• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dewi Ariyani Pembimbing : Iwan Vanany, ST., MT., Ph.D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dewi Ariyani Pembimbing : Iwan Vanany, ST., MT., Ph.D"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

RISK ASSESSMENT DENGAN SIMULASI MONTE CARLO DAN

MITIGASINYA PADA INDUSTRI COMPRESSED NATURAL GAS (CNG)

Dewi Ariyani

Pembimbing :

(2)

Pendahuluan

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

Supply Chain

HAMBATAN

Ketidakpastian

supply dan

demand

Efek Globalisasi

Siklus hidup

produk yang

semakin singkat

Supply Chain Risk Management

(3)

SCRM

Supply Chain Risk Management

(SCRM)

Mengidentifikasi

risiko dengan

memperhatikan

keseluruhan entitas

supply chain, serta

risiko-risiko yang

disebabkan oleh

keterkaitan

antar-organisasi

Memahami

sumber

ketidakpastian.

Mengurangi level

risiko tersebut

Pengelolaan

METODE RISK ASSESSMENT :

• Fault Tree Analysis

• Analytic Hierarchy

Process

• Simulasi Monte Carlo

• Failure Mode and Effect

Analysis

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

(4)

Alasan

AHP

FMEA

Data berasal

dari expert

judgment

Simulasi

monte

carlo

Datanya tidak

sepenuhnya

expert judgment

tetapi juga

berasal dari data

dampak risiko

Simulasi Monte Carlo dirasa lebih UNGGUL , karena dilihat dari

sumber datanya, output an dari simulasi monte carlo lebih akurat

karena menggunakan data real dari dampak risiko.

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

(5)

Objek Penelitian

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

Oil & Gas merupakan sumber utama konsumsi bahan

bakar didunia. Pada industri compressed natural gas, jika

suatu risiko terjadi maka akan mengakibatkan dampak

yang cukup besar.

Kebocoran gas

dan kebakaran

Menghancurkan

pabrik

Keterlambatan

pengiriman

Hilangnya

kepercayaan

konsumen

(6)

Pendahuluan

Pengerjaan simulasi monte carlo

menggunakan program @risk dari excel.

Sehingga dapat menghasilkan output risiko

yang paling kritis

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

Maka dibutuhkan risk assessment untuk

mengetahui risiko yang paling kritis

didalam industri compressed natural gas

Risk

(7)

Pendahuluan

Bagaimana menaksir risiko (risk

assessment) dengan simulasi monte

carlo dan mitigasinya untuk industri

compressed natural gas dengan objek

penelitian PT Citra Nusantara Energi.

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

(8)

Pendahuluan

Mendapatkan kejadian risiko-risiko yang

ada untuk industri compressed natural gas

Mendapatkan hasil risk asssement dengan

menggunakan simulasi monte carlo untuk

menentukan risiko-risiko kritisnya

Membuat rencana mitigasi yang perlu

dilakukan oleh PT Citra Nusantara Energi

sebagai studi kasusnya

1

3

2

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

(9)

Pendahuluan

Batasan penelitian hanya pada proses

produksi dan distribusinya saja.

Dampak yang dipakai dalam pengolahan data

simulasi monte carlo hanyalah dampak delay.

Memitigasi 1 risiko yang kritis saja

BATASAN

ASUMSI :

Tidak terjadi perubahan secara organisasi dan alur

proses bisnis selama penelitian.

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

(10)

Pendahuluan

Mengetahui risiko-risiko yang ada dalam

PT Citra Nusantara Energi serta

mendapatkan penyebab dari risiko

tersebut.

Mengetahui risiko yang paling kritis

dari risiko-risiko yang ada dengan

menggunakan metode risk simulation

monte carlo.

Mengetahui rekomendasi-rekomendasi

yang harus dilakukan untuk memitigasi

risiko yang kritis

1

3

2

Latar

belakang

Rumusan

Masalah

Manfaat

Ruang

Lingkup

Tujuan

(11)

Tinjauan Pustaka

SCRM

FTA

Monte

carlo

(@RISK)

Supply chain risk management ini adalah Ilmu

pengolahan risiko pada rantai pasok untuk

meminimalkan kemungkinan risiko yang ada pada

supply chain management.

Risk Identification Risk Monitoring Risk Mitigation Risk Evaluation Risk Estimation

Sumber :

Musa dan

Cocca, 2010

Penelitian

terdahulu

(12)

Tinjauan Pustaka

SCRM

Monte

carlo

@RISK

Simulasi monte carlo digunakan untuk melakukan

simulasi dengan pengambilan sample yang

dilakukan menggunakan angka secara random atau

acak berdasarkan distribusi yang ada.

Program @Risk digunakan sebagai alat bantu dalam

pengolahan data simulasi montecarlo sehingga

dapat menghasilkan output risiko yang kritis

FTA

Penelitian

terdahulu

(13)

Tinjauan Pustaka

Fault Tree Analysis (FTA) merupakan salah satu metode

atau tool yang digunakan untuk menampilkan akar

masalah yang terjadi pada sebuah sistem.

Supply Chain Disruption

Material

Flow Information Flow Finnacial Flow

Make Deliver Source Scope Information Accuracy Intellectual Property Information System Security Information Outsourcing Exchange Rate Finnacial Strength

Price & Cost

Handling & Practice

SCRM

Penelitian

terdahulu

FTA

Monte

carlo

@RISK

(14)

Tinjauan Pustaka

No Peneliti Process Imporovement Tools

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian

1 Risk Analysis For Oil & Gas Pipelines: A Sustainability Assessment Approach Using Fuzzy Based Bow-Tie Analysis Anjuman Shahriar, Rehan Sadiq, Solomon Tesfamariam (2012) Bow-tie analysis, Fuzzy utility value

Mengetahui risiko dalam oil & gas

pipelines

Terdapat beberapa risiko yang kritis untuk oil & gas

pipelines

2 Assesing Supply Chain Risk Adopting Reliability Tools

Nurmaya Musa, Paola Cocca (2010)

Fault tree analysis(FTA), Failure Mode and Effect

Analysis (FMEA),AHP

Mengkombinasikan metode yang tebaik

untuk risk

management

Metode FTA untuk identify risiko dan AHP untuk penentuan risiko kritisnya 3 A FTA-Based Method For Risk Decision-Making In Emergency Response

Yang Liu, Zhi-PingFan, YuanYuan(2012)

Fault tree analysis(FTA) Mengambilan keputusan dalam emergency skenario

Mengestimasi probabilitas atas keputusan yang diambil

action 4 Risk Assessment In Multimodal Supply Chains

Jyri P.P.Vilko, JukkaM.Hallikas

(2011)

Monte carlo simulation, house of quality (HOQ)

Menganalisa dampak dari risiko (delay

time) yang terjadi

dengan menggunakan simulasi monte carlo

Mendapatkan risiko yang paling berpengaruh buruk pada perusahaan yang ada

dalam study case

SCRM

Monte

carlo

@RISK

FTA

Penelitian

terdahulu

(15)

Metodologi Penelitian

Tahap

Identifikasi

Tahap

(16)

Metodologi Penelitian

Tahap

Identifikasi

Tahap

(17)

Metodologi Penelitian

Tahap

(18)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

PT.CNE ini adalah perusahaan yang berfungsi untuk

memproduksi dan mendistribusikan compressed natural gas

untuk kebutuhan industri dan transportasi umum di wilayah

Jawa Timur yang belum tercover dengan infrastruktur pipa gas

negara dari PGN.

(19)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

(20)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Aktivitas

Bahaya

Risiko

Penilaian Risiko

Akibat Peluang

Tingkat

Risiko

Operasi diruang Genset

1

Menghidupkan dan

mematikan genset

Bekerja ditempat

bising

Gangguan

pendengaran

1

A

H

Kebocoran gas

Kebakaran

3

D

M

Kehilangan

kesadaran

1

E

L

Arus pendek

Kebakaran

5

C

E

(21)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

AKTIVITAS Frekuensi Terjadi

Dampak delay (jam) % Frekue-nsi Tipe Distribusi Random Number (delay) Distribusi * % Frekuensi Min Likely Max

Silk pada selang

pengisian gas bocor 10 0 0 0 0,270 0,000 Mesin generator rusak 4 6 25 51 0,108 Triangular 27,333 2,955 Mesin compressed

rusak 4 2 6 24 0,108 Triangular 10,667 1,153 Kesalahan operasi pada

operator mesin 4 0 0 0 0,108 0,000 Male coupling bocor 5 0,05 - 0,2 0,135 Lognormal 0,110 0,015

Burst disk bocor 6 0 - 6 0,162 Lognormal 1,830 0,297 Tubing bocor 4 0 0,5 6 0,108 Triangular 2,167 0,234

Total 37 4,654

Distribusi Triangular

RiskTriang(min;likely; max)

Distribusi Lognormal

RiskLognorm(mean;stand.dev)

Risiko merupakan suatu kejadian yang akan berdampak langsung

maupun tidak langsung terhadap tujuan awal, akan tetapi identifikasi

risiko pada penelitian ini hanya untuk kejadian yang berdampak

(22)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

(23)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

AKTIVITAS Frekuensi Terjadi

Dampak delay (jam) % Frekuensi Tipe Distribusi Random Number (delay) Distribusi * % Frekuensi Min Likely Max

Ban trailer bocor 6 0 - 3 0,105 Lognormal 0,750 0,079 Penguncian pada

dulangan trailer tidak

terkunci dengan baik 6 0 - 1 0,105

Eksponensial

0,251 0,026 Alat sensor tidak

update 23 0 - 4 0,404 Eksponensial 0,521 0,210

Driver tidak ready

(sakit/ijin) 3 0 1 2 0,053 Triangular 1,000 0,053 Driver salah tempat

pengiriman 4 0 2 4 0,070 Triangular 2,000 0,140

Valve utama tertutup

saat digunakan

konsumen 2 0 5 6 0,035

Triangular

3,667 0,129 Trailer menabrak

tiang (kecelakaan) 2 0 1 2 0,035 Triangular 1,000 0,035 Kerusakan pada trailer 4 1 2 4 0,070 Triangular 2,333 0,164 Kesalahan operator dalam membuka valve 4 0 0,1 0,2 0,070 Triangular 0,100 0,007 Operator lupa

(24)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

(25)

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

PT CNE

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

AKTIVITAS Risk Assessment Min Max Ban trailer bocor 0,001 1,34 Penguncian pada dulangan trailer tidak

terkunci dengan baik 0,000002 0,18 Alat sensor tidak update 0,000007 1,84

Driver tidak ready (sakit/ijin) 0,0019 0,1 Driver salah tempat pengiriman 0,0055 0,26

Valve utama tertutup saat digunakan

konsumen 0,0025 0,2 Trailer menabrak tiang (kecelakaan) 0,001 0,06 Kerusakan pada trailer 0,072 0,19 Kesalahan operator dalam membuka valve 0,0003 0,013 Operator lupa melepas selang 0,000007 0,01

DISTRIBUSI

AKTIVITAS

Risk Assessment

Min

Max

Mesin generator rusak

0,67

5,5

Mesin compressed rusak

0,24

2,51

Male coupling bocor

0,002

0,06

Burst disk bocor

0,02

1,96

Tubing bocor

0,006

0,62

(26)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Risiko Hasil coefficient risk assessment % Cumulative %

Mesin generator rusak 0,86 0,524 0,524 Mesin compressed rusak 0,44 0,268 0,793

Burst disk bocor 0,2 0,122 0,915 Tubing bocor 0,13 0,079 0,994 Male coupling bocor 0,01 0,006 1,000 Total 1,64 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 Mesin generator rusak Mesin compressed rusak Burst disk bocor

Tubing bocor Male coupling

bocor

Presentase Cumulative %

(27)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Risiko Hasil coefficient risk assessment % Cumulative %

Alat sensor tidak

update 0,84

0,3

96 0,396

Ban trailer bocor 0,42

0,1

98 0,594 Driver salah tempat

pengiriman 0,23

0,1

08 0,703 Penguncian pada

dulangan trailer tidak

terkunci dengan baik 0,18

0,0

85 0,788

Valve utama tertutup

saat digunakan

konsumen 0,17

0,0

80 0,868

Kerusakan pada trailer 0,11

0,0

52 0,920

Driver tidak ready

(sakit/ijin) 0,09

0,0

42 0,962 Trailer menabrak tiang

(kecelakaan) 0,06

0,0

28 0,991 Kesalahan operator

dalam membuka valve 0,01

0,0

05 0,995 Operator lupa melepas

selang 0,01 0,0 05 1,000 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 Presentase

(28)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Generator Set Rusak

Engine Generator Exhaust manifold Air jarang di cek Kebocoran Radiator ` Automatic voultage regulator Diode Battery Vius Travo Transis-tor

` Melebihi kapasitas pemakaian Kurang service Panas Umur ` Radiator retak

Oil filter Timing sensor

`

Water pump

Risiko Kritis : Generator Set Rusak

heat exchanger

Uap panas

uap dingin

Masalah : uap yang dihasilkan tidak sedingin

suhu yang telah ditetapkan

(29)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Thermostat

Mitigasi : Pemasangan thermostat pada radiator

Penurunan pada dampak delay berkurang 20%

Frekuensi

Terjadi

Dampak delay (jam)

Min

Likely

Max

Mesin generator rusak

4

6

25

51

Thermostat

4

4,8

20

40,8

mendeteksi jika suhu

uap yang dihasilkan

naik atau tidak

sesuai dengan suhu

standart yang telah

ditetapkan

(30)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Risk Assessment

Min

Max

(31)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Sensor AMR tidak update

Sinyal

Internet Hardware modul

Server Internet server Provider SCADA mobile Jaringan bawah laut trouble Downtime server ISP server UPS Hardware Software Need update virus Error pada modul Jaringan bawah laut trouble Downtime server ISP server UPS Pulsa habis Internet server Provider fixed (tower) Hardware Software Need update virus Over- heat battery ` ` ` ` ` `

Risiko Kritis : Sensor AMR tidak update

Alat sensor mendeteksi pemakaian gas disetiap trailer di konsumen industri

yang bisa dipantau dari PC. Sistem ini menggunakan bantuan internet

(32)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Alternatif Mitigasi:

1. Pemakaian berbagi provider berdasarkan lokasi customer

2. Menggunakan Booster(penguat sinyal)

3. Penggunaan Colocation Wireless

Frekuensi

Terjadi

Dampak delay (jam)

Mean

Alat sensor tidak update

23

0,521

Colocation Wireless

3

0,0521

Penurunan pada frekuensi terjadi dan dampak delay berkurang 90%

Colocation wireless merupakan server layanan fasilitas internet .

CW ini lebih stabil daripada menggunakan provider. Sistem

pembeliannya memakai kontrak sehingga jika ada gangguan pada

jaringan internet, ada biaya ganti rugi atau restitusi sesuai dengan

kesepakatan dalam kontrak.

(33)

Analisa Risiko dan

Mitigasinya

Risiko

Kritis

Risiko

Proses

Produksi

Risiko

Proses

Distribusi

Risk Assessment

Min

Max

(34)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Menggunakan Thermostat untuk mitigasi generator rusak dan menggunakan colocation

wireless untuk alat sensor AMR tidak update

Saran :

pengambil keputusan dapat menggunakan hasil analisa risiko untuk mengurangi risiko yang

ada dan juga dapat mempertimbangkan alternatif solusi mitigasi yang telah diajukan

Risiko Risk Assessment Mesin generator rusak 0,76 5,46 Mesin compressed rusak 0,24 2,51

Burst disk bocor 0,02 1,96 Tubing bocor 0,006 0,62 Male coupling bocor 0,002 0,06

Risiko Risk Assessment Alat sensor tidak update 0,000007 1,84 Ban trailer bocor 0,001 1,34 Driver salah tempat pengiriman 0,0055 0,26 Penguncian pada dulangan trailer tidak

terkunci dengan baik 0,000002 0,22

Valve utama tertutup saat digunakan

konsumen 0,0025 0,2 Kerusakan pada trailer 0,072 0,17

Driver tidak ready (sakit/ijin) 0,0019 0,1 Trailer menabrak tiang (kecelakaan) 0,001 0,06

Kesalahan operator dalam membuka valve 0,0003 0,013 Operator lupa melepas selang 0,000007 0,01

(35)

Daftar Pustaka

Banomyong, R., (2005), ‘The Impact Of Port And Trade Security Initiatives On Maritime Supply Chain Management”, Maritime Policy

& Management, Vol. 32, No.1, hal 3-13

Cucchiella, F., Gastaldi, M., (2006), “Risk Management In Supply Chain: A Real Option Approach”, Journal of Manufacturing

Technology Management, Vol. 17, No.6, hal 700-720

Christopher, M., Lee, H., (2004), “Mitigating Supply Chain Risk Through Improved Confidence”, International Journal of Physical

Distribution & Logistics Management, Vol. 34, No.5, hal 388–396.

Gaudenzi B., Borghesi, A.,(2006), “Managing Risk in The Supply Chain Using AHP Method”, International Journal of Logistics

Management

Hallikas, J., Karvonen, I., et al., 2004. Risk management processes in supplier networks. International Journal of Production Economics Vol. 90, No.1, hal 47–58.

Harland, C., Brenchley, R., Walker, H., (2003), “Risk In Supply Networks”. Journal in Purchasing and Supply Management, Vol. 9, No.2, hal 51–62.

Kelton, W. David.(2010). Simulation with Arena, 2 edition, Mc Graw Hill, New York

Liu, Y., Fan, Z, (2012). “A FTA-based method for risk decision-making in emergency response”. Computers & Operations Research, Vol. 61, No.2, hal 250-259.

Musa N., Cocca P., (2010), ” Assesing Supply Chain Risk Adopting Reliability Tools” International Journal of Production Economics Shahriar,A., Sadiq, R. (2012), “Risk Analysis For Oil & Gas Pipelines: A Sustainability Assessment Approach Using Fuzzy Based

Bow-Tie Analysis”. Journal of Loss Prevention in the Process Industries. Vol. 25, hal 505-523.

Stein, W. E.,Keblis, M. F., (2009), ” A New Method To Simulate The Triangular Distribution”, Mathematical and Computer Modelling, Tang, C., (2006), “Perspectives In Supply Chain Risk Management”, International Journal of Production Economics, Vol. 49, No.5, hal

1143-1147.

Vilko, J., Halikas, J.(2012), “Risk Assessment In Multimodal Supply Chains” International Journal of Production Economics. Vol. 140, No.2, hal 586–595.

Wu, D.S., Olson, D.L., (2008), “Supply Chain Risk, Simulation And Vendor Selection” International Journal of Production Economics, Vol. 114, No.2, hal 646-655.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa proporsi tingkat kontaminasi, hasil kultur positif dan negatif sampel yang dikultur dengan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh variasi nira tebu dari beberapa varietas tebu dengan penambahan sumber nitrogen (N) dari tepung

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Cilacap membuat beberapa program dalam upaya pengentasan kemiskinan seperti : a) memberi bantuan usaha produktif dalam

Kebocoran ini tidak terlihat karena terjadi pada bagian dalam komponen dari sistem hidrolik, sehingga bila ingin mengetahui adanya kebocoran harus melakukan pembongkaran pada

Kualitatif yang menggunakan observasi lapangan, menurut Frederick Erickson ( dalam Redja Mudyahardjo 1998: 80). Bertujuan : 1) lebih terarah kepada mengetahui

Peradangan akut dinding kandung empedu atau disebut juga dengan kolesistitis akut biasanya terjadi akibat sumbatan duktus sistikus oleh batu.

Petugas gudang yang menerima barang retur akan sulit menentukan apakah barang yang diterima telah sesuai dengan permintaan retur barang atau tidak Dibuatkan dokumen/form