katup kontrol arah
katup kontrol arah
Katup Satu Arah
Katup Satu Arah
Katup satu arah adalah bagian yang menutup aliran ke satu
Katup satu arah adalah bagian yang menutup aliran ke satu arah dan melewatkannya ke araharah dan melewatkannya ke arah yang berlawanan. Tekanan pada sisi
yang berlawanan. Tekanan pada sisi aliran membebani bagian yang menutup dan aliran membebani bagian yang menutup dan dengandengan demikian meningkatkan daya perapatan katup.
demikian meningkatkan daya perapatan katup.
Ada banyak variasi dalam ukuran dan konstruksi dikembangkan dari katup satu arah. Ada banyak variasi dalam ukuran dan konstruksi dikembangkan dari katup satu arah. Disamping itu katup satu arah dengan fungsi elemen yang lain membentuk elemen yang Disamping itu katup satu arah dengan fungsi elemen yang lain membentuk elemen yang terpadu, seperti katup kontrol aliran satu arah, katup buangan cepat, katup fungsi “DAN”, terpadu, seperti katup kontrol aliran satu arah, katup buangan cepat, katup fungsi “DAN”, katup fungsi “ATAU”.
katup fungsi “ATAU”.
Katup Cek ( Check Valves ) Katup Cek ( Check Valves )
Katup satu arah dapat menutup aliran secara s
Katup satu arah dapat menutup aliran secara sempurna pada satu arah. Pada arah yangempurna pada satu arah. Pada arah yang berlawanan, udara mengalir bebas dengan kerug
berlawanan, udara mengalir bebas dengan kerugian tekanan seminimal mungkin.ian tekanan seminimal mungkin.
Pemblokiran ke satu arah dapat dilakukan dengan konis (cones ), bola, pelat atau membran. Pemblokiran ke satu arah dapat dilakukan dengan konis (cones ), bola, pelat atau membran.
Katup Dua Tekanan / Katup Fungsi “ DAN “ (Two Pressure Valves ) Katup Dua Tekanan / Katup Fungsi “ DAN “ (Two Pressure Valves )
Elemen-elemen pada 3 saluran penghubung yang mempunyai sifat satu arah dapat dipasang Elemen-elemen pada 3 saluran penghubung yang mempunyai sifat satu arah dapat dipasang sebagai elemen penghubung sesuai arah aliran udara. Dua katup yang ditandai sebagai sebagai elemen penghubung sesuai arah aliran udara. Dua katup yang ditandai sebagai elemen penghubung mempunyai karakteristik logika yang ditentukan melalui
elemen penghubung mempunyai karakteristik logika yang ditentukan melalui dua sinyaldua sinyal masukan dan satu keluaran. Sala
masukan dan satu keluaran. Salah satu katup yang membutuhkan dua sinyal h satu katup yang membutuhkan dua sinyal masukan untuk masukan untuk menghasilkan sinyal keluaran adalah katup dua tekanan (Two Pressure Valves) atau katup menghasilkan sinyal keluaran adalah katup dua tekanan (Two Pressure Valves) atau katup fungsi “DAN”.
fungsi “DAN”.
Udara bertekanan hanya mengalir jika ke dua lubang masukan diberi sinyal. Satu sinyal Udara bertekanan hanya mengalir jika ke dua lubang masukan diberi sinyal. Satu sinyal masukan memblokir aliran. Jika sinyal diberikan ke dua sisi masukan ( X dan Y ), sinyal akan masukan memblokir aliran. Jika sinyal diberikan ke dua sisi masukan ( X dan Y ), sinyal akan lewat ke luar. Jika sinyal masukan berbeda tekanannya, maka sin
lewat ke luar. Jika sinyal masukan berbeda tekanannya, maka sin yal dengan tekanan yangyal dengan tekanan yang lebih besar memblokir katup dan sinyal dengan tekanan yang lebih kecil yang mengalir ke lebih besar memblokir katup dan sinyal dengan tekanan yang lebih kecil yang mengalir ke luar sebagai sinyal kel
luar sebagai sinyal keluaran. Katup dua tekanan pada uaran. Katup dua tekanan pada umumnya digunakan untuk kontrolumumnya digunakan untuk kontrol pengunci, kontrol peng
pengunci, kontrol pengaman, fungsi cek dan fungsi logikaaman, fungsi cek dan fungsi logika
Katup Ganti
Katup Ganti / Katup Fungsi “ATAU” ( / Katup Fungsi “ATAU” ( Shuttle Valve )Shuttle Valve )
Katup ini mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Jika udara dialirkan melalui lubang Katup ini mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Jika udara dialirkan melalui lubang pertama (Y), maka kedudukan seal katup menu
pertama (Y), maka kedudukan seal katup menutup lubang masukan yang tup lubang masukan yang lain sehingga sinyallain sehingga sinyal dilewatkan ke lubang keluaran (A). Ketika arah aliran udara dibalik (dari A ke Y), silinder dilewatkan ke lubang keluaran (A). Ketika arah aliran udara dibalik (dari A ke Y), silinder atau katup terhubung ke pembuangan. Kedudukan seal tetap
atau katup terhubung ke pembuangan. Kedudukan seal tetap pada posisi sebelumnya karenapada posisi sebelumnya karena kondisi tekanan.
kondisi tekanan.
Katup ini disebut juga komponen fungsi “ATAU”. Jika silinder atau katup kontrol Katup ini disebut juga komponen fungsi “ATAU”. Jika silinder atau katup kontrol dioperasikan dari dua tempat atau lebih, katup ganti bisa digunakan.
dioperasikan dari dua tempat atau lebih, katup ganti bisa digunakan. Pada contoh berikut menunjukkan sebuah silinder
Pada contoh berikut menunjukkan sebuah silinder yang diaktifkan dengan menggunakanyang diaktifkan dengan menggunakan sebuah katup yang dioperasikan dengan tangan dan
sebuah katup yang dioperasikan dengan tangan dan lainnya dipasang pada posisi lainnya dipasang pada posisi yangyang berjauhan.
Katup Buangan-Cepat ( Quick Exhaust Katup Buangan-Cepat ( Quick Exhaust Valve )
Valve )
Katup buangan-cepat digunakan untuk meningkatkan kecepatan silinder. Prinsip Katup buangan-cepat digunakan untuk meningkatkan kecepatan silinder. Prinsip kerjakerja silinder dapat maju atau mundur sampai mencapai kecepat
silinder dapat maju atau mundur sampai mencapai kecepat an maksimum dengan jalanan maksimum dengan jalan memotong jalan pembuangan udara ke atmosfir.
memotong jalan pembuangan udara ke atmosfir. Dengan menggunakan katup buangan cepat,Dengan menggunakan katup buangan cepat, udara pembuangan dari silinder keluar lewat lubang besar katup tersebut.
udara pembuangan dari silinder keluar lewat lubang besar katup tersebut.
Katup buangan cepat mempunyai sambungan udara Katup buangan cepat mempunyai sambungan udara masuk P, keluaran A dan lubang pembuangan R. Aliran udara masuk lewat P dan keluar masuk P, keluaran A dan lubang pembuangan R. Aliran udara masuk lewat P dan keluar bebas melaui terbukanya komponen k
bebas melaui terbukanya komponen katup cek. Lubang R atup cek. Lubang R terblokir oleh piringan .terblokir oleh piringan . Jika udara disuplai dari lubang A, piringan akan menutup lubang P dan udara keluar ke Jika udara disuplai dari lubang A, piringan akan menutup lubang P dan udara keluar ke atmosfir lewat lubang R.
atmosfir lewat lubang R. Peningkatan kecepatan tersebut dibandingkan dengan pembuanganPeningkatan kecepatan tersebut dibandingkan dengan pembuangan udara lewat katup kontrol akhir. Cara tersebut mudah dilaksanakan dengan jalan memasang udara lewat katup kontrol akhir. Cara tersebut mudah dilaksanakan dengan jalan memasang
Katup Buangan-Cepat ( Quick Exhaust Katup Buangan-Cepat ( Quick Exhaust Valve )
Valve )
Katup buangan-cepat digunakan untuk meningkatkan kecepatan silinder. Prinsip Katup buangan-cepat digunakan untuk meningkatkan kecepatan silinder. Prinsip kerjakerja silinder dapat maju atau mundur sampai mencapai kecepat
silinder dapat maju atau mundur sampai mencapai kecepat an maksimum dengan jalanan maksimum dengan jalan memotong jalan pembuangan udara ke atmosfir.
memotong jalan pembuangan udara ke atmosfir. Dengan menggunakan katup buangan cepat,Dengan menggunakan katup buangan cepat, udara pembuangan dari silinder keluar lewat lubang besar katup tersebut.
udara pembuangan dari silinder keluar lewat lubang besar katup tersebut.
Katup buangan cepat mempunyai sambungan udara Katup buangan cepat mempunyai sambungan udara masuk P, keluaran A dan lubang pembuangan R. Aliran udara masuk lewat P dan keluar masuk P, keluaran A dan lubang pembuangan R. Aliran udara masuk lewat P dan keluar bebas melaui terbukanya komponen k
bebas melaui terbukanya komponen katup cek. Lubang R atup cek. Lubang R terblokir oleh piringan .terblokir oleh piringan . Jika udara disuplai dari lubang A, piringan akan menutup lubang P dan udara keluar ke Jika udara disuplai dari lubang A, piringan akan menutup lubang P dan udara keluar ke atmosfir lewat lubang R.
atmosfir lewat lubang R. Peningkatan kecepatan tersebut dibandingkan dengan pembuanganPeningkatan kecepatan tersebut dibandingkan dengan pembuangan udara lewat katup kontrol akhir. Cara tersebut mudah dilaksanakan dengan jalan memasang udara lewat katup kontrol akhir. Cara tersebut mudah dilaksanakan dengan jalan memasang
katup buangan-cepat langsung pada silinder atau
katup buangan-cepat langsung pada silinder atau sedekat mungkin dengan silinder.sedekat mungkin dengan silinder.
http://hikmadi.blogspot.com/p/katup-kontrol-arah.html http://hikmadi.blogspot.com/p/katup-kontrol-arah.html Search Search
Yohan"s Mechanical
Yohan"s Mechanical
Belajar dan Berbagi Belajar dan Berbagi
HomeHome ProfilProfil DownloadsDownloads KontakKontak
Katup Kontrol Arah (KKA)
Katup Kontrol Arah (KKA) Pneumatik
Pneumatik
20:01
20:01 Yohanor Yohanor SaputeraSaputera No commentsNo comments
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi sebagai switch/saklar
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi sebagai switch/saklar
aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil
aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil
selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi
selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi
logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik
logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik
1. Simbol
1. Simbol
Cara membaca simbol katup pneumatik sebagai berikut :
Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut :
Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut :
2. Penomoran pada Lubang
2. Penomoran pada Lubang
Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599. Sistem
Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599. Sistem
huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut
3. Metode Pengaktifan
Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis pengaktifan bervariasi , seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya. Simbol metode pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :
Contoh solenoid valve/katup kontrol arah
Actuator Cylinder
Actuator cylinder adalah katup yang digunakan untuk menggerakkan beban berat. Memiliki 2 type, single action dan double action. Single action dimana pergerakan batang aktuator
setengahnyadilakukan oleh pegas, sedangkan double action dua pergerakan keluar dan kedalam sama2 dilakukan oleh pneumatic.
Berikut ini adalah symbol dan gambar aktuator
System single action, input di bagian belakang pneumatic akan mendorong batang keluar. Jika udara pneumatic off maka batang kembali kebelakang dengan pegas
System double action, dua input pneumatic digunakan untuk mendorong batang keluar dan kedalam
Check Valve
Merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan katupnya hanya memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah saja. Check valve ini banyak digunakan pada rangkaian pengaman2 pneumatic.
Symbol dari chek valve adalah sebagai berikut
Valve Aplikasi Khusus
Valve aplikasi khusus yaitu valve OR, valve AND, valve quick exhaust, flow control valve, regulator control valve
valve OR memiliki fungsi kerja OR dimana bila salah satu inputnya aktif maka output akan aktif
valve AND memiliki fungsi kerja AND dimana mengharuskan semua inputnya aktif untuk mengaktifkan output
valve quick exhaust untuk melakukan pembuangan udara yang cepat bila input tanpa udara flow control valve digunakan untuk mengatur aliran udara yang masuk ke dalam jalur
pneumatic
regulator control valve, berfungsi sama dengan flow control valve tetapi memiliki tambahan mekanisme non return valve
Sistem Sumber Udara Pneumatic
Sumber udara pneumatic merupakan perangkat yang menghasilkan udara pneumatic berserta perangkat yang ada pada jalur udara pneumatic.
Penyedia udara/Kompressor adalah mesin yang menghasilkan udara pneumatic dengan tekanan kerja yang dipakai dalam sistem pneumatic (2,5 ~ 7 bar)
Tangki atau pengumpul udara/header berupa sistem pengumpul udara pneumatic (storage) sementara sebelum distribusi
Filter digunakan untuk menyaring udara pneumatic dari kotoran. Penyaring filter ini disesuaikan dengan kebutuhan udara pneumatic
Driyer /pengering digunakan untuk mengeringkan udara pneumatic dari uap air
Pemisah air, sistem pemisah air ini biasanya dibuat dalam suatu sistem yang lengkap dengan pressure regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam udara pneumatic
System pelumas, digunakan untuk aplikasi kusus terhadap instrumentasi pneumatic
Meter pneumatic /manometer berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau tangki pneumatic Sumber tekanan berupa terminal dari suatu header atau j alur lain
Perancangan Sistem Kontrol Pneumatik
Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagian-bagian yang menyangkut fungsi kerja alat tersebut. Perancangan sistem kontrol pneumatik mengacu pada diagram alir sistem
Diagram alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang
benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian , sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan
diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan sebagai berikut :
Tata Letak Rangkaian
Yang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus
digambar tanpa mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bahwa semua silinder dan katup kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder bergerak dari kiri ke kanan, sehingga rangkaian
lebih mudah dimengerti. Contoh :
Batang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan atau pedal kaki ditekan. Batang piston kembali ke posisi awal setelah keluar penuh
dan tekanan pada tombol atau pedal kaki dilepas.
Masalah di atas dipecahkan oleh rangkaian kontrol dengan tata letak gambar diagram berikut ini.
Gambar 1.2 menunjukkan perbedaan antara posisi gambar dengan lokasi benda/elemen sesungguhnya. Pada praktiknya katup V1 terletak pada posisi
akhir langkah keluar silinder. Pada diagram rangkaian elemen V1 digambar pada tingkat sinyal masukan dan tidak mencerminkan posisi katup. Penandaan V1 pada posisi silinder keluar penuh menunjukkan posisi sesungguhnya dari katup
V1 tersebut.
Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara
komponen dan lubang saluran udara. Diagram rangkaian tidak menjelaskan tata letak komponen secara mekanik.
Rangkaian digambar dengan aliran energi dari bawah ke atas. Yang
terdapat dalam rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal, pengolah sinyal, elemen kontrol akhir dan elemen penggerak (aktuator). Posisi katup
pembatas ditandai pada aktuator.
Jika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian kontrol harus dibagi ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu rantai dapat dibentuk untuk setiap fungsi grup. Kalau mungkin, rantai-rantai ini sebaiknya disusun berdampingan dalam urutan yang sama dengan gerakan langkah operasinya.
Posted in: Hidrolik dan Pneumatik
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Artikel Terkait
DIAGRAM PADA PROSES PNEUMATIK
Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kul...
Daftar Isi:
Hidrolik dan Pneumatik
Sistem Hidrolik
DIAGRAM PADA PROSES PNEUMATIK Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 12 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 11 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 10 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 9 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 8 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 7 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 6 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 5 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 4 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 3 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 2 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 1
Pengertian dan Perbedaan Sistem Hidrolik dan Pneumatik HIDROLIK
Sistem Kerja Hidrolik Prinsip Kerja Dongkrak
0 Comments
0 Tweets 0 Komentar
Postingan Terbaru
MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT
(17 May 2012) (0 comments)
Sistem Hidrolik
(26 May 2012) (0 comments)
Belajar Gambar Teknik Yuk!
(26 May 2012) (0 comments)
(26 May 2012) (0 comments)
kategori
Alat Ukur dan Teknik Pengukuran (7) CAD (17) CAM (7) CNC (30) Download (1) Elemen Mesin (13) Gambar Teknik (17)
Hidrolik dan Pneumatik (19) Instrumentasi (2)
K3 (1)
Kinematika dan Dinamika (1) Kumpulan Laporan Praktek (3)
Kumpulan Perancangan Elemen Mesin (3) Material Teknik (1) Mekanika Fluida (1) Mesin Bubut (11) Mesin Frais (4) Mesin Gerinda (2) Mesin Gurdi (3) Mesin Sekrap (2) Otomotif (28) Pengujian Bahan (13) Permesinan (5)
Teknik Alat Berat (1)
Teknik Listrik dan Elektronika (7) Teknik Pengelasan (10)
Teknik Perawatan Mekanik (1) Trik Melamar pekerjaan (1) Tutorial Blogging (30) Umun (6)
arsip blog
▼ 2012 (218) o ► Juni (2) o ▼ Mei (23) Standard Ukuran Baut Hexagon Soket Head Cap Screw Standard Ukuran Ulir Metris Coarse dan Fine
Belajar Gambar Teknik Yuk! Sistem Hidrolik
MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT DIAGRAM PADA PROSES PNEUMATIK Katup Kontrol Arah (KKA) Pneumatik Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 12
Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 11 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 10 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 9 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 8 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 7 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 6 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 5 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 4 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 3 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 2 Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 1
Pengertian dan Perbedaan Sistem Hidrolik dan Pneum... LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI
PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI PRAKTIKUM PERMESINAN Sekelumit Artikel Tentang Teknologi Pengelasan
o ► April (57) o ► Maret (133) o ► Januari (3) ► 2011 (27)
Entri Populer
BIKIN CAS AKI SENDIRI
Skema Kelistrikan Keterangan : S1 = saklar untuk listrik 220 Vac/PLN F1 = sekring tabung 10 Ampere + house F2 ...
Pengertian Las Listrik
1. Pengertian las listrik Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa teka...
Mesin Frais CNC TU-3A
Mesin frais CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit yang biasa digunakan dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin frais CNC. S...
MENGENAL PROSES BUBUT (TURNING)
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesi...
Laporan Las Karbit
KATA PENGANTAR Puji syukur punulis panjat kan kahadirat Allah SWT , karna berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dap...
TIPE-TIPE PROSES PENGELASAN
Ada banyak macam dan tipe proses pengelasan yang dikenal, namun dibawah ini hanya akan dijelaskan beberapa tipe-tipe pengelasan yang masih...
MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT
Sering kali kita melihat berbagai aktifitas alat berat ketika suatu proyek bangunan dilakukan, baik itu transportasi (jalan, jembatan, ba...
Sistem Hidrolik
Kapan sistem hidrolik dipakai … Sejak berabad-abad yang lalu, orang telah mempergunakan zat cair untuk membantu mengangkat beban. P ada...
Contoh Desain Ragum Bor dengan Program Inventor
Berikut ini adalah contoh rangkaian susunan ragum bor : Bagian desain sebagai berikut ...
Proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pember...
Total Tayangan Laman
23,466
Daftar Blog Saya
TKR_muh.ssk
tune up diesel - Tune up diesel 1. ENGINE TUNE UP 2. PERAWATAN BERKALA *3.1 Engine Tune Up* A. Tujuan · Siswa dapat mengetahui satandart operasional procedure engine tune u...
Dunia Otomotif
New Toyota Yaris 2012 Mengesankan Gaya A erodinamis Yang Lebih Sporty - Pembaruan yang dilakukan oleh Toyota Astra Motor untuk line Toyota Yaris bisa dibilang cukup menggoda. Tampilan fresh dengan nuansa berbeda menjadi salah s...
Catatan Anak Sekolahan
Pilih Bore up atau Stroke up ? ( atau dua-duanya ? ) : [Part 2] - *BORE UP* seperti yang dibahas pada* postingan sebelumnya*, yakni mengganti piston motor standar dengan piston motor lain yang diameternya lebih besar guna...
Otomotif
Electric Power Steering : All About Electric Power Steering (Bag.2) Cara Kerja Pompa Hidrolis - Power Steering Hidrolis Sedikit flashback, power steering (PS) hidrolis punya banyak
penemu awal. Mulai dari Robert Twyford di 1900 yang mematenkan perta...
Blog Mechanical
ALAT UKUR SPEEDOMETER DAN ALAT UKUR BOURDON TUBE - *1.SPEEDOMETER* *Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan Satuan yang biasa digunakan km/h atau dalam SI adalah m/s biasa digunakan untuk mengukur ...
Penampilan Istimewa Valentino Rossi Di MotoGP Perancis 2012 - Motogp Lemans tahun ini berlangsung sangat menarik. Di seri ini Rossi benar-benar unjuk gigi. Cukup mengobati kerinduan akan Permainan cantik pembalap asal...
* S . S . P *
kinerja freon kulkas - Sebuah pemahaman menyeluruh dari siklus operasi dari kulkas diperlukan sebelum diagnosis yang benar dari setiap masalah Service dapat dibuat. Jadi, hanya de...
MANAJEMEN OPERASIONAL
- tugas mohon dikerjakan
Islamic Civil Engineer
T beam Design - T beam atau dalam bahasa Indonesianya adalah balok T, adalah balok yang pengecorannya dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran pelat lantai atau sering dis...
OTOSENSING
Kenapa level sensor tidak bekerja - . Penerapan level sensor dapat digunakan untuk beberapa hal, salah satunya adalah untuk mengontrol kedalaman atau level cairan kimia, dalam suatu wadah ...
Mata Kuliah
WAWANCARA STUDIO - *Modul 14* *WAWANCARA STUDIO* *Oleh : Sainuddin, S.Sos* ** Dalam dunia jurnalistik wawancara khusus opini mempunyai nilai tambah, lebih-lebih kalau y...
.:: www.karir.com ::.
- Sentra Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
-Copyright © 2011 Yohan"s Mechanical | Powered by Blogger
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons http://yohan46.blogspot.com/2012/05/katup-kontrol-arah-kka-pneumatik.html Beranda
Berbagi Pengetahuan
Home Produk Cara Order Harga Khusus dan Reseller Tutorial Mikrokontroler Tutorial SEO
Subscribe
Follow Us!
Admin Blog ini
Google Translate
By : Berbagi PengetahuanCategories
Blogging (7) Competition (1) Curhat (2) Downloads (1) Electronics (7) English Article (2) Gadget Electronics (2) Games (1) Instrumentasi (12) Kumpulan Puisi (4) Mikrokontroler (28) Pasang Iklan (1) Pengenalan Elektronika (5) Pengetahuan (1) Produk (9) Renungan Cerita (5) Search Engine (2) Software (5) Tips-Trik Windows XP (8) Tutorial SEO (19)
Followers
Control Valves (Katup Kontrol)
10:15 Haviz Setiawan No comments
A. Prinsip-prinsip Control Valves (Katup kontrol)
Control Valves (Pengaturan katup) memiliki sejumlah fungsi dan terdiri atas dasar sebagai berikut :
•Fungsi Aplikasi
Hal ini berkaitan dengan fungsi dari katup ketika bekerja. Dari katup itu sendiri mempunyai beberapa fungsi yang berbeda-beda.
•Kondisi Operasi
Seperti pada semua peralatan, kondisi sistem dan lingkungan mempunyai arti penting atau pengaruh yang cukup besar ketika alat tersebut bekerja.
•Konstruksi
Berbagai macam desain katup yang tersedia dan memberikan kinerja yang berbeda, baik dengan kelebihan dan kekurangan.
•Ukuran
B. Sliding Valves ( Badan katup yang menyorong)
Desain badan katup dibuat untuk memberikan karakteristik aliran yang berbeda-beda. Jika dilihat dari bentuknya, katup ini dibagi terdiri dari banyak jenis.
Diantaranya :
1. Katup Globe
Katup Globe adalah salah satu jenis yang paling umum dengan badan katup menyorong. Badan dari katup ini pada dasarnya terletak pada bagian internal dan kontak dengan aliran air. Karakteristik dari katup ini yaitu badan katup menyerap tekanan aliran katup (tidak ada tekanan di katup).
Keuntungan :
- Desain sederhana.
- Pemeliharaan sederhana.
- Kecil dan ringan.
Kekurangan :
- Diperlukan desain yang lebih kompleks agar bekerja dengan seimbang.
2. Katup Cage
Katup Cage tidak dianjurkan digunakan pada cairan yang sangat kental. Semacam cairan yang lengket atau bergetah juga dapat menyebabkan masalah, sebagai cairan yang mengandung padatan. Hal ini dapat menyebabkan masalah operasional yang disebut fouling. 3. Katup Angel Body
Katup ini dapat disamakan dengan katup siku bola dunia. Aliran yang keluar adalah 90 derajat dengan aliran masuk. Katup Angle memiliki batasan aliran kecil ketika keluar, jadi jika terjadi flashing maka cenderung melakukannya
secara hilir dari katup.
4. Y-Style Valves
Katup ini bekerja pada operasi miring pada sudut 45 derajat dengan aliran masuk. Dalam prakteknya digunakan untuk aplikasi drainase, beroperasi pada
posisi hampir tertutup. Faktor penghambat adalah ketika pemasangan dengan bagian bergerak tidak vertikal. 5. (Split Body) Katup Tubuh Split
Katup dengan tubuh Split dapat memberikan aliran yang efisien. Karena kontruksi katup ini ramping sederhana sehingga dapat meminimalkan Fouling.
6. Three-Way Valves
Katup ini mempunyai 2 jenis, yaitu :
1. Percampuran
Katup pencampuran memiliki dua lubang inlet dan satu outlet. Jenis katup ini digunakan untuk campuran dari dua cairan.
2. Pengalihan
Katup pengalihan memiliki satu inlet dan dua outlet. Jenis katup ini merupakan kebalikan dari katup pencampuran. Katup pengalihkan dapat digunakan untuk memindahkan atau untuk operasi bypass. Pengalihan ini relatif memberikan aliran kontrol yang diperlukan dengan satu outlet, sementara memungkinkan aliran konstan melalui sistem dengan outlet lainnya.
7. Single Seated
Katup Single Seated adalah salah satu bentuk katup yang sangat umum dan sangat sederhana. Katup ini memiliki beberapa bagian internal. Katup ini lebih kecil dari double seated. Pada Single Sieated aliran dapat dengan mudah masuk kedalam badan katup. Katup ini terdiri dalam berbagai badan konfigurasi dan luas. Sehingga memiliki rentang aliran yang lebih besar.
8. Double Seated
Katup ini merupakan desain lama yang memiliki keunggulan lebih sedikit dibandingkan dengan kerugian. Meskipun katup ini ditemukan dalam sistem lama, katup ini jarang digunakan dalam aplikasi baru. Katup ini tidak benar-benar seimbang, karena itu disebut semibalanced. C. Rotary Valves (Katup rotari)
Katup rotari (Rotary Valves) ini dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Butterfly Valves
Butterfly Valves terbentuk dari cakram yang berputar di jalur aliran untuk mengatur laju aliran. Porosnya ini berpusat pada sumbu pipa. Piringan cakram menarik bagian yang sempit pipa saluran. Lubang ini meminimalkan keausan dan mengurangi gesekan. Pengendalian katup pada posisi tertutup bisa menyulitkan aliran karena diperlukan torsi untuk keluaran untuk menarik katup
keluar dari dudukannya.
Katup bola merupakan salah satu jenis yang paling umum dari katup rotari. Katup berbentuk bola dengan lubang silinder untuk aliran cairan. Di antara berbagai konfigurasi, yang 'mengambang' bola memiliki dua stempel yang memberikan dukungan bantalan ke segmen bola. Namun tingkat gesekan pada katup ini lebih tinggi dibandingkan dengan bantalan konvensional yang dapat mempengaruhi kinerja dari katup ini. D. Pemilihan dan Pengukuran Katup Kontrol
1. Pemilihan
Pemilihan yang tepat dari katup kendali ini membutuhkan pengetahuan dari karakteristik katup untuk dapat dicocokkan dengan karakteristik ketika pada proses katup itu sendiri bekerja. Jika dilakukan dengan benar, katup kontrol ini dapat membantu pengendalian yang efektif dan stabilitas sistem. Mencocokkan karakteristik katup untuk sistem tertentu membutuhkan pengetahuan yang sangat baik dari kinerja sistem. 2. Masalah dengan katup melebihi ukuran Dalam prakteknya, banyak katup yang melebihi ukuran. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa alasan. Beberapa diantaranya adalah: - Kurangnya informasi tentang proses tersebut.
- Kondisi input tidak akurat.
3. Pengukuran Katup Kontrol
Untuk mengoptimalkan kinerja katup, ukuran untuk aplikasi ketika beroperasi harus benar. Pengukuran dari kendali katup ini dengan menggunakan 'aliran katup koefisien'. Aliran katup koefisien adalah ukuran dari kapasitas untuk katup kontrol dalam posisi terbuka penuh. Aliran koefisien ditetapkan sebagai berikut:
a. Cv - satuan pemerintah
b. Kv - Eropa
c. Av - SI
Konversi untuk Koefisien Aliran :
Cv = 1,7 Kv
Kv = 0,86 Cv
Cv = 41660 Av
Av = 0.000024 Cv
E. Karakteristik Control Valve
1. Karakteristik Aliran
karakteristik aliran ini dari katup kontrol menunjukkan laju aliran untuk rentang operasi katup. Katup Kontrol umumnya disertakan dengan tiga kurva yang menunjukkan laju aliran (Cv) untuk posisi katup. Karakteristik ini dibagi menjadi
3 bagian, yaitu :
- Quick Opening
- Equal Percentage (seimbang) Ini merupakan karakteristik katup ideal dan umumnya dapat berubah ketika
katup dipasang.
F. Kebisingan dan Kavitasi Katup Kontrol
1. Kebisingan
Suara yang dihasilkan dari gerakan cairan dalam katup. Jika kebisingan melebihi tingkat tertentu maka dapat membahayakan. Namun, kebisingan juga merupakan alat diagnostik yang baik. Seperti suara atau kebisingan yang dihasilkan oleh gesekan, kebisingan yang berlebihan menunjukkan adanya kerusakan yang mungkin terjadi dalam katup. Ada tiga sumber utama kebisingan:
a. Getaran Mekanis
Getaran mekanis merupakan indikasi yang baik dari kerusakan komponen katup. Karena kebisingan yang dihasilkan biasanya memiliki intensitas dan frekuensi
yang rendah.
b. Kebisingan Hidrodinamik
Kebisingan Hidrodinamika disebabkan oleh arus zat cair. Ketika cairan melewati batas ukur dan terjadi perubahan tekanan sehingga memungkinkan perubahan
cairan menjadi bentuk gas.
c. Kebisingan Aerodinamika
Kebisingan Aerodinamis dihasilkan oleh turbulensi gas dan merupakan sumber
utama kebisingan.
2. Flashing dan Kavitasi
a. Flashing
Flashing adalah tahap pertama dari kavitasi. Flashing terjadi ketika arus cair berubah menjadi uap. Hal ini disebabkan oleh penurunan tekanan sehingga penurunan tekanan merubah cairan menjadi gas.
b. Kavitasi
Kavitasi sama dengan flashing kecuali tekanan kembali di outlet aliran air sehingga uap dikembalikan ke zat cair. Kavitasi terjadi di bawah kondisi yang berbeda untuk berbagai katup. Hal ini disebabkan oleh karakteristik masing-masing katup untuk pemulihan tekanan katup. G. Aktuator dan Operasi positioner
1. Aktuator
Aktuator memberikan kekuatan pendorong yang mengontrol posisi katup. Sehingga dapat melakukan hal berikut: - Menahan posisi ketika melawan kekuatan aliran air tersebut. - Dapat menutup aliran dengan menggunakan kekuatan yang cukup. - Menyediakan operasi yang diperlukan untuk kendali penuh. - Mengoperasikan gerakan pada kecepatan yang diinginkan.
2. Positioner
Positioner digunakan untuk informasi pada posisi umpan balik dan memastikan bahwa katup berada dalam posisi yang benar. Kinerja positioner tergantung
pada keakuratan umpan balik posisi dan keterkaitan digunakan. Untuk aplikasi kontrol kritis, keterkaitan perlu lebih akurat dan kuat. Kontrol tekanan umumnya 3 sampai 15 psi, tapi positioner dapat beroperasi sampai dengan 100psi yang memberikan kekuatan yang lebih besar. H. Dampak keseluruhan terhadap Loop Control Setidaknya, ada dua masalah ketika mengintegrasikan katup kontrol ke dalam
aplikasi loop kontrol.
- Respon waktu katup control
- Kesalahan dan kontrol pada aliran rendah Waktu respons dari katup kontrol akan menambah waktu respon keseluruhan dari loop control. Laju alir katup kontrol dapat menjadi sulit pada laju aliran yang rendah karena akurasi dan resolusi aktuasi berkurang. Pada tingkat aliran rendah akurasi dan resolusi akan dipertahankan oleh kontrol dari katup yang lebih kecil.
Artikel Terkait Lainnya :
Instrumentasi
Fungsi PH Meter Fungsi LCR Meter Fungsi ORP Meter Fungsi Humidity Meter Level Radar
Landasan Sistem Instrumentasi Artikel Termokopel
Artikel Sound Level Meter Weightometer
Level Measurement (Pengukuran Level) Orifice Plate
Posted in: Instrumentasi
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 comments:
Poskan Komentar
Search
Blog Created : 15 April 2011
Connect With Us
1. Facebook : Haviz Setiawan 2. HP : 085 659 888 044
Backlink
Instructions
Artikel pada blog ini terbuka untuk semua. Bagi yang ingin memiliki artikel-artikel pada blog ini, silahkan download artikel pada setiap link yang ada pada setiap postingan.
Copyright © 2011 Berbagi Pengetahuan | Powered by Blogger
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Coupon Codes
0-http://paparisa.unpatti.ac.id/kuliah/mod/page/view.php?id=35
jenis jenis valve (katup)
valve atau juga disebut katup adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran. Contoh yang mudah adalah keran air. Adalah kewajiban bagi seorang insinyur pipa untuk mengetahui setidaknya dasar-dasar dari valve ini. diatas kapal valve sangat memegang peranan penting dalam instalasi pipa, baik itu instalasi pipa bahan bakar kapal , ballast, bilge, sanitary, dan lainnya.
jenis-jenis valve yang sering di gunakan yaitu gate valve, globe valve, Butterfly Valve, ball valve, Plug Valve, dan Check Valve atau Non-Return Valve.
1. Gate valve (katup)
jenis valve ini mempunyai Bentuk penyekat piringan, atau sering disebut wedge, yang digerakkan ke atas bawah untuk membuka dan menutup. Biasa digunakan untuk posisi buka atau tutup sempurna dan tidak disarankan untuk posisi sebagian terbuka.
valve (Katup) ini disebut katup gate karena mengandung unsur penutupan disebut gate yang
berhenti mengalir. Pintu gate bertindak seperti sebuah rana yang memisahkan bagian dalam rumah dari luar atau pintu yang memisahkan dua kamar.
Sebuah disk vertikal bertempat di katup tubuh slide gerbang atas dan bawah pada sudut
kanan ke arah aliran dalam pipa, menutup atau membuka katup. Arus diblokir dengan menggunakan efek wedge-lock disc katup/valve itu.
gambar gate valve pada saat tertutup
gambar gate valve pada saat tertutup
gambar gate valve pada saat terbuka
gambar komponen gate valve
gambar gate valve
2. Globe Valve
jenis valve globe valve/katup biasanya Digunakan untuk mengatur banyaknya aliran fluida.
Katup globe dinamai sesuai bentuknya. bentuk g lobe valve memiliki partisi interior, dan
katup inlet dan pusat-pusat outlet yang inline. Konfigurasi ini memaksa perubahan arah aliran dalam bentuk S.
Disk menghambat aliran cairan dengan menekan terhadap seat di partisi. Konsep: force
againts.
dengan mengubah posisi disc valve globe, glo be valves dapat di gunakan untuk both
throttling dan untuk full-on, full-off flow control. gambar komponen valve globe
gambar komponen valve globe (silahkan klik gambar untuk melihat ukuran besar)
3. Butterfly Valve
Bentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di tengahnya. jenis valve ini Menurut disainnya, dapat dibagi menjadi concentric dan eccentric. Eccentric memiliki disain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih baik dari concentric. Bentuknya yang sederhana membuat lebih ringan dibandingkan valve lainnya.
gambar komponen Butterfly Valve
gambar komponen Butterfly Valve
6. Check Valve atau Non-Return Valve
jenis valve ini Mempunyai fungsi untuk mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. Mempunyai beberapa tipe lagi berdasarkan bagian dalamnya seperti double-plate, swing, tilting, dan axial.
gambar komponen check Valve 4. Ball Valve
Bentuk penyekatnya berbentuk bola yang mempunyai lubang menerobos ditengahnya. gambar komponen ball Valve
gambar komponen ball Valve
5. Plug Valve
Seperti ball valve, tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.
cara menentukan jenis valve (katup) yang akan di gunakan
1. cara menentukan jenis valve (katup) yang akan di gunakan berdasarkan fungsi valve. jenis valve yang hanya akan digunakan untuk posisi buka atau tutup sempurna, gate, butterfly, ball atau plug dapat digunakan. Jika katup akan digunakan untuk mengatur banyaknya arus (digunakan dalam kondisi antara buka dan tutup) maka globe valve adalah yang paling sesuai. Lain halnya kalau fungsi yang dibutuhkan adalah mencegah adanya arus balik, maka check valve adalah satu-satu nya pilihan.
2. cara menentukan jenis valve (katup) yang akan di gunakan berdasarkan ukuran valve. Ball, plug atau globe valve cocok untuk ukuran kecil, tetapi untuk ukuran besarkatup akan menjadi sangat berat, tidak efektif dan tidak ekonomis. Menggantinya menjadi butterfly valve adalah suatu jalan yang biasa diambil untuk katup berukuran besar. Tetapi perlu diperhatikan juga bahwa butterfly valve tidak biasa digunakan untuk fluida bertekanan tinggi.
Lalu bagaimana cara memilih jenis valve (katup) antara gate valve dan ball valve yang keduanya mempunyai fungsi yang sama? Struktur dari ball valve memunkinkan penggunaan soft/resilient seat untuk bagian penyekat. Dengan soft seat tersebut, ball valve bisa dibuat dengan jaminan zero leakage yang tidak bisa diaplikasikan pada gate valve. Selain itu, ball valve juga mempunyai sistem quarter turn yang memungkinkan menutup dan membuka katup dengan cepat. Tetapi dengan kelemahan soft seat yang rentan terhadap suhu tinggi, gate valve memiliki keunggulan dengan berat yang lebih ringan dan lebih ekonomis walaupun tidak menjamin zero leakage. Disinilah dibutuhkan kemampuan seorang insinyur pipa yang bisa mempertimbangkan berbagai hal dalam mengambil keputusan katup manakah yang harus digunakan. Dalam menghadapi hal semacam itu, biasanya seorang insinyur akan mempertimbangkan pelajaran dari disain sebelumnya, baik dari pengalamannya sendiri ataupun dari data-data yang ada. Tabel berikut adalah contoh pegangan untuk memilih katup yang sesuai.
nah ini dia karakter valve berdasarkan jenis valve
karakter valve berdasarkan jenis/tipe valve (silahkan klik tabel untuk memperbesar) karakter valve berdasarkan jenis/tipe valve
nah itu dia postingan saya tentag jenis valve, cara menentukan valve yang akan digunakan, tabel karakteristik valve diatas mempunyai kesamaan dan perbedaan , selanjutnya anda dapat menetukan jenis-jenis valve (katup)
http://kapal-cargo.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-valve-katup.html
Secara garis besar katup aliran air dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi, jenis, bentuk dan bahan katup.
1. Berdasarkan fungsi katup
Berdasarkan fungsi, katup ini dapat dibagi menjadi: a. Katup untuk aliran bolak-balik
Katup sekat (gate valve)
Katup kupu-kupu (butterfly valve) Katup bola (ball valve)
Katup aliran bolak-balik ini dapat dibagi lagi manjadi:
Katup untuk mengatur debit aliran air
Katup untuk membuka atau menutup aliran air Katup untuk mengatur aliran searah
Katup yang digunakan untuk mengatur aliran searah adalah katup piring (globe valve). Katup ini termasuk katup yang digunakan untuk mengatur debit aliran air. b. Katup untuk mencegah aliran balik
Katup yang digunakan untuk mencegah aliran balik adalah katup searah (check valve).
Jenis katup yang beredar dipasaran sangat bermacam-macam dan hal ini biasanya tergantung dari pabrik pembuatnya.
3. Berdasarkan bentuk katup
Bentuk katup sangat bermacam-macam dan bentuk katup ini umumnya tergantung dari pabrik pembuatnya. Namun secara garis besar bentuk katup ini dapat dilihat dari bentuk
dan penempatan pemutar. a. Bentuk pemutar
Bentuk roda (bulat); Bentuk stang;
b. Penempatan pemutar
di atas; di samping;
di bawah;
1. Berdasarkan bahan katup
Pada umumnya katup terbuat dari bahan:
Logam kuningan Besi cor, besi tuang
Katup sekat (gate valve)
Katup sekat sering juga disebut dengan gate valve. Fungsi dari katup sekat adalah untuk membuka dan menutup aliran air bolak-balik. Dengan demikian katup ini hanya dioperasikan dengan membuka penuh atau menutup penuh aliran air. Prinsip kerja dari katup ini adalah dengan menutup atau membuka lubang yang dialiri air dengan cara menurukan atau menaikkan penutup lubang tersebut.
Katup bola (ball valve)
Fungsi katup adalah untuk membuka atau menutup aliran air bolak-balik dengan cepat .
Pengaturan debit aliran air dilakukan dengan mengatur bagian berbentuk bola yang dapat berputar pada porosnya. Pemutaran bola ini mengakibatkan perubahan letak celah sehingga debit air yang melalui celah tersebut dapat diat ur.
Katup kupu-kupu (butterfly valve)
Katup kupu-kupu fungsinya adalah untuk mengatur kedudukan piringan (keping) yang dapat berputar pada porosnya.
Katup piring (globe valve)
Katup piring disebut juga dengan globe valve. Fungsi katup ini mengatur debit aliran air yang searah. Adapun prinsip kerja dari katup ini adalah perbedaan tekanan.
Katup udara (air valve)
Dalam jaringan pipa distribusi ada kalanya terdapat udara, antara lain akibat dari permukaan air di dalam reservoar lebih rendah dari bagian atas pipa outlet, sehingga udara dari reservoar masuk ke dalam jaringan pipa distribusi brsama-sama dengan aliran baik. Untuk mengeluarkan udara dalam pipa ini, maka pada tempat-tempat yang relatif tinggi dipasang katup udara.
Katup penguras (wast out)
Katup penguras digunakan untuk menguras kotoran yang terdapat di dalam jaringan pipa. Katup penguras ii diletakkan pada jaringan pipa di tempat tempat yang letakya relatif
rendah dan di tempat-tempat sebelum jembatan pipa. Hidran kebakaran (fire hydrant)
Hidran kebakaran adalah suatu hydrant atau sambungan keluar yang disediakan untuk mengambil air dari pipa air minum untuk keperluan pemadaman kebakaran atau penguras pipa.
PNEUMATIC CONTROL SYSTEM
Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang digunakan
tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidrolik, yang menggunakan cairan.
Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Dalam sistem kontrol pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya.
Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan
adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid)sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compressible fluid).
Jadi, berdasarkan gambar , kita dapat melihat prinsip kerja sistem kontrol pneumatik, yaitu tekanan udara sebagai penyebab adanya gerakan.
Udara sebagai fluida kerja pada sistem kontrol pneumatik memiliki karakteristik khusus, antara lain :
Mencari tekanan yang lebih rendah Dapat dimampatkan
Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah
Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya) Mengandung kadar air
Pada sistem kontrol pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yaitu
Sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer,
tanki penyimpan unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang lebih dikenal sebagai Air Service Unit
Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
Aktuator yang mengkonversikan energi fluida menjadi energi mekanik Sistem perpipaan
Sensor dan transduser Sistem kendali dan display
Gambar 2 di bawah ini menunjukkan suatu sistem kontrol pneumatik yang disederhanakan. Untuk mengendalikan katup diperlukan suatu kontroler. Kontroler ini dapat berupa rangkaian pneumatik ataupun rangkaian elektrik. Sistem kontrol pneumatik menggunakan rangkaian
kontroler elektrik disebut sebagai sistem elektro-pneumatik.
Gambar 2 Sistem kontrol pneumatik sederhana (disederhanakan)(Sumber gambar : Kil ian, 2000)
Sistem pneumatik, sebagaimana sistem pengontrolan yang lain, memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan sistem kontrol pneumatik :
Bersih
Media kontrol (udara) tak terbatas
Cepat / responsif (dibandingkan hidrolik)
Kekurangan sistem pneumatik :
Kesulitan untuk pengaturan posisi yang presisi akibat sifat kompresibilitas yang
dimiliki udara
Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk sistem pengadaan dan
pendistribusian udara.
Aktuator yang paling banyak digunakan pada rangkaian pneumatik adalah s ilinder. Silinder dapat bergerak
maju (extend) atau mundur (retract) dengan cara mengarahkan aliran udara bertekanan ke satu sisi dari piston menggunakan katup pengatur arah.
Gambar 3 Rangkaian dasar pengendali silinder kerja t unggal pada keadaan (i) mundur dan (ii) maju.
Gambar 3 menunjukkan rangkaian pengendali silinder kerja tunggal menggunakan katup, yaitu katup 3/2 dengan pegas. Pada saat katup tidak aktif, ruang dalam silinder terhubung dengan atmosfer, sehingga karena adanya gaya pegas silinder dalam keadaan mundur seperti ditunjukkan pada Gambar 3(a). Jika katup diaktifkan maka udara bertekanan akan masuk ke silinder dan menghasilkan gaya tekan yang mengatasi gaya pegas sehingga silinder akan bergerak maju seperti terlihat pada Gambar 3(a).
Saat ini dalam penggunaannya pneumatik banyak dikombinasikan dengan sistem elektrik. Rangkaian elektrik berupa saklar, solenoid, dan limit switch digunakan sebagai penyusun sistem kendali katup. Untuk aplikasi yang cukup rumit digunakan PLC (Programmable Logic Controller)yaitu kontroler berdasarkan logika yang dapat
Gambar 2.1. Perangkat Pressure Process RIG
Pressure Process RIG merupakan simulator proses pengendalian dan pengukuran tekanan seperti yang digunakan oleh industri-industri besar pada umumnya. Pengendalian Pressure Process RIG ini dapat dilakukan secara manual dan analog maupun digital dengan bantuan
komputer dan ADC/DAC sebagai antarmuka antara Pressure Process RIG dan komputer. Secara umum Pressure Process RIG terdiri dari jalur-jalur pipa yang terhubung pada Pneumatic Control Valve, Orifice Block, Flowmeter dan Pressure Tapping. Sistem Pressure Process RIG memiliki dua buah regulator (R1 dan R2) dan enam buah indikator tekanan (G1, G2, …., G6) dan tujuh buah valve (V1, V2, ……, V7). Regulator R1 digunakan untuk mengendalikan tekananyang terukur oleh G1. Regulator R2 digunakan untuk mengatur tekanan terukur di G3, G4 dan G5. Sementara indikator G6 digunakan untuk menunjukkan tekanan yang terukur air receiver.
Berikut komponen-komponen sistem Presuure Process RIG : 1. Kompresor
Kompresor merupakan pumpa bertekanan yang berfungsi sebagai penyuplai udara ke semua saluran pipa. Tekanan udara yang dikeluarkan kompresor tidak boleh melebihi 40 psi agar tidak merusak komponen yang lain khususnya sensor tekanan.
1. I/P Converter
Alat yang berguna untuk mengubah arus listrik menjadi tekanan. Alat ini menerima masukan berupa arus listrik dan udara bertekanan kemudian memberikan keluaran berupa udara bertekanan yang merepresentasikan besar arus listrik yang masuk. Besar arus listrik yang masuk adalah 4 – 20 mA dan besar tekanan udara yang dikeluarkan adalah 3 – 15 psi. Kedua besaran ini terhubung secara linier. Keluaran I/P Converte ini digunakan sebagai sinyal