• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mutu Pelayanan Kebidanan Bentuk Lisensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mutu Pelayanan Kebidanan Bentuk Lisensi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dua dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut, tujuan akhirnya adlah kebidanan. Dari dua dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut, tujuan akhirnya adlah kepuasaan pasien yang dilayani oleh bidan.

kepuasaan pasien yang dilayani oleh bidan.

Tiap profesi pelayanan kesehatan dalam menjalankan tugasnya di suatu institusi Tiap profesi pelayanan kesehatan dalam menjalankan tugasnya di suatu institusi

mempunyai batas jelas wewenangnya yang telah disetujui oleh antar profesi dan merupakan mempunyai batas jelas wewenangnya yang telah disetujui oleh antar profesi dan merupakan daftar wewenang yang sudah tertulis.

daftar wewenang yang sudah tertulis.

Bidan s ebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus Bidan s ebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus memberikan pelayanan yang terbaik demi

memberikan pelayanan yang terbaik demi mendukung program pemerintah untukmendukung program pemerintah untuk  pembangunan dalam negri, salah satunya dalam aspek kesehatan.

 pembangunan dalam negri, salah satunya dalam aspek kesehatan.

1. UU o. !" Tahun 1##! Tentang $esehatan 1. UU o. !" Tahun 1##! Tentang $esehatan

Tuju

Tujuan an dari dari pembangunan pembangunan kesehatan kesehatan adalah adalah meningkatkan meningkatkan kesadaran, kesadaran, kemauan kemauan dandan kemampuan hidaup sehat bagi setiap warga negara indonesiamelalaui upaya promotif, kemampuan hidaup sehat bagi setiap warga negara indonesiamelalaui upaya promotif,  pre%entif, kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia y  pre%entif, kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia yangang  berkualitas.dengan adanya arus globalisasi salah satu focus utama agar mampu mempuny  berkualitas.dengan adanya arus globalisasi salah satu focus utama agar mampu mempunyaiai

daya saing adalah bagaiamana peningkatan kualitas sumber daya manusia. $ualitas sumber daya saing adalah bagaiamana peningkatan kualitas sumber daya manusia. $ualitas sumber daya manusia dibentuk sejak janin didalam kandugan, masa kelahiran dan masa bayi serta daya manusia dibentuk sejak janin didalam kandugan, masa kelahiran dan masa bayi serta masa tumbuh kembang balita. &any asumber daya manusia yang berkualitas, yang memiliki masa tumbuh kembang balita. &any asumber daya manusia yang berkualitas, yang memiliki  pengetahuan dankemampuan sehingg

 pengetahuan dankemampuan sehingga mampu sur%i%e dan mampu mengantisipasi perubahana mampu sur%i%e dan mampu mengantisipasi perubahan serta mampu bersaing.

serta mampu bersaing.

!. Bidan erat hubungannya dengan penyiapan sumber daya

!. Bidan erat hubungannya dengan penyiapan sumber daya manusia.manusia.

$arena pelayanan bidan meliputi kesehatan reproduksi wanita, sejak remaja, masa $arena pelayanan bidan meliputi kesehatan reproduksi wanita, sejak remaja, masa calon pengantin, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, periode inter%al, masa

calon pengantin, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, periode inter%al, masa klimakterium dan menoupause serta memantau tumbuh kembang balita serta anak pra klimakterium dan menoupause serta memantau tumbuh kembang balita serta anak pra sekolah.

▸ Baca selengkapnya: berikut bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep tindakan, kecuali

(2)

". 'isi pembangunan kesehatan indonesia sehat !(1( adalah derajat kesehatan yang optimal dengan strategi) paradigma sehat, profesionlisme, *+$M dan desentralisasi.

1.1.Tujuan

• Untuk mengetahui pengertian dari lisensi • Untuk mengetahui tujuan lisensi

• gar lebih memahami tentang mutu pelayanan kebidanan

(3)

PEMBAHASAN

+elayanan kebidanan bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan setiap  pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk dan diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. $ode etik dan standar pelayanan profesi, pada dasarnya merupakan kesepakatan di antara kalangan profesi sehingga wajib digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan setiap kegiatan profesi.

Dimensi kepuasan pasien dapat dibedakan menjadi dua macam)

+ertama, kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan  profesi kebidanan. $epuasan tersebut pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan  pasien mengenai hubungan bidan dengan pasien, kenyamanan pelayanan, kebebasan melakukan pemulihan, pengetahuan dan kompetensi scientific knowledge dan technical skill/ serta efekti%itas pelayanan.

$edua, kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan.

0uatu pelayanan dikatakan bermutu jika penerapan semua persyaratan pelauanan kebidanan dapat memuaskan pasien. Ukuran pelayanan kebidanan yang bermutu adalah ketersediaan pelayanan kebidanan acailable/, kewajaran pelayanan kebidanan appropriate/, kesinambungan pelayanan kebidanan continue/, penerimaan jasa pelayanan kebidanan acceptable/, keterjangkauan pelayanan kebidanan affordable/, efisiensi pelayanan kebidanan efficient/, dan mutu pelayanan kebidanan uality/. Mutu pelayanan kebidanan  berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan. Tujuan akhir kedua dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut adalah kepuasan pasien yang dilayani bidan.

(4)

2isensi dalam pengertian umum dapat diartikan memberi i3in. +emberian lisensi dapat dilakukan jika ada pihak yang memberi lisensi dan pihak yang menerima lisensi, hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian i3in dari pemilik barang4jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan. wikipedia/.

2isensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang

 berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang teregistrasi untuk pelayanan mandiri. 2isensi adalah pemberian ijin praktek  sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan.5B5/.

2.2 Tujuan umum

Melindungi masyarakat dan pelayanan profesi.

2.3 Tujuan khuu

a. Memberikan kejelasan batas wewenang.  b. Menetapkan sarana dan prasarana.

c. Meyakinkan klien

2.! Lieni "#nel#r

Dalam dunia profesi, kemampuan seseorang tenaga profesi atau lembaga yang  bersangkut paut dengan profesi diuji dan kepadanya diberikan tanda bukti bahwa yang  bersangkutan benar-benar diyakini dan dapat diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas dalam bidang profesi. 6leh karena itu, untuk mencapai standar mutu konselor dan  perlindungan profesi diperlukan konselor yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi sesuai dengan kewenangan serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkannya diperlukan pengakuan terhadap kompetensi untuk  melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi dan ijin melaksanakan tugas sebagai konselor atau lisensi konselor .

2isensi merupakan ijin yang diberikan oleh lembaga pemerintah atau lembaga lisensi kepada indi%idu untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah dibuktikan bahwa indi%idu yang  bersangkutan memenuhi persyaratan kompetensi sehingga keamanan, kesejahteraan, atau

kesehatan masyarakat terlindungi 0himberg,1#78/. Di merika 0erikat, undang-undang lisensi diberlakukan pada akhir tahun17((-an, diawali oleh profesi kesehatan dokter, dokter  gigi, farmasi/. +ada saat itu, masyarakat mulai cemas karena siapapun boleh berpraktik dalam

(5)

 bidang tersebut, tanpa persyaratan pendidikan atau pelatihan tertentu. +ara profesi terkait,  bersama-sama dengan masyarakat, kemudian memperjuangkan peraturan perundangan lisensi sehingga memungkinkan aparat keamanan mencegah indi%idu yang tidak berkualifikasi untuk berpraktik. Dengan demikian lisensi berfungsi ganda, kecuali untuk penjaminan mutu  juga untuk proteksi profesi.

Di beberapa negara, lisensi pendidik diselenggarakan oleh pemerintah, dalam hal ini departemen pendidikan. Di negara bagian ew *ersey, penyelenggaraan lisensi ditangani oleh The Office of Licencing and Academics Credentials (OLAC). Untuk dapat memperoleh lisensi, seseorang harus memiliki ija3ah dari program pendidikan tenaga kependidikan  perguruan tinggi terakreditasi di negara bagian tersebut dan lulus uji kompetensi. $erjasama

antara 629 dengan perguruan tinggi terakreditasi sangat erat, sehingga lembaga ini menunjuk perguruan tinggi terakreditasi untuk menyelenggarakan mata kuliah tertentu yang mendukung proses lisensi. Untuk mendapat lisensi pendidik di negara bagian ew *ersey, kecuali tes kemampuan umum, pendidik juga harus menempuh tes khusus berkaitan dengan substansi yang ditangani, misalnya guru matematika tentang matematika, kepala sekolah tentang pengelolaan sekolah, konselor tentang konseling. Di negara ri3ona para pemohon harus menempuh dua jenis tes yaitu Professional Knowledge dan Subject Knowledge dari the  Arizona ducator Proficienc! Assessment , sedangkan administrator harus menempuh the  Arizona Administrator Proficienc! Test .

Dalam mengkaji lisensi konselor dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut)

1/ pakah yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan dan menjamin kualitas konselor sehingga lulusannya dapat lebih berkualitas:

!/ pakah yang harus dilakukan pemerintah untuk melindungi konselor 5ndonesia karena  persaingan dengan konselor asing luar negeri/ yang masuk ke 5ndonesia:

"/ pakah yang harus dilakukan pemerintah agar konselor 5ndonesia mampu bertindak  sebagai konselor yang dinamis dan bukan statis terhadap perubahan jaman: Untuk menjawab  permasalahan tersebut perlu segera dirumuskan program lisensi konselor.

&al ini sesuai dengan amanat Undang-Undang omor !( tahun !((" tentang 0istem +endidikan asional Bab 5; pasal "< tentang 0tandar asional pendidikan yang menyatakan  bahwa tenaga kependidikan harus memenuhi standar nasional, sebagai penjaminan dan  pengendalian mutu pendidikan.

(6)

2.$. Tujuan Pr#gram Lieni "#nel#r Untuk Men%a&ai'

1/  Penjaminan mutu "onseling . +rofesi konseling merupakan proses layanan publik, artinya setiap warganegara berhak memperolehnya. $onseling diperuntukan bagi semua indi%idu yang sedang berkembang tanpa memandang usia,sekolah, suku,bangsa, jenis kelamin,agama,dsb. 6rang tua harus mendapat jaminan bahwa anak-anaknya memperoleh  pelayanan konseling sebagai bagian dari pendidikan yang bermutu oleh konselor, yang secara

khusus mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan.

#) Perlindungan $rofesi "onselor . +rofesi konselor perlu dilindungi dengan "e"uatan hu"um untu" menghindar"an $ra"ti" oleh $iha" !ang tida" berha"%

"/  Pening"atan Profesi "onselor . +rofesi konseling perlu ditegakkan, konselor harus selalu meningkatkan diri melalui berbagai kegiatan profesional, dan peningkatan itu harus dapat die%aluasi secara obyektif.

2.(. Man)aat Lieni

1/  &agi Konselor% 2isensi bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kinerja, memberikan kemungkinan mengikuti perkembangan 5+T=$ yang mutakhir, melindungi profesinya sebagai konselor serta meningkatkan penghargaan dan kepercayaan dari masyarakat.

!/  &agi Lembaga Pendidi"an Tenaga Ke$endidi"an (LPTK)% Memudahkan 2+T$  menetapkan rele%ansi dan mutu programnya serta mengendalikan mutu pendidikan konseling sesuai standar nasional sebagai bentuk akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan  pendidikan.

') &agi Pemerintah% kan lebih mudah menetapkan penghargaan kepada konselor karena standar kinerja konselor dapat diketahui secara transparan dan sistematik untuk pencapaian standar nasional%

>/  &agi as!ara"at% Dengan adanya lisensi kepentingan orang tua dan masyarakat dapat terlindungi selain itu masyarakat memperoleh jaminan bahwa mutu pelayanan konseling sebagai bagian program pendidikan yang diikuti oleh anak-anaknya memenuhi standar  nasional sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan standar tersebut.

2isensi konselor diharapkan berlaku untuk rentang waktu tertentu, baik bagi yang tidak  langsung memparktekannya di dunia profesi maupun yang langsung berpraktek. Bagi konselor yang berlisensi tetapi tidak mempratekannya, masa sberlakunya lebih pendek dari yang berpraktek. Maksudnya, agar keterampilan dan kompetensi profesi konseling dapat tetap terjaga dan kelayakannya dapat tetap dipertanggungjawabkan. Bagi konselor berlisensi dan bekerja pada profesinya, yang masa berlakunya lisensi berakhir, diwajibkan untuk 

(7)

memperbaharui lisensinya kembali untuk memenuhi tuntutan perkembangan 3aman sesuai dengan standar kompetensi mutakhir kompetensi konselor.

+ada dasarnya yang menjadi sasaran penyelenggaraan lisensi konselor adalah semua konselor atau yang ingin memilih karir sebagai konselor di seluruh wilayah egara $esatuan ?epublik 5ndonesia, baik sebagai @5 maupun @. Tujuannya untuk menjamin mutu layanan konselor, sehingga standar nasional pendidikan dapat dipertahankan, dan bahkan ditingkatkan. Uji kompetensi dalam proses lisensi dapat dilaksanakan, secara kon%ensional paper and pencil tests/ dan4atau secara audit kompetensi  $ortofolio $erformance based  assessment atau authentic assessment /.

2.*. Maa Berlaku

0uatu tanda bukti sertifikasi, akreditasi, dan lisensi hanya berlaku untuk kurun waktu tertentu, hal ini berarti bahwa tanda bukti tersebut setiap kali harus diperbaharui. Tuntutan untuk diperbaharuinya bukti kemampuan ini mengarah kepada penyegaran dan peningkatan kemampuan tenaga profesi yang sekaligus menjaga dan meningkatkan keprofesian profesi yang dimaksud.

Dengan cara demikian, belajar sepanjang hayat lifelong learning / bagi tenaga profesi dapat terus-menerus dirangsang, yang semuanya itu seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang konseling.

Untuk penilaian kembali kemampuan tenaga profesi konselor perlu diperhatikan dua hal  pokok berikut)

1/ sesmen dan pertimbangan ulang dilakukan untuk memperoleh tanda bukti sertifikasi, akreditasi, dan lisensi yang baru. sesmen dan pertimbangan ulang ini terfokus kepada data tentang perkembangan dan peningkatan kemampuan tenaga profesi konseling yang  bersangkutan, seperti peningkatan kualifikasi pendidikan, penelitian dan akses kepada jurnal  profesi, kegiatan kreatif dan dinamis dalam profesi, kegiatan kolaboratif profesi, partisipasi

aktif dalam organisasi profesi, dan ketaatan kepada kode etik profesi.

!/ Masa berlakunya suatu tanda bukti sertifikasi, akreditasi, dan lisensi serta cara memperolehnya kembali diatur oleh pihak berwenang bersama organisasi profesi. Untuk itu dibentuk lembaga yang representatif dan kuat.

6toritas yang dapat melakukan kegiatan sertifikasi, akreditasi, dan lisensi adalah sesuai dengan arah dan sifat kemampuan dan kewenangan yang melekat pada sertifikasi, akreditasi, dan lisensi itu.

(8)

0esuai dengan arah dan sifat substansi yang dimaksudkan itu otoritas yang mungkin adalah) 1/ Departemen +endidkan asional beserta perangkat struktur organisasinya.

!/ 2embaga +endidikan Tenaga $ependidikan 2+T$/ dan 2embaga 0ertifikasi yang terakreditasi.

"/ 6rganisasi4 asosiasi profesi konseling B$5/. >/ Tim yang diberi kewenangan khusus +engakuan secara formal atas kompetensi yang dimiliki oleh seseorang yang dinyatakan lulus uji kompetensi dan diijinkan untuk menjalankan praktik adalah sertifikat kompetensi dan lisensi. +emegang sertifikat kompetensi dan lisensi memiliki kewenangan dan diijinkan untuk melakukan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat kompetensi dan lisensi yang dimilikinya. +engakuan masyarakat terhadap kompetensi yang dimiliki oleh pemegang sertifikat kompetensi dan lisensi, diberikan berdasarkan unjuk kerja nyata di lapangan yang manfaatnya dapat diamati dan diukur oleh masyarakat pengguna.

2.+. ,#nt#h Lieni

•  *jin praktik perawat diberikan oleh Dinas $esehatan $abupaten4$ota •  Lisensi +raktik $ebidanan tau 05+B 0urat *jin +raktik Bidan

plikasi 2isensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk 0l+B 0urat 5jin +raktik Bidan/. 05+B adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Depkes ?5 kepada tenaga  bidan yang menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki 05+B, yang diperoleh dengan cara mengajukan  permohonan kepada $epa1a Dinas $esehatan $abupaten atau $ota setempat dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut) fotokopi 05B yang masih berlaku, fotokopi ijasah  bidan, surat persetujuan atasan, surat keterangan sehat dari dokter, rekomendasi dari organisasi profesi, pas foto. ?ekomendasi yang diberikan organisasi profesi setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian kemampuan keilmuan dan keter ampilan, kepatuhan terhadap kode etik serta kesanggupan melakukan praktik bidan.

Bentuk penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan inilah yang diaplikasikan dengan rencana diselenggarakannya Uji $ompetensi bagi bidan yang mengurus 05+B atau lisensi. Meskipun Uji $ompetensi sekarang ini baru pada tahap uji coba di beberapa wilayah, namun terdapat beberapa propinsi yang menerapkan kebijaksanaan daerah untuk   penyelenggaraan uji kompetensi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bidan,

misalnya +ropinsi *awa Tengah, Aogyakarta dan beberapa propinsi lainnya, dengan menempatkan uji kompetensi pada tahap pengajuan 05B. Uji kompetensi sedang dalam

(9)

 pembahasan termasuk mengenai bagaimana dasar hukumnya. Dengan diselenggarakannya uji kompetensi diharapkan bahwa bidan yang menyelenggarakan praktik kebidanan adalah bidan yang benar-benar kompeten. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas  pelayanan kebidanan, mengurangi medical error atau malpraktik dalam tujuan utama untuk 

menurunkan angka kematian ibu dan anak. Dalam rancangan uji kompetensi apabila bidan tidak lulus uji kompetensi, maka bidan tersebut menjadi binaan 5katan Bidan 5ndonesia 5B5/ setempat. Materi uji kompetensi sesuai # area kompetensi dalam standar profesi bidan 5ndonesia. amun demikian uji kompetensi belum di bakukan dengan suatu dasar hukum, sehingga baru pada tahap draft atau rancangan.

Menurut $epmenkes o. #((4Menkes40$4'554!((! 05+B berlaku sepanjang 05B  belum habis masa berlakunya dan dan dapat diperbaharui kembali. Bentuk permohonan 05+B

dapat dilihat pada lampiran.

0ekalipun standarisasi telah terpenuhi, bukan lalu berarti mutu pelayanan kesehatan selalu dapat dipertanggung jawabkan. Untuk mencegah pelayanan kesehatan yang tidak   bermutu, standarisasi perlu diikuti dengan peri3inan yang la3imnya ditinjau secara berkala.

53in menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang memenuhi persyaratan. 2isensi adalah proses administasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwewenang berupa surat i3in praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Tujuan lisensi adalah sebagai berikut)

2isensi peri3inan/ pada tenaga kesehatan ini juga tercantum pada peraturan  pemerintah ?epublik 5ndonesia omor "! tahun 1## Bab 555 +asal >.

a. Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya kesehatan yang bersangkutan memiliki ijin dari Menteri.

 b. Dikecualikan dari pemilikan ijin sebagaimana dimaksud dalam ayat 1/ bagi tenaga kesehatan masyarakat.

(10)

Bentuk penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan inilah yang diaplikasikan dengan rencana diselenggarakannya Uji $ompetensi bagi bidan yang mengurus 05+B atau lisensi. Meskipun Uji $ompetensi sekarang ini baru pada tahap uji coba dibeberapa wilayah, sehingga ,memang belum dibakukan.

05+B berlaku sepanjang 05B belum habis masa berlakunya dan dapat diperbaharui kembali.  . 0yarat 2isensi

1/ Cotokopi 05B yang masih berlaku !/ Cotokopi ijasah bidan

"/ 0urat keterangan sehat

>/ ?ekomendasi dari organisasi profesi

(11)

BAB III

PENUTUP

"eim&ulan

0ekalipun standarisasi telah terpenuhi, bukan lalu berarti mutu pelayanan kesehatan selalu dapat dipertanggung jawabkan. Untuk mencegah pelayanan kesehatan yang tidak  bermutu, standarisasi perlu diikuti dengan peri3inan yang la3imnya ditinjau secara berkala.

53in menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang memenuhi persyaratan. 2isensi adalah proses administasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwewenang berupa surat i3in praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri.

Saran

Diharapkan dengan mempelajari makalah ini kita sebagai tenaga kesahatan akan lebih memahami dan berperan aktif dalam program pembinaan peran serta masyarakat sehinga tujuan yang diinginkan bias teraplikasikan.

(12)

DA-TA PUSTA"A

&idayat sri.!((#. Catatan Kuliah+ KO,SP K&*-A,A, . Aogyakarta)Mitra 9endekia +ress Aogyakarta.

$usumawati 0itia.!(1(.ling"u$ $ra"te" "ebidanandiakses melalui www.blogspot.com  pada tanggal !< 0eptember !(1" pada pukul 11."( @5T/.

0oepardan, 0uryani. !((7. Konse$ Kebidanan. *akarta) =E9.

Referensi

Dokumen terkait

Scene Mulai Main Memilih tombol Menu Sistem akan berpindah scene ke scene Menu Sukses, output sesuai yang diha- rapkan, scene akan berpindah ke scene Menu Scene Mulai Main

Hasil menunjukkan pola hubungan IHSG dengan faktor makroekonominya di BEI menggunakan pendugaan parameter copula dengan pendekatn tau kendall dengan hasil fitting log-likelihood

Dalam mata kuliah profesi kependidikan mahasiswa diajarkan untuk menguasai kode etik keguruan, dan bersikap sebagai seorang guru yang menguasai kompetensi dasar

NO NO.TILANG NAMA TERDAKWA / TERPIDANA ALAMAT TERDAKWA / TERPIDANA PASAL YANG DILANGGA BARANG BUKTI VERSTEK DENDA Rp, SUBSIDER BIAYA PERKARA

Melihat adanya langkah yang dilakukan tersebut, pihak KSU BMT Robbani berharap dapat mengetahui sisi keuangan calon anggota dengan menilai seberapa besar modal

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi belajar

Dalam Kurikulum 2006 dinyatakan bahwa untuk semuamata pelajaran sains, salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran sainsadalah

[r]