KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA
(KPBU)
DALAM INFRASTRUKTUR
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Bali , 24 Agustus 2017
1
2
3
Penyediaan air minum di 5 Kab/Kota belum mencukupi & sumber air yg ada terbatas.
Rencana Pemanfaatan Mata Air Umbulan
Kewajiban Pemerintah UntukMenyediakan Air Minum Bagi Masyarakat.
Potensi Sumber Air Umbulan dgn Debit + 5.000 Ltr/dt dan kualitas airnya layak minum belum
dimanfaatkan secara optimal.
o
Tujuan :
•
Memanfaatkan air Sumber Umbulan 4.000 lt/dt untuk kebutuhan air minum masyarakat.•
Membangun Proyek KPS-SPAM Umbulan dengan pola “Bangun Guna Serah“ (BOT).•
Terbangunnya Sistem Produksi, Sistem Pipa Transmisi, dan Offtake ke 5 wilayah Kabupaten/Kota•
Terpenuhinya penyediaan air minum bagi PDAM di 5 Wilayah Kabupaten/Kotao Manfaat :
•
Pemenuhan kebutuhan air minum bagi 1.300.000 jiwa (±260 ribu sambungan rumah) pada tahun 2021.•
Percepatan capaian target RPJMN terhadap akses pelayanan air minum pada tahun 2019 adalah 100%4
• KEBUTUHAN SUMBER AIR BAKU DI PDAM 5 KAB/KOTA CUKUP TINGGI UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
• SUMBER AIR BAKU YANG BERKUALITAS SANGAT TERBATAS UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN PELAYANAN PDAM-PDAM (TERUTAMA DI SIDOARJO, SURABAYA DAN GRESIK)
TERDAPAT SUMBER AIR UMBULAN : • Kualitas yang sangat baik
• Debit berlimpah belum dimanfaatkan secara optimal
• Baru dimanfaatkan untuk keperluan irigasi, balai benih ikan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan pelayanan desa di atas Umbulan (659 liter/detik)
PDAM / PDAB
Rencana Pelayanan Air Minum Eksisting (2015) Rencana (2022) Penduduk
(Jiwa) Pelayanan (%)
Penduduk
(Jiwa) Pelayanan (%) Keterangan PDAM Kota Pasuruan 198.266 68% 239.059 98% Kontribusi Umbulan 10% PDAM Kabupaten Pasuruan 1.578.881 20% 1.647.671 39% Kontribusi Umbulan 11% PDAM Kabupaten Sidoarjo 2.048.985 24% 2.518.943 53% Kontribusi Umbulan 10%
PDAM Kota Surabaya 2.878.337 90% 3.062.037 100% Kontribusi Umbulan 6%
PDAM Kabupaten Gresik 1.340.160 30% 1.512.255 40%
Kontribusi Umbulan 5,8%
*) Kontribusi pelayanan SPAM Umbulan + 5 % dari jumlah penduduk Jawa Timur 2022
Jalur Pipa Transmisi & Lokasi Offtake
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 2 3 1 BOOSTER PUMP SUMBER UMBULAN 5Nilai Capex Rp. 2,050 Triliun (penawaran BU) Masa Konstruksi 2 tahun sejak Tgl Efektif
Masa Konsesi 25 tahun sejak COD
Tarif Air Minum Curah Rp2.370/m3 (PPP Company-PDAB) VGF yang diajukan Rp 818,01 M (hasil Negosiasi)
IRR Proyek 12 %
LINGKUP PEKERJAAN PROYEK KPBU SPAM UMBULAN
1. Sistem Produksi Intake, IPA, Resevoir dan Rumah Pompa dengan Kapasitas 4.000 liter/detik
2. Sistem Transmisi Pipa Transmisi + 93 Km, unit Rumah Pompa dan Meter Induk
3. Sistem Offtake 16 unit Offtake di 5 Kab/Kota
Instansi PJPK Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Pemda Penerima
Air Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab Sidoarjo, Kota Surabaya, Kab Gresik
Peran Swasta Bangun Guna Serah (BOT) Sistem Penyediaan Air Minum
(sistem produksi, transmisi dan Meter Induk) Umbulan.
Peran Pemerintah Pembangunan JDU dari Offtake ke Reservoir PDAM
Peran PDAM-PDAM Pembangunan dan pengelolaan Sistem Distribusi dari Reservoir PDAM s.d. Sambungan Rumah
6
Proses Pertahapan Pembentukan KPBU
Bidang Air Minum;
Sistem Penyediaan Air Minum
7
Pelanggan
PEMERINTAH BADAN USAHA Air baku
Transmisi air baku Unit Produksi
Transmisi Air Minum
Distribusi Air Minum
PEMERINTAH/BUMD
KONDISI NORMAL = Seluruhnya dikerjakan oleh Pemerintah (APBN/APBD)
Pembagian Peran dalam SPAM
• Pihak Swasta Memiliki Akses ke Sumber Pendanaan (Ekuitas dan Pinjaman), sehingga APBD dapat digunakan untuk kegiatan prioritas lainnya
• Pihak Swasta Memiliki Keahlian dan Profesionalitas dalam Membangun dan Mengelola Proyek Secara Efektif dan Efisien
• Terdapat Dasar Hukum untuk Mengundang Pihak Swasta (Perpres 67/2005 dan Perubahan yang telah diubah oleh Perpres 38/2015)
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PERENCANAAN TAHAP TRANSAKSI
1. Penyusunann rencana dan anggaran dana KPBU
2. Identifikasi dan Penyusunan Usulan Rencana KPBU
3. Penganggaran dana tahap perencanaan
4. Pengambilan keputusan rencana KPBU (lanjut/tidak)
5. Penyusunan Daftar Rencana KPBU 6. Pengkatagorian KPBU
1. Penyiapan Kajian KPBU
2. Pengajuan Dukungan Pemerintah 3. Pengajuan Jaminan Pemerintah 4. Pengajuan Penetapan Lokasi
1. Penjajakan Minat Pasar (Market
Sounding)
2. Penetapan lokasi KPBU
3. Pengadaan Badan Usaha Pelaksana KPBU
4. Penandatanganan Perjanjian KPBU 5. Pemenuhan Pembiayaan (Financial
Close)
Output : Studi Pendahuluan Daftar Prioritas Proyek
Output : Prastudi Kelayakan
Output > Dokumen - dokumen : Perjanjian KPBU ; Pelelangan Umum; Persetujuan Prinsip; Persetujuan Prinsip DK; Perjanjian Penjaminan; Perjanjian Regres
Kajian Lingkungan Hidup Izin Lingkungan PROSES PENGADAAN TANAH
PERAN SERTA INSTANSI/ LEMBAGA BAPPENAS/ Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Direksi BUMN/BUMD BAPPENAS,PJPK,BKPM,Kemenkeu,BUPI, KATRBPN,KLH BAPPENAS,PJPK,BKPM,Kemenkeu,BUPI, KATRBPN,KLH
9
Proses Pelaksanaan yang telah dilakukan
KPBU SPAM Umbulan
10
1986 - 1987
Proyek Air Minum Umbulan direncanakan sebagai Proyek Pemerintah senilai ± USD 120 Juta dengan pembiayaan dari Soft-Loan OECF Jepang oleh
Departemen PU, namun dibatalkan karena adanya perubahan skema pelaksanaan melalui keterlibatan swasta.
1988 - 1990
Pelelangan Proyek Umbulan melalui keterlibatan swasta dengan menetapkan PT. Bimantara Siti Wisesa sebagai Pemenang Lelang, namun mengundurkan diri karena belum ada kesiapan pembangunan jaringan distribusi di PDAM Kabupaten/Kota terkait.
1991 - 1995
PT. Bromo Consortium sbg pemenang kedua ditunjuk untuk menggantikan PT. BWS, namun gagal karena adanya perbedaan tarif serta gagalnya PT. BC memperoleh Autonomous Trade Preference-Grant untuk menurunkan tarif air curah. ATP–Grant dari Inggris tersebut diutamakan untuk negara-negara persemakmuran.
11
1997 - 1999
PT. Mandala Citra Umbulan sebagai pemrakarsa mengajukan permohonan sebagai pelaksana Proyek Umbulan kpd PDAB melalui mekanisme
berdasarkan Instruksi Mendagri No. 21 Tahun 1996. Namun gagal krn tidak dapat menyediakan pembiayaan sampai akhir batas waktu Financial Close.
2000 - 2010
Bappenas dan Departemen PU melakukan kajian skema pengadaan Proyek Umbulan, baik melalui sistem Proyek Pemerintah, Swasta Penuh dan
Kerjasama Pemerintah Swasta, namun ditetapkan dengan sistem KPS berdasarkan Perpres No 67 Tahun 2005. Penyiapan Proyek Umbulan
dilaksanakan oleh INDII (Indonesia Infrastructure Initiative) yang ditugaskan oleh Bappenas.
Dokumen Business Case, Draft Dokumen Kualifikasi, Draft Dokumen Lelang awal
Sistem Penyediaan Air Minum
12
2011
2012 - 2013
Pemprov Jatim melaksanakan
Prakualifikasi badan usaha berdasarkan Perpres 67/2005 dan menghasilkan 5 konsorsium yang lulus prakualifikasi: 1. Konsorsium Marubeni Corp., Nippon
Koei Co. Ltd., PT Perkom Indah Murni 2. Konsorsium China Harbour ENG. Co.
Ltd., Sound Global Ltd., & PT Manggala Purnama Sakti
3. Konsorsium Kukdong Eng. & Const. Co. Ltd., PT Brantas Abipraya, PT Grundfos Pompa, PT Pralon
4. Konsorsium PT Amerta Bumi Capital, PT Bakrieland Development Tbk., Beijing Enterprise Water Group 5. Konsorsium PT Medco – PT Bangun
Cipta Kontraktor
• Pemprov Jatim melaksanakan kelanjutan proses lelang dengan menerbitkan dokumen lelang awal pada Februari 2012, dan 2 kali
adendum dokumen lelang pada 2012 dan 2013.
• Pemprov Jatim juga melaksanakan beberapa kali proses konsultasi 1on1 meeting dengan masing-masing
konsorsium, terakhir bulan Desember 2013.
• Proses lelang kemudian tidak dapat dilanjutkan karena menunggu proses persetujuan dukungan kelayakan (VGF) terlebih dahulu.
Pembentukan Panitia Lelang
13
Hasil Tahap Prakualifikasi Pelelangan
Jumlah Peserta yang mendaftar Prakualifikasi : 29 Perusahaan.
(10 Perusahaan Asing dan 19 Perusahaan Nasional) - 14 Maret 2011.
Jumlah Peserta yang memasukkan Dokumen PQ : 12 Konsorsium.
(3 Konsorsium Asing, 1 Konsorsium Nasional, 5 Konsorsium Asing-Nasional
dan 1 Perusahaan Asing) – 12 Mei 2011.
Penetapan dan Pengesahan 5 Konsorsium Perusahaan yang lulus
Prakualifikasi dan berhak diundang pada tahap Penawaran (10 Agustus
2011), sebagai berikut :
1. Konsorsium PT. MEDCO & PT. Bangun Cipta Kontraktor.
2. Konsorsium Marubeni Corp, Nippon Koei Co.Ltd. & PT. Perkom Indah
Murni.
3. Konsorsium China Harbour Engineering Co. Ltd., Sound Global Ltd. & PT.
Manggala Purnama Sakti.
4. Konsorsium PT. Amerta Bumi Capital, PT. Bakrieland Development Tbk,
Beijing Enterprise Water Group Ltd.
5. Konsorsium Kukdong Engineering & Construction Ltd., PT. Brantas
Abipraya, PT. Grundfos Pompa dan PT. Pralon.
Tahap Transaksi Tahap Pelaksanaan Fina ncial Clos e
Pemerintah Badan Usaha
Pra Kualif ikasi
Dok Lelang
Awal 1on1 Meeting
dengan Peserta Lelang
Adendum Dok Lelang
I-IV Dok Lelang Final Dok Pena waran Peneta pan Pemen ang Kons truks i COD
2011 2012 Feb Feb 2012 – Sep 2015 30 Sep 2015 25 Nov 2015 4 Feb 2016 21 Juli 2016
30 Des 2016 2017-2019 Juli 2019 Evaluasi Nov-Des 2015 Ttd Perj Catatan:
• Proses Pelelangan telah mendapatkan legal opini dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
• Proses Penandatanganan Perjanjian Kerjasama telah mendapatkan legal opini dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Persetujuan DPRD Provinsi Jawa Timur
• Proyek juga telah mendapatkan Persetujuan Final VGF dari Menkeu & Persetujuan Dukungan dari Menteri PUPR
• Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres telah ditandatangani
Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem Penyediaan Air Minum
Proses Pelaksanaan KPBU SPAM Umbulan
Saat ini
Pemenang Lelang: Konsorsium Medco dan PT Bangun Cipta Kontraktor kemudian
15
Pembiayaan dan Pembagian Resiko
(KPBU SPAM Umbulan)
PDAM/ PDAB RENCANA PENYERAPAN AIR UMBULAN (Lt/det)
2019 2020 2021 2022 2023
PDAM Kota Pasuruan 50 75 95 110 110
PDAM Kabupaten Pasuruan 140 240 325 410 410
PDAB Provinsi Jatim 100 150 200 200 200
PDAM Kabupaten Sidoarjo 450 900 1200 1200 1200
PDAM Kota Surabaya 500 1000 1000 1000 1000
PDAM Kabupaten Gresik 600 700 1000 1000 1000
TOTAL PENYERAPAN 1840 3065 3820 3920 3920
• Kapasitas Produksi Maksimum : 4.000 liter/detik
• Kehilangan Air Pada Sistem Produksi dan Transmisi : 2%
• Alokasi Penyerapan Air Curah pada 5 PDAM dan PDAB :
Perhitungan Kelayakan Finansial Proyek
16 • Perkiraan Capex sebesar Rp. 2,050 Trilyun, Opex : Rp. 1.488,-/M3
• Harga Air Curah ke PDAM : Rp. 2.444/ M3 naik setiap tahun sesuai inflasi
• Tingkat Bunga Pinjaman sebesar 12% per-Tahun
• Masa Pinjaman : 12 Tahun Termasuk Masa Tenggang 1 Tahun
• Equity : 30% & Pinjaman : 70%
• Masa Konstruksi : 2 Tahun, terhitung sejak tanggal efektif.
• Masa Konsesi : 25 Tahun, terhitung setelah Pengujian Sistem.
• Discount Factor : 13,8%
Tanpa VGF Dengan VGF
VGF : Rp. 0,- VGF : Rp.823,70 M
IRR : 8,73% IRR : 14%
NPV : - Rp. 651,208 M NPV : Rp. 8.98 M Tidak Layak Financial Layak Financial
Kelayakan Ekonomi Proyek KPBU-SPAM Umbulan
17 BIAYA PROYEK DIPERLUKAN
1. Investasi Transmisi Proyek SPAM Rp 2,050 T 2. Investasi Jaringan Distribusi Rp 1,622 T
MANFAAT EKONOMI SOSIAL
Rp. 19,941 T Rp. 6,229 T
Vs
Rp. 2,130 T 3. Penghematan Biaya Kesehatan
ENPV (Economic Net Present Value) yang dihasilkan adalah sebesar Rp 1,31 Trilyun
dengan tingkat EIRR sebesar 17,2%, shg
Proyek Layak secara Ekonomi
3. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Rp 7,089 T
(2500,0) (2000,0) (1500,0) (1000,0) (500,0) 500,0 1000,0 1500,0 2000,0 2500,0 R p. M ily ar
Manfaat dan Biaya Proyek KPS SPAM Umbulan
Manfaat Bersih Jumlah Manfaat Biaya Proyek
• Masa konstruksi 2 tahun dan masa konsesi 25 tahun
JUMLAH BIAYA PROYEK Rp10,761 T JUMLAH MANFAAT EKONOMI SOSIAL Rp. 28,300 T 1. Penghematan Pengeluaran Air
18 No PDAM/PDAB Tanpa VGF (Rp/m3) K. Publik (Rp/m3) Dengan VGF (Rp/m3)
Tarif Rata-rata Tertimbang 7.000 5.820 5.280
1 PDAM Kota Pasuruan 3.850 3.000 2.510
2 PDAM Kabupaten Pasuruan 4.600 3.300 2.820
3 PDAM Kabupaten Sidoarjo 8.050 6.499 5.990
4 PDAM Kota Surabaya 6.050 5.681 4.240
5 PDAM Kabupaten Gresik 7.700 6.199 6.190
6 PDAB Jatim 7.600 6.900 6.860
1. Proyek ini dilakukan dengan dukungan Pemerintah (VGF) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan masyarakat Domestik secara mayoritas yaitu 80% Domestik dan 20% Non Domestik.
2. Apabila Proyek dilaksanakan oleh Swasta sepenuhnya, diperkirakan besaran Tarif Rata-rata Air Minum yang harus dibayar oleh Masyarakat sebesar Rp 7.000/m3, tahun 2019.
3. Tarif Rata-rata Air Minum tersebut tidak terjangkau oleh kemampuan bayar Masyarakat pada umumnya sebesar Rp. 5.820/m3, tahun 2019.
4. Apabila komposisi pelayanan diubah menjadi 50% Domestik dan 50% Non Domestik, maka cakupan pelayanan terhadap Domestik hanya sebesar 510.000 jiwa (target pelayanan 1,3 juta jiwa) dengan tarif rata-rata Rp. 5.925/m3.
5. Kebijakan Pemerintah saat ini tetap pada pelayanan mayoritas digunakan untuk pemenuhan Domestik, agar masyarakat dapat menikmati air minum dengan kualitas yang sangat baik dengan harga terjangkau, berkesinambungan selama 24 jam serta meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat, dan isu-isu sosial yang berhubungan dengan air minum.
20 Perjanjian I KS utk. Pengembangan SPAM antara PJPK dg Badan Usaha PEMERINTAH Cq. Menkeu. Cq. Men PU
VGF DUKUNGAN PEMB. FISIK
PENYIAPAN PROYEK
PKS
5 PDAM
Kapitalisasi Perjanjian II Penyediaan Air
Minum Curah antara PDAB dg Badan Usaha
Perjanjian Penyediaan Air Minum Curah antara PDAB
dan PDAM
Keterangan:
Dalam struktur proyek ini: o Perjanjian Kerjasama
mengatur hak & kewajiban PJPK dan Badan Usaha untuk BOT SPAM Umbulan o Kewajiban pembayaran
tarif diatur dalam Perjanjian Penyediaan Air Minum Curah antara PDAB dan Badan Usaha
o Dalam Perjanjian KPBU juga diatur Jaminan PJPK kepada Badan Usaha atas gagal bayar PDAB PT PII Perjanjian Penjaminan Perjanjian Regres SUPLAI AIR MINUM CURAH
PEMBAYARAN AIR MINUM CURAH
21
Perjanjian Para Pihak Penjelasan Singkat
Perjanjian Kerjasama (BOT) Untuk Pengembangan SPAM Gubernur Jatim selaku PJPK dengan Badan Usaha
• Perjanjian mengatur pemberian hak kepada badan usaha untuk membangun, membiayai, mengoperasikan, dan mengalihkan kembali fasilitas kepada Pemprov Jatim
• Fasilitas yang dibangun:unit produksi, pipa transmisi, 16 titik offtake berupa water meter di 5 Kab/Kota
• Perjanjian juga mengatur dukungan –dukungan yang diberikan pemerintah kepada badan usaha antara lain pengadaan tanah, dukungan kelayakan, perizinan, dsb. Perjanjian
Penyediaan Air Minum Curah
PDAB dengan Badan Usaha
• Perjanjian ini merupakan turunan dari Perjanjian Kerjasama Gub Jatim dengan Badan Usaha
• PDAB menjalankan tugas dari Pemprov Jatim untuk menerima air minum curah yang dihasilkan oleh Badan Usaha dan melakukan kewajiban pembayaran
• Perjanjian mengatur teknis tata cara penyaluran air minum curah dan pembayaran dari PDAB ke Badan Usaha
PDAB dengan PDAM-PDAM
• Perjanjian ini mengatur kewajiban PDAB untuk menyalurkan air minum curah dan kewajiban PDAM untuk menyerap dan membayar tarif air minum curah
Perjanjian Kerjasama Daerah Gubernur Jatim dengan Bupati/Walikota
• Perjanjian ini mengatur komitmen Pemprov Jatim untuk menyalurkan air minum curah dari Umbulan ke Kab/Kota
• Pemerintah Kab/Kota berkewajiban untuk memastikan dan mendukung PDAM-PDAM dalam penyerapan dan pembayaran air minum curah tersebut.
Perjanjian Penjaminan
PT PII dengan Badan Usaha
• Perjanjian ini mengatur pemberian jaminan dari PT PII kepada BU atas risiko-risiko PJPK berdasarkan Perjanjian Kerjasama PJPK dengan BU
Perjanjian Regres
Gubernur Jatim dengan PT PII
• Perjanjian ini mengatur kewajiban pembayaran regres dari PJPK kepada PT PII bila penjaminan infrastruktur dari PT PII telah digunakan oleh Badan Usaha
22
Risiko Utama yang Dibebankan kepada Badan Usaha
• Risiko konstruksi • Risiko perizinan
• Risiko kegagalan mendapatkan sumber pendanaan • Risiko fluktuasi tingkat suku bunga
• Risiko perubahan hukum di luar yurisdiksi Jawa Timur (contoh: nasional) • Risiko pembebasan lahan tambahan
• Risiko penyediaan area untuk pelaksanaan konstruksi • Risiko kesalahan desain
• Risiko cost overrun konstruksi • Risiko keterlambatan konstruksi • Risiko operasi dan pemeliharaan • Risiko inflasi
• Risiko pemulihan kinerja sistem keseluruhan sebelum penyerahan aset kepada PJPK
Risiko Utama yang Dibebankan kepada Pemprov
• Risiko politik
• Risiko perubahan hukum di yurisdiksi Jawa Timur • Risiko permintaan
• Risiko kualitas air baku • Risiko kuantitas air baku
23
No
Risiko Pemprov
Mitigasi
1
Kuota PDAM tidak terpenuhi
Denda ke Badan Usaha
2
Kualitas air minum curah di bawah
Permenkes 492/2010
Denda ke Badan Usaha
3
Penyerapan PDAM di bawah kuota
Penerapan prinsip take or pay ke PDAM
(90% minimum charge)
4
PDAM telat atau tidak bayar tarif
Dukungan Pemerintah Kab/Kota (sudah
tertuang dalam PKS)
Risiko Pemerintah Kab/Kota & PDAM:
• Gagalnya Pembangunan & pengoperasian jaringan distribusi • Tidak terserapnya air minum curah oleh masyarakat
• PDAM gagal membayar tarif air minum curah sesuai kuota dalam PKS (take or pay)
Risiko Pemerintah Provinsi Jawa Timur
24
RISIKO DAN RENCANA MITIGASI RISIKO
24
Terdapat 7 (tujuh) Risiko Utama yaitu :
1. Penurunan/Berkurangnya Kuantitas Sumber air baku.
2. Penurunan Kualitas Air baku dan Kualitas Air baku lebih rendah dari yang ditetapkan dalam Perjanjian.
3. Keterlambatan penerbitan/ persetujuan perijinan.
4. Kegagalan PDAB menyerap Air minum curah yang diproduksi oleh Badan Usaha.
5. Kegagalan PDAB membayar Tarif kepada Badan Usaha yang terjadi karena terlambatnya PDAM membayar kepada PDAB.
6. Keterlambatan Pembayaran Air minum curah oleh PDAB kepada Badan Usaha yang terjadi karena keterlambatan penyertaan modal.
7. Pengakhiran akibat Akumulasi Kegagalan Bayar Kewajiban Finansial PDAB kepada Badan Usaha.
Kegiatan Mitigasi Risiko meliputi antara lain:
1. Penyusunan :
• Strategi Mitigasi Dan Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator). • Rencana Kegiatan.
2. Penetapan / penentuan:
• parameter tingkat kondisi risiko. • batas waktu akhir penyelesaian. • frekuensi pemantauan.
• penanggung jawab kegiatan.
25
BENTUK PENGELOLA KPBU
SPAM UMBULAN
26
STRUKTUR TIM SIMPUL KPBU – SPAM UMBULAN
DEWAN PEMBINA Ketua : Gubernur Jatim
Anggota : Kepala Kejaksaan Tinggi Prov. Jatim dan Kepala Kepolisian Daerah Prov. Jatim TIM PENGARAH
Ketua : Sekretaris Daerah Prov. Jatim
Wakil Ketua : Asisten Perekonomian dan Pembangunan Prov. Jatim Anggota :
a. Asisten Deputi Infrastruktur SDA Kemenko Perekonomian b. Asdatun Kejaksaan Tinggi Jatim
c. Direktur PDPPI Kemenkeu d. Kepala Perwakilan BPKP Prov. Jatim
e. Direktur Pengembangan Jaringan SDA Kemen PUPR f. Direktur Pamobvit, Polda Jatim
g. dst …..
TIM PELAKSANA
Ketua : Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Jatim
Wakil Ketua : Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov. Jatim Anggota : Kepala OPD Pemprov Jatim terkait
TENAGA AHLI Koordinator :
TA Bidang Konstruksi
TA Bidang Mekanikal dan Elektrikal TA Bidang Air Minum
TA Bidang Keuangan TA Bidang Hukum TA Bidang Sosial dan LH
SEKRETARIAT PELAKSANA
Fungsi PKS dan Perjanjian Penyediaan
Air Minum Curah
Fungsi Perjanjian Penjamian dan Regres Fungsi Dukungan Kelayakan (VGF) Fungsi Pertanahan dan Izin Fungsi Konservasi, LH dan Sosial Fungsi Konstruksi BIDANG MONITORING DAN EVALUASI
Koordinator : Kabid. Pengelolaan dan Pengadaan, Biro Administrasi Pembangunan
Wakil Koordinator : Direktur Utama PDAB Jatim Anggota :
a. Unsur Pemprov Jatim (UPT P2BJ, DPMPTSP, Bappeda, BPKAD, Biro Hukum)
b. Unsur PT. PII
c. Unsur PDAB Jatim
d. dst
BIDANG TEKNIS
Koordinator : Kabid. AMPLP Dinas Perumahan Rakyat KPCK Prov.
Jatim
Wakil Koordinator : Direktur Teknik PDAB Jawa Timur Anggota :
a. Unsur Pemprov Jatim (UPT P2T, DPMPTSP, Dinas Perumahan Rakyat KPCK Jatim, Dinas Kehutanan, DPU Pengairan, Dinas Perhubungan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, Bappeda, BKSDA, dst)
b. Unsur Satker Kementerian terkait
c. Unsur BPN
d. Unsur PDAB Jatim e. dst
27
URAIAN TUGAS TIM PELAKSANA
1.
Memastikan pelaksanaan hak dan kewajiban-kewajiban PJPK untuk
memenuhi persyaratan pendahuluan dalam Perjanjian Kerjasama maupun
pada tahap konstruksi.
2.
Melakukan fungsi koordinasi dan rapat rutin guna evaluasi terkait
pelaksanaan tugas dari bidang monitoring dan evaluasi serta bidang teknis.
3.
Merencanakan dan melaksanakan upaya-upaya mitigasi untuk segala risiko
dalam Proyek KPBU SPAM Umbulan pada tahap konstruksi.
4.
Melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan
Proyek KPBU-SPAM Umbulan.
5.
Melakukan fungsi administrasi atas dokumen-dokumen, informasi, data,
persetujuan-persetujuan, dan perubahan Perjanjian dalam pelaksanaan
Proyek KPBU-SPAM Umbulan.
6.
Melakukan fasilitasi dan merumuskan substansi untuk dokumen-dokumen,
perjanjian maupun perubahan perjanjian dalam pelaksanaan Proyek
KPBU-SPAM Umbulan.
28
URAIAN TUGAS TIM PELAKSANA
7. Merumuskan dan menyusun kebijakan, persetujuan-persetujuan, petunjuk
teknis, standar operasional dan prosedur (SOP) serta dokumen-dokumen lain
yang diperlukan dalam pelaksanaan Proyek KPBU-SPAM Umbulan.
8. Menunjuk Konsultan atau tenaga ahli yang diperlukan.
9. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan satuan kerja pada Kementerian
Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maupun
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah
lainnya/PDAM-PDAM/Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)/Lembaga Legislatif/Lembaga Yudikatif
serta Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur yang terkait dengan pelaksanaan Proyek KPBU-SPAM
Umbulan.
10. Membentuk Sekretariat sesuai kebutuhan.
11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur
terkait dengan pelaksanaan Proyek KPBU-SPAM Umbulan.
29
PQ Initial
RFP Final RFP Sub-Bid
mission Penetapan BUPL PJPK: Keme nke u Usulan Persetujuan Prinsip Usulan
Persetujuan Besaran DK Usulan Persetujuan Final
Persetujuan Prinsip Persetujuan Besaran DK Persetujuan Final
kepada Menteri Keuangan kepada Menteri Keuangan kepada Menteri Keuangan
Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK Isi:
informasi proyek KS usulan jumlah besaran DK waktu & syarat pencairan DK melampirkan:
o pre-FS*)
o surat pernyataan PJPK:
• pre-FS wajar & dapat diper-tanggungjawabkan
• bersedia mengikuti mekanisme pemberian DK
Evaluasi oleh Komite DK
PQ
Disertai:
dokumen pengumuman hasil PQ dokumen perubahan atas Pre-FS
(jika ada)
pernyataan PJPK bahwa dokumen-dokumen di atas telah dibuat secara wajar dan seluruh isinya dapat dipertanggungjawabkan
Evaluasi oleh Komite DK
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan (i) Besaran DK (ii) Waktu Pencairan DK
Disertai:
salinan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
pernyataan PJPK: pelelangan dilakukan sesuai dengan peraturan KPS
salinan surat penetapan pemenang lelang
jadwal:
o pendirian Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerjasa Sama (BUPPKS)
o penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Evaluasi oleh Komite DK
A
B
C
1
2
3
Final RFP Rekomendasi Komite DK ke Menteri KeuanganRekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan
Pasal 11-12 Pasal 13-14 Pasal 15-16
Besaran DK sebagaimana dalam Persetujuan Besaran DK B menjadi satu-satunya parameter finansial dalam penetapan Badan Usaha Pemenang Lelang (BUPL) 30
Pendirian
BUPPKS antara PJPK dan BUPPKS Penandatanganan PKS
Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan
Pelaporan Kepada Menteri Keuangan
4
5
Evaluasi oleh Komite DK
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan: (i) Besaran DK
(ii) Waktu Pencairan DK
Surat Dukungan Kelayakan
Menteri Keuangan menerbitkan kepada BUPPKS, cc PJPK
D
Pasal 16 Pasal 17 - 18
Pencairan DK
PJPK menerbitkan draft:
• dengan menggunakan Persetujuan Final C sebagai dasar Pasal 18 - 19 PJPK: Kemenkeu tentang: i. pendirian BUPPKS
ii. rencana penandatanganan PKS lampiran:
o akta pendirian BUPPKS
o bukti penyetoran BUPL dalam saham BUPPKS o draft final PKS, dilampiri dengan draft final
Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan
Berisi konfirmasi Menteri Keuangan tentang telah
berlakunya Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan dan memuat minimal:
o jumlah DK sesuai Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;
o waktu dan syarat pembayaran DK sesuai Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;
31
Kriteria Proyek Kerja Sama yang
Eligible
32
1. Proyek Kerja Sama telah memenuhi kelayakan ekonomi namun belum memenuhi
kelayakan finansial
2. Proyek Kerja Sama menerapkan prinsip pengguna membayar (user pay principle)
3. Total biaya investasi Proyek Kerja Sama paling kurang senilai Rp100 miliar rupiah
4. Badan Usaha ditetapkan oleh Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) melalui
proses lelang yang terbuka dan kompetitif.
5. Terdapat skema pengalihan aset dan/atau pengelolaannya dari Badan Usaha
kepada PJPK pada akhir periode kerja sama
6. Dukungan Kelayakan diberikan kepada Proyek Kerja Sama dalam hal:
• Telah disusun prastudi kelayakan yang komprehensif;
• Prastudi kelayakan mencantumkan pembagian risiko yang optimal;
• Prastudi kelayakan menyimpulkan bahwa proyek layak secara teknis, hukum, lingkungan,
dan sosial; dan
• Prastudi kelayakan menunjukkan bahwa Proyek Kerja Sama menjadi layak secara finansial
dengan diberikan Dukungan Kelayakan.
7. Dukungan Kelayakan diberikan untuk sektor-sektor infrastruktur sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden No. 67/2005
Timeline Pemberian Dukungan Kelayakan 2/2
Dokumen-dokumen yang Wajib Disampaikan PJPK
33
Dokumen-dokumen yang wajib disampaikan oleh PJPK yang mengajukan persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan (VGF), sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan 223/PMK.011/2012 Pasal 11 dan Pasal 13, adalah :
a. Dokumen Pra Studi Kelayakan yang harus memuat antara lain:
1. Kajian kelayakan ekonomi, aspek teknis, hukum, dan finansial sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha;
2. Analisis Biaya dan Manfaat Sosial;
3. Model Keuangan dari Proyek Kerja Sama tersebut;
4. Metode perhitungan permintaan, tarif, kemauan membayar pengguna, dan kemampuan membayar pengguna;
5. Rancangan awal Perjanjian Kerja Sama antara PJPK dengan Badan Usaha Penandatangan Perjanjian Kerja Sama, yang melampirkan rancangan awal Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan;
6. Hasil analisis yang menunjukkan bahwa semua alternatif untuk meningkatkan kelayakan finansial dari Proyek Kerja Sama tersebut seperti kenaikan tarif, perpanjangan masa konsesi, dan penurunan total biaya investasi tidak dapat meningkatkan kelayakan finansial dari Proyek Kerja Sama, sehingga Dukungan Kelayakan perlu diberikan.
7. Hasil konsultasi publik dengan para pemangku kepentingan; dan
b. Dokumen pengumuman hasil Pra Kualifikasi;
c. Surat Pernyataan PJPK bahwa dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud telah dibuat secara
wajar, dan seluruh isinya dapat dipertanggungjawabkan.
34
1. Setelah terbitnya PMK 223/ 2012, PJPK melakukan konsultasi dengan Komite DK (Kepala Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal Badan Kebijakan Fiskal- PPRF, BKF)
2. Menyampaikan Usulan Persetujuan Prinsip VGF kepada Menteri Keuangan pada tahun 2013 dengan lampiran dokumen Pra FS yang isinya sesuai dengan ketentuan PMK 223 tahun 2012.
3. Melakukan Paparan Usulan VGF pada Juni dan September 2013 di PPRF, BKF Jakarta
4. Menyampaikan Surat Permohonan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan/VGF (PPBDK) kepada Menteri Keuangan pada Januari 2014 berdasarkan evaluasi komite DK bahwa format dan kelengkapan Dokumen perlu disesuaikan dengan ketentuan PMK 223 Pasal 11 ayat (3) huruf (a) dan Pasal 13.
5. Rapat dengan Kelompok Kerja Komite Dukungan Kelayakan pada April 2014 tentang Klarifikasi dan konfirmasi PJPK atas Permohonan Besaran DK dari aspek hukum, teknis dan finansial.
6. Kepala BKF menyampaikan perlunya penyesuaian dengan kondisi terkini di lapangan atas surat PPBDK Januari 2014.
7. Melakukan penyesuaian dan konsultasi dengan Pokja Komite DK dan menyampaikan revisi PPBDK pada Juni 2015.
8. Persetujuan Besaran DK oleh Kementerian Keuangan pada akhir September 2015 yang digunakan sebagai pagu VGF dalam Dokumen Lelang.
9. Penawaran VGF Pemenang Lelang lebih rendah dari pagu VGF, namun karena merupakan penawar tunggal maka dilakukan negosiasi besaran final VGF.
10. PJPK menyampaikan Permohonan Persetujuan Besaran Final VGF dan disetujui.
Pengalaman Dalam Mendapatkan VGF
Mata Air Umbulan
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TIM SIMPUL KPBU-SPAM UMBULAN