road Map

Reformsi Birokrasi.

2. Adanya potensi

pendapatan asli daerah yang masih dapat

dimaksimalkan.

2. Proyeksi kenaikan

alokasi dana bagi hasil dan bantuan keuangan dari pemerintah dan propinsi yang tidak signifikan

2. Meningkatkan

pendapatan asli daerah

3. Tingkat

pendidikan sumber daya aparatur yang cukup.

3. Moratorium pegawai

negeri sipil.

3. Meningkatkan kualitas

pejabat sesuaidengan standar kompetensi.

4. Tersedianya

produk hukum daerah.

4. Adanya peraturan

perundang undangan di tingkat pusat yang kurang harmonis.

4. Sinkronisasi produk

hokum pusat dan daerah.

5. Prasarana dan

sarana kesehatan yang cukup memadahi.

5. Semakin

meningkatnya

penyakit degeneratif, masih adanya angka kematian ibu dan bayi serta balita gizi buruk.

5. Meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat.

6.

7.

Prasarana dan sarana pendidikan yang memadahi. Adanya BOSDA dan Jaminan Penyelenggaraan Pendidikan Daerah (JPPD)

6. Masih adanya anak

putus sekolah.

6. Memberikan akses

seluas luasnya kepada masyarakat untuk meningkatkan pendidikan.

8. Tingkat

pendidikan tenaga kerja yang relatif tinggi.

7. Persaingan tenaga

kerja asing.

7. Meningkatkan kualitas

tenaga kerja.

9. Kesadaran

masyarakat terhadap pengurangan resiko bencana yang semakin meningkat.

8. Potensi kebencanaan

di Kabupaten Sleman yang relatif besar.

8. Meningkatkan

penanganan bencana melalui pemberdayaan masyarakat dan

penyediaan prasarana dan sarana menuju kemandirian.

10. Penyediaan ruang terbuka hijau perkotaan yang sudah mencapai 30%

9. Kebutuhan

penggunaan ruang untuk permukiman yang semakin meningkat.

9. Meningkatkan

ketersediaan ruang terbuka hijau.

11. Meningkatnya indeks

pembangunan gender.

10. Persepsi kesetaraan gender yang belum komprehensif.

(9)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 9

KEKUATAN ANCAMAN STRATEGI

12. Kesadaran berpolitik

masyarakat yang semakin

meningkat.

11. Ketimpangan sosial ekonomi antar suku dan etnis yang semakin tinggi.

11. Meningkatkan

pemahaman masyarakat dalam wawasan

kebangsaan.

Tabel 6.4

Strategi Antara Kelemahan Dan Ancaman

KELEMAHAN ANCAMAN STRATEGI

1. Pengelolaan

pemerintahan di desa yang belum maksimal.

1. Media ekspresi

ketidakpuasan terhadap layanan pemerintah yang semakin terbuka.

1. Meningkatkan

Pengawasan

Pemerintahan Desa.

2. Tersedianya

produk hukum daerah.

2. Tingkat kepatuhan

terhadap perda yang masih kurang.

2. Mengoptimalkan tindak

lanjut pelanggaran perda.

3. Belum semua

anggota masyarakat tercakup dalam layanan jaminan kesehatan.

3. Semakin

meningkatnya

penyakit degeneratif, masih adanya angka kematian ibu dan bayi serta balita gizi

buruk.

3. Meningkatkan cakupan

jaminan kesehatan masyarakat.

4. Masih minimnya

minat baca masyarakat.

4. Dampak buruk dari

era globalisasi.

4. Mengembangkan budaya

baca.

5. Perlindungan

terhadap usaha mikro, kecil dan menengah yang belum maksimal.

5. Serbuan barang dan

tenaga kerja asing sebagai akibat kebijakan MEA.

5. Meningkatkan

perlindungan terhadap pelaku usaha dan UMKM

6. Ekspansi pemilik

modal besar di bidang pasar modern.

6. Meningkatkan

infrastruktur perekonomian. 6.

7.

Masih tingginya pengangguran di Kabupaten Sleman. Keterampilan tenaga kerja yang belum optimal.

7. Serbuan barang dan

tenaga kerja asing sebagai akibat kebijakan MEA.

6. Meningkatkan kualitas

tenaga kerja.

8. Angka kemiskinan

dan Penyandang Masalah Masalah Sosial yang masih cukup tinggi.

7. Ketimpangan sosial

ekonomi nasional yang semakin meningkat.

7. Meningkatkan

penanganan kemiskinan.

9. Prasarana dan

sarana

penanggulangan bencana yang masih terbatas.

8. Potensi kebencanaan

di Sleman yang relatif besar.

8. Meningkatkan

penanganan bencana melalui pemberdayaan masyarakat dan

(10)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 10

KELEMAHAN ANCAMAN STRATEGI

10. Penanganan terhadap sampah dan limbah yang belum optimal,

9. Penurunan kualitas

tanah, air dan udara

9. Melaksanakan

percepatan pengelolan air minum, air limbah, persampahan dan lingkungan hidup. 11. Belum ditetapkan

RDTR menjadi produk hukum daerah

10. Kebutuhan

penggunaan ruang untuk permukiman yang semakin meningkat.

10. Meningkatkan

pengelolaan tata ruang

12. Belum optimalnya keberadaan forum keagamaan dan antar etnis.

11. Semakin beragamnya etnis dan suku yang ada di Kabupaten Sleman

11. Meminimalkan konflik SARA dan konflik Ipoleksosbudhankam.

13 Belum optimalnya

partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan

budaya dan

pelestarian tradisi.

12. Banyaknya pendatang di wilayah perkotaan yang yang berpotensi mengakulturasi budaya setempat dan budaya pendatang.

12. Meningkatkan

pelestarian terhadap tradisi, kekayaan budaya dan keragaman budaya.

Strategi dan arah kebijakan dituangkan secara lebih rinci yang dibagi ke dalam Misi 1 sampai dengan Misi 5 berdasarkan pendekatan urusan sebagai berikut :

Misi 1:Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat

1) Urusan Administrasi Pemerintahan dan Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan: Strategi pertama, melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah dengan arah kebijakan melakukan pendampingan intensif terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan pebangunan daerah. Strategi kedua: Pendampingan pelaksanaan roadmap reformasi birokrasi dengan

arah kebijakan perwujudan nilai LAKIP A, perwujudan opini BPK terhadap LKD:WTP. Strategi ketiga: Meningkatkan pendapatan asli daerah dengan arah kebijakan penetapan deviasi target PAD dengan realisasi. Strategi keempat: Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan arah kebijakan peningkatan indeks kepuasan masyarakat. Strategi kelima: meningkatkan kualitas pejabat sesuai dengan standar kompetensi dengan arah kebijakan

(11)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 11 kebijakan penyelarasan perda yang ditetapkan agar sesuai dengan amanat peraturan diatasnya.

2) Urusan pemberdayaan masyarakat dan desa: Strategi, Penguatan kelembagaan pemerintahan desa dengan arah kebijakan

peningkatan pengelolaan keuangan desa.

3) Urusan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat: Strategi, Mengoptimalkan tindak lanjut pelanggaran Perda dengan arah kebijakan penanganan setiap pelanggaran Perda.

4) Urusan Komunikasi dan Informatika: Strategi, meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam proses dan desiminasi pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat dengan arah kebijakan Penggunaan surat elektronik, sistem informasi manajemen yang terintegrasi dan pengaktifan sub domain di setiap lembaga pemerintah daerah.

Tabel 6.5

Strategi dan Arah Kebijakan pada Misi 1

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan

keuangan daerah

Melakukan

pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah

Melakukan

pendampingan intensif terhadap proses

perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan daerah Pendampingan

pelaksanaan

Roadmap reformasi birokrasi

Pewujudan Nilai LAKIP Kabupaten: A

Pewujudan Opini BPK terhadap LKD: WTP Penguatan

Kelembagaan

Pemerintahan Desa

Peningkatan pengelolaan keuangan desa

2. Meningkatnya kemandirian keuangan daerah

Meningkatkan Pendapatan asli Daerah

Pengurangan deviasi Target PAD dan realisasi

3. Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat

Peningkatan indeks kepuasan masyarakat

Meningkatkan kualitas pejabat sesuai dengan standar kompetensi

(12)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 12

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Sinkronisasi produk hukum pusat dan daerah

Penyelarasan perda yang ditetapkan agar sesuai dengan amanat

peraturan di atasnya Mengoptimalkan

tindak lanjut

pelanggaran perda

Penanganan setiap pelanggaran perda

Meningkatkan penggunaan

teknologi informasi dalam proses dan desiminasi

pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat

Penggunaan surat elektronik, sistem informasi manajemen yang terintegrasi dan pengaktifan sub domain di setiap lembaga

pemerintah daerah

Misi 2: Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat 1) Urusan kesehatan: Strategi, meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat dengan arah kebijakan peningkatan cakupan jaminan kesehatan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, penerapan pola hidup bersih dan sehat, akreditasi puskesmas dan RSUD serta pengendalian penyakit.

2) Urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana: Strategi, mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan arah kebijakan

menekan Total Fertility Rate (TFR), peningkatan peserta KB aktif dan KB mandiri dan peningkatan keluarga sejahtera.

3) Urusan Pendidikan: Strategi kesatu, memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk meningkatkan pendidikan dengan

arah kebijakan peningkatan partisipasi sekolah pada anak usia sekolah, menaikkan angka harapan sekolah dan menaikkan rata-rata lama sekolah. Strategi kedua: Meningkatkan kualitas kelulusan siswa dengan arah kebijakan menaikkan rara-rata nilai ujian SD/MI, SMP/MTs, SMA/MI, dan SMK.

(13)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 13 Tabel 6.6

Strategi dan Arah Kebijakan pada Misi 2

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Peningkatan cakupan Jaminan Kesehatan Menurunkan angka kematian ibu dan bayi Penerapan pola hidup bersih dan sehat Akreditasi RSUD dan puskesmas

Pengendalian penyakit Mengendalikan

pertumbuhan penduduk

Menekan angka Total Fertility Rate (TFR) Peningkatan peserta KB aktif dan KB mandiri Peningkatan keluarga sejahtera

2. Meningkatknya kualitas pendidikan dan aksesibilitas pendidikan

Memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk

meningkatkan pendidikannya

Peningkatan partisipasi sekolah pada anak usia sekolah

Menaikkan angka harapan sekolah Menaikkan rata-rata lama sekolah

Meningkatkan kualitas kelulusan siswa

Menaikkan rata-rata nilai ujian SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA

Mengembangkan budaya gemar membaca

Meningkatkan minat baca masyarakat Pengembangan dan pembinaan

perpustakaan desa dan masyarakat

Misi 3:Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, dan penanggulangan kemiskinan

(14)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 14 2) Urusan koperasi, usaha kecil dan menengah : Strategi kesatu,

Mengembangkan koperasi dengan arah kebijakan meningkatkan keaktifan koperasi. Strategi kedua, Meningkatkan perlindungan terhadap pelaku usaha dan UMKM dengan arah kebijakan

pembinaan terhadap pelaku usaha dan UMKM serta meningkatkan aksesibilitas UMKM.

3) Urusan pariwisata : Strategi kesatu, meningkatkan pariwisata berkelanjutan dengan arah kebijakan meningkatkan pengelolaan destinasi pariwisata. Strategi kedua, Meningkatkan diversifikasi produk sektor pariwisata dengan arah kebijakan meningkatkan kuantitas dan kualitas sektor pariwista.

4) Urusan perdagangan: Strategi kesatu, meningkatkan nilai ekspor dengan arah kebijakan memperluas pasar tujuan ekspor. Strategi kedua, meningkatkan diversifikasi produk sektor perdagangan dengan arah kebijakan meningkatkan standarisasi dan sertifikasi produk sektor perdagangan.

5) Urusan perindustrian: Strategi, meningkatkan diversifikasi produk sektor perindustrian dengan arah kebijakan meningkatkan standarisasi dan sertifikasi produk sektor perindustrian.

6) Uusan pangan, urusan pertanian, dan urusan perikanan dan kelautan: Strategi, meningkatkan diversifikasi produk sektor pangan, pertanian dan perikanan dengan arah kebijakan

meningkatkan standarisasi dan sertifikasi produk sektor pangan, pertanian dan perikanan.

7) Urusan Sosial: Strategi, peningkatan penanganan kemiskinan dengan arah kebijakan menurunkan angka kemiskinan,

8) Urusan tenaga kerja: Strategi, peningkatan kualitas kerja dengan

arah kebijakan peningkatan kualitas tenaga kerja dengan pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar.

9) Urusan pekerjaan umum dan penataan ruang: Strategi, Pengembangan infrastruktur perekonomian dengan arah kebijakan

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur perekonomian.

(15)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 15 Tabel 6.7

Strategi dan Arah Kebijakan pada Misi 3

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi

Meningkatkan peluang investasi daerah

Meningkatkan investasi inklusif

Mengembangkan koperasi

Meningkatkan keaktifan koperasi

Meningkatkan

perlindungan terhadap pelaku usaha dan UMKM

Pembinaan terhadap pelaku usaha dan UMKM Meningkatkan

aksessibilitas UMKM 2. Meningkatnya

daya saing sektor pariwisata, perindustrian, perdagangan dan pertanian

Meningkatkan pariwisata berkelanjutan

Meningkatkan

pengelolaan destinasi pariwisata

Meningkatkan Nilai ekspor

Memperluas pasar tujuan ekspor

Meningkatkan diversifikasi produk sektor pariwisata, perindustrian, perdagangan dan pertanian.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk dan produktivitas sektor

pariwisata, perindustrian, perdagangan dan

pertanian Meningkatkan standarisasi dan

sertifikasi produk sektor pariwisata, perindustrian, perdagangan dan

pertanian 3 Meningkatnya

kesempatan kerja

Meningkatkan kualitas tenaga kerja

Peningkatan kualitas tenaga kerja dengan pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar

4. Meningkatnya prasarana dan sarana

perekonomian

Meningkatkan insfrastruktur perekonomian

Pembangunan dan pemeliharan

infrastruktur perekonomian Mengembangkan

fasilitas perhubungan

Menyediakan prasarana dan sarana perhubungan berdasarkan rencana pengembangan wilayah 5. Menurunnya

kemiskinan

Meningkatkan penanganan kemiskinan

(16)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 16 Misi 4:Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan

sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan

1) Urusan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat: Strategi, meningkatkan penanganan bencana melalui pemberdayaan masyarakat dan menyediakan sarana dan prasarana menuju kemandirian dengan arah kebijakan menyediakan regulasi, sarana prasarana kebencanaan, memenuhi waktu tanggap dan perbaikan akibat bencana.

2) Urusan lingkungan hidup: Strategi kesatu, Melaksanakan percepatan pengelolaan air minum, air limbah, persampahan dan lingkungan hidup dengan arah kebijakan menyediakan IPAL komunal, sambungan air minum, tempat pembuangan sampah dan meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Strategi kedua, Meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau dengan arah kebijakan menyediakan ruang terbuka hijau. Strategi ketiga, meningkatkan pengelolaan kawasan kumuh dengan arah kebijakan

penanganan terhadap kawasan kumuh.

3) Urusan pekerjaan umum dan penataan ruang: Strategi, Meningkatkan pengelolaan tata ruang dengan arah kebijakan

pengendalian pemanfaatan ruang dan pengadaan regulasi tata ruang (RDTR).

Tabel 6.8

Strategi dan Arah Kebijakan pada Misi 4

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Meningkatkan kapasitas

masyarakat dalam pengurangan resiko bencana

Meningkatkan penanganan bencana melalui pemberdayaan masyarakat dan penyediaan sarana prasaranamenuju kemandirian

Menyediakan regulasi, sarana prasarana kebencanaan, memenuhi waktu tanggap dan perbaikan akibat bencana

2. Meningkatnya kualitas

lingkungan hidup

Melaksanakan percepatan pengelolaan air minum, air limbah, persampahan dan lingkungan hidup

Menyediakan IPAL komunal, Sambungan air minum, TPS

Menurunkan Indeks pencemaran air dan udara

Meningkatkan ketersedian Ruang Terbuka Hijau

(17)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 17

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan pengelolaan kawasan kumuh

Penanganan terhadap kawasan kumuh

Meningkatkan pengelolaan tata ruang

Pengendalian

pemanfaatan ruang Regulasi tata ruang (RDTR)

Misi 5: Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional

1) Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak: Strategi kesatu, meningkatkan pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dengan arah kebijakan meningkatkan respon terhadap pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan. Strategi kedua, Mempercepat pengarusutamaan gender dengan arah kebijakan Penguatan kelembagaan PUG.

2) Urusan pemerintahan umum: Strategi kesatu, meningkatkan peran serta masyarakat dalam berdemokrasi dengan arah kebijakan

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Strategi kedua,

meningkatkan pemahaman masyarakat dalam wawasan kebangsaan dengan arah kebijakan sosialisasi wawasan kebangsaan dan sosialisasi kesadaran berpolitik kepada masyarakat. Strategi ketiga, meminimalkan konflik SARA dan konflik ipoleksosbudhankam dengan arah kebijakan memberdayakan FKUB dalam menekan konflik SARA dan konflik ipoleksosbudhankam.

3) Urusan kebudayaan: Strategi, Meningkatkan pelestarian terhadap cagar budaya dengan arah kebijakan pengelolaan warisan budaya.

Strategi kedua, Meningkatkan pelestarian terhadap nilai tradisi, kekayaan budaya dan keragaman budaya dengan arah kebijakan

(18)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 18 Tabel 6.9

Strategi dan Arah Kebijakan pada Misi 5

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 Meningkatnya perlindungan terhadap

perempuan dan anak

Meningkatkan pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.

Meningkatkan respon terhadap pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang

dilaporkan. Mempercepat

pengarusutamaan gender

Penguatan

kelembagaan PUG

2 Meningkatnya kerukunan masyarakat

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berdemokrasi

Meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pemilu

Meningkatkan

pemahaman masyarakat dalam wawasan

kebangsaan

Sosialisasi wawasan kebangsaan

Sosialisasi kesadaran berpolitik kepada warga masyarakat Meminimalkan konflik

SARA dan konflik ipoleksosbudhankam

Memberdayakan FKUB dalam menekan

konflik SARA dan konflik

ipoleksosbudhankam 3 Meningkatnya

apresiasi dan peran serta masyarakat dalam

pengembangan dan pelestarian budaya

Meningkatkanpelestarian terhadap cagar budaya

Pengelolaan warisan budaya

Meningkatkan

pelestarian terhadap nilai tradisi, kekayaan budaya dan keragaman budaya

Pengelolaan nilai tradisi, kekayaan budaya dan

(19)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 19 6.2 Pengembangan Wilayah Terpadu Jangka Menengah Kabupaten

Sleman

Strategi Pembangunan Wilayah Terpadu Jangka Menengah (PWT-JM) Kabupaten Sleman merupakan pengembangan tematis kawasan strategis seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Wilayah Terpadu Jangka Panjang Kabupaten Sleman dengan memperhatikan kondisi dan potensi kawasan strategis terpilih baik Kawasan Strategis Nasional, Kawasan Strategis Provinsi dan Kawasan Strategis Kabupaten.

Kebijakan yang diambil dalam pembangunan wilayah terpadu mendasarkan kepada kebijakan penataan ruang wilayah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten Sleman 2011-2031 meliputi: 1. Pengintegrasian dan pengembangan pusat kegiatan di luar kawasan

bencana;

2. Pengembangan kawasan dalam rangka keamanan dan ketahanan pangan;

3. Pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi; 4. Pengembangan kawasan pendidikan;

5. Pengembangan industri menengah, kecil dan mikro yang ramah lingkungan;

6. Pengembangan kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berwawasan lingkungan;

7. Pemantapan prasarana wilayah; dan

8. Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara

Pengintegrasian dan pengembangan pusat kegiatan di luar kawasan bencana ditempuh melalui strategi (a) mengembangkan prasarana dan sarana perkotaan yang terintegrasi dengan sistem prasarana dan sarana di dalam KPY; (b) meningkatkan hubungan PPL dengan PKW, PPK dan atau PKL; (c) menjaga keterkaitan antara kawasan perkotaan dengan kawasan pedesaan; dan (d) mengembangkan PPL di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi III.

(20)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 20 Pengembangan PPK di 11 Kecamatan dengan luas 6.404 hektar; (e) Pemindahan PPK di Kecamatan Cangkringan; (f) Pengembangan PPL di kawasan perdesaan Kabupaten Sleman; (g) Pemindahan PPL di Kecamatan Cangkringan meliputi 2 Desa.

Pengembangan kawasan dalam rangka keamanan dan ketahanan pangan diwujudkan melalui strategi (a) mengendalikan alih fungsi lahan pertanian; dan (b) mengembangkan agrobisnis dan minapolitan.

Arah kebijakan yang ditempuh meliputi: peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LPPB), peningkatan produksi hortikultura, peningkatan produksi perkebunan, peningkatan produksi peternakan, pengembangan kawasan agropolitan, kawasan peruntukan perikanan, peningkatan produksi perikanan darat dan pengembangan minapolitan. Pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi diwujudkan melalui strategi mengembangkan obyek dan daya tarik wisata, mengembangkan prasarana dan sarana pendukung pariwisata, dan melestarikan situs warisan budaya. Arah kebijakan yang diambil didalam mewujudkan pengembangaan kawasan pariwisata terintegrasi adalah pengembangan Kawasan Peruntukan Pariwisata yang meliputi pengembangan obyek dan daya tarik wisata, pengembangan destinasi pariwisata dan pengembangan prasarana dan sarana pariwisata.

Pengembangan kegiatan pendidikan terutama pendidikan tinggi merupakan aktivitas utama yang berpengaruh terhadap perkembangan wilayah di Kabupaten Sleman, selain kegiatan permukiman, pariwisata dan pertanian. Pengembangan kawasan pendidikan diwujudkan melalui strategi:

a. revitalisasi pendidikan; dan

b. mengembangkan prasarana dan sarana pendidikan.

(21)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 21 Pengembangan kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berwawasan lingkungan ditempuh melalui strategi mengembangkan kawasan permukiman di luar KRB, mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) danmengembangkan prasarana dan sarana dasar permukiman yang berwawasan lingkungan. Arah kebijakan yang ditempuh adalah pengembangan Kawasan Peruntukan Permukiman yang berupa:

a. Pengembangan permukiman perkotaan di Kabupaten Sleman dengan luas 12.590 hektar.

b. Pengembangan permukiman perdesaan di Kabupaten Sleman dengan luas 10.733 hektar.

c. Pengembangan huntara dan huntap.

Pemantapan prasarana wilayah diwujudkan melalui strategi memelihara dan mempertahankan fungsi prasarana wilayah dan mengembangkan prasarana transportasi massal.Arah kebijakan yang diambil ialah pengembanganSistem Jaringan Transportasi Darat, Sistem Jaringan Perkeretaapian, Sistem Jaringan Transportasi Udara, Sistem Jaringan Energi, Sistem Jaringan Telekomunikasi, Sistem Jaringan Sumber Daya Air dan sistem prasarana pengelolaan lingkungan hidup.

Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara diwujudkan melalui strategi:

a. mendukung penetapan Kawasan Strategi Nasional dengan fungsi khusus Pertahanan dan Keamanan;

b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar Kawasan Strategis Nasional untuk menjaga fungsi Pertahanan dan Keamanan;

c. mengembangkan Kawasan Lindung dan/atau Kawasan Budidaya tidak terbangun di sekitar Kawasan Strategis Nasional yang mempunyai fungsi khusus Pertahanan dan Keamanan; dan

d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan.

Strategi tersebut selanjutnya diwujudkan melalui arah kebijakan pengendalian perubahan peruntukan ruang disekitar kawasan pertahanan dan keamanan, di Gamping, Depok, dan Berbah dengan luas 472 hektar.

(22)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 22 Provinsi (KSK) dan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK). KSN meliputi KSN Candi Prambanan dan KSN Taman Nasional Gunung Merapi. KSP meliputi KSP Kawasan Perkotaan Yogyakarta, KSP Koridor Tempel-Prambanan, KSP Koridor Tempel – Parangtritis, KSP Koridor Yogyakarta –Piyungan – Wonosari – Rongkop – Sadeng, KSP Teknologi Tinggi Gunung Merapi, KSP Cagar Budaya, KSP IKK Godean, KSP IKK Pakem, KSK Keamanan dan Ketahanan Pangan Wilayah dan KSK Kawasan Resapan Air.

Guna melaksanakan Pembangunan Wilayah Terpadu, kemudian dari kawasan-kawasan strategis tersebut, diturunkan menjadi 21 (dua puluh satu) Kawasan Pengembangan Wilayah Terpadu Jangka Menengah Kabupaten Sleman. Kedua puluh satu kawasan beserta skala prioritas pengembangannya adalah sebagai berikut:

Tabel 6.10

Prioritas Kawasan PWT Jangka Menengah Kabupaten Sleman

No Kawasan PWTJM Kaitan Kawasan

Strategis Prioritas

1. Kawasan Ketahanan Pangan KSK 1

2. Kawasan Pertanian Koridor Selokan

Mataram dan Van der Wijck

KSK 2

3. Kawasan Perkebunan Salak Pondoh KSK 3

4. Kawasan Transisi Resapan Air KSK 4

5. Kawasan Pertanian Organik dan Mina

Padi

KSK 5

6. Kawasan Penyangga Prambanan Ratu

Boko-Kalasan

KSN 6

7. Wisata Gunungapi Merapi KSN 7

8. Koridor Tempel-Sleman-Mlati KSP 8

9. KPY Wilayah Sleman KSP 9

10. Koridor Godean – Gamping – Mlati –

Kalasan –Prambanan

KSP 10

11. Koridor Berbah KSP 11

12. Perkotaan PKL Godean KSP 12

13. Kawasan Resapan Air KSK 13

14. Kawasan Candi dan Artefak KSP 14

15. Super blok Depok KSP 15

16. Perkotaan PKL Pakem KSP 16

17. Kawasan Olah raga dan RTH Maguwo KSP 17

18. KRB Gunung Merapi KSN 18

(23)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 23

No Kawasan PWTJM Kaitan Kawasan

Strategis Prioritas

20. Riset Merapi KSP 20

21. Pertanian Perkotaan KSK 21

Sumber: PWTJM Kabupaten Sleman,2015

Tabel 6.11

Tahap Pelaksanaan Pembangunan Wilayah Terpadu Jangka Menengah Kabupaten Sleman

berdasarkan Prioritas per Kawasan Strategis

No. Kawasan Strategis

Tahun Pelaksanaan

1 2 3 4 5

Kawasan Strategis Nasional

1 Kawasan Penyangga Prambanan Ratu Boko Kalasan

2 Wisata Gunungapi Merapi

3 Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Merapi

Kawasan Strategis Provinsi

1 Koridor Tempel-Sleman-Mlati

2 KPY Wilayah Sleman

3 Koridor Godean – Gamping – Mlati –

Kalasan –Prambanan

4 Koridor Berbah

5 Perkotaan PKL Godean

6 Kawasan Candi dan Artefak

7 Super blok Depok

8 Perkotaan PKL Pakem

9 Kawasan Olah raga dan RTH Maguwo

10 Kawasan Dry port Patukan

11 Riset Merapi

Kawasan Strategis Kabupaten

1 Kawasan Ketahanan Pangan

2 Kawasan Pertanian Koridor Selokan

Mataram dan Van der Wijck

(24)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 24

No. Kawasan Strategis

Tahun Pelaksanaan

1 2 3 4 5

4 Kawasan Transisi Resapan Air

5 Kawasan Pertanian Organik dan Mina

Padi

6 Kawasan Resapan Air

7 Pertanian Perkotaan

Sumber: PWTJM Kab. Sleman, 2015

Tabel 6.12

Lokasi Kawasan Pembangunan Wilayah Terpadu Jangka Menengah Kabupaten Sleman

No Kawasan PWTJM Lokasi

1. Kawasan Ketahanan Pangan Moyudan – Minggir –

Godean- Seyegan

2. Kawasan Pertanian Koridor Selokan

Mataram dan Van der Wijck

Moyudan – Minggir –

Godean- Seyegan –

Gamping- Mlati – Depok –

Kalasan – Berbah

3. Kawasan Perkebunan Salak Pondoh Tempel – Turi – Pakem

4. Kawasan Transisi Resapan Air Tempel-Turi-

Pakem-Ngaglik- Ngemplak-Kalasan

5. Kawasan Pertanian Organik dan Mina

Padi

Berbah-Kalasan-

Prambanan- Ngemplak

6. Kawasan Penyangga Prambanan Ratu

Boko-Kalasan

Prambanan, Kalasan, Berbah

7. Wisata Gunungapi Merapi Cangkringan, Pakem, Turi,

Tempel

8. Koridor Tempel-Sleman-Mlati Koridor Tempel- Sleman –

Mlati

9. KPY Wilayah Sleman Depok, Ngaglik, Mlati,

Gamping, Godean

10. Koridor Godean – Gamping – Mlati –

Kalasan –Prambanan

Koridor Godean –

Gamping – Mlati – Kalasan

–Prambanan

11. Koridor Berbah Berbah

12. Perkotaan PKL Godean Godean

13. Kawasan Resapan Air Tempel-Turi- Pakem

14. Kawasan Candi dan Artefak Kawasan

UII-Ngemplak- Kalasan-Candisari-Sambisari- Kedulan Kompleks

15. Super blok Depok Caturtunggal-Depok

16. Perkotaan PKL Pakem Pakem

17. Kawasan Olah raga dan RTH Maguwo Stadion Maguwoharjo-

Embung Tambakboyo, Kalikuning dan sekitarnya

18. KRB Gunung Merapi Cangkringan, Pakem,

Ngemplak, Turi

19. Kawasan Dry port Patukan Stasiun Patukan-Gamping

20. Riset Merapi Disaster Oasis-Pakem-

(25)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 25

No Kawasan PWTJM Lokasi

21. Pertanian Perkotaan Gamping – Mlati – Depok

Sumber: PWTJM Kabupaten Sleman, 2015

(26)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 26 Tabel 6.13

Tematik Pengembangan Kawasan Dalam Pembangunan Wilayah Terpadu Jangka Menengah Kabupaten Sleman

No. Nama Kawasan

Fungsi Kawasan

Prioritas Spesifik Bagi Kab. Sleman

Tematik Pengembangan PWT-JM Kab. Sleman

Kawasan Strategis Nasional (RTRW Nasional) 1 KSN Candi

Prambanan

Cagar Budaya

1. Pengembangan ekonomi sosial budaya bagi wilayah Sleman, khususnya kawasan dan masyarakat di sekitar KSN Candi Prambanan. 2. Menjadikan Candi

Prambanan dan Ratu Boko sebagai branding budaya Kabupaten Sleman

Kawasan Penyangga Prambanan Ratu Boko

2 KSN TNGM Cagar Alam dan Kawasan Bencana Gunungapi

1. Konservasi kawasan lindung dan rawan bencana;

2. Mewujudkan tata kelola

pengembangan wilayah lereng Gunung Merapi yang tanggap bencana. 3. Pengembangan

pariwisata alam dan minat khusus

1. Kawasan Wisata Gunungapi Merapi 2. KRB Gunung

Merapi

Kawasan Strategis Provinsi (RTRW DIY) 1 KSP

1. Pengembangan, pengelolaan dan pengendalian kawasan perkotaan regional dengan standar

metropolitan. 2. Peningkatan

kemitraan dan daya saing dalam

kerjasama pengembangan wilayah Kawasan Perkotaan

Yogyakarta (KPY).

1. KPY Wilayah Sleman

2. Super blok Depok 3. Kawasan Olah

Ragadan RTH Maguwo pengelolaan, dan pengendalian kawasan koridor pertumbuhan ekonomi regional.

1. Koridor Godean- Gamping-Mlati-Kalasan-Prambanan 2. Kawasan Dryport

Patukan

3. Koridor Tempel-Sleman-Mlati 4. Koridor Berbah 3 KSP pengelolaan, dan pengendalian kawasan koridor pertumbuhan ekonomi regional. 4 KSP

Pengembangan kawasan riset, pendidikan, dan pelatihan

penanggulangan bencana kegunungapian.

(27)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 27 No. Nama

Kawasan

Fungsi Kawasan

Prioritas Spesifik Bagi Kab. Sleman

Tematik Pengembangan PWT-JM Kab. Sleman

5 KSP Cagar Budaya

Cagar Budaya

Pengelolaan cagar budaya sebagai bagian pengembangan budaya dan perekonomian wilayah.

Kawasan Candi & artefak pengelolaan dan pengendalian pusat kegiatan pada kawasan strategis pertumbuhan ekonomi untuk Sleman bagian barat.

Perkotaan PKL Godean

7 KSP IKK pengelolaan dan pengendalian pusat kegiatan pada kawasan strategis pertumbuhan ekonomi untuk Sleman bagian utara, sekaligus pengendalian

pengembangan kawasan resapan air dan rawan bencana vulkanik.

Perkotaan PKL Pakem

Kawasan Strategis Kabupaten (RTRW Kab. Sleman) 1 KSK

Pertanian Pengembangan, pengelolaan dan perlindungan kawasan pertanian lahan pangan berkelanjutan

1. Keamanan

Ketahanan Pangan 2. Kawasan Pertanian

Organik dan Mina Padi

3. Kawasan Pertanian Koridor Selokan Mataram & Van der Wijck

4. Kawasan

Perkebunan Salak Pondoh

5. Pertanian Perkotaan 2 KSK

1. Pengendalian pembangunan wilayah pada

kawasan resapan air dan transisi resapan air.

2. Pengembangan pertanian unggulan selaras kawasan resapan air dan transisi resapan air.

1. Kawasan Resapan Air

2. Kawasan Transisi Resapan Air

Tematik Pengembangan PWT-JM Kabupaten Sleman dianalisa melalui pembobotan dengan menggunakan kriteria pengembangan wilayah. Dalam hal ini kriteria yang digunakan adalah:

a. Mendukung prioritas nasional & provinsi

(28)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 28 c. Memiliki dampak positif terhadap perekonomian kawasan dan

masyarakat

d. Memiliki daya ungkit signifikan terhadap pembangunan kawasan e. Kemudahan untuk dikelola

Sehingga didapat prioritas pengembangan kawasan sebagai berikut:

Tabel 6.14

Prioritas Pengembangan Kawasan

Prioritas Tematik Kawasan PWT-JM Kabupaten Sleman

Kawasan Strategis Nasional

1 N2A Kawasan Penyangga Prambanan Ratu Boko Kalasan 2 N1A Wisata Gunungapi Merapi

3 N1B Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Merapi Kawasan Strategis Provinsi

1 P4 Koridor Tempel Sleman

2 P1 Kawasan Perkotaan Yogyakarta Wilayah Sleman 3 P3 Koridor Gamping-Berbah-Kalasan-Prambanan 4 P2 Koridor Berbah

5 P7A Perkotaan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Godean 6 P5 Kawasan Candi dan Artefak

7 P1A Super Blok Depok

8 P7B Perkotaan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Pakem 9 P1B Kawasan Olahraga dan RTH Maguwoharjo 10 P3A Kawasan Dry Port Patukan

11 P6 Riset Merapi Kawasan Strategis Kabupaten

1 K2 Keamanan Ketahanan Pangan

2 K2A Kawasan Pertanian Koridor Selokan Mataram 3 K2B Kawasan Perkebunan Salak Pondoh

4 K1B Kawasan Transisi Resapan Air

5 K2C Kawasan Pertanian Organik dan Mina Padi 6 K1A Kawasan Resapan Air

(29)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 29 Adapun Rencana PWT-JM Kabupaten Sleman dikaitkan dengan prioritas pengembangan Kabupaten/Kota yang berbatasan yang dilakukan dengan strategi mensinergikan tujuan Bagian Wilayah Perencanaan (BWP) Kabupaten/Kota yang berbatasan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah masing-masing Kabupaten Kota.

Tabel 6.15

Sinergitas Rencana PWT-JM Kabupaten/Kota dan tujuan BWP Kabupaten/Kota, serta Keterkaitan dengan PWT-JM Kab. Sleman

No Kabupaten/Kota

yang berbatasan Tujuan BWP

Keterkaitan dengan PWT-JM Kab.

Sleman

1 Kota Yogyakarta Mewujudkan BWP Kota Yogyakarta dalam

mendorong pengembangan ekonomi perkotaan yang didasarkan pada kegiatan pariwisata, pendidikan dan budaya.

 Pengembangan KPY Wilayah Sleman dengan skala Kawasan Perkotaan regional yang menitikberatkan pada sektor Perdagangan dan jasa, perumahan, dan pendidikan tinggi  Pengembangan Superblok Depok

sebagai Pusat Pengembangan Perkotaan Terpadu pada sektor Perdagangan dan jasa skala regional (termasuk pendidikan tinggi), dan perumahan vertikal.

 Pengembangan Kawasan Olahraga dan RTH Maguwo sebagai fasilitas olahraga dan RTH dengan aspek unggulan Fasilitas olahraga outdoor/indoor dan taman kota/rekreasi outdoor

2 Kabupaten Bantul

Mewujudkan Kabupaten Bantul yang maju dan mandiri dengan bertumpu pada sektor pertanian sebagai basis ekonomi serta didukung oleh sektor industri pengolahan, pariwisata-budaya,

perdagangan,dan jasa serta perikanan dan kelautan dengan memperhatikan pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko

bencana.

 Pengembangan Kawasan Keamanan dan Ketahanan Pangan, Kawasan Pertanian Organik dan Mina Padi, Kawasan Pertanian Koridor Selokan Mataram dan vander Wijck, serta Pertanian Perkotaan dengan sektor unggulan Tanaman pangan,

hortikultura dan perikanan.

 Penataan Kawasan Rawan Bencana Merapi dengan strategi pengurangan resiko bencana dan pengembangan pariwisata lansekap dan Minat Khusus.

 Pengembangan KPY Wilayah Sleman dengan skala Kawasan Perkotaan regional yang menitikberatkan pada sektor Perdagangan dan jasa, perumahan, dan pendidikan tinggi. 3 Kabupaten

Magelang

Mewujudkan ruang

wilayahKabupaten sebagai sentra agrobisnis berbasis pada pertanian,

pariwisatadan industri yang mengutamakan

pemanfaatan potensilokal melalui sinergitas

pembangunan perdesaan-perkotaan, yang

memperhatikan pelestarian fungsi wilayah sebagai daerah resapan air.

 Pengembangan Koridor Tempel-Sleman sebagai kawasan strategis

pertumbuhan ekonomi dengan aspek unggulan pada sektor Perdagangan dan jasa, Industri, dan Rest Area  Penataan Kawasan Resapan Air dan

Kawan Transisi Resapan Air melalui konservasi KRA dan Pengendalian Pembangunan pada kawasan transisi resapan air

4 Kabupaten Kulonprogo

Mewujudkan Kabupaten sebagai basis komoditas pertanian didukung

pariwisata, pertambangan,

(30)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 30 No Kabupaten/Kota

yang berbatasan Tujuan BWP

Keterkaitan dengan PWT-JM Kab.

Sleman

serta industri bahari dengan mensinergikan wilayah

Mataram dan Van der Wijck, serta Pertanian Perkotaan dengan sektor unggulan Tanaman pangan,

hortikultura dan perikanan. 5 Kabupaten

Klaten

Mewujudkan ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan dengan pelaksanaan pembangunan yang berbasis pertanian, industri, dan pariwisata.

 Pengembangan Kawasan Penyangga Prambanan Ratu Boko dengan aspek unggulan Konservasi cagar budaya, pariwisata budaya, perdagangan & jasa pendukung wisata budaya (pasar kerajian, pasar hewan tradisional)  Penataan Kawasan Rawan Bencana

(31)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 31 6.3 Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, mewajibkan pemerintah daerah melaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam penyusunan atau evaluasi rencana pembangunan daerah. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan upaya untuk mencari terobosan dan memastikan bahwa pada tahap awal penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sudah dipertimbangkan.

Alur proses penyusunan KLHS RPJMD sebagai berikut:

1. Pra pelingkupan

a. Identifikasi isu lingkungan, isu sosial budaya, dan isu-isu ekonomi, melalui diskusi internal Pokja PL;

b. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan isu-isu sebagaimana dimaksud huruf a seperti gambaran umum kondisi daerah, hasil-hasil kajian, dan publikasi-publikasi yang ada;

c. Mengidentifikasi jenis dan sumber data yang masih diperlukan namun belum tersedia; dan

d. Menginventarisasi pemangku kepentingan yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan KLHS sesuai dengan daftar panjang isu pembangunan.

2. Pelingkupan

a. Verifikasi daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan; b. Penapisan daftar panjang isu-isu lingkungan, isu-isu sosial

budaya, dan isu-isu ekonomi yang dilakukan dengan menggunakan kriteria sekurang-kurangnya lintas sektor, lintas wilayah, berdampak kumulatif jangka panjang, dan berdampak luas terhadap berbagai pemangku kepentingan;

c. Penyepakatan hasil penapisan. 3. Baseline data

(32)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 32 4. Pengkajian

a. Kajian keterkaitan, meliputi: 1) Keterkaitan antar wilayah; 2) Keterkaitan antar waktu; 3) Keterkaitan antar sektor;

4) Keterkaitan antar pemangku kepentingan; b. Kajian keseimbangan, meliputi:

1) Keseimbangan antar kepentingan ekonomi; 2) Keseimbangan sosial budaya;

3)Keseimbangan lingkungan hidup. c. Kajian keadilan, meliputi:

1) Keadilan antar kelompok masyarakat 2) Keadilan antar generasi

5. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan rencana program (KRP).

6. Rekomendasi perbaikan.

(33)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 33 Tabel 6.16

Rekomendasi Mitigasi

No Bidang Program Prioritas PENGARUH PROGRAM (Negatif) sarana dan

prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Berpotensi

meningkatkan runoff

dan mengurangi RTH,menghasilkan limbah medis; menimbulkan

kemacetan lalu lintas

Pembangunan sarana mengikuti persyaratan perizinan lingkungan Menerapkan konsep green

building (Perbup

Sleman No 49 Tahun 2012 dan Lampiran I KLHS )

2. Sosial Program

peningkatan sarana dan prasarana olah raga

Berkurangnya media resapan air hujan, menimbulkan

kemacetan lalu lintas

Pembangunan dengan konsep

green building

(Perbup Sleman No 49 Tahun 2012 dan Lampiran I KLHS) disertai dengan penyediaan ruang parkir yang mencukupi

meningkatkan runoff

dan mengurangi RTH

Membuat drainase jalan yang ramah lingkungan dan penghijauan di sepanjang jalan

Berpotensi

menimbulkan genangan Munculnya pembuangan sampah liar di sekitar jembatan

Sosialisasi pelarangan pembuangan sampah liar dan penegakan aturan 4. Fisik dan

Prasarana

Program

pengembangan dan pengelolaan

jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Normalisasi sungai yang tidak ramah lingkungan berpotensi menganggu ekosistem sungai

Menerapkan kaidah/konsep

eco-hidraulika

(Lihat Lampiran I KLHS)

Berpotensi

menimbulkan longsor, banjir, kekeringan dll

5. Fisik dan Prasarana

Program

penyediaan dan pengolahan air baku

Berpotensi menurunkan muka air tanah

Pembangunan sarana mengikuti persyaratan perizinan lingkungan

Berpotensi

menyebabkan bencana kekeringan

(34)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 34 No Bidang Program Prioritas PENGARUH PROGRAM

(Negatif) kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

Apabila tidak dikelola dengan baik akan

mengakibatkan sumber pencemaran baru

Pembangunan sarana pengolahan air limbah

terpadu,

Pembuatan SOP pengelolaan

sarana air limbah, pemantauan

effluent agar sesuai dengan baku mutu

Memicu alih fungsi lahan

Meminimalisasi konversi lahan pertanian produktif

Pembangunan

sarana mengikuti persyaratan

green infrastructure

(Lihat Lampiran I KLHS)

8. Fisik dan Prasarana

Program

Pembangunan dan Rehabilitasi

Gedung Pemerintah

Berpotensi

meningkatkan runoff

dan mengurangi RTH, menimbulkan

kemacetan lalu lintas

Pembangunan sarana mengikuti persyaratan perizinan lingkungan

menerapkan

kaidah/konsep

green building

(Perbup Sleman No 49 Tahun 2012 dan Lampiran I KLHS)

9. Fisik dan Prasarana

Program

Perencanaan Tata Ruang

Apabila alokasi ruang tidak sesuai dengan daya dukung dan daya tampung

Alokasi ruang disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung

Apabila terjadi

pelanggaran tata ruang

Menegakkan peraturan

penataan ruang Mengembangkan mekanisme

(35)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 35 No Bidang Program Prioritas PENGARUH PROGRAM

(Negatif)

Berpotensi alih fungsi lahan dan mengganggu kelestarian lingkungan apabila persyaratan pengelolaan lingkungan tidak terpenuhi

Meminimalisasi konversi lahan pertanian produktif

Memacu urbanisasi jika

pemanfaatan ruang tidak terkendali

Penyediaan sarana perumahan

diutamakan untuk penduduk ber-KTP Sleman

Meningkatkan

pencemaran dan mengurangi RTH

Menerapkan konsep green

settlement dan

green building

(Perbup Sleman No 49 Tahun 2012 dan Lampiran I KLHS)

Pembangunan sarana mengikuti persyaratan perizinan lingkungan 12. Fisik dan

Prasarana

Program perbaikan perumahan akibat bencana

alam/sosial

Berpotensi alih fungsi lahan dan mengganggu kelestarian lingkungan apabila persyaratan pengelolaan lingkungan tidak terpenuhi

Menerapkan konsep green

settlement dan

green building

(Perbup Sleman No 49 Tahun 2012 dan Lampiran I KLHS)

13. Fisik dan Prasarana

Program

pencegahan dini dan

penanggulangan korban bencana alam

Berpotensi

meningkatkan runoff

dan mengurangi RTH

Membuat drainase jalan yang ramah lingkungan dan penghijauan di sepanjang jalan

Berpotensi minimbulkan limbah cair dan padat

Pembangunan sarana dan prasarana MCK dan persampahan

14. Ekonomi Program

pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas

Menerapkan

konsep eco-tourism

(Lihat Lampiran I KLHS)

pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas

Pembangunan sarana mengikuti persyaratan perizinan lingkungan

Mengaplikasikan

(36)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 36 No Bidang Program Prioritas PENGARUH PROGRAM

(Negatif)

Rekomendasi Mitigasi/Adaptasi

16. Ekonomi Program

Pengembangan Desa Wisata

Berpotensi menimbulkan

pencemaran lingkungan dan/atau merusak keanekaragaman hayati

Menerapkan

konsep eco-tourism

(Lihat Lampiran I KLHS)

Mengaplikasikan

SOP wisata ramah lingkungan

17. Ekonomi Program

pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Berpotensi

menimbulkan masalah kesehatan lingkungan jika pasca

penanggulangan tidak dikelola dengan baik dan benar

Melakukan pengelolaan

lingkungan sektor peternakan

18. Ekonomi Program

peningkatan produksi hasil peternakan

Berpotensi menimbulkan

pencemaran lingkungan dan kerusakan

lingkungan

Menerapkan

prinsip eco farming

(Lihat Lampiran I KLHS)

19. Fisik dan Prasarana

Program

pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan

Berpotensi merusak kelestarian lingkungan kalau kewajiban

pengelolaan lingkungan hidup tidak dilakukan

Menerapkan konsep

pertambangan rakyat ramah lingkungan

20. Ekonomi Program

Pembangunan Sarana dan

Prasarana Ekonomi

Berpotensi menimbulkan

pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas dan meningkatkan run off

Pembangunan sarana mengikuti persyaratan perizinan lingkungan

21. Ekonomi Program

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Berpotensi menyebabkan

pencemaran lingkungan

Melakukan pengelolaan lingkungan

Menyediakan IPAL Komunal

Memacu urbanisasi,

karena berpotensi banyak menyerap

tenaga kerja dari daerah lain

Penyiapan SDM

22. Ekonomi Program

Pengembangan sentra-sentra industri potensial

Berpotensi menyebabkan

pencemaran lingkungan

Melakukan pengelolaan lingkungan

Memacu urbanisasi,

karena berpotensi banyak menyerap

tenaga kerja dari daerah lain

(37)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 37 No Bidang Program Prioritas PENGARUH PROGRAM

(Negatif)

Rekomendasi Mitigasi/Adaptasi

23. Pemerintah an

Program perencanan pembangunan daerah rawan bencana

Berpotensi mengganggu ekosistem apabila

perencanaan tidak sesuai dengan persyaratan PLH

- Sesuai tata ruang

- Green building

- Dilengkapi infrastruktur yang

mendukung PLH 24. Fisik dan

Prasarana

Program

pengawasan dan penertiban

kegiatan rakyat yang berpotensi merusak

lingkungan

Berpotensi menimbulkan

kerusakan lingkungan

- Sosialisasi kegiatan

pertambangan ramah

lingkungan.

- Penegakan peraturan

25. Sosial Program

pengembangan lingkungan sehat

Berpotensi pencemaran dan kerusakan

lingkungan

- Pendampingan dan penerapan pola hidup bersih dan sehat.

- Monitoring secara rutin 26. Fisik dan

Prasarana

Program kinerja pengelolaan persampahan

- Menimbulkan bau dan pencemaran

- Menurunkan keindahan

- Timbulan sampah liar

- Layanan pengelolaan sampah harus optimal

- Sosialisasi pengelolaan sampah mandiri 27. Fisik dan

Prasarana

Program pengendalian pencemaran dan perusakan

lingkungan hidup

Terjadinya pencemaran dan kerusakan

lingkungan

- Penyebaran informasi pencemaran & kerusakan lingkungan.

- Optimalkan pengawasan dan penegakan

Terjadinya polusi udara - Penyadaran kewajiban uji emisi

- Uji petik emisi kendaraan bermotor 2x setahun 29. Fisik dan

Prasarana

Program

perlindungan dan konservasi sumber daya alam

Langka/terbatasnya SDA

Penerapan eco

efisiensi RT

30. Fisik dan Prasarana

Program

lingkungan sehat perumahan

Berpotensi pencemaran dan kerusakan

lingkungan

(38)

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 VI - 38 No Bidang Program Prioritas PENGARUH PROGRAM

(Negatif) pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya

Eksploitasi berlebihan terhadap sumber air yang berada di embung dapat menyebabkan krisis air pada lokasi yang berada di bawah embung tersebut.

Menggunakan konsep

pengelolaan SDA secara

berkelanjutan

32. Fisik dan prasarana

Program

rehabilitasi/pemeli haraan jalan dan jembatan

Berpotensi

meningkatkan run off

dan mengurangi RTH

Memadukan pembangunan dengan drainase ramah lingkungan Meminimalisasi konversi lahan pertanian

Kemungkinan terjadinya genangan,

Pembebasan lahan dan relokasi (pemindahan) penduduk

Penyesuaian-penyesuaian berkaitan dengan adanya limbah domestik dan limbah industri.

Sistem drainase yang

dibangun/diperbai ki harus harmonis dengan lingkungan perkotaan.

Berpotensi menimbulkan pencemaran dan

perusakan lingkungan

Pengembangan pertanian/perkebu nan organik

34. Ekonomi Program

pencemaran lingkungan (air, tanah dan

udara/bau)

Pengembangan peternakan ramah lingkungan pencemaran air

Pengembangan perikanan ramah lingkungan

(penggunaan pakan yang tidak mencemari air)

36. Ekonomi Program

pencemaran lingkungan (air, tanah dan

udara/bau)

Pemilihan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan

37. Ekonomi Program

pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

Berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem perairan dengan

masuknya spesies asing yang dapat

Pemilihan spesies lokal untuk jenis ikan yang

Gambar

Gambar 6.1. Indikasi prioritas tema perencanaan tahunan Kabupaten Sleman 2016-2021
Tabel 6.1 Strategi Antara Kekuatan Dan Peluang
Tabel 6.3 Strategi Antara Kekuatan Dan Ancaman
Tabel 6.4 Strategi Antara Kelemahan Dan Ancaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk penguasaan subtansi materi ajar atau menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditentukan, setiap siswa dalam kelompok ikut bertanggungjawab secara bersama, yakni

Sementara pada tinggi gelombang signifikan terendah hasil peramalan gelombang yang terdapat pada musim barat laut, dengan tinggi dan periode gelombang signifikan maksimum

05 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Organisasi : 1.. 01 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik Dalam Negeri dan

05 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Organisasi : 1.. 03 BADAN PENANGGULANGAN DAN

Keberhasilan pengembangan ekonomi lokal melalui Kegiatan jual beli hasil tangkapan ikan nelayan tradisional oleh lembaga Panglima Laôt tampak masih belum dapat dirasakan oleh

Berdasarkan tabel di atas, nilai yang diperoleh siswa meningkat setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif role playing dengan persentase

PERBEDAAN TEAR FILM BREAK UP TIME PADA PASIEN RETINOPATI DIABETIKA NONPROLIFERATIF.. DIBANDINGKAN RETINOPATI DIABETIKA

Prinsip yang bersifat umum, yaitu: Belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relatif permanen;Peserta didik memiliki potensi, gandrung, dan kemampuan yang