• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Perencanaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Perencanaan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah dan Teori Evaluasi

Perencanaan

Mata kuliah Evaluasi Perencanaan 2014

Rurin Kurnia Putri 115060600111003 RR Andammita Laksmi 115060600111046

(2)

Pengertian Evaluasi Perencanaan Teori Evaluasi Perencanaan Metode Evaluasi Perencanaan

Multi Criteria Evaluation Menthod (MCE)

Analisis Kebijakan

Studi Kasus

(3)

• Evaluasi juga dapat diartikan sebagai upaya mengumpulkan informasi tentang keadaan sebelum dan sesudah pelaksanaan suatu program/rencana.

Menurut Bryan & White

(1987)

• rangkaian kegiatan yang membandingkan antara realisasi masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap suatu perencanaan.

menurut PP No. 39

Tahun 2006

• kegiatan evaluasi dapat mengetahui apakah pelaksanaan suatu program sudah sesuai dengan tujuan utama, yang selanjutnya dari kegiatan evaluasi tersebut dapat dijadikan tolak ukur apakah suatu kebijakan atau kegiatan dapat dikatakan layak diteruskan, perlu diperbaiki atau dihentikan kegiatannya.

menurut Charles O.

Jones (2009)

(4)

Evaluasi perencanaan ini diharapkan mampu menyeimbangkan

dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknik evaluasi yang

dapat digunakan adalah teknik evaluasi oleh Lichfield yaitu:

• Planning Balance sheet analysis (PBSA) : menyeimbangkan

antara rasionalitas ekonomi dengan rasionalitas pencapaian

tujuan dan evaluasi .

• Community impact evaluation (CIE) :

Teknik evaluasi CIE berisi mengenai metode yang digunakan

dalam mengevaluasi perencanaan terhadap program

pemerintah untuk masyarakat. Ukuran keberhasilan dari

program perencanaan tersebut terhadap dampak yang

dirasakan oleh masyarakat.

(5)

Menurut Weber, perencanaan (planning) dapat dikatakan mendekati sebuah kerasionalan atau dapat dinalar dan diterima oleh masyarakat yaitu dengan beberapa urutan perencanaan sebagai berikut:

Instrumental rationality : alat atau metode atau sesuatu yang dapat membantu evaluasi perencanaan yang dapat diterima oleh akal sehat atau yang rasional sehingga dengan alat

tersebut dapat memudahkan evaluasi perencanaan dilakukan.

Substantive rationality : substansi atau isi dari evaluasi perencanaan yang dapat diterima dan rasional

Value rationality : nilai evaluasi perencanaan yang dapat diterima dan rasional.

(6)

Berfokus pada tujuan yang

ingin dicapai

Menentukan alat analisa

yang paling sesuai dan

efisien untuk digunakan

Merupakan metode analisis

yang lebih

kompleks/menyeluruh

bersifat multi objektif dan

juga melakukan penetapan

prioritas terhadap tujuan

dan sasaran yang

ditetapkan.

(7)

Pengambilan keputusan untuk

menyelesaikan permasalahan,

disebabkan kurangnya data yang

tersedia.

• Pilihan yang disediakan terbatas • Berdasarkan data-data yang formal • Hasil keputusan ditampilkan dalam

bentuk skoring

Digunakan berdasarkan keputusan

pribadi/asumsi yang dibuat

berdasarkan alat analisis formal untuk mencapai tujuan

Membuat scenario tentang pengambilan keputusan.

(8)

Menerapkan

pengambilan keputusan

secara bersama-sama

untuk menyelesaikan

masalah

• Melakukan pendekatan

kelompok

• Masyarakat/kelompok

sebagai aktor

• Keputusan yang ada

dianggap sebagai kebenaran

sosial

• Seluruh peserta paham

mengenai keputusan yang

(9)

• Metode Multi Criteria

Evaluation merupakan

kombinasi analisa kuantitatif

dan kualitatif dalam kerangka

evaluasi yang komplek

• Bertujuan untuk mendapatkan

informasi terpercaya mengenai

kekuatan, kelemahan dan

utilitas keseluruhan dari setiap

pilihan

• Melibatkan interaksi

komunikatif antara akademik,

stakeholder, planner dan aparat

pemerintahan dalam mencapai

tujuan.

(10)

Pr

o

blem

Form

ula

tion Pada tahap ini dilakukan perumusan masalah terkait dengan isu-isu yang berkembang mengenai proses perencanaan pembangunan. Susta ina bility Indica

tors setelah diketahui beberapa permasalahan, diperlukan indicator-indikator keberlanjutan untuk mengukur atu mengetahui apakah permasalahan tersebut memiliki dampak yang besar terhadap perencanaan ke depannya Im pa ct Ass ess m

ent dilakukan penilaian

dampak lebih lanjut dari permasalahan tersebut. Seberapa jauh dampak yang akan ditimbulkan oleh permasalahan tersebut terhadap keberlanjutan perencanaan. Crit ical T resholds Ambang batas dari gagasan pembangunan mengacu pada penilaian jika di bawah ambang batas maka fenomena cenderung akan dibatalkan tetapi jika di atas ambang batas maka cenderung tumbuh secara eksponensial. Ev a lua

tion penentuan dari penilaian yang sudah ada sehingga tahap dimana penilaian sebuah perencanaan pembangunan tersebut layak atau tidak, berhasil atau tidak dan bermanfaat atau tidak. Tahap inilah sebagai penentunya dan sebagai kesimpulan dari tahapan evaluasi.

(11)

Critical tresholds

Ambang batas dari gagasan pembangunan mengacu pada penilaian jika di

bawah ambang batas maka fenomena cenderung akan dibatalkan tetapi

jika di atas ambang batas maka cenderung tumbuh secara eksponensial.

Critical treshold value atau penilaian ambang batas dapat dilakukan

dengan

• Nilai numerik normatif indikator keberlanjutan

• Berasal dari konsep "ruang lingkungan pemanfaatan", beban kritis,

daya dukung, kelestarian hasil, dan sebagainya

• Ini mungkin terjadi bahwa CTV kabur di alam, sehingga kemudian

metode penilaian kabur harus digunakan

(12)

EVALUATION

Tahap paling akhir pada tahapan evaluasi skenario pembangunan. Penentuan dari langkah awal mulai dari problem formulation, sustainability indicators, impact assesment, critical tresholds dan evaluation. Tahap ini merupakan tahap

penentuan dari penilaian yang sudah ada sehingga tahap dimana penilaian sebuah perencanaan pembangunan tersebut layak atau tidak, berhasil atau tidak dan

bermanfaat atau tidak. Tahap inilah sebagai penentunya dan sebagai kesimpulan dari tahapan evaluasi.

(13)

Dari evaluasi yang dilakukan akan menimbulkan sebuah perencanaan

yang dinamis yaitu dengan Konsep Perencanaan Dinamis mengakui

bahwa:

1. lingkungan perkotaan dan pedesaan senantiasa berkembang

sistem,

2. evolusi adalah produk dari interaksi komponen beragam,

3. interaksi komponen didorong oleh stakeholder aktif,

4. konsekuensi dari evolusi yang dialami oleh para pemangku

kepentingan penerima,

5. perencanaan harus memahami total gambar dan menggabungkan

peran tertentu dari semua pemangku kepentingan untuk berhasil

mengarahkan jalannya peristiwa,

6. lahan adalah penting tetapi bukan satu-satunya atau bahkan utama

sumber daya untuk pelaksanaan rencana.

(14)

• Patton dan Savicky dalam Nugroho (2004:84) menjelaskan bahwa, “Analisa

kebijakan adalah tindakan yang diperlukan untuk dibuatnya sebuah

kebijakan, baik kebijakan yang baru sama sekali, atau kebijakan yang baru

sebagai konsekuensi dari kebijakan yang sudah ada.”

Dunn dalam Darwin (2003:34) mengemukakan prosedur umum tersebut :

1. Peliputan (deskripsi), memungkinkan kita menghasilkan informasi

mengenai sebab dan akibat kebijaksanaan di masa lalu;

• 2.

Peramalan (prediksi), memungkinkan kita menghasilkan informasi

mengenai akibat kebijaksanaan di masa mendatang;

3. Evaluasi (evaluasi), adalah pembuatan informasi mengenai nilai

atau harga dari kebijaksanaan di masa lalu dan di masa mendatang;

• 4.

Rekomendasi (preskripsi), memungkinkan kita menghasilkan informasi

mengenai kemungkinan bahwa arah tindakan di masa mendatang akan

(15)

Analisis kebijakan publik berdasarkan kajian kebijakannya

dapat dibedakan antara

analisis kebijakan sebelum adanya

kebijakan publik tertentu

dan

sesudah adanya kebijakan

publik tertentu.

• Analisis kebijakan sebelum adanya kebijakan publik berpijak pada

permasalahan publik semata sehingga hasilnya benar-benar sebuah

rekomendasi kebijakan publik yang baru.

• Keduanya baik analisis kebijakan sebelum maupun sesudah adanya

kebijakan mempunyai tujuan yang sama yakni memberikan rekomendasi

kebijakan kepada penentu kebijakan agar didapat kebijakan yang lebih

berkualitas

(16)

A.K.Prospektif

• alat untuk mensintesakan informasi untuk dipakai dalam merumuskan alternatif dan preferensi kebijakan dalam

pengambilan keputusan kebijakanPrediktif : analisis kebijakan yang

memproyeksikan masa depan dinyatakan dari hasil adaptasi alternatif khusus • Preskriptif : analisis yang

merekomendasikan

kegiatan- kegiatan karena akan membawa suatu hasil khusus

• .

A.K. Deskriptif

• Analisis historis dari kebijakan terdahulu atau evaluasi suatu kebijakan baru saat

diimplementasikan • Analisis Kebijakan

Retrospektif : sebagai

penciptaan dan transformasi informasi sesudah aksi

kebijakan dilakukan

• Evalluatif : menghubungkan dgn evaluasi program

A.K. yang Terintegrasi

• bentuk analisis yang mengkombinasikan gaya operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada penciptaan dan

transformasi informasi sebelum dan sesudah

tindakan kebijakan diambil.

(17)

PERENCANAAN KEBIJAKAN

PERENCANAAN KOMPREHENSIF

RUANG

LINGKUP

(Scope)

ditujukan pada masalah tentang transportasi seperti pengaturan lalu lintas, undang-undang kebijakan transportasi

mencakup semua aspek dan sektor yang ada di dalam wilayah studi, semua aspek tersebut

dipertimbangkan dan direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan isu strategis yang sedang berlangsung.

PRODUK

Memorandum, kertas kerja,

rancangan UU

Pengembangan satu rencana

KLIEN

Walikota, pegawai

pemerintah, pejabat, firma

Pihak yang berhubungan dengan

kepentingan umum

WAKTU

Jangka pendek

jangka panjang (≥20 th)

(18)

Mendefinisikan Masalah

Memperoleh Seperangkat Standar

Pengukuran

Mencari Dua atau Lebih Alternatif Pemecahan Masalah Evaluasi Setiap Kebijakan Sebelum Digunakan Prinsip Pemantauan dan Evaluasi Program Setelah Diterapkan

Merumuskan masalah dengan melihat isu-isu yang sedang

berkembang

dibutuhkan beberapa standar berupa kriteria-kriteria yang dapat dikuantitatifkan.

alternative pemecahan masalah, dapat digunakan seadanya kemudian dapat dimodiifkasi untuk melengkapi kekurangan dari alternative tersebut. Sehingga bisa dijadikan sebagai pemecahan masalah yang baru.

dilakukan proses evaluasi untuk

meramal/memproyeksikan serta

membandingkan kebijakan tersebut dengan hasil dari implementasi kebijakan dari program-program di masa lalu

suatu kebijakan harus memiliki nilai yang mendasari tujuan dan sasaran dari alternative yang dipilih sebagai pemecahan masalah

dilakukan pemantauan dan evaluasi program agar diketahui apakah program tersebut berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah dibuat.

(19)

Studi kasus :

“Analisis Kebijakan Perubahan Tata Ruang Kota Kabupaten Jember Kaitannya

Dengan Model Perencanaan Kota Masa Depan “ (Studi Kasus Kawasan Alun-alun)

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak kebijakan perubahan tata ruang kota kawasan alun-alun kota Kabupaten Jember, mendeskripsikan pandangan para ahli terkait dampak kebijakan perubahan tata ruang kota kawasan alun-alun kota Kabupaten Jember ditinjau dari aspek ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan, dan menganalisis bentuk/konsep perencanaan tata ruang kota masa depan dalam persepsi para ahli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Analisis Deskriptif dan Analitik Hirarki Proses (AHP). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; melalui analisis deskriptif yang dilakukan, diperoleh gambaran dampak yang cenderung positif dengan adanya kebijakan perubahan tata ruang alun-alun. Namun, terdapat beberapa dampak negatif diantaranya adalah penataan alun-alun menyebabkan jumlah PKL yang semakin berkurang, kenyamanan yang dirasakan pengunjung berkurang, dan tingkat densitas/penyerapan air permukaan yang semakin rendah akibat pemakaian lantai beton di sekitar kawasan alun-alun.

(20)

Melalui pendekatan metode Analitik Hirarki Proses (AHP), diperoleh skala prioritas dampak kebijakan perubahan tata ruang kawasan alun-alun berturut turut adalah aspek lingkungan (0.33), sosial (0.28), ekonomi (0.26), dan politik (0.13); pada aspek lingkungan, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep estetika/keindahan; pada aspek sosial, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep fungsi rekreasi; pada aspek ekonomi, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep penciptaan kesempatan kerja; pada aspek politik, diperoleh skala prioritas dampak adalah konsep reputasi pemimpin.

REVIEW

Hasil evaluasi kebijakan dengan metode analisis deskriptif dan AHP menunjukkan bahwa kebijakan yang dilakukan masih banyak yang harus

dibenahi, sehingga masih diperlukan adanya kebijakan baru yang lebih baik.

Selain itu diperoleh konsep perencanaan yang paling efektif untuk dilaksanakan di kawasan alun-alun kota kabupaten Jember di masa depan, yaitu participatory planning.

(21)

1

• Evaluasi perencanaan dapat digunakan untuk mendefiniskan masalah, memperoleh seperangkat standar pengukuran dan memberikan dua atau lebih alternatif pemecahan masalah baik itu yang telah ada dan dapat digunakan sebagaimana adanya atau

dimodifikasi maupun dengan pemecahan baru

2

• Evaluasi Perencanaan dapat berfungsi sebagai evaluasi setiap kebijakan sebelum digunakan, bisa digunakan untuk peramalan atau perbandingan

3

• Prinsip Evaluasi Perencanaan : Kesimpulan jelas, Teknik akurat, Kriteria yg kuantitatif atau kualitatif sama-sama cocok untuk penyempurnaan evaluasi, Arahkan analisis & klien pada suatu keputusan, Program dipantau & dievaluasi setelah diterapkan

4

• Evaluasi Perencanaan dapat digunakan untuk membantu menentukan komponen– komponen penting dalam mengungkap masalah dan membantu membuat keputusan akhir dengan hasil paling efektif & diinginkan sesuai perkiraan

(22)

Sekian

&

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan keberadaan residu TBA pada urin sapi siap potong yang diimpor dari Australia.. Hasil uji disajikan dalam

Oleh sebab itu di samping model pembelajaran yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana (Surapranata,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 320 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,

Proses ekternalisasi akan mengalami perbedaan pemaknaan atas kepercayaan masyarakat sesuai dengan individu yang mengkonstruksi pemahaman tersebut, yang kemudian akan

zeamais dalam populasi kurang lebih 200 ekor imago dimasukkan dalam wadah plastik yang berisi biji jagung selama satu minggu untuk meletakkan telur, kemudian serangga

[r]

Oleh karenanya perlu di konstruk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang merangsang siswa untuk belajar mandiri, lebih aktif, dan kreatif. LKS yang memungkinkan adalah

!ecara umum" kosmopolitanisme dapat diartikan sebagai kesetaraan nilai moral pada !ecara umum" kosmopolitanisme dapat diartikan sebagai kesetaraan nilai moral pada