• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

MEMPERMUDAH PENYUSUNAN LAKIP MELALUI DIGITALISASI

DATABASE DENGAN MICROSOFT TEAMS DI KANTOR

KECAMATAN MENTEBAH

DISUSUN OLEH :

SUNDARI UTAMI 19960303 202012 2 011

36

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(2)
(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur kehadiran Allah S.W.T karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini dan tak lupa sholawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Judul Rancangan Aktualisasi ini adalah “Mempermudah Penyusunan LAKIP Melalui Digitalisasi Database Dengan

Microsoft Teams di Kantor Kecamatan Mentebah”.

Rancangan ini terlaksana karena kontribusi dari berbagai pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.

2. Bapak Fransiskus Diaan, selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu yang telah bertanggung jawab sepenuhnya atas nama peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Tahun 2021 dari Kabupaten Kapuas Hulu. 3. Bapak Ruminsar Manuarang, SE, MM., selaku Coach yang telah

memberikan bimbingan, masukan, pengarahan, dan motivasi secara menyeluruh kepada saya.

4. Sekoni, S.Sos, selaku Mentor dan Sekertaris Camat Kecamatan Mentebah, yang telah memberikan bimbingan, masukan, pengarahan dan motivasi. 5. Bapak Mawardi, SE, MM., selaku Penguji yang telah memberikan bimbingan,

masukan, pengarahan dan motivasi.

6. Seluruh Widyaiswara yang memberikan ilmu ANEKA dan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI selama saya mengikuti pelatihan.

7. Kedua orangtua bapak Abdul Majid dan ibu Jamriani yang selalu mengiringi setiap langkah saya dengan doa dan motivasi.

8. Kepada adik-adik tercinta Ario Fadila & Dy. Arnida Sukma yang selalu menjadi motivasi dan semangat untuk saya setiap detiknya.

9. Kepada rekan seperjuangan terbaik dari masa kuliah hingga sekarang sesama peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III saudari Dwi Febrianti, SE

(6)

ii

10. Rekan sekamar kaka Carolina Bella, S.Pi, sebagai sesama peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III yang telah memberikan bantuan, motivasi dan tempat berkeluh kesah.

11. Rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX yang selalu kompak dan memberikan motivasi.

12. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan II & III Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021 yang turut menyukseskan kegiatan ini.

13. Kepada kakak-kakak tercinta yang selalu mendukung dan menampung segala emosi dan keluh kesah, Indah Purnamasari S.Kep. Ners, Dahliawati, Amd.Keb, Layati Hidayah, S.Kep. Ners, Wira Saputri, S.Kep. Ners, Debbi Kurniasih, Amd.Kep, dan Dian Sulasmy, S.Kep. Ners.

14. Kepada teman sepermainan yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi kepada saya, Mela Andriani, SE, Nini Maryani, Amd.Keb, Fita Angriani, Amd.Keb, Putri Meigina Sonia & Eka Novitasari

15. Seluruh jajaran yang bertugas di Kantor Kecamatan Mentebah yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Saya berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini diterima dengan terbuka. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Putussibau, 17 April 2021

Sundari Utami, SE NIP. 19960303 202012 2 011

(7)

iii DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN BERITA ACARA LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR BAGAN, GAMBAR DAN DAFTAR TABEL ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Aktualisasi ... 3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi ... 4

D. Manfaat Aktualisasi ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Situasi dan Kondisi Organisasi ... 5

B. Visi dan Misi Organisasi ... 7

C. Nilai-Nilai Organisasi ... 7

D. Struktur Organisasi ... 8

E. Tugas dan Fungsi Organisasi ... 10

F. Uraian Tugas Jabatan Fungsional CPNS ... 17

BAB III KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil ... 18

B. Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara ... 23

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya ... 26

B. Rancangan Aktualisasi Kegiatan ... 32

C. Jadwal Implementasi Kegiatan ... 46

D. Jadwal Konsultasi………... ... 47

KESIMPULAN SEMENTARA ... 49

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA ... 50

DAFTAR BAGAN Bagan 1 Struktur Organisasi Kantor Kec.Mentebah ... 9

(8)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Data Pendukung Isu 1 ... 27

Gambar 2 Data Pendukung Isu 2 ... 28

Gambar 3 Data Pendukung Isu 3 ... 28

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kepegawain Bedasarkan Eselon Jabatan ... 6

Tabel 2.2 Kepegawain Bedasarkan Tingkat Pendidikan ... 6

Tabel 4.1 Analisis Faktor Penyebab Melalui Metode APKL ... 29

Tabel 4.2 Analisis Faktor Penyebab Melalui Metode USG ... 30

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan ... 32

Tabel 4.4 Rencana Jadwal Implementasi Kegiatan ... 46

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach ... 47

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan Pemerintah Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Sebagai wujud dalam merealisasikan tujuan nasional Pemerintah Negara Republik Indonesia, maka perlu membangun sumber daya manusia yang memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, dalam hal ini sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari Pemerintahan. ASN diharapkan mampu melaksanakan perannya sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sesuai Pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, sebagai bentuk pertanggung jawaban ASN yang telah diberikan tugas dan jabatan oleh negara kepada masyarakat maupun kepada pimpinan tertinggi, ASN diharapkan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik yang telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang ada pada peraturan perundang-undangan, melakukan pelayanan publik yang

(10)

profesional dan berkualitas, dan mengemban tugas untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar dalam menjalankan tugasnya yang kerap mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang ASN ialah Akuntabilitas, Nasionalise, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dikenal dengan nilai ANEKA, dengan menyesuaikan kedudukan serta peran menjadi Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government.

Sebagai wujud nilai-nilai dasar, untuk menjadi seorang ASN harus melalui proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Seleksi CPNS menggunakan sistem yang terstruktur dengan baik dan sangat transparan kepada publik. Publik dapat mengawasi secara langsung proses seleksi CPNS dengan berbagai media yang disediakan oleh pemerintah, diharapkan dengan adanya proses transparansi ini dapat menjauhkan seleksi CPNS dari stigma negatif yang selama ini berkembang dimasyarakat. Setelah lolos seleksi CPNS, peserta tidak otomatis menyandang status sebagai PNS/ASN, hanya berstatus sebagai CPNS saja. CPNS ini wajib mengikuti proses pelatihan dasar untuk pembinaan dan induksi yang rinci demi mewujudkan ASN yang mampu menjadi bagian dari tercapainya tujuan Nasional Pemerintah Negara Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS), yang dimaksud Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Peserta Latsar CPNS diminta untuk membuat gagasan Rancangan Aktualisasi yang akan diterapkan di instansi terkait. Rancangan aktualisasi yang diawali dengan identifikasi isu, masalah, dan gagasan pemecahan masalah pada unit kerja dengan mengacu pada materi pelatihan yang telah diberikan.

(11)

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan pelatihan dasar, saya sebagai peserta Latsar Golongan III angkatan 79 gelombang 2 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menemukan gagasan rancangan aktualisasi yang bersumber dari instansi formasi saya dibagian Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan di Kantor Kecamatan Mentebah. Sebagai staf Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan yang merupakan calon ASN menjalankan tugas dan fungsi menurut UU nomor 05 tahun 2014 sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam melaksanakan tugas, selama 2 bulan terakhir di sub bagian Program dan keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah, menunjukkan bahwa ada beberapa fungsi PNS yang belum berjalan dengan optimal. Adanya fungsi yang belum optimal ini menimbulkan beberapa isu yang perlu segera ditangani. Isu yang di temukan di tempat tugas antara lain: 1) lemahnya

evaluasi kualitas pelaporan keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah; 2) sulitnya penyusunan LAKIP di Kantor Kecamatan Mentebah; dan 3) belum adanya bagan alur penyusunan program dan pelaporan keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah. Satu core issue yang harus menjadi

prioritaskan dalam rancangan aktualisasi akan dipecahkan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dan akan diterapkan ditempat tugas sebagai bentuk dari ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik perekat dan pemersatu bangsa.

B. Tujuan Aktualisasi

1. Mengidentifikasi isu aktual terkait administrasi di Kantor Kecamatan Mentebah.

2. Memunculkan ide dan gagasan inovatif dengan mengaitkan pada nilai dasar yang terkandung dalam tugas, fungsi dan peran ASN sehingga dapat diterapkan di Kantor Kecamatan Mentebah untuk perbaikan sistem yang lebih efektif.

3. Mampu menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN (yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government melalui pengalaman langsung pada Kantor Kecamatan Mentebah.

(12)

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi

1. Waktu pelaksanaan Pelatihan dan Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX Tahun 2021 oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu, mulai dari Tanggal 29 Maret 2021 s/d 23 April 2021.

2. Tempat pelaksanaan Pelatihan dan Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX Tahun 2021 (On Class) di Hotel Uncak Lestari, Kabupaten Kapuas Hulu .

3. Waktu Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan berdasarkan Kalender Pelatihan dan Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX Tahun 2021, mulai dari Tanggal 26 April 2021 s/d 5 Juni 2021 di Kantor Kecamatan Mentebah.

4. Tempat Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi (Off Class) di Kantor Kecamatan Mentebah.

5. Waktu Laporan Rancangan Aktualisasi pada 9 Juni 2021.

6. Tempat pelaksanaan Laporan Rancangan aktualisasi di Hotel Uncak Lestari, Kabupaten Kapuas Hulu .

D. Manfaat Aktualisasi

1. Manfaat aktualisasi secara umum

a) ASN dapat belajar untuk menjadi pelayan masyarakat yang profesional. b) ASN dapat membantu mewujudkan visi dan misi Kantor Kecamatan

Mentebah.

2. Manfaat aktualisasi secara khusus

a) Mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN melalui ANEKA.

b) Mampu memahami peran dan kedudukan ASN di NKRI.

c) Meningkatkan mutu laporan kinerja Kantor Kecamatan Mentebah d) Meningkatkan kualitas pola kerja berbasis e-government di lingkungan

Kantor Kecamatan Mentebah

(13)

5

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Situasi dan Kondisi Organisasi

Kecamatan sebagai kepanjangan tangan bupati di wilayahya dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan artinya dengan adanya Kecamatan, Camat sebagai pimpinan tertinggi di Kecamatan harus dapat mengkoordinasikan semua urusan pemerintahan di Kecamatan, harus memberikan pelayanan publik di Kecamatan dan juga pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan. Oleh Karena itu Kecamatan Mentebah secara intensif melaksanakan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Fungsi koordinasi merupakan fungsi paling strategis yang dijalankan oleh Kecamatan mentebah melalui 4 (empat) Seksi yaitu Seksi Pemerintahan, Seksi Ekonomi dan Pembangunan, Seksi Kesejahteraan Rakyat dan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum. Kecamatan Mentebah menempati kantor yang beralamatkan di Jalan Lintas Selatan Desa Tanjung Intan. Berdiri di atas tanah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu yang didirikan pada tahun 1999 dengan kondisi yang cukup baik karena adanya pemeliharaan/perbaikan yang sifatnya partial. Dengan 8 desa yang ada, luas Kecamatan Mentebah sebesar 786.41 KM.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah kemudian dijabarkan dalam Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, sumberdaya Aparatur Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Camat Mentebah berjumlah 17 (tujuh belas) orang. Dari Jumlah tersebut, 1 (satu) orang sebagai Sekretaris Desa pada Desa Tanjung. Sedangkan tenaga Honorer Daerah terdiri dari 3 (tiga) dengan komposisi sebagai berikut :

a. 1 (satu) orang ditempatkan pada Seksi Pemerintahan yang bertugas sebagai operator E-KTP dan SIAK (Kartu Keluarga); dan

b. 1 (satu) orang ditempatkan pada Seksi Kesejahteraan Rakyat yang bertugas sebagai TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan).

(14)

c. 1 (satu) orang ditempatkan pada Seksi Pemerintahan yang bertugas sebagai Pengadministrasian Pemerintahan.

Sedangkan Komposisi Jabatan dalam Struktur Organisasi Kecamatan Mentebah, dapat dilhat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan

No Uraian Esselon Jumlah

III IV Staf/Honorer

1 2 3 4 5 6

1. Camat 1 - - 1

2. Sekretaris Kecamatan 1 - - 1

3. Kassubag Aparatur dan Umum - 1 2 3 4. Kasubbag Program dan Keuangan - 1 2 3

5. Kasi Pemerintahan - 1 3 4

6. Kasi Kesejahteraan Rakyat - 1 2 3

7. Kasi Ekonomi Pembangunan - 1 1 2

8. Kasi Trantib dan Umum - 1 1 2

9. Sekretaris Desa - - 1 1

Jumlah 2 6 12 20

Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2020

Tabel 2.2

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Uraian Pendidikan Jumlah S2 S1 D/III D/II SLTA

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Camat 1 - - - - 1

2. Sekretaris Kecamatan - 1 - - - 1 3. Kassubag Aparatur dan Umum - - - - 1 1 4. Kasubbag Program dan Keuangan - - - - 1 1

5. Kasi Pemerintahan - - - - 1 1

6. Kasi Kesejahteraan Rakyat - - - - 1 1 7. Kasi Ekonomi Pembangunan - - - - 1 1 8. Kasi Trantib dan Umum - - - - 1 1

9. Sekretaris Desa - - - - 1 1

10. Staf - 1 1 - 6 8

11. Honorer - 1 1 - 1 3

Jumlah 1 3 2 - 14 20

(15)

B. Visi dan Misi Organisasi a. Visi

Visi dari Kantor Kecamatan Mentebah adalah :

“ MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG RAMAH DAN MEMBAHAGIAKAN ”

Makna yang terkandung dalam Visi tersebut adalah:

1. Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada dasarnya menjadi tanggung jawab Kantor Kecamatan Mentebah.

2. Ramah adalah sikap, tutur kata dan perilaku yang menyenangkan orang lain, dalam hal ini publik yang mendapatkan pelayanan dari Kantor Kecamatan Mentebah.

3. Membahagiakan adalah dampak dari pelayanan publik yang menyenangkan dan puas terhadap mutu pelayanan dari Kantor Kecamatan Mentebah.

b. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah, sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Dalam rangka pelaksanaan tugas, misi dari Kantor Kecamatan Mentebah adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan diri dalam rangka optimalisasi pelayanan; 2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan efisien.

C. Nilai-Nilai Organisasi

Adapun nilai-nilai yang tercermin di dalam Visi dan Misi Kantor Kecamatan Mentebah adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan diri dalam rangka optimalisasi pelayanan

Merupakan faktor yang sangat penting dalam peningkatan mutu pelayanan kepada publik. Mengembangkan diri merupakan bentuk dari perwujudan proses berfikir kreatif dengan membuat inovasi terbaru demi meningkatkan pelayanan publik.

(16)

2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan efisien

Pelayanan terhadap publik merupakan fokus utama dari Kantor Kecamatan Mentebah dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan public. Dalam melakukan pelayanan public, terdapat nilai dasar yang perlu diprioritaskan oleh instansi, kantor kecamatan mentebah memprioritaskan pelayanan yang memiliki nilai dasar berkualitas dan efisien sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada publik. Pelayanan yang berkualitas adalah tingkat pelayanan yang baik sesuai dengan SOP dan memprioritaskan kepentingan publik. Pelayanan yang efisien adalah pemaksimalah sumberdaya dalam pelayanan publik dengan pemanfaatan sistem yang baik dan mudah bagi masyarakat sehingga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Dari penjabaran Misi, maka dapat diambil indikator nilai-nilai organisasi, yaitu :

Memperlancar, Kenyamanan, Tanggungjawab, Pelayanan Cepat, Tepat, Berkualitas, Akuntabel, Akurat, Tanggap dan Inovatif.

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, struktur organisasi Kantor Kecamatan Mentebah terdiri dari :

1. Camat, membawahi 1 Sekretaris, 4 Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional, sebagai berikut:

1) Sekretaris Camat, membawahi 2 (dua) Sub Bagian, yaitu: 1.1) Sub Bagian Umum dan Aparatur

1.2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2) Kepala Seksi Pemerintahan

3) Kepala Seksi Kesejahteraan

4) Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan 5) Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 6) Kelompok Jabatan Fungsional

(17)

Bagan 1

Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Mentebah

(18)

E. Tugas dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah kemudian dijabarkan dalam Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bahwa Kecamatan terdiri dari tingkatan eselonering yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut yaitu terdiri dari :

1. Camat

Camat adalah pimpinan dan koordinator penyelenggaraan pemerintah di wilayah kerja Kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

 Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan pemberdayaan masyarakat;

c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana umum; f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan;

g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan kelurahan;

h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten yang tidak dilaksanakan unit kerja perangkat daerah yang ada di Kecamatan;

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan.

(19)

 Fungsi :

Dalam melaksanakan tugas pokok, Camat melaksanakan fungsinya sebagai berikut :

a. Penetapan rencana operasonal Kecamatan;

b. Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggungjawabanya;

c. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan bidang tugasnnya;

d. Penyampaian laporan yang berkaitan dengan bidang tugasnya secara priodik;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Sekretaris Kecamatan.

Sekretaris Kecamatan adalah pimpinan sekretariat sebagai unsur pembantu pimpinan pada Kecamatan yang berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Camat.

 Tugas pokok

Sekretaris mempunyai tugas membantu Camat dalam pengelolaan urusan umum, program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, perpustakaan dan kearsipan Kecamatan.

 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, sekretaris melaksanakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat;

b. Pengkoordinasian penyusun program kerja Kecamatan; c. Pengelolan keuangan Kecamatan;

d. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian, pengembangan aparatur, organisasi dan tatalaksana Kecamatan;

e. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kearsipan, perpustakaan, dan perlengkapan Kecamatan;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanan program kerja Kecamatan;

(20)

g. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Sekretariat;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1. Sub Bagian Umum dan Aparatur.

 Tugas Pokok

Sub Bagian Umum dan Aparatur mempunyai tugas membantu Sekretariat dalam pengelolaan aparatur, pengembangan aparatur, tata usaha, rumah tangga, perpustakaan, kearsipan ketatalaksanaan dan pengelolaan barang milik Kecamatan.

 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum dan Aparatur melaksanakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusun rencana kerja Sub Bagian Umum dan Aparatur;

b. Penyelenggara ketatausahaan, perpustakaan dan kearsipan Kecamatan;

c. Pemberian pelayanan administrasi personil Kecamatan; d. Pengelolaan administrasi Kecamatan;

e. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Personil dan Umum;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

2.2. Sub Bagian Program dan Keuangan.

 Tugas Pokok

Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretariat dalam menyusun program dan pengelolaan keuangan Kecamatan.

 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Program dan Keuangan melaksanakan fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Program dan Keuangan; b. Penyiapan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas

(21)

c. Pengumpulan dan pengolahan data rencana operasional setiap Seksi pada Kecamatan;

d. Penyiapan bahan laporan evaluasi program kerja Kecamatan secara periodik;

e. Pengelolaan urusan keuangan Kecamatan;

f. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan Keuangan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan olek Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

3. Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan adalah unsur pelaksana pada Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Camat.

 Tugas Pokok

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas membantu Camat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembinaan kegiatan desa dan/atau kelurahan.

 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, Seksi Pemerintahan melaksanakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pemerintahan;

b. Penyiapan bahan pembinaan wawsn kebangsaan dan ketahanan nasional;

c. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;

d. Penyiapan bahan penyelenggaraan pemerintahan umum; e. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; f. Penyiapan bahan koordinasi kegiatan pemerintahan dengan

organisasi terkait;

g. Penyiapan bahan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan perangkat daerah di tingkat Kecamatan;

(22)

i. Penyelenggaraan kegiatan administrasi kependudukan dan keagrariaan sesuai pelimpahan yang diberikan;

j. Pengumpulan dan pengolahan data di bidang pemerintahan; k. Penyelenggaraan administrasi di bidang pemerintahan;

l. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Pemerintahan;

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Seksi Perekonomian dan Pembangunan

Seksi Perkonomian dan Pembangunan adalah unsur pelaksana pada Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Camat.

 Tugas Pokok

Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas membantu Camat dalam mengembangkan kegiatan perekonomian masyarakat dan pembangunan desa/ kelurahan dalam wilayah Kecamatan.

 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, Seksi Perekonomian dan Pembangunan melaksanakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan;

b. Penyusunan data potensi sumber daya desa/kelurahan;

c. Fasilitasi pelaksanaan musyawarah pembangunan Kecamatan dan dokumen rencana pembangunan desa;

d. Penyiapan bahan koordinasi pemeliharaan sarana dan prasarana fisik umum dengan instansi terkait;

e. Penyiapan bahan pembinaan koordinasi pemberdayaan masyarakat di Kecamatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa dan perlombaan desa;

f. Pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan dan pendistribusian bahan pokok di masyarakat;

(23)

g. Penyelengaraan administrasi di bidang perekonomian dan pembangunan;

h. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Perekonomian dan Pembangunan;

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Seksi Kesejahteraan Rakyat

Seksi Kesejahteraan Rakyat adalah unsur pelaksana pada Kecamatan yang dipimpin oleh seorang kepala Seksi berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Camat.

 Tugas Pokok

Seksi Kesejarteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat dalam pembinaan kesejahteraan sosial.

 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, Seksi Kesejahteraan Rakyat melaksanakan fungsi sebagai berikut ;

a. Penyusunan rencana kerja Seksi Kesejahteraan Rakyat;

b. Pembinaan dan pengawasan terhadap organisasi sosial/ kemasyarakatan dan lembaga swaday masyarakat (LSM);

c. Pembinaan kerukunan antar antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras golongan lainnya;

d. Penyusunan data rumah ibadah, lembaga keagamaan, komunitas masyarakat terasing, penyandang masalah sosial; e. Pemantauan kegiatan penyaluran bantuan sosial, pelayanan

sosial, sarana peribadatan pelayanan kesehatan dan pemberantasan wabah penyakit.

f. Penyelenggaraan administrasi di bidang kesejahteraan sosial; g. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi Kesejahteraan Rakyat;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(24)

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah unsur pelaksana pada Kecamatan yang dipimpin oleh seorang kepala Seksi berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Camat.

 Tugas Pokok

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas membantu Camat dalam mengkoodinasikan upaya penyelenggaraan urusan ketentraman dan ketertiban umum dan mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah;

 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, seksi ketentraman dan umum melaksanakan fungsi sebagai berikut :

b. Penyusunan rencana kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;

c. Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

d. Penyiapan bahan koordinasi dalam penerapan dan penegakan Peraturan Daerah, keputusan Kepala Daerah dan peraturan Perundang-undangan lainnya;

e. Pelaksaan usaha preventif dan represif apabila terjadi perselisihan antar kelompok warga dan atau akan terjadi bencana alam;

f. Penyelenggaraan administrasi di bidang ketentraman dan ketertiban umum

g. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan perundang-undangan;

h. pengawasan dan pengamanan terhadap kegiatan dan objek-objek vital di Wilayahnya;

i. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional merupakan sejumlah tenaga jenjang funsional yang terdiri dalam berbagai kelompok yang melaksanakan tugas/fungsi khusus sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

(25)

F. Uraian Tugas Jabatan Fungsional Peserta Latsar CPNS

Bedasarkan Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 69 Tahun 2016, Tugas Jabatan Fungsional Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan adalah melakukan kegiatan penyusunan dan penelaahan data obyek kerja di bidang program anggaran dan pelaporan. Dengan uraian tugas pokok sebagai berikut :

1. Melaksanakan penyusunan bahan dokumen rencana strategi (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA) Kecamatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan;

2. Melaksanakan penyusunan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD) dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kecamatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan;

3. Melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Perjanjian Kinerja (PK), dan Laporan keterangan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah (LKPJ) pada Kecamatan sesuai standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan;

4. Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA/RKP) dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA/DPAP) data untuk kegiatan Fasilitasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang Kecamatan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku untuk ketertiban administrasi pelaporan dan Keuangan;

5. Mengolah data kedalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah;

6. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaba;

7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(26)

18

BAB III

KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Dalam rangka mewujudkan tujuan nasional Indonesia, Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan bagian yang berperan dan terjun langsung sebagai pelayan publik. Untuk dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintahan, diperlukan nilai-nilai dasar untuk mengatur standar etika ASN sebagai pelayan publik. Sebagai bentuk untuk mewujudkan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka dibutuhkan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter yang dimaksud yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan masing-masing nilai dari ANEKA.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan

pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban (Halim, 2014). Akuntabilitas mengacu pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Pada akuntabilitas terdapat beberapa indikator untuk menciptakan lingkungan yang akuntabel. Indikator-indikator tersebut adalah Tanggung jawab, Jujur, Kejelasan

target, Netral, Mendahulukan kepentingan public, Adil, Transparansi, Konsisten, Integritas.

Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas suatu instansi pemerintah itu merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi bersangkutan. Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa aspek. Dimensi akuntabilitas

(27)

yang harus dipenuhi oleh lembaga-lembaga publik tersebut antara lain menurut (Mahmudi, 2010) yang mengutip dari Hopwood dan Tomkins, 1984;Elwood, 1993.

1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran 2. Akuntabilitas Manajerial

3. Akuntabilitas Program 4. Akuntabilitas Kebijakan 5. Akuntabilitas Finansial.

2. Nasionalisme

Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri (Kohn, 1984). Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara, sehingga tidak lagi berpikir sektoral. Indikator nilai dasar nasionalisme yaitu Religius (Patuh Ajaran

Agama), Hormat Menghormati, Kerjasama, Tidak Memaksakan Kehendak, Jujur, Amanah (Dapat Dipercaya), Adil, Persamaan Derajat, Tidak Diskriminatif, Mencintai Sesama Manusia, Tenggang Rasa, Membela Kebenaran, Persatuan, Rela Berkorban, Cinta Tanah Air, Memelihara Ketertiban, Disiplin, Musyawarah, Kekeluargaan, Menghormati Keputusan, Tanggung Jawab, Kepentingan Bersama, Gotong Royong, Sosial, Tidak Menggunakan Hak Yang Bukan Miliknya, Hidup Sederhana, Kerja Keras, Menghargai Karya Orang Lain.

(28)

3. Etika Publik

Membangun integritas publik, ASN harus disertai perbaikan sistem akuntabilitas dan transparansi yang didukung modalitas etika publik, yaitu bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku sesuai standar etika.Etika seringkali dipahami sebagai prilaku yang sesuai dengan keyakinan universal tentang baik dan buruk. Terlepas dari beragamnya definisi etika oleh para ahli, namun yang menjadi pembahasan di sini ialah etika publik ASN, yakni tingkah laku yang berdasarkan norma-norma yang berlaku bagi ASN.

Etika merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik. Dalam Pelayanan Publik yang profesional tidak hanya membutuhkan kompetensi teknis dan

leadership, namun diperlukan juga kompetensi etika. Etika publik ini

memiliki rumusan indikator sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatiu f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. Dari bahasan materi Etika Publik, dapat nilai-nilai dasar yang terkandung, yaitu Jujur, Bertanggung Jawab, Cermat, Disiplin, Hormat,

Sopan, Taat pada Peraturan Perundang-Undangan, Taat Perintah, Menjaga Rahasia.

(29)

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Budaya kerja unggul diarahkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya, mendorong tumbuhnya imajinasi dan kreativitas untuk melahirkan layanan inovatif dari aparatur, serta menciptakan nilai tambah untuk semua

stakeholder. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap aparatur

mesti dilandasi oleh kesadaran tinggi untuk memaknai esensi komitmen mutu dalam memberikan pelayanan publik. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka kepuasan customers lebih dititik beratkan pada aspek mutu (kualitas) produk. Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Komitmen mutu memiliki empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu Efektivitas, Efisiensi,

Inovasi, dan Orientasi Mutu.

Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat

penting dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan inklusif. Pencapaian target mutu kinerja pegawai seringkali mengalami fluktuasi, naik-turun. Ketika terjadi penurunan mutu kinerja pegawai, kewajiban pemimpin untuk mengingatkan dan menyemangati mereka. Sebaliknya, untuk merespon mutu kinerja yang tinggi (superior) maka pemimpin berkewajiban untuk menetapkan reward system yang dapat memotivasi pegawai untuk terus berprestasi.

(30)

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi merupakan bagian dari tindak pidana korupsi. Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu Jujur, Disiplin,

Tanggung Jawab, Sederhana, Peduli, Berani, Mandiri, Adil dan Kerja Keras.

Penyelarasan nilai anti korupsi dengan nilai-nilai organisasi merupakan salah satu bentuk kontribusi untuk dapat menerapkan nilai dasar Anti Korupsi ditempat bekerja. Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan menjadi payung bagi kontribusi Anda dalam membangun sistem integritas. Penanaman nilai integritas dapat dilakukan dengan pendekatan beragam cara, diantaranya melalui : a) Kesediaan, b) Identifikasi, dan c) Internalisasi. Perjuangan melawan korupsi terus saja diperjuangkan, digemakan diberbagai sudut penjuruh daaerah di indonesia, tak bisa dipungkiri birokrasi merupakan tempat yang paling sering mendapatkan sorotan tajam terkait dengan korupsi, PNS tentunya garda terdepan dalam birokrasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, layanan public. Melawan anti korupsi tentunya harus dimulai pola pikir karena pola pikir/mindset karena pola pikir yang kadang membuat kita terjerat untuk melakukan korupsi karena itu menanamkan dalam mindset kita bahwa korupsi merupakan sebuah kejahatan dan dosa besar yang dilarang dalam agama manapun.

(31)

B. Peranan dan Kedudukan PNS dalam Kerangka NKRI 1. Manajemen ASN (MASN)

Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.TugasPegawai ASN menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 mengatakan bahwa tugas dari ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

UU ASN mencoba meletakkan beberapa perubahan dasar dalam manajemen SDM. Pertama, perubahan dari pendekatan personel administration yang hanya berupa pencatatan administratif kepegawaian kepada human resource management yang menganggap adalah sumber daya manusia dan sebagai aset negara yang harus dikelola, dihargai, dan dikembangkan dengan baik. Kedua, perubahan dari pendekatan closed career system yang sangat berorientasi kepada senioritas dan kepangkatan, kepada open career system yang mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN dalam promosi dan pengisian jabatan. UU ASN juga menempatkan pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi, pendidikan dan pengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi yang dapat menjaga nilai-nilai dasar profesi.Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain, kepastian

hukum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan, kesetaraan, keadilan, kesejahteraan.

(32)

2. Pelayanan Publik (PP)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dalam konteks pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan oranglain sesuai dengan haknya. Pemberian pelayanan publik oleh aperatur pemerintah kepada masyarakat sebenarnya merupakan implikasi dari fungsi aparat negara sebagai sebagai pelayan masyarakat (Kurniawan: 2005).

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti barang, jasa dan/atau administratif sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan

excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni

yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS).

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

(33)

3. Whole of Government (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Dalam pengertian USIP, WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.

WoG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektor yang selama ini terbangun. WoG merupakan salah satu frame yang dapat diterapkan dalam pemerintahan dalam rangka meminimalisir disintegrasi bangsa dan menghilangkan fragmentasi sektor. Seluruh elemen Pemerintah, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran yang sangat besar terhadap terwujudnya whole of government.

Di Inggris, misalnya, ide WoG dalam mengintegrasikan sector-sektor ke dalam satu cara pandang dan sistem sudah dimulai sejak pemerintahan Partai Buruhnya Tony Blair pada tahun 1990an dengan gerakan modernisasi program pemerintahan, dikenal dengan istilah “Joined-up government”. Pendekatan WoG di beberapa negara ini dipandang sebagai bagian dari respon terhadap ilusi paradigma New Public Management (NPM) yang banyak menekankan aspek efisiensi dan cenderung mendorong ego sektoral dibandingkan perspektif integrasi sektor. Pada dasarnya pendekatan WoG mencoba menjawab pertanyaan klasik mengenai koordinasi yang sulit terjadi di antara sektor atau kelembagaan sebagai akibat dari adanya fragmentasi sektor maupun eskalasi regulasi di tingkat sektor. Sehingga WoG sering kali dipandang sebagai perspektif baru dalam menerapkan dan memahami koordinasi antar sektor.

(34)

26

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya 1. Identifikasi Isu Aktual

Isu adalah suatu fenomena / kejadian yang diartikan sebagai masalah. Isu merupakan masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat mempengaruhi pelayanan di dalam organisasi itu sendiri. Isu merupakan suatu peristiwa atau kejadian berupa fakta, nilai, atau kebijakan yang dapat diperdebatkan atau menjadi masalah dalam suatu organisasi, lembaga, kelompok yang membutuhkan penanganan guna tercapainya visi dan misi suatu organisasi. Pendekatan indentifikasi isu berawal dari isu umum ke isu khusus yang dihadapi langsung dalam tugas, yaitu dimulai dari melihat Visi dan Misi Kantor Kecamatan Mentebah yaitu “Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Ramah Dan

Membahagiakan”, dan Misi “Mengembangkan diri dalam rangka optimalisasi pelayanan dan Memberikan pelayanan yang berkualitas dan efisien”. Kenyataan di lapangan visi & misi tersebut belum terwujud

secara optimal.

Kantor Kecamatan Mentebah merupakan instansi yang menerima pelimpahan wewenang secra langsung dari bupati untuk menjalankan fungsinya di tingkat kecamatan dalam rangka pelayanan publik. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan di instansi tempat bekerja, yaitu Kantor Camat Mentebah. Sumber isu yang diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Adapun Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di Kantor Kecamatan Mentebah khususnya di Sub Bagian Program dan Keuangan adalah sebagai berikut:

(35)

a. Lemahnya evaluasi kualitas pelaporan keuangan di Kantor

Kecamatan Mentebah.

Kualitas laporan keuangan merupakan suatu informasi yang dapat memudahkan pengguna dan pembaca untuk dapat memahami dan dapat diterjemahkan dalam pengetahuan yang memadai tentang suatu aktifitas akuntansi serta dapat mempelajari dan memeriksa informasi yang dilaporkan. Aktualnya, di Sub Bagian Program dan Keuangan kualitas laporan keuangan belum optimal dikarenakan kurangnya evaluasi secara periodik sehingg kualitas lamporan

tidak maksimal. Sejalan dengan apa yang dijelaskan di gambar 1. Evaluasi yang dilakukan pada awalnya cukup sering, namun dewasa ini menjadi jarang dilakukan, waktu pelaksanaan menjadi focus utama yang disebutkan oleh KA Subbag Program dan Keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah, dikarenakan waktu evaluasi ya tidak menentu sehingga berimbas pada pelaporan keuangan yang ada.

(36)

b. Sulitnya penyusunan LAKIP di Kantor Kecamatan Mentebah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan bagian dari standar akuntabilitas instansi pemerintahan. Didalam LAKIP terdapat komponen Renstra, Renja, DPA-DPPA dan lainnya sebagai pendukung

LAKIP. Saat penyusunan LAKIP membutuhkan data pendukung yang sudah di sebutkan sebelumnya, kondisinya di Kantor Kecamatan Mentebah, sulit untuk menyusunnya dikarenakan data yang berantakan dan bertumpuk begitu saja, tanpa disusun

berdasarkan pengelompokkan jenis dokumennya. Bisa dilihat di gambar 2, dokumen hanya ditumpuk begitu saja tanpa adanya pengelompokkan sehingga menyulitkan dalam memperoleh data yang diperlukan, data yang sulit didapatkan karena beberapa tulisannya sudah tidak bisa dibaca dan dalam kondisi tidak baik (sobek, rapuh, dsb) dan data yang tidak lengkap sehingga proses penyusunan LAKIP terhambat dan menyebabkan penyampaian LAKIP tidak tepat waktu serta tidak maksimal dalam penyusunannya. Dokumen yang tidak tersimpan tesusun merupakan salah satu faktor utama.

c. Belum adanya bagan alur penyusunan program dan pelaporan

keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah.

Alur penyusunan program pelaporan keuangan seharusnya merupakan bentuk transparansi dari Kantor Kecamatan Mentebah. Namun, sesuai aktual yang ada di Kantor Kecamatan Mentebah belum memiliki alur penyusunan

Gambar 2

(37)

program pelaporan keuangan sebagai bentuk transparan bisa dilihat di gambar 3. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pembuatan alur penyusunan program dan pelaporan keuangan sebagai acuan tahapan proses penyusunan dan pelaporan sehingga bagan alur belum dibuat. Belum adanya bagan alur penyusunan program dan pelaporan keuangan bisa dilihat pada dinding informasi yang hanya menampilkan visi, misi, maklumat, alur pelayanan dan motto seperti di gambar 3.

2. Penetapan Isu Aktual

Untuk penetapan Isu prioritas menggunakan pendekatan analisi APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dengan skala 1 - 5, yaitu : a. Aktual : Isu benar-benar terjadi dan sedang hangat di Sub bagian

Program Keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah .

b. Problematika : isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu segera dicarikan solusi penanganannya.

c. Khalayak : isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

d. Layak : isu yang masuk akan dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 4.1

Analisis Penilaian Kualitas ISU melalui Metode APKL

No. Isu Aktual Nilai Kriteria Jumla h Nilai

Rangkin g A P K L

1. Lemahnya Evaluasi Kualitas Pelaporan Keuangan Di Kantor Kecamatan Mentebah.

3 3 2 3 11 3 2. Sulitnya Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di Kantor Kecamatan Mentebah.

4 4 3 4 15 1

3. Belum Adanya Bagan Alur Penyusunan Program Dan Pelaporan Keuangan Di Kantor Kecamatan Mentebah.

3 4 3 3 13 2

(38)

Dari analisis isu dengan menggunakan alat analisis APKL di atas, maka yang menjadi Isu Prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan Aktualisasi serta akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya adalah : “Sulitnya Penyusunan LAKIP Di Kantor

Kecamatan Mentebah.”

3. Identifikasi Faktor Penyebab/Masalah

Berdasarkan tabel APKL diatas, maka isu actual yang menjadi prioritas utama adalah “Sulitnya Penyusunan LAKIP Di Kantor Kecamatan

Mentebah.” Dengan nilai 15 yang disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya:

a. Data yang berserakan.

Salah satu faktor penyebab sulitnya penyusunan LAKIP ialah data yang beserakan. Berdasarkan fakta yang ditemukan, arsip data yang berserakan karena data yang menumpuk di tempat penyimpanan yang berbeda – beda, file juga disimpan oleh orang yang berbeda-beda, tidak lengkap, dan tidak tersusun secara periode tahunnya serta tidak dikelompokkan sesuai jenis dokumennya.

b. Data yang tidak lengkap

Menurut pengamatan kondisi data yang ada. Data belum diolah lebih lanjut, sehingga informasi yang diperlukan untuk penyusunan LAKIP tidak optimal.

c. Sulitnya untuk memperoleh data

Sulitnya memperoleh data untuk penyusunan LAKIP terkait data di masing-masing bidang belum di singkroisasikan sehingga perlu dilakukan analisis ulang untuk ketepatan data yang di butuhkan.

4. Penetapan Faktor Penyebab/Masalah

Terkait dengan Isu yang terpilih yaitu “Sulitnya Penyusunan LAKIP

Di Kantor Kecamatan Mentebah.” telah diidentifikasi tiga penyebab Isu

yang menjadi topik dalam rancangan aktualisasi, dan selanjutnya ke tiga penyebab isu yang ada dilakukan analisis penetapan penyebab isu

(39)

dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dengan rentang penilaian menggunakan angka mulai dari 1 sampai 5. a. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan

ditindaklanjuti

b. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 4.2

Analisis Penyebab ISU melalui Metode USG

No. Penyebab Isu

Nilai Kriteria Jumlah Nilai Rangki ng U S G

1. Data yang berserakan. 4 3 5 12 1

2. Data yang tidak lengkap. 4 3 4 11 2 3. Sulit untuk memperoleh data yang

diperlukan. 3 2 3 8 3

*1=Sangat rendah, 2=Rendah, 3 =Sedang, 4=Tinggi, 5=Sangat Tinggi Berdasarkan analisis menggunakan metode USG, dapat diketahui bahwa faktor penyebab/masalah yang paling dominan untuk diangkat sebagai faktor penyebab/masalah prioritas adalah faktor penyebab/masalah yang memperoleh jumlah nilai 12, yaitu : “Data yang

berserakan”. Berdasar Isu yang terpilih “Sulitnya Penyusunan LAKIP Di Kantor Kecamatan Mentebah” dan faktor penyebab/masalah terpilih ”Data yang berserakan” maka Gagasan pemecahan Isu untuk

rancangan aktualisasi berjudul “MEMPERMUDAH PENYUSUNAN LAKIP

MELALUI DIGITALISASI DATABASE DENGAN MICROSOFT TEAMS DI KANTOR KECAMATAN MENTEBAH”. Berdasarkan judul tersebut,

maka Rencana Kegitan pada Rancangan Aktualisasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Mempelajari penggunaan aplikasi Microsoft Teams untuk database. 2. Perancangan desain dokumen pada Microsoft Teams.

3. Mengumpulkan dan memilah data dari masing-masing bidang. 4. Uji coba efektifitas penggunaan Microsoft teams.

(40)

B. Rancangan Aktualisasi Kegiatan

Tabel 4.3

Rancangan Aktualisasi Kegiatan

Unit Kerja : Kantor Kecamatan Mentebah

Identifikasi Isu : 1. Lemahnya evaluasi kualitas pelaporan keuangan.

2. Sulitnya penyusunan LAKIP.

3. Belum adanya bagan alur penyusunan program dan pelaporan keuangan.

Isu yang Diangkat : “Sulitnya penyusunan LAKIP di Kantor Kecamatan Mentebah” Keterkaitan Mata

Pelatihan Pelayanan Publik (PP), Whole of Government (WoG), dan Managemen Aparatur Sipil (MASN) Dengan Isu Yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu

:- PP - Wog - MASN : : :

- Memberikan pelayanan yang aksesibel dan transparan dalam lingkup Kantor Kecamatan Mentebah

- Upaya Koordinasi dan Kolaborasi dengan Berbagai bidang pelayanan yang ada di Kantor Kecamatan Mentebah

-

- Tugas dan fungsi Kantor Kecamatan Mentebah menjalankan tujuannya untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan

pemberdayaan masyarakat yang Profesional dan keterpaduan di Kecamatan Mentebah.

Gagasan Pemecahan Isu : “MEMPERMUDAH PENYUSUNAN LAKIP MELALUI DIGITALISASI DATABASE DENGAN

(41)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai-nilai Dasar PNS Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1. Mempelajari penggunaan aplikasi Microsoft Teams untuk database. 1. Menyiapkan laptop untuk Browsing 2. Browsing referensi materi dan menyimpan referensi materi dari internet. 3. Berdiskusi dengan rekan kerja mengenai aplikasi Microsoft Teams 4. Membuat petunjuk teknis penggunaan Microsoft Teams 5. mencetak petunjuk teknis penggunaan Microsoft Teams - Materi perencan aan awal - Foto kegiatan Agenda 2

1. Saya akan menyiapkan laptop untuk Browsing

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target, E Cermat,

A Kerja Keras

2. Saya akan browsing referensi materi dan menyimpan referensi materi dari internet.

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

N Kerja Keras E Cermat

K Orientasi Mutu

3. Saya akan berdiskusi dengan rekan kerja mengenai aplikasi

Microsoft Teams

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Transparan, Partisipatif, N Musyawarah, Kerjasama E Sopan, Hormat, Cermat K Orientasi Mutu Mempersiapka n Materi Perencanaan Awal diharapkan dan berkontribusi pada visi “Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Ramah Dan Membahagiak an “ berkontribusi Pada Misi “Mengemban gkan diri dalam rangka optimalisasi pelayanan” Dengan Mempersiapk an Materi Perencanaan Awal diharapkan akan menguatkan Nilai-nilai organisasi yaiu Tanggung-jawab, Tanggap, Memperlanc ar;

(42)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai-nilai Dasar PNS Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

4. Saya akan membuat petunjuk teknis penggunaan Microsoft

Teams

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target, Tanggungjawab, Transparan

E Cermat, Integritas Tinggi K Orientasi Mutu, Inovasi

5. Saya akan mencetak petunjuk teknis penggunaan Microsoft

Teams

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target, Tanggungjawab

E Cermat, Integritas Tinggi K Orientasi Mutu, Inovasi

Agenda 3

-

Saya akan mempelajari

penggunaan aplikasi Microsoft

Teams untuk meningkatkan

Profesionalitas (MASN) dan berkonsultasi (WoG) dengan

(43)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai-nilai Dasar PNS Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

rekan terkait aplikasi Microsoft

Teams. 2. Perancangan desain dokumen pada Microsoft Teams. 1. Menyiapkan laptop untuk akses aplikasi 2. Mempersiapkan aplikasi Microsoft Teams 3. Membuat desain database dokumen di Microsoft Teams 4. Menghubungi atasan untuk melakukan konsultasi desain database dokumen di Microsoft Teams 5. Konsultasi desain dengan atasan database dokumen di Microsoft Teams 6. Memperbaiki desain sesuai - Catatan konsultas i - Foto kegiatan Agenda 2

1. Menyiapkan Laptop untuk akses aplikasi

-Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target, N Displin

E Cermat,

2. Saya akan mempersiapkan

aplikasi Microsoft Teams

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

N Disiplin E Cermat K Efektivitas A Mandiri

3. Membuat desain database

dokumen di Microsoft Teams - Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target, N Kerja Keras E Integritas Tinggi Mempersiapka n Materi Perencanaan Awal diharapkan dan berkontribusi pada visi “Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Ramah Dan Membahagiak an “ berkontribusi Pada Misi “Mengemban gkan diri dalam rangka optimalisasi pelayanan” Dengan melakukan Konsultasi dengan atasan langsung mengenai rencana digitalisasi Database dengan Microsoft Teams diharapkan akan menguatkan Nilai-nilai organisasi yaiu Inovatif; Berkualitas

(44)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai-nilai Dasar PNS Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 masukan dari atasan

K Orientasi Mutu, Inovasi

4. Saya akan menghubungi atasan untuk melakukan konsultasi desain database dokumen di

Microsoft Teams

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target Transparan

N Musyawarah, Jujur E Sopan, Hormat K Orientasi Mutu

5. Saya akan konsultasi desain dengan atasan database dokumen di Microsoft Teams

-Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target & Transparan

N Musyawarah E Sopan, Cermat, K Orientasi Mutu A Jujur

(45)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai-nilai Dasar PNS Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

6. Saya akan memperbaiki desain sesuai masukan dari atasan - Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Tanggungjawab N Kerja sama E Cermat

K Orientasi Mutu, Inovasi

Agenda 3

- Saya akan membuat perancangan desain dokumen pada Microsoft

Teams untuk

meningkatkan efektif

efisien (MASN) dalam

pengelolaan data dan

berkoordinasi (WoG)

dengan atasan terkait hasil desain. 3. Mengumpulk an, memilah dan memperbaiki data yang tidak lengkap 1. Menghubungi masing-masing bidang untuk melakukan konsultasi 2. Melakukan - Foto kegiatan Agenda 2

1. Saya akan Menghubungi masing-masing bidang untuk melakukan konsultasi

- Nilai-nilai dasar yang terkandung :

A Kejelasan Target, Transparan Mengumpulka n, memilah dan memperbaiki data yang tidak lengkap Mengumpulka n, memilah dan memperbaiki data yang tidak lengkap

Referensi

Dokumen terkait

Valid: yaitu terdapat hubungan yang jelas antara bukti yang diperlukan dengan indikator hasil pembelajaran yang akan dinilai; Asli/Otentik: bukti yang disampaikan dapat diverifikasi

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan media Audio visual terhadap hasil belajar siswa

a) Waktu pelayanan puskeswan yang dibatasi akibat dari pandemi covid 19. b) Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan keswan yang kurang memadai. c) Belum adanya sistem

Dengan demikian perlakuan dengan menggunakan ekstrak eceng gondok dengan dosis 24 ml memiliki pertumbuhan rata – rata mutlak tertinggi, kemudian disusul dengan

Provinsi Gorontalo merupakan tempat tersediannya bebagai macam teknologi salah satunya media informasi seperti internet, radio, televisi, surat kabar yang akan digunakan oleh

Untuk mencari kerapatan beban ekivalen anggap unit pertama yang dibebani mempunyai FOR 0.1 dengan besar kapasitas 40 MW, dan selama angka kegagalan acak unit-unit pembangkit

Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, maka ditetapkan mekanisme

Berdasarkan hasil laporan Peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2021 yang