• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN PAKAN DALAM UPAYA KONSERVASI KELELAWAR PEMAKAN BUAH DAN NEKTAR DI DAERAH PERKOTAAN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN PAKAN DALAM UPAYA KONSERVASI KELELAWAR PEMAKAN BUAH DAN NEKTAR DI DAERAH PERKOTAAN:"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN PAKAN DALAM

UPAYA KONSERVASI KELELAWAR PEMAKAN BUAH

DAN NEKTAR DI DAERAH PERKOTAAN:

Studi Kasus Kelelawar di Kebun Raya Bogor

SRI SOEGIHARTO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN

MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Identifikasi Jenis Tumbuhan Pakan dalam Upaya Konservasi Kelelawar Pemakan Buah dan Nektar di Daerah Perkotaan: Studi kasus kelelawar di Kebun Raya Bogor adalah karya saya sendiri dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2009

Sri Soegiharto NIM. E351070091

(3)

ABSTRACT

SRI SOEGIHARTO. Identification of Feed Plants Species in Conservation Effort of Fruit and Nectar Eating Bats on Urban Area: Case Study Bats on Bogor Botanical Garden. Supervised by AGUS PRIYONO KARTONO and IBNU MARYANTO.

Bats have important role on seeds diversion or flower plants pollination. On the other side, bats considered as agricultural plants pest, especially plants producing fruit. Identification on feed source plants species was very needful in bats conservation efforts. Based on nectar identification, feed source plants species of lalai bats on Bogor Botanical garden consisted of 56 species from 31 families. The family of Bombacaceae were the most find feed source species of fruit bats (10.7%). Similarity of the highest feed source plants species was on Macroglossus

sobrinus with Eonycteris spelea where Morisita similarity index was 0.70. The

fruit bats utilized different feed source, not only between species but also between sexes. The highest similarity on feed source species utilization between male and female happened on male Macroglossus sobrinus and female Eonycteris spelea that was 0.713. Pollen and nectar eating fruit bats species were Macroglossus

sobrinus, Eonycteris spelaea, and Rousettus amplexicaudatus; whereas on

fruit-eating was Cynopterus minutus, Cynopterus brachyotis, Cynopterus sphinx, and

Cynopterus titthaheileus. Plants species eaten by flying fox of Pteropus vampyrus

in Bogor Botanical Garden were Inga sp. and [Euphorbiaceae] sp., Sonneratia sp. (Lythraceae), Durio oblongus (Bombacaeae), [Anacardiaceae] sp., as well as palm

Palmae sp.

(4)

RINGKASAN

SRI SOEGIHARTO. Identifikasi Jenis Tumbuhan Pakan dalam Upaya Konservasi Kelelawar Pemakan Buah dan Nektar di Daerah Perkotaan: Studi kasus kelelawar di Kebun Raya Bogor. Under supervised by AGUS PRIYONO KARTONO and IBNU MARYANTO.

Kelelawar berperan penting dalam pemencaran biji atau penyerbukan tumbuhan berbunga. Di sisi lain, kelelawar dianggap sebagai hama tanaman pertanian, terutama tumbuhan penghasil buah. Identifikasi jenis tumbuhan sumber pakan sangat diperlukan dalam upaya konservasi kelelawar. Berdasarkan identifikasi nektar maka jenis tumbuhan sumber pakan kelelawar lalai di Kebun Raya Bogor terdiri atas 56 spesies dari 31 famili. Tumbuhan dari famili Bombacaceae merupakan jenis sumber pakan kelelawar lalai yang paling banyak ditemukan, yakni mencapai 10,7%. Kesamaan jenis tumbuhan sumber pakan tertinggi adalah pada Macroglossus sobrinus dengan Eonycteris spelaea, yakni dengan indeks kesamaan Morisita sebesar 0,70. Kelelawar lalai memanfaatkan sumber pakan yang berbeda, baik antar spesies maupun antar jenis kelamin. Kesamaan pemanfaatan jenis sumber pakan antar jantan dengan betina tertinggi terjadi pada

Macroglossus sobrinus jantan dan Eonycteris spelaea betina, yakni sebesar 0,713.

Jenis-jenis kelelawar lalai pemakan polen dan nektar adalah Macroglossus

sobrinus, Eonycteris spelaea, dan Rousettus amplexicaudatus; sedangkan

pemakan buah adalah Cynopterus minutus, Cynopterus brachyotis, Cynopterus

sphinx, dan Cynopterus titthaheileus. Jenis-jenis tumbuhan yang dimakan oleh

kalong Pteropus vampyrus di Kebun Raya Bogor adalah Inga sp. dan

Euphorbiaceae sp. (Euphorbiaceae), Sonneratia sp. (Lythraceae), Durio oblongus

(Bombacaceae), Anacardiaceae sp. (Anacardiaceae), serta jenis palem Palmae sp. Kata kunci: Lalai, Pteropus vampirus, jenis tumbuhan pakan, kesamaan sumber

(5)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(6)

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN PAKAN DALAM

UPAYA KONSERVASI KELELAWAR PEMAKAN BUAH

DAN NEKTAR DI DAERAH PERKOTAAN:

Studi Kasus Kelelawar di Kebun Raya Bogor

SRI SOEGIHARTO

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Mayor Konservasi Biodiversitas Tropika

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(7)

Judul : Identifikasi Jenis Tumbuhan Pakan dalam Upaya Konservasi Kelelawar Pemakan Buah dan Nektar di Daerah Perkotaan: Studi kasus kelelawar di Kebun Raya Bogor

Nama : Sri Soegiharto

NIM : E351070091

Mayor : Konservasi Biodiversitas Tropika

Disetujui Komisi Pembimbing,

Ketua Anggota

Dr. Ir. Agus P. Kartono, M.Si Dr. Ir. Ibnu Maryanto, M.Si

NIP. 196602211991031001 NIP. 320 005 297

Diketahui,

Ketua Program Mayor Dekan Sekolah Pascasarjana Konservasi Biodiversitas Tropika

Dr. Ir. Achmad Machmud Thohari, DEA Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS. NIP. 194802081980011001 NIP. 195604041980111002

(8)

PRAKATA

Tesis yang berjudul “Identifikasi jenis tumbuhan pakan dalam upaya konservasi kelelawar pemakan buah dan nektar di daerah perkotaan: Studi kasus kelelawar di Kebun Raya Bogor” disusun sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Master Sains Program Pascasarjana IPB.

Pembuatan tesis ini didasari oleh keprihatinan akan lemahnya perhatian masyarakat akan konservasi kelelawar di daerah perkotaan. Kelelawar seringkali dianggap sebagai satwa yang merugikan disetiap kehadirannya. Peran kelelawar dalam siklus ekologi sebagai penyebar biji dan penyerbuk bunga belum diketahui luas oleh masyarakat. Perlunya identifikasi jenis pakan kelelawar melalui penelitian ini diharapkan dapat membuktikan apakan kelelawar berperan sebagai penyebar biji atau sebagai penyerbuk tanaman.

Dalam tesis lebih lanjut diuraikan tentang pemilihan tipe karakteristik tumbuhan pakan masing-masing jenis kelelawar jantan dan betina. Karakteristik tumbuhan pakan tersebut antara lain : (1) tipe mahkota bunga, (2) tipe polen dan (3) ukuran polen. Jenis kelelawar baik jantan dan betina berbeda dalam pemilihan tipe karakteristik pakan, sebabnya belum bisa dijelaskan mengapa terjadi perbedaan jantan dan betina pada spesies yang sama. Untuk jenis kalong diambil langkah bahwa pengendalian populasi jenis kalong menjadi solusi terbaik dalam manajemen kalong di Kebun Raya Bogor sebagai upaya antisipasi kerusakan yang disebabkan oleh bertenggernya kalong di pohon koleksi.

Akhirnya, disadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, kekelirusan dan kelemahan. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan tesis ini. Semoga hasil-hasil penelitian yang dituangkan dalam tesis ini dapat bermanfaat.

Bogor, Juli 2009

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadlirat Allah SWT karena atas Karunia dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Sain dari Institut Pertanian Bogor. Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat

Selama dalam penyusunan penulis merasa terdidik dan terpacu semangat untuk menulis karya ilmiah yang benar-benar dapat bermanfaat bagi kepentingan ekologi. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Agus P. Kartono dan Dr. Ibnu Maryanto sebagai pembimbing dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Semoga di waktu-waktu mendatang dapat bekerjasama lebih jauh dalam mencoba mengungkap misteri ekologi.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. yang teramat khusus untuk Istri dan anakku yang telah berkorban mengalah

demi kepentingan penyelesaian tugas akhir ini,

2. dik Mar dan dik Kar yang membantu kesuntukkan dalam pencarian cara menganalisis PCA dan Canoco.

3. Om “teer Braak” yang membantu menyediakan tulisannya tentang “analisis multivariate menggunakan canoco” walaupun hanya bisa baca lewat tulisannya dan karya-karyanya sehingga penulis dapat belajar dan menganalisis data menggunakan analisis multivariate.

4. Teman-teman seangkatan KVT 2007, Glen, Andi, Iman, Paijo, Teddy, Aswan, Dewi, bu Yayuk, bunda Mery, ibu Rosa,

Akhirnya penulis mengharapkan semoga tesis ini dapat berguna sebagai tambahan informasi bagi khasanah keilmuan bidang ekologi.

Bogor, Juli 2009 Penulis

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 1 April 1977 sebagai anak pertama. Tahun 1995 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Pekalongan dan pada tahun yang sama menempuh pendidikan program sarjana di Program Studi Teknologi Hasil Hutan Universitas Mulawarman Samarinda dan lulus pada tahun 1999. Penulis bekerja di Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda sejak tahun 2000 sebagai peneliti. Pada tahun 2007 penulis mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan pada jenjang Strata 2 di program studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB melalui beasiswa dari Departemen Kehutanan.

(11)

(i)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... v

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Penelitian ... 2

1.3. Manfaat Penelitian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Bio-ekologi Kelelawar ... 3

2.1.1. Klasifikasi ... 3

2.1.2. Morfologi Kelelawar . ... 3

2.1.3. Masa Reproduksi ... 4

2.1.4. Perilaku Bertengger dan Mencari Makan ... 4

2.1.5. Wilayah Jelajah ... 6

2.1.6. Jenis Tumbuhan Pakan Kelelawar Buah ... 6

2.2. Tumbuhan ... 7

2.2.1. Mahkota Bunga ... 7

2.2.2. Polen . ... 9

2.2.3. Fenologi ... 11

2.3. Peran Kelalawar ... 12

III. METODE PENELITIAN ... 18

3.1. Tempat dan Waktu ... 18

3.2. Peralatan dan Bahan ... 18

3.3. Jenis Data ... 18

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 19

3.4.1. Pengambilan Sampel Kelelawar ... 19

3.4.2. Pengamatan Polen ... 21

3.2.3. Identifikasi Polen ... 22

3.4.4. Pengukuran Populasi ... 22

3.4.5. Pengukuran Tingkat Kerusakan Pohon Bertengger... 22

3.5. Metode Analisis Data ... 24

3.5.1. Jenis Tumbuhan Pakan ... 24

3.5.2. Teknik Dasar Lalai dalam Mencerna Polen ... 25

3.5.3. Kesamaan Jenis Pakan ... 25

3.5.4. Pendugaan Pertumbuhan Populasi Kalong ... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1. Hasil ... 27

4.1.1. Jenis Tumbuhan Pakan Lalai ... 27

(12)

(ii)

4.1.3. Teknik Dasar Lalai dalam Mencerna Polen ... 32

4.1.4. Kesamaan Jenis Pakan Lalai ... 33

4.1.5. Jenis Tumbuhan Pakan Kalong ... 40

4.1.6. Manajemen Pelestarian Kalong ... 40

4.2. Pembahasan ... 48

4.2.1. Jenis Tumbuhan Pakan Lalai ... 48

4.2.2. Pengaruh Karakteristik Tumbuhan Pakan Lalai ... 49

4.2.3. Teknik Dasar Lalai dalam Mencerna Polen ... 52

4.2.4. Kesamaan Jenis Pakan Lalai ... 55

4.2.5. Jenis Tumbuhan Pakan Kalong ... 57

4.2.6. Manajemen Pelestarian Kalong ... 59

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(13)

(iii)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Polen yang ditemukan di pencernaan lalai ... 27

2. Kondisi polen yang dimakan lalai ... 28

3. Nilai niche overlap antara jantan dan betina lalai ... 39

(14)

(iv)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Bentuk mahkota bunga ... 8

2. Tipe morfologi polen (Traverse 2007) ... 10

3. Cynopterus sphinx mendatangi Ceiba pentandra untuk memakan nektar (Nathan 2005) ... 12

4. Pteropus giganteus meminum/memakan nektar dari Ceiba pentandra (Nathan 2005) ... 12

5. Penempatan lokasi jaring di lapangan ( : pemasangan rutin, : pemasangan periodik ... 17

6. Sketsa pengukuran diameter pohon dan diameter tajuk ... 22

7. Sketsa pengukuran kerusakan tajuk... 23

8. Sketsa pengukuran pemulihan tajuk ... 23

9. Grafik analisis hCCA jenis lalai berdasarkan karakteristik mahkota bunga ... 29

10. Grafik analisis hCCA jenis lalai berdasarkan tipe polen... 31

11. Grafik analisis hCCA jenis lalai berdasarkan ukuran polen... 32

12. Pengelompokkan spesies lalai berdasarkan karakteristik mahkota bunga, tipe polen ... 34

13. Karakteristik ukuran polen yang mempengaruhi pengelompokan lalai ... 36

14. Jenis tumbuhan pakan yang mempengaruhi pengelompokan lalai ... 38

15. Tingkat kerusakan pohon bertengger yang terjadi untuk jenis Dyospiros sp, Dipterocarpus cornutus dan Pterocarpus indicus... 41

16. Tingkat kerusakan pohon bertengger yang terjadi untuk jenis Syzygium syzygiodes dan Pterodotus alata ... 43

17. Tingkat kerusakan pohon bertengger yang terjadi pada jenis Shorea leprosula ... 44

18. Mortalitas kalong bulan Maret 2008- Juni 2008. ... 45

19. Populasi kalong di Kebun Raya Bogor ... 46

(15)

(v)

No. Halaman

21. Kondisi exine mulai terkikis. Poaceae sp. 1... 93

22. Syzygium sp. 1 kondisi exine mulai terkikis ... 93

23. Poaceae sp.1 (100x) kondisi intine terkikis ... 93

24. Syzygium sp.1 (10x) kondisi intine terkikis ... 93

25. Poaceae sp.1 (100x) isi polen keluar melalui porate ... 93

26. Syzygium sp. 1 (10x) isi polen keluar melalui colpate ... 93

27. Adenanthera sp. 1 (100x) kondisi exine masih tebal ... 94

28. Adenanthera sp. 1 (45x) kondisi exine mulai terkikis ... 94

29. Adenanthera sp. 1 (45x) tampak intine ... 94

30. Adenanthera sp. 1 (10x) kondisi polyade terbelah ... 94

31. Cyathea sp. (45x) kondisi exine masih tebal ... 94

32. Ceiba petandra (45x) pada pencernaan C. minutus ... 95

33. Pinaceae sp.1 (45x) pada pencernaan C. sphinx ... 95

34. Betulaceae sp.1 (45x) pada pencernaan C. titthaheileus ... 95

35. Salacia sp. (45x) pada pencernaan C. brachyotis... 95

36. Croton sp.1 (45x) kondisi exine terkikis sedikit ... 95

37. Croton sp. 1 (45x) kondisi menghitam (busuk) ... 95

38. Kondisi tajuk Dyospiros sp. Nopember 2008... 96

39. Kondisi tajuk Dyospiros sp. Januari 2009 ... 96

40. Kondisi tajuk Dyospiros sp. Maret 2008 ... 97

41. Dipterocarpus cornutus Ø 59 cm April 2008... 97

42. Dipterocarpus cornutus Ø 59 cm Nopember 2008 ... 97

43. Pterocarpus indicus Ø 160 cm April 2008... 98

44. P. indicus Ø 160 cm Nopember 2008 ... 98

45. Syzygium syzygiodes Mei 2008 ... 98

46. S. syzygiodes Nopember 2008 ... 98

47. Pterodotus alata Ø 76 cm (Nopember 2008) ... 99

48. Tonggak bekas tebangan pohon Pterodotus alata ... 99

49. Shorea leprosula Ø 83 cm (Nopember 2008) ... 99

(16)

(vi)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Tingkat kerusakan tajuk pohon bertengger ... 70

2. Musim berbunga di Kebun Raya Bogor ... 71

3. Jenis tumbuhan sumber pakan kelelawar lalai pada tumbuhan yang berbunga di Kebun Raya Bogor ... 72

4. Jenis tumbuhan sumber pakan kelelawar lalai pada tumbuhan yang tidak tercatat berbunga di Kebun Raya Bogor ... 73

5. Jenis polen yang ditemukan pada masing-masing jenis lalai ... 74

6. Persentase jenis polen yang ditemukan pada masing-masing jenis lalai ... 76

7. Persentase bentuk mahkota bunga yang ditemukan pada masing-masing jenis lalai ... 78

8. Persentase tipe polen yang ditemukan pada masing-masing jenis jenis lalai ... 79

9. Persentase ukuran polen yang ditemukan pada masing-masing jenis lalai ... 80

10. Jenis polen yang ditemukan dalam pencernaan kelelawar ... 81

11. Jenis mikrobiologi selain polen yang ditemukan dalam pencernaan kelelawar ... 92

12. Perhitungan pertumbuhan exponensial populasi kalong ... 95

13. Gambar proses pencernaan polen ... 96

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ Kajian Tanda Keberadaan Tidak Langsung Kelelawar Pemakan

Kebun Raya telah berhasil mengkoleksi 23 jenis tumbuhan buah langka Indonesia atau sebanyak 74% dari 31 jenis buah-buahan langka yang ada di Indonesia. Tumbuhan buah langka

spesies Glosso-phaga soricina dengan berat kurang lebih 10 gram dan Macroglossus sobrinus dengan berat kurang lebih 20 gram, (2) kelelawar lidah panjang ( long tongued bats )

Hasil analisa data menunjukan bahwa kelelawar pemakan buah yang tertangkap di kawasan Gua Thang Raya terdapat 2 jenis dengan jumlah individu 31 ekor dan individu

di Kebun Raya Bogor memakan 48 jenis tumbuhan yang sebagian besar (74,38%) merupakan tumbuhan hutan dan bagian yang dimakan adalah buah dan daun (Suyanto 2001). Meskipun demikian,

ISMAIL ARISANDY, Jurusan Kehutanan Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur Identifikasi dan Sebaran Tumbuhan Buah Di Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kecamatan Karangan Desa

Pengelolaan koleksi kebun raya tiap daerah perlu diarahkan untuk menekankan pada konservasi jenis- jenis tumbuhan terancam kepunahan di daerah setempat.. Data

spesies Glosso-phaga soricina dengan berat kurang lebih 10 gram dan Macroglossus sobrinus dengan berat kurang lebih 20 gram, (2) kelelawar lidah panjang (long tongued bats)