• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor: 21/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor: 21/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor: 21/G/2016/PTUN-Pbr

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan Acara Biasa telah memutuskan sebagai berikut dalam sengketa antara:--- PT. GERINDO INVESTA INTERNATIONAL, Badan Hukum Indonesia berkedudukan di Jalan Dr. Sutomo No. 62 Kota Pekanbaru, dalam hal ini diwakili oleh ANAS, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Tempat tinggal di Komplek Bukit Mas Lotus No. 5 RT.002/RW.004, Kelurahan Lubuk Baja Kota, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, dalam hal ini telah memberi Kuasa kepada: --- 1. RAMINDA UNELLY M. SEMBIRING, S.H.; --- 2. IGNATIUS GEMA OKTAVIANTO, S.H.; --- 3. DAVIDSON SEMBIRING, S.H.; --- Ketiganya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat pada Firma Hukum ADNAN KELANA HARYANTO & HERMANTO ("AKHH"), beralamatdi Chase Plaza Lt.18, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21 Jakarta 12910 dan Jl. Raden Patah, Komplek Sumber Jaya Blok A No. 5-6 Nagoya, Batam, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Mei 2016 selanjutnya disebut sebagai …...…...… PENGGUGAT;

M E L A W A N:

KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI RIAU, berkedudukan di Jalan Pepaya Nomor 55 Pekanbaru, dalam hal ini telah memberikan Kuasa kepada: ---

(2)

1. N a m a : MANGAPUL, S.H. --- Jabatan : Kepala Bidang Pengkajian dan Penanganan

Sengketa dan Konflik Pertanahan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau. --- 2. N a m a : HERMEN, S.H. --- Jabatan : Kepala Seksi Pengkajian dan Penanganan

Perkara Pertanahan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau. --- 3. N a m a : BARA HAJI, S.H. --- Jabatan : Mediator Pertanahan pada Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Provinsi Riau. --- 4. N a m a : AYOLA PUSPITA, S.H. --- Jabatan : Analis Permasalahan Pertanahan pada Kantor

Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau. --- Semuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau, berkantor di Jalan Pepaya Nomor: 55 Pekanbaru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 939/SK-14/VI/2016, Tanggal 14 Juni 2016, selanjutnya disebut sebagai ...TERGUGAT;

Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru tersebut telah membaca: --- 1. Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru

Nomor: 21/PEN-MH/2016/PTUN.Pbr, Tanggal 23 Mei 2016 tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini;

(3)

2. Surat Penunjukan Panitera Nomor: 21/G/2016/PTUN-Pbr Tanggal 23 Mei 2016; --- 3. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara

Pekanbaru Nomor: 21/PEN-PP/2016/PTUN.Pbr tanggal 23 Mei 2016 tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan; --- 4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara

Pekanbaru Nomor: 21/PEN-HS/2016/PTUN.Pbr Tanggal 15 Juni 2016 tentang Penetapan Hari Sidang; --- 5. Berkas Perkara a quo; ---

TENTANG DUDUK SENGKETA

Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya bertanggal 20 Mei 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 20 Mei 2016 dan telah diperbaiki pada tanggal 15 Juni 2016, telah mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut: --- OBJEK SENGKETA: --- Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.03/Pbt/BPN-14/2016 tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 17 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Atas Nama PT Gerindo Investa Internasional (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Yang telah berkekuatan hukum tetap;

(4)

---TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN: ---

Bahwa Penggugat menerima objek sengketa melalui Pos pada 12 Mei 2016, dengan demikian Gugatan ini diajukan oleh Penggugat masih dalam tenggang waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 (“UU PTUN”) yang menyebutkan bahwa: “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.” ---

Oleh karena gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu yang diperkenankan oleh UU PTUN, maka sepatutnyalah gugatan ini dapat diterima oleh Majelis Hakim Yang Memeriksa dan mengadili perkara a quo. ---

A. TENTANG KRONOLOGISNYA --- Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.03/Pbt/BPN-14/2016 Tanggal 26 April 2016 tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya), Kota Pekanbaru, Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap. (“Objek Sengketa”); ---

(5)

Bahwa disebutkan didalam Objek Sengketa, penerbitan Objek Sengketa adalah sebagai respon atas keberatan yang diajukan oleh Sdr. Bangun VH Pasaribu selaku Kuasa Hukum Yusni Yunus terhadap pelaksanaan eksekusi Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No. 35/G/2009/PTUN-Pbr Tanggal 21 Januari 2010 jo Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 49/B/2010/PT.TUN-MDN tanggal 10 Mei 2010 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 341 K/TUN/2010 tanggal 31 Januari 2011 sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 Seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional Yang Terletak di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap (“SK 01”). ---

Isi SK 01 sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap antara lain: --- KESATU : Membatalkan sebagian dari Sertifikat Hak Guna

Bangunan Nomor: 01 tanggal 16 Juli 1997 seluas 51.700 M2 atas nama PT. Gerindo Investa Internasional, yang terletak di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau dan menyatakan tidak berlaku sebagai tanda bukti hak atas tanah yang sah; --- KEDUA : Memisahkan sebagaian tanah dari Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 tangal 16 Juli 1997

(6)

seluas 51.700 M2 yang tumpang tindih dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 92,97, dan 98 tahun 1997, sebagai tindak lanjut pelaksanaan DIKTUM KESATU; KETIGA : Merintahkan Kepala Kantor Pertanahan Kota

Pekanbaru untuk: --- a. Mencatat batalnya sebagaian Sertifikat Hak Guna

Bangunan seluas 51.700 M2 sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KESATU yang tumpang tindih dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 92, 97 dan 98 tahun 1997 dan mencoret dari daftar umum dan daftar-daftar isian lainnya yang ada dalam administrasi pendaftaran tanah; --- b. Menarik dari peredaran Sertifikat Hak Guna

Bangunan Nomor : 01 tanggal 16 Juli 1997 atas nama PT. Gerindo Investa Internasional untuk dilakukan pemisahan, dan apabila penarikan tersebut tidak dapat dilaksanakan agar diumumkan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) surat kabar harian yang beredar secara umum di Kota Pekanbaru Provinsi Riau atas biaya pemohon. --- Bahwa sebagai pelaksanaan SK 01, dengan penyesuaian terhadap Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 3 dan 4 Tahun 2003 tanggal 17 Juni 2003, maka atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 tanggal 16 Juli 1997, telah dilakukan pencatatan sebagai berikut: --- - Dibatalkan sebagian seluas 51.700 M2, berdasarkan putusan perkara

kasasi Tata Usaha Negara Nomor: 341 K/TUN/2010 tanggal 31-01-2011 dan Keputusan Kakanwil BPN Provinsi Riau Nomor:

(7)

SK.01/pbt/BPN.14/2013 tanggal 07-02-2013. Lihat Buku Tanah Hak Milik Nomor: 92, 97, dan 98, Kelurahan Tebing Tinggi okura; --- - Dari persil ini telah dipisahkan seluas: 382.564 M2 lihat Buku Tanah

Hak HGB Nomor: 02 Kelurahan Tebing Tinggi Okura, yang telah dilakukan pencatatan Hak Guna Bangunan No. 00002 Diuraikan dalam GS/SU No. 00002/2013 tgl 19.2.2013 Kel. Tebing Tinggi Okura Kec. Rumbai Pesisir dirubah menjadi Hak Guna Bangunan No. 1227 SU No. 155/2013 tanggal 21.03.2013 Kel. Sail Kec. Tenayan Raya NIB 05166; --- - Berdasarkan Perda Kota Pekanbaru No.04/03 tahun 2003 17 Juni

2003, Hak Guna Bangunan No. 01 diuraikan dalam GS/SU No.04/1997 tgl. 27.6.1997 Kel. Tebing Tinggi Okura Kec. Bukit Raya menjadi Hak Guna Bangunan No. 1226 SU No. 154/2013 Tgl. 21.3.2013 Kel. Sail, Kec. Tenayan Raya NIB 05165. ---

Sedangkan isi Objek Sengketa antara lain adalah: --- KESATU : Provinsi Riau Nomor SK. 01/PBT/BPN.14/2013

Membatalkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional tanggal 07 Febuari 2013 Tentang Pebatalan Sebagian Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01/1997 seluas 51.700 M2 atas nama PT Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau; --- KEDUA : Membatalkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 01 Tahun 1997 tanggal 16 Juli 1997 Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 04/1997 tanggal 27 Juni 1991, luas 109.602 Hektar atas nama PT. Gerindo

(8)

Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan raya (DH. Desa Tebing tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau; --- KETIGA : Memerintahkan Kepala Kantor Pertanahan Kota

Pekanbaru untuk: --- a. Mencatat batalnya Sertifikat Hak Guna Bangunan

Nomor 01 Tahun 1997 tangal 16 Juli 1997 Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 04/1997 tanggal 27 Juni 1991, luas 109.602 Hektar atas nama PT. Gerindo Investa Internasional yang terletak di kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau sebagaimana dimaksud dalam dictum kedua dan mencoret dari daftar umum dan daftar isian lainnya yang ada dalam administrasi pendaftaran tanah. --- b. Menarik dari peredaran Sertifikat Hak Guna

Bangunan Nomor: 01 tanggal 16 Juli 1997 atas nama PT Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku. --- Bahwa pada bagian “MENIMBANG” Objek Sengketa disebutkan dasar diterbitkannya Objek Sengketa, yaitu hanya berdasarkan keberatan Sdr. Bangun VH Pasaribu selaku Kuasa Hukum Yusni Yunus dkk tanpa mempertimbangkan keberatan Penggugat atas pembatalan SK 01

(9)

tersebut. Padahal Penggugat telah nyata-nyata menyampaikan keberatannya pada gelar kasus internal yang dilakukan oleh Tergugat pada tanggal 14 Januari 2016 sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara Pelaksanaan Gelar Internal Permasalahan Peninjauan Kembali Surat Keputusan Kakanwil BPN Propinsi Riau No. SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 17 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 01 Tahun 1997 Seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional Yang Terletak di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Bahwa penerbitan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 01/Tebing Tinggi Okura sesuai dengan Gambar Situasi Khusus tanggal 27 Juni 1997 No.04/1997 An. Penggugat diperoleh oleh Penggugat berdasarkan Surat Keterangan Ganti Rugi (“SKGR”) yang dibuat oleh Kepala Desa Tebing Tinggi Okura dan Camat Bukit Raya sesuai dengan Register sebagai berikut: ---

No Nomor Register 1 2209/BR/1996 2 2205/BR/1996 3 2192/BR/1996 4 2190/BR/1996 5 2188/BR/1996 6 2219/BR/1996 7 2191/BR/1996 8 2170/BR/1996 9 2220/BR/1996 10 2193/BR/1996 11 2222/BR/1996 12 2215/BR/1996 13 2203/BR/1996 14 2208/BR/1996 15 2214/BR/1996 16 2178/BR/1996 17 2179/BR/1996 18 2175/BR/1996 19 2217/BR/1996 20 2216/BR/1996 21 2227/BR/1996 22 2197/BR/1996 23 2225/BR/1996

(10)

24 2195/BR/1996 25 2229/BR/1996 26 2211/BR/1996 27 2212/BR/1996 28 2206/BR/1996 29 2202/BR/1996 30 2201/BR/1996 31 2186/BR/1996 32 2223/BR/1996 33 2189/BR/1996 34 2198/BR/1996 35 2200/BR/1996 36 2182/BR/1996 37 2180/BR/1996 38 2228/BR/1996 39 2224/BR/1996 40 2196/BR/1996 41 2221/BR/1996 42 2213/BR/1996 43 2187/BR/1996 44 2174/BR/1996 45 2176/BR/1996 46 2210/BR/1996 47 2177/BR/1996 48 2185/BR/1996 49 2218/BR/1996 50 2172/BR/1996 51 2183/BR/1996 52 2173/BR/1996 53 2181/BR/1996 54 2199/BR/1996 55 2171/BR/1996 56 2184/BR/1996 57 2194/BR/1996 58 2226/BR/1996 59 2204/BR/1996 60 2207/BR/1996

Bahwa sampai dengan saat ini SKGR-SKGR tersebut masih terdaftar di Buku Register Kecamatan Bukit Raya sebagaimana diterangkan dalam Surat Keterangan Nomor 100/BR-PEM/2016/104 tanggal 3 Mei 2016; ---

Dengan diterbitkannya Objek Gugatan jelas-jelas akan menimbulkan ketidakpastian hukum dan mencederai perasaan keadilan Penggugat terkait hak keperdataan Penggugat terhadap sisa tanah seluas

(11)

104,432 Ha yang diperoleh oleh Penggugat berdasarkan pada Surat Keterangan Ganti Rugi sebagaimana diuraikan di atas, yang tidak tumpang tindih dengan Sdr. Yusni Yunus Dkk dan saat ini termuat didalam: --- 1. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997, yang telah

dibatalkan sebagaian seluas 51.700 M2 dan telah dipisahkan seluas: 382.564 M2 dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 02 Tahun 2013, yang selanjutnya berdasarkan Perda Kota Pekanbaru No.04/03 Tahun 2003, 17 Juni 2003 telah dirubah menjadi Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1226, Surat Ukur No. 154/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05165 seluas 66,1736 Ha; dan --- 2. Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 02 Tahun 2013 yang

berdasarkan Perda Kota Pekanbaru No.04/03 tahun 2003 17 Juni 2003 telah dirubah menjadi Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1227, Surat Ukur No. 155/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05166 seluas 38,2564 Ha. ---

B. TENTANG HUKUMNYA --- Bahwa perundang-undangan mengatur alasan-alasan diajukannya gugatan dalam perkara sengketa Tata Usaha Negara yaitu sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU PTUN menyebutkan: --- Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: --- a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; --- b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan

asas-asas umum pemerintahan yang baik. --- Bahwa adapun alasan Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini adalah sebagai berikut: ---

(12)

1. OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU; --- a. OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN PASAL 19 AYAT

(1) DAN (2) DARI UNDANG-UNDANG RI NO. 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK – POKOK AGRARIA JO PASAL 4 AYAT (1) DARI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH, KARENA MENIMBULKAN KETIDAKPASTIAN HUKUM DAN TIDAK MELINDUNGI KEPENTINGAN HUKUM DARI PENGGUGAT ATAS SISA TANAH SELUAS 104,432 HA YANG TIDAK TUMPANG TINDIH DENGAN SDR. YUSNI YUNUS DKK;

----Bahwa penerbitan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 01/Tebing Tinggi Okura sesuai dengan Gambar Situasi Khusus tanggal 27 Juni 1997 No.04/1997 An Penggugat berdasarkan Alas Hak Penggugat berupa Surat Keterangan Ganti Rugi yang dibuat oleh Kepala Desa Tebing Tinggi Okura dan Camat Bukit Raya sesuai dengan Register sebagaimana telah diuraikan di atas; ---

Bahwa pada pertimbangan hukum Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 341 K/TUN/2010 tanggal 31 Januari 2011 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 49/B/2010/PT.TUN-MDN tanggal 10 Mei 2010 jo Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No. 35/G/2009/PTUN-Pbr Tanggal 21 Januari 2010, halaman 43 paragraf terakhir sampai dengan halaman 44 Paragraf awal, disebutkan: --- - Bahwa para Penggugat (incasu Ismail Djamaludin, Yusni Yunis dan Roy Sihombing adalah pemilik bidang tanah yang terletak di Desa Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Bukit Raya, Kotamadya Pekanbaru dengan luas masing-masing sebagai berikut: ---

(13)

 Yusni Yunis dengan luas 17.570 M2 berdasarkan Sertipikat Hak Milik No. 97, Desa Tebing Tinggi Okura tanggal 3 Mei 1997, Gambar Situasi No. 1188/1997 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Pekanbaru (vide bukti P-2); ---  Roy Sihombing dengan luas 17.650 M2 berdasarkan Sertipikat Hak

Milik No.98, Desa Tebing Tinggi Okura tanggal 3 Mei 1997, Gambar Situasi No. 1195/1997 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Pekanbaru (vide bukti P-3); ---  Ismail Djamaludin dengan luas 16.400 M2 berdasarkan Sertipikat

Hak Milik No. 92, Desa Tebing Tinggi Okura tanggal 3 Mei 1997, Gambar Situasi No.1196/1997 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Pekanbaru (vide Bukti P-1); --- Berdasarkan uraian-uraian pertimbangan tersebut di atas, telah cukup jelas membuktikan bahwa Yusni Yunis dkk hanya memiliki hak atas tanah seluas 51.700 M2, sedangkan sisa luas 104,432 Ha merupakan hak keperdataan Penggugat yang tidak tumpang tindih atau tidak bersengketa dengan Yusni Yunis dkk; ---

Diterbitkannya Objek Sengketa telah menimbulkan ketidakpastian hukum, mencederai perasaan keadilan, serta tidak melindungi kepentingan hukum terkait hak keperdataan Penggugat terhadap sisa tanah seluas 104,432 Ha berdasarkan pada SKGR-SKGR sebagaimana diuraikan diatas dan/atau Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1226, Surat Ukur No. 154/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05165 seluas 66,1736 Ha; dan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1227, Surat Ukur No. 155/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05166 seluas 38,2564 Ha, yang tidak tumpang tindih dengan Sdr. Yusni Yunus Dkk; ----

Dengan demikian Objek Gugatan jelas-jelas terbukti bertentangan dengan Pasal 19 ayat (1) dan (2) dari Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria, yang mengatur: ---

(14)

(1) Untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah; --- (2) Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi: --- a. pengukuran perpetaan dan pembukuan tanah; --- b. pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut; --- c. pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat

pembuktian yang kuat; --- Pada penjelasan Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria, dijelaskan: --- “Sesuai dengan tujuannya yaitu akan memberikan kepastian hukum maka pendaftaran itu diwajibkan bagi para pemegang hak yang bersangkutan, dengan maksud agar mereka memperoleh kepastian tentang haknya itu. Sedangkan Pasal 19 ditujukan kepada Pemerintah sebagai suatu instruksi; agar diseluruh wilayah Indonesia diadakan pendaftaran tanah yang bersifat "rechts-kadaster", artinya yang bertujuan menjamin kepastian hukum.” --- Serta, bertentangan pula dengan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, diatur: “Untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a kepada pemegang hak yang bersangkutan diberikan sertifikat hak atas tanah.” ---

b. PADA SAAT PENERBITAN OBJEK SENGKETA, PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NO.9 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMBATALAN HAK ATAS TANAH NEGARA DAN HAK PENGELOLAAN SEPANJANG MENGATUR TATA CARA PEMBATALAN HAK ATAS TANAH NEGARA, TELAH DICABUT DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU LAGI SESUAI DENGAN PASAL 84 DARI PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011

(15)

TENTANG PENGELOLAAN PENGKAJIAN DAN PENANGANAN KASUS PERTANAHAN; --- Bahwa Tergugat menerbitkan Objek Sengketa pada Tanggal 26 April 2016 berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan (“Perka BPN No. 9 tahun 1999”). Sedangkan pada tanggal 4 Pebruari 2011, telah terbit Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Pengkajian Dan Penanganan Kasus Pertanahan. (“Perka BPN No. 3 tahun 2011”) Dimana pada Pasal 84 dari Perka. BPN No. 3 tahun 2011 tersebut, menentukan: Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka: ---1. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara; --- 2. Ketentuan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan, sepanjang mengatur tata cara pembatalan Hak Atas Tanah Negara yang bertentangan dengan Peraturan ini; --- 3. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 34 Tahun 2OO7 tentang Petunjuk Teknis Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan; dan --- 4. ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan ini, dicabut dan

dinvatakan tidak berlaku.; --- Oleh karena Tergugat menerbitkan Objek Sengketa berdasarkan pada Perka BPN No. 9 tahun 1999 yang telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku berdasarkan pada Perka BPN No. 3 tahun 2011, maka telah jelas-jelas terbukti Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat adalah cacat hukum. Sehingga sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang

(16)

Terhormat untuk menyatakan batal atau tidak sah Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat. ---

c. TINDAKAN TERGUGAT YANG MENERBITKAN SK 01 TELAH SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA, DILAKUKAN MENURUT

PROSEDUR YANG BERLAKU, DAN MERUPAKAN

PELAKSANAAN MATERI PUTUSAN, SEHINGGA PEMBATALAH SK 01 MELALUI OBJEK GUGATAN BERTENTANGAN DENGAN PASAL 66 AYAT (1) DARI UNDANG–UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN;

--- Bahwa SK 01 diterbitkan oleh Tergugat, selaku atasan dari Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yang menerbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tanggal 16 Juli 1997 dan Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 04/1997 Tanggal 27 Juni 1997 atas nama Penggugat. Oleh karena itu Tergugat telah jelas-jelas terbukti berwenang untuk menerbitkan SK 01 sesuai dengan Pasal 66 ayat (3) dari Undang– Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan; --- - Bahwa secara formalitas penerbitan SK 01 telah dilakukan sesuai

prosedur dan secara materi, SK 01 merupakan pelaksanaan dari Putusan MA dan jelas-jelas tidak bertentangan dengan Putusan MA. Hal ini sebagaimana telah diperiksa dan dipertimbangkan secara cermat oleh Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara dalam putusan perkara Nomor: 27/G/2013/PTUN.Pbr tanggal 7 November 2013 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan Nomor: 23/B/2014/PT.TUN-MDN, Tanggal 26 Februari 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap. Bahwa pada pertimbangan hukum

(17)

putusan perkara Nomor: 27/G/2013/PTUN.Pbr tanggal 7 November 2013 halaman 59 alinea terakhirnya berbunyi sebagai berikut: --- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa obyek sengketa tumpang tindih dengan tanah milik Penggugat, dimana jauh sebelum obyek sengketa diterbitkan oleh Tergugat Tahun 2005 di atas tanah obyek sengketa sudah ada Sertifikat Hak Guna Bangunan milik Penggugat Tahun 1997, dan itu artinya obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat berada di atas Sertifikat Hak Guna Bangunan milik Penggugat yang lebih dahulu diterbitkan oleh Tergugat, meskipun Sertifikat Hak Guna Bangunan milik Penggugat digugat tahun 2009, dan terhadap permasalahan tersebut Tergugat sudah melakukan tindakan hukum administrasi berdasarkan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap, dimana Tergugat sudah mengurangi sebagian luas Sertifikat Hak Guna Bangunan milik Penggugat; --- - Pertimbangan Majelis Hakim di atas menguatkan pula pertimbangan

Majelis Hakim PTUN pada Putusan No. 35/G/2009/PTUN-Pbr tanggal 21 Januari 2010 halaman 47 menyebutkan bahwa: --- Menimbang, bahwa dari bukti-bukti dan uraian pertimbangan hukum diatas Majelis Hakim mendapat fakta alasan yang dimaksud oleh Para Penggugat intinya penerbitan Sertifikat Obyek sengketa tidak cermat karena sertifikat hak milik Nomor 92, 97 dan 98 Desa Tebing Tinggi Okura atas nama para Penggugat tumpang tindih dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 01 Desa Tebing Tinggi Okura atas nama PT. gerindo Investa Internasional; --- - Oleh karena tanah menurut Sertipikat Hak Milik Nomor 92, 97 dan 98

Desa Tebing Tinggi Okura yang tumpang tinding dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 adalah seluas 51.700 M2, maka sudah tepat dan benarlah penerbitan SK 01 tersebut; --- Bahwa fakta ini seharusnya dapat dipahami dan dimaknai serta

membuktikan kepada Tergugat bahwa Pengadilan pada intinya tidak menganggap penerbitan SK 01 bertentangan dengan Amar Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No. 35/G/2009/PTUN-Pbr

(18)

Tanggal 21 Januari 2010 jo Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 49/B/2010/PT.TUN-MDN tanggal 10 Mei 2010 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 341 K/TUN/2010 Tanggal 31 Januari 2011 (“PUTUSAN MA”); --- - Bahwa Tergugat seharusnya juga mempertimbangkan Putusan Sela Perkara Nomor: 27/G/2013/PTUN.Pbr, yang menolak intervensi Sdr. Edi Suryanto yang dinyatakan tidak mempunyai kepentingan hukum terhadap sisa tanah seluas 104,432 Ha, sehingga keberatan-keberatan yang diajukan oleh Kuasa Hukum Yusni Yunus dkk, terkait areal HGB 01 .selain dari tanah seluas 51.700 M2 sepatutnya untuk tidak dipertimbangkan karena Yusni Yunus dkk dan/atau kuasa hukumnya tidak mempunyai kepentingan terhadap hal tersebut. --- - Bahwa selain keberatan Kuasa Hukum Yusni Yunus dkk, Tergugat

juga seharusnya mempertimbangkan dan mengkaji lebih jauh keberatan-keberatan yang telah diajukan oleh Penggugat terkait pembatalan SK 01 termasuk pula kepentingan hukum Penggugat yang hak keperdataannya masih melekat diatas tanah menurut Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 tersebut. --- - Dengan demikian telah jelas-jelas terbukti bahwa Objek Sengketa

bertentangan dengan Pasal 66 ayat (1) Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, yang menyatakan: --- “Keputusan hanya dapat dibatalkan apabila terdapat cacat: --- a. wewenang; --- b. prosedur; dan/atau --- c. substansi. “---

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas telah jelas-jelas terbukti bahwa objek sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim

(19)

Yang Terhormat untuk mengabulkan gugatan yang diajukan Penggugat untuk seluruhnya; --- 2. Objek Sengketa Bertentangan dengan Asas-asas Umum

Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) ---Penggugat tetap pada pendirian bahwa penerbitan Objek Sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun demikian apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon dipertimbangkan pula bahwa penerbitan Objek Sengketa juga bertentang dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik; ---

Bahwa penerbitan objek sengketa oleh Tergugat yang hanya didasarkan pada keberatan Sdr. Bangun VH Pasaribu selaku Kuasa Hukum Yusni Yunus dkk tanpa mempertimbangkan keberatan Penggugat atas pembatalan SK 01, selain membuktikan bahwa Tergugat telah menyalahgunakan kewenangannya juga membuktikan bahwa Tergugat tidak mempertimbangkan bahwa akibat dari pembatalan tersebut akan menyebabkan ketidakpastian hukum dalam pelaksanaan putusan MA. Dengan demikian terbukti pula bahwa tindakan Tergugat nyata-nyata bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (“AAUPB”) sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-undang RI No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. AAUPB antara lain: --- 1) Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum yang

mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara. Tujuan dari Asas Kepastian Hukum adalah dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang berdasarkan suatu keputusan badan atau pejabat administrasi negara; ---

(20)

Bahwa sebelum Tergugat menerbitkan Objek Sengketa seharusnya Tergugat memahami maksud pertimbangan Majelis Hakim PTUN pada Putusan No. 35/G/2009/PTUN-Pbr tanggal 21 Januari 2010 halaman 47 yang menyebutkan: --- Menimbang, bahwa dari bukti-bukti dan uraian pertimbangan hukum di atas Majelis Hakim mendapat fakta alasan yang dimaksud oleh Para Penggugat, intinya penerbitan Sertifikat Obyek sengketa tidak cermat karena Sertifikat Hak Milik Nomor 92, 97 dan 98/ Desa Tebing Tinggi Okura atas nama para Penggugat tumpang tindih dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 01 Desa Tebing Tinggi Okura atas nama PT. Gerindo Investa Internasional; --- Bahwa luas tanah yang tumpang tindih yang dimaksud pada pertimbangan Majelis Hakim PTUN dalam Putusan No. 35/G/2009/PTUN-Pbr Tanggal 21 Januari 2010 halaman 47 tersebut di atas sesuai luas tanah sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor 92, 97 dan 98 Desa Tebing Tinggi Okura dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 adalah hanya terhadap tanah seluas 51.700 M2, hal ini dikuatkan oleh Putusan Sela dalam perkara Nomor: 27/G/2013/PTUN.Pbr yang menolak intervensi Sdr. Edi Suryanto yang dinyatakan tidak mempunyai kepentingan hukum terhadap sisa tanah seluas 104, 432 Ha; --- Bahwa oleh karena luas tanah yang tumpang tindih sebagaimana disebutkan di atas adalah hanya terhadap tanah seluas 51.700 M2, maka penerbitan objek sengketa oleh Tergugat jelas-jelas telah menimbulkan ketidakpastian hukum bagi Penggugat terkait hak keperdataan Penggugat terhadap sisa tanah seluas 104,432 Ha menurut Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 yang telah dipisahkan menjadi 2 sertifikat yaitu: ---

(21)

- Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1226, Surat Ukur No. 154/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05165 seluas 66. 1736 Ha dan; --- - Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1227, Surat Ukur No.

155/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05166 seluas 38. 2564 Ha. --- Bahwa penerbitan Objek Sengketa jelas-jelas telah mencederai perasaan keadilan Penggugat sebagai pemegang sisa tanah menurut Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 dan mengkibatkan ketidakpastian hukum terkait sertifikat HGB Penggugat. Karena sebelum Objek Sengketa tersebut diterbitkan oleh Tergugat, sisa tanah seluas 104,432 Ha menurut Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 telah terdaftar dalam Sertipikat Penggugat, dengan diterbitkannya Objek Sengketa Tergugat, maka tidak jelas bagaimana status sisa tanah seluas 104,432 Ha yang nyata-nyata hak keperdataanya masih pada Penggugat. --- 2) Asas Tertib Penyelenggaraan Negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pelaksanaan Penyelenggara Negara. Keteraturan merupakan keadaan yang rapi, tertata, tertib. Keserasian merupakan keadaan yang cocok, sesuai dalam perpadanan antara satu dengan yang lainnya. Keseimbangan merupakan keadaan yang sebanding, sama tentang suatu hal tertentu dalam perpadanan antara satu dengan yang lainnya. Tujuan dari Asas Tertib Penyelenggaraan Negara adalah Untuk memberikan pelayanan yang Baik kepada masyarakat. Aparat Negara dalam penyelenggaraan tugas dan tanggung jawabnya, harus dilakukan sistem yang telah tertata dengan baik; sehingga tercipta kesesuaian atau kesamaan antara informasi, data, dan dokumen yang

(22)

ada di Instansi, dengan infromasi, data, dan dokumen yang disampaikan dan diberikan kepada masyarakat. Sistem yang telah tertata dengan baik meliputi system penyimpanan dokumen dan data base / pusat data, sistem pembagian tugas, sistem operasional pegawai (SOP), dan sistem pelayanan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan instansi. --- Asas Tertib Penyelenggaraan Negara / Asas Tertib Administrasi merupakan tujuan dari diselenggarakannya pendaftaran Tanah yang dinyatakan dalam Pasal 3 point c dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, sebagai berikut: --- Pendaftaran tanah bertujuan: --- c. Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan. --- Perwujudan atas Asas Tertib Administrasi sebagaimana dinyatakan dalam ketentuan Pasal 3 point c dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 1997 tersebut di atas, adalah Kewajiban Pendaftaran setiap bidang tanah dan satuan rumah susun termasuk peralihan, pembebanan, dan hapusnya hak atas bidang tanah dan hak milik atas satuan rumah susun sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 4 ayat (3) dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. ---Penggugat telah mendaftarkan kepemilikan hak atas tanah di Kantor Tergugat, dan memperoleh Sertipikat Hak Guna Bangunan, sebelum didaftarkannya dan diterbitkannya Objek Sengketa, dengan demikian, maka Tergugat sepatutnya melakukan pemutakhiran atas informasi, data dan dokumen-dokumen yang ada di Kantor Tergugat, pada khususnya pemutakhiran Peta Dasar Pendaftaran. Sehingga pada saat masuknya pendaftaran atas bidang tanah yang telah didaftarkan, Tergugat dapat mengetahui bahwa hak atas tanah yang baru didaftarkan tersebut, telah diterbitkan Sertipikat Hak atas Tanah dan tidak akan menerbitkan sertipikat atas bidang tanah yang telah

(23)

terdaftar tersebut. Dengan menerbitkan Objek Sengketa atas bidang tanah yang telah didaftarkan dan diterbitkan sertipikat atas nama Penggugat dapat disimpulkan bahwa Tegugat tidak memenuhi asas tertib administrasi, apalagi Objek Sengketa tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai sisa tanah seluas 104,432 Ha yang nyata-nyata hak keperdataanya masih pada Penggugat. ---3) Asas Kecermatan, bahwa segala keputusan yang diambil harus

dipersiapkan dan diambil dengan cermat. --- Tahapan tersebut menunjukkan bahwa sebelum TERGUGAT menerbitkan Objek Sengketa, Tergugat harus terlebih dahulu memeriksa secara cermat tentang akibat hukum bagi pada pihak termasuk Penggugat apabila Objek Sengketa tersebut diterbitkan. Termasuk pula fakta bahwa pada saat ini terhadap sisa tanah seluas 104,432 Ha menurut Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997, telah dipisahkan menjadi 2 sertifikat yaitu: --- - Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1226, Surat Ukur No.

154/2013 Tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05165 seluas 66. 1736 Ha dan; --- - Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1227, Surat Ukur No.

155/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05166 seluas 38. 2564 Ha. --- Terbitnya Objek Sengketa menunjukkan bahwa adanya ketidak cermatan Tergugat sehingga menimbulkan kerugian bagi Penggugat;-- 3. Apabila pada waktu mengeluarkan Objek Sengketa Tergugat

mempertimbangkan pula keberatan-keberatan yang diajukan Penggugat dan kepentingan Penggugat, maka seharusnya Tergugat tidak mengeluarkan Objek Sengketa; ---

(24)

Bahwa apabila Tergugat mempertimbangkan keberatan-keberatan Penggugat termasuk keberatan bahwa peninjauan kembali dan/atau pembatalan SK 01 dapat mengakibatkan ketidakpastian hukum, maka seharusnya Tergugat tidak sampai pada kesimpulan untuk menerbitkan Objek Sengketa. --- Bahwa keberatan-keberatan Penggugat sangat beralasan mengingat: --- a. SK 01 Penggugat anggap telah memenuhi rasa keadilan Sdr. Yusni

Yunus dkk karena telah memberikan perlindungan atas tanah seluas 51.700 M2 sebagaimana dimaksud Sertifikat Hak Milik Nomor 92, 97 dan 98 Desa Tebing Tinggi Okura yang dijadikan dasar pengajuan gugatan oleh Sdr. Yusni Yunus Dkk, serta telah pula memberikan rasa keadialan dan menjaga kepentingan hukum Penggugat selaku pihak yang tanahnya dikurangi karena dianggap tumpang tindih dengan sertifikat hak milik Nomor 92, 97 dan 98 tersebut; --- b. Objek Sengketa justru akan menimbulkan kekisruhan karena

seolah-olah membenarkan adanya kepentingan Sdr. Yusni Yunus dkk dan/atau Edy Suryanto, padahal Sdr. Yusni Yunus Dkk dan/atau Edy Suryanto tidak mempunyai kepentingan hukum apapun terhadap sisa tanah yang tidak diklaimnya didalam gugatan. Hal ini sebagaimana telah dinyatakan dalam Putusan Sela pada perkara Nomor: 27/G/2013/PTUN.Pbr.; --- c. Objek Sengketa tidak memberikan kepastian hukum dan nyata-nyata

akan menimbulkan kerugian kepada Penggugat sebagai pemegang hak keperdataan atas tanah sisa seluas seluas 104,432 Ha menurut Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 yang telah dipisahkan menjadi 2 sertifikat yaitu: ---

(25)

- Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1226, Surat Ukur No. 154/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05165 seluas 66. 1736 Ha dan; --- - Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1227, Surat Ukur No. 155/2013 tanggal 21 Maret 2013, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, NIB 05166 seluas 38. 2564 Ha. ---

C. PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBJEK

SENGKETA ---Bahwa sesuai diktum KELIMA Objek Sengketa, menyebutkan berlaku sejak tanggal ditetapkan yakni tanggal 26 April 2016. Bahwa Objek Sengketa ini nyata-nyata sangat merugikan kepentingan hukum Penggugat dan pelaksanaannya jelas akan menimbulkan ketidak pastian terhadap sisa tanah seluas 104,432 Ha yang nyata-nyata hak keperdataanya masih pada Penggugat berdasarkan pada Surat Keterangan Ganti Rugi yang dibuat oleh Kepala Desa Tebing Tinggi Okura dan Camat Bukit Raya sesuai dengan Register sebagai berikut: ----

No Nomor Register 1 2209/BR/1996 2 2205/BR/1996 3 2192/BR/1996 4 2190/BR/1996 5 2188/BR/1996 6 2219/BR/1996 7 2191/BR/1996 8 2170/BR/1996 9 2220/BR/1996 10 2193/BR/1996 11 2222/BR/1996 12 2215/BR/1996 13 2203/BR/1996 14 2208/BR/1996 15 2214/BR/1996 16 2178/BR/1996 17 2179/BR/1996 18 2175/BR/1996 19 2217/BR/1996 20 2216/BR/1996 21 2227/BR/1996

(26)

23 2225/BR/1996 24 2195/BR/1996 25 2229/BR/1996 26 2211/BR/1996 27 2212/BR/1996 28 2206/BR/1996 29 2202/BR/1996 30 2201/BR/1996 31 2186/BR/1996 32 2223/BR/1996 33 2189/BR/1996 34 2198/BR/1996 35 2200/BR/1996 36 2182/BR/1996 37 2180/BR/1996 38 2228/BR/1996 39 2224/BR/1996 40 2196/BR/1996 41 2221/BR/1996 42 2213/BR/1996 43 2187/BR/1996 44 2174/BR/1996 45 2176/BR/1996 46 2210/BR/1996 47 2177/BR/1996 48 2185/BR/1996 49 2218/BR/1996 50 2172/BR/1996 51 2183/BR/1996 52 2173/BR/1996 53 2181/BR/1996 54 2199/BR/1996 55 2171/BR/1996 56 2184/BR/1996 57 2194/BR/1996 58 2226/BR/1996 59 2204/BR/1996 60 2207/BR/1996

Selain itu, sebelum diajukannya gugatan ini sudah terdapat pihak-pihak lain yang berusaha untuk menguasai tanah sisa tanah seluas 104,432 Ha yang nyata-nyata hak keperdataanya masih pada Penggugat, hal ini dibuktikan dari Laporan Polisi yang dilakukan oleh Penggugat berdasarkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor STPL/121/II/2015/Riau/Polresta Pku/Sektor Tanayan Raya tanggal 26 Februari 2015; dan pada saat Penggugat sedang melaksanakan proses

(27)

lain yang menghalang-halangi, mengancam, sampai pada akhirnya membakar alat berat di atas tanah Penggugat, yang telah dilaporkan pula kepada POLRES Pekanbaru. Dimana sejak terbitnya Objek Sengketa, gangguan tersebut semakin sering terjadi, antara lain adanya pihak ketiga yang berusaha mengusir karyawan Penggugat dari lahan milik Penggugat dengan alasan Penggugat sudah tidak memiliki hak atas tanah lagi berdasarkan pada objek sengketa. Kondisi tersebut jelas-jelas berpotensi menimbulkan konflik sosial antara Penggugat dengan Pihak-Pihak yang berusaha menguasai tanah milik Penggugat secara melawan hukum tersebut. Sehingga sudah sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menunda pelaksanaan Objek Sengketa berdasarkan pada Pasal 65 dari Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, mengatur: --- (1) Keputusan yang sudah ditetapkan tidak dapat ditunda

pelaksanaannya, kecuali jika berpotensi menimbulkan: --- a. kerugian negara; --- b. kerusakan lingkungan hidup; dan/atau --- c. konflik sosial. --- (2) Penundaan Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan oleh: ---a. Pejabat Pemerintahan yang menetapkan Keputusan; dan/atau ---b. Atasan Pejabat. ---(3) Penundaan Keputusan dapat dilakukan berdasarkan: --- a. Permintaan Pejabat Pemerintahan terkait; atau --- b. Putusan Pengadilan. --- Bahwa untuk menghindari kerugian yang lebih besar bagi Penggugat, berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (2) dan (4) UUPTUN dan Pasal 65 dari Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun

(28)

2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, Penggugat memohon agar Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru dan/atau Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara ini dapat menunda/menangguhkan pemberlakuan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.03/Pbt/BPN-14/2016 tanggal 26 April 2016 tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap. --- Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas yang didukung oleh bukti-bukti otentik, maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Tata Usaha Negara ini untuk kiranya berkenan memutuskan sebagai berikut: --- I. DALAM PENUNDAAN --- Mengabulkan Permohonan Penundaan Pemberlakuan Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.03/Pbt/BPN-14/2016, Tanggal 26 April 2016 tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail,

(29)

Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap; --- - Memerintahkan Tergugat Untuk Menunda Lebih Lanjut Pemberlakuan

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.03/Pbt/BPN-14/2016 Tanggal 26 April 2016 tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap. --- II. DALAM POKOK SENGKETA ---1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tergugat berupa Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.03/Pbt/BPN-14/2016, Tanggal 26 April 2016 tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan

(30)

Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap; --- 3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut dan mencoret Surat Keputusan Tergugat berupa Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.03/Pbt/BPN-14/2016 tanggal 26 April 2016 tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor : SK. 01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap, pada buku daftar umum Tergugat; --- 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul

dalam perkara ini. --- Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon keputusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). ---

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat hadir menghadap, Kuasa Hukum Penggugat bernama Raminda Unelly M. Sembiring, SH., Ignatius Gema Oktavinato, SH., dan Davidson Sembiring, SH. sedangkan Tergugat hadir Kuasanya bernama Mangaul, S.H., Hermen, S.H., Bara Haji, S.H., dan Ayola Puspita, S.H.; ---

Bahwa atas Gugatan Penggugat a quo, Tergugat telah mengajukan Jawabannya pada persidangan Tanggal 20 Juli 2016, dan mengemukakan hal-hal sebagai berikut: ---

(31)

I. TENTANG EKSEPSI ---A. Eksepsi Tentang Kewenangan Mengadili ( Absolut)

---Bahwa hakim wajib menyatakan diri tidak berwenang (cukup alasan secara objektif) bahwa perkara yang dikemukakan dalam gugatan penggugat termasuk dalam yurisdiksi Absolut lingkungan Peradilan lain.

Bahwa objek sengketa dalam perkara a quo berupa SK. 03/Pbt/BPN.14/2016, Tanggal 26 April 2016 Tentang: --- Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.01/PBT/BPN.14/2013, Tanggal 7 Februari 2013 Tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 Seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. GERINDO INVESTA INTERNASIONAL Yang Terletak Di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (Dh. Desa Tebing Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap; --- Bahwa lahirnya objek sengketa adalah didasari terbitnya SK.01/PBT/BPN.14/2013, Tentang: ---Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 Seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. GERINDO INVESTA INTERNASIONAL Yang Terletak di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap, dimana dalam diktum ke empat menyatakan: ---“Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya”; ---

(32)

Yang pada pokoknya Keputusan tersebut diatas maupun objek sengketa adalah sebagai pelaksanaan atas suatu Putusan Pengadilan yang telah Berkekuatan Hukum Tetap/Inkracht Van Gewijsde (Putusan MARI Nomor 341 K/TUN/2010 Tanggal 31 Januari 2011 Jo Putusan PT.TUN MEDAN Nomor 49/B/2010/PT.TUN-MDN Tanggal 10 Mei 2010 Jo Putusan PTUN Nomor 35/G/2009/PTUN-Pbr Tanggal 21 Januari 2010); --- Bahwa berdasarkan Pasal 2 Huruf e UURI Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dinyatakan: --- “Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-Undang ini”; --- Huruf E : Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar

hasil pemeriksaan Badan Peradilan berdasarkan Ketentuan Peraturan Perundang–undangan yang berlaku; --- Bahwa tegasnya, berdasarkan hal tersebut objek sengketa bukanlah merupakan keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-Undang; --- B. Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Kabur (obscuur liebel) tidak

berdasarkan “kepentingan” yang tidak layak menurut Undang-Undang; --- B. 1 Tidak Berdasarkan Kepentingan yang layak; ---

Bahwa berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang RI No. 9 Tahun 2004 jo Undang-undang No. 5 Tahun 1986, menyatakan: --- orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau direhabilitasi. ---

(33)

Bahwa dalam Yurisprudensi mengatakan bahwa suatu kepentingan yang harus dilindungi oleh hukum itu, baru ada kalau kepentingan itu jelas, bahwa kepentingan dalam hubungannya dengan keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan harus jelas tergambar. --- Bahwa Penggugat harus dapat membuktikan dan mengajukan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu merugikannya, sebagaimana yang dimaksud dalam adagium point D’interet-point D’action; --- Pengertian kepentingan dalam kaitannya dengan Hukum Acara Tata Usaha Negara, mengandung dua arti, yakni: --- - Menunjuk kepadanilai yang harus dilindungi oleh hukum; --- - kepentingan proses, artinya apa yang hendak dicapai dengan melakukan suatu proses gugatan yang bersangkutan. --- Bahwa adanya kepentingan tersebut merupakan suatu syarat minimal untuk dijadikan alasan mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan kepentingan disini adalah suatu nilai, baik yang bersifat menguntungkan maupun yang merugikan yang ditimbulkan atau yang menurut nalar dapat diharapkan akan timbul oleh keluarnya suatu Keputusan Tata Usaha Negara atau suatu Keputusan Penolakan Tata Usaha Negara; ---

Bahwa dari hal tersebut, bahwa suatu kepentingan atau suatu nilai yang harus dilindungi oleh hukum tersebut dapat kita lihat jika adanya hubungan antara orang yang bersangkutan disatu pihak dengan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan di pihak lain. Bahwa kongkritnya adanya suatu kepentingan atau suatu nilai yang harus dilindungi, oleh hukum itu dan disatu pihak ditentukan oleh faktor-faktor yang ada kaitannya dengan orangnya sendiri dan dilain pihak oleh

(34)

faktor-faktor yang ada kaitannya dengan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan; --- Bahwa kepentingan sebagai dasar objek sengketa adalah timbul dari terbitnya Keputusan TUN; ---

Bahwa dalam perkara a quo objek sengketa bukanlah merupakan objek sengketa yang dapat dijadikan dasar mengajukan gugatan berdasarkan Pasal 2 huruf e UURI No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan UURI No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; ---

Bahwa dasar penerbitan SK. 03/Pbt/BPN.14/2016 Tanggal 26 April 2016 Tentang Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.01/PBT/BPN.14/2013 Tanggal 7 Februari 2013 Tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 Seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. GERINDO INVESTA INTERNASIONAL Yang Terletak Di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap terbit berdasarkan Perintah Hukum/Undang-Undang yang dilaksanakan atas dasar: --- 1) Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah Berkekuatan Hukum Tetap (Inkracht Van Gewijsde); --- 2) Surat perintah pelaksanaan Putusan yang berkekuatan Hukum Tetap dari Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Tanggal 23 April 2012, Nomor: 352/Prk.02.02/IV/2012; ---

Bahwa oleh karenanya, sampai sejauh mana kepentingan Penggugat dirugikan atas Terbitnya SK. 03/Pbt/BPN.14/2016?? Tegasnya kepentingan Penggugat sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 53

(35)

ayat (1) UURI No. 5 Tahun 1986, haruslah dikesampingkan karena dasar dari terbitnya Objek sengketa adalah: --- 1) Berdasarkan Putusan TUN yang berkekuatan hukum tetap dan secara

hukum tergugat terikat dan berkewajiban untuk melaksanakan putusan yang berkekuatan hukum tetap tersebut sesuai perintah amar putusan yaitu, Membatalkan dan Mencabut; --- 2) Kepentingan hukum Penggugat telah melalui proses pengkajian memeriksa dan mengadili dalam proses peradilan sebelumnya hingga terbit Putusan Berkekuatan Hukum Tetap yang harus dilaksanakan sebagaimana mestinya; --- B. 2 Gugatan Penggugat mengandung Sengketa Hak Kepemilikan

(Keperdataan); --- Bahwa terbukti dari dalil - dalil Gugatan Penggugat, tergambar dan mengandung sengketa Hak Kepemilikan yang bersifat Perdata. Dengan kata lain gugatan penggugat lebih kepada sifat keperdataan ketimbang hukum administrasinya ( sengketa Tata Usaha Negara); ---

Bahwa semestinya Penggugat haruslah merumuskan dengan jelas dan tegas tindakan administrasi tergugat yang dilalaikan menurut hukum;

Bahwa semestinya Penggugat dalam gugatannya haruslah merumuskan dengan jelas dan tegas mengenai: --- a) Apakah tindakan administrasi yang tergugat lakukan melawan hukum

atau mengabaikan azas-azas umum pemerintahan yang baik dalam menerbitkan Keputusan Administrasi Berdasarkan perintah putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang merupakan objek penilaian dan menjadi wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa dan mengadilinya; --- b) Apakah keputusan Administrasi yang diterbitkan tersebut didasari

(36)

Bahwa tindakan Administrasi yang dilakukan oleh Tergugat dalam menerbitkan objek Sengketa adalah merupakan tindakan yang didasari oleh fungsi dan wewenang dalam menjalankan Adiministarsi Negara yang didasari dan atau merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur tindakan pemerintah dan mengatur hubungan antara Pemerintah dengan Warga Negara yang berkenaan dengan cara bagaimana organ pemerintahan dalam menjalankan Tugasnya sebagaimana mestinya berdasarkan Peraturan Perundang – undangan; ---

Bahwa Penggugat dalam Gugatannya hal 22 Menyimpulkan: --- Dengan menerbitkan objek sengketa atas bidang tanah yang telah didaftarkan dan diterbitkan Sertpikat atas nama Penggugat dapat disimpulkan bahwa tergugat tidak memenuhi azas tertib administrasi apalagi objek gugatan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai sisa tanah seluias 104,432 Ha yang nyata – nyata hak keperdataanya masih pada Penggugat; ---

Bahwa sejak awal lahirnya Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang terdahulu yang telah berkekuatan hukum tetap (Putusan MARI Nomor 341 K/TUN/2010 Tanggal 31 Januari 2011 Jo Putusan PT.TUN MEDAN Nomor 49/B/2010/PT.TUN-MDN Tanggal 10 Mei 2010 Jo Putusan PTUN Nomor 35/G/2009/PTUN-Pbr Tanggal 21 Januari 2010) dalam amarnya dengan tegas dan jelas hanya untuk mencabut dan membatalkan sehingga tegasnya tindakan administrasi hanya untuk mencabut dan membatalkan, sehingga tidak ada perintah hukum lainnya terhadap tergugat selain apa yang telah ditegaskan dalam amar putusan yang berkekuatan hukum tetap; --- Bahwa dari Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut yang menjadi acuan dasar adalah Putusan Pengadilan TUN yang berkekuatan hukum tetap bagi Tergugat sebagai alat Perlengkapan Negara dalam

(37)

melakukan tugasnya, oleh karenanya bukan merupakan bahagian dari tugas dan wewenang tergugat untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai sisa tanah seluas 104,432 Ha yang nyata-nyata hak keperdataannya masih pada Penggugat khususnya dalam perkara a quo karena Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut (Inkracht Van Gewijsde), tidak mempertimbangkan dalam pertimbangan hukumnya atas sisa tanah penggugat seluas 104,432 Ha Perintah yang ada hanya Membatalkan & Mencabut SHGB No. 01 tanggal 16 Juli 1997 dan surat ukur/gambar situasi No.04 tahun 1997 tanggal 27 Juni 1997; ---

Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Tergugat memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memberikan putusan dengan amar: --- - Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat seluruhnya; --- Menolak seluruh gugatan Penggugat terhadap Tergugat; --- Dan setidak-tidaknya menyatakan, Gugatan Penggugat tidak

dapat diterima/ niet ovankelijke verklaard. ---II. DALAM POKOK SENGKETA: ---1. Bahwa Tergugat dengan tegas, menolak seluruh dalil-dalil yang

dikemukakan oleh Penggugat dalam Surat Gugatan, kecuali yang secara tegas diakui akan kebenarannya dan relevansinya dalam perkara a quo serta seluruh dalil-dalil dalam eksepsi mohon diperlakukan pula di dalam pokok perkara sebagai satu-kesatuan yang tidak terpisahkan; --- 2. Bahwa Keputusan Administrasi Pemerintahan yang Tergugat terbitkan

adalah berupa SK. 03/Pbt/BPN.14/2016 Tanggal 26 April 2016 Tentang: Pembatalan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan

(38)

Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor: SK.01/PBT/BPN.14/2013, Tanggal 7 Februari 2013 Tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 01 Tahun 1997 Seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. GERINDO INVESTA INTERNASIONAL Yang Terletak Di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap; ---

Bahwa terbitnya SK . 03/Pbt/BPN.14/2016 Tersebut adalah merupakan penyempurnaan dari SK.01/PBT/BPN.14/2013 Tentang Pembatalan Sebagian Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor : 01 Tahun 1997 Seluas 51.700 M2 Atas Nama PT. GERINDO INVESTA INTERNASIONAL Yang Terletak di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap, dimana dalam diktum “menetapkan”, keempat menyatakan: “Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya”. ---Yang mengacu kepada Amar/Perintah Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah Berkekuatan Hukum Tetap dengan Amar Putusannya yang Tegas Mencabut dan Membatalkan SHGBNo. 01 tanggal 16 Juli 1997 dan surat ukur/gambar situasi No.04 tahun 1997 tanggal 27 Juni 1997. Sehingga tidak ada tindakan hukum lain selain daripada MEMBATALKAN dan MENCABUT. --- 1. Bahwa lahirnya SK03/Pbt/BPN.14/2016 tersebut adalah merupakan

Tugas Administrasi Pemerintahan yang telah melalui proses sesuai dengan tugas dan fungsi wewenang dalam melakukan perbuatan

(39)

Kongkret dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan demi kepastian hukum dengan memperhatikan landasan Azas-azas umum pemerintahan yang baik; --- 2. Bahwa oleh karenanya dengan ini tergugat menyampaikan Kronologis

terbitnya SK03/Pbt/BPN.14/2016: --- a) Tentang Putusan yang telah berkekuatan Hukum tetap;

---Bahwa lahirnya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap adalah timbulnya gugatan pada Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru tanggal 11 agustus 2009 dimana yang menjadi objek sengketa a quo adalah: ---“sertifikat hak guna bangunan (HGB) No.01 tertanggal 16 juli 1997 dengan luas 109.602 Ha dengan gambar situasi/ surat ukur No.04/1997 tanggal 27 juni 1997 atas nama PT.GERINDO INVESTA INTERNASIONAL diterbitkan oleh kantor pertanahan kota pekanbaru berdasarkan surat keputusan Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau tanggal 10 juli 1997 No.306/550/24.01/1997” ---Bahwa dahulunya tanah yang dimaksud dalam objek sengketa terletak di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru setelah pemekaran wilayah sekarang terletak di RT.04/RW.14 Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru; ---Bahwa Register Perkara tersebut adalah: ---A. No.35/G/2009/PTUN-Pbr pada pengadilan Tata Usaha Negara

Pekanbaru diputus pada Tanggal 21 Februari 2010 dengan amarnya adalah sebagai berikut: --- 1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya; --- 2. Menyatakan batal surat keputusan Kepala Kantor

Pertanahan Kota Pekanbaru berupa sertifikat Hak Guna Bangunan No.01 tanggal 16 juli 1997, surat ukur/gambar

(40)

situasi No.04/1997 tanggal 27 juni 1997 dengan luas 109.602 Ha atas nama Perseroan Terbatas (PT) GERINDO INVESTA INTERNASIONAL; --- 3. Memerintahkan kepada tergugat Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk mencabut surat keputusan berupa: Sertifikat Hak Guna Bangunan No.01 tanggal 16 juli 1997, surat ukur/gambar situasi No.04/1997 tanggal 27 juni 1997 dengan luas 109.602 Ha atas nama Perseroan Terbatas (PT) GERINDO INVESTA INTERNASIONAL; --- 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang

jumlahnya sebesar Rp.471.000 ( empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); --- B. No.49/B/2010/PT.TUN – MDN Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara Medan tanggal 10 mei 2010 dengan amarnya adalah sebagai berikut: ---  Menerima permohonan banding Tergugat/ Pembanding; ---

 Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara

Pekanbaru No.35/G/2009/PTUN – pbr tanggal 21 januari 2010 yang dimohon banding; ---  Menghukum Tergugat/Pembanding membayar biaya perkara

pada tingkat banding Rp.250.000( Dua Ratus Limah Puluh Ribu Rupiah); --- C. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.341

K/TUN/2010 tanggal 31 januari 2011 Amar putusannya adalah sebagai berikut: ---  Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi Kepala

(41)

 Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000( Lima Ratus Ribu Rupiah); --- Bahwa berdasarkan putusan a quo maka terhadap putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap menurut Hukum. --- b) Tentang pelaksanaan eksekusi terhadap putusan yang telah

berkekuatan hukum tetap. ---FASE TAHUN 2012: ---

Bahwa berdasarkan surat Pengadilan Tata Usaha Negara tanggal 23 April 2012 No.W1.TUNG.352/PRK.02.02/IV/2012 perihal Perintah Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung RI No. 341 K/TUN/2010 dengan tegas memerintahkan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru selaku tergugat untuk melaksanakan amar putusan AQUO yang telah berkekuatan hukum tetap, untuk dan demi kepastian hukum, yaitu pelaksanaan pembatalan yang menjadi objek perkara yaitu Menyatakan Batal sekaligus memerintahkan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk Mencabut Objek Perkara berupa surat keputusan sertifikat Hak Guna Bangunan No.01 tanggal 16 juli 1997, surat ukur/gambar situasi No.04/1997 tanggal 27 juni 1997 dengan luas 109.602 Ha atas nama Perseroan Terbatas (PT) GERINDO INVESTA INTERNASIONAL;

---Bahwa permohonan pelaksanaan eksekusi tersebut diajukan oleh penggugat melalui kuasanya Bangun VH. Pasaribu berdasarkan surat: ----  Tanggal 16 Mei 2012. No. 024/SP/ BVHP/V/2012; ---

 Tanggal 4 juli 2012 No. 029/SP/BVHP/VII/2012 Perihal pelaksanaan

putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 341 K/TUN/2010 Tanggal 31 Januari 2011; ---

(42)

Berita Acara Gelar Eksternal Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Tanggal 5 Oktober 2012 dengan kesimpulan hasil gelar perkara: --- 1. Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru akan melaksanakan Putusan

Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap sesuai dengan surat dari Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru Tanggal 23 april 2012 No.W1.TUNG.352/PRK.02.02/IV/2012 perihal Perintah Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung RI No. 341 K/TUN/2010 Jo Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.49/B/2010/PT.TUN – MDN tanggal 10 mei 2010 Jo putusan pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No.35/G/2009/PTUN-Pbr tanggal 21 Februari 2010; --- 2. Untuk pelaksanaan pembatalan SHGB No. 01 yang sekarang berada

ditangan PT. Gerindo Investa Internasional harus diserahkan kepada kantor Pertanahan Kota Pekanbaru; --- 3. Proses selanjutnya (Pemberian hak atas tanah sisa yang telah

dibatalkan kepada PT. Gerindo Investa Internasional) akan disesuaikan dengan RT/RW setempat supaya clear and clean; --- 4. PT. Gerindo Investa Internasional harus melengkapi salah satu syarat

permohonan atas tanah sisa dari pembatalan SHGB No. 01 dengan melampirkan surat pernyataan penguasaan Fisik; ---

Surat Kuasa Hukum PT. Gerindo Investa Internasional No. 227/AKHH-RUS/XII/12 tanggal 14 Desember 2012 perihal permohonan Pembatalan atas sebagian sertifikat HGB No. 01 tanggal 16 Juli 1997;

Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru No. 1429/600-14.71/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 perihal: Permohonan Pembatalan atas sebagian sertifikat HGB No. 01 tanggal 16 Juli 1997. Adalah merupakan tindak lanjut dari Surat Kuasa Hukum PT. Gerindo Investa Internasional No. 227/AKHH-RUS/XII/12 tanggal 14 Desember

(43)

2012 perihal permohonan Pembatalan atas sebagian sertifikat HGB No. 01 tanggal 16 Juli 1997; --- FASE TAHUN 2013: --- Surat Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Nasional Provinsi Riau No. 124/19-14/I/2013 tertanggal 22 Januari 2013 Perihal permohonan Pembatalan atas sebagian sertifikat HGB No. 01 tanggal 16 Juli 1997 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sebagai jawaban atas surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru No. 1429/600-14.71/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 perihal: Permohonan Pembatalan atas sebagian sertifikat HGB No. 01 tanggal 16 Juli 1997; ---

Bahwa Dari Hal Tersebut Telah Muncul Fakta Untuk Melaksanakan Pembatalan Sebagian Terhadap Sertifikat HGB No. 01 Tanggal 16 Juli 1997 Yang Merupakan Objek Perkara Yang telah berkekuatan Hukum tetap.; ---

Risalah Pengolahan data Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru No. 93/600.14.71/I/2013 Tanggal 23 Januari 2013 merekomendasikan: --- a) Perlu segera diterbitkan surat keputusan yang membatalkan sebagian

seluas 51.700 M2 Sertifikat HGB No. 01/ Tebing tinggi Okura tersebut diatas, dalam rangka melaksanakan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan demi kepastian hukum bagi para penggugat sebagai pihak yang menang dalam perkara No. 341 K/TUN/2010 Jo Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.49/B/2010/PT.TUN – MDN tanggal 10 mei 2010 Jo putusan pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru No.35/G/2009/PTUN-Pbr tanggal 21 Februari 2010; --- b) Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru akan meminta kepada

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam

“Sekarang pada peralihan zaman dari milenium kedua hingga ketiga, banyak orang Nias sudah pergi keseberang, “Mangalui” katanya, “mencari” pekerjaan,

Perancangan Komunikasi Visual Portal Distro Online Distroid.com beserta Media Aktivasinya adalah sebuah perancangan yang memberi media baru bagi para pemilik merek

Area kampus merupakan tempat yang strategis untuk menjalankan bisnis bekal sarapan sehat. Kami merupakan satu-satunya penyedia jasa sarapan untuk mahasiswa yang

Masyarakat (Society) adalah jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu

Angka kebuntingan 14,3% untuk semen beku pada penelitian ini cukup rendah dibandingkan dengan laporan peneliti sebelumnya, tetapi hal ini dapat dipahami mengingat

(1991), ada lima cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kegagalan pemijahan ikan di lingkungan budidaya yaitu, penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa, gonadotropin

Dari hasil pengamatan yang dilakukan memperlihatkan bahwa, rataan persentase daya tetas telur tertinggi pada perlakuan penambahan madu yang berbeda dalam pengencer sperma