• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelahiran Yesus Solusi dalam Kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kelahiran Yesus Solusi dalam Kehidupan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kelahiran Yesus Solusi dalam

Kehidupan

Pendeta Sri Harlina Malau, Senin (15/1) dalam khotbah Ibadah Natal 2017 Keluarga Besar Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyampaikan, bahwa kelahiran Yesus merupakan solusi di dalam kehidupan. Menurutnya dalam kehidupan masih banyak perseteruan, pertikaian dan perpecahan. Padahal perbedaan adalah kekayaan tuhan yang diaugerahkan kepada umat-Nya untuk saling melengkapi dan memperkaya, sehingga manusia menjadi sempurna.

Bertajuk “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu,” Kolose 3:15a, pendeta mengatakan bahwa umat Kristiani diajak untuk memiliki kebenaran Kristus yakni firman Allah yang hadir dalam kehidupan manusia.

“Kalau manusia masih membawa kebiasaan lamanya (yang buruk) itu sama artinya dia belum sepenuhnya menyambut Kristus yang hadir dalam hatinya,” terangnya.

Ibadah natal keluarga besar ITN Malang diikuti oleh seluruh umat Kristiani mulai dari karyawan, dosen dan mahasiswa serta perwakilan P2PUTN. Sedangkan dalam perayaan natal turut diundang semua civitas akademika untuk bersilaturahmi dan kekeluargaan dalam suka cita natal.

Sedangkan Ketua Panitia Natal Ir. Breeze Maringka, MSA., menyampaikan dalam sambutan perayaan natal agar semua umat kembali pada tema perayaan natal yakni hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu.

Ketua panitia mengatakan, sudah menjadi tradisi tiap tahun selepas perayaan natal ITN Malang akan mengadakan bakti sosial ke panti asuhan dan panti werdha. Baksos ini merupakan perwujudan suka cita menebar cinta kasih kepada sesama.

(2)

“Tahun kemarin kami mengadakan baksos di Blitar, mungkin tahun ini kami akan mengadakan di area Malang. Panitia akan memutuskan setelah perayaan (natal) ini usai,” terangnya kepada humas ITN Malang setelah acara perayaan natal usai. (mer/humas)

Kedatangan Wakil Menteri, ITN

Malang Berpeluang Kerjasama

dengan Timor Leste

Kedatangan Arq. Abraao Gabriel dos Santos Oliveira Wakil Menteri Perumahan, Tata Kota dan Lingkungan Timor Leste ke ITN Malang awal bulan Januari 2017 lalu membuka peluang kerjasama diantara kedua belah pihak.

Disambut langsung oleh Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., penjajakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Timor Leste menyangkut tata ruang wilayah, penataan pemukiman dan penataan lingkungan.

“Kami perlu dukungan salah satu perguruan tinggi yang terpercaya. Makanya saya langsung mengontak ITN Malang sebagai awal komunikasi,” ungkap Abraao biasa disapa.

Wakil Menteri sekaligus alumni Arsitektur ITN Malang angkatan 93 ini mengungkapkan rasa terimaksihnya karena keinginanya menggandeng ITN Malang disambut dengan tangan terbuka oleh rektor. Dalam pertemuan tersebut Abraao membeberkan kemajuan masyarakat Timor Leste yang tentu saja diiringi oleh kebutuhan akan pembangunan.

(3)

”Sesuai data survei pertumbuhan penduduk tahun 2014 di Timor Leste membutuhkan sekitar 2.000 unit rumah. Kami berupaya membantu masyarakat berpendapatan rendah untuk memiliki rumah sendiri. Pembangunan perumahan ini harus diatur dengan baik agar kelak tidak menimbulkan masalah,” terangnya.

Maka menurutnya perlu sekali pemerintah memperhatikan secara khusus tata kota, mulai dari masalah sampah, pencemaran, lingkungan dan lainnya. “Kami tidak bisa seenaknya membangun tapi nanti di belakang menjadi sebuah masalah,” ulangnya.

Sebagai langkah awal Abraao berencana secepatnya akan mendatangkan tim khusus untuk membahas langkah kerjasama dengan ITN Malang. Ia sendiri berencana ikut hadir pada saat pertemuan tersebut.

Turnamen Rector Cup ITN

Malang Ajang Pencarian Bibit

Unggul

Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., mengucapkan selamat kepada tim pemenang turnamen Rector Cup ITN Malang 2017. Rektor sendiri menyerahkan langsung trofi piala tetap dan piala bergilir rector cup kepada pemenang mulai dari tingkat SD, SLTP dan SLTA di Kampus II ITN Malang, Minggu (14/1).

SD Negeri Panggungrejo 04 Kepanjen berhasil memenagkan turnamen tingkat sekolah dasar, sedangkan tingkat SLTP diraih oleh SMP Negeri 18 Malang serta SMA Negeri 1 Turen memboyong juara tingkat SLTA. Untuk top score masing-masing tingkat sekolah diraih oleh, Arda dari SD Negeri Panggungrejo 04

(4)

Kepanjen, Arif Putra dari SMP Negeri 18 Malang dan Alfian dari SMA Negeri Kejayan Pasuruan.

Rektor berharap penyelenggaraan kali pertama ini sebagai ajang pencarian bibit-bibit unggul mulai dari tingkat pelajar. “Bibit-bibit unggul dari sepak bola inilah yang nanti akan mencetak juara. Ini juga sebagai upaya mengenalkan ITN kepada siswa, yang mana ITN sendiri juga mempunyai lapangan sepak bola serta UKM sepak bola,” ujar rektor seusai penyerahan piala.

Meskipun ITN Malang merupakan kampus berbasis teknik, menurut rektor ITN berupaya mendukung dan berusaha mencari inovasi penyaluran bakat dan minat dalam sepak bola agar pelajar terhindar dari pengaruh penyalahgunaan narkoba. Untuk itulah sebagai reward atas gelaran rector cup, Rektor ITN Malang menggratiskan dana DPP bagi pemenang yang berencana melanjutkan kuliah di ITN Malang, maupun memberikan beasiswa seperti bidik misi, PPA, serta beasiswa dari bank mitra ITN. “Pemenenag tingkat SMA yang melanjutkan kuliah ke ITN tentunya ada penghargaan dari institusi. Bagi pemenang SD dan SMP ini (rector cup) sebagai pengenalan ITN sedini mungkin, tidak hanya ke siswa namun juga ke keluarganya,” kata pria asli Lombok ini.

Sebelumnya gelaran Rector Cup ITN Malang sudah dimulai dari tanggal 18 November – 31 Desember 2017 yang lalu. Menggandeng Aziz (CEO Malaya Soccer Academy) berharap dari rector cup generasi muda memiliki kegiatan positif dan akan muncul para juara yang bisa berkiprah di Timnas suatu saat nanti.

Aziz juga menyampaikan salam dari Moreno Soeprapto (anggota DPR RI) kepada seluruh pemenang. Sedangkan Rahmad Darmawan menitipkan salam untuk seluruh peserta rector cup agar tetap memacu prestasi dalam sepak bola. Kedua tokoh tersebut ikut hadir dalam pembukaan Rektor Cup ITN Malang hari Sabtu, 18 November 2017 lalu.

(5)

Turnamen Rector Cup ITN Malang Ajang Pencarian Bibit Unggul “ITN ini menurut Pak Moreno sudah branded di Senayan. ITN merupakan satu-satunya penyelenggara turnamen di Indonesia mulai tingkat SD, SMP, serta SMA. Beliau berharap acara ini bisa berjalan tiap tahun,” ungkapnya.

Aziz juga menjelaskan, Malaya Soccer Academy baru saja dibentuk dan merekrut anggota. Selanjutnya akan melakukan l a t i h a n t i g a k a l i d a l a m s e m i n g g u d i l a p a n g a n I T N . Dari Malaya Soccer Academy inilah nantinya juga diharapkan akan tersalur bibit-bibit bagus ke Timnas. “Pak Rektor (ITN Malang) sendiri yang menjadi bapak asuhnya,” katanya. (mer/humas)

(6)

Beton

dari

Berbagai

Universitas se-Indonesia Adu

Kuat di ITN Malang

Total 38 tim perguruan tinggi negeri dan swasta dari berbagai daerah di Indonesia melakukan uji kekuatan beton di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Sabtu (13/1). Uji beton ini merupakan syarat dalam Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) 2017.

Menurut Dr. Hardianto ST.MT., LKTB tingkat universitas bersekala nasional ini adalah sebagai ajang pengaplikasian ilmu yang selama ini didapat oleh mahasiswa di bangku kuliah. “ M e l a l u i l o m b a i n i d i h a r a p k a n m a h a s i s w a b i s a t e s t case langsung di lapang, walaupun secara pilot plan bersekala kecil di laboratoriun,” jelas Wakil Dekan III Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITN.

Meskipun kali pertama diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) ITN Malang, LKTB sebagai rangkaian dari kegiatan Education of Civil Engineering (ECIVE) 2017 mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari berbagai perguruan tinggi. Tentunya hal ini mendapat apresiasi khusus dari pimpinan institusi.

“Semangat mahasiswa yang mengikuti lomba sangat luar biasa. Mereka datang dari berbagai perguruan tinggi yang mempunyai Prodi Teknik Sipil seperti dari Padang, Makasar, Lampung, Jakarta, Jambi, Bali dan tentu saja Jawa. Pimpinan sangat mengapresiasi kegiatan pengembangan potensi mahasiswa seperti ini,” terangnya.

Mengusung tema Inovasi “Beton Ringan Mutu Tinggi”, menurut Febri Setiawan Ketua Pelaksana, kriteria LKTB adalah beton ringan mutu tinggi. Lomba ini mengajak mahasiswa berinovasi dalam perencanaan menggunakan beton. “Semakin tinggi mutunya

(7)

m a k a ( b e t o n ) s e m a k i n b e r a t , h a l i n i akan mempengaruhi cost pembuatan beton tersebut. Di sini kami mengupayakan inovasi beton mutu tinggi dengan berat yang sangat ringan sehingga bisa diaplikasikan dalam pengembangan struktur di Indonesia,” bebernya.

Sebelum testing day dilakukan para peserta sudah mengirimkan video yang berisi pengenalan anggota, proses mixing, uji slump atau kekentalan beton sampai penempelan nomor seri pada beton. “Tanggal 16 Desember (2017) kemarin panitia memberikan penanda nomor seri yang harus ditempel pada beton. Mixing serentak dilakukan keesokannya tanggal 17 Desember (2017). Tepat 28 hari baru dilakukan pengetesan beton,” imbuhnya.

Beton dari Berbagai Universitas se-Indonesia Adu Kuat di ITN Malang

Mahasiswa semester lima ini mengungkapkan kriteria penilain lomba antara lain, video mixing berbobot 10%, berat beton 40 % dan kuat tekan beton bernilai 50% . “Kami tidak memakai

(8)

presentasi agar lebih fair, karena peserta datang dari jauh,” katanya.

Secara bergantian beton ditimbang dahulu sebelum diuji. Kemudian masuk dalam tahap capping yaitu memberi lapisan perata pada permukaan beton dengan belerang agar saat diuji permukaannya rata. Terakhir dilakukan tes tekan kuat beton dengan mesin hidrolik press.

Dengan dukungan penuh dari institusi mahasiswa asli Malang ini berharap LKTB tingkat nasional akan rutin terselenggara tiap tahun. “Kami tentunya di tahun mendatang ingin LKTB lebih meningkat lagi jumlah peserta dan universitasnya,” tegasnya. Untuk pengumuman pemenang lomba sendiri akan di-release hari Minggu (14/1). (mer/humas)

Prihatin Curah Hujan Tinggi,

Pakar ITN Malang Suarakan

Sumur Resapan

Tingginya curah hujan di Kota dan Kabupaten Malang mengundang keprihatinan tersendiri bagi Dr.Ir. Kustamar, MT., ahli air Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Seperti saat ini musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi banyak air menggenang dan terbuang sia-sia. Bahkan mengakibatkan banjir disejumlah lokasi.

“Pada waktu musim hujan luar biasa banjirnya tapi pada saat kemarau dibeberapa daerah kekurangan air khususnya di lahan-lahan pertanian,” katanya saat ditemui disela-sela acara institusi beberapa waktu yang lalu.

(9)

Apalagi menurut alumni ITN Malang ini, Kabupaten Malang sebagai sentra pertanian petani perlu diberdayakan untuk mengurangi ketergantungan kepada alam. “Pada waktu musim hujan di lahan-lahan pertanian airnya jangan dibuang, tetapi usahakan diresapkan di lahan tersebut,” pesannya.

Metode yang bisa digunakan dengan membuat sumur resapan. Sumur resapan tidak hanya dimanfaatkan di pekarangan rumah dan kebun namun juga bisa dibuat di lahan persawahan. Sumur resapan ini m e n u r u t n y a j u g a b i s a d i a p l i k a s i k a n p a d a l a h a n miring/terasiring agar unsur haranya tidak tercuci. Karena kalau tercuci lama kelamaan tanah akan semakin tandus, kualitas air tanah juga tidak akan bagus serta mengakibatkan banjir di bagian bawah.

“Di sini harus ada kekompakan dari petani agar air tidak keluar dari sawahnya. Semisal setiap empat petak ada satu sumur resapan. Kalau ini dilakukan mungkin dipetak itu nantinya akan keluar mata air,” jelasnya.

Ahli air ITN Malang ini juga memiliki konsep sumur resapan yang digabungkan dengan sumur pengambilan. Saat musim penghujan air akan dimasukkan dalam sumur resapan, yang kemudian akan diambil airnya saat musim kemarau untuk irigasi melalui pompa.

Cara ini sekaligus meminimalkan ketergantungan petani pada embung. Petani bisa dengan mandiri menyimpan air di dalam tanah dan memanfaatkannya saat musim kemarau. Agar air bertahan maka sumur resapan harus terkoneksi dengan lapisan aquifer, lapisan tanah yang mengandung air dimana penduduk mendapatkan air.

“Petani hanya perlu membuat filter sehingga air tanahnya tidak tercemar. Nanti pada musim kemarau di titik yang sama kita pasang pipa untuk mengambil air, sehingga ekosistemnya terjaga,” tambahnya.

(10)

bisa mandiri, ketergantungan terhadap embung juga berkurang. Peran pemerintah sangat penting dengan mengajak bermitra petani, agar petani tidak menjadi beban pemerintah.

“Karena selama ini pemerintah masih cenderung fokus pada pembuatan fisik embung. Padahal kalau petani tidak menjaga tutupan lahannya maka embung akan terkena erosi dan akan habis juga,” tutupnya. (mer/humas)

37 Tim Mahasiswa se-Indonesia

Siap Adu Kuat Tekan Beton di

ITN Malang

Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang akan menguji kekuatan beton dari sekitar 37 tim mahasiswa se-Indonesia dalam gelaran Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) 2017 pada Sabtu 13 Januari 2018 mendatang. Ini merupakan kali pertama Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) S1 ITN Malang menggelar LKTB tingkat nasional.

“Sebelumnya kami menggadakan tingkat regional, namun karena antusias mahasiswa tinggi jadi untuk tahun ini kami perluas (nasional),” terang Febri Setiawan, Ketua Pelaksana LKTB 2017. Mahasiswa asli Malang ini menjelaskan bahwa lomba LKTB berusaha mengajak mahasiswa untuk mengasah kemampuan dalam berinovasi membuat beton mutu tinggi dengan biaya yang ringan. “Kebanyakan secara teori beton mutu tinggi kondisinya berat. Semakin berat maka semakin mahal kontruksi gedung tersebut. Dengan lomba ini diharapkan ditemukan beton terbaik, kuat, namun juga ringan,” terangnya.

(11)

tingkat SMK. Menurut Febri biasa disapa, bila sebelumnya peserta melakukan mixing di ITN Malang, kali ini mereka melakukan mixing di kampus masing-masing. Secara serempak peserta sudah melakukan mixing tanggal 16 Desember 2017 yang lalu. Pada saat mixing peserta diwajibkan merekam dengan menggunakan video, mulai dari pengenalan anggota sampai penempelan nomor seri uang. Sedangkan beton yang harus dibuat berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

“Video ini untuk melihat bahwa mereka benar-benar membuat beton sendiri, dengan maksimal durasi 20 menit, dan sudah dikirim ke panitia tanggal 17 Desember kemarin,” tambahnya. Untuk mengatasi kecurangan, panitia mewajibkan peserta menempel nomor seri yang tertera pada uang lembaran dua ribuan. “Pada saat mixing dan menempel nomor seri harus diperlihatkan dalam video. Dan penempelan nomor seri ini baru diberikan sehari sebelum proses pembuatan beton,” jabar mahasiswa semester lima ini.

Pembuatan video juga menjadi salah satu penilaian bagi panitia yakni 10%, berat beton 40% dan kuat tekan beton bernilai 50%. “Nanti tanggal 13 Januari 2018 saat testing day beton-beton tersebut akan dibawa ke ITN Malang untuk menentukan pemenangnya,” pungkasnya. (mer/humas)

ITN Malang Bersiap Jalin

Kerjasama dengan Kementerian

Timor Leste dan ATR/BPN

Awal tahun 2018, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang bersiap melakukan beberapa kerjasama. Jumat kemarin (5/12) ITN

(12)

Malang melakukan penjajakan kerjasama dengan Kementerian Perumahan, Tata Kota dan Lingkungan Timor Leste. Sedangkan tanggal 10 Januari mendatang di Jakarta akan dilakukan kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN).

“Kerjasama ini menjadi awal yang baik bagi ITN Malang untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan secara positif baik secara internal maupun eksternal,” terang Rektor ITN Malang Dr.Ir Lalu Mulyadi MT., saat ditemui di ruang kerjanya.

Fokus ITN Malang untuk memperbanyak kerjasama dengan pemerintah daerah terus dibangun. Terbukti kehadiran wakil menteri Perumahan, Tata Kota dan Lingkungan Timor Leste di ITN Malang diterima langsung oleh rektor. Kerjasama dengan pemerintah daerah terus dilakukan sebagai bentuk kontribusi ITN terhadap pembangunan daerah.

“ITN diminta oleh Timor Leste untuk membantu dalam tata ruang wilayah, penataan pemukiman dan penataan lingkungan. Ini termasuk juga dalam hal penelitian dan SDM,” jelasnya.

Menurut rektor, wakil menteri yang merupakan alumni ITN Malang ini berharap ke depannya Timor Leste terbebas dari permasalahan perkotaan, seperti pembangunan pemukiman yang tak terkontrol, pencemaran terhadap lingkungan, kemacetan dan lainnya. “Selagi negaranya masih muda maka semuanya harus disiapkan sejak awal. ITN diminta untuk memberikan sumbangsih keahliannya,” tambahnya.

Sedangkan pada tanggal 10 Januari mendatang di Jakarta, ITN Malang bersama 12 PTN dan PTS se-Indonesia akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN). Dari Jawa Timur selain ITN ada pula Universitas Brawijaya, dan ITS Surabaya.

Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut, pimpinan perguruan tinggi diharapkan bisa menghasilkan dan memberikan sebuah rumusan sebagai bahan masukkan ke

(13)

kementerian.

ITN Malang Bersiap Jalin Kerjasama dengan Kementerian Timor Leste dan ATR/BPN

ITN Malang terpilih menurut rektor karena ITN merupakan institut berbasis teknologi yang memiliki kontribusi terhadap pertanahan. “ITN sendiri juga punya jurusan Geodesi dan PWK (Perencanaan Wilayah Kota). Ini yang menjadi salah satu pertimbangan,” katanya.

Sebelumnya ITN juga pernah menjalin kerjasama dan mendukung program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN). (mer/humas)

(14)

Makanaan Super, Alternatif

Makanan Tinggi Protein

Beragam sumber protein perlu kita konsumsi setiap hari. Salah satu alternatif makanan tinggi protein yang perlu kita coba adalah spirulina. Selain rasanya unik khasiatnya juga banyak. Bahkan produk spirulina tidak hanya bisa kita nikmati dalam olahan pangan dan suplemen, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kosmetik serta suplemen pakan dalam budidaya ikan dan ternak.

Sebagai “Super Food” yang memiliki nilai gizi sangat tinggi tidak salah kalau Lab Kimia Institut Teknologi Nasional (ITN) M a l a n g b e r u p a y a m e n g e m b a n g k a n p r o d u k b e r b a h a n dasar tumbuhan mikroskopik ini. Dalam 1 gram spirulina kandungan nutrisinya sama dengan 500 gram sayuran dan buah-buahan.

Setidaknya sudah ada enam produk berbahan dasar spirulina dengan mengedepankan kualitas serta harga terjangkau yang diproduksi oleh Lab Kimia ITN. Diantaranya cookies dengan merek Spi Nice, berat 200 gram seharga 20 ribu rupiah; Spi ice cream seharga 3.500 rupiah per cup; masker ‘Spi Mask’ dihargai 90 ribu rupiah per pak; sabun ‘Spi Soap’ seharga 10 ribu rupiah dan 5 ribu rupiah; sampo ‘Spi Samp’ dihargai 75 ribu per 125 ml; sedangkan pakan ikan ‘Spi Der’ seharga 115 ribu rupiah.

(15)

Makanaan Super, Alternatif Makanan Tinggi Protein

“Semua nama produk diawali dengan Spi dari kata spirulina dan kami tetap mempertahankan warna hijau sebagai warna asli di tiap produk,” terang Prof.Dr.Ir. Tri Poespowati, MT., pelopor budidaya dan pengembangan spirulina di Teknik Kimia ITN Malang.

Menurut alumni Newcastle University ini, sebenarnya di Indonesia sudah ada pengembangan spirulina tapi belum banyak. Satu-satunya yang besar berada di Solo. Sulitnya budidaya bagi yang belum berpengalaman menjadi salah satu kendala. Padahal manfaat spirulina sebagai olahan pangan sangat bagus.

Untuk itulah bersama Dra. Siswi Astuti, M.Pd., dan Faidliyah Nilna ST.MT., Prof Poespo berupaya mengembangkan spirulina lebih jauh lagi. Kegiatan ini juga melibatkan 6 mahasiswa yang dipimpin oleh Ibra Moch. Isdes dan Carulyne Tiatira. Mahasiswa Teknik Kimia ini juga berperan aktif dalam budidaya, pembuatan produk sampai pemasaran.

(16)

sehat yang mampu menggantikan jajanan anak yang ada selama ini. Karena kaya protein yang bermanfaat untuk pertumbuhan, mengandung fosfor, kalium dan lain-lain,” harap Nilna, sapaan akrab dari Faidliyah Nilna. (mer/humas)

Teknik Kimia ITN Malang

Kembangkan Super Food Alami

dari Spirulina

Spirulina adalah sumber energi yang sangat tinggi protein dan nutrisi. Umumnya disebut gangang hijau, spirulina banyak digunakan sebagian bahan dasar makanan, kosmetik ataupun suplemen.

“Kandungan yang dominan dan tertinggi adalah protein 62,4 %, karbohidrat 31 %, fosfor 739 miligram dalam setiap 100 gram powder spirulina, vitamin, natrium, kalium serta tinggi mineral. Kalau untuk bahan dasar makanan dan suplemen kami ambil terutama dari proteinnya,” ungkap Prof. Dr. Ir. Tri Poespowati, MT., dosen Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang saat ditemui di laboratorium Kimia beberapa waktu yang lalu.

Atas dasar inilah Prof. Poespo mengembangkan spirulina dengan gelar “Super Food” alami karena gizinya yang sangat tinggi. Pengembangan spirulina dilakukan di laboratoriun Kimia ITN Malang mulai dari budidaya hingga menjadi produk makanan, kosmetik dan suplemen.

Untuk mengembangkan spirulina Prof. Poespo menanam sendiri dengan skala kecil. Meskipun sempat lima kali gagal ia tidak putus asa. “Saya melibatkan mahasiswa dengan mengirim mereka

(17)

ke Jepara untuk belajar budidaya,” katanya.

Spirulina termasuk ke dalam jenis tumbuhan air bersel satu dengan kategori mikroalga, memiliki bentuk menyerupai spiral. Spirulina hidupnya melayang di air. Budidaya spirulina menggunakan air laut namun juga bisa menggunakan air tawar dengan diolah terlebih dahulu.

Perbandingan budidaya untuk 15 liter air membutuhkan bibit spirulina 2 liter. Biasanya pengembangbiakan 30 liter lab Kimia bisa menanen sekitar 1 gram spirulina kering.

Teknik Kimia ITN Malang Kembangkan Super Food Alami dari Spirulina

“6 hari sekali air bisa ditambahkan atau siap dipanen. Kalau menggunakan air tawar maka airnya harus diolah dahulu. Ini merupakan budidaya secara kultivasi,” lanjutnya.

Proses kultivasi sendiri merupakan suatu teknik untuk menumbuhkan mikroalga dalam lingkungan tertentu dan

(18)

terkontrol. Melalui pemberian pupuk, sinar matahari yang cukup atau bisa juga pencahayaan diganti dengan lampu.

Dari skala budidaya menurutnya sangat berpengaruh. Menaman alga dengan sekala kecil resikonya tinggi. “Kalau sudah terlihat kekuning-kuningan harus segera diselamatkan. Kalau tidak semua bisa mati,” tutupnya. (mer/humas)

Referensi

Dokumen terkait

Hak berpikir merupakan unsur terpenting dari nilai-nilai warga yang tidak dapat dihalangi siapapun—perseorangan, kelompok, negara, dan agama—karena kebebasan

Mikäli ydinyrityksiksi katsottiin ne, joiden liikevaihdosta vähintään puolet tuli kalastusmatkailusta, Toimialayritykset työllisti- vät keskimäärin 1,2 henkeä,

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2012) bahwa implementasi model pembelajaran learning cycle 5e mampu menurunkan proporsi

Jika kamu adalah calon siswa yang mempertimbangkan untuk menghadiri sekolah kami, kamu       mungkin ingin tahu mengapa kami tidak menyatakan angka penempatan 99% seperti beberapa    

Berdasarkan definisi di atas, dibuat definisi operasional yang dimaksud dengan manajemen kesiswaan Pondok Pesantren Nahdlatussalam Kecamatan Kapuas Timut Kabupaten Kapuas (Studi

Beberapa alasan yang dikemukakan petani antara lain adalah (1) harga bibit terlalu mahal (49%), (2) serangan karat puru hanya bersifat sementara (30%), (3) akan beralih ke tanaman

Karakteristik pengembangan modul fisika berbasis keterampilan proses sains yaitu modul mengandung serentetan pertanyaan, materi, evaluasi, dan uji kompetensi yang

Dengan didukung oleh media peraga seperti sebuah panggung boneka yang mengharuskan anak-anak tersebut ikut berperan dalam kisah yang diceritakan dalam buku cerita bergambar