• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tegal, 28 April 2013 Penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tegal, 28 April 2013 Penulis"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘Aalamien, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), mulai dari perencanaan, penyusunan proposal, pelaksanaan, hingga pembuatan laporan.

Laporan PTK ini dibuat untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat/ golongan dan jabatan guru, dari guru madya, IV/a ke guru madya Tk.I, IV/b.

Selanjutnya kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian serta penyusunan laporan PTK ini, dari awal hingga akhir diantaranya kepada yang terhormat:

1. Drs. H. Nur Hamid, M.PdI., selaku Kepala MTs. Negeri Slawi Kab. Tegal 2. Fauzi, S.Pd, selaku Kepala Perpustakaan MTs. Negeri Slawi Kab. Tegal 3. Drs. Ruslani dan M. Abdul Sakur, S.Pd, selaku kolaborator dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).

4. Segenap guru IPA MTs. Negeri Slawi, selaku partner diskusi terkait dengan pelaksanaan penelitian

5. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat kami sebut satu persatu.

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, baik dalam pelaksanaan maupun dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun demi penyempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi guru dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Amien

Tegal, 28 April 2013 Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR DIAGRAM ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

ABSTRAKSI ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ……… 3

C. Perumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDA ... 6

A. Kerangka Teoritis 1. Belajar dan Prestasi Belajar ... 6

2. Pengertian Efektivitas Pembelajaran ... 6

3. Pembelajaran IPA ……….…. 7

4. Pengertian Multimedia Interaktif ……….. 8

5. Manfaat Multimedia Interaktif ………. 9

6. Model Multimedia Interaktif ……… 10

B. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan ………….…………. 12

1. Kerangka Berpikir ………... 12

2. Hipotesis Tindakan ……….. 13

(4)

BAB III. METODE PENELITIAN ………... 15

A. Setting Penelitian ... 15

B. Rancangan Penelitian ... 16

C. Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan ………... 16

D. Prosedur Observasi dan Refleksi ... 20

E. Prosedur Analisa Data ………. . 21

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Paparan Data ……….… 22

B. Deskripsi Temuan dan Refleksi ... 26

C. Pembahasan ... 27 BAB V. PENUTUP ……….…….. 29 A. Simpulan ... 29 B. Saran-saran ... 29 DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN iii

(5)

DAFTAR TABEL

Hal 1. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ………….. 22 2. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ………… 22 3. Tabel 3. Tabulasi Hasil Tes Akhir Siklus I dan II ………... 24 4. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus I dan II ……….… 25

(6)

DAFTAR DIAGARAM

Hal 1. Diagram Kegiatan Siswa Siklus I ……… 24 2. Diagram Kegiatan Siswa Siklus II ……….. 24 3. Diagram Interval Nilai Tes Akhir Siklus ……… 25

(7)

DAFTAR GAMBAR

Hal 1. Tampilan Multimedia Interaktif Sistem tata Surya ……….. 57 2. Menu-menu dalam Multimedia Interaktif Sistem tata Surya ……… 57 3. Kegiatan Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif ………..… 58

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus IPA Kelas IX ………. 32

2. RPP Siklus I ……….. 36

3. Soal Tes Akhir Siklus I ……….. 40

4. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I ………. 42

5. Lembar Pengamatan Siklus I ……… 43

6. Hasil Tes Akhir Siklus I ……… 45

7. RPP Siklus II ………. 46

8. Soal Tes Akhir Siklus II ……….. 49

9. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II ………. 51

10. Lembar Pengamatan Siklus I ……… 52

11. Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I dan II ……… 56

(9)

ABSTRAKSI

SHOLAHUDDIN AHMAD. NIP : 196705201994031003, 2013. “Efektivitas Pembelajaran IPA Konsep Sistem Tata Surya melalui Penggunaan Multimedia Interaktif, Suatu PTK Bagi Siswa Kelas IX.G Semester Genap, MTs. Negeri Slawi Kab. Tegal, Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Kata Kunci: Efektivitas Pembelajaran, Sistem Tata Surya, Multimedia Interaktif Permasalahan yang diangkat pada penelitian tindakan kelas ini adalah: apakah penggunaan multimedia interaktif pada konsep Sistem Tata Surya, dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran konsep tersebut serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia interaktif pada konsep Sistem Tata Surya dalam meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013.

Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 38 siswa, terdiri atas: 22 laki-laki dan 17 perempuan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: melalui penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran, efektifitas belajar dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Hasil belajar siswa pada tes akhir siklus I memiliki rata-rata kelas 58,85, sedangkan siswa yang dinyatakan tuntas mencapai 12 siswa (30,77%). Sedangkan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73,46 dan sebanyak 35 siswa (89,74%) dinyatakan tuntas baik secara individual maupun klasikal. Perhatian dan antausiasme siswa meningkat, kegiatan diskusi kelompok pun sudah terlihat efektif karena siswa-siswi aktif dalam kerja kelompok, kerja-sama anggota kelompok pun semakin terarah tanpa harus terus dibimbing.

(10)

BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), seharusnya menjadi suatu pelajaran yang diminati dan disenangi oleh para siswa. Namun kenyataan, secara umum rata-rata prestasi siswa pada pelajaran Pengetahuan Alam selalu rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan materi pembelajaran yang disampaikan guru tidak dapat dipahami siswa. Sementara, teknik dan strategi pembelajaran yang disajikan tidak mampu mendukung siswa-siswi dalam memahami IPA. Ini menjadi penyebab minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran IPA rendah, akibatnya prestasi belajar yang dicapai siswa pun rendah. Disisi lain, pembelajaran yang dilaksanakan guru IPA, hanya sekedar melaksanakan kewajiban dengan memenuhi target kurikulum, tanpa upaya menjadikan mata pelajaran IPA disenangi karena mudah dimengerti dan dipahami siswa. Pemahaman terhadap IPA bukan hanya sekedar mengetahui tetapi juga menghendaki agar siswa dapat memanfaatkan materi pelajaran yang dipahaminya dalam kehidupannya.

Keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) tergantung pada banyak faktor, salah satunya adalah metode mengajar yang dilakukan oleh pendidik (guru). Guru yang mengajar dengan metode yang tepat akan membuat siswa senang, tekun, antusias, dan mudah memahami materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Hal ini menuntut seorang guru untuk memahami analisis materi pembelajaran sekaligus memahami karakteristik siswa.

Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer telah menjanjikan potensi yang besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi dan menyesuaikan informasi. Teknologi komputer juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga mendapatkan hasil maksimal. Hadirnya teknologi

(11)

multimedia interaktif dewasa ini, diharapkan membantu siswa lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaiamana mereka dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi kini tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata, tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi komputer yang telah terhubung internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.

Suatu keniscayaan bila seorang guru melakukan inovasi pembelajaran dengan mengitegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk multimedia interaktif (Wiyono, 2009:13). Sementara itu, penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat: (1) menampilkan alternatif halaman yang sesuai dengan karakteristik individu, (2) berorientasi pada kelompok pengguna yang lebih luas, (3) memberikan navigasi untuk membatasi keleluasaan pengguna dalam mencari informasi (Surjono, 2006:43).

Hasil ulangan harian yang diperoleh siswa untuk IPA materi Sistem Tata Surya, menurut para guru memiliki rata-rata rendah bila dibandingkan dengan materi lain. Sementara itu, hasil tes kegiatan pra siklus yang dilakukan penulis pada hari Rabu, 6 Januari 2013, pada pembelajaran materi Sistem Tata Surya, pada siswa-siswi kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013, menunjukkan data sebagai berikut: hanya 7 siswa (18,42 %) dinyatakan tuntas berdasarkan standar nilai KKM IPA yaitu 65, sisanya 31 siswa (81,58%) dinyatakan belum tuntas.

Ketika ditanya, siswa-siswi umumnya menyebutkan bahwa materi pembelajaran sistem tata surya merupakan materi yang susah dipahami dan materi yang paling tidak menarik untuk dipelajari. Hal ini menjadi persoalan mendasar bagi guru IPA. Jika hal tersebut terjadi secara berulang kali, akan berakibat pada hasil belajar yang diperoleh siswa kurang optimal sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Bertitik tolak dari kenyataan di atas, maka pembelajaran IPA Konsep sistem tata surya di MTs. Negeri Slawi perlu ditingkatkan efektivitasnya sehingga hasil belajar siswa pada konsep ini dapat ditingkatkan secara 2

(12)

optimal. Sehingga penulis perlu mengkaji dan meneliti dalam sebuah PTK yang berjudul: “Upaya Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran IPA Konsep Sistem Tata Surya, Melalui Penggunaan Multimedia Interaktif bagi Siswa Kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

a) Minat, perhatian, motivasi dan respon siswa terhadap pelajaran IPA berbeda-beda. Hal ini akan mempengaruhi efektivitas pembelajaran Ilmu IPA di kelas.

b) Rendahnya tingkat efektivitas pembelajaran IPA di kelas akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Pembelajaran dikatakan efektif apabila pembelajaran yang dilaksanakan mampu membuat siswa belajar secara aktif, memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui suatu prosedur yang tepat serta dapat mencapai tujuan pembelajaran.

c) Prestasi belajar siswa di bidang IPA diyakini dapat meningkat apabila kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif. Oleh karena itu perlu dikaji lebih lanjut apakah benar bahwa efektivitas pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar IPA.

d) Belum diketahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penggunaan multimedia interaktif konsep Sistem Tata Surya pada siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian di atas, peningkatan penguasaan materi pelajaran IPA harus dilakukan melalui pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, penulis menganggap penting untuk melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK dengan rumusan masalah sebagai berikut:

(13)

1) Apakah penggunaan multimedia interaktif dapat mengefektifkan Kegiatan Pembelajaran IPA Konsep Sistem Tata Surya, pada siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013?.

2) Apakah prestasi belajar siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan melalui penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran IPA Konsep Sistem Tata Surya?.

Selanjutnya, agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam, maka kegiatan penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1) Pembelajaran IPA pada PTK ini adalah materi sistem tata surya dan akan disampaikan dengan menggunakan multimedia interaktif.

2) Pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA dibatasi pada hasil belajar siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam mempelajari materi Sistem Tata Surya. 3) Efektivitas pembelajaran pada penelitian ini akan dilihat dari hasil

observasi/pengamatan tiap siklus, dengan titik fokus pada: perhatian siswa dalam menyimak penjelasan guru, menyimak tayangan multimedia interaktif, mencatat materi penting, melakukan kerja kelompok, serta kegiatan siswa yang tidak relevan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:

1) Mengetahui efektivitas penggunaan multimedia interaktif pembelajaran IPA konsep Sistem Tata Surya, pada siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013.

(14)

2) Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran IPA konsep Sistem Tata Surya.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, antara lain : Pertama, manfaat yang dapat dirasakan siswa: (1) kompetensi siswa dalam belajar IPA akan meningkat karena pembelajaran yang efektif, (2) memperbaiki sikap belajar dan hasil belajar siswa, dan (3) meningkatkan minat, perhatian dan motivasi belajar siswa karena penelitian ini merupakan perbaikan pembelajaran.

Kedua, manfaat yang dapat diperoleh dari guru adalah: hasil penelitian ini akan dapat memperbaiki dan mengembangkan teknik dan metode pembelajaran IPA di kelas, dapat menumbuhkan kepekaan dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelas serta merupakan wacana bagi guru untuk memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran berikutnya serta akan menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam upaya melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) serta dapat memperoleh pengalaman dalam berkolaborasi di dalam melaksanakan penelitian.

Ketiga, manfaat yang diperoleh sekolah antara lain: memberikan informasi dan masukan dalam mengembangkan model pembelajaran serta memperkaya khasanah pendidikan yang berhubungan dengan proses pembelajaran IPA.

(15)

BAB. II

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kerangka Teoritis

1. Belajar dan Prestasi Belajar

Belajar menurut Slameto (2010: 2): “adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan Whittaker (dalam Djamarah, 2008: 12) menjelaskan bahwa: “belajar dirumuskan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. Sementara menurut Oemar Hamalik (2004: 27) “belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”.

Adapun ciri-ciri belajar adalah adanya perubahan tingkah-laku yang bersifat relative menetap yang merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan (Winatapura, 2008:1.14).

Berbagai pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang diperoleh siswa selama batas waktu tertentu dalam sejumlah mata pelajaran. Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan dan perubahan siswa dalam penguasaan pengetahuan, pemahaman, keterampilan nilai sikap melalui tahapan-tahapan evaluasi belajar yang dinyatakan dengan nilai.

2. Pengertian Efektivitas Pembelajaran.

Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno (2005: 27) mengemukakan bahwa: “pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan”. Lebih lanjut, Hamalik (2005: 171) menyatakan bahwa: “pembelajaran yang efektif adalah

(16)

pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar”. Penyediaan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang dipelajari.

Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan pembelajaran sebagaimana telah dirumuskan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut tercapai. Adapun ciri-ciri pembelajaran efektif, sebagaimana disebutkan oleh Eggen dan Kauchak (dalam Bambang Triwarsita, 2008: 289) sebagai berikut:

a) Peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan. b) Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi

dalam pelajaran.

c) Aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.

d) Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta didik dalam menganalisis informasi.

e) Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir.

f) Guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya pembelajaran guru.

Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang menyediakan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dengan melakukan aktivitas/kegiatan pengkajian seluas-luasnya dalam kegiatan pembelajaran. Pada pembelajaran yang efektif, guru harus membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan serta mampu membuat siswa merasa nyaman dan aman dalam belajar, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal.

3. Pembelajaran IPA.

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan disengaja (Darsono, 2006:26). Pembelajaran hakekatnya adalah suatu proses 7

(17)

yaitu: proses mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik sehingga dapat menimbulkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Hamalik (2005:58) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan bagi anak untuk melakukan proses belajar secara efektif. Lebih lanjut, Hamalik (2005: 171) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penyediaan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang dipelajari.

IPA sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di SMP/MTs mempunyai ruang lingkup bahan kajian IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan b. Materi dan sifatnya

c. Energi dan perubahannya d. Bumi dan alam semesta

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs seperti tercantum dalam Standar Isi kurikulum berbasis kompetensi, bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya. b. Mengeluarkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,

komnsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

d. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.

e. Meningkatkan kesadaran lingkungan untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.

(18)

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

4. Pengertian Multimedia Interaktif.

Secara etimologis multimedia berasal dari kata: multi (Bahasa Latin, berarti: banyak, bermacam-macam) dan medium (Bahasa Latin, berarti: sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu). Menurut Azhar (2011: 170), “secara sederhana, multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media, merupakan kombinasi antara, teks, grafik, animasi, suara, dan video”. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utamanya sebagaimana biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu.

Menurut Suyanto (2005: 20) multimedia dalam industri elektronik adalah kombinasi komputer dan video atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu: suara, gambar dan teks. Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input dan out put data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban, dkk., 2002), atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001: 21).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa: multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool, yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Sedangkan pengertian Interaktif adalah bersifat saling mempengaruhi. Artinya antara pengguna (user) dan media (program) ada hubungan timbal balik. User memberikan respon terhadap permintaan/tampilan media (program), kemudian dilanjutkan dengan penyajian informasi/ konsep berikutnya yang disajikan oleh media (program) tersebut. User harus berperan aktif dalam pembelajaran berbantuan 8

(19)

komputer. Sifat Interaktivitas suatu multimedia, mengijinkan seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk media atau jalur didalam suatu program multimedia sehingga program tersebut dapat lebih berarti dan lebih memberikan kepuasan bagi pengguna.

5. Manfaat Multimedia Interaktif.

Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Beberapa keunggulan multimedia pembelajaran antara lain (Samodra, 2009):

1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dan lain-lain.

2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti: matahari, planet, satelit, gajah, rumah, gunung, elektron dan lain-lain.

3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti: system tubuh manusia, bekerjanya suatu mesian, beredarnya planet Mars dan berkembangnya bunga.

4) Menyajikan peristiwa-peritiwa yang jauh, seperti: bulan, bintang, planet

5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti: harimau, singa, buaya, letusan gunung, aliran listrik.

6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat multimedia pembelajaran antara lain: agar proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat 9

(20)

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

6. Model Multimedia Interaktif.

Bentuk-bentuk pemanfaatan model-model multimedia interaktif berbasis komputer dalam pembelajaran dapat berupa drill, tutorial, simulation, dan games (Rusman, 2005:19). Pada dasarnya salah satu tujuan pembelajaran dengan multimedia interaktif adalah sedapat mungkin menggantikan dan atau melengkapi serta mendukung unsur-unsur: tujuan, materi, metode, dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar dalam system pendidikan konvensional yang biasa kita lakukan.

Menurut Nandi (2006: 47), terdapat model-model yang digunakan dalam multimedia interaktif, antara lain: (1) Model Drills, (2) Model Tutorial, (3) Model Simulasi, dan (4) Model Instructional Games. Adapun penjelasan model-model tersebut adalah:

1) Model Drills.

Model drills merupakan salah satu bentuk model pembelajaran interaktif berbasis komputer (CBI) yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkret melalui penyedian latihan-latihan soal untuk menguji penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan latihan soal yang diberikan program. Secara umum tahapan materi model drill, menurut Waryanto (2008: 4), sebagai berikut:

a) Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari penampilan siswa.

b) Siswa mengerjakan latihan soal.

c) Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi kemudian memberikan umpan balik.

d) Jika jawaban yang diberikan benar program menyajikan soal selanjutnya dan jika jawaban salah program menyedian fasilitas untuk mengulang latihan atau remediation, yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.

(21)

2) Model Tutorial.

Model tutorial merupakan program pembelajaran interaktif yang digunakan dalam PBM dengan menggunakan perangkat lunak atau software berupa program komputer berisi materi pelajaran. Menurut Waryanto (2008: 4), disebutkan bahwa: “secara sederhana pola-pola pengoperasian komputer sebagai instruktur pada model tutorial anatara lain:

a) Komputer menyajikan materi. b) Siswa memberikan respon.

c) Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi pada arah siswa dalam menempuh prestasi berikutnya.

d) Melanjutkan atau mengulangi tahapan-tahapan sebelumya.

Tutorial dalam program pembelajaran multimedia interaktif ditujukan sebagai pengganti manusia sebagi instruktur secara langsung pada kenyataanya, diberikan berupa teks atau grafik pada layar yang telah menyediakan poin-poin pertanyaan atau permasalahan.

3) Metode Simulasi.

Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman secara kongkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. Menurut Arsyad (2011: 98), “simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif dan perorangan:. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa: “program simulasi ini berusaha memberikan pengalaman masalah “dunia nyata” yang berhubungan dengan resiko seperti: bangkrut, malapetaka nuklir dan lain-lain (Arsyad: 2011).

Model simulasi terbagi dalam empat kategori, yaitu : fisik, situasi, prosedur, dan proses. Secara umum tahapan materi model simulasi adalah sebagai berikut : pengenalan, penyajian, informasi, (simulasi 1, simulasi 2, dan seterusnya), pertanyaan dan respon jawaban, penilaian respon, 11

(22)

pemberian feedback tentang respon, pengulangan, segmen pengaturan pengajaran dan penutup.

4) Model Instructional Games.

Model Instructional Games merupakan salah satu metode dalam pembelajaran dengan multimedia interaktif yang berbasis komputer. Tujuan Model Instructional Games adalah untuk menyediakan suasana/ lingkungan yang memberikan fasilitas belajar yang menambah kemampuan siswa. Model Instructional Games tidak perlu menirukan realita namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi siswa. Model Instructional Games sebagi pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi untuk mencapai sesuatu.

Adapun model multimedia interaktif yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model gabungan antara model drill, tutorial dan simulasi yang dikemas dalam satu paket CD pembelajaran.

Selanjutnya, untuk dapat menggunakan multimedia interaktif ini, dibutuhkan media lain seperti: LCD Projector, komputer/laptop dan speaker active. Pengoperasiannya pun mudah, tinggal memasukkan ke dalam CD/DVD player yang terdapat pada komputer/laptop siswa. Siswa hanya diminta untuk mengeksplor dengan cara meng-klik tombol-tombol atau menu yang tersedia sesuai dengan materi dan alat evaluasi yang ada di dalamnya.

B. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan 1. Kerangka Berpikir

Ilmu pengetahuan alam (IPA) sebagai ilmu dasar, seharusnya menjadi suatu pelajaran yang diminati dan disenangi oleh para siswa. Namun kenyataan di lapangan, hasil belajar siswa lebih rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini mungkin terjadi karena materi pembelajaran yang disampaikan guru tidak mudah dicerna dan dipahami siswa. Sementara, teknik dan strategi pembelajaran yang disajikan guru dalam 12

(23)

proses pembelajaran, tidak mampu mendukung siswa-siswi dalam memahami materi yang diajarkan. Ini menjadi salah satu penyebab rendahnya minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran IPA, akibatnya prestasi belajar yang dicapai siswa pun rendah.

Pada sisi lain, pembelajaran yang dilaksanakan guru IPA, hanya sekedar melaksanakan kewajiban memenuhi target kurikulum, tanpa upaya untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Akibatnya, pembelajaran yang dilakukan menjadi kurang efektif dalam mencapai tujuan.

Multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool, yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Penggunaan multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Multimedia berbasis komputer ini sangat menjanjikan untuk penggunannya dalam bidang pendidikan (Arsyad, 2011:169).

Penggunaan multimedia interaktif dalam kegiatan pembelajaran IPA konsep Sistem Tata Surya, diduga akan lebih memudahkan siswa dalam menyerap informasi/pengetahuan secara cepat dan efisien, karena siswa akan mengetahui melalui gambar dan video tentang tata surya dan seisinya yang tersedia dalam media tersebut. Oleh karena itu, pemecahan masalah tentang perbaikan pembelajaran IPA pada konsep Sistem Tata Surya, dapat dilakukan melalui penggunaan multimedia interaktif.

2. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis penelitian perbaikan pembelajara sebagai berikut:

1) Efektivitas pembelajaran IPA konsep Sistem Tata Surya pada siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013, diduga dapat ditingkatkan melalui penggunaan multimedia interaktif.

(24)

2) Pembelajaran yang efektif yang dilakukan oleh guru IPA diduga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(25)

BAB. III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal, yang beralamat di: Jl. Prof. Moh. Yamin Slawi Kebupaten Tegal. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IX.G Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 38 siswa, terdiri atas: 12 siswa laki-laki dan 26 siswi perempuan serta guru IPA dan dua orang pengamat.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai pada bulan Pebruari sampai dengan Maret 2013. Siklus I dilakukan pada hari/tanggal: Rabu, 13 Pebruari 2013 dan Sabtu, 16 Pebruari 2013. Sedangkan siklus II dilakukan pada hari/tanggal: Rabu, 27 Pebruari 2013 dan Sabtu, 2 Maret 2013

Adapun variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi adalah kondisi-kondisi yang terkait dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, meliputi:

1) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran, meliputi: keaktifan siswa dalam mencatat materi pelajaran yang penting, keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan ide/pendapat.

2) Kerjasama siswa dalam kelompok, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok.

3) Perhatian siswa, meliputi: kondisi siswa di dalam kelas, apakah diam, tenang atau ramai dalam kegiatan pembelajaran serta antausiasme dalam mengikuti pembelajaran.

4) Kedisiplinan siswa, meliputi: kehadiran/absensi, datang dan pulang tepat waktu

5) Penugasan/resitasi, meliputi: kelengkapan siswa dalam mengerjakan semua tugas, ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya serta mengerjakan tugas sesuai dengan perintah.

(26)

B. Rancangan Penelitian

Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus dilakukan melalui empat tahap, yaitu: tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

Beberapa rancangan yang dilakukan peneliti, agar kegiatan penelitian ini efektif dan efisien, maka perlu disusun langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah,

dan menyusun hipotesis tindakan.

2) Menemukan pemecahan masalah atau tindakan perbaikan.

3) Merancang skenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam rencana perbaikan pembelajaran (RPP).

4) Menyusun soal-soal diskusi kelomok dan soal akhir siklus I dan siklus II beserta kunci jawaban serta cara penskorannya.

5) Mendeskusikan aspek-aspek yang perlu diamati dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai pengamat (observer).

6) Menyusun lembar pengamatan, untuk memudahkan observer dalam kegiatan pengamatan.

7) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dirancang dan diamati oleh taman sejawat (observer).

8) Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat (observer).

9) Melakukan refleksi terhadap kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

10) Merancang tindak lanjut.

C. Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan 1. Siklus I

a. Perencanaan:

1) Merancang dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pokok Sistem Tata Surya yang menggunakan multimedia interaktif

(27)

2) Membuat soal diskusi kelompok dan soal akhir siklus I beserta kunci jawaban dan penskoran.

3) Merancang pembentukan kelompok dan mengatur tempat duduk tiap-tiap kelompok yang terdiri atas 4 – 5 siswa.

4) Merancang lembar pengamatan kemampuan guru, atara lain: penguasaan materi, sistematika pembelajaran, penerapan metode, performan guru dan pemberian motivasi.

5) Merancang lembar pengamatan siswa, antara lain: menyimak penjelasan guru, menyimak tayangan multimedia interaktif, mencatat materi penting, melakukan kerja kelompok, dan perilaku siswa yang tidak relevan, misal: rame/gaduh, bersendau-gurau, bermain-main dan lain sebagainya yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan:

Hari Rabu, tanggal: 13 Pebruari 2013, jam ke-5 dan 6.

1) Guru menjelaskan tentang konsep Sistem Tata Surya dengan menggunakan multimedia interaktif.

2) Siswa mencatat secara garis besar materi yang ditayangkan melalui multimedia interaktif.

3) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang isi materi yang ada pada tayangan multimedia interaktif yang belum dipahami.

Hari Sabtu, tanggal: 22 Pebruari 2013, jam ke-5 dan 6.

1) Guru membentuk kelompok kecil berdasarkan tempat duduk. 2) Tiap kelompok bertugas mengerjakan soal yang telah disediakan. 3) Secara acak, guru menyuruh wakil dari kelompok untuk menuliskan

hasilnya.

4) Guru bersama dengan siswa membahas hasil kerjaan tiap kelompok. Hari Senin, tanggal: 24 Pebruari 2013, jam ke-4, guru memberikan soal akhir siklus I dan memberikan pekerjaan rumah (PR).

(28)

c. Pengamatan:

Pengamatan selama proses pembelajaran di kelas, dilakukan oleh dua orang pengamat yang merupakan rekan guru IPA yang tidak ada jam mengajar.

Observer melakukan pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran secara khusus dengan membuat penilaian sikap terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran (aktivitas, gerak-gerik yang dilakukan siswa, termasuk dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas).

Hasil pengamatan yang dikerjakan observer pada lembar pengamatan, dapat dilihat dalam lampiran.

d. Refleksi:

Setelah melaksanakan pengamatan selama proses pembelajaran, selanjutnya peneliti dan observer bersama-sama melakukan refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan.

2. Siklus II a. Perencanaan

1) Memperbaiki dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II.

2) Merancang soal diskusi kelompok dan soal akhir siklus II.

3) Merancang pembentukan kelompok secara acak, tiap kelompok terdiri atas 4 – 5 siswa.

4) Merancang lembar pengamatan siswa

b. Pelaksanaan Tindakan

Hari Rabu, tanggal: 27 Pebruari 2013, jam ke-5 dan ke-6.

1) Guru menjelaskan materi tentang Sistem Tata Surya dengan menggunakan multimedia interaktif.

2) Siswa-siswi mencatat secara garis besar materi yang ditayangkan multimedia interaktif.

(29)

3) Siswa-siswi diberi kesempatan untuk bertanya tentang isi atau materi yang belum dipahami yang terdapat pada tayangan multimedia interaktif.

4) Sesekali guru memberikan pertanyaan terbuka kepada siswa, untuk mengetahui pendapat siswa.

Hari Sabtu, 2 Maret 2013, jam ke-5 dan ke-6

2) Guru membentuk kelompok diskusi (4-5 siswa) secara acak.

3) Tiap kelompok bertugas mengerjakan soal yang telah disediakan guru. 4) Secara acak guru menyuruh wakil kelompok menuliskan hasilnya di

papan tulis, kemudian dibahas bersama-sama. 5) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

Senin, 4 Maret 2013, jam ke-4, setelah membahas pekerjaan rumah yang diberikan pada minggu yang lalu, guru memberikan soal akhir siklus II serta memberikan pekerjaan rumah (PR), untuk dikerjakan.

c. Observasi/pengamatan

Observer melakukan pengamatan terhadap siswa selama mengikuti kegitana pembelajaran secara khusus dengan membuat penilaian sikap terhada siswa dalam kegiatan pembelajaran (aktivitas dan gerak-gerik yang dilakukan) termasuk dalam pembagian kelompok, diskusi kelompok dan diskusi kelas. Kemudian mencatat temuan-temuan yang dijumpai selama kegiatan pembelajaran dalam lembar observasi.

d. Refleksi

Setelah melaksanakan pengamatan selama pembelajaran di dalam kelas, dilanjutkan dengan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.

(30)

D. Prosedur Observasi dan Refleksi

Untuk mendapatkan data-data hasil penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Medtode pengumpulan data adalah cara/teknik untuk memperoleh/ mengumpulkan data penelitian (Ponoharjo, 2011: 64). Medtode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1) Observasi/pengamatan

Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran IPA menggunakan multimedia interaktif. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah: bagaimana siswa menyimak penjelasan guru, menyimak tayangan multimedia interaktif yang digunakan, mencatat materi penting, melakukan kerja kelompok, dan perilaku-perilaku siswa yang tidak relevan dalam proses pembelajaran.

Observasi/pengamatan pada penelitian ini dilakukan oleh dua orang pengamat yang merupakan teman sejawat. Data-data kegiatan siswa selama kegiatan proses pembelajaran direkam melalui lembar observasi yang akan diisi oleh pengamat. Adapun hasil pengamatan yang dikerjakan observer pada lembar pengamatan, dapat dilihat dalam lampiran.

2) Teknik Tes

Teknik tes dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbaikan atau tidak, pada hasil belajar siswa setelah dilakukan PTK. Teknik tes ini dilakukan pada setiap akhir siklus I dan siklus II.

Adapun instrumen tes yang digunakan adalah soal bentuk pilihan ganda (PG) yang berjumlah 20 butir tes yang harus diselesaikan dalam waktu dua jam pelajaran (2 x 40 menit). Instrumen tes yang digunakan, sebelumnya diuji-cobakan pada kelas lain yang tidak mengalami perlakuan, untuk mengetahui kualitas instrumen tes yang akan digunakan. Sedangkan kelas yang digunakan sebagai uji-coba adalah kelas IX.H.

(31)

E. Prosedur Analisa Data

Analisa data dilakukan untuk memperoleh bukti kepastian apakah terjadi perbaikan dan peningkatan hasil belajar sebagaimana yang diharapkan. Analisis data pada penelitian ini difokuskan pada sasaran/objek yang akan diperbaiki/ditingkatkan, yakni efektivitas pembelajaran IPA konsep Sistem Tata Surya. Dalam penelitian ini sasarannya adalah: kesiapan dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran, kualitas kerjasama dalam melaksanakan tugas kelompok, aktivitas siswa dan partisipasi dalam diskusi kelompok dan kegiatan lain yang dilakukan siswa yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran.

Data-data yang diperoleh dapat berupa angka maupun non-angka, kemudian dianalisis dengan dua cara, yaitu: analisis deskripsi dan analisis statistik. Analisis deskripsi, digunakan untuk mencari pemecahan masalah tentang apakah penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Efektivitas pembelajaran ini dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa serta peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan analisis statistik, digunakan untuk mengetahui prosentase dari jumlah peserta didik yang diperoleh dari hasil angket/observasi yang dilakukan pengamat. Prosentase tersebut dibandingkan antara kegiatan perbaikan pada pembelajaran siklus I dan siklus II.

(32)

BAB. IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data

Kegiatan perbaikan pembelajaran IPA pada konsep Sistem Tata Surya, pada siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal, Tahun Pelajaran 2012/1013, diperoleh data sebagai berikut:

1. Data Keaktifan dan Kemandirian Siswa

Tabel. 1

Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

No. Hal yang diamati

Ya Tidak

Jml siswa %

Jml siswa % a. Menyimak penjelasan guru 18 47,36 20 52,64 b. Menyimak tayangan multimedia interaktif 21 55,26 17 44,74 c. Mencatat materi penting 15 39,47 23 60,53 d. Melakukan kerja kelompok 17 44,74 21 55,26 e. Perilaku yang tidak relevan 25 65,79 13 34,21

Tabel. 2

Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

No. Hal yang diamati

Ya Tidak

Jml siswa %

Jml siswa % a. Menyimak penjelasan guru 35 92,10 3 7,90 b. Menyimak tayangan multimedia interaktif 36 94,74 2 5,26 c. Mencatat materi penting 34 89,47 4 10,53 d. Melakukan kerja kelompok 37 97,37 1 2,63 e. Perilaku yang tidak relevan 8 21,05 30 78,95

(33)

Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh keterangan sebagai berikut: a) Menyimak Penjelasan Guru

Pada siklus pertama menyimak penjelasan guru sebenarnya sudah terlihat agak baik yaitu mencapai 47,36% (18 siswa yang menyimak penjelasan guru), sedangkan pada siklus kedua meningkat mencapai 92,10% (sebanyak 35 siswa terlihat menyimak penjelasan guru).

b) Menyimak Tayangan Multimedia Interaktif

Pada siklus pertama siswa yang menyimak tayangan multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran konsep Sistem Tata Surya, sudah mencapai 55,26% (21 siswa). Pada siklus kedua terjadi peningkatan menjadi 94,74% (36 siswa).

c) Mencatat Materi Penting

Aktivitas siswa dalam mencatat materi penting yang terdapat di dalam multimedia interaktif yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, pada siklus pertama mencapai 39,47% (15 siswa). Terjadi peningkatan pada siklus kedua menjadi 89,47% (34 siswa).

d) Melakukan Kerja Kelompok

Aktivitas siswa dalam melakukan kerja kelompok pada siklus pertama mencapai 44,74% (17 siswa), dan pada siklus kedua mengalami peningkatan mencapai 97,37% (37 siswa).

e) Perilaku Tidak Relevan dalam KBM

Perilaku yang tidak relevan yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran, seperti mengobrol dengan teman, gaduh/rame, berpindah-pindah tempat duduk, mengantuk dan melamun yang dilakukan siswa pada siklus pertama masih tinggi yaitu mencapai 65,79% (25 siswa). Sebaliknya, pada siklus kedua terjadi penurunan jumlah siswa yang melakukan kegiatan yang tidak relevan dalam proses pembelajaran, menurun menjadi 21,05% (hanya 8 siswa).

Data-data tentang aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini disajikan diagram batang berikut:

(34)

2. Data Ketuntasan Hasil Belajar

Tabel 3. Tabulasi Hasil Tes Akhir Siklus I dan II

No. Interval Nilai

Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa Jumlah Siswa

1. 44 – 54 13 2 2. 55 – 64 13 2 3. 65 – 74 6 15 4. 75 – 84 3 11 5. 85 – 94 3 5 6. 95 – 100 0 3 Menyimak penjelasan guru Menyimak tayangan multimedia interaktif Mencatat materi penting Melakukan kerja kelompok Perilaku yang tidak relevan Ya 18 21 15 17 25 Tidak 20 17 23 21 13 0 5 10 15 20 25 30 J u m la h S is w a

Kegiatan Siswa Siklus I

Menyimak penjelasan guru Menyimak tayangan multimedia interaktif Mencatat materi penting Melakukan kerja kelompok Perilaku yang tidak relevan Ya 35 36 34 37 8 Tidak 3 2 4 1 30 0 5 10 15 20 25 30 35 40 J u m la h S is w a

Kegiatan Siswa Siklus II

(35)

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus I dan II

No. Uraian Siklus I Siklus II

1. Jumlah siswa 38 38

2. Rata-rata kelas 59,47 73,55

3. Jumlah siswa tuntas 12 34

4. Jumlah siswa belum tuntas 26 4

5. Prosentase siswa tuntas 31,58% 89,47%

Berdasarkan pada data ketuntasan hasil belajar IPA pada konsep Sistem Tata Surya pada tes yang dilakukan setiap akhir siklus, dapat disajikan sebagai berikut:

a. Pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 59,34 dan jumlah siswa yang diyatakan tuntas secara individual sebesar 12 anak (31,58%). b. Pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 73,55 dan jumlah

siswa yang tuntas 34 anak (89,47%).

Data-data tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut: 44 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94 95 – 100 Siklus I 13 13 6 3 3 0 Siklus II 2 2 15 11 5 3 0 2 4 6 8 10 12 14 16

J

u

m

la

h

S

is

w

a

Interval Nilai Tes Akhir Siklus

(36)

B. Deskripsi Temuan dan Refleksi 1. Deskripsi Temuan

Pada siklus I, aktivitas dan kemandirian siswa sudah terlihat cukup walaupun belum menunjukkan angka memuaskan, hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa bekerja sendiri, menemukan dan mengalami sendiri. Jumlah siswa yang tuntas hanya 12 anak (31,58%) dengan nilai rata-rata hanya 59,47. Pada siklus II terjadi peningkatan pada nilai rata-rata kelas yang mencapai 73,55 dan jumlah yang tuntas secara individual mencapai 34 anak (89,47%). Berdasarkan pada data siklus II ini dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

Pada sikus II, angka perbaikan pembelajaran semakin meningkat akibat dari bimbingan dan arahan guru yang dilakukan secara terus-menerus sehingga siswa mulai terbiasa dengan model diskusi kelompok dan bekerja secara kelompok. Dengan jumlah anggota 4 – 5 siswa, mereka dapat secara aktif bekerja-sama terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok sehingga efektivitas pembelajaran semakin meningkat. Siswa semakin mandiri karena masing-masing siswa mendapat peran sendiri-sendiri di dalam kelompok. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai 89,47% dan prosentase keterlibatan siswa dalam implementasi pembelajaran berbasis multimedia interaktif mencapai 94,74% (36 siswa dari 38 subjek penelitian terlibat). Dengan kata lain hanya ada 2 siswa (5,26%) yang belum merespon secara positif terhadap implementasi pembelajaran berbasis multimedia interaktif.

2. Refleksi

Meskipun angka-angka yang ditunjukkan oleh data-data hasil pengamatan di atas menunjukkan keberhasilan yang signifikan, tetapi ada beberapa faktor yang mungkin dapat mengurangi faktor validitas dan realibilitas hasil temuan, diantaranya:

1) Aadanya pengaruh variabel ekstra, yaitu: proses pembelajaran yang berulang-ulang dapat saja memberikan konstribusi yang besar terhadap 26

(37)

peningkatan hasil pembelajaran. Bisa saja keberhasilan di atas bukan hanya akibat adanya perlakuan penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran, tetapi mungkin karena adanya pengulangan proses pembelajaran.

2) Respon positif siswa terhadap implementasi pembelajaran berbasis multimedia interaktif mungkin saja karena masih jarang dialami. Karena sebelumnya siswa terperangkap dalam kelas, dijejali dengan fakta-fakta dan konsep serta rumus-rumus dan angka-angka melalui penggunaan metode pembelajaran konvensional (ceramah, diskusi, atau drill, tanpa menggunakan media pembelajaran). Dengan pendekatan baru ini mereka diberi kebebasan untuk melakukan eksplorasi sekaligus merupakan hiburan bagi siswa dalam kegiatan belajar.

C. Pembahasan

Berdasarkan data temuan dan refleksi selama siklus I dan II, penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA konsep Sistem Tata Surya, secara umum dikatakan dapat diimplementasikan dengan baik serta memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan aktivitas siswa serta hasil belajar siswa.

Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran terlihat sangat menonjol, berdasarkan prosentase siswa yang melakukan kerja kelompok dan berdiskusi, yang mencapai angka 44,74% pada siklus I meningkat menjadi 97,37% pada siklus II. Hal ini menunjukkan bukti bahwa belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari bukan hanya sekedar mendengar dan mengetahuinya. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa.

Prosentasi ketuntasan siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui penggunaan multimedia interaktif pada konsep Ssitem Tata Surya ini mencapai 31,58% (12 siswa) pada siklus I dan meningkat menjadi 89,47% (34 siswa) pada siklus II.

(38)

Dengan konsep ini pula, hasil pembelajaran yang menggunakan multimedia interaktif diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung secara alami menyebabkan siswa berperan aktif, hal ini bisa dilihat dari prosentasi respon siswa terhadap implementasi multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA pada konsep Sistem Tata Surya cukup tinggi, ini dapat dilihat pada perilaku siswa yang tidak relevan yang dilakukan siswa pada siklus II hanya mencapai 21,05%, yakni lebih rendah dengan siklus I yang mencapai 65,79%.

Variabel lain yang memberikan konstribusi dalam mencapai komponen keberhasilan di atas adalah pengaturan jumlah kelompok kerja (Howari: 1999), jumlah 4 siswa dalam kelompok kerja, yang memungkinkan kelompok bekerja secara efektif (Ristasa, 2006: 8) dan pembimbingan/pengarahan secara intensif (Ristasa, 2006: 5) mengajar adalah membina bagaimana belajar dan bagaimana mencari informasi.

(39)

BAB. V PENUTUP

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK), adalah sebagai berikut:

1) Melalui penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran, efektifitas belajar dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Perhatian dan antausiasme siswa meningkat, kegiatan diskusi kelompok pun sudah terlihat efektif karena siswa-siswi aktif dalam kerja kelompok, kerja-sama anggota kelompok pun semakin terarah tanpa harus terus dibimbing. 2) Melalui penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran konsep

Sistem Tata Surya pada siswa kelas IX.G Semester Genap MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013, hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Hasil belajar siswa pada tes akhir siklus I memiliki rata-rata kelas 58,85, sedangkan siswa yang dinyatakan tuntas mencapai 12 siswa (30,77%). Sedangkan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73,46 dan sebanyak 35 siswa (89,74%) dinyatakan tuntas baik secara individual maupun klasikal.

B. Saran-saran

Beberapa hal yang dapat direkomendasikan penulis sehubungan dengan hasil penelitian tindakan kelas ini, antara lain:

1) Pengelola Madrasah

Pengelola madrasah diharapkan lebih memperhatikan fungsi media pembelajaran, sebagai sarana pendukung dalam kegiatan pembelajaran dengan memperbanyak jumlah multimedia interaktif pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran. Di samping itu, pelatihan tentang cara penggunaan dan cara perawatan bagi guru juga sangat diperlukan sehingga akan meningkatkan implementasi/penggunaan media dalam pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa.

(40)

2) Guru IPA

a. Guru IPA khususnya dan guru mata pelajaran lainnya diharapkan mampu dalam memilih dan memilah media pembelajaran, mampu menggunakan dan mampu merawat media pembelajaran yang telah disediakan madrasah.

b. Guru IPA diharapkan lebih kreatif dalam menyediakan dan menciptakan media pembelajaran. Hal ini mengingat banyak kegiatan-kegiatan di masyarakat yang bisa dijadikan media pembelajaran.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, 2011, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada A Wagiyo, Sri Mulyono, Susanto, 2008. Pegangan belajar matematika 3 : untuk

SMP/MTs kelas IX, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Nuniek Avianti Agus, 2007, Mudah Belajar Matematika 3: untuk kelas IX Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyudin Djumanta dan Dwi Susanti, 2008, Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Waryanto, Nurhadi, 2008, Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran, makalah: Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY

Nandi, 2006. Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi Di Persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.1, April

Rusman, 2005, Model-model Multimedia Interaktif Berbasis Komputer, P3MP, UPI.

Wiyono, Ketang. (2009). Penerapan model pembelajaran multimedia interaktif untuk meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis siswa SMA pada topik relativitas khusus. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak diterbitkan.

Winataputra, Udin S., 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

Sadiman, Arief S. dkk., 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Supardi, Suhardjono, 2012, Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Andi Offset

(42)

SILABUS PEMBELAJARAN

Madrasah : MTsN Slawi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : IX (Sembilan)

Semester : 2 (Dua)

Standar Kompetenai : 5. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya Kompetensi

Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen 5.1. Mendeskripsi kan karakteris-tik sistem tata surya Sistem tata surya

 Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi tentang pengertian sistem tata surya, peredaran bulan, peredaran bumi, gravitasi, orbit dan hal-hal yang berkait dengan perbandingan antar planet.

 Merumuskan pengertian

tentang sistem tata surya, peredaran bulan,

peredaran bumi, gravitasi, orbit dan hal-hal yang berkait dengan perbandingan antar

 Mendeskripsikan peredaran bulan mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari

 Menjelaskan gravitasi sebagai gaya tarik antara matahari dan bumi sehubungan dengan jarak.  Mendeskripsikan orbit planet mengitari  Tes tertulis  Tes tertulis  Tes unjuk kerja  PG  Uraian  Uji simulasi  Pergerakan bulan mengelilingi matahari menurut arah .... berlawanan dengan pergerakan bumi mengelilingi matahari sesuai dengan pergerakan

bumi mengelilingi matahari

tidak ada hubungannya dengan dengan pergerakan bumi mengelilingi matahari berlawanan dengan pergerakan matahari mengelilingi bumi  Kemukakan apa

pengertian gaya gravitasi!

 Tunjukkan arah orbit planet mengitari matahari

4x40’ Buku siswa, buku referens, alat peraga, model tata surya Lampiran 1 32

(43)

planet. matahari berdasarkan model tata surya  Mendeskripsikan

perbandingan antar planet ditinjau massa, jari-jari, jarak rata-rata ke matahari, dan sebagainya dengan menggunakan tabel  Tes tertulis  Uraian

berdasarkan model tata surya yang tersedia!  Gunakan tabel yang

tersedia untuk menunjukkan

perbandingan antar planet ditinjau massa, jari-jari, dan jarak rata-rata ke matahari 5.2. Mendeskripsi kan matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet Matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet

 Melakukan studi pustaka

untuk mencari informasi tentang pengertian matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet, macam lapisan-lapisan penyusun, beserta perilakunya

 Merumuskan pengertian

tentang bintang dan

planet, deskripsi dari

macam lapisan penyusun, serta deskripsi

karakteristik perilakunya

 Mendeskripsikan matahari sebagai salah satu bintang  Mendeskripsikan sumber pembentukan energi matahari  Mendeskripsikan susunan lapisan matahari  Mendeskripsikan karakteristik dan perilaku bumi.  Tes tertulis  Tes tertulis  Tes tertulis  Tes tertulis  PG  Uraian  Isian  Uraian  Matahari merupakan .... a. Bintang b. satelit c. Planet d. meteor  Matahari merupakan

sumber energi, bahan-bahan apa saja yang terkandung pada matahari!  Susunan lapisan matahari

terdiri dari 1)...,2)...,3)...,4)...  Jelaskan bagaimana karakteristik perilaku bumi! 3x40’ Buku siswa, buku referensi, charta 5.3 Mendes-kripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya Gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya

 Melakukan studi pustaka

untuk mencari informasi tentang gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh

interaksinya

 Menjelaskan periode rotasi bulan dan posisinya terhadap bumi  Mendiskripsikan

terjadinya gerhana bulan, gerhana matahari dan menghubungkannya dengan peristiwa pasang surut air laut

 Tes tertulis  Tes tertulis  Uraian  PG

 Jelaskan periode rotasi bulan dan posisinya terhadap bumi!

 Gerhana matahari terjadi bila ....

a. bulan diantara matahari dan bumi b. bumi diantara matahai

dan bulan c. bulan dianatara 4x40’ Buku siswa, buku referensi 33

(44)

 Merumuskan pengertian tentang gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya  Menjelaskan fungsi satelit buatan.  Tes tertulis  isian

matahari dan pluto d. bumi diantara matahari

dan pluto

 Fungsi satelit buatan adalah .... 5.4 Mendes-kripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor

Proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor

 Menkaji pustaka untuk menggali hal-hal yang berkait dengan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor

 Merumuskan hubungan antara proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan perubahan zat dan kalor

 Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi dilapisan litosfer terhadap perubahan zat dan kalor

 Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi dilapisan atmosfer terhadap perubahan zat dan kalor

 Tes tertulis  Tes tertulis  Uraian  Uraian

 Jelaskan pengaruh proses yang terjadi pada lapisan litosfer?

 Jelaskan pengaruh proses yang terjadi pada lapisan atmosfer? 6x40’ Buku siswa, buku referensi 5.5 Menjelas-kan hubungan antara proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan Hubungan antara proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan permasalahan lingkungan

 Mengkaji pustaka untuk menggali informasi tentang hubungan antara proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan

permasalahan lingkungan

 Menjelaskan proses pelapukan dilapisan bumi yang berkaitan dengan masalah lingkungan  Menjelaskan proses

pemenasan global dan pengaruhnya pada lingkungan di bumi  Tes tertulis  Tes tertulis  Uraian  Uraian

 Jelaskan proses pelapukan di lapisan bumi?

 Jelaskan proses pemanasan global dan pengaruhnya pada lingkungan di bumi. 3x40 ’ Buku siswa, buku referensi 34

(45)

dan

permasalahan lingkungan

 Merumuskan pengertian hubungan antara proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan permasalahan lingkungan  Menjelaskan pengaruh proses-proses dilingkungan terhadap kesehatan manusia  Menyadari bahayanya pengaruh negatif proses-proses

lingkungan karena ulah manusia terhadap kesehatan manusia  Tes tertulis  Pemberia n angket  Uraian  Angket

 Jelaskan pengaruh proses-proses dilingkungan terhadap kesehatan manusia

 Angket dengan skala Likert

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Ketelitian (

carefulness)

Mengetahui, Kepala MTsN Slawi

( Drs. H. Nur Hamid, M.PdI ) NIP. 196703181997031003

Slawi, Juni 2012 Guru Mapel IPA

( Drs. A. Sholahuddin, Dipl.Ed ) NIP. 196705201994031003

(46)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS I)

Sekolah : MTs. Negeri Slawi

Kelas : IX (sembilan)

Semester : II (dua)

Mata Pelajaran : IPA Standar Kompetensi

5. Memahami system tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya Kompetensi Dasar

5.2. Mendeskripsikan matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah Satu planetnya.

5.3. Mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya.

Indikator

1. Mendeskripsikan matahari sebagai salah satu bintang. 2. Mendeskripsikan sumber pembentukan energi matahari. 3. Mendeskripsikan susunan lapisan matahari

4. Mendeskripsikan karakteristik bumi.

5. Menjelaskan akibat rotasi dan revolusi bumi.

6. Menjelaskan periode rotasi bulan dan posisinya terhadap bumi.

7. Mendeskripsikan terjadinya gerhana bulan, gerhana matahari, dan menghubungkannya dengan peristiwa pasang surut air laut.

8. Menjelaskan fungsi satelit buatan. Alokasi waktu : 4 x 40 menit A. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat: 1. Membedakan antara bintang dan planet.

2. Menjelaskan matahari sebagai salah satu bintang.

3. Menjelaskan proses pembentukan sumber energi matahari. 4. Menunjukkan susunan lapisan matahari secara tepat. 5. Menggambarkan karakteristik bumi.

6. Membedakan antara rotasi dan revolusi bumi.. 7. Menjelaskan akibat dari rotasi dan revolusi bumi.

8. Menjelaskan terjadinya gerhana matahari akibat posisi bulan dan bumi. 9. Menjelaskan terjadinya gerhana bulan akibat posisi bulan dan bumi. 10. Menjelaskan hubungan antara posisi bulan, gerhana bulan, dan gerhana

matahari terhadap peristiwa pasang surutnya air laut. 11. Menyebutkan nama dan fungsi dari satelit-satelit buatan. Lampiran 2

(47)

B. Materi Pembelajaran

1. Tata surya susunan matahari beserta planet-planet yang mengelilinginya. 2. Planet-planet dalam tata surya kita mulai dari yang terdekat dengan

matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

3. Benda-benda lain selain planet antara lain matahari, komet, asteroid, meteoroid, dan satelit.

4. Planet-planet yang mengelilingi matahari mengikuti orbit (jalur) yang berbentuk elips.

5. Revolusi bumi mengakibatkan perubahan lamanya siang dan malam, pergantian musim, gerak semu tahunan matahari, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari satu bulan ke bulan berikutnya.

6. Akibat rotasi bumi antara lain pergantian siang dan malam, penggembungan di daerah khatulistiwa dan pemipihan di kutub, pembelokan arah angin, perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda garis bujur, dan gerak semu harian matahari.

7. Apabila orbit bulan memotong orbit bumi dan kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari akan terjadi gerhana bulan.

8. Apabila kedudukan bulan berada di antara orbit bumi dan matahari akan terjadi gerhana matahari.

9. Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa surutnya permukaan air laut. Pasang surut terjadi karena akibat pengaruh gaya gravitasi matahari dan bulan.

10. Litosfer adalah bagian permukaan bumi yang tersusun atas batubatuan. Adapun, atmosfer adalah selubung udara yang menutupi bumi.

11. Pemanasan global merupakan gejala penaikan suhu rata-rata bumi. C. Metode Pembelajaran

1. Model : Coperative Laarnig 2. Metode : Diskusi informasi D. Langkah-langkah Kegiatan

1. Pertemuan pertama a. Kegiatan pendahuluan

1) Motivasi dan apersepsi

Menunjukkan gambar jagat raya.

Menayakan kepada siswa apakah persamaan dan perbedaan matahari 2) Prasyarat pengetahuan

Menjelaskan tentang penggunaan multimedia interaktif, menu-menu yang ada pada multimedia interaktif serta cara mengeksplorasi dengan menekan tombol-tombol menu.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan tentang konsep Sistem Tata Surya dengan menggunakan multimedia interaktif.

Gambar

Tabel 3. Tabulasi Hasil Tes Akhir Siklus I dan II
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus I dan II

Referensi

Dokumen terkait

Kiranya Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Untuk Eksternal yang telah disusun oleh Tim Unit Jaminan Mutu (UJM) Jurusan Matematika dapat dipahami dan

Semangat dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik

Pemilihan themes yang kurang sesuai dapat menyebabkan tingkat penggunaan cpu pada hosting akan cukup tinggi, terutama jika themes yang di gunakan tidak compatible dengan versi

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah proses belajar mengajar yang didalamnya mempelajari tentang ilmu yang mengkaji peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam

Mereka memiliki penamaan atas kota tersebut sebagai al-Quds, yang artinya tempat the holy one atau satu- satunya yang suci.. Itulah sebabnya Yerusalem juga diartikan sebagai

Penelitian tentang kemampuan manusia untuk hidup dalam lingkungan kerja tertentu, yang dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

Menurut Scott (2009) alasan apapun yang dapat digunakan manajer dalam memilih suatu kebijakan akuntansi dari sekumpulan akuntansi agar dapat meraih tujuannya

Tajuk pohon yang banyak dan berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangat membantu untuk menahan energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air