• Tidak ada hasil yang ditemukan

STMIK Widya Dharma Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STMIK Widya Dharma Pontianak"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

1. Ruang Lingkup Mata Kuliah

Mengapa dan Apa Analisis & Perancangan Sistem.

Siapa saja yang terlibat dalam Analisis & Perancangan Sistem. 2. Sasaran

Mengenal konsep dan dasar dari Analisis & Perancangan Sistem. 3. Tujuan

Dapat menjelaskan konsep dan dasar dari Analisis & Perancangan Sistem. 4. Kompetensi Lulusan

Mampu mengimplementasikan Analisis & Perancangan Sistem. Pendahuluan

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi dilihat banyak organisasi sebagai peluang untuk memajukan organisasinya dan meningkatkan persaingan di antara yang lain. Berhasil tidaknya teknologi informasi tersebut digunakan sangat bergantung kepada analisis dan perancangan sistem dari organisasi tersebut. Dengan kata lain, apabila analisis yang didapatkan dan perancangan yang dilakukan itu mengandung kesalahan maka sebagai akibatnya sistem informasi yang dihasilkan juga tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pemahaman mengenai analisis dan perancangan sistem harus dilakukan dengan benar dan baik. Tujuan Pembelajaran

Untuk memahami sistem dan masalah yang ada. Menguraikan kebutuhan informasi.

Menetapkan prioritas pekerjaan sistem.

BAB 1 KONSEP DASAR Konsep Sistem

Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan:

a. Prosedur

Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai sasaran tertentu". Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu". Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

b. Komponen/elemen

Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu". Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.

Contoh :

Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem akuntansi pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem akuntansi biaya, dengan dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya, seperti buku jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca saldo, laporan rugi/laba, dan laporan perubahan modal.

(2)

Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem. Sering sekali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan. Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen, yaitu pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan. Untuk komponen misi atau tujuan, seringkali sukar untuk dilihat.

Manajemen suatu sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada perencanaan dan pengendalian (feedback).

Untuk menganalisis atau merencanakan sebuah sistem, seorang analis / perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai: komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari suatu :sistem tersebut.

Tujuan suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :

a. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistemdipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

(3)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

§ Sistem abstrak adalah "sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik". (Contoh : Sistem Teologia).

§ Sistem fisik adalah "sistem yang ada secara fisik". (Contoh : Sistem Komputer). b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

§ Sistem alamiah adalah "sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia". (Contoh : Sistem Perputaran Bumi).

§ Sistem buatan manusia adalah "sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin". (Contoh : Sistem Informasi).

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

§ Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan (Contoh : Sistem Komputer melalui program).

§ Sistem tak tentu adalah "sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas".

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

§ Sistem tertutup adalah "sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup), yang ada hanyalah relatively closed system.

§ Sistem terbuka adalah "sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.

BAB 2 KONSEP DASAR DATA DAN INFORMASI Data dan Informasi

Data dan informasi merupakan dua unsur yang tidak dapat terpisahkan. Menurut McLeod data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan pengertian data menurut Davis adalah kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya.

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Sedangkan menurut Davis bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Dengan kata lain, data adalah bahan mentah dari informasi yang melalui suatu proses pengolahan. Hubungan antara data dan informasi oleh Gordon B. Davis (1985, p28 ) dijelaskan pada gambar di bawah ini.

(4)

Transformasi Data Menjadi Informasi

Sumber : Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I

Informasi merupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Menurut Jogiyanto informasi didapat dari suatu pengolahan data yang dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information-generating systems. Robert A.Leich dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Data Versus Informasi

a. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (data is the description of things and events that we face).

b. Data bisnis (business data) adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization's description of things (resources) and events (transactions) that it faces).

c. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Sebagai contoh, dalam dunia bisnis kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh kasus sebagai berikut ; didalam kegiatan suatu perusahaan, dari hasil transaksi penjualan oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktor-faktor yang merupakan data dari penjualan pada suatu periode tertentu. Faktur-faktur penjualan tersebut masih belum dapat memberikan informasi yang baik bagi manajemen.

Data Informasi

Penyimpan data

(5)

Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktur-faktur tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah, akan dapat diperoleh informasi, antara lain mengenai :

a. Laporan penjualan penjualan setiap salesman, yang berfungsi untuk memberikan besarnya komisi dan bonus.

b. Laporan penjualan setiap daerah, yang berfungsi untuk pelaksanaan promosi dan periklanan.

c. Laporan penjualan setiap jenis barang, yang berfungsi untuk mengontrol persediaan barang dan untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual.

Konsep Informasi

Terdapat beberapa definisi, antara lain :

a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.

Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

c. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making).

Pengolahan Data (Data Processing)

Adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki keguanaan (data processing is the term used to describe changes performed on data to produce purposeful information).

Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data : 1. Data input

a) Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator).

b) Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F).

c) Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential information for future). 2. Data transformation

a) Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.

b) Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu).

c) Classifying data group-group tertentu :

c.1) Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif).

c.2) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor induk karyawan secara ascending).

c.3) Merging untuk dua atau lebih set data berdasar kriteria tertentu (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari dan Maret kedalam group triwulanan).

c.4) Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data (contoh, memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta pertahun).

3. Information output

a) Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.

b) Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan. c) Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.

(6)

Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu.

Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle)atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti gambar berikut :

Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan 3 hal, yaitu : a. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan How is the message used for problem solving (decision masking) ?

b. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

Komponen akurat :

b.1) Completeness ; Are necessary message items present ?

Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

b.2) Correctness ; Are message items correct ?

(7)

Str uctu re in dec isio n Strategic Planning Management Control Operational Control Operations Transaction Processing System R e cu rin g In fo rm a tion N ee d s Mor e Les s L e ss M o re Man agem ent I nfor mat ion Sys tem De cis ion S u p p o rt S ys tem

c. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru. How quickly is input transformed to correct output ?

Nilai Informasi Ditentukan dari : a. Manfaat (use) b. Biaya (cost)

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya: Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit Informasi Dan Tingkat Manajemen

Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasar penggunanya, yaitu : a. Informasi Strategis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.

b. Informasi Taktis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persedian stock, retur penjualan dan laporan kas harian.

Supaya informasi yang dihasilkan

oleh sistem informasi dapat

berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya

(8)

BAB III KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI Dapat didefinisikan sebagai

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Manfaat Sistem Informasi

a. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

b. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

c. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Pemakai Sistem Informasi

Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk manajer yang bertanggung atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan.

Komponen Sistem Informasi a. Hardware

Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan. b. Software

Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), Aplikasi (Akuntansi), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk), serta Bahasa (3 GL dan 4 GL). c. Data

Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

d. Prosedur

Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis. e. Manusia

Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.

Kegiatan Sistem Informasi a. Input

Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. b. Proses

Menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

c. Output

Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses di atas tersebut. d. Penyimpanan

(9)

Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. e. Control

Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam mendisain dan menganalisa sistem informasi, perlu menerapkan pengetahuan dari berbagai macam bidang. Suatu sistem informasi melibatkan orang-orang pada berbagai tingkat di dalam sebuah organisasi, komputer, program, dan prosedur serta personil untuk mengoperasikan sistem.

Bidang-bidang seperti manajemen, perilaku organisasi, teknik industri, ilmu komputer, teknik elektro, komunikasi, psikologi dan lain-lain semuanya memiliki peranan penting dalam membuat, mempelajari dan mendisain sistem informasi. Apabila Sistem Informasi digunakan dalam mendukung kegiatan manajemen, maka sistem tersebut disebut SIM (Sistem Informasi Manajemen).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sistem manajamen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yang cenderung: berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer (computer base information processing) dengan mempertimbangkan informasi : apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi yang dapat terdiri dari sistem-sistem informasi :

a. Akuntansi (Accounting Information Systems) b. Pemasaran (Marketing Information Systems) c. Penyediaan (Inventory Information Systems) d. Personalia (Personnel Information Systems) e. Distribusi (Distribution Information Systems) f. Pembelian (Purchasing Information Systems) g. Kekayaan (Treasury Information Systems)

h. Analisis Kredit (Credit Analysis Information Systems)

i. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Information Systems) j. Teknik (Engineering Information Systems)

Detail Komponen Sistem Informasi a. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi, metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. d. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali (Controls Block)

(10)

BAB IV TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. Perlunya Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Perlunya Pengembangan Sistem :

• Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama Permasalahan yang timbul dapat berupa :

- Ketidakberesan

- Pertumbuhan Organisasi

• Untuk meraih kesempatan (opportunities)

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya sehingga teknologi informasi tersebut dapat didayagunakan untuk meraih peluang dalam persaingan bisnis.

• Adanya instruksi-instruksi (directives)

Instruksi dapat berasal dari pimpinan (dalam) ataupun dari pemerintah (luar) Indikator-indikator sistem yang mengalami masalah :

a. Keluhan pelangan terhadap pelayanan. b. Pelaporan yang salah / terlambat / sulit. c. Pembayaran yang terlambat.

d. Biaya operasi yang tinggi. e. Investasi yang tidak efisien.

f. Peramalan penjualan dan produksi yang salah. g. Waktu kerja yang berlebihan.

h. Kesalahan manual yang tinggi.

i. Pengolah file-file yang tidak teratur, dan lain-lain.

Pengembangan sistem harus memberikan peningkatan dalam aspek : 1. Performance (hasil kerja)

2. Information (kualitas)

3. Economy (keuntungan, penurunan biaya) 4. Control (pengendalian kesalahan) 5. Efficiency (efisiensi operasi/sumber daya) 6. Services (pelayanan)

Sasaran kriteria penilaian supaya sistem efektif dan efisien : 1. Relevance (sesuai kebutuhan).

2. Capacity (kapasitas sistem). 3. Efficiency (efisiensi sistem).

4. Timeliness (ketepatan waktu untuk menghasilkan informasi). 5. Accessibility (kemudahan akses).

6. Flexibility (keluwesan sistem).

7. Accuracy (ketepatan nilai dari informasi). 8. Reliability (keandalan sistem).

9. Security (keamanan sistem). 10. Economy (nilai ekonomis sistem).

11. Simplicity (kemudahan sistem digunakan). II. Prinsip Pengembangan Sistem

(11)

§ Sistem yang dikembangkan adalah unutk manajemen

§ Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar § Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal :

1. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi 2. Investasi yang terbaik harus bernilai

§ Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem • Proses pengembangan sistem tidak harus urut

• Jangan takut membatalkan proyek

• Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem III. Tahapan Pengembangan Sistem

Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari : 1. Perencanaan Sistem ( Systems Planning)

2. Analisis Sistem (System Analysis)

3. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum 4. Seleksi Sistem (System Selection)

5. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum

6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation &Maintenance)

Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah utamanya adalah sebagai berikut :

Analisis Desain Pembuatan Implementasi Pemeliharaan Survei Perencanaan Evaluasi

Siklus Hidup Sistem Informasi

(12)

Perencanaan Sistem.

Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perencanaan sistem dapat terdiri :

1. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2 tahun

2. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun

Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.

Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu sbb : 1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem

2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah. 3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.

Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini adalah : 1. Merencanakan proyek-proyek sistem

- Mengkaji tujuan,perencanaan strategi dan taktik perusahaan - Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem

- Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem - Menetapkan kendala proyak-proyek sistem - Menentukan proyek-proyek sistem prioritas - Membuat laporan perencanaan sistem - meminta persetujuan manajemen

(13)

- Menunjuk team analis

- Mengumumkan proyek pengembangan sistem 3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan

- Melakukan studi kelayakan - Menilai kelayakan proyek sistem - Membuat usulan proyek sistem - Meminta persetujuan manajemen. Analisis Sistem

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Langkah-langkah di Analisis Sistem :

Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyeksistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:

1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah - Mengindentifikasikan penyebab masalah - Mengidentifikasikan titik keputusan

- Mengidentifikasikan personil-personil kunci

2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada - Menentukan jenis penelitian

- Merencanakan jadual penelitian - Mengatur jadual wawancara - Mengatur jadual observasi

- Mengatur jadual pengambilan sampel - Membuat penugasan penelitian - Membuat agenda wawancara - Mengumpulkan hasil penelitian 3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem

- Menganalisis kelemahan Sistem

- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen 4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis

Tujuan :

- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan

- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen

- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen

(14)

Perancangan Sistem

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .

Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :

1. Perancangan sistem secara umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan secara.makro

2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Evaluasi Dan Seleksi Sistem

Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.

Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem : 1. Memilih penyedia teknologi.

Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokkan dalam empat kategori sbb : a. perangkat keras yang sifatnya umum

b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi c. perangkat lunak yang sifatnya umum

d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi 2. Meminta proposal dari penjual

Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih.

3. Menyaring penjual

Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai.

(15)

Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan.

Implementasi Sistem

Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya, sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.

Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :

1. Menerapkan rencana implementasi

Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.

2. Melakukan kegiatan implementasi - Pemilihan dan pelatihan personil

- Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak - Pemrograman dan pengetesan program

- Pengetesan sistem - Konversi sistem

3. Tindak lanjut implementasi

Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.

IV. Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu : • Dipandang dari metodologi yang digunakan :

Pendekatan Klasik (Classical Approach) Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) • Dipandang dari sasaran yang dicapai :

Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach) Pendekatan Sistem (Systems Approach)

• Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem : Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)

Pendekatan Atas Turun

• Dipandang dari Cara Mengembangkannya : Pendekatan Sistem Menyeluruh

Pendekatan Moduler

• Dipandang dari Teknologi yang digunakan :

Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach) Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah)

(16)

V. Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi adalah :

Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.

Metode adalah :

Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh:

• Penulis Buku • Peneliti • Konsultan • System House • Pabrik Software

Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan :

1. Functional Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional) HIPO (Hierarchy Input Process Output),

SR (Stepwise Refinement),

ISR (Iterative Stepwise Refinement), Information Hiding

2. Data Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)

Data Flow Oriented Methodologies : SADT, Composite Design, SSAD Data Structure Oriented Methodologies : JSD, W/O

3. Prescriptive Methodologies

ISDOS, PLEXSYS, PRIDE, SPEKTRUM VI. Alat Dan Teknik Pengembangan Sistem Alat dan teknik pengembangan sistem terbagi atas : 1. Graphical tools

a. HIPO

b. Data Flow Diagram (DFD) c. Structure Chart d. SADT e. Warnier/Orr f. Jakson's Diagram 2. Diagram Chart 2.1 Activity Chart a. Systems Flowchart

b. Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer Program Flowchart) c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart

d. Database Relationship Flowchart e. Process Flowchart

f. Gantt Chart 2.2 Layout Charting

2.3 Personal Relationship Charting a. Working Distribution Chart b. Organization Chart

3. Technique Public

(17)

a. CPM (Critical Path Method)

b. PERT (Program Evalution and Review Technique)

3.2 Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta) a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling

3.3 Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis 3.4 Inspection and Walkthrough

3.5 Meeting

Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain : • Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT

• Teknik Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner,Sampling • Teknik Analisis Biaya

• Teknik Menjalankan Rapat

• Teknik Inspeksi

VII. Team Pengembang Sistem

Anggota team pengembangan sistem ini tergantung dari besar-kecilnya ruang lingkup proyek yang ditangani. Team ini secara umum terdiri dari :

1. Manajer analis sistem

a. Sebagai ketua/koordinator team

b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota team c. Membuat jadual pelaksanaan proyek

d. Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapan

e. Mmberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem f. Membuat laporan kemajuan proyek

g. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari team 2. Ketua Analis sistem ; wakil dari manajer analisis sistem

3. Analis Sistem Senior 4. Analis sistem

5. Analis sistem yunior 6. Pemrogram Aplikasi senior 7. Pemrogram Aplikasi

8. Pemrogram Aplikasi yunior

BAB V ANALIS SISTEM DAN PROGRAMMER

Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer).

Nama lainnya : system designer, business analyst, system consultant, system engineer, software engineer, sistem analyst programmer, information system engineer.

Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis(lebih memahami teknologi komputer).

Tugas dan tanggung jawab sistem analis :

a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

(18)

b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer,tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar. d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis

sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer. Programmer :

a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.

b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.

c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.

d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.

Pengetahuan dan keahlian analis sistem :

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik : a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman

komputer.

Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer. Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

b. Pengetahuan tentang bisnis secara umum

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.

c. Pengetahuan tentang metode kuantitatif

Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming,regresion, network, decision tree, trend, simulasi. d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.e. Ahli berkomunikasi dan membina hubunganAnalis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.

f. Memahami metodologi pengembangan sistem informasi

Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

(19)

Team pengembangan sistem (I)

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis).

Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :

1. Manajer analis sistem (manage of systems analyst)

Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem

b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem lainnya. c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan.

d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapannya. e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.

f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.

g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report). h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim. 2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)

Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan. 3. Analis sistem senior

Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman. 4. Analis sistem junior (junior systems analyst)

Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (systems analyst trainee).

5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)

Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi senior kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.

6. Programmer aplikasi (application programmer)

Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.

7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)

Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications programmer trainee).

Team pengembangan sistem (II) 1. Pengguna Sistem

a. User

Sebagai end-user (operator) dan user-manager yang mengawasi pekerjaan end-user. b. Manajemen

(20)

Memegang pernan penting dalam menyetujui rencana pengembangan sistem dan penyediaan dana. 2. Perancang Sistem

a. Project Coordinator

Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal serta mengontrol agar pelaksanaannya sesuai rencana.

b. System Analyst & Design

Personil yang memberikan solusi dan mendesain sistem baru. c. Programmer

Personil yang membuat program berdasarkan rencangan dari sistem analis. d. Network Designer

Bertanggungjawab terhadap desain jaringan, seperti LAN, MAN, WAN. e. Technician (Hardware)

Personil yang menetapkan konfigurasi-konfigurasi hardware yang tepat agar dapat bekerja secara optimal.

f. Database Administrator

Personil yang bertanggung jawab terhadap suatu sistem database, mencakup pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses kepada user, backup, recovery dan mengoptimalkan performa database.

g. Documenter

Personil yang membuat dokumentasi sistem, mencakup buku operasional aplikasi, teknis dan sistem. h. Software Tester

Personil yang menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat programmer sesuai spesifikasi. i. Graphic Designer

Personil yang memiliki keahlian dalam mendesain untuk aplikasi berbasis GUI (Graphic Interface).

BAB IV KEBUTUHAN ANALISIS (REQUIREMENT ANALYSIS) Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu :

a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap. b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal.

c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala sumber daya. d. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan sistem.

Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.

Keinginan pemakai

Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap keinginan pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan konsep daripada kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem informasi yang sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan pandangan atau akan mengecewakan end-user. Metode kebutuhan analisis

Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation, procedure analysis, dan document survey.

(21)

Setiap metode akan dijelaskan secara mendalam sebagai berikut : A. Tanya jawab (Interviews)

1. Bagaimana metode itu digunakan. Pemilihan potential interviewees.

Membuat perjanjian terhadap potential interviewees. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas.

Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya. 2. Target dari metode.

Kunci pribadi dalam proses DFD.

Kadangkala melibatkan orang luar, seperti pelanggan atau vendors. 3. Keuntungan metode.

Dapat menilai kebenaran dengan jawaban yang diberikan.

Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi.

Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal ini dapat terjadi ?. Memungkinkan untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.

Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.

Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan. 4. Kerugian metode.

Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara. Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah. Tidak selalu tepat untuk kondisi dan waktu tertentu.

5. Kapan metode tersebut baik digunakan.

Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci. Test kredibilitas dari interviewees.

Mencari interview yang unsureness atau contradictions. Memantapkan kredibilitas team.

Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience, format, weighting dan combining responses, and docummentation.

Petunjuk menggunakan pertanyaan :

1. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan jelas, sopan. 2. Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit.

3. Jangan memakai pendapat pribadi sebagai bagian dari pertanyaan. 4. Hindari pertanyaan yang menakutkan dan mengkritik.

Jenis pertanyaan :

1. Open Question : pertanyaan dengan jawaban menurut pendapat / pengetahuan. Contoh : Bagaimana pendapat Anda tentang ...

2. Close Question : pertanyaan dengan jawaban yang lebih pasti atau spesifik. Contoh : Berapa kali ...

3. Probe Question : informasi yang lebih terperinci

Contoh : Mengapa perlu dikirim ke bagian penjualan ? Hal-hal yang harus dihindari :

(22)

2. Leading Question : pertanyaan yang sudah dijawab pewawancara 3. Personal Bias : jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan 4. Dominasi pewawancara

Pendekatan dalam Wawancara

1. Piramid (induktif) à dilakuakan dengan menanyakan pertanyaan dari khusus ke umum à level top manajer.

2. Funnel (deduktif) à dilakukan dengan menanyakan pertanyaan dari umum ke khusus à level operasional. 3. Intan (diamond) à gabungan struktur funnel à umum ke khusus dan ke umum à memodifikasi suatu

sistem dan wawancara lebih lanjut. Persiapan dalam Wawancara

1. Latar belakang materi yang ditanyakan 2. Sasaran yang dicapai

3. Siapa yang akan dicapai 4. Schedule wawancara

5. Memutuskan jenis pertanyaan dan pendekatan dalam melakukan wawancara B. Kuesioner (Questionnaires)

1. Bagaimana metode itu digunakan.

Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi. 2. Target dari metode.

Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi pemecahan sistem. End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD.

3. Keuntungan metode.

Murah dan cepat dari pada interviews.

Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih.

Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user. 4. Kerugian metode.

Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user.

Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user.

Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk mengembalikan kuesioner. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.

5. Kapan metode tersebut baik digunakan.

Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua. Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user.

Bila memiliki sedikit waktu dan biaya. Faktor-faktor yang harus diperhatikan :

1. Jawaban dari responden tidak menjamin keakuratan suatu kejadian.

2. Jawaban hanya terfokus pada daftar pertanyaan dan cenderung tidak fleksibel. 3. Daftar pertanyaan lengkap sulit untuk dibuat

(23)

Skala Nominal

Sering dipakai untuk mengkarifikasikan sesuatu dengan memberikan nomor untuk masing-masing jawaban dan nomor yang diberikan tidak ada hubungan dengan nilai kuantitatif.

Contoh : 1. Ms Word 2. Lotus 3. Basic 4. Clipper Skala Interval

Contoh : Kurang Sekali Baik Sekali 1 2 3 4 5

Skala Ratio

Skala Ordinal (berdasarkan tingkatan)

5.. Kurang Sekali 4. Kurang 3. Cukup 2. Baik 1. Baik Sekali CSF Questioner

1. Bahasa yang dipakai harus mudah dimengerti 2. Pertanyaan harus dalam bentuk singkat Tipe format pertanyaan :

1. Format bebas (Open-Ended Question)

2. Format Pasti (memiliki beberapa bentuk pertanyaan yaitu check off, yes-no, opinion dan multiple choice)

C. Observasi (Observation)

1. Bagaimana metode itu digunakan.

Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.

Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan pengolahan lembar kerja. 2. Target dari metode.

Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram) 3. Keuntungan metode.

Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion). Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan.

Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati).

Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users. 4. Kerugian metode.

Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati).

Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.

Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis. Orang yang diamati cenderung tidak jujur

5. Kapan metode tersebut baik digunakan.

Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya.

Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat). Tip praktis dalam melakukan observasi :

a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama.

Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama akan mengacau operasi yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.

(24)

b. Buat catatan yang ringkas.

c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan mengurangi gangguan.

d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama. e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana..

D. Prosedur analisis (Procedure Analysis) 1. Bagaimana metode itu digunakan.

Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan aliran dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow diagram (DFD).

Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem.

Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari dokumen aslinya.

2. Target dari metode.

Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram) Proses dalam DFD.

3. Keuntungan metode.

Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences) yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.

Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk melakukan observasi. 4. Kerugian metode.

Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi.

Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis. 5. Kapan metode tersebut baik digunakan.

Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu perancangan yang baik. Tim analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen.

Mendeskripsikan aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi. E. Pengamatan dokumen (Document Survey)

1. Bagaimana metode itu digunakan.

Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram). Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan.

Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi field (ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya (coding structure).

2. Target dari metode.

Aliran data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD). 3. Keuntungan metode.

Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya. Permulaan elemen kamus data.

Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural. 4. Kerugian metode.

Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami kebanjiran dokumen dan laporan).

5. Kapan metode tersebut baik digunakan.

Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis, dalam memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat membantu untuk menentukan tugas perancangan selanjutnya).

(25)

F. Prototype

Merupakan teknik analisis dan perancangan yang memungkinkan pemakai ikut serta dalam menentukan kebutuhan dan pembentukan sistem mengenai apa yang akan dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. CSF Prototyping :

1. Prototype dilakukan dengan membangun model sistem secara keseluruhan 2. Penekanan keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan software 3. Pembuatan prototype lebih cepat dari pengembangan dengan SDLC Daya tarik Prototype :

1. Komunikasi antara analis sistem dan pemakai dapat menjadi lebih mudah dilakukan 2. Fokus pada kebutuhan pemakai

3. Pemakai dapat berperan lebih aktif

4. Jangka waktu yang dibutuhkan lebih cepat 5. Penerapan sistem baru akan lebih mudah Pendekatan dalam Prototyping :

1. Patched up prototype à modul

2. Non operational prototype à desain otomotif dan industrialisasi

3. First of A Series Prototype (Pilot Approach) à hampir sempurna untuk implementasi Story Boarding

Urutan layar terminal komputer untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem akan diterapkan Manfaat Prototyping :

1. Mempermudah memahami tindakan pemakai mengenai sistem yang akan dikembangkan 2. Sebagai bahan masukan bagi analis sistem mengenai perubahan yang mungkin dilakukan 3. Inovasi perbaikan dari sistem yang telah ada.

4. Cara perbaikan sistem untuk lingkungan yang sangat terbuka (perubahan mendadak dan tidak pasti). Kelemahan :

1. Keterdesakan membuat prototype mungkin menghasilkan jalan pintas 2. Mengharapkan hasil yang tidak realistis dari sistem operasional

3. Bukan sebuah teknik perancangan yang baik untuk sebuah sistem yang mapan. F. Sampling

Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak mengalami kegagalan atau ancaman.

Kendala sumber daya a. Waktu

Sebuah penggantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu perlu membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga dapat membuat alternatif yang paling baik.

(26)

Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga membutuhkan pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi persaingan dengan para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang besar dalam sistem informasinya.

c. Keahlian.

Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting. Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain. Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk tenaga konsultan.

d. Teknologi.

Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terus-menerus, yang konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang dipakai ketinggalan dari para pesaingnya.

e. Faktor eksternal.

Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya.

Dokumen kebutuhan analisis 1. Arahan (conduct) analisis.

Hubungan dengan pemakai akhir. Menganalisa records, forms dan laporan. Pengamatan proses.

Menganalisa metode yang digunakan. Permasalahan dalam pengumpulan data. 2. Kebutuhan pemakai.

Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya). Kebutuhan pelatihan.

Pengaruh sistem baru. 3. Kendala sistem.

Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal. Realistik sistem.

4. Dokumentasi.

Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview). Konsensus statistik.

Aliran data secara logikal dan phisik. Element awal dalam kamus data.

SDLC : salah satu dari metodologi pengembangan sistem. SDLC (System Development Life Cycle) terdiri dari 6 (enam) fase :

1. Perencanaan sistem 2. Analisa sistem

3. Perancangan sistem secara umum (konseptual) 4. Evaluasi sistem dan seleksi

5. Perancangan sistem secara rinci (fungsional) 6. Implementasi sistem

(27)

Pada fase ke-4 (evaluasi sistem dan seleksi) merupakan proses dimana nilai sistem, biaya dan keuntungan (cost & benefit) dibandingkan dan salah satu dipilih untuk perancangan yang lebih rinci. Fase ini menjadi proses pengoptimasian yang melihat apakah suatu sistem dapat dikerjakan dan juga memenuhi permintaan user. Keputusan untuk mengubah ke sistem baru sulit. Evaluasi sistem informasi dan keputusan pemilihan bersumber dari :

§ Nilai sistem : diukur dengan TELOS (feasibility factor), PDM (strategic factor) dan MURRE (design factor),

§ Analisabiaya& keuntungan:mengukurbiaya,keuntunganyangtangibledanintangible(masukakal& tidak)darisistem yangdiusulkan.

Mengestimasikannilaidarisebuahalternatifperancangansistem yangumum denganmenggunakan3faktor kategorikualitatif,yaitu: TELOS(feasibilityfactors), PDM (strategicfactors),MURRE (designfactors).

(28)
(29)

Mengukur Kualitas Perancangan Sistem Kualitas perancangan sistem merepresentasikan perancangan sistem yangberbedadanpenilaianyangsangatbaik(excellent).Kualitassulitdiukurtetapibergantung langsungpaafaktorperancanganMURRE.“Semakin tinggi nilai faktor MURRE, semakin tinggi kualitas perancangan sistem.”

Apakah Biaya (cost) ?

Biaya berhubungan dengan pengeluaran modal awal, untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem.Biayayangberulang,untukoperasidanpemeliharaansistem saatdiimplementasikan.Biayayang merepresentasikan investasi awal pada sistem mengolah sumber dan mengembangkan sistem dan biaya implementasi.

(30)

Biayayangberulangdalam siklussistem adalahuntukbiayaoperasidanpemeliharaan. Biaya Pengolahan Sumber

DimulaidariinstalasikecilpaketsoftwareberbasisPC padapusatdata,yangberisibanyakmainframedan beribu2periferaldanperalatanpenyimpanan.

Biaya Pengembangan dan Implementasi Sistem Meliputi: § Biayapengembangansistem :perencanaansistem,analisadanfungsiperancanganyangdibuatoleh profesionalissistem. § Biayainstalasiperalatan:masalahterjadijikainstalasifisikmembutuhkanperalatankhusus,misal derek. § Biayapemrograman:biasanyauntukpemrogramanaplikasiyangdibuatolehpemrogram bayaran(in -house),berdasarkanpadajam yangdibutuhkanuntukmenulisprogram ditambahbiayaoverhead. § Biayatraining:untukmenyiapkanuserterhadapsistem baru. § Biayatesting:sebelum menjadisuatusistem informasibaru,perludiadakansejumlahtes.Inidiperlukan perencanaandanpersiapandaridatatesyangefektif.Biayaakanmeliputihonordankonsultan. § Biayakonversi:bergantungdaritingkatkonversinya.Berapabanyakaplikasidarisistem yangada diubahdanberapabanyakyangharusditangani. Faktoryangdiperlukanuntukestimasibiayakonversi: 1.Menyiapkandanmengeditrecorduntukkelengkapandanakurasi 2.Menyiapkanprosedurfilelibrary 3.Menyiapkandanmenjalankanoperasisecaraparalel. Biaya Operasi dan Pemeliharaan

§ Biayatersebutdiperlukansetelahsistem diimplementasikan.Elemen2nya: § Biayastaf:penggajiansemuapegawaidarisistem informasidankemungkinankonsultan.Terdiridari: chiefinformationofficer(CIO),systemsanalysts,systemsdesigners,accountants,programmers,system engineers, computer operators, data prepares, database administrators, security officers, technicians, managers,clericalpersonnel. § Biayapersediaan:jikasistem beroperasi,makadibutuhkanpersediaan,yaitu:printerpaper,ribbons, magnetictape,magneticdisks,dll. § Biayapemeliharaanhardware:dilakukanolehperusahaansendiri,orangvendorataukombinasinya. § Biayapemeliharaansoftware:terjadisaatmelakukandebugsistem,adaptasidengankebutuhanbaru, perbaikansistem yangberhubungandenganuser,danmeningkatkanoperasisistem. § Biayalistrikdanlampu:terjadikalauperalatandipasangdandigunakan. § Biayaasuransi:untukkebakaran,perusakan,atauDDD (disappearance,dishonesty,destruction). § Biayatelekomunikasi:untukhubungantelekom,meliputileasedline,multiplexer,peralatankomunikasi digital,switchdsb.Jugameliputibiayaperpindahandaninstalasi. § Biayagedung:untuksewa,pemeliharaandanfurniture. § Biayakeamanan:kemungkinanadanyabadai,kebakaran,gempabumi,banjirmenyebabkanmanajemen membutuhkantempat/lokasicadangan(hot-sitebackup)untukmeyakinkanataumerecoverdatadan menjalankanoperasi.

Apakah Keuntungan (benefit) ?

Keuntunganmenambahjumlahpenjualandanmengurangibiaya.Karenapenjualanminusbiayaadalahprofit, keuntunganmeliputisemuayangmenambahprofitperusahaan.Misal:sistem orderyangonlinemengotomasi sikluspemesanansehinggamenghilangkantugasadministrasidanmengurangibiaya.

Gambar

Diagram Rinci  Da r i i l u s t r a s i d a r i DAD  t e r s e b u t d i a t a s , d i s i n i j u g a a k a n d i u r a i k a n s e c a r a l e b i h me n d e t i l me n g e n a i u r a i a n d a r i p r o s e s , s i mp a n a n d a t a , d a n a r u s d

Referensi

Dokumen terkait

Perunusan Hnsalah ..... Faktor Penduhung

Sumber ketiga pendanaan yakni penerbitan global bonds senilai USD500 juta yang telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa.. 5 of 5 Please

Jika beban tetap diberikan maka regangan akan bertambah dimana material seakan menguat yang disebut dengan penguatan regangan (strain hardening) yang selanjutnya

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi Yang berjudul “Pengaruh

Ketentuan yang digunakan untuk pengambilan keputuan adalah jika nilai signifikansi pada lajur deviation from linearity > 0,05, maka disimpulkan hubungan variabel

Akibat yang ditimbulkan dari perilaku merokok yaitu rasa malas untuk belajar sehingga tidak memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi pelajaran, mendapatkan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti nilai tanggung jawab kepada keluarga, bapak adip samsul masduki memberikan contoh kepada peserta didik tentang

3) Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan makna salat tarawih , sejarah, ketentuan, keutamaan, dan hadis yang terkait dengannya. 4) Guru