• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.53/08/35/Th. XV, 7 Agustus 2017 1

No. 53/08/35/Thn. XV, 7 Agustus 2017

PERKEMBANGAN

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

(ITK)

JAWA

TIMUR

TRIWULAN

II

2017

ITK Triwulan II–2017 Jawa Timur sebesar 123,21 dan Perkiraan ITK Triwulan III–2017

sebesar 101,25

1.

2.

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada Triwulan II–2017 tercatat sebesar 123,21. Tingkat optimisme konsumen pada Triwulan II–2017 mengalami kenaikan signifikan 18,91 poin dibandingkan Triwulan I–2017 (104,30). Penyebab utama meningkatnya optimisme ini didorong oleh pengeluaran kebutuhan konsumsi rumah tangga selama bulan Ramadhan hingga lebaran. Selain itu, beberapa hari besar agama yang jatuh di Triwulan II-2017 juga ikut mempengaruhi konsumsi rumah tangga.

ITK Jawa Timur Triwulan III–2017 diperkirakan sebesar 101,25 jauh lebih rendah dibandingTriwulan II– 2017. Diduga tingkat optimisme konsumen di Triwulan III–2017 tidak sebaik Triwulan II–2017. Ketika momen lebaran sudah lewat, pendapatan masyarakat mayoritas Jawa Timur kembali sebagaimana kondisi sebelum lebaran.

ITK Jawa Timur pada Triwulan II–2017 (123,21) lebih tinggi dibanding ITK nasional yang tercatat sebesar 115,92, sedangkan pada Triwulan III–2017 ITK Jawa Timur diperkirakan sebesar 101,25 di bawah ITK nasional yang diperkirakan mencapai 103,29.

ITK Jawa Timur di Triwulan II–2017 menempati posisi pertama dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Posisi kedua diduduki oleh DI Yogyakarta (122,35), dan selanjutnya posisi ketiga dan keempat ditempati Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan ITK masing-masing 118,59 dan 116,97. Posisi kelima diduduki Jawa Tengah dengan ITK sebesar 114,74 dan di posisi terakhir diduduki Banten dengan ITK sebesar 112,85.

Perkiraan ITK Provinsi Jawa Timur Triwulan III–2017 sebesar 101,25 menempati posisi kelima. DI Yogyakarta diperkirakan mempunyai ITK tertinggi sebesar 103,96. Banten yang mempunyai ITK terendah di Pulau Jawa pada Triwulan II–2017, optimisme konsumennya pada Triwulan III–2017 diperkirakan tertinggi kedua sebesar 102,52. ITK Triwulan III–2017 terendah diperkirakan di Jawa Tengah (101,08).

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.53/08/35/Th. XV, 7 Agustus 2017 2

ndeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada Triwulan II–2017 tercatat sebesar 123,21. Tingkat optimisme konsumen pada Triwulan II–2017 mengalami kenaikan signifikan 18,91 poin dibandingkan Triwulan I–2017 (104,30). Penyebab utama meningkatnya optimisme ini didorong oleh pengeluaran kebutuhan konsumsi rumah tangga selama bulan Ramadhan hingga lebaran. Momen lebaran merupakan puncak pengeluaran konsumsi rumah tangga. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini liburan cukup panjang karena liburan lebaran berbarengan dengan liburan sekolah kenaikan kelas. Momen tersebut mampu menggerakan ekonomi Jawa Timur secara dinamis.

Selain itu, beberapa hari besar agama dan hari libur nasional lainnya yang jatuh di Triwulan II-2017 juga mendorong konsumsi rumah tangga, khususnya terkait pengeluaran bahan-bahan makanan, makanan dan minuman jadi, dan pengeluaran pakaian. Secara tidak langsung, hari besar agama dan hari libur nasional mendorong rumah tangga untuk berperilaku lebih konsumtif dibanding hari-hari lainnya.

Dampak positif dari momen tersebut menyebabkan roda ekonomi di ITK Triwulan II–2017 bergerak cukup dinamis. ITK mencapai di atas 100, bahkan tertinggi dibanding triwulan-triwulan sebelumnya.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Indeks pendapatan di Triwulan II–2017 tercatat sangat optimis dengan nilai indeks sebesar 126,23. Sangat optimisnya indeks pendapatan ini dipicu oleh adanya pencairan gaji ke-14 bagi PNS/TNI/Polri dan pembayaran tunjangan hari

108.42 108.23 103.34 104.30 123.21 90.00 100.00 110.00 120.00 130.00 140.00 150.00 Trw II - 2016 Trw III - 2016 Trw IV - 2016 Trw I - 2017 Trw II - 2017

ITK Triwulan II -2016 Sampai Dengan Triwulan II-2017 Provinsi Jawa Timur

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.53/08/35/Th. XV, 7 Agustus 2017 3 raya (THR) beberapa BUMN/BUMD/perusahaan swasta bagi karyawan/buruh menyambut hari raya.

Indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat pengeluaran rumah tangga Triwulan II–2017 tercatat 113,81 lebih tinggi dibanding Triwulan I–2017 sebesar 101,90. Saat momen Ramadhan dan lebaran, inflasi yang cenderung tinggi tidak berpengaruh banyak terhadap konsumsi rumah tangga. Bagi masyarakat Jawa Timur yang mayoritas muslim, pengeluaran konsumsi yang cukup besar saat momen Ramadhan dan lebaran adalah suatu hal yang biasa.

Sementara, indeks volume/frekuensi konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 127,93. Indeks ini pada Triwulan II–2017 juga sangat optimis dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 108,87. Selain Ramadhan dan lebaran, adanya perayaan keagamaan lainnya seperti Waisak, Kenaikan Isa Almasih dan Isra’ Mi’raj juga turut andil terhadap peningkatan volume konsumsi rumah tangga. Tidak hanya itu, bersamaan dengan masuknya tahun ajaran baru, kebutuhan alat-alat sekolah juga mengalami peningkatan yang signifikan. Maka sangat wajar jika indeks volume konsumsi rumah tangga cukup tinggi pada Triwulan II–2017.

Secara umum, optimisme konsumen dari seluruh komponen pendukung ITK pada Triwulan II–2017 meningkat dibanding triwulan sebelumnya, bahkan tertinggi dalam empat triwulan terakhir. Kondisi tersebut sejalan dengan nilai PDRB yang dihasilkan oleh sektor konsumsi rumah tangga yang tercatat tumbuh di atas 2 persen, lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.

Komponen ITK Triwulan III2016 sampai Triwulan II2017 Provinsi Jawa Timur

Komponen ITK Triwulan Ini Triwulan III 2016 Triwulan IV2017 Triwulan I2017 Triwulan II2017

Pendapatan rumahtangga saat ini 108,27 105,83 103,66 126,23 Pengaruh inflasi terhadap total

pengeluaran rumah tangga 104,91 100,16 101,90 113,81 Volume/frekuensi konsumsi

rumah tangga 112,37 101,41 108,87 127,93

ITK 108,23 103,34 104,30 123,21

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.53/08/35/Th. XV, 7 Agustus 2017 4

Jika diamati lebih jauh, pada Triwulan II–2017 kecuali kelompok hiburan dan kelompok akomodasi, kelompok pengeluaran lainnya masih mempunyai tingkat optimis yang cukup baik (di atas 100).

Komponen pengeluaran bahan makanan/minumam mempunyai indeks tertinggi dibanding indeks lainnya yaitu sebesar 165,76. Indeks makanan/minuman jadi, rokok, tembakau, dan makan di restoran/rumah makan juga tercatat cukup tinggi sebesar 151,97.

Momentum lebaran dan tahun ajaran baru mampu mendorong tingkat optimisme komponen pengeluaran pakaian dengan indeks sebesar 165,04, tertinggi kedua setelah indeks bahan makanan. Khusus untuk pendidikan, komponen ini mampu mencapai indeks sebesar 122,03.

Indeks pengeluaran untuk pulsa HP dan transportasi pada Triwulan II–2017 bisa dikatakan mempunyai tingkat optimisme yang tinggi atau masing-masing mencapai 120,40 dan 135,59. Indeks pengeluaran komponen perawatan kesehatan/salon tercatat relatif stabil sebesar 104,50.

Pada umumnya indeks yang mempunyai tingkat optimisme cukup tinggi pada Triwulan II–2017 adalah indeks yang menyangkut kebutuhan pokok sehari-hari, dan pengeluaran tersebut mencapai puncaknya saat bulan Ramadhan dan hari raya.

Indeks Konsumsi Kelompok Barang dan Jasa Provinsi Jawa Timur Triwulan II2017

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 Bahan Makanan Makanan Minuman Jadi Pakaian Pembelian Pulsa HP

Pendidikan Rekreasi Akomodasi Transportasi Perawatan Kesehatan

dan Kecantikan

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.53/08/35/Th. XV, 7 Agustus 2017 5 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Kondisi momen musiman di Triwulan III–2017 agak sedikit berbeda. Meski ada momen Idul Adha, pengaruhnya tidak sebesar momen puasa dan lebaran.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Di Triwulan III–2017 ITK Jawa Timur diperkirakan tipis di atas angka 100 atau sebesar 101,25. Besaran ITK tersebut didasarkan atas perkiraan indeks pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 102,13 dan indeks rencana pembelian barang tahan lama rekreasi dan pesta/hajatan sebesar 99,71.

Indeks pendapatan mendatang tidak begitu tinggi, disebabkan karena kondisi pendapatan masyarakat kembali seperti sebelum masa lebaran. Tidak ada penambahan pendapatan yang berarti selama Triwulan III–2017. Hanya PNS yang mendapatkan tambahan pendapatan berupa gaji-13 di bulan Juli 2017 sebagai insentif pemenuhan kebutuhan sekolah saat masuk tahun ajaran baru.

Sementara, pesta pernikahan dan khitanan yang biasanya dilakukan di bulan haji (Dhulhijjah) yang dapat menjadi pendorong utama tingkat optimisme konsumen pada Triwulan III–2017, diduga pengaruhnya masih lebih rendah

102.13

99.71

101.25

Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang

Rencana pembelian barang-barang tahan lama (TV, VCD/DVD player, radio, Tape/Compo, komputer, HP,

mebelair, kompor/tabung gas, kulkas, mesin cuci,

oven/microwave, AC, perhiasan berharga, kendaraan bermotor, tanah,

rumah), rekreasi, dan pesta/hajatan

Perkiraan ITK

Perkiraan ITK Triwulan III-2017

Provinsi Jawa Timur

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.53/08/35/Th. XV, 7 Agustus 2017 6

dibanding tingkat optimisme pada Triwulan II–2017. Peningkatan jumlah volume konsumsi rumah tangga pada Triwulan III–2017, terbatas bagi rumah tangga yang mempunyai kegiatan pesta/hajatan dan memotong qurban saja.

Dengan mencermati kondisi perekonomian pada Triwulan III–2017, dapat difahami capaian indeks tendensi konsumennya tidak seoptimis Triwulan II–2017. Meskipun demikian capaian masih di atas 100 menunjukkan perekonomian Jawa Timur relatif masih baik dan stabil. Tingkat optimisme konsumen perlu dijaga pergerakannya mengingat komponen pengeluaran rumah tangga memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Jawa Timur.

Dibandingkan dengan nasional, ITK Jawa Timur pada Triwulan II–2017 (123,21) lebih tinggi dibanding nasional. ITK nasional Triwulan II–2017 tercatat sebesar 115,92. Berbeda dengan kondisi pada Triwulan III–2017, ITK Jawa Timur diperkirakan sebesar 101,25 di bawah ITK nasional yang diperkirakan mencapai 103,29.

ITK Jawa Timur di Triwulan II–2017 menempati posisi pertama dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Posisi kedua diduduki oleh DI Yogyakarta (122,35), dan selanjutnya posisi ketiga dan keempat ditempati Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan ITK masing-masing 118,59 dan 116,97. Posisi kelima diduduki Jawa Tengah dengan ITK sebesar 114,74 dan di posisi terakhir diduduki Banten dengan ITK sebesar 112,85.

Perkiraan ITK Provinsi Jawa Timur Triwulan III–2017 sebesar 101,25 menempati posisi kelima. DI Yogyakarta diperkirakan mempunyai ITK tertinggi sebesar 103,96. Banten yang mempunyai ITK terendah di Pulau Jawa pada Triwulan II–2017, tingkat optimisme konsumennya pada Triwulan III–2017 diperkirakan tertinggi kedua sebesar 102,52. ITK Triwulan III–2017 terendah diperkirakan di Jawa Tengah (101,08).

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.53/08/35/Th. XV, 7 Agustus 2017 7 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

DKI

Jakarta Jabar Jateng

DI

Yogya Jatim Banten

Nasion al TRW III-2016 108.79 108.27 109.16 115.02 108.23 110.01 108.22 TRW IV-2016 104.28 101.59 99.93 103.15 103.34 104.65 102.46 TRW I-2017 100.84 104.50 102.05 104.13 104.30 108.42 102.27 TRW II-2017 116.97 118.59 114.74 122.35 123.21 112.85 115.92 Perkiraan TRW III-2017 102.27 102.19 101.08 103.96 101.25 102.52 103.29 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00

ITK Triwulan III-2016 Sampai Dengan Triwulan III-2017 Provinsi-provinsi di Jawa dan Nasional

Referensi

Dokumen terkait

e) personil inti Tenaga ahli/tenaga terampil tingkat pendidikan, jabatan dalam pekerjaan yang diusulkan, pengalaman kerja, keahlian/ keterampilan, yang

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang penting dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka

Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data dari responden penelitian, sebagai jawaban atas kompetensi guru bersertifikasi yang meliputi empat kompetensi yaitu kompetensi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Xu (2010) menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses belajar akan dapat mendukung self regulated learning

Apabila terjadi perceraian di antara pasangan suami isteri maka harta bersama yang didapat selama perkawinan umumnya dibagi di antara kedua pasangan yang bercerai, sesuai

Lampirkan (1) Surat Keputusan Badan Penyelenggara atau SK Jabatan Fungsional Terakhir pada perguruan tinggi pengusul (PTS/PTN), dilengkapi dengan (2) fotokokopi ijazah

Pada tabel 4.5 dari keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang signifikan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Ang katan

(f) Bank dapat memberikan potongan dalam besaran yang wajar dengan tanpa diperjanjikan diawal sebelumnya. Informasi yang diterima oleh pihak nasabah tidak sempurna dan melanggar