• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kimia Forensik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kimia Forensik"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kimia Forensik  Kimia Forensik 

diposting oleh

diposting oleh mawaddatulkarimah-fst12mawaddatulkarimah-fst12 pada 03 November 2014 pada 03 November 2014 di

di Kimia Forensik Kimia Forensik -- 00komentarkomentar

Forensik 

Forensik  (berasal dari (berasal dari bahasa  bahasa LatinLatin forensis forensis  yang berarti "dari luar", dan serumpun dengan kata  yang berarti "dari luar", dan serumpun dengan kata  forum forumyangyang  berarti

 berarti "tempat "tempat umum") umum") adalah adalah bidang bidang ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan yang yang digunakan digunakan untuk untuk membantu membantu prosesproses  penegakan

 penegakan keadilankeadilan melalui proses penerapanmelalui proses penerapan ilmuilmuatauatau sainssains.. Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu

antara lain ilmu fisika forensik fisika forensik ,,  ilmu  ilmu kimia forensik kimia forensik ,,  ilmu  ilmu psikologi  psikologi forensik forensik ,,  ilmu  ilmu kedokteran forensik kedokteran forensik ,, ilmu

ilmu toksikologi forensik toksikologi forensik ,, ilmu psikiatri forensik ilmu psikiatri forensik ,, komputer forensik komputer forensik ,, dan sebagainya. (sumber : dan sebagainya. (sumber : wikipediawikipedia)) Forensik (berasal dari bahasa Yunani ’Forensis’ yang berarti debat atau perdebatan)

Forensik (berasal dari bahasa Yunani ’Forensis’ yang berarti debat atau perdebatan)   adalah bidang ilmu  adalah bidang ilmu  pengetahuan

 pengetahuan yang yang digunakan digunakan untuk untuk membantu membantu proses proses penegakan penegakan keadilan keadilan melalui melalui proses proses penerapan penerapan ilmuilmu (sains). Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika forensik, ilmu kimia forensik, (sains). Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu toksikologi forensik, komputer forensik, ilmu balistik ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu toksikologi forensik, komputer forensik, ilmu balistik

forensik, ilmu metalurgi forensik dan sebagainya.

forensik, ilmu metalurgi forensik dan sebagainya.

Dari pengertian-pengertian forensik maupun kriminalistik terdapat beberapa unsur yang sama yaitu : Dari pengertian-pengertian forensik maupun kriminalistik terdapat beberapa unsur yang sama yaitu :

1. Ada satu metode, peralatan, proses dan pekerjaan.

1. Ada satu metode, peralatan, proses dan pekerjaan.

2. Dengan mendayagunakan ilmu pengetahuan dengan teknologi terapan 2. Dengan mendayagunakan ilmu pengetahuan dengan teknologi terapan 3. Dilakukannya terhadap suatu benda yang berhubungan dengan suatu tindakan pidana. 3. Dilakukannya terhadap suatu benda yang berhubungan dengan suatu tindakan pidana. 4. Bertujuan untuk membuat jelas suatu perkara sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai bukti di 4. Bertujuan untuk membuat jelas suatu perkara sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai bukti di

(2)

 pengadilan.

Dari berbagai pendapat diatas dan dari berbagai pendapat yang dikumpulkan maka pendefinisian terhadap ilmu

forensik dan kriminalistik adalah :

Ilmu forensik adalah penerapan ilmu pengetahuan dengan tujuan penetapan hukum dan pelaksanaan hukum

dalam sistem peradilan hukum pidana maupun hukum perdata.

Kriminalistik adalah penerapan dari berbagai ilmu pengetahuan dengan metode dan analisa ilmiah untuk memeriksa bukti fisik dengan tujuan untuk membuktikan ada tidaknya suatu tindak pidana.

KEGUNAAN ILMU FORENSIK 

Untuk dapat membuat terang suatu perkara dengan cara memeriksa dan menganalisa barang bukti mati, sehingga dengan ilmu forensik haruslah didapat berbagai informasi, yaitu :

a) Information on corpus delicti, dari pemeriksaan baik TKP maupun barang bukti dapat menjelaskan dan

membuktikan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana .

 b) Information on modus operandi, beberapa pelaku kejahatan mempunyai cara  –   cara tersendiri dalam melakukan kejahatan dengan pemeriksaan barang bukti kaitannya dengan modus operandi sehingga dapat

diharapkan siapa pelakunya .

c). Linking a suspect with a victim, pemeriksaan terhadap barang bukti di TKP ataupun korban dapat mengakibatkan keterlibatan tersangka dengan korban, karena dalam suatu tindak pidana pasti ada material dari

tersangka yang tertinggal pada korban.

d). Linking a person to a crime scene, setelah terjadi tindak pidana banyak kemungkinan terjadi terhadap TKP maupun korban yang dilakukan oleh orang lain selain tersangka mengambil keuntungan. e). Disproving or supporting a Witness ’s Testimony, pemeriksaan terhadap barang bukti dapat memberikan  petunjuk apakah keterangan yang diberikan oleh tersangka ataupun saksi berbohong atau tidak.

f). Identification of a suspect, barang bukti terbaik yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi seorang tersangka adalah sidik jari, karena sidik jari mempunyai sifat sangat karakteristik dan sangat individu bagi setiap orang.

g). Providing Investigative leads, pemeriksaan dari barang bukti dapat memberikan arah yang jelas dalam  penyidikan.

Ada beberapa subdivisi dari Ilmu Forensik, antara lain :

- Criminalistics

adalah subdivisi dari ilmu forensik yang menganalisa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bukti-bukti biologis, bukti jejak, bukti cetakan (seperti sidik jari, jejak sepatu, dan jejak ban mobil), controlled substances (zat-zat kimia yang dilarang oleh pemerintah karena bisa menimbulkan potensi  penyalahgunaan atau ketagihan), ilmu balistik (pemeriksaan senjata api) dan bukti-bukti lainnya yang

ditemukan pada TKP. Biasanya, bukti-bukti tersebut diproses didalam sebuah laboratorium (crime lab).

- Forensic Anthropology

adalah subdivisi dari ilmu forensik yang menerapkan ilmu antropologi fisik (yang mana dalam arti khusus adalah bagian dari ilmu antropologi yang mencoba menelusuri pengertian tentang sejarah terjadinya beraneka ragam manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya) dan juga menerapkan ilmu osteologi (yang merupakan ilmu anatomi dalam bidang kedokteran yang mempelajari tentang struktur dan bentuk tulang khususnya anatomi tulang manusia) dalam menganalisa dan melakukan pengenalan terhadap bukti-bukti yang ada (contoh  penerapan dari ilmu forensik ini adalah misalnya melakukan pengenalan terhadap tubuh mayat yang sudah

membusuk, terbakar, dimutilasi atau yang sudah tidak dapat dikenali).

- Digital Forensic yang juga dikenal dengan nama Computer Forensic adalah salah satu subdivisi dari ilmu forensik yang melakukan pemeriksaan dan menganalisa bukti legal yang ditemui pada komputer dan media penyimpanan digital, misalnya seperti flash disk, hard disk, CD-ROM,  pesan email, gambar, atau bahkan sederetan paket atau informasi yang berpindah dalam suatu jaringan

komputer.

- Forensic Enthomology

adalah aplikasi ilmu serangga untuk kepentingan hal-hal kriminal terutama yang berkaitan dengan kasus kematian. Entomologi forensik mengevaluasi aktifitas serangga dengan berbagai teknik untuk membantu memperkirakan saat kematian dan menentukan apakah jaringan tubuh atau mayat telah dipindah dari suatu

(3)

lokasi ke lokasi lain. Entomologi tidak hanya bergelut dengan biologi dan histologi artropoda, namun saat ini entomologi dalam metode-metodenya juga menggeluti ilmu lain seperti kimia dan genetika. Dengan  penggunaan pemeriksaan dan pengidentifikasi DNA pada tubuh serangga dalam entomologi forensik, maka

kemungkinan deteksi akan semakin besar seperti akan memungkinkan untuk mengidentifikasi jaringan tubuh atau mayat seseorang melalui serangga yang ditemukan pada tempat kejadian perkara.

- Forensic Archaeology

adalah ilmu forensik yang merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip arkeologi, teknik-teknik dan juga metodologi-metodologi yang legal / sah. Arkeolog biasanya dipekerjakan oleh polisi atau lembaga-lembaga hukum yang ada untuk membantu menemukan, menggali bukti-bukti yang sudah terkubur pada tempat kejadian perkara.

- Forensic Geology

adalah ilmu yang mempelajari bumi dan menghubungkannya dengan ilmu kriminologi. Melalui analisis tanah,  batuan, forensik geologist dapat menentukan dimana kejahatan terjadi. Contoh kasus : beton dari sebuah

tempat yang diduga diledakkan kemudian mengalami kebakaran akan memiliki ciri fisik yang berbeda dengan  beton yang hanya terbakar saja tanpa adanya ledakan. Ledakan sebuah bom, misalnya mungkin akan memiliki  perbedaan dengan ledakan dynamit. Secara “naluri” seorang forensik geologist akan mengetahui dengan  perbedaan bahwa batuan yang ditelitinya mengalami sebuah proses diawali dengan hentakan dan pemanasan.

Atau hanya sekedar pemanasan.

- Forensic Meteorology

adalah ilmu untuk merekonstruksi kembali kejadian cuaca yang terjadi pada suatu lokasi tertentu. Hal ini dilakukan dengan mengambil arsip catatan informasi cuaca yang meliputi pengamatan suatu permukaan bumi, radar, satelit, informasi sungai, dan lain sebagainya pada lokasi tersebut. Forensik meteorologi paling sering digunakan untuk kasus-kasus pada perusahaan asuransi (mengclaim gedung yang rusak karena cuaca misalnya) atau investigasi pembunuhan (contohnya apakah seseorang terbunuh oleh kilat ataukah dibunuh).

- Forensic Odontology

adalah ilmu forensik untuk menentukan identitas individu melalui gigi yang telah dikenal sejak era sebelum masehi. Kehandalan teknik identifikasi ini bukan saja disebabkan karena ketepatannya yang tinggi sehingga nyaris menyamai ketepatan teknik sidik jari, akan tetapi karena kenyataan bahwa gigi dan tulang adalah material biologis yang paling tahan terhadap perubahan lingkungan dan terlindung. Gigi merupakan sarana identifikasi yang dapat dipercaya apabila rekaman data dibuat secara baik dan benar. Beberapa alasan dapat dikemukakan mengapa gigi dapat dipakai sebagai sarana identifikasi adalah sebagai berikut : 1. Gigi adalah merupakan bagian terkeras dari tubuh manusia yang komposisi bahan organic dan airnya sedikit sekali dan sebagian besar terdiri atas bahan anorganik sehingga tidak mudah rusak, terletak dalam rongga

mulut yang terlindungi.

2. Manusia memiliki 32 gigi dengan bentuk yang jelas dan masing-masing mempunyai lima permukaan.

- Forensic Pathology

adalah cabang dari ilmu forensik yang berkaitan dengan mencari penyebab kematian berdasarkan pemeriksaan  pada mayat (otopsi). Ahli patologi secara khusus memusatkan perhatian pada posisi jenazah korban, bekas- bekas luka yang tampak, dan setiap bukti material yang terdapat di sekitar korban, atau segala sesuatu yang

mungkin bisa memberikan petunjuk awal mengenai waktu dan sebab-sebab kematian.

- Forensic Psychiatry dan Psychology

adalah ilmu forensik yang menyangkut keadaan mental tersangka atau para pihak dalam perkara perdata. Ilmu forensik sangat dibutuhkan jika di dalam suatu kasus kita menemukan orang yang pura-pura sakit, anti sosial,  pemerkosa, pembunuh, dan masalah yang menyangkut seksual lainnya seperti homoseksual, waria, operasi

ganti kelamin, pedofilia, dan maniak.

- Forensic Toxicology

adalah penggunaan ilmu toksikologi dan ilmu-ilmu lainnya seperti analisis kimia, ilmu farmasi dan kimia klinis untuk membantu penyelidikan terhadap kasus kematian, keracunan, dan penggunaan obat-obat terlarang. Fokus utama pada forensik toksikologi bukan pada hasil dari investigasi toksikologi itu sendiri, melainkan teknologi atau teknik-teknik yang digunakan untuk mendapatkan dan memperkirakan hasil tersebu

(4)

Kimia forensik (atau juga disebut kimia kriminal) adalah aplikasi ilmu kimia dan

sub-bidangnya, toksikologi forensik, dalam ranah hukum. Seorang kimiawan forensik dapat membantu identifikasi material yang tidak diketahui yang ditemukan di tempat kejadian

perkara (TKP).[1]Spesialis forensik dalam bidang ini memiliki sejumlah metode dan peralatan yang berbeda untuk membantu mengidentifikasi bahan yang belum diketahui. Metode spesifik umum untuk bidang ini mencakup kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC), kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS), spektroskopi serapan atom (AAS), spektroskopi inframerah transformasi

Fourier (FTIR), dan kromatografi lapisan tipis. Rentang metode yang beragam menjadi penting karena sifat destruktif beberapa instrumen dan probabilitas jumlah zat yang tidak diketahui yang dapat ditemukan di TKP. Jika memungkinkan, metode nondestruktif harus selalu dicoba terlebih dahulu untuk mempertahankan barang bukti dan untuk menentukan protokol terbaik ketika digunakan metode destruktif.

Bersama-sama dengan spesialis forensik lainnya, kimiawan forensik sering bersaksi di pengadilan sebagai saksi ahli terkait temuan mereka. Pekerjaan yang dilakukan oleh kimiawan forensik terikat pada seperangkat standar yang telah diatur oleh berbagai agen dan badan pengatur, termasuk Kelompok Kerja Analisis Obat Sitaan (bahasa Inggris: Working Group on the Analysis of Seized Drugs). Sebagai tambahan dalam prosedur operasi standar yang diajukan oleh kelompok kerja tersebut, agensi tertentu memiliki standar tersendiri terkait dengan  jaminan mutudan pengendalian mutu untuk hasil dan peralatan mereka. Untuk memastikan akurasi laporan mereka, kimiawan forensik secara rutin memeriksa dan memverifikasi kelayakan peralatan mereka sehingga beroperasi dengan baik dan tetap dapat mendeteksi serta menentukan beragam kuantitas dari bahan yang berbeda-beda.

Penyelidikan kimiawan forensik dapat memberi arah kepada penyelidik untuk menggali lebih dalam, dan mereka dapat menguatkan atau menyangkal kecurigaan penyelidik. Dalam kasus ditemukan benda asing di tempat kejadian perkara (TKP), identifikasi benda tersebut dapat memberi tahu penyelidik apa yang dicari selama masa penyelidikan. Sebagai contoh, selama penyelidikan kebakaran, kimiawan forensik dapat menentukan jenis pemercepat kebakaran yang digunakan, apakah bensin or minyak tanah; jika benar, ini mengarah pada dugaan kebakaran

disengaja.[3]Kimiawan forensik dapat juga mempersempit daftar tersangka pada orang-orang yang memiliki akses pada benda yang digunakan dalam tindak kriminal. Misalnya, dalam investigasi bahan peledak, identifikasi RDX atau C-4 akan mengarah pada keterlibatan militer karena benda-benda ini adalah bahan peledak militer .[4] Sebaliknya, identifikasi TNT akan membangun daftar tersangka yang lebih luas, karena ini digunakan baik oleh militer maupun perusahaan

peledakan.[4]Selama investigasi kasus keracunan, deteksi racun spesifik dapat member ide kepada detektif tentang apa yang mereka cari ketika mewawancarai tersangka potensial. Misalnya, kasus kematian karena risin (ricin) akan mengarahkan penyelidik untuk mencari prekursor risin,

benih tanaman jarak, sementara kematian akibat striknina (strychnine) akan mengarahkan penyelidik untuk mencari pohon striknina atau pembelian benih secara online.

Kimiawan forensik juga membantu menguatkan atau menyanggah kecurigaan penyelidik dalam kasus narkoba atau alkohol. Oleh karena peralatan yang digunakan oleh kimiawan forensik dapat mendeteksi benda hingga kadar yang sangat rendah, kuantitas benda tersebut menjadi relevan pada penyelidikan. Ini dapat menjadi penting dalam tindak kriminal seperti mengemudi di bawah pengaruh karena ada batasan kandungan alkohol darah untuk menentukan atau memperberat hukuman.[5] Dalam kasus overdosis, kuantitas obat yang ditemukan dalam sistem seseorang dapat menguatkan atau menyanggah kecurigaan overdosis sebagai penyebab kematian

Toksikologi forensik adalah studi tentang farmakodinamika, atau apa yang dilakukan zat terhadap tubuh, dan farmakokinetika, atau apa yang dilakukan tubuh terhadap zat. Untuk menentukan secara akurat efek obat tertentu terhadap tubuh manusia, toksikolog forensik harus menyadari beragam tingkat toleransi yang dapat dibangun oleh individu dan juga indeks terapeutik untuk beragam obat-obatan. Toksikolog diberi tugas untuk menentukan apakah toksin yang ditemukan dalam tubuh merupakan penyebab suatu kejadian, berkontribusi terhadap suatu kejadian, atau apakah kadarnya

(5)

terlalu rendah untuk memberikan pengaruh.[30] Sementara penentuan toksin spesifik dapat menyita waktu karena sejumlah zat yang berbeda dapat menyebabkan cedera atau kematian, petunjuk tertentu dapat mempersempit kemungkinan tersebut. Misalnya, keracunan karbon monoksida akan terdeteksi dari warna darah yang merah terang sementara kematian akibat hidrogen sulfida akan menyebabkan otak menjadi berwarna hijau.[31][32]

Toksikolog juga menyadari berbagai metabolit dapat dihasilkan dari proses metabolisme obat tertentu di dalam tubuh. Misalnya, toksikolog dapat memastikan bahwa seseorang

mengkonsumsi heroin dengan melihat adanya 6-monoasetilmorfin dalam sampel, yang merupakan satu-satunya hasil metabolisme heroin.[33]Penciptaan obat-obat baru yang terus berlangsung, baik legal maupun gelap, memaksa toksikolog untuk tetap memutakhirkan diri dengan

penelitian-penelitian dan metode-metode baru untuk menguji zat-zat baru ini. Aliran formulasi baru berarti bahwa hasil tes negatif tidak selalu mengesampingkan obat. Dalam rangka menghindari deteksi, pabrikan obat gelap sering mengubah sedikit struktur kimianya. Senyawa-senyawa ini masih memiliki efek yang sama terhadap tubuh tetapi tidak ditemukan saat dicari dalam basis data instrumen.[34]Sejalan dengan penemuan senyawa-senyawa baru, dibuatlah pengujian-pengujian baru dan diinput ke dalam basis data instrumen. Berdasarkan alasan ini, toksikolog mempelajari berbagai gejala spesifik berdasarkan klasifikasi obat yang dapat diidap oleh seseorang. Bahkan jika hasil pengujian adalah negatif, gejala dapat menunjukkan penyebab untuk pencarian lanjutan. Zat-zat, beserta residunya, yang ditemukan selama pencarian ini dapat diuji dan dibandingkan dengan sampel originalnya, sehingga tercipta suatu metode baru yang disimpan untuk digunakan di

Referensi

Dokumen terkait

Jadi periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu Jadi periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan

Perkataan sukuk secara linguistiknya dikatakan telah digunapakai semenjak zaman Marwan al-Hakam. Penggunaan kalimah ini pada zaman tersebut dilihat lebih merujuk kepada suatu

Analisis keandalan terhadap suatu sistem atau produk merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk memenuhi kaidah-kaidah perancangan dan produksi. Salah satu konsep

Meningkatkan pengetahuan bagaimana upaya mengurangi transduksi bakteri atau kuman ke jaringan insisi / luka sehingga menurunkan resiko tinggi infeksi.. Moorhouse,

Peran perawat bagi penderita kusta merawat pasien dan keluarga lebih difokuskan untuk menjalankan Lima tugas keluarga dalam bidang kesehatan terkait dengan adanya

Bahwa adanya politik uang itu berdasarkan kesaksian banyak masyarakat Gresik di Kecamatan Menganti (Desa Menganti, Desa Hulaan, Desa Palem Watu, Desa Pranti, Desa Boteng, Desa

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul: PERKAWINAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF ELITE AGAMA ISLAM DAN KRISTEN Studi di Kota Batu Maka pembimbing menyatakan

Gambar 3 memperlihatkan perbandingan pola puncak XRD yang dihasilkan untuk serbuk Fe 3 O 4 dari pasir besi dan bahan kimia. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan