• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN HEWAN DENGAN PENYUSUNAN “SIRAWAN” (SISTEM RECORDING OBAT HEWAN)

DI DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GARUT

Disusun oleh:

drh. Ifan Aria Munandar NIP 199010312020121004

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN XIX

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REGIONAL BANDUNG

TAHUN 2021

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XIX Kelompok IV Tahun 2021

JUDUL : Upaya Peningkatan Kesehatan Hewan Dengan Penyusunan “Sirawan” (Sistem Recording Obat Hewan) Di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut

NAMA : drh. Ifan Aria Munandar

NIP : 199010312020121004

PANGKAT, GOL/RUANG : Penata Muda Tk. 1, III/b

SATUAN KERJA : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab.

Garut

Disetujui dapat diimplementasikan pada tahap Habituasi, untuk selanjutnya diujikan dalam Seminar Laporan Aktualisasi yang dilaksanakan pada Tanggal 16 Oktober 2021 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bandung.

Bandung, 28 Agustus 2021 Coach,

Teguh Solih Setiyo Widodo, S. Pd, MPA NIP. 19790710 201402 1 001

Penguji

Dra. Mimi Mintarti, M.AP

NIP. 19650530 199203 2 001

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjunan nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Berkat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Racangan Aktualisasi yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN HEWAN DENGAN PENYUSUNAN “SIRAWAN” (SISTEM RECORDING OBAT HEWAN) DI DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GARUT”. Adapun tujuan disusunnya Rancangan Aktualisasi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Latsar CPNS 2021.

Penulis menyadari bahwa dalam Rancangan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan di dalam penyusunannya, namun penulis berharap Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta dapat memberikan kontribusi yang baik bagi peningkatan kinerja Dinas terkait.

Selain itu, penulis sadar bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, Rancangan Aktualisasi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara moril maupun materil sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat diselesaikan.

Garut, Agustus 2021

Drh. Ifan Aria Munandar

(4)

iv

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN, MANFAAT, DAN RUANG LINGKUP ... 3

1. Tujuan ... 3

2. Manfaat ... 3

3. Ruang Lingkup ... 4

C. PROFIL INSTANSI ... 4

1. Profil Organisasi... 4

2. Kondisi Organisasi... 5

3. Visi dan Misi Instansi ... 5

4. Jenis Pelayanan ... 5

5. Struktur Organisasi Instansi ... 6

D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF SOLUSI ... 7

1. Identifikasi Isu ... 7

2. Perumusan dan Penetapan Isu ... 7

E. RANCANGAN AKTUALISASI ... 10

F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI... 16

G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(5)

v DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator USG………....9

Tabel 2. Identifikasi Isu………9

Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi ………...11

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ………17

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Peternakan…………6

Gambar 2. Framework Rancangan Aktualisasi ...……….……16

(7)

1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan, menjadi pelayan publik yang profesional dan berkualitas, serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam rangka mewujudkan Pegawai ASN yang memiliki nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai bekal dalam menjalankan fungsinya, maka diadakan suatu Pelatihan Dasar Calon PNS. Hal ini termuat dalam Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan PP 17 tahun 2020 tentang Perubahan Atas PP 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS bertujuan untuk meningkatkan pengembangan karier, pemenuhan kebutuhan organisasi dan pengembangan kompetensi Pegawai Negeri Sipil.

Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan Yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, rasa nasionalisme, karakter kepribadian yang unggul, bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme kompetensi bidang.

Menurut UU no 41 tahun 2014 tentang perubahan atas UU no

18 Tahun 2019 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dokter

hewan adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan

dan kewenangan medik veteriner dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan hewan. Medik Veteriner berkedudukan sebagai pelaksana

teknis fungsional di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan

(8)

2

serta pengamanan produk hewan dan pengembangan kesehatan hewan pada instansi pemerintah.

Dalam menggunakan perspektif manajemen ASN yang terdapat pada kedudukan dan peran PNS, terdapat isu yang memiliki permasalahan yang realistis untuk dipecahkan permasalahannya di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut. Isu tersebut adalah Ketersediaan fasilitas penunjang kesehatan hewan yang kurang memadai.

Pengelolaan stok adalah salah satu faktor yang krusial, karena informasi penting tersebut dapat mengontrol aktivitas inventaris yang ada pada suatu instansi. Selain itu, pencatatan penggunaan obat dapat memetakan penyakit apa yang sedang terjadi di suatu wilayah. Salah satu kegiatan pengelolaan stok yaitu kegiatan pencatatan stok barang yang merupakan suatu kegiatan penting dalam penghitungan persediaan barang dimana kegiatan tersebut mempunyai tujuan untuk mengetahui secara pasti dan akurat mengenai persediaan yang ada didalam catatan pembukuan dan jumlah barang yang ada digudang.

Pencatatan stok barang biasanya dilakukan secara berkala dan konsisten setiap akhir periode. Barang yang hilang, rusak, kadaluarsa dan yang tidak sesuai dengan laporan inventaris dapat diketahui dengan melakukan pencatatan stok barang.

Pencatatan stok obat hewan yang ada pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut saat ini masih belum tertata dengan rapi sehingga perlu dilakukan pendataan yang berkelanjutan agar mempermudah dalam proses pencarian dokumen yang dibutuhkan.

Beberapa pendataan yang dilakukan petugas pada setiap bulannya

masih tidak konsisten. Jika hal tersebut tetap dibiarkan akan

memberikan dampak yang negatif khususnya pada pelayanan

kesehatan hewan di bidang keswan Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Garut. Berdasarkan hal tersebut, penulis untuk melakukan

pengelolaan pada pendataan stok obat hewan yang ada di gudang

(9)

3

obat bidang keswan secara optimal dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA yang dilaksanakan di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut.

B. TUJUAN, MANFAAT, DAN RUANG LINGKUP 1. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membantu mengaktualisasikan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah diperoleh dari pelatihan dasar CPNS, yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA), serta hubungannya dengan Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik. Selain itu juga untuk membuat sebuah inovasi yang akan meningkatkan kinerja dari Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Perikanan dan Peternakan Kab.

Garut.

2. Manfaat

Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, manfaat dari pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini adalah sebagai berikut.

a) Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai-nilai dasar aparatur sipil negara, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai landasan dalam menjalankan profesi sebagai medik veteriner.

b) Meningkatkan pemahaman dan internalisasi asas-asas whole of government, manajemen ASN, dan pelayanan publik di lingkungan unit kerja.

c) Meningkatkan efektivitas, efisiensi, inovasi, serta mutu

pelayanan di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten

Garut.

(10)

4 3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup atau batasan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah:

a) Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan Rancangan Aktualisasi yang telah disusun;

b) Waktu pelaksanaan habituasi dari Rancangan Aktualisasi ini dilaksanakan tanggal 30 Agustus 2021 hingga 8 Oktober 2021;

c) Kegiatan aktualisasi ini direalisasikan dengan membuat rancangan sistem rekording obat hewan di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut

C. PROFIL INSTANSI 1. Profil Organisasi

Dinas Perikanan dan Peternakan dibentuk pertama kali pada Tahun 2004 dengan nama “Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan” yang sebelumnya merupakan penggabungan dari dua dinas yaitu Dinas Perikanan dan Dinas Peternakan. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut dimana tugas pokok dan fungsinya ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Garut Nomor 317 Tahun 2004 tentang tugas pokok, fungsi, dan tata kerja Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut.

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti dengan diterbitkannya

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah, maka tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan mengalami perubahan. Hal ini diperkuat

dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 6 Tahun

2016 tentang Urusan Pemerintahan Konkuren Kabupaten Garut.

(11)

5

Melalui penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Garut, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan kemudian berubah nama menjadi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut. Perubahan nomenklatur tersebut terjadi karena adanya perubahan 7 kewenangan urusan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2014 dimana sebagian urusan sektor kelautan diambil alih menjadi kewenangan provinsi.

2. Kondisi Organisasi

Nama : Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Alamat : Jl. Patriot no. 14, Tarogong Kidul, Garut

Telepon : (0262) 231590

Email : [email protected]

3. Visi dan Misi Instansi

Visi: Garut yang bertaqwa, Maju, dan Sejahtera

Misi: Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi daerah yang berdaya saing disertai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan

4. Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang terdapat di Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Garut adalah sebagai berikut : penerbitan

rekomendasi teknis kelayakan usaha perikanan dan peternakan,

penerbitan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), pelayanan

pemotongan hewan, pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan,

pelayanan pembibitan dan inseminasi buatan (IB), pelayanan izin

penggunaan fasilitas pasar hewan, pelayanan asuransi ternak,

pelayananan posyandu ternak, pelayanan izin penggunaan fasilitas

(12)

6

pasar ikan, pelayanan penyediaan benih dan bibit ikan unggul serta pelayanan pelelangan ikan.

5. Struktur Organisasi Instansi

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut

Struktur organisasi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut terdiri atas :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Daerah, serta Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Bidang Perikanan Tangkap, membawahi Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap, Seksi Produksi Perikanan Tangkap, dan Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil

4. Bidang Perikanan Budidaya, membawahi Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya, Seksi Produksi Perikanan Budidaya, dan Seksi Pemberdayaan Pembudidaya.

5. Bidang Peternakan, membawahi Seksi Sarana Prasarana, Seksi

Produksi, dan Seksi Pengembangan Usaha.

(13)

7

6. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, membawahi Seksi Kesehatan Hewan, Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Seksi Pengamatan Penyakit Hewan.

7. UPTD Kabupaten meliputi UPT Rumah Potong Hewan, UPT Pasar Hewan, UPT Pusat Kesehatan Hewan, UPT Balai Benih Ikan, UPT Pasar Ikan, dan UPT Tempat Pelelangan Ikan.

8. UPTD Wilayah sebanyak 8 UPTD

D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN ALTERNATIF SOLUSI

1. Identifikasi Isu

Berdasarkan pengalaman sebagai Medik Veteriner di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, terdapat beberapa isu yaitu:

a) Waktu pelayanan puskeswan yang dibatasi akibat dari pandemi covid 19.

b) Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan keswan yang kurang memadai.

c) Belum adanya sistem pencatatan (recording) dalam pengelolaan obat hewan yang ada di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut.

2.

Perumusan dan Penetapan Isu

Isu dianalisis untuk mengetahui masalah pokok sehingga ditemukan isu prioritas. Penetapan isu prioritas menjadi bagian penting dalam proses pemecahan masalah dikarenakan dua alasan. Pertama, karena terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu tidak mungkin menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu semua masalah diselesaikan.

Beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan untuk

menetapkan prioritas masalah yaitu metode USG (Urgency,

(14)

8

Seriousness, Growth). Dalam rancangan ini, penentuan prioritas masalah menggunakan Metode USG yaitu merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring.

Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, dan kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar serta kemudahan dalam penyelesaian masalah. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

- Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah. Jika isu tersebut ditunda untuk diselesaikan, khawatir akan menimbulkan masalah-masalah lain. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

- Growth

Seberapa besar kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan

semakin memburuk apabila dibiarkan.

(15)

9

Indikator penilaian dalam analisis USG adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Indikator USG

NILAI KETERANGAN

1 Sangat Kecil

2 Kecil

3 Sedang

4 Besar

5 Sangat Besar

Hasil penentuan isu yang dianalisis menggunakan USG dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2 Identifikasi Isu

No Isu U S G Total Nilai

1 Waktu pelayanan puskeswan yang dibatasi akibat dari pandemic covid 19

3 3 3 9 III

2 Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan keswan yang kurang memadai

4 4 4 12 1

3 Kurangnya sumber daya manusia di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut

4 3 4 11 II

Berdasarkan Analisis USG tersebut, isu yang memiliki tingkat urgensi,

keseriusan dan kelayakan tertinggi adalah “Ketersediaan fasilitas

penunjang pelayanan keswan yang kurang memadai.” Dengan

terbatasnya anggaran untuk fasilitas penunjang, maka penulis akan

mereview penggunaan obat pada tahun 2020 sehingga dapat mengetahui

data obat yang tersedia, yang terpakai, dan kebutuhan obat yang benar –

benar dibutuhkan. Selain itu, data yang rapi dapat mencegah temuan

sehingga keadaan yang tidak diinginkan dapat dihindari.

(16)

10 E. RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut

Identifikasi Isu : 1. Waktu pelayanan puskeswan yang dibatasi akibat dari pandemic covid 19 2. Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan keswan yang kurang memadai

3. Kurangnya sumber daya manusia di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Isu yang Diangkat : Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan keswan yang kurang memadai

Gagasan Pemecah Isu : Upaya Peningkatan Kesehatan Hewan dengan Penyusunan “SIRAWAN” (Sistem Recording

Obat Hewan) di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut

(17)

11

Tabel 3 Matriks Rancangan Aktualisasi No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan

Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi 1 Konsultasi

dengan mentor terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

a. Membuat janji dengan mentor untuk konsultasi kegiatan

b. Melakukan konsultasi tentang rancangan Aktualisasi

c. Meminta persetujuan mentor terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

a.ditetapkannya waktu kegiatan yang akan dilaksanakan b. adanya masukkan dan saran dari mentor

a. AKUNTABILITAS:

Kejelasan target dan tanggung jawab b. NASIONALISME:

Bermusyawarah untuk menetapkan jadwal kegiatan c. ETIKA PUBLIK:

sopan ketika berdiskusi dengan mentor

d. KOMITMEN MUTU

efektif dan efisien ketika melaksanakan diskusi

e. ANTI KORUPSI jujur

f. WOG Koordinasi, Sinkronisasi g. PELAYANAN

Mendukung Misi

Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis

potensi daerah yang berdaya saing disertai pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan

Menguatkan nilai organisasi berupa

Komitmen,

Keteladanan,

Profesionalisme,

Integritas, dan

Disiplin

(18)

12

PUBLIK

Ketepatan Waktu h. MANAJEMEN ASN

Komunikasi, Efektif, Konsultasi

2 Merancang draft format

pencatatan (recording) obat hewan

a. Mencari referensi terkait standar format pencatatan obat b. Memilih dan mengkombinasikan format pencatatan obat

a. Dibuatnya format

pencatatan obat hewan

a. AKUNTABILITAS:

Kejelasan target dan tanggung jawab b. NASIONALISME:

Kerja keras, disiplin, musyawarah

c. ETIKA PUBLIK:

integritas, cermat d. KOMITMEN MUTU

efektif dan efisien e. ANTI KORUPSI Kerja keras

f. WOG Koordinasi g. PELAYANAN PUBLIK

Ketepatan Waktu, Profesional

h. MANAJEMEN ASN

Komunikasi, Efektif,

Mendukung Misi

Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis

potensi daerah yang berdaya saing disertai pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan

Menguatkan nilai organisasi berupa

Komitmen,

Keteladanan,

Profesionalisme,

Integritas, dan

Disiplin

(19)

13

kerjasama, Konsultasi 3 Membuat format

sistem pencatatan (recording) obat hewan

menggunakan Ms. Excel

a. Membuat format pencatatan obat hewan b. Melakukan konsultasi tentang format

pencatatan obat hewan c. Meminta persetujuan mentor terkait format yang akan dipakai

a. format

pencatatan obat hewan disetujui oleh mentor

a. AKUNTABILITAS:

Kejelasan target dan tanggung jawab b. NASIONALISME:

jujur, kerja keras, musyawarah c. ETIKA PUBLIK:

sopan, hormat d. KOMITMEN MUTU

Inovasi

e. ANTI KORUPSI jujur, kerja keras f. WOG

Simplifikasi g. PELAYANAN PUBLIK

Kemudahan, Profesional h. MANAJEMEN ASN

Efektif

Mendukung Misi

Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis

potensi daerah yang berdaya saing disertai pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan

Menguatkan nilai organisasi berupa

Komitmen, Keteladanan, Profesionalisme, Integritas, dan Disiplin

4 Melakukan perekapan dan pencatatan (recording) obat

a. Membuat jadwal untuk pencatatan obat hewan

b. melakukan perekapan

Rekap obat hewan mulai dimasukan ke dalam format

a. AKUNTABILITAS:

Kejelasan target dan tanggung jawab b. NASIONALISME:

Mendukung Misi

Meningkatkan kemandirian

Menguatkan nilai organisasi berupa

Komitmen,

(20)

14 hewan jumlah obat hewan

berdasarkan jenis dan tanggal expired

pencatatan Disiplin

c. ETIKA PUBLIK:

Jujur, cermat d. KOMITMEN MUTU

efektif dan efisien e. ANTI KORUPSI Disiplin, kerja keras f. WOG

Integrasi

g. PELAYANAN PUBLIK

Ketepatan Waktu h. MANAJEMEN ASN

Efektif

ekonomi masyarakat berbasis

potensi daerah yang berdaya saing disertai pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan

Keteladanan, Profesionalisme, Integritas, dan Disiplin

5 Melakukan diskusi dengan rekan kerja terkait format yang telah dibuat

Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai cara pengisian format pencatatan

Terdapat masukan dan saran dari rekan kerja

a. AKUNTABILITAS:

Transparan, partisipatif

b. NASIONALISME:

Kepentingan bersama

c. ETIKA PUBLIK:

sopan

d. KOMITMEN MUTU

efektif dan efisien e. ANTI KORUPSI

Mendukung Misi

Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis

potensi daerah yang berdaya saing disertai pengelolaan sumber daya

Menguatkan nilai organisasi berupa

Komitmen,

Keteladanan,

Profesionalisme,

Integritas, dan

Disiplin

(21)

15

jujur, berani f. WOG Koordinasi, Sinkronisasi g. PELAYANAN PUBLIK

Keterbukaan, kemudahan h. MANAJEMEN ASN

Komunikasi, Efektif, Konsultasi

alam secara berkelanjutan

6

Evaluasi dan pelaporan hasil akhir dari

kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan.

melakukan pelaporan kepada mentor/atasan kemudian melakukan perbaikan laporan

Laporan diperbaiki kemudian dicetak

a. AKUNTABILITAS:

Kejelasan target dan tanggung jawab b. NASIONALISME:

Disiplin

c. ETIKA PUBLIK:

taat perintah

d. KOMITMEN MUTU inovasi

e. ANTI KORUPSI kerja keras f. WOG

Koordinasi, Sinkronisasi g. PELAYANAN PUBLIK Ketepatan Waktu

h. MANAJEMEN ASN Komunikasi, Efektif, Konsultasi

Mendukung Misi Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi daerah yang berdaya saing disertai pengelolaan sumber daya alam secara

berkelanjutan

Menguatkan nilai organisasi berupa Komitmen, Keteladanan, Profesionalisme, Integritas, dan Disiplin

(22)

16 F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI

Ide n tifi ka si Isu

• Waktu pelayanan puskeswan yang dibatasi akibat dari

pandemi covid 19

• Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan keswan

yang kurang memadai

• Kurangnya sumber daya manusia di Dinas

Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Garut Isu y an g D ian gk at • Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan keswan

yang kurang memadai

Ke g ia tan

• Konsultasi dengan Mentor

• Merancang draft format

• Membuat Format

• Melakukan Perekapan dan Pencatatan

• Diskusi dengan Rekan Kerja

• Evaluasi dan Pelaporan Judul

Rancangan

Aktualisasi

(23)

17 G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

Jadwal pelaksanaan rancangan aktualisasi akan dilaksanakan pada 30 Agustus sampai dengan 8 Oktober 2021 yang tercantum pada Tabel 4.

Tabel 4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan

Pelaksanaan Minggu I

30 Agt – 1 Sep

Minggu II

6 – 11 Sep

Minggu III

13 – 18 Sep

Minggu IV

20 – 25 Sep

Minggu V

27 Sep – 2 Okt

Minggu VI

4 – 8 Okt

1 Konsultasi dengan mentor terkait

kegiatan yang akan dilaksanakan 2 Merancang draft format pencatatan

(recording) obat hewan 3

Membuat format sistem pencatatan (recording) obat hewan

menggunakan Ms. Excel 4 Melakukan perekapan dan

pencatatan (recording) obat hewan 5

Melakukan diskusi dengan rekan kerja mengenai cara pengisian format pencatatan (recording) 6

Evaluasi dan pelaporan hasil akhir

dari kegiatan-kegiatan yang telah

direalisasikan.

(24)

18

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2017. Pelayanan Publik Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2017. Whole of Government Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2017. Manajemen ASN Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-undang Nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan

Kesehatan Hewan

Referensi

Dokumen terkait

Karena fasilitas penunjang pengetahuan selain sekolah yang ada di Kota Surakarta hanya ada berupa perpustakaan yang kurang memadai (jumlah koleksi masih sedikit dan

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar di Indonesia, menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Dalam menyelesaikan masalah efisiensi pengumpulan data dan ketersediaan data yang mudah untuk diakses penulis menggunakan google drive untuk mengumpulkan data dan sebagai

Penulisan laporan kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan upaya mensosialisasikan prosedur pelayanan yakni alur dan syarat pelayanan dan segala informasi

Saran dengan adanya rancangan aktualisasi ini, penulis meminta dukungan kepada seluruh pegawai Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanabru, serta kritik dan saran

Belum optimalnya edukasi tentang babyblues dan cara penanganan gejala babyblues dengan teknik effleurage massage di Ruang Alamanda RSUP Dr Hasan Sadikin

b. Kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis digital di kelas 3B SDN 015 Kresna, karena sudah terbiasa menggunakan satu aplikasi penunjang seperti

Sebagai Sebuah kompetensi yang haris dikuasai oleh peserta Latsar CPNS, maka agenda Rancangan Aktualusasi ini akan melatih seorang CPNS untuk menemu kenali berbagai