• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan yang dilaksanakan oleh Kota Magelang harus sinkron dan sinergis dengan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Propinsi dan Pusat. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu disusun terlebih dahulu dokumen perencanaan dan penganggaran yang terpadu dan berkelanjutan. Disamping itu arahan dalam RPJPN dan RPJMN terkait pembangunan infrastruktur permukiman merupakan amanat yang harus diemban bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dijelaskan dalam PP 38 Tahun 2007 bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota berperan sebagai pelaksana pembangunan infrastruktur fisik bidang Cipta Karya, sedangkan Pemerintah Pusat bertindak sebagai pengatur, pembina, dan pengawas pembangunan infrastruktur permukiman di Indonesia. Hal ini sesuai kebijakan desentralisasi yang dilakukan di Indonesia saat ini, dimana pemerintah daerah dituntut untuk lebih berperan aktif dalam melayani dan mensejahterakan masyarakat. Agar dapat memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi masyarakat, pemerintah daerah perlu merencanakan pembangunan infrastruktur permukiman secara terpadu dengan mendayagunakan sumber daya secara optimal, efisien, dan efektif sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu khusus untuk pembangunan bidang PU Cipta Karya, maka Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Cipta Karya mensyaratkan agar setiap Kabupaten/Kota menyusun dokumen perencanaan, pembiayaan,

(2)

2

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

dan investasi pembangunan yang mengacu pada dokumen penataan ruang yang ada.

Dokumen tersebut diwujudkan dalam satu kesatuan yang disebut dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU Cipta Karya. Dokumen RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan (feasibility study) untuk rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya. Dokumen tersebut berlaku selama 5 (lima) tahun dan berisi indikasi program tahunan. Program-program yang disusun harus mempertimbangkan kemampuan pendanaan/ keuangan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunannya. Selain itu, RPIJM juga harus memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada serta kelayakan sosial dan lingkungannya

.

1.2 Pengertian dan Kedudukan RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam periode lima tahun, yang dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun oleh masyarakat/swasta, yang mengacu pada rencana tata ruang, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.

Dokumen ini disusun pada tingkat Kota dan bersifat multi sektoral, multi stakeholder, dan multi pendanaan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan multi sektor adalah RPIJM meliputi beberapa sektor yaitu Pengembangan Air Minum, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Pengembangan Permukiman, dan Penataan Bangunan dan Lingkungan. Adapun

(3)

3

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi RPIJM sesuai kewenangan dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang terkait dalam RPIJM meliputi pemerintah pusat, provinsi, kota, masyarakat dan dunia usaha. Sedangkan maksud dari multi-pendanaan adalah sumber pembiayaan infrastruktur permukiman dalam RPIJM tidak hanya berasal dari pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah provinsi, pemerintah kota, serta dunia usaha dan masyarakat.

RPIJM disusun oleh Pemerintah Kota Magelang dengan difasilitasi oleh Ditjen Cipta Karya dan Pemerintah Provinsi. Sebagai dokumen teknis, RPIJM sudah harus menampung aspirasi pemangku kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM harus ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai acuan pembangunan infrastruktur bersama. Dengan demikian, maka pembangunan infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara bersama- sama oleh para pemangku kepentingan.

RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD, namun RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang berisikan rencana investasi sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah. RPIJM disusun dengan mengacu pada kebijakan spasial dan sektoral, baik di tingkat nasional maupun daerah. Kebijakan spasial meliputi RTRWN, RTRW Provinsi, dan RTRW Kota. Sedangkan kebijakan sektoral terdiri dari RPJMN, RPJMD Provinsi, dan RPJMD Kota. Disamping itu, RPIJM juga mengacu pada Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional serta Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah. Adapun, skema kedudukan RPIJM dalam sistem perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya dapat dilihat pada gambar 1.1.

(4)

4

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan Pembagunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Sesuai dengan skema di atas, integrasi dan sinkronisasi setiap strategi sektor sangat penting, termasuk antara Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Dokumen sektoral ini terintegrasi dalam Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) yang memberikan arahan pembangunan infrastruktur skala Kota. Selanjutnya, SPPIP ini akan diturunkan ke dalam Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dengan skala kawasan. RPIJM perlu mempertimbangkan dokumen-dokumen teknis ini sehingga perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman menjadi lebih terarah dan terpadu. Keterkaitan substansi antara dokumen teknis dipaparkan pada gambar 1.2.

RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana program tahunan berupa Memorandum Program yang merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah,

(5)

5

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

provinsi, dan kota terkait rencana kegiatan di Kota Magelang dalam jangka waktu 5 tahun.

Sumber : Dit. Bina Program DJCK, 2012

Gambar 1.2 Keterkaitan RTRW, SPPIP, RPIJM dan KSPD 1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud RPIJM yaitu untuk mewujudkan kemandirian Kota Magelang dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera selaras dengan tujuan pembangunan nasional.

Sedangkan tujuan RPIJM adalah sebagai dokumen yang dijadikan acuan dalam perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang berasal dari berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kota, maupun sumber pendanaan lainnya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup sektor-sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta

(6)

6

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

Karya, yaitu Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum, dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (air limbah permukiman, persampahan, dan drainase).

1.4 Acuan Peraturan dan Perundangan

Perangkat peraturan perundangan yang dijadikan acuan dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, adalah sebagai berikut: Undang – Undang (UU)

 UU No. 01 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

 UU No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun;

 UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

 UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah;

 UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;

 UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;

 UU No. 07 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air;

 UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;

 UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;

 UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. Peraturan Pemerintah (PP)

 PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

 PP No.27 Tahu 2012 tentang izin Lingkungan

(7)

7

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

 PP No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

 PP No. 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan;

 PP No. 07 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

 PP No. 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;

 PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

 PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

 PP No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah;

 PP No. 2 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman

dan/atau Hibah Luar Negeri;

 PP No. 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah;

 PP No. 5 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan;

 PP No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan SPAM;

 PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);

 PP No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

 PP No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Penerapan Sistem Penyediaan Air Minum.

Peraturan Presiden (Perpres)

 Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;

 Perpres No. 05 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;

(8)

8

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

 Perpres No. 13 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

 Permen PU No. 14/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian PU yang Merupakan Kewenangan

Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;

 Permen PU No. 02/PRT/M/2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014;

 Permen PU No. 12/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengembangan SPAM;

 Permen PU No. 14/PRT/M/2010 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

 Permen PU No. 15/PRT/M/2010 Tentang Penggunaan DAK Bidang Infrastruktur;

 Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung;

 Permen PU No. 01/PRT/M/2009 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan;

 Permen PU No. 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang PU yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL dan UPL;

 Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan

Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP);

 Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

 Permen PU No. 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;

 Permen PU No. 494/PRT/M/2005 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan (KSNP Kota).

(9)

9

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH)

 Permen LH No. 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL;

 Permen LH No. 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum KLHS;

 Permen LH No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL – UPL dan SPPLH. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)

 Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;

 Permendagri No. 33 Tahun 2008 Tentang Pedoman Hubungan Kerja Organisasi Perangkat Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

 Permendagri No. 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

 Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang direvisi menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah

 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013;

 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029.

Peraturan Daerah Kota Magelang

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang Tahun 2011-2031;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 2011 – 2015;

(10)

10

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Magelang Tahun 2005 – 2025;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Magelang;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Magelang;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Dinas

Daerah;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Kebersihan;

 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 1998 Tentang Pelayanan Penyedotan Kakus.

1.5 Prinsip Penyusunan RPIJM

Prinsip dasar RPIJM secara sederhana adalah:

a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.

(11)

11

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

kawasan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam bentuk barang dan jasa.

d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM maupun pada saat pelaksanaan program. e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan

kemampuan daerah ( kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Diharapkan dengan 5 prinsip dasar tersebut, dapat diwujudkan pembangunan yang efektif dan efisien, serta mendorong kemandirian daerah yang untuk menyusun program yang layak dan handal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. RPIJM ini juga bersifat dinamis, dimana setiap tahunnya diperlukan review terhadap program-program pembangunan yang tercantum di dalam dokumen RPIJM, sehingga dihasilkan rencana pembangunan infrastruktur yang mutakhir sesuai perkembangan kebutuhan daerah.

(12)

12

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

1.6 Muatan Dokumen RPIJM

Secara substansi muatan RPIJM Kota terdiri 8 (delapan) bab yaitu:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM, dasar hukum penyusunan RPIJM, dan mekanisme penyusunan RPIJM.

Bab 2 Profil Kota Magelang

Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kota Magelang seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

Bab 3 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD), Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kota maupun kawasan.

Bab 4 Aspek Teknis Per Sektor

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting,

(13)

13

DOKUMEN RPIJM 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN

permasalahan, dan tantangan daerah; analisis kebutuhan; serta usulan program dan pembiayaan masing – masing sektor.

Bab 5 Aspek Lingkungan dan Sosial

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

Bab 6 Aspek Pembiayaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kota Magelang, profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

Bab 7 Aspek Kelembagaan Kota

Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

Bab 8 Matriks Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kota Magelang dan matriks keterpaduan program investasi RPIJM Kota.

Gambar

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan  Pembagunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Gambar 1.2 Keterkaitan RTRW, SPPIP, RPIJM dan KSPD

Referensi

Dokumen terkait

Muttaqin desa Bedanten Kee. Argumentasi atau alasan panitia Masjid Baitul Muttaqin desa Bedanten Kee. Gresik melakukan jual beli kulit hewan Qurban. digilib.uinsby.ac.id

Hasil penelitian menunjukkan indeks kualitas visual dan fungsional pada vertisols (T0), varietas Seashore paspalum yang paling baik terdapat pada P4T0 (Siak)

Untuk mendukung pencapaian visi Kabupaten Malang yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan

Ayam pedaging (broiler) adalah ayam jantan atau betina yang umumnya dipanen pada umur 4-5 minggu dengan tujuan menghasilkan daging.. Pertumbuhan yang paling cepat

Bapak Rudy Susanto, S.kom, selaku Kepala Bengkel Universitas Bina Nusantara dan pengurus Lab LitBang Sistem Komputer (BENGKEL) yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang

Persamaan di atas menunjukkan bahwa perubahan positif untuk variabel independen dalam hal ini metode pemberian tugas terstruktur akan memberikan perubahan yang positif

Disamping itu minimnya kontak yang bisa dilakukan dengan anak mengakibatkan setelah terapi bermain hanya sedikit komponen yang bisa berubah, kendala lain dalam

Jika pada usia 2-3 tahun anak belum mampu menyebutkan nama-nama benda yang sering digunakannya atau tidak menggunakan mainan sesuai dengan fungsi sesungguhnya, luangkan