• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Aiha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Aiha"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

dimana terdapat antibody terhadp sel -sel eritrosit sehingga umur eritrosit dimana terdapat antibody terhadp sel -sel eritrosit sehingga umur eritrosit memendek (Sudoyo.et all.,2006).

memendek (Sudoyo.et all.,2006).

Hemolisis adalah kerusakan sel darah merah pada sirkulasi Hemolisis adalah kerusakan sel darah merah pada sirkulasi sebelum 120 hari (umur eritrosit normal). Hemolisis mungkin sebelum 120 hari (umur eritrosit normal). Hemolisis mungkin asymptomatic, tapi bila ‘eritropoesis’ tidak dapat mengimbangi kecepatan asymptomatic, tapi bila ‘eritropoesis’ tidak dapat mengimbangi kecepatan rusaknya sel darah merah dapat terjadi anemia. (Gurpreet, 2004)

rusaknya sel darah merah dapat terjadi anemia. (Gurpreet, 2004)

Autoimmune hemolytic anemia (AIHA) adalah suatu kondisi Autoimmune hemolytic anemia (AIHA) adalah suatu kondisi dimana imunoglobulin atau komponen dari sistem komplemen terikat dimana imunoglobulin atau komponen dari sistem komplemen terikat padapada antigen permukaan sel darah merah dan menyebabkan pengrusakan sel antigen permukaan sel darah merah dan menyebabkan pengrusakan sel darah merah melalui Sistem Retikulo Endotelial (SRE). Antibodi yang darah merah melalui Sistem Retikulo Endotelial (SRE). Antibodi yang khas pada AIHA antara lain IgG, IgM atau IgA dan bekerja pada suhu khas pada AIHA antara lain IgG, IgM atau IgA dan bekerja pada suhu yang berbeda-beda. (Lanfredini, 2007)

yang berbeda-beda. (Lanfredini, 2007)

II.

II. ETIOLOGIETIOLOGI

Anemia hemolitik dapat disebabkan oleh 2 faktor yang berbeda yaitu Anemia hemolitik dapat disebabkan oleh 2 faktor yang berbeda yaitu faktor intrinsik & faktor ekstrinsik.

faktor intrinsik & faktor ekstrinsik. a.

a. Faktor Intrinsik :Faktor Intrinsik :

Yaitu kelainan yang terjadi pada metabolisme dalam eritrosit itu Yaitu kelainan yang terjadi pada metabolisme dalam eritrosit itu sendiri sel eritrosit. Kelainan karena faktor ini dibagi menjadi tiga sendiri sel eritrosit. Kelainan karena faktor ini dibagi menjadi tiga macam yaitu:

macam yaitu:

Keadaan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: Keadaan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

1)

1) Gangguan struktur dinding eritrositGangguan struktur dinding eritrosit a)

a) SferositosisSferositosis

Penyebab hemolisis pada penyakit ini diduga disebabkan Penyebab hemolisis pada penyakit ini diduga disebabkan oleh kelainan membran eritrosit. Kadang-kadang penyakit oleh kelainan membran eritrosit. Kadang-kadang penyakit

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(3)

ini berlangsung ringan sehingga sukar dikenal. Pada anak ini berlangsung ringan sehingga sukar dikenal. Pada anak gejala anemianya lebih menyolok daripada dengan gejala anemianya lebih menyolok daripada dengan ikterusnya, sedangkan pada orang dewasa sebaliknya. Suatu ikterusnya, sedangkan pada orang dewasa sebaliknya. Suatu infeksi yang ringan saja sudah dapat menimbulkan krisis infeksi yang ringan saja sudah dapat menimbulkan krisis aplastik. Kelainan radiologis tulang dapat ditemukan pada aplastik. Kelainan radiologis tulang dapat ditemukan pada anak yang telah lama menderita kelainan ini. Pada 40-80% anak yang telah lama menderita kelainan ini. Pada 40-80%  penderita sferositosis ditemukan kolelitiasis.

 penderita sferositosis ditemukan kolelitiasis.  b)

 b) Ovalositosis (eliptositosis)Ovalositosis (eliptositosis)

Pada penyakit ini 50-90% dari eritrositnya berbentuk oval Pada penyakit ini 50-90% dari eritrositnya berbentuk oval (lonjong). Dalam keadaan normal bentuk eritrosit ini (lonjong). Dalam keadaan normal bentuk eritrosit ini ditemukan kira-kira 15-20% saja. Penyakit ini diturunkan ditemukan kira-kira 15-20% saja. Penyakit ini diturunkan secara dominan menurut hukum mendel. Hemolisis secara dominan menurut hukum mendel. Hemolisis  biasanya

 biasanya tidak tidak seberat seberat sferositosis. sferositosis. Kadang-kadangKadang-kadang ditemukan kelainan radiologis tulang. Splenektomi biasanya ditemukan kelainan radiologis tulang. Splenektomi biasanya dapat mengurangi proses hemolisis dari penyakit ini.

dapat mengurangi proses hemolisis dari penyakit ini. c)

c) A-beta lipropoteinemiaA-beta lipropoteinemia

Pada penyakit ini terdapat kelainan bentuk eritrosit yang Pada penyakit ini terdapat kelainan bentuk eritrosit yang menyebabkan umur eritrosit tersebut menjadi pendek. menyebabkan umur eritrosit tersebut menjadi pendek. Diduga kelainan bentuk eritrosit tersebut disebabkan oleh Diduga kelainan bentuk eritrosit tersebut disebabkan oleh kelainan komposisi lemak pada dinding sel.

kelainan komposisi lemak pada dinding sel. 2)

2) Gangguan pembentukan nukleotidaGangguan pembentukan nukleotida

Kelainan ini dapat menyebabkan dinding eritrosit mudah pecah, Kelainan ini dapat menyebabkan dinding eritrosit mudah pecah, misalnya pada panmielopatia tipe fanconi.

misalnya pada panmielopatia tipe fanconi.

Anemia hemolitik oleh karena kekurangan enzim sbb: Anemia hemolitik oleh karena kekurangan enzim sbb:

a)

a) Definisi glucose-6- phosphate-Dehydrogenase (G-6PD)Definisi glucose-6- phosphate-Dehydrogenase (G-6PD)  b)

 b) Defisiensi Glutation reduktasDefisiensi Glutation reduktas c)

c) Defisiensi GlutationDefisiensi Glutation d)

d) Defisiensi PiruvatkinaseDefisiensi Piruvatkinase e)

(4)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(5)

h)

h) Defisiensi gliseraldehid-3-fosfat dehidrogenaseDefisiensi gliseraldehid-3-fosfat dehidrogenase

3)

3) HemoglobinopatiaHemoglobinopatia

Pada bayi baru lahir HbF merupakan bagian terbesar dari Pada bayi baru lahir HbF merupakan bagian terbesar dari

hemoglobinnya (95%), kemudian pada perkembangan

hemoglobinnya (95%), kemudian pada perkembangan

selanjutnya konsentrasi HbF akan menurun, sehi

selanjutnya konsentrasi HbF akan menurun, sehingga pada umurngga pada umur

satu tahun telah mencapai keadaan yang normal

satu tahun telah mencapai keadaan yang normal

Sebenarnya terdapat 2 golongan besar gangguan pembentukan Sebenarnya terdapat 2 golongan besar gangguan pembentukan hemoglobin ini, yaitu:

hemoglobin ini, yaitu: a.

a. Gangguan Gangguan struktural struktural pembentukan pembentukan hemoglobinhemoglobin (hemoglobin abnormal). Misal HbS, HbE dan lain-lain

(hemoglobin abnormal). Misal HbS, HbE dan lain-lain  b.

 b. Gangguan jumblah (salah satu atau beberapa) rantai globin.Gangguan jumblah (salah satu atau beberapa) rantai globin. Misal talasemia

Misal talasemia

 b.

 b. Faktor Ekstrinsik :Faktor Ekstrinsik :

Yaitu kelainan yang terjadi karena hal-hal diluar eritrosit. Yaitu kelainan yang terjadi karena hal-hal diluar eritrosit.

1)

1) Akibat reaksi non imumitas : karena bahan kimia / obatAkibat reaksi non imumitas : karena bahan kimia / obat 2)

2) Akibat reaksi imunitas : karena eritrosit yang dibunuh olehAkibat reaksi imunitas : karena eritrosit yang dibunuh oleh antibodi yang dibentuk oleh tubuh sendiri.

antibodi yang dibentuk oleh tubuh sendiri. 3)

3) Infeksi, plasmodium, boriellaInfeksi, plasmodium, boriella

III.

III. MANIFESTASI KLINIS dan KLASIFIKASIMANIFESTASI KLINIS dan KLASIFIKASI Manifestasi Klinis

Manifestasi Klinis

Kadang

Kadang  –  –   kadang Hemolosis terjadi secara tiba- tiba dan berat,  kadang Hemolosis terjadi secara tiba- tiba dan berat, menyebabkan krisis hemolotik, yang menyebakan krisis hemolitik yang di menyebabkan krisis hemolotik, yang menyebakan krisis hemolitik yang di tandai dengan: tandai dengan: 1) Demam 1) Demam 2) Mengigil 2) Mengigil 3)

(6)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(7)

Berdasarkan Tipenya : Berdasarkan Tipenya : a.

a. Anemia hemolitik aotuimun tipe hangat:Anemia hemolitik aotuimun tipe hangat:

Biasanya gejala anemia ini terjadi perlahan-lahan, ikterik, demam, dan Biasanya gejala anemia ini terjadi perlahan-lahan, ikterik, demam, dan ada

ada yang yang disertai nyeri abdomen, disertai nyeri abdomen, limpa biasanya membesar, limpa biasanya membesar, sehinggasehingga  bagian perut

 bagian perut atas sebelaatas sebelah kiri h kiri bisa terasa bisa terasa nyeri atau nyeri atau tidak nyaman dantidak nyaman dan  juga

 juga bisa bisa dijumpai dijumpai splenomegali splenomegali pada pada anemia anemia hemolitik hemolitik autoimunautoimun tipe hangat.

tipe hangat. Urin berwarna Urin berwarna gelap gelap karena terjadi hemkarena terjadi hemoglobinuri. oglobinuri. PadaPada AHA paling tebanyak terjadi yakni idiopatik splenomegali AHA paling tebanyak terjadi yakni idiopatik splenomegali tarjadi pada50-60%, iketrik terjadi pada 40%, hepatomegali 30% tarjadi pada50-60%, iketrik terjadi pada 40%, hepatomegali 30%  pasien

 pasien san san limfadenopati limfadenopati pada pada 25% 25% pasien. pasien. Hanya Hanya 25% 25% pasien pasien tidaktidak disertai pembesaran organ dan limfonodi.

disertai pembesaran organ dan limfonodi.  b.

 b. Anemia hemolitik aotoimun tipe dingin:Anemia hemolitik aotoimun tipe dingin:

Pada tipe dingin ini sering terjadi aglutinasi pada suhu Pada tipe dingin ini sering terjadi aglutinasi pada suhu dingin.Hemolisis

dingin.Hemolisis berjalan kronik. Anberjalan kronik. Anemia ini biasanya ringan emia ini biasanya ringan dengandengan Hb: 9-12 g

Hb: 9-12 g/dl. Sering juga /dl. Sering juga terjadi akrosinosis dan splenomegali. terjadi akrosinosis dan splenomegali. PadaPada cuaca dingin akan menimbulkan meningkatnya penghancuran sel cuaca dingin akan menimbulkan meningkatnya penghancuran sel darah merah,

darah merah, memperburuk nyeri memperburuk nyeri sendi dan sendi dan bisa bisa menyebabkanmenyebabkan kelelahan dan sianosis (tampak kebiruan) pada tangan dan lengan. kelelahan dan sianosis (tampak kebiruan) pada tangan dan lengan. Anemia Hemolitik dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (

Anemia Hemolitik dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (Tabel 1Tabel 1):):

Tabel 1. Klasifikasi Anemia Hemolitik Imun

Tabel 1. Klasifikasi Anemia Hemolitik Imun Anemia Hemolitik Auto Omun (AIHA)

Anemia Hemolitik Auto Omun (AIHA) A.

A. AIHA tipe hangatAIHA tipe hangat 1.

1. IdiopatikIdiopatik 2.

2. Sekunder (karena cll, limfoma, SLE)Sekunder (karena cll, limfoma, SLE) B.

B. AIHA tipe dinginAIHA tipe dingin 1.

1. IdiopatikIdiopatik 2.

2. Sekunder (infeksi mycoplasma, mononucleosis, virus,Sekunder (infeksi mycoplasma, mononucleosis, virus, keganasan limforetikuler)

(8)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(9)

1.

1. IdiopatikIdiopatik 2.

2. Sekunder (viral dan sifilis)Sekunder (viral dan sifilis) D.

D. AIHA AtipikAIHA Atipik 1.

1. AIHA tes antiglobulin negatifAIHA tes antiglobulin negatif 2.

2. AIHA kombinasi tipe hangat dan dinginAIHA kombinasi tipe hangat dan dingin

a.

a. Anemia Hemolitik Autoimun Tipe HangatAnemia Hemolitik Autoimun Tipe Hangat

Sekitar 70% kasus AIHA memiliki tipe hangat, di mana autoantibodi Sekitar 70% kasus AIHA memiliki tipe hangat, di mana autoantibodi  bereaksi

 bereaksi secara secara optimal optimal pada pada susu susu 303000C. Kurang lebih 50% pasienC. Kurang lebih 50% pasien AIHA tipe hangat disertai penyakit lain.

AIHA tipe hangat disertai penyakit lain.  b.

 b. Anemia Hemolitik Imun Tipe DinginAnemia Hemolitik Imun Tipe Dingin

Terjadinya hemolisis diperantai antibody dingin yaitu agkutinin Terjadinya hemolisis diperantai antibody dingin yaitu agkutinin dingin dan antibody Donath-landstainer. Kelainana ini secara dingin dan antibody Donath-landstainer. Kelainana ini secara karekteristik memiliki agglutinin dingin IgM monoklonal. Pada karekteristik memiliki agglutinin dingin IgM monoklonal. Pada umumnya

umumnya agglutinin tipe agglutinin tipe dingin ini dingin ini terdapat pada titer yterdapat pada titer yang sangatang sangat rendah, dan titer ini akan meningkat pesat pada fase penyembuhan rendah, dan titer ini akan meningkat pesat pada fase penyembuhan infeksi. Aglutinin tipe dingin akan berikatan dengan sel darah merah infeksi. Aglutinin tipe dingin akan berikatan dengan sel darah merah dan terjadi lisis langsung dan fagositosis.

dan terjadi lisis langsung dan fagositosis. c.

c. Paroxysmal Cold HemoglobinuriParoxysmal Cold Hemoglobinuri

Ini adalah bentuk anemia hemolitik yang jarang dijumpai, hemolisis Ini adalah bentuk anemia hemolitik yang jarang dijumpai, hemolisis terjadi secara massif dan berulang setelah terpapar suhu dingin. terjadi secara massif dan berulang setelah terpapar suhu dingin. Dahulu penyakit ini sering ditemukan, karena berkaitan dengan Dahulu penyakit ini sering ditemukan, karena berkaitan dengan  penyakit

 penyakit sifilis. sifilis. Pada Pada kondisi kondisi ekstrim ekstrim autoantibody autoantibody Donath- Donath-Landsteiner dan protein komplemen berikatan pada sel darah merah. Landsteiner dan protein komplemen berikatan pada sel darah merah. Pada saat suhu kembali 37

Pada saat suhu kembali 3700C. terjadilah lisis karena propagasi padaC. terjadilah lisis karena propagasi pada  protein-protein komplemen yang lain.

(10)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(11)
(12)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(13)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Patofisiologi anemia hemolitik autoimun ini terjadi melalui aktifasi sistem Patofisiologi anemia hemolitik autoimun ini terjadi melalui aktifasi sistem komplemen, aktifasi mekanisme seluler, atau kombinasi keduanya.

komplemen, aktifasi mekanisme seluler, atau kombinasi keduanya.66 1.

1. Aktifasi sistem komplemenAktifasi sistem komplemen

Sistem komplemen diaktifkan melalui 2 jalur, yaitu jalur klasik dan jalur Sistem komplemen diaktifkan melalui 2 jalur, yaitu jalur klasik dan jalur alternatif . secara keseluruhan aktifasi sistem komplemen akan alternatif . secara keseluruhan aktifasi sistem komplemen akan menyebabkan hancurnya membran sel eritrosit dan terjadilah hemolisis menyebabkan hancurnya membran sel eritrosit dan terjadilah hemolisis

intraveskuler. Hal ini ditandai dengan hemoglobinemia dan

intraveskuler. Hal ini ditandai dengan hemoglobinemia dan

hemoglobinuria. hemoglobinuria.

Antibodi-antibodi yang memiliki kemampuan mengaktifkan jalur klasik Antibodi-antibodi yang memiliki kemampuan mengaktifkan jalur klasik adalah IgM, IgG1,IgG2, IgG3. IgM disebut sebagai aglutinin tipe dingin adalah IgM, IgG1,IgG2, IgG3. IgM disebut sebagai aglutinin tipe dingin oleh karena berikatan dengan antigen polisakarida pada permukaan sel oleh karena berikatan dengan antigen polisakarida pada permukaan sel eritrosit pada suhu dibawah suhu tubuh, sedangkan IgG disebut aglutinin eritrosit pada suhu dibawah suhu tubuh, sedangkan IgG disebut aglutinin hangat oleh karena bereaksi dengan antigen permukaan sel eritrosit pada hangat oleh karena bereaksi dengan antigen permukaan sel eritrosit pada suhu tubuh.

suhu tubuh. a.

a. Aktifasi komponen jalur klasikAktifasi komponen jalur klasik

Reaksi diawali dengan aktifasi C1 (suatu protein yang dikenal sebagai Reaksi diawali dengan aktifasi C1 (suatu protein yang dikenal sebagai recognition unit 

recognition unit ). C1 berikatan dengan kompleks imun antigen). C1 berikatan dengan kompleks imun antigen antibodi dan menjadi aktif serta mampu mengkatalisis reaksi

antibodi dan menjadi aktif serta mampu mengkatalisis reaksi  –  – reaksireaksi  pada jalur klasik.

 pada jalur klasik. C1 akan mengaktifkan C4 dan C1 akan mengaktifkan C4 dan C2 menjadi kompleksC2 menjadi kompleks C4b,2b (C3-convertase). C4b,2b akan memecah C3 menjadi fragmen C4b,2b (C3-convertase). C4b,2b akan memecah C3 menjadi fragmen C3b dan C3a. C3b mengalami perubaha konformational sehingga C3b dan C3a. C3b mengalami perubaha konformational sehingga mampu berikatan secara kovalen dengan partikel yang mengaktifkan mampu berikatan secara kovalen dengan partikel yang mengaktifkan komplemen (sel darah merah berlabel antibodi). C3 juga akan komplemen (sel darah merah berlabel antibodi). C3 juga akan

(14)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(15)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

 permeabilitas

 permeabilitas membran membran normal normal akan akan terganggu, terganggu, menyebabkan menyebabkan air air dandan ion masuk kedalam sel sehingga sel membengkak dan ruptur.

ion masuk kedalam sel sehingga sel membengkak dan ruptur.  b.

 b. Aktifasi komplemen jalur alternatifAktifasi komplemen jalur alternatif

Aktifator jalur alternatif akan mengaktifkan C3, dan C3b yang terjadi Aktifator jalur alternatif akan mengaktifkan C3, dan C3b yang terjadi akan berikatan dengan membran sel darah merah. Faktor B kemudian akan berikatan dengan membran sel darah merah. Faktor B kemudian akan melekat pada C3b, dan oleh D faktor B akan dipecah menjadi Ba akan melekat pada C3b, dan oleh D faktor B akan dipecah menjadi Ba dan Bb. Bb merupakan suatu protease serin, dan tetap melekat pada dan Bb. Bb merupakan suatu protease serin, dan tetap melekat pada C3b. Ikatan C3bBb lalu akan memecah molekul C3 lagi menjadi C3a C3b. Ikatan C3bBb lalu akan memecah molekul C3 lagi menjadi C3a dan C3b. C5 akan berikatan dengan C3b dan oleh Bb dipecah menjadi dan C3b. C5 akan berikatan dengan C3b dan oleh Bb dipecah menjadi C5a dan C5b. Selanjutnya C5 akan berperan dalam penghancuran C5a dan C5b. Selanjutnya C5 akan berperan dalam penghancuran membran.

membran. 2.

2. Aktifasi mekanisme selulerAktifasi mekanisme seluler

Jika sel darah disensitasi dengan IgG yang tidak berikatan dengan Jika sel darah disensitasi dengan IgG yang tidak berikatan dengan komplemen atau berikatan dengan komponen komplemen namun tidak komplemen atau berikatan dengan komponen komplemen namun tidak tejadi aktifasi komplemen lebih lanjut, maka sel darah tersebut akan tejadi aktifasi komplemen lebih lanjut, maka sel darah tersebut akan dihancurkan oleh sel-sel retikuloendotelial. Proses

dihancurkan oleh sel-sel retikuloendotelial. Proses immune adherenceimmune adherence iniini sangat penting bagi perusakan sel eritrosit yang diperantarai oleh sel. sangat penting bagi perusakan sel eritrosit yang diperantarai oleh sel.  Immunoadherence

 Immunoadherence¸terutama yang diperantarai oleh IgG-FcR akan¸terutama yang diperantarai oleh IgG-FcR akan menyebabkan fagositosis.

menyebabkan fagositosis.

IV.

IV. PEMERIKSAAN DIADNOSTIKPEMERIKSAAN DIADNOSTIK

a.

a. Gambaran penghancuran eritrosit yang meningkat:Gambaran penghancuran eritrosit yang meningkat: 1)

(16)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(17)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

2)

2) Fragilitas osmosis, otohemolisisFragilitas osmosis, otohemolisis 3)

3) Umur eritrosit memendek. pemeriksaan terbaik dengan labelingUmur eritrosit memendek. pemeriksaan terbaik dengan labeling crom. persentasi aktifikas crom dapat dilihat dan sebanding crom. persentasi aktifikas crom dapat dilihat dan sebanding dengan umur eritrosit. semakin cepat penurunan aktifikas Cr dengan umur eritrosit. semakin cepat penurunan aktifikas Cr maka semakin pendek umur eritrosit

maka semakin pendek umur eritrosit d.

d. Gambaran darah tepi menunjukkan adanya proses hemolitik berupaGambaran darah tepi menunjukkan adanya proses hemolitik berupa sferositosis, polikromasi maupun poikilositosis, sel eritrosit berinti, sferositosis, polikromasi maupun poikilositosis, sel eritrosit berinti, retikulositopeni pada awal anemia.

retikulositopeni pada awal anemia. e.

e. Kadar hemoglobin 3-9 g/dL, jumlah leukosit bervariasi disertaiKadar hemoglobin 3-9 g/dL, jumlah leukosit bervariasi disertai gambaran sel muda (metamielosit, mielosit dan promielosit), kadang gambaran sel muda (metamielosit, mielosit dan promielosit), kadang disertai trombositopeni.

disertai trombositopeni. f.

f. Gambaran sumsum tulang menunjukkan hiperplasi sel eritropoitikGambaran sumsum tulang menunjukkan hiperplasi sel eritropoitik normoblastik.

normoblastik. g.

g. Kadar bilirubin indirek meningkat.Kadar bilirubin indirek meningkat. h.

h. PemeriksaanPemeriksaan  Direct  Direct Antiglobulin Antiglobulin Test Test   (DAT) atau lebih dikenal  (DAT) atau lebih dikenal dengan Direct

dengan Direct Coomb’s test menunjukkan adanya antibodiCoomb’s test menunjukkan adanya antibodi  permukaan

 permukaan / / komplemen komplemen permukaan permukaan sel sel eritrosit. eritrosit. Pada Pada pemeriksaanpemeriksaan ini terjadi reaksi aglutinasi sel eritrosit pasien dengan reagen anti ini terjadi reaksi aglutinasi sel eritrosit pasien dengan reagen anti IgG menunjukkan permukaan sel eritrosit mengandung IgG (DAT IgG menunjukkan permukaan sel eritrosit mengandung IgG (DAT  positif).

(18)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(19)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Direct Coombs' Test.

Direct Coombs' Test.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

a.

a. Penurunan kadar HB<1g/dl dalam satu minggu tanpa diimbangiPenurunan kadar HB<1g/dl dalam satu minggu tanpa diimbangi dengan proses eritropoesis yang normal

dengan proses eritropoesis yang normal  b.

 b. Penurunan masa hidup eritrosit <120 hari. Pemeriksaan terbaikPenurunan masa hidup eritrosit <120 hari. Pemeriksaan terbaik dengan labeling crom. Persentasi aktivitas crom dapat dilihat dan dengan labeling crom. Persentasi aktivitas crom dapat dilihat dan sebanding dengan umur eritrosit. Semakin cepat penurunan aktivitas sebanding dengan umur eritrosit. Semakin cepat penurunan aktivitas crom maka semakin pendek umur eritrosit

crom maka semakin pendek umur eritrosit c.

c. Hemoglobinuria (urin berwarna merah kecoklatan atau merahHemoglobinuria (urin berwarna merah kecoklatan atau merah kehitaman)

kehitaman) d.

(20)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(21)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Untuk menyingkirkan kemungkinan lain dan untuk memastikan diagnosis Untuk menyingkirkan kemungkinan lain dan untuk memastikan diagnosis yang tepat dapat dilakukan pemeriksaan penunjang. Tentu saja untuk memastikan yang tepat dapat dilakukan pemeriksaan penunjang. Tentu saja untuk memastikan  bahwa

 bahwa pasien pasien benar-benar benar-benar anemia anemia pemeriksaan pemeriksaan sederhana sederhana untuk untuk mengetauinyamengetauinya yaitu cek darah rutin atau cek darah lengkap. Dimana dari pemeriksaan darah itu yaitu cek darah rutin atau cek darah lengkap. Dimana dari pemeriksaan darah itu didapatkan parameter anemia yaitu keadaan hemoglobin, hematokrit, dan hitung didapatkan parameter anemia yaitu keadaan hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit. Tetapi pemeriksaan darah hanya sejauh mengenai anemia, belum kepada eritrosit. Tetapi pemeriksaan darah hanya sejauh mengenai anemia, belum kepada  penyebab

 penyebab yang yang mendasari mendasari terjadinya terjadinya anemia. anemia. Maka Maka dari dari itu itu dapat dapat dilakukandilakukan  pemeriksaan

 pemeriksaan yang yang lebih lebih spesifik. spesifik. Pemeriksaan Pemeriksaan ini ini terdiri terdiri dari dari : : pemeriksaanpemeriksaan  penyaring (s

 penyaring (screening creening test), test), pemeriksaan pemeriksaan darah darah seri seri anemia, anemia, pemeriksaan pemeriksaan sumsumsumsum tulang, dan pemeriksaan khusus.

tulang, dan pemeriksaan khusus.

 Pemeriksaan penyaring : pengukuran kadar hemoglobin, indeks eritrositPemeriksaan penyaring : pengukuran kadar hemoglobin, indeks eritrosit

dan hapusan darah tepi. Dari sini dapat dipastikan adanya anemia serta dan hapusan darah tepi. Dari sini dapat dipastikan adanya anemia serta  jenis

 jenis morfologi morfologi anemia anemia tersebut, tersebut, yang yang sangat sangat berguna berguna untuk untuk pengarahanpengarahan diagnosis lebih lanjut.

diagnosis lebih lanjut.

 Pemeriksaan darah seri anemia : meliputi hitung leukosit, trombosit,Pemeriksaan darah seri anemia : meliputi hitung leukosit, trombosit,

hitung retikulosit dan laju endap darah. Sekarang sudah banyak dipakai hitung retikulosit dan laju endap darah. Sekarang sudah banyak dipakai automatic hematology analyzer yang dapat memberikan presisi hasil yang automatic hematology analyzer yang dapat memberikan presisi hasil yang lebih baik.

lebih baik.

 Pemeriksaan sumsum tulang : pemeriksaan ini dibutuhkan untuk diagnosisPemeriksaan sumsum tulang : pemeriksaan ini dibutuhkan untuk diagnosis

definitive pada beberapa jenis anemia. Pemeriksaan sumsum tualng definitive pada beberapa jenis anemia. Pemeriksaan sumsum tualng mutlak diperlukan untuk diagnosis anemia aplastik, anemia megaloblastik, mutlak diperlukan untuk diagnosis anemia aplastik, anemia megaloblastik, serta pada kelainan hematologic yang dapat mensupresi system eri

serta pada kelainan hematologic yang dapat mensupresi system eri troid.troid.

(22)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(23)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

dapat meyakinkan ke arah tersebut adalah tes Coomb (Direct antiglobulin dapat meyakinkan ke arah tersebut adalah tes Coomb (Direct antiglobulin test). Tes Coombs bertujuan untuk mendeteksi adanya antibody tidak test). Tes Coombs bertujuan untuk mendeteksi adanya antibody tidak lengkap atau komplemen yang terdapat pada permukaan sel darah merah. lengkap atau komplemen yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Bila sel yang telah diliputi zat anti tidak lengkap (mengalami sensitisasi) Bila sel yang telah diliputi zat anti tidak lengkap (mengalami sensitisasi) ditambahkan serum Coombs (serum antiglobulin) maka akan terjadi ditambahkan serum Coombs (serum antiglobulin) maka akan terjadi aglutinasi. Hasil tes Coombs direk positif dijumpai pada Hemolitik aglutinasi. Hasil tes Coombs direk positif dijumpai pada Hemolitik Disease of the Newborn (HDN), anemia hemolitik autoimun, anemia Disease of the Newborn (HDN), anemia hemolitik autoimun, anemia hemolitik imun karena obat dan reaksi hemolitik pada transfuse darah. hemolitik imun karena obat dan reaksi hemolitik pada transfuse darah. Sedangkan uji antiglobulin indirect digunakan sebagai bagian dari Sedangkan uji antiglobulin indirect digunakan sebagai bagian dari  penapisan antibody

 penapisan antibody rutin pada rutin pada serum resiserum resipien sebelum pien sebelum transfusi dan transfusi dan untukuntuk mendeteksi antibody golongan darah pada wanita hamil.

mendeteksi antibody golongan darah pada wanita hamil.

V.

V. PENATALAKSANAAN MEDISPENATALAKSANAAN MEDIS

Lebih dari 200 jenis anemia hemolitik ada, dan tiap jenis memerlukan Lebih dari 200 jenis anemia hemolitik ada, dan tiap jenis memerlukan  perawatan

 perawatan khusus. Penderita khusus. Penderita dengan anemia dengan anemia hemolitik hemolitik autoimun IgG autoimun IgG atauatau IgM ringan kadang tidak memerlukan pengobatan spesifik, tetapi kondisi IgM ringan kadang tidak memerlukan pengobatan spesifik, tetapi kondisi lain di mana terdapat ancaman jiwa akibat hemolitik yang berat lain di mana terdapat ancaman jiwa akibat hemolitik yang berat

(24)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(25)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

 besi

 besi lisan lisan chelator chelator deferasirox deferasirox dengan dengan lisan lisan dan dan chelatorchelator deferiprone parenteral tradisional agen, deferoxamine.

deferiprone parenteral tradisional agen, deferoxamine.

 b.

 b. Menghentikan obatMenghentikan obat 1)

1) Discontinue penisilin dan agen-agen lain yang dapatDiscontinue penisilin dan agen-agen lain yang dapat menyebabkan hemolisis kekebalan tubuh dan obat oksidan menyebabkan hemolisis kekebalan tubuh dan obat oksidan seperti obat sulfa

seperti obat sulfa 2)

2) Obat yang dapat menyebabkan hemolisis kekebalan adalahObat yang dapat menyebabkan hemolisis kekebalan adalah sebagai berikut (lihat Referensi untuk daftar lebih lengkap) : sebagai berikut (lihat Referensi untuk daftar lebih lengkap) :

a) a) PenisilinPenisilin  b)  b) SefalotinSefalotin c) c) AmpicillinAmpicillin d) d) MethicillinMethicillin e) e) KinaKina f) f) QuinidineQuinidine 3) 3) KortikosteroidKortikosteroid

Penderita dengan anemia hemolitik autoimun karena IgG Penderita dengan anemia hemolitik autoimun karena IgG

(26)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(27)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

seperti Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae, seperti Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae, sejauh sebelum prosedur mungkin.

sejauh sebelum prosedur mungkin. 1)

1) Dalam kasus lain, seperti di AIHA, splenektomi dianjurkan bilaDalam kasus lain, seperti di AIHA, splenektomi dianjurkan bila langkah-langkah lain telah gagal.

langkah-langkah lain telah gagal. 2)

2) Splenektomi biasanya tidak dianjurkan dalam gangguanSplenektomi biasanya tidak dianjurkan dalam gangguan hemolitik seperti anemia hemolitik agglutinin dingin.

hemolitik seperti anemia hemolitik agglutinin dingin. 3)

3) Diimunisasi terhadap infeksi dengan organisme dikemas, sepertiDiimunisasi terhadap infeksi dengan organisme dikemas, seperti Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae, sejauh Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae, sejauh sebelum prosedur mungkin.

sebelum prosedur mungkin. d.

d. Gammaglobulin intravenaGammaglobulin intravena

Pemberian gammaglobulin intravena dengan dosis 2g/kgBB pada Pemberian gammaglobulin intravena dengan dosis 2g/kgBB pada  penderita

 penderita anemia hemolitianemia hemolitik autoimun k autoimun dapat diberikan dapat diberikan bersama-samabersama-sama dengan kortikosteroid.

dengan kortikosteroid. e.

e. Plasmafaresis untuk pengobatan anemia hemolitik autoimun yangPlasmafaresis untuk pengobatan anemia hemolitik autoimun yang disebabkan oleh IgG kurang efektif bila dibandingkan dengan disebabkan oleh IgG kurang efektif bila dibandingkan dengan hemolitik yang disebabkan oleh IgM meskipun sifatnya hanya hemolitik yang disebabkan oleh IgM meskipun sifatnya hanya sementara

(28)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(29)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Mengobati penyebab dari hemolisis, namun biasanya penyakit ini Mengobati penyebab dari hemolisis, namun biasanya penyakit ini idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dan herediter (bawaan) idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dan herediter (bawaan) sehingga sulit untuk ditangani. Pada thalasemia, transplantasi sehingga sulit untuk ditangani. Pada thalasemia, transplantasi sumsum tulang bisa dilakukan

sumsum tulang bisa dilakukan

a.

a. Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan 1)

1) Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yangPerubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen

diperlukan untuk pengiriman oksigen 2)

2) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d nafsu makanGangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d nafsu makan menurun, mual

menurun, mual 3)

3) Konstipasi b.d penurunan masukan diet; perubahan prosesKonstipasi b.d penurunan masukan diet; perubahan proses  pencernaan; efek samping terapi obat.

 pencernaan; efek samping terapi obat. 4)

4) Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigenIntoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan, kelemahan fisik.

(pengiriman) dan kebutuhan, kelemahan fisik. 5)

5) Kurang pengetahuan, b/d kurang mengingat, salah interpretasiKurang pengetahuan, b/d kurang mengingat, salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.

(30)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(31)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

 NO

 NO Diagnosa KeperawataDiagnosa Keperawatan n Tujuan Tujuan Intervensi Intervensi RasionalRasional 1.

1. Perubahan Perubahan perfusiperfusi  jaringan

 jaringan b/d b/d penurunanpenurunan komponen seluler yang komponen seluler yang diperlukan untuk diperlukan untuk  pengiriman oksigen.  pengiriman oksigen.

Setelah di lakukan asuhan Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3 X keperawatan selama 3 X 24

24 dapat dapat memenuhimemenuhi kebutuhan oksigen dengan kebutuhan oksigen dengan Kriteria hasil:

Kriteria hasil: DS

DS : : pusing, pusing, lemas,lemas, menggigil, nyeri punggung menggigil, nyeri punggung dan lambung, serta sesak dan lambung, serta sesak nafas dan mudah lelah saat nafas dan mudah lelah saat  beraktivitas.  beraktivitas. DO : DO : -Keadaan umum Keadaan umum TD : 120/80 mmHg TD : 120/80 mmHg Suhu 36,50 C Suhu 36,50 C –  –  370 C 370 C Jumlah Eritrosit 5000 Jumlah Eritrosit 5000 -9000 sel/mm3 9000 sel/mm3 a.

a. Awasi tanda vital kajiAwasi tanda vital kaji  pengisian

 pengisian kapiler, kapiler, warnawarna kulit/membrane mukosa, kulit/membrane mukosa, dasar kuku.

dasar kuku.  b.

 b. Tinggikan kepala tempatTinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi. tidur sesuai toleransi.

c.

c. Kolaborasi pengawasanKolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan laboraturium.

laboraturium. d.

d. Berikan Berikan oksigenoksigen tambahan sesuai tambahan sesuai indikasi.

indikasi. e.

e. Berikan transufi darahBerikan transufi darah sesuai indikasi

sesuai indikasi

a.

a. Memberikan informasi tentangMemberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi derajat/keadekuatan perfusi  jaringan

 jaringan dan dan membantumembantu menetukan kebutuhan intervensi. menetukan kebutuhan intervensi.  b.

 b. Meningkatkan ekspansi paru danMeningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. Catatan : kebutuhan seluler. Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi. kontraindikasi bila ada hipotensi. c.

c. Mengidentifikasi defisiensi danMengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan /respons kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapi.

terhadap terapi. d.

d. Memaksimalkan Memaksimalkan transporttransport oksigen ke jaringan.

oksigen ke jaringan.

e.

e. Meningkatkan jumlah sel darahMeningkatkan jumlah sel darah merah

merah 2.

(32)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

dari kebutuhan tubuh b/d dari kebutuhan tubuh b/d nafsu makan menurun, nafsu makan menurun, mual.

mual.

keperawatan selama 3 X 24 keperawatan selama 3 X 24  jam dapat

 jam dapat memenuhimemenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan kebutuhan tubuh dengan Kriteria hasil:

dengan Kriteria hasil:

DS

DS : : mengatakan tidak mengatakan tidak adaada nafsu makan, mual, dan nafsu makan, mual, dan muntah

muntah DO : DO :

-Keadaan umum membaik Keadaan umum membaik dapat menghabiskan porsi dapat menghabiskan porsi makan yang diberikan makan yang diberikan

Mengalami peningkatan Mengalami peningkatan BB

BB

termasuk makan yang termasuk makan yang disukai

disukai  b.

 b. Observasi Observasi dan dan catatcatat masukkan makanan pasien masukkan makanan pasien c.

c. Timbang Timbang berat berat badanbadan setiap hari

setiap hari

d.

d. Berikan makan sedikitBerikan makan sedikit dengan frekuensi sering dengan frekuensi sering dan atau makan diantara dan atau makan diantara waktu makan

waktu makan e.

e. Observasi Observasi dan dan catatcatat kejadian mual/muntah, kejadian mual/muntah, flatus dan dan gejala lain flatus dan dan gejala lain yang berhubungan

yang berhubungan f.

f. Kolaborasi pada ahli giziKolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet. untuk rencana diet.

memudahkan intervensi memudahkan intervensi  b.

 b. Mengawasi masukkan kalori atauMengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi kualitas kekurangan konsumsi makanan

makanan c.

c. Mengawasi Mengawasi penurunan penurunan beratberat  badan

 badan atau atau efektivitas efektivitas intervensiintervensi nutrisi

nutrisi d.

d. Menurunkan Menurunkan kelemahan,kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan meningkatkan pemasukkan dan mencegah distensi gaster

mencegah distensi gaster

e.

e. Gejala GI dapat menunjukkanGejala GI dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada efek anemia (hipoksia) pada organ.

organ.

f.

f. Membantu dalam rencana dietMembantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan

(33)
(34)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

 penurunan masukan diet;  penurunan masukan diet;  perubahan

 perubahan prosesproses  pencernaan;

 pencernaan; efekefek samping terapi obat. samping terapi obat.

asuhan kep selama 3 X 24 asuhan kep selama 3 X 24  jam,

 jam, membuat/kembali membuat/kembali polapola normal dari fungsi usus normal dari fungsi usus dengan Kriteria hasil : dengan Kriteria hasil :

DS : lambung nya nyeri DS : lambung nya nyeri DO : Urine pekat dan feses DO : Urine pekat dan feses hitam,Auskultasi terdengar hitam,Auskultasi terdengar  bunyi usus menurun.

 bunyi usus menurun.

mengatakan lambungnya mengatakan lambungnya tidak nyeri lagi

tidak nyeri lagi

Warna urine normal, dan Warna urine normal, dan warna feses normal serta warna feses normal serta konsistensi yang normal konsistensi yang normal Bunyi usus normal. Bunyi usus normal.

konsistensi, frekuensi dan konsistensi, frekuensi dan  jumlah

 jumlah  b.

 b. Awasi intake dan outputAwasi intake dan output (makanan dan cairan). (makanan dan cairan).

c.

c. Dorong masukkan cairanDorong masukkan cairan 2500-3000 ml/hari dalam 2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung

toleransi jantung

d.

d. Kolaborasi ahli gizi untukKolaborasi ahli gizi untuk diet seimbang dengan diet seimbang dengan tinggi serat dan bulk. tinggi serat dan bulk.

 penyebab

 penyebab /factor /factor pemberat pemberat dandan intervensi yang tepat.

intervensi yang tepat.  b.

 b. Dapat mengidentifikasi dehidrasi,Dapat mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defisiensi dalam mengidentifikasi defisiensi diet

diet c.

c. Membantu dalam memperbaikiMembantu dalam memperbaiki konsistensi feses bila konstipasi. konsistensi feses bila konstipasi. Akan membantu memperthankan Akan membantu memperthankan status hidrasi pada diare

status hidrasi pada diare d.

d. Serat menahan enzim pencernaanSerat menahan enzim pencernaan dan mengabsorpsi air dalam dan mengabsorpsi air dalam alirannya sepanjang traktus alirannya sepanjang traktus intestinal dan dengan demikian intestinal dan dengan demikian menghasilkan bulk, yang bekerja menghasilkan bulk, yang bekerja sebagai perangsang untuk sebagai perangsang untuk defekasi.

(35)
(36)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime. Pantau keefektifan. Pantau keefektifan. (kolaborasi). (kolaborasi). 4.

4. Intoleransi Intoleransi aktifitas aktifitas b.db.d ketidakseimbangan ketidakseimbangan antara suplai oksigen antara suplai oksigen (pengiriman) dan (pengiriman) dan kebutuhan, kelemahan kebutuhan, kelemahan fisik. fisik.

Setelah di lakukan tindakan Setelah di lakukan tindakan asuhan kep selama 3 X 24 asuhan kep selama 3 X 24  jam, diharapkan

 jam, diharapkan pasien tidakpasien tidak lagi mengalami kelemahan lagi mengalami kelemahan dengan Kriteria hasil : dengan Kriteria hasil : DS

DS : : mengeluhkan mengeluhkan pusing,pusing, lemas, serta sesak nafas dan lemas, serta sesak nafas dan mudah lelah saat mudah lelah saat  beraktivitas.

 beraktivitas. DO : -: DO : -:

dapat beraktivitas dengan dapat beraktivitas dengan normal.

normal.

TD : 120/80 mmHg TD : 120/80 mmHg

a.

a. Kaji kemampuan ADLKaji kemampuan ADL  pasien.

 pasien.  b.

 b. Observasi Observasi tanda-tandatanda-tanda vital sebelum dan sesudah vital sebelum dan sesudah aktivitas.

aktivitas.

c.

c. Rencanakan Rencanakan kemajuankemajuan aktivitas dengan pasien, aktivitas dengan pasien, termasuk aktivitas yang termasuk aktivitas yang  pasien

 pasien pandang pandang perlu.perlu. Tingkatkan tingkat Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai toleransi. aktivitas sesuai toleransi. d.

d. Gunakan Gunakan teknikteknik menghemat energi, menghemat energi,

a.

a. Mempengaruhi Mempengaruhi pilihanpilihan intervensi/bantuan

intervensi/bantuan  b.

 b. Manifestasi kardiopulmonal dariManifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan

adekuat ke jaringan c.

c. Meningkatkan aktivitas secaraMeningkatkan aktivitas secara  bertahap

 bertahap sampai sampai normal normal dandan memperbaiki tonus otot/stamina memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan tanpa kelemahan. Meingkatkan harga diri dan rasa terkontrol. harga diri dan rasa terkontrol.

d.

d. Mendorong pasien melakukanMendorong pasien melakukan  banyak

 banyak aktivitas aktivitas dengandengan membatasi penyimpangan energi membatasi penyimpangan energi

(37)
(38)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

5.

5. Kurang Kurang pengetahuan pengetahuan b/db/d kurang

kurang mengingat, mengingat, salahsalah interpretasi interpretasi informasi, tidak informasi, tidak mengenal sumber mengenal sumber informasi. informasi.

Setelah di lakukan tindakan Setelah di lakukan tindakan asuhan kep selama 3 X 24 asuhan kep selama 3 X 24  jam, diharapkan

 jam, diharapkan pasien tidakpasien tidak lagi mengalami kelemahan lagi mengalami kelemahan dengan Kriteria hasil : dengan Kriteria hasil : DS

DS : : mengatakan mengatakan bahwabahwa awalnya dia mengira kalau awalnya dia mengira kalau dia hanya kelelahan bekerja dia hanya kelelahan bekerja dan jadwal makan tidak dan jadwal makan tidak teratur, tapi lama kelamaan teratur, tapi lama kelamaan  penyakitnya

 penyakitnya bertamabahbertamabah  parah.  parah. DO : DO : -Pasien menyatakan Pasien menyatakan  pemahamannya

 pemahamannya prosesproses  penyakit

 penyakit dandan  penatalaksanaan penyakit.  penatalaksanaan penyakit.

a.

a. Berikan informasi tentangBerikan informasi tentang anemia spesifik. anemia spesifik. Diskusikan kenyataan Diskusikan kenyataan  bahwa

 bahwa terapi terapi tergantungtergantung  pada

 pada tipe tipe dan dan beratnyaberatnya anemia.

anemia.  b.

 b. Tinjau Tinjau tujuan tujuan dandan  persiapan

 persiapan untukuntuk  pemeriksaan diagnostic  pemeriksaan diagnostic

c.

c. Kaji tingkat pengetahuanKaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga klien dan keluarga tentang penyakitn

tentang penyakitn

d.

d. Berikan penjelasan padaBerikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya klien tentang penyakitnya

a.

a. Memberikan dasar pengetahuanMemberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat sehingga pasien dapat membuat  pilihan

 pilihan yang yang tepat. tepat. MenurunkanMenurunkan ansietas dan dapat meningkatkan ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi kerjasama dalam program terapi

 b.

 b. Ansietas / ketakutan tentangAnsietas / ketakutan tentang ketidaktahuan meningkatkan ketidaktahuan meningkatkan stress, selanjutnya meningkatkan stress, selanjutnya meningkatkan  beban

 beban jantung. jantung. PengetahuanPengetahuan menurunkan ansietas.

menurunkan ansietas. c.

c. Megetahui Megetahui seberapa seberapa jauhjauh  pengalaman

 pengalaman dan dan pengetahuanpengetahuan klien dan keluarga tentang klien dan keluarga tentang  penyakitnya

 penyakitnya d.

d. Dengan mengetahui penyakit danDengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien akan kondisinya sekarang, klien akan

(39)
(40)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Melakukan tiindakan Melakukan tiindakan yang perlu/perubahan pola yang perlu/perubahan pola hidup.

hidup.

e.

e. Minta klien dan keluargaMinta klien dan keluarga mengulangi kembali mengulangi kembali tentang materi yang telah tentang materi yang telah diberikan

diberikan

e.

e. Mengetahui Mengetahui seberapa seberapa jauhjauh  pemahaman

 pemahaman klien klien dan dan keluargakeluarga serta menilai keberhasilan dari serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan

(41)
(42)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Mariliynn E. 1999.

Doengoes, Mariliynn E. 1999. Rencana Asuhan  Rencana Asuhan Keperawatan,Keperawatan, Jakarta : EGC Jakarta : EGC Handayani Wiwik dan Andi Sulistyo. 2009.

Handayani Wiwik dan Andi Sulistyo. 2009.  Asuhan  Asuhan Keperawatan Keperawatan pada pada KlienKlien dengan Gangguan Sistem Hematologi.

(43)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Banjarmasin,

Banjarmasin, September September 20172017 Preseptor Akademik

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Anemia Hemolitik ImunTabel 1. Klasifikasi Anemia Hemolitik Imun

Referensi

Dokumen terkait