• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI PROVINSI SUMATERA UTARA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Sains

Dalam Bidang Ilmu Ekonomi

Oleh :

HOTMARIA SITANGGANG

NIM. 8116162005

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

HOTMARIA SITANGGANG, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi di Propinsi Sumatera Utara, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Keputusan konsumsi rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku perekonomian baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini disebabkan konsumsi agregat merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam perekonomian dan merupakan pengeluaran agregat yang terpenting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB, inflasi, suku bunga deposito dan jumlah penduduk terhadap konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis OLS (Ordinary Least Square). Pengujian menggunakan Uji statistik meliputi uji t, uji F dan R-square (koefisien determinasi) serta uji asumsi klasik. dimana semua pengujian tersebut menggunakan alat bantu program Eviews 5.0 dengan data time series tahunan Periode 1990–2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Hasil estimasi menunjukkan pengaruh variabel bebas sebesar R2 = 0,9514 atau 95,14% variabel bebas, PDRB, SBD, Inflasi dan Jumlah Penduduk mempengaruhi variabel terikat Konsumsi di Sumatera Utara. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa

variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan variabel jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan pada α=5% terhadap konsumsi di Sumatera Utara. Variabel suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi di Sumatera Utara. Sedangkan variabel inflasi tidak signifikan terhadap konsumsi di Sumatera Utara.

Kata Kunci : Konsumsi, PDRB, Suku Bunga, Inflasi, Jumlah Penduduk.

(5)

i

ABSTRACT

HOTMARIA SITANGGANG, Analysis Factors Affected Consumption in North

Sumatera Province, Graduate Program, State University of Medan, 2013.

Decision of household consumption affected the overale economy action either in the short or longterm. It was caused by aggregate consumption which was the total from household was spending in the economy and the aggregate spending which was most important. This research aimed to analyze the affect of PDRB, inflation, deposits interest rates, and the total population towards society consumption in North Sumatera Province. Methodology analysis which was used in this research was OLS (Ordinary Least Square) analysis. The test used statistical test include t-test, F-test, R-square (determination coefficient) as well as the classical assumption where all the tests using Eviews 5,0 with annual time series data in period 1990-2012 were sourced from Statistic Centre Department. The result of estimation shown that the affect of independent variable R2 = 0,9514 or 95,14%, PDRB, SBD, Inflation and Society Population affected the dependent variable of consumption in North Sumatera. The result of this analysis data also shown that the variable Gross Regional Domestic Product (GRDP) and total society variable affected positively and significant on α =5%. Variable interest rates affected negatively and significant to consumption in North Sumatera. While variable inflation were not significant towards consumption in North Sumatera.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan penelitian tesis ini yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi di Propinsi Sumatera Utara”. Selama melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan baik moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku pembimbing I, Bapak Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dan banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.

6. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, dan Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si selaku Penguji yang telah memberikan banyak masukan bagi penulis.

(7)

iv

8. Ayahanda J. Sitanggang dan Ibunda A. Situmorang (+) yang telah berjuang dengan gigih tanpa pamrih untuk masa depan anak-anaknya serta seluruh keluarga yang saya kasihi yang selalu memberikan doa dan motivasi untuk menjalani pendidikan setinggi-tingginya bagi penulis.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ini belum sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintahan dan masyarakat.

Medan, September 2013 Penulis

(8)

v

2.1.4. Fungsi Konsumsi Jangka Pendek dan Jangka Panjang 24 2.1.5. Pengaruh PDRB Terhadap Konsumsi ... 27

2.1.6. Pengaruh Suku Bunga Deposito Terhadap Konsumsi 28

2.1.7. Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi ... 30

2.1.8. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Konsumsi ... 31

2.2. Penelitian Terdahulu ... 32

2.3. Kerangka Konseptual ... 36

(9)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 38

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 38

3.3. Definisi Operasional ……… 38

3.4. Metode Analisis ... 40

3.5. Analisis Data ... 40

3.5.1. Uji Kesesuaian (Test Of Godness Of Fit) ... .... 40

3.5.2. Uj Penyimpagan Asumsi Klasik ... 42

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1. Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti ... 48

4.1.1. Perkembangan Tingkat Konsumsi ... 48

4.1.2. Perkembangan PDRB ... 50

4.1.3. Perkembangan Suku Bunga Deposito ……….. 52

4.1.4. Perkembangan Inflasi ……….. ... 54

4.1.5. Perkembangan Jumlah Penduduk ……….. 55

4.2. Hasil Uji Prasyarat Analisis ... … 57

4.2.1. Hasil Uji Normalitas ……… 58

4.2.2. Pengujian Masalah Autokorelasi ………. 59

4.2.3. Uji Multikolinearitas ……… 60

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

1993-2012 (dalam Milyar Rupiah) ………..………... 4

Tabel 1.2. Perkembangan Inflasi Kumulatif dan Suku Bunga Deposito Perbankan Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (%) …… 7

Tabel 1.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993 –2012 (Jiwa) ………... 8

Tabel 3.1. Kaidah Keputusan Durbin Watson ………. 44

Tabel 4.1. Nilai Matriks Korelasi Variabel Variabel Bebas ……… 60

Tabel 4.2. Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas ……… 60

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Perkembangan Konsumsi Masyarakat di Provinsi Sumatera

Utara ………. 3

Gambar 1.2. Laju Pertumbuhan Konsumsi dan Pertumbuhan PDRB di Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (dalam%) ……... 5

Gambar 2.1. Fungsi Konsumsi Keynes ……… 13

Gambar 2.2. Teori Konsumsi Permanent Income Hypotesis ……… 16

Gambar 2.3. Teori Konsumsi Hipotesis Siklus Hidup ... 18

Gambar 2.4. Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Relatif ………….... 20

Gambar 4.1. Perkembangan Tingkat Konsumsi di Sumatera Utara Tahun 1993-2012 ……… 48

Gambar 4.2. Pertumbuhan Tingkat Konsumsi di Sumatera Utara Tahun 1993 – 2012 ………. 49

Gambar 4.3. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Sumatera Utara Tahun 1993-2012 ……… 50

Gambar 4.4. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan di Sumatera Utara Tahun 1993-2012 ……… 51

Gambar 4.5. Perkembangan Suku Bunga Deposito di Sumatera Utara Tahun 1993-2012 ……….. 53

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian ………. 72

Lampiran 2. Data Penelitian Yang Diolah (Pertumbuhan) ………... 73

Lampiran 3. Hasil Uji Model Konsumsi ………... 74

Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas ………. 75

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya bahwa sebagian besar dari pendapatan yang diterima

masyarakat akan dibelanjakan kembali untuk memenuhi berbagai kebutuhan

hidupnya. Pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup ini

disebut konsumsi rumah tangga. Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan

salah satu variabel makro ekonomi yang merupakan pembelanjaan yang dilakukan

oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang melakukan pembelanjaan tersebut

atau juga pendapatan yang dibelanjakan.

Keputusan konsumsi rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku

perekonomian baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek

(Mankiw,2007:446). Hal ini diakibatkan karena konsumsi agregat merupakan

penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam

perekonomian merupakan pengeluaran agregat yang terpenting. Dimana konsumsi

adalah komponen terbesar pengeluaran agregat yang secara normal mencapai

sekitar 65% dari GNP (Dernsburg, 1994:71). Sejalan dengan Dornbusch and

Fischer (2004:307) menyatakan bahwa konsumsi menempati lebih dari 60%

permintaan agregat, lebih dari jika semua sektor lain digabungkan.

Keputusan konsumsi jangka panjang penting karena peranannya dalam

(14)

2

peranannya dalam menentukan permintaan agregat. Dimana konsumsi adalah dua

per tiga dari GDP sehingga fluktuasi dalam konsumsi adalah elemen penting dari

booming dan resesi ekonomi (Mankiw, 2007:446). Konsumsi dipengaruhi oleh

beberapa faktor tetapi faktor yang terpenting adalah penghasilan rumah tangga

setelah pajak atau disposible (Dernsburg, 1994:71). Oleh karena itu konsumsi

tergantung terutama pada pendapatan (Mc earchern, 2000:172). Hal ini sesuai

dengan teori konsumsi Keynes yang mengatakan apabila pendapatan mengalami

kenaikan maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan tetapi dengan jumlah

yang lebih kecil (Nanga, 2005:109).

Keynes berpendapat bahwa pengeluran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional yang maknanya bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga akan naik secara proporsional bila terjadi peningkatan pendapatan nasional, dengan fungsi dasar konsumsi C = f(Y) atau konsumsi merupakan fungsi pendapatan disposible. Jadi semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin besar pula pengeluaran konsumsi.

Sebaliknya, semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin berkurang pengeluaran konsumsinya. Perkembangan masyarakat yang begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan. (Sukirno,2003).

(15)

3

tahun ketahun. Perkembangan konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara dari tahun 1993 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).

Gambar1.1.Perkembangan Konsumsi Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara tahun 1993 – 2012

Dari Gambar 1.1. diatas dapat diketahui bahwa perkembangan konsumsi di provinsi Sumatera Utara dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Namun jika dilihat dari segi laju pertumbuhannya maka perkembangan konsumsi di provinsi Sumatera Utara mengalami tren peningkatan yang sangat berfluktuatif dari tahun 1993 – 2012. Adanya fluktuasi pertumbuhan konsumsi masyarakat tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan konsumsi masyarakat. Kemudian pada tahun 2009 sampai dengan 2012 konsumsi masyarakat Sumatera Utara menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Indikator untuk menilai pertumbuhan ekonomi regional adalah

(16)

-4

dengan melihat kondisi produk domestik regional bruto. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 1993-2012 (dalam Milyar Rupiah )

TAHUN PDRB LAJU PERTUMBUHAN (%) 1993 58.215,45 -

Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).

(17)

5

Dari tabel tersebut juga menunjukkan bahwa laju pertumbuhan PDRB Sumatera Utara juga mengalami peningkatan yang berfluktuatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 1.2. Laju Pertumbuhan Konsumsi dan Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993 – 2010 (dalam %)

Dari gambar 1.2.diatas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan konsumsi dan laju pertumbuhan PDRB provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan yang berfluktuatif mulai tahun 1993 sampai dengan tahun 2012. Dan dari gambar tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa terjadi peningkatan yang tidak berbanding lurus atau positif antara pertumbuhan konsumsi dengan pertumbuhan PDRB. Sedangkan menurut Keynes bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan pendapatannya (Mankiw, 2007).

Jika dilihat dari segi rata-rata petumbuhan mulai tahun 1993 sampai dengan tahun 2010 maka rata-rata pertumbuhan konsumsi sebesar 5,05% lebih besar dari pada rata-rata pertumbuhan PDRB yaitu sebesar 4,06%. Sedangkan

(18)

6

menurut teori konsumsi Keynes mengatakan apabila pendapatan mengalami kenaikan maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan tetapi dengan jumlah

yang lebih kecil (Nanga, 2005:109). Hal ini menyatakan bahwa konsumsi tidak hanya dipengaruhi oleh PDRB tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lainnya. Disamping produk domestik regional bruto, suku bunga deposito dan inflasi juga memiliki pengaruh terhadap konsumsi. Tabungan merupakan pendapatan yang tidak dibelanjakan. Tabungan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, sedangkan suku bunga juga berhubungan positif dengan laju inflasi.

Kenaikan laju inflasi menyebabkan efek substitusi antara pengeluaran konsumsi dengan tabungan. Apabila laju inflasi tinggi maka akan melemahkan daya beli masyarakat, terutama terhadap produksi dalam negeri yang selanjutnya akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang nasional.

Tingkat bunga tabungan berperan penting dalam mempengaruhi pengeluaran konsumsi masyarakat. Bila tingkat suku bunga tinggi maka masyarakat cenderung lebih memilih menabung serta mengurangi pengeluaran konsumsinya karena mengharapkan bunga yang besar dari tabungannya dan sebaliknya.

Pendapatan, konsumsi dan tabungan semuanya amat berkaitan. Dimana tabungan adalah bagian dari pendapatan setelah pajak yang tidak dikonsumsi atau tabungan sama dengan pendapatan dikurangi dengan konsumsi. Dan setiap orang yang menabung akan menerima hasil dalam bentuk bunga.

(19)

7

Tabel 1.2. Perkembangan Inflasi Kumulatif dan Suku Bunga Deposito Perbankan Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (% )

TAHUN INFLASI (%) SUKU BUNGA DEPOSITO (%)

Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).

(20)

8

Tabel 1.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (jiwa)

TAHUN JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

1993 10.813.400

Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).

Jika dianalisis lebih jauh, konsumsi rumah tangga selama tahun 1993 hingga tahun 2012 terus mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Disisi lain, pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 selama tahun 1993 hingga tahun 2012, meskipun mengalami peningkatan namun di beberapa tahun terutama tahun 1997, 1998 dan 2000 serta 2009 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

(21)

9

Pengaruh dari variabel-variabel diatas seperti, PDRB atas dasar harga konstan 2000, jumlah penduduk, tingkat inflasi dan suku bunga deposito terhadap tingkat konsumsi masyarakat di Sumatera Utara, berdasarkan data yang ada memiliki arah yang berbeda dan bervariasi.

Atas dasar uraian dan data-data diatas serta pendapat yang dikemukakan oleh beberapa peneliti, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah kajian tentang konsumsi di provinsi Sumatera Utara yang penulis tuangkan dalam sebuah penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Konsumsi di Provinsi Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh PDRB, inflasi, suku bunga deposito dan jumlah penduduk terhadap konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

(22)

10

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh melalui penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah wawasan dan pemantapan teori dan ilmu yang penulis peroleh selama kuliah di Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(23)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel konsumsi di Sumatera Utara mampu dijelaskan oleh variabel-variabel Produk Domestik Regional Bruto, suku bunga deposito, inflasi dan jumlah penduduk mampu dijelaskan dengan model yang digunakan.

2. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan variabel konsumsi menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Produk Domestik Regional Bruto dan jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan dan inflasi berpengaruh positif dan signifikan sedangkan suku bunga deposito berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi.

3. Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel konsumsi, yang terbesar adalah variabel jumlah penduduk, diikuti berturut-turut oleh variabel PDRB, suku bunga deposito dan inflasi.

5.2. Saran

(24)

69

meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya tingkat konsumsi masyarakat akan ikut meningkat.

2. Harga-harga kebutuhan pokok masyarakat selayaknya dikendalikan oleh pemerintah utnuk mengendalikan inflasi. Meningkatnya inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat terutama untuk selain kebutuhan pokok. 3. Kepada peneliti lainnya disarankan untuk mempertimbangkan atau

(25)

70

DAFTAR PUSTAKA

Attanasio, O. P, 1999, “Consumption, in Handbook of Macroeconomics”, ed by

J.B. Taylor, and M. Woodford, vol 1B, Elsevier Science North-Holland, New York and Oxford, pp. 741-812.

Anwar, Khairil, 2001, “Dampak Krisis Moneter Terhadap Konsumsi Masyarakat Provinsi Aceh”, Unsyiah, Banda Aceh.

---, 2007, “Analisis Determinan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Miskin di Kabupaten Aceh Utara”, Universitas

Sumatera Utara, USU-Medan.

Boediono, 2000, “Ekonomi Moneter”, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.

Bank Indonesia, “Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia”, Berbagai Edisi Tahun

Penerbitan 2000-2008.

---, “Laporan Tahunan”, Berbagai Tahun Penerbitan 2000-2008.

Badan Pusat Statistik (BPS), “Indikator Ekonomi”, Berbagai tahun Penerbitan 2000-2008.

---, “Statistik Tahunan”, Berbagai Tahun Penerbitan

2000-2008.

Domowitz dan Elbadawi, 2006, “An Error Approach to Money Demand (The Case of Sudah)”, Journal of Development Economics, Vol 26 pp 257-275.

Dornbusch, R dan fisher, S, 2004, “Makroekonomi”, Edisi keempat, Alih Bahasa

Mulyadi, JA, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dumairy, 2004, “Perekonomian Indonesia”, Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Godam, 2007, “Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga-Pendidikan Ekonomi Dasar”, http://organisasi.org/faktor-

yang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi-pengeluaran-rumah-tangga-pendidikan-ekonomi-dasar

Gujarati, Damodar, 1998, “Ekonometrika Dasar”, Alih Bahasa, Sumarno Zain,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Guritno, Mangkusubroto, 1998, “Teori Ekonomi Makro”, Yogyakarta, STIE

YKPN

Ilhamuddin, Tasdik, 2006, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga di Nangroe-Aceh Darussalam Tahun 2004”, Unsyiah,

(26)

71

Isnawati, Cut, 2001, “Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Konsumsi dan Tabungan Masyarakat Aceh”, Unsyiah Banda Aceh.

Isyani & Mulidyah Hasmarini, 2005, “Analisis Konsumsi Masyarakat di Indonesia Tahun 1989-2002 (Tinjauan Terhadap Hypotesis Keynes dan Post Keynes”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. VI, Desember No. 2,

pp. 143-162.

Insukrindo, 2003, “Ekonomi Uang dan Bank”, BPFE, UGM Yogyakarta.

Khairani Siregar, 2008, “Analisis Determinan Konsumsi Masyarakat di Indonesia”, Tesis, USU-Medan.

Mankiw, N. Gregory, 2003, “Teori Makro Ekonomi”, Terjemahan, Jakarta, PT.

Gramedia Pustaka Utama.

---, 2007, “Makro Ekonomi”, Jakarta, Erlangga.

Nanga, Muara, 2005, “Makro Ekonomi”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nicholson, Walter, 1991, “Teori Ekonomi Mikro I”, Terjemahan Deliarnov,

Rajawali, Jakarta.

Putong, Iskandar and Andjaswati ND, “Pengantar Ekonomi Makro”, Mitra

Wacana Media, Jakarta.

Rahmadana, M.Fitri, 2008, “Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pola Konsumsi Msyarakat di Indonesia”, Jurnal Visi Ekonomi, Vo;. 7 No.1.

Samuelson, paul A, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, PT. Media Global Edukasi, Jakarta.

Singh, Bimal, 2004, “Mpdelling Real Private Consumtion Expenditure – An Empirical Study on Fiji”, Working paper, Economic Departement Reserve

Bank of Fiji, Fiji.

Suparmoko, M, 2001, “Pengantar Ekonomika Makro”, BPFE, Yogyakarta.

Susanti, C Yuniar, 2000, “Analisis Pengaruh PDRB Terhadap Jumlah Konsumsi Masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Aceh”, Journal Ekonomi

Pembangunan, Volume 6 Nomor 3 hal. 332-345.

Rinanda, Teja, 2010, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara”, Tesis, USU, Medan.

Gambar

Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 1993-2012 (dalam Milyar Rupiah)  …………………..………..
Gambar1.1.Perkembangan Konsumsi Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara tahun 1993 – 2012
Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 1993-2012 (dalam Milyar Rupiah )
Gambar 1.2. Laju Pertumbuhan Konsumsi dan Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993 – 2010 (dalam %)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa parameter yang digunakan pada disain sistem yang dibangun untuk knapsack problem dengan algoritma genetika: terdapat berbagai jenis barang yang memiliki berat

Setelah ditemukan koneksi dengan nama “muslimin”, handphone tersebut dapat mengakses komputer server untuk memantau ruang, pada defaultnya , handphone yang penyusun gunakan (

Beban-beban dalam laporan ini adalah beban-beban yang dikeluarkan oleh bank syariah sebagai institusi keuangan syariah sendiri, tidak ada kaitannya dengan pengelolaan

Konsep awal dari perancangan desain kemasan ini adalah produk memiliki ciri khas tradisional dan alami, dengan adanya perubahan terhadap kemasan fisik dan juga

Asal-usul penyebaran kapak persegi melalui suatu migrasi bangsa Asia ke Indonesia. Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang lintangnya yang

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Bambang Warsita (2008: 272), mengemukakan secara garis besar komponen strategi pembelajaran dapat dikelompokan sebagai berikut: a) Urutan kegiatan pembelajaran yang

PT.. Dalam konteks ini, tampilan pesan bisa disengaja atau tidak disengaja. Namun, dalam komunikasi lintas budaya, akan lebih berguna untuk memahami bahwa niat