• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA SOSIALISASI PENERTIBAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH B3 KE SUNGAI DI DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA SOSIALISASI PENERTIBAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH B3 KE SUNGAI DI DENPASAR"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

i ARTIKEL ILMIAH TUGAS AKHIR STUDIO

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA

SOSIALISASI PENERTIBAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH

B3 KE SUNGAI DI DENPASAR

Oleh :

NAMA : IDA BAGUS KETUT ADI PERMANA

NIM : 2007.06.035

JURUSAN : DESAIN

PROGRAM STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(2)

ii ABSTRAK

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA SOSIALISASI PENERTIBAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH B3 KE SUNGAI DI

DENPASAR

Desain media sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pencemaran limbah B3 yang terjadi di kota Denpasar. limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 merupakan bahan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, maka pemahaman mengenai dampak negatif limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 terhadap lingkungan dan kesehatan manusia harus dimiliki oleh masyarakat. Maka dalam mendesain media-media sosialisasi ini menggunakan gaya ilustrasi fotografi dan teknik gabungan dengan penyampaian materi yang informative agar dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pencemaran limbah B3. Dalam media sosialisasi ini akan menjelaskan kejadian-kejadian pencemaran limbah B3 yang terjadi di kota Denpasar dan juga memberikan informasi tentang cara penanggulangan yang di lakukan oleh departemen kota Denpasar. Penjelasan mengenai limbah B3 akan disampaikan dalam bentuk foto-foto nyata pencemaran limbah B3 yang terjadi di kota Denpasar dan juga menggunakan gambar-gambar dari teknik gabungan computer agar tampak menarik dan informative dalam media sosialisasi penertiban pencemaran limbah B3 ini secara simpel. Media sosialisasi ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di kota Denpasar agar lebih menghargai lingkungan terutama lingkungan sungai karena kebersihan air sungai sangat menunjang kesejahteraan umat manusia karena fungsi penggunaan air di Bali sangat penting, selain pemenuh kebutuhan hidup, dan sarana irigasi, penggunaan air juga sangat penting digunakan sebagai tirta bagi umat hindu saat sedang melaksanakan upacara agama. Dengan terciptanya media sosialisasi ini diharapkan masyarakat berhenti melakukan pencemaran limbah B3 ke lingkungan sungai agar terciptanya sungai yang bersih, dan sehat bagi kesehatan manusia dan ekosistem air.

(3)

iii

ABSTRACT

VISUAL COMMUNICATION DESIGN AS MEANS SOCIALIZATION CONTROL DRAINAGE WASTE B3 TO THE RIVER IN DENPASAR

The design of media socialization is intended to provide information of the B3 waste pollution that occurred in the city of Denpasar. Hazardous and Toxic Waste B3 is a material that is harmful to the environment and human health, the understanding of the negative impact of waste Hazardous and Toxic B3 on the environment and human health must be owned by the community. So in designing the media socialization is to use the style illustrations photography and techniques combined with the delivery of informative material in order to provide knowledge to the public about the B3 waste pollution. In a media briefing would be to explain the events that occur B3 waste pollution in the city of Denpasar and also provide information on how the response will be undertaken by the department of the city of Denpasar. A description of the B3 waste will be delivered in the form of photo-real fot B3 waste pollution that occurred in the city of Denpasar and also use images from the combined computer techniques to make it look attractive and informative in the media socialization of demolition waste pollution is a simple B3. Media socialization is expected to open the eyes of the public especially people living in the city of Denpasar in order to better appreciate the environment, especially the environment of the river because the river water cleanliness is supporting the welfare of mankind as a function of water use in bali is very important, in addition to fulfilling the needs of life, and irrigation facilities, use of water is also very important to use as tirta for both Hindus now are conducting a religious ceremony. With the creation of media socialization is expected to stop the B3 waste pollution to the river environment for the creation of a clean river, and healthy to human health and aquatic ecosystems.

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN………..1

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA………7

BAB III KONSEP DESAIN………..13

BAB IV VISUALISASI DESAIN……….16

BAB V PENUTUP……….…29

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kota Denpasar yang menjadi pusat kegiatan dan ibu kota Propinsi Bali, memang rentan terhadap pencemaran lingkungan. Bahkan, saat ini ada kecendrungan kualitas lingkungan di Kota Denpasar ini terus menurun. Hal ini akibat banyaknya limbah-limbah yang dihasilkan sejumlah unit usaha belum diolah secara maksimal.

Saat ini Badan Lingkungan Hidup sedang mengusut masalah pencemaran limbah di kota Denpasar, terutama limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3. Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup sejumlah tempat di Denpasar masih ditemukan adanya kasus pencemaran lingkungan, terutama di wilayah Denpasar Selatan. Pasalnya, dikawasan tersebut masih banyak terdapat usaha sablon yang pengolahan limbahnya belum tergarap maksimal. Kondisi ini merembet kepada kualitas air sungai yang ada di Kota Denpasar. Beberapa sungai seperti Tukad Balian, Tukad Badung, Tukad Tebe, dilihat dari tingkat pencemaran beberapa parameter yang diuji, ternyata melampaui ambang batas alias tercemar berat. Mulai dari hulu, tengah, serta hilir sudah tercemar. Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui , adanya perubahan suhu air, perubahan PH, perubahan warna (Kehijauan, berbusa, dan coklat kehitam-hitaman), bau dan rasa, timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut, adanya mikroorganisme dan meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakan lagi apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum, mandi, memasak mencuci dan lain-lain , air juga tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang

(6)

2 terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam proses industri kimia, air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan drastis pada PH air dan tentunya juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan ekosistem air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan mematikan tanaman dan hewan air, dan pada manusia dapat menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya. Dilihat dari unsur Tri Hita Karana, kebersihan air sangat menunjang kesejahteraan umat manusia karena fungsi penggunaan air di bali sangat penting, selain pemenuh kebutuhan hidup, dan sarana irigasi, penggunaan air juga sangat penting digunakan sebagai tirta bagi umat hindu saat sedang melaksanakan upacara agama. Oleh sebab itu kebersihan sungai harus benar-benar dijaga demi kesehatan lingkungan.

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Terdapat lebih dari 100.000 jenis senyawa kimia yang umum digunakan masyarakat. Ratusan di antaranya digolongkan ke dalam kelompok limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 yang dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat mengganggu kesehatan manusia dan merusak lingkungan. Mengingat bahwa limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 merupakan bahan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, maka pemahaman mengenai dampak negatif limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 terhadap lingkungan dan kesehatan manusia harus dimiliki oleh masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat dapat bersikap lebih cermat dan berhati-hati dalam menggunakan, membuang dan mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 masuk ke lingkungan melalui media air, tanah, dan hewan/biota yang mempengaruhi secara kontinyu dan tidak kontinyu, bertahap dan seketika, teratur dan tidak teratur. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 meracuni makhluk hidup melalui rantai makanan sehingga menyebabkan organisme (tumbuhan, hewan dan manusia) terpapar oleh zat-zat beracun. ( http://www.menlh.go.id/usaha-kecil/top/dampak.htm ) (4 – 3 – 2012).

(7)

3 Usaha yang berpotensi menimbulkan pencemaran Bahan Berbahaya dan Beracun B3 , di antaranya batik celup, percetakan serta sablon. Selain itu, usaha yang juga terindikasi menimbulkan pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3, yakni rumah sakit. Oleh sebab itu, Karena sudah mulai terlupakannya kesadaran masyarakat akan bahayanya limbah bagi lingkungan di Denpasar, maka di butuhkan media sosialisasi untuk mengkampanyekan bahayanya pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 terhadap lingkungan dan kesehatan, dan dalam pembuatan desain, desainer akan menggunakan selogan “Bersihkan sungai, Selamatkan lingkungan” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penertiban pembuangan limbah ke sungai yang ada di kota Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut :

1.2.1 Media apa saja yang tepat dan efisien yang dapat dirancang dalam media komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar?

1.2.2 Bagaimanakah merancang media komunikasi visual sebagai sarana komunikasi penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar? 1.3 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan masalahnya lebih difokuskan pada proses perancangan serta perwujudan media-media komunikasi visual dalam bentuk ; Folder, Goody Bag, X-Banner, Flyer, Iklan Majalah, Info Grafis, Spanduk, T’shirt, Kalender, dan Katalog untuk mensosialisasikan penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar. Perancangan media akan menggunakan konsep simplicity agar masyarakat lebih memahami tentang pencemaran limbah B3 tersebut.

(8)

4 1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan media komunikasi visual ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Tujuan Khusus

1. Untuk dapat merancang media komunikasi visual yang tepat, efektif dan efisien dalam usaha perancangan media komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi penertiban pembuangan air limbah B3 ke lingkungan di Denpasar.

2. Untuk dapat merancangan media komunikasi visual yang baik, menarik dan komunikatif dalam perancangan media komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar.

1.4.2 Tujuan Umum

1. Mendapatkan informasi - informasi yang sesuai untuk digunakan di dalam Desain komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi penertiban pembuangan air limbah B3 ke Sungai di Denpasar.

2.

Menambah wawasan masyarakat mengenai bahayanya limbah bagi kesehatan dan menjelaskan bagaimana cara penanggulangannya.

3.

Membantu Badan Lingkungan Hidup dalam penertiban pembuangan air limbah ke lingkungan sungai di Denpasar, dengan membuat media promosi yang menarik, komunikatif dan efektif. Sehingga dapat menyadarkan masyarakat dalam penertiban pembuangan limbah ke sungai di Denpasar.

1.5 Manfaat Perancangan 1. Bagi Mahasiswa :

a. Mahasiswa dapat terlatih untuk melihat suatu permasalahan dan mencari jawaban yaitu bagaimana merancang suatu media komunikasi visual yang efektif untuk menambah wawasan masyarakat mengenai

(9)

5 bahayanya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 bagi kesehatan dan menjelaskan cara penanggulangannya.

b. Mahasiswa mampu berpikir secara sistematis dalam rangka mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah didapat di bangku kuliah untuk kemudian diterapkan sesuai dengan situasi di lapangan.

2. Bagi Lembaga ( ISI ) :

Menambah referensi bagi akademis khususnya desain komunikasi visual mengenai sarana mensosialisasikan penertiban pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 ke sungai di Denpasar, serta bebagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya.

3. Bagi Instansi:

Membantu Badan Lingkungan Hidup menciptakan sarana sosialisasi untuk mensosialisasikan penertiban pembuangan air limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 ke sungai di Denpasar.

4. Bagi Masyarakat :

Memberikan informasi kepada masyarakat akan bahayanya pembuangan air limbah bahan berbahaya dan beracun B3 ke sungai di Denpasar.

1.6 Metode Perancangan

Di dalam merancang suatu karya desain / media komunikasi visual untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencemaran limbah, tentu saja memerlukan data-data yang tepat dan akurat dari Badan Lingkungan Hidup. Data-data tersebut diseleksi, diolah dan digunakan sesuai dengan visi dan misi perancangan media yang akan dibuat. Di dalam pengumpulan datanya, di sini menggunakan metode pengumpulan data primer (metode observasi, metode wawancara) dan metode pengumpulan data sekunder (metode kepustakaan, metode dokumentasi).

1.7 Metode Analisa Data

Metode analisa yang dipakai dalam laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu analisa data dengan memaparkan fakta-fakta mengenai data yang diperoleh di lapangan dalam proses desain media komunikasi visual untuk

(10)

6 memberikan pengetahuan mengenai pencemaran limbah B3 yang terjadi di Denpasar. Metode kuisioner digunakan dari pemilihan 3 (tiga) alternatif setiap desain media, untuk menentukan desain terpilih yang diajukan kepada alumnus ISI Denpasar, masyarakat umum .

1.8 Indikator dan Model Penilaian Desain

Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi visual ini untuk menemukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan Skala Likert (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah melakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam perancangan desain komunikasi visual ini, unsur-unsur desain (Ilustrasi, Teks/Tipografi dan Warna) yang digunakan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria desain seperti dari segi : Fungsional, Komunikatif, Informatif, Ergonomis, Artistik, Unity, Simplicity, Kreatif, Surprise dan Etis.

(11)

7 BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA

2.1 Data Teoritis / Data Aktual

Data teoritis adalah data yang mengarah (mengacu) pada sumber-sumber data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan literatur mengenai teori-teori tentang media desain komunikasi visual yang berhubungan dengan kasus.

2.1.1 Pengertian Objek / Kasus

Dalam perancangan ini kasus yang di angkat adalah Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Sosialisasi Penertiban Pembuangan Air Limbah B3 Ke Sungai di Denpasar, Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup sejumlah tempat di Denpasar masih ditemukan adanya kasus pencemaran lingkungan, terutama di wilayah Denpasar Selatan. Pasalnya, dikawasan tersebut masih banyak terdapat usaha sablon yang pengolahan limbahnya belum tergarap maksimal. Kondisi ini merembet kepada kualitas air sungai yang ada di Kota Denpasar. Beberapa sungai seperti Tukad Balian,Tukad Badung, Tukad Tebe, dilihat dari tingkat pencemaran beberapa parameter yang diuji, ternyata melampoi ambang batas alias tercemar berat. Mulai dari hulu, tengah, serta hilir sudah tercemar.

Dalam hal ini Usaha yang berpotensi menimbulkan pencemaran Bahan Berbahaya dan Beracun B3 , di antaranya batik celup, percetakan serta sablon. Selain itu, usaha yang juga terindikasi menimbulkan pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3, yakni rumah sakit. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 mempunyai karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.

2.1.2 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media

(12)

8 komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout (Widowati, 2007:27-28). Adapun aspek-aspek Desain Komunikasi Visual : Media, Ilustrasi, Huruf / Tipografi, Teks, Warna.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Desain Komunikasi Visual

Di dalam Desain Komunikasi Visual, dalam merancang suatu desain perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain yang menjadi tolak ukur / nilai-nilai suatu desain yang menentukan keindahan dan kualitas desain. Adapun prinsip-prinsipnya seperti : Keseimbangan, Keserasian, Proporsi, Skala, Irama. (Pujiriyanto, 2005: 94-95).

2.1.4 Teknis Perwujudan a. Tata Letak

Lay out adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi, biasanya berupa

coretan atau sketsa naskah yang dirancang untuk dicetak. (Nuradi, 1996 : 99) b. Teknik Cetak

Adapun teknik cetak yang paling sering dikenal pada umumnya : - Teknik Cetak Datar (Planografi/ Litografi)

Teknik cetak yang pada acuan cetaknya/permukaan bagian yang mencetak sama tinggi dengan bagian yang tidak mencetak (Tapran, 2006:25).

- Teknik Cetak Saring (Screen Printing)

Cetak saring yaitu cetak yang acuannya berupa kasa. Kasa ini merupakan kombinasi stensil dengan screen. Bagian yang mencetak pada acuan cetak bersifat tembus tinta dan bagian yang tidak mencetak tidak tembus tinta. Teknik cetak ini disebut juga cetak tembus atau cetak sablon. (Tapran, 2006: 28).

(13)

9 - Teknik Cetak Digital Printing

Teknologi cetak yang memiliki high quality dan akurat dengan komputer. Teknik ini menggantikan teknik lama yaitu cetak offset yang membutuhkan waktu lama dan proses panjang (Hardiman, 2006:33).

2.1.5 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus

Dalam perancangan, akan digunakan teori sosial yang mendukung kasus yaitu teori Semiotik. Semiotik atau semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda atau simbol. (Kusrianto, 2007:58-59)

Semiotik dibagi menjadi tiga bagian, di antaranya yaitu : Ikon, Indeks dan Simbol.

1.5 Data Faktual

Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan.

1.5.1 Objek

Dalam proses survey, pencarian data langsung menuju Badan Lingkungan Hidup, Berikut data umum dari Badan Lingkungan Hidup :

a. Nama : Badan Lingkungan Hidup.

b. Alamat : Badan Lingkungan Hidup berlokasi di Jl. DI Panjaitan No.1.

c. No. telp : (0361) 235 036

d. Profil Lembaga : Badan Lingkungan Hidup merupakan suatu lembaga yang secara berkelanjutan dan konsisten dapat mengkoordinasikan dan mencari solusi terhadap perubahan lingkungan. Badan Lingkungan Hidup juga paling bertanggung jawab menjaga dan melindungi lingkungan yang demi menjaga kelestarian lingkungan

(14)

10 e. Logo Lembaga :

Gambar 1. Logo Badan Lingkungan Hidup

(Sumber: Badan Lingkungan Hidup ) (5 – 3 – 2012) 2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang Ada

Sarana komunikasi yang dimiliki masih minim. Sarana promosi yang ada adalah Pin.

2.2.5 Potensi Kasus

Kota Denpasar yang menjadi pusat kegiatan dan ibu kota Propinsi Bali, rentan terhadap pencemaran lingkungan. Bahkan, saat ini ada kecendrungan kualitas lingkungan di Kota Denpasar ini cendrung terus menurun. Hal ini akibat banyaknya limbah-limbah yang dihasilkan sejumlah unit usaha belum diolah secara maksimal.

Peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengkoordinasikan dan mencari solusi terhadap perubahan dan pencemaran lingkungan. Merupakan tanggung jawab yang tentunya tidak akan mudah dikerjakan. Dimana kepadatan penduduk terutama di kota Denpasar terus meningkat.

Saat ini Badan Lingkungan Hidup sedang mengusut masalah pencemaran limbah di kota Denpasar, terutama limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3. Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup sejumlah tempat di Denpasar masih ditemukan adanya kasus pencemaran lingkungan, terutama di wilayah Denpasar Selatan. Pasalnya, dikawasan tersebut masih banyak terdapat usaha sablon yang pengolahan limbahnya belum tergarap maksimal. Kondisi ini merembet kepada kualitas air sungai yang ada di Kota Denpasar.

(15)

11 2.2.6 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah langkah-langkah atau kebijakan untuk mencapai tujuan pemasaran. (Sanyoto, 2006:48). Strategi pemasaran dibagi menjadi empat unsur, yaitu : Produk, Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi).

2.2.7 Target Segmentasi

Badan Lingknan Hidup mengambil segmentasi pasar yaitu semua kalangan usia muda sampai tua yaitu masyarakat umum.

1.6 Analisis & Sintesa 1.6.1 Analisis

Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum dalam analisis. Analisis dibedakan menjadi tiga yaitu analisis teori, analisis faktual, dan analisis wawancara.

1.6.2 Sintesa

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana promosi masih kurang, untuk itu guna mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang beberapa media komunikasi visual yang lebih efektif dan efisien. Media yang dibuat harus tepat, jelas sasaran dan komunikatif dimana mampu memberikan informasi tentang keberadaan, informasi dan produk yang dihasilkan bidang usaha yang diangkat. Media yang diangkat oleh penulis kali ini yaitu: Folder, Goody bag, X-Banner, Flyer, Iklan Majalah, Info Grafis, Spanduk, T’shirt, Kalender, Katalog.

Media-media yang dibuat tersebut dibuatkan 3 (tiga) alternatif pilihan desain. Sebagai penguat diantara tiga alternatif pilihan desain media tersebut, digunakan metode kuisioner yang menyasar pada alumnus ISI Denpasar, masyarakat umum dan pengusaha.

(16)

12 Ilustrasi menggunakan ilustrasi gabungan antara teknik fotografi dan pengolahan gambar tersebut melalui komputer. Teks berisi keterangan ajakan untuk bergabung dalam komunitas tersebut. Menggunakan huruf tipe Tw Cen Mt. agar mudah dibaca dan sederhana. Pewarnaan menggunakan warna yang berkesan lingkungan (Tanah). Teknik cetak yang digunakan menggunakan teknik cetak digital dan cetak sablon (sesuai dengan jenis media).

(17)

13 BAB III

KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Dasar Perancangan

Konsep perancangan sesungguhnya, bisa juga disebut “perencanaan” atau

planning (Sanyoto, 2005 : 61). Konsep merupakan dasar untuk menterjemahkan

ide kedalam bentuk karya. Desain media komunikasi visual yang dibuat dalam mensosialisasikan penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar menggunakan konsep Simplicity. Konsep simpel disini akan lebih banyak

diterapkan pada bentuk ilustrasi, text dan tipografinya, agar informasi yang ada lebih mudah tersampaikan. Sedangkan pada gambar – gambar desainnya akan banyak menggunakan ilustrasi-ilustrasi foto dan teknik gabungan dengan menggambar ilustrasi-ilustrasi di komputer. Konsep dasar ini sangat mempengaruhi unsur-unsur visual yang terdapat dalam media komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi penertiban pembuangan air limbah B3 ke lingkungan sungai yang akan dirancang. Ilustrasi yang akan ditampilkan yaitu ilustrasi foto pencemaran limbah di sungai, ilustrasi media dan cara penanggulangan dari pencemaran limbah tersebut.

3.2 Skema Pola Pikir

Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran dalam merancang media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang disampaikan sesuai sasaran, dalam hal ini manusia sebagai makhluk yang mempunyai akal dan pikiran serta budi pekerti, secara ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya. Termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai usaha mempromosikan produk/jasa.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, desainer berperan memvisualisasikan maksud dan tujuan dari komunikator (Badan Lingkungan Hidup) kepada komunikan (masyarakat Bali maupun diluar Bali) melalui desain yang dibuat.

(18)

14 Pada prosesnya desain yang dibuat tentu harus berisikan informasi yang dibutuhkan oleh komunikan serta berisi informasi tentang produk/jasa yang ditawarkan oleh komunikator yang mana tetap berpegang pada aturan/ norma yang berlaku di masyarakat. Visualisasi desain dapat berupa Folder, Goody bag, X-Banner, Flyer, Iklan Majalah, Info Grafis, Spanduk, T’shirt, Kalender, dan media lain yang dibutuhkan untuk kepentingan promosi produk/ jasa. Media-media tersebut pada akhirnya akan memberikan feed back yang diharapkan oleh manusia itu sendiri yaitu dapat memenuhi kebutuhan informasi terhadap suatu produk/ jasa. 3.3 Skema Proses Perancangan

Dalam perancangan desain komunikasi visual diperlukan juga konsep pola perancangan. Dimana untuk mendukung pemecahan masalah diperlukan dukungan data teori dan lapangan yang kemudian dilakukan analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk menghasilkan sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan awal berupa gambar kasar untuk selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak.

3.4 Strategi Media

Strategi adalah siasat atau kebijakan/ langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk untuk target sasaran (audience) dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal media, yang disusun dengan memperhitungkan kebiasaan target (audience) masing-masing pangsa pasar dalam penggunaan media. Target audience inilah yang menentukan saluran media mana yang paling efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau (Sanyoto, 2006:66-67).

(19)

15 3.5 Program Tayangan Media

Program tayangan media adalah program dimana media yang didesain akan muncul/ terbit/ disebarkan kepada khalayak sasaran/ masyarakat. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan Frekuensi.

3.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah kebijakan yang akan dilakukan terhadap panduan kreatif, terdiri dari isi pesan dan bentuk pesan, yang disusun berdasarkan target

audience-nya, karena pada dasarnya target audience-lah yang menentukan isi

(content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan disampaikan (Sanyoto, 2006: 83). Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media sosialisasi penertiban pencemaran limbah B3 di Denpasar, meliputi: Isi pesan, Bentuk pesan, Strategi visual, Gaya visual dan Material.

(20)

16 BAB IV

VISUALISASI DESAIN 4.1 Folder

Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

Skala 1 : 4

Gambar 4.1 Desain Folder Nama Media : Folder

Ukuran : A4 (21cm x 29,7 cm) Bahan : Art paper 150 gsm

Huruf : Tw Cen MT dan Arabic typesetting Teknik : Cetak Offset

Folder ini dibuat dengan ukuran yang sedang karena dapat menghemat tempat saat pemasangannya (ergonomis). Sehingga dapat menekan biaya produksi. Folder ini mengunakan konsep “Simplicity”, maka dari itu menggunakan ilustrasi fotografi (selain logo), yaitu ilustrasi dan penggunaan

15 cm

(21)

17 warna dan teks tersebut yang sangat mewakili dari konsep. Ilustrasi tersebut digunakan agar langsung mengena pada konsep yang ingin diangkat.

4.2 X-Banner Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

Skala 1 : 20

Gambar 4.2 Desain X-banner Nama Media : X-banner

Ukuran : 160 cm x 60 cm Bahan : Pvc. Gliter

(22)

18 Teknik : Digital printing

X-banner ini dibuat dengan ukuran standart. X-banner ini mengunakan konsep “Simplicity”, maka dari itu menggunakan ilustrasi foto-foto sungai di Denpasar yang terkena pencemaran limbah B3, Ilustrasi fotografi ini digunakan agar menampilkan penggambaran nyata dari kondisi sungai tercemar yang terjadi di Denpasar, dan itu akan sangat efektif dalam memberikan informasi ke masyarakat bahwa betapa kritisnya keadaan sungai-sungai yang terdapat di kota Denpasar, ilustrasi tersebut digunakan agar langsung mengena pada konsep yang ingin diangkat.

4.3 Iklan Majalah Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

(23)

19 Skala 1 : 5

Gambar 4.3 Desain Iklan Majalah

Nama Media : Iklan Majalah Ukuran : 24 cm x 30 cm Bahan : Artpaper 150 gsm

Huruf : Arabic typesetting, dan Tw Cen MT Teknik : Cetak Offset

24 cm 30 cm

(24)

20 Iklan Majalah ini dibuat dengan ukuran standart majalah Hello Bali. Iklan Majalah ini mengunakan konsep “Simplicity”, maka dari itu menggunakan ilustrasi Fotografi, yaitu ilustrasi dari Sungai yang tercemar tersebut yang sangat mewakili dari konsep. Ilustrasi tersebut digunakan agar langsung mengena pada konsep yang ingin diangkat.

4.4 Flyer

Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

Skala 1 : 3

Gambar 4.4 Desain Flyer Nama Media : Flyer

Ukuran : 21cm x 14,8cm Bahan : Artpaper 150 gsm

14,8 cm 21 cm

(25)

21 Huruf : Vani, Arabic typesetting, dan Tw Cen MT

Teknik : Cetak Offset

Flyer ini dibuat dengan ukuran A5 mengunakan konsep “Simplicity”, Pada ilustrasi menggunakan gambar daun kering yang mengambang diatas air sungai yang keruh, dalam pembuatan desain ini menggunakan teknik fotografi. Yaitu dengan menggunakan teknik dof sempit, sehingga lebih menonjolkan foto dau kering tersebut, gunanya agar lebih menonjolkan kosep simplicity pada desain. Sehingga apa yang ditampilkan pada ilustrasi dapat lebih menarik.

4.5 Spanduk Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

Skala 1 : 80

Gambar 4.5 Desain Spanduk

Nama Media : Spanduk

Ukuran : 300cm x 100cm Bahan : Vinyl

Huruf : Vani, Arabic typesetting, dan Tw Cen MT 300 cm

(26)

22 Teknik : Digital Printing

Pada ilustrasi di letakan foto-foto sungai di Denpasar yang terkena pencemaran limbah B3. Dan agar konsep Simplicity tersebut diharapkan pesan dan kesan kepada masyarakat dapat tersampaikan. Ilustrasi penunjang yang lain lebih diutamakan pada gambar-gambar dan pesan yang terkandung dalam teks yang terdapat dalam Spanduk.

4.6 T’Shirt Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

Ukuran : S, M, L, XL ( Skala 1 : 10 ) Gambar 4.6 Desain T-shirt Nama Media : T’Shirt

(27)

23 Bahan : Kain Cotton Combed 30 S

Huruf : Vani, dan Tw Cen MT Teknik : Cetak saring

Dalam desain media T’shirt ini, ilustrasi yang dipergunakan adalah ilustrasi gabungan dari bentuk bola yang menyerupai Bola dunia yang di hasilkan dari pencemaran limbah yang dikeluarkan dari sebuah pabrik. Di dalamnya tergambar keadaan lingkungan alam yang rusak diakibatkan pencemaran lingkungan tersebut. Penggunaan ilustrasi ini diharapkan menyadarkan masyarakat akan bahayanya limbah bagi kehidupan. Sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk lebih tertib dalam pembuangan limbah dan lebih menjaga lingkungan.

4.7 Goody bag Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut:

Skala 1 : 10

Gambar 4.7 Desain Goodybag 40 cm

(28)

24 Nama Media : Goodybag

Ukuran : 40 x 45cm Bahan : Kain Blacu

Huruf : Vani, dan Tw Cen MT Teknik : Cetak Sablon

Dalam desain media Goody bag ini, ilustrasi yang dipergunakan adalah ilustrasi stilasi dari bentuk yang menyerupai Bola dunia yang di dalamnya tergambar sebuah pabrik yang menghancurkan keadaan lingkungan alam, sehingga merusak ekosistem alam. penggunaan ilustrasi ini diharapkan menyadarkan masyarakat akan bahayanya limbah bagi kehidupan. Sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk lebih tertib dalam pembuangan limbah dan lebih menjaga lingkungan.

4.8 Kalender Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

(29)

25 Skala 1 : 6

Gambar 4.8 Desain Kalender Nama Media : Kalender

Ukuran : 42 cm x 59 cm Bahan : Art paper 260 gsm

Huruf : Arabic typesetting, dan Tw Cen MT Teknik : Cetak Offset

Kalender ini dibuat dengan ukuran standart kalender pada umumnya. Kalender ini mengunakan konsep “Simplicity”, maka dari itu menggunakan ilustrasi Fotografi, yaitu ilustrasi dari Sungai yang tercemar tersebut yang sangat mewakili dari konsep. Ilustrasi tersebut digunakan agar langsung mengena pada konsep yang ingin diangkat.

59 cm

(30)

26 4.9 Info Grafis

Tampilan Desain:

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

Skala 1 : 5

Gambar 4.9 Desain Info Grafis Nama Media : Info Grafis

Ukuran : 30 cm x 42 cm Bahan : Artpaper 150 gsm Huruf : Vani, dan Tw Cen MT Teknik : Cetak offset

30 cm 42 cm

(31)

27 Perancangan desain Info grafis ini menggunakan gambar pipa air limbah yang bocor, dimana air yang memancur keatas digunakan sebagai diagram perbandingan pencemaran limbah dari tahun 2000 hingga tahun 2012, penggunaan ilustrasi ini diharapkan cukup komunikativ dan informative agar pembaca mengerti dan tau maksud dari info grafis ini. Dan penggunaan gambar ini agar konsep Simplicity pada desain Info Grafis dapat tersampaikan.

4.10 Katalog Tampilan Desain:

Dari hasil 3 alternative desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

Gambar 4.10 Desain Katalog Skala : 1 : 4

15 cm 21 cm

(32)

28 Nama Media : Katalog

Ukuran : 21 x 15 cm

Bahan : Art Paper 210 gsm Huruf : Vani

Teknik : Cetak Digital

Dalam perancangan media katalog ini, untuk cover depan adalah ilustrasi logo ISI Denpasar dan menggunakan background bercak tembok dengan warna coklat. Sedangkan pada halaman I berisi kata pengantar dari penulis, pada halaman II berisi profile dari penulis, pada halaman III berisi moto dari penulis, pada halaman 1 hingga 5 berisi desain-desain terpilih dimana desain-desain berisi tentang penjelasan perwujudan mulai ukuran, teknik cetak dan bahan. Desain-desain tersebut antara lain Foder, Iklan majalah, Flyer, Kalender, X-Banner, Goody bag, Info Grafis, T’Shirt, Spanduk dan Katalog sedangkan pada halaman terahkir berisi moto dan ucapan terimakasih dari penulis.

(33)

29 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, beserta hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kasus yang diangkat dalam laporan ini maka penulis mendapatkan simpulan sebagaiberikut :

a. Media komunikasi visual yang tepat untuk memsosialisasikan penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar adalah Folder, Goody bag, X-Banner, Flyer, Iklan Majalah, Info Grafis, Spanduk, T’shirt, Kalender, Katalog. Setiap media tersebut memiliki fungsi masing – masing yang tepat, efisien dan sesuai untuk memsosialisasikan penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar kepada masyarakat.

b. Dalam merancang media komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi perlu dipertimbangkan teori - teori desain, teori sosial, prinsip desain, kriteria desain dan disesuaikan dengan pesan yang disampaikan, serta mempertimbangkan keadaan masyarakat (arget audien) seperti demografis, psikografis, behaviora, sehingga akan terwujud media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif. Sehingga Media sosialisasi ini dapat menerangkan ke masyarakat akan bahayanya limbah bagi lingkungan secara efektif dan informative.

5.2 Saran

Setelah melakukan berbagai kegiatan dan penelitian pada saat merancang desain media komunikasi visual untuk mensosialisasikan penertiban pencemaran limbah B3 ke lsungai di Denpasar, penulis memilik saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak masyarakat dan pemerintah, yaitu:

(34)

30 a. Saran penulis sebagai pertimbangan setelah mengetahui dan melakukan berbagai kegiatan dalam merancang media komunikasi visual sebagai sarana mensosialisasikan penertiban pembuangan air limbah B3 ke sungai di Denpasar ini antara lain : Selain melakukan promosi menggunakan media sosialisasi cetak, Badan Lingkungan Hidup harus aktif membuat acara-acara yang dapat menarik minat masyarakat dalam berpartisipasi untuk menjaga lingkungan. Seperti acara bhakti sosial (penghijauan) , acara jalan santai, Lomba-lomba dan acara musik yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan.

b. Saran penulis untuk perkembangan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual adalah hendaknya mahasiswa mengkhususkan keahliannya di salah satu cabang dari Desain Komunikasi Visual seperti dalam bidang advertising, website, dan desain produk. Ini dikarenakan banyaknya cabang-cabang dari displin ilmu desain komunikasi visual ini dan untuk lebih meningkatkan profesional mahasiswa sebagai tenaga kerja di dunia kerja nantinya. Ruangan untuk praktek-praktek ditambah seperti ruangan komputer, ruang cetak sablon, ruangan cetak digital dan offset sehingga mahasiswa bisa praktek secara langsung di kampus tampa harus keluar mencari tempat-tempat praktek sehingga teori-teori yang diajarkan oleh dosen dapat diserap dengan baik oleh mahasiswa.

(35)

31 DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia.

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka. Artini Kusmiati, Sri Pudjiastuti, Pamudji Suptandar.1999. Teory Dasar Desain

Komunikasi Visual. Jakarta : Penerbit Djambatan

Adhy Tristanto. 2007. Cerdas Beriklan. Yogyakarta : Percetakan Galangpress Churchill, Gilbert dkk. 2005. Dasar-DasarRisetPemasaranEdisi 4 Jilid 1. Jakarta:

Erlangga. Daryanto, 1997:168

Endratman, Endang. 2008. Tips & Trick Graphic Design.

Ima, Hardiman. 2006. Seri Pintar PR 400 istilah. Public relations .MEDIA &

PERIKLANAN . Jakarta: PT. Buku Kita.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET

Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia Poerwadarminta, W.J.S, 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN

Balai Pustaka.

Panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar, 2007:14

(36)

32 Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Desain Grafis Komputer).

Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET

Santosa, Sigit. 2009. Creative Advertising. Jakarta: Gramedia

Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suherman, Cepy. 2009. MengenalDuniaFotografi. Jakarta: BuanaCiptaPustaka Sudjana, Nana dkk. 2005. Media Pengajaran. Bandung: SinarBaruAlgensindo Dameria, Anne. 2007. Color Basic Paduan Dasar Warna untuk Desainer

&Industri Grafika. Jakarta: Link & Match Graphic.

Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis. Yogyakarta : C.V ANDI Offset

Surianto, Rustan. 2010. HURUFONTIPOGRAFI. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tim Penyusun. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Media Centre Badudu, J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar

Gambar

Gambar 4.1 Desain Folder  Nama Media  : Folder
Gambar 4.3 Desain Iklan Majalah
Gambar 4.4 Desain Flyer  Nama Media  : Flyer
Gambar 4.5 Desain Spanduk
+4

Referensi

Dokumen terkait

Line Fishing, merupakan teknik penangkapan ikan dengan menggunakan pancing, dengan istilah lainnya disebut hook and line atau angling yaitu alat

Semakin besar jumlah pengeluaran pembangunan yang harus dipenuhi oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maka penyediaan dana untuk pengeluaran

Siswa – siswi sebelum menghadapi ujian nasional dapat melakukan usaha untuk menambah pengetahuan agar sewaktu ujian nasional lebih siap dan tidak terjadi perasaan cemas

Kami, selaku Dewan Takmir Masjid Raya Vila Inti Persada ingin menyampaikan terima kasih kami kepada bapak/ibu/jamaah yang telah memberikan kontribusi pada kemakmuran Masjid Raya

Untuk periode ketika ketinggian matahari maksimum matahari pada posisi rendah, akan lebih aman untuk memasang kolektor dengan kemiringan yang lebih besar untuk meminimalkan

Analisa kondisi pembuangan air limbah baik yang limbah cair maupun padat di Nitiprayan masih tinggi khususnya di pembuangan limbah dari hasil cuci ke sungai atau

Gempa tersebut dirasakan II-III MMI di Toli-toli tetapi tidak berpotensi Tsunami dan tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun kerusakan akibat kejadian tersebut. Gempa tersebut

Dari hasil Tabel 8 didapat tingkat signifikan uji kelayakan model = 0,047 < 0.05 (level of signifikan), yang menunjukkan pengaruh variabel ukuran perusahaan, growth