• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENSHTEIN SEBAGAI PENCARIAN KATA BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENSHTEIN SEBAGAI PENCARIAN KATA BERBASIS ANDROID"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT

MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENSHTEIN SEBAGAI

PENCARIAN KATA BERBASIS ANDROID

DESIGNING A SIGN LANGUAGE DICTIONARY APPLICATION USING THE LEVENSHTEIN ALGORITHM AS AN ANDROID BASED WORD SEARCH

Zakkir Situmorang1, Heri Gunawan2 1

Jurusan Teknik Informatika Universitas Potensi Utama. 2

Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Potensi Utama 1,2

Universitas Potensi Utama, K.L. Yos Sudarso KM 6,5 No. 3A Tj. Mulia - Medan Email : zakkir.madrid16@gmail.com1, herighe@gmail.com2

ABSTRAK

Dalam dunia globalisasi sangat di perlukan komunikasi antar manusia. Baik itu manusia normal atau tunawicara dan tunarungu yang sama-sama perlu untuk berkomunikasi. Terutama untuk tunawicara dan tunarungu diperlukan komunikasi khusus yaitu bahasa isyarat. Dalam bahasa isyarat diperlukan gambar dan teks agar dapat di mengerti oleh masyarakat awam yang belum mengetahui apa itu bahasa isyarat. Disini penulis membuat Aplikasi kamus bahasa isyarat menggunakan algoritma Levenshtein yang digunakan untuk pencarian kata agar memudahkan mencari dari kata yang akan kita cari, serta penulis menggukan android studio sebagai aplikasi untuk memuat aplikasi tersebut. Proses pencarian dalam suatu aplikasi kamus sangatlah penting, namun terkadang proses pencarian itu lambat. Untuk mempercepat dan mempermudah suatu proses pencarian, dibutuhkan suatu algoritma yang dapat memaksimalkan proses pencarian tersebut. Kesalahan dalam pencarian pada sebuah kamus dapat juga menimbulkan masalah lain, kesalahan dalam penulisan kata istilah dapat mengakibatkan informasi yang dicari tidak akan ditemukan. Untuk itu dibutuhkan sebuah solusi yang dapat mempercepat proses pencarian kata dalam sebuah kamus dan juga dapat mengatasi kesalahan input dalam pencarian kata. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menerapkan sebuah algoritma pencarian kata pada sebuah aplikasi kamus. Salah satu algoritma pencarian yang dapat digunakan adalah algoritma Levenhshtein yang dapat diterapkan pada sebuah aplikasi kamus

Kata kunci: Bahas Isyarat, Algoritma Levenhstein, Android Studio ABSTRACT

In the world of globalization, communication between humans is needed. Be it normal humans or mute and deaf who both need to communicate. Especially for the deaf and speech impaired, special communication is needed, namely sign language. In sign language, images and text are needed so that ordinary people who do not know what sign language can understand. Here the author makes a sign language dictionary application using the Levenshtein algorithm which is used for word searches to make it easier to find the word we are looking for, and the author uses Android Studio as an application to load the application. The search process in a dictionary application is very important, but sometimes the search process is slow. To speed up and simplify a search process, an algorithm is needed that can maximize the search process. Errors in searching a dictionary can also cause other problems, errors in writing the word terms can result in the information being searched for will not be found. For that we need a solution that can speed up the process of searching for words in a dictionary and can also solve input errors in word searches. This problem can be overcome by implementing a word search algorithm in a dictionary application. One of the search algorithms that can be used is the Levenhshtein algorithm which can be applied to a dictionary application.

(2)

1. PENDAHULUAN

Komunikasi secara isyarat biasanya digunakan oleh penyandang tunarungu dan tunawicara. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) adalah salah satu komunikasi bahasa isyarat yang dimiliki oleh negara Indonesia. SIBI dibangun dengan mengadopsi dari bahasa isyarat American Sign Language (ASL) yang dimiliki oleh negara Amerika. Proses komunikasi antara penyandang tunarungu dan tunawicara dapat dipahami antar sesama dengan baik karena mereka sudah terbiasa sehari-harinya menggunakan bahasa isyarat. Namun untuk orang normal akan kesulitan untuk memahami bahasa isyarat yang disampaikan oleh penyandang tunarungu dan tunawicara karena ada perbedaan metode komunikasi, begitu juga sebaliknya, penyandang tunarungu dan tunawicara akan kesulitan memahami bahasa yang disampaikan oleh orang normal. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menerjemahkan perbedaan metode komunikasi antara komunikasi bahasa isyarat dengan komunikasi bahasa normal

Menurut penelitian yang dilakukan Novita Sari, dan Khairul Ummi metode levenshtein, merupakan algoritma yang dipakai dengan luas untuk bermacam-macam bidang, contohnya mesin untuk mencari pada browser, untuk mengecek ejaan atau biasa di sebut spellchecking, untuk mengenal pembicaraan atau biasa disebut speechrecognition, analisis DNA, dll.[1]

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suci Wanitri, Hardianto Pengetahuan dalam bahasa adalah hal yang terpenting dalam dunia pembelajaran bagi mahasiswa dan pelajar. Berdasarkan wawancara yang dilakukan hanya 30% mahasiswa dan pelajar yang mengerti istilah biologi khususnya dikalangan mahasiswa dan pelajar.[2]

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Cindy Paramitha Lubis, Rika Rosnelly, Roslina dan Zakarias Situmorang Pengujian metode pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tools Weka 3.8. Hasil yang didapat Pada metode Naïve Bayes tingkat akurasi yang didapat 77,7778% dan C4.5 memiliki tingkat akurasi 94,444% dari 36 data latih berhasil diuji. Sehingga hasil yang didapat C4.5 merupakan metode yang lebih tepat di gunakan dari pada Naïve Bayes.[3]

Pada penelitian yang dilakukan Edy Victor Haryanto Manusia tidak lagi melakukan pencarian secara manual. Sebagai gantinya mesin bekerja untuk mencapai apa yang diinginkan manusia. Mesin pencari berkembang di sistem operasi, internet, bahkan editor teks. Mesin melakukan pencarian dengan mencocokkan pola yang diberikan dengan tabel indeks (teks) yang tersedia.[4]

Penelitian yang dilakukan Fariz Fernanda, dan Rika Rosnelly Kamus merupakan sebuah rujukan untuk mencari makna atau arti dari kata-kata. Kamus memiliki berbagai macam bentuk, tetapi bentuk yang sangat baik untuk digunakan adalah kamus berbentuk aplikasi pada smartphone karena keunggulan yang lebih fleksibel.[5]

Penelitian yang di lakukan sebelumnya oleh Deny Adhar, dan Labuhan Nababan Perangkat mobile seperti handphone sekarang layaknya seperti komputer dapat diinstal berbagai macam aplikasi.[6]

Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Arif Iqbal dan Rika Rosnelly Teknologi ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Hal ini menjadikan teknologi sebagai kebutuhan dalam mempermudah aktivitas manusia sehari-hari, seperti aktivitas pembelajaran, pemerintahan, perkantoran, hiburan dan lainnya. Salah satu diantaranya adalah aktivitas pembelajaran, dengan adanya diterapkannya teknologi yang canggih tentunya dapat membantu aktivitas dalam sistem pembelajaran.[7]

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yetti Yuniati Kegagalan dalam memberikan layanan pembelajaran pada anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya tunarungu wicara secara umum disebabkan kurang tepatnya program pembelajaran yang diterapkan pada siswa berkebutuhan khusus tersebut..[8]

Penelitian lain juga dilakukan oleh Nora Dery Sofya, Shinta Esabella, dan Rodianto Pentingnya komunikasi dalam bentuk bahasa yang terarah dari kedua belah pihak dalam berinteraksi menjadi tolak ukursampai tidaknya pesan yang disampaikan.[9]

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Joko Jatminto dan I Kadek Dwi Nuryana Bahasa merupakan alat komunikasi lingual manusia baik secara lisan maupun tulisan. Peran bahasa

(3)

Indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar sebagai bahasa resmi nasional dan internasional memiliki arti yang sangat penting sebagai penjelasan tentang teknologi informasi.[10]

Berdasarkan penelitian di atas penulis merancang aplikasi kamus bahasa isyarat dengan menggunakan algoritma levenhstein sebagai pencarian kata berbasis android.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1. Diagram Fishbone a. Analisis Kebutuhan

Setelah melalui tahap prosedur perancangan, maka tahap selanjutnya adalah analisa kebutuhan yaitu hal-hal yang diperlukan untuk perancangan sistem berupa perangkat lunak yaitu Android Studio yang digunakan untuk merancang aplikasi untuk perangkat android dan perangkat keras seperti komputer atau laptop yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi. Smartphone android juga dibutuhkan dalam proses uji coba aplikasi.

b. Desain Sistem

Pada tahap ini dirancang sebuah desain dari perancangan implementasi algoritma levenshtein pembuatan aplikasi kamus bahasa isyarat berbasis android. Bagaimana desain yang akan digunakan pada antarmuka perangkat berbasis android Setelah dilakukan perancangan desain aplikasi selanjutnya melakukan implementasi terhadap desain antarmuka dari aplikasi berbasis android yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman JAVA.

c. Penulisan Kode Aplikasi

Pada proses ini perancangan implementasi algoritma levenshtein pembuatan aplikasi kamus bahasa isyarat berbasis android dituangkan kedalam bahasa pemrograman JAVA dan mulai dibangun menggunakan perangkat lunak android studio untuk menghasilkan sebuah aplikasi sesuai dengan perancangan. Seluruh fungsi dan antarmuka yang terdapat pada perancangan akan disesuaikan dengan aplikasi yang akan dihasilkan.

d. Pengujian Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi kamus bahasa isyarat dengan algoritma levenshtein secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan aplikasi. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa implementasi algoritma levenshtein pembuatan aplikasi kamus bahasa isyarat berbasis android telah berjalan dengan sesuai dengan perancangan. Pengujian ketahanan merupakan kemampuan aplikasi untuk berjalan dengan baik pada spesifikasi minimum komputer.

e. Hasil

Pada tahap ini akan diambil kesimpulan dari implementasi algoritma levenshtein pembuatan aplikasi kamus bahasa isyarat berbasis android yang telah dihasilkan, seperti apa saja kelebihan dan kekurangan dari implementasi algoritma levenshtein pembuatan aplikasi kamus bahasa isyarat berbasis android. Sehingga didapatkan kesimpulan untuk menambahkan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan kedalam aplikasi.

(4)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pembahasan

Strategi dalam melakukan pemecahan masalah yang sedang dianalisa oleh penulis mengenai Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Menggunakan Algoritma Levenshtein Sebagai Pencarian Kata Berbasis Android adalah sebagai berikut :

1. Merancang sebuah aplikasi kamus bahasa isyarat dengan memanfaatkan algoritma levenshtein sebagai pencarian kata.

2. Mengimplementasikan algoritma levenshtein pada kamus bahasa isyarat dalam pencarian kata berbasis android.

3.1.1. Analisis Input

Data yang digunakan pada analisa input adalah text sebelum dilakukan pencarian. Misalnya text yang dimasukkan oleh user pada aplikasi kamus bahasa isyarat, data text ini kemudian akan di cari menggunakan algoritma levenshtein.

3.1.2 Analisis Proses

Analisa proses digunakan untuk mengentahui prosedur yang digunakan dalam melakukan pencarian text, berikut adalah flow of diagram dari aplikasi yang di rancang dapat di lihat pada gambar 1

Gambar 1. Flow Of Diagram Aplikasi 3.1.3. Analisis Output

Analisa output digunakan untuk melihat hasil pencarian dari pengolahan data input dan analisa output. Analisa output yang dihasilkan oleh pengolahan data input adalah data pencarian dari text yang akan diinginkan.

3.1.4. Contoh Kasus

Contoh kasus untuk mengimplementasikan algoritma levenshtein adalah sebagai berikut:

Jika ada 2 buah kata x = BARU dengan y = BATU, berapakah perbedaan huruf dari kedua kata tersebut.

(5)

Langkah 1 & 2 B A R U 0 1 2 3 4 B 1 A 2 T 3 U 4

Langkah 3 – 6, ketika i = 1, dan j = 1 *x[i] = B , y[i] = B, cost = 0

kemudian ambil nilai minimal dari

 d[i-1,j] + 1 ===> d[1-1,1] + 1 = 1  d[i,j-1] + 1 ===> d[1,1-1] + 1 = 2  d[i-1,j-1] + cost ===> d[1-1,1-1] + 0 = 0 B A R U 0 1 2 3 4 B 1 0 A 2 T 3 U 4

Lakukan langkah tersebut sampai akhirnya mendapatkan hasil.

B A R U 0 1 2 3 4 B 1 0 1 2 3 A 2 1 0 1 2 T 3 2 1 1 2 U 4 3 2 2 1

(6)

Dari sini bisa kelihatan perbedaan antara kedua kata :

x : BARU y: BATU adalah 1 huruf,

3.2. Perancangan

Perancangan ini akan memberikan penjelasan mengenai perancangan aplikasi kamus bahasa isyarat menggunakan algoritma levenshtein sebagai pencarian kata berbasis android. a) Use Case Diagram

Perilaku beserta tugas-tugas dari tiap–tiap elemen maupun aktor yang terlibat dalam sistem yang akan dirancang, akan digambarkan dalam diagram use case yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang akan dirancang. berikut Use Case Diagram ini ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2.Use Case Diagram b) Activity Diagram

Aktivitas yang dilakukan oleh user pada form kamus dapat diterangkan dengan langkah-langkah state pada gambar 3. Berikut :

Gambar 3. Activity Diagram c) Sequence Diagram

Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message, Sequence Diagram ditunjukkan pada gambar 4. Berikut:

(7)

Gambar 4. Sequence Diagram 3.3. Tampilan Hasil

Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat yang telah dirancang ini, menggunakan software utama Android Studio dan software pendukung seperti Notepad dan Sublime Text. Aplikasi ini memberikan edukasi dasar tentang bahasa isyarat, sehingga user tidak terlalu sulit dalam mendapatkan edukasi dari aplikasi ini. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memberikan pemahaman kepada user yang dalam hal ini masyarakat umum tentang pengetahuan seputar bahasa isyarat.

a) Tampilan Splash Screen

Pada tampilan splash screen ini, penulis meletakkan sebuah logo yang terkait dengan aplikasi ini. Tampilan splash screen merupakan tampilan awal saat aplikasi edukasi ini dijalankan, sebelum masuk ke menu utama. Berikut adalah tampilan splash screen yang telah disediakan, dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan Splash Screen b) Tampilan Menu Utama dan Tampilkan Data

Pada tampilan menu utama akan terdapat beberapa tombol seperti Tampilkan Data dan Cari Data. Disetiap tombol memiliki fungsinya masing-masing yaitu Tampilkan data untuk memulai dan menampilkan data yang ada, Cari Data untuk mencari data yang ingin kita cari di aplikasi ini dan Pada saat pengguna memilih Tampilkan data pada menu utama, maka tampilan yang akan muncul pertama kali adalah sambutan sederhana untuk menyambut pengguna serta untuk melihat data tentang kamus bahasa isyarat yang ingin kita ketahui.Dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini.

(8)

Gambar 6. Tampilan Menu Utama dan Tampilkan Data c) Tampilan Cari Data

Tampilan ini akan muncul saat user/pengguna ingin mencari kata yang diinginkan dan untuk menampilkan jika ada huruf yang sama pada kata tersebut. Dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini.

Gambar 7. Tampilan Cari Data 3.4. Hasil Uji Coba

Penulis melakukan pengujian black box terhadap aplikasi untuk mengetahui hasil dari perancangan antar muka aplikasi saat dijalankan pada smartphone android dan Setiap sistem pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada aplikasi Kamus Bahasa Isyarat maka dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan dari sistem aplikasi yang telah dirancang

No. Skenario pengujian Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan 1. Menjalankan

aplikasi pada smartphone android

Aplikasi berjalan dengan baik pada perangkat android

(9)

2. Menampilkan istilah bahasa isyarat

Aplikasi dapat menampilkan seluruh

data yang terdapat di dalam database

Valid

3. Mencari kata Aplikasi akan menampilkan hasil pencarian kata saat

pengguna menginputkan kata

istilah pada kolom pencarian Valid 4. Menampilkan keterangan Aplikasi akan menampilkan keterangan dari kata

yang dipilih oleh pengguna aplikasi

Valid

3.4.1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Adapun yang menjadi kelebihan dari sistem yang akan dirancang, adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi dibangun pada sistem operasi android minimal Android 4.1 atau Jelly Bean

sehingga menjangkau sekitar 90% pengguna telepon selular android.

2. Aplikasi ini dapat menampilkan perbedaan jumlah huruf pada kata yang hampir sama. 3. Dapat digunakan oleh kalangan masyarakat umum termasuk anak anak.

Adapun yang menjadi kekurangan dari sistem yang akan dirancang, adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Ini memerlukan paket data untuk mencari dan menampilkan kata.

2. Aplikasi ini hanya bisa digunakan untuk kalangan masyarakat normal.

3. Pengguna tidak dapat melakukan pencarian kata melalui internet jika kata yang dicari tidak tersedia di dalam database.

(10)

4. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Aplikasi edukasi ini dirancang menggunakan software Andorid Studio yang dapat digunakan sebagai media yang diterima kalangan luas.

2. Dengan adanya aplikasi kamus bahasa isyarat ini, maka bisa membantu masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan tentang pentingnya bahasa isyarat, serta meningkatkan kesadaran dengan keadaan sekitar.

3. Dalam aplikasi ini disisipkan algoritma levenshtein yang digunakan untuk mencari kata, agar memudahkan pengguna untuk mencari kata yang dibutuhkan.

4. Terciptanya sebuah aplikasi edukasi yang bisa menjadi alternatif orang tua untuk mengajarkan pengetahuan kepada anaknya.

5. SARAN

Untuk menyempurnakan aplikasi yang telah dibuat ini penulis memberikan saran-saran yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi ini selanjutnya, adapun saran yang diberikan antara lain :

1. Aplikasi kamus bahasa isyarat ini masih memberikan pengetahuan dasar atau rangkuman saja, sehingga dapat dikembangkan dengan materi yang lebih rinci.

2. Diharapkan adanya pengembangan dalam hal penyampaian edukasi dan keterangan pada bahasa isyarat agar pengguna dapat mengetahuinya.

3. Diharapkan kedepannya aplikasi kamus bahasa isyarat ini bisa dibuat dengan sistem dua arah agar sama-sama saling mengerti.

4. Diharapkan adanya pengembangan aplikasi edukasi ini dengan menambahkan beberapa video untuk lebih memudahkan memahami bahasa isyarat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Potensi Utama yang telah memberi dukungan terhadap penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sari, N., & Ummi, K. (2020). Perancangan Aplikasi kamus Bahasa Minang Indonesia Dan Indonesia Minang Menggunakan Algoritma Levenshtein. Jurnal FTIK, 1(1).

[2] Wanitri, S., & Hardianto, H. (2020). Perancangan Aplikasi Kamus Biologi Dengan Metode Pencarian Biner. Jurnal FTIK, 1(1).

[3] Lubis, C. P., Rosnelly, R., Roslina, R., & Situmorang, Z. (2020). PENERAPAN METODE NAÏVE BAYES DAN C4.5 PADA PENERIMAAN PEGAWAI DI UNIVERSITAS POTENSI UTAMA.CSRID Journal, 12(1), 51-63.

[4] Haryanto, E. V. (2011). RANCANG BANGUN PROTOTYPE MESIN PENCARI STRING MENGGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika.

[5] Fernanda, F., & Rosnelly, R. (2020). Perancangan Aplikasi Kamus Sinonim Dan Antonim Berbahasa Indonesia Berbasis Android. Jurnal FTIK, 1(1).

[6] Adhar, D., & Nababan, L. (2016). PERANCANGAN APLIKASI UJIAN SARINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI SECARA ONLINE BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS UNIVERSITAS POTENSI UTAMA MEDAN). Tecno.COM, 15(3), 217-223.

(11)

[7] Iqbal, M. A., & Rosnelly, R. (2020). PERANCANGAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN LAPISAN BUMI MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID. Jurnal FTIK, 1(1).

[8] Yunarti, Y. (2011). Pengembangan Perangkat Lunak Pembelajaran Bahasa Isyarat Bagi Penderita Tunarungu Wicara. JURNAL GENERIC, 6(1).

[9] Sofya, N. D., Esabella, S., & Rodianto, R. (2017). RANCANG BANGUN APLIKASI KAMUS BAHASA SUMBAWA BERBASIS ANDROID. JURNAL MATRIK, 1(1).

[10] Jatminto, J., & Nuryana, I., K., D. (2016). IMPLEMENTASI SPELLING CHECKER DENGAN ALGORITMA LEVENSHTEIN DISTANCE PADA ENSIKLOPEDIA IT (Information Technology) BERBASIS WEBSITE. Jurnal Ilmiah Inovasi Teknologi, 1(1).

Gambar

Gambar 1. Diagram Fishbone
Gambar 1. Flow Of Diagram Aplikasi  3.1.3. Analisis Output
Gambar 2.Use Case Diagram
Gambar 4. Sequence Diagram
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bila honor diterima mahasiswa/masyarakat lainya dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif progresif (Pasal 17 UU PPh) yaitu mulai 5% atau 6% (bagi penerima yg tidak memiliki NPWP

Menimbang, bahwa setelah memperhatikan segala uraian dalam berita acara sidang, pertimbangan hukum dan amar putusan sebagaimana tercantum di dalam Putusan

pelaksanaan.. Tugas kader pada kegiatan bulanan Posyandu. a) Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut

Hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis digunakan untuk menelaah pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

Dengan berpegang pada ordonansi-ordonansi itu pemerintah Hindia Belanda telah membentuk -- kadang secara paksa, seperti halnya di Belitung -- daerah-daerah baru yang diberi

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa suatu peristiwa dan tindakan hukum pengalihan tanah warisan yang sedang dibebani Hak

terampil maupun ahli yang dipersyaratkan guna mengisi sektor-sektor kerja pembangunan nasional. Ada pun sejarah kemanusiaan yang dimaksud merujuk pada transformasi