UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JUNI 2011
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
Kata Pengantar ... 2
I. PENDAHULUAN ... 3
II. TUJUAN ... 5
III. PERSYARATAN PENGUSUL ... 5
IV. MEKANISME IMPLEMENTASI ... 6
V. KOMPONEN PEMBIAYAAN... 7
VI. FORMAT RENCANA IMPLEMENTASI TAHUN 2011/2012 ... 9
VII. ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM ... 12
VIII. JADWAL PELAKSANAAN TAHUN 2011/2012 ... 14
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul dan Lembar Pengesahan ... 15
Lampiran 2. Indikator Rencana Strategi UMS Tahun 2009-2013 ... 17
Lampiran 3. Standar Akreditasi Institusi ... 24
Lampiran 4. Daftar Mata Anggaran UMS ... 52
Lampiran 5. Stratifikasi Jabatan Struktural di UMS ... 56
Lampiran 6. Ketentuan tarif perjalanan dinas UMS ... 57
Lampiran 7. Ketentuan tarif sopir dan BBM dalam pelayanan perjalanan dinas UMS. 60
Lampiran 8. Ketentuan tarif kepanitiaan pengadaan barang UMS ... 63
Lampiran 9. Ketentuan tarif rapat UMS ... 66
Lampiran 10. Ketentuan tarif seminar dan workshop/pelatihan ... 66
Lampiran 11. SK Rektor UMS No 049/IV/2011 Tentang Tim Pelaksana Penguatan
Program Studi UMS ... 68
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Program penguatan program studi yang sudah diawali pada tahun 2010/2011, dipandang memberikan
dampak yang signifikan bagi perkembangan sebuah program studi. Evaluasi terhadap program ini
menunjukkan besarnya keinginan dari hampir semua program studi agar program ini dilanjutkan dan
dikembangkan tidak hanya pada bidang akademik, namun juga mencakup bidang keuangan, sarana
dan prasarana, kemahasiswaan maupun bidang kerjasama. Selain hal itu, pimpinan universitas juga
menilai bahwa program ini dapat menjadi salah satu jalan bagi UMS untuk mewujudkan visi dan misi
UMS yang sudah disusun dalam bentuk Renstra tahun 2009-2013. Walaupun masih terdapat
kekurangan dalam pelaksanaan program, namun secara keseluruhan program ini mampu membawa
perubahan dalam dinamika pengembangan UMS, terutama dimulainya budaya perencanaan dan
pelaporan secara sistematis.
Panduan Rencana Implementasi Tahun 2011/2012 ini disusun untuk memberikan petunjuk yang lebih
detail dan lebih terarah bagi unit pengusul. Tim penyusun sudah mempertimbangkan beberapa aspek
yang dinilai perlu untuk disampaikan dalam panduan, sehingga program studi atau fakultas dapat lebih
mudah menyusun rencana implementasinya. Pemanfaatan sistem pengajuan dan pelaporan kegiatan
secara online, merupakan salah satu upaya dari universitas untuk menuju kepada tata kelola berbasis
elektronik (e-governance) yang diharapkan mampu membawa UMS menjadi organisasi yang modern
dan efisien.
Selaku pimpinan UMS, saya mengapresiasi semua upaya dan peran serta aktif dari segenap pihak yang
terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program ini, utamanya kepada semua dosen, pimpinan
program studi/fakultas, pimpinan lembaga-lembaga pendukung, dan tim pelaksana. Semoga semua
kegiatan yang kita laksanakan akan membawa manfaat yang besar bagi UMS khususnya, serta untuk
umat pada umumnya. Amiin.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Mei 2011
Rektor
PANDUAN PENYUSUNAN
RENCANA PENGEMBANGAN UNIT TAHUN 2011/2012
I. PENDAHULUAN
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) didirikan pada Tahun 1981 hasil penggabungan IKIP
Muhammadiyah Surakarta dan Institut Agama Islam Muhammadiyah. Peralihan tersebut disahkan
dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No: 0330/O/ DIKTI/1981.
Penyelenggara pendidikan tinggi UMS, yaitu Persyarikatan Muhammadiyah, memiliki status badan
hukum berdasar Besluit Pemerintah Hindia Belanda No. 81 Tahun 1914, No. 40 Tahun 1920 dan No. 36
Tahun 1921, serta Surat Dirjen Pembinaan Hukum Departemen Kehakiman RI No. J.A.5/160/4 Tanggal
8 September 1971.
UMS memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan aktivitas pendidikan tinggi. UMS bertekad
menjadikan Wacana Keilmuan dan KeIslaman sebagai filosofi penyelenggaraan dan pengembangan
institusi pendidikan tinggi. Penjabarannya dalam Visi UMS untuk menjadi Pusat Pendidikan Islam dan
pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks) yang Islami dan memberikan arah
perubahan. Misi UMS adalah: (1) mengembangkan Ipteks sebagai bagian dari ibadah kepada Allah
(integrated); dan (2) mengembangkan sumberdaya berdasarkan nilai-nilai keIslaman dan memberi
arah perubahan dalam rangka mewujudkan masyarakat utama.
Visi Misi UMS mengarahkan keberadaan UMS secara spesifik, yaitu dengan tujuan UMS untuk (Tujuan
1) menjadi universitas yang unggul di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan menghasilkan
lulusan berkualitas yang mengamalkan nilai-nilai Islam; dan (Tujuan 2) menjadi universitas yang
sustainable (berkelanjutan) dengan tata kelola yang baik. Selanjutnya dari kedua tujuan, dijabarkan
dalam bentuk sasaran sebagai berikut:
1.
Penguatan reputasi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk menuju
universitas terbaik di Indonesia (Tujuan 1)
2.
Mewujudkan proses pembelajaran berbasis penelitian dan ketrampilan (Tujuan 1)
3.
Membangun pondasi menuju universitas berkelas internasional (Tujuan 1)
4.
Sebagai pelopor pendidikan Islami dan pengembangan umat (Tujuan 1)
5.
Pemantapan pengelolaan asset (Tujuan 2)
6.
Penataan kelembagaan dan kepegawaian (Tujuan 2)
7.
Optimalisasi IT untuk pengelolaan lembaga (Tujuan 2)
8.
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas tata kelola keuangan (Tujuan 2)
Komitmen UMS untuk mewujudkan dua tujuannya, direpresentasikan dengan kebijakan dan sasaran
mutu yang bertumpu pada program studi. Kebijakan Mutu UMS adalah UMS berkomitmen untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam keilmuan dan ketrampilan, serta mengembangkan riset
bidang IPTEKS yang dikenal secara internasional, sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman dan perundangan
yang berlaku dengan mengupayakan peningkatan mutu secara berkesinambungan.
Sasaran Mutu UMS adalah standar mutu yang diturunkan dari kebijakan mutu UMS yang bersifat
strategis, spesifik, dapat diukur, realistis, dan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu. Sasaran
Mutu yang ditetapkan secara internal oleh UMS tertera sebagai berikut:
1.
Mahasiswa lulus tepat waktu (≤ 4 tahun untuk S-1) minimal 10%.
2.
Lulusan bekerja pada bidang yang relevan dengan waktu tunggu 1 tahun minimal 40%, dan
bekerja sebagai wirausahawan (menciptakan lapangan kerja) dalam satu tahun pertama minimal
5%.
3.
Lulusan memiliki skor Tes Kompetensi Bahasa Inggris ≥ 450 minimal 50%.Skor yang digunakan
berdasar skala skor TOEIC (Test of English International Communication).
4.
Lulusan bisa mengaplikasikan Paket Office (Word Processor, Spread Sheet, Software Presentasi)
minimal 95%.
5.
Lulusan memiliki IPK ≥ 3,00 minimal 65%.
6.
Lulusan memiliki nilai AIK (Al-Islam Kemuhammadiyahan) ≥ B Minimal 90%.
7.
Dosen melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat ≥ 1 kali dalam 1 tahun minimal 50%.
8.
Dosen melakukan publikasi ilmiah dalam media terakreditasi ≥ 2 kali dalam 1 tahun minimal 25%.
Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, memiliki
karakteristik seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. Karakteristik institusi Pendidikan Tinggi (UMS)
Program studi dan fakultas adalah bagian dari institusi yang secara langsung melaksanakan proses
perubahan input (calon mahasiswa) menjadi output (lulusan), sedangkan unit yang lain yang berada di
bawah koordinasi manajemen tiap bidang berfungsi sebagai pendukung pelaksanaan proses.
Dibutuhkan koordinasi yang intensif dan selaras agar pelaksanaan proses dapat sesuai dengan sasaran
mutu yang telah ditetapkan. Perbaikan proses harus terus dilakukan secara berkesinambungan.
Rapat Kerja Pimpinan (RAKERPIM) Bidang Akademik UMS Tahun 2011 telah mengamanatkan untuk
melanjutkan program penguatan program studi yang diperluas ke semua bidang. Selain hal tersebut,
juga diperlukan perubahan pada tata kelola pelaksanaan agar dapat berjalan lebih baik.
Untuk mewujudkan dari kedua tujuan yang ada dalam Renstra, UMS menentukan beberapa prioritas
program pengembangan, meliputi:
1.
Program Peningkatan Akreditasi Program Studi
2.
Program Kerja Sama dan Pembinaan Sekolah Mitra
3.
Program Kerja Sama dengan instansi/perusahaan/Perguruan Tinggi
4.
Program Riset Unggulan Program Studi
5.
Program Peningkatan Kualitas Pembelajaran berbasis Elektronik (E-Learning)
6.
Program Peningkatan Soft Skill Mahasiswa dan lulusan
Progam Peningkatan Akreditasi Program Studi telah dimulai tahun 2010 dengan dicanangkannya
program Penguatan Program studi tahun 2010-2014 yang berlanjut hingga sekarang. Terkait dengan
peningkatan akreditasi ditargetkan
1.
semua program studi yang belum terakreditasi atau terakreditasi terakreditasi C, dapat
memperoleh akreditasi B pada tahun 2013,
2.
semua program studi yang sudah terakreditasi A, maka harus dapat mempertahankan status
akreditasinya
3.
semua program studi yang saat ini mendapatkan status akreditasi B, diharapkan mampu
meraih status akreditasi A pada pengajuan selanjutnya.
Sedangkan untuk program 2-6 akan dimulai tahun 2011, yang akan dijadikan sebagai program khusus
pengembangan oleh unit-unit terkait. Diharapkan dengan model sinergi antara program studi /fakultas
dan unit-unit pendukung, proses pengembangan UMS dapat lebih terarah. Semua unit pendukung,
dalam waktu dekat juga akan diminta untuk membuat Rencana Pengembangan Unit (RPU), yang
mencakup pengembangan unitnya sendiri maupun untuk mendukung pengembangan program studi
dan fakultas.
Pengembangan Unit yang akan dilakukan, mengacu kepada Rencana Strategi UMS tahun 2009-2013
dan Standar Akreditasi Institusi yang mencakup 15 standar berdasarkan bidang pengembangan yang
akan dilakukan. Setiap aktivitas pengembangan yang akan dilakukan oleh unit, harus mengacu kepada
kedua dokumen tersebut, sehingga diharapkan akan terjadi keselarasan arah pengembangan.
II. TUJUAN
Tujuan dibuatnya rencana pengembangan unit adalah:
1.
tersusunnya evaluasi diri unit yang menunjukkan kesenjangan kondisi ideal yang dituju dengan
yang ada saat ini,
2.
berjalannya program unit yang berbasis aktivitas untuk mengatasi akar permasalahan yang ada,
serta dapat mendukung aktivitas pengembangan akademik yang dilakukan oleh program studi dan
fakultas.
III. PERSYARATAN PENGUSUL
Usulan program dari unit atau lembaga dapat disetujui untuk dijalankan bila memenuhi persyaratan
berikut:
1.
kepatuhan kepada peraturan dan kebijakan yang berlaku di UMS,
2.
bersedia mengikuti sistem dan prosedur pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dan
pengadaan barang/jasa UMS sebagai bagian kontrak pelaksanaan pengembangan unit atau
lembaga.
IV. MEKANISME IMPLEMENTASI
Secara garis besar, mekanisme implementasi pengembangan unit atau lembaga akan terbagi menjadi
beberapa aktivitas
1.
Penyusunan Laporan Evaluasi Diri
a.
Evaluasi diri dibuat untuk mengetahui kondisi aktual unit/lembaga saat ini.
b.
Unit/lembaga membuat penilaian kondisi unit/lembaga berdasarkan borang akreditasi
institusi.
2.
Penyusunan Rencana Pengembangan Unit/lembaga (RPU)
Berdasarkan hasil evaluasi diri, renstra UMS dan standar akreditasi institusi, unit membut
rencana pengembangan tahun 2011-2014, dengan mempertimbangkan ajuan
pengembangan oleh program studi/fakultas yang diajukan melewati mekanisme
RPPS/RPF.
3.
Penyusunan Rencana Implementasi Tahunan (RIT) 2011/2012.
a.
Rencana implementasi berisi jadwal kegiatan beserta kebutuhan anggaran nyata dan
detail yang dibutuhkan dalam waktu satu tahun
b.
RIT dibuat dengan periodisasi bulanan
4.
Review dokumen. Review dilaksanakan dalam bentuk desk evaluation oleh reviewer.
5.
Penyampaian hasil review, revisi dan negosiasi anggaran
a.
Reviewer menyampaikan hasil review kepada unit atau lembaga, dan langsung
dilakukan proses klarifikasi. Proses klarifikasi dilakukan melalui presentasi oleh unit
atau lembaga, dan dapat dihadiri oleh unit yang lain dan program studi atau fakultas.
b.
Proses penyampaian hasil review, revisi dan negosiasi akan dilakukan dalam waktu 1
hari.
c.
Kesepakatan negosiasi akan dituangkan dalam bentuk Berita Acara Negosiasi yang
ditandatangani oleh Reviewer dan Pimpinan unit atau lembaga.
6.
Penandatanganan Kontrak.
a.
Penandatangan kontrak dilakukan setelah hasil revisi mendapatkan persetujuan dari
reviewer
b.
Dokumen yang sudah disetujui, selanjutnya dijilid soft cover warna kuning dan
dikumpulkan selambat-lambatnya 7 hari setelah negosiasi.
c.
Dokumen kontrak ditandatangani oleh Pimpinan Universitas dan Pimpinan Unit atau
Lembaga.
7.
Pencairan anggaran
a.
Pencairan anggaran untuk unit atau lembaga tetap harus mendapat otorisasi dari
wakil rektor terkait, sebagai bagian dari pengendalian dan monitoring aktivitas dan
keuangan.
b.
Pengajuan pencairan anggaran dilakukan setiap 3 bulan, tetapi proses pencairan akan
dilakukan secara bulanan.
c.
Pencairan dana akan dilakukan jika unit sudah menyelesaikan SPJ keuangan sampai
dengan 3 bulan sebelum bulan pencairan. Misalnya, untuk pencairan bulan Juli 2011,
unit atau lembaga telah menyelesaikan SPJ sampai dengan bulan Maret 2011.
d.
Jika sebuah aktivitas memiliki durasi pelaksanaan lebih dari 1 bulan maka pencairan
anggaran dibuat secara bertahap sesuai kebutuhan.
8.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan
a.
Kegiatan dilakukan berdasarkan RIT yang telah disepakati
b.
Dalam hal kegiatan tidak bisa terlaksana sesuai jadwal, maka dimungkinkan untuk
menggantinya hingga akhir tahun
9.
Pelaporan
a.
Keuangan
Pelaporan keuangan dilakukan oleh setiap unit atau lembaga dengan
mempertimbangkan peraturan penyusunan SPJ dari Kantor Keuangan
b.
Kegiatan
i.
Secara periodik (setiap bulan), unit atau lembaga harus melaporkan kegiatan
bulanan ke dalam jurnal kegiatan unit atau lembaga yang direncanakan
dilakukan secara online
ii.
Laporan kegiatan akan terbagi menjadi 3 lapis: internal manajemen, internal
manajemen + dosen + mahasiswa, publik (dapat diakses lewat website) oleh
masyarakat luas.
iii.
Pada akhir tahun, semua unit atau lembaga harus melaporkan secara tertulis
keseluruhan aktivitas pengembangan pada tahun yang bersangkutan.
10. Monitoring, Evaluasi dan Audit.
a.
Untuk menjamin keterlaksanaan kegiatan, maka akan diadakan monitoring pada
pertengahan periode anggaran (Januari)
b.
Evaluasi dilakukan secara periodik setiap tahun, dengan membandingkan indikator
yang tercapai dengan target, dan keterserapan anggaran.
c.
Anggaran yang tidak terserap akan dikembalikan ke Universitas.
d.
Audit dilakukan pada akhir tahun anggaran untuk mengetahui pemakaian anggaran
secara benar berdasarkan ajuan yang telah dibuat dalam RIT
V. KOMPONEN PEMBIAYAAN
A. Pengembangan Kelembagaan
1.
Rapat rutin, sebulan sekali.
Komponen yang dibiayai meliputi: transport peserta dan konsumsi. Durasi rapat rutin adalah
2-3 jam.
2.
Rapat kerja, satu kali dalam satu tahun.
Komponen yang dibiayai meliputi: transport peserta, konsumsi, bahan habis pakai,
kepanitiaan, tim perumus. Durasi rapat kerja adalah 6-8 jam.
3.
Seminar/Kajian, setahun maksimal dua kali.
Biaya didasarkan pada satuan biaya yang ditetapkan untuk UMS sebagaimana terlampir.
Komponen yang dibiayai meliputi: honor pembicara, transportasi dan akomodasi pembicara,
moderator, konsumsi (snack), seminar kit standar (map, blocknote, dan ballpoint), dekorasi
dan perlengkapan, kesekretariatan, kepanitiaan. Jika kegiatan seminar membutuhkan dana
tambahan untuk pencetakan prosiding, promosi seminar, konsumsi (makan) peserta, seminar
kit non standar (misal: tas, map ekslusif), maka biayanya harus diambilkan dari kontribusi
peserta atau sponsor.
4.
Aktivitas asosiasi, setahun maksimal empat kali.
Biaya didasarkan pada satuan biaya perjalanan dinas dan biaya pendaftaran pertemuan.
5.
Technical assistance, setahun maksimal sekali.
Pagu biaya maksimal Rp. 15.000.000,-.
6.
Studi banding, setahun maksimal sekali.
Komponen yang dibiayai meliputi transport pulang-pergi peserta studi banding, penginapan,
kenang-kenangan, lumpsum peserta (meliputi transport lokal, uang makan dan uang saku).
Peserta studi banding dibatasi hanya untuk pejabat atau karyawan yang berkepentingan
langsung.
7.
Perintisan dan Pelaksanaan Kerja Sama.
Komponen yang dibiayai meliputi: transport pulang-pergi peserta, penginapan,
kenang-kenangan, lumpsum peserta (meliputi transport lokal, uang makan dan uang saku),
perumusan dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Selain itu
dimungkinkan untuk mengundang lembaga/instansi yang terkait, dengan komponen biaya:
konsumsi, transport dan akomodasi tamu.
B. Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
1.
In house training, setahun satu kali dengan berorientasi pada output berupa produk atau
kerampilan yang dapat disimulasikan pada saat akhir training. Komponen yang dibiayai
meliputi: biaya fasilitator (honor, transportasi dan akomodasi), transport peserta, konsumsi,
dekorasi dan perlengkapan, training kit, kesekretariatan, kepanitiaan
2.
Pengiriman Staf, jumlah staf yang dikirim dalam satu tahun maksimal separuh dari jumlah staf
pada tiap unit. Komponen biaya ini dapat digunakan untuk membiayai pendaftaran, uang
saku, transportasi, dan akomodasi. Uang saku, transportasi dan akomodasi, mengacu kepada
standar biaya perjalanan dinas UMS. Pagu maksimal tiap staf unit yang dikirim adalah Rp.
1.500.000,-.
C. Pengembangan Layanan
Secara umum, bentuk pengembangan layanan merupakan pengembangan system informasi dan
pengembangan sarana dan prasaran untuk mendukung layanan yang akan dikembangkan.
Pengembangan layanan berdasarkan evaluasi layanan utama yang dilakukan oleh unit selama ini
dalam rangka perbaikan layanan. Misalnya, pembuatan panduan bagi pengguna layanan yang dibuat
dalam bentuk yang mudah diakses oleh pengguna, komputerisasi layanan, pengembangan sistem
informasi dan dokumentasi, pengembangan web, pengembangan sistem manajemen, pembuatan
panduan, pelatihan dan lain sebagainya. Pagu anggaran disesuaikan berdasarkan proporsi anggaran
dan prioritas kegiatan. Bentuk pengembangan layanan dapat berupa:
1.
Layanan kepada mahasiswa
2.
Layanan kepada dosen/ karyawan
3.
Layanan kepada unit terkait/ program studi/ fakultas/ universitas
4.
Layanan kepada pihak eksternal
Keberhasilan pengembangan layanan harus dapat menunjukkan peningkatan pencapaian sasaran
mutu unit dan kepuasan pengguna layanan. Unit harus mengidentifikasi siapa pengguna layanan dan
bentuk layanan yang diberikan oleh unit. Setiap unit kerja dapat membuat rencana pengembangan
layanan berdasarkan tugas utama unit, sehingga tidak semua bentuk layanan harus dibuat rencana
pengembangannya.
VI. FORMAT RENCANA PENGEMBANGAN UNIT
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RANGKUMAN EKSEKUTIF
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA
BAB I : EVALUASI DIRI
A.
Kelembagaan
-
Kelengkapan dan kesesuaian Struktur Organisasi sesuai dengan tugas unit
-
Standardisasi pelayanan unit yang telah dibakukan dalam bentuk prosedur-prosedur yang
disahkan pimpinan
-
Tugas dan Wewenang setiap staf unit dijabarkan dan dievaluasi terhadap tugas utama unit
B.
Sumberdaya Manusia
-
Kompetensi SDM yang diperlukan dengan yang tersedia
-
Kinerja SDM yang diukur dari pelaksanaan tugas
-
Pengembangan SDM yang pernah dilakukan dan diperlukan
C.
Sistem Informasi pendukung Layanan
-
Ketersediaan sistem informasi dalam pelaksanaan tugas unit
-
Tingkat pemanfaatan sistem informasi yang sudah tersedia dalam pelaksanaan tugas unit dan
pelayanan kepada pengguna
D.
Sarana dan Prasarana pendukung Layanan
-
Ketercukupan dan kesesuaian sarana prasarana dengan tugas unit
-
Pemanfaatan dan perawatan sarana
BAB II: RENCANA PENGEMBANGAN UNIT 2011-2014
1.
Rencana Pengembangan
a)
Rencana Pengembangan Kelembagaan, upaya mewujudkan sistem manajemen yang baik dan
memenuhi prinsip good governance university dalam menjalankan aktivitas utama unit.
b)
Rencana Pengembangan Sumberdaya Manusia, upaya untuk memenuhi kompetensi dan
ketercukupan jumlah sumberdaya manusia yang seharusnya dimiliki oleh unit.
c)
Rencana Pengembangan Sistem Informasi untuk mendukung layanan, upaya untuk memenuhi
kebutuhan sistem informasi, sistem dokumentasi, serta dijitalisasi dokumen dalam
melaksanakan aktivitas unit.
d)
Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk mendukung layanan, upaya memenuhi
kebutuhan sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang tugas utama unit.
RENCANA PENGEMBANGAN UNIT UNIT ... No Aktivitas Pengembangan 2011/2012 2012/2013 2013/2014 Unit Terkait Ganjil Genap Ganjil Genap Ganjil Genap
I. KELEMBAGAAN
1 Pembuatan SOP unit ... QAC
2
3 ...
II. SUMBERDAYA MANUSIA 1
Pelatihan administrasi
untuk karyawan HRD
2 BAU
3 ...
III. SISTEM INFORMASI PENDUKUNG LAYANAN
1 Pengembangan SI unit IT 2
Updating data dan
informasi IT
3 ... PMB
IV. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG LAYANAN 1
Peningkatan sarana
untuk layanan dosen IT
2 MAINTENANCE
3 ...
2.
Indikator Kinerja, merupakan target kinerja yang harus dicapai terkait dengan aktivitas utama unit
yang dinyatakan secara spesifik, operasional, dan terukur. Indikator kinerja dapat diperoleh dari
standar akreditasi institusi atau renstra UMS tahun 2009-2013 yang sesuai dengan unit
masing-masing, namun setiap unit juga dimungkinkan untuk menambahkan indikator lain di luar dari
kedua dokumen di atas.
INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN UNIT UNIT ...
No. Indikator Kinerja Baseline
Target Capaian Akhir
2011/2012 2012/2013 2013/2014 I. KELEMBAGAAN
1 Tersusunnya SOP pelayanan unit ... 20% 90% 100% 100%
2 ...
II. SUMBERDAYA MANUSIA
1
2 ...
III. SISTEM INFORMASI PENDUKUNG LAYANAN
1
2 ...
IV. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG LAYANAN
1
BAB III: RENCANA IMPLEMENTASI TAHUN 2011/2012
RENCANA IMPLEMENTASI TAHUN 2011/2012 UNIT ... No Aktivitas Pengembangan PIC Nomor Indikator MA
Kebutuhan dana Tahun 2011/2012 (dalam ribuan rupiah)
TOTAL Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
Pengembangan Kelembagaan
1 0
2 0
3 0
Sub Total Pengembangan Kelembagaan 0
Pengembangan Sumberdaya Manusia 1 2 3 Sub Total Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengembangan Sistem Informasi Pendukung Layanan 1 0
2 0
3 0
Sub Total Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Layanan 1 0
2 0
3 0 Sub Total Pengembangan Sarana dan Prasarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LAMPIRAN
1.
Daftar Staf dan jabatannya
No
Nama
NIK/NIP
Pendidikan
(SD/SMP/SMA/
Diploma/S1/S2/S3)
Jabatan
1
2
3
Dst
2.
Rencana Pelatihan Staf Tahun 2011/2012
No
Nama
NIK/NIP
Jabatan
Rencana Pelatihan
1
2
3
Dst
3.
Daftar System Informasi yang sudah tersedia untuk mendukung aktivitas pelayanan
No
Nama System Informasi
Aktivitas yang didukung
Keterangan
1
2
3
Dst
4.
Daftar Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh unit untuk mendukung aktivitas pelayanan
No
Nama Sarana/prasarana
Aktivitas yang didukung
Keterangan
1
2
3
Dst
Dokumen keseluruhan ditulis dengan menggunakan huruf Times new Roman atau Arial atau Calibri,
ukuran 12, spasi 1 dan dicetak di atas kertas ukuran A4 dan disusun menggunakan perwajahan dan
tata tulis yang konsisten. Dokumen dicetak rangkap 2, dan ditata dalam binder clip yang dimasukkan
ke dalam map plastik warna hijau. Dokumen dikumpulkan paling lambat Selasa, 26 Juli 2011, sebelum
jam 16.00 WIB ke kantor Tim Pelaksana Penguatan Program Studi (Sebelah Timur QAC). Softcopy
dokumen dikirimkan dalam bentuk CD, dalam format *.doc dan *.xls.
VII. ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM
Untuk melaksanakan Program Penguatan Unit/Lembaga, dibutuhkan peran serta aktif dari segenap
civitas akademika program studi, pimpinan program studi, pimpinan fakultas, lembaga-lembaga
pendukung serta pimpinan universitas. Adapun peran dan tanggung jawab dari tiap-tiap elemen
adalah sebagai berikut:
1.
Wakil Rektor
a.
Mengendalikan kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing
b.
Memberikan persetujuan pencairan anggaran terhadap ajuan pencairan yang
dilakukan oleh program studi/fakultas/unit
c.
Mengeluarkan kebijakan yang dibutuhkan terkait dengan pelaksanaan pengembangan
pada bidang masing-masing.
2.
Quality Assurance Center (QAC)
a.
Mengkoordinir proses pelaksanaan program di tingkat universitas, sejak dari aktivitas
penyusunan RPPS hingga pelaporan
b.
Melakukan monitoring pelaksanaan pada pertengahan periode
c.
Mengevaluasi kinerja program studi pada akhir tahun
d.
Melakukan audit terhadap aktivitas yang dilakukan
3.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
a.
Memonitor aktivitas penelitian dan pengabdian kolaboratif untuk semua program
studi
b.
Memberi masukan kepada program studi terkait dengan penelitian dan pengabdian
kolaboratif
4.
Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Pembelajaran (P3AI)
a.
Memonitor aktivitas pengembangan kurikulum, PBM dsb
b.
Memberikan masukan kepada program studi untuk aktivitas pengembangan
kurikulum dan PBM.
c.
Menyediakan panduan pengembangan pembelajaran
5.
Language Center (LC)
a.
Memonitor aktivitas pengembangan bahasa asing, terutama peningkatan kemampuan
bahasa Inggris
b.
Memberikan masukan kepada program studi untuk aktivitas pengembangan
kemampuan bahasa asing dosen dan mahasiswa
6.
Biro Administrasi Akademik (BAA)
a.
Menyediakan data-data akademik pendukung penyusunan dan pelaksanaan kegiatan
b.
Mengkoordinir penyusunan kompilasi laporan
7.
Unit Information Technology (IT)
a.
Menyediakan perangkat lunak pendukung pelaporan dan monitoring secara online
b.
Memberikan dukungan layanan perawatan dan perbaikan system monitoring dan
evaluasi online.
c.
Menyediakan panduan pelaporan dan monitoring online
8.
Lembaga Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar (LPID)
a.
Memonitor pelaksanaan pengembangan ilmu-ilmu dasar oleh program studi
b.
Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan
9.
Perpustakaan
a.
Memonitor pelaksanaan pengadaan bahan pustaka
b.
Memberi masukan dan informasi kepada berkaitan dengan pengadaan bahan pustaka
baik yang buku maupun jurnal.
10.
Biro Administrasi Umum
a.
Mengkoordinir proses pengadaan barang dan jasa di tingkat universitas
b.
Menginventaris aset yang dibeli baik oleh program studi, fakultas maupun unit
11.
Biro Keuangan
a.
Melakukan proses pencairan anggaran berdasarkan ajuan dari program studi, fakultas
dan unit
b.
Mengevaluasi laporan penggunaan anggaran dari program studi, fakultas dan unit
12.
Biro Pengembangan PESMA KHMM, Kantor Internasional, Pengembangan SDM
a.
Mengkoordinir pelaksanaan pelatihan karyawan dan dosen (khusus bahasa Inggris)
b.
Membuat standar pengembangan kelas internasional
c.
Mengkoordinir pelaksanaan perintisan kerja sama internasional
13.
Unit Maintenance
VIII. JADWAL PELAKSANAAN TAHUN 2011/2012
KEGIATAN
W A K T U
Sosialisasi Panduan
Jum’at, 17 Juni 2011
Raker Unit
18 Juni – 25 Juli 2011
Pengumpulan Proposal RPU
Selasa, 26 Juli 2011
Desk Evaluation
Rabu, 27 Juli 2011
Revisi Proposal dan Negosiasi
Jum’at & Sabtu, 29-30 Juli 2011
Kontrak
Awal Agustus 2011
Pengajuan Pencairan
Awal Agustus 2011, Akhir September 2011,
Akhir Desember 2011, dan Akhir Maret 2012
Pencairan Anggaran
Sebelum tanggal 10 setiap bulan
Pelaporan Kegiatan dan Keuangan (on line)
Tiap akhir kegiatan
Pelaporan SPJ Keuangan
Tiap akhir bulan (baik terlaksana atau tidak)
Monev ½ Tahun
Januari 2012
Perubahan Kegiatan dan Anggaran
Januari 2012
Persetujuan Perubahan
Februari 2012
Monev Pelaksanaan 2011/2012
Agustus 2012
LAMPIRAN 1. CONTOH HALAMAN SAMPUL DAN LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PENGEMBANGAN UNIT
TAHUN 2011 - 2014
UNIT/LEMBAGA...
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN
Rencana Pengembangan Unit ... Universitas Muhammadiyah
Surakarta Tahun 2011 – 2014 telah disetujui dan disahkan sebagai dokumen resmi
pengembangan unit pada :
Hari ...
Tanggal ...
Mengetahui
Wakil Rektor I/II/III/IV*
Ketua/Kepala Unit/Lembaga ...
LAMPIRAN 2. INDIKATOR RENCANA STRATEGI UMS TAHUN 2009-2013
Indikator Pelaksanaan Strategi tiap Bidang Renstra UMS 2009-2013
Format penulisan indikator yang diambil dari renstra UMS : R-X1.X2.X3.X4
Keterangan:
R menunjukkan indikator berasal dari Renstra UMS
Digit pertama (X1) menunjukkan Tujuan
Digit kedua (X2) menunjukkan Sasaran
Digit ketiga (X3) menunjukkan Strategi
Digit keempat (X4) menunjukkan Indikator.
Contoh:
R-1.1.1.a berarti menunjukkan indikator dari renstra dari tujuan ke-1, sasaran ke-1, dan strategi ke-1,
dan indikator a, yaitu: Jumlah program studi yang mendapatkan status akreditasi A dari BAN PT.
Tujuan 1: Menjadi Universitas yang unggul di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dan
menghasilkan lulusan berkualitas yang mengamalkan nilai-nilai islam.
Sasaran
1.
Penguatan reputasi pendidikan, dan pengabdian pada masyarakat untuk menuju Universitas
terbaik di Indonesia.
Strategi
1.
PENINGKATKAN STATUS AKREDITASI PROGRAM STUDI.
Indikator
a.
Jumlah program studi yang mendapatkan status akreditasi A dari BAN PT
b.
Jumlah program studi dan lembaga yang mendapat status akreditasi dari ISO
c.
Jumlah artikel dosen yang dimuat dalam jurnal akreditasi nasional
d.
Jumlah dosen yang diundang untuk menjadi pembicara kunci dalam kegiatan ilmiah skala
nasional.
e.
Jumlah dosen yang menjadi dosen tamu di Universitas terkemuka lainnya
f.
Jumlah buku yang ditulis oleh dosen dan diterbitkan secara nasional
2.
PENINGKATAN KUALITAS MAHASISWA DENGAN SECARA BERTAHAP MENINGKATKAN
KUALITAS INPUT MAHASISWA DAN MENETAPKAN KUOTA RASIONAL UNTUK MENINGKATKAN
MUTU PEMBELAJARAN
Indikator
a.
Peningkatan rasio pendaftar dan mahasiswa dari 1 : 2 menjadi 1 : 3.
b.
Peningkatan rasio pendaftar fresh graduated terhadap mahasiswa program pasca sarjana
3.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN YANG MENEKANKAN PADA PENINGKATAN SOFT SKILL
DIIKUTI DENGAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Indikator
a.
Terbentuknya lembaga pengembangan soft skill
b.
Integrasi pengembangan soft skill dengan kurikulum yang dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran.
c.
Mengembangkan budaya ilmiah dan akhlakul karimah kepada mahasiswa dalam rangka
pembentukan karakter unggul mahasiswa.
d.
Masa tenggang untuk bekerja
e.
Daya serap alumni
4.
PERCEPATAN PERTUMBUHAN PENELITIAN MULTIDISIPLIN DAN PENINGKATAN MUTU
PENELITIAN SERTA PENINGKATAN PERLINDUNGAN HKI.
Indikator
a.
Peningkatan rasio penelitian dosen pertahun
b.
Peningkatan penelitian yang mendapatkan paten
c.
Peningkatan pendanaan penelitian dari luar perguruan tinggi
5.
PENINGKATAN KEGIATAN PENELITIAN YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DAN
MASYARAKAT, DALAM RANGKA MENYELESAIKAN BERBAGAI MASALAH BANGSA MELALUI
TAHAPAN INKUBASI HASIL PENELITIAN DAN IMPELEMENTASI HASIL PENELITIAN MELALUI
PROGRAM PROMOSI DAN PEMASARAN.
Indikator
a.
Jumlah penelitian yang dimanfaatkan oleh industri
b.
Jumlah penelitian yang mengangkat problem dan keunggulan lokal (Indonesia)
c.
Jumlah pengabdian masyarakat berbasis penelitian
d.
Layanan laboratorium yang terakreditasi
e.
Adanya inkubasi hasil penelitian untuk pengembangan lanjut terhadap penelitian unggul
6.
PENYELENGGARAAN KEGIATAN ILMIAH BERSKALA NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL
Indikator
a.
Jumlah kegiatan ilmiah berskala nasional dan internasional yang diadakan sebagai sarana
peningkatan reputasi dosen
2.
Pemanfaatan hasil penelitian dalam proses pembelajaran
7.
PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS PENELITIAN DOSEN MAUPUN
PENELITIAN LAIN DILUAR UMS YANG RELEVAN.
Indikator
a.
Jumlah jurnal online yang dilanggan
b.
Jumlah penelitian yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
8.
PENGEMBANGAN PROGRAM PENELITIAN YANG RELEVAN DENGAN ARAH PENGEMBANGAN
PROGRAM STUDI YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN.
Indikator
a.
Jumlah grup penelitian dalam setiap program studi
b.
Jumlah penelitian yang dihasilkan oleh grup penelitian
c.
Jumlah program studi dengan arah pengembangan penelitian terpadu
d.
Jumlah penelitian dosen pengampu yang dimanfaatka dalam pembelajaran
9.
PROGRAM PEMBERIAN DUKUNGAN FASILITAS PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S1), TESIS (S2) DAN
DISERTASI (S3) DARI BERBAGAI SUMBER.
Indikator
b.
Pengembangan laboratorium terpadu
c.
Data base sarana laboratorium yang dapat dimanfaatkan lintas program studi
d.
Peningkatan dukungan finansial
10. PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASISI KETRAMPILAN DAN VOKASI DALAM
RANGKA MENINGKATKAN PERAN SERTA UMS UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN
PEMBANGUNAN
Indikator
a.
Jumlah dan kelengkapan teaching laboratory untuk program studi yang mengutamakan
ketrampilan.
b.
Jumlah program studi yang mengembangkan konsep teaching laborator.
3.
Membangun pondasi menuju Universitas berkelas internasional
11.
MENGEMBANGKAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS DOSEN YANG MEMENUHI
KUALIFIKASI INTERNASIONAL
Indikator
a.
Peningkatan kemampuan berbahasa inggris
b.
Jurnal kelas berstandat internasional (kelas internasional)
c.
Jumlah dosen yang menjadi visiting professor di Universitas mitra di luar negeri.
d.
Jumlah visiting professor dari luar negeri
12. PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SILABI SECARA BERKELANJUTAN UNTUK MEMENUHI
STANDAR INTERNASIONAL SECARA BERTAHAP, SERTA MEMILIH FOKOS PROGRAM STUDI
YANG MEMPUNYAI DAYA TARIK INTERNASIONAL DENGAN UPAYA MENGANGKAT
KEUNGGULAN LOKAL KETINGKAT DUNIA.
Indikator
a.
Pengembangan kurikulum untuk yang mengacu pada kurikulum internasional.
b.
Program studi yang mengembangkan keunggulan lokal yang ditawarkan secara
internasional
c.
Jumlah mahasiswa asing yang mengikuti kelas internasional
13. PENINGKATAN KERJA SAMA DENGAN UNIVERSITAS ASING YANG DIARAHKAN PADA
KERJASAMA PELAKSANAAN PENDIDIKAN, PENINGKATAN MUTU PROSES PENDIDIKAN DAN
KERJASAMA PENELITIAN.
Indikator
a.
Jumlah mitra PT internasional
b.
Jumlah penyelenggara program kaloborasi dengan PT asing
c.
Jumlah kerjasama dosen dengan PT asing dalam bidang penelitian dan pengembangan
pendidikan
d.
Jumlah dana asing yang digunakan dalam kegitan penelitian bersama
14. INTERNASIONALISASI HASIL PENELITIAN SECARA BERTAHAP DIMULAI DENGAN PENERBITAN
SALAH
SATU
JURNAL
TERAKREDITASI
MENGGUNAKAN
BAHASA
INGGRIS
YANG
DIPUBLIKASIKAN SECARA OLINE (OPEN ACCES) DAN MENDORONG DOSEN UNTUK
MEMPUBLIKASIKAN HASIL PENELITIAN DIJURNAL INTERNASIONAL.
Indikator
a.
Jumlah jurnal UMS yang dapat diakses oleh masyarakat ilmiah secara internasional
b.
Jumlah artikel dosen yang dimuat di jurnal internasional
c.
Jumlah dosen yang menjadi reviewer jurnal asing
d.
Rintisan jurnal yang terakreditasi nasional menjadi jurnal internasional
4.
Sebagai pelopor pendidikan islam dan pengembangan umat
15.
STRATEGI INTERNAL, PENGUATAN PENGAMALAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM LEMBAGA
MELALUI KEGIATAN YANG TERSTRUKTUR UNTUK KARYAWAN DAN MAHASISWA DAN SECARA
BERTAHAP DIKEMBANGKAN KURIKULUM YANG MENANAMKAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM
KEGITAN PEMBELAJARAN MAHASISWA.
Indikator
a.
Pelaksanaan kegitan ke-islaman ditingkat fakultas melibatkan dosen, karyawan
danmahasiswa
b.
Penegakan aturan disiplin karyawan dan mahasiswa pada tingkat fakultas
c.
Jumlah mata kuliah yang memasukan nilai -nilai islam secara eksplisit dalam proses
pembelajaran
16.
PENGEMBANGAN ILMU DAN TEORI BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM UNTUK BIDANG-BIDANG
YANG RELEVAN YANG MEWARNAI DINAMIKA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.
Indikator
a.
Jumlah karya ilmiah yang relevan berbasis teori islam yang ditulis oleh dosen UMS
17.
MENGEMBANGKAN PROGRAM YANG MEMPOSISIKAN UMS SEBAGAI PELOPOR LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM UNTUK MEGEMBANGKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIBAWAHNYA SEBAGAI
LEMBAGA YANG BERKUALITAS DAN AKUNTABEL.
Indikator
a.
Pengembangan model pendidikan dan manajemen pendidikan dasar sampai menengah
atas yang mencerminkan pendidikan islam yang berkualitas, khususnya pada lembaga
pendidikan Muhammadiyah
b.
Jumlah sekolah berbasis islam, khususnya Muhammadiyah yang menjadi mitra untuk
pengembangan model pendidikan islam
18.
MENGEMBANGKAN
PROGRAM
YANG
MEMPOSISIKAN
UMS
SEBAGAI
PELOPOR
PENGEMBANGAN POTENSI UMAT ISLAM DIMASYARAKAT.
Indikator
a.
Jumlah masjid/ pesantren binaan untuk mengembangkan potensi umat
b.
Jumlah organisasi islam binaan sebagai wadah pengembangan potensi umat
19.
MENGEMBANGKAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SEBAGAI PUSAT PELAYANAN UMAT YANG
ISLAMI.
Indikator
a.
Adanya rintisan Rumah Sakit pendidikan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang islami
Tujuan 2 : Terwujudnya Universitas yang berkelanjutan (suntainable) dengan tata kelola yang baik
Sasaran
1.
Pemantapan pengelolaan aset
Strategis
1.
PROGRAM INDENTIFIKASI DAN EVALUASI MENYELURUH TERHADAP KEGITAN PENGELOLAAN
ASET YANG DILAKUKAN UMS SAAT INI
Indikator
a.
Tersusunya laporan menyeluruh tentang pengelolaan aset UMS
2.
PENYUSUNAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PENGELOLAAN ASET
Indikator
a.
Tersusunnya SOP pengelolaan aset
b.
Adanya sistem informasi terpadu tentang pengelolaan aset
3.
PENGUATAN FUNGSI LEMBAGA AUDITOR INTERNAL DALAM PENGELOLAAN ASET
Indikator
a.
Ditetapkannya aset sebagai salah satu item yang di-audit
2.
Penataan kelembagaan dan kepegawaian
4.
PENATAAN ORGANISASI UMS YANG MEMENUHI STANDAR GOOD GOVERNANCE
Indikator
a.
Struktur organisasi yang mengacu pada standar good govermence (trasparansi,
akuntabilitas dan partisipasi)
5.
ANALISIS DAN EVALUASI KOMPETENSI DAN DISKRIPSI TUGAS (HAK, KEWAJIBAN, WEWENANG,
DAN TANGGUNG JAWAB) SETIAP JABATAN SAMPAI PADA UNIT-UNIT PELAKSANAAN
Indikator
a.
Pedoman yang memuat tentang diskripsi tugas dan kompetensi yang diperlukan pada
setiap posisi sampai pada unit-unit pelaksanaan
b.
Pedoman pelatihan untuk peningkatan kompetensi karyawan
c.
Pedoman evaluasi pelaksanaan tugas oleh pejabat di lingkungan UMS
6.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKSANAAN SENTRALISASI ANTARA UNIVERSITAS
DAN UNIT-UNIT PELAKSANA
Indikator
a.
Pedoman otonomi pada unit-unit pelaksanaan
b.
Pedoman sentralisasi yang tidak bertentangan dengan otonomi pada unit-unit pelaksana
7.
MENGEMBANGKAN SISTEM MONITORING DAN PENILAIAN KARYAWAN UNTUK EVALUASI
KARIR DAN KINERJA KARYAWAN
Indikator
a.
Instrumen penilaian kinerja
b.
Pedoman perencanan karir
8.
EVALUASI DAN PENINGKATAN PENGARSIPAN DATA-DATA KARYAWAN
Indikator
a.
SOP pengarsipan data-data karyawan
b.
Sistem informasi data-data karyawan
9.
MENINGKATKAN SISTEM KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Indikator
a.
Sistem kompensasi berbasisi kinerja (reward and punishment)
b.
Jaminan pesiun karyawan
c.
Jaminan kesehatan karyawan dan keluarga
d.
Jaminan kecelakaan kerja karyawan
3.
Optimalisasi IT untuk pengelolaan Lembaga
10.
MEMPERLUAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR IT
Indikator
a.
Laporan evaluasi dan rencana pengembangan infrastruktur IT
b.
Evaluasi dan rencana peningkatan bandwidth
11.
MENYEMPURNAKAN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YANG LENGKAP, AKURAT
DAN MUTAKHIR
Indikator
a.
Meningkatnya prosentase penggunaan jaringan dan internet untuk mendukung pekerjaan
b.
Sistem manajemen akses
c.
Prosedur perluasan jaringan
d.
Pengembangan dan pelembagaan pengelolaan web
12.
MENGEMBANGKAN E-LEARNING
Indikator
a.
Jurnal fakultas/ jurusan yang menerapkan e-learning
13.
MENGEMBANGKAN E-MANAGEMENT BAIK DALAM BIDANG AKADEMIK MAUPUN NON
AKADEMIK
Indikator
a.
Rancangan pengembangan e-management
14.
MEMPERTAHANKAN DAN MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN BERBASIS IT
Indikator
a.
Laporan evaluasi dan rencana pengembangan perpustakaan berbasis IT
b.
Peningkatan akses jurnal baik dari sisi pengguna maupun jenis jurnal
4.
Peningkatan trasparansi dan akuntabilitas tatakelola keuangan
15.
MENGKAJI POS-POS MATA ANGGARAN, MERUMUSKAN STANDAR EFISIENSI DAN
AKUNTABILITAS PENGELUARAN KEUANGAN YANG DIDASARKAN PADA ASAS PEMERATAAN
Indikator
a.
Tersusunnya RAB yang trasparan, akuntabel, efisien yang memperhatikan keadilan dan
pemerataan pada setiap unit pelaksana
b.
Terselesaikannya laporan keuangan periode sebelumnya
c.
Tersusunnya standar efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
16. MENYUSUN SISTEM AKUNTANSI YANG TRANSPARAN, AKUNTABEL SESUAI STANDAR BAKU
DAN MAUPUN MENDUKUNG PENGEMBANGAN
Indikator
a.
Sistem pelaporan keuangan yang akuntabel
b.
Pelaporan dana non budgeter yang terkelola oleh unit
17.
MENINGKATKAN FUNGSI DAN KUALITAS SISTEM AUDIT INTERNAL
Indikator
a.
Menurunnya hasil temuan pelanggaran dari hasil audit baik dari segi jumlah maupun nilai
b.
Terselenggaranya sistem akuntansi yang standar
c.
Tidak lanjut terhadap temuan hasil audit
d.
Keterlibatan komisi disiplin dalam tindak lanjut terhadap temian hasil audit
18.
MENGEMBANGKAN PENDANAAN YANG MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN,
KEBERLANJUTAN DAN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.
Indikator
a.
Peningkatan sumber pendanaan di luar SPP mahasiswa
b.
Rintisan sumber dana dari alumni
c.
Pedoman pengelolaan unit-unit usaha dibawah LWT (Lembaga Wakaf Tunai)
d.
Peningkatan jumlah dana abadi.
AKREDITASI
INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
KUMPULAN INSTRUMEN
STANDAR AKREDITASI INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
JAKARTA 2007
STANDAR-1. KEPEMIMPINAN
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
1.1. Perguruan tinggi menerapkan mekanisme pemilihan pemimpin yang berdasarkan kepatutan dan
kepantasan
Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan secara konsisten dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur yang jelas dan terdokumentasi dengan baik
Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan secara konsisten dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur yang jelas tetapi tidak terdokumentasikan dengan baik
Badan normatif tertinggi di perguruan tinggi merumuskan dan melaksanakan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan berdasarkan kepatutan dan kepantasan, tetapi tidak mudah ditemukan dalam bentuk kebijakan, peraturan, kualifikasi/kriteria, prosedur, dan tidak terdokementasi
Badan normatif tertinggi tidak dilibatkan dalam perumusan sistem dan mekanisme pemilihan pimpinan
1.2. Perguruan tinggi melaksanakan rencana strategis perguruan tinggi yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi, yang tercermin dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja.
Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi dan ada bukti-bukti pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam bentuk laporan
Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi dan ada bukti-bukti pelaksanaan, tanpa ada monitoring dan evaluasi
Unit-unit kerja memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi yang sejalan dengan rencana strategi perguruan tinggi tanpa ada bukti-bukti pelaksanaan
Unit kerja hanya memiliki dokumen yang berisi renstra yang mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi
1.3 Perguruan tinggi melakukan
sosialissasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada komunitas institusi.
Renstra disosialisasikan kepada:
(1) Seluruh Pimpinan unit (2) Dosen (3) Mahasiswa (4) Karyawan (5) External Stakeholder Dengan cara: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak (3) Media elektronik
Renstra disosialisasikan kepada: (6) Seluruh Pimpinan unit (7) Dosen (8) Mahasiswa (9) Karyawan (10)External Stakeholder Dengan cara: (1) Media cetak (2) Media elektronik Renstra disosialisasikan kepada:
(11)Seluruh Pimpinan unit (12)Karyawan Dengan cara: (1) Media cetak (2) Media elektronik Renstra tidak disosialisasikan kepada: (13)Seluruh Pimpinan unit (14)Dosen (15)Mahasiswa (16)Karyawan (17)External Stakeholder
KOMPONEN/PARAMETER SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
1.4 Perguruan tinggi memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif.
Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya terdokumentasi dan ditindaklanjuti
Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya terdokumentasi, tetapi tidak ditindaklanjuti
Adanya mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra yang hasilnya, tetapi tidak terdokumentasi dan tidak ditindaklanjuti
Tidak ad mekanisme monitoring dan evaluasi tahunan kinerja pelaksanaan Renstra.
STANDAR-2. KEMAHASISWAAN
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
2.1 Perguruan tinggi memilki unit-unit pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan
Ada semua unit (5 jenis) pelayanan mahasiswa.
Ada sebagian besar (3-4 jenis) unit pelayanan mahasiswa
Ada sebagian unit (1-2 jenis) pelayanan mahasiswa
Tidak adanya unit pelayanan mahasiswa
2.2 Perguruan tinggi menyediakan unit-unit layanan yang dimanfaatkan oleh mahasiswa.
Ada bukti pelayanan mahasiswa yang didukung denga tersedianya:
(1) dana
(2) sarana dan prasarana (3) pembimbingan (4) agenda kegiatan yang
terdokumentasi dengan baik
Ada bukti pelayanan mahasiswa yang didukung denga tersedianya:
(1) dana
(2) sarana dan prasarana (3) pembimbingan (4) agenda kegiatan tetapi
tidak terdokumentasi dengan baik
Ada bukti pelayanan mahasiswa, tetapi tidak didukung dengan dana meskipun tersedia: (1) sarana dan prasarana (2) pembimbingan (3) agenda kegiatan
Tidak ada bukti pelayanan mahasiswa
2.3 Perguruan tinggi memilki kode etik mahasiswa dan melakukan sosialisasi.
Ada bukti kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak
(3) Media elektronik yang terdokumentasi dengan baik
Ada bukti kode etik tertulis dan tersosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak
(3) Media elektroniktetapi tidak ada bukti yang terdokumentasi dengan baik
Ada bukti kode etik tertulis, tetapi tidak tersosialisasi.
Tidak ada kode etik mahasiswa secara tertulis
KOMPONEN/PARAMETER SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
dalam kegiatan ilmiah mahasiswa dan dalam bidang minat dan bakat di tingkat lokal/ nasional/ regional/ global. mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni
Pada tingkat nasional dan internasional mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni Pada tingkat nasional
mahasiswa, yaitu: (1) Penalaran (2) Bakat (3) Minat (4) Seni pada tingkat lokal
kegiatan mahasiswa
2.4.2 Partisipasi dan prestasi mahasiswa : Prestasi dalam kegiatan ilmiah nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir)
Prestasi dalam bidang minat dan bakat (olahraga, seni dan lain-lain) ditingkat nasional atau internasional (selama 3 tahun terakhir)
> 5 kali juara tingkat nasional atau 1 kali juara di tingkat internasional
> 5 kali juara tingkat nasional atau 1 kali juara di tingkat internasional
5-4 kali juara tingkat nasional
5-4 kali juara tingkat nasional
3-2 kali juara tingkat nasional
3-2 kali juara tingkat nasional
≤ 1 kali juara tingkat nasional
≤ 1 kali juara tingkat nasional
2.5 Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan aktivitas kemahasiswaan.
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan secara berkelanjutan.
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa dan hasilnya digunakan untuk perbaikan kinerja yang relevan, tetapi tidak secara berkelanjutan.
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa, tetapi hasilnya tidak digunakan untuk
perbaikan kinerja yang relevan.
Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa.
STANDAR-3. SUMBERDAYA MANUSIA
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
3.1 Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir, penghargaan
Ada dokumen tertulis tentang sistem:
(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan
pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan
Ada dokumen tertulis tentang sistem:
(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan
pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan
Ada dokumen tertulis tentang sistem:
(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan
pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan
Tidak ada dokumen tertulis tentang sistem:
(1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan
pemberhentian pegawai (3) orientasi dan
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan.
(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang
transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi.
(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang berbasis pada meritokrasi, tetapi tidak transparan dan akuntabel.
(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, tetapi tidak transparan dan akuntabel serta tidak berbasis pada meritokrasi.
(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi
. 3.2. Kecukupan kualifikasi dan jabatan
akademik dosen
3.2.1. Rasio dosen tetap dan mahasiswa Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1: ≤10 sampai 1:15
Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1:16 sampai 1:20
Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1:21 sampai 1:30
Rasio dosen tetap dan mahasiswa berbanding antara 1: >30 3.2.2Dosen tetap berpendidikan minimal
magister
Lebih dari 80% dosen telah berpendidikan minimal magister
Antara 71-80% dosen telah berpendidikan minimal magister
Antara 60-70% dosen telah berpendidikan minimal magister
Kurang dari 60% dosen telah berpendidikan minimal magister
3.2.3 Dosen tetap bergelar doktor untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, sedangkan untuk politeknik dan akademi, dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai bidangnya.
Lebih dari 35% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti
Lebih dari 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
Lebih dari 25% sampai dengan 35% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti.
Antara 55% sampai 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
Lebih dari 15% sampai dengan 25% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti.
Antara 55% - 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
Kurang dari 15% dosen tetap bergelar doktor lulusan program studi/institusi yang diakui oleh Dikti.
Lebih dari 80% dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya.
3.2.4.Untuk universitas, institut dan sekolah tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan untuk politeknik dan akademi, jumlah lektor kepala,
Lebih dari 20% dari dosen tetap
Lebih dari 50% dari dosen tetap
Antara 15% -20% dari dosen tetap
Antara 40% -50% dari dosen tetap
Antara 10% - 14% dari dosen tetap
Antara 30% - 39% dari dosen tetap
<10% dari dosen tetap
<30% dari dosen tetap 3.3 Perguruan tinggi melakukan survey
kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumberdaya
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung dan
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung dan
Memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung, tetapi
Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung.
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
3.4. Perguruan tinggi memiliki Kode etik dosen dan tenaga kependidikan.
Ada kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak
(3) Media elektronik yang terdokumentasi dengan baik
Ada kode etik tertulis serta bukti sosialisasi melalui: (1) Pertemuan khusus (2) Media cetak
(3) Media elektronik tetapi tidak ada bukti yang terdokumentasi dg baik
Ada kode etik tertulis, tetapi tidak ada bukti sosialisasi.
Tidak ada kode etik mahasiswa secara tertulis
3.4 Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan
Lebih dari 70% tenaga kependidikan bersertifikat 61-70 % tenaga kependidikan bersertifikat 51-60% tenaga kependidikan bersertifikat ≤50% tenaga kependidikan bersertifikat
STANDAR-4. KURIKULUM
KOMPONEN/PARAMETERHARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
4.1 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan.
Ada
(1)kebijakan, (2)peraturan, (3)pedoman atau buku
panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala. Ada (1) kebijakan,
(2) peraturan, tetapi tidak ada pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala.
Ada kebijakan, tetapi tidak ada (1) peraturan,
(2) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala. Tidak ada (1)kebijakan, (2)peraturan, (3)pedoman atau buku
panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum berkala.
4.2 Perguruan tinggi memiliki komitmenn untuk mengalokasikan anggaran dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh program studi untuk merencanakan melaksanakan,
Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas,
memadai, dan realisasi
Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas dan
memadai, tetapi realisasi
Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas, tetapi tidak memadai dan
Tidak ada alokasi dana dalam anggaran institusi
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
4.3 Perguruan tinggi memiliki bukti berupa data dan laporan yang menunjukkan bahwa program studi telah merencanakan, melaksanakan,
mengembangkan, dan memutakhirkan kurikulum.
Ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi dan melakukan tindaklanjut untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan.
Ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi, tetapi tidak ada tindaklanjut.
Ada bukti tertulis tentang pemutakhiran kurikulum program studi, tetapi tidak dianalisis dan dievaluasi.
Tidak ada bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi.
STANDAR-5. PRASARANA DAN SARANA
KOMPONEN/PARAMETER
HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
4 3 2 1
5.1 Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pula pola pelaporan secara berkala dari unit pelaksana kepada pihak manajemen serta dapat dipergunakan sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen).
Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi mengenai: (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) pemeliharaan, (4) pemutakhiran, (5) penghapusan
(6) resource sharing dengan
sistem pelaporan secara berkala yang
memanfaatkan teknologi informasi atau secara manual
Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi mengenai: (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) pemeliharaan, (4) pemutakhiran, (5) penghapusan (6) resource sharing tetapi
tidak ada sistem pelaporan secara berkala
Ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi tetapi tidak lengkap mencakup semua aspek mengenai: (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) pemeliharaan, (4) pemutakhiran, (5) penghapusan (6) resource sharing dan
tidak ada sistem pelaporan secara berkala
Tidak ada sistem pengelolaan sarana dan prasarana yang terdokumentasi
5.2 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang keamanan dan keselamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti
Ada dokumen tertulis mengenai:
(1) kebijakan, (2) peraturan,
Ada dokumen tertulis mengenai:
(1) kebijakan, (2) peraturan,
Ada dokumen tertulis, tetapi tidak lengkap mengenai: (1) kebijakan,
(2) peraturan,
Tidak ada dokumen tertulis mengenai:
(1) kebijakan, (2) peraturan,