Pemahaman
dan
Penerapan
Sistem Manajemen Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja
OHSAS 18001:2007
Undang-Undang RI
nomor 11 tahun 2014 tentang
Keinsinyuran
6
5
4
3
2
1
11
10
9
8
7
Direktur Utama
melakukan K3
Pimpinan
Tertinggi
Direktur Utama : melakukan K3
Pimpinan
Tertinggi
Faktor dasar kecelakaan
1.
Faktor
Manusia
2.
Faktor
Lingkungan
Kerja
3.
Faktor
Peralatan
Faktor dasar kecelakaan
•
Amerika Serikat– OSHA menyatakan bahwa 95% kecelakaan
disebabkan oleh
perilaku tindakan
tidak aman
Inggris– HSE menyatakan bahwa 97% kecelakaan disebabkan
perilaku tindakan tidak aman
Sumber-sumber
bahaya
Manusia
Perubahan
Produk
Material dan perlengkapannya
Proses dan prosedur kerja
Peralatan dan teknologi
Tempat dan lokasi kerja
Lingkungan alam, kondisi cuaca
Pihak eksternal/terkait (pelanggan,
kontraktor, tetangga, tamu, pemasok)
Mengapa orang melakukan
tindakan tidak aman
Complacency
–
tidak pernah cidera sebelumnya
Lingkungan -kerja
–
jalan pintas untuk mendapatkan
hasil yang cepat
Pelatihan
–
tidak mengetahui persyaratan spesifik untuk
bertindak secara aman
Lingkungan-sosial
–
tekanan rekan kerja atau budaya
kerja
Faktor- internal
–
faktor-faktor yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi kinerja
pekerjaan
Memberikan
hukuman
sampai
melakukan tindakan dengan aman
?
Hukuman untuk menekan: tindakan tidak aman,
tetapi mengabaikan tindakan aman
Efektivitas hukuman sangat tergantung pada
konsistensi
(setiap waktu)
Tidak
membangun suatu budaya percaya antara
pekerja dan manajemen
De-motivasi
atau penerimaan hukuman sebagai
sesuatu yang tidak adil
Sistem Manajemen K3
Bagian dari suatu sistem manajemen
organisasi
(3.17)
yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan
kebijakan K3
(3.16) organisasi dan
mengelola
risiko-risiko K3
(3.21) organisasi.
CATATAN 1: suatu sistem manajemen merupakan sekumpulan elemen-elemen
yang saling terkait yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan tujuan dan
untuk mencapai tujuan tersebut
CATATAN 2: Suatu sistem manajemen termasuk struktur organisasi, aktivitas
perencanaan (termasuk, misalnya, penilaian risiko dan penetapan tujuan),
tanggung jawab, praktek,
prosedur
(3.19), proses dan sumber daya
CATATAN 3: Diadopsi dari ISO 14001:2004, 3.8
OHSAS 18001:2007 - definisi 3.13
Contoh
Daftar Isi
QHSE Manual:
contoh
Prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
yang sudah pernah di implementasikan di suatu perusahaan
Sehingga mendapatkan
Sertifikat
contoh
Prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
yang sudah pernah di implementasikan di suatu perusahaan
Sehingga mendapatkan
Sertifikat
Contoh
manfaat
memiliki
system K3L
1.Internal
2.external
Prinsip sistem manajemen K3
Prinsip 1 –
Kebijakan K3
Prinsip 2 –
Perencanaan
Prinsip 3 –
Penerapan & operasional
Prinsip 4 –
Pemeriksaan
Prinsip 5 –
Tinjauan manajemen
<#>
Page 3 of 18
P
D
C
A
Isi OHSAS 18001
1.0
Ruang lingkup
2.0 Referensi publikasi
3.0 Istilah dan definisi
4.0 Persyaratan sistem manajemen K3
4.1 Persyaratan umum
4.2 Kebijakan K3
4.3 Perencanaan
(P)
4.4 Penerapan dan operasi
(D)
4.5 Pemeriksaan
(C)
4.6 Tinjauan manajemen
(A)
Bisnis Proses Perusahaan
(4.3.2)
Identifikasi
peraturan
perundangan dan
persyaratan lainnya
yang relevan dengan
perusahaan
(4.3.1)
Identifikasi aspek
bahaya K3 dan
evaluasi risiko
Pengendalian
Risiko
Penerapan Dan Operasi
(4.4.2) Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian (4.4.1) Sumberdaya, peran, tanggung jawab, wewenang, akuntabilitas (4.4.3) Komunikasi, partisipasi dan konsultasi
1.
Pemantauan dan
pengukuran (4.5.1)
2.
Evaluasi penaatan
(4.5.2)
3.
Ketidaksesuaian,
insiden, tindakan
perbaikan dan
pencegahan (4.5.3)
Pemeriksaan
(4.6)
Tinjauan
Manajemen
Plan
Do
Check
Action
Metode process based untuk pengendalian dan
pengelolaan sistem manajemen K3
<#>
Risk
Assessment
(4.3.1)
Penetapan
Pengendalian
Risiko
(4.3.3)
Penetapan
Tujuan, Sasaran
dan Program
Manajemen K3
(4.4.5) Pengendalian dokumen (4.4.6) Pengendalian operasional (4.4.7) Kesiapsiagaan dan tanggap darurat (4.4.4) Dokumentasi: Manual, Prosedur, IK, JSA, Form,dll4.1 Persyaratan umum
4.3
Perencanaan
4.3.1
I
dentifikasi
B
ahaya,
P
enilaian
R
isiko dan
P
enetapan
P
engendalian
4.3.2 Peraturan Perundangan & persyaratan
lainnya
4.3.3 Tujuan dan Program
4.3.1
I
dentifikasi
B
ahaya,
P
enilaian
R
isiko
dan
P
enetapan
P
engendalian
<#>
1.
2.
3.
PROC/MR-012/REV-xx
HIRADC dan Aspek Lingkungan
PROC/MR-013/REV-xx Identifikasi dan Penaatan Peraturan
Perundangan
PROC/MR-014/REV-xx Sasaran dan Program K3L
PROC/HRD-002/REV-00Prosedur Training
PROC/HR-001/REV-00 Prosedur Recruitment
PROC/MR-001/REV-01 Prosedur Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen
MK3L
PROC/MR-002/REV-01
PROC/MR-003/REV-01
Prosedur Pengelolaan Dokumenv
Prosedur Peminjaman Dokumen Hidup
PROC/MR-015/REV-xx Konsultasi, Komunikasi dan partisipasi
PROC/MR-019/REV-00
PROC/K3L-001/REV-00
PROC/K3L-002/REV-00
PROC/K3L-003/REV-00
PROC/K3L-004/REV-00
PROC/K3L-005/REV-00
PROC/K3L-006/REV-00
PROC/K3L-007/REV-00
PROC/K3L-008/REV-00
PROC/K3L-009/REV-00
PROC/K3L-010/REV-00
PROC/K3L-011/REV-00
PROC/K3L-012/REV-00
Pengelolaan Limbah
Rencana K3L Proyek
Identifikasi Bahan
Pengendalian material B3 dan Bahan Kimia
Pengendalian Limbah Non B3
Pengendalian Limbah Cair
Pengendalian Limbah B3
Rapat K3L proyek
APD (Alat Pelindung Diri)
Inspeksi K3L
Sistem Ijin Kerja
Isolasi Energi / Lock Out & Tag Out (LOTO)
Penyimpanan BBM, Pelumas & Bahan Kimia
PROC/MR-016/REV-00 Kesiapsiagaan Tanggap Darurat
PROC/MR-018/REV-00
PROC/MR-013/REV-00
PROC/MR-017/REV-00 Pelaporan, Penyelidikan Insiden dan
Ketidaksesuaian
Identifikasi dan Penaatan Peraturan
Perundangan
Pemantauan Dan Pengukuran
PROC/MR-006/REV-01 Prosedur Non Conformance Report
PROC/MR-009/REV-01 Prosedur Tindakan Perbaikan & Pencegahan
Prosedur Pengendalian Rekaman
PROC/MR-004/REV-00
Prosedur Audit Internal (AI)
PROC/MR-005/REV-01
PROC/MR-010/REV-01 Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
Penilaian risiko
3 langkah dasar
1.
I
dentifikasi
B
ahaya
2.
P
erkirakan
R
isiko dari setiap
bahaya
oKemungkinan kejadian
oTingkat keparahan
3.
Pastikan risiko
menjadi dapat
diterima (acceptable)
Proses Penilaian Risiko
Klasifikasikan
aktivitas kerja
Identifikasi bahaya dan
risiko
Risk
acceptable?
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Engineering
4. Administratif
5. APD
Tinjau
kecukupan
rencana
tindakan
Bahaya
•
Mengangkat beban
secara manual
melebihi kapasitas
•
Posisi mengangkat
salah
Risiko
•
Hernia
•
Back pain
Penetapan
pengendalian
risiko
<#>
Informasi aktivitas pekerjaan
Pekerjaan
Lama & frekuensi
Lapangan/lokasi
Siapa yang terlibat/ terkena
dampak
Sistem kerja tertulis
Mesin yang
digunakan
Peralatan yang
digunakan
MSDS
Penggunaan
compressed air, steam
Jenis material
Jarak/tinggi material
yang dipindahkan
Peraturan/Perundan
gan
Data pemantauan
<#>
MSDS
Material Safety Data Sheet
MSDS
MSDS
MSDS
MSDS
MSDS
MSDS
MSDS
Bahaya kesehatan kerja
Bahaya fisika
•
Berupa energi sepert
i kebisingan, radiasi, temperatur ekstrim, pencahayaan, getaran,
tekanan udara dll.
Bahaya kimia
•
Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat toksit,
beracun, irritan, asphyxian, patologik.
Bahaya biologi
•
Bahaya yang berasal dari mikro-organisme khususnya yang patogen yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.
Bahaya ergonomi
o
Merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai akibat dari
ketidak sesuaian disain kerja dengan pekerja.
Bahaya psikososial (K3)
Mental task overload, stress, substance abuse, organization behavior
Kategori bahaya secara umum
Identifikasi bahaya, gunakan kategori
bahaya dengan berbagai cara, misal
dengan topik:
Mekanikal
Elektrikal
Bahan berbahaya dan beracun
Kebakaran dan ledakan
Radiasi
Daftar bahaya
Slip/jatuh di lantai
Kejatuhan material dari
tempat tinggi
Ketidakcukupan
ruangan
Penanganan material
secara manual
Bahaya kendaraan
Kebakaran dan ledakan
Bahan bahaya dan
beracun
Energi
Listrik
Radiasi
Kebisingan
Panas, dingin
Level cahaya
Ketidakcukupan
pelindung mesin, tangga,
dll
Menentukan risiko
Risiko = Kemungkinan x Keparahan
Menentukan
P
engendalian
R
isiko
1.
Menghilangkan risiko
2.
Substitusi risiko
3.
Pengendalian engineering
4.
Rambu/peringatan dan/atau pengendalian
administratif
5.
Alat pelindung diri (APD)
Contoh substitusi risiko
Mengganti material gas berbahaya
menjadi cair atau pasta
Gas klorin diganti dengan cairan atau
bubuk
Contoh pengendalian
Engineering
Tanggul
Pemisah oli
Pelindung mesin
Pengumpul debu
Saringan
Level Sensor/limit switch
Pendeteksi gas
Gate Valve
Contoh pengendalian
administratif
Jadwal pemeliharaan
On the job training
Standard operating procedure
Rambu/Amaran atau peringatan
Program kepedulian
Jadwal pemantauan
Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
Contoh alat pelindung diri
Prioritas dan dokumentasi – metodologi perlu
ditetapkan
Pengendalian menerapkan hirarki pengendalian
Perusahaan harus mempunyai proses manajemen
perubahan (MoC) yang termasuk HIRA, berkaitan
dengan perubahan
Tinjauan menyeluruh penilaian risiko
HIRA harus mempertimbangkan:
Perilaku dan faktor manusia, misal mentalitas, kompetensi
personel
Hubungan dengan kesiapsiagaan dan tanggap darurat
(4.4.7)
Identifikasi bahaya dari luar lingkungan kerja harus
dilakukan
Melalukan
HIRA
untuk seluruh proses, tidak ada
pengecualian
<#>
Copyright – © 2015 PII BKTI All rights reserved.