SAMBUTAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan penerapan dan
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 dapat terlaksana. Laporan ini
dimaksudkan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas publik dalam
pengelolaan lingkungan hidup di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laporan penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 ini
berisikan tentang pelaksanaan tiga jenis pelayanan yaitu: pelayanan informasi status mutu air,
pelayanan informasi status mutu udara ambient dan pelayanan tindak lanjut pengaduan
masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Pada
tahun 2014 hasil capaian indikator dari masing-masing jenis pelayanan SPM bidang lingkungan
hidup adalah 100 persen. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian target indikator
pelayanan SPM bidang lingkungan selain sebagai bentuk akuntabilitas public dalam pengelolaan
lingkungan hidup juga dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kondisi lingkungan yang lebih
baik dan sehat.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
tersusunnya laporan pelaksanaan SPM bidang lingkungan hidup tahun 2014 ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta,
April 2015
GUBERNUR
HAMENGKU BUWONO X
SAMBUTAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan penerapan dan
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 dapat terlaksana. Laporan ini
dimaksudkan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas publik dalam
pengelolaan lingkungan hidup di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laporan penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 ini
berisikan tentang pelaksanaan tiga jenis pelayanan yaitu: pelayanan informasi status mutu air,
pelayanan informasi status mutu udara ambient dan pelayanan tindak lanjut pengaduan
masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Pada
tahun 2014 hasil capaian indikator dari masing-masing jenis pelayanan SPM bidang lingkungan
hidup adalah 100 persen. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian target indikator
pelayanan SPM bidang lingkungan selain sebagai bentuk akuntabilitas public dalam pengelolaan
lingkungan hidup juga dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kondisi lingkungan yang lebih
baik dan sehat.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
tersusunnya laporan pelaksanaan SPM bidang lingkungan hidup tahun 2014 ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta,
April 2015
GUBERNUR
HAMENGKU BUWONO X
SAMBUTAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan penerapan dan
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 dapat terlaksana. Laporan ini
dimaksudkan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas publik dalam
pengelolaan lingkungan hidup di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laporan penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 ini
berisikan tentang pelaksanaan tiga jenis pelayanan yaitu: pelayanan informasi status mutu air,
pelayanan informasi status mutu udara ambient dan pelayanan tindak lanjut pengaduan
masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Pada
tahun 2014 hasil capaian indikator dari masing-masing jenis pelayanan SPM bidang lingkungan
hidup adalah 100 persen. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian target indikator
pelayanan SPM bidang lingkungan selain sebagai bentuk akuntabilitas public dalam pengelolaan
lingkungan hidup juga dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kondisi lingkungan yang lebih
baik dan sehat.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
tersusunnya laporan pelaksanaan SPM bidang lingkungan hidup tahun 2014 ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta,
April 2015
GUBERNUR
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………..
i
Daftar Isi ……….
ii
Daftar Tabel ……….
iii
Bab I
Pendahuluan ……….
I-1
A. Latar Belakang ...
I-1
B. Kebijakan Umum ...
I-2
C. Arah Kebijakan ...
I-4
Bab II
Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup ...
II-1
1. Jenis Pelayanan Dasar ...
II-1
2. Indikator dan Nilai SPM Bidang LH serta Batas Waktu Pencapaian
SPM Bidang LH secara Nasional ...
II-1
3. Target Pencapaian SPM Bidang LH Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta ...
II-2
4. Realisasi ...
II-3
5. Alokasi Anggaran APBD DIY ...
II-5
6. Dukungan Personil ...
II-6
7. Permasalahan dan Solusi ...
II-6
Bab III
Program dan Kegiatan ………
III-1
Bab IV
Penutup ………
IV-1
Lampiran
1. Pelayanan Informasi Status Mutu Air ...
V-1
2. Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien ...
V-26
3. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator, Nilai SPM Bidang LH dan Waktu Pencapaian 2009-2014 ……. II-2
Tabel 2 Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air DIY
Tahun 2009-2014 ... II-2
Tabel 3 Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara
Ambien DIY Tahun 2009-2014 ... II-2
Tabel 4 Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran
Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009-2014 ... II-3
Tabel 5 Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Air DIY Tahun 2009-2014 ... II-3
Tabel 6 Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009-2014 ... II-4
Tabel 7 Realisasi Target SPM Jenis Pelayanan Tindak
Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran
Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009-2014 ... II-5
Tabel 8 Alokasi Anggaran Kegiatan Lingkungan Hidup
DIY Tahun 2009-2014 ... II-5
Tabel 9 Dukungan Personil dalam Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan Hidup
BAB I.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
I.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 3.185,8 km
2dengan jumlah
penduduk lebih dari 3,5 juta jiwa dan terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota yaitu: Kabupaten
Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman dan Kota
Yogyakarta. Secara umum status mutu lingkungan hidup masih dalam batas normal.
Namun seiring dengan peningkatan dan perkembangan pembangunan, menunjukkan
bahwa dari hasil evaluasi terhadap komponen lingkungan udara, air dan lahan
mengindikasikan adanya kecenderungan penurunan mutu lingkungan dan peningkatan
perusakan lingkungan.
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata dan sebagai kota
pendidikan sudah seharusnya dapat meningkatkan mutu status lingkungan hidup. Tidak
saja hanya sebatas pada jenis pelayanan yang ditentukan dalam Standar Pelayanan
Miniml (SPM) bidang lingkungan hidup, tetapi lebih luas cakupannya dan meliputi
berbagai aspek, termasuk untuk merespon berbagai isu-isu global lingkungan hidup
seperti pemanasan global dan penipisan lapisan ozon.
Beberapa isu prioritas lingkungan hidup lokal yang perlu mendapat perhatian
penanganan, antara lain:
1. Kunci keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup adalah komitmen bersama dan
sinergisitas dalam pelaksanaan program/ kegiatan pengelolaan lingkungan dari
pemangku kepentingan. Kondisinya saat ini sinergisitas dan komitmen bersama
masih perlu untuk ditingkatkan untuk dapat meningkatkan efektivitas dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
2. Pencemaran udara terutama terjadi di wilayah perkotaan yang ditunjukkan
meningkatnya polutan udara seperti CO, NO
2, HC dan partikulat sebagai akibat
meningkatnya usaha/ kegiatan masyarakat selain juga bertambahnya jumlah
kendaraan bermotor. Terus meningkatnya jumlah kendaraan bermotor serta
kondisi emisi gas buang dari kendaraan angkutan umum di DIY terutama di Kota
Yogyakarta menjadi penyebab memburuknya kualitas udara pada ruas-ruas jalan
terutama pada saat padat kendaraan di lokasi simpang, titik-titik kemacetan dan
pusat-pusat aktifitas penduduk, disamping keterbatasan luas Ruang Terbuka Hijau/
jalur hijau menyebabkan kodisi kualitas udara terutama di lokasi jalan raya masih
belum memenuhi baku mutu untuk parameter-parameter tertentu.
3. Penurunan kualitas air tanah dan cadangan air tanah sebagai sumber air minum
bagi penduduk serta meningkatnya pencemaran sungai oleh limbah domestik
(rumah tangga) dan limbah industri. Kualitas air tanah dan air permukaan
mengalami penurunan, terutama di wilayah perkotaan dan diperkirakan terus
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
I.2
mengalami ancaman pencemaran seiring terus bertambahnya jumlah penduduk
serta pertambahan usaha/ kegiatan.
4. Terbatasnya kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan serta
terbatasnya pemahaman mereka terhadap kualitas lingkungan menyebabkan
replikasi percontohan/ demplot tentang pengelolaan lingkungan belum
berkembang secara cepat seperti yang diharapkan.
5. Masih sering terjadi pelanggaran tata ruang dan tata guna lahan yang merupakan
pemicu awal timbulnya pencemaran/ kerusakan lingkungan.
Bertolak dari hal tersebut di atas, maka sudah merupakan suatu keharusan bahwa
pelayanan bidang lingkungan kepada masyarakat harus lebih diperhatikan dan
ditingkatkan sesuai kondisi daerah, peningkatan kesadaran/ kepedulian pemangku
kepentingan dan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
B. KEBIJAKAN UMUM
Dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti
tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012-2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana,
sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat
Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Hamemayu Hayuning Bawana bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu
mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta
perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama
manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam melaksanakan hidup
dan kehidupannya.
Hakikat budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai
sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang
diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis,
budaya Jawa, khususnya budaya Ngayogyakarto Hadiningrat dapat digunakan sebagai
sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, titi tentrem, kerta raharja.
Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang
penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera.
Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta seperti tersebut diatas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi pada
saat ini, melakukan analisis kekuatan-kelemahan-peluang-tantangan dalam lima tahun
kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspek
potensial yang berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu strategis dan
perkembangan global yang pesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat
yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung. Sehubungan
dengan hal tersebut maka visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima
tahun mendatang adalah sebagai berikut: “Sebagai Institusi Yang Handal Dalam
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
I.3
Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan
Berwawasan Lingkungan”.
Sesuai dengan RPJMD DIY 2012-2017, maka lingkungan hidup masuk dalam misi
yang keempat yaitu ”memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya
meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan
kesesuaian tata ruang.
Untuk dapat ikut serta mewujudkan pembangunan daerah dan dapat
melaksanakan visi yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup DIY, maka misi yang
akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
badan.
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui
sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan
lokal.
3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender.
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta (sesuai PerMen LH No 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/ Kota) untuk
menyelenggarakan pelayanan di bidang lingkungan hidup sesuai dengan urusan SPM
bidang lingkungan hidup yang terdiri atas:
1. Pelayanan informasi status mutu air;
2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien; dan
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/ atau perusakan LH.
Berdasarkan visi, misi, sampai dengan kebijakan umum yang telah ditetapkan
memang tidak secara langsung menunjukkan urusan SPM bidang lingkungan hidup, akan
tetapi dalam melaksanakan misi tersebut, penerapan Standard Pelayanan Minimal sudah
masuk di dalamnya dan sudah ada kegiatan yang mendukung secara berkesinambungan
sejak tahun 2009-2014.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
I.4
C. ARAH KEBIJAKAN
Adapun kebijakan pengelolaan lingkungan hidup Daerah DIY, khususnya yang
mendukung untuk pencapaian SPM bidang lingkungan Hidup (misi 2 yang tertuang dalam
dokumen Renstra BLH DIY 2012 -2017) diarahkan untuk:
1. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup.
2. Meningkatkan peranserta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
3. Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan.
4. Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung
dan daya tampungnya.
5. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
6. Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan.
7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan.
8. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian pencemaran air sungai.
9. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam
pengendalian polusi.
10. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian
perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca.
11. Meningkatkan sinergisitas dan memperjelas pembagian peran para pemangku
kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara.
BAB II.
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
II. 1
BAB II
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
1. JENIS PELAYANAN DASAR
Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, bahwa
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar
pelayanan minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah.
Urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup merupakan salah satu kewenangan
wajib pemerintahan daerah yang penyelenggaraannya berpedoman pada standar
pelayanan minimal bidang lingkungan hidup yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Oleh
karena itu sebagai tindak lanjut dari ketentuan tersebut maka Kementerian Lingkungan
Hidup telah mendaklanjuti dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota dan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota.
Mendasarkan ketentuan dalam kedua Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup disebutkan bahwa Pemerintah Provinsi mempunyai tiga jenis pelayanan dasar
bidang lingkungan hidup yaitu:
1. Pelayanan Informasi Status Mutu Air;
2. Pelayanan Informasi Status Mutu Udara;
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan LH.
2. INDIKATOR DAN NILAI SPM BIDANG LH SERTA BATAS WAKTU PENCAPAIAN SPM
BIDANG LH SECARA NASIONAL
Adapun indikator dan nilai SPM serta batas waktu pencapaian SPM bidang
lingkungan hidup secara nasional untuk tiga jenis pelayanan dasar yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah
Kabupaten/ Kota, untuk Pemerintah Provinsi adalah: Pelayanan Informasi Status Mutu Air,
Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien serta Pelayanan Tindak Lanjut
Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan
Hidup dapat dilihat pada tabel berikut :
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
II. 2
Tabel 1. Indikator, Nilai SPM Bidang LH dan Waktu Pencapaian Tahun 2009-2014
Tahun
Indikator dan Nilai SPM Bidang LH
Pelayanan
Informasi
Status Mutu Air (%)
Pelayanan Informasi
Status Mutu Udara
Ambien (%)
Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan
Masyarakat Adanya Dugaan
Pencemaran Dan/Atau Perusakan
Lingkungan Hidup (%)
2009
20
20
60
2010
40
40
70
2011
60
60
80
2012
80
80
90
2013
100
100
100
2014
100
100
100
3. TARGET PENCAPAIAN SPM BIDANG LH PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Adapun target pencapaian SPM bidang lingkungan hidup dari masing-masing jenis
pelayanan dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2009 - 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Air DIY Tahun 2009-2014
Tahun
Taget Nasional (%)
Target DIY (%)
Selisih Target (%)
2009
20
60
+ 40
2010
40
70
+ 30
2011
60
80
+ 20
2012
80
90
+ 10
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 target DIY untuk jenis pelayanan Informasi Status Mutu Air
adalah 100 % selaras dengan target nasional yaitu 100 %.
Tabel 3. Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009-2014
Tahun
Target Nasional (%)
Target DIY (%)
Selisih Target (%)
2009
20
60
+ 40
2010
40
70
+ 30
2011
60
80
+ 20
2012
80
90
+ 10
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
II. 3
Pada tahun 2014 target DIY untuk jenis pelayanan Informasi Status Mutu udara
adalah 100 % selaras dengan target nasional yaitu 100 %.
Tabel 4. Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2014
Tahun
Target Nasional (%)
Target DIY (%)
Selisih Target (%)
2009
60
70
+ 10
2010
70
75
+ 5
2011
80
85
+ 5
2012
90
95
+ 5
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 target DIY untuk jenis pelayanan tindak lanjut pengaduan
masyarakat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup adalah
100 % selaras dengan target nasional 100 %.
4. REALISASI
Adapun realisasi pelaksanaan untuk masing-masing jenis pelayanan SPM bidang
lingkungan hidup setiap tahun mulai tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Air DIY Tahun 2009-2014
Tahun
Target (%)
Realisasi (%)
Selisih (%)
2009
60
90,1
30,1 (+)
2010
70
90,1
30,1 (+)
2011
80
100
20 (+)
2012
90
90,1
10 (+)
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk
jenis pelayanan informasi status mutu air adalah 100 % dan target capaian 100 %, jadi
untuk jenis pelayanan ini tercapai. Ada 11 sungai yang telah dipantau yaitu Oyo, Opak,
Kuning, Tambakbayan, Gadjahwong, Belik, Code, Winongo, Bedog, Kontheng. dan Sungai
Bulus. Jumlah titik pantau sebanyak 60 titik pemantauan. Adapun rumusan penghitungan
target capaiannya adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Sungai yang telah ditetapkan kelas airnya = 11 sungai
2. Jumlah sungai yang dipantau status mutu airnya = 11 sungai
3. Jumlah sungai yang diinformasikan mutu airnya = 11 sungai
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
II. 4
4. Realisasi capaian SPM =
11
x 100 % = 100 %
11
Tabel 6. Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi
Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009-2014
Tahun
Target (%)
Realisasi (%)
Selisih (%)
2009
60
80
20
2010
70
80
10
2011
80
100
20
2012
90
100
10
2013
100
100
100
2014
100
100
100
Pada tahun 2014 capaian realisasi SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk
jenis pelayanan informasi status mutu udara ambien adalah 100 % sedangkan target
capaiannya 100 %, sehingga untuk jenis pelayanan ini dapat tercapai.
Dari lima kabupaten/kota yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
semuanya telah dipantau kualitas udaranya dengan jumlah titik pemantauan sebanyak 50
titik oleh Badan Lingkungan Hidup DIY, yaitu:
1. Kabupaten Sleman,
2. Kabupaten Bantul,
3. Kabupaten Kulonprogo,
4. Kota Yogyakarta, dan
5. Kabupaten Gunungkidul.
Adapun perhitungan persentase realisasi capaiannya adalah sebagai berikut:
=
Kab/ Kota yang dipantau kualitas udara ambien
x 100 %
Kabupaten/ Kota
Waktu Pemantauan Kualitas Udara Ambien dilaksanakan dalam dua periode yaitu
periode I pada bulan Maret 2014 dengan lokasi pemantauan road side dan kawasan
sekitar industri, dan periode II pada bulan Agustus 2014 dengan lokasi pemantauan
sekitar road side dan permukiman. Sumber pencemar utama di DIY adalah dari kendaraan
bermotor. Adapun metode yang digunakan dalam pemantauan kualitas udara ambien
adalah metode aktif. Pengambilan sampel bekerja sama dengan Laboratorium Balai
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans DIY.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
II. 5
Tabel 7. Realisasi Target SPM Jenis Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2014
Tahun
Target (%)
Realisasi (%)
Selisih (%)
2009
70
100
30
2010
75
100
25
2011
85
100
15
2012
95
100
5
2013
100
100
0
2014
100
100
0
Pada tahun 2014 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk
jenis pelayanan pelayanan tindak dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup lanjut pengaduan masyarakat adalah 100 % sedangkan untuk target daerah 100 %,
sehingga untuk jenis pelayanan ini tercapai. Dari 5 kasus yang telah masuk pengaduannya,
seluruhnya telah tertangani oleh BLH DIY. Adapun perhitungan target capaiannya adalah:
=
Pengaduan yang ditindaklanjuti
x 100 %
Pengaduan yang masuk
5. ALOKASI ANGGARAN APBD DIY
Alokasi anggaran kegiatan lingkungan hidup untuk menunjang SPM adalah sebagai
berikut:
Tabel 8. Alokasi Anggaran Kegiatan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2014
No
Kegiatan
Anggaran dalam Juta Rupiah
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1 Pemantauan Kualitas Air
150,00 150,00 172,25 195,00 230,00 249,97
2 Pemantauan Kualitas Udara
100,00 100,00 100,00
99,87
100,00 101,72
3 Penegakan Hukum Lingkungan
70,33
75,00
126,00
92,69
100,00
89,97
Pada tahun 2014 anggaran APBD daerah DIY untuk mencapai target sasaran SPM
bidang Lingkungan hidup untuk tiga jenis pelayanan sebesar Rp 441.669.100,- (empat
ratus empat puluh satu juta enam ratus enam puluh sembilan ribu seratus rupiah) dengan
alokasi untuk masing-masing jenis pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan Kualitas Air sebesar Rp. 249.979.100,- (dua ratus empat puluh juta
sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus rupiah).
2. Pemantauan Kualitas Udara sebesar Rp. 101.720.000,- (seratus satu juta tujuh
ratus dua puluh ribu rupiah).
3. Penegakan Hukum Lingkungan sebesar Rp. 89.970.000,- (delapan puluh
Sembilan juta Sembilan ratus tujuh puluh rupiah).
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
II. 6
6. DUKUNGAN PERSONIL
Dukungan personil dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup DIY pada tahun
2009 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Dukungan Personil dalam Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan Hidup DIY
Tahun 2009-2014
No
Kegiatan
Dukungan Personil
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1 Pemantauan Kualitas Air
5
5
5
5
5
5
2 Pemantauan Kualitas Udara
5
5
5
5
4
4
3 Penegakan Hukum Lingkungan
24
24
24
24
24
25
Jumlah
34
34
34
34
33
34
7. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Dalam pelaksanaan pemantauan kualitas air dan penetapan status mutu air,
terdapat kendala, yaitu kurangnya personil pendukung. Untuk memantau sungai
sebanyak 11 sungai 5 orang personil dirasakan kurang memadai jumlahnya, karena
dari lima orang personil itu, ke-5 nya tidak selalu turun ke lapangan karena
benturan jadwal dengan acara lain, dan dua di antaranya adalah fungsional, jadi
tidak terikat dengan kegiatan satu sub bidang saja. Ke depannya, diharapkan ada
tambahan personil PNS sebanyak satu orang di subbidang pengendalian
pencemaran air, tanah dan limbah B3.
Dalam pelaksanaan jenis pelayanan informasi status mutu udara ambien masih
ditemui kendala, yaitu terbatasnya peralatan yang mendukung pengukuran mutu
udara ambien. Peralatan yang dimiliki saat ini masih belum bisa memenuhi
standar yang ditetapkan oleh pusat, karena berkaitan juga dengan terbatasnya
waktu pengambilan sampel. Di samping itu perlu dirancang menggunakan
pemodelan kualitas udara ambien untuk memprediksi stutus mutu udara ambien.
Di masa mendatang perlu beralih ke sistem pemantauan otomatis (Air Quality
Monitoring System), sehingga perlu diupayakan adanya pengadaan peralatan
tersebut.
Tidak ada permasalahan di dalam penindaklanjutan pengaduan kasus pencemaran
di DIY. Selama ini setiap ada pengaduan kasus pencemaran dan atau perusakan
lingkungan semua selalu ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan
Kabupaten/Kota.
BAB III.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
III. 1
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN
Pada tahun anggaran 2014 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), Badan Lingkungan Hidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan 6
Program Prioritas yaitu:
1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
2. Program pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup;
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
4. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
5. Program Pengendalian Polusi;
6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Program yang mendukung pelaksanaan SPM bidang lingkungan untuk ketiga jenis
pelayanan yaitu Pelayanan Informasi Status Mutu Air, Pelayanan Status Mutu Udara Ambien
dan Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat adanya Dugaan Pencemaran
dan/atau Perusakan Lingkungan, adalah Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup (program utama) dan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan (program pendukung).
Adapun kegiatan dari program tersebut yang dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian target sasaran untuk masing-masing jenis pelayanan SPM yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut :
a. Program Utama : Program pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan
Hidup, dengan 3 kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Pemantauan Kualitas Air, untuk melaksanakan Jenis Pelayanan
informasi Status Mutu Air;
2. Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien, untuk melaksanakan Jenis
pelayanan informasi Status Mutu Udara Ambien;
3. Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan, untuk melaksanakan Jenis pelayanan
Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat adanya Dugaan Pencemaran
dan/atau Perusakan Lingkungan.
b. Program Pendukung : Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan 3 kegiatan sebagai berikut:
1. Penyusunan SPM Bidang LH, untuk penyusunan laporan SPM Bidang
Lingkungan Hidup Provinsi dan Pembinaan SPM dan monitoring Pelaksanaan
bidang lingkungan hidup kabupaten/kota;
2. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru, untuk publikasi secara cetak
pelayanan informasi untuk ketiga jenis pelayanan SPM bidang lingkungan
yang diterbitkan 2 edisi pada tahun 2014;
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
III. 2
3. Pengembangan data dan informasi lingkungan, untuk publikasi secara digital
pelayanan informasi untuk ketiga jenis pelayanan SPM bidang lingkungan
melalui website BLH DIY.
BAB IV.
PENUTUP
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
IV. 1
BAB IV
P E N U T U P
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh
Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2014 merupakan bentuk
pelayanan dasar sesuai dengan SPM bidang lingkungan hidup yang diperlukan agar
pengelolaan lingkungan hidup dapat dilaksanakan secara optimal sehingga masyarakat
mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.
Untuk tujuan tersebut Pemerintah DIY telah melaksanakan pelayanan dasar sesuai
dengan SPM dengan capaian pelayanan masing-masing pelayanan pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
1. Pelayanan informasi status mutu air, sebesar 100 %.
2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien, sebesar 100%.
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan LH, sebesar 100%.
Dengan demikian pada tahun 2014, untuk 3 jenis pelayanan yang ditetapkan dapat
mencapai target sebesar 100%.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 1
LAPORAN TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI
1. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU AIR
a. Jumlah sumber air : 11 sungai
b. Desain pemantauan :
No Sumber Air Lokasi Pemantauan Target Tahun Pemantauan
(1) (2) (3) (4)
Lokasi Koordinat South Koordinat East 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Sungai Oyo a. J. Kedungwates Semin, Gunungkidul 07⁰ 51' 44.0" 110⁰ 44' 15.0" v v v v v v
b. J. Bunder, Patuk, Gunungkidul 07⁰ 53' 28.1" 110⁰ 32' 50.4" v v v v v v
c. J. Dodogan, Dlingo, Bantul 07⁰ 55' 29.7" 110⁰ 29' 28.2" - - - v v v
d. J. Siluk, Dogongan Siluk Imogiri, Bantul 07⁰ 57' 06.6" 110⁰ 22' 48.5" v v v v v v
2 Sungai Opak a. J. Klurak, Ngablak Prambanan, Sleman 07⁰ 44' 56.8" 110⁰ 29' 20.6" v v v v v v
b. Bendungan Tirtorejo, Prambanan, Sleman 07⁰ 47' 25.6" 110⁰ 27' 58.79" - - - v v v
c. J. Pasar Wage, Kalitirto, Berbah, Sleman 07⁰ 49' 44.3" 110⁰ 27' 08.4" v v v v v v
d. Tempuran Nganyang, Sitimulyo, Piyungan, Bantul 07⁰ 50' 44,2" 110⁰ 26' 13.9" v v v v v v
e. J. Ngablak Sitimulyo Piyungan 07⁰ 51' 32.0" 110⁰ 25' 26.7" v v v v v v
f. Tempuran Kali Belik, Wonokromo, Pleret, Bantul 07⁰ 52' 65.9" 110⁰ 23' 61.2" v v v - -
-g. Bendung Blawong, Trimulyo, Jetis, Bantul 07⁰ 52' 43.7" 110⁰ 23' 33.7" v v v v v v
h. J. Sindet, Trimulyo, Jetis, Bantul 07⁰ 53' 37.1" 110⁰ 23' 15.0" v v v v v v
i. J. Karangsemut, Imogiri, Bantul 07⁰ 54' 13.4" 110⁰ 23' 01.8" v v v v v v
j. Jembatan Siluk, Imogiri, Bantul 07⁰ 57' 06.6" 110⁰ 22' 48.5" v v - - -
-k. J. Ngambangan, Seloharjo, Pundong, Bantul 07⁰ 57' 06.3" 110⁰ 22' 46.9" v v v v v v
l. J. Kretek, Triharjo, Kretek, Bantul 07⁰ 59' 21.7" 110⁰ 18' 55.4" v v v v v v
m. Tempuran Opak - Winongo 07⁰ 59' 35.21" 110⁰ 18' 37.82" - - - - v v
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 2
1
3 Sungai Kuning a. J. Pakem, Sleman 07⁰ 40' 50.3" 110⁰ 20' 20.7" - - v v v v
b. J. Ngemplak, Sleman 07⁰ 46' 14.41" 110⁰ 26' 33.38" - - v v v v
c. J. Sorogenen, Jl. Solo 07⁰ 47' 00.59" 110⁰ 26' 21.75" - - v v v v
d. J. Kuning, Jl. Wonosari 07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" - - v v v v
4 Sungai a. Plosokuning Ngaglik Sleman 07⁰ 44' 03.3" 110⁰ 24' 32.9" v v v v v v
Tambakbayan b. J. Jayakarta, Condongcatur Depok, Sleman 07⁰ 47' 00.4" 110⁰ 25' 08.8" v v v v v v
c. J. Sekarsuli, Jl. Wonosari 07⁰ 49' 18.17" 110⁰ 25' 22.35" - - v v v v
d. Tempuran Tambakbayan-Opak Jambitan Baturetno Banguntapan
07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" v v v v v v
5 Sungai a. Jembatan Tanen, Hargobinangun, Pakem 07⁰ 37' 46.9" 110⁰ 25' 17.4" v v v v v v
Gajahwong b. Jembatan Pelang, Condongcatur, Sleman 07⁰ 45' 45.7" 110⁰ 23' 39.0" v v v v v v
c. Jembatan IAIN, Caturtunggal, Sleman 07⁰ 46' 59.1" 110⁰ 23' 47.6" v v v v v v
d. Jembatan Muja-muju, Umbulharjo, Yogyakarta 07⁰ 48' 08.4" 110⁰ 23' 52.1" v v v v v v
e. Jembatan Peleman, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta
07⁰ 48' 49.8" 110⁰ 23' 35.7" v v v v v v
f. Jembatan Tegalgendu, Kotagede, Yogyakarta 07⁰ 49' 36.0" 110⁰ 23' 36.0" v v v v v v
g. Jembatan Mrican, Jagalan, Banguntapan, Bantul v v - - -
-h. Jembatan Grojogan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul
07⁰ 50' 37.4" 110⁰ 23' 42.6" v v v v v v
i. Jembatan Kanggotan, Wonokromo, Pleret, Bantul
07⁰ 52' 08.3" 110⁰ 23' 42.0" v v v v v v
6 Sungai Belik a. Jembatan Klebengan 07⁰ 45' 58.2" 110⁰ 22' 59.2" - - - v v v
b. Jl. Tegalturi, Jogja fish market, Yogyakarta 07⁰ 49' 31.0" 110⁰ 23' 08.2" - - - v v v
c. J. Wonokromo, Pleret, Bantul 07⁰ 52' 28.7" 110⁰ 23' 30.9" - - - v v v
7 Sungai Code a. Jembatan Boyong, Pakem, Sleman 07⁰ 37' 26.9" 110⁰ 24' 52.1" v v v v v v
b. Jembatan Ngentak, Sariharjo, Ngaglik, Sleman 07⁰ 43' 21.5" 110⁰ 23' 22.0" v v v v v v
c. Jembatan Gondolayu, Jetis, Yogyakarta 07⁰ 47' 21.6" 110⁰ 22' 08.3" v v v v v v
d. J.Sayidan Gondomanan, Yogyakarta 07⁰ 48' 05.4" 110⁰ 22' 16.8" v v v v v v
e. Jembatan Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta 07⁰ 48' 21.96" 110⁰ 22' 27.31" v v v v v v 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 3
1
f. Jembatan Tungkak, Mergangsan, Yogyakarta 07⁰ 48' 56.25" 110⁰ 22' 28.49" v v v v v v
g. Jembatan Karangkajen, Yogyakarta v v - - -
-h. Jembatan Abang Ngoto, Sewon, Bantul 07⁰ 51' 05.74" 110⁰ 22' 30.84" v v v v v v
i. Jembatan Pacar Wonokromo, Pleret, Bantul 07⁰ 52' 21.68" 110⁰ 22' 59.91" v v v v v v
8 Sungai a. J. Karanggawang, Turi, Sleman 07⁰ 38' 47.6" 110⁰ 22' 59.9" v v v v v v
Winongo b. J. Denggung, Donokerto, Sleman 07⁰ 40' 40.2" 110⁰ 22' 34.7" v v v v v v
c. J. Jatimulyo, Kricak, Yogyakarta 07⁰ 46' 37.0" 110⁰ 21' 26.6" v v v v v v
d. J. Jlagran Bumijo, Yogyakarta 07⁰ 47' 23.2" 110⁰ 21' 23.3" v v v v v v
e. J. Tamansari, Wirobrajan, Yogyakarta 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" v v v v v v
f. J. Dongkelan, Kasihan, Bantul 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" v v v v v v
g. Jembatan Karasan, Palbapang, Bantul v v - - -
-h. J. Bakulan, Jetis, Bantul 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" v v v v v v
i. J. Gading, Kretek, Bantul 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" v v v v v v
9 Sungai Bedog a. J. Sempor, Jl. Magelang KM 14, Sleman 07⁰ 42' 23.1" 110⁰ 21' 07.6" v v v v v v
b. J. Gamping, Sleman 07⁰ 47' 54.9" 110⁰ 19' 38.3" v v v v v v
c. Jembatan Kasongan - - - - - v
d. J. Sindon, Guwosari, Bantul 07⁰ 52' 40.5" 110⁰ 18' 55.3" v v v v v v
e. J. Pijenan, Gesikan, Bantul 07⁰ 52' 40.5" 110⁰ 18' 55.3" v v v
-f. Tempuran Bedog - Progo - - - - - v
10 Sungai Konteng a. J. Medari, Jl Magelang Km 14 07⁰ 44' 03.3" 110⁰ 24' 32.9" - - v v v v
b. J. Klajuran Gesikan Sidoarum 07⁰ 47' 00.4" 110⁰ 25' 08.8" - - v v v v
c. J. Pasekan Balecatur, Gamping 07⁰ 48' 14.69" 110⁰ 18' 15.87" - - v v v v
d. J. Bentangan, Pedes, Sedayu, Bantul 07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" - - v v v v
11 Sungai Bulus a. Jembatan Ngaglik, Timbulharjo, Sewon 07⁰ 52' 21.9" 110⁰ 21' 58.2" - - - - v v
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 4
c. Data Pelayanan Informasi Status Mutu Air
1. Sungai Oyo Tahun 2014
No Parameter Satuan
Tahun 2014 Kesimpulan
Tahun 5
Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 6,3 7,6 7,9 8,1 7,9 8,1 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 234 626 754 347 302 369 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 116 313 364 164 142 178 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 39 54 48 37 46 34 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 6,4 6,4 7 7,9 7,3 8,3 5
6 BOD5 mg/L 15,1 9,2 20,9 5,8 4,8 5,6 3 7 COD mg/L 34,4 20,1 42,4 11,6 10,2 12,8 25 8 Klorin bebas mg/L 0,1 0,1 0,34 0,06 0,06 0,01 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 0,76 0,6 1,8 1,2 1,6 1,4 10 10 Nitrit mg/L 0,1 0,19 0,04 0,11 0,11 0,1 0,06 11 Fluorida mg/L 0,001 0,4 0,001 0,3 0,3 0,3 1,5 12 Sulfat mg/L 8,3 8,5 36,3 17,2 0,4 1,9 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,007 0,013 0,013 0,002 0,001 0,011 0,002 14 Amoniak mg/L 0,59 0,63 0,68 0,02 0,01 0,26 ( - ) 15 Permanganat mg/L 4,6 7,5 4,6 22,3 6,7 3,6 ( - ) 16 Deterjen µg/L 261,9 246,7 174,9 43,9 59,9 18 200 17 Fenol µg/L 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,001 0,001 0,001 0,02 0,02 0,03 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,001 0,002 0,002 0,007 0,004 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 1000 2000 2000 0 0 0 1000
21 Besi mg/L 0,01 0,01 0,03 0,14 0,11 0,07 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,22 0,91 1,49 0,01 0,01 0,004 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,02 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,002 0,01 0,02 0,01 0,001 0,004 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,02 0,04 0,1 0,02 0,01 0,01 0,05 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 5
1 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,01 0,01 0,01 0,001 0,001 0,001 0,02 27 Klorida mg/L 15,4 8 7 28,9 14,2 8,3 ( - ) 28 Warna mg/L 21,1 26 45,1 15,5 1,9 0,9 100 29 Boron mg/L 0,04 0,35 0,17 0,11 0,26 0,34 1 30 Timbal (Pb) mg/L 0,02 0,02 0,02 0,04 0,18 0,16 0,0331 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 210000 15000 930000 9000 7000 93000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 2400000 1100000 1100000 23000 9000 930000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 6
2. Sungai Opak Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (April) Pemantauan II (Okt)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Suhu oC 26,8 28 29,6 27,3 29,2 32,9 ± 3oC
2 pH - 7 6,8 7,4 7,2 7,4 7,8 6 - 9.0
3 Daya Hantar Listril (DHL) µmhos/cm 215 981 298 944 979 1127
-4 Residu Terlarut mg/L 102 490 140 456 490 564 1000 5 Residu Tersuspensi mg/L 49 16 46 11 34 51 50 6 Oksigen Terlarut mg/L 7,3 5,6 6,1 6,2 5,9 6,5 6 7 BOD mg/L 10,2 11,7 20,3 11,9 8,8 10,7 2 8 COD mg/L 21,9 27,8 41,6 25,5 20,8 25,8 10 9 Klorin bebas mg/L 0,1 0,02 0,02 0,01 0,03 0,02 0,03 10 Nitrat mg/L 1,5 1,8 1,3 1,1 2,8 2,9 10 11 Nitrit mg/L 0,13 0,09 0,05 0,18 0,07 0,07 0,06 12 Amoniak mg/L 0,01 0,06 0,085 0,02 0,015 0,025 0,5
13 Minyak dan Lemak µg/L 0,3 0,3 0 200 0. 3 0,3 1000
14 Sulfida (S) mg/L 0,032 0,001 0,033 0,043 0. 001 0,001 0,002
15 Deterjen sbg MBAS µg/L 200,3 83,3 99,5 124,5 70,1 1 200
16 Fenol µg/L 26,6 0,1 0 0,1 0. 1 0,1 1
17 Fosfat mg/L 0,31 0,02 0,4 0,7 0,1 0,05 0,2
18 Sianida mg/L 0,001 0,001 0,001 0,001 0. 001 0,001 0,02
19 Bakteri Koli Tinja JPT/100mL 130000 13000 80000 90000 70000 500000 100
20 Bakteri Total Koli JPT/100mL 240000 300000 500000 140000 140000 900000 1000
21 Krom hexavalent mg/L 0,02 0,0001 0,06 0,01 0,0001 0,02 0,05 22 Boron mg/L 0,0001 0,13 0 0,0001 0,12 0,1 1 23 Selenium mg/L 0,001 0,0005 0,001 0,001 0,001 0,001 0,05 24 Tembaga mg/L 0,01 0,02 0,01 0,01 0,04 0,01 0,02 25 Timbal mg/L 0,01 0,21 0,02 0,01 0,1 0,39 0,03 26 Zeng mg/L 0,04 0,004 0,02 0,0001 0,01 0,05 27 Debit m3/det 7,09 9,06 11,92 0,23 2,79 2,74
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 7
3. Sungai Kuning Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 7,3 7,4 7,6 7,6 7,2 6,9 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 612 772 799 278 340 376 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 309 386 399 153 204 189 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 13 21 23 10 16 22 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 5,7 6,3 6,9 7,9 6,3 5,4 5
6 BOD5 mg/L 9,1 11 18,9 4,9 5,8 6,9 3 7 COD mg/L 23,2 21,5 38,8 8,1 13 15,3 25 8 Klorin bebas mg/L 0,05 0,05 0,05 0,01 0,01 0,01 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 1,6 2,02 2,23 1 1,6 1.4 10 10 Nitrit mg/L 0,01 0,13 0,12 0,1 0,29 0,09 0,06 11 Fluorida mg/L 0,15 0,2 0,1 0,6 0,4 0,4 1,5 12 Sulfat mg/L 18,7 14,9 32,3 17,9 20,6 22,5 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,001 0,001 0,001 0,014 0,006 0,014 0,002 14 Amoniak mg/L 0,001 0,01 0,001 0,01 0,43 0,26 ( - ) 15 Permanganat mg/L 3,5 3,5 3,9 3,3 4,2 2,33 ( - ) 16 Deterjen µg/L 126,3 77,1 47,8 61,3 53,8 46,7 200 17 Fenol µg/L 0,1 0,197 47,6 ≤ 0,1 0,1 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,001 0,6 0,4 0,05 0,1 0,1 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,001 0,004 0,002 0,001 0,001 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 0 2000 1000 0 1000 1000 1000
21 Besi mg/L 0,03 0,01 0,01 0,24 0,04 0,02 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,05 0,06 0,05 0,06 0,07 0,08 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,002 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,002 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,01 0,02 0,01 0,01 0,001 0,003 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,003 0,01 0,01 0,001 0,001 0,01 0,02 27 Klorida mg/L 9,9 10,4 10,9 7,3 12,7 14,7 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 8
1
28 Warna mg/L 14,3 6,4 8,9 8,4 4,7 5,8 100
29 Boron mg/L 0,05 0,4 0,1 0,08 0,1 0,2 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,02 0,02 0,02 0,16 0,15 0,08 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 9000 9000 93000 460000 240000 93000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 23000 23000 240000 1100000 460000 240000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 9
4. Sungai Tambakbayan Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 6,9 6,8 6,6 6,6 6,8 6,7 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 287 196 273 276 326 348 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 112 102 129 152 163 195 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 19 21 25 26 48 58 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 7,3 7,3 7,1 5,8 5,6 5,9 5
6 BOD5 mg/L 12 15,9 15 5,8 7,8 5,9 3 7 COD mg/L 20,9 30,4 27,7 9,6 14,2 11,8 25 8 Klorin bebas mg/L 0,05 0,05 0,2 0,01 0,01 0,02 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 2,01 2,37 2,65 1,2 2,1 1,6 10 10 Nitrit mg/L 0,02 0,2 0,1 0,1 0,7 0,1 0,06 11 Fluorida mg/L 0,3 0,1 0,001 0,4 0,3 0,6 1,5 12 Sulfat mg/L 12,98 28,4 21,3 10,3 18,9 18,6 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,001 0,001 0,001 0,007 0,003 0,013 0,002 14 Amoniak mg/L 0,001 0,001 0,001 0,01 0,01 0,01 ( - ) 15 Permanganat mg/L 4,2 4,9 4,6 1,7 2,3 2,6 ( - ) 16 Deterjen µg/L 127,5 1 115,6 55,3 61,4 1 200 17 Fenol µg/L 11,8 0,1 33,1 9,7 3,7 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,2 0,11 0,5 0,08 0,08 0,2 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,001 0,002 0,003 0,001 0,003 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 0 1000 1000 2000 2000 1000 1000
21 Besi mg/L 0,01 0,01 0,01 0,1 0,07 0,03 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,06 0,05 0,07 0,06 0,08 0,18 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,03 0,02 0,04 0,02 0,01 0,001 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,002 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,01 0,01 0,01 0,001 0,002 0,004 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,01 0,01 0,01 0,003 0,003 0,002 0,02 27 Klorida mg/L 11,9 9,9 10,4 7,8 12,7 14,2 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 10
1
28 Warna mg/L 5,5 4,99 5,7 2 3,2 4,2 100
29 Boron mg/L 0,1 0,2 0,3 0,2 0,3 0,3 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,03 0,02 0,03 0,1 0,09 0,1 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 1100000 1100000 15000 23000 15000 43000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 2400000 2400000 2400000 240000 43000 240000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 11
5. Sungai Gajahwong Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 7,4 7 7,1 6,6 7,4 7,5 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 456 298 258 220 456 535 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 226 141 121 110 216 254 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 12 17 16 7 8 10 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 7,2 7,2 4,7 7,1 5,2 6,9 5
6 BOD5 mg/L 7 18,8 20,8 5,8 5,9 10,7 3 7 COD mg/L 14,2 36,2 45,9 12,5 18,2 20,2 25 8 Klorin bebas mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01 0,03 0,06 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 0,67 1,69 1,67 1,4 2,2 1,8 10 10 Nitrit mg/L 0,01 0,11 0,1 0,09 0,73 0,5 0,06 11 Fluorida mg/L 0,24 0,2 0,1 0,2 0,5 0,4 1,5 12 Sulfat mg/L 11,8 14,3 15,7 7,4 23,7 27,1 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,03 0,022 0,001 0,016 0,007 0,012 0,002 14 Amoniak mg/L 0,01 0,11 0,01 0,01 0,28 0,01 ( - ) 15 Permanganat mg/L 3,2 7,2 7,2 2,3 2,9 2,6 ( - ) 16 Deterjen µg/L 53 242,4 137,4 90,5 24,9 100,9 200 17 Fenol µg/L 0,1 0,1 6,7 0,01 0,1 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,001 0,4 0,7 0,02 0,1 0,2 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,002 0,004 0,001 0,001 0,001 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 0 1000 2000 0 2000 2000 1000
21 Besi mg/L 0,01 0,01 0,01 0,04 0,06 0,13 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,01 0,01 0,01 0,06 0,05 0,06 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,02 0,03 0,05 0,01 0,01 0,01 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,02 0,03 0,01 0,01 0,001 0,01 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,01 0,01 0,02 0,1 0,1 0,1 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,01 0,002 0,001 0,01 0,02 0,02 0,02 27 Klorida mg/L 5 13,4 16,9 5,4 23,5 43,1 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 12
1
28 Warna mg/L 5,1 9,3 10,5 2,8 3,4 3,2 100
29 Boron mg/L 0,09 0,17 0,2 0,03 0,1 0,0001 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,02 0,02 0,01 0,001 0,001 0,05 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 15000 210000 1100000 9000 9000 9000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 21000 1100000 2400000 4600000 15000 21000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 13
6. Sungai Belik Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 6,8 6,7 6,8 7,1 7,3 7,01 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 375 448 331 312 763 485 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 162 212 142 157 379 242 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 87 28 31 49 16 8 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 6,1 5,3 5,3 4,8 0,6 2,7 5
6 BOD5 mg/L 20,9 21,9 20 8,6 15,4 4,8 3 7 COD mg/L 48 45,1 34,3 14,6 33,1 9,01 25 8 Klorin bebas mg/L 0,15 0,05 0,1 0,01 0,11 0,15 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 2,42 1,07 1,68 1,6 1,2 1,7 10 10 Nitrit mg/L 0,76 0,77 0,06 1,06 0,53 0,1 0,06 11 Fluorida mg/L 0,5 0,6 0,03 0,5 0,9 0,5 1,5 12 Sulfat mg/L 45,6 17,5 25,7 6,8 22,8 21,3 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,001 0,001 0,001 0,02 0,028 0,014 0,002 14 Amoniak mg/L 1,67 1,68 0,64 0,41 9,12 0,16 ( - ) 15 Permanganat mg/L 5,9 9,2 7,2 7,9 22,2 5,1 ( - ) 16 Deterjen µg/L 254,3 622,3 548,1 1820,2 187,5 111,5 200 17 Fenol µg/L 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,2 1,9 1,03 0,1 0,5 0,1 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,006 0,004 0,001 0,003 0,002 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 2000 2000 1000 1000 1000 0 1000
21 Besi mg/L 0,01 0,01 0,07 0,17 0,21 0,08 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,01 0,01 0,01 0,03 0,02 0,04 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,002 0,002 0,004 0,02 0,002 0,01 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,01 0,0001 0,03 0,004 0,013 0,01 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,02 0,01 0,02 0,01 0,01 0,01 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,01 0,01 0,01 0,001 0,002 0,003 0,02 27 Klorida mg/L 20,9 21,4 20,8 14,2 50,9 28,4 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 14
1
28 Warna mg/L 14,98 13,6 15,4 4,9 18,3 3,1 100
29 Boron mg/L 0,16 0,15 0,26 0,2 0,08 0,001 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,02 0,02 0,02 0,18 0,07 0,19 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 210000 150000 93000 4000 43000 9000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 2400000 2400000 240000 9000 460000 23000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 15
7. Sungai Code Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 7,2 7,2 7,2 6,9 7,6 7,7 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 190 646 782 241 370 408 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 88 322 390 133 181 225 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 72 28 18 778 8 28 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 7 4,6 7,5 6,5 5,5 6,9 5
6 BOD5 mg/L 6,8 10,5 14,4 5,7 3,9 9,6 3 7 COD mg/L 12,3 29,9 28,5 9,5 8,7 17,5 25 8 Klorin bebas mg/L 0,25 0,15 0,15 0,01 0,01 0,01 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 1,75 2,52 2,7 1,2 1,9 1,7 10 10 Nitrit mg/L 0,01 0,06 0,07 0,18 1,44 0,61 0,06 11 Fluorida mg/L 0,001 0,004 0,001 0,3 0,4 0,4 1,5 12 Sulfat mg/L 27,5 11,8 11,6 64,6 14,5 19,5 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,043 0,067 0,024 0,094 0,01 0,009 0,002 14 Amoniak mg/L 0,01 0,26 0,15 0,11 0,28 0,01 ( - ) 15 Permanganat mg/L 5,9 6,5 6,2 5,1 8,6 5,8 ( - ) 16 Deterjen µg/L 1 1 1 7,9 49,6 14 200 17 Fenol µg/L 11,8 105,3 46,4 0,1 2,7 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,2 0,7 0,3 0,5 0,1 0,1 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,001 0,003 0,004 0,001 0,001 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 0 3000 1000 1000 1000 1000 1000
21 Besi mg/L 0,01 0,01 0,04 0,54 0,002 0,03 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,05 0,06 0,07 0,15 0,07 0,06 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,04 0,05 0,03 0,01 0,01 0,003 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,01 0,03 0,03 0,01 0,02 0,03 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,05 0,03 0,02 0,04 0,02 0,01 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,01 0,01 0,04 0,01 0,01 0,14 0,02 27 Klorida mg/L 9,9 13,4 15,4 5,4 19,6 22,5 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 16
1
28 Warna mg/L 26 20,6 37,6 195,7 8,3 13,9 100
29 Boron mg/L 0,02 0,12 0,08 0,001 0,001 0,001 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,03 0,04 0,04 0,08 0,02 0,14 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 9000 4000 93000 9000 43000 93000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 23000 460000 240000 15000 240000 150000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 17
8. Sungai Winongo Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 7,3 7,5 7,1 6,6 6,9 6,9 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 511 296 303 221 397 535 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 256 140 143 111 189 253 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 18 17 38 24 27 10 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 6,7 6,7 6,1 6,5 4,4 4,8 5
6 BOD5 mg/L 13,6 12,7 17,5 4,9 4,9 4 3 7 COD mg/L 25,1 24,2 35,3 15,9 10,9 9,4 25 8 Klorin bebas mg/L 0,1 0,15 0,1 0,08 0,01 0,05 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 0,8 0,13 0,38 1,2 1,6 1,3 10 10 Nitrit mg/L 0,02 0,23 0,004 0,1 0,82 0,12 0,06 11 Fluorida mg/L 0,8 0,2 0,001 0,2 0,2 0,1 1,5 12 Sulfat mg/L 1,4 6,6 14,2 31,6 19,5 30 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,001 0,001 0,005 0,007 0,008 0,013 0,002 14 Amoniak mg/L 0,58 0,65 0,49 0,01 0,64 0,01 ( - ) 15 Permanganat mg/L 3,5 5,5 3,9 0,5 4,3 2,6 ( - ) 16 Deterjen µg/L 126,9 128,3 160,3 27,6 94 98 200 17 Fenol µg/L 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,001 0,6 0,6 0,04 0,1 0,1 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,01 0,01 0,002 0,001 0,001 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 500 2000 1000 0 2000 0 1000
21 Besi mg/L 0,01 0,01 0,02 0,05 0,07 0,01 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,04 0,07 0,36 0,08 0,06 0,07 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,08 0,001 0,01 0,01 0,02 0,09 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,02 0,01 0,02 0,003 0,001 0,01 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,01 0,01 0,01 0,08 0,08 0,08 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,05 0,003 0,002 0,001 0,01 0,01 0,02 27 Klorida mg/L 6 12,4 15,4 7,8 21 25,9 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 18
1
28 Warna mg/L 6,6 4,5 17,1 1,6 3,5 3,5 100
29 Boron mg/L 0,18 0,12 0,04 0,06 0,08 0,09 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,02 0,02 0,02 0,001 0,02 0,03 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 240000 110000 20000 9000 240000 23000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 930000 2400000 2400000 240000 460000 4600000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 19
9. Sungai Bedog Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 7,7 7,5 7,6 7,1 7,4 7,3 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 648 661 795 325 318 521 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 323 329 397 195 175 287 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 14 26 37 18 14 38 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 7,7 7,4 7,4 6,7 6,9 4,9 5
6 BOD5 mg/L 14 17,9 10,1 5,9 8,1 9,7 3 7 COD mg/L 26,4 35,2 20,8 10,6 19,2 24,9 25 8 Klorin bebas mg/L 0,01 0,05 0,15 0,02 0,11 0,03 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 0,76 1,3 1,06 1,5 1,6 1,8 10 10 Nitrit mg/L 0,01 0,05 0,06 0,33 0,68 0,12 0,06 11 Fluorida mg/L 0,2 0,2 0,18 0,4 0,4 0,4 1,5 12 Sulfat mg/L 24,95 14,2 14,5 44,5 11,5 15,9 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,113 0,332 0,03 0,001 0,003 0,001 0,002 14 Amoniak mg/L 0,02 0,08 0,001 0,01 0,02 0,08 ( - ) 15 Permanganat mg/L 4,9 6,2 3,35 1,7 2,6 17,3 ( - ) 16 Deterjen µg/L 38,7 1 1 321,3 257,4 184,3 200 17 Fenol µg/L 0,1 102,1 175,6 0,1 0,1 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,001 0,09 0,3 0,05 0,09 0,2 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,004 0,001 0,004 0,001 0,001 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 500 1000 1000 1000 1000 0 1000
21 Besi mg/L 0,01 0,01 0,01 0,11 0,07 0,08 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,01 0,001 0,05 0,06 0,05 0,09 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,06 0,05 0,04 0,01 0,003 0,01 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,001 0,01 0,02 0,02 0,03 0,04 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,1 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,01 0,01 0,01 0,001 0,001 0,001 0,02 27 Klorida mg/L 7,5 9,9 10,9 9,8 19,2 20,5 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 20
1
28 Warna mg/L 5,5 6,1 9,2 2,9 0,7 12,6 100
29 Boron mg/L 0,07 0,03 0,28 0,12 0,005 0,0001 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,01 0,01 0,01 0,15 0,11 0,03 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 23000 4300 43000 93000 240000 23000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 2400000 2400000 1100000 4600000 2400000 43000 5000
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 21
10. Sungai Konteng Tahun 2014
No Parameter Satuan Tahun 2014 Kesimpulan Tahun 5 Baku Mutu
Pemantauan 1 (Feb) Pemantauan II (Sept)
Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 pH - 7,2 6,9 7,3 6,7 6,9 7,5 6-8,5
2 Daya Hantar Listrik µmhos/cm 218 261 224 290 326 430 ( - )
3 Residu Terlarut mg/L 103 123 105 146 136 215 1000
4 Residu Tersuspensi mg/L 74 19 14 8 18 16 50
5 Oksigen terlarut (DO) mg/L 6,4 6,3 6,3 6,9 6,5 7,9 5
6 BOD5 mg/L 9,1 10 13,8 6,9 5,9 6,9 3 7 COD mg/L 18,6 19,4 25 21,2 15,5 17,4 25 8 Klorin bebas mg/L 0,2 10,9 0,05 0,01 0,01 0,02 0,03 9 Nitrat (NO3-N) mg/L 1,2 2,4 2,08 0,2 1,5 1,4 10 10 Nitrit mg/L 0,01 0,01 0,03 0,22 0,1 0,13 0,06 11 Fluorida mg/L 0,1 0,001 0,1 0,48 0,4 0,4 1,5 12 Sulfat mg/L 22,7 6,4 12,5 16,7 15,3 13,2 ( - ) 13 Sulfida (H2S) mg/L 0,01 0,001 0,28 0,008 0,001 0,005 0,002 14 Amoniak mg/L 0,001 0,001 0,04 0,28 0,01 0,16 ( - ) 15 Permanganat mg/L 2,6 3,5 5,5 4,82 3,6 10,1 ( - ) 16 Deterjen µg/L 201 54,4 28 391,1 120,9 95,4 200 17 Fenol µg/L 0,1 109,8 37,9 0,1 0,1 0,1 1 18 Fosfat (PO4) mg/L 0,001 0,03 0,1 0,07 0,1 0,1 0,2 19 Sianida (CN) mg/L 0,01 0,001 0,002 0,001 0,002 0,001 0,02
20 Minyak & lemak µg/L 500 1000 1000 0 0 1000 1000
21 Besi mg/L 0,004 0,004 0,01 0,01 0,07 0,14 ( - ) 22 Mangan mg/L 0,06 0,06 0,06 0,1 0,02 0,05 ( - ) 23 Kadmium (Cd) mg/L 0,04 0,05 0,06 0,004 0,004 0,01 0,01 24 Seng (Zn) mg/L 0,03 0,02 0,004 0,04 0,04 0,02 0,05 25 Krom heksavalen mg/L 0,01 0,01 0,02 0,01 0,004 0,01 0,05 26 Tembaga (Cu) mg/L 0,004 0,004 0,004 0,001 0,001 0,01 0,02 27 Klorida mg/L 12,4 10,9 9,9 14,2 13,2 19,1 ( - ) 1
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
V. 22
1
28 Warna mg/L 5,7 5,5 5,7 3,1 2,3 12,5 100
29 Boron mg/L 0,2 0,04 0,15 0,1 0,0001 0,2 1
30 Timbal (Pb) mg/L 0,02 0,02 0,02 0,06 0,07 0,17 0,03
31 Bakteri Koli Tinja JPT/100 mL 93000 4000 9000 93000 460000 240000 1000
32 Bakteri Total Koli JPT/100 mL 240000 9000 23000 460000 1100000 1100000 5000