• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir PPL PPG SM3T - Romadhonna, S.pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akhir PPL PPG SM3T - Romadhonna, S.pd."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

DI SMK NEGERI 2

DI SMK NEGERI 2 SEMARANG

SEMARANG

Disusun Oleh : Disusun Oleh :  Nama

 Nama : Romadhonna: Romadhonna  NIM

 NIM : 7101012009: 7101012009 Program

Program Studi Studi : : Pendidikan Pendidikan EkonomiEkonomi

FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2013 TAHUN 2013

(2)

PENGESAHAN

PENGESAHAN

Laporan PPL ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES. Laporan PPL ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES.

Hari : Hari : Tanggal : Tanggal : Disahkan oleh: Disahkan oleh: Guru

Guru Pamong Pamong Kepala Kepala SekolahSekolah

Dra.

Dra. Harnanik, Harnanik, M.Si M.Si Drs. Drs. Edi Edi Drajat Drajat Wiarto, Wiarto, M.PdM.Pd  NIP. 19510819 198003 2 001

 NIP. 19510819 198003 2 001 NIP. 19610925 198803 1 007NIP. 19610925 198803 1 007

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

Drs. Masugino, M.Pd. Drs. Masugino, M.Pd.  NIP 19520721 198012 1 001  NIP 19520721 198012 1 001

(3)

PENGESAHAN

PENGESAHAN

Laporan PPL ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES. Laporan PPL ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES.

Hari : Hari : Tanggal : Tanggal : Disahkan oleh: Disahkan oleh: Guru

Guru Pamong Pamong Kepala Kepala SekolahSekolah

Dra.

Dra. Harnanik, Harnanik, M.Si M.Si Drs. Drs. Edi Edi Drajat Drajat Wiarto, Wiarto, M.PdM.Pd  NIP. 19510819 198003 2 001

 NIP. 19510819 198003 2 001 NIP. 19610925 198803 1 007NIP. 19610925 198803 1 007

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

Drs. Masugino, M.Pd. Drs. Masugino, M.Pd.  NIP 19520721 198012 1 001  NIP 19520721 198012 1 001

(4)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah  subhanah subhanahuwata’alauwata’ala  atas nikmat,  atas nikmat,

karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Praktik Pengalaman karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) hingga terselesainya penyusunan laporan PPL di SMK Negeri 2 Semarang ini Lapangan (PPL) hingga terselesainya penyusunan laporan PPL di SMK Negeri 2 Semarang ini dengan baik.

dengan baik.

Laporan PPL ini disusun sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian program Praktik Laporan PPL ini disusun sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) semester gasal tahun akademik 2013/2014. Dengan kerendahan hati, Pengalaman Lapangan (PPL) semester gasal tahun akademik 2013/2014. Dengan kerendahan hati,  penulis

 penulis mengucapkan mengucapkan terima kasih terima kasih pada pada berbagai berbagai pihak pihak yang yang telah telah membantu membantu dalam pedalam pelaksanaanlaksanaan dan penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini, terkhusus kepada

dan penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini, terkhusus kepada 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum selaku Rektor UNNES

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum selaku Rektor UNNES

2. Drs. Masugino, M.Pd selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes 2. Drs. Masugino, M.Pd selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes 3. Dra. Harnanik, M.Si selaku Koordinator Dosen Pembimbing

3. Dra. Harnanik, M.Si selaku Koordinator Dosen Pembimbing 4. Dra. Harnanik, M.Si selaku Dosen Pembimbing

4. Dra. Harnanik, M.Si selaku Dosen Pembimbing 5. Drs. Edi Drajat Wiarto, M.Pd selaku Kepa

5. Drs. Edi Drajat Wiarto, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 2 Semarangla SMK Negeri 2 Semarang 6. Sri suwarno, M.Pd selaku Koordinator Guru Pamong

6. Sri suwarno, M.Pd selaku Koordinator Guru Pamong 7. Dra. Nurhidayati selaku Guru Pamong

7. Dra. Nurhidayati selaku Guru Pamong

8. Seluruh guru dan staf karyawan SMK Negeri 2 Semarang 8. Seluruh guru dan staf karyawan SMK Negeri 2 Semarang

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL PPG SM-3T di SMK Negeri 2 9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL PPG SM-3T di SMK Negeri 2

Semarang dengan baik; Semarang dengan baik;

Penulis menyadari bahwa penulis makhluk sempurna. Oleh karena itu, penulis Penulis menyadari bahwa penulis makhluk sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini. Semoga dapat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini. Semoga dapat  bermanfaat bagi berbagai pihak.

 bermanfaat bagi berbagai pihak.

Semarang, 11 November 2013 Semarang, 11 November 2013

Peserta PPL PPG SM-3T Peserta PPL PPG SM-3T

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... ... v BAB I PENDAHULUAN ... ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2 C. Manfaat ... 2

BAB II LANDASAN TEORI ... ... 3

A. Pengertian PPL ... ... 3

B. Dasar Pelaksanaan PPL... 3

C. Dasar Konsepsional ... 4

D. Kurikulum KTSP ... 4

E. Kurikulum 2013 ... ... 5

BAB III PELAKSANAAN ... 12

A. Observasi dan Orientasi ... 12

B. Praktik Mengajar ... 21

C. Kegiatan Non Mengajar ... 24

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 26

A. Simpulan ... 26

B. Saran ... ... 26 REFLEKSI DIRI

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Pemeriksaan 2. Kalender Pendidikan 3. Jadwal mengajar

4. Rincian Minggu Efektif dan Analisis Program Pelajaran 5. Program Semester

6. Silabus

7. Daftar Hadir Siswa 8. Agenda/Jurnal Mengajar

9. Daftar Catatan dan Hambatan Siswa 10. Kisi-kisi dan Butir Soal Teori 11. Kisi-kisi dan Butir Soal Praktik

12. Lembar Observasi/Penilaian (Praktik) 13. Rekapitulasi Nilai Evaluasi

14. Analisis Hasil Evaluasi 15. Remidiasi

16. Tugas Pengayaan

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 18. Lembar Refleksi Guru

19. Lembar Refleksi Siswa

20. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 21. Dokumentasi

(7)

BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang adalah salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang secara profesional melaksanakan tugas sebagai pencetak pengajar dan  pendidik di lingkungan pendidikan, hal itu sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk menghasilkan tenaga pendidik yang berkompeten dan profesional, Universitas Negeri Semarang memiliki berbagai program, salah satunya adalah program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan  pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program keguruan di Universitas  Negeri Semarang. Program ini dimaksudkan untuk membina mahasiswa menjadi tenaga  pendidik yang profesional, bertanggung jawab, berdisiplin, dan mengetahui tata cara sebagai guru pada saatnya nanti. Program PPL PPG sedikit berbeda dengan PPL S1/Reguler. Keduanya dilaksanakan dalam 2 tahap secara simultan yang meliputi PPL 1 dan PPL 2.  Namun, PPL PPG mempunyai rentang waktu yang lebih lama daripada PPL S1/Reguler.

Kegiatan PPL 1 dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli - 20 Juli 2013. Pada PPL 1 mahasiswa praktikan melakukan observasi dan orientasi sekolah untuk memahami kondisi sekolah latihan mulai dari kondisi fisik, lingkungan sekolah, kesiswaan, kepegawaian, sarana  prasarana yang ada di sekolah latihan hingga semua kegiatan administrasi sekolah. PPL tahap  pertama diharapkan memberikan pengalaman kepada mahasiswa praktikan tetang bagaimana  penyelenggaraan sekolah, sebagai calon pendidik mahasiswa tidak hanya mendidik dan mengajar tetapi juga dapat melaksanakan administrasi sekolah. Selain itu, dengan dilaksanakannnya PPL 1 diharapkan mahasiswa akan lebih mengenal program-program yang dijalankan serta mengetahui dan memahami segala ketentuan dan tata tertib yang berlaku di dalam lembaga pendidikan tersebut.

Kegiatan PPL 2 dilaksanakan setelah PPL 1 selesai yaitu mulai tanggal 22 Juli

 – 

16  November 2013. Pada PPL 2 mahasiswa praktikan melakukan praktik mengajar dan kegiatan

non mengajar (ko-kurikuler dan ekstrakurikuler). Kegiatan PPL 2 memberikan pengalaman tentang kegiatan sesungguhnya di sekolah, untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa  praktikan menerapkan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan pada semester

sebelumnya atau dapat melengkapi apabila dalam perkuliahan belum ada.

Kegiatan PPL PPG yang dilaksanakan pada sekolah latihan merupakan salah satu proses  pembelajaran dan latihan untuk menyiapkan tenaga pendidik profesional. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa praktikan melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(8)

B. Tujuan

Tujuan kegiatan PPL PPG antara lain sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Menyiapkan mahasiswa agar menjadi tenaga pendidik yang profesional sesuai dengan  prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,

kompetensi personal dan kompetensi kemasyarakatan.

2. Tujuan Khusus

a. Menerapkan teori-teori pembelajaran yang telah dipelajari pada semester sebelumnya.  b. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis profesionalisme yang diperlukan

mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja, sesuai bidangnya.

C. Manfaat

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua komponen terkait yaitu mahasiswa praktikan, sekolah, dan perguruan tinggi yang  bersangkutan.

1. Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan

a. Mempunyai bekal yang menunjang penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi  profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

 b. Mendapatkan kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dalam semester sebelumnya

c. Menambah pengetahuan tentang persiapan, proses-proses belajar dan pembelajaran yang berlangsung di sekolah.

2. Manfaat bagi Sekolah latihan

a. Mendapat masukan dan saran yang dapat mengembangkan sekolah ke arah yang lebih  baik.

 b. Meningkatkan kualitas pendidikan dalam membimbing anak didik maupun mahasiswa PPL.

c. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang  bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak.

3. Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang

a. Meningkatkan kerjasama dengan sekolah dalam peningkatan mutu dan kualitas  pendidikan di Indonesia.

 b. Memperoleh masukan tentang kurikulum, metode dan pengelolaan proses belajar mengajar di SMK agar dapat diselaraskan dengan kurikulum yang ada di universitas. c. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dapat dipakai sebagai bahan

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian PPL

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan puncak yang harus ditempuh oleh mahasiswa praktikan PPG sebagai pelatihan untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dalam semester sebelumnya diantaranya pemantapan materi bidang studi, lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran, latihan mengajar melalui pembelajaran mikro dan pembelajaran teman sejawat, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan agar  praktikan mendapatkan pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan  pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan PPL meliputi praktik mengajar yang terintegrasi dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), administrasi, bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.

Program PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi profesional, kepribadian, paedagogik, dan sosial. Selain itu, PPL berfungsi untuk memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan sehingga mahasiswa  praktikan memiliki seperangkat pengetahuan sikap dan keterampilan yang dapat menunjang

tercapainya penguasaan kompetensi-kompetensi tersebut.

B. Dasar Pelaksanaan PPL

Pelaksanaan PPL ini mempunyai dasar hukum sebagai landasan pelaksanaannya, yaitu :

1. Peraturan Mendikbud No. 87/2013 Pasal 9 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan,

2. Undang-Undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 3. Undang-Undang No.14/2005 tentang Guru dan Dosen,

4. Peraturan Pemerintah No.60/1999 tentang Pendidikan Tinggi,

5. Peraturan Pemerintah No.9/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

6. Peraturan Pemerintah No.17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, 7. Surat Keputusan Rektor No. 22/0/2008 tentang Pedoman Praktek Pengalaman Lapangan

(PPL) bagi mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang,

8. Keputusan menteri pendidikan nasional No. 232/U/2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar,

9. Keputusan rektor Universitas Negeri Semarang No.163/0/2004 tentang Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

(10)

Melalui program PPL, diharapkan para mahasiswa calon guru dapat memenuhi kriteria agar mahasiswa benar-benar telah siap untuk diterjunkan dalam dunia pendidikan yang sebenarnya dengan bekal yang didapatkan dan membuahkan hasil yang maksimal karena telah  berpengalaman dalam PPL.

C. Dasar Konsepsional

1. Tenaga kependidikan terdapat di jalur pendidikan di sekolah dan di jalur pendidikan di luar sekolah.

2. Universitas Negeri Semarang sebagai institusi yang bertugas menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri dari antara lain tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga  pelatih dan tenaga kependidikan lainnya.

3. Tenaga pembimbing adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya membimbing peserta didik di sekolah.

4. Tenaga pengajar adalah tenaga pendidik yang bertugas untuk mengajar peserta didik di sekolah.

5. Tenaga pelatih adalah tenaga pendidik yang bertugas untuk melatih peserta didik di sekolah.

6. Untuk memperoleh kompetensi sebagai tenaga pembimbing, tenaga pengajar, dan tenaga  pelatih, mahasiswa calon pendidik wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi

melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan  pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengg araan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk  penyempurnaan kurikulum. Salah satu bentuk upaya nyata Departemen Pendidikan Nasional

untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut adalah pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus merupakan Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas  provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta

(11)

departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk Ml, MTs, MA, dan MAK. KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supevisi dinas pendidikan, dengan mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan  penyusunan kurikulum yang disusun BSNP.

KTSP dikembangkan dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan berpadu

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan,

5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dalam mengelola proses  belajar mengajar seorang guru dituntut untuk melaksanakan:

a. Menyusun program tahunan dan program semester.

 b. Penjabaran tentang kompetensi dasar yang akan dicapai, materi pembelajaran, kegiatan  pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar, indikator pencapaian, dan sistem penilaian. c. Penjabaran tentang struktur kurikulum yang diterapkan di sekolah.

d. Menyusun persiapan mengajar.

e. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan.

E. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar”

(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005). Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan

(12)

sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan  pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengga raan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005) untuk satu satuan atau jenjang pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, dan penilaian didasarkan  pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran

yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.

Kurikulum adalah kurikulum satuan pendidikan dan jenjang pendidikan, sebagai suatu rencana tertulis (dokumen), proses (implementasi), dan evaluasi kurikulum, bukan deretan daftar mata pelajaran yang berdiri sendiri. Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan kompetensi menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi  bangsa di masa lalu, untuk kehidupan peserta didik dan bangsa masa kini, dan dasar bagi  pengembangan kehidupan di masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten  berbagi (shared) dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan ketrampilan. Konten spesifik diajarkan secara langsung dalam suatu mata pelajaran, konten berbagi dikembangkan melalui  berbagai kegiatan belajar dari setiap mata pelajaran. Konten spesifik berupa pengetahuan,

konten berbagi adalah sikap dan ketrampilan.

Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (RPP) dan diterjemahkan dalam bentuk kegiatan  pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam

kegiatan pembelajaran (taught curriculum) dan menjadi pengalaman langsung peserta didik (learned curriculum). Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Evaluasi Kurikulum adalah kegiatan yang dilakukan selama proses pengembangan dokumen, proses implementasi, dan terhadap hasil kurikulum. Evaluasi kurikulum terhadap dokumen dan proses dilakukan untuk memberikan masukan bagi penyempurnaan dokumen

(13)

kurikulum dan proses pelaksanaan implementasi. Evaluasi terhadap hasil kurikulum untuk menentukan ketercapaian tujuan kurikulum dalam mengembangkan kualitas generasi muda  bangsa sebagaimana yang dinyatakan dalam tujuan.

A. TUJUAN:

Kurikulum 2013 bertujuan:

Mempersiapkan generasi muda untuk memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,  berbangsa dan ummat manusia.

B. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Kurikulum adalah kurikulum satu satuan pendidikan atau jenjang pendidikan, dan  bukan daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh  peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang  pendidikan, kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.

2. Berdasarkan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan  pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan

Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki  peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang  pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi

Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan  pendidikan.

3. Berdasarkan model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata  pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu

mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran, diorganisasikan dengan

(14)

memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

4. Kurikulum berdasarkan prinsip bahwa setiap sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk KD dapat dipelajari dan dikuasai setiap  peserta didik (mastery learning), sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis

kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip  perbedaan kemampuan, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, ketrampilan dan pengetahuan), beragam program sesuai dengan minat peserta didik, dan beragam pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan awal dan minat  peserta didik.

6. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik  berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti, memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memiahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalah di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.

9. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,  pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, ketrampilan dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan  budaya belajar.

10. Berdasarkan kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan

(15)

nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, SK/KD dan silabus. Kepentingan daerah untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar  budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhineka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11. Penilaian hasil belajar didasarkan ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki  pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

C. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis

kompetensi adalah “outcomes

-

 based curriculum” dan oleh karena itu pengembangan

kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian  pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata  pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses  pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

(16)

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan  jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS,SMA/MA,SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. 8. RPP dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

D. PROSES PEMBELAJARAN

Proses Pembelajaran Kurikulum2013 didasarkan pada prinsip berikut:

1. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan guru.

2. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

3. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan adalah konten yang bersifat mastery, ketrampilan kognitif dan  psikomotorik adalah konten developmental yang dapat dilatih (trainable), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses  pendidikan yang tidak langsung (indirect).

4. Pembelajaran kompetensi yang developmental dilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya, antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

5. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) dilaksanakan pada setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat.

6. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasikan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

(17)

7. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang, dirancang dan dilaksanakan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, tugas setiap peserta didik.

8. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis terhadap jawaban peserta didik.

9. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan  penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (KKM dapat dijadikan tingkat

(18)

BAB III PELAKSANAAN

A. Observasi dan Orientasi 1. Identitas Sekolah

Identitas SMK Negeri 2 Semarang adalah sebagai berikut:

 Nama Sekolah SMK Negeri 2 Semarang

Alamat Jl. Dr. Cipto No. 121A, Kecamatan Semarang Timur

 Nomor Telepon 024 8455757

Status Sekolah Negeri

 Nomor Statistik Sekolah (NSS) 341036306001

 NPSN 20328970

2. Profil Sekolah

SMK Negeri 2 Semarang (dahulu SMEA 1 Semarang) berdiri pada tanggal 26 Juni 1951, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2881 / BIII / 51 dengan nama SMEA Negeri Semarang. Pertama kali bertempat di jalan Pattimura Semarang yang sekarang ditempati SMP 6 Semarang.

Pada tahun 1966, SMEA Negeri 1 Semarang pindah ke Jalan Plampitan 35 Semarang  berdasarkan SK Kepala Kantor Perwakilan Departemen P & K Provinsi Jawa Tengah No. 6290 / S. XII / 66 tertanggal 22 Juli 1966. Berdasarkan SK dari Menteri Kebudayaan RI No. 0287 / O / 1976, SMEA Negeri 1 Semarang dibagi menjadi 2 sekolah, yaitu SMEA Negeri 1 Semarang yang lokasinya tetap di Jalan Plampitan 35 Semarang, dan SMEA Negeri 2 Semarang yang lokasinya di Jalan Peterongan Sari 2 Semarang.

Pada tahun 1986 SMEA 1 Semarang menempati 2 lokasi yaitu di Jl. Plampitan 35 (Gedung lama) dan di Jl. Dr. Cipto 121 A (Gedung Baru) dan mulai tahun pelajaran 1996/1997 seluruh kegiatan administrasi pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di  pusatkan di Jl. Dr. Cipto 121 A Semarang.

Berdasarkan Surat dari Direktorat Dikmenjur Depdikbud Nomor 0421/C.4/T.92 tertanggal Februari 1995 tentang Penunjukkan Lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai Model Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) kerjasama dengan pemerintah Jerman, SMEA 1 Semarang ditunjuk sebagai salah satu dari lima SMK di Indonesia dan merupakan satu

 – 

  satunya SMEA di Indonesia yang ditunjuk untuk melaksanakan PSG kerjasama dengan pemerintah Jerman.

Penunjukan SMEA 1 Semarang sebagai sekolah model merupakan realisasi kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam mewujudkan Keterkaitan dan Kestabilan (Link and Match) antara pendidikan dan tuntutan dunia usaha / industri dalam upaya meningkatkan mutu serta kesesuaian (relevansi) pendidikan dan pelatihan kejuruan.

(19)

Berdasarkan Surat Edaran Sekjen Depdikbud nomor : 41007/A.45/OT/1997 tertanggal 3 April 1997 perihal tindak lanjut Keptutusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 034.035 dan 036 / O / 1997 tentang Perubahan Nomenklatur SMP menjadi SLTP, SMA menjadi SMU dan SMKTA menjadi SMK, maka SMEA 1 Semarang namanya berubah menjadi SMK Negeri 2 Semarang.

Sekolah tersebut mempunyai visi, misi, dan tujuan sebagai berikut: a. Visi Sekolah

Mewujudkan sekolah yang berkualitas, berkarakter, dan berbudaya lingkungan di era global.

 b. Misi Sekolah

1. Membekali siswa dengan pengetahuan , keterampilan dan sikap yang bermartabat serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berbasis kecakapan hidup sesusi dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri.

3. Menghasilkan lulusan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten dan  profesional mampu hidup mandiri serta dapat melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi.

4. Membangun institusi yang tangguh & kondusif, berkarakter dan berbudaya lingkungan dengan menerapkan 3 R (Reduce, Reuse, Rycycle)

5. Menjadikan sekolah sebagai pusat uji kompetensi dan sertifikasi

c. Tujuan Sekolah

1. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa, berakhlak. mulia, produktif,adaptif, kreatif, dan inovatif serta mampu melaksanakan hak dan kaewajibannya sebagai warga negara.

2. Menjalin kerjasama dan erat serta saling menguntungkan dengan Du/Di yang  berwawasan lingkungan , untuk pelaksanaan prakerin sisawa guna meningkatkan

keterampilan dan kemampuan siswa.

3. Meningkatkan kecerdasan yang bermartabat, berkarakter dan berbudaya lingkungan dengan menerapkan 3 R (Reduce, Reuse , Recycle).

4. Menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten dibidangnya untuk siap bersaing di era global baik untuk hidup mandiri maupun untuk melanjutkan  pendidikan lebih tinggi.

5. Menjadikann sekolah sebagai pusat pendidikan dan pelatihan , tempaat uji kompetensi dan sertifikasi.

(20)

6. Menghasilkan tamatan yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar tenaga kerja  baik nasional maupun internasional.

Hasil pengamatan di SMK N 2 Semarang dapat dipaparkan sebagai berikut :

3. Keadaan Fisik Sekolah a. Luas Tanah

SMK N 2 Semarang memiliki luas tanah seluruhnya 9401 m2.

b. Jumlah dan Ukuran Kelas

Jumlah ruang kelas sebanyak 30 ruang dengan ukuran ruang kelas seluas 72 m2 dalam hal ini keadaan ruang kelas sudah sesuai sebagai tempat belajar mengajar untuk siswa yang rata-rata ada 36 siswa perkelas.

c. Bangunan Fisik

Luas seluruh ruang operasional adalah 3985 m2 dengan sebagian bangunan berlantai 3. 1. Ruang kelas luas 2160 m2

2. Ruang kepala sekolah, guru, wakasek, luasnya 174 m2 3. Ruang tata usaha luas 81 m2

4. Ruang BP dan UKS luas 12 m2 5. Ruang Laboratorium luas 168 m2 6. Masjid luas 153 m2

7. Perpustakaan luas 164 m2

d. Lapangan Olah Raga

Luas lapangan olah raga secara keseluruhan adalah 185 m2  yang digunakan sebagai lapangan basket, tenis, bola voly dan soft ball.

e. Ruang Media

Ruang Media berada di dalam perpustakaan bagian kiri yang biasanya digunakan untuk rapat-rapat.

f. Lain-lain

1. Tempat parkir

SMK N 2 Semarang dilengkapi dengan fasilitas lapangan parkir bagi karyawan, guru dan siswa. Untuk parkir Guru dan Karyawan ada di belakang ruang guru. Sedangkan untuk siswa ada di dalam yaitu di belakang gedung utama (kantor). 2. Koperasi

Koperasi menjual berbagai makanan ringan, minuman dan alat-alat tulis atau  perlengkapan sekolah. Harganya terjangkau untuk siswa.

3. Kantin

(21)

4. Kamar Kecil

Kamar kecil terdiri dari : a. 4 lokasi untuk guru  b. 5 lokasi untuk siswa

4. Keadaan Lingkungan Sekolah a. Jenis bangunan

Bangunan yang mengelilingi SMK N 2 Semarang, adalah : Sebelah Utara : Pabrik

Sebelah Selatan : SMK Negeri 5 Semarang Sebelah Timur : Jl. Raya Dr. Cipto

Sebelah Barat : Perkampungan Demes

b. Kondisi lingkungan

a. Tingkat kebersihan: Bersih, karena di sekolah ini memiliki tempat sampah yang  berada di setiap ruang dan lingkungan sekolah. Selain itu, SMK N 2 memiliki

cleaning servis yang mencukupi dan semua warga sekolah yang perhatian akan kebersihan sekolah.

 b. Tingkat kebisingan: Cukup tenang meskipun dekat dengan jalan raya. c. Sanitasi : sanitasi cukup memadai.

d. Jalan Penghubung : secara geografis SMK N 2 Semarang sangat strategis. Dikarenakan terletak di tengah Kota Semarang tepatnya di Jalan Dr. Cipto No. 121 A Semarang. Sehingga mudah dijangkau dengan transportasi pribadi dan umum.

e. Keadaan masyarakat sekitar : Masyarakat di sekitar SMK N 2 Semarang kebanyakan sebagai pegawai negeri dan wiraswasta. Lingkungan di sekitarnya bersih karena dekat dengan pusat kota sehingga dibersihkan secara rutin.

5. Fasilitas Sekolah

a. Ruang Kepala Sekolah

Kepala sekolah memiliki ruangan kerja tersendiri yang terpisah dari guru. Hal ini dimaksudkan salah satunya adalah agar lebih konsentrasi dalam penyelenggaraan kepemimpiann di sekolah. Luas ruang kepala sekolah yaitu 54 m². Ruangan kepala sekolah di dalamnya terdapat fasilitas antara lain almari, pesawat TV warna, meja kepala sekolah, kursi kepala sekolah, kursi tamu, meja tamu, AC, jam tembok dan kamar mandi.

b. Ruang Guru

Ruang guru memiliki luas 120 m² dengan jumlah 1 buah. Jumlah guru di SMK  NEGERI 2 Semarang berjumlah 90 sesuai mata pelajaran masing-masing. Dalam

(22)

warles, dispenser dan AC. Semua guru mengajar sesuai dengan bidang studinya sehingga sistem kerjanya profesional.

c. Ruang tata Usaha

Ruang tata usaha di SMK Negeri 2 Semarang memiliki luas. Ruang TU melayani administrasi bagi siswa. Jam kerja TU Di SMK Negeri 2 Semarang dimulai  pada pukul 07.00

 – 

  13.45 WIB pada hari Senin-Kamis. Sedangkan pada hari Jumat dimulai pukul 07.00

 – 

 11.45 WIB. Kemudian pada hari Sabtu dimulai pada pukul 07.00 - 13.30 WIB. Sebagaimana ruang lain, ruang TU dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas antara lain: meja TU, meja staf, meja telfon, kursi TU, kursi Staf, mesin fax dan fasilitas lainnya.

d. Ruang Media

Ruang Media di SMK Negeri 2 Semarang memiliki luas. Ruang Media terletak  bersebelahan dengan perpustakaan, biasanya digunakan untuk rapat-rapat. Fasilitas

yang ada Ruang Media antara lain meja rapat, kursi, sound system dan AC.

e. Ruang OSIS

Ruang OSIS berjumlah 1 buah yang memiliki luas 7x4 m². Ruang OSIS sebagai tempat organisasi para siswa yang belajar di SMK Negeri 2 Semarang di bawah wewenang pihak sekolah itu sendiri dan juga sebagai penyalur aspirasi dari siswa. Sebagai mana ruangan lain ruang OSIS juga dilengkapi berbagai fasilitas antara lain: meja, almari, papan pengurus.

f. Perpustakaan.

Perpustakaan siswa di SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 1 buah yang terletak  bersebelahan dengan Ruang Media. luas perpustakaan yaitu 120 m². Dalam rangka menunjang kelancaran proses belajar mengajar, perpustakaan SMK Negeri 2 Semarang melayani peminjaman buku-buku pelajaran yang diperlukan oleh siswa dan guru. Selain itu, perpustakaan juga memberi pelayanan pada karyawan atau pegawai yang memerlukan bacaan untuk mengisi waktu atau untuk menambah pengetahuan.

Perpustakaan merupakan tempat adanya koleksi buku-buku yang menunjang kelangsungan belajar siswa. Adapun koleksi buku-buku yang berada di perpustakaan antara lain berupa buku paket yang berasal dari Depdiknas sebagai buku-buku pegangan dalam pelajaran pokok, buku pelajaran pelengkap (buku non paket), buku cerita fiksi (buku bacaan), dan buku-buku lainnya yang dapat dijadikan sebagai sumber  pengetahuan. Pengolahan koleksi perpustakaan sekolah dilakukan sejak buku tiba di  perpustakaan sampai tersusun rapi di rak dan siap digunakan oleh siswa dan guru.

(23)

Pelayanan peminjaman selama satu minggu penuh, dari hari senin

 – 

 kamis pukul

07.00 WIB sampai pukul 13.30 WIB, tetapi hari jum’at dan sabtu hanya sampai pukul

11.00WIB. Peminjaman dilayani oleh petugas perpustakaan. Perpustakaan SMK Negeri 2 Semarang, memiliki koleksi buku yang cukup lengkap sehingga dapat mendorong  pencapaian tujuan pengajaran. Adapun fasilitas-fasilitas lain yang ada adalah meja  petugas, kursi petugas, meja baca, komputer, almari, kursi baca, jam tembok, papan tata tertib di perpus, papan program, almari loker, rak koran, buku pengunjung dan lain-lain.

Untuk menjaga ketertiban dalam peminjaman serta menjaga keutuhan koleksi  buku ditetapkan peraturan/tata tertib peminjaman, koleksi untuk buku non paket dari tiap tahun mengalami peningkatan. Dan untuk mengetahui jumlah pengunjung, maka  petugas perpustakaan mengadakan pencatatan dalam sebuah buku .

g. Laboratorium

Laboratorium di SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 8  buah yang terdiri dari lab. Bahasa, lab. Praktik Komputer, lab. Praktik Perangkat Lunak, lab. Multimedia, lab. Praktik Usaha Perjalanan Wisata, lab. Praktik Administrasi Perkantoran atau yang disebut dengan  Bussines Training Centre (BTC) , lab. Praktik Akuntansi (Bank Provita), lab. Praktik Pemasaran ( Business Centre / BC). Dalam rangka meningkatkan kualitas siswa, dimana siswa diharapkan tidak hanya memahami dan mengerti teori namun juga mampu menerapkan dan mempraktikkan teori yang diperoleh maka, khususnya untuk siswa jurusan rekayasa perangkat lunak, usaha perjalanan wisata, administrasi perkantoran, akuntansi dan pemasaran disediakan labotatorium. Dengan adanya praktek ini siswa diharapkan akan lebih memahami, mengerti dan mampu menerapkan teori-teori yang diajarkan dikelas. Fasilitas yang tersedia untuk menunjang  pelaksanaan praktek antara lain: laboratorium rekayasa perangkat lunak yaitu 40 unit komputer, LCD 1 buah, AC 2 buah, White Board 1 buah meja petugas 1 buah dan jam dinding 1 buah. Laboratorium usaha perjalanan wisata. Laboratorium administrasii  perkantoran yaitu perangkat komputer, meja kerja lengkap dengan peralatan dan  perlengkapan LCD, OHP, Sound System, AC, White board. Laboratorium akuntansi

yaitu komputer 41 unit, AC 3 buah, meja printer 2 buah, mesin kalkulator 4 buah, lemari kayu 2 buah, lemari kaca 1 buah, white board 3 buah, over head proyektor 2  buah, meja kayu 45 buah, kursi roda 48 buh, meja computer 2 buah, loud speaker 2  buah, sound system 1 buah, lambang garuda 1 buah, printer HP 6 buah, OHP 1 buah,

Cash Register Electronic 5 buah, P3K 1 buah dan Alat pemadam api 1 buah.

h. Ruang BK dan BP

Ruang BK memiliki luas 4 x 4 m². Di SMK Negeri 2 Semarang juga menyediakan fasilitas berupa bimbingan penyuluhan atau sekarang ini lebih dikenal

(24)

dengan bimbingan konseling. Adapun tujuan dari bimbingan konseling tersebut adalah membantu agar siswa dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya seoptimal mungkin dengan cara pemahaman diri, pemahaman nilai dan pemahaman lingkungan. Sedangkan fungsi BK itu sendiri adalah:

1. Menciptakan suasana tertentu agar tidak timbul masalah yang dapat mengganggu PBM dan pemgembangan dirinya.

2. Menyalurkan siswa ke bidang studi yang sesuai dengan bakat dan minat siswa. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dilakukan oleh guru BK. Bimbingan dan  penyuluhan diberikan untuk seluruh siswa yang masuk dalam jadwal pelajaran.

Pelayanan BP di SMK Negeri 2 Semarang ini dilakukan secara teratur, terencana dan berkesinambungan dan hal ini berlaku untuk semua siswa. Fasilitas  pendukung yang dimiliki antara lain: meja guru, meja konseling, kursi, AC dan  pesawat TV warna.

6. Penggunaan Sekolah

Sejak tahun 1986 SMEA 1 Semarang menempati 2 lokasi yaitu di Jl. Plampitan 35 (Gedung lama) dan di Jl. Dr. Cipto 121 A (Gedung Baru) dan mulai tahun pelajaran 1996/1997 seluruh kegiatan administrasi pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di  pusatkan di Jl. Dr. Cipto 121 A Semarang.

7. Pembagian jam KBM

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMK NEGERI 2 SEMARANG dilakukan selama 6 hari yaitu hari senin

 – 

 sabtu. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai dari jam 07.00-13.45 WIB, untuk hari senin 07.00-07.45 WIB, karena ada kegiatan upacara atau konseling (upacara dan konseling dilakukan secara bergantian setiap minggu), dan hari  jumat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai dari pukul 07.30-11.45 WIB. Hari senin  jika tidak ada upacara mulai jam 07.00 - 13.00, jika ada upacara selain hari senin KBM

mulai jam 07.45-13.40.

Jam KBM SMKN 2 SEMARANG 2013-2014

Senin-Kamis & Sabtu Jum’at

 No Jam Keterangan No Jam Keterangan

1 07.00-07.45 Upacara 1 07.00-07.45 2 07.45-08.30 2 07.45-08.30 3 08.30-09.15 3 08.30-09.15 4 09.15-10.00 4 09.15-10.00 10.00-10.15 Istirahat 10.00-10.15 Istirahat 5 10.15-11.00 5 10.15-11.00 6 11.00-11.45 6 11.00-11.45 11.45-12.15 Istirahat 7 11.45-12.45 Istirahat 7 12.15-13.00 8 12.45-13.30 8 13.00-13.45 9 13.30-14.15 9 13.45-14.30

(25)

Hari senin tidak upacara Ada upacara selain hari senin

 No. Jam Keterangan No. Jam Keterangan

1 07.00-07.45 07.00-07.45 Upacara 2 07.45-08.30 1 07.45-08.25 3 08.30-09.15 2 08.25-09.05 4 09.15-10.00 3 09.05-09.45 10.00-10.15 Istirahat 09.45-10.00 Istirahat 5 10.15-11.00 4 10.00-10.40 6 11.00-11.45 5 10.40-11.20 11.45-12.15 Istirahat 6 11.20-12.00 7 12.15-13.00 12.00-12.30 Istirahat 8 13.00-13.45 7 12.30-13.10 8 13.10-13.50 9 13.50-14.30

JADWAL SELAMA BULAN PUASA SMKN 2 SEMARANG 2013-2014 Hari Senin (Tidak ada Upacara) Hari Selasa, Rabu, Kamis

 No. Jam Keterangan No. Jam Keterangan

1 07.30-08.00 1 07.30-08.00 2 08.00-08.30 2 08.00-08.30 3 08.30-09.00 3 08.30-09.00 4 09.00-09.30 4 09.00-09.30 09.30-09.45 Istirahat 09.30-09.45 Istirahat 5 09.45-10.15 5 09.45-10.15 6 10.15-10.45 6 10.15-10.45 7 10.45-11.15 7 10.45-11.15 8 11.15-11.45 Hari Jumat

 No. Jam Keterangan No. Jam Keterangan

1 07.30-08.00 1 07.30-08.00 2 08.00-08.30 2 08.00-08.30 3 08.30-09.00 3 08.30-09.00 4 09.00-09.30 4 09.00-09.30 09.30-09.45 Istirahat 09.30-09.45 Istirahat 5 09.45-10.15 5 09.45-10.15 6 10.15-10.45 6 10.15-10.45

8. Keadaan Guru dan Siswa

a. Jumlah guru dan sebarannya menurut mata pelajaran (terlampir ).  b. Jumlah siswa dan sebarannya tiap kelas (terlampir ).

(26)

9. Interaksi Sosial

a. Hubungan kepala sekolah dengan guru

Kepala sekolah sebagai pemegang pucuk kepemimpinan di sekolah harus memiliki hubungan yang baik dengan guru agar tercipta situasi yang kondusif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hubungan antara kepala sekolah dengan guru sangat baik. Kepala sekolah memberikan kebebasan kepada semua guru untuk  berkreasi dan berinovasi demi terciptanya mutu sumber daya manusia yang bekualitas

di SMK N 2 Semarang.

 b. Hubungan antara guru dengan guru

Hubungan antarguru di SMK N 2 Semarang sangat baik dan diwarnai dengan suasana kekeluargaan. Hubungan yang harmonis itu tampak melalui komunikasi antar guru.

c. Hubungan antara guru dengan siswa

Hubungan antara guru dengan siswa di SMK N 2 Semarang ibarat orang tua terhadap anak. Hal ini terlihat selama dalam proses KBM maupun di lingkungan luar kelas. Di mana seringkali terlihat siswa bersalaman sambil mencium tangan guru. Guru  pun membalas salam hormat siswa. Dengan demikian, terciptalah suasana yang harmonis antara guru dengan siswa yang tentu saja berdampak positif terhadap  jalannya kegiatan belajar mengajar.

d. Hubungan antara siswa dengan siswa

Hubungan yang terjalin di antara siswa di SMK N 2 Semarang sangat baik. Hal itu terlihat dengan tidak adanya  gap antar siswa. Mereka bersatu dalam ikatan keluarga, yaitu keluarga besar SMK N 2 Semarang yang dapat dilihat baik di dalam maupun di luar kelas. Di dalam kelas, mereka dapat bekerja sama dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar. Dan di luar kelas, keharmonisan yang terjalin ditunjukkan dengan sendau gurau saat istirahat. Selain itu, kebersamaan antar siswa dapat dilihat saat kegiatan yang diadakan oleh OSIS maupun kegiatan ekstrakurikuler.

e. Hubungan antara guru dengan TU

Hubungan yang terjalin antara guru dengan pegawai TU merupakan hubungan kerjasama di mana setiap personal harus memiliki rasa kebersamaan yang kuat. Di SMK N 2 Semarang, hubungan antara guru dengan pegawai TU sangat baik, sehingga semua urusan dapat terselesaikan dengan baik.

f. Hubungan sosial secara keseluruhan

Secara keseluruhan, hubungan sosial di SMK N 2 Semarang sangat baik. Semua pihak bebas berpendapat sehubungan dengan operasional kegiatan belajar

(27)

mengajar. Masing-masing pihak dapat melaksanakan tugas dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik juga.

10. Tata tertib dan Pelaksanaannya

a. Tata Tertib Siswa (terlampir)  b. Tata Tertib Guru (terlampir) c. Tata Tertib Perpustakaan (terlampir)

11. Bidang Pengelolaan dan Administrasi

a. Struktur organisasi sekolah (terlampir)

 b. Kalender akademik dan jadwal kegiatan pelajaran (terlampir)

B. Praktik Mengajar 1. Waktu

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG Universitas Negeri Semarang dilaksanakan pada dua tahap, yaitu:

a. PPL tahap pertama dilaksanakan tanggal 15 - 20 Juli 2013.

 b. PPL tahap kedua dilaksanakan tanggal 22 Juli - 16 November 2013.

2. Tempat

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG Universitas Negeri Semarang tahun 2013 dilaksanakan di SMK Negeri 2 Semarang yang berlokasi di Jalan Doktor Cipto 121A, Semarang.

3. Tahapan Kegiatan

Pelaksanaan PPL PPG Universitas Negeri Semarang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan. Adapun tahapan-tahapan kegiatan tersebut meliputi:

a. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL PPG dilaksanakan di kampus selama 3 hari pada tanggal 24-26 Juni 2013.

b. Penerjunan PPL

Mahasiswa praktikan diterjunkan di sekolah latihan yaitu SMK Negeri 2 Semarang pada tanggal 17 Juli 2013 dengan dihadiri oleh kepala sekolah bersangkutan, wakil kepala sekolah/koordinator guru pamong, koordinator dosen pembimbing, guru pamong masing-masing prodi dan para mahasiswa praktikan.

c. Pengenalan Lapangan

Kegiatan pengenalan lapangan di SMK Negeri 2 Semarang dilaksanakan pada tanggal 16-20 Juli 2013. Selama kurun waktu tersebut, mahasiswa praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi sekolah yang berkaitan dengan profil sekolah, kondisi fisik dan lingkungan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, keadaan guru dan siswa,

(28)

interaksi sosial yang ada dalam sekolah, pelaksanaan tata tertib bagi kepala sekolah, guru, staf TU dan tenaga kependidikan serta bagi siswa, struktur organisasi kesiswaan, struktur administrasi sekolah, struktur administrasi kelas, kalender akademik, jadwal kegiatan pelajaran serta kegiatan ekstra dan intrakurikuler.

d. Praktik Mengajar Terbimbing

Praktik mengajar terbimbing dilakukan pada tanggal 22

 – 

31 Juli 2013. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa praktikan mengajar di beberapa kelas yang sudah ditentukan dengan didampingi oleh guru pamong. Dalam melakukan pengajaran terbimbing, mahasiswa  praktikan berkoordinasi terlebih dahulu dengan guru pamong mengenai rancangan kegiatan yang telah disusun sebelum melakukan praktik mengajar. Setelah praktik mengajar selesai, guru pamong memberikan beberapa masukan mengenai pengelolaan kelas, manajemen waktu, tahapan kegiatan pembelajaran, dan lain-lain; agar mahasiswa  praktikan dapat mengajar dengan lebih baik pada pertemuan-pertemuan selanjutnya.

e. Praktik Mengajar Mandiri

Selama kegiatan praktik mengajar mandiri, mahasiswa mengajar di dalam kelas dengan diamati oleh dosen pembimbing, guru pamong atau teman sejawat (open lesson). Dalam  pengajaran mandiri, semua perangkat pembelajaran sudah dikonsultasikan kepada guru  pamong terlebih dahulu. Pengajaran mandiri harus dilakukan minimal 24 kali  pertemuan dengan ketentuan sekurang-kurangnya 5 kali pertemuan pada setiap jenjang

kelas.

f. Pelaksanaan PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan bersamaan dengan pengajaran mandiri  pada kelas yang sudah ditentukan di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru  pamong. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa praktikan didampingi oleh teman sejawat

yang berperan sebagai pengamat (observer ) dan seksi dokumentasi.

g. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar

Ujian praktik mengajar dilakukan dalam dua tahap meliputi ujian PPL dan ujian kompetensi kinerja. Sebelum ujian praktik mengajar dilaksanakan, perangkat  pembelajaran yang akan digunakan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen  pembimbing dan guru pamong. Dalam ujian PPL mahasiswa mengajar dengan diamati oleh guru pamong dan dosen pembimbing sedangkan dalam ujian kompetensi kinerja diamati oleh guru pamong, dosen pembimbing, dan guru senior, kepala sekolah atau  pengawas.

(29)

h. Bimbingan Penyusunan Laporan

Dalam menyusun laporan, praktikan mendapat bimbingan dari berbagai pihak yaitu: guru pamong, koordinator guru pamong, dosen pembimbing, dosen koordinator, dan  pihak lain yang terkait sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.

4. Materi Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan PPL, mahasiswa praktikan mendapat tugas mengajar di kelas XI PM 1, XI PM 2 dan XI PM 3. Materi kegiatan PPL tersebut meliputi:

a. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Sebelum melaksanakan latihan praktik mengajar di dalam kelas, praktikan membuat  perangkat pembelajaran yang akan digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan  pembelajaran. Pembuatan perangkat pembelajaran dimulai dari membuat program tahunan, program semesteran, membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, serta perangkat penilaian. Praktikan juga mencari dan mempelajari referensi yang akan digunakan sebagai bahan acuan dan berkoordinasi dengan guru  pamong.

b. Proses Belajar Mengajar

Praktikan melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Dalam proses belajar mengajar, praktikan memberikan materi dengan berbagai model, metode dan pendekatan pembelajaran, memberikan tugas dan latihan dan ulangan harian serta mengadakan penilaian.

5. Proses Pembimbingan

Proses bimbingan sekolah untuk praktikan dilakukan oleh guru pamong, koordinator guru pamong, kepala sekolah, dosen pembimbing, dan koordinator dosen  pembimbing. Bimbingan yang dilakukan berupa bimbingan persiapan belajar  pembelajaran, proses pembelajaran, tindak lanjut belajar pembelajaran, bimbingan

kompetensi, bimbingan pelaksanaan PPL, dan bimbingan penyusunan laporan PPL.

6. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL

Hal-hal yang mendukung dan menghambat pelaksanaan PPL di SMK Negeri 2 Semarang antara lain:

a. Faktor Pendukung

1. Pihak SMK N 2 Semarang yang menerima dan membimbing mahasiswa PPL dengan baik.

2. Kondisi fisik sekolah yang didukung dengan fasilitas yang memadai, termasuk tersedianya buku penunjang di perpustakaan.

(30)

3. Hubungan yang harmonis antara praktikan, rekan-rekan PPL, guru, siswa, dan civitas akademika sekolah lainnya.

4. Komunikasi yang baik antara praktikan dengan guru pamong, koordinator guru  pamong, dosen pembimbing, dan koordinator dosen pembimbing.

5. Pengarahan, kritik, saran dan perbaikan yang membangun melalui kegiatan refleksi oleh guru pamong setelah praktikan melaksanakan KBM.

6. Bimbingan dan arahan dosen pembimbing, koodinator guru pamong, dan koordinator dosen pembimbing dalam pelaksanaan PPL secara umum dan  penyusunan laporan PPL.

7. Siswa SMK N 2 Semarang menerima mahasiswa praktikan mengajar kelas mereka dengan sikap ramah dan mengikuti pembelajaran dari praktikan sebagaimana  pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong.

b. faktor penghambat

1. Penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal, khususnya media elektronik, karena praktikan mengajar di kelas yang belum terpasang LCD.

2. Laboratorium bahasa yang tidak bisa digunakan secara maksimal karena LCD dan speaker tidak bisa digunakan.

3. Ruangan yang berpindah-pindah atau moving class yang terkadang ada kelas yang yang tidak mendapatkan ruangan. Sehingga kegiatan pembelajaran terpaksa dilaksanakan di mushola.

C. Kegiatan Non Mengajar

1. Penanganan Kesulitan Belajar

Tugas sebagai guru di sekolah tidak lepas dari masalah yang dihadapi siswa. Tidak sedikit siswa yang mendapat kesulitan belajar Menata Produk. Untuk mengatasi masalah tersebut, praktikan memberikan waktu tambahan diluar kelas untuk membantu siswa memahami materi yang belum dimengerti siswa. Siswa juga diperbolehkan bertanya mengenai pelajaran lewat sms, email, atau pesan di facebook. Siswa yang mempunyai kesulitan dalam pelajaran tersebut memang membutuhkan jam tambahan diluar kelas.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti siswa adalah kegiatan pramuka yang dilaksanakan setiap hari sabtu sore. Praktikan ikut serta dalam kegiatan pramuka sebagai Pembina pramuka di SMK Negeri 2 Semarang. Praktikan mengawasi jalannya kegiatan latihan Pramuka sampai selesai. Dan lagi, praktikan juga membantu dalam kegiatan

(31)

 persami siswa-siswi kelas X. Selain itu, praktikan juga ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK) OSIS selama 2 hari di sekolah.

3. Manajemen Sekolah

SMK Negeri 2 Semarang mempunyai sistem manajemen sekolah yang baik. Semua kegiatan di sekolah sudah mempunyai struktur organisasinya sendiri-sendiri. Praktikan membantu dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah, antara lain:

a. Melaksanakan piket GDN bersama guru dan pengurus OSIS setiap hari sesuai dengan  jadwal piket.

 b. Melaksanakan piket KBM di ruang guru.

c. Membantu kegiatan Idul Adha mulai dari penyembelihan hewan kurban sampai  pembagian daging kurban.

d. Membantu dalam kegiatan halal bi halal keluarga besar SMK Negeri 2 Semarang. e. Ikut serta dalam acara buka bersama dan sholat taraweh di sekolah.

(32)

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil pelaksanaan praktik mengajar di sekolah latihan, praktikan menyimpulkan bahwa: 1. Kegiatan PPL sangat besar peranannya dalam pencapaian lulusan yang berkualitas bagi

setiap mahasiswa program pendidikan. Hal tersebut dikarenakan PPL memberikan wawasan dan wacana mengenai kondisi pembelajaran dan keadaan sekolah latihan secara nyata yang diperlukan bagi calon pendidik sebagai bekal ketika menjadi tenaga pendidik yang sebenarnya.

2. Pelaksanaan PPL yang telah praktikan laksanakan mulai bulan Juli hingga November  berjalan dengan lancar, walaupun tidak bisa dipungkiri terjadi hambatan dalam  pelaksanaannya. Pengalaman dan pengetahuan yang praktikan peroleh juga sangat  bermanfaat dan semakin bertambah selama pelaksanaan PPL.

B. SARAN

Saran yang dapat praktikan rekomendasikan atas pelaksanaan PPL di sekolah latihan, yaitu : 1. Mahasiswa praktikan diharapkan dapat memanfaatkan kegiatan PPL sebagai sarana belajar

untuk bekal ketika terjun dalam masyarakat sebagai tenaga pendidik yang profesional. 2. SMK Negeri 2 Semarang diharapkan dapat mempertahankan apa yang sudah baik dan

 berbagai prestasi yang telah dicapai selama ini dan lebih mendisiplinkan siswa sehingga kualitas pembelajaran terus meningkat serta visi dan misi sekolah dap at terwujud.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

http://dieks2010.wordpress.com/2010/10/06/pendidikan-profesi-guru-ppg/ layananptk.net/ http://hukor.kemdikbud.go.id/

Pusat Pengembangan PPL. 2012. Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan.  Universitas Negeri Semarang. Unnes Press: Semarang.

 Panduan Umum KYSP BSNP 2006 dan Peraturan Mendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar  Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

(34)

REFLEKSI GURU

Nama : Romadhonna, S. Pd.

NIM : 7101012009

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan/Fakultas : Pendidikan Ekonomi/Ekonomi

Sekolah Latihan : SMK Negeri 2 Semarang

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan diberi kemudahan untuk melaksanakan serangkaian kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan baik dan lancar. Praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf dan karyawan tata usaha serta siswa siswi SMK Negeri 2 Semarang yang telah memberikan bantuan dan bimbingan pada  praktikan demi kelancaran terlaksananya kegiatan PPL.

Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Semarang yang beralamat di Jalan Semarang. PPL diawali peserta PPL/praktikan dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara untuk mengumpulkan data terkait keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, serta bidang  pengelolaan dan administrasi. Setelah melaksanakan kegiatan itu, peserta PPL/praktikan

melakukan praktik mengajar, penelitian tindakan kelas (PTK) dan kegiatan non-mengajar.

Refleksi diri ini ditulis berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang diperoleh praktikan selama kegiatan PPL. Banyak hal-hal baru yang praktikan peroleh di sekolah, baik hal yang  berhubungan dengan pembelajaran di sekolah, praktik pengajaran, dan lain-lain. Berikut beberapa

catatan refleksi diri praktikan selama mengikuti kegiatan PPL di sekolah latihan:

1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Menata Produk

Menata Produk adalah pelajaran produktif pada jurusan pemasaran. Oleh karena itu, Menata Produk sangat dibutuhkan pada jurusan pemasaran. Misalnya, di dalam dunia kerja  bidang pemasaran yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dalam

menata produk. Jadi, Menata Produk merupakan mata pelajaran yang memiliki banyak manfaat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memberitahukan manfaat belajar Menata Produk  pada siswa, hal ini akan membuat siswa antusias belajar. Sedangkan kelemahan mata pelajaran Menata Produk ini adalah siswa baru mengenal setelah masuk SMK, dimana pada jenjang sekolah sebelumnya belum pernah dipelajari secara mendalam.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar

Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar Menata Produk di SMK  Negeri 2 Semarang ini tergolong masih kurang. Banyak ruang kelas belum terpasang LCD,

(35)

kalaupun ada LCD Screennya yang belum ada sehingga pembelajaran Menata Produk yang akan menampilkan video, rekaman, dan slide show yang berisi materi dan gambar-gambar tidak bisa terlaksana maksimal. Selain itu, laboratorium pemasaran juga tidak bisa digunakan secara optimal. Oleh karena itu, pembelajaran menggunakan media-media konvensional.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Guru pamong praktikan PPL di sekolah latihan adalah Dra.Nurhidayati. Beliau memberikan bimbingan mengenai perangkat pembelajaran dan kondisi siswa-siswi di SMK N 2 Semarang. Beliau adalah seorang guru yang punya pengalaman banyak tentang kondisi  pemasaran, mempunyai jam terbang mengajar yang sangat tinggi, berpengalaman dalam mengajar Menata Produk dan ilmu praktik pemasaran, tak jarang juga beliau selalu memberikan motivasi pada siswa, dan komunikatif.

Dosen pembimbing praktikan PPL adalah Ibu Dra. Harnanik, M.Si yang berkenan memberikan arahan dan bimbingan kepada praktikan. Beliau adalah dosen senior dan mempunyai ide-ide kreatif serta bijaksana dalam pembelajaran.

4. Kemampuan Diri Praktikan

Praktikan memeperoleh peningkatan kemampuan mengajar, menyusun perangkat, membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. sejak mengikuti workshop PPG di UNNES dan semakin terasah ketika praktek mengajar di SMK N 2 Semarang. Semakin jam terbang mengajar tinggi kemampuan praktikan akan lebih bagus lagi. Kekurangan praktikan dalam kegiatan PPL adalah kurang memahami materi pelajaran Menata Produk, dimana saat Workshop tidak diperoleh. Oleh karena itu, praktikan merasa kesulitan dalam menyusun Perangkat Pembelajran. Selain itu, praktikan kesulitan dalam pembuatan media yang menarik dan inovatif. Karena hal tersebut diatas, praktikan membutuhkan bimbingan materi dari guru  pamong.

5. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah PPL

Praktikan memperoleh banyak pengalaman setelah mengikuti program PPL PPG di SMK N 2 Semarang. Praktikan belajar secara langsung bagaimana merencanakan rencana  pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang runtut, kreatif, dan menarik sehingga mampu menguasai kelas dengan baik dan tujuan belajar tercapai. Selain itu, praktikan juga belajar menjadi guru yang profesional secara administratif dan praktek. Di tempat PPL ini praktikan  juga belajar bersosialisasi dengan seluruh warga sekolah sehingga ketika suatu saat terjun

(36)

6. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang

Berdasarkan hasil observasi, praktikan menyarankan agar SMK Negeri 2 Semarang ini mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang sudah diraih selama ini. Yang perlu di tambah adalah fasilitas-fasilitas yang mendukung tercapainya kegiatan belajar mengajar yang  berbasis IT. Misalnya, LCD + Screen, speaker, dan wifi yang dipasang disetiap kelas.

Pembaharuan fasilitas dalam laboratorium bahasa sehingga bisa digunakan untuk kegiatan  pembelajaran Menata Produk. Selain itu, perlu peningkatan fasilitas pendukung pembelajaran untuk memacu siswa agar lebih berprestasi sesuai dengan bidangnya seperti pemasaran, akuntansi, pariwisata, RPL dan administrasi perkantoran.

Sedangkan bagi Unnes, perlu membuat rancangan program PPL PPG yang lebih terstruktur dengan baik. Perlu adanya sosialisasi yang jelas ke dosen-dosen pembimbing dan sekolah-sekolah praktek tentang pelaksanaan program PPL PPG yang berbeda dengan PPL reguler. Semarang, 11 November 2013 Mengetahui, Guru Pamong Dra. Nurhidayati  NIP 19620804 198803 2 003 Guru praktikan PPL PPG Romadhonna, S.Pd 7101012009

(37)
(38)

LEMBAR PEMERIKSAAN

1. Kalender Pendidikan 2. Jadwal mengajar

3. Rincian Minggu Efektif dan Analisis Program Pelajaran 4. Program Semester

5. Silabus

6. Daftar Hadir Siswa 7. Agenda/Jurnal Mengajar

8. Daftar Catatan dan Hambatan Siswa 9. Kisi-kisi dan Butir Soal Teori

10. Kisi-kisi dan Butir Soal Praktik

11. Lembar Observasi/Penilaian (Praktik) 12. Rekapitulasi Nilai Evaluasi

13. Analisis Hasil Evaluasi 14. Remidiasi

15. Tugas Pengayaan

16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 17. Lembar Refleksi Guru

18. Lembar Refleksi Siswa

19. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 20. Dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

Kontrak/Berita Acara Serah Terima Pekerjaan FHO/Berita Acara Pembayaran Terakhir BAP Asli atau Rekaman yang sudah dilegalisir oleh instansi

Lomba Karya Tulis Ilmiah UNHAS 2014 TeknikSipil UMB2 permukiman masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir tersebut kurang. tertata dengan baik dan kurang sesuia

Mengupayakan keterlibatan PKB/PLKB atau petugas yang diberi wewenang sebagai pendamping Kampung KB sebagai salah satu yang berperan dalam perencanaan pembangunan desa ,

Kebijakan pengendalian penyakit kecacingan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin belum pernah dilakukan baik dari segi perencanaan dan penganggaran. Kabupaten Tapin belum

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai pemimpin di SMP Negeri 2 Salatiga diperoleh keterangan bahwa pelaksanaan manajemen bimbingan konseling dalam

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana

Kegiat an proyek konst ruksi t erdapat sust u proses yang mengolah sumber daya proyek menj adi suat u hasil kegiat an berupa. bangunan, dalam proses t ersebut melibat kan

/ Dishutbun/ 2015 bahwa kami sanggup memenuhi Pesanan yang saudara maksud dengan rincian harga sebagai berikut :.. Harga tersebut sudah termasuk biaya angkutan, PPN