• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KUALITAS STRATEGI, TEKNOLOGI, DAN BISNIS PADA PT DEKORPLAS INDAH MELALUI KERANGKA KERJA ENTERPRISE ARCHITECTURE EA3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN KUALITAS STRATEGI, TEKNOLOGI, DAN BISNIS PADA PT DEKORPLAS INDAH MELALUI KERANGKA KERJA ENTERPRISE ARCHITECTURE EA3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KUALITAS STRATEGI,

TEKNOLOGI, DAN BISNIS PADA PT

DEKORPLAS INDAH MELALUI KERANGKA

KERJA ENTERPRISE ARCHITECTURE EA3

Neswin Thetanto

Universitas Bina Nusantara, Sunter Jaya Baru Blok D2/41, Jakarta, 089687913308, nes_win_91@hotmail.com

ABSTRACT

The purpose of this writing focused on analysis and design of strategy, technology, and business,

where the unconformity happened in this area that make the company is hard to grow and achieve

their strategic goals. This writing is using the EA 3 cube framework which is a very complex to

analyze, devise, and implement a new information system. The expected result of implementing this

new information system is the integration between each division of the company, sharpen the

marketing activity, a good distribution of information, and to help the executive in order to take the

company’s strategic decisions. The conclusion of this writing is the EA3 is a very precise

framework to use on PT DEKORPLAS INDAH that expect to help the company achieve their

strategic goals.

(2)

ABSTRAK

Tujuan penulisan ini difokuskan kepada analisis dan perancangan strategi, teknologi, dan bisnis,

dimana terjadi ketidak-selarasan pada area tersebut yang mengakibatkan perusahaan sulit untuk

berkembang dan mencapai tujuan strategisnya. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja

Enterprise Architecture EA3 yang merupakan sebuah kerangka kerja yang sangat kompleks dalam

menganalisa, merancang, dan mengimplementasikan sebuah sistem informasi baru. Hasil yang

diharapkan tercapai dengan pengimplementasian usulan sistem informasi baru ini adalah adanya

integrasi antara tiap-tiap divisi perusahaan, mempertajam kegiatan marketing, penyaluran informasi

yang baik, dan membantu eksekutif dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. Simpulan

dari penulisan ini adalah bahwa EA3 merupakan sebuah kerangka kerja yang sangat tepat digunakan

pada PT DEKORPLAS INDAH yang diharapkan dapat membantu perusahaan tersebut untuk

mencapai tujuan strategisnya.

Kata kunci: Strategi, Teknologi, Bisnis, Enterprise Architecture EA3

PENDAHULUAN

Di era globalisasi seperti sekarang, persaingan di semua jenis bisnis semakin ketat, terutama dalam sektor teknologi. Hal ini yang sedang dihadapi oleh pelaku bisnis di Indonesia, ditambah lagi dengan masuknya Indonesia kedalam pasar bebas dunia yang membuat persaingan bisnis semakin kompleks. Pada masa ini, perusahaan yang tidak menggunakan teknologi di dalam proses bisnisnya dapat dipastikan tidak akan bertahan dalam persaingan yang hebat ini.

Hal inilah yang sedang dihadapi oleh PT. Dekorplas Indah, perusahaan yang bergerak dibidang furniture ini hampir tidak mengalami kemajuan selama beberapa tahun terakhir, hal ini dapat dilihat dari pendapatan perusahaan yang tidak mengalami kenaikan signifikan selama 5 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan perusahaan ini masih tergolong primitif dalam penggunaan teknologi dan sistem informasi, dan masih kesulitan untuk mencari pangsa pasar yang besar.

Hal ini juga yang membuat saya tertarik untuk membuat terobosan untuk perusahaan ini, dengan cara meggabungkan teknologi dan sistem informasi yang tepat ke dalam proses bisnis perusahaan tersebut, agar dapat bertahan dari persaingan bisnis di Indonesia atau bahkan dapat mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor dari perusahaan tersebut.

Dengan penerapan teknologi dan sistem informasi dalam proses bisnis PT. Dekorplas Indah, diharapkan akan terjadi penambahan efisiensi dan produktivitas dalam proses bisnis perusahaan tersebut. Akan tetapi penerapan teknologi dan sistem informasi tentu harus disesuaikan dengan strategi perusahaan itu sendiri, agar teknologi dan sistem informasi tersebut dapat tepat sasaran dan menghasilkan kemajuan seperti yang diharapkan dan tentu akan menambah nilai dari perusahaan itu sendiri.

(3)

METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penulisin skripsi ini meliputi: 1. Studi Kepustakaan

Mempelajari buku teks, penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan perancangan strategi sistem dan teknologi informasi, jurnal, majalah ilmiah, surat kabar yang mengangkat isu permasalahan yang berhubungan dengan industri furniture.

2. Survei

Melakukan wawancara dengan Tan Khun Tek selaku koordinator PT. DEKORPLAS INDAH untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk penelitian ini.

3. Pengamatan proses bisnis

Melakukan pengamatan proses bisnis di kantor PT. Dekorplas Indah yang berlokasi di Bumi Raya Utama

Building, Jalan Pembangunan 1 no.3, Jakarta dan di pabrik yang berlokasi di Zona Industri Manis, Jalan

Manis IV no.3, Tangerang.

4. Kerangka kerja Enterprise Architecture

Metode analisis dan perencanaan yang digunakan adalah dengan pendekatan secara Enterprise

Architecture . Enterprise Architecture adalah profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk

meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan strategi, praktek bisnis, alur informasi, dan sumber daya teknologi.

(4)

HASIL DAN BAHASAN

SWOT Analysis

Tabel 3.1 Internal Factory Analysis Summary

Faktor-faktor strategi eksternal

Bobot

Rating

Nilai

skor

Strength (S):

S1. Pengiriman bahan baku selalu

sesuai jadwal

S2. Peralatan produksi yang memadai.

S3. Kualitas produk yang baik.

S4. Memberikan garansi produk

selama 2 Bulan.

S5. Pengalaman produksi sejak tahun

1992.

S6. Budget yang selalu menutupi

pembelian bahan baku.

S7. Tenaga kerja yang setia.

0,095

0,095

0,13

0,06

0,06

0,03

0,03

3

4

3

4

3

3

4

0,285

0,38

0,39

0,24

0,18

0,09

0,12

Sub total

0,5

1,685

Weaknesses (W):

W1. Pengerjaan proyek sering tidak

tepat waktu

W2. Proses pengiriman barang jadi ke

konsumen belum terintegrasi dengan

baik.

W3. Pemasaran belum menggunakan

website, saat ini masih menggunakan

multiply dan tidak pernah di-update..

W4. Pengadaan sparepart untuk klaim

garansi belum tepat waktu.

0,075

0,06

0,075

0,06

2

3

4

2

0,15

0,18

0,3

0,12

(5)

T

Tabel 3.2 External Factory Analysis Summary

Faktor-faktor strategi internal

Bobot Rating

Nilai

skor

Opportunities (O):

O1. Peraturan pemerintah untuk mencegah

monopoli.

O2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi

menyebabkan perluasan pasar.

O3. Menaikan image perusahaan dimata

masyarakat.

O4. Pengaplikasian SI/TI baru yang lebih

terintegrasi.

O5. Penggunaan CRM.

O6. Mempelajari perusahaan pesaing untuk

0,02

0,07

0,04

0,07

0,08

0,04

4

4

3

2

1

3

0,08

0,28

0,12

0,14

0,08

0,12

W5. Tugas Kepala Produksi terlalu

berat.

W6. Merk dagang belum dikenal luas

oleh masyarakat

W7. Pendidikan karyawan tidak tinggi.

W8. Belum ada divisi khusus yang

bertugas untuk meneliti dan

mengembangkan teknologi.

W9. Distribusi informasi yang kurang

baik, sehingga eksekutif sulit

mengambil keputusan.

0,06

0,06

0,025

0,025

0,06

4

3

4

4

3

0,24

0,18

0,1

0,1

0,18

Sub total

0,5

1,55

Total

1

3,235

(6)

dijadikan knowledge.

O7. Negosiasi harga bahan baku dari

supplier.

O8. Inovasi produk yang tidak kalah

dengan pendatang baru.

O9. Produk dengan harga yang bersaing

dengan furnitur plastik.

0,07

0,07

0,04

4

3

2

0,28

0,21

0,08

Sub total

0,5

1,39

Threats (T):

T1. Kegiatan Monopoli.

T2. Kurs mata uang asing yang tidak stabil.

T3. Kecelakaan pekerja saat proyek.

T4. Biaya yang besar untuk pengaplikasian

teknologi.

T5. Pangsa pasar baru sulit diraih.

T6. Perusahaan pesaing sudah mempunyai

website dan menggunakan CRM.

T7. Supplier tetap menjual barang lebih

mahal dari supplier lain.

T8. Pendatang baru mempunyai produk

yang inovatif.

T9. Furniture berbahan plastik dijual

dengan harga yang murah.

0,02

0,04

0,05

0,04

0,1

0,07

0,07

0,07

0,04

2

2

1

2

4

2

2

2

4

0,04

0,08

0,05

0,08

0,4

0,14

0,14

0,14

0,16

Sub total

0,5

1,23

Total

1

2,62

(7)

Diagram Cartesius

Gambar 3.3 Diagram Cartesius Analisis SWOT

(8)
(9)

Current CONOD

Gambar 3.4 Proses Menerima Order

1.

Customer menemui sales untuk membeli produk sesuai yang diinginkan.

2.

Sales menyampaikan informasi yang di dapat dari customer kepada

Interior Designer untuk dibuatkan design produk sesuai yang diinginkan

Customer.

3.

Interior Design memberikan design produk kepada Marketing Manager

untuk dibuatkan PO.

4.

Marketing Manager memberikan PO kepada Sales yang bersangkutan.

5.

Sales memberikan PO kepada Customer yang bersangkutan.

6.

Customer menyetujui PO tersebut dan membayar uang muka sebesar 50%

dari total harga yang harus dibayar.

7.

Sales mengembalikan PO kepada Marketing Manager.

8.

Sales memberikan uang muka yang diterima dari Customer kepada

Administrasi.

(10)

9.

Customer membayar sisa pelunasan kepada Sales yang bersangkutan

setelah barang diterima.

10.

Sales memberikan sisa pelunasan kepada Staff Administrasi.

Gambar 3.5 Proses Penyelesaian Proyek

1.

Marketing Manager memberikan PO kepada Koordinator.

2.

Koordinator memeriksa dan mengesahkan PO tersebut.

3.

Koordinator membuat SPK sesuai dengan PO yang diterima oleh

Marketing Manager, dan menyerahkan SPK tersebut kepada Pimpinan

Pabrik.

4.

Pimpinan Pabrik membuat copy SPK dan menyerahkan copy SPK

tersebut kepada Kepala Produksi untuk segera mengerjakan proyek.

(11)

5.

Kepala Produksi meminta bahan baku kepada Staff Administrasi.

6.

Staff Administrasi membuat Surat Pembelian Bahan Baku sesuai data

yang diterima dari Kepada Produksi dan menyerahkannya kepada

Koordinator

7.

Koordinator mengesahkan SPBB tersebut lalu memerintahkan

Administrasi untuk melakukan pembelian bahan baku kepada Supplier.

8.

Staff Administrasi segera membeli bahan baku di Supplier sesuai dengan

SPBB.

9.

Supplier melakukan pengiriman barang yang ditujukan kepada Kepala

Produksi

10.

Setelah menerima bahan baku yang dibutuhkan, Kepala Produksi segera

mengerjakan proyek tersebut.

11.

Setelah selesai mengerjakan proyek maka Kepala Produksi mengirim

barang yang sudah jadi kepada Customer.

12.

Setelah melakukan pengiriman, Kepala Produksi membuat Laporan

Penyelesaian Proyek dan memberikan kepada Staff Administrasi.

13.

Staff Administrasi menerima LPP tersebut, dan membuat Invoice

(12)

Future CONOD

Gambar 4.2 CONOD PT DEKORPLAS INDAH

1. Customer menemui Sales untuk memesan produk.

2. Sales memberikan informasi tentang produk yang diinginkan Customer kepada Interior

Designer untuk dibuatkan design produk sesuai keinginan Customer.

(13)

4. Marketing Manager membuat Surat Penawaran yang berisi tentang design produk, keterangan

produk dan peraturan untuk melakukan pembelian produk tersebut kepada Customer. 5. Customer menerima Surat Penawaran tersebut, menyetujuinya dan membayar DP sebesar 50

persen dari total biaya yang telah disetujui dengan cara transfer ke rekening PT DEKORPLAS INDAH.

6. Marketing Manager memberikan Surat Penawaran yang telah disetujui Customer tersebut

kepada Koordinator.

7. Koordinator segera membuat SPK sesuai dengan Surat Penawaran yang diterima dari

Marketing Manager dan memberikannya kepada Pimpinan Pabrik.

8. Pimpinan Pabrik meminta bahan baku yang diperlukan untuk pengerjaan proyek kepada Administrasi.

9. Staff Administrasi membuat PO untuk pembelian bahan baku sesuai dengan permintaan

Pimpinan Pabrik dan memberikannya kepada Supplier.

10. Supplier segera mengirim bahan baku sesuai PO ke Pabrik PT DEKORPLAS INDAH.

11. Pimpinan Pabrik memberikan SPK kepada Kepala Produksi untuk segera mengerjakan proyek.

12. Kepala Produksi segera mengerjakan proyek sesuai SPK.

13. Setelah produk selesai dikerjakan, Marketing Manager memberitahukan Customer bahwa produk sudah jadi dan mengharuskan melakukan pelunasan pembayaran ke rekening PT DEKORPLAS INDAH.

14. Customer melunasi pembayaran ke rekening PT DEKORPLAS INDAH dan

memberitahukannya kepada Marketing Manager.

15. Setelah itu Staff Pengiriman mengirim produk tersebut kepada Customer.

16. Pimpinan Pabrik membuat Laporan Penyelesaian Proyek dan memberikannya kepada Staff Administrasi.

17. Staff Administrasi membuat Invoice.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan:

Berikut adalah kesimpulan dari analisa dan perancangan sistem informasi pada PT DEKORPLAS INDAH: 1. Berdasarkan analisis SWOT pada PT DEKORPLAS INDAH dapat diketahui bahwa PT

(14)

agresif yang menandakan perusahaan memiliki kekuatan untuk menggapai peluang-peluang yang ada untuk dapat melakukan perubahan dalam proses pencapaian tujuan strategis perusahaan.

2. Berdasarkan analisis Current and Future Architecture, perusahaan dapat meningkatkan kualitas dari proses bisnis, struktur organisasi, keamanan dan visi misi perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan SI/TI yang diaplikasikan kedalam sistem perusahaan yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan 3 tahun mendatang.

3. Dalam mendukung usulan arsitektur baru, maka terjadi penambahan staff dalam struktur organisasi yaitu HRD Manager, IT Manager, Web Master, IT Support, Knowledge Worker, Customer Service

Online, dan Staff Pengiriman

4. Dalam mendukung sistem informasi usulan, maka terjadi perubahan Technology Forecast, yaitu perubahan operation system menjadi Microsoft Windows 7, Processor dirubah menjadi Intel Pentium

Core2Dou, penambahan memory menjadi 2GB DDR2, dan penambahan storage menjadi 640GB.

5. Aplikasi baru yang diusulkan untuk membantu perusahaan untuk mencapai tujuan strategisnya adalah CRM (Customer Relationship Management) yang diaplikasikan bersamaan dengan website sebagai wadah untuk menampung kritik dan saran dari pelanggan, serta untuk melakukan order, namun tetap praktis melalui website. Lalu dengan pengaplikasian KMS (Knowledge Management

System) dan EIS (Executive Information System) yang bekerja bersamaan untuk menyalurkan data

yang diperlukan untuk menunjang proses bisnis ke seluruh divisi perusahaan dan membantu pengambilan keputusan strategis untuk eksekutif.

Saran:

Apabila perusahaan mengimplementasikan usulan yang telah dibuat, maka perusahaan harus melakukan: 1. Melakukan penelitian lebih lanjut untuk terus meningkatkan kualitas dari strategi, teknologi, dan

bisnis pada PT DEKORPLAS INDAH.

2. Melakukan evaluasi tahunan untuk dapat mengukur keefektifitasan dari usulan sistem yang diimplementasikan.

3. Melakukan pelatihan secara berkala kepada seluruh staff PT DEKORPLAS INDAH agar dapat menggunakan dan memanfaatkan aplikasi terbaru perusahaan secara baik.

REFERENSI

Bernard, Scott A (2005). An Introduction To Enterprise Architecture 2ndEdition. International Edition, USA. Brian K Williams, S. C. (2010). Using Information Technology. New York: McGraw-Hill.

Greenstein-Prosch, Marilyn.. McKee, Thomas E.. Quick, Reiner. (2008). A Comparison of the Information Technology Knowledge of United States and German Auditors. The International Journal of Digital

(15)

Hamidin, Dini. (2008). Model Customer Relationship Management (CRM) di Intansi Pendidikan. Journal of

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008). 1(3): 31-34.

Koumparoulis, Dimitrios Nikolaou (2013). PEST Analysis: The case of E-shop. International Journal of

Economy, Management and Social Sciences. 2(2):31-36

Kristanti, Tanti.. Pamela, Niko. (2011). Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya. Jurnal Sistem Informasi, 1(6): 89 -99

McLeod, Raymond Jr.(2008). Sistem Informasi Manajemen, edisi 10. Terjemahan Yulianto, Ali Akbar, Salemba Empat, Jakarta

Mudrajad, Kuncoro. (2005). Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Erlangga, Jakarta

Rainer Jr, R. Kelly., Turban, Efraim. (2009). Information Systems : Enabling and Transforming Business. (2nd Edition). John Wiley & Sons (Asia) Pre Ltd.

Rama. Dasaratha V. dan Jones, Frederick L. (2006). Accounting Information Systems. Publishing Roff, J. T, South-Western College. Shelly, Gary B., Vermaat, Misty E. (2011). Discovering Computer 2011 : Living in a

Digital World. Course Technology, Cengange Learning.

Stephen P. Robbins, Mary K. Coulter. (2005). Management, 8th Edition. Pearson Prentice Hall, 2005.

Susanto, A.B. (2007). Visi dan Misi : Langkah awal menuju strategic management. Jakarta: The Jakarta Consulting Group.

Umar, Husein. (2001). Strategic Management in Action. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ward, John., Joe, Peppard. (2002). Strategic Planning for Information System. (3rd Edition). United Kingdom: John Wiley & Sons. Inc.

Whitten, Bentley, Dittman. (2004). Metode Desain & Analisis Sistem, Edisi 6. ANDI, Jakarta. Wibisono, Dermawan. (2006). Manajemen Kinerja. Penerbit Erlangga Jakarta.

Azad, Dr Mir Mohammad.. Amin, Mohhamad.. Alauddin, Md. (2012). Executive Information System.

IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security. 3(12):106-110

Williams, Chuck. (2011). Principles of Management, 6th Edition.Cengage Learning, Indianapolis.

RIWAYAT HIDUP

Nama : Neswin Thetanto

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 16 November 1991 Pendidikan : Universitas Bina Nusantara / S1 Tahun : 2009-sekarang

(16)

Gambar

Tabel 3.1 Internal Factory Analysis Summary
Tabel 3.2 External Factory Analysis Summary
Diagram Cartesius
Table 4.1 Penyelarasan Strategi SO dengan strategi bisnis dan SI/TI
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa solusi yang dihasilkan algoritma genetika lebih baik jika dibandingkan algoritma sweep dalam menyelesaikan Capacitated Vehicle

Melalui sistem tersebut, semua informasi tentang lokasi gedung dan komponen-komponen seperti harga sewa, jarak, kapasitas, kapasitas parkir dan fasilitas di dalamnya

Dengan penambalian side entrance pada sayap utara selatan sebagai usaha penambahan akses bagi pengunjung area komersial dan akses penupang keluar sebagai usaha membuat perbedaan

Yang dimaksud dengan “sudah dapat diperkirakan” adalah jadwal Pol PP dalam melakukan penertiban dihari-hari tertentu kemudian dijadikan acuan bagi orang-orang atau

Artinya bahwa rumusan pasal dapat dipahami dan dilaksanakan dan tidak menimbulkan tafsir ganda (ambigu). Pembentukan Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka

Pada gambar 16 menerangkan tentang use case diagram package pengiriman yang terdapat use case package cetak laporan stok, use case package cetak laporan pesanan, use case

FinTech juga didefinisikan sebagai inovasi teknologi dalam layanan keuangan yang dapat menghasilkan model-model bisnis, aplikasi, proses atau produk-produk dengan efek

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Ketidakamanan Kerja dengan Motivasi Berprestasi pada Guru Honorer di Kota