• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN UNIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN UNIT"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

JUNI 2011

(2)

DAFTAR ISI

Daftar Isi ... 1

Kata Pengantar ... 2

I. PENDAHULUAN ... 3

II. TUJUAN ... 5

III. PERSYARATAN PENGUSUL ... 5

IV. MEKANISME IMPLEMENTASI ... 6

V. KOMPONEN PEMBIAYAAN... 7

VI. FORMAT RENCANA IMPLEMENTASI TAHUN 2011/2012 ... 9

VII. ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM ... 12

VIII. JADWAL PELAKSANAAN TAHUN 2011/2012 ... 14

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul dan Lembar Pengesahan ... 15

Lampiran 2. Indikator Rencana Strategi UMS Tahun 2009-2013 ... 17

Lampiran 3. Standar Akreditasi Institusi ... 24

Lampiran 4. Daftar Mata Anggaran UMS ... 52

Lampiran 5. Stratifikasi Jabatan Struktural di UMS ... 56

Lampiran 6. Ketentuan tarif perjalanan dinas UMS ... 57

Lampiran 7. Ketentuan tarif sopir dan BBM dalam pelayanan perjalanan dinas UMS. 60

Lampiran 8. Ketentuan tarif kepanitiaan pengadaan barang UMS ... 63

Lampiran 9. Ketentuan tarif rapat UMS ... 66

Lampiran 10. Ketentuan tarif seminar dan workshop/pelatihan ... 66

Lampiran 11. SK Rektor UMS No 049/IV/2011 Tentang Tim Pelaksana Penguatan

Program Studi UMS ... 68

(3)

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Program penguatan program studi yang sudah diawali pada tahun 2010/2011, dipandang memberikan

dampak yang signifikan bagi perkembangan sebuah program studi. Evaluasi terhadap program ini

menunjukkan besarnya keinginan dari hampir semua program studi agar program ini dilanjutkan dan

dikembangkan tidak hanya pada bidang akademik, namun juga mencakup bidang keuangan, sarana

dan prasarana, kemahasiswaan maupun bidang kerjasama. Selain hal itu, pimpinan universitas juga

menilai bahwa program ini dapat menjadi salah satu jalan bagi UMS untuk mewujudkan visi dan misi

UMS yang sudah disusun dalam bentuk Renstra tahun 2009-2013. Walaupun masih terdapat

kekurangan dalam pelaksanaan program, namun secara keseluruhan program ini mampu membawa

perubahan dalam dinamika pengembangan UMS, terutama dimulainya budaya perencanaan dan

pelaporan secara sistematis.

Panduan Rencana Implementasi Tahun 2011/2012 ini disusun untuk memberikan petunjuk yang lebih

detail dan lebih terarah bagi unit pengusul. Tim penyusun sudah mempertimbangkan beberapa aspek

yang dinilai perlu untuk disampaikan dalam panduan, sehingga program studi atau fakultas dapat lebih

mudah menyusun rencana implementasinya. Pemanfaatan sistem pengajuan dan pelaporan kegiatan

secara online, merupakan salah satu upaya dari universitas untuk menuju kepada tata kelola berbasis

elektronik (e-governance) yang diharapkan mampu membawa UMS menjadi organisasi yang modern

dan efisien.

Selaku pimpinan UMS, saya mengapresiasi semua upaya dan peran serta aktif dari segenap pihak yang

terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program ini, utamanya kepada semua dosen, pimpinan

program studi/fakultas, pimpinan lembaga-lembaga pendukung, dan tim pelaksana. Semoga semua

kegiatan yang kita laksanakan akan membawa manfaat yang besar bagi UMS khususnya, serta untuk

umat pada umumnya. Amiin.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Mei 2011

Rektor

(4)

PANDUAN PENYUSUNAN

RENCANA PENGEMBANGAN UNIT TAHUN 2011/2012

I. PENDAHULUAN

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) didirikan pada Tahun 1981 hasil penggabungan IKIP

Muhammadiyah Surakarta dan Institut Agama Islam Muhammadiyah. Peralihan tersebut disahkan

dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No: 0330/O/ DIKTI/1981.

Penyelenggara pendidikan tinggi UMS, yaitu Persyarikatan Muhammadiyah, memiliki status badan

hukum berdasar Besluit Pemerintah Hindia Belanda No. 81 Tahun 1914, No. 40 Tahun 1920 dan No. 36

Tahun 1921, serta Surat Dirjen Pembinaan Hukum Departemen Kehakiman RI No. J.A.5/160/4 Tanggal

8 September 1971.

UMS memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan aktivitas pendidikan tinggi. UMS bertekad

menjadikan Wacana Keilmuan dan KeIslaman sebagai filosofi penyelenggaraan dan pengembangan

institusi pendidikan tinggi. Penjabarannya dalam Visi UMS untuk menjadi Pusat Pendidikan Islam dan

pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks) yang Islami dan memberikan arah

perubahan. Misi UMS adalah: (1) mengembangkan Ipteks sebagai bagian dari ibadah kepada Allah

(integrated); dan (2) mengembangkan sumberdaya berdasarkan nilai-nilai keIslaman dan memberi

arah perubahan dalam rangka mewujudkan masyarakat utama.

Visi Misi UMS mengarahkan keberadaan UMS secara spesifik, yaitu dengan tujuan UMS untuk (Tujuan

1) menjadi universitas yang unggul di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan menghasilkan

lulusan berkualitas yang mengamalkan nilai-nilai Islam; dan (Tujuan 2) menjadi universitas yang

sustainable (berkelanjutan) dengan tata kelola yang baik. Selanjutnya dari kedua tujuan, dijabarkan

dalam bentuk sasaran sebagai berikut:

1.

Penguatan reputasi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk menuju

universitas terbaik di Indonesia (Tujuan 1)

2.

Mewujudkan proses pembelajaran berbasis penelitian dan ketrampilan (Tujuan 1)

3.

Membangun pondasi menuju universitas berkelas internasional (Tujuan 1)

4.

Sebagai pelopor pendidikan Islami dan pengembangan umat (Tujuan 1)

5.

Pemantapan pengelolaan asset (Tujuan 2)

6.

Penataan kelembagaan dan kepegawaian (Tujuan 2)

7.

Optimalisasi IT untuk pengelolaan lembaga (Tujuan 2)

8.

Peningkatan transparansi dan akuntabilitas tata kelola keuangan (Tujuan 2)

Komitmen UMS untuk mewujudkan dua tujuannya, direpresentasikan dengan kebijakan dan sasaran

mutu yang bertumpu pada program studi. Kebijakan Mutu UMS adalah UMS berkomitmen untuk

menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam keilmuan dan ketrampilan, serta mengembangkan riset

bidang IPTEKS yang dikenal secara internasional, sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman dan perundangan

yang berlaku dengan mengupayakan peningkatan mutu secara berkesinambungan.

Sasaran Mutu UMS adalah standar mutu yang diturunkan dari kebijakan mutu UMS yang bersifat

strategis, spesifik, dapat diukur, realistis, dan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu. Sasaran

Mutu yang ditetapkan secara internal oleh UMS tertera sebagai berikut:

(5)

1.

Mahasiswa lulus tepat waktu (≤ 4 tahun untuk S-1) minimal 10%.

2.

Lulusan bekerja pada bidang yang relevan dengan waktu tunggu 1 tahun minimal 40%, dan

bekerja sebagai wirausahawan (menciptakan lapangan kerja) dalam satu tahun pertama minimal

5%.

3.

Lulusan memiliki skor Tes Kompetensi Bahasa Inggris ≥ 450 minimal 50%.Skor yang digunakan

berdasar skala skor TOEIC (Test of English International Communication).

4.

Lulusan bisa mengaplikasikan Paket Office (Word Processor, Spread Sheet, Software Presentasi)

minimal 95%.

5.

Lulusan memiliki IPK ≥ 3,00 minimal 65%.

6.

Lulusan memiliki nilai AIK (Al-Islam Kemuhammadiyahan) ≥ B Minimal 90%.

7.

Dosen melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat ≥ 1 kali dalam 1 tahun minimal 50%.

8.

Dosen melakukan publikasi ilmiah dalam media terakreditasi ≥ 2 kali dalam 1 tahun minimal 25%.

Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, memiliki

karakteristik seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini:

Gambar 1. Karakteristik institusi Pendidikan Tinggi (UMS)

Program studi dan fakultas adalah bagian dari institusi yang secara langsung melaksanakan proses

perubahan input (calon mahasiswa) menjadi output (lulusan), sedangkan unit yang lain yang berada di

bawah koordinasi manajemen tiap bidang berfungsi sebagai pendukung pelaksanaan proses.

Dibutuhkan koordinasi yang intensif dan selaras agar pelaksanaan proses dapat sesuai dengan sasaran

mutu yang telah ditetapkan. Perbaikan proses harus terus dilakukan secara berkesinambungan.

Rapat Kerja Pimpinan (RAKERPIM) Bidang Akademik UMS Tahun 2011 telah mengamanatkan untuk

melanjutkan program penguatan program studi yang diperluas ke semua bidang. Selain hal tersebut,

juga diperlukan perubahan pada tata kelola pelaksanaan agar dapat berjalan lebih baik.

(6)

Untuk mewujudkan dari kedua tujuan yang ada dalam Renstra, UMS menentukan beberapa prioritas

program pengembangan, meliputi:

1.

Program Peningkatan Akreditasi Program Studi

2.

Program Kerja Sama dan Pembinaan Sekolah Mitra

3.

Program Kerja Sama dengan instansi/perusahaan/Perguruan Tinggi

4.

Program Riset Unggulan Program Studi

5.

Program Peningkatan Kualitas Pembelajaran berbasis Elektronik (E-Learning)

6.

Program Peningkatan Soft Skill Mahasiswa dan lulusan

Progam Peningkatan Akreditasi Program Studi telah dimulai tahun 2010 dengan dicanangkannya

program Penguatan Program studi tahun 2010-2014 yang berlanjut hingga sekarang. Terkait dengan

peningkatan akreditasi ditargetkan

1.

semua program studi yang belum terakreditasi atau terakreditasi terakreditasi C, dapat

memperoleh akreditasi B pada tahun 2013,

2.

semua program studi yang sudah terakreditasi A, maka harus dapat mempertahankan status

akreditasinya

3.

semua program studi yang saat ini mendapatkan status akreditasi B, diharapkan mampu

meraih status akreditasi A pada pengajuan selanjutnya.

Sedangkan untuk program 2-6 akan dimulai tahun 2011, yang akan dijadikan sebagai program khusus

pengembangan oleh unit-unit terkait. Diharapkan dengan model sinergi antara program studi /fakultas

dan unit-unit pendukung, proses pengembangan UMS dapat lebih terarah. Semua unit pendukung,

dalam waktu dekat juga akan diminta untuk membuat Rencana Pengembangan Unit (RPU), yang

mencakup pengembangan unitnya sendiri maupun untuk mendukung pengembangan program studi

dan fakultas.

Pengembangan Unit yang akan dilakukan, mengacu kepada Rencana Strategi UMS tahun 2009-2013

dan Standar Akreditasi Institusi yang mencakup 15 standar berdasarkan bidang pengembangan yang

akan dilakukan. Setiap aktivitas pengembangan yang akan dilakukan oleh unit, harus mengacu kepada

kedua dokumen tersebut, sehingga diharapkan akan terjadi keselarasan arah pengembangan.

II. TUJUAN

Tujuan dibuatnya rencana pengembangan unit adalah:

1.

tersusunnya evaluasi diri unit yang menunjukkan kesenjangan kondisi ideal yang dituju dengan

yang ada saat ini,

2.

berjalannya program unit yang berbasis aktivitas untuk mengatasi akar permasalahan yang ada,

serta dapat mendukung aktivitas pengembangan akademik yang dilakukan oleh program studi dan

fakultas.

III. PERSYARATAN PENGUSUL

Usulan program dari unit atau lembaga dapat disetujui untuk dijalankan bila memenuhi persyaratan

berikut:

1.

kepatuhan kepada peraturan dan kebijakan yang berlaku di UMS,

2.

bersedia mengikuti sistem dan prosedur pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dan

pengadaan barang/jasa UMS sebagai bagian kontrak pelaksanaan pengembangan unit atau

lembaga.

(7)

IV. MEKANISME IMPLEMENTASI

Secara garis besar, mekanisme implementasi pengembangan unit atau lembaga akan terbagi menjadi

beberapa aktivitas

1.

Penyusunan Laporan Evaluasi Diri

a.

Evaluasi diri dibuat untuk mengetahui kondisi aktual unit/lembaga saat ini.

b.

Unit/lembaga membuat penilaian kondisi unit/lembaga berdasarkan borang akreditasi

institusi.

2.

Penyusunan Rencana Pengembangan Unit/lembaga (RPU)

Berdasarkan hasil evaluasi diri, renstra UMS dan standar akreditasi institusi, unit membut

rencana pengembangan tahun 2011-2014, dengan mempertimbangkan ajuan

pengembangan oleh program studi/fakultas yang diajukan melewati mekanisme

RPPS/RPF.

3.

Penyusunan Rencana Implementasi Tahunan (RIT) 2011/2012.

a.

Rencana implementasi berisi jadwal kegiatan beserta kebutuhan anggaran nyata dan

detail yang dibutuhkan dalam waktu satu tahun

b.

RIT dibuat dengan periodisasi bulanan

4.

Review dokumen. Review dilaksanakan dalam bentuk desk evaluation oleh reviewer.

5.

Penyampaian hasil review, revisi dan negosiasi anggaran

a.

Reviewer menyampaikan hasil review kepada unit atau lembaga, dan langsung

dilakukan proses klarifikasi. Proses klarifikasi dilakukan melalui presentasi oleh unit

atau lembaga, dan dapat dihadiri oleh unit yang lain dan program studi atau fakultas.

b.

Proses penyampaian hasil review, revisi dan negosiasi akan dilakukan dalam waktu 1

hari.

c.

Kesepakatan negosiasi akan dituangkan dalam bentuk Berita Acara Negosiasi yang

ditandatangani oleh Reviewer dan Pimpinan unit atau lembaga.

6.

Penandatanganan Kontrak.

a.

Penandatangan kontrak dilakukan setelah hasil revisi mendapatkan persetujuan dari

reviewer

b.

Dokumen yang sudah disetujui, selanjutnya dijilid soft cover warna kuning dan

dikumpulkan selambat-lambatnya 7 hari setelah negosiasi.

c.

Dokumen kontrak ditandatangani oleh Pimpinan Universitas dan Pimpinan Unit atau

Lembaga.

7.

Pencairan anggaran

a.

Pencairan anggaran untuk unit atau lembaga tetap harus mendapat otorisasi dari

wakil rektor terkait, sebagai bagian dari pengendalian dan monitoring aktivitas dan

keuangan.

b.

Pengajuan pencairan anggaran dilakukan setiap 3 bulan, tetapi proses pencairan akan

dilakukan secara bulanan.

c.

Pencairan dana akan dilakukan jika unit sudah menyelesaikan SPJ keuangan sampai

dengan 3 bulan sebelum bulan pencairan. Misalnya, untuk pencairan bulan Juli 2011,

unit atau lembaga telah menyelesaikan SPJ sampai dengan bulan Maret 2011.

d.

Jika sebuah aktivitas memiliki durasi pelaksanaan lebih dari 1 bulan maka pencairan

anggaran dibuat secara bertahap sesuai kebutuhan.

8.

Pelaksanaan kegiatan pengembangan

a.

Kegiatan dilakukan berdasarkan RIT yang telah disepakati

b.

Dalam hal kegiatan tidak bisa terlaksana sesuai jadwal, maka dimungkinkan untuk

menggantinya hingga akhir tahun

(8)

9.

Pelaporan

a.

Keuangan

Pelaporan keuangan dilakukan oleh setiap unit atau lembaga dengan

mempertimbangkan peraturan penyusunan SPJ dari Kantor Keuangan

b.

Kegiatan

i.

Secara periodik (setiap bulan), unit atau lembaga harus melaporkan kegiatan

bulanan ke dalam jurnal kegiatan unit atau lembaga yang direncanakan

dilakukan secara online

ii.

Laporan kegiatan akan terbagi menjadi 3 lapis: internal manajemen, internal

manajemen + dosen + mahasiswa, publik (dapat diakses lewat website) oleh

masyarakat luas.

iii.

Pada akhir tahun, semua unit atau lembaga harus melaporkan secara tertulis

keseluruhan aktivitas pengembangan pada tahun yang bersangkutan.

10. Monitoring, Evaluasi dan Audit.

a.

Untuk menjamin keterlaksanaan kegiatan, maka akan diadakan monitoring pada

pertengahan periode anggaran (Januari)

b.

Evaluasi dilakukan secara periodik setiap tahun, dengan membandingkan indikator

yang tercapai dengan target, dan keterserapan anggaran.

c.

Anggaran yang tidak terserap akan dikembalikan ke Universitas.

d.

Audit dilakukan pada akhir tahun anggaran untuk mengetahui pemakaian anggaran

secara benar berdasarkan ajuan yang telah dibuat dalam RIT

V. KOMPONEN PEMBIAYAAN

A. Pengembangan Kelembagaan

1.

Rapat rutin, sebulan sekali.

Komponen yang dibiayai meliputi: transport peserta dan konsumsi. Durasi rapat rutin adalah

2-3 jam.

2.

Rapat kerja, satu kali dalam satu tahun.

Komponen yang dibiayai meliputi: transport peserta, konsumsi, bahan habis pakai,

kepanitiaan, tim perumus. Durasi rapat kerja adalah 6-8 jam.

3.

Seminar/Kajian, setahun maksimal dua kali.

Biaya didasarkan pada satuan biaya yang ditetapkan untuk UMS sebagaimana terlampir.

Komponen yang dibiayai meliputi: honor pembicara, transportasi dan akomodasi pembicara,

moderator, konsumsi (snack), seminar kit standar (map, blocknote, dan ballpoint), dekorasi

dan perlengkapan, kesekretariatan, kepanitiaan. Jika kegiatan seminar membutuhkan dana

tambahan untuk pencetakan prosiding, promosi seminar, konsumsi (makan) peserta, seminar

kit non standar (misal: tas, map ekslusif), maka biayanya harus diambilkan dari kontribusi

peserta atau sponsor.

4.

Aktivitas asosiasi, setahun maksimal empat kali.

Biaya didasarkan pada satuan biaya perjalanan dinas dan biaya pendaftaran pertemuan.

5.

Technical assistance, setahun maksimal sekali.

Pagu biaya maksimal Rp. 15.000.000,-.

6.

Studi banding, setahun maksimal sekali.

(9)

Komponen yang dibiayai meliputi transport pulang-pergi peserta studi banding, penginapan,

kenang-kenangan, lumpsum peserta (meliputi transport lokal, uang makan dan uang saku).

Peserta studi banding dibatasi hanya untuk pejabat atau karyawan yang berkepentingan

langsung.

7.

Perintisan dan Pelaksanaan Kerja Sama.

Komponen yang dibiayai meliputi: transport pulang-pergi peserta, penginapan,

kenang-kenangan, lumpsum peserta (meliputi transport lokal, uang makan dan uang saku),

perumusan dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Selain itu

dimungkinkan untuk mengundang lembaga/instansi yang terkait, dengan komponen biaya:

konsumsi, transport dan akomodasi tamu.

B. Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)

1.

In house training, setahun satu kali dengan berorientasi pada output berupa produk atau

kerampilan yang dapat disimulasikan pada saat akhir training. Komponen yang dibiayai

meliputi: biaya fasilitator (honor, transportasi dan akomodasi), transport peserta, konsumsi,

dekorasi dan perlengkapan, training kit, kesekretariatan, kepanitiaan

2.

Pengiriman Staf, jumlah staf yang dikirim dalam satu tahun maksimal separuh dari jumlah staf

pada tiap unit. Komponen biaya ini dapat digunakan untuk membiayai pendaftaran, uang

saku, transportasi, dan akomodasi. Uang saku, transportasi dan akomodasi, mengacu kepada

standar biaya perjalanan dinas UMS. Pagu maksimal tiap staf unit yang dikirim adalah Rp.

1.500.000,-.

C. Pengembangan Layanan

Secara umum, bentuk pengembangan layanan merupakan pengembangan system informasi dan

pengembangan sarana dan prasaran untuk mendukung layanan yang akan dikembangkan.

Pengembangan layanan berdasarkan evaluasi layanan utama yang dilakukan oleh unit selama ini

dalam rangka perbaikan layanan. Misalnya, pembuatan panduan bagi pengguna layanan yang dibuat

dalam bentuk yang mudah diakses oleh pengguna, komputerisasi layanan, pengembangan sistem

informasi dan dokumentasi, pengembangan web, pengembangan sistem manajemen, pembuatan

panduan, pelatihan dan lain sebagainya. Pagu anggaran disesuaikan berdasarkan proporsi anggaran

dan prioritas kegiatan. Bentuk pengembangan layanan dapat berupa:

1.

Layanan kepada mahasiswa

2.

Layanan kepada dosen/ karyawan

3.

Layanan kepada unit terkait/ program studi/ fakultas/ universitas

4.

Layanan kepada pihak eksternal

Keberhasilan pengembangan layanan harus dapat menunjukkan peningkatan pencapaian sasaran

mutu unit dan kepuasan pengguna layanan. Unit harus mengidentifikasi siapa pengguna layanan dan

bentuk layanan yang diberikan oleh unit. Setiap unit kerja dapat membuat rencana pengembangan

layanan berdasarkan tugas utama unit, sehingga tidak semua bentuk layanan harus dibuat rencana

pengembangannya.

(10)

VI. FORMAT RENCANA PENGEMBANGAN UNIT

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RANGKUMAN EKSEKUTIF

SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB I : EVALUASI DIRI

A.

Kelembagaan

-

Kelengkapan dan kesesuaian Struktur Organisasi sesuai dengan tugas unit

-

Standardisasi pelayanan unit yang telah dibakukan dalam bentuk prosedur-prosedur yang

disahkan pimpinan

-

Tugas dan Wewenang setiap staf unit dijabarkan dan dievaluasi terhadap tugas utama unit

B.

Sumberdaya Manusia

-

Kompetensi SDM yang diperlukan dengan yang tersedia

-

Kinerja SDM yang diukur dari pelaksanaan tugas

-

Pengembangan SDM yang pernah dilakukan dan diperlukan

C.

Sistem Informasi pendukung Layanan

-

Ketersediaan sistem informasi dalam pelaksanaan tugas unit

-

Tingkat pemanfaatan sistem informasi yang sudah tersedia dalam pelaksanaan tugas unit dan

pelayanan kepada pengguna

D.

Sarana dan Prasarana pendukung Layanan

-

Ketercukupan dan kesesuaian sarana prasarana dengan tugas unit

-

Pemanfaatan dan perawatan sarana

BAB II: RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 2011-2014

1.

Rencana Pengembangan

a)

Rencana Pengembangan Kelembagaan, upaya mewujudkan sistem manajemen yang baik dan

memenuhi prinsip good governance university dalam menjalankan aktivitas utama unit.

b)

Rencana Pengembangan Sumberdaya Manusia, upaya untuk memenuhi kompetensi dan

ketercukupan jumlah sumberdaya manusia yang seharusnya dimiliki oleh unit.

c)

Rencana Pengembangan Sistem Informasi untuk mendukung layanan, upaya untuk memenuhi

kebutuhan sistem informasi, sistem dokumentasi, serta dijitalisasi dokumen dalam

melaksanakan aktivitas unit.

d)

Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk mendukung layanan, upaya memenuhi

kebutuhan sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang tugas utama unit.

(11)

RENCANA PENGEMBANGAN UNIT UNIT ... No Aktivitas Pengembangan 2011/2012 2012/2013 2013/2014 Unit Terkait Ganjil Genap Ganjil Genap Ganjil Genap

I. KELEMBAGAAN

1 Pembuatan SOP unit ... QAC

2

3 ...

II. SUMBERDAYA MANUSIA 1

Pelatihan administrasi

untuk karyawan HRD

2 BAU

3 ...

III. SISTEM INFORMASI PENDUKUNG LAYANAN

1 Pengembangan SI unit IT 2

Updating data dan

informasi IT

3 ... PMB

IV. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG LAYANAN 1

Peningkatan sarana

untuk layanan dosen IT

2 MAINTENANCE

3 ...

2.

Indikator Kinerja, merupakan target kinerja yang harus dicapai terkait dengan aktivitas utama unit

yang dinyatakan secara spesifik, operasional, dan terukur. Indikator kinerja dapat diperoleh dari

standar akreditasi institusi atau renstra UMS tahun 2009-2013 yang sesuai dengan unit

masing-masing, namun setiap unit juga dimungkinkan untuk menambahkan indikator lain di luar dari

kedua dokumen di atas.

INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN UNIT UNIT ...

No. Indikator Kinerja Baseline

Target Capaian Akhir

2011/2012 2012/2013 2013/2014 I. KELEMBAGAAN

1 Tersusunnya SOP pelayanan unit ... 20% 90% 100% 100%

2 ...

II. SUMBERDAYA MANUSIA

1

2 ...

III. SISTEM INFORMASI PENDUKUNG LAYANAN

1

2 ...

IV. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG LAYANAN

1

(12)

BAB III: RENCANA IMPLEMENTASI TAHUN 2011/2012

RENCANA IMPLEMENTASI TAHUN 2011/2012 UNIT ... No Aktivitas Pengembangan PIC Nomor Indikator MA

Kebutuhan dana Tahun 2011/2012 (dalam ribuan rupiah)

TOTAL Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Pengembangan Kelembagaan

1 0

2 0

3 0

Sub Total Pengembangan Kelembagaan 0

Pengembangan Sumberdaya Manusia 1 2 3 Sub Total Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengembangan Sistem Informasi Pendukung Layanan 1 0

2 0

3 0

Sub Total Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Layanan 1 0

2 0

3 0 Sub Total Pengembangan Sarana dan Prasarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

LAMPIRAN

1.

Daftar Staf dan jabatannya

No

Nama

NIK/NIP

Pendidikan

(SD/SMP/SMA/

Diploma/S1/S2/S3)

Jabatan

1

2

3

Dst

2.

Rencana Pelatihan Staf Tahun 2011/2012

No

Nama

NIK/NIP

Jabatan

Rencana Pelatihan

1

2

3

Dst

(13)

3.

Daftar System Informasi yang sudah tersedia untuk mendukung aktivitas pelayanan

No

Nama System Informasi

Aktivitas yang didukung

Keterangan

1

2

3

Dst

4.

Daftar Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh unit untuk mendukung aktivitas pelayanan

No

Nama Sarana/prasarana

Aktivitas yang didukung

Keterangan

1

2

3

Dst

Dokumen keseluruhan ditulis dengan menggunakan huruf Times new Roman atau Arial atau Calibri,

ukuran 12, spasi 1 dan dicetak di atas kertas ukuran A4 dan disusun menggunakan perwajahan dan

tata tulis yang konsisten. Dokumen dicetak rangkap 2, dan ditata dalam binder clip yang dimasukkan

ke dalam map plastik warna hijau. Dokumen dikumpulkan paling lambat Selasa, 26 Juli 2011, sebelum

jam 16.00 WIB ke kantor Tim Pelaksana Penguatan Program Studi (Sebelah Timur QAC). Softcopy

dokumen dikirimkan dalam bentuk CD, dalam format *.doc dan *.xls.

VII. ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM

Untuk melaksanakan Program Penguatan Unit/Lembaga, dibutuhkan peran serta aktif dari segenap

civitas akademika program studi, pimpinan program studi, pimpinan fakultas, lembaga-lembaga

pendukung serta pimpinan universitas. Adapun peran dan tanggung jawab dari tiap-tiap elemen

adalah sebagai berikut:

1.

Wakil Rektor

a.

Mengendalikan kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing

b.

Memberikan persetujuan pencairan anggaran terhadap ajuan pencairan yang

dilakukan oleh program studi/fakultas/unit

c.

Mengeluarkan kebijakan yang dibutuhkan terkait dengan pelaksanaan pengembangan

pada bidang masing-masing.

2.

Quality Assurance Center (QAC)

a.

Mengkoordinir proses pelaksanaan program di tingkat universitas, sejak dari aktivitas

penyusunan RPPS hingga pelaporan

b.

Melakukan monitoring pelaksanaan pada pertengahan periode

c.

Mengevaluasi kinerja program studi pada akhir tahun

d.

Melakukan audit terhadap aktivitas yang dilakukan

3.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

a.

Memonitor aktivitas penelitian dan pengabdian kolaboratif untuk semua program

studi

b.

Memberi masukan kepada program studi terkait dengan penelitian dan pengabdian

kolaboratif

(14)

4.

Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Pembelajaran (P3AI)

a.

Memonitor aktivitas pengembangan kurikulum, PBM dsb

b.

Memberikan masukan kepada program studi untuk aktivitas pengembangan

kurikulum dan PBM.

c.

Menyediakan panduan pengembangan pembelajaran

5.

Language Center (LC)

a.

Memonitor aktivitas pengembangan bahasa asing, terutama peningkatan kemampuan

bahasa Inggris

b.

Memberikan masukan kepada program studi untuk aktivitas pengembangan

kemampuan bahasa asing dosen dan mahasiswa

6.

Biro Administrasi Akademik (BAA)

a.

Menyediakan data-data akademik pendukung penyusunan dan pelaksanaan kegiatan

b.

Mengkoordinir penyusunan kompilasi laporan

7.

Unit Information Technology (IT)

a.

Menyediakan perangkat lunak pendukung pelaporan dan monitoring secara online

b.

Memberikan dukungan layanan perawatan dan perbaikan system monitoring dan

evaluasi online.

c.

Menyediakan panduan pelaporan dan monitoring online

8.

Lembaga Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar (LPID)

a.

Memonitor pelaksanaan pengembangan ilmu-ilmu dasar oleh program studi

b.

Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan

9.

Perpustakaan

a.

Memonitor pelaksanaan pengadaan bahan pustaka

b.

Memberi masukan dan informasi kepada berkaitan dengan pengadaan bahan pustaka

baik yang buku maupun jurnal.

10.

Biro Administrasi Umum

a.

Mengkoordinir proses pengadaan barang dan jasa di tingkat universitas

b.

Menginventaris aset yang dibeli baik oleh program studi, fakultas maupun unit

11.

Biro Keuangan

a.

Melakukan proses pencairan anggaran berdasarkan ajuan dari program studi, fakultas

dan unit

b.

Mengevaluasi laporan penggunaan anggaran dari program studi, fakultas dan unit

12.

Biro Pengembangan PESMA KHMM, Kantor Internasional, Pengembangan SDM

a.

Mengkoordinir pelaksanaan pelatihan karyawan dan dosen (khusus bahasa Inggris)

b.

Membuat standar pengembangan kelas internasional

c.

Mengkoordinir pelaksanaan perintisan kerja sama internasional

13.

Unit Maintenance

(15)

VIII. JADWAL PELAKSANAAN TAHUN 2011/2012

KEGIATAN

W A K T U

Sosialisasi Panduan

Jum’at, 17 Juni 2011

Raker Unit

18 Juni – 25 Juli 2011

Pengumpulan Proposal RPU

Selasa, 26 Juli 2011

Desk Evaluation

Rabu, 27 Juli 2011

Revisi Proposal dan Negosiasi

Jum’at & Sabtu, 29-30 Juli 2011

Kontrak

Awal Agustus 2011

Pengajuan Pencairan

Awal Agustus 2011, Akhir September 2011,

Akhir Desember 2011, dan Akhir Maret 2012

Pencairan Anggaran

Sebelum tanggal 10 setiap bulan

Pelaporan Kegiatan dan Keuangan (on line)

Tiap akhir kegiatan

Pelaporan SPJ Keuangan

Tiap akhir bulan (baik terlaksana atau tidak)

Monev ½ Tahun

Januari 2012

Perubahan Kegiatan dan Anggaran

Januari 2012

Persetujuan Perubahan

Februari 2012

Monev Pelaksanaan 2011/2012

Agustus 2012

(16)

LAMPIRAN 1. CONTOH HALAMAN SAMPUL DAN LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA PENGEMBANGAN UNIT

TAHUN 2011 - 2014

UNIT/LEMBAGA...

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(17)

HALAMAN PENGESAHAN

Rencana Pengembangan Unit ... Universitas Muhammadiyah

Surakarta Tahun 2011 – 2014 telah disetujui dan disahkan sebagai dokumen resmi

pengembangan unit pada :

Hari ...

Tanggal ...

Mengetahui

Wakil Rektor I/II/III/IV*

Ketua/Kepala Unit/Lembaga ...

(18)

LAMPIRAN 2. INDIKATOR RENCANA STRATEGI UMS TAHUN 2009-2013

Indikator Pelaksanaan Strategi tiap Bidang Renstra UMS 2009-2013

Format penulisan indikator yang diambil dari renstra UMS : R-X1.X2.X3.X4

Keterangan:

R menunjukkan indikator berasal dari Renstra UMS

Digit pertama (X1) menunjukkan Tujuan

Digit kedua (X2) menunjukkan Sasaran

Digit ketiga (X3) menunjukkan Strategi

Digit keempat (X4) menunjukkan Indikator.

Contoh:

R-1.1.1.a berarti menunjukkan indikator dari renstra dari tujuan ke-1, sasaran ke-1, dan strategi ke-1,

dan indikator a, yaitu: Jumlah program studi yang mendapatkan status akreditasi A dari BAN PT.

Tujuan 1: Menjadi Universitas yang unggul di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dan

menghasilkan lulusan berkualitas yang mengamalkan nilai-nilai islam.

Sasaran

1.

Penguatan reputasi pendidikan, dan pengabdian pada masyarakat untuk menuju Universitas

terbaik di Indonesia.

Strategi

1.

PENINGKATKAN STATUS AKREDITASI PROGRAM STUDI.

Indikator

a.

Jumlah program studi yang mendapatkan status akreditasi A dari BAN PT

b.

Jumlah program studi dan lembaga yang mendapat status akreditasi dari ISO

c.

Jumlah artikel dosen yang dimuat dalam jurnal akreditasi nasional

d.

Jumlah dosen yang diundang untuk menjadi pembicara kunci dalam kegiatan ilmiah skala

nasional.

e.

Jumlah dosen yang menjadi dosen tamu di Universitas terkemuka lainnya

f.

Jumlah buku yang ditulis oleh dosen dan diterbitkan secara nasional

2.

PENINGKATAN KUALITAS MAHASISWA DENGAN SECARA BERTAHAP MENINGKATKAN

KUALITAS INPUT MAHASISWA DAN MENETAPKAN KUOTA RASIONAL UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PEMBELAJARAN

Indikator

a.

Peningkatan rasio pendaftar dan mahasiswa dari 1 : 2 menjadi 1 : 3.

b.

Peningkatan rasio pendaftar fresh graduated terhadap mahasiswa program pasca sarjana

3.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN YANG MENEKANKAN PADA PENINGKATAN SOFT SKILL

DIIKUTI DENGAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Indikator

a.

Terbentuknya lembaga pengembangan soft skill

b.

Integrasi pengembangan soft skill dengan kurikulum yang dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran.

(19)

c.

Mengembangkan budaya ilmiah dan akhlakul karimah kepada mahasiswa dalam rangka

pembentukan karakter unggul mahasiswa.

d.

Masa tenggang untuk bekerja

e.

Daya serap alumni

4.

PERCEPATAN PERTUMBUHAN PENELITIAN MULTIDISIPLIN DAN PENINGKATAN MUTU

PENELITIAN SERTA PENINGKATAN PERLINDUNGAN HKI.

Indikator

a.

Peningkatan rasio penelitian dosen pertahun

b.

Peningkatan penelitian yang mendapatkan paten

c.

Peningkatan pendanaan penelitian dari luar perguruan tinggi

5.

PENINGKATAN KEGIATAN PENELITIAN YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DAN

MASYARAKAT, DALAM RANGKA MENYELESAIKAN BERBAGAI MASALAH BANGSA MELALUI

TAHAPAN INKUBASI HASIL PENELITIAN DAN IMPELEMENTASI HASIL PENELITIAN MELALUI

PROGRAM PROMOSI DAN PEMASARAN.

Indikator

a.

Jumlah penelitian yang dimanfaatkan oleh industri

b.

Jumlah penelitian yang mengangkat problem dan keunggulan lokal (Indonesia)

c.

Jumlah pengabdian masyarakat berbasis penelitian

d.

Layanan laboratorium yang terakreditasi

e.

Adanya inkubasi hasil penelitian untuk pengembangan lanjut terhadap penelitian unggul

6.

PENYELENGGARAAN KEGIATAN ILMIAH BERSKALA NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL

Indikator

a.

Jumlah kegiatan ilmiah berskala nasional dan internasional yang diadakan sebagai sarana

peningkatan reputasi dosen

2.

Pemanfaatan hasil penelitian dalam proses pembelajaran

7.

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS PENELITIAN DOSEN MAUPUN

PENELITIAN LAIN DILUAR UMS YANG RELEVAN.

Indikator

a.

Jumlah jurnal online yang dilanggan

b.

Jumlah penelitian yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran

8.

PENGEMBANGAN PROGRAM PENELITIAN YANG RELEVAN DENGAN ARAH PENGEMBANGAN

PROGRAM STUDI YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN.

Indikator

a.

Jumlah grup penelitian dalam setiap program studi

b.

Jumlah penelitian yang dihasilkan oleh grup penelitian

c.

Jumlah program studi dengan arah pengembangan penelitian terpadu

d.

Jumlah penelitian dosen pengampu yang dimanfaatka dalam pembelajaran

9.

PROGRAM PEMBERIAN DUKUNGAN FASILITAS PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S1), TESIS (S2) DAN

DISERTASI (S3) DARI BERBAGAI SUMBER.

Indikator

(20)

b.

Pengembangan laboratorium terpadu

c.

Data base sarana laboratorium yang dapat dimanfaatkan lintas program studi

d.

Peningkatan dukungan finansial

10. PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASISI KETRAMPILAN DAN VOKASI DALAM

RANGKA MENINGKATKAN PERAN SERTA UMS UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN

PEMBANGUNAN

Indikator

a.

Jumlah dan kelengkapan teaching laboratory untuk program studi yang mengutamakan

ketrampilan.

b.

Jumlah program studi yang mengembangkan konsep teaching laborator.

3.

Membangun pondasi menuju Universitas berkelas internasional

11.

MENGEMBANGKAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS DOSEN YANG MEMENUHI

KUALIFIKASI INTERNASIONAL

Indikator

a.

Peningkatan kemampuan berbahasa inggris

b.

Jurnal kelas berstandat internasional (kelas internasional)

c.

Jumlah dosen yang menjadi visiting professor di Universitas mitra di luar negeri.

d.

Jumlah visiting professor dari luar negeri

12. PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SILABI SECARA BERKELANJUTAN UNTUK MEMENUHI

STANDAR INTERNASIONAL SECARA BERTAHAP, SERTA MEMILIH FOKOS PROGRAM STUDI

YANG MEMPUNYAI DAYA TARIK INTERNASIONAL DENGAN UPAYA MENGANGKAT

KEUNGGULAN LOKAL KETINGKAT DUNIA.

Indikator

a.

Pengembangan kurikulum untuk yang mengacu pada kurikulum internasional.

b.

Program studi yang mengembangkan keunggulan lokal yang ditawarkan secara

internasional

c.

Jumlah mahasiswa asing yang mengikuti kelas internasional

13. PENINGKATAN KERJA SAMA DENGAN UNIVERSITAS ASING YANG DIARAHKAN PADA

KERJASAMA PELAKSANAAN PENDIDIKAN, PENINGKATAN MUTU PROSES PENDIDIKAN DAN

KERJASAMA PENELITIAN.

Indikator

a.

Jumlah mitra PT internasional

b.

Jumlah penyelenggara program kaloborasi dengan PT asing

c.

Jumlah kerjasama dosen dengan PT asing dalam bidang penelitian dan pengembangan

pendidikan

d.

Jumlah dana asing yang digunakan dalam kegitan penelitian bersama

14. INTERNASIONALISASI HASIL PENELITIAN SECARA BERTAHAP DIMULAI DENGAN PENERBITAN

SALAH

SATU

JURNAL

TERAKREDITASI

MENGGUNAKAN

BAHASA

INGGRIS

YANG

DIPUBLIKASIKAN SECARA OLINE (OPEN ACCES) DAN MENDORONG DOSEN UNTUK

MEMPUBLIKASIKAN HASIL PENELITIAN DIJURNAL INTERNASIONAL.

(21)

Indikator

a.

Jumlah jurnal UMS yang dapat diakses oleh masyarakat ilmiah secara internasional

b.

Jumlah artikel dosen yang dimuat di jurnal internasional

c.

Jumlah dosen yang menjadi reviewer jurnal asing

d.

Rintisan jurnal yang terakreditasi nasional menjadi jurnal internasional

4.

Sebagai pelopor pendidikan islam dan pengembangan umat

15.

STRATEGI INTERNAL, PENGUATAN PENGAMALAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM LEMBAGA

MELALUI KEGIATAN YANG TERSTRUKTUR UNTUK KARYAWAN DAN MAHASISWA DAN SECARA

BERTAHAP DIKEMBANGKAN KURIKULUM YANG MENANAMKAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM

KEGITAN PEMBELAJARAN MAHASISWA.

Indikator

a.

Pelaksanaan kegitan ke-islaman ditingkat fakultas melibatkan dosen, karyawan

danmahasiswa

b.

Penegakan aturan disiplin karyawan dan mahasiswa pada tingkat fakultas

c.

Jumlah mata kuliah yang memasukan nilai -nilai islam secara eksplisit dalam proses

pembelajaran

16.

PENGEMBANGAN ILMU DAN TEORI BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM UNTUK BIDANG-BIDANG

YANG RELEVAN YANG MEWARNAI DINAMIKA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.

Indikator

a.

Jumlah karya ilmiah yang relevan berbasis teori islam yang ditulis oleh dosen UMS

17.

MENGEMBANGKAN PROGRAM YANG MEMPOSISIKAN UMS SEBAGAI PELOPOR LEMBAGA

PENDIDIKAN ISLAM UNTUK MEGEMBANGKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIBAWAHNYA SEBAGAI

LEMBAGA YANG BERKUALITAS DAN AKUNTABEL.

Indikator

a.

Pengembangan model pendidikan dan manajemen pendidikan dasar sampai menengah

atas yang mencerminkan pendidikan islam yang berkualitas, khususnya pada lembaga

pendidikan Muhammadiyah

b.

Jumlah sekolah berbasis islam, khususnya Muhammadiyah yang menjadi mitra untuk

pengembangan model pendidikan islam

18.

MENGEMBANGKAN

PROGRAM

YANG

MEMPOSISIKAN

UMS

SEBAGAI

PELOPOR

PENGEMBANGAN POTENSI UMAT ISLAM DIMASYARAKAT.

Indikator

a.

Jumlah masjid/ pesantren binaan untuk mengembangkan potensi umat

b.

Jumlah organisasi islam binaan sebagai wadah pengembangan potensi umat

19.

MENGEMBANGKAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SEBAGAI PUSAT PELAYANAN UMAT YANG

ISLAMI.

Indikator

a.

Adanya rintisan Rumah Sakit pendidikan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan

yang islami

(22)

Tujuan 2 : Terwujudnya Universitas yang berkelanjutan (suntainable) dengan tata kelola yang baik

Sasaran

1.

Pemantapan pengelolaan aset

Strategis

1.

PROGRAM INDENTIFIKASI DAN EVALUASI MENYELURUH TERHADAP KEGITAN PENGELOLAAN

ASET YANG DILAKUKAN UMS SAAT INI

Indikator

a.

Tersusunya laporan menyeluruh tentang pengelolaan aset UMS

2.

PENYUSUNAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PENGELOLAAN ASET

Indikator

a.

Tersusunnya SOP pengelolaan aset

b.

Adanya sistem informasi terpadu tentang pengelolaan aset

3.

PENGUATAN FUNGSI LEMBAGA AUDITOR INTERNAL DALAM PENGELOLAAN ASET

Indikator

a.

Ditetapkannya aset sebagai salah satu item yang di-audit

2.

Penataan kelembagaan dan kepegawaian

4.

PENATAAN ORGANISASI UMS YANG MEMENUHI STANDAR GOOD GOVERNANCE

Indikator

a.

Struktur organisasi yang mengacu pada standar good govermence (trasparansi,

akuntabilitas dan partisipasi)

5.

ANALISIS DAN EVALUASI KOMPETENSI DAN DISKRIPSI TUGAS (HAK, KEWAJIBAN, WEWENANG,

DAN TANGGUNG JAWAB) SETIAP JABATAN SAMPAI PADA UNIT-UNIT PELAKSANAAN

Indikator

a.

Pedoman yang memuat tentang diskripsi tugas dan kompetensi yang diperlukan pada

setiap posisi sampai pada unit-unit pelaksanaan

b.

Pedoman pelatihan untuk peningkatan kompetensi karyawan

c.

Pedoman evaluasi pelaksanaan tugas oleh pejabat di lingkungan UMS

6.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKSANAAN SENTRALISASI ANTARA UNIVERSITAS

DAN UNIT-UNIT PELAKSANA

Indikator

a.

Pedoman otonomi pada unit-unit pelaksanaan

b.

Pedoman sentralisasi yang tidak bertentangan dengan otonomi pada unit-unit pelaksana

7.

MENGEMBANGKAN SISTEM MONITORING DAN PENILAIAN KARYAWAN UNTUK EVALUASI

KARIR DAN KINERJA KARYAWAN

Indikator

a.

Instrumen penilaian kinerja

b.

Pedoman perencanan karir

(23)

8.

EVALUASI DAN PENINGKATAN PENGARSIPAN DATA-DATA KARYAWAN

Indikator

a.

SOP pengarsipan data-data karyawan

b.

Sistem informasi data-data karyawan

9.

MENINGKATKAN SISTEM KESEJAHTERAAN KARYAWAN

Indikator

a.

Sistem kompensasi berbasisi kinerja (reward and punishment)

b.

Jaminan pesiun karyawan

c.

Jaminan kesehatan karyawan dan keluarga

d.

Jaminan kecelakaan kerja karyawan

3.

Optimalisasi IT untuk pengelolaan Lembaga

10.

MEMPERLUAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR IT

Indikator

a.

Laporan evaluasi dan rencana pengembangan infrastruktur IT

b.

Evaluasi dan rencana peningkatan bandwidth

11.

MENYEMPURNAKAN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YANG LENGKAP, AKURAT

DAN MUTAKHIR

Indikator

a.

Meningkatnya prosentase penggunaan jaringan dan internet untuk mendukung pekerjaan

b.

Sistem manajemen akses

c.

Prosedur perluasan jaringan

d.

Pengembangan dan pelembagaan pengelolaan web

12.

MENGEMBANGKAN E-LEARNING

Indikator

a.

Jurnal fakultas/ jurusan yang menerapkan e-learning

13.

MENGEMBANGKAN E-MANAGEMENT BAIK DALAM BIDANG AKADEMIK MAUPUN NON

AKADEMIK

Indikator

a.

Rancangan pengembangan e-management

14.

MEMPERTAHANKAN DAN MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN BERBASIS IT

Indikator

a.

Laporan evaluasi dan rencana pengembangan perpustakaan berbasis IT

b.

Peningkatan akses jurnal baik dari sisi pengguna maupun jenis jurnal

4.

Peningkatan trasparansi dan akuntabilitas tatakelola keuangan

15.

MENGKAJI POS-POS MATA ANGGARAN, MERUMUSKAN STANDAR EFISIENSI DAN

AKUNTABILITAS PENGELUARAN KEUANGAN YANG DIDASARKAN PADA ASAS PEMERATAAN

Indikator

a.

Tersusunnya RAB yang trasparan, akuntabel, efisien yang memperhatikan keadilan dan

pemerataan pada setiap unit pelaksana

(24)

b.

Terselesaikannya laporan keuangan periode sebelumnya

c.

Tersusunnya standar efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

16. MENYUSUN SISTEM AKUNTANSI YANG TRANSPARAN, AKUNTABEL SESUAI STANDAR BAKU

DAN MAUPUN MENDUKUNG PENGEMBANGAN

Indikator

a.

Sistem pelaporan keuangan yang akuntabel

b.

Pelaporan dana non budgeter yang terkelola oleh unit

17.

MENINGKATKAN FUNGSI DAN KUALITAS SISTEM AUDIT INTERNAL

Indikator

a.

Menurunnya hasil temuan pelanggaran dari hasil audit baik dari segi jumlah maupun nilai

b.

Terselenggaranya sistem akuntansi yang standar

c.

Tidak lanjut terhadap temuan hasil audit

d.

Keterlibatan komisi disiplin dalam tindak lanjut terhadap temian hasil audit

18.

MENGEMBANGKAN PENDANAAN YANG MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN,

KEBERLANJUTAN DAN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.

Indikator

a.

Peningkatan sumber pendanaan di luar SPP mahasiswa

b.

Rintisan sumber dana dari alumni

c.

Pedoman pengelolaan unit-unit usaha dibawah LWT (Lembaga Wakaf Tunai)

d.

Peningkatan jumlah dana abadi.

(25)
(26)

AKREDITASI

INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

KUMPULAN INSTRUMEN

STANDAR AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

JAKARTA 2007

(27)

STANDAR-1. KEPEMIMPINAN

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

1.1. Perguruan tinggi menerapkan mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan

kepantasan

Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan secara konsisten dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur yang jelas dan terdokumentasi dengan baik

Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan secara konsisten dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur yang jelas tetapi tidak terdokumentasikan dengan baik

Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan, tetapi tidak mudah ditemukan dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur, dan tidak terdokementasi

Badan normatif tertinggi tidak dilibatkan dalam perumusan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan

1.2. Perguruan tinggi melaksanakan rencana strategis perguruan tinggi yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi, yang tercermin dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja.

Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi dan ada bukti-bukti pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam bentuk laporan

Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi dan ada bukti-bukti pelaksanaan, tanpa ada monitoring dan evaluasi

Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi tanpa ada bukti-bukti pelaksanaan

Unit kerja hanya memiliki dokumen yang berisi renstra yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi

1.3 Perguruan tinggi melakukan

sosialissasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada komunitas institusi.

Renstra disosialisasikan kepada:

(1) Seluruh Pimpinan unit (2) Dosen (3) Mahasiswa (4) Karyawan (5) External Stakeholder Dengan cara: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak (3) Media elektronik

Renstra disosialisasikan kepada: (6) Seluruh Pimpinan unit (7) Dosen (8) Mahasiswa (9) Karyawan (10)External Stakeholder Dengan cara: (1) Media cetak (2) Media elektronik Renstra disosialisasikan kepada:

(11)Seluruh Pimpinan unit (12)Karyawan Dengan cara: (1) Media cetak (2) Media elektronik Renstra tidak disosialisasikan kepada: (13)Seluruh Pimpinan unit (14)Dosen (15)Mahasiswa (16)Karyawan (17)External Stakeholder

(28)

KOMPONEN/PARAMETER SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

1.4 Perguruan tinggi memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif.

Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya terdokumentasi dan ditindaklanjuti

Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya terdokumentasi, tetapi tidak ditindaklanjuti

Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya, tetapi tidak terdokumentasi dan tidak ditindaklanjuti

Tidak ad mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra.

STANDAR-2. KEMAHASISWAAN

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

2.1 Perguruan tinggi memilki unit-unit pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan

Ada semua unit (5 jenis) pelayanan mahasiswa.

Ada sebagian besar (3-4 jenis) unit pelayanan mahasiswa

Ada sebagian unit (1-2 jenis) pelayanan mahasiswa

Tidak adanya unit pelayanan mahasiswa

2.2 Perguruan tinggi menyediakan unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa.

Ada bukti pelayanan mahasiswa yang didukung denga tersedianya:

(1) dana

(2) sarana dan prasarana (3) pembimbingan (4) agenda kegiatan yang

terdokumentasi dengan baik

Ada bukti pelayanan mahasiswa yang didukung denga tersedianya:

(1) dana

(2) sarana dan prasarana (3) pembimbingan (4) agenda kegiatan tetapi

tidak terdokumentasi dengan baik

Ada bukti pelayanan mahasiswa, tetapi tidak didukung dengan dana meskipun tersedia: (1) sarana dan prasarana (2) pembimbingan (3) agenda kegiatan

Tidak ada bukti pelayanan mahasiswa

2.3 Perguruan tinggi memilki kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi.

Ada bukti kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak

(3) Media elektronik yang terdokumentasi dengan baik

Ada bukti kode etik tertulis dan tersosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak

(3) Media elektroniktetapi tidak ada bukti yang terdokumentasi dengan baik

Ada bukti kode etik tertulis, tetapi tidak tersosialisasi.

Tidak ada kode etik mahasiswa secara tertulis

(29)

KOMPONEN/PARAMETER SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

dalam kegiatan ilmiah mahasiswa dan dalam bidang minat dan bakat di tingkat lokal/ nasional/ regional/ global. mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni

Pada tingkat nasional dan internasional mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni Pada tingkat nasional

mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni pada tingkat lokal

kegiatan mahasiswa

2.4.2 Partisipasi dan prestasi mahasiswa : Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir)

Prestasi dalam bidang minat dan bakat (olahraga, seni dan lain-lain) ditingkat nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir)

> 5 kali juara tingkat nasional atau 1 kali juara di tingkat internasional

> 5 kali juara tingkat nasional atau 1 kali juara di tingkat internasional

5-4 kali juara tingkat nasional

5-4 kali juara tingkat nasional

3-2 kali juara tingkat nasional

3-2 kali juara tingkat nasional

≤ 1 kali juara tingkat nasional

≤ 1 kali juara tingkat nasional

2.5 Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan.

Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan secara berkelanjutan.

Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan, tetapi tidak secara berkelanjutan.

Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa, tetapi hasilnya tidak digunakan untuk

perbaikan kinerja yang relevan.

Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa.

STANDAR-3. SUMBERDAYA MANUSIA

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

3.1 Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, penghargaan

Ada dokumen tertulis tentang sistem:

(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan

pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan

Ada dokumen tertulis tentang sistem:

(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan

pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan

Ada dokumen tertulis tentang sistem:

(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan

pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan

Tidak ada dokumen tertulis tentang sistem:

(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan

pemberhentian pegawai (3) orientasi dan

(30)

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan.

(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang

transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi.

(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang berbasis pada meritokrasi, tetapi tidak transparan dan akuntabel.

(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, tetapi tidak transparan dan akuntabel serta tidak berbasis pada meritokrasi.

(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi

. 3.2. Kecukupan kualifikasi dan jabatan

akademik dosen

3.2.1. Rasio dosen tetap dan mahasiswa Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1: ≤10 sampai 1:15

Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1:16 sampai 1:20

Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1:21 sampai 1:30

Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1: >30 3.2.2Dosen tetap berpendidikan minimal

magister

Lebih dari 80% dosen telah berpendidikan minimal magister

Antara 71-80% dosen telah berpendidikan minimal magister

Antara 60-70% dosen telah berpendidikan minimal magister

Kurang dari 60% dosen telah berpendidikan minimal magister

3.2.3 Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya.

Lebih dari 35% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti

Lebih dari 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.

Lebih dari 25% sampai dengan 35% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti.

Antara 55% sampai 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.

Lebih dari 15% sampai dengan 25% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti.

Antara 55% - 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.

Kurang dari 15% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti.

Lebih dari 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.

3.2.4.Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala,

Lebih dari 20% dari dosen tetap

Lebih dari 50% dari dosen tetap

Antara 15% -20% dari dosen tetap

Antara 40% -50% dari dosen tetap

Antara 10% - 14% dari dosen tetap

Antara 30% - 39% dari dosen tetap

<10% dari dosen tetap

<30% dari dosen tetap 3.3 Perguruan tinggi melakukan survey

kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya

Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung dan

Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung dan

Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung, tetapi

Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung.

(31)

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

3.4. Perguruan tinggi memiliki Kode etik dosen dan tenaga kependidikan.

Ada kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak

(3) Media elektronik yang terdokumentasi dengan baik

Ada kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak

(3) Media elektronik tetapi tidak ada bukti yang terdokumentasi dg baik

Ada kode etik tertulis, tetapi tidak ada bukti sosialisasi.

Tidak ada kode etik mahasiswa secara tertulis

3.4 Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan

Lebih dari 70% tenaga kependidikan bersertifikat 61-70 % tenaga kependidikan bersertifikat 51-60% tenaga kependidikan bersertifikat ≤50% tenaga kependidikan bersertifikat

STANDAR-4. KURIKULUM

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

4.1 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan.

Ada

(1)kebijakan, (2)peraturan, (3)pedoman atau buku

panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala. Ada (1) kebijakan,

(2) peraturan, tetapi tidak ada pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala.

Ada kebijakan, tetapi tidak ada (1) peraturan,

(2) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala. Tidak ada (1)kebijakan, (2)peraturan, (3)pedoman atau buku

panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala.

4.2 Perguruan tinggi memiliki komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan,

Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas,

memadai, dan realisasi

Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas dan

memadai, tetapi realisasi

Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas, tetapi tidak memadai dan

Tidak ada alokasi dana dalam anggaran institusi

(32)

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

4.3 Perguruan tinggi memiliki bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan,

mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum.

Ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi dan melakukan tindaklanjut untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan.

Ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi, tetapi tidak ada tindaklanjut.

Ada bukti tertulis tentang pemutakhiran kurikulum program studi, tetapi tidak dianalisis dan dievaluasi.

Tidak ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi.

STANDAR-5. PRASARANA DAN SARANA

KOMPONEN/PARAMETER

HARKAT DAN PERINGKAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

5.1 Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pula pola pelaporan secara berkala dari unit pelaksana kepada pihak manajemen serta dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen).

Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi mengenai: (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) pemeliharaan, (4) pemutakhiran, (5) penghapusan

(6) resource sharing dengan

sistem pelaporan secara berkala yang

memanfaatkan teknologi informasi atau secara manual

Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi mengenai: (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) pemeliharaan, (4) pemutakhiran, (5) penghapusan (6) resource sharing tetapi

tidak ada sistem pelaporan secara berkala

Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi tetapi tidak lengkap mencakup semua aspek mengenai: (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) pemeliharaan, (4) pemutakhiran, (5) penghapusan (6) resource sharing dan

tidak ada sistem pelaporan secara berkala

Tidak ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi

5.2 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti

Ada dokumen tertulis mengenai:

(1) kebijakan, (2) peraturan,

Ada dokumen tertulis mengenai:

(1) kebijakan, (2) peraturan,

Ada dokumen tertulis, tetapi tidak lengkap mengenai: (1) kebijakan,

(2) peraturan,

Tidak ada dokumen tertulis mengenai:

(1) kebijakan, (2) peraturan,

Gambar

Gambar 1. Karakteristik institusi Pendidikan Tinggi (UMS)

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam kehidupan sehari-sehari sesunggunya adalah makluk sosial yang mna sering berinteraksi dengan bahasa. Bahas lisan dan bahas tertulis sering kali diguunakan untuk

Petama, dalam melakukan pembelajaran pembelajaran kooperatif dikelas guru telah melakukan pembelajaran dengan membuat siswa saling kertergantungan antara siswa –

Grafik Nilai Tengah Kelompok Variabel Tipologi Pemusatan Aktivitas Ekonomi di Kawasan Joglosemar ... Peta Hirarki Pemusatan

Dengan demikian pendidikan teknologi yang diberikan secara proporsional mengembangkan keterampilan berpikir teknologi dan keterampilan vokasional sebagai akumalasi dari

Nara sumber jero balian mengenal semua spesies tanaman obat (47 spesies), nara sumber masyarakat bali setempat mengenal 40 spesies dari 47 tanaman obat dan pedagang ceraken di

Sebelum adanya pengaruh modern ataupun pengaruh dari budaya lain, hukum pengusaan tanah di Desa Parulohan disesuikan dengan hukum adat dan bius yang berlaku, adapun hukum

Proses peradangan pada OMSK tipe tubotimpani hanya terbatas pada mukosa saja dan biasanya tidak mengenai tulang. Tipe tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral

Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap tingkat pelayanan ruas jalan studi seperti telah dijelaskan pada