• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun oleh : KHARISMA NUR KHAKIM NIM. C2C Dosen Pembimbing: P Basuki Hadiprajitno, MBA., Macc.,Akt ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun oleh : KHARISMA NUR KHAKIM NIM. C2C Dosen Pembimbing: P Basuki Hadiprajitno, MBA., Macc.,Akt ABSTRACT"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAN

PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI

MYOB DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE

MODEL (TAM)

Disusun oleh :

KHARISMA NUR KHAKIM NIM. C2C308014

Dosen Pembimbing:

P Basuki Hadiprajitno, MBA., Macc.,Akt

ABSTRACT

Information systems increasingly used by companies, the need for

accurate and fast information demanding the company to start using the system information. Accounting software is one form of information systems used in the company. MYOB accounting software is one that pretty much applied in the company.

This study will examine the factors that influence the acceptance and use of an information system, in this case the MYOB software with TAM ( Technology Acceptance Model ). These factors include perceived usefulness, perceived ease of use, attitudes toward the use of, interest in the use of behavior, and actual usage. And adding a few external variables that experience, complexity, and compliance tasks.

The population of this study are all users who use MYOB software. Meanwhile, following the theory of sampling nonprobabilitas sampling using probability sampling methods unrestricted direct questionnaire on which

respondents place between employees of manufacturing companies in the area of Semarang who uses MYOB software. Appropriate questionnaire for analysis numbered 56. This study used Partial Least Square (PLS) in analyzing the relationship between variables.

(2)

2

PENDAHULUAN

Faktor yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya faktor pengguna. Pengguna merupakan salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam penerapan TIK. Kesiapan pengguna untuk menerima teknologi tersebut mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses atau tidaknya penerapan teknologi tersebut.

Pengguna harus mempertimbangkan manfaat dan kegunaan dalam pemakaian TIK. Pertimbangan tersebut mempengaruhi persepsi pengguna TIK terhadap perilakunya. Penelitian tentang minat berperilaku (behavioral intention) dalam penggunaan teknologi dilakukan dengan menggunakan Technology

Acceptance Model (TAM). TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan

sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku penggunanya (Venkatesh dan Moris, 2000).

TAM dilandasi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikemukakan

Ajzen dan Fisbein (1980). TRA menyatakan bahwa seseorang akan menerima komputer jika komputer memberikan manfaat kepada para pemakainya. Berdasarkan TRA, pengguna TIK ditentukan dari persepsi individu dan sikap yang pada akhirnya akan membentuk perilaku seseorang dalam penggunaan suatu TIK

TAM secara khusus digunakan dalam bidang sistem informasi untuk

memprediksi penerimaan dan penggunaan dalam pekerjaan individual pemakai (Jogiyanto, 2007). TAM merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti perilaku pengguna dalam menerima dan menggunakan TIK. Bentuk original TAM memiliki konstruk-konstruk persepsi kegunaan (perceived

usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), sikap (atitude), minat perilaku (behavioral intention), dan penggunaan senyatanya (actual use) Davis (1986). TAM digunakan untuk melihat pengaruh variabel perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) dan perceived usefulness

(persepsi penggunaan) terhadap variabel behavior intention (niat untuk menggunakan) teknologi informasi. Amoroso dan Gardner (2004) TAM menambahkan beberapa konstruk eksternal yaitu jenis kelamin (gender), pengalaman (experience), kerumitan (complexity), dan kesukarelaan

(voluntariness). Suseno (2009) melakukan penelitian tentang objek faktor-faktor

(3)

3

Dalam penelitian tersebut digunakan variabel jenis pengalaman (experience) dan kerumitan (complexity) yang didasarkan pada penelitian terdahulu Wiyono (2008) Tjhai (2003) menggunakan faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang menfasilitasi dan pemanfaatan sistem informasi terhadap kinerja akuntan. Dalam penelitiannya, ditemukan 1) faktor sosial dan affect berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi informasi, 2) kesesuaian tugas, kompleksitas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan teknologi informasi, dan 3) pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja individual.

Jumali (2001) menggunakan variabel yang sama dengan Tjhai (2003). Penelitian dilakukan terhadap 154 orang akuntan publik. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh kecocokan tugas teknologi terhadap pemanfaatan teknologi dan tidak mendukung adanya hubungan positif antara pemanfaatan teknologi terhadap dampak kinerja individu.

Peneliti menggunakan MYOB sebagai objek karena digunakan oleh pengguna informasi keuangan seperti akuntan, manajemen, kreditor dan pihak-pihak lain. Penggunaan MYOB dalam perusahaan cukup membantu dalam pengolahan data akuntansi, sehingga mampu menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan oleh pengguna informasi tersebut. Peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan dan pengunaan MYOB bagi karyawan yang menggunakannya.

(4)

4

TELAAH TEORI

1. Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of Reasoned Action (TRA) menyatakan bahwa individu akan

menggunakan komputer jika mereka mengetahui adanya keuntungan atau hasil positif dalam penggunaan komputer tersebut Fisben dan Ajzen (1975). Individu akan menggunakan TIK jika mempunyai alasan yang tepat dan menguntungkan, contohnya pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dengan hasil yang lebih baik sehingga kinerja individu tersebut dapat dikatakan meningkat.

2. Technology Acceptance Model (TAM)

Menurut Davis (1989) TAM adalah sebuah teori sistem informasi yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana pengguna mengerti dan menggunakan sebuah teknologi informasi. TAM menggunakan TRA dari Fishbein dan Ajzen (1967) yang digunakan untuk melihat bagaimana tingkat adopsi responden dalam menerima teknologi informasi. Suseno (2009) menggunakan konstruk asli TAM yang dibuat oleh Davis (1989), yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), sikap (attitude), minat perilaku (behavioral intention), penggunaan senyatanya (actual use) dan ditambahkan beberapa konstruk eksternal yaitu, pengalaman (experience), kerumitan (complexity)

3. Persepsi Kegunaan Penggunaan (Usefulness)

Thompson et. al (1991) menyimpulkan kemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugas. Thompson (1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TIK jika orang tersebut mengetahui manfaat atau kegunaan (usefulness) positif atas penggunaanya.

4. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)

Davis (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (perceived ease of

use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem

tertentu dapat mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Menurut Goodwin (1987), Silver (1988), dalam Maskur (2005), intensitas penggunaan dan

(5)

5

interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya.

5. Sikap Terhadap Penggunaan (Attitude Toward Using)

Sikap pada penggunaan sesuatu menurut Aakers dan Myers (1997) adalah, sikap suka atau tidak suka terhadap penggunaan suatu produk. Sikap suka atau tidak suka terhadap suatu produk ini dapat digunakan untuk memprediksi perilaku niat seseorang untuk menggunakan suatu produk atau tidak menggunakannya.

6. Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral Intention to Use)

Behavioral intention to use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap

menggunakan suatu teknologi (Davis, 1989). Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatian pengguna terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain

7. Penggunaan Senyatanya (Actual Use)

Penggunaan senyatanya (actual system usage) adalah kondisi nyata penggunaan sistem (Davis,1989). Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan (Natalia Tangke, 2004)

8. Kesesuaian Tugas (Job Fit)

Thompson et al. (1991) dalam Tjhai (2003), membuat model penelitian yang mengadopsi sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980), faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan teknologi informasi adalah faktor-faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi. Kesesuaian tugas didefinisikan sebagai koresponden antara kebutuhan tugas, kemampuan individual

(6)

6

dan fungsi dari teknologi. Kesesuaian tugas dan teknologi dipengaruhi oleh interaksi antara karakteristik individu pemakai, teknologi yang digunakan, dan tugas yang berbasis teknologi. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mencari hubungan antara kesesuaian tugas terhadap persepsi kegunaan (perceived

usefulness)

9. Pengalaman (Experience)

Ajzein dan Fishbein (1980) penelitian menemukan adanya perbedaaan yang signifikan antara pengguna yang berpengalaman dengan yang tidak berpengalaman dalam mempengaruhi penggunaan senyatanya. Kajian Taylor dan Todd (1995) terhadap pengguna yang berpengalaman menunjukan bahwa ada korelasi yang kuat antara minat menggunakan suatu teknologi dan perilaku penggunaan (behavioral usage) suatu teknologi yang berpengalaman

10. Kerumitan (Complexity)

Penelitian Rogers dan Shoemakers (1971) menjelaskan kompleksitas sebagai tingkat persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan. Thompson et.al (1991) menemukan bahwa semakin kompleks suatu inovasi, semakin rendah tingkat penyerapannya. Inovasi terhadap sebuah TIK dapat mempengaruhi pemahaman pengguna dalam menggunakan TIK. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mencari hubungan antara kerumitan terhadap persepsi kemudahaan penggunaan dan persepsi kegunaan

11. Sistem Informasi Akuntansi

Bodnar dan Hopwood (2005) menyatakan bahwa informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas sebagai sesuatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. Keberadaan sistem informasi akuntansi menjadi sangat penting di dalam suatu perusahaan karena merupakan suatu alat untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Menurut Winarno (2006), perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage) melalui sistem informasi yang dibangunnya.

(7)

7 12. Software MYOB

MYOB adalah sebuah paket software accounting yang dikembangkan pertama kali oleh MYOB Technology Pty Ltd di Australia. Kemudahan penggunaan, kecepatan akses data dari sebuah laporan ke sumber transaksi, dan

linked dengan aplikasi Microsoft Office serta aplikasi lainya. Beberapa

pertimbangan mengunakan software ini sebagai tool yang membantu proses pekerjaan akuntansi diantaranya:

 User Friendly ( mudah digunakan) dimana tampilan menu dan aliran transaksi yang sederhana, mudah diingat dan dimengerti oleh orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan mendalam tentang komputer dan akuntansi.

 Tingkat keamanan (security) yang valid untuk setiap user.

 Kemampuan explorasi semua laporan ke program EXCEL tanpa melalui proses export/import file yang merepotkan.

 Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan source transaksi.

 Dapat diaplikasikan untuk 150 jenis perusahaan yang telah direkomendasi.  Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik.

 Bisa dijalankan secara offline maupun online.

 Software tersebut telah teruji mengingat program tersebut juga dikembangkan dinegara lain seperti Amerika, dimana Amerika adalah gudang

software akuntansi yang hebat (http://www.pcmag.com)

Skema Kerangka Pemikiran

Pengalaman H7 H6 Sikap Penggunaa n H8 H5a H3 Penggunaa n Senyatanya Minat Perilaku TAM Persepsi Kemuda hanan Kesesuaian Tugas H2b H2a H5b H4 Persepsi Kegunaa n H1b Kerumitan

(8)

8

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least

Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Modeling (SEM)

yang berbasis komponen atau varian. Menurut Ghozali (2006), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian.

Tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk tujuan prediksi. Model formalnya mendefinisikan variabel laten adalah linear agregat dari indikator-indikatornya. Weight estimate untuk menciptakan komponen skor variable laten didapat berdasarkan bagaimana inner model (model struktural yang menghubungkan antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu hubungan antara indikator dengan konstruknya) dispesifikasi Ghozali (2006)

Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga. Pertama, adalah weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. Kedua, mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan indikatornya

(loading). Ketiga, berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta

regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi ini,

PLS menggunakan proses iterasi tiga tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan

estimasi. Tahap pertama, menghasilkan weight estimate, tahap kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model, dan tahap ketiga menghasilkan estimasi means dan lokasi (Ghozali, 2006).

(9)

9

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.Hasil Penelitian

1.1. Pengujian Hipotesis H1a (Pengalaman Menggunakan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Persepsi Kegunaan dari MYOB)

Result for Inner Weight

(Pengalaman Terhadap Persepsi Kegunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

EXPE -> PU 0.1000 0.1516 0.0980 1.0202 Sumber: Pengolahan data dengan PLS, 2010

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk pengalaman (EXPE) memiliki nilai t-statistics sebesar 1.0202 yang lebih kecil dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.1000 (positif) maka H0

diterima dan H1a ditolak, yang artinya konstruk pengalaman (EXPE) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kegunaan (PU).

1.2. Pengujian Hipotesis H1b (Pengalaman Menggunakan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan MYOB)

Result for inner weight

(Pengalaman Terhadap Persepsi Kemudahan Penggunaan)

Entire Sample Estimate Mean of Subsamples Standard Error T Statistics EXP -> PEOU 0.3190 0.3499 0.1138 2.8032 Sumber: Pengolahan data dengan PLS, 2010

(10)

10

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk pengalaman (EXPE) memiliki nilai t-statistics sebesar 2.8032 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.3190 maka H0 ditolak dan

H1b diterima, yang artinya konstruk pengalaman (EXPE) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan (PEOU).

1.3. Pengujian Hipotesis H2a (Kerumitan Menggunakan MYOB Berpengaruh Secara Negatif Terhadap Persepsi Kegunaan dalam Penggunaan MYOB)

Result for inner weight

(Kerumitan Terhadap Persepsi Kegunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

COMP -> PU -0.1520 -0.1535 0.1038 -1.4640 Sumber: Pengolahan data dengan PLS, 010

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk kerumitan (COMP) memiliki nilai t-statistics sebesar -1.4640 yang lebih kecil dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter -0.1520 maka H0

diterima dan H2a ditolak, yang artinya konstruk kerumitan (COMP) tidak

(11)

11

1.4. Pengujian Hipotesis H2b (Kerumitan Menggunakan MYOB Berpengaruh Secara Negatif Terhadap Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan MYOB)

Result for inner weight

(Kerumitan Terhadap Persepsi Kemudahan Penggunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

COMP ->

PEOU -0.1230 -0.1519 0.1039 -1.1833

Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk kerumitan (COMP) memiliki nilai t-statistics sebesar -1.1833 yang lebih kecil dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter -0.1230 maka H0

diterima dan H2a ditolak, yang artinya kerumitan (COMP) tidak berpengaruh

signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan (PEOU).

1.5. Pengujian Hipotesis H3 (Kesesuaian Tugas Menggunakan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Persepsi Kegunaan dari MYOB)

Result for inner weight

(Kesesuaian Tugas Terhadap Persepsi Kegunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

JOBFIT

->PU 0.4170 0.4436 0.1348 3.0931 Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

(12)

12

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk kesesuaian tugas (JOBFIT) memiliki nilai t-statistics sebesar 3,0931 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0,4170 maka H0 ditolak dan

H3 diterima, yang artinya konstruk kesesuaian tugas (JOBFIT) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap persepsi kegunaan (PU).

1.6. Pengujian Hipotesis H4 (Persepsi Kemudahan Penggunaan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Persepsi Kegunaan MYOB)

Result for inner weight

(Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Persepsi Kegunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

PEOU ->

PU 0.2290 0.2145 0.1097 2.0870

Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) memiliki nilai t-statistics sebesar 2.0870 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.2290 maka H0 ditolak dan H4 diterima, yang artinya persepsi kemudahan

penggunaan (PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kegunaan (PU).

(13)

13

1.7. Pengujian Hipotesis H5a (Persepsi Kegunaan Dalam Penggunaan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Sikap Penggunaan MYOB)

Result for inner weight

(Persepsi Kegunaan Penggunaan Terhadap Sikap Penggunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

PU->ATT 0.4220 0.4061 0.1071 3.9408

Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk persepsi kegunaan (PU) memiliki nilai t-statistics sebesar 3.9408 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.4220 maka H0 ditolak dan

H5a diterima, yang artinya persepsi persepsi kegunaan (PU) berpengaruh positif

dan signifikan dengan sikap terhadap penggunaan (ATT).

1.8. Pengujian Hipotesis H5b (Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Sikap Penggunaan MYOB)

Result for inner weight

(Persepsi Kemudahan Terhadap Sikap Penggunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

PEOU ->

ATT 0.2350 0.2529 0.1133 2.0744

(14)

14

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) memiliki nilai t-statistics sebesar 2.0744 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.2350 maka H0 ditolak dan H5b diterima, yang artinya persepsi kemudahan

penggunaan (PEOU) berpengaruh positif dan signifikan dengan sikap terhadap penggunaan (ATT).

1.9. Pengujian Hipotesis H6 (Persepsi Kegunaan Berpengaruh Secara Positif Terhadap Minat Perilaku Penggunaan MYOB)

Result for inner weight

(Persepsi Kegunaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

PU ->

BEHAVE 0.3040 0.2988 0.1369 2.2205

Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk persepsi kegunaan (PU) memiliki nilai t-statistics sebesar 2.2205 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.3040 maka H0 ditolak dan

H6 diterima, yang artinya persepsi kegunaan (PU) berpengaruh positif dan

(15)

15

1.10. Pengujian Hipotesis H7 (Sikap Penggunaan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Minat Perilaku Penggunaan MYOB)

Result for inner weight

(Sikap Penggunaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

ATT ->

BEHAVE 0.3990 0.4161 0.1451 2.7491

Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk sikap terhadap penggunaan (ATT) memiliki nilai t-statistics sebesar 2.7491 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.3990 maka H0 ditolak dan H7 diterima, yang artinya sikap terhadap penggunaan (ATT)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat perilaku penggunaan

(BEHAVE)

1.11. Pengujian Hipotesis H8 (Minat Perilaku Penggunaan MYOB Berpengaruh Secara Positif Terhadap Penggunaan Senyatanya MYOB)

Result for inner weight

(Minat Perilaku Penggunaan Terhadap Penggunaan Senyatanya)

Entire Sample Estimate

Mean of

Subsamples Standard Error T Statistics

BEHAVE ->

ACT 0.5480 0.5740 0.0878 6.2418

(16)

16

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa konstruk minat perilaku penggunaan (BEHAVE) memiliki nilai t-statistics sebesar 6.2418 yang lebih besar dari nilai t tabel (tingkat signifikansi 5% =1,96) dengan koefisien parameter 0.5480 maka H0 ditolak dan H8 diterima, yang artinya minat perilaku penggunaan

(BEHAVE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan senyatanya (ACT)

Dengan demikian hipotesis H1, hipotesis H2b, hipotesis H4, hipotesi H5ba, hipotesis H5b, hipotesis H6, hipotesis H7, dan hipotesis H8 dalam penelitian ini diterima. T-statistic yang lain tidak signifikan karena berada di bawah 1,96 yang menunjukkan bahwa hipotesis H2a, hipotesis H3a, dan hipotesis H3b ditolak

2. Pembahasan

2.1. Pengaruh Antara Pengalamam (Expirience) Terhadap Persepsi Persepsi Kegunaan (Usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (Ease of use)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa konstruk pengalaman (experience) ditemukan adanya hubungan yang tidak signifikan terhadap konstruk persepsi kegunaan (perceived usefulness). Dapat dilihat dari nilai t-statistic 1.0202 yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis H1a dalam penelitian ini ditolak. Arah koefisien positif berarti bahwa semakin berpengalaman pengguna MYOB maka semakin mudah menggunakan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiyono (2008) yang mana tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konstruk pengalaman terhadap konstruk persepsi kegunaan. Koefisien parameter sebesar 0.1000 maka menghasilkan t-stastistic yang lemah. Maka dapat disimpulkan tingkat pengalaman karyawan dalam menggunakan MYOB tidak membuat karyawan mempersepsikan MYOB mempunyai manfaat dan mampu meningkatkan kinerja mereka.

Sedangkan antara konstruk pengalaman (experience) dengan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) ditemukan adanya hubungan yang tidak signifikan. Dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar 2.8032 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis H1b diterima. Koefisien mempunyai arah positif artinya semakin

(17)

17

berpengalaman pengguna MYOB maka semakin mudah dalam menggunakannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bontos Himawan Suseno (2009) yang mana terdapat hubungan yang signifikan antara konstruk pengalaman terhadap konstruk persepsi kemudahan penggunaan. Hal ini menunjukan bahwa karyawan yang mempunyai pengalaman lebih dalam menggunakan MYOB akan mempersepsikan bahwa MYOB mudah digunakan dan diaplikasikan

2.2. Pengaruh Antara Kerumitan (Complexity) Terhadap Persepsi Kegunaan (Usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Sedangkan konstruk kerumitan (complexity) tidak berpengaruh signifikan terhadap konstruk persepsi kegunaan (perceived usefulness). Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar (-1.4640) dari yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis H2a dalam penelitian ini ditolak. Arah koefisien negatif maka semakin tidak rumit sebuah software maka akan semakin mempunyai banyak kegunaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Thompson (1991), Wiyono (2008) dan Bontos Himawan Suseno (2009). Sehingga dapat dikatakan bahwa kerumitan bukanlah konstruk yang dapat mempengaruhi persepsi kegunaan dari MYOB. Artinya, kerumitan dalam menggunakan MYOB tidak akan mempengaruhi persepsi karyawan terhadap kegunaan dari MYOB. Walaupun rumit karyawan tetap menggunakan, hal ini dikarenakan MYOB dianggap sebagai software yang bagus dan satu-satunya software akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, sehingga karyawan tetap menggunakannya.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa konstruk kerumitan (complexity) tidak berpengaruh signifikan terhadap konstruk persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Hal ini dapat dilihat dari nilai

t-statistic sebesar (-1.1833) dari yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada

tingkat signifikansi 5%. Arah koefisien negatif maka semakin tidak rumit sebuah software semakin mudah digunakan. Dengan demikian, hipotesis H2b dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bontos Himawan Suseno (2009). Sehingga dapat dikatakan bahwa kerumitan bukanlah konstruk yang dapat mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan dari MYOB. Artinya, walaupun MYOB rumit tetapi karyawan

(18)

18

mempunyai perserpsi bahwa MYOB mudah untuk dipelajari dan digunakan.

MYOB memiliki tampilan yang mudah diingat, sehingga mudah untuk dipelajari,

selain itu hasil olahan data MYOB dapat diubah kedalam bentuk lain ( seperti

EXCEL ) dengan mudah.

2.3 Pengaruh Antara Kesesuaian Tugas (Job Fit) Terhadap Persepsi Kegunaan (Usefulness)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa konstruk kesesuaian tugas (job fit) berpengaruh signifikan terhadap konstruk persepsi kegunaan (perceived usefulness). Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar 3,0931 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Arah koefisien positif sehingga apabila software yang digunakan sesuai dengan tugas yang diberikan maka akan mudah dalam menggunakannya. Dengan demikian, hipotesis H3 dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thompson et.el (1991) dan Qadri (1997) yang menyatakan bahwa kesesuaian tugas mempunyai pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan. MYOB merupakan software yang sesuai digunakan dalam mengerjakan dan menyelasaikan pekerjaan karyawan, oleh karena itu karyawan mempersepsikan bahwa MYOB mempunyai kegunaan

2.4 Pengaruh Antara Persepsi Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) Terhadap Persepsi Kegunaan (Usefulness)

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara konstruk persepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) dinyatakan signifikan. Hal ini dapat dilihat dari dari nilai t-statistic sebesar 2.0870 dari yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Koefisen mempunyai arah positif maka kemudahan menggunakan MYOB akan membuat MYOB mempunyai kegunaan lebih. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Bontos Himawan Suseno (2009). Dengan demikian, hipotesis H4 dalam penelitian ini diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan MYOB oleh karyawan mempengaruhi persepsi kegunaan untuk selalu menggunaan MYOB.

(19)

19

2.5. Pengaruh Antara Persepsi Kegunaan (Usefulness) dan Persepsi Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) Terhadap Sikap Penggunaan (Attitude)

Hubungan antara konstruk persepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) dinyatakan signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar 3.9408 dari yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Koefisien mempunyai arah positif sehingga semakin mempunyai kegunaan sebuah software akan semakin berpengaruh dalam penggunaannya. Dengan demikian, hipotesis H5a dalam penelitian ini diterima. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Amoroso dan Gadner (2004). Dalam penelitian ini persepsi kegunaan (usefulness) merupakan konstruk yang dapat mempengaruhi sikap penggunaan MYOB

(attitude) oleh karyawan. Karyawan merasa bahwa MYOB mempunyai kegunaan

sehingga karyawan akan merasa nyaman dalam menggunakan MYOB.

Sedangkan hubungan yang signifikan ditemukan antara konstruk persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using). Arah koefisien positif artinya semakin mudah MYOB digunakan akan semakin berpengaruh dalam sikap penggunaannya. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar 2.0744 dari yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis H5b dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Wiyono (2008) dan Bontos Himawan Suseno (2009). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang mempersepsikan MYOB mudah digunakan akan merasa nyaman dalam menggunakan MYOB.

2.6. Pengaruh Antara Persepsi Kegunaan (Usefulness) Terhadap Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral)

Hubungan yang signifikan ditemukan antara konstruk persepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap minat perilaku penggunaan MYOB (behavioral

intention to use). Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar 2.2205 dari yang

lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis H6 dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Wiyono (2008). Dalam penelitian ini, konstruk persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat karyawan untuk menggunakan MYOB.

(20)

20

Karyawan merasa bahwa MYOB memiliki manfaat dan kegunaan sehingga mereka mempunyai keinginan untuk menggunakan MYOB dalam mengerjakan tanggung jawabnya serta akan terus digunakan dimasa yang akan datang.

2.7. Pengaruh Antara Sikap Penggunaan (Attitude) Terhadap Minat Perilaku (Behavioral) Penggunaan MYOB

Ada hubungan yang signifikan antara konstruk sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) terhadap minat perilaku penggunaan MYOB (behavioral

intention to use). Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar 2.7491 dari yang

lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis H7 dalam penelitian ini diterima. Koefisien menunjukkan arah positif maka semakin baik sikap penggunaan terhadap MYOB maka semakin tinggi pula minat menggunakan MYOB. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Amoroso dan Gardner (2004), Wiyono (2008) dan Bontos Himawan Suseno (2009). Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan menggunakan MYOB menyebabkan keinginan karyawan untuk terus menggunakan MYOB.

2.8. Pengaruh Antara Minat Perilaku (Behavioral) Penggunaan MYOB Terhadap Penggunaan Senyatanya (Actual Use) MYOB

Hubungan positif ditemukan antara konstruk minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) terhadap penggunaan senyatanya MYOB (actual

use). Hal ini dapat dilihat dari Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic sebesar

6.2418 dari yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 pada tingkat signifikansi 5%. Arah koefisien positif maka semakin tinggi minat menggunakan

MYOB akan semakin tinggi pula penggunaannya. Dengan demikian, hipotesis H8

dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Davis (2000) yang menyatakan bahwa minat perilaku penggunaan adalah pemrediksi yang baik terhadap penggunaan senyatanya. Karyawan yang telah menggunakan sistem MYOB dan telah merasakan manfaat dari MYOB selalu berkeinginan untuk menggunakan MYOB guna mempermudah kinerjanya di masa-masa selanjutnya

(21)

21

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

1. Simpulan:

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.1 Kesesuaian tugas (jobfit) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi kegunaan (usefulness). Hal ini menunjukkan bahwa MYOB sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, sehingga karyawan mempersepsikan bahwa MYOB mempunyai kegunaan

1.2 Pengalaman (experience) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap persepsi kegunaan (usefulness).Banyak sedikitnya pengalaman karyawan dalam menggunakan MYOB tidak mempengaruhi persepsi karyawan terhadap kegunaan dari MYOB. Sedangkan pengalaman (experience) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of

use). Hal ini menunjukan bahwa MYOB akan mudah digunakan bagi karyawan

yang telah berpengalaman ataupun pernah mencoba menggunakan MYOB.

1.3 Kerumitan (complexity) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap konstruk persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Hal ini menunjukan bahwa kerumitan dalam menggunakan MYOB tidak akan mempengaruhi persepsi karyawan terhadap kegunaan dan kemudahan MYOB. Walaupun rumit digunakan, karyawan tetap akan menggunakan dan mudah untuk dipelajari. MYOB merupakan software yang bagus selain itu MYOB memiliki tampilan yang mudah diingat, sehingga mudah untuk dipelajari, hasil olahan data MYOB dapat diubah kedalam bentuk lain ( seperti EXCEL ) dengan mudah.

1.4 Kemudahan penggunaan (ease of use) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi kegunaan (usefulness). Disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan MYOB mempengaruhi persepsi karyawan terhadap kegunaan MYOB.

1.5 Persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using). Persepsi akan kemudahan dan kegunaan MYOB akan mempengaruhi sikap karyawan dalam menggunakan MYOB

(22)

22

1.6 Persepsi kegunaan (perceived usefulness) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap minat perilaku penggunaan MYOB (behavioral intention to

use). Hal ini disimpulkan bahwa karyawan mempersepsikan adanya manfaat dan

kegunaan MYOB sehingga karyawan akan nyaman dalam menggunakan MYOB. 1.7 Sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap minat perilaku penggunaan MYOB (behavioral

intention to use). Sehingga menunjukkan bahwa kenyamanan menggunakan MYOB menyebabkan keinginan karyawan untuk terus menggunakan MYOB.

1.8 Minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan senyatanya MYOB (actual

use). Sehingga dapa disimpulkan bahwa karyawan yang telah menggunakan

sistem MYOB dan telah merasakan manfaat dari MYOB selalu berkeinginan untuk menggunakan MYOB guna mempermudah kinerjanya di masa-masa selanjutnya.

2. Keterbatasan

Kuesioner hanya didistribusikan di perusahaan manufaktur yang berada diwilayah Semarang. Cakupan penelitian yang sangat terbatas karena belum banyak perusahaan manufaktur di Semarang yang mengunakan MYOB serta keterbatasan peneliti akan pengetahuan perusahaan perusahaan manufaktur lain yang mengunakan MYOB selain perusahaan manufaktur yan diteliti. Sehingga menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi.

3. Saran

3.1 Lingkup penyebaran kuesioner dapat diperluas tidak hanya perusahaan manufaktur yang ada di wilayah Semarang saja.

3.2 Saran untuk perusahaan manufaktur yang mengunakan software akuntansi

MYOB. Penelitian membuktikan bahwa MYOB merupakan software yang

mempunyai kegunaan walaupun rumit penggunaanya, pengguna MYOB juga mempunyai minat yang cukup besar untuk menggunakan MYOB. Untuk itu dibutuhkan pelatihan yang lebih intensif, agar penggunaan MYOB dapat lebih dimaksmalkan

(23)

23

DAFTAR PUSTAKA

Aakers, David A and Myers, Jhon G. 1997. Advertising Management. 3th edition. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Adams, D.A., Nelson, R.R and Todd, P.A. 1992. “ Perceived of Usefulness, Ease

of Use and Usage of Information Technology: A Replication.” Management

Information System Quarterly, Vol.21 (3).

Agarwal, R. and Prasad, J. 1999. “Are individual differences germane to the

acceptance of new information technologies?” Decision Sciences, Vol. 30,

No.2, pp.361-91.

Amoroso, D.L. and Gardner, C. 2004. “ Development of an Instrument to Measure

the Acceptance of Internet Technology by Consumers.” Proceedings of the Hawaii International Conference on System Sciences.

Baridwan, Zaki. 2005. “Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode”, Edisi Kelima, Cetakan Keenam, Penerbit BPFE-Yogyakarta.

Bodnar George H dan William S. Hopwood. 2005. “Sistem Informasi Akuntansi”,

Buku Keenam, Edisi Indonesia, [Terjemahan], Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Davis, F.D. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and user

acceptance of Information Technology.” Management Information System Quarterly, Vol. 13, pp.319-340.

Fishbein, M. and Ajzein, I. 1975. “ Belief, Attitude, Intentions,and Behavior: An

Introductionto Theory and Research,” Addison-Wisley, Boston, MA.

Ghozali, Imam. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dan Partial

Least Square. Edisi 2. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang:

2006.

Hall, James. A. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta: 2001.

Handayani, Rini. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi.” Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, 26 – 28 Juli 2007.

Hermawan, Arief. 2006. “ Pengembangan Model Penerimaan Penggunaan Internet Mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika D III

(24)

24

Universitas Teknologi Yogyakarta.” http://smkn3-kuningan.net/seminar_uny/20_Arief%20Hermawan.pdf. Diakses 10 Januari 2010. Igbaria, M., Gumairaes, T. and Davos, G.B. 1995. “Testing The Determinants of

Microcomputer Usage Via a Structural Equation Model.” Journal of Management Information System, Vol.11, No.4, pp.87-114.

Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta. Penerbit: Andi.

Joseph W. Wilkinson, Michael J. Cerullo. 1997. Accounting Information System, Essential Concepts and Applications. Third Edition, John Wiley & Sons Inc. U S A.

K. Lui and R. Jamieson. 2003. “Integrating Trust and Risk Perceptions in Business-to-Consumer Electronic Commerce with the Technology Acceptance Model,” European Conference on Information Systems(ECIS 2003), Naples.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi offset.

Komara, Acep, 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal MAKSI Vol 6 2 Agustus:117-142

Malhotra, Yogesh and D. F. Galletta.1999. “Extending the Technology Acceptance Model to Account for Social Influence: Theoretical Bases and Empirical Validation”. Proceedings of the 32nd Hawaii International Conference on System Sciences.

Nelvia, Desi dan Rudi M. Harahap. 2009. “Studi atas Prilaku Pengguna Layanan

Wide Area Network (WAN) BPKP.” Internet Working Indonesia Journal,

Vol.1/No.1, h.25-28.

Rahadi, Dedi Rianto. “Peranan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Pelayanan di Sektor Publik,”. Seminar Nasional Teknologi, November 2007.Yogyakarta.http://p3m.amikom.ac.id/p3m/64%20%20PERANAN%20TEKNOLO GI%20INFORMASI%20DALAM%20PENINGKATAN%20PELAYANAN%20DI%20SE

(25)

25

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi

9. Salemba Empat. Jakarta: 2004.

Sagung Rai Darmini, Anak Agung dan I Nyoman Wijana Asmasar Putra. 2009. “Pemanfaatan Teknologi pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Tabanan.” Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar.

Sjazna, B. 1996. “Empirical Evaluation of The Revised Technology Acceptance Model.” Management Science, Vol.42, No.2, pp.85-92.

Suseno, Bontos Himawan (2009) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Oleh Karyawan PT.KAI (persero) Terhadap Sistem E-ticket di Semarang : Dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Tangke, Natalie. 2004. “Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantu Komputer (TABK) dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.” Jurusan Akuntansi, Universitas Kristen Petra.

Taylor, S. And Todd, P.A. “Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models,” Information Systems Research, 6, 1995, pp. 144-176.

Thompson, Ronald L. Higgins, Christoper A, dan Howell, Jane M. , “ Personal

Computing: Toward a Conceptual Model Utilization,” MIS Quarterly,

March 1991, pp. 125-143.

Tjhai, Fung Jin. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 5, No 1 April 2003, 1-26

Venkatesh, V., and Davis, F.D., 2000, “A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies,” Management Science, Vol.46, No.2, Pebruari, pp.186-204.

Venkatesh, V., and Moris, M.G., 2002, “Why Don’t Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in Technology

(26)

26

Acceptance and Usage Behavior,” MIS Quarterly, Vol.24, No.1, March, pp 115-139.

Venkatesh, V., Moris, M.G., Davis, G.B., and Davis F.D., 2003, “User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View,” MIS Querterly, Vol.27, No.3, September, pp.425-475.

Wibowo, Arief. 2006. “Kajian tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM).” http://peneliti.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2008/02/arif+wibowo.pdf. Diakses 15 Januari 2010.

Wijayanti, Ratih. 2009. “ Analisis Technology Acceptance Model (TAM) terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Nasabah terhadap Layanan Internet Banking (Studi Empiris terhadap Nasabah Bank di Depok),” Jurnal Akuntansi, Universitas Gunadarma. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_20205981.pdf . Diakses tanggal 5 Januari 2010.

Winarno, W. Wahyu., “Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi Dua, Penerbit BP-STIE YKPN, Yogyakarta, 2006.

Wiyono, Adrianto Sugiarto. 2008. “Evaluasi Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-filing Sebagai Sarana Pelaporan Pajak Secara Online dan Realtime.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 11 (2) Hal. 117 – 132.

Referensi

Dokumen terkait

BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 49   Berdasarkan Neraca per 31 Desember 2012 diketahui terdapat barang inventaris senilai Rp4.294.768.889,00 yang dilaporkan pada pos Aset

PRESS OK TO START RINSING: Place the container used to collect the descaler solution empty under the coffee spouts and hot wa- ter/steam spout (fig.. Hot water is delivered

Jika dibandingkan dengan kayu keras atau spesies kayu tropis berat yang biasanya digunakan dalam pembuatan panel komposit, berat jenis bambu relatif tinggi.. Bambu

Berdasarkan hasil penelitian dari data angket yang disebarkan kepada pengrajin sasirangan, sebagian besar menyatakan modal yang mereka gunakan adalah modal pribadi

Pelaksanaan Pendidikan Karakter Aspek Tanggung Jawab Anak pada Keluarga Petani di Dukuh Purworejo Desa Mojokerto Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun 2013 adalah

Para karyawan senior merasa layak mendapatkan kesempatan promosi jabatan karena sudah bekerja dalam waktu yang cukup lama untuk perusahaan, dan merasa cukup untuk

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan

Berdasarkan kandugan nutrisi C.racemossa yang di budidayakan selama 45 hari di perairan semau desa Hansisi dan di lakukan uji lanjutan di Laboratorium Peternakan