• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISA DAN PERHITUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISA DAN PERHITUNGAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

ANALISA DAN PERHITUNGAN

Perkembangan teknologi yang semakin cepat khususnya pada alat bantu kerja perkantoran seperti komputer menuntut setiap perusahaan untuk terus memperbaharui komputernya agar dapat terus digunakan untuk mendukung berjalannya program dan aplikasi yang baru dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Sedangkan harga perangkat komputer sangat mahal.

Dapat disadari bahwa sebuah perangkat komputer saat ini yang paling canggih dan mahal, pada 3 atau 4 tahun ke depan sudah tidak berarti lagi, karena terus munculnya teknologi baru yang mengantikan posisi dari perangkat komputer canggih saat ini.

Sebuah perusahaan besar yang harus menginvestasikan uangnya pada sebuah perangkat komputer dalam jumlah banyak tentunya akan berfikir 2 kali untuk terus-menerus membeli komputer dalam jangka waktu sebentar.

Demikian yang terjadi di perusahaan GKD Group, perusahaan ini memiliki sejumlah perangkat komputer untuk alat bantu pekerjaan sehari-hari yang aplikasinya terus-menerus diperbaharui sehingga perangkat komputer yang dimiliki perusahaan ini harus mengikuti perkembangan aplikasi baru tersebut untuk mengimbangi beban dari aplikasi baru tersebut.

(2)

Dengan kata lain bahwa perusahaan ini telah memiliki sejumlah komputer yang sebagian dari komputer tersebut perlu diganti dengan komputer baru, karena komputer yang lama sudah tidak mampu lagi menjalankan aplikasi baru yang digunakan perusahaan.

Saat ini perusahaan sedang mencari alternatif lain untuk investasi komputer, baik berupa merk, type yang cocok, harga, serta metode lain yang prinsipnya dapat mengolah data dan menjalankan aplikasi perusahaan dengan seekonomis mungkin dan diharapkan lifetime dari perangkat komputer tersebut dapat bertahan lama serta dengan downtime yang rendah.

Pada bab analisa ini dicoba untuk memberikan alternatif dari beberapa investasi perangkat komputer tersebut yang dapat digunakan untuk aplikasi perkantoran, dipandang dari sudut ekonomi teknik. Alternatif tersebut di analisa secara luas dari segi harga, umur ekonomis, perkiraan down time, waktu instalasi, konsumsi listrik, pengurangan atau penambahan jumlah manpower keuntungan serta kerugian lainnya yang pada akhirnya adalah investasi mana yang paling menguntungkan untuk perusahaan.

4.1. Pengumpulan Data

Perusahaan ini memiliki berbagai jenis dan tipe komputer yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian sesuai dengan spesifikasinya. Pada lampiran terdapat data komputer yang telah diurutkan dari spesifikasi komputer yang paling lama sampai yang terbaru.

(3)

Dari data tersebut terdapat sejumlah 45 unit komputer dengan spesifikasi lama yang akan diganti dengan yang baru. Penggantian komputer tersebut akan terus berulang kali dilakukan pada setiap 3-4 tahun sekali yang tentunya akan banyak memakan biaya. Disini akan dicoba dianalisa adanya kemungkinan alternatif lain dalam investasi penggantian komputer.

Alternatif penggantian komputer :

1. Membeli komputer baru dengan spesifikasi terbaru 2. Menggunakan system thin client server computing

Adapun spesifikasi teknis dari masing-masing alternatif investasi tersebut adalah sebagai berikut :

Type / spesifikasi Thin Client (Wyse 3150SE) PC (HP/Compaq) Processor AMD Geode Intel 2.8 GHz Memori 32 MB Flash / 128 MB RAM 512MB Harddisk n/a 40 GB LAN 10/100 Base-T Fast Ethernet 10/100 Base-T Fast Ethernet

VGA VESA 24-bit/16.7M colors 128 MB USB Ports 4 ports 6 ports

Port 2 ps/2, 2 serial, 1 parallel 1 ps/2, 1 serial, 1 parallel

Fan n/a 3 unit

Power 92 Watt 350 Watt

Dimension 204mm x 57mm x 160mm 400mmx 180mm x 360mm

Weight 5,5 kg 20 kg

Dilihat dari spesifikasi tersebut, terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada harddisk, konsumsi daya, dan kipas pendingin. Perbedaan tersebut sangat berpengaruh pada perhitungan biaya operasional sehingga akan berpengaruh juga terhadap hasil akhir penilaian penentuan investasi.

(4)

Penentuan investasi bukan hanya ditinjau secara ekonomis tetapi dapat juga ditinjau secara non ekonomis. Pengambilan thin client sebagai alternatif dari PC karena disamping memiliki fungsi yang sama dengan PC juga terdapat berbagai keuntungan atau kelebihan lainnya seperti :

- Menghilangkan resiko kesalahan dan kenakalan user dalam merubah-rubah konfigurasi komputer

- Menghilangkan resiko pencurian komputer karena jika dicuri maka tidak dapat digunakan tanpa adanya server untuk mengoperasikannya

- Sangat cepat dalam penggantian atau upgrade software baru karena tidak perlu turun ke lapangan/user untuk install aplikasi baru (cukup melalui server saja)

- Memperkecil resiko keamanan atau kerusakan, karena thin client tidak memiliki floppy disk, harddisk ataupun CDROM maka user tidak dapat dengan sembarangan menyimpan atau mengcopy file keluar dari thin client. - Lebih tahan terhadap guncangan, debu dan panas, karena thin client tidak

memiliki perangkat yang begerak seperti motor harrdisk atau motor kipas pendingin.

- Mengurangi pekerjaan IT help desk untuk turun ke lapangan, karena penanganan masalah hanya melalui server saja.

- Mempermudah administrasi jaringan dan manajemen komputer - Mengurangi downtime dan maintenance

(5)

- Mempermudah konfigurasi, karena semua perubahan konfigurasi hanya melalui server

Dari kelebihan-kelebihan tersebut yang ditinjau dari beberapa literatur, banyak yang hanya menyebutkan kelebihan tanpa menghitung secara detail total biaya yang dikeluarkan oleh kedua alternatif. Oleh karena itu disini akan dihitung detail biaya dari masing-masing alternatif investasi agar terbukti secara teoritis dan ilmiah menggunakan metode ekonomi teknik.

Perhitungan Biaya-Biaya : 4.1.1. Biaya Awal (Initial Cost)

Biaya awal adalah biaya yang dikeluarkan hanya pada saat di awal investasi pembelian alat atau produk yang akan mulai diimplementasikan.

1. Biaya investasi (Harga beli)

Biaya investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli perangkat komputasi yang dibutuhkan pertama kali, biaya investasi dikeluarkan sejumlah spesifikasi yang dibutuhkan dengan harga yang berlaku saat itu.

2. Biaya installasi awal

Biaya instalasi ini adalah termasuk di dalamnya meliputi standarisasi program dan software yang harus diinstall di setiap komputer baru

3. Biaya sosialisasi

Biaya ini dikeluarkan hanya jika perangkat baru tersebut memerlukan sosialiasi khusus kepada user untuk cara penggunaan dan sosialisasi lainnya yang tidak hanya menyangkut hal baru melainkan untuk sosialiasi kepedulian terhadap pentingnya

(6)

merawat computer sendiri. Biaya ini berhubungan langsung dengan manpower yang digunakan untuk biaya sosialisasi.

4. Biaya lisensi

Biaya lisensi menyumbangkan paling banyak pengeluaran IT expenditure, biaya lisensi dikeluarkan untuk membeli setiap software yang digunakan di setiap komputer yang akan digunakan, dari mulai operating system sampai aplikasi perkantoran yang sehari-hari digunakan untuk produktifitas kerja.

4.1.2. Biaya operasi

Biaya operasi termasuk didalamnya adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan biaya operasional komputer tersebut selama komputer tersebut digunakan untuk produktifitas kerja. Biaya-biaya yang akan dimasukkan dan dihitung disini sebagian adalah biaya asumsi dikarenakan adanya biaya yang tidak dapat dipastikan penggunaannya dalam satuan atau periode tertentu.

1. Biaya listrik

Biaya listrik merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk konsumsi pemakaian listrik dari setiap perangkat komputasi dalam satuan tertentu (KWh).

2. Biaya perbaikan dan kerusakan (Hardware)

Selama dalam pemakaian, komputer banyak mengalami kerusakan terutama pada beberapa suku cadang yang dianggap rentan terhadap kerusakan, diantaranya adalah Harddisk, Power Supply, dan monitor serta kerusakan suku cadang lainnya.

(7)

3. Biaya perawatan

Biaya perawatan dalam hal ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat komputer dalam jangka waktu tertentu baik hardware maupun software. Dalam hal ini termasuk downtime komputer, manpower yang dibutuhkan, suku cadang yang harus diganti. Perawatan rutin dilakukan secara berkala dengan schedule tertentu, baik rusak ataupun tidak rusak.

4. Biaya kerusakan software (klaim)

Pada kerusakan software umumnya terjadi karena rusaknya operating system sehingga user tidak dapat bekerja yang mengakibatkan terhentinya produktifitas kerja serta waktu yang di butuhkan untuk perbaikan operating system tersebut dengan cara menginstall ulang semua software yang ada. Kerusakan ini umumnya terjadi karena kesalahan user dalam pemakaian komputer atau dapat pula di akibatkan oleh serangan virus.

5. Biaya supporting untuk kerusakan dan gangguan-gangguan kecil

Kerusakan kecil ini biasanya menyumbangkan paling banyak waktu yang dibutuhkan oleh para staff IT untuk memperbaikinya, biasanya untuk supporting ini meliputi ; tidak bisa mencetak, tidak bisa masuk jaringan, aplikasi error, aplikasi sangat lambat, permintaan instalasi software, perubahan konfigurasi, kesalahan resolusi monitor, file terhapus, lupa password, gangguan virus, keyboard error, dll.

(8)

6. Pemeriksaan virus

Dunia komputer tidak pernah terlepas dari virus komputer, oleh karena itu dalam setiap periode tertentu pemeriksaan virus pada setiap komputer perlu dilakukan agar selalu terjaga dari serangan virus.

7. Biaya perpindahan dan instalasinya

Perpindahan komputer kerap kali terjadi pada setiap perusahaan, hal ini disebabkan oleh karena perubahan layout ruangan ataupun mutasi karyawan ke bagian lain. Oleh karena itu proses perpindahan komputer ini terkadang memakan waktu cukup lama terutama jika menyangkut perpindahan data dan perubahan hak akses, login, serta perubahan software yang harus diinstall.

8. Biaya upgrade hardware

Dalam periode tertentu performance komputer semakin berkurang dikarenakan semakin banyaknya aplikasi yang terinstall yang digunakan untuk aplikasi perkantor sehingga membutuhkan peningkatan kinerja perangkat komputer dengan menambah atau meng-upgrade kemampuan dari komputer tersebut .

9. Biaya upgrade software

Perkembangan software semakin lama semakin meningkat pesat sehingga dalam periode jangka waktu tertentu beberapa software sudah harus diganti dengan versi terbaru

10. Biaya start-up (loading operating system)

Adalah biaya yang di keluarkan pada saat menunggu loading operating system komputer ketika komputer baru di nyalakan.

(9)

11. Biaya depresiasi

Biaya depresiasi adalah biaya yang dianggap habis karena pemakaian komputer dalam jangka waktu tertentu, biasanya masa pemakaian komputer efektif selama 3 tahun, karena disamping pertumbuhan komputer yang sangat cepat juga dikarenakan harga suku cadang yang sangat tinggi bila menginginkan perbaikan atau upgrade pada masa lebih dari 3 tahun tersebut, sedangkan untuk spesifikasi suku cadang baru atau spesifikasi komputer yang lebih tinggi akan jauh lebih murah dari teknologi sebelumnya. Hal lainnya yang mengakibatkan masa pakai selama 3 tahun adalah karena aplikasi baru yang digunakan hanya mendukung spesifikasi hardware komputer yang baru pula, karena aplikasi perkantoran haruslah terus mengikuti versi terbaru untuk dapat memenuhi kebutuhan pengolahan data yang semakin kompleks.

4.2. Analisa Perhitungan 1) Biaya Awal

1. Biaya investasi (Harga beli) 2. Biaya lisensi

3. Biaya sosialisasi 4. Biaya installasi awal 2) Biaya Operasional

1. Biaya listrik

2. Biaya perbaikan dan kerusakan (Hardware) 3. Biaya perawatan

(10)

4. Biaya kerusakan software (klaim)

5. Biaya supporting untuk kerusakan dan gangguan-gangguan kecil 6. Biaya Pemeriksaan virus dan perbaikannya

7. Biaya perpindahan dan instalasinya 8. Biaya upgrade hardware

9. Biaya upgrade software

10. Biaya start-up (loading operating system) 11. Biaya Depresiasi

4.2.1. Perhitungan biaya-biaya Biaya-biaya untuk Alternatif 1 1. Biaya investasi

Komputer baru PC

Untuk penggantian sejumlah 45 unit komputer adalah Harga 1 PC $ 550,- x Rp 9500,- = Rp 5.225.000,- Untuk sejumlah 45 unit adalah Rp 235.125.000,- 2. Biaya lisensi

Untuk biaya lisensi operating WindowsXP Proffesional Edition OEM = $ 145 Biaya lisensi Windows CAL = $ 40

Total biaya lisensi = ($145 + $40) x 45 komputer

(11)

3. Biaya sosialisasi

Tidak ada biaya sosialisasi yang harus dikeluarkan untuk pemakaian PC karena sudah umum digunakan.

4. Biaya instalasi awal

Untuk komputer baru perlu dilakukan instalasi dan konfigurasi dengan software-software standar yang telah ditentukan, serta konfigurasi jaringan agar dapat digunakan dilingkungan perusahaan.

Waktu instalasi komputer baru :

Unit install = 5 menit Aktifasi Operating System = 5 menit Software install = 30 menit Konfigurasi network (Set IP) = 5 menit Join domain server = 5 menit Security setting = 5 menit = 55 menit

Upah pegawai IT Technical Support Staff (lulusan D3) :

= Rp 2.569.200,-

= Rp 2.569.200,- / 22 hari kerja / 8 jam Upah = Rp. 14.598,- / jam

Biaya = waktu instalasi x jumlah komputer x upah IT staff = (55 menit/60) x 45 x Rp 14.598,-

(12)

Biaya Operasional 1. Biaya listrik

= 350 Watt x 45 unit x 8 jam x 22 hari kerja x 12 bulan = 33.264 Kwh x Rp 600 / KWh

= Rp 19.958.400,- / tahun

2. Biaya perbaikan dan kerusakan (Hardware) Kerusakan yang sering terjadi

a) Power Supply

Kerusakan pada komponen ini sering disebabkan oleh listrik yang kurang stabil dan dipengaruhi oleh mesin produksi

Harga = Rp 200.000,- b) Harddisk

Komponen ini adalah komponen yang berputar dan bergerak terus menerus selama komputer digunakan, sehingga secara teoritis akan terjadi aus. Pemakaian komputer yang tidak sesuai SOP juga dapat menyebabkan kerusakan komponen ini, karena jika komponen ini sedang proses dan komputer secara tidak wajar dimatikan maka akan menyebabkan kerusakan pada permukaan piringan data pada harddisk (bad sector).

Harga = Rp 500.000,- c) Memori (blue screen)

Walau komponen ini tidak bergerak namun cukup menyumbangkan kerusakan pada komponen komputer yang berakibat tidak berjalannya dengan normal aplikasi

(13)

yang digunakan dikomputer, seperti blue screen, sering hang, tidak dapat diinstall operating system baru, dsb.

Harga = Rp 175.000,-

Untuk masa garansi, biaya perbaikan masih nol namun biaya downtime komputer tetap dihitung karena mempengaruhi terhadap produktifitas kerja operator komputer. Untuk kerusakan masih dalam masa garansi, sebelum komponen divonis rusak terlebih dahulu dianalisa oleh IT staff untuk memastikan kerusakan terjadi pada komponen yang mana. Sehingga pihak distributor dapat langsung membawa komponen tersebut tanpa harus mondar-mandir untuk menganalisa dan kembali lagi untuk membawakan spare parts nya.

Perhitungan :

- Analisa kerusakan oleh IT staff (Troubleshooting) = 2 jam x Rp 14.598,- - Downtime operator komputer (user) = 8 jam x Rp 7.103,- + Jumlah downtime dalam rupiah = Rp 86.020,-

Bila dalam satu tahun kemungkinan kerusakan hardware adalah 10 kali maka total jumlah downtime adalah Rp 86.020,- x 10 = Rp 860.200,-

Tahun ke-2 dan seterusnya

Dalam satu tahun rata-rata kerusakan :

- Power Supply = 6 unit x Rp 200.000,- = Rp 1.200.000,- - Harddisk = 5 unit x Rp 500.000,- = Rp 2.500.000,- - Memori = 4 unit x Rp 175.000,- = Rp 700.000,-

(14)

3. Biaya perawatan

Sistem perawatan komputer yang berjalan saat ini adalah berdasarkan schedule waktu yang telah di tentukan untuk komputer tertentu yang rutin dilakukan setiap hari. Adapun jenis perawatan komputer tersebut meliputi sebagai berikut :

Perawatan perangkat keras (hardware) : - Membawa CPU ke IT

- Membuka casing dan membersihkannya dengan udara bertekanan - Menyemprot beberapa komponen dengan contact cleaner

- Mencuci casing komputer, keyboard, mouse dan menjemurnya hingga kering - Merakit kembali semua komponen dan casing

Perawatan perangkat lunak (software) :

- Memeriksa beberapa software dan menghapus program diluar standar - Memeriksa konfigurasi standar dan mengembalikannya jika di luar standar - Memeriksa kondisi harddisk dengan cara scandisk

- Merapihkan penyimpanan file dengan program disk defragmenter

Biasanya perawatan rutin ini membutuhkan waktu sehari kerja hingga komputer tersebut dapat digunakan kembali oleh user. Sehingga jumlah biaya yang dikeluarkan akibat downtime ini adalah sebagai berikut :

Biaya = (8 jam x Upah operateror komputer) + (6 jam x upah IT Staff) = (8 x Rp. 14.598,-) + ( 6 x Rp 7.103,-)

= 116784 + 42618 = Rp 159.402,-

(15)

Jika dalam satu tahun setiap komputer dilakukan perawatan berkala dan jumlah komputer 45 unit , maka total biaya perawatan dalam satu tahun adalah Rp 159.402,- x 45 unit = Rp 7.173.090,-

4. Biaya kerusakan software (klaim)

Untuk kerusakan software paling banyak menyumbangkan downtime terhadap komputer serta menyita banyak waktu dari IT supporting staff. Adapun jenis kerusakan software antara lain adalah :

- Komputer error - Sering hang (Freeze) - Konfigurasi rusak - Windows system error

- Kinerja komputer sangat lambat - Blue Screen

- Terserang virus ganas

Untuk jenis kerusakan tersebut dapat menyebabkan proses install ulang operating system yang memakan waktu cukup banyak, dari mulai backup data user, backup e-mail, menghapus operating system lama, dan proses install ulang itu sendiri serta instalasi driver-driver yang diperlukan yang biasanya rata-rata memakan waktu kurang lebih 3-4 jam dari mulai troubleshooting sampai proses install ulang selesai.

Proses install ulang tersebut dalam satu bulan rata-rata dilakukan sebanyak 8 kali, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk proses ini adalah :

(16)

Biaya = 8 kali x 12 bulan x 4 jam x (Rp. 14.598,- / jam + Rp 7.103,-) = Rp 8.333.184,-

5. Biaya supporting untuk kerusakan dan gangguan-gangguan kecil - Tidak bisa print

Waktu penyelesaian : 15 menit Frekuensi : 3 kali / hari

= 15 menit x 3 kali perhari x 22 hari kerja x 12 bulan pertahun = 11880 - Konfigurasi internet dan e-mail

Waktu penyelesaian : 10 menit Frekuensi : 2 kali / hari

= 10 x 2 x 22 x 12 = 5280 menit / tahun - Konflik IP

Waktu penyelesaian : 10 menit Frekuensi : 1 kali / hari

= 10 x 1 x 22 x 12 = 2640 menit / tahun - File hilang

Waktu penyelesaian : 30 menit Frekuensi : 1 kali / hari

= 30 x 1 x 22 x 12 = 7920 menit /tahun - Aplikasi MRP tidak berfungsi

Waktu penyelesaian : 15 menit Frekuensi : 1 kali / 3 hari

(17)

= (15 / 3) x 22 x 12 = 1320 menit / tahun - Konfigurasi jaringan error / tidak dapat login

Waktu penyelesaian : 15 menit Frekuensi : 3 kali / hari

= 15 x 3 x 22 x 12 = - Mailbox e-mail error

Waktu penyelesaian : 20 menit Frekuensi : 1 kali / 2 hari

- Aplikasi office automation error Waktu penyelesaian : 40 menit Frekuensi : 1 kali / 2 hari

- Network drive error

Waktu penyelesaian : 15 menit Frekuensi : 3 kali / hari

- Install software

Waktu penyelesaian : 15 menit Frekuensi : 1 kali / 3 hari

- Tampilan layar error

Waktu penyelesaian : 10 menit Frekuensi : 1 kali / 2 hari

- Gangguan spyware

(18)

Frekuensi : 1 kali / 5 hari

Total waktu penyelesaian dalam satu tahun :

= 66528 menit / 60 menit = 1108,8 jam

Biaya dalam satu tahun = 1108,8 jam x (Rp. 14.598,- / jam + Rp 7.103,-)

= Rp 24.062.068,8

6. Biaya Pemeriksaan virus

Proses pemeriksaan virus dilakukan rutin setiap bulan sekali agar tidak terjadi kerusakan fatal pada data di komputer akibat dari gangguan virus tersebut. Adapun proses pemeriksaan dilakukan secara bergantian dari satu komputer ke komputer lainnya yang dicurigai terinfeksi virus.

Jika dalam setiap 1 minggu terdapat satu komputer yang diperiksa atau virus scan, dan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, maka 1 minggu 1 komputer 1 jam, dalam satu bulan 4 jam dan dalam satu tahun = 4 jam x 12 bulan = 48 jam.

Waktu yang tersita selama proses scan adalah waktu operator dan juga waktu IT staff yaitu :

Biaya = (Upah IT staff/jam + Upah Operator /jam) x jumlah jam = (Rp 14.598,- + Rp 7.103,- ) x 48 jam

= Rp 1.041.648,-

7. Biaya perpindahan dan instalasinya

Jika dalam satu bulan terdapat 2 kali mutasi karyawan, maka waktu yang dibutuhkan untuk administrasi pemindahan pada bagian IT seperti perubahan user login, aplikasi yang dipindahkan dan di install, konfigurasi e-mail dan internet dari

(19)

komputer lama ke lokasi komputer baru, pemindahan data, adalah 2 jam maka dalam satu tahun :

Biaya = jumlah jam x jumlah mutasi/bulan x 12 bulan x Upah IT staff/jam = (2 x 2 x 12 ) x Rp 14.598,-

= Rp 700.704,- 8. Biaya upgrade hardware

Jika dalam setiap tahun terdapat aplikasi baru yang membutuhkan performa komputer dengan memori yang lebih tinggi, maka upgrade memori untuk setiap komputer adalah (asumsi harga memori 128 MB adalah $20).

Maka biaya untuk pembelian memori setiap komputer adalah : = Jumlah komputer x harga memori

= 45 x $ 20 = $ 900

= Rp 8.550.000,-

Upgrade hanya dilakukan dengan hanya menambah memori karena disamping kebutuhan minimum program juga karena memori adalah komponen yang cukup berpengaruh terhadap performa komputer.

9. Biaya upgrade software

Bila dalam setiap 6 bulan terdapat software atau aplikasi baru yang harus diupgrade atau install di semua komputer, dan waktu yang dibutuhkan untuk proses upgrade atau install aplikasi baru tersebut adalah 0,5 jam/komputer, maka biaya

(20)

instalasi atau upgrade adalah (Asumsi jumlah komputer PC = 45 unit, disamakan dengan jumlah thin client yang akan diimplementasikan)

Biaya = (Jumlah komputer x 0,5 jam) x (Upah IT staff/jam + Upah operator komputer/jam)

= ( 45 x 0,5 jam ) x 2 kali/tahun x (Rp 14.598,- + Rp 7.103,- ) = 45 x Rp 21.701,-

= Rp 976.545,-

10. Biaya start-up (loading operating system)

Waktu yang dibutuhkan saat komputer pertama kali di nyalakan cukup lama, sehingga dapat dijadikan pembanding dengan alternatif penggunaan thin client. Jika di asumsikan waktu start komputer sampai pada saat siap digunakan oleh user adalah 3 menit maka estimasi biaya yang di keluarkan :

Komputer setiap hari digunakan dan dinyalakan/dioperasikan pada saat setiap pagi selama 1 kali.

Biaya = (Jumlah komputer x 3 menit x [upah user/menit]) x 22 hari kerja x 12 bulan = (45 komputer x 3 menit x [Rp 7.103,- /60] ) x 22 x 12

= Rp 4.219.182,- 11. Biaya Depresiasi

Komputer memiliki nilai depresiasi tinggi, jika dalam setiap 3 tahun nilai komputer habis maka biaya depresiasi komputer dalam 1 tahun :

= (Harga komputer / 3 tahun ) x jumlah komputer = (Rp 5.225.000,- / 3 ) x 45= Rp 78.375.000,-

(21)

Biaya-biaya untuk alternatif 2

Untuk alternatif dua ini diperlukan sebuah server yang cukup tinggi untuk menangani semua kebutuhan thin client. Server tersebut dapat berupa upgrade dari server yang lama atau reinvestasi untuk membeli server baru.

Yang paling dimungkinkan saat ini adalah reinvestasi server baru, karena untuk proses upgrade sudah tidak dimungkinkan lagi karena harga spare part dari server tersebut sangat tinggi.

Biaya Awal :

1. Biaya investasi (Harga beli) 2. Biaya lisensi

3. Biaya sosialisasi 4. Biaya installasi awal Biaya Operasional : 1. Biaya listrik

2. Biaya perbaikan dan kerusakan (Hardware) 3. Biaya perawatan

4. Biaya kerusakan software (klaim)

5. Biaya supporting untuk kerusakan dan gangguan-gangguan kecil 6. Biaya Pemeriksaan virus dan perbaikannya

7. Biaya perpindahan dan instalasinya 8. Biaya upgrade hardware

(22)

9. Biaya upgrade software

10. Biaya start-up (loading operating system) 11. Biaya Depresiasi

Biaya Awal :

1. Biaya investasi Investasi Server Harga beli

Harga 1 unit Server = $ 4000,-

= US $ 4000 x Rp 9500 = Rp 38.000.000,- (Ket: Asumsi $1 = Rp 9500,- )

Investasi Thin client Harga beli :

= US 400 x Rp 9500 x 45 unit = Rp 171.000.000,-

Total biaya investasi = Rp 38.000.000,- + Rp 171.000.000,- = Rp 209.000.000,-

2. Biaya lisensi software

Untuk menggunakan teknologi ini membutuhkan 1 buah server dengan operating system Windows 2003 server memanfaatkan fitur Terminal Service yang telah disediakan untuk system thin client ini.

Harga lisensi untuk Operating System Windows 2003 Server adalah $ 800 / server Harga lisensi untuk Client Access License adalah $ 40 / user

(23)

Harga lisensi untuk Terminal Service Client Access License adalah $ 149 / user. Total harga lisensi untuk thin client :

= Lisensi server + lisensi client (Windows CAL + TS CAL)

= $ 800 + [ (45 unit thin client x $ 40) + (45 unit thin client x $ 149)] = $ 9305 x Rp 9500

= Rp 88.397.500,- 3. Biaya sosialisasi

Upah pegawai IT Technical Support Staff (lulusan D3) = Rp 2.569.200,- Upah operator komputer user (lulusan SMA/Sederajat) = Rp 1.250.000,- Upah untuk pegawai IT Support = Rp 2.569.200,- / 22 hari kerja / 8 jam

= Rp. 14.598,- / jam

Upah operator komputer = Rp 1.250.000,- / 22 hari kerja / 8 jam

= Rp 7.103,-

= ((Man hour operator x jumlah komputer)+

(Man hour instruktur x jumlah instruktur)) x Jumlah jam

= ((Rp 7.103 x 45 operator komputer)+(Rp 14.598,- x 1 tutor)) x 1jam = Rp 334.233,-

4. Biaya Instalasi

Unit Install = 5 menit Network setting = 5 menit Server setting = 5 menit

(24)

Total biaya instalasi = 15 menit x 45 unit = 675 menit / 60 = 11,25 jam Biaya = 11,25 jam x Rp. 14.598,- /man hour = Rp. 164.227,5,- 2. Biaya operasi (Thin client)

Biaya listrik :

= ((92 Watt/unit x 45 unit x 8 jam x 22 hari kerja x 12 bulan) / 1000) = 8.078,4 Kwh x Rp 600 /Kwh

= Rp 5.246.208,- / tahun

Biaya perbaikan dan kerusakan (Hardware)

Thin client merupakan hardware kecil yang hanya berisi memori dan chipset tanpa komponen bergerak dengan konsumsi daya yang sangat kecil sehingga kemungkinan untuk rusak sangat kecil dan secara teoritis di rancang untuk tidak rusak sehingga kemungkinan dapat bertahan hingga lebih dari 10 tahun.

Kerusakan kemungkinan hanya terjadi pada power supply dan dikarenakan power supply bekerja pada tegangan rendah maka kemungkinan rusak sangat kecil dan sedikit sekali. Oleh karena itu untuk mengantasipasi hal tersebut power supply dapat dibeli secara terpisah untuk backup jika terjadi kerusakan pada thin client. Jika kerusakan power supply terjadi dalam setahun sebanyak 3 unit, maka biaya untuk gangguan power supply ini adalah :

Harga satu unit power supply = Rp 500.000,-

(25)

1. Biaya perawatan rutin (schedule maintenance)

Secara fisik komponen thin client tidak memiliki komponen yang bergerak sehingga untuk perawatan rutin hanya dibersihkan fisiknya saja. Dengan bentuknya yang kecil, proses pembersihan fisik dilakukan oleh masing-masing user komputer dengan waktu yang sangat singkat.

2. Biaya kerusakan software (Operating System Problem)

Dengan adanya fitur security dengan restricted access pada terminal server, maka user tidak dapat merubah konfigurasi komputer yang dapat menyebabkan kerusakan operating system seperti perubahan resolusi, registry, control panel, install software, games, musik, gangguan spyware, remove software, menghapus file system. Sehingga dengan system ini dapat dinyatakan tidak ada gangguan dari segi kerusakan software. Atau jika pun terjadi kerusakan atau gangguan, solusi penyelesaiannya hanya dilakukan di server yaitu membuat kembali user login dengan profile baru yang dilakukan hanya dalam waktu tidak lebih dari 5 menit.

Jika proses perbaikan tersebut diasumsikan adalah termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk system ini, maka jika terjadi kerusakan atau gangguan program user, maka biaya perbaikan adalah :

Asumsi gangguan program adalah 1 bulan 1 kali gangguan. Asumsi downtime yang kecil dikarenakan kemungkinan terjadinya gangguan tersebut sangat kecil atau bahkan tidak mungkin dengan menggunakan system ini.

(26)

Oleh karena itu perhitungannya adalah : = 5/60 x 12 x (Rp 14.598,- + Rp 7.103,- ) = Rp 21.701,-

3.Biaya supporting untuk kerusakan dan gangguan kecil

Gangguan kerusakan kecil seperti tidak dapat mencetak, masalah shortcut, mapping drive jaringan dan sebagainya tidak membutuhkan banyak waktu untuk memperbaikinya dan tanpa harus mengunjungi user yang jaraknya cukup berjauhan antar pabrik, sebab proses perbaikannya hanya dilakukan di server atau dengan proses remote tanpa memerkukan waktu untuk perjalanan menuju user dan hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat.

Adapun jenis kerusakan yang sering terjadi pada PC dan waktu perkiraan waktu penyelesaian pada thin client adalah sebagai berikut :

- Tidak bisa print

Waktu penyelesaian : 5 menit Frekuensi : 3 kali / hari

= 5 menit x 3 kali x 22 x 12 = 3960 menit / tahun - Konfigurasi internet dan e-mail

Waktu penyelesaian : 3 menit Frekuensi : 2 kali / hari

= 3 menit x 2 kali x 22 x 12 = 1584 menit / tahun - Konflik IP

(27)

- File hilang

Waktu penyelesaian : 30 menit Frekuensi : 1 kali / hari

= 30 menit x 1 kali x 22 x 12 = 7920 menit / tahun - Aplikasi MRP tidak berfungsi

Waktu penyelesaian : 6 menit Frekuensi : 1 kali / 3 hari

= (6 menit / 3 hari ) x 22 x 12 = 528 menit / tahun - Konfigurasi jaringan error / tidak dapat login

Waktu penyelesaian : 3 menit (umumnya hanya mengencangkan kabel jaringan di port LAN dan dapat dilakukan oleh user sendiri)

Frekuensi : 3 kali / hari

= 3 menit x 3 kali x 22 x 12 = 2376 menit / tahun - Mailbox e-mail error

Waktu penyelesaian : 10 menit Frekuensi : 1 kali / 2 hari

= (10 menit x ½ kali perhari) x 22 x 12 = 1320 menit / tahun - Aplikasi office automation error

Waktu penyelesaian : 5 menit (hanya mengganti user profile user dengan yang baru)

Frekuensi : 1 kali / 2 hari

(28)

- Network drive error

Tidak ada network drive karena thin client bekerja langsung di server storage - Install software

Waktu penyelesaian : 5 menit Frekuensi : 1 kali / 3 hari

= (5 menit x 1/3 kali perhari) x 22 x 12 = 440 menit / tahun - Tampilan layar error

Kemungkinan sangat kecil karena user tidak dapat merubah konfigurasi desktop - Gangguan spyware

Tidak ada kemungkinan adanya gangguan spyware karena hak akses user sangat kecil sehingga untuk merubah konfigurasi, install, registry edit, dan perubahan lainnya pada system tidak dapat dilakukan oleh user.

Total waktu penyelesaian dalam satu tahun . = 18788 menit / 60 menit = 313.133 jam

Biaya dalam setahun = 313,133 jam x (Rp. 14.598,- / jam + Rp 7.103,-) = Rp 6.795.299,233

4. Biaya Pemeriksaan virus

Proses pemeriksaan virus hanya dilakukan di server dengan periode waktu tertentu, jika proses pemeriksaan virus dilakukan sebulan sekali dengan waktu diluar jam kerja dan dilakukan dalam waktu 4 jam, maka biaya yang dikeluarkan adalah :

= 4 jam x 12 x Rp 14.598,- = Rp 700.704,-

(29)

5. Biaya perpindahan dan instalasinya

Untuk perpindahan user kemanapun tidak memerlukan setting atau konfigurasi baru, sebab dimanapun user berada dan menggunakan login yang sama untuk user tersebut, maka semua konfigurasi berikut e-mail dan sebagainya tetap masih utuh dan sama dengan sebelumnya walau berada pada komputer yang lainya.

6. Biaya upgrade hardware

Thin client tidak memiliki RAM (Memori) seperti PC yang dapat di upgrade Untuk biaya upgrade hardware hanya perlu dilakukan disisi server saja, sebab kinerja dari kemampuan thin client computing tergantung dari kemampuan servernya. Jika umur server telah habis di usia 3 tahun maka perlu dilakukan penggantian server baru kembali dengan biaya yang kurang lebih sama saat pembelian server baru. Pembebanan biaya ini dimasukkan dalam biaya reinvestasi server setiap 3 tahun. 7. Biaya upgrade software

Untuk biaya upgrade software ini hanya diperhitungkan proses instalasi software-nya saja sebab harga lisensi untuk terminal dan PC biasa tidak jauh berbeda atau bahkan sama, jadi untuk proses upgrade software ini hanya dilakukan di sisi server saja dengan waktu kurang lebih 1 jam, jadi jika dalam satu tahun terdapat 2 kali upgrade software maka waktu yang dibutuhkan untuk proses upgrade tersebut adalah 2 jam.

Biaya = 2 jam x Rp 14.598,- = Rp 29.196,-

(30)

8. Biaya start-up (loading operating system)

Waktu yang dibutuhkan untuk start-up operating system thin client sangat singkat yaitu sekitar kurang lebih 6 detik sampai saat mulai kerja. Jadi jika total ke seluruh thin client terdapat 45 unit, maka waktu yang dibutuhkan untuk loading operating system selama 1 tahun adalah :

Biaya = (Jumlah thin client x 6 detik x [upah user/detik]) x 22 hari kerja x 12 bulan = (45 thin client x [6 detik / 60 menit] x [Rp 7.103,- /60] ) x 22 x 12

= 45 x 0,1 x 118,4 x 22 x 12 = Rp 140.659,2

9. Biaya depresiasi

Pada prinsipnya teknologi thin client computing tidak akan rusak atau usang, sebab pada perangkat thin client sendiri tidak ada komponen yang bergerak serta tidak menghasilkan panas tinggi. Sedangkan proses transaksi dan proses pengolahan data semua hanya dilakukan di server dan thin client hanya menampilkan desktop yang dilakukan di sisi server.

Jikapun thin client diasumsikan nilainya habis maka perkiraan akan habis masa layak pakainya di usia kurang lebih antara 8 - 10 tahun. Jadi di waktu tersebut semua perangkat thin client dapat di perbaharui kembali dengan perangkat yang baru.

Jika depresiasi thin client 9 tahun dengan asumsi tidak ada nilai sisa, maka biaya ; Harga total investasi thin client :

= US 400 x Rp 9500 x 45 unit = Rp 171.000.000,-

(31)

Depresiasi garis lurus

Depresiasi = Rp 171.000.000,- / 9 tahun = Rp 19.000.000,- / tahun

Nilai depresiasi thin client juga ditambahkan dari depresiasi server yang melayani thin client. Jika dalam melayani thin client selama 9 tahun berganti server sebanyak 3 kali maka depresiasi server sendiri adalah

Total harga server = Rp 38.000.000,- x 3 = Rp 114.000.000,-

Jika di depresiasikan secara garis lurus, maka nilai depresiasi tahunanan = Rp 114.000.000,- / 9

= Rp 12.666.666,66

Sehingga total depresiasi thin client dan server adalah : = Rp 19.000.000,- / tahun + Rp 12.666.666,66

(32)

Tabel 1. Investasi Awal (Initial Cost)

No. Biaya Awal PC THIN CLIENT

1 Biaya investasi Rp235.125.000,00 Rp 209.000.000,00 2 Biaya lisensi Rp 79.087.500,00 Rp 88.397.500,00 3 Biaya sosialisasi Rp - Rp 334.233,00 4 Biaya installasi awal Rp 602.167,50 Rp 164.227,50

Total Rp314.814.667,50 Rp 297.895.960,50

Tabel 2. Tabel Biaya Operasional

No. Biaya Operasional (Pertahun) PC THIN CLIENT

1 Biaya listrik Rp 19.958.400,00 Rp 5.246.208,00 2

Biaya perbaikan dan kerusakan

(Hardware) Rp 4.400.000,00 Rp 1.500.000,00 3 Biaya perawatan Rp 7.173.090,00 Rp - 4 Biaya kerusakan software (klaim) Rp 8.333.184,00 Rp 21.701,00 5 Biaya supporting Rp 24.062.068,80 Rp 6.795.299,23 6

Biaya pemeriksaan virus dan

perbaikannya Rp 1.041.648,00 Rp 700.704,00 7 Biaya perpindahan dan instalasinya Rp 700.704,00 Rp

8 Biaya upgrade hardware Rp 8.550.000,00 Rp

9 Biaya upgrade software Rp 976.545,00 Rp 29.196,00 10

Biaya start-up (loading operating

system) Rp 4.219.182,00 Rp 140.659,20

Jumlah Rp 79.414.821,80 Rp 14.433.767,43

No. Biaya Lainnya

1 Biaya depresiasi (Pertahun) Rp 78.375.000,00 Rp 31.666.666,66

2

Biaya Reinvestasi Server (3 tahun

sekali) Rp - Rp 38.000.000,00

Total biaya tahunan Rp157.789.821,80 Rp 46.100.434,09 Biaya reinvestasi - Rp 38.000.000,00

(33)
(34)

Analisis Keberulangan dengan Metoda PW (Present Worth) Dari table diketahui

(P/F,12%,3) = 0,7118 (P/F,12%,6) = 0,5066 (P/A,12%,9) = 5,3282 PW PC = Rp 314.814.667,50 + Rp 314.814.667,50 [(P/F,12%,3) + (P/F,12%, 6)] + Rp 157.789.821,80 (P/A,12%,9) = Rp 314.814.667,5+Rp 224.085.080,33 + Rp. 159.485.110,56 + Rp. 840.735.728,51 = Rp 1.539.120.586,9 PW TC = Rp 297.895.960,50 + Rp 38.000.000,00[(P/F,12%,3)+ (P/F,12%,6)] + Rp 46.100.434,09 (P/A, 12%, 9) = Rp 297.895.960,50 + Rp 27.048.400,00 + Rp 19.250.800,00 + Rp 245.632.332,93 = Rp 589.827.493,43

Analisis Keberulangan dengan Metode AW (Annual Worth) (A/P, 12%, 3) = 0,4163 (A/P, 12%, 9) = 0,1877 (P/F, 12%, 3) = 0,7118 (P/F, 12%, 6) = 0,5066 AW(12%) PC = Rp 314.814.667,50(A/P,12%,9) + {(Rp 314.814.667,50(P/F,12%,3)) (A/P,12%,9)} +{Rp 314.814.667,50(P/F,12%,6))(A/P,12%,9)} + Rp 157.789.821,80 = Rp 59.090.713,09 + Rp 42.060.769,58 + Rp 29.935.355,25 + Rp 157.789.821,80 = Rp 288.876.659,72

(35)

AW TC = Rp 297.895.960,50 (A/P, 12%, 9) + { (Rp 38.000.000,00(P/F,12%,3) + Rp 38.000.000,00(P/F,12%,6) )(A/P,12%,9)} + Rp 46.100.434,09

= Rp 55.915.071,79 + (Rp 27.048.400,00 + Rp19.250.800,00)(0,1877) + Rp 46.100.434,09

(36)
(37)

PW (TC) = -Rp 297.895.960,50 - Rp 33.433.767,43 (P/A,12%,3) + Rp 139.333.333,34(P/F,12%,3)

= -Rp 297.895.960,50 - Rp 80.301.222,61 + Rp 99.177.466,67 = -Rp 378.197.183,11 + Rp 99.177.466,67

= -Rp 279.019.716,44

Analisia Berakhir Bersamaan dengan Metoda Annual Worth (AW) (A/P,12%,3) = 0,4163 (A/F,12%,3) = 0,2963 AW (PC) = Rp -314.814.667,50(A/P,12%,3) - Rp 157.789.821,80 = Rp -131.057.346,08 - Rp 157.789.821,80 = Rp -288.847.167,88 AW (TC) = -Rp 297.895.960,50 (A/P,12%,3) - Rp 33.433.767,43 + Rp 139.333.333,34(A/F,12%,3) = -Rp 124.014.088,36 - Rp 33.433.767,43 + Rp 41.284.466,67 = - Rp 157.447.855,79 + Rp 41.284.466,67 = - Rp 116.163.389,12

Analisa perhitungan hanya digunakan Present Worth dan Annual Worth, karena analisa ini hanya membandingkan investasi dari sisi pengeluarannya saja dengan menganggap bahwa hasil produktifitas kedua alternatif tersebut sama atau dengan kata lain kedua alternatif tersebut akan menghasilkan tingkat manfaat yang sama dengan sistem kerja dan penggunaan komputer dengan tujuan otomatisasi data, effisiensi kerja serta benefit lainnya.

Beberapa metode analisa dalam ekonomi teknik tidak dapat dilakukan karena membutuhkan variabel nilai output dari masing-masing alternatif investasi sehingga jika output dari kedua alternatif tersebut dianggap sama, maka perhitungan analisa

(38)

perbandingan investasi hanya dilakukan berdasarkan nilai investasi dan pengeluaran atau biaya-biaya yang dibutuhkan selama umur ekonomis dari kedua alternatif tersebut.

4.3. Hasil Analisa Perhitungan

Berdasarkan referensi dari literatur, bahwa untuk perhitungan analisa perbandingan investasi dua jenis alternatif yang memiliki umur ekonomis yang berbeda maka digunakan perhitungan dengan asumsi keberulangan atau berakhir bersamaan. Pada analisa pertama perhitungan dilakukan dengan menyamakan umur PC dengan Thin client menjadi 9 tahun, sehingga hal ini dapat dikatakan asumsi keberulangan PC dengan anggapan reinvestasi PC tersebut kembali disetiap akhir umur pakai dengan karakteristik yang sama dengan semula.

Hasil perhitungan dengan metode Present Worth untuk perhitungan dengan asumsi keberulangan dapat diketahui sebagai berikut :

PW Personal Computer = Rp 1.539.120.586,9 PW Thin client = Rp 589.827.493,43

Karena perhitungan tersebut kesemuanya adalah nilai investasi dan pengeluaran, maka dipilih dengan mempertimbangkan nilai investasi yang terkecil dari pilihan alternatif yang lain yaitu Thin client dengan nilai Present Worth sebesar Rp 589.827.493,43

Data Hasil Analisa menggunakan Metode AW (Annual Worth) AW Personal Computer = Rp 288.876.659,72

(39)

Dari hasil analisa tersebut terlihat bahwa nilai annual worth dari thin client lebih kecil dari nilai annual worth dari personal computer. Ini berarti bahwa total jumlah biaya ekivalen seragam tahunan untuk pengeluaran dan investasi thin client dengan komponen bunga dan faktor lainnya bernilai Rp 110.705.865,72. lebih kecil dari annual worth personal computer sebesar Rp 288.876.659,72. Dari hasil tersebut terlihat bahwa total biaya-biaya yang diseragamkan kedalam annual worth lebih menguntungkan thin client karena nilai investasi yang dikeluarkan secara keseluruhan lebih kecil daripada investasi secara keseluruhan dari personal computer, walaupun terlihat bahwa saat investasi awal (innitial cost) adanya point investasi thin client yang lebih besar dari investasi personal computer. Dan terlihat juga perbedaan yang tidak begitu signifikan secara keseluruhan saat investasi awal. Atau dengan kata lain jika nilai investasi dan pengeluaran seragam tahunan di simbolkan dengan nilai negatif maka nilai annual worth personal computer lebih negatif dari nilai annual worth thin client.

Thin client menggunakan system Citrix Metaframe Presentation Server

Dari hasil analisa diatas terlihat bahwa nilai investasi secara keseluruhan untuk thin client ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan personal computer. Berikutnya akan dicoba dibandingkan jika investasi thin client menggunakan system Citrix Presentation Server terhadap investasi personal computer.

Citrix Presentation Server adalah sebuah perangkat lunak yang di install di komputer server untuk menunjang aplikasi thin client. Software tersebut sangat banyak memiliki fitur yang menunjang system thin client. Beberapa fitur diantaranya

(40)

adalah dapat meningkatkan kinerja system, mobilitas, mempermudah manajemen user dan konfigurasi, alamat IP virtual dan fitur lainnya yang dapat dilihat pada lampiran.

Dengan berbagai keunggulan tersebut maka tidak terlepas dari harganya yang sangat tinggi untuk pemakaian lisensi per penggunanya. Untuk satu user thin client saja lisensinya harus dibeli dengan harga $290.

Banyak manajemen perusahaan yang tidak pernah terfikirkan sama sekali untuk menggunakan thin client dikarenakan harga awalnya yang tidak begitu berbeda jauh dengan PC bahkan bisa lebih mahal jika menggunakan lisensi Terminal Services dan lisensi Citrix sekaligus. Juga dengan anggapan bahwa dengan membeli PC, spesifikasi yang didapatkan jauh lebih tinggi daripada menggunakan thin client yang hanya sebuah dumb terminal tanpa Harddisk dengan prosesor sangat rendah.

Namun jika dilihat dan dianalisa lebih jauh akan terlihat bahwa penggunaan PC sebagai sarana bekerja hanya dengan menggunakan aplikasi sederhana seperti pengetikan dan spreadsheet atau aplikasi input data, sangatlah tidak efisien jika menggunakan spesifikasi personal computer yang tinggi dengan kapasitas penyimpanan dan kemampuan prosesor yang terbuang sia-sia.

Nilai suatu investasi tidak bisa dilihat hanya di awal investasi saja, namun juga harus dilihat dari segi jangka panjang.

Keraguan dari pihak manajemen untuk menggunakan thin client diantaranya adalah adanya perbedaan harga saat di awal investasi sebagai berikut :

(41)

Harga PC = $ 550 Harga lisensi Windows XP = $ 145 Harga lisensi Client Access License = $ 40

Total harga PC = $ 735

Sedangkan untuk investasi thin client adalah sebagai berikut Harga dumb terminal thin client = $ 400

Harga lisensi terminal service = $ 149 Harga lisensi Client Access License = $ 40 Total harga Thin Client = $ 589

Jika thin client tersebut menggunakan citrix license, maka harga citrix license peruser adalah $ 290 sehingga harga thin client secara keseluruhan adalah $589 + $ 290 = $ 879.

Dari perbandingan harga tersebut dapat terlihat bahwa untuk investasi sebuah thin client menggunakan dumb terminal nilai investasinya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan membeli PC baru. Sehingga banyak pihak majamen perusahaan yang enggan untuk memilih thin client sebagai sarana alat bantu kerja.

Untuk perhitungan perbandingan investasi sebelumnya hanya membandingkan antara PC dengan thin client tanpa menggunakan system citrix metaframe presentation server sebagai server manajemen dari thin client. Secara fungsi system thin client tanpa Citrix dapat berjalan namun dengan fungsi dan kemampuan yang terbatas pada fitur standar dari terminal serive Windows 2003 Server.

(42)

Secara keseluruhan dari hasil analisa perbandingan tanpa system Citrix dapat terlihat perbedaan nilai investasi yang cukup jauh jika ditinjau secara jangka panjang. Namun penulis akan mencoba melakukan perbandingan kembali jika thin client menggunakan system Citrix Metaframe Presentation sebagai software pendukung di sisi servernya.

Berikut perhitungan penambahan lisensi citrix pada thin client dan tabel setelah adanya penambahan system citrix pada thin client :

Nilai investasi akan ditambahkan pada biaya lisensi dari thin client

Harga lisensi untuk Operating System Windows 2003 Server adalah $ 800 / server Harga lisensi untuk Client Access License adalah $ 40 / user

Harga lisensi untuk Terminal Service Client Access License adalah $ 149 / user. Total harga lisensi untuk thin client :

= Lisensi server + lisensi client (Windows CAL + TS CAL)

= $ 800 + [ (45 unit thin client x $ 40) + (45 unit thin client x $ 149) + (45 unit thin client x $ 290 citrix license)]

= ($ 9305 + $ 13050) x Rp 9500 = Rp 212.372.500,-

(43)

Tabel 3. Investasi Awal (Initial Cost) dengan Penambahan Investasi Citrix System

No. Biaya Awal PC THIN CLIENT

1 Biaya investasi Rp235.125.000,00 Rp 209.000.000,00 2 Biaya lisensi Rp 79.087.500,00 Rp 212.372.500,00 3 Biaya sosialisasi Rp - Rp 334.233,00 4 Biaya installasi awal Rp 602.167,50 Rp 164.227,50

Total Rp314.814.667,50 Rp 421.870.960,50

Tabel 4. Biaya Operasional dengan Citrix System

No.

Biaya Operasional

(Pertahun) PC THIN CLIENT

1 Biaya listrik Rp 19.958.400,00 Rp 5.246.208,00 2

Biaya perbaikan dan

kerusakan (Hardware) Rp 4.400.000,00 Rp 1.500.000,00 3 Biaya perawatan Rp 7.173.090,00 Rp - 4

Biaya kerusakan software

(klaim) Rp 8.333.184,00 Rp 21.701,00 5 Biaya supporting Rp 24.062.068,80 Rp 6.795.299,23 6

Biaya pemeriksaan virus

dan perbaikannya Rp 1.041.648,00 Rp 700.704,00 7

Biaya perpindahan dan

instalasinya Rp 700.704,00 Rp 8 Biaya upgrade hardware Rp 8.550.000,00 Rp

9 Biaya upgrade software Rp 976.545,00 Rp 29.196,00 10

Biaya start-up (loading

operating system) Rp 4.219.182,00 Rp 140.659,20

Jumlah Rp 79.414.821,80 Rp 14.433.767,43

No. Biaya Lainnya

1 Biaya depresiasi (Pertahun) Rp 78.375.000,00 Rp 31.666.666,66

2

Biaya Reinvestasi Server (3

tahun sekali) Rp - Rp 38.000.000,00

Total biaya tahunan Rp157.789.821,80 Rp 46.100.434,09 Biaya reinvestasi - Rp 38.000.000,00

(44)
(45)

PW PC = Rp 314.814.667,50 + Rp 314.814.667,50 [(P/F,12%,3) + (P/F,12%, 6)] + Rp 157.789.821,80 (P/A,12%,9) = Rp 314.814.667,5+Rp 224.085.080,33 + Rp. 159.485.110,56 + Rp. 840.735.728,51 = Rp 1.539.120.586,9 PW TC = Rp 421.870.960,50 + Rp 38.000.000,00[(P/F,12%,3)+ (P/F,12%,6)] + Rp 46.100.434,09 (P/A, 12%, 9) = Rp 421.870.960,50 + Rp 27.048.400,00 + Rp 19.250.800,00 + Rp 245.632.332,93 = Rp 713.802.493,43

Data Hasil Perhitungan dengan Metode AW (Annual Worth) (A/P, 12%, 3) = 0,4163 (A/P, 12%, 9) = 0,1877 (P/F, 12%, 3) = 0,7118 (P/F, 12%, 6) = 0,5066 AW(12%) PC = Rp 314.814.667,50(A/P,12%,9) + {(Rp 314.814.667,50(P/F,12%,3)) (A/P,12%,9)} +{Rp 314.814.667,50(P/F,12%,6))(A/P,12%,9)} + Rp 157.789.821,80 = Rp 59.090.713,09 + Rp 42.060.769,58 + Rp 29.935.355,25 + Rp 157.789.821,80 = Rp 288.876.659,72

(46)

AW TC = Rp 421.870.960,50 (A/P, 12%, 9) + { (Rp 38.000.000,00(P/F,12%,3) + Rp 38.000.000,00(P/F,12%,6) )(A/P,12%,9)} + Rp 46.100.434,09 = Rp 79.185.179,29 + (Rp 27.048.400,00 + Rp19.250.800,00)(0,1877) + Rp 46.100.434,09 = Rp 79.185.179,29 + Rp 8.690.359,84 + Rp 46.100.434,09 = Rp 133.975.973,22

Dari perhitungan diatas terlihat bahwa nilai annual worth thin client dengan system citrix tetap lebih kecil dibandingkan dengan nilai annual worth personal computer. Hal ini berarti bahwa investasi thin client dengan system citrix tetap lebih menguntungkan karena memiliki nilai investasi jangka panjang yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi personal computer, tentunya dengan berbagai benefit dan fitur yang jauh lebih banyak dan keuntungan lainnya yang tidak dapat dinilai secara finansial.

Gambar

Tabel 2. Tabel Biaya Operasional
Tabel 4. Biaya Operasional dengan Citrix System

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa sistem aplikasi kasir pada kedai ter_serah.ko Sorong dan buku panduan menggunakan sistem

Kita tidak memilih d karena seperti yang terlihat pada contoh contoh sebelumnya, future continuous digunakan saat kita menggunakan waktu yang jelas di masa yang

Menemukan jawaban dengan berfikir kritis melalui keterampilan belajarnya (inquiry process) proses belajar berlangsung menyenangkan, serius tapi santai. Peserta didik

Inflasi di Kota Tanjung terjadi karena adanya kenaikan indeks harga secara umum yang ditunjukkan pada kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,46 persen,

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi (ADE IRAWAN dan MISBAHUDIN) yang menerangkan dibawah sumpah pada pokoknya mengetahui Pemohon mengajukan permohonan

Judul : Penerapan Direct Instruction (Pembelajaran Langsung) Untuk Meningkatkan Kadar Keaktifan Dan Pemahaman Konsep IPA Biologi Pada Siswa SLTP (th 2003)3. Program : DIK Tahun :

Oleh karena itu, denga memperhatikan realitas keagamaan masyarakat kita yaitu yang terdiri atas berbagai macam agama dan bahkan pada masing-masing agama tersebut

Implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan pada setiap guru mata. pelajaran penjas di sekolah, perlu adanya idea kreatif agar mata pelajaran