• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam menyusun penelitian ini maka penulis memilih Universitas Mercubuana sebagai lokasi. Data yang diambil merupakan data hasil kuisioner kepada mahasiswa regular Universitas Mercubuana yang menggunakan Produk Shampoo Lifebouy , mengenai Pengaruh Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampoo Lifebuoy.

3.1.2 Sejarah singkat PT.Unilever

Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga.

Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain, menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

(2)

Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT. Anugrah Lever (dalam likuidasi). Kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap ) yang telah konsolidasi dan PT. Technopia Lever, Kepemilikan Perseroan sebesar 51 % bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.

Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontrabusi pada perusahaan.Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.

Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standard an nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.

Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk- produk perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1.000 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500

(3)

distributor independent yang menjangkau ratusan ribu took yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk- produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.

Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Uniliver Indonesia menjalankan Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas.Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisiu, Higiene, dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan Gizi (Blue Band).

Produk yang dikeluarkan oleh Unilever adalah :

- Surf - Close Up - Lux

- Rinso - Citra - Rexona

- Buavita - Axe - Pure It

- Sunslik - Royco - CIF

- Fair&lovely - Kecap Bango - Vaseline

- Taro - Sari Wangi - Dove

- Pepsodent - Blue Band - Domestos Nomos

- Molto - Wall’s - Viso

(4)

Lifebuoy adalah merek lokal diIndonesia yang mempunyai visi untuk menjadi merek perawatan rambut yang memberikan kecantikan alami secara keseluruhan. Shampoo lifebuoy mempunyai visi dan misi yaitu :

Visi :

- Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

Misi :

- Lifebuoy menginginkan Merek Perawatan rambut lengkap yang tercermin dari jajaran produk perawatan rambut yang sudah ada. Untuk perawatan rambut, Lifebuoy memiliki sabun cuci tangan Lifebuoy dan sabun mandi Lifebuoy. Sementara itu, untuk untuk perawatan tubuh, lifebuoy memiliki soap wash untuk wajah. Lifebuoy akan terus menciptakan inovasi strategis yang berkaitan dengan konsumennya. - Lifebuoy ingin membantu wanita Indonesia menyeimbangkan pikiran

dan tubuh mereka. Lifebuoy sadar bahwa wanita Indonesia memiliki peran ganda dalam menjalani hidup dan ada permintaan tinggi dari masyarakat untuk wanita ini untuk menjalankan peran mereka. Dengan memiliki keseimbangan pikiran dan tubuh, wanita dapat memainkan peran dengan lebih baik dan hal ini akan membawa ke hubungan harmonis dengan masyarakat.

- Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.

(5)

- Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Berdasarkan semua alasan ini, Lifebuoy meluncurkan varian, karena manfaat strong and shiny sudah dikenal luas untuk membantu rambut lebih kuat dan berkilau. Untuk varian anti dandruff untuk rambut yang berketombean dan anti Hairfall untuk yang mengalami rambut rontok.

Lifebuoy diketahui sebagai merek kecantikan pada rambut dengan bahan-bahan alami dari warisan kuat budaya Indonesia, dan telah beredar diIndonesia selama lebih dari 20 tahun. Lifebuoy dikenal pertama kali sebagai merek Sabun tetapi beberapa tahun belakangan ini telah memperluas merek ke segmen lain seperti Sabun cair, Pembersih tangan dan shampoo rambut. Konsumen sasaran Lifebuoy adalah wanita berusia 15 hingga 35 tahun yang ingin menjadi modern tanpa melupakan norma-norma sosial Indonesia.Mereka juga percaya pada kandungan yang baik untuk merawat rambut mereka yang terdapat dalam produk perawatan rambut alami.3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis Kasual.Analisis Kasual adalah penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh satu atau lebih variabel bebas (Independent Variabel) terhadap Variabel Terikat ( Dependent Variable). Tujuan penelitian Kasual dalam hal ini adalah untuk mengetahui sebebrapa besar Pengaruh Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampoo Lifebuoy kepada Mahasiswa Universitas MercuBuana

(6)

.3.3 Skala Pengukuran Variabel

Di dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan skala untuk mengukur Variabel-variabel yang akan diteliti melalui anggapan respondent dengan menggunakan skala Ordinal. Skala Ordinal digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014:136). Dengan skala Ordinal, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan.

Skala ini memiliki unit pengukuran yang sama sehingga jarak antara satu titik dengan titik yang lain dapat diketahui. Pengukuran terhadap variabel dilakukan dengan menggunakan skala Ordinal yang mengggunakan metode pengukuran dengan skala Ordinal yaitu angka-angka yang dinilai berdasarkan tingkatan sebagai berikut :

3.4 Varibael Penelitian dan Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel bebas atau independent variabel (X) adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya ( dapat berdiri sendiri) variabel ini terdiri dari :

a. Kepercayaan Merek (X1) b. Kualitas Produk (X2)

(7)

Sedangkan Variabel terkait / dependent variabel (Y) adalah variabel yang tidak dapat berdiri sendiri dan bergantung pada variabel lain. Variabel Y terdiri :

c. Keputusan Pembelian (Y) 3.4.2 Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran Kepercayaan Merek (X1) 1. Brand Reability 2. Brand Intention 1. Atribut 2. Manfaat 3. Nilai 4. Budaya 5. Kepribadian 6. Pemakai Ordinal Kualitas Produk 1. Kinerja 2. Performance 3. Daya Tahan Produk 4. Ciri/ Keistimewaan (Features) 1. Manfaat produk 2. Masa pakai 3. Kecocokan konsumen dengan produk 4. Fitur produk 5. Komposisi produk 6. Kecepatanh penjual Ordinal

(8)

5. Kesesuaian dengan spesifikasi 6. Reabilitas 7. Estetika 8. Serviceability 7. Desain produk 8. Keawetan 9. Kesan Konsumen 10. Ketepatan waktu 11. Jaminan kepada konsumen 12. Kehalalan produk 13. Perceived Quality (Kesan Kualitas) Keputusan pembelian (Y) 1. Pengenalan masalah 2. Pencararian informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pasca Pembelian 1. Kebutuhan perawatan pribadi 2. Keingin mencoba produk baru 3. Pengalaman orang lain 4. Iklan televisi 5. Kemantapan akan kualitas suatu produk 6. Rasa puas 7. Merekomendasiki an Kepada orang lain 8. Melakukan pembelian kembali Ordinal

(9)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiono (2010:62) “Metode pengumpulan data merupakan langkah yajng paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah pengumpulan data . “ Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Data dikumpulkan Kuisioner dengan skala Likert, yaitu Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan, jenis pertanyaan yang diberikan dalam kuisioner adalah pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban yang sudah ditetapkan.Pertanyaan berisi butir-butir pengukuran variabel yang digunakan dalam model penelitian.

Jawaban Pertanyaan Skor Jawaban

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

(10)

3.6 Data dan Pengambilan Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer. Data sumber Primer adalah data sumber yang didapat langsung dari Respondent memberikan data kepada pengumpulan data.

3.7 Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi

Menurut Sugiono (2014:149)populasi adalah wilayah genealisasi yang terdiri atas : obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen yang menggunakan Produk Shampoo Lifebouy mahasiswa Universitas Mercubuana.Dari sejumlah populasi ini diambil sampe yang jumlahnya mencukupi sehingga dengan mempelajari dan mengetahui karakteristik sampel tersebut dapat diketahui karakteristik populasi secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan sample sebanyak 1.663 mahasiswa mercu buana.

3.7.2 Sampel

Menurut sugiyono (2014:149) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sampel terdiri dari atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digenerasikan terhadap populasi penelitian.

(11)

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah konsumen yang pernah/ memakai shampoo Lifebuoy. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut :

n = N

1+ Ne2

Dimana :

n = jumlah elemen/ anggota sampel N= jumlah elemen/ anggota populasi

e = error level (tingkat kesalahan) (catatan : umumnya digunakan 1 % atau 0,01, 5 % atau 0,05 dan 10 % atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti). 1.663 = 1663 1+0,12 = 1663 1+0.01 = 0,01 x 1663 = 16,63 =16,63 + 1 =17,63 = 1663 17,63 = 94,32

(12)

Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 94 responden.

Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak terbatas, oleh karena itu penentuan sampel diambil dengan convenience sampling, Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling konviniens(Convenience Sampling ) merupakan teknik pengambilan sampel yang mengambil elemen-elemen termudah saja. Pemilihan elemen ini, sepenuhnya bergantung pada penilaian peneliti atau pewawancara sehingga peneliti bebas menentukan elemen yang paling mudah.

3.8 Metode Kualitas Data 3.8.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan Valid jika pertanyaan pada Kuisioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Menurut Ghozali,2011).

Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkolerasi setiap skor indicator dengan total -skor Indicator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada tarafc signifikan 0,05. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

𝑟

𝑥𝑦 = N(⅀XY) - (⅀Y)(⅀Y)

(13)

Dimana :

R= Koefisien Korelasi variabel bebas dan variabel terikat N = Bayaknya Sampel

X= Skor tiap item Y = Skor total variable

3.8.2 Uji Reabilitas

Uji Reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011). Untuk Uji Reabilitas digunakan teknik Alpha Crobach, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliable)

𝜎

𝑡2

=

∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2 𝑛 𝑛

𝑟

11

= (

𝑘 (𝑘−1)

) (1 −

𝜎𝑡2 𝜎𝑡2

)

R11= Reabilitas Instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan Ob2 = Jumlah varians butir

Ot2 = Jumlah varians total 3.8.3 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan bdan menggambarkan tentang cirri-ciri respondent dan variabel penelitian. Dalam penelitian, penulis menggunakan analisis deskriptif atas variabel independent dan

(14)

dependent yang selanjutnya dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah total skor responden. Dari jumlah skor jawaban responden yang diperoleh kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan. Untuk mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian dilakukan dengan menyusun tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabelpenelitian masuk dalam kategori. Sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Analisis data yang berdasarkan angka, presentase dan frekuensi guna mengetahui dan menguji Pengaruh Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampoo Lifebouy.

3.8.4 Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2011). Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti normal atau tidak normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menguji uji Kolmogorov -Smirnov. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.

B. Uji Heteroskedasitisitas

Uji Heteroskedasitisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpanan model Karena gangguan varian yang berbeda antar observasi suatu

(15)

ke observasi ke lainnya. Pengujian heteroskedasitisitas dilakukan dengan mengamati grafik Sccater Plot pada Output SPSS, dimana menurut Duwi Priyatno (2009) ketentuannya adalah sebagai berikut :

- Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedasitisitas.

- Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y , maka diindikasi8kan tidak terdapat masalah heteroskedasitisitas.

C. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi , maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol.

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflantion factor (VIF). Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang niali korelasi antar sesame variabel bebas sama dengan nol. Deteksi utnuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolonieritas dalm model regresi penelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Gejala multikolonieritas tidak terjadi apabila nilai VIF tidak lebih besar dari 10 serta nilai tolerance kurang dari 0,10(Ghozali,20011).

(16)

3.8.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara Kepercayaan Merek (X1), Kualitas Produk (X2).Namun selain hal itu hal ini digunakan juga untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk. Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Diamna : Y= Keputusan Pembelian A= Bilangan Konstan B = Bilangan Koefisien X1 = Kualitas Produk X2= Kepercayaan Merek 3.8.6 Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan salah satu unsure yang menjadi perhatian dalam analisis. Koefisien determinasi digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh variabel X1, X2, X3, X4 (variabel independent) terhadap variabel Y (variabel dependent).

Diamana :

Kd = Koefisien determinasi

R2= Besarnya koefisien korelasi ganda Y = a + b1X1+b2X2

(17)

b. Signifikansi Silmutan (Uji F Statistik)

Uji F ini digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu untuk menguji apakah benar variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara keseluruhan dan serentak (Sugiyono 2010).

Nilai F diatas tersebut nilai F hitung (Fh), kemudian nialai tersebut akan dibandingkan dengan F table (Ft), dengan didasarkan pada dk ( derajat kebebasan) pembilang tertentu dan dk penyebut tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa :

9. Jika Fh>Ft disebut Ho ditolak dan Ha diterima yaitu Variabel Independent (X1, X2) secara keseluruhan dan serentak mempengaruhi variabel dependent (Y).

ii. Jijka Fh< maka Ho diterima dan Ho ditolak yaitu variabel Independent (X1, X2) secara keseluruhan dan serentak mempengaruhi variabel dependent (Y).

c .Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independent secara individual dalam menerangkan variasi variabelo dependent (Ghozali, 2011).Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas ( Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk ) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) secara terpisah ataupun bersama-sama. Untuk menguji variabel yang berpengruh antara X1,X2 terhadap Y secara terpisah maupun bersama-sama, maka digunakan uji t, adapun kriteria pengujian uji t sebagai berikut :

(18)

- Jika signifikansi <0,05 maka H1 diterima berarti ada berpengaruh signifikan variabel independent secara individual terhadap variabel dependent.

- Jika signifikansi >0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variabel independent secara individual variabel dependent.

Gambar

Tabel 3.1  Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara peneliti dengan Bu Nine, Bu Nine mengatakan bahwa kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V ini adalah

Diharapkan dengan menggunakan salah satu metode dalam sistem pendukung keputusan, Proses perhitungan dengan menentukan kriteria yang telah ditentukan dapat memberikan output

Hasil penelitian terkait perkembangan psikososi anak usia sekolah sebelum diberikan terapi mayoritas dalam kategori tidak normal, hal ini dikarenakan kriteria

Produk ini tidak reaktif dalam kondisi penggunaan, penyimpanan, dan transportasi yang normal.

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 272 / Kpts.II / 2003 tanggal 12 Agustus 2003 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kesesuaian implemetasi dengan RTBL Desa Jendi memiliki presentase sebesar 81,25% dengan kesesuaian pada