• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA Tahun 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA Tahun 2020"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

Tahun 2020

Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan

(2)

ii

TIM LAKIN 2020

LAKIN ini disusun oleh:

Penanggung Jawab : Muhammad Dimyati

Ketua : Prakoso

Anggota:

1. Atik Susanti (Setdeprisbang) 2. Dadi Alamsyah (Setdeprisbang)

3. Octa Nugroho Shando (Setdeprisbang) 4. Syarip Hidayat (DRPM)

5. Adhi Indra Hermanu (DRPM) 6. Leli Nurlaeli (DRPM)

7. Hanief Arif (DPKI)

8. Juldin Bachriansyah (DPKI) 9. Sri Wahyono (DPKI)

10. Juhartono (DPTI) 11. Choiruddin (DPTI) 12. Suhetris (DSRP) 13. Hariyanto (DSRP)

14. Wuryantari Setiadi (LBM Eijkman) 15. Sunandar (Setdeprisbang)

16. Entin Laelasari (DPKI) 17. Hardiana (DPKI)

18. Paramita Wikansari (DPKI) 19. Kurnia Aliyanti (DRPM) 20. Robbi Prayudha (DRPM) 21. Nungki Indriyanti (DPTI) 22. Sasti Orisa (DPTI)

23. Yulidar Nalurita (Setdeprisbang) 24. Muhammad Afif (Setdeprisbang)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan berakhirnya tahun anggaran 2020, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional telah melakukan serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2020 guna mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Evaluasi tersebut juga merupakan bentuk pertanggungjawaban dan bagian dari akuntabilitas Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional serta sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIN meliputi seluruh penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi yang ditunjang oleh anggaran DIPA 2020 yang berasal dari 2 (dua) fungsi Layanan Umum dan fungsi Pendidikan. Laporan ini dilaksanakan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan Penanggung jawab Kegiatan (PPK), selama tahun anggaran 2020 sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan.

Kepada seluruh Pimpinan dan Staf Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan yang terlibat dalam penyusunan laporan ini, disampaikan ucapan terima kasih sehingga laporan dapat diterbitkan sesuai dengan rencana. Kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat makro, sehingga memerlukan tambahan analisis yang lebih tajam. Walaupun demikian, kami berharap laporan dapat memberikan perspektif baru dalam membangun industri dan perekonomian nasional berbasis iptek oleh para pemangku kebijakan, pelaku iptek, dan industri nasional.

Kami mengharapkan masukan dan koreksi dari berbagai pihak untuk meningkatkan serta perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Semoga Laporan Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020 ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi serta acuan dalam menyusun Laporan Kinerja Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional dan rencana pelaksanaan program di masa datang.

Jakarta, Desember 2020 Plt. Deputi Bidang

Penguatan Riset dan Pengembangan ttd

Muhammad Dimyati

(4)

iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Kedeputian Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Tahun 2020, yang merupakan gambaran tentang capaian kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020, dengan mengacu pada DRAFT Rencana Strategis Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun 2020-2024.

Dalam rencana kinerja Tahun 2020 Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan telah menetapkan 4 (empat) Indikator Kinerja Program (IKP) yang diambil dari Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Indeks Inovasi. Sasaran Strategis (SS) dalam mendukung IKSS tersebut yaitu Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan dengan Sasaran Program (SP) Meningkatnya Produktivitas Riset. Sasaran Program yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Sasaran Strategis dengan Indikator Kinerja Program sebagaimana terlampir di tabel dibawah ini dan alasan penetapan masing-masing IKP tersebut.

Tabel 1 Indikator Kinerja Program Deputi Bidang Penguatan Risbang Tahun 2020

No. Indikator Kinerja

Program Alasan

1. Jumlah publikasi (Artikel) internasional

Mengukur kinerja produktivitas riset iptek dan pendidikan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara internasional.

2. Jumlah Kekayaan Intelektual (KI) yang didaftarkan

Mengukur kualitas hasil riset iptek dan pendidikan tinggi untuk meningkatkan perolehan perlindungan HKI dengan menggali secara maksimum potensi HKI yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Jumlah prototipe R&D Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek

(5)

v

No. Indikator Kinerja

Program Alasan

yang telah teruji pada simulasi di lingkungan operasional.

4. Jumlah prototipe industri Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek yang telah didemonstrasikan dan diuji coba di lapangan.

Dari hasil analisis capaian indikator kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan selama tahun 2020 terdapat beberapa realisasi pencapaian indikator yang berhasil mencapai kinerja seperti yang telah ditargetkan pada awal tahun, bahkan melebihi. Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan sebagai berikut :

Tabel 2. Capaian IKP Deputi Bidang Penguatan Risbang Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Program

2020 2020-2024

Target Realisasi Capaian % Target Capaian %

(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11) Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional 20.500 23.291 114% 142.500 16% Jumlah KI (Kekayaan Intelektual) yang didaftarkan 2.575 3.532 137% 18.599 19%

Jumlah Prototipe R&D 40 48 120% 502 9% Jumlah Prototipe

Industri

10 15 150% 85 18%

Sumber: SIMonev, 03 Februari 2021

Jika dianalisis lebih mendalam kinerja yang telah dicapai memberikan manfaat terhadap beberapa aspek. Jumlah KI dari Indikator Kinerja Program (IKP) ini telah mendorong peningkatan jumlah paten terdaftar secara Nasional dan meningkatkan kemampuan sumber daya peneliti Indonesia. Konsorsium telah menjadi wahana untuk mendorong terjadinya koordinasi dan sinergi antar pelaku litbang (industri, akademisi dan lembaga litbang). Selain itu juga menjadi wahana terjadinya pergeseran dari ’technology push’ ke ‘market driven’. Jumlah artikel publikasi internasional dari IKP ini telah mendorong peningkatan jumlah publikasi ilmiah secara nasional dan internasional yang dilakukan oleh peneliti dari Indonesia. Jumlah prototipe R&D, dikembangkan bagi riset yang membutuhkan demonstrasi dari prototipe sistem nyata dalam suatu lingkungan operasional, seperti misalnya dalam suatu pesawat terbang, kendaraan atau ruang angkasa. Jumlah prototipe R&D ditujukan

(6)

vi untuk meningkatkan relevansi dan produktivitas litbang untuk memenuhi kebutuhan teknologi di industri.

Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan di tahun-tahun mendatang akan berupaya terus meningkatkan kinerja dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab yang diembannya melalui pelaksanaan langkah-langkah yang lebih kongkrit dalam Pengembangan Iptek Nasional, sehingga target Renstra Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020-2024 dapat dicapai.

Langkah-langkah yang ditempuh Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan di tahun-tahun mendatang diantaranya:

1. Meningkatkan kinerja perumusan kebijakan dan instrumen kebijakan dengan melakukan uji publik dan sosialisasi Rencana Induk Riset Nasional (RIRN);

2. Meningkatkan kinerja serta efektifitas koordinasi pelaksanaan kebijakan dan instrumen kebijakan melalui sinkronisasi dan advokasi substansi regulasi iptek ke regulasi sektor;

3. Meningkatkan kinerja evaluasi pelaksanaan kebijakan dan instrumen kebijakan; 4. Melakukan pembenahan perencanaan anggaran dan program yang didukung data

akurat, sehingga pemanfaatannya lebih mengena pada sasaran sehingga optimal, efektif dan efisien dapat dicapai;

5. Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal, khususnya peningkatan koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan APBN;

6. Mengembangkan kebijakan manajemen teknologi untuk mendorong peningkatan tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) teknologi level prototipe hasil litbang menjadi prototipe industri;

7. Melakukan sinkronisasi kegiatan dan program bersama dalam bidang fokus (Energi, Material Maju, Kesehatan & Obat, Pangan & Pertanian, Kemaritiman, Hankam, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kebencanaan dan Sosial Humaniora);

8. Mengembangkan kerjasama fasilitasi kepada inventor masyarakat melalui pendampingan program Corporate Social Responsibility (CSR), serta mengembangkan sistem pelaporan berbasis web melalui sistem informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (simlitabmas);

9. Meningkatnya kuantitas laporan penelitian Flagship Riset Nasional;

Demikian capaian kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun 2020, yang merupakan gambaran hasil evaluasi terhadap Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun Anggaran 2020.

(7)

vii

DAFTAR ISI

TIM LAKIN 2020 ...i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tugas dan Fungsi ... 1

1.3 Struktur Organisasi ... 2

1.4 Sumber Daya Manusia (SDM) ... 3

1.5 Anggaran ... 4

1.6 Sistematika Penyajian ... 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 8

2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 ... 8

2.2 Draft Rencana Strategis Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ... 9

2.2.1. Visi ... 9 2.2.2. Misi ... 9 2.2.3 Tujuan Strategis ... 10 2.2.4 Sasaran Strategis ... 10 2.2.5 Strategi Pencapaian ... 11 2.2.5 Program ... 11 2.2.6 Target Kinerja ... 11

2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 16 2.4 Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2020 ... 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 24

3.1 Pengendalian Kinerja ... 24

3.2 Pengukuran Kinerja ... 25

3.3 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ... 25

3.4 Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) ... 26

3.5 Analisis Capaian Kinerja ... 27

(8)

viii

1. Jumlah Publikasi Internasional ... 28

2. Jumlah Kekayaan Intelektual (KI) Yang Didaftarkan... 35

3. Jumlah Prototipe R&D ... 40

4. Jumlah Prototipe Industri ... 44

B. Analisis Capaian Sasaran yang Mendukung IKP ... 48

I. Dukungan Manajemen Eselon 1 ... 48

II. Pengembangan Sistem Risbang Iptek ... 70

III. Riset Litbang dan Pengabdian Kepada Masyarakat ... 79

IV. Penelitian Flagship Riset Nasional ... 89

V. Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian ... 91

VI. LBM Eijkman ... 112

BAB IV PENUTUP ... 121

LAMPIRAN I ... 122

LAMPIRAN II ... 127

A. Prototipe Hasil Program Insentif Riset Nasional (INSINAS) Tahun 2020 ... 127

B. Protope Hasil Program BOPTN Penelitian Tahun 2020 ... 130

C. Prototipe Industri ... 133

D. Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional LBM Eijkman ... 134

1. Publikasi Nasional LBM Eijkman Tahun 2020 (4 Publikasi) ... 134

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ... 3

Gambar 1.2 Komposisi Sumber Daya Manusia Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020 ... 4

Gambar 3.1 Manajemen Kinerja Berorientasi Hasil (Output/Income) ... 24

Gambar 3.2 Jumlah publikasi internasional dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sejak tahun 2010 – Desember 2019. Sejak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2019 telah dihasilkan sebanyak 63 publikasi internasional (A). Enam puluh delapan persen dari publikasi internasional tersebut merupakan quartile Scopus Q1 dan 20% Q2 (B). ... 30

Gambar 3 3 Produktivitas dan Sebaran Publikasi ... 31

Gambar 3.4 Persebaran Pendanaan Dosen Pemula... 33

Gambar 3.5 Jumlah Permohonan Paten tahun 2015-2018 versi WIPO ... 38

Gambar 3.6 Struktur dinding rumah tahan gempa dan tahan api ... 43

Gambar 3.7 Pengembangan sistem deteksi kelelahan pengemudi mobil berbasis pengenalan ekspresi wajah dan driving behaviour analysis ... 43

Gambar 3.8 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Ulir Archimedes dengan pengontrolan menggunakan sistem berbasis IoT ... 47

Gambar 3.9 Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan (SPARING) ... 47

Gambar 3.10 Rapat Koordinasi Revisi Anggaran baik secara luring dan daring di Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ... 49

Gambar 3.11 Pemantauan dan Evaluasi di Deputi Bidang Penguatan Risbang Tahun 2020 baik secara luring dan daring ... 50

Gambar 3.12 Penyusunan RKA-KL TA 2021 Deputi Bidang Penguatan Risbang ... 50

Gambar 3.13 Rapat Penyusunan dan Pembahasan Renstra 2020-2024 ... 51

Gambar 3.14 Kegiatan Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Subbagian Perbendaharan dan Pelaporan Keuangan TA 2020 ... 52

Gambar 3.15 Sosialisasi Prioritas PRN dan BOPTN dan Aksi Sinergitas Kemenristek/BRIN dengan BNPT dalam mendukung program penanggulangan terorisme tahun 2020 ... 54

Gambar 3.16 Bimbingan Teknis Legal Drafting di lingkungan Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan ... 54

Gambar 3.17 Rapat Koordinasi Penyusunan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan ... 56

(10)

x Gambar 3.18 Cover Rancangan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama

Penelitian dan Pengembangan ... 56

Gambar 3.19 Pemenang Sinta Awards ... 58

Gambar 3 20 Layanan Pengaduan lapor.go.id ... 60

Gambar 3.21 Pengelolaan Website dan Media Sosial... 61

Gambar 3.22 Pemutakhiran Data Pegawai ke aplikasi SIDIA dan proses layanan manajemen kepegawaian ... 63

Gambar 3.23 Penilaian Reformasi Birokrasi Tahun 2020 ... 64

Gambar 3.24 Pengumpulan dan Penilaian Zona Integritas Tahun 2020 ... 64

Gambar 3.25 Pendokumentasian SOP Perijinan Penelitian Asing ... 65

Gambar 3.26 Pelantikan PNS dan Pelantikan Jabatan Fungsional ... 65

Gambar 3.27 Pendataan Arsip Deputi Risbang Tahun 2020 ... 66

Gambar 3.28 Perbaikan Pintu Toilet dan Mushola Lantai 19 dan Lantai 20 ... 67

Gambar 3.29 Rapat Koordinasi Pembahasan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Deputi Bidang Penguatan Risbang 67 Gambar 3.30 Upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19 di Deputi Bidang Penguatan Risbang ... 68

Gambar 3.31 Tindak Lanjut Temuan BPK RI Tahun 2019 tentang Pembahasan Penatausahaan Persediaan berupa Prototipe Hasil Penelitian PPTI, Prototipe/Diseminasi DRPM dan Proses Hibah Peralatan Penelitian kepada UI dan UGM ... 68

Gambar 3.32 Output Kajian Kemitraan Strategis (Dalam Negeri dan Luar Negeri) ... 75

Gambar 3.33 Proses Pelaksanaan Kegiatan Sistem Informasi Risbang ... 77

Gambar 3.34 Buku Panduan dan Pengadaan Infrastruktur Sistem Informasi Risbang ... 78

Gambar 3.35 VM (Virtual Machine) untuk layanan Sistem Informasi riset dan pengembangan Iptek ... 78

Gambar 3.36 Pengembangan Aplikasi SIMPRN Tahun 2020 ... 79

Gambar 3.37 Penerima PTDM 2020 ... 81

Gambar 3.38 Usulan dan Pendanaan PTDM (2017-2020) ... 81

Gambar 3.39 Hasil PTDM: Depot Air Minum Isi Ulang Pengolahan Air dengan Teknologi Elektrodeionisasi (EDI), Universitas Negeri Semarang, 2020 ... 82

Gambar 3.40 Skema Pengabdian Kepada Masyarakat ... 82

Gambar 3.41 Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ... 83

Gambar 3.42 Program Prioritas Pengabdian Masyarakat: Pemberantasan Buta Aksara di Papua Barat Tahun 2020 ... 84

(11)

xi Gambar 3.43 Hasil Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk pembuatan pakan ikan dari cangkang kerang hijau di Kabupaten Cirebon, Desa Sumber (Universitas Swadaya Gunung

Jati, 2020) ... 87

Gambar 3.44 Grafik Rekapitulasi Penerimaan Hibah UKM Indonesia Bangkit ... 88

Gambar 3.45 Distribusi Penerima UKM Indonesia Bangkit ... 88

Gambar 3.46 Mitra kerja peneliti asing dengan publikasi ilmiah terbanyak ... 95

Gambar 3.47 Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan kanal Youtube Streaming dan kanal Zoom Video Conference ... 97

Gambar 3.48 Capacity Building Achievement ... 100

Gambar 3.49 Mekanisme Pengajuan Akreditasi Jurnal Ilmiah ... 102

Gambar 3.50 Dokumentasi Kegiatan Webinar Persiapan Akreditasi Jurnal Ilmiah ... 103

Gambar 3.51 Dokumentasi Kegiatan Asistensi Tata Kelola Jurnal Berpotensi Terakreditasi ... 104

Gambar 3.52 Panduan Editorial Pengelolaan Jurnal ... 104

Gambar 3.53 Kegiatan Webinar Internasionalisasi Jurnal Ilmiah 2020 ... 106

Gambar 3.54 Tahapan Pemberian Bantuan Pemerintah Peningkatan Kualitas Jurnal ... 106

Gambar 3.55 Dokumentasi Anguerah Kekayaan Intelektual Tahun 2020... 107

Gambar 3.56 Tahapan Pengadaan Basis data Sitasi dan E-Journal ... 107

Gambar 3.57 Grafik Peningkatan Jumlah pendaftaran ISSN... 108

Gambar 3.58 Grafik Peningkatan Jurnal Terindeks Scopus bedasarakan Scopus ... 109

Gambar 3.59 Peningkatan Jumlah Jurnal Terakreditasi Nasional ... 109

Gambar 3.60 Grafik Peningkatan Jumlah Jurnal Terindeks DOAJ ... 110

Gambar 3.61 Roadmap pengembangan vaksin LBM Eijkman, yang menggunakan platform protein rekombinan melalui sistem ekspresi sel mamalia dan sel yeast dengan target protein S (spike) dan N (nukleocapsid). ... 113

Gambar 3.62 Progres penelitian vaksin di LBM Eijkman yang diekspresikan pada sel mamalia dan sel yeast, telah sampai pada tahap ekspresi protein ukuran kecil. ... 114

Gambar 3.63 Pengembangan plasma konvalesen untuk terapi COVID-19. ... 115

Gambar 3.64 Surat Pencatatan Ciptaan... 117

Gambar 3.65 Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran Deputi Bidang Penguatan Risbang... 120

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Kinerja Program Deputi Bidang Penguatan Risbang Tahun 2020 ... iv

Tabel 2. Capaian IKP Deputi Bidang Penguatan Risbang ... v

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis ... 12

Tabel 2.2 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program ... 12

Tabel 2.3 Kegiatan, Sasaran Kegiatan (output), dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) ... 13

Tabel 2.4 Ikhtisar Program dan Kegiatan Tahun 2020 Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ... 21

Tabel 2.5 Penetapan Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020 ... 23

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2020 ... 27

Tabel 3.2 Publikasi Internasional Negara ASEAN Tahun 2020 ... 28

Tabel 3.3 Pendanaan Penelitian DRPM luaran wajib yang menghasilkan Publikasi ... 29

Tabel 3.4 Pendanaan Penelitian DRPM luaran tambahan yang menghasilkan Publikasi .... 29

Tabel 3.5. Jumlah Publikasi Internasional ... 34

Tabel 3.6 IKP Kekayaan Intelektual yang didaftarkan ... 37

Tabel 3.7 Paten dan Paten Sederhana ... 38

Tabel 3.8 Realisasi Anggaran per Output dari Tahun 2016-2020 ... 39

Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Jumlah Prototipe R&D (TRL sd 6) ... 41

Tabel 3.10 Jumlah Prototipe Laik Industri (TRL 7) ... 45

Tabel 3.11 Distribusi Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2020 Berdasarkan Skema .. 83

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Penerima Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ... 83

Tabel 3.13 Judul Pengabdian Kepada Masyarakat terkait Buta Aksara di Papua dan Papua Barat ... 85

Tabel 3.14 Kegiatan Penerapan Teknologi Tepat Guna (2018-2020) ... 86

Tabel 3.15 Rincian Produk PRN yang Didanai per Bidang Fokus ... 90

Tabel 3.16 Target dan Realisasi Subdit Perijinan Penelitian TA 2020 ... 96

Tabel 3.17 Tabel Rincian Capaian Jumlah SIP TA 2020 ... 96

Tabel 3.18 Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing ... 97

Tabel 3.19 Monitoring dan Evaluasi Perizinan Penelitian Asing ... 98

Tabel 3.20 Kegiatan Peningkatan Jurnal Nasional ... 102

Tabel 3.21 Jumlah Akreditasi Jurnal Ilmiah Tahun 2020 ... 103

Tabel 3.22 Kegiatan Peningkatan Jurnal Internasional ... 105

Tabel 3.23 Kegiatan Fasilitasi Akses Basis Data Jurnal Internasional ... 108

(13)

xiii Tabel 3.25 Realisasi Daya Serap (Fungsi Layanan Umum) ... 119

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan adalah sebagai pertanggung jawaban kepada masyarakat mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program yang telah dilakukan sepanjang Tahun 2020, sebagaimana yang diwajibkan dalam Undang-Undang Nomor 28 pasal 3 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010.

Selain itu Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan dapat digunakan sebagai sarana evaluasi untuk menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan pada tahun mendatang, dengan tujuan untuk mengukur kinerja dan pencapaian sasaran kegiatan pada Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun Anggaran 2020.

1.2 Tugas dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2019 tentang Kementerian Riset dan Teknologi, Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2019, dan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019.

Dengan mengacu Perpres Nomor 73 dan Nomor 74 Tahun 2019 dan Perpres Nomor 94 dan Nomor 95 Tahun 2019 yang telah habis masa berlakunya disaat laporan ini disusun, maka seluruh dokumen ini selanjutnya mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 15 tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja

(15)

2 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, pada Pasal 339 menyebutkan, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan riset dan pengembangan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan riset dan pengembangan;

2. Perumusan dan koordinasi kebijakan serta fasilitasi pengelolaan aset kekayaan intelektual;

3. Penyiapan pemberian ijin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan oleh perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan usaha asing, dan orang asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

4. Penyiapan pemberian ijin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan terapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penguatan riset dan pengembangan; 6. Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan dibantu oleh 5 (lima) unit eselon 2 yaitu:

1. Sekretaris Deputi;

2. Direktur Sistem Riset dan Pengembangan;

3. Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat; 4. Direktur Pengembangan Teknologi Industri;

5. Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual;

1.3 Struktur Organisasi

Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan terdiri dari satu jabatan struktural eselon I, lima jabatan struktural eselon II, sembilan belas jabatan struktural eselon III, dan empat puluh jabatan struktural eselon IV. Struktur organisasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan ditunjukkan pada Gambar 1.1

(16)

3 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan

1.4 Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan didukung oleh SDM sebanyak 205 pegawai, dengan komposisi sebagaimana gambar 1.2

(17)

4 Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Staf Total

Deputi 1 1 SDRP 1 3 5 42 51 DSRP 1 4 8 21 34 DRPM 0 3 8 37 48 DPTI 1 4 9 18 32 DPKI 1 3 9 26 39 JUMLAH 1 4 17 39 144 205

Gambar 1.2 Komposisi Sumber Daya Manusia Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020

Keterangan :

SDRP : Sekretariat Direktorat Jenderal Penguatan Risbang DSRP : Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan DRPM : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat DPTI : Direktorat Pengembangan Teknologi Industri DPKI : DIrektorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual

1.5 Anggaran

Pagu awal anggaran Satuan Kerja (Satker) Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp1.787.944.429.000,- (satu triliun tujuh ratus delapan puluh tujuh miliar sembilan ratus empat puluh empat juta empat ratus dua puluh Sembilan ribu rupiah) sumber dana tersebut berasal dari Rupiah Murni dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

Untuk menindaklanjuti perubahan nomenklatur dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menjadi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi

(18)

5 Nasional, Satker Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan melakukan Revisi DIPA. Berikut Revisi DIPA yang ada selama Tahun Anggaran 2020

 Revisi 1 DIPA disetujui per tanggal 20 Desember 2019 sehingga jumlah anggaran Satker Ditjen Penguatan Risbang menjadi Rp1.797.059.429.000,- (satu triliun tujuh ratus sembilan puluh tujuh miliar lima puluh sembilan juta empat ratus dua puluh sembilan ribu rupiah). Penataan organisasi dan perubahan kebijakan terkait wabah covid-19 yang terjadi di seluruh dunia yang menjadi dasar perlu dilakukan refokusing kegiatan dan realokasi anggaran di Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional pada umumnya dan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan pada khususnya.

 Revisi 2 DIPA disetujui per tanggal 12 Maret 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.797.382.929.000,- (satu triliun tujuh ratus sembilan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta sembilan ratus dua puluh sembilan ribu rupia). Revisi penambahan anggaran pada output Rekomendasi Kebijakan Sarana dan Prasarana Litbang pada kegiatan Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek;

 Revisi 3 DIPA disetujui per tanggal 16 April 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.791.769.565.000,- (satu triliun tujuh ratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus enam puluh sembilan juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah). Deputi Bidang Penguatan Risbang mendapatkan potongan anggaran yang salah satunya direalokasi ke LBM Eijkman untuk penanggulangan Covid-19;

 Revisi 4 DIPA disetujui per tanggal 29 April 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.186.382.733.000,- (satu triliun seratus delapan puluh enam miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu rupiah). Refokusing Anggaran kedua, Deputi Bidang Penguatan Risbang mendapatkan pemotongan anggaran sebesar 610,6 M, semua kegiatan mendapatkan potongan anggaran, Penelitian BOPTN dipotong 400M, Penelitian Insinas, PPTI dan PRN menjadi 0 untuk anggaran Insentif Penelitiannya;

 Revisi 5 DIPA disetujui per tanggal 15 Juni 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.187.382.733.000,- (satu triliun seratus delapan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu rupiah). Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan mendapatkan tambahan anggaran 1M untuk manajemen PRN untuk pendanaan

(19)

6 proses manajemen pengelolaan PRN yang mendapatkan alokasi anggaran dari LPDP untuk Penelitiannya;

 Revisi 6 DIPA disetujui per tanggal 06 Agustus 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.187.382.733.000,- (satu triliun seratus delapan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu rupiah). Revisi kanwil untuk menyesuaikan Rencana Penarikan Dana per bulan yang terdapat dalam Lampiran 3 DIPA;

 Revisi 7 DIPA disetujui per tanggal 07 September 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.187.382.733.000,- (satu triliun seratus delapan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu rupiah). Revisi Penurunan Volume pada Output Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi dari 100 artikel menjadi 1 Laporan karena anggarannya hanya Rp. 35 juta sehingga hanya bisa digunakan untuk sosialisasi saja;

 Revisi 8 DIPA disetujui per tanggal 03 Oktober 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.230.670.939.000,- (satu triliun dua ratus tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Deputi Bidang Penguatan Risbang mendapatkan tambahan anggaran 46,3M untuk pendanaan kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan sebagai akibat refocusing kedua (Revisi 4), Penambahannya antara lain untuk pendanaan penelitian Insinas dan PPTI, untuk manajemen Penelitian BOPTN, untuk Kegiatan Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan untuk Kegiatan Pengembangan Sistem Risbang;

 Revisi 9 DIPA disetujui per tanggal 07 Nopember 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.230.670.939.000,- (satu triliun dua ratus tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Revisi antar output dalam satu kegiatan yang sama revisi pada output Jurnal direalokasi untuk output artikel pada kegiatan Pengelolaan Kekayaan Intelektuan Perguruan Tinggi (5720) dan revisi antar jenis belanja (belanja barang ke belanja modal) pada kegiatan Dukungan Manajemen untuk Program Penguatan Riset dan Pengembangan (5713), Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek (5714), dan Pengembangan Teknologi Industri (5718);

 Revisi 10 DIPA disetujui per tanggal 13 Nopember 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.260.670.939.000,- (satu triliun dua ratus enam puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Revisi Penambahan Anggaran dari BA BUN untuk kegiatan Artikel Ilmiah Bidang Kesehatan dan Obat sebesar 30M;

(20)

7

 Revisi 11 DIPA disetujui per tanggal 2 Desember 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.260.670.939.000,- (satu triliun dua ratus enam puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Revisi ke Kantor Wilayah DJPb Kemenkeu untuk menyesuaikan Rencana Penarikan Dana per bulan yang terdapat dalam Halaman III DIPA dan Pergeseran anggaran antar akun belanja pegawai dalam komponen 001 dalam satu satker yang sama;

 Revisi 12 DIPA disetujui per tanggal 16 Desember 2020 dengan jumlah anggaran Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.259.685.008.000,- (satu triliun dua ratus lima puluh Sembilan miliar enam ratus delapan puluh lima juta delapan ribu rupiah). Revisi Penurunan Target dan Penggunaan PNBP, Target dari Rp. 1.450.000.000,- menjadi Rp. 419.000.000, dan Pengunaan PNBP dari Rp. 1.386.495.000 menjadi Rp. 400.564.000

1.6 Sistematika Penyajian

Laporan akuntabilitas kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun 2020 disusun dengan kerangka sebagai berikut :

 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Latar belakang, Tugas dan Fungsi, Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia, Anggaran dari Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan  BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab ini berisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, rencana strategis, arah kebijakan dan strategis, dan penetapan kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan

 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab III menjabarkan tentang pengukuran kinerja, perbaikan sistem akuntabilitas kinerja dan analisis capaian indikator kinerja utama. Analisis capaian kinerja utama berisi hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing Direktorat.

 BAB IV PENUTUP

(21)

8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan penting dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 karena akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN. Pada saat itu, pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan sudah masuk ke dalam kelompok negaranegara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income countries) yang memiliki infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Sesuai arahan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

RPJMN 2020-2024 telah mengarusutamakan Sustainable Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 agenda pembangunan Indonesia ke depan, yaitu :

1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas; 2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan;

3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing; 4. Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa;

5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar;

6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim;

(22)

9

2.2

Draft Rencana Strategis Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan

2.2.1. Visi

Dalam rangka melaksanakan agenda pembangunan RPJMN 2020-2024 dan menjalankan amanah sesuai tugas dan fungsinya, pada tahun 2020-2024 Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional menetapkan visi sebagai berikut:

“Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional yang andal, professional, inovatif dan berintegritas dalam pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:

Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”

Kemampuan invensi dan inovasi dimaksudkan untuk menghasilkan produk hasil riset yang dilaksanakan dan inovasi yang berpotensi, sedangkan kemampuan iptek dan inovasi dimaknai sebagai keahlian SDM dan lembaga litbang serta perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan iptek yang ditunjang oleh pembangunan faktor input (kelembagaan, sumber daya, dan jaringan). Sementara itu, makna daya saing bangsa adalah kontribusi iptek dan pendidikan tinggi dalam perekonomian yang ditunjukkan oleh keunggulan produk teknologi hasil litbang yang dihasilkan oleh industri/perusahaan yang didukung oleh lembaga litbang (LPNK, LPK, Badan Usaha, dan Perguruan Tinggi) dan SDM yang berkarakter unggul dan berwawasan kebangsaan”

2.2.2. Misi

Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misi Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah:

Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden :

Misi nomor 1 : Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia,

Misi nomor 2 : Peningkatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing, Misi nomor 3 : Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan,

Misi nomor 4 : Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan,

Misi nomor 5 : Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa, dan Misi nomor 6 : Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya, dengan uraian sebagai berikut:

(23)

10 1. Peningkatan Kapabilitas IPTEK, Budaya Riset, dan Penciptaan Inovasi melalui peningkatan Kualitas SDM IPTEK, Penguatan Transformasi Ekonomi, dan Pembangunan Berkelanjutan berlandaskan Budaya Iptek untuk Peningkatan Daya Saing.

2. Peningkatan Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

Misi ini mencakup upaya menjawab permasalahan pembangunan iptek dan pada periode 2020-2024 dalam aspek kebijakan riset dan inovasi, kerjasama pembangunan dan kemitraan, peningkatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan Iptek pada beberapa fokus prioritas riset dan inovasi nasional, serta peningkatan tata kelola pemerintaha yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.

2.2.3 Tujuan Strategis

Dalam rangka mencapai visi dan misi Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional seperti yang dikemukakan di atas, maka visi dan misi tersebut dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals).

Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya serta dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Kemenristek/BRIN, maka tujuan strategis yang harus dicapai pada Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan adalah:

Meningkatkan Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Daya Saing

2.2.4 Sasaran Strategis

Tujuan strategis di atas dijabarkan dalam 3 (tiga) sasaran strategis sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 2020-2024. Dengan demikian, sasaran strategis Kedeputian Bidang Penguatan Riset dan Pengembanga pada periode 2020-2024 adalah:

Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan.

Untuk melihat secara lebih konkrit ketercapaian sasaran strategis tersebut perlu ditetapkan ukuran indikator tujuan tersebut secara kuantitatif. Dalam rancangan lima tahun ke depan, indikator kinerja sasaran strategis diukur dengan indeks inovasi pada tahun 2024 ditargetkan mencapai nilai 100; dan indeks reformasi birokrasi Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional ditargetkan mencapai nilai 90,00.

(24)

11

2.2.5 Strategi Pencapaian

Dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka grand strategy yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan sinergi dengan melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi untuk membangun kebersamaan dalam menjalankan tupoksi untuk meningkatkan binding

energy di antara pemangku kepentingan iptek;

2. Melakukan pendekatan big few dan small many, dengan memilih sebagian kecil bidang litbang untuk dijadikan fokus litbang di antara bidang-bidang litbang yang ada;

3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan serta dampak kebijakan yang ditetapkan guna memperoleh hasil yang lebih tepat sasaran.

Di tingkat operasional, strategi operasional yang akan diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Strategi perumusan dan pelaksanaan program riset dan pengembangan Iptek yang

tepat sasaran

2. Strategi perumusan kebijakan riset dan pengembangan yang handal dan terintegrasi; 3. Strategi penguatan dan peningkatan produktivitas riset dasar dan terapan serta

pengabdian kepada masyarakat;

4. Strategi penguatan dan peningkatan produktivitas pengembangan teknologi laik industri;

5. Strategi penguatan dan peningkatan pengelolaan kekayaan intelektual agar dapat didayagunakan; dan

6. Strategi penguatan kelembagaan unit kerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan

2.2.5 Program

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan Iptek nasional maupun arah kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, pada periode 2020– 2024, telah ditetapkan program Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan yaitu Penguatan Riset dan Pengembangan

2.2.6 Target Kinerja

Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada periode 2020-2024 maka ditetapkan juga Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) untuk menggambarkan tingkat ketercapaian indikator Sasaran Strategis (SS) tersebut. Secara lebih rinci IKSS

(25)

12 Kemenristek/BRIN dan target yang akan dicapai pada periode 2020-2024, sebagaimana tercermin pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Sasaran Strategis (SS) / Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Target Ket

2020 2021 2022 2023 2024

SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan

IKSS.1 Indeks Inovasi 15,71 36,94 56,83 76,74 100 Tahunan

SS.2. : Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Dalam Rangka Reformasi Birokrasi

IKSS.2 Indeks Reformasi Birokrasi 78,00 81,00 84,00 87,00 90,00 Tahunan

Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan mendukung Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indeks Inovasi.

Sasaran Strategis (SS) / Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSS)

Target Ket

2020 2021 2022 2023 2024

SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan

IKSS.1 Indeks Inovasi 15,71 36,94 56,83 76,74 100 Tahunan

Sasaran Program (SP) yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Sasaran Strategis dengan Indikator Kinerja Program (IKP) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Sasaran Program (Outcome)/

Indikator Kinerja Program

Target Ket

2020 2021 2022 2023 2024

SP (Outcome) 1: Meningkatnya Produktivitas Riset

I K P

Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional

20.500 24.500 28.500 32.500 36.500 Tahunan

Jumlah KI yang didaftarkan 2.575 3.150 3.725 4.300 4.849 Tahunan Jumlah Prototipe R & D (TTG,

Substitusi Impor, TKDN, Teknologi Masa Depan)

40 95 105 125 137 Tahunan

Jumlah Prototipe Industri (TTG, Substitusi Impor, TKDN, Teknologi Masa Depan)

(26)

13 Untuk mencapai Sasaran Program (Outcome) Meningkatnya Produktivitas Riset, ditetapkan Kegiatan, Sasaran Kegiatan (Output), dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai berikut:

Tabel 2.3 Kegiatan, Sasaran Kegiatan (output), dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Kegiatan/Sasaran Kegiatan (Output)/

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Target Ket

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan : Dukungan Manajemen untuk Program Penguatan Riset dan Pengembangan

SK (Output) 1 : Meningkatnya Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

IKK 1.1 : Nilai Kinerja Anggaran Eselon I

81% 85% 89% 91% 92% Tahunan

IKK 1.2 : Nilai Akuntabilitas Kinerja Deputi Eselon I

78 80 82 83 85 Tahunan

IKK 1.3 : Persentase rekomendasi temuan yang telah ditindaklanjuti

20% 40% 60% 80% 100% Tahunan

SK (Output) 2 Meningkatnya Kualitas Publikasi dan Kerjasama Eselon I

IKK 2.1 : Persentase rekomendasi kebijakan yang diajukan menjadi produk kebijakan

75% 80% 85% 90% 90% Tahunan

IKK 2.2 : Persentase

kerjasama yang ditindaklanjuti

75% 80% 85% 85% 90% Tahunan

IKK 2.3 : Persentase berita positif yang dihasilkan

75% 80% 85% 85% 90% Tahunan

SK (Output) 3 : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Eselon I

IKK 3.1 : Persentase pegawai yang mendapatan nilai kinerja (SKP) predikat baik

90% 92% 92% 95% 95% Tahunan

IKK 3.2 : Persentase Sarana dan Prasarana dengan Kondisi Baik

90% 92% 95% 95% 100% Tahunan

IKK 3.3 : Persentase barang dan jasa yang diproses dengan e-procurement

85% 90% 100% 100% 100% Tahunan

Kegiatan : Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek

SK (Output) 1 : Meningkatnya Kuantitas Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan

IKK 1.1 : Jumlah

Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan

(27)

14 Kegiatan/Sasaran Kegiatan

(Output)/

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Target Ket

2020 2021 2022 2023 2024

SK (Output) 2 : Terkelolanya Sistem Informasi Risbang

IKK 2.1 : Jumlah Sistem Informasi Risbang Yang Terkelola dengan baik

1 1 1 1 1 Tahunan

Kegiatan : Riset Litbang dan Pengabdian Masyarakat

SK (Output) 1 : Meningkatnya Prototipe Teknologi untuk Masyarakat

IKK 1.1 : Jumlah daerah yang memanfaatkan prototipe teknologi untuk masyarakat

55 102 102 102 102 Tahunan

Kegiatan : Riset Pendidikan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat

SK (Output) 1 : Meningkatnya Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN BH

IKK 1.1 : Jumlah Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN BH

3.700 2.367 2.600 2.864 3.150 Tahunan

SK (Output) 2 : Meningkatnya Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN)

IKK 2.1 : Jumlah Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN)

1.022 500 550 605 665 Tahunan

SK (Output) 3 : Meningkatnya Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat

IKK 3.1 : Jumlah Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat

2 2 2 2 2 Tahunan

SK (Output) 4 : Meningkatnya Kualitas Manajemen dan Fasilitasi Penelitian

IKK 4.1 : Manajemen dan Fasilitasi Penelitian

3 4 4 4 4 Tahunan

SK (Output) 5 : Meningkatnya Penelitian [SBKU]

IKK 5.1 : Jumlah Penelitian (SBKU)

10.850 5.278 5.805 6.386 7.025 Tahunan

Kegiatan : Peningkatan Litbang Iptek Unggulan di Bidang Kesehatan dan Obat

SK (Output) 1 : Terlaksananya Paket Hasil Penelitian di bidang Kesehatan dan Obat

IKK 1.1 : Jumlah Paket Hasil Penelitian di bidang

Kesehatan dan Obat

21 21 21 21 21 Tahunan

SK (Output) 2 : Meningkatnya Layanan Sarana dan Prasarana Internal

(28)

15 Kegiatan/Sasaran Kegiatan

(Output)/

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Target Ket

2020 2021 2022 2023 2024

Sarana dan Prasarana Iptek

SK (Output) 3 : Meningkatnya Layanan Perkantoran

IKK 3.1 : Jumlah Layanan Perkantoran

1 1 1 1 1 Tahunan

Kegiatan : Pengembangan Teknologi Industri

SK (Output) 1 : Meningkatnya kuantitas laporan hasil penelitian INSINAS

IKK 1.1 : Jumlah laporan pengelolaan INSINAS 2020

157 107 117 129 142 Tahunan

SK (Output) 2 : Meningkatnya kuantitas Penelitian Flagship Riset Nasional

IKK 2.1 : Jumlah Penelitian Pengembangan Teknologi Industri

1 15 20 30 49 Tahunan

SK (Output) 3 : Meningkatnya kuantitas Penelitian Pengembangan Teknologi Industri

IKK 3.1 : Jumlah Penelitian Flagship Riset Nasional

53 57 62 68 75 Tahunan

Kegiatan : Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian

SK (Output) 1 : Meningkatnya Sentra HKI yang Direkomendasikan untuk Dibentuk dan Diperkuat

IKK 1.1 : Paket Kegiatan Pembinaan Sentra HKI

18 20 30 40 50 Tahunan

SK (Output) 2 : Meningkatknya Paten yang Direkomendasikan untuk Didaftarkan

IKK 2.1 : Jumlah Paten dari hasil litbang yang

Direkomendasikan untuk Didaftarkan

0 12 13 15 17 Tahunan

SK (Output) 3 : Meningkatnya Izin Peneliti Asing yang Disetujui

IKK 3.1 : Jumlah Aplikasi Riset yang disetujui

200 200 250 300 350 Tahunan

IKK 3.2 : Jumlah Kerja Sama dengan Mitra Peneliti Asing

0 30 30 30 30 Tahunan

SK (Output) 4 : Meningkatnya teknologi yang Direkomendasikan untuk Divaluasi

IKK 4.1 : Teknologi yang Divaluasi

0 15 17 19 21 Tahunan

SK (Output) 5 : Meningkatnya Mutu Jumlah Jurnal Ilmiah

IKK 5.1 : Jumlah jurnal yang difasilitasi untuk ditingkatkan

(29)

16 Kegiatan/Sasaran Kegiatan

(Output)/

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Target Ket

2020 2021 2022 2023 2024

mutunya

SK (Output) 6 : Meningkatnya Jumlah Artikel Ilmiah Nasional yang Difasilitasi untuk Dipublikasikan

IKK 6.1 : Artikel Ilmiah Nasional yang Ditingkatkan Mutunya

100 120 132 145 159 Tahunan

SK (Output) 7 : Meningkatnya jumlah akses basis data sitasi jurnal ilmiah internasional

IKK 7.1 : Jumlah akses basis data sitasi dan bibliografi jurnal ilmiah internasional

0 24000 25000 26000 27000 Tahunan

Kegiatan : Pengelolaan Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi

SK (Output) 1 : Meningkatnya Paten yang didaftarkan dari Hasil Litbang Perguruan Tinggi

IKK 1.1 : Jumlah Paten yang didaftarkan dari Hasil Litbang Perguruan Tinggi

0 25 27 30 33 Tahunan

SK (Output) 2 : Meningkatnya Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya

IKK 2.1 : Jumlah Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya

150 320 352 387 425 Tahunan

SK (Output) 3 : Meningkatnya Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang di fasilitasi untuk dipublikasikan

IKK 3.1 : Jumlah Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang di fasilitasi untuk dipublikasikan

220 1250 1.375 1.512 1.633 Tahunan

SK (Output) 4 : Meningkatnya jumlah akses basis data sitasi jurnal ilmiah internasional

IKK 4.1 : Jumlah akses basis data sitasi dan bibliografi jurnal ilmiah internasional

1600 1.400.000 1.450.000 1.500.000 1.550.000 Tahunan

2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan a. Arah Kebijakan

Adapun arah kebijakan ditekankan pada peningkatan kapasitas Iptek dengan melaksanakan serangkaian strategi, antara lain :

a. Pemanfaatan Iptek dan inovasi di bidang-bidang fokus Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 untuk pembangunan yang berkelanjutan yang mencakup integrasi pelaksanaan riset dengan skema flagship Prioritas Riset Nasional untuk menghasilkan produk riset dan produk inovasi strategis, diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga nuklir skala industri, bahan bakar alternatif

(30)

17 dari kelapa sawit, kendaraan listrik termasuk baterai lithium ion dan sistem fast charging, kereta cepat, pesawat amphibi, pesawat terbang tanpa awak, bahan baku obat, dan pabrik garam industri, pemetaan potensi sumber daya alam dan sumber daya budaya wilayah dengan pendekatan multidisiplin, inovasi teknologi produksi untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan (teknologi tepat guna bidang pertanian dan perikanan, serta riset dan inovasi sosial yang berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan publik), penerapan teknologi untuk pencegahan bencana dan mitigasi pascabencana, pengembangan budaya riset ilmiah dan inovasi, dan penguasaan Teknologi Garda Depan untuk bidang-bidang strategis seperti kesehatan dan farmasi, teknologi digital dan cyber security, material maju, energi baru terbarukan, tenaga nuklir, pertahanan dan keamanan, serta keantariksaan;

b. Pengembangan Research Power-House yang mencakup peningkatan kuantitas dan kapabilitas SDM Iptek, pengembangan dan penguatan infrastruktur litbang strategis, penguatan Pusat Unggulan Iptek, pengelolaan data kekayaan hayati dan kekayaan intelektual, serta pengembangan jaringan kerja sama riset dalam dan luar negeri;

b. Strategi kebijakan

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional yang didukung Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan dirumuskan untuk memberikan solusi kebijakan sebagai jawaban atas permasalahan dan tantangan ke depan

1. Peningkatan Akselerasi Ekosistem Riset dan Inovasi 1.1. Peningkatan Kualitas Lembaga Litbangjirap

Dalam rangka menghasilkan produk hilir, meningkatkan nilai tambah danmenciptakan kemampuan bersaing, salah satu caranya adalah memperkuat diri dengan menguasai iptek dan menerapkannya di dunia usaha/industri. Penguasaan iptek dilakukan melalui penelitian dan pengembangan (R&D) di perguruan tinggi, lembaga litbang pemerintah (pusat dan daerah), atau lembaga litbang swasta yang menghasilkan invensi (berupa iptek baru), atau dengan mengadopsi iptek yang ada di pasaran. Selain itu penguatan kelembagaan iptek juga merupakan langkah penting dalam penguatan daya saing. Penguatan kelembagaan iptek diarahkan agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang

(31)

18 sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan pemerintah). Sejak tahun 2010 telah dilaksanakan upaya peningkatan kualitas kelembagaan Iptek melalui kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek yang diharapkan untuk menguatkan lembaga litbang yang ada di Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan Badan Usaha yang Berbadan Hukum agar mampu menghasilkan invensi dan inovasi yang berbasis demand driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing.

1.2. Peningkatan Jumlah Publikasi dan Sitasi

Banyak jurnal ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti-peneliti Indonesia yang mampu menembus berbagai jurnal internasional. Hanya saja, jurnal ilmiah karya peneliti Indonesia masih kalah dalam pencapaian indeks sitasi dibanding dengan negara lain. Indeks sitasi merupakan salah satu indikator dari kualitas publikasi. Banyak tidaknya peneliti lain yang mengutip publikasi jurnal ilmiah tersebut menjadi cerminan dari tingkat kualitas sebuah riset. Informasi tentang indeks sitasi dan rekam jejak kegiatan penelitian ilmiah memiliki manfaat yang luas, diantaranya adalah untuk menentukan kelayakan sebuah proposal penelitian/proyek, membangun basis data kepakaran. Ke depan peningkatan jumlah publikasi dan sitasi menjadi prioritas sehingga mampu menguatkan kualitas dari litbangjirap Iptek.

1.3. Peningkatan Jumlah Paten yang Granted

Beberapa strategi ke depan dalam meningkatkan jumlah paten yang granted antara lain : (a) meningkatkan kualitas dan kuantitas pelindungan Paten terhadap hasil-hasil penelitian yang didanai melalui APBN melalui Program Uber KI/Raih KI, khususnya penerima Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) dan Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) dengan adanya sosialisasi tentang HKI dan pelatihan penyusunan deskripsi Paten, (b) memberikan insentif dan pendanaan dalam rangka mendorong motivasi bagi peneliti maupun peningkatan kapasitas lembaga melalui berbagai program, seperti adanya program insentif pendaftaran paten, (c) menyelenggarakan Program Insentif Sentra HKI Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian, dengan membedakannya menjadi skema insentif menjadi insentif pembentukan, insentif penguatan, dan insentif pembinaan, (d) mendorong pertemuan antara penemu dan pengusaha serta industri sebagai pengguna karya penelitian yang telah diberikan paten untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada pemilik paten untuk dapat dikomersialkan, dan (e) menyelenggarakan

(32)

19 sosialisasi/pemahaman kepada lembaga litbang/perguruan tinggi khususnya peneliti / perekayasa / dosen dan mahasiswa akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual.

2. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Industri dalam Riset dan Inovasi 2.1. Peningkatan Produk Riset dan Inovasi Prioritas Riset Nasional (PRN)

PRN 2020-2024 diarahkan terutama untuk mendukung agenda prioritas Nawa Cita ke-6, yaitu "Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional". Agenda ini diuraikan menjadi 11 (sebelas) subagenda prioritas yang salah satu di antaranya adalah "Meningkatkan Kapasitas Inovasi dan Teknologi". Diharapkan dengan adanya pelaksanaan PRN 2020-2024 yang merupakan dokumen operasional RIRN 2017-2045, iptek berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Fokus riset dalam PRN 2020-2024 adalah pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora - pendidikan – seni dan budaya, dan multidisiplin dan lintas sektoral.

3. Peningkatan Research Power House yang Unggul, Otonomi dan Mandiri 3.1. Peningkatan Infrastruktur Iptek

Capaian produktivitas lembaga pelaksana litbangjirap akan dapat optimal menjawab tuntutan dan tantangan kebutuhan akan produk produk inovasi apabila didukung oleh infrastruktur litbangjirap berupa sarana dan prasarana laboratorium yang lebih memadai dan mencukupi. Kondisi yang ada saat ini, masih banyak beberapa peralatan yang telah melampaui batas waktu penggunaan alat (outdated equipment). Kondisi ini terjadi pada laboratorium baik yang ada dan digunakan oleh pusat atau balai penelitian LPNK maupun yang ada di Perguruan Tinggi. Pemerintah belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan peremajaan peralatan yang ada. Beberapa langkah strategis dengan mengundang kerjasama dan keterlibatan sektor swasta dalam pemenuhan infrastruktur litbangjirap ini. Walaupun upaya ini akan terus dilaksanakan, namun urgensi pemenuhan kebutuhan infrastruktur litbangjirap yang mencakup pengembangan dan peremajaan infrastruktur litbangjirap ini tetap menjadi perhatian utama dalam pengembangan invensi dan inovasi. 3.2. Penguatan Jaringan Litbangjirap Iptek

Pengembangan kapasitas dan kapabilitas lembaga pelaksana litbanhgjirap Iptek telah dilaksanakan dan telah menghasilkan invensi dan inovasi yang

(33)

20 mulai bergerak pemanfaatannya di masyarakat dan industri. Pemanfaatan invensi dan inovasi tersebut tidak lepas dari proses interaksi yang sinergi dan kolaborasi yang positif diantara para pelaksana litbangjirap Iptek, pemerintah dan industri, Ke depan penguatan jaringan ini terus akan diperkuat sehingga dapat terus mendukung bagi pengembangan research power house yang berkelanjutan.

3.3. Peningkatan Kemitraan Internasional

Kerjasama dan kemitraan internasional dilakukan untuk mendukung percepatan tujuan pembangunan nasional. Untuk bidang kerja sama Kemenristek/BRIN selalu mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) serta Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 tentang Prioritas Riset Nasional 2020-2024 yang terdiri dari pangan, energi, kesehatan, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora, seni budaya dan bidang riset lainnya yang multi disiplin dan lintas sektor. Adapun bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan diantaranya adalah riset bersama, penyelenggaraan seminar ilmiah, pertukaran peneliti serta pelatihan. Pertemuan bilateral secara berkala dalam bentuk Joint Committee Meeting dilaksanakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi atas kerja sama yang dilakukan.

c. Program dan Kegiatan

Sebagai langkah nyata dalam menjalankan program yang telah ditetapkan, maka Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan telah melaksanakan 23 (dua puluh tiga) output kegiatan yang dilaksanakan oleh lima direktorat dan sekretariat deputi yang berada di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan. Kegiatan tersebut merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Pada tahun anggaran 2020, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan dapat dilihat pada Tabel 2.4

(34)

21 Tabel 2.4 Ikhtisar Program dan Kegiatan Tahun 2020 Deputi Bidang Penguatan Riset dan

Pengembangan

(Layanan Pendidikan)

Kegiatan Output Kegiatan

Volume Target Penanggung Jawab Sebelum Revisi DIPA Setelah Revisi DIPA 5713. Dukungan Manajemen untuk Program Penguatan Riset dan Pengembangan

901. Perencanaan [SBKU] 2 laporan 2 laporan Sekretariat Deputi 950. Layanan Dukungan

Manajemen Eselon 1

1 Layanan 9 Layanan 951. Layanan Sarana dan

Prasarana Internal

1 layanan 1 layanan 994. Layanan Perkantoran 1 layanan 1 layanan 5716. Riset

Pendidikan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat

002. Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi

(BOPTN) PTN BH

11 PTN BH 11 PTN BH Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat 003. Hasil Penelitian untuk

Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN)

1.022 laporan 1.022 laporan

004. Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat

2 laporan 2 laporan 005. Manajemen dan

Fasilitasi Penelitian

18 laporan 3 laporan 904. Penelitian [SBKU] 13.000 laporan 10.850 laporan 5720. Pengelolaan Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi

001. KI yang didaftarkan dari Hasil Litbang Perguruan Tinggi

290 HKI - Direktorat

Pengelolaan Kekayaan Intelektual 003. Jurnal Ilmiah Perguruan

Tinggi yang ditingkatkan mutunya

300 Jurnal 150 Jurnal

004. Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang difasilitasi untuk dipublikasikan

1.200 Artikel 820 Artikel

005. Fasilitasi akses basis data Jurnal Ilmiah

Internasional

1.400.000 akses

1.600 Akses

(Layanan Umum)

Kegiatan Output Kegiatan

Volume Target Penanggung Jawab Sebelum Revisi DIPA Setelah Revisi DIPA 5714. Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek 001. Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan 5 Rekomendasi 5 Rekomendasi Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan 005. Aplikasi Sistem Riset

dan Pengembangan

(35)

22 Kegiatan Output Kegiatan

Volume Target Penanggung Jawab Sebelum Revisi DIPA Setelah Revisi DIPA 5715. Riset Litbang dan Pengabdian Masyarakat 002. Prototipe Teknologi untuk Masyarakat

55 Lokasi 55 Lokasi Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat 5718. Pengembangan Teknologi Industri

001. Penelitian Insentif Riset Nasional [SBKU]

91 Laporan 157 Laporan Direktorat Pengembangan Teknologi Industri 002. Penelitian Flagship

Riset Nasional

15 Judul 1 laporan 904. Penelitian (SBKU) 25 laporan 53 laporan 5719. Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian

001. Pembinaan Sentra KI 18 Paket 2 Paket Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual 002. KI untuk didanai dan

didaftarkan

60 KI -

003. Ijin Penelitian yang Diproses 550 Surat Izin Penelitian 200 Surat Izin Penelitian 004. Teknologi yang Divaluasi 16 Teknologoi - 007.Jurnal ilmiah yang

ditingkatkan mutunya

100 Jurnal 100 Jurnal 008. Artikel ilmiah yang

ditingkatkan mutunya

200 Artikel 100 Artikel

2.4

Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2020

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanat dengan pemberi amanat; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian penghargaan atau sanksi.

(36)

23 Tabel 2.5 Penetapan Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun

2020 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sasaran

Program Indikator Kinerja Program Target Kinerja 1. Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan Indeks Inovasi Meningkatnya Produktivitas Riset 1. Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional 20.500 Artikel 2. Jumlah KI yang didaftarkan 2.575 KI 3. Jumlah Prototipe R&D 40 Prototipe 4. Jumlah Prototipe

Industri

(37)

24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengendalian Kinerja

Dalam rangka efisiensi, efektivitas, dan penajaman hasil-hasil kerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, manajemen program berupa: perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pelaporan kegiatan disempurnakan menjadi manajemen kinerja (hasil kerja) berupa: perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, pengukuran kinerja, pengendalian kinerja dan pelaporan kinerja sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.1. Penyempurnaan ini dilakukan, agar kerja Deputi Bidang Penguatan Risbang berubah dari pendekatan/cara pandang yang berorientasi proses/kegiatan (process oriented) menuju manajemen kinerja yang berorientasi hasil/kinerja (output/outcome oriented). Untuk itu, hal-hal yang berkaitan dengan hasil kerja seperti tujuan, sasaran, target, capaian, indikator kinerja program menjadi titik-tolak manajemen, yang dirumuskan secara seksama, jelas dan akurat serta ditetapkan.

Dalam hal pengendalian kinerja, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan terus melakukan perbaikan. Dari Penetapan Kinerja 2020 yang telah ditandatangani, telah dibuat penjabaran lebih lanjut ke dalam suatu rencana aksi yang lebih detail dan dimanfaatkan sebagai instrumen untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan kinerja secara periodik.

Gambar

Gambar 1.2  Komposisi Sumber Daya Manusia Deputi Bidang Penguatan Riset dan  Pengembangan Tahun 2020
Gambar 3.1 Manajemen Kinerja Berorientasi Hasil (Output/Income)
Tabel 3.3 Pendanaan Penelitian DRPM luaran wajib yang menghasilkan Publikasi  Jenis Publikasi  Terindeks
Gambar 3.2 Jumlah publikasi internasional dari hasil penelitian yang dilakukan oleh  Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sejak tahun 2010 – Desember 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menjual kendaraan kepada pelanggan di lingkungan PT Astra International Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kepala Cabang..

Makarios untuk menggunakan sistem informasi berbasis akuntansi dengan metode COTS (Commercial Off-The Shelf) dengan software K-System untuk membantu kinerja perusahaan sehingga

menyampai~~ rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai

Prosentase organisasi potensi SAR yang memiliki tenaga rescuer bersertifikasi SAR Prosentase SDM BASARNAS yang telah mengikuti diklat teknis SAR sesuai dengan klasifikasinya

Evaluasi Kinerja dilaksanakan pada setiap akhir tahun anggaran antara lain dimaksudkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Unit

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep berpengaruh

Selain itu bangkitnya raksasa China sebagai salah satu negara adi-daya di wilayah Asia ditambah disetujuinya ASEAN-China Free Trade Assosiation (AC-.. FTA) membuat kita semua

digunakan dalam pengkajian penggemukan sapi di Desa Satra, sapi-sapi yang mendapatkan perlakuan pakan tambahan (baik dedak padi maupun dedak kopi) memberikan pengaruh yang