Oleh
Rismawati Pangestika, S.Si., M.P.H.
Sistem
Kardiovaskular
Pokok Bahasan
01
Fungsi Sistem Kardiovaskuler
03
Anatomi dan Fisiologi Pembuluh Darah
04
Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
03
Anatomi dan Fisiologi Jantung
Fungsi Sistem
Kardiovaskuler
Komponen Kardiovaskular
Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi transportasi dalam tubuh manusia. Transportasi dalma tubuh berupa sarah yang mengandung oksigen & nutrisi, bahan sisa metabolisme, hormon, zat kekebalan
tubuh & zat lain ke seluruh tubuh
Jantung, berfungsi untuk memompa darah
Pembuluh Darah, berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ke jaringan dan sebaliknya
Fungsi Sistem Kardiovaskular
1. Mengangkut nutrisi,
oksigen dan hormon ke
seluruh tubuh dan
melepaskan limbah
metabolik (karbon dioksida,
limbah nitrogen)
2. Perlindungan tubuh oleh
sel darah putih, antibodi dan
protein komplemen yang
beredar dalam darah dan
mempertahankan tubuh
terhadap mikroba asing dan
toksin.
3. Pengaturan suhu tubuh,
pH cairan dan kadar air sel
4. Fungsi kooperatif dengan
sistem lain untuk
mempertahankan komposisi
darah dan sebagainya untuk
melestarikan homeostasis
Sistem Kardiovaskular
Mekanisme kerja denyut jantung diatur oleh Sistem Saraf
Otonom (SSO)
SSO di luar kesadaran atau kendali manusia (involunter
atau di lluar kehendak)
Merupakan Sistem Tertutup, yaitu darah yang
ditransportasikan akan berada di dalam jantung dan
pembuluh darah, tidak dapat dialirkan ke luar pembuluh
darah.
Anatomi dan Fisiologi
Jantung
Anatomi Jantung
Berbentuk seperti Buah Pir / kerucut atau seperti piramida terbalik
Bagian Apex atau ujung yang runcing (superior-posterior : C-II) berada di bawah dan Bagian Basis atau bagian dasar
(anterior-inferior: ICS-V) berada di atas
Bagian Apex menunjuk ke arah pelvis kiri, sedangkan bagian Basis menghadap ke atas bahu kanan
2/3 bagian jantung beradda di sebelah kiri sternum. Apex jantung berada di sela Iga keempat dan kelima pada garis tengah Klavikula
Jantung terletak di rongga dada (Thorax) tepatnya pada
Mediasternum yaitu diantara Paru-paru
Pada orang dewasa, rata-rata ukuran jantung yaitu : panjangnya sekitar 12 cm, lebar 9 cm dengan berat sekitar 300-400 gram.
Perikardium Jantung
Lapisan pembungkus jantung disebut Perikardium
• Terdiri dari lapisan mesotel di bagian dalam dan lapisan
fibrosa di bagian luar
Lapisan Jantung, ada 2 yaitu :
• Lapisan dalam (Perikardium Viseral)
• Lapisan Luar (Perikardium Parietal)
• Lapisan dipisahkan sedikit cairan pelumas (Serous)
sekitar 5-10 cc untuk mengurangi gesekan akibat
gerakan memompa jantung
Fungsi perikardium :
• Membungkus epikardial (bagian dalam) jantung
• Mempertahankan posisi jantung dan mempertahankan
ukuran jantung (menahan pembengkakan jantung)
• Menjaga fleksibilitas pergerakan jantung
• Melindungi jantung dari infeksi (Neoplasma) dari organ
sekitar jantung
Lapisan Dinding Jantung
1. Epikardia
• Lapisan visera pada perikardia serum (bagian dari
perikardium)
2. Miokardia
• Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri
koronaria
• Susunan otot miokardium:
• (a) Otot Atria → sangat tipis, kurang teratur. Lapisan
dalam berupa serabut, lapisan luar berupa atria
• (b) Otot Ventrikuler → membentuk bilik jantung dimulai
dari cincin antrioventrikuler sampai ke Apex jantung
• (c) Otot Atrioventrikuler → dinding pemisah antara
serambi dan bilik (atrium dan ventrikel)
3. Endokardia
• Tersusun atas jaringan penyambung, banyak
mengandung vena, saraf dan sinaps. Terletak di lapisan
subendotel. Sebelah dalam dibatasi Endotel
Urutan Anatomi Jantung
(Berdasarkan Mekanisme Kerja)
Vena Kava Superior &Inferior Atrium Dextra Katup Trikuspid Ventrikel Dextra
Katup Semilunar Pulmonalis
Trunkus
Pulmonalis Arteri Pulmonalis
Jaringan Paru
(Sirkulasi Pulmonalis) Vena Pulmonalis Atrium Sinistra
Katup Bikuspid Ventrikel Sinistra
Katup Semilunar
Aorta
Aorta (1) Arteri Koronari
Jaringan Jantung (Sirkulasi Koronari)
Sinus Koronari ; Vena
Kardiak Atrium Kanan
Aorta (2) → Jaringan
Tubuh (Sirkulasi Sistemik)
Vena Kava Superior & Inferior
Bagian Ruang Jantung
Atrium Dextra
(Serambi
Kanan)
Ventrikel
Dextra ( Bilik
Kanan)
Bagian
Kanan
Atrium Sinistra
(Serambi Kiri)
Ventrikel
Sinistra (Bilik
Kiri)
Bagian
Kiri
Bagian Ruang Jantung
Atrium dextra:
•Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
•Muara atrium kanan terdiri dari: •Vena cava superior
•Vena cava inferior •Sinus koronarius
•Osteum atrioventrikuler dekstra
•Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
Ventrikel dextra:
•Berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis.
•Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari: •Valvula triskuspidal
•Valvula pulmonalis
Atrium sinistra:
•Terdiri dari rongga utama dan aurikula
Ventrikel sinistra:
•Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
•Valvula mitralis (bikuspidal) •Valvula semilunaris aorta
Fungsi Ruang Jantung
•Sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari jantung melalui sinus koronari. Tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 mmHg dengan saturasi oksigen 75%. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru-paru.
Atrium Dextra
•Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena pulmonalis. Tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmHg dengan saturasi oksigen 95% sampai 98%
Atrium Sinistra
•Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan saturasi oksigen 75%
Ventrikel Dextra
•Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta. Tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya adalah 120 mmHg dan diastolik 0-10 mmHg dengan saturasi oksigen sebesar 95-98%.
Katup Jantung
Katup
Atrioventrikular
Antara atrium
dan ventrikel
Katup
Trikuspidalis
(kanan)
Katup Mitral /
Bikuspidalis
(Kiri)
Katup
Semilunar
Dari jantung ke
seluruh tubuh
& paru-paru
Katup
Pulmonari
Katup Aorta
Katup Jantung
Katup
Lokasi
Struktur & Fungsi
Katup trikuspid
Antara atrium
Kanan & ventrik
el kanan
Terdiri dari tiga daun katup yang mencegah aliran balik
darah dari ventrikel kanan ke atrium kanan selama
kontraksi ventrikel
Katup
semilunar paru
Antara ventrikel
kanan & batang
paru
Terdiri dari tiga flaps-bulan berbentuk setengah.
Mencegah aliran balik darah dari trunkus paru ke
ventrikel kanan selama ventrikel relaksasi
Katup bicuspid
(mitral)
Antara atrium
kiri & Ventrikel
kiri
Terdiri dari dua katup yang mencegah aliran balik darah
dari ventrikel kiri ke atrium kiri selama kontraksi
ventrikel
Katup
Semilunar aorta
Antara ventrikel
kiri & aorta
menaik
Terdiri dari tiga flaps-bulan berbentuk setengah.
Mencegah aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri
selama kontraksi ventrikel.
Peredaran Darah Jantung
Peredaran
darah Pulmonari
Disebut juga
peredaran darah
kecil (ke paru-paru)
Jantung → arteri
pulmonalis →
paru-paru → vena →
pulmonalis jantung
Peredaran
Darah Sistemik
Disebut peredaran
darah besar (ke
seluruh tubuh)
Jantung → Aorta →
Seluruh bagian tubuh
lewat pembuluh
darah → Vena cava
Otot Jantung
Secara anatomi mirip
dengan otot lurik
Secara fisiologi bekerja
seperti otot polos
Otot jantung kaya akan
mitokondria → 25-35%
Konsekuensi → resisten
terhadap kelelahan.
Dalam fungsinya →
melibatkan ion Ca2+
Mekanisme Kerja Jantung
Kemampuan jantung melakukan
depolarisasi & kontraksi → Intrinsik Proses kontraksi dipengaruhi ion-ion : Na+, Ca2+ dan K+
Aktivitas jantung → memproduksi sistem konduksi secara internal (Intrinsic cardiac Conduction System)
Urutan konduksi jantung : (1) Nodus Sinoatrial ; (2) Nodus Atrioventrikular ; (3) Berkas Atrioventrikular / Berkas His ; (3) Berkas Percabangan kiri & kanan ; dan (5) Serabut Purkinje
Kontrol Ekstrinsik pada jantung terpusat di Medulla Oblongata
Modifikasi ritme dasar jantung oleh Sistem Saraf Otonom : (1) Kardioakselerator → Simpatik ; (2) Kardioinhibitor → Parasimpatik
Rekam Jantung
Untuk melihat kerja
jantung →
Electrocardiogram (ECG)
Berbasis pada konduksi
elektrik pada jantung
Bentuk rekaman konduksi
elektrik otot jantung →
Gelombang PQRST
Ion yang mempengaruhi ECG :
Na+ : inisiasi depolarisasi / potensi
aksi
Ca2+ : kontraksi
K+ ; repolarisasi dan maintenace
basic potensial
Bunyi Jantung
Bunyi jantung terdengar akibat
adanya pergerakan katup
jantung
Ritme dasar bunyi jantung : Lup
– Dup – Pause → Lup – Dup –
Pause
Bunyi pertama → Penutupan
Katup Atrioventrikularis
Bunyi kedua → penutupan katup
Semilunar
Siklus Jantung
• Jaringan otot
jantung
berkontraksi
untuk memompa
darah keluar dari
ventrikel
Sistol
• Otot jantung rileks
terjadi saat
pengisian darah
di jantung
Anatomi dan Fisiologi
Pembuluh Darah
Struktur Pembuluh Darah
Tunika Intima / Interna
• Selapis sel endotel → pembatas permukaan
• Lapisan subendotel → jaringan penyambung untuk kontraksi
pembuluh darah
Tunika Media
• Sel-sel otot polos tersusun melingkar (sirkuler)
• Pada arteri terdapat membran interna (pemisah intima & media)
yang berlubang untuk difusi zat
• Pada aorta terdapat membran eksterna, pemisah media &
adventitia
Tunika Adventitia
• Jaringan penyambung berupa serabut elastin
Vasa Vasorum
• memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia dan tunika
media pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya
terlalu tebal untuk diberi makanan oleh difusi dari aliran darah.
Aorta
Tunica intima
• Endothelium - sel berbentuk poligonal selapis,
subendothelium - serabut elastis, kolagen,
fibroblast, sel-sel otot polos.
• Serabut elastis membentuk membrana elastica
interna, tidak sejelas pada arteri ukuran medium,
dan terlihat berlubang-lubang.
Tunica media:
• Membrana fenestrata - dibentuk oleh serabut
elastis, sel-sel otot polos tampak pada jaringan ikat
diantara membrana fenestrata.
Tunica adventitia:
Arteri
Termasuk aorta dan cabang-cabang besarnya. Arteri Besar (Arteri
Elastin)
• (1) Intima, dibatasi oleh sel-sel endotel. Pada arteri besar membrana basalis subendotel kadang-kadang tidak terlihat. Membrana elastika interna tidak selalu ada.
• (2) Lapisan media terdiri atas serangkaian membran elastin yang tersusun konsentris.
• (3) Tunika adventitia tidak menunjukkan membrana externa, relatif tidak berkembang dan mengandung serabut-serabut elastin dan kolagen
Memiliki lapisan muskuler yang tebal. Arteri sedang (Arteri
Muskuler)
• Sel-sel ini bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen dan proteoglikan.
Pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit.
Arteriola
• Memiliki tunika intima dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak mempunyai membrana elastik interna.
• Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. • Lapisan adventitia tipis, tidak berkembang dengan baik dan tidak menunjukkan
Anastomosis Atriovenosa
Hubungan langsung antara
sirkulasi arteri dan vena.
Tersebar di seluruh tubuh dan
umumnya terdapat pada
pembuluh-pembuluh kecil
berfungsi mengatur sirkulasi
pada daerah tertentu, terutama
pada jari, kuku, dan telinga.
Berperan dalam pengaturan
sirkulasi pada berbagai organ
dan berperanan pada beberapa
fenomena fisiologi seperti
menstruasi, perlindungan
terhadap suhu yang rendah, dan
ereksi.
Dibantu oleh sistem saraf
simpatis dan parasimpatis.
Selain mengatur aliran darah
pada berbagai organ,
anastomosis ini mempunyai
fungsi termoregulator yang
khususnya terbukti pada kulit
Vena
Tunica intima:
• endothelium - selnya pipih selapis,
subendothelium
– jaringan ikat tipis
langsung berhubungan dengan tunica
adventitia.
Tunica media: tidak ada.
Tunica adventitia:
• jaringan ikat longgar dengan serabut
colagen yang membentuk berkas-berkas
longitudinal, sel fibroblast tampak
diantaranya. Selsel otot polos tampak
pula.
Pembagian Vena
Venula
Garis tengah 0,2 – 1 mm, ditandai oleh tunika intima yang terdiri atas endotel.
Tunika media tebal yang terdiri atas lapisan sel otot polos.
Lapisan adventitia merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri atas jaringan penyambung yang kaya akan
serabut-serabut kolagen.
Vena ukuran
kecil atau
sedang
Mempunyai garis tengah 1 – 9 mm.
Tunika intima biasanya mempunyai lapisan subendotel yang tipis, tetapi hal ini pada
suatu saat mungkin tidak ada. Tunika media terdiri atas berkas-berkas kecil otot polos yang bercampur dengan serabut-serabut kecil kolagen dan jala-jala
halus serabut elastin. Lapisan kolagen adventitia berkembang
dengan baik.
Vena besar
Mempunyai tunika intima yang berkembang dengan baik.
Tunika media jauh lebih kecil, dengan sedikit sel-sel otot polos dan banyak
jaringan penyambung.
Tunika adventitia adalah lapisan yang paling tebal dan pada pembuluh yang paling besar dapat mengandung
Kapiler Darah
Kapiler tersusun
atas selapis sel
endotel yang
berasal dari
mesenkim,
melingkar dalam
bentuk tabung,
mengelilingi ruang
silindris, garis
tengah rata-rata
kapiler berkisar
dari 7 sampai 9
μm. Kapiler dapat
dikelompokkan
dalam 3 jenis
menurut struktur
dinding sel
endotel.
1. Kapiler kontinu
Susunan sel endotel rapat.2. Kapiler fenestrata atau
perforata
Ditandai oleh adanya pori-pori diantara sel endotel.
Biasanya ditemukan dalam jaringan-jaringan dimana terjadi pertukaran-pertukaran zat dengan cepat antara jaringan dan darah, seperti yang terdapat pada ginjal, usus, dan kelenjar endokrin.
3. Kapiler sinusoid
Berkelok-kelok dan garis tengahnya sangat besar (30-40 μm)Sirkulasi darah lambat, tidak memiliki dinding yang dibatasi kontinu oleh sel– sel endotel, tetapi terbuka pada ruang–ruang antara sel
Adanya sel dengan dinding bulat selain sel endotel yang biasa dengan aktivitas fogositosis.
Kapiler sinusoid terutama ditemukan pada hati dan organ-organ hemopoetik seperti sumsum tulang dan limpa.
Kapiler Darah
Tubuh manusia luas permukaan jala-jala kapiler mendekati 6000 m².
Garis tengah totalnya kira-kira 800 kali lebih besar daripada garis tengah aorta.
Aliran darah dalam aorta rata-rata 320 mm/detik; dalam kapiler sekitar 0,3 mm/detik.
Sistem kapiler dindingnya yang tipis dan alirannya yang lambat, kapiler merupakan tempat yang cocok untuk pertukaran air dan solut antara darah dan jaringan-jaringan.
Komponen Darah
Komponen Darah
Komponen
Plasma
(55%)
Air 90-92 %
Zat terlarut 7-8% (protein, garam mineral, bahan organik,
sisa metabolik, hormon, gas)
Cairan berwarna kuning pucat
Komponen
Sel-Sel
Darah
(45%)
Eritrosit (Sel Darah Merah) → 4 – 6 juta per mm3 darah
Leukosit (Sel Darah Putih) → 4,5 – 10 ribu per mm3 darah
Trombosit (Keping Darah) → 150 – 300 ribu per mm3 darah
Komponen Darah
Plasma Darah
• Cairan translusen, kekuningan dan sedikit kental
Hematokrit
• Memungkinkan memperkirakan volume kumpulan eritrosit
per unit volume darah.
• Nilai normalnya adalah 40-50% pada laki-laki dewasa,
35-45% pada perempuan dewasa, kira-kira 35% pada
anak-anak sampai berusia 20 tahun, dan 45-60% pada bayi
yang baru lahir.
Buffy Coat
• Terdiri dari leukosit & trombosit
• Berwarna putih atau kelabu
Susunan Plasma Darah
Plasma adalah suatu larutan aqueous yang mengandung zat-zat dengan berat molekul besar dan kecil yang merupakan 10%
volumenya.
1. Protein-protein plasma merupakan 7%
2. Garam-garam anorganik 0,9%
3. Sisanya yang 10% terdiri atas beberapa senyawa organik dari berbagai asal asam amino, vitamin, hormon, lipid, dan sebagainya.
Protein-protein plasma dapat dipisahkan pada ultrasentrifuge atau dengan elektroforesis menjadi albumin; alfa, beta dan gama globulin;
dan fibrinogen.
Albumin adalah komponen utama dan mempunyai peranan utama mempertahankan tekanan ostomotik darah.
Gama globulin adalah antibodi dan dinamakan imunoglobulin.
Fibrinogen diperlukan untuk pembentukan fibrin dalam langkah terakhir pembekuan.
Elemen Darah : (1) Eritrosit
Eritrosit mamalia
tidak memiliki
inti, dan pada
manusia
berbentuk
cakram
bikonkav
dengan garis
tengah 7,2 μm.
Eritrosit dengan
garis tengah
yang lebih besar
dari 9 μm
dinamakan
makrosit, dan
yang
mempunyai
garis tengah
kurang dari 6
μm dinamakan
mikrosit.
Bentuk bikonkav
menyebabkan
eritrosit
mempunyai
permukaan yang
luas sehingga
mempermudah
pertukaran gas.
Eritrosit manusia
dapat hidup (life
span) dalam
sirkulasi sekitar
120 hari.
Eritrosit yang
tidak digunakan
dibuang dari
sirkulasi oleh
sel-sel limpa
dan sumsum
tulang.
Fungsi Eritrosit :
membawa
oksigen dari
paru-paru ke
seluruh tubuh
Elemen Darah : (1) Eritrosit
Konsentrasi normal eritrosit dalam darah sekitar 4,5-5 juta/μL pada wanita dan 5 juta/μL pada pria. Eritrosit kaya akan hemoglobin.
Molekul hemoglobin (suatu conjugated protein) terdiri atas 4 subunit, masing-masing mengandung gugus heme yang dihubungkan dengan suatu polipeptida.
Gugus heme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung besi dalam bentuk ferro (Fe2+).
Fungsi : berperan dalam sistem imun / kekebalan tubuh, yaitu membunuh kuman penyakit
Elemen Darah : (2) Leukosit
Berdasarkan granula
(butiran-butiran)
spesifik pada
sitoplasma
Granulosit →bentuk inti
tidak teratur, dalam
sitoplasma terdapat
granula, antara lain :
Neutrofil, Eosinofil dan
Basofil
Agranulosit → bentuk inti
teratur, pada sitoplasma
tidak terdapat granula,
antara lain : Limfosit &
Monosit
Berdasarkan
morfologi inti
Polimorfonuklear → inti
banyak & berubah-ubah
bentuknya
Mononuklear → inti satu
Sifat Khusus Leukosit
Amoeboid : bergerak
semu & berubah bentuk
Fagositosis : memakan
kuman penyakit (bakteri,
virus & parasit lainnya)
Diapedesis : keluar
masuk jaringan dan
Elemen Darah : (2) Komponen Leukosit
Neutrofil
•Disebut juga sel-sel PMN (Polu Morpho Nuclear).
Eosinofil
•Jumlahnya lebih sedikit dari Neutrofil, yaitu 1-4% dari jml leukosit.
•Ada granula ovoid warna merah (mengandung eosin / granula asidofilik)
Basofil
•Berjumlah 0-1% dari leukosit. Memiliki 1 inti besar seerti huruf “S”. •Basofil bergerak amoeboid dan melakukan fagositosisLimfosit
• Ada 2 jenis yaitu Limfosit T dan Limfosit B • Fungsi : berperan dalam imunitas atau kekebalan tubuh, termasuk pembentukan antibodi
Monosit
•Berasal dari sumsum tulang. Ukuran diameter 9-12 μm. Inti oval berbentuk ginjal.
Elemen Darah : (3) Trombosit
Merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram dengan garis tengah 2-5 μm.
Keping darah berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang.
Jumlah normal berkisar dari 150.000 – 300.000 μL darah. Sebagai indikator demam berdarah dengue (DBD).
Setelah masuk aliran darah, kepingan darah mempunyai masa hidup sekitar 8 hari.
Fungsi : pembekuan darah. Mekanisme : Setelah pembuluh
darah pecah, tombosit pecah dalam daerah cedera mengeluarkan granula yang mengandung serotonin. Serotonin akan menyebabkan mengakibatkan vasokonstriksi kontraksi otot polos vaskuler, menghambat atau menghentikan aliran darah dalam daerah cedera.
Perkembangan Sistem
Kardiovaskular
Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3
minggu kehamilan. Dalam sistem kardiovaskuler
terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut
Angioblast. Angioblast ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus &
chorionic
b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c. Dan dapat juga menimbulkan
pembuluh darah dan darah
•Dalam awal perkembangannya
yaitu pada minggu ketiga,
tabung jantung mulai
berkembang di splanknikus
yaitu antara bagian pericardial
dan IEC dan atap katup uning
telur sekunder(kardiogenik
area).
•Tabung jantung pasangkan
membujur endotel berlapis
saluran. Tabung-tabung
membentuk untuk menjadi
jantung primordial.
•Jantung tubular bergabung
dalam pembuluh darah di
dalam embrio yang
menghubungkan tangkai,
karian dan yolk sac membentuk
sistem kardivaskuler purba.
Pada janin, proses peredaran
darah melalui plasenta.
Semoga Bermanfaat
Terima Kasih
SELAMAT BELAJAR