DEFINISI
Tanin adalah senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada beberapa tanaman yang tergolong dalam senyawa polifenol. yang
mampu mengikat protein pada tanaman sehingga protein pada tanaman dapat resisten terhadap degradasi oleh enzim
melindungi protein dari
degradasi enzim mikroba
melindungi protein dari
enzim protease pada
tanaman
DEFINISI
Definisi tanin menurut Bate-Smith adalah:
”water soluble phenolics compound having molecular weights between 500
and 3000… (giving) the useful phenolic reactions…(and having) special properties such as the ability to precipiate alkaloid, gelatin and other proteins”.
Definisi yang lebih lengkap diberikan oleh Horvarth (1981):
“Any phenolic compound of sufficiently high molecular weight containing sufficient hydroxyls and other suitable groups (i.e. carboxyls) to form
effectively strong complexes with protein and other macromolecules under the particular environmental conditions being studied”.
Tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam air.
Nama Tanin berasal dari bahasa prancis ‘tanin’ (tanning substances = substans penyamak)
Dapat membentuk ikatan sambung silang dengan protein sehingga digunakan untuk menyamak kulit.
Nonaka G, Hsu F, Nishioka I. Structure of dimeric, trimeric, and tetrameric procyanidins from Areca catechu. J Chem Soc Chem Commu 1981;
32:781–783.
Tanin memiliki sifat adstringen, polifenol tumbuhan yang berasa pahit.
Sifat adstringen pada tannin menyebabkan rasa kering dan kelat di mulut selama kita mengkonsumsi anggur merah, teh pekat atau buah-buahan mentah.
KLASIFIKASI
TANIN
Tanin Terhidrolisis
Merupakan jenis tanin yang mempunyai struktur poliester yang mudah
dihidrolisis oleh asam, basa, panas menghasilkan karbohidrat atau asam fenolat
Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat dengan membentuk jembatan
oksigen, karena itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat
atau asam klorida.
Tanin terhidrolisis terdapat pada bahan non-pangan. Contoh :
Gallotanin → Senyawa gabungan dari karbohidrat dengan asam galat. Ellagitanins → Senyawa gabungan dua asam galat
Ellagitanin sederhana disebut juga ester asam hexahydroxydiphenic (HHDP). Senyawa ini dapat terpecah menjadi asam galic jika
https://www.researchgate.net/figure/A-hydrolysable-tannin-gallotannin-composed-of-esters-of-gallic-acid-linked-to-a-sugar_fig1_235826535
Tanin Terkondensasi
Dikenal juga dengan proantocyanidin (flavolan) Proanthocyanidin merupakan polimer dari flavonoid yang dihubungkan dengan melalui C 8 dengan C4. Salah satu contohnya adalah Sorghum procyanidin,
senyawa ini merupakan trimer yang tersusun dari epiccatechin dan catechin.
Banyak terdapat pada buah-buahan, biji-bijian dan tanaman pangan dan telah banyak ditemukan dalam tumbuhan paku-pakuan
Tidak seperti tanin terhidrolisis yang sebagian besar larut air, tanin terkondensasi tidak larut air
Tanin ini saat dihidrolisis cenderung berpolimerisasi menghasilkan senyawa yang tidak larut dan berwarna merah yang disebut phlobaphenes.
cathecin
Epicathecin
merupakan merupakan senyawa dengan berat molekul yang lebih rendah dengan struktur lebih sederhana dibandingkan dengan tannin sebenarnya
Pada dasarnya, pseudotannin hampir sama dengan tanin terhidrolisis, intinya adalah asam shikimat dan asam kuinat, Contoh :
Asam klorogenat pada kopi dan Nux vomica, katekin pada biji coklat
Pseudotanin
Asam Kafeat
Istilah ini dipergunakan oleh Okuda untuk kelompok tannin baru hasil biosintesis dari tannin terhidrolisis (sebagian besar adalah ellagitannin C-glukosida) dan tannin terkondensasi. Monomer dari tannin kompleks telah
diisolasi dari Combretaceae , Fagaceae (Quercus, castanea ) , Myrtaceae ,
Polygonaceae ( Rheum ) dan Theaceae (Camellia ).
Terdistribusi luas pada seluruh tumbuhan
Tumbuhan tingkat rendah seperti alga, fungi dan lumut tidak banyak mengandung tanin
Terdistribusi pada jaringan daun, tunas, akar, kulit kayu, batang dan lapisan luar dari jaringan tanaman.
Tannin terkodensasi terdapat pada hampir seluruh perdu dan
gymnospermae , dan tersebar luas pada angiospermae, terutama pada pohon dan semak.
Sebaliknya, pada tanaman dikotil, tannin terhidrolisis jumlahnya hanya terbatas. Kedua tipe tannin ini dapat terdapat pada tanaman yang sama, seperti yang ditemukan pada kulit kayu dan daun oak.
Tanin secara umum memiliki gugus fenol dan bersifat koloid dan sukar mengkristal
Sebagian besar tanin dapat larut dalam air, kelarutannya besar dan akan bertambah besar apabila dilarutkan dalam air panas. Begitu pula dalam
pelarut organik seperti metanol, etanol, aseton dan pelarut organik lainnya. Tanin mempunyai berat molekul tinggi dan cenderung mudah dioksidasi
menjadi suatu polimer
Sebagian besar berbentuk amorf (tidak berbentuk) dan tidak mempunyai titik leleh
Warna tanin akan menjadi gelap apabila terkena cahaya atau dibiarkan di udara terbuka.
Tanin adalah salah satu senyawa polifenol yang dapat menggangu absorbsi besi dan kalsium sehingga dapat mengurangi bioavaliabiliti besi dan kalsium tubuh
Brune M, Rossander L, Hallberq L. Iron absorption and phenolic compounds: importance of different phenolic structures. European journal of clinical nutrition 1989; 43(8):547‐557.
IDENTIFIKASI TANIN
KUALITATIF
KUANTITATIF
1. Diberikan larutan
FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.
2. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.
3. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium
Bikromat berwarna coklat
1. Metode analisis umum fenolik, karena tanin merupakan
senyawa phenolik (Metode blue prussian dan Metode Folin).
2. Metode analisis berdasarkan gugus fungsinya.
3. Dengan menggunakan HPLC, dan UV-Vis.
4. Metode presipitasi menggunakan protein.
Daun teh (Camelia sinensis L. )
Tanaman asal : Camellia sinensis L. Famili : Theaceae
Isi: kafein 2-3 %, theobromin, theofilin, tanin,
xanthin, adenin, minyak atsiri, kuersetin, naringenin. Turunannya seperti epikatekin (EC) epikatekin galat
(ECG), Epigalokatekin (EGC) dan epigalokatekingalat (EGCG) sangat bermanfaat untuk kesehatan. Selain itu juga mengandung flavonol.
Kegunaan : Antioksidan, sebagai penyegar badan dan stimulansia, sakit kepala, diare, penyubur dan penghitam rambut, kolesterol, kencing manis,
antitoksik, infeksi saluran cerna.
Green tea mengandung:
Catechin memberikan antioksidan yang penuh melawan lipid peroksidase ketika phospolipid bilayer terpapar radikal oksigen.
(+)Catechin mencegah cancer (liver, lung, breast and colon cancer) setidaknya melalui 3 cara yaitu : First, Mereka dapat mencegah pembentukan karsinogen.
Second, mereka dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam detoksifikasi Finally, mereka menekan perkembangan kanker.
(+)Catechin juga mempunyai beberapa aktifitas sebagai:
antibacterial and antiviral agent, regulating cholesterol and blood pressure, and reducing blood clotting tendencies that may cause heart attacks or strokes
Catechins Mg/ g (-)Epigallocatechin-gallate (EGCg) 584 (-) Epigallocatechin (EGC) 117 (-) Epicatechin (EC) 66 (-)Gallocatechingallate (GCg) 16 (-)Epicatechin-gallate (ECg) 5 Caffeine. 4
Kulit batang kina (Chincona succirubra )
Tanaman asal : Cinchona succirubra Pavon et Klot Famili : Rubiaceae
Isi :Alkaloid kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat,kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam
Kegunaan : Obat malaria, penurun panas, penambha nafsu makan.
SIMPLISIA MENGANDUNG TANIN
Buah malaka (Phyllanthus emblica L.)
• Tanaman asal : Phyllanthus emblica L. • Famili : Euphorbiaceae
• Isi: buah mengandung vit C, tanin, glukogalin, asam galat, ellagic acid, corilagin, terchebin, chebulagic acid, chebulinic acid, chebulic acid, 3,6-digalloylglucose, mucic acid, phyllemblic acid, emblicol. • Kegunaan : diabetes militus, demam, flu, sakit tenggorokan, gusi
Psidii Folium
Tanaman asal : Psidium guajava L. Famili : Myrtaceae
Isi: Tanin, minyak atsiri , euginol mengandung minyak lemak, damar dan garam mineral.
Kegunaan : Obat mencret, adstrigen
SIMPLISIA MENGANDUNG TANIN
Sappan Lignum (Kayu secang)
• Tanaman Asal : Caesalpinia sappan L. • Famili : Caesalpineaceae
• Isi : Asam tanat, asam gallat dan zat merah sappan • Kegunaan : Adstrigensia, obat penyakit dalam
Polyanthi Folium (Daun Salam)
Tanaman Asal : Syzygium polyanthum (Wight) Walp .Disebut juga Eugenia
polyantha (Wight.)
Famili : Myrtaceae
Isi : Tanin, minyak atsiri Kegunaan :
Adstrigensia dalam bentuk dekogta dosis 5-12 gram. Menurunkan kadar gula darah (DM), anti diare
SIMPLISIA MENGANDUNG TANIN
Kaempferia angustifolia rhizome
(kunci pepet)
• Tanaman Asal : Kaempferia angustifolia Rosc. • Famili : Zingiberaceae
• Isi : Minyak atsiri, damar, tannin dan pati mineral. • Kegunaan: Karminatif dan obat pelangsing.
Catechu (Gambir)
Tanaman Asal : Uncaria gambir Roxb. Famili : Rubiaceae
Isi : 25-50 % asam katekutanat, 7-33 % pirokatekol (katekin) dan merakateku , gambir dan floresin dan guarcein.
Kegunaan :
Dilaboratorium farmasi digunakan sebagai adstrigensia, digunakan dalam penyamakan kulit dan juga bahan pewarna
SIMPLISIA MENGANDUNG TANIN
Areca Semen (Biji Pinang)
Tanaman Asal : Areca catechu L. Famili : Palmae
Isi : Tanin 15 %, 0,25 % alkaloid, terutama arekolin. Arekolin,
arekaidin, arekain, arekolidin, guvasin, guvakolin, isoguvasin, nikotin, glusida 2, 5; tanin: katekin
Semua komponen fenolik baik primer maupun sekunder dibentuk dengan cara skhimic acid pathway, atau yang biasa disebut
phenylpropanoid pathway.
Jalur asam shikimat mengubah precursor karbohidrat sederhana yang merupakan hasil dari glikolisis dan jalur pentose phosphate menjadi asam amino aromatik.
Jalur asam shikimat dimulai dari asam shikimat yang dengan adanya Erithrose PO4 + PEP (Pospoenolpiruvat) akan menjadi asam kuinat. Asam kuinat inilah yang nantinya akan menjadi asam gallat.
RESIN
Resin merupakan senyawa organik atau campuran berbagai senyawa polimer alam yang disebut terpen, berbentuk padat atau semi padat.
Suatu senyawa kimia yang komplek, amorf, biasanya terbentuk dalam saluran / rongga schizogen dan schizolizigen. Jadi merupakan hasil akhir dari suatu metabolisme
Terbentuknya dalam tanaman adalah hasil oksidasi dari terpen. Sifat fisika : Keras, transparan, bila dipanaskan jadi lembek.
Sifat kimia: campuran yang kompleks dari asam - asam resinat, alkohol resinat, recinotanol, ester-ester dan resen-resene.
Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit oksigen karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar menjadi angus
Tidak larut dalam air.
Kirk dan Othmer (1941) dalam Larasati (2007), mengklasifikasikan resin alam sebagai berikut:
1. Damar, yaitu golongan resin yang memilki bilangan asam rendah dan dapat larut dalam minyak serta pelarut organik, contohnya adalah damar mata kucing.
2. Golongan resin yang termasuk dalam resin semi fosil, jenis ini juga dapat larut dalam minyak serta pelarut organik, contoh golongan resin ini adalah damar resak, damar biru, dan damar hitam.
3. Kopal, yaitu golongan resin yang memiliki bilangan asam lebih tinggi dibandingkan damar, resin ini dihasilkan dari jenis pohon damar
(Agathis sp) yang tergolong dalam famili Araucariacea.
Resin dalam bentuk campuran dengan senyawa lain:
Oleo Resin
Gum Resin
Campuran resin dengan minyak menguap Contoh: • Resin terpentin • Canada balsem. • Copaiba. • Aspidium • Cubeba • Capsicum.
Campuran alami dari gom, minyak dan resin. Sering disebut juga damar lendir.
Contoh:
• Assa foetida (oleo resin)
• Gamboge (oleo resin)
• Myrhae (oleo gum resin)
Balsam
Glycoresin
Campuran resin denganasam sinamat / benzoat, atau campuran
keduanya, atau ester kedua asam ini.
Contoh :
• Benzoin
• Peru Balsem • Tolu Balsem • Styrax
Kombinasi resin yang berbentuk glikosida
Contoh : • Ipomoea. • Yalap.
Resin adalah suatu senyawa yang keras
Setelah dimurnikan dari tumbuhan menjadi tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik. Bila dipanaskan jadi lembek.
Setelah dilarutkan dalam pelarut organik, lalu dipanaskan akan tinggal berupa filem. Bila dibakar terbentuk nyala yang berasap.
Dalam bentuk esternya dengan alkali terjadi penyabunan membentuk suatu masa berupa suspensi koloidal dimana garam dari suspensi ini dikenal dengan Recenat (recenates)
Guna , untuk pernis dan pembuat sabun.
Contoh Recenat:
abietic acid yang terdapat dalam Rocin / Colophony. Copaivic acid ………. Copaiba.
Guaiaconic acid ………. Guaiac. Pimeric acid ………... Burgundi Sandaracolic acid ……….. Sandarac Comniforic acid ……….. Myrhae.
Alkohol damar ( resin alcohol )
Resinotanol
Resinol
Resena
Senyawa kompleks dengan BM tinggi
Resinotanol : bila dengan garam besi memberikan reaksi tannin Resinol : bila tidak memberikan reaksi tersebut
Bentuk bebas atau bentuk ester dengan asam organic sederhana seperti : asam benzoat, asam salisilat, asam sinamat, asam umbelat
suatu komplek dari alkohol
bermolekul tinggi dikenal dengan nama Resinotanol. Berwarna dengan reagen tanin dan bentuknya amorf.
• Aloeresinotanol - Aloe ( jadam arab )
• Amoresinotanol - Ammoniacum • Peruresinotanol - Balsam peru
alkohol bermolekul tinggi dalam bentuk bebas / ester dengan asam-asam aromatik yang sama seperti asam benzoat, salisilat,
cynamat.Resinol tidak berwarna dengan reagen tanin dan bentuknya kristal
• Benzoresinol - benzoin (kemenyan) • Guaiakresinol - damar guaiak
Suatu substansi alam yang komplek, merupakan suatu senyawa yang netral / komplek dan tidak mempunyai sifat kimia yang khas, yaitu berupa garam / ester.
Senyawa netral dan
Tahan terhadap hidrolisis basa Alban dan fluavil → getah perca Olibanoresena → olibanum
CARA
MEMPEROLEH
RESIN
kstraksi dengan alkohol kemudian diendapkan dengan air.
Contoh: Resin yalapa, Resin
scamoni, Resin podophylum, Resin Ipomoea.
Dengan memisahkan minyaknya dari oleo resin / penyulingan.
Contoh: Resin dari terpentin.
Copaiba resin dari Copaiba.
Dengan memanaskan bagian tanaman yang mengandung resin.
Contoh: Guayac resin dari Guayac wood.
Mengumpulkan resin yang telah diekskresikan, baik yang keluar secara alamiah ataupun dengan melukai tanaman.
Contoh: Burgundy, Mastic, Sandarak.
Mengumpulkan resin baku. (fosil-fosil resin.)
Contoh : Copal. Damar.
SUMBER
Rosin = Colophonium = Arpus
Sumber : Pinus palustris, Pinus sp ( Pinaceae )
Kualitas tinggi, tidak berwarna dan bening
Produksi : penyulingan oleoresin menghasilkan minyak terpentin dan arpus
Kandungan : anhidrida asam abietat 80 – 90% Asam silvat, asam sapinat, asam pimarat
Penggunaan :penegang serat, plester, salep, Diuretik veteriner
Bahan untuk pabrik vernis, cat, sabun, tinta, Penutup, pelapis lantai
SUMBER
Kava / Kawa / Wati ( Irian ) Rimpang dan akar Piper methysticum ( Piperaceae )
Di Polinesia sebagai narkotik
Dikultivasi di Oceanea : bahan minuman ( untuk mabuk-mabukan )
Tumbuh lambat, akar dewasa setelah 6 tahun Kandungan : banyak amilum
damar ( 10 – 15% ) : Yangonin, kawain, Metistisin, dehidrometistisin
Khasiat : • relaksan otot rangka • antipiretik
• anestetik local
Tinosporae caulis (Batang Brotawali)
Brotowali adalah kulit batang dan kulit cabang Tinospora tuberculata Beumae. Suku Menispermaceae, simplisia
merupakan keeping-keping tipis panjang dengan banyak tonjolan-tonjolan dan beralur memanjang, warna coklat tua kehitaman.
Isi : Damar warna hijau kekuningan, alkaloid. Kegunaan : sebagai tonikum dan antipiretik.
Guazumae folium (Daun jati belanda)
Daun jati belanda adalah daun Guazuma ulmifolia L. Tomentosa suku sterculiaceae. Helai daun berbentuk bulat telur, ijung daun meruncing,pangkal daun berbentuk jantung yang
kadang-kadang tidak setangkup,tepi daun bergerigi, permukaan daun kasar warna hijau kecoklatan sampai coklat muda.
Isi : Lendir,zat penyamak, damar alkaloid.
Kegunaan : Sebagai obat langsing
Guaiaci Resina
Resin ini di peroleh dari kayu Guaiac yang berasal dari Guajucum officinale dan Guajanum sanctum..
Cara memperolehnya yaitu :
1. Batang katu dilubangi secara longitudinal dan di panasi dalam posisi miring, sehingga kalau resin mencair dapat mengalr keluar. 2. Potongan-potongan kayu dipanasi dengan air mendidih yang
dibubuhi garam atau air laut. Resin yang dapat meleleh pada 85 – 950 C akan mengapung di permukaan dan di kumpulkan
3. Potongan-potongan kayu di ekstraksi dengan alcohol dan ekstraknya diendapkan dengan menambahkannya dalam air, endapan dikumpulkan dan di keringkan.
Isi : mengandung beberapa asam resin yang termasuk golongan lignam seperti Podophyllom Resin.
Kegunaan : larutan alkoholnya digunakan untuk regensia seperti untuk mendeteksi noda darah,glikosida-glikosida dan enzim-enzim oksidase.
Terebinthina Laricis, Venice Turpentine, Larch Turpentine (NF)
Terpentine Venesia adalah Oleoresin yang kental yang di peroleh dari tanaman Larix decidua Miller (Larix
european D.C) (suku Pnaceae), tanaman yang asli dari pegunungan di Eropa tengah. Merupakan cairan yang kental, berat, berwarna hijau kekuning-kiningan,baunya aromatis, rasanya pahit pedas. Larut didalam alcohol, CHCl3, aseton-aseton, atau asam cuka biang..
Isi : minyak menguap 20%, resin-resin asam 80% terutama terdiri dari asam alfa dan beta larinolat (amorf) dan asam larisinolat (kristal) zat putih. Kegunaan : sebagai antiseptik pada hewan dan
medium pada mikroskopik.