BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI Daring, 2008), pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan, baik melalui indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba, terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2007).
2.1.2. Cara Mendapatkan Pengetahuan
Berdasarkan Notoatmodjo (2003), dari berbagai macam cara seseorang mendapatkan pengetahuan, cara ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Cara tradisional
Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini dilakukan sebelum ditemukan metode ilmiah, yang meliputi :
a. Cara coba salah (trial & error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan. Jika kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinan yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai
kebenaran.
b. Cara kekuasaan atau otoritas
Pada cara ini, pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu
pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.
d. Melalui jalan pikiran
Dengan jalan ini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
2. Cara modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut Metode Penelitian Ilmiah (Notoatmodjo, 2003).
2.1.3. Klasifikasi Pengetahuan
Menurut Worsley (2002), ada dua jenis pengetahuan yaitu :
1. Pengetahuan deklaratif
Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan mengenai fakta-fakta yang ada. Contoh pengetahuan deklaratif adalah “bumi itu bulat”, “jeruk merupakan sumber vitamin C yang baik”, “kulit akan berkeriput” dan “konsumsi buah dan sayur yang tinggi dapat mencegah hipertensi”. Pengetahuan deklaratif sangat penting bagi individu untuk dapat bertahan hidup. Pengetahuan deklaratif dapat dibagi ke dalam beberapa domain, termasuk di dalamnya pengetahuan nutrisi.
2. Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai bagaimana melakukan sesuatu. Contohnya adalah “bagaimana cara memotong sayur”, ”bagaimana cara mengikat tali sepatu”, dan lain sebagainya.
2.2. Suplemen Makanan
2.2.1. Pengertian
Suplemen makanan atau suplemen diet adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh. Makanan penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia, meskipun ada beberapa vitamin tertentu dibuat secara sintetis. Di Indonesia, makanan suplemen digolongkan sebagai nutraceutical (masuk dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh pemerintah makanan suplemen boleh dijual secara bebas. Namun tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat (Kariyadi, 1998). Peraturan Menteri Kesehatan No.329/Menkes/Per/XII/76 menyatakan, makanan sebagai barang yang untuk dimakan dan diminum tetapi bukan sebagai obat (Gusmali, 2000).
2.2.2. Cakupan Suplemen Makanan
Cakupan suplemen makanan meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino, hormon, herbal, antioksidan dan probiotik (Femi, Syamsir, dan Iwan, 2006).
1. Vitamin
Vitamin berfungsi membantu metabolisme tubuh dan produksi energi. Vitamin terdiri dari vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan vitamin tidak larut lemak (B, C, asam folat, biotin).
2. Mineral
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses metabolisme. Mineral dibagi dalam 2 kelompok yaitu mineral mikro (boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin, besi, mangan, molybdenum, selenium, silikon, vanadium,
seng) dan mineral makro (kalsium, fosfor, kalium, natrium klorida, magnesium, sulfur).
3. Enzim
Enzim berperan dalam proses metabolisme tubuh. Enzim banyak terdapat dalam makanan segar karena enzim sangat sensitif terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan pasteurisasi. Enzim adalah biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim (vitamin dan mineral) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.
4. Asam Amino
Asam amino dapat didefinisikan sebagai kumpulan besar satuan organik, yang mewakili produk akhir dari mata rantai protein. Pertumbuhan, perkembangan dan fungsi semuanya bergantung pada protein, dan protein sangat bergantung pada tersedianya asam amino. Asam amino terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu asam amino esensial (asam amino yang tidak bisa disintesa oleh tubuh) dan asam amino non esensial (asam amino yang bisa disintesa oleh tubuh).
5. Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara spesifik dan berperan mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang menentukan siapa kita, dimulai dari pertumbuhan, reproduksi metabolisme yang membuat kita tetap hidup. Hormon juga membedakan jenis kelamin kita. Hormon dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu : (1) hormon seks (termasuk hormon pertumbuhan dan penuaan), (2) hormon metabolisme (yang mengatur perubahan makanan menjadi bahan bakar) dan (3) hormon stres (yang mengendalikan respon tubuh terhadap rangsangan yang kita terima).
6. Herbal
Pengobatan herbal adalah cara pengobatan yang aman dan efektif dengan menggunakan bahan – bahan dari tanaman. Pengobatan herba merupakan sistem pengobatan holistik yang mengarah pada usaha mengembalikan mekanisme tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
7. Antioksidan
Antioksidan adalah segala bentuk substansi yang pada kadar rendah secara bermakna dapat mencegah atau memperlambat proses oksidasi (proses dimana terjadi pengurangan atau pemindahan jumlah elektron dalam reaksi kimia). Jenis antioksidan yang beredar di pasaran adalah vitamin C, vitamin E, koenzim Q10, N-asetilsistein (NAC), dan beta karoten.
8. Probiotik
Probiotik membantu proses pencernaan dengan cara memecah makanan menjadi komponen – komponen individualnya seperti lemak, asam amino, karbohidrat, vitamin, mineral agar bisa diserap oleh tubuh. Probiotik juga meningkatkan penyerapan mineral, mensintesa mikronutrien terutama vitamin B2, B6, B12, K, biotin, dan asam folat.
2.2.3. Jenis Suplemen Makanan
2.2.3.1. Multivitamin
Menurut Femi, Syamsir, dan Iwan (2006), cakupan vitamin adalah sebagai berikut :
1. Vitamin
Membantu daya penglihatan ( malam dan warna ), dan mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Dosis RDA untuk pria 1000 IU dan wanita 800 IU sehari. Untuk mengatasi gangguan penyakit tertentu, misalnya infeksi atau peradangan, digunakan dalam dosis tinggi 5000 IU sehari selama infeksi, tetapi tidak lebih dari satu bulan pemakaian.
b. Vitamin B1 (thiamin)
Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktifitas kognitif dan fungsi otak, membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan mengatur sirkulasi dan fungsi darah. Dosis RDA 1 – 1,5 mg sehari, terapi 30 – 100 mg sehari.
c. Vitamin B2 (riboflavin)
Membantu mencegah katarak, gangguan pencernaan, kulit, dan depresi. Dosis RDA 1,7 mg sehari. Dosis terapi 25 mg sehari.
d. Vitamin B3 – asam nikotinat (Niasin)
Membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan sistem susunan saraf dan rambut. Dosis RDA 20 mg sehari.
e. Viamin B5 (asam pantotenat)
Membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut. Dosis RDA 10 mg sehari.
f. Vitamin B6 (piridoksin)
Berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, menguatkan kekebalan tubuh, membantu transmisi impuls saraf, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh (natrium dan kalium), merangsang pertumbuhan sel darah merah, dan membantu sintesa DNA dan RNA. Dosis RDA 2 mg sehari, terapi 25 – 100 mg sehari.
g. Vitamin B8 (biotin)
Mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Dosis RDA 300 mcg sehari. h. Asam folat
Membantu pembentukan sel darah merah dan mempertahankan kesehatan sistem pencernaan. Dosis RDA untuk pria 170 mcg dan wanita 150 mcg sehari. Ibu hamil disarankan mendapat tambahan 400 mcg sehari.
i. Vitamin B12 (sianokobalamin)
Mengatur pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Dosis RDA 6 mcg sehari, terapi 5 – 50 mcg sehari.
j. Kolin
Pelindung hati dan membantu pengontrolan kolesterol darah. Dosis RDA 1000 mg sehari.
k. Inositol
Dosis RDA 50 mg sehari, diberikan sebagai bagian multivitamin. Sedangkan untuk mengatasi serangan panik, gunakan dosis terapi 1000 – 2000 mg sehari, atau dalam dua atau tiga dosis sesuai dengan keperluan.
l. Vitamin C (asam askorbat)
Membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium, dan mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan. Dosis RDA untuk pria 60 mg sehari dan wanita 60 mg sehari. Untuk terapi sebagai antioksidan digunakan dalam dosis tinggi 500 – 2000 mg sehari.
m. Vitamin D (kalsiferol)
Membantu pembentukan tulang dan gigi dan pembekuan darah. Dosis RDA 400 IU.
n. Vitamin E (tokoferol)
Mempertahankan kesehatan umum, kulit dan rambut.Dosis RDA30 IU. Untuk terapi digunakan dosis 400 IU per hari.
o. Vitamin K (quinon)
Membantu proses pembekuan darah, membantu mengaktifkan osteocalcin, protein pembangun tulang, untuk menjaga tulang dari kerapuhan yang terjadi pada usia tua. Namun penggunaan vitamin K sebagai suplemen hanya digunakan dengan pengawasan dokter.
2. Mineral a. Kalsium
Membantu pembentukan gigi dan tulang, pembekuan darah pada luka, dan mempertahankan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 1000 mg sehari.
b. Magnesium
Menjaga kesehatan jantung. Dosis 400 mg sehari.
c. Fosfor
Menjaga kondisi tulang dari kehilangan kalsium, membentuk otot, dan membantu sintesa hormon testosteron. Dosis RDA 2 – 5 mg sehari.
d. Zat besi
Membantu pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah dan mencegah anemia. Dosis RDA 18 mg sehari.
e. Mangan
f. Kalium
Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 800 mg sehari.
g. Natrium
Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 500 mg sehari.
h. Selenium
Dosis RDA 70 mcg sehari, sebagai antioksidan digunakan 150 – 300 mcg sehari.
i. Seng
Dosis RDA 15 mg sehari, sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas dosis 25 mg sehari.
j. Tembaga
Dosis RDA 1,5 mg sehari, sebagai antioksidan dosis 5 mg sehari.
k. Boron
Mengatasi osteoporosis diberikan dalam dosis 3 mg sehari, dikombinasi dengan kalsium sitrat 800 – 1000 mg, magnesium sitrat 50 mg dan vitamin K 1 mg.
l. Sulfur
Bahan pembentuk jaringan sendi, rambut, kuku, dan kulit. Sulfur juga menjadi komponen dari enzim yang mengkatalisa reaksi oksigen untuk mengubah nutrisi menjadi energi yang diperlukan dalam kegiatan otak.
m. Iodium
Membantu kesehatan metabolisme tubuh .Dosis RDA 150 mcg sehari.
n. Molibdenum
Mengatasi asma akut gunakan dosis 75 – 250 mcg sehari.
o. Kromium
Berperan dalam pengaturan gula darah, menurunkan berat badan, menurunkan total kolesterol dan trigliserida, menurunkan tekanan darah tinggi, membantu pertumbuhan, dan memperkecil resiko kerusakan gigi.
p. Vanadium
Berfungsi mencegah serangan jantung, berperan pada aktifitas hormon, kolesterol, dan metabolisme gula darah.
3. Asam Lemak Esensial
Omega 3, omega 6, omega 9, EPA, DHA, ALA, GLA
4. Asam Amino
a. Arginin
Memperkuat sistem imun dosis 250 mg sehari.
b. Lisin
Membantu meningkatkan imunitas, diberikan sebagai senyawa turunan l-lisin HCl, dan bagian dari multivitamin. Dosis RDA 25 mg sehari.
c. Metionin
Dosis RDA 10 mg sehari. Untuk detoksifikasi hati, dosis 200 – 1000 mg sehari.
d. Fenilalanin
Dosis RDA 16 mg sehari. Untuk diet dan menekan nafsu makan, diberikan bentuk aktifnya sebagai l-fenilalanin dengan dosis 100 mg sehari, diminum 30 menit sebelum makan.
e. Treonin
Dosis RDA 8 mg sehari. Untuk membantu pengembangan dan fungsi otak, terutama pada masa pertumbuhan (anak-anak).
f. Triptopan
Dosis RDA 3 mg sehari. Untuk mengatasi gangguan sulit tidur (insomnia) dan mengendalikan suasana hati buruk dosis 1000 mg sehari.
g. Valin
Dosis RDA 14 mg sehari. Untuk terapi insomnia dan gangguan mental diberikan sebagai kombinasi dengan fenilalanin, metionin, dan triptopan.
h. Leusin
Dosis RDA 16 mg sehari, dan untuk terapi mencegah kehilangan protein setelah operasi, dosisnya sesuai petunjuk dokter.
i. Isoleusin
Dosis RDA 12 mg sehari. Untuk membantu proses penyembuhan dari infeksi, dosis 240 – 360 mg sehari diberikan bersama valin.
j. Histidin
Mengatasi penyakit degeneratif pada usia tua, misalnya artritis reumatoid, dosis 1 – 6 g sehari.
k. Taurin
Sebagai pemulih stamina dosis 1000 mg sehari.
l. L-karnitin
Meningkatkan kebugaran gunakan L-carnitine dalam dosis 250 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan kolin 500 mg, dan vitamin B kompleks masing – masing 50 mg. Sedangkan dosis atlet adalah 750 – 1000 mg sehari.
m. Sistein
Pembentukan sel darah putih.
n. GABA
Memperkuat daya ingat, meringankan gejala – gejala epilepsi dan menurunkan ketegangan karena darah tinggi. Biasanya diberikan dengan resep dokter. Dosis RDA 20 – 40 mg sehari.
o. Asam L-glutamat
Berperan sebagai pengendali neurotransmiter yang berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan bermanfaat mencegah demensia serta meningkatkan daya ingat.
p. Glutation
Berperan dalam proses detoksifikasi hati dan untuk kesehatan saraf dan otak.
Berperan mengontrol kadar kolesterol darah dengan meningkatkan kolesterol HDL, membantu meningkatkan daya ingat pada lansia yang mengalami penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol tinggi.
r. Glisin
Detoksifikasi senyawa racun dari tubuh.
s. Glutamin
Membantu penyembuhan luka, dosis RDA 500 mg tiga kali sehari.
5. Enzim
Asam hidroklorida, antasida, protease, amilase, lipase, oksbile, laktase, sukrase, maltase, aspergilus, bromelin, papain, probiotik, prebiotik, pektin, fiber.
2.2.3.2. Herbal
1. Antioksidan
Koenzim Q10, melatonin, glutation, katalase, flavonoid, silimarin, lutein, antosianidin, proantosianidin, quersetin, pignogenol, hesperidin, katecin, tanin, kapsaisin, limonen, kuinon, karotenoid (Sarwono, 2007).
2. Herbal
Sistem imun (echinacea, aloe vera, atragalus, golden seal, garlic, ginseng, licorise), untuk tonikum (rosemary dan ginger), untuk anti kanker (green tea, maitake), untuk anti aging (mengkudu, pine bark, velvet anler), untuk menjaga kesehatan hati (milk thistle dan dandelion), untuk anti radang dan reumatik (black cohos, cayene, curcuma, devil claw, fever few, wildyam), untuk sirkulasi darah (ginkgo biloba, hawthron berry, bilberry), untuk mengatasi problema wanita (black current, flaxid oils, dong kuai, red clover, alfalfa, borage), untuk saluran kemih (saw
palmeto, netle, pygeun, cranberry), untuk depresi (ST jhons wort), untuk insomnia (valerian, camomile, kava-kava), untuk pencernaan (psyllium sead husk, oat brand, Spirulina, wheat brand, kelp), untuk vitalitas (royal jelly, bee polen, glucosamine, colostrum, shark cartilage) (Djaeni, 2010).
2.2.4. Memilih Suplemen Makanan Yang Baik
Suplemen makanan di Indonesia sangat beragam jenisnya. Mulai dari hasil produksi lokal hingga produksi luar negeri. Masing–masing jenis suplemen makanan juga memiliki khasiat yang berbeda satu sama lainnya. Untuk itu konsumen perlu teliti dalam memilih suplemen makanan yang baik sehingga tidak merugikan diri sendiri (Wahyudi, 2009).
Berdasarkan Wahyudi (2009), cara memilih suplemen makanan yang baik adalah sebagai berikut :
1. Suplemen makanan diproduksi oleh perusahaan yang sudah berpengalaman dalam suplemen makanan dan mengembangkan riset dan disertifikasi oleh otoritas setempat bahkan dunia dan diakui.
2. Pastikan masa kadaluarsa (Expired date) dan label dari departemen kesehatan, sertifikasi halal, izin edar BPOM atau FDA (untuk di Amerika), agar suplemen yang kita pilih memenuhi standar kesehatan.
3. Pertimbangkan segala aspek terkait yang mempengaruhinya. Seperti kondisi tubuh, manfaat yang anda inginkan serta daya beli anda. Lupakan alasan gengsi, terbawa tren atau memenuhi faktor sugesti!
4. Telitilah dengan cermat komposisi dan daftar bahan-bahan yang terkandung (ingredients). Pastikan tertulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia sehingga terbaca dengan jelas, juga tercetak dengan menggunakan huruf latin. Sebab, ini bisa membuktikan bahwa produk tersebut telah melewati ‘sensor’ pemerintah.
5. Perhatikan benar dimana produk tersebut dibuat, karena pencantuman tersebut dapat menyatakan bahwa lebih dari 50% bahan dan seluruh proses dilaksanakan di negara yang tertera.
6. Perhatikan simbol pada kemasan yang biasanya terdapat gambar-gambar tertentu mengandung arti seperti :
Registered Trade Mark, dilambangkan dengan huruf R dalam lingkaran yang menunjukkan bahwa merek dagang tersebut telah terdaftar di kantor paten negara asal produk.
Copy Right, dilambangkan dengan huruf C dalam lingkaran yang menunjukkan bahwa huruf dan dekoratif yang terdapat pada label, terdaftar di kantor paten dan telah dilindungi dari pembajakan.
Label Halal, umumnya ditandai oleh tulisan arab yang berbunyi ‘halal’ dalam elips, tetapi sampai sekarang di Indonesia belum ada standar label halal sehingga beberapa produk yang menggunakan label halal ada yang belum mendapatkan sertifikat halal dari pihak yang berwenang.
Kosher, label ini perlu diperhatikan untuk produk-produk yang berasal dari luar negeri atau lebih dikenal dengan produk impor. Simbol kosher ini hampir mirip seperti label halal yang menunjukkan apakah produk tersebut boleh dikonsumsi atau tidak oleh para pemeluk agama lain selain Islam (Wahyudi, 2009).