<?php
if (kondisi) {
//tulis di sini isi kondisinya jika benar
} ?> <?php $nilai = 80; if ($nilai >= 60) {
echo "Nilai Anda $nilai, Anda LULUS"; }
?>
PRAKTIKUM 8
PHP
IF, IF ELSE, SWITCH
PENANGANAN PENGULANGAN
1. Logika IFFungsi logika IF adalah fungsi yang digunakan untuk mengerjakan proses yang berhubungan dengan kondisi.
1. Logika IF
Dalam logika ini hanya terdapat satu pernyataan yang dijalankan sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan.
Contoh:
<?php
if(kondisi) {
//tulis di sini isi kondisinya jika benar
} else {
//tulis di sini isi kondisinya jika salah
} ?> <? $a = 70; if($a<=80) { echo "Nilaimu = B "; } else {
echo "Nilaimu = A"; }
?>
<?
echo(nilai = kondisi) ? "jika benar" : "jika salah"; ?>
<?
$a = 70;
echo($a<=80) ? "Nilaimu B" : "Nilaimu A"; ?>
2. Logika IF ELSE
Logika IF ELSE adalah struktur logika yang hanya memilki satu kondisi yang harus dipilih. Bentuk persamaan if adalah sebagai berikut.
Contoh:
Output dari code di atas adalah sebagai berikut:
Dalam PHP ada statement IF else yang jauh lebih simpel jika kita ingin langsung menampilkan sesuatu, yaitu dengan metode perbandingan. Perhatikan contoh format kode berikut ini:
<?php
if (kondisi 1) {
// Tulis di sini pernyataan pertama
} elseif (kondisi 2) {
// Tulis di sini pernyataan kedua
} else {
// Tulis di sini pernyataan ketiga
} ?> <?php $x = 25; $y = 25; if ($x > $y) { //Ekspresi Pertama
echo "X Lebih Besar Dari Y"; //Pernyataan Pertama
} elseif ($x == $y) { //Ekspresi Kedua
echo "X Sama Dengan Y"; //Pernyataan Kedua
} else {
echo "X Lebih Besar Dari Y"; //Pernyataan Ketiga
} ?>
Output yang dihasilkan sama dengan output sebelumnya.
3. Logika IF ELSEIF
Logika IF ELSEIF terdapat lebih dari satu kondisi yang menuju pada keputusan yang akan diambil.
Contoh:
switch (var): case ‘1’ : pernyataan A; break; case ‘2’ : pernyataan B; break; case ‘3’ : pernyataan C; break; default : pernyataan D;
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa logika IF ELSEIF ini dapat kita ulang sebanyak kondisi yang memungkinkan untuk dipenuhi. Adapun else dalam if elseif ini boleh dihilangkan jika memang tidak ada statemen yang ingin dieksekusi ketika
kondisi tidak memenuhi semuanya.
2. Switch Case
Switch merupakan bentuk struktur kontrol yang dapat lebih menyederhanakan bentuk struktur IF ELSE ataupun IF ELSEIF. Jika pada struktur if program akan memilih beberapa kondisi, dalam switch program hanya akan mencocokan. Jadi perintah dalam program akan dilaksanakan apabila perintah tersebut sesuai dengan kondisi.
<? $tipe=2; switch($tipe) { case 1: $harga=20000; $diskon=$harga*20/100; break; case 2: $harga=10000; $diskon=$harga*10/100; break; case 3: $harga=5000; $diskon=$harga*5/100; break;
default: echo "Tidak ada tipe yang cocok" . "<br>"; }
$bayar=$harga-$diskon;
echo "Jumlah yang harus anda bayar adalah Rp $bayar"; ?>
Perhatikan contoh program berikut ini.
Perhatikan output yang dihasilkan:
Default dalam logika switch ini bersifat opsional, boleh digunakan dan boleh tidak digunakan sesuai dengan kondisi yang kita inginkan. Begitu juga dengan penulisan break tidak harus diletakkan setiap case, penulisan break disesuaikan dengan kondisi yang kita perlukan. Fungsi break dalam switch adalah agar eksekusi dilakukan pada kondisi yang terpenuhi saja, jika telah terpenuhi maka eksekusi dihentikan.
<? $kode = 4; switch($kode) { case 1 : case 2 : case 3 : case 4 : case 5 :
echo "Hari aktif"; break;
case 6 : case 7 :
echo "Hari libur"; }
?>
Perhatikan contoh program berikut.
Output yang dihasilkan:
Walaupun memiliki tujuan yang hampir sama, namun struktur IF dan switch memiliki perbedaan yang mendasar. Di dalam struktur switch, kondisi logika hanya akan diperiksa satu kali saja, yaitu pada awal perintah switch, dan hasilnya di bandingkan dengan setiap case. Akan tetapi di dalam struktur if, setiap kondisi akan selalu diperiksa. Sehingga jika anda memiliki struktur percabangan yang banyak, struktur switch akan lebih cepat dieksekusi.
Namun disisi lain, switch memiliki keterbatasan dalam jenis operasi perbandingan yang dapat dilakukan. Operasi perbandingan di dalam switch terbatas untuk hal-hal sederhana seperti memeriksa nilai dari sebuah variabel. Struktur switch tidak bisa digunakan untuk percabangan program dengan operasi yang lebih rumit seperti membandingkan 2 variabel.
for (init_awal, kondisi, counter) {
statement-yang-diulang;
}
<?php
for ($i = 1; $i <= 10; $i++) {
echo "$i" . “\t”; }
?>
PENANGANAN PENGULANGAN
Pengulangan adalah bentuk penulisan kode yang ringkas di dalam menangani suatu langkah yang berulang. Contoh yang sederhana, pengulangan dapat dipakai untuk menampilkan seratus atau bahkan seribu tulisan “PHP”. Apabila tidak ada bentuk pengulangan, hal itu hanya bisa dilakukan dengan menuliskan seratus atau seribu pernyataan seperti berikut:
print(“PHP <br>”);
Walaupun hal itu bisa dilakukan dengan copy dan paste tetap saja cara seperti itu tidak praktis.
1. PENGULANGAN FOR
Pernyataan for biasanya digunakan apabila jumlah pengulangannya telah pasti. Bentuk umum pernyataan for adalah sebagai berikut :
Keterangan :
• init_awal : merupakan inisialisasi atau nilai awal variable.
• Kondisi : merupakan statemen kondisi yang akan membatasi pengulangan. • Counter : merupakan pertambahan atau pengurangan nilai variabel sehingga
pengulangan tetap berjalan. Contoh program:
init_awal; while(kondisi) { statement-yang-diulang; } salah kondisi benar blok pernyataan Output yang dihasilkan:
2. PENGULANGAN WHILE
Pernyataan while akan memproses secara berulang terhadap pernyataan berdasarkan atas kondisi.
Bentuk umum while adalah sebagai berikut:
Mekanisme kerja while diperlihatkan dalam gambar berikut:
Mula-mula, kondisi dalam while diperiksa. Jika bernilai benar, pernyataan yang mengikuti
kondisi while akan dieksekusi dan kemudian kondisi diperiksa lagi. Selama kondisi masih bernilai benar maka bagian pernyataan akan dijalankan terus. Begitu kondisi bernilai salah, pernyataan while berakhir.
Diagram di atas memperlihatkan bahwa pengujian dilakukan di awal. Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa blok pernyataan pada while tidak dijalankan sama sekali, yaitu
<?
$a = 1;
while($a <= 7) {
echo "Perulangan ke-$a" . "<br>"; $a++; } ?> do { statement-yang-diulang; } while (kondisi);
Contoh program menggunakan while:
Output yang dihasilkan:
3. PENGULANGAN DO-WHILE
Struktur do-while ini sebenernya mirip sekali dengan struktur while. Perbedaannya hanya
terletak pada penempatan kondisinya saja. Pada struktur while, kondisi ditempatkan di
awal blok pengulangan sedangkan pada struktur do-while kondisinya berada di akhir blok. Akibatnya, pada struktur jenis ini, proses pengulangan akan dilakukan minimal sekali meskipun ternyata kondisinya tidak terpenuhi (bernilai false). Berikut ini bentuk umum penulisan struktur do-while.
salah kondisi benar blok pernyataan <?php $a = 1; do {
echo "Perulangan ke-$a" . "<br>"; $a++;
}
while($a <= 7) ?>
Mekanisme kerja do-while diperlihatkan pada gambar berikut ini:
Ke pernyataan sesudah do-while
Berikut contoh program menggunakan do-while:
Output yang dihasilkan sama dengan contoh program yang menggunakan while sebelumnya:
<?
for($i = 1; $i<10; $i++) {
if($i==5) {
break; }
echo "Baris ke- $i" . "<br>"; }
echo "Ini setelah break"; ?>
4. PENGGUNAAN BREAK
Break dalam php digunakan untuk menghentikan proses yang dilakukan oleh perintah switch dan pengulangan dalam PHP seperti while, do-while, for dan foreach (akan dibahas pada bab selanjutnya).
Output yang dihasilkan:
Penjelasan contoh program di atas, seharusnya pengulangan akan terjadi sebanyak 10 kali (dimulai dari 1 sampai dengan 10). Tetapi, karena ada pernyataan if ($1 == 5) {break;} maka pengulangan akan berhenti ketika nilai i = 5. Kemudian alur program akan
keluar dari badan dan menjalankan perintah setelah tanda akhir pengulangan.
5. PENGGUNAAN CONTINUE
Continue digunakan saat kita akan menghiraukan atau membiarkan nilai yang telah kita berikan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:
<? $i=0; for($i=0 ; $i <=5 5 ; $i++) { if($i == 3) continue; print("$i <br>"); } ?>
Output yang dihasilkan dari program di atas: