PENGARUH ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP REPUTASI DAN
KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Mutia Hasanah 11140820000087
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ii
PENGARUH ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP REPUTASI DAN
KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi Oleh : Mutia Hasanah NIM. 1114082000087 Di bawah bimbingan Pembimbing JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Selasa, 3 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:
Nama : Mutia Hasanah
No. Induk Mahasiswa : 11140820000087
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Islamic Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governane terhadap Reputasi dan Kinerja Keuangan Bank Syariah di Indonesia Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 April 2018
1. Fitri Yani Jalil, SE.,M.Sc. NIDN : 2004068701
2. Nur Wachidah Yulianti,SE.,M.Si. NIDN : 2005078501
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 11 Desember 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Mutia Hasanah
2. NIM : 11140820000087
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Islamic Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Reputasi dan Kinerja Keuangan Bank Syariah
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Desember 2018
1. Yessi Fitri, S.E., M.Si.Ak. NIP. 197609242006042002
2. Yusar Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA.,CPMA
NIDN. 2009058601
3. Dr. Rini, S.E.Ak., M.Si.
NIP. 197603152005012002
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mutia Hasanah
Nomor Induk Mahasiswa : 11140820000087
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Desember 2018 Yang menyatakan,
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Mutia Hasanah
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 April 1996
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. Desa Putra RT 006 RW 05, Kel.
Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
5. Telepon : 083873690402
6. Email : mutiahasanah96@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. TK Al-Yazal : 2001 – 2002
2. MIN 8 Srengseng Sawah : 2002 – 2008
3. MTsN 4 Jakarta : 2008 – 2011
4. SMA Avicenna Jagakarsa : 2011 – 2014 5. S1 Akuntansi UIN Syarif : 2014 – 2018
Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Munin
2. Ibu : Umiyati
3. Anak ke- : Tiga dari empat bersaudara
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota aktif ekstrakulikuler Fotografi SMA Avicenna 2012-2013 2. Anggota Departemen Sosial dan Agama HMJ Akuntansi 2014-2015 3. Sekretaris Koordinator Departemen Sosial dan Agama HMJ Akuntansi
2016
vii
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR) and Good Corporate Governance on reputation and financial performance of Islamic bank in Indonesia during period 2013-2017. The sample of this study was chosen by purposive sampling and obtained data 55 banks with 11 banks per year. This hypothesis testing in this study used logistic regression model. The result of this study shows that ICSR significantly influence reputation of Islamic bank, while GCG not influence reputation of Islamic Bank. Then, ICSR and GCG both have significantly influence financial performace (ROE) of Islamic Bank.
Keywords : Islamic Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, Islamic Bank, financial performance, ICSR,GCG, ROE
THE EFFECT OF ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON REPUTATION AND
viii
PENGARUH ISLAMIC CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP REPUTASI DAN
KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Islamic Corporate
Social Responsibility (ICSR) dan Good Corporate Governance terhadap reputasi
dan kinerja keuangan bank syariah di Indonesia selama periode 2013 – 2017. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan purposive sampling dan diperoleh data sebanyak 55 bank dengan pertahunnya yaitu sebanyak 11 bank. Pengujian hipotesis ini menggunakan model regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ICSR berpengaruh signifikan terhadap reputasi bank syariah sedangkan GCG yang diukur melalui peringkat self assessment tidak berpengaruh terhadap reputasi bank syariah. Kemudian ICSR dan GCG berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan oleh ROE.
Kata kunci : Islamic Corporate Social Responsibility, Good Corporate
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Islamic Corporate
Social Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Reputasi dan Kinerja Keuangan Bank”. Shalawat serta salam senantiasa penulis panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkannya. Selain itu penulis juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orangtua Penulis, Bapak Munin dan Ibu Umiyati yang selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, dan motivasi yang tiada henti kepada penulis serta dukungan moril maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Saudara-saudara penulis berserta keluarga, terutama adik penulis Fahmi Hidayat serta keponakan penulis Indira Pramesti yang membuat hari-hari penulis penuh canda tawa.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Dr. Rini, SE., Ak., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktunya
x
untuk membina, memberikan arahan dan pembelajaran serta memberikan nasihat selama menjalankan perkuliahan hingga proses penulisan skripsi. 7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
8. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Sahabat-sahabat penulis, Firdha, Liana, Najah, Fatin dan Mahhal yang selalu menemani serta membantu penulis dalam menjalani hari-hari semasa kuliah, terima kasih untuk semuanya.
10. Muhammad Sayyid Afif yang selalu meluangkan waktunya untuk menemani menyelesaikan skripsi ini, terima kasih untuk selalu sabar dan memahami penulis serta membantu dan memotivasi penulis untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
11. Sahabat-sahabat penulis semenjak SMA, Risa, Nivena, Athia, Tiki dan Gitta yang walaupun terpisah jarak tetap saling memotivasi dan mendoakan, terima kasih.
12. Safira Putri Yulianti, sahabat penulis sejak SMP, terima kasih untuk doa dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
13. Maissa Firas dan Dinda Ayu yang menemani dan saling membantu semenjak berada di kelas bilingual, terima kasih untuk semuanya.
14. Ridwansyah, Achmad Ryzky, Andara Utami, Yulianti yang menjadi tempat bertukar pikiran terkait skripsi, terima kasih atas waktunya.
15. Teman-teman KKN Klorofil 136, terima kasih untuk suka dan duka selama masa KKN, terima kasih untuk semua kerjasamanya.
16. Bapak Anhar, Bapak Abdillah, Bapak Didy serta Ibu Devi yang terus memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas ilmu serta nasihat yang diberikan selama penulis menjalani magang.
xi
17. Teman-teman Akuntasi C, terima kasih untuk semua canda tawa dan semangat yang dibagi, kalian luar biasa.
18. Keluarga besar Akuntansi angkatan 2014 yang telah memberikan banyak cerita, berbagi ilmu, dan memberikan banyak insipirasi selama menempuh pendidikan di UIN Jakarta.
19. Seluruh saudara, teman, dan sahabat yang telah memberikan doa dan bantuan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, Desember 2018
xii
DAFTAR ISI
COVER ... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 8 C. Pembatasan Masalah ... 8 D. Tujuan Penelitian ... 9 E. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Tinjauan Literatur... 10
1. Teori Sinyal ... 10
2. Bank Umum Syariah ... 11
3. Islamic Corporate Social Responsibility ... 13
4. Good Corporate Governance ... 17
5. Reputasi Bank Syariah ... 23
6. Kinerja Keuangan ... 24
xiii
C. Kerangka Pemikiran ... 32
D. Pengembangan Hipotesis ... 33
1. Pengaruh pengungkapan Islamic Corporate Social Responsibility terhadap reputasi Bank Syariah ... 33
2. Pengaruh GCG terhadap Reputasi Bank Syariah ... 34
3. Pengaruh pengungkapan Islamic Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan Bank Syariah ... 35
4. Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah ... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 38
B. Metode Penentuan Sampel ... 38
C. Metode Pengambilan Data ... 39
D. Operasionalisasi Variabel... 39
1. Variabel Independen ... 39
2. Variabel Dependen ... 40
E. Metode Analisis Data ... 42
1. Uji Normalitas ... 43
2. Analisis Regresi Logistik ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47
B. Analisis Data Penelitian ... 48
1. Kolmogrov-Smirnov Test ... 48
2. Binary Logistic Regression ... 52
C. Pembahasan ... 63
1. Pengaruh ICSR terhadap Reputasi Bank Syariah ... 63
2. Pengaruh GCG terhadap Reputasi Bank Syariah ... 64
3. Pengaruh ICSR terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah ... 65
4. Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
xiv
Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia ...2
Tabel 2.1 Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment ...22
Tabel 2.2 Nilai Komposit Self Assessment GCG Menurut Bank Indonesia ...22
Tabel 2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya ...27
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...42
Tabel 4.1 Kriteria Penentuan Sampel...47
Tabel 4.2 Ketersediaan Data Penelitian ...48
Tabel 4.3 Uji Normalitas Variabel Dependen ...49
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel Dependen ...49
Tabel 4.5 Uji Normalitas Variabel Independen ...50
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Variabel Independen ...51
Tabel 4.7 Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model 1 ...53
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 1...54
Tabel 4.9 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi 1 ...54
Tabel 4.10 Hasil Uji Matriks Klasifikasi 1 ...55
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Model 1...56
Tabel 4.12 Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model 1 ...58
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 2...59
Tabel 4.14 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi2 ...60
Tabel 4.15 Hasil Uji Matriks Klasifikasi 2 ...61
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Model 2...62
Tabel 4.17 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ...67
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Pengungkapan ICSR Bank Syariah ...78
LAMPIRAN 2 Dummy Variabel Independen GCG ...111
LAMPIRAN 3 Dummy Variabel Dependen Reputasi (Pembiayaan)...112
LAMPIRAN 4 Dummy Variabel Kinerja Keuangan (ROE) ...114
LAMPIRAN 5 KELOMPOK DATA ...116
LAMPIRAN 6 KERTAS KERJA SKRIPSI ...118
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan elemen penting bagi sebuah negara. Dalam UU
No. 10 tahun 1998, dijelaskan bahwa bank merupakan tempat menghimpun
dan menyalurkan dana masyrakat yang nantinya dapat meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.Hal ini berarti perbankan berperan sebagai penyokong
perekonomian negara karena memiliki fungsi intermediasi yang menjadi
perantara antara pemilik modal dengan pengguna dana.
Sektor perbankan saat ini juga semakin berkembang dengan adanya
industri keuangan baru yaitu perbankan syariah (Goaied dan Sassi, 2010).
Bank Syariah pada awalnya dikembangkan sebagai respon dari kelompok
ekonomi dan praktisi perbankan muslim yang menginginkan agar tersedia
jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip syariah
Islam (Marimin et.al, 2015). Bank syariah sendiri mulai berkembang di
Indonesia sejak tahun 1992 yang ditandai dengan berdirinya Bank
Muamalat sebagai bank syariah pertama di Indonesia (Sukardi, 2013).
Setelahnya selama kurang lebih 2 dekade bank syariah berkembang di
Indonesia dengan adanya pertumbuhan bank-bank yang berprinsip syariah..
Berikut disajikan tabel perkembangan perbankan syariah selama 5 tahun
2 Tabel 1.1
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017
Bank Umum
Syariah 11 12 12 13 13
Unit Usaha
Syariah 23 22 22 21 21
Total Aset BUS dan UUS (dalam miliar rupiah)
242.276 272.343 296.262 356.504 424.181
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, 2017
Perkembangan bank syariah dengan adanya peningkatan aset bank
syariah mengindikasikan bahwa adanya peluang untuk bank syariah agar
lebih berkembang seperti halnya bank konvesional di Indonesia. Akan tetapi
jika dibandingkan dengan bank konvesional bank syariah masih jauh
dibawah. Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, total aset
bank umum pada tahun 2017 sudah mencapai Rp 7.387 triliun. Sementara
total aset perbankan syariah baru sebesar Rp 424 triliun. Dari jumlah
tersebut, artinya rasio aset bank syariah terhadap bank umum baru sebesar
5,73% (Sitanggang dan Sofyan, 2018).
Perkembangan bank syariah juga memiliki tantangan tersendiri
dimana tantangan terbesarnya ialah mempertahankan citra dan nama baik
dimata nasabah agar tetap menjaga kepercayaan serta loyalitas nasabah
kepada bank syariah (Falikhatun, 2012). Bank syariah memiliki metode
etika alternatif perbankan dan keuangan, karena dibentuk oleh sumber
3 terdiri dari kepercayaan pemangku kepentingan tentang apa yang
diharapkan dari organisasi di masa depan (Berens dan Wang, 2014). Dengan
dikenal baik secara luas, bank syariah dapat menarik investor dan
masyarakat untuk mengelola dana mereka.
Pengembangan bank syariah juga merupakan salah satu upaya
memenuhi peluang pembiayaan usaha berdasarkan prinsip kemitraan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam operasinya
(profitabilitas) merupakan fokus utama dalam penciptaan nilai perusahaan
yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang (Arifin
dan Wardani, 2016). Dalam agama Islam, manusia diharapkan memiliki
hubungan yang baik dengan Allah (habluminallah) dan juga sesama
manusia (habluminanaas). Konsep hubungan terhadap sesama manusia ini
juga berkaitan dengan tanggung jawab sosial dari sebuah bank syariah.
Tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis
untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,
melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka,
keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi
bisnis sendiri maupun untuk pembangunan (Nurlela, 2008).
Tanggung jawab sosial berprinsip Islam atau lebih dikenal dengan
istilah Islamic corporate social responsibility, saat ini sudah berkembang.
Dalam hal ini perbankan syariah sangat relevan untuk menjalankan CSR.
4 dasar Al-Qur,an dan Sunnah, sehingga menjadikan dasar bagi pelakunya
dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya (Sofyani, 2012).
Bank syariah sendiri saat ini masih terdapat penerimaan dari kegiatan yang
tidak sesuai dengan prinsip syariah seperti penerimaan jasa giro atau bunga
yang berasal dari bank umum konvensional yang dapat digunakan sebagai
dana CSR (PSAK 109). Pengungkapan Islamic corporate social
responsibility menjadi suatu hal yang penting bagi reputasi dan kinerja
keuangan lembaga syariah, khususnya bank syariah. Karena lembaga
keuangan syariah yang mengungkapkan ICSR dengan baik akan dipandang
sebagai entitas yang dapat dipercaya oleh masyarakat muslim dalam
menyalurkan dana mereka (Thahirah et.al, 2016). Lebih lanjut lagi Farook
et al, (2011) berpendapat bahwa bank-bank Islam diharapkan untuk
mengungkapkan inisiatif CSR yang memenuhi tuntutan para pemangku
kepentingan Muslim. Anwar et.al, (2010) mengatakan bahwa
pengungkapan CSR dalam laporan tahunan (annual report) memperkuat
citra perusahaan dan memberikan citra (image) kepada masyarakat bahwa
perusahaan tidak lagi hanya mengejar profit semata tetapi sudah
memperhatikan lingkungan dan masyarakat.
Hubungan penting antara pelaporan CSR dan keberlanjutan bisnis
telah mulai diakui oleh berbagai upaya pengaturan di negara berkembang,
dengan mewajibkan pelaporan CSR sebagai bagian dari reformasi tata
kelola perusahaan mereka (Arshad, et.al, 2014). Tata kelola perusahaan
5 perusahaan, sementara CSR mengacu pada tujuan perusahaan dan
memenuhi kebutuhan berbagai pemangku kepentingan. Dengan adanya
penerapan tata kelola atau biasa disebut GCG, bank memiliki arah dan
ketetapan dalam menjalankan bisnis dan meningkatkan kinerjanya.
Kajian mengenai GCG meningkat dengan pesat seiring dengan
terbukanya skandal keuangan berskala besar seperti skandal Enron, Tyco,
WorldCom, Maxwell, Polypec dan lain-lain (Takidah et.al, 2014). Di
Indonesia sendiri, masih terdapat pelanggaran yang menyangkut tata kelola
perusahaan khususnya bank syariah. Misalnya saja pada tahun 2014 Bank
Syariah Mandiri melaporkan dua pegawainya terkait pemalsuan dokumen
dan penggelapan dana (Kartika, 2018). Kedua pegawai tersebut merupakan
manajer marketing dan trade specialist officer BSM cabang Gatot Subroto.
Keduanya berdasarkan temuan audit internal dan juga implementasi Good
Corporate Governance (GCG) melakukan tindakan tercela yakni
penggelapan uang (Detiknews, 2018). Selain mereka berdua, ada dua pelaku
lain dari eksternal BSM yang ikut andil dalam penggelapan dana sebesar 50
milyar tersebut. Para dikenakan Pasal 63 Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah dengan ancaman penjara 15 tahun dan
denda Rp 200 miliar. Selain itu, mereka juga dapat dikenakan Pasal 3, Pasal
4, Pasal 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana pencucian uang dengan ancaman hukuman 20 tahun dan
6 Menurut KNKG (2006) perusahaan harus dapat mempertanggung
jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu bank syariah
harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan
perusahaan. Bank Indonesia selaku regulator di Indonesia pun telah
mendorong bank syariah agar pengelolaan banknya mengacu pada
prinsip-prinsip GCG (Kholid dan Bachtiar, 2015). Penilaian GCG bank berpedoman
pada Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan GCG
bagi bank umum. Melalui SEBI 12/13 DPbS (2010) lebih dijelaskan
penilaian tersebut dilakukan secara mandiri (self assesment) dengan
membandingkan pemenuhan setiap kriteria/indikator dengan kondisi bank
berdasarkan data dan informasi yang relevan. Dengan masih adanya
kelemahan penerapan GCG oleh pihak bank syariah serta kasus-kasus yang
menimpanya, reputasi dan kinerja bank syariah pun dapat terpengaruh.
Penelitian yang dilakukan oleh Arshad et, al. (2012) menunjukkan
hasil bahwa Islamic corporate social responsibility berpengaruh positif
signifikan terhadap reputasi dan kinerja. Hasil yang sama juga ditunjukkan
oleh Platonova, et.al. (2016) yang membuktikan bahwa pengungkapan CSR
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan
perbankan syariah. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan
Widagdo (2012) membuktikan bahwa CSR dan GCG berpengaruh
signifikan terhadap kinerja yang proyeksikan dengan ROE. Penelitian yang
dilakukan oleh Fitriyani dan Hapsari (2015) juga menunjukkan bahwa tata
7 sosial (Corporate Social Responsibility) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Return on Assets (ROA)
Penelitian yang dilakukan oleh Tjondro dan Wilopo (2011)
menunjukkan bahwa GCG memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
ROA, ROE, NIM dan PER tetapi tidak terhadap kinerja saham. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Arifin dan Wardani (2016), menyatakan
bahwa Islamic corporate social responsibility mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap reputasi dan kinerja keuangan yang di proyeksikan oleh
ROE, sedangkan ROA tidak signifikan. Hasil pengujian yang dilakukan oleh
Reskino (2016) juga menunjukkan bahwa Islamic corporate social
responsibility berpengaruh signifikan positif terhadap reputasi dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian ini karena pertama, bank syariah saat ini perlahan mulai
berkembang dengan adanya peningkatan aset. Kedua, adanya hasil
penelitian yang berbeda membuat peneliti ingin menguji kembali penelitian
tersebut. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Arshad et, al. (2012). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini masih sama. Akan tetapi periode penelitian
ditambah menjadi 5 tahun yaitu 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017. Selain
itu peneliti menambahkan Good Corporate Governance sebagai variabel
8 Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
pengguna bank syariah maupun pengelola bank syariah untuk mengetahui
pengaruh Islamic Corporate Social Responsibility dan Good Corporate
Governance pada bank syariah. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
melakukan penelitian dengan judul yaitu “Pengaruh Islamic Corporate
Social Responsibility dan GCG Terhadap Reputasi dan Kinerja Keuangan Bank Syariah”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah pengungkapan ICSR berpengaruh positif secara signifikan
terhadap reputasi bank syariah?
2. Apakah pengungkapan GCG berpengaruh positif secara signifikan
terhadap reputasi bank syariah?
3. Apakah pengungkapan ICSR berpengaruh positif secara signifikan
terhadap kinerja keuangan bank syariah?
4. Apakah pengungkapan GCG berpengaruh positif secara signifikan
terhadap kinerja keuangan bank syariah?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pembatasan masalah
9 pengaruh pengungkapan ICSR dan tata kelola yang baik oleh Bank Syariah
terhadap reputasinya dan kinerja keuangan bank syariah itu sendiri.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Pengaruh pengungkapan ICSR terhadap reputasi Bank Syariah
2. Pengaruh pengungkapan GCG terhadap reputasi Bank Syariah
3. Pengaruh pengungkapan ICSR terhadap kinerja keuangan Bank Syariah
4. Pengaruh pengungkapan GCG terhadap kinerja keuangan Bank Syariah
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan literature yang
bermanfaat untuk membuka pemahaman atas Islamic Corporate Social
Responsibility yang diterapkan Bank Syariah. Selain itu penelitian ini
juga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dan dapat
mengembangkan lebih lanjut penelitian ini.
2. Kontribusi Praktis
Penelitian ini dapat menggambarkan pentingnya penerapan
Islamic Corporate Social Responsibility pada Bank Syariah yang juga
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Sinyal
Sinyal dapat diartikan sebagai peringatan, simbol atau tulisan
yang ditampilkan secara terbuka untuk memberi informasi atau
mempromosikan sesuatu dengan tujuan menyampaikan pesan atau
pertanda dari simbol atau tulisan tersebut (Scholastic Dictionary, 2011).
Menurut Brigham dan Houston isyarat atau signal adalah suatu tindakan
yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri
informasi antara perusahaan dengan pihak eksternal (Nuswandari,
2009).
Asimetri informasi biasanya terjadi jika manajemen tidak
menyampaikan semua informasi secara utuh yang nantinya akan dapat
mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Untuk menghindari
terjadinya asimetris informasi, perusahaan memberikan sinyal kepada
pihak luar yang dapat berupa informasi tahunan yang dapat dipercaya
dan dapat mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan
pada masa yang akan datang. Informasi tahunan yang diberikan dapat
berupa informasi keuangan dan non akuntansi seperti laporan GCG
11 tersebut, terlebih jika informasi yang diberikan berupa kabar baik.
Beberapa penelitian menunjukkan semakin besar perusahaan makin
banyak informasi yang disampaikan secara sukarela. Pengungkapan
yang bersifat sukarela merupakan sinyal positif bagi perusahaan
(Nuswandari, 2009).
Teori sinyal ini digunakan dalam penelitian ini karena
berhubungan dengan pengungkapan ICSR dan GCG oleh bank syariah.
Pengungkapan aktivitas sosial yang baik bisa meningkatkan reputasi
perusahaan. Selain itu seperti yang dikatakan oleh Syukron (2015)
aktivitas sosial merupakan nilai tambah yang dapat berimplikasi pada
meningkatnya profitabilitas jangka panjang.
2. Bank Umum Syariah
Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa
Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan
('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan
obyek yang haram. Berdasarkan Kegiatannya Bank Syariah dibedakan
menjadi Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank Umum Syariah Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah
12 pembayaran. Dalam masalah kepatuhan syariah (syariah compliance)
yang kewenangannya berada pada Majelis Ulama Indonesia (MUI)
direpresentasikan melalui Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang harus
dibentuk pada masing-masing Bank Syariah. Dewan pengawas syariah
adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada
direksi serta mengawasi kegiatan bank syariah agar sesuai dengan
prinsip syariah (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
64/POJK.03/2016).
Dalam kegiatan bank syariah ada hal yang terjadi dalam kondisi
darurat atau kondisi yang tidak diinginkan oleh entitas syariah sehingga
secara prinsip dilarang yang dapat dikatakan sebagai penerimaan
non-halal (PSAK 101). Jika terdapat pendapatan non-non-halal maka pendapatan
tersebut tidak boleh disajikan di dalam laporan laba rugi entitas syariah
maupun laba rugi konsolidasian entitas konvensional yang
mengkonsolidasikan entitas syariah.
Informasi pendapatan non-halal tersebut disajikan dalam laporan
sumber dan penggunaan dana kebajikan yang kemudian dapat
digunakan untuk kegiatan sosial bank syariah. Ketua MUI Ma'ruf Amin
mengatakan bahwa dana non halal bank syariah hanya boleh digunakan
untuk kepentingan sosial. Ia menjelaskan jika dana non halal juga tidak
boleh bercampur dengan keuntungan bank tersebut. salah satu
pendapatan nonhalal bank syariah itu berupa denda nasabah ketika
13 3. Islamic Corporate Social Responsibility
Dalam beberapa tahun terakhir, tanggung jawab sosial yang
dilakukan perusahaan merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan rasa kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar.
Bank syariah diharapkan menggambarkan tingkat tanggung jawab sosial perusahaan yang tinggi dan jelas dalam praktik pelaporan sosial mereka yang dibuktikan dalam laporan tahunan (Zubairu et al, 2011). Corporate
Social Resposibility adalah mekanisme bagi suatu perusahaan untuk
secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan sosial
ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder, yang
melebihi tanggungjawab sosial di bidang hukum (Darwin, 2004 dalam
Kurnianto, 2014).
Meningkatkan kesadaran mengenai peran bisnis dalam
masyarakat telah menyebabkan permintaan yang lebih besar bagi
manajer untuk menerapkan CSR yang dapat memenuhi permintaan
berbagai pemangku kepentingan (Arshad et.al, 2012). CSR juga
merupakan salah satu informasi yang harus tercantum di dalam laporan
tahunan perusahaan seperti yang diatur dalam UU RI No. 25 Tahun
2007. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal, pasal 15 menyebutkan bahwa setiap penanam modal
berkewajiban:
a. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik b. Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
14 c. Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal.
d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal.
e. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan
Penjelasan atas Pasal 15 (b) lebih lanjut menerangkan bahwa ”tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.
Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR) sendiri
merupakan sebuah konsep CSR Islami yang dikembangkan dari CSR
konvensional. Corporate social responsibility dalam perspektif Islam
menurut AAOIFI yaitu segala kegiatan yang dilakukan institusi
keuangan Islam untuk memenuhi kepentingan religius, ekonomi,
hukum, etika dan discretionary responsibilities sebagai lembaga
financial intermediary baik bagi individu maupun bagi institusi. Hal ini
menunjukkan bahwa pengungkapan CSR adalah alat dimana
manajemen dapat mempengaruhi persepsi dari berbagai pemangku
kepentingan. Dalam kaitannya dengan perusahaan yang diatur oleh
prinsip-prinsip hukum moral Islam, diharapkan segala kegiatan tetap
pada jalur yang seharusnya (Arshad et.al, 2012).
Penelitian tentang ICSR pertama kali dilakukan oleh Haniffa
15 berdasarkan prinsip ketauhidan, hukum syariah dan etika untuk
perusahaan Islam yang menghasilkan kerangka CSR yang disebut
Islamic Social Reporting Disclosure atau ISR. Dari penelitiannya
didapatkan 5 tema pengungkapan ISR, yaitu tema keuangan dan
investasi, produk, karyawan, masyarakat, dan lingkungan. Penelitian
tersebut kembali dikembangkan oleh Othman et.al (2009) sehingga
menjadi 6 tema, yaitu tema keuangan dan investasi, produk, karyawan,
masyarakat, lingkungan, dan tata kelola.
Menurut Djakfar (2007) Implementasi CSR dalam Islam secara
rinci harus memenuhi beberapa unsur yang berbeda dengan CSR secara
universal yaitu:
a. Al-Adl
Dalam beraktifitas di dunia bisnis, Islam mengharuskan
berbuat adil yang diarahkan kepada hak orang lain, hak lingkungan
sosial, hak alam semesta. Jadi, keseimbangan alam dan
keseimbangan sosial harus tetap terjaga bersamaan dengan
operasional usaha bisnis. Islam juga melarang segala bentuk
penipuan, gharar (spekulasi), najsyi (iklan palsu), ihtikar
(menimbun barang) yang akan merugian pihak lain.
b. Al-Ihsan
Ihsan adalah melakukan perbuatan baik, tanpa adanya
kewajiban tertentu untuk melakukan hal tersebut. Ihsan adalah
16 unsur ihsan dimaksudkan sebagai proses niat, sikap dan perilaku
yang baik, transaksi yang baik, serta berupaya memberikan
keuntungan lebih kepada stakeholders. Implementasi CSR dengan
semangat ihsan akan dimiliki ketika individu atau kelompok
melakukan kontribusi dengan semangat ibadah dan berbuat karena
atas ridho Allah SWT.
c. Manfaat
Konsep ihsan yang telah di jelaskan di atas seharusnya
memenuhi unsur manfaat bagi kesejahteran masyarakat (internal
maupun eksternal perusahaan). Konsep manfaat dalam CSR, lebih
dari aktivitas ekonomi. Bank syariah sudah seharusnya
memberikan manfaat yang lebih luas dan tidak statis misalnya
terkait bentuk philanthropi dalam berbagai aspek sosial seperti
pendidikan, kesehatan, pemberdayaan kaum marginal, pelestarian
lingkungan.
d. Amanah
Amanah dalam perbankan dapat dilakukan dengan pelaporan
dan transparan yang jujur kepada yang berhak, serta amanah dalam
pembayaran pajak, pembayaran karyawan, dll. Amanah dalam
skala makro dapat direalisasikan dengan melaksanakan perbaikan
sosial dan menjaga keseimbangan lingkungan. Dalam perspektif
17 sosial (CSR) terdapat tiga bentuk implementasi yang dominan
yaitu:
1) Tangung Jawab Sosial (CSR) terhadap para pelaku dalam
perusahaan dan stakeholder.
2) Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap lingkungan alam.
3) Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap kesejahteraan sosial
secara umum.
4. Good Corporate Governance
Good Corporate governance telah menjadi salah satu isu yang
paling disoroti dalam dunia bisnis saat ini (Basuony, et.al, 2014). Istilah
corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadburry
Committee pada tahun 1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai
Cadbury Reports (Salim dan Christiawan, 2017). Kegagalan perusahaan
besar dan rentetan krisis ekonomi selama 20 tahun terakhir telah
menimbulkan banyak pertanyaan dan memusatkan perhatian pada
isu-isu terkait tata kelola perusahaan, terutama bagi lembaga keuangan
(Srairi 2015). Penerapan tata kelola yang baik di Indonesia diatur dalam
POJK No. 55 /POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank
Umum.
Corporate governace dapat didefinisikan sebagai susunan aturan
yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor,
pemerintah, karyawan,dan stakeholder internal dan eksternal yang lain
18
governance untuk mengatur pembagian tugas dan kewajiban masing –
masing pihak terhadap perusahaan agar tercipta hubungan yang baik dan
transparan selain itu tata kelola yang baik juga mencerminkan
perusahaan taat akan peraturan yang ada.
Dalam industri perbankan syariah penerapan GCG telah diatur
melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009. Peraturan ini
dikeluarkan karena adanya keinginan dari Bank Indonesia agar
perbankan syariah memiliki tata kelola yang sehat dengan adanya upaya
untuk melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku secara
umum pada perbankan syariah. Dalam Peraturan Bank Indonesia pasal
2 ayat 1 menyebutkan bahwa bank syarih wajib menerapkan good
corporate governance dalam segala kegiatan usahanya.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada perbankan tidak
hanya mampu meningkatkan kinerja bank tapi juga dapat meningkatkan
stabilitas dari sistem keuangan dan memberikan manfaat dalam
berkontribusi mensejahterakan masyarakat. Menurut KNKG (2006)
terdapat 5 (lima) asas GCG yaitu transparansi (transparency),
akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility),
independensi (independency), dan kewajaran (fairness).
a. Transparansi (transparency)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, bank
19 yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Bank syariah harus berinisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya
masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan,
tetapi juga hal penting bagi pengambilan keputusan oleh pemangku
kepentingan.
b. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk
mencapai kinerja yang berkesinambungan. Bank syariah harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.
Untuk itu bank syariah harus dikelola secara benar, terukur dan
sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain.
c. Responsibilitas (responsibility)
Bank syariah harus mematuhi peraturan
perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat
dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha
dalam jangka panjang.
d. Independensi (independency)
Bank syariah harus dikelola secara independen sehingga
masing-masing organ perusahaan tidak mendominasi dan tidak
dapat diintervensi oleh pihak lain. Masing-masing organ bank
20 anggaran dasar dan peraturan perundang-indangan, tidak saling
mendominasi dana tau melempar tanggung jawab antara satu dengan
yang lain.
e. Kewajaran (fairness)
Bank syariah harus memberikan kesempatan yang sama
dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan tugasnya
secara professional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,
gender, dan kondisi fisik.
Bank Indonesia selaku regulator melalui SEBI 12/13 DPbS
(2010) telah mewajibkan bank syariah untuk melakukan penilaian
sendiri (Self Assessment) terhadap penerapan GCG. Terdapat 11 faktor
dalam self assessment yakni: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris, Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi,
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite, Penanganan benturan
kepentingan, Penerapan fungsi kepatuhan, Penerapan fungsi audit
intern, Penerapan fungsi audit ekstern, Penerapan manajemen risiko
termasuk sistem pengendalian intern, Penyediaan dana kepada pihak
terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposures),
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan
pelaksanaan GCG dan pelaporan internal serta Rencana strategis Bank.
Dalam pelaporan Self Assessment GCG ada beberapa tahapan
21 terhadap hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank yang berbeda
dengan hasil pemeriksaan/pengawasan Bank Indonesia:
1. Menetapkan Nilai Peringkat per Faktor, dengan melakukan Analisis
Self Assessment dengan cara membandingkan Tujuan dan
Kriteria/Indikator yang telah ditetapkan dengan kondisi Bank yang
sebenarnya
2. Menetapkan Nilai Komposit hasil self assessment, dengan cara
membobot seluruh Faktor, menjumlahkannya dan selanjutnya
memberikan Predikat Kompositnya.
3. Apabila hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank menunjukkan
perbedaan yang material yakni mengakibatkan hasil Predikat
Komposit yang berbeda, maka Bank wajib menyampaikan revisi
hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank tersebut secara lengkap
kepada Bank Indonesia.
4. Revisi hasil self assessment pelaksanaan GCG Bank tersebut, harus
dipublikasikan dalam Laporan Keuangan Publikasi Bank pada
periode terdekat, meliputi Nilai 5 Komposit dan Predikatnya.
5. Hasil penilaian (self assessment) pelaksanaan GCG sebagaimana
yang dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
22 Tabel 2.1
Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment
No. Faktor Peringkat
(a)
Bobot (b)
Nilai (a) X (b)
1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
12.50%
2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
17.50%
3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
10.00%
4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
10.00%
5 Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
5.00%
6 Penanganan benturan kepentingan 10.00%
7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 5.00%
8 Penerapan fungsi audit intern 5.00%
9 Penerapan fungsi audit ekstern 5.00%
10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 5.00%
11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
15.00%
Nilai Komposit 100.00%
Predikat : Sangat Baik/Baik/Cukup Baik/Kurang Baik/Tidak Baik*) Sumber: SEBI 12/13DPbS,2010
Tabel 2.2
Nilai Komposit Self Assessment GCG Menurut Bank Indonesia
Nilai Komposit Predikat Komposit
Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik
1.5 ≤ Nilai Komposit < 2.5 Baik
2.5 ≤ Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik
3.5 ≤ Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik
4.5 ≤ Nilai Komposit ≤ 5 Tidak Baik
23 5. Reputasi Bank Syariah
Reputasi adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah
perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Berdasarkan Oxford Student’s Dictionary of English (2001) reputasi adalah opini terhadap suatu hal atau seseorang berdasarkan penilaian orang-orang
secara umum. Reputasi merupakan sebuah representasi kolektif atas
tindakan-tindakan perusahaan di masa lalu dan hasil-hasil yang
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghadirkan hasil
yang bernilai bagi banyak pemangku kepentingan (Mulyono, 2015).
Reputasi menjadi dasar penilaian dalam menentukan apakah suatu bank
syariah layak untuk dijadikan mitra kerjasama oleh nasabah (Wardayati,
2011).
Bagi suatu perusahaan, reputasi dan citra korporat merupakan
aset yang paling utama dan tak ternilai harganya. Oleh karena itu segala
upaya, daya dan biaya dilakukan untuk meningkatkan citra yang sudah
melekat pada perusahaan. Bramer dan Pavelin (2004) menyatakan
bahwa reputasi perusahaan akan ditingkatkan ketika perusahaan terlibat
dalam kegiatan CSR dan mengungkapkannya dalam laporan tahunan
mereka.
Bank syariah yang prinsip dasarnya adalah menggunakan prinsip
Islam harus menunjukan reputasi yang baik dengan adanya kepercayaan
masyarakat akan prinsip-prinsip yang dianut oleh bank syariah.
24 kesesuaian antara apa yang dikatakan perusahaan mengenai dirinya dan
apa yang orang lain lihat (Harpur, 2002). Oleh sebab itu umumnya
penelitian mengukur reputasi secara kualitatif dengan menggunakan
kuesioner atau wawancara. Namun reputasi juga dapat diukur secara
kuantitatif seperti yang dilakukan oleh Reskino (2016) yang mengukur
reputasi menggunakan ukuran lain, yakni capaian perusahaan based on
market.
6. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat
kesuksesan dalam menjalankan perusahaan. Kinerja perusahaan
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan
secara legal, tidak melanggar hukum, dan tidak bertentangan dengan
moral dan etika (Rivai dan Fawzi 2004). Kinerja merupakan indikator
dari baik buruknya keputusan manajemen dalam pengambilan
keputusan (Widagdo dan Dewi, 2012).
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis kinerja keuangan
yang dilakukan dapat menjadi suatu tolak ukur yang dapat diandalkan
dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan strategik (Amir,
2002). Penilaian kinerja kuangan biasanya diproksikan oleh rasio-rasio
25 Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip
Syariah pasal 3 disebutkan 6 penilaian terhadap kesehatan bank yaitu:
a. Permodalan (capital);
b. Kualitas aset (asset quality);
c. Manajemen (management);
d. Rentabilitas (earning);
e. Likuiditas (liquidity); dan
f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).
Rasio yang paling sering digunakan untuk menilai kinerja
keuangan adalah rasio Profitabilitas (earning). Menurut Astuti (2002)
profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba. Dalam hal ini laba bersih merupakan hal penting karena
memperlihatkan secara langsung keuntugan yang dimiliki perusahaan.
Return on Equity (ROE) merupakan alat yang paling sering digunakan
investor dalam pengambilan keputusan investasi (Indrawan 2011). ROE
dapat memberikan gambaran mengenai tiga hal pokok, yaitu
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitability) lalu
efisiensi perusahaan dalam mengelola asset (assets management), serta
utang yang dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage) (Arifin
dan Wardani, 2016). Pemilihan ROE sebagai proxy dari kinerja
keuangan karena ROE dianggap sesuai dalam mencerminkan usaha
perusahaan dalam menghasilkan laba dari sumber daya yang dimiliki
26
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Hasil dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang
27 Tabel 2.3
Hasil Penelitian Sebelumnya
No. Peneliti (tahun) Judul Model Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Elena Platonova, Mehmet Asutay, Rob Dixon, Sabri Mohammad (2016)
The Impact of Corporate Social Responsibility Disclosure on Financial Performance: Evidence from the GCC Islamic Banking Sector Variabel kinerja keuangan Variabel independen CSR, tidak menggunakan
variabel reputasi, tempat penelitian di Negara GCC
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengungkapan CSR dengan kinerja keuangan Islamic Bank di GCC
2 Depa Susanti, M. Rasuli dan Errin Yani Wijaya (2016)
Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja
Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar pada
Corporate Governace Perception Index
Variabel GCG, variabel kinerja keuangan
Tidak menggunakan variabel icsr dan reputasi, sampel penelitian
Implementasi GCG berpengaruh secara
signifikan terhadap Return
on Equity dan implementasi
GCG tidak berpengaruh terhadap Return on
Investment dan Earning Per Share.
28 Tabel 2.3 (Lanjutan)
No. Peneliti (tahun) Judul Model Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3 Ichwan Sidik, Reskino (2016)
Pengaruh Zakat dan ICSR terhadap Reputasi dan Kinerja
Variabel Islamic
corporate social responsibility, variabel
reputasi, variabel kinerja
Variabel zakat, tahun penelitian
Zakat, ICSR berpengaruh positif signifikan terhadap reputasi, zakat berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja dan ICSR
berpengaruh positif tak signifikan terhadap kinerja 4 Johan Arifin, Eke Ayu
Wardani (2016) Islamic
corporate social
responsibility disclosure, reputasi, dan kinerja
keuangan: Studi pada bank syariah di Indonesia Variabel Islamic Corporate Social Responsibilty¸ variabel kinerja keuangan variabel reputasi Tidak menggunakan variabel GCG, tahun penelitian
Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa ICSR berpengaruh positif
signifikan terhadap reputasi dan ROE, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
5 Luthfia Desy Fitriani, Dini Wahyu Hapsari (2015)
Pengaruh Good Corporate Governace dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Variabel GCG, variabel kinerja keuangan Variabel CSR, sampel penelitian, tidak menggunakan variabel reputasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata
Good Corporate Governance
dan Corporate Social
Responsibility secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Return
on Assets.
29 Tabel 2.3 (Lanjutan)
No Peneliti (tahun) Judul Model Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6 Sri Haryati dan Emanuel Kristijadi (2014) The Effect
of GCG Implementation and Risk Profile on Financial Performance at Go-Public National Commercial Bank
Variabel GCG, Variabel Kinerja Keuangan
Sampel penelitian, tidak menggunakan variabel ICSR
Hasil penelitian menunjukkan profil resiko tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan sedangkan GCG berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
7 Roshayani Arshad,
Muhammad Mukhlis Abdul Fatah, and
Rohana Othman (2014)
Board Composition, Islamic Corporate Social
Responsibility and Corporate Reputation of Islamic Banks
Variabel ICSR, variabel dependen reputasi
Variabel ICSR sebagai dependen, variabel independen Board
Composition yang terdiri
dari direktur non-eksekutif independen, anggota dewan muslim, dukungan manajemen puncak dan anggota dewan dengan
pengalaman internasional
Hasil membuktikan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan terhadap ICSR. Sementara direktur non-eksekutif independen, anggota dewan muslim berpengaruh tidak signifikan terhadap ICSR dan anggota dewan dengan pengalaman internasional memiliki pengaruh negatif terhadap ICSR. Kemudian ICSR berperngaruh secara positif signifikan terhadap reputasi
Islamic Bank di Malaysia
30 Tabel 2.3 (Lanjutan)
No Peneliti (tahun) Judul Model Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
8 Retno Kusuma Dewi dan Bambang Widagdo (2012)
Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Variabel GCG, Variabel kinerja keuangan Variabel CSR, sampel penelitian, tahun penelitian, adanya variabel intervening CSR berpengaruh secara signifikan terhadap GCG. GCG berpengaruh secara
signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.CSR berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan melalui GCG sebagai variabel intervening.
9 Roshayani Arshad, Suaini Othman, Rohana Othman (2012) Islamic Corporate
Social Responsibility, Corporate Reputation and Performance Variabel independen ICSR, variabel dependen reputasi, variabel kinerja keuangan Lokasi penelitian, sampel penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas CSR berbasis Islam berpengaruh positif terhadap reputasi dan kinerja keuangan Islamic Bank di Malaysia
10 David Tjondro dan R. Wilopo (2011) Pengaruh GCG
Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Saham Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Variabel GCG, variabel kinerja keuangan
Tidak menggunakan variabel ICSR dan reputasi, sampel penelitian
GCG berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas (ROA, ROE NIM) perusahaan perbankan. GCG
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
31 Tabel 2.3 (Lanjutan)
No Peneliti (tahun) Judul Model Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
11 Mustaruddin Saleh, Norhayah Zulkifli, Rusnah Muhamad (2010) An Empirical
Examination of the
Relationship between Corporate Social Responsibility Disclosure and Financial Performance in an Emerging Market Variabel kinerja keuangan Variabel CSR, sampel penelitian CSR memiliki dampak kontemporer terhadap kinerja keuangan bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia.
12 Rohana Othman, Azlan Md Thani dan Erlane K Ghani (2009) Determinants of Islamic
Social Reporting Among Top Shariah-Approved Companies in Bursa Malaysia
Variabel ICSR Variabel ICSR
digunakan sebagai variabel dependen, sampel penelitian
Ukuran perusahaan,
profitabilitas dan komposisi dewan memepengaruhi
pengungkapan ICSR sedangkan jenis industry tidak
32
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
gambar 2.1
Gambar 2.1
33
D. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh pengungkapan Islamic Corporate Social Responsibility
terhadap reputasi Bank Syariah
Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang berbasis syariah
memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu untuk
mendistribusikan pendapatan secara merata, menegakan keadilan
dalam ekonomi, dan mobilisasi modal yang efisien (Basah dan Yusuf,
2013). Reputasi perusahaan berdasarkan kegiatan CSR, berpotensi,
menghasilkan perasaan yang baik positif bagi karyawan dan
masyarakat yang akhirnya dapat menarik dukungan mereka (Taghian
et.al, 2015). Hal ini berarti bahwa bank syariah lebih berkewajiban
untuk melakukan CSR dan mengungkapkannya kepada masyarakat
sebagaimana prinsip syariah itu sendiri. Kemudian pengungkapan
ICSR ini juga akan berpengaruh terhadap reputasi bank syariah dimata
masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Arshad et.al (2012)
mengungkapkan bahwa reputasi bank syariah terpengaruh secara
positif dan signifikan oleh pengungkapan Islamic Corporate Social
Responsibility. Kemudian hasil yang sama juga didapat pada penelitian
yang dilakukan kembali oleh Arshad et.al (2014) yang mana ICSR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap reputasi. Penelitian yang
34 mengungkapkan hasil yang sama yakni ICSR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap reputasi.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka hipotesis alternatif
sebagai berikut:
H1: Pengungkapan Islamic Corporate Social Responsibility
berpengaruh signifikan terhadap reputasi Bank Syariah
2. Pengaruh GCG terhadap Reputasi Bank Syariah
Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya
pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi para stakeholder.
Salah satu manfaat dari good corporate governance (GCG) adalah
untuk mempertahankan investor dalam berinvestasi (Syafitri et,al,
2018). Penerapan GCG akan memperkuat posisi daya saing perusahaan,
memaksimalkan nilai perusahaan yang akhirnya akan memperkokoh
kepercayaan pemegang saham sehingga bank syariah dapat beroperasi
dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang (Ihsan, 2016).
Dan secara tidak langsung akan meningkatkan citra atau reputasi bank
syariah.
Penelitian tentang pengaruh GCG terhadap reputasi belum
banyak dilakukan. Penelitian yang berkaitan dengan tata kelola
terhadap reputasi dilakukan oleh Wardayati (2011) yang meneliti
tentang pengaruh shariah governance terhadap reputasi di Bank
Muamalat Jawa Tengah menujukkan bahwa tata kelola yang baik
35 penelitian tentang implementasi shariah governance terhadap reputasi
yang dilakukan oleh Junusi (2012) menunjukan bahwa tata kelola yang
baik dapat meningkatkan reputasi bank serta kepercayaan nasabah.
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis alternatif sebagai
berikut:
H2: Penerapan GCG berpengaruh signifikan terhadap reputasi bank syariah
3. Pengaruh pengungkapan Islamic Corporate Social Responsibility
terhadap kinerja keuangan Bank Syariah
Kinerja perusahaan merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya
pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum,
dan tidak bertentangan dengan moral dan etika (Rivai dan Fawzi 2004).
Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan memberikan sinyal-sinyal
kepada pihak luar perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur untuk
melihat kesuksesan dalam menjalankan perusahaan dan juga dapat
menjadi acuan untuk bagusnya.
Studi empiris CSR dan kinerja keuangan dimulai lebih dari tiga
dekade yang lalu di negara-negara barat (Saleh, et.al 2010). Penelitian
yang dilakukan oleh Arshad et.al (2012) menunjukan ICSR memiliki
36 penelitian yang dilakukan oleh Arifin dan Wardani (2016)
mengungkapkan bahwa pengungkapan ICSR berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja keuangan dengan proksi ROE. Hal yang
berbeda diungkapkan Reskino (2016) bahwa ICSR tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja (ROE).
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka hipotesis alternatif
sebagai berikut:
H3: Pengungkapan Islamic Corporate Social Responsibility
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Bank Syariah yang
diproyeksikan oleh ROE
4. Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada perbankan
tidak hanya mampu meningkatkan kinerja bank tapi juga dapat
meningkatkan stabilitas dari sistem keuangan dan memberikan manfaat
dalam berkontribusi mensejahterakan masyarakat. Sistem corporate
governance memberikan perlindungan efektif bagi stockholder dan
stakeholder sehingga mereka akan yakin memperoleh imbal hasil atas
investasinya dengan benar (Tjondro dan Wilopo, 2011).
Penelitian yang dilakukan Tjondro dan Wilopo (2011)
menunjukkan GCG berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas. Hal yang sama diungkapkan oleh Widagdo dan Dewi
(2012) yang menunjukan hasil GCG berpengaruh positif signifikan
37 dan Haryati (2014) mengungkapkan GCG berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan. Hapsari dan Fitriani (2015) juga meneliti
pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan dimana hasil yang didapat
GCG secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on
Assets. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti et.al (2016)
mengungkapkan implementasi GCG berpengaruh secara signifikan
terhadap Return on Equity dan implementasi GCG tidak berpengaruh
terhadap Return on Investment dan Earning Per Share.
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis alternatif sebagai
berikut:
H4: Penerapan GCG berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan bank syariah yang diproyeksikan oleh ROE
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh pengaruh pengungkapan Islamic
Corporate Social Responsibility dan Corporate Governance sebagai
variabel independen terhadap reputasi dan kinerja keuangan bank syariah
yang berperan sebagai variabel dependen. Populasi untuk penelitian ini
adalah seluruh bank syariah yang berada di Indonesia
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling yaitu pemilihan sampel dengan tujuan tertentu sesuai dengan
kriteria-kriteria yang diinginkan peneliti. Adapun kriteria-kriteria tersebut
yaitu:
1. Sampel merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank
Indonesia secara berturut-turut untuk periode 2013,2014, 2015, 2016
dan 2017.
2. Bank Umum Syariah yang mempublikasikan laporan tahunan dalam
website BUS atau website resmi lainnya secara berturut-turut untuk
periode 2013,2014, 2015, 2016 dan 2017.
3. Bank Umum Syariah memiliki data lengkap yang digunakan dalam
pengukuran variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini