PERFORMA INDONESIA DALAM PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL SELAMA 1996-2010: SEBUAH STUDI KOMPARATIF KOMPREHENSIF
Mauritz Panggabean Department of Telematics
Norwegian University of Science and Technology N-7491 Trondheim, Norway
Tel.: +47 98 01 32 58
E-mail: panggabean@item.ntnu.no
Abstract: This paper presents the data on Indonesia’s international scientific publications in 1996-2010 that has been processed from SCImago and Scopus database. The data covers 27 subject areas and 264 sub-subjects in natural and social sciences as well as engineering. The publications considered are papers published in international journal and conferences that are indexed by the database. The focus of this study is on three aspects, i.e. quantity, quality and international collaboration. The number of documents, the H index and the percentage of documents with more than one country are the three parameters used to quantify the three aspects, respectively. Furthermore, also in comprehensive way, Indonesia’s performance in international scientific publications in the three aspects is compared to those of five ASEAN countries that are regional leaders in research. Those countries are Singapore, Thailand, Malaysia, Philippines, and Vietnam. Analysis on the data reveals insights that serve as an objective and quantitative description on the current strengths and weaknesses of Indonesia’s scientific research and international scientific publication. Hopefully they can also be a positive feedback not only for Indonesian researchers and lecturers, but more importantly to the decision makers in the government towards a more competitive Indonesia in the future. Kata kunci: Publikasi ilmiah internasional, kolaborasi internasional, indeks H
1. PENDAHULUAN
Sesuai dengan judulnya, tulisan ini memiliki dua tujuan. Tujuan pertama yaitu memaparkan dan menganalisis performa Indonesia dalam aspek kuantitas, kualitas dan kolaborasi dari publikasi ilmiah internasional selama 1996-2010 dengan secara komprehensif
1. membandingkan publikasi ilmiah internasional Indonesia dari 27 bidang dan 264 subbidang ilmu baik ilmu alam, ilmu sosial maupun ilmu teknik, dan
2. membandingkan publikasi ilmiah internasional Indonesia dalam 27 bidang dan 264 subbidang ilmu di atas dengan data serupa dari lima negara ASEAN yang termaju dalam penelitian, yaitu Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam.
Sebagai lanjutan analisis dari hasil perbandingan di atas, tujuan kedua yaitu menarik sejumlah pelajaran penting sebagai masukan bagi perguruan tinggi dan pemerintah Indonesia dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian di masa depan (lihat Panggabean, 2011). Studi ini merupakan hasil pengolahan data dari studi SCImago (2007) yang bersumber dari dokumen publikasi internasional yang terindeks di basis data Scopus. ‘Dokumen’ di sini berupa artikel di jurnal dan konferensi internasional yang terindeks di Scopus. Scopus dipilih karena sejumlah keunggulan dari basis data sejenis lainnya yang sudah lebih dikenal, seperti Web of
SCImago (2007) menyediakan data komprehensif mengenai publikasi ilmiah internasional selama 1996-2010 dari 236 negara termasuk Indonesia dengan menggunakan sejumlah parameter terukur per tahun, seperti jumlah total dokumen (citable dan non-citable), jumlah dokumen yang citable, jumlah citation, jumlah self-citation, jumlah dokumen yang mendapat
citation, persentase (%) jumlah dokumen yang ditulis bersama dengan penulis dari sedikitnya
satu negara lain atau disebut juga dengan % international collaborations, % jumlah dokumen dari jumlah dokumen seluruh dunia, dan % jumlah dokumen dari jumlah dokumen dari satu region. Seluruh negara di atas dibagi ke dalam sepuluh region dan Indonesia termasuk dalam regional Asia. Meski cakupan Scopus dianggap lebih lengkap dari WoS karena memasukkan juga jurnal-jurnal bukan berbahasa Inggris, mungkin saja ada jurnal dan konferensi yang tidak terindeks, meskipun diklaim ‘internasional.’
Selain parameter per tahun di atas, SCImago juga menggunakan indeks H sebagai metrik untuk mengukur kualitas output ilmiah berdasarkan citation selama 1996-2010. Ini dapat digunakan untuk mengukur output ilmiah suatu region, bangsa, hingga satu artikel atau satu individu. Jika disebut suatu bangsa memiliki indeks H, ini berarti bangsa tersebut memiliki H buah dokumen ilmiah yang telah mendapat setidaknya H citations (Hirsch, 2005). Metrik ini telah digunakan secara luas untuk tujuan tersebut, sehingga digunakan juga dalam studi ini untuk menyatakan aspek kualitas publikasi ilmiah. Jumlah dokumen dan persentasenya dipakai untuk mengukur aspek kuantitas. Selain kedua aspek tersebut, studi ini juga menganggap penting aspek kolaborasi yang diukur dengan % collaborations di atas. Distribusi dari ketiga parameter ini dapat dinyatakan baik secara numerik menggunakan rata-rata (R) dan standar deviasi (SD), maupun secara visual dengan box plot. Besaran median, nilai minimal, nilai maksimal, kuartil pertama dan ketiga membentuk sebuah box plot.
2. PERBANDINGAN 27 BIDANG DI INDONESIA DALAM PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL: KUALITAS, KUANTITAS DAN KOLABORASI
Semua dokumen dalam basis data Scopus dibagi oleh SCImago ke dalam 27 bidang baik teknik maupun non-teknik. Setiap bidang terdiri dari sejumlah subbidang yang lebih spesifik lagi. Menggunakan ketiga parameter di atas, Bab ini mengolah, memaparkan dan membandingkan data dari 27 bidang tersebut dalam aspek kualitas, kuantitas dan kolaborasi berdasarkan seluruh publikasi ilmiah internasional Indonesia selama 1996-2010. Gambar 1 mengurutkan bidang-bidang menurut % jumlah dokumen dari nilai R tertinggi. Hanya bidang dengan nilai persentase > 1% yang ditampilkan. Distribusi % collaboration dari bidang-bidang tersebut ditunjukkan Gambar 2 sebagai box plot dengan urutan menurut R dan disertai nilai SD. Berdasarkan rata-rata % documents dari Gambar 1 dan rata-rata % collaboration dari Gambar 2, perbandingan 27 bidang dipaparkan di Gambar 3 dalam bentuk diagram
bubble. Indeks H menjadi diameter lingkaran yang luasnya dikalikan dengan satu nilai skalar
untuk membuat semua lingkaran dapat terlihat jelas. Gambar 3 juga menampilkan urutan 27 bidang berdasarkan nilai indeks H. Urutan ini selanjutnya dipakai untuk menampilkan himpunan diagram bubble yang membandingkan sub-subbidang dalam setiap bidang disertai dengan nilai SD dari % documents. Semua diagram dan tabel untuk sub-bidang ini ditempatkan di Lampiran A. Dalam studi ini pemeringkatan bidang dan subbidang utamanya dilakukan berdasarkan indeks H sebab kualitas menjadi prioritas dalam publikasi ilmiah. Seluruh data yang telah diolah dan ditampilkan menawarkan banyak informasi dan implikasi menarik setelah analisis yang dapat berguna sebagai feedback, di antaranya sebagai berikut.
- Dari aspek kuantitas publikasi ilmiah, Indonesia masih mengandalkan sumberdaya dan kondisi alam yang memang jadi kelebihan Indonesia, seperti kehutanan, pertanian dan kebumian. Bidang-bidang ini mendominasi lima peringkat tertinggi dalam rata-rata %
documents (total > 50%). Fenomena serupa juga teramati dalam aspek kualitas.
Bidang Medical dapat dianggap termasuk bergantung alam karena diuntungkan posisi geografis Indonesia sebagai negara tropis. Ironisnya peringkat Indonesia rendah secara kuantitas dan kualitas di bidang Energy dan Pharmacology meski potensi melimpah. - Secara umum bidang-bidang teknologi (misalnya Engineering dan Computer Science),
ilmu-ilmu dasar (contohnya Physics dan Mathematics), dan ilmu sosial (seperti
Economics) belum menjadi andalan penelitian Indonesia. Ini patut disayangkan,
khususnya rendahnya peringkat bidang seperti Mathematics yang dapat berperan sebagai enabler bagi kemajuan bidang-bidang lainnya. Kekayaan dan kompleksitas budaya dan sosial bangsa Indonesia pun ternyata masih sedikit diteliti, seperti terlihat dari rendahnya peringkat ilmu-ilmu sosial baik secara kuantitas maupun kualitas. - Pada umumnya (sub)bidang dengan indeks H tinggi memiliki rata-rata % documents
yang tinggi pula. Perhatikan % documents dua subbidang dengan indeks H tertinggi dalam satu bidang. Ini berarti bahwa satu cara untuk mencapai indeks H lebih tinggi adalah dengan lebih produktif menghasilkan publikasi ilmiah. Subbidang Health (bidang Social Sciences) dan subbidang Computer Science Applications (bidang
Computer Science) adalah dua contoh pengecualian, karena jumlah dokumennya lebih
sedikit dari sub-subbidang lain dengan indeks H lebih kecil. Sayangnya SCImago tidak memberi informasi persentase kontribusi self-citation terhadap indeks H.
- Semua bidang memiliki rata-rata % collaboration > 50%, kecuali Nursing. Banyak sub-subbidang yang rata-ratanya > 90%. Tidak sedikit di antaranya yang konsisten seperti itu, ditunjukkan dengan nilai SD yang kecil. Secara positif tingginya %
collaboration berarti Indonesia mampu memanfaatkan kerjasama dengan
negara-negara lain dalam menyiasati minimnya sumber daya untuk penelitian. Tentu ini merupakan satu cara yang logis dan cerdik bagi negara berkembang seperti Indonesia. Namun di sisi lain ini menyiratkan tingginya kebergantungan Indonesia kepada negara asing untuk dapat melakukan penelitian berkualitas. Indonesia perlu fokus dan kreatif pada (sub)bidang yang cocok dan tepat untuk Indonesia, dengan kemungkinan tinggi untuk riset berkualitas dengan biaya rendah. Namun jika ada (sub)bidang yang sangat diperlukan namun mahal untuk kantong Indonesia, % collaboration akan tetap tinggi.
Gambar 1. Urutan bidang-bidang berdasarkan % jumlah dokumen secara nasional dari nilai rata-rata tertinggi. Sembilan bidang tidak ditampilkan karena persentasenya < 1%.
Subject areas (average | standard deviation) 1. Agricultural and Biological Sciences (22.30 | 3.73) 2. Medicine (12.17 | 0.90) 3. Environmental Science (7.82 | 1.10) 4. Earth and Planetary Sciences (7.39 | 1.42) 5. Engineering (6.28 | 0.87) 6. Biochemistry, Genetics and Molecular Biology (5.98 | 0.81) 7. Immunology and Microbiology (5.90 | 1.06) 8. Physics and Astronomy (4.27 | 0.73) 9. Chemistry (4.65 | 1.79) 10. Materials Science (3.86 | 1.08) 11. Social Sciences (3.54 | 0.61) 12. Chemical Engineering (2.63 | 0.62) 13. Mathematics (1.71 | 0.98) 14. Computer Science (1.67 | 0.76) 15. Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics (1.67 | 0.48) 16. Energy (1.54 | 0.56) 17. Economics, Econometrics and Finance (1.45 | 0.23)
Subject areas (average | standard deviation 1. Immunology and Microbiology (89.32 | 6.17) 2. * Psychology (89.04 | 20.60) 3. * Veterinary (87.43 | 11.92) 4. Agricultural and Biological Sciences (86.07 | 4.01) 5. Chemistry (85.49 | 8.25) 6. Biochemistry, Genetics and Molecular Biology (85.41 | 5.11) 7. * Neuroscience (85.12 | 6.88) 8. * Decision Sciences (84.56 | 6.00) 9. Earth and Planetary Sciences (84.45 | 6.88) 10. Environmental Science (83.76 | 6.00) 11. Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics (81.73 | 11.51) 12. Physics and Astronomy (77.86 | 14.01) 13. * Dentistry (77.56 | 33.11) 14. * Multidisciplinary (76.05 | 26.02) 15. Medicine (74.14 | 9.35) 16. Mathematics (73.71 | 17.78) 17. Materials Science (72.96 | 12.51) 18. Energy (70.38 | 11.62) 19. Chemical Engineering (68.60 | 13.18) 20. Computer Science (67.98 | 20.26) 21. Economics, Econometrics and Finance (65.54 | 14.66) 22. * Business, Management and Accounting (63.87 | 26.42) 23. Engineering (58.82 | 10.56) 24. * Health Professions (56.00 | 45.95) 25. * Arts and Humanities (55.00 | 42.64) 26. Social Sciences (53.39 | 14.63) 27. * Nursing (49.22 | 49.22) Subject areas (H index| standard deviation % documents) 1. Agricultural and Biological Sciences (57 | 3.73) 2. Medicine (53 | 0.90) 3. Environmental Science (49 | 1.10) 4. Immunology and Microbiology (48 | 1.06) 5. Earth and Planetary Sciences (45 | 1.42) 6. Biochemistry, Genetics and Molecular Biology (40 | 0.81) 7. Multidisciplinary (40 | 0.77) 8. Chemistry (33 | 0.73) 9. Physics and Astronomy (28 | 1.79) 10. Chemical Engineering (24 | 0.62) 11. Engineering (22 | 0.87) 12. Materials Science (22 | 1.08) 13. Social Sciences (21| 0.61) 14. Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics (20 | 0.48) 15. Economics, Econometrics and Finance (19 | 0.23) 16. Energy (16 | 0.56) 17. Veterinary (15 | 0.42) 18. Computer Science (13 | 0.76) 19. Dentistry (12 | 0.18) 20. Psychology (12 | 0.16) 21. Business, Management and Accounting (11 | 0.43) 22. Decision Sciences (11 | 0.18) 23. Neuroscience (11 | 0.17) 24. Mathematics (10 | 0.98) 25. Nursing (10 | 0.27) 26. Arts and Humanities (5 | 0.16) 27. Health Professions (5 | 0.09)
Gambar 2. Distribusi % collaboration dari 27 bidang yang diurutkan berdasarkan rata-rata.
Gambar 3. Perbandingan 27 bidang dalam aspek kuantitas, kualitas dan kolaborasi berdasarkan publikasi ilmiah internasional Indonesia.
3. PERBANDINGAN 27 BIDANG DALAM PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL ENAM NEGARA ASEAN: KUALITAS, KUANTITAS DAN KOLABORASI
Bab ini membandingkan performa Indonesia dan lima negara ASEAN lainnya dalam 27 bidang di atas dalam aspek kualitas, kuantitas dan kolaborasi. Kelima negara tersebut adalah yang saat ini dianggap termaju di ASEAN, yaitu Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Gambar 4 menunjukkan jumlah dokumen dan indeks H dari negara-negara tersebut. Distribusi % collaboration selama 14 tahun terakhir dari Indonesia dibandingkan dengan data dari sepuluh region di dunia dan negara-negara ASEAN di Gambar 5. Dengan menggunakan urutan 27 bidang menurut indeks H Indonesia seperti di Gambar 3, ΔH lima negara ASEAN terhadap Indonesia di 27 bidang dibandingkan di Gambar 6 (atas), dimana ΔH merupakan selisih indeks H satu negara ASEAN terhadap indeks H Indonesia. Perbandingan serupa juga dilakukan untuk sub-subbidang di setiap bidang dan seluruhnya dapat ditemukan di Lampiran B. Setiap perbandingan juga diikuti keterangan dengan peringkat Indonesia di setiap
subbidang menurut indeks H. Rekapitulasi seluruh peringkat ini ditampilkan dengan diagram batang di Gambar 6 (bawah).
Analisis atas seluruh data yang telah diolah dan ditampilkan menghasilkan banyak informasi dan implikasi menarik yang dapat berguna untuk umpan balik, di antaranya sebagai berikut.
- Menurut Gambar 4 (kiri), selama 14 tahun terakhir Indonesia memang berhasil meningkatkan jumlah dokumen dari 512 (1996) menjadi 1925 (2010), atau mendekati 4 kali lipat. Namun Vietnam dengan produktifitas mendekati dua kali lipat dari Indonesia hampir melampaui Indonesia pada 2010 dengan 1854 dokumen. Singapura dan Thailand menikmati trend pertumbuhan yang cukup stabil, dimana laju Singapura lebih tinggi sedikit. Pertumbuhan paling impresif dicapai oleh Malaysia dimulai sejak 2002. Jika Malaysia mempertahankan trend produktifitas mereka sejak 2007, maka pada 2011 Malaysia akan pertama kalinya memimpin di ASEAN dalam produktifitas publikasi ilmiah internasional. Sebaliknya jika Indonesia tidak banyak berbenah dari kondisi sekarang, dalam satu dekade ke depan Indonesia pasti akan tertinggal jauh dari Vietnam yang mulai bangkit baru sejak 1986 dari puing-puing perang Vietnam.
- Di level negara, dalam aspek kualitas menurut indeks H, Indonesia berada di peringkat kelima di atas Vietnam, sesuai Gambar 4 (kanan). Namun jika data SCImago diolah dan dianalisis lebih jauh hingga ke level bidang dan subbidang, maka Indonesia dominan di peringkat 4 (40%) dan 5 (25%). Indonesia memimpin di peringkat 1 hanya sekitar 5% dari seluruh subbidang dimana Indonesia memiliki dokumen.
- Gambar 5 menunjukkan bahwa tingkat kolaborasi Indonesia tertinggi di ASEAN setelah Kamboja dan Laos, sementara Malaysia terendah. Ini menunjukkan bahwa negara-negara seperti Malaysia, Thailand dan Filipina mampu memiliki kemandirian lebih tinggi daripada Indonesia untuk dapat melakukan riset berkualitas dan menghasilkan publikasi ilmiah internasional. Di samping itu, tingkat kolaborasi Indonesia juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sepuluh region di dunia. - Berdasarkan indeks H di level bidang seperti di Gambar 6 (bawah), Indonesia secara
umum masih dapat memimpin di: (1) bidang-bidang yang sangat berhubungan dengan sumber daya dan kondisi alam sebagai kekayaan dan keunikan Indonesia, (2) bidang-bidang yang berhubungan erat dengan kekayaan budaya serta kondisi sosial dengan segala kompleksitas permasalahannya. Ini memposisikan Indonesia sebagai objek menarik untuk penelitian dari negara lain, sehingga memperbesar kemungkinan bidang-bidang ini memperoleh lebih banyak citation.
Gambar 4. Jumlah dokumen (kiri) dan indeks H (kanan) dari Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya selama 1996-2010.
- Sangat disayangkan bahwa di bidang-bidang ilmu dasar, ilmu teknik, matematika dan
Computer Science, Indonesia masih (sangat) ketinggalan dengan dominan hanya di
tiga peringkat terakhir. Menarik untuk mencermati bahwa di bidang Energy pun Indonesia hanya mampu mencapai peringkat 4 atau 5, padahal potensi energi Indonesia melimpah, termasuk energi terbarukan. Akan menarik untuk mempelajari dan membandingkan bagaimana korelasi indeks H terhadap kemajuan ekonomi dan industri keenam negara ASEAN ini. Hasilnya adalah kuantifikasi dampak sektor ekonomi dan industri terhadap penelitian di perguruan tinggi, dan juga sebaliknya.
Gambar 5. Perbandingan Indonesia dan sepuluh region di dunia (kiri) dan dengan negara-negara ASEAN dalam distribusi % collaboration selama 14 tahun terakhir.
1. Agricultural and Biological Sciences [4], 2. Medicine [6], 3. Environmental Science [3], 4. Immunology and Microbiology [4], 5. Earth and Planetary Sciences [1], 6. Biochemistry, Genetics and Molecular Biology [5], 7. Multidisciplinary [3], 8. Chemistry [4], 9. Physics and Astronomy [5], 10. Chemical Engineering [4], 11. Engineering [4], 12. Materials Science [4], 13. Social Sciences [3], 14. Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics [6], 15. Economics, Econometrics and Finance [3], 16. Energy [4], 17. Veterinary [5], 18. Computer Science [5], 19. Dentistry [4], 20. Psychology [5], 21. Business, Management and Accounting [5], 22. Decision Sciences [5], 23. Neuroscience [5], 24. Mathematics [6], 25. Nursing [4], 26. Arts and Humanities [4], 27. Health Professions [6]
Gambar 6. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di 27 bidang (atas). Perbandingan distribusi peringkat Indonesia dibandingkan lima negara ASEAN tersebut menurut indeks H di 27 bidang dan rata-ratanya (bawah).
4. KESIMPULAN
Tulisan ini mengolah dan menganalisis data publikasi ilmiah internasional Indonesia dari tiga aspek yaitu kuantitas, kualitas dan kolaborasi. Secara komprehensif ketiga aspek dari 27 bidang dan 264 subbidang di Indonesia dikaji dan dibandingkan. Selanjutnya performa Indonesia dalam ketiga aspek di 27 bidang dan 264 subbidang itu dibandingkan dengan performa lima negara ASEAN termaju dalam penelitian, yaitu Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Sejumlah pelajaran dan implikasi menarik telah dibahas dari studi komparatif ini yang diharapkan dapat menjadi masukan berharga bagi para pembaca. Secara khusus tulisan ini ditujukan kepada para dosen dan peneliti Indonesia di dalam maupun di luar negeri, dan tentunya pihak pemerintah. Indonesia yang semakin kompetitif dalam penelitian ilmu pengetahuan untuk membawa sebesar-besarnya manfaat bagi sebanyak-banyaknya rakyat Indonesia menjadi harapan utama dari segala upaya yang dirangkum dalam tulisan ini.
REFERENSI
Hirsch, J.E. (2005). An index to quantify an individual's scientific research output. Proceedings of the National Academy of Sciences, 102 (46): 16569–16572.
Lopez-Illescas C., De Moya Anegon F., and Moed H.F. (2009) Comparing bibliometric country-by-country rankings derived from the Web of Science and Scopus: The effect of poorly cited journals in oncology, Journal of Information Science, 35 (2), pp. 244-256. SCImago (2007) SJR – SCImago Journal and Country Rank. Retrieved in July 2011, from
http://www.scimagojr.com
Panggabean, M. (2011) Menjadi dosen kelas dunia berkebangsaan di pendidikan tinggi
Indonesia: sebuah model dan pola pikir. 2nd Olimpiade Karya Tulis Inovatif (OKTI),
October 8-9, 2011, Paris, France. Submitted.
LAMPIRAN A
Diagram bubble dan tabel hasil pengolahan data untuk sub-subbidang dari 27 bidang. Sumbu horizontal merupakan rata-rata % documents dan sumbu vertikal adalah rata-rata %
collaboration. Angka (x | y | z) suatu subbidang berarti (indeks H | SD % documents | SD % collaboration). Subbidang dengan indeks H = 0 dicetak dengan warna merah.
Gambar A.1. Performa Indonesia di bidang Agricultural and Biological Sciences (kiri) dan
Tabel A.1. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Agricultural and Biological Sciences dan Medicine
Agricultural and Biological Sciences 1. Food Science (34 | 2.47 | 9.21), 2. Forestry (34 | 3.06 | 9.50), 3. Aquatic Science (33 | 2.20 |6.90), 4. Plant Science (33 | 2.67 | 5.49), 5. Soil Science (30 | 1.58 | 6.60), 6. Agricultural and Biological Sciences (miscellaneous) (26 | 2.33 | 7.83), 7. Agronomy and Crop Science (26 | 2.20 | 7.52), 8. Ecology, Evolution, Behavior and Systematics (26 | 3.82 | 8.12), 9. Animal Science and Zoology (21 | 3.82 | 8.88), 10. Insect Science (15 | 1.08 | 7.70), 11. Horticulture (14 | 1.33 | 22.22) Medicine
1. Medical (miscellaneous) (34 | 4.65 | 12.49), 2. Infectious Diseases (30 | 3.96 | 16.70), 3. Public Health, Environmental and Occupational Health (24 | 3.62 | 11.44), 4. Obstetrics and Gynecology (22 | 2.74 | 29.10), 5. Microbiology (medical) (20 | 1.59 | 9.58), 6. Genetics (clinical)
(18 | 1.64 | 7.04), 7. Immunology and Allergy (14 | 0.75 | 31.85), 8. Pharmacology (medical) (14 | 1.23 | 23.49), 9. Pediatrics, Perinatology and
Child Health (13 | 2.40 | 13.07), 10. Dermatology (12 | 2.50 | 24.52), 11. Oncology (12 | 1.30 | 6.93), 12. Reproductive Medicine (12 | 2.31 |
21.36), 13. Pathology and Forensic Medicine (11 | 1.93 | 36.16), 14. Gastroenterology (10 | 1.05 | 35.58), 15. Health Policy (10 | 1.28 | 19.97),
16. Hematology (10 | 2.76 | 35.81), 17. Pulmonary and Respiratory Medicine (10 | 0.83 | 45.02), 18. Surgery (9 | 1.27 | 28.84), 19. Endocrinology, Diabetes and Metabolism (8 | 0.60 | 29.96), 20. Epidemiology (8 | 0.98 | 3.52), 21. Neurology (clinical) (8 | 1.21 | 24.44), 22. Ophthal‐mology (8 | 1.04 | 45.19), 23. Anatomy (7 | 0.82 | 41.03), 24. Psychiatry and Mental Health (7 | 1.22 | 31.60), 25. Cardiology and Cardiovascular Medicine (6 | 1.14 | 33.80), 26. Critical Care and Intensive Care Medicine (5 | 1.72 | 40.67), 27. Embryology (5 | 0.44 | 0.0), 28. Histology (5 | 0.76 | 30.34), 29. Hepatology (4 | 1.00 | 36.52), 30. Nephrology (4 | 0.57 | 40.05), 31. Physiology (medical) (4 | 0.46 | na), 32. Radiology, Nuclear Medicine and Imaging (4 | 1.09 | 38.59), 33. Urology (4 | 0.55 | 49.86), 34. Complementary and Alternative Medicine (8 | 1.04 | 45.19), 35. Health Informatics (3 | 0.92 | 24.01), 36. Internal Medicine (3 | 0.45 | 54.77), 37. Orthopedics and Sports Medicine (3 | 0.49 | 44.72), 38. Rheumatology (3 | 0.39 | 0.0), 39. Anesthesiology and Pain Medicine (0 | 0.46 | 16.67), 40. Biochemistry (medical) (0 | 0.08 | 0.0), 41. Emergency Medicine (0 | 0.32 | na), 42. Geriatrics and Gerontology (0 | 0.40 | 0.0), 43. Otorhinolaryngology (0 | 0.91 | 40.82), 44. Rehabilitation (0 | 0.24 | na), 45. Transplantation (0 | 0.61 | 44.72)
Gambar A.2. Performa Indonesia di bidang Environmental Science (kiri), Immunology and
Microbiology (tengah), dan Earth and Planetary Sciences (kanan) (band. Tabel A.2).
Tabel A.2. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Environmental Science, Immunology and Microbiology, dan Earth and Planetary
Sciences.
Environmental Science
1. Ecology (43 | 3.87 | 5.73), 2. Environmental Science (miscellaneous) (33 | 3.18 | 8.32), 3. Environmental Chemistry
(28 | 2.26 | 15.83), 4. Nature and Landscape Conservation (28 | 3.52 | 12.44), 5. Water Science and Technology (26 | 2.39 | 17.47), 6. Management, Monitoring, Policy and Law (23 | 2.44 | 15.32), 7. Pollution (21 | 1.38 | 15.53), 8. Environmental
Engineering (14 | 1.97 | 33.79), 9. Health, Toxicology and Mutagenesis (10 | 1.11 | 29.46), 10. Global and Planetary Change (8 | 1.15 | 11.88), 11. Waste Management and Disposal (8 | 2.33 | 39.07), 12. Ecological Modeling (0 | 0.89 | 13.61) Immunology and Microbiology 1. Immunology (35 | 5.72 | 9.13), 2. Parasito‐ logy (33 | 7.91 | 10.86), 3. Microbiology (22 | 4.51 | 8.98), 4. Virology (18 | 2.85 | 13.41), 5.
Applied Microbiology and Biotechnology (11 |
3.32 | 18.11), 6. Immunology and Microbiology (miscellaneous) (5 | 1.74 | 40.82) Earth and Planetary Sciences 1. Geochemistry and Petrology (33 | 4.15 | 3.62), 2. Earth‐ Surface Processes (30 | 4.87 | 8.72), 3. Geophysics (29 | 3.98 |
8.08), 4. Oceanography (28 | 3.49 | 14.34), 5. Space and
Planetary Science (28 | 2.59 | 13.35), 6. Atmospheric Science
(27 | 3.10 | 12.23), 7. Earth and Planetary Sciences
(miscellaneous) (25 | 4.28 | 8.31), 8. Paleontology (25 | 2.32 |
4.72), 9. Geology (10 | 4.08 | 21.07), 10. Computers in Earth
Sciences (7 | 0.93 | 44.38), 11. Geotechnical Engineering and Engineering Geology (7 | 2.81 | 26.39), 12. Economic Geology (5
| 1.53 | 23.11), 13. Stratigraphy (3 | 0.35 | 0.0)
Gambar A.3. Performa Indonesia di bidang Biochemistry, Genetics and Molecular Biology (kiri), Chemistry (tengah), dan Physics and Astronomy (kanan) (band. Tabel A.3).
Tabel A.3. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Biochemistry, Genetics and Molecular Biology, Chemistry, dan Physics and
Astronomy.
Biochemistry, Genetics and Molecular Biology
1. Genetics (29 | 6.59 | 7.79), 2. Biochemistry (23 | 3.48 | 8.88), 3. Molecular Biology (18 | 3.38 | 12.69), 4. Developmental Biology
(17 | 4.24 | 14.94), 5. Biotechnology (16 | 4.20 | 13.90), 6.
Biochemistry, Genetics and Molecular Biology (miscellaneous) (15 |
5.21 | 13.93), 7. Cell Biology (15 | 2.96 | 24.27), 8. Physiology (15 | 4.02 | 10.60), 9. Structural Biology (15 | 1.60 | 16.36), 10. Cancer
Research (13 | 3.06 | 5.83), 11. Endocrinology (12 | 2.14 | 35.52), 12. Biophysics (11 | 2.45 | 15.54), 13. Clinical Biochemistry (11 |
2.35 | 34.97), 14. Molecular Medicine (9 | 2.86 | 17.87), 15. Aging (4 | 0.83 | 37.80) Chemistry 1. Chemistry (miscellaneous) (26 | 9.57 | 16.74), 2. Organic Chemistry (22 | 4.10 | 5.79), 3. Analytical Chemistry (16 | 3.73 | 22.21), 4. Inorganic Chemistry
(16 | 5.00 | 14.25), 5. Physical and Theoretical
Chemistry (16 | 6.22 | 25.28), 6. Spectroscopy (15 |
3.41 | 21.84), 7. Electrochemistry (9 | 3.23 | 4.76)
Physics and Astronomy
1. Condensed Matter Physics (16 | 11.19 | 11.37), 2. Physics and Astronomy (miscellaneous) (15 | 18.83 |
21.09), 3. Nuclear and High Energy Physics (12 | 7.49 | 23.31), 4. Atomic and Molecular Physics, and Optics (11 | 6.16 | 14.61), 5. Surfaces and Interfaces (9 | 3.28 | 10.05), 6. Instrumentation (5 | 3.14 | 15.57), 7.
Statistical and Nonlinear Physics (3 | 1.86 | 47.99), 8. Acoustics and Ultrasonics (2 | 1.37 | 57.74), 9. Astronomy and Astrophysics (0 | 4.47 | 40.31), 10. Radiation (0 | 5.40 | 39.13)
Gambar A.4. Performa Indonesia di bidang Chemical Engineering (kiri), Engineering (tengah), dan Materials Science (kanan) (band. Tabel A.4).
Tabel A.4. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Chemical Engineering, Engineering, dan Materials Science.
Chemical Engineering
1. Bioengineering (14 | 9.02 | 20.54), 2. Chemical Engineering (miscellaneous) (14 |
9.90 | 21.53), 3. Process Chemistry and
Technology (13 | 7.68 | 32.79), 4. Catalysis (11
| 4.64 | 16.87), 5. Filtration and Separation (8 | 5.30 | 39.29), 6. Fluid Flow and Transfer
Processes (6 | 8.61 | 18.62), 7. Chemical Health and Safety (5 | 4.77 | 41.64), 8. Colloid and Surface Chemistry (5 | 2.98 | 0.0) Engineering 1. Electrical and Electronic Engineering (13 | 8.28 | 22.72), 2. Civil and Structural Engineering (12 | 4.60 | 25.08), 3. Mechanical Engineering (12 | 3.41 | 24.35), 4. Engineering (miscellaneous) (10 | 8.15 | 22.43), 5. Industrial and Manufacturing Engineering (10 | 4.41 | 28.85), 6. Control and Systems Engineering (9 | 3.69 |
28.06), 7. Safety, Risk, Reliability and Quality (8 | 4.51 | 30.76), 8. Ocean
Engineering (7 | 2.74 | 20.23), 9. Biomedical Engineering (6 | 2.03 | 17.26), 10. Building and Construction (6 | 2.43 | 27.11), 11. Computational Mechanics (6 |
2.25 | 0.0), 12. Mechanics of Materials (6 | 2.63 | 0.0), 13. Architecture (1 | 0.95 | 37.14), 14. Automotive Engineering (1 | 0.58 | 57.74), 15. Aerospace Engineering (0 | 1.42 | 47.87), 16. Media Technology (0 | 0.37 | na) Materials Science 1. Materials Science (miscellaneous) (15 | 9.71 | 13.58), 2. Materials Chemistry (14 | 3.80 | 15.79), 3. Electronic, Optical and Magnetic
Materials (13 | 8.70 | 26.65), 4. Polymers and Plastics (11 | 7.24 | 19.47), 5. Ceramics and Composites (9 | 7.62 | 21.75), 6. Surfaces, Coatings and Films (9 | 4.64 | 12.35), 7. Biomaterials (7 | 3.14 | 32.66), 8. Metals and Alloys (7 | 5.55 | 28.09)
Gambar A.5. Performa Indonesia di bidang Social Sciences (kiri), Pharmacology, Toxicology
Tabel A.5. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Social Sciences, Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics, dan Economics,
Econometrics and Finance.
Social Sciences 1. Health (social science) (12 | 3.46 | 35.52), 2. Social Sciences (miscellaneous) (12 | 5.45 | 26.31), 3. Development (11 | 7.65 | 29.65), 4. Geography, Planning and Development (11 | 8.13 | 13.54), 5. Anthropology (10 | 3.73 | 21.50), 6. Sociology and Political Science (9 | 2.78 | 31.12), 7. Law (6 | 2.41 | 35.16), 8. Transportation (6 | 2.72 | 44.47), 9. Education (5 | 4.51 | 29.93), 10. Political Science and International Relations (4 | 2.26 | 34.60), 11. Archeology (3 | 1.54 | 41.83), 12. Demography (3 | 1.15 | 44.72), 13. Communication (2 | 0.98 | 40.82), 14.
Cultural Studies (2 | 1.61 | 42.31), 15. Public Administration (2 | 1.58 | 25.00), 16. Urban Studies (2 | 1.88 | 36.66), 17. Safety Research (1 | 3.28 | 46.07), 18. Gender Studies (0 | 1.71 | 44.72), 19. Human Factors and Ergonomics (0 | 0.93 | 50.00), 20. Library and Information Sciences (0 | 2.27 | 48.59), 21. Linguistics and Language (0 | 0.28 | na) Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics 1. Pharmacology (18 | 12.80 | 19.37), 2. Drug Discovery (14 | 11.10 | 12.81), 3. Toxicology (13 | 14.05 | 18.33), 4. Pharmaceutical Science (10 | 11.17 |
32.06), 5. Pharmacology, Toxicology and
Pharmaceutics (miscellaneous) (7 | 6.83 |
36.75)
Economics, Econometrics and Finance
1. Economics and Econometrics (19 |
11.06 | 14.35), 2. Finance (5 | 14.36 | 39.09), 3. Economics, Econometrics and
Finance (miscellaneous) (4 | 12.86 |
43.83)
Gambar A.6. Performa Indonesia di bidang Energy (kiri), Veterinary (tengah), dan Computer
Science (kanan) (band. Tabel A.6).
Tabel A.6. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Energy, Veterinary, dan Computer Science.
Energy
1. Fuel Technology (14 | 10.70 | 78.51), 2. Energy Engineering and Power Technology
(12 | 9.71 | 67.61), 3. Renewable Energy,
Sustainability and the Environment (12 |
9.05 | 75.44), 4. Nuclear Energy and
Engineering (7 | 12.03 | 66.93), 5. Energy (miscellaneous) (5 | 6.02 | 79.85) Veterinary 1. Veterinary (miscellaneous) (15 | 24.39 | 7.28), 2. Food Animals (8 | |15.93 | 27.18), 3. Equine (0 | 8.80 | 0.0), 4. Small Animals (0 | 9.38 | 28.87) Computer Science
1. Computer Science Applications (9 | 14.05 | 23.15), 2. Artificial Intelligence (8 | 11.13 |
13.94), 3. Signal Processing (6 | 14.65 | 43.64), 4. Computational Theory and Mathematics (5 | 8.67 | 34.29), 5. Computer Networks and Communications (5 | 5.65 | 10.53), 6. Information
Systems (5 | 6.84 | 35.36), 7. Software (5 | 5.40 | 37.97), 8. Computer Science (miscellaneous) (4 | 7.63 | 37.11), 9. Hardware and Architecture (4 | 9.60 | 31.07), 10. Computer Graphics and Computer‐Aided Design (3 | 2.39 | 40.82), 11. Computer Vision and Pattern Recognition (3 | 4.05 | 15.12), 12. Human‐Computer Interaction (3 | 5.45 | 11.78)
Gambar A.7. Performa Indonesia di bidang Dentistry (kiri), Psychology (tengah), dan
Tabel A.7. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Dentistry, Psychology, dan Business, Management and Accounting.
Dentistry 1. Dentistry (miscellaneous) (12 | 11.07 | 33.75), 2. Oral Surgery (1 | 3.69 | na), 3. Orthodontics (1 | 3.69 | na), 4. Periodontics (1 | 3.69 | na) Psychology 1. Psychology (miscellaneous) (11 | 22.23 | 27.94), 2. Developmental and Educational Psychology (5 | 15.84 |
0.0), 3. Applied Psychology (2 | 7.42 | 57.74), 4. Clinical Psychology (0 | 4.00 | 0.0), 5. Experimental and Cognitive Psychology (0 | 1.84 | na), 6. Neuropsychology and Physiological Psychology (0 | 17.10 | 50.00), 7. Social Psychology (0 | 18.13 | 13.61)
Business, Management and Accounting
1. Accounting (7 | 9.68 | 34.18), 2. Business and International Management (6 |
8.61 | 37.48), 3. Marketing (6 | 13.60 | 30.15), 4. Business, Management and
Accounting (miscellaneous) (5 | 13.27 | 32.74), 5. Management Information Systems (5 | 8.26 | 44.44), 6. Management of Technology and Innovation (5 |
8.55 | 40.38), 7. Strategy and Management (4 | 6.59 | 40.45), 8. Tourism, Leisure
and Hospitality Management (4 | 25.41 | 53.45), 9. Organizational Behavior and Human Resource Management (2 | 4.63 | 54.77)
Gambar A.8. Performa Indonesia di bidang Decision Sciences (kiri), Neuroscience (tengah), dan Mathematics (kanan) (band. Tabel A.8).
Tabel A.8. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Decision Sciences, Neuroscience, dan Mathematics.
Decision Sciences
1. Management Science and Operations Research (11 | 22.24 | 16.17), 2. Information Systems and Management (9
| 19.60 | 32.27), 3. Statistics, Probability
and Uncertainty (4 | 12.04 | 35.36), 4. Decision Sciences (miscellaneous) (0 | 13.50 | 0.0) Neuroscience 1. Neuroscience (miscellaneous) (10 | 37.48 | 29.78), 2. Neurology (4 | 19.60 | 43.46), 3. Behavioral Neuroscience (2 | 26.41 | 0.0), 4. Cognitive Neuro‐ science (0 | 3.23 | na), 5. Develop‐ mental Neuroscience (0 | 11.92 | 57.74) Mathematics 1. Applied Mathematics (9 | 11.04 | 15.59), 2. Mathematics (miscellaneous) (6 | 16.53 | 31.03), 3. Modeling and Simulation (6 | 5.07 | 36.18), 4. Mathematical Physics (5 | 8.12 | 37.45), 5. Theoretical Computer Science (5 | 14.01 | 19.49), 6. Computational Mathematics (4 | 4.26 |
37.68), 7. Discrete Mathematics and Combinatorics (4 | 3.48 | 34.82), 8. Statistics and
Probability (4 | 6.23 | 22.88), 9. Control and Optimization (2 | 3.69 | 0.0), 10. Numerical Analysis (2 | 1.96 | 25.00), 11. Algebra and Number Theory (0 | 6.23 | 40.82), 12. Analysis (0 | 3.54 | 25.82), 13. Geometry and Topology (0 | 0.81 | 0.00)
Gambar sengaja ditiadakan
Gambar A.9. Performa Indonesia di bidang Nursing (kiri), Arts and Humanities (tengah), dan
Health Professions (kanan) (band. Tabel A.9).
Tabel A.9. Indeks H, SD % documents dan SD % collaboration untuk sub-subbidang di bidang Nursing, Arts and Humanities, dan Health Professions.
Nursing
1. Nutrition and Dietetics (8 | 29.13 | 35.67), 2. Nursing (miscellaneous) (4 | 18.69 | 0.0), 3. Community and Home Care (1 | 3.11 | 70.71), 4. Oncology (nursing) (1 | 2.87 | na),
5. Advanced and Specialized Nursing (0 | 3.69 | 0.0), 6. Leadership and Management (0 | 26.58 | 34.69), 7. Pediatrics (0 | 3.69 | na), 8. Psychiatric Mental Health (0 | 5.09 | 0.0) Arts and Humanities 1. History (3 | 27.23 | 42.13), 2. Language and Linguistics (3 | 27.47 | 25.00), 3. Arts and Humanities (miscellaneous) (2 | 41.03 | 49.07),
4. Literature and Literary Theory (1 | 25.87 | 47.14), 5. Religious Studies (1 | 21.35 | 41.31), 6. Archeology (arts and humanities) (0 | 2.87 | na), 7. Museology (0 | 4.30 | na), 8. Philosophy (0 | 25.97 | 0.0), 9. Visual Arts and Performing Arts (0 | 4.30 | 0.0) Health Professions 1. Health Information Management (1 | 17.59 | na), 2. Complementary and Manual Therapy (0 | 5.16 | na), 3. Health Professions (miscellaneous) (0 | 41.69 | 25.00), 4. Optometry (0 | 12.91 | na), 5. Radiological and Ultrasound Technology (0 | 43.13 | 39.34)
LAMPIRAN B
Perbandingan ΔH lima negara ASEAN (Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam) terhadap Indonesia berupa diagram batang dalam 264 subbidang dari 27 bidang yang dikaji, dimana x dalam [x] merupakan peringkat Indonesia. Subbidang dengan indeks H = 0 dicetak dengan warna merah. Subbidang dengan peringkat 1 ditandai dengan lingkaran hijau sementara persegi merah untuk peringkat terendah.
1. Medical (miscellaneous) [4], 2. Infectious Diseases [2], 3. Public Health, Environmental and Occupational Health [4], 4. Obstetrics and Gynecology [3], 5. Microbiology (medical) [4], 6. Genetics (clinical) [5], 7. Immunology and Allergy [5], 8. Pharmacology (medical) [5], 9. Pediatrics, Perinatology and Child Health [5], 10. Dermatology [4], 11. Oncology [4], 12. Reproductive Medicine [2], 13. Pathology and Forensic Medicine [5], 14. Gastroenterology [5], 15. Health Policy [3], 16. Hematology [4], 17. Pulmonary and Respiratory Medicine [6], 18. Surgery [5], 19. Endocrinology, Diabetes and Metabolism [4], 20. Epidemiology [4], 21. Neurology (clinical) [6], 22. Ophthalmology [6], 23. Anatomy [4], 24. Psychiatry and Mental Health
[6], 25. Cardiology and Cardiovascular Medicine [5], 26. Critical Care and Intensive Care Medicine [4], 27. Embryology [2], 28. Histology [4], 29. Hepatology [4], 30. Nephrology [4], 31.
Physiology (medical) [4], 32. Radiology, Nuclear Medicine and Imaging [5], 33. Urology [5], 34. Complementary and Alternative Medicine [5], 35. Health Informatics [4], 36. Internal Medicine [5], 37. Orthopedics and Sports Medicine [5], 38. Rheumatology [5], 39. Anesthesiology and Pain Medicine [6], 40. Biochemistry (medical) [5], 41. Emergency Medicine [4], 42. Geriatrics and Gerontology [6], 43. Otorhinolaryngology [6], 44. Rehabilitation [5], 45. Transplantation [6]
Gambar B.1. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Medicine.
1. Food Science [4], 2. Forestry [1], 3. Aquatic Science [3], 4. Plant Science [4], 5. Soil Science [2], 6. Agricultural and Biological Sciences (miscellaneous) [5], 7. Agronomy and Crop Science [4], 8. Ecology, Evolution, Behavior and Systematics [3], 9. Animal Science and Zoology [4], 10. Insect Science [4], 11. Horticulture [4]
1. Ecology [1], 2. Environmental Science (miscellaneous) [4], 3. Environmental Chemistry
[1], 4. Nature and Landscape Conservation [3], 5. Water Science and Technology [3], 6.
Management, Monitoring, Policy and Law [1], 7. Pollution [3], 8. Environmental Engineering [4], 9. Health, Toxicology and Mutagenesis [6], 10. Global and Planetary Change [3], 11. Waste Management and Disposal [4], 12. Ecological Modeling [4]
Gambar B.2. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Agricultural and Biological Sciences (kiri) dan Environmental Science (kanan).
1. Geochemistry and Petrology [1], 2. Earth‐Surface Processes [1], 3. Geophysics [1], 4. Oceanography [1], 5. Space and Planetary Science [1], 6. Atmospheric Science [1], 7. Earth and Planetary Sciences (miscellaneous) [1], 8. Paleontology [1], 9. Geology [3], 10. Computers in Earth Sciences [3], 11. Geotechnical Engineering and Engineering Geology [4], 12. Economic Geology [1], 13. Stratigraphy [3]
1. Genetics [4], 2. Biochemistry [5], 3. Molecular Biology [4], 4. Developmental Biology
[3], 5. Biotechnology [5], 6. Biochemistry, Genetics and Molecular Biology
(miscellaneous) [5], 7. Cell Biology [4], 8. Physiology [3], 9. Structural Biology [4], 10. Cancer Research [4], 11. Endocrinology [4], 12. Biophysics [4], 13. Clinical Biochemistry
[6], 14. Molecular Medicine [5], 15. Aging [5]
Gambar B.3. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Earth and Planetary Sciences (kiri) dan Biochemistry, Genetics and
Molecular Biology (kanan).
1. Immunology [4], 2. Parasitology [2], 3. Microbiology [3], 4. Virology [5], 5. Applied Microbiology and Biotechnology
[6], 6. Immunology and Microbiology (miscellaneous) [4]
1. Chemistry (miscellaneous) [4], 2. Organic Chemistry [4], 3. Analytical Chemistry [4], 4. Inorganic Chemistry [4], 5. Physical and Theoretical Chemistry [4], 6. Spectroscopy [4], 7. Electrochemistry [5]
1. Condensed Matter Physics [5], 2. Physics and Astronomy (miscellaneous) [5], 3. Nuclear and High Energy Physics [4], 4. Atomic and Molecular Physics, and Optics [6], 5. Surfaces and Interfaces [4], 6. Instrumentation [5], 7. Statistical and Nonlinear Physics
[6], 8. Acoustics and Ultrasonics [4], 9. Astronomy and Astrophysics [5], 10. Radiation [5]
Gambar B.4. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Immunology and Microbiology (kiri), Chemistry (tengah) dan Physics and
Astronomy (kanan).
1. Bioengineering [4], 2. Chemical Engineering (miscellaneous) [4], 3. Process Chemistry and Technology
[4], 4. Catalysis [4], 5. Filtration and Separation [4], 6. Fluid
Flow and Transfer Processes [4], 7. Chemical Health and Safety [4], 8. Colloid and Surface Chemistry [4]
1. Materials Science (miscellaneous) [4], 2. Materials Chemistry [4], 3. Electronic, Optical and Magnetic Materials
[5], 4. Polymers and Plastics [4], 5. Ceramics and
Composites [4], 6. Surfaces, Coatings and Films [4], 7. Biomaterials [4], 8. Metals and Alloys [5]
1. Pharmacology [4], 2. Drug Discovery [3], 3. Toxicology
[5], 4. Pharmaceutical Science [4], 5. Pharmacology,
Toxicology and Pharmaceutics (miscellaneous) [6]
Gambar B.5. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Chemical Engineering (kiri), Materials Science (tengah) dan
1. Electrical and Electronic Engineering [5], 2. Civil and Structural Engineering [4], 3. Mechanical Engineering [4], 4. Engineering (miscellaneous) [4], 5. Industrial and Manufacturing Engineering [4], 6. Control and Systems Engineering [5], 7. Safety, Risk, Reliability and Quality [4], 8. Ocean Engineering [4], 9. Biomedical Engineering [6], 10. Building and Construction [4], 11. Computational Mechanics [5], 12. Mechanics of Materials [4], 13. Architecture [4], 14. Automotive Engineering [3], 15. Aerospace Engineering [4], 16. Media Technology [4]
1. Fuel Technology [4], 2. Energy Engineering and Power Technology [4], 3. Renewable Energy, Sustainability and the Environment [4], 4. Nuclear Energy and Engineering [4], 5. Energy (miscellaneous) [5]
Gambar B.6. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Engineering (kiri) dan Energy (kanan).
1. Health (social science) [3], 2. Social Sciences (miscellaneous) [3], 3. Development [2], 4. Geography, Planning and Development [3], 5. Anthropology [1], 6. Sociology and Political Science [2], 7. Law [5], 8. Transportation [4], 9. Education [5], 10. Political Science and International Relations [3], 11. Archeology [1], 12. Demography [5], 13. Communication [3], 14. Cultural Studies [4], 15. Public Administration [2], 16. Urban Studies [4], 17. Safety Research [4], 18. Gender Studies [4], 19. Human Factors and Ergonomics [4], 20. Library and Information Sciences [4], 21. Linguistics and Language [2]
1. Economics and Econometrics [3], 2. Finance [4], 3. Economics, Econometrics and Finance (miscellaneous) [4]
Gambar B.7. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Social Sciences (kiri) dan Economics, Econometrics and Finance (kanan).
1. Computer Science Applications [4], 2. Artificial Intelligence [4], 3. Signal Processing [4], 4. Computational Theory and Mathematics [6], 5. Computer Networks and Communications [4], 6. Information Systems [4], 7. Software [5], 8. Computer Science (miscellaneous) [5], 9. Hardware and Architecture [6], 10. Computer Graphics and Computer‐Aided Design [5], 11. Computer Vision and Pattern Recognition [5], 12. Human‐Computer Interaction [4]
1. Veterinary (miscellaneous) [3], 2. Food Animals [3], 3. Equine [2], 4. Small Animals [4]
1. Dentistry (miscellaneous) [4], 2. Oral Surgery [1], 3. Orthodontics [1], 4. Periodontics [1]
Gambar B.8. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Computer Science (kiri), Veterinary (tengah) dan Dentistry (kanan).
1. Psychology (miscellaneous) [4], 2. Developmental and Educational Psychology [2], 3. Applied Psychology [4], 4. Clinical Psychology [3], 5. Experimental and Cognitive Psychology [5], 6. Neuropsychology and Physiological Psychology [3], 7. Social Psychology [4]
1. Management Science and Operations Research [5], 2. Information Systems and Management [4], 3. Statistics, Probability and Uncertainty [5], 4. Decision Sciences (miscellaneous) [3]
1. Neuroscience (miscellaneous) [5], 2. Neurology [5], 3. Behavioral Neuroscience [4], 4. Cognitive Neuro‐ science [2], 5. Developmental Neuroscience [3]
Gambar B.9. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Psychology (kiri), Decision Sciences (tengah) dan Neuroscience (kanan).
1. Accounting [3], 2. Business and International Management [5], 3. Marketing [5], 4. Business, Management and Accounting (miscellaneous) [5], 5. Management Information Systems [4], 6. Management of Technology and Innovation [5], 7. Strategy and Management [5], 8. Tourism, Leisure and Hospitality Management [4], 9. Organizational Behavior and Human Resource Management [5]
1. Applied Mathematics [6], 2. Mathematics (miscellaneous) [6], 3. Modeling and Simulation
[5], 4. Mathematical Physics [6], 5. Theoretical Computer Science [5], 6. Computational
Mathematics [5], 7. Discrete Mathematics and Combinatorics [2], 8. Statistics and Probability
[5], 9. Control and Optimization [5], 10. Numerical Analysis [6], 11. Algebra and Number Theory [6], 12. Analysis [6], 13. Geometry and Topology [4]
Gambar B.10. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Business, Management and Accounting (kiri) dan Mathematics (kanan).
1. Nutrition and Dietetics [3], 2. Nursing (miscellaneous) [6], 3. Community and Home Care [3], 4. Oncology (nursing) [2],
5. Advanced and Specialized Nursing [2], 6. Leadership and Management [6], 7. Pediatrics [2], 8. Psychiatric Mental Health [3]
1. History [4], 2. Language and Linguistics [4], 3. Arts and Humanities (miscellaneous) [4], 4. Literature and Literary Theory [2], 5. Religious Studies [3], 6. Archeology (arts and humanities) [na], 7. Museology [na], 8. Philosophy [2], 9. Visual Arts and Performing Arts [5]
1. Health Information Management [5], 2. Complementary and Manual Therapy [4], 3. Health Professions (miscellaneous) [4], 4. Optometry [3], 5. Radiological and Ultrasound Technology [2]
Gambar B.11. Perbandingan ΔH Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam terhadap Indonesia di bidang Nursing (kiri), Arts and Humanities (tengah) dan Health