• Tidak ada hasil yang ditemukan

: :I. : Rapat Panja : 16 Oktober 2000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": :I. : Rapat Panja : 16 Oktober 2000"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERW AKILAN RAKY AT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PEMBENTUKAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis Rapat Hari/tanggal P

u

k

u

I Tempat A car a Ketua Rapat Sekretaris Rapat Hadir Anggota Pemerintah ANGGOTA PANSUS F.PDIP: 1. PANDA NABABAN 2. H. AMIN ARYOSO, SH 3. HANJDOYO PUTRO, SH 4. FIRMAN JAYA DAELI, SH 5. MARAH SIMON, SH

6. MATT ALAMIN KRAYING, SH 7. H. MUDAHIR

8. H. KARIMUN USMAN 9. MISHAL YOFHIE SUUD, SH 10. GUSTI BASAN BURNIAM, SH 11. DR. SURYA CANDRA, MPH, Ph.D 12. IR. M. NAZARUDDIN

13. DUDHIE MAKMUN MUROD, MBA 14. MUHAMMAD YAMIN, SH

15. IR. MINDO SIANIPAR F.PPP: 28. KH. MUNZIR TAMAM, MA 29. H. SYAFRIANSYAH, BA 30. DRS DJABARUDIN A.R 31. H. ALIMARWAN HANAN 32. H. ACHMAD FARIAL 33. H. NOER ANMRY NOOR

: 2000-2001 :I

: Rapat Panja : 16 Oktober 2000

: Ruang Rapat Pansus Ruang 2 Lt.3 Gedung Nusantara II DPR-RI : Membahas Materi DIM

orang dari 50 orang anggota : Departemen Dalam Negeri dan Otda

F.PARTAI GOLKAR: 16. MARZUKI ACHMAD, SH 17. DRS.IDRUS MAHAM 18. NY. MATHINA MEHUE W 19. DRS. DARWIS RIDHA 20. DRS. USMAN ERMULAN 21. ARIADY ACHMAD, BAC 22. HJ. GUNARIJAH RATNA. M 23. DRS HAJRIANTO TOHARI, MA 24. H. ANDAS TANRI

25. DRA. SYLVIA RATNAWATI 26. DRS. DJELANTIK .M

27. DRS. ANWAR ADNAN SALEH

F.KB:

34. DRS. MOH. DAWAM ANWAR 35. H. AWALUDDIN BURHAN 36. KH. YUSUF MUHAMAD 37. DRA. IDA FAUZIAH 38. DRS. NUR HASAN

(2)

F.REFORMASI: 39. H. TIBRANI BASRI 40. IR. SAMUEL KOTO 41. A. RISAF ISKANDAR 42.DR.A.SANUSITAMBUNAN F.PBB F.TNI/POLRI : 43. SOENARTO, SH 44. DRS. PAIMAN 45. IGNATIUS MUL YONO 46. RONGGO SOENARSO, SIP F.KKI

47. IR. DARMANSYAH HUSEIN 49. DRS. H. HAMID MAPPA

F.PDU F.PDKB

48. IR. AMARUDDIN DJAJASUBITA 50. PROF. DR. MANASSE MALO KETUA RAPAT:

Apa bisa kita mulai, silakan. Ayat 5

Pengisian kekurangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana dimaksud pada Ayat 3 ditetapkan berdasarkan jumlah dan komposisi anggota yang berpindah ke Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Timus sepakat untuk mendrop kedua Ayat tersebut sehingga Pasal12 hanya terdiri atas 3 ayat saja.

Ketiga Pasal 15 Ayat 3 Pemerintah menginginkan agar Pasal 15 Ayat beserta penjelasannya di drop, namun karena materi ini sudah disetujui oleh Pansus, maka Timus sepakat agar masalah ini diserahkan kepada Pansus, rumusan Pasal 15 Ayat 3 tersebut adalah sebagai berikut:

Ayat3

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan wajib membantu pembiayaan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1, melalui Anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Selatan selama 3 tahun berturut-turut, terhitung sejak peresmianya.

Keempat penjelasan Pasal 15 Ayat 4, semula dalam penjelasan Pasal15 Ayat 4 adalah cukup jelas, namun Timus menghendaki agar ada penjelasan terhadap Pasal 15 Ayat 4 ini dan Pemerintah diminta untuk menyiapkan rumusan penjelasan tersebut, penjelasan Pasal 15 Ayat 4 rumusan Pemerintah adalah sebagai berikut :

Ayat4

Bantuan yang diberikan Pemerintah melalui APBN tidak mengurangi penerimaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bersumber dari dana perimbangan dana keuangan.

Demikian yang dapat dilaporkan dari Timus kepada Panja, barangkali ada hal yang perlu kita bahas atau kita bahas atau klarifikasi, silakan Pak Minda.

F.PDIP (IR. MINDO SIANIPAR) : Terima kasih Saudara Pimpinan.

Saya hanya minta klarifikasi pengertian dari Pasal 12 Aya 3 saja, kelihatanya kemarin tidak dibahas maaf saya agak sakit kemarin. Dengan terbentuknya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakayat Daerah Provinsi Sumatera Selatan tidak berubah sampai dengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil pemilihan umum berikutnya.

Di penjelasan dijelaskan sudah jelas tetapi ini bisa disimpangkan menjadi jumlahnya tetap terkait dengan jumlah penduduk yang tadinya, tidak berubah jumlahnya sekian puluh begitu, tetapi bagaimana dengan komposisinya, padahal mungkin yang Dimaksud disini adalah jumlah dan komposisi yang ada sekarang itu Sumatera Selatan tidak berubah dengan terbentuknya DPRD Bangka Belitung kan begitu, Nah apakah tidak baik ditambahkan jumlah dan komposisi.

(3)

KETUA RAP AT : T erima kasih.

Jadi di dalam pembahasan kemarin memang cukup lama hal ini karena semula ada Pasal Ayat 45 yang menjelaskan hal itu, akan tetapi tidak kita sepakati mengenai hal perubahan itu pada akhirnya dikembalikan kepada rumusan semula DIMana yang Dimaksud disini adalah jumlahnya saja yang tetap, jadi jumlahnya tetap jadi kita tidak mengatur lebih jauh mengenai komposisi dan sebagainya yang ada di Sumatera Selatan, karena ini adalah undang-undang yang mengatur tentang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan yang kemarin itu karena ada Pasal mengenai adanya pemindahan dari apa namanya Provinsi induk ke Provinsi pemekaran, maka diatur jumlah dan komposisi dan sebagainya pada Ayat berikutnya, tetapi karena hal itu tidak perlu kita atur, kita sepakati tidak usah diatur saja, maka jumlahnya saja katakan tetap gitu pak. Barangkali ada penjelasan dari pihak pemerintah atau dari pak Ronggo.

Silakan Pak Ronggo.

F.TNI/POLRI {RONGGO SOENARSO, SIP): Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera semuanya.

Sebetulnya dengan tidak mengurangi rasa hormat dari Bapak penanya sebenarnya sudah tidak valid untuk ditanyakan disini pak, jadi dalam Tim Perumus kemarin sebetulnya sudah kita bicarakan dan kalau kita kembalikan lagi, sebenarnya ini adalah kembali kepada konsep lama, nah konsep lama ini kan inisiatif dari DPR pak, jadi ini sebetulnya buatan kita, karena ini sudah kembali lagi kepada kita, dulunya mengikuti pemerintah, tapi setelah waktu itu mengikuti pemerintah setelah berkembang di dalam Perumusan kita kembalikan ke konsep kita. Nah konsep kita sebetulnya itu termasuk konsep Bapak juga begitu, jadi jangan lupa bahwa ini adalah inisiatif dari kita. Jadi konsepnya ini yang ini asli dari kita kembalinya jadi tanpa komposisi.

Nah waktu memang beberapa ini sebetulnya brenstorming lagi ya pak ya mengenai penjelasan, sebetulnya yang diinginkan adalah penjelasan itu ada tetapi memang waktu itu berkembang dari kita yang pertama dari kita ingin bukan jumlahnya, tapi jumlahnya hilang, disebutkan keanggotaan, kita sepakat keanggotaan diingatkan oleh pihak pemerintah kalau kita mengatakan keanggotaan seolah-olah itu nanti akan tetap langgeng keanggotaan itu pak tida ada PAW tidak ada ini dan sebagainya.

Dan kemudian ditanya bagaimana mengenai tentang komposisi, waktu itu pemerintah mengatakan kita, sebelumya yang kita inginkan apa, jadi misalnya tadinya jumlah x setelah ada Provinsi Bangka Belitung dibentuk sampai ada pemilihan umum berikutnya ya ini tetap, karena ada beberapa yang kalau diikuti kan harusnya ada yang mewakili dan sebaiknya ada kata-kata dengan sendirinya yang Bapak bisa lihat di konsep pemerintah yang usul pemerintah yang tiga gandul itu pak itu ada yang dengan sendirinya nantinya kan, nah itu kan tidak kita inginkan itu. Sehingga waktu itu mengikuti kembali lagi kepada konsep kita ya inilah bunyinya, sehingga komposisi dan sebagainya tidak disinggung disini. Namun demikian sebenarnya sekarang kita sudah tidak membicarakan itu karena sudah dari Tim Pansus disetujui dan ke Panja masuk Tim Perumus kembali.

Nah saya kembalikan kepada Bapak Ketua yang pertama masalah kesimpulan rapat Perumus ini, kebetulan saya ikut Tim Perumus, ini mohon ada koreksi Tim Perumus ini, kemudian diset kesimpulan rapat yang nomor satu yaitu dua romawi disebut disetujui Pasal14 Ayat sekian, menurut saya itu bukan Pasal 14 tapi ada Pasal 12, nah beserta penjelasanya di drop ini seharusnya ada juga kata-kata bahwa ini harus dijelaskan kepada Panja, mengingat dulu waktu di Pansus sebenarnya aslinya yang jadi 4, 5 ini, kalau tidak salah pansus menyetujui sampai 5 atau sampai Panja, mohon bahwa saya hanya mengingatkan bagaimanapun juga secara fisik memang Ketua Tim Perumus itu ya Bapak, kebetulan Tim Perumus sekarang ini harusnya kan Panja besar pak, nah seharusnya kita bisa mempertanggungjawabkan jalan ceritanya itu kenapa 4, 5 yang disetujui di Panja kenapa di Timus hanya mengatakan disepakati didrop. Seharusnya ini ada pertanggungan jawab kepada Panja, ini kenapa demikian.

Kemudian yang dulunya kenapa dari mulai yang awal itu memakai kita setujui dari pemerintah yang disetujui oleh Panja, kemudian di Tim Perumus kenapa kita kembali lagi ke konsep awal. lni hendaknya karena kita itu sama-sama Tim Perumus saya hanya mengingatkan

(4)

supaya nanti tidak bertanya tanya untuk anggota Panja yang lain. Saya lihat Bapak agak terkecoh dengan karena wajah Tim Perumus ya ini, tetapi sebetulnya kalau orang jawa seperti Bapak baru ini, sebetulnya kalau tadi Bapak menanyakan ini sebetulnya ini lebih kompeten karena mungkin sudah datang tapi kalau sudah masuk ke materi ini saya kira saya agak keberatan karena mungkin nanti yang lain-lain juga akan bertanya demikian. Namun kalau loby mungkin kami bisa menjelaskan.

Nah saya hanya mewaspadai Bapak supaya kita Tim Perumus nantinya tidak orang perorang itu menjelaskan kenapa relainya demikian, saya mohon Tim Perumus mempunyai suatu kajian yang lengkap yang dilaporkan nantinya baik itu secara lisan atau pun dengan tulisan itu ada. Nah disini saya melihat kesimpulan-kesimpulan yang diberikan oleh Sekretaris atau Sekretariat ini di dalam pelaksanaanya ini saya menanyakan apakah ada atau ini hanya kesimpulan pak, tetapi risalah rapat itu sendiri saya hanya menanyakan kalau disitu ada yah sudah syukur, tapi kalau risalahnya ada nah mohon itu yang dipakai pegangan oleh Ketua, nanti di dalam pengungkapan kenapa secara ini bisa menjadi demikian. ltu saja kalau tadi seperti diungkapkan Bapak ya kami mengerti mengerti saja Pak, tetapi saya dalam hal ini sekarang duduk disini ya sebagai Panja pak, kalau saya menganggap sebagai Panja rasa-rasanya kok saya tidak puas melihat jawaban Bapak meskipun saya tahu jawaban itu.

lni saja Pak untuk apa kami sampaikan, kesimpulanya ini tanggal 14 ada pergantian ada koreksi kemudian dikatakan juga tertulis disini kenapa ada dijelaskan di Panja, kemudian risalah rapat kalau memang sudah ada mudah-mudahan ada dan ini nantinya kita pakai pegangan bersama.

T erima kasih. KETUA RAP AT :

Baik terima kasih Pak Ronggo.

Jadi memang dari Sekretariat ini risalahnya sedang dikerjakan Pak, jadi memang nanti untuk berikutnya saya terima kasih sekali itu akan kita jadikan pegangan karena memang cukup lama membahas hal ini pak. Jadi barangkali untuk menyimpulkannya kembali kita harus membuka kembali apa saja argumentasi yang disampaikan baik oleh pemerintah maupun oleh pihak DPR sendiri sebagai yang melahirkan undang-undang usul inisiatif ini. Jadi mungkin nanti akan kita lengkapi dengan itu pak laporannya dengan penjelasanya sekaligus dan tadi juga ada koreksi, saya kira betul ini bahwa Pasal12 memang bukan Pasal14 tapi Pasal12 Ayat 4 dan Ayat 5, itu salah pengetikan pak.

Selain tambahan tadi barangkali ada yang perlu kita sempurnakan dalam laporan ini, sebelum kita beranjak kepada.

F.TNIIPOLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Jadi yang Ayat 4, 5 didrop itu setidak-tidaknya saya sudah menulis secara garis besar, yang pertama ini adalah aspirasi masyarakat di lapangan itu juga harus dicantumkan pak tidak menghendaki ini. Kemudian ini terlalu teknis sehingga sampai berapa, kemudian yang berikutnya yah sudah tercantum di dalam Keputusan Presiden nomor 11 0 dan kita waktu itu mengingat Tim Perumus menyetujui tidak pada suatu etika yang enak kalau suatu undang-undang kok mengacu kepada Keputusan Presiden, karena harusnya kalau Keputusan Presiden itu mengacu ke undang-undang itu pantas, tapi kalau undang-undang-undang-undang ini mengacu Keputusan Presiden ini. Jadi secara garis besar hanya 3 itu pak kalau secara risalah mungkin ada jadi aspirasi masyarakat di lapangan itu memang tidak menginginkan, yang kedua ini terlalu teknis dan sudah tercantum tentang teknis ini dalam Keputusan Presiden nomor 110 itu.

Demikian saja Pak, mudah-mudahan ini bisa menyamakan persepsi kita di dalam menjawab hal-hal yang seperti ini karena ini memakan waktu yang sampai payeng kalau nggak salah.

(5)

KETUA RAPAT :

Baik, jadi intinya ada tiga betul, sudah ada di dalam Kepres dalam teknis itu sudah diatur, kemudian kita juga tidak perlu mengatur terlalu teknis pada aspirasi masyarakat, saya kira memang itu yang kita perdebatkan cukup lama pada waktu itu, terima kasih pak Ronggo.

Dari lbu Ida silakan ibu. F.PKB (ORA. IDA FAUZIAH): Terima kasih Pak.

Saya tidak mempersoalkan materi tetapi saya melihat kesimpulan atau keputusan rapat Pak, disitu ada tiga point 1, 2, 3, saya tidak tahu apakah ini sudah mencukupi dengan point yang ketiga ini atau tidak, kaitanya dengan perubahan konsiderans yang kita pakai yang ada dua dari usulan pemerintah dan usulan dari DPR sendiri, itu saya kira perlu diungkapkan juga, sehingga tampilan sekarang ini adalah merupakan kompromi dari usulan pemerintah dan usulan DPR sendiri. lni kalau menurut saya pribadi Pak itu bagian dari kesimpulan rapat yang harus ditulis, sehingga ada point lagi yang menjelaskan tentang hal tersebut. Kalau kita hanya pakai tiga point yang ketiga hasil rumusan Tim Perumus disetujui dengan rumusan sebagaimana terlampir itu, seolah-olah tidak menjelaskan bahwa terjadi kompromi, bahasa yang digunakan pada konsiderans itu.

Terima kasih Pak. KETUA RAPAT:

Baik terima kasih lbu Ida.

Jadi barangkali kronologisnya perlu diceritakanlah bagaimana itu yah, terima kasih. Di dalam apa penjelasan ya. Jadi memang di dalam kita membahas konsiderand kemarin banyak hal DIMana kita juga sudah mempersandingkan bagaimana rumusan-rumusan yang diusulkan oleh pihak pemerintah dan bagaimana rumusan yang kita rumuskan, kemudian disitu terjadi komprominya begitu ya, ini barangkali perlu diceritakan juga, terima kasih I bu.

Pak Ronggo silakan.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Mungkin pelurusan Pak, yang pertama saya sangat mendukung apa yang disampaikan lbu Ida tadi, kesimpulan ini tidak lengkap, harusnya kesimpulan itu adalah menggambarkan hal-hal apa yang kita capai, memang ini sangat sederhana sekali apakah ini modelnya sekarang disederhanakan, namun yang Dimaksud lbu ida saya kira bukan konsiderans tetapi penjelasan Bab Umum bukan Konsiderans, kalau Konsiderans itu yang didepan. Jadi pembahasan tentang Penjelasan Umum, itu yang memang kita hasilnya, jadi sebenarnya disini ada hasil kesepakatan penjelasan Bab Umum, dengan referensi mungkin dari dewan dan dari pemerintah sehingga hasil itu merupakan suatu rangkuman, kalau bahasa anunya kawinan itu ya, rangkuman gitu pak, jadi penjelasan umum bukan konsiderans.

T erima kasih.

F.PKB (ORA. IDA FAUZIAH): Maksud saya Penjelasan Umum Pak. KETUA RAP AT :

Penjelasan Umum ya.

Masih ada barangkali dari anggota, silakan Pak. F.PPP (DRS. DJABARUDIN A.R.) :

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.

Pada hari ini rapat kita adalah laporan Tim Perumus yang sekaligus melaksanakan tugas sebagai Tim Sinkronisasi, pada waktu sebelumnya yang dilaporkan kepada panitia kerja. Oleh karena itu saya ingin mengingatkan kita bersama bahwa Panja itu menyerahkan tugas itu kepada Tim Perumus selalu berpegang kepada DIM, DIM yang kita bahas itu angka yang tercatat itu 68. Nah barangkali ini juga perlu digambarkan dalam kesimpulan rapat kita. Laporan Timus kepada

(6)

Panja, saya perlu mengingatkan kembali kesimpulan kita belum menggambarkan itu, bagaimana kita olah 68 DIM itu sehingga menjadi satu kesimpulan itu belum tergambar, itu yang pertama.

Lalu yang kedua apabila kita berpegang kepada DIM, maka penyerahan tugas dari Panja kepada Tim Perumus itu yaitu menyerahkan pembahasan penyimpulan DIM berikut penjelasan dari batang tubuh itu juga belum tercover di dalam kesimpulan, yaitu menyerahkan pembahasan penyimpulan DIM berikut penjelasan dari batang tubuh itu juga belum tercover di dalam kesimpulan ini, bagaimana kita menyelesaikan tugas mengambil kesimpulan-kesimpulan tentang penjelasan-penjelasan batang tubuh itu belum tercover dalam satu laporan resmi kita disini kesimpulan rapat dari Tim Perumus.

Berikutnya saya masuk juga kepada tugas kita tadi yang rasanya belum tergambar dalam ketiga rumusan ini, maksud saya belum menggambarkan proses kita untuk membahas DIM itu, apabila Pasal 16 usul pemerintah dalam batang tubuh itu kita drop, maka itu pengertianya bahwa pada Pasai-Pasal berikutnya juga terjadi perubahan itu belum disinggung juga dalam laporan, karena kita sepakat bahwa Pasal 16 usul pemerintah itu kita drop jadi langsung kepada Pasal 16 sebagaimana yang merupakan naskah RUU usul inisiatif ini juga belum digambarkan. Oleh karena itu saudara Ketua barangkali ini perlu kita teliti dulu supaya laporan kesimpulan rapat kita yang lalu itu betul-betul lebih menggambarkan, terkesan bahwa ada kesungguhan kerja Tim Perumus begitu, jadi rasa-rasanya begini nanti Pak Sianipar juga ini kok Tim Perumus kurang serius kerja, ini kayaknya gitu. Jadi itu saudara Ketua.

Terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih.

Jadi kita perlu mengingatkan juga ini sebetulnya yang sekarang ini dari Timus kepada Panja, nah mungkin nanti yang lebih lengkap lagi dari Panja kepada Pansus itu pak, jadi mengenai tadi itu yang kita patokan kepada DIM dan sebagainya itu yang Panjang Iebar mungkin nanti adalah laporan dari Panja kepada Pansus.

F.PKB (ORA. IDA FAUZIAH):

lni kelihatan sederhana Pak karena nggak ada risalah rapatnya, jadi terkesan sependapatnya bahwa kayanya Timus nggak kerja apa-ap kalau kaya gitu nih.

T erima kasih pak. KETUA RAPAT:

Padahal rapat sampai jam sebelas malam sampai jam dua belas hampir jam dua belas, bayangkan laporanya hanya tiga point, kecewa banget gitu ya padahal kita sudah kerja sampai jam hampir jam dua belas.

Baik saya memahami sekali hal itu memang laporannya kita akan buat lebih lengkap lagi ya bu ya tetapi memang juga ada bagian-bagian laporan ini sebetulnya bag ian laporan Panja nanti kepada Pansus.

F.TNIIPOLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Memang ini kompromi Pak, jadi kalau kita melihat karena ternyata Tim Perumus kan ini, jadi kalau sebenarnya kalau tadi memang sebenarnya belum terbaca, bagaimana Tim Perumus lapor ke Panja, jadi seolah-olah ini Tim Perumus ketemu lagi terus membicarakan kesimpulan, makanya tadi itu sebetulnya kesimpulanya saja tidak, ini kan kesimpulan rapat pada satu hari, ini kan kesimpulan rapat hanya khusus hari Selasa, memang kalau sederhana tidak apa-apa, yang sederhanapun masih ndak lengkap padahal yang dilaporkan oleh Tim Perumus kepada Panja itu adalah sejak Tim Perumus itu bekerja, nah kenapa sekarang yang dikasihkan ke kita hanya ini, ini ini kita kembali lagi mundur. Sebetulnya kita agak sedikit malu hati sama pemerintah sebenarnya, karena sebenarnya artinya yang namanya Panja ini sudah setengah Pansus, mungkin tidak usah kecil hati Pak Ketua karena yang Ketua Panja itu itu Bapak sendiri, Ketua Tim Perumus ya Bapak sendiri sehingga terbawa situasinya karena orangnya hanya ini ini juga, sehingga saya tadi menyambung apa yang disampaikan oleh rekan-rekan memang kalau saya ngomong semua kan nggak enak, ternyata kan klop kan ternyata sama dari lbu ida, dari Pak Jabarudin sama dari kita sama.

(7)

Jadi mohon nanti kita ini sudah tidak ada dihadapkan oleh kesimpulan rapat ini sudah nggak ada karena kita sudah sudah bukan Tim Perumus, nah sebenarnya yang kita terima ini adalah kesimpulan rapat Tim Perumus, nah kapan kita mulai karena waktu itu Selasa ini kan hari terakhir, kalau tidak salah kita bekerja cuma 4 hari ya, tiga hari apa empat hari ya Pak ya Perumus itu, seharusnya itulah yang ada dihadapan kita, nah kalau sekarang ini Panja pak bukan Perumus lagi, tapi ya ngga apa-apa sekarang Tim Panja kok masih menyoroti Perumus tapi ya karena orang-orangnya ini ndak apa-apa lah sedikit nya, wong untuk kita-kita juga tapi ya jangan terjadi lagi pak begitu.

Jadi kami mohonkan apa yang disampaikan lbu dan saya tadi, ini belum pemerintah Pak pemerintah belum bicara ini baru kita, jadi nantinya kalau keputusan rapat ini sudah tidak pada bukan ini konsumsinya untuk Panja, tetapi ada lengkap yang dikeluarkan oleh Tim Perumus, jadi apa yang diungkapkan Bapak tadi mulai dari bagaimana awalnya, bagaimana kita bekerja dan alasan hal-hal yang sampai kita beranikan drop itu yang tadi kami ingatkan itu. Terima kasih Pak ini mungkin dari Dewan, dari pemerintah belum, tapi biasanya low profile saja beliau.

Terima kasih Bapak Ketua. KETUA RAPAT:

T erima kasih.

Jadi mohon maaf nih Bapak Kautsal dari pihak pemerintah ini memang kita karena orangnya ini-ini juga jadi agak sedikit terbawa situasinya begitu.

F.TNIIPOLRI (RONGGO SOENARSO, SIP): Dianggap tahu sam a tahu.

KETUA RAPAT:

Ya dianggap TST gitu tahu sama tahu, jadi saya kira ini nanti kita luruskan, kita lengkapi lagi laporan, jadi ada laporan Timus kepada Panjanya kemudian nanti laporan lengkapnya itu Panja kita siapkan cuma pertanyaanya apakah kita akan ada kan lagi laporan Timus kepada Panja atau ini kita anggap sudah disempurnakan, kemudian nanti langsung dari Panja saja kepada Pansus begitu,nanti ini kita sempurnakan.

PEMERINTAH :

Saya yang dua belas waktu Pansus bagaimana Pak, ini agak sedikit mekanisme rapat ini saya yang saya tulis waktu Pansus itu 12 sudah itu sudah sampai 5, 6. Jadi mohon.

KETUA RAPAT :

Jadi begini Pak waktu pansus 12 itu catatanya diserahkan kepada Panja gitu jadi diminta kepada kita yang mutuskan. Kemudian memang di rapat Panja itu kita setujui kemudian di Timus baru kita drop begitu, itu pak itu yang yang terjadi saya masih ingat betul bahwa itu termasuk yang diketok dalam Pansus.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Di Pansus diserahkan ke Panja, di Panja waktu itu diserahkan ke Tim Perumus begitu Pak, Tim Perumus yang.

KETUA RAP AT :

Baru Tim Perumus yang me.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Nah makanya kalau Tim Perumus melaporkan ke Panja ini harus agak jelas uraianya itu, kronologisnya.

KETUA RAPAT :

Ya betul, jadi ini hasil rumusan Timus. Baik saya mohon pemerintah untuk memberikan tanggapanya Pak, silakan.

(8)

PEMERINTAH : Terima kasih.

Bissmilah hirrahman nirrohim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Selamat sore, salam sejahtera buat kita semua.

Pemerintah saya pikir pada prinsipnya sependapat untuk dilengkapi, jadi ada hal-hal yang misalnya saja untuk penjelasan Pasal 13 kalau tidak salah, itu disepakati misalnya ada kalimat "dilantik" itu juga itu hasil dari pada Timus kemarin. Lalu juga sebagai memori maksudnya ada usulan pemerintah misalnya menghapuskan Ayat 3 yang untuk dilaporkan kepada pansus ini mungkin juga menjadi catatan di dalam pembicaraan-pembicaraan di dalam Timus gitu, untuk melengkapi saja rangkaian-rangkaian yang perlu kita laporkan, akhirnya prinsipnya kita setujui.

KETUA RAPAT :

Maaf Pak Ayat 3 Pasal berapa. PEMERINT AH :

Pasal 15 Pak. ltu juga point juga menjadi penting untuk dilaporkan. KETUA RAPAT:

Ya baik.

PEMERINTAH :

Sementara itu Pak dan mungkin dan nanti pada preview terakhir kami ingin beberapa pemikiran semacam pandangan.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Baik, jadi ini menjadi catatan kita tolong perhatikan itu penjelasan tentang Pasal15 Ayat 3 yang dihapus usul pemerintah. Kemudian juga tadi ada beberapa kata yang memang kata-kata kunci sebetulnya yang kita sepakati bersama "pelantikan" kalau tidak salah di bukan Pasal 13, oh penjelasannya ya, Pasal 13 penjelasan, jadi Penjabat gubernur Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan tugas sampai dengan dilantiknya gubernur wakil gubernur.

Baik barangkali tanggapan dari pihak pemerintah, saya kembalikan lagi kepada anggota dewan yang terhormat apakah ini kita sempurnakan terus nanti kita adakan lagi rapat atau kita langsung saja kepada rapat laporan Panja kepada Pansus pada tanggal atau nanti tanggalnya kita bicarakanlah berikutnya, tetapi mungkin mekanismenya ini ya barangkali, tetapi sebelum itu dari segi materi ini apa masih ada tambahan, kalau tidak ada kita, tidak ada, barang kali dari segitiga mekanismenya, mekanisme pelaporan ini apakah Timus perlu menyempurnakan ini kemudian membuat satu rapat lagi dengan Panja atau kita langsung saja nanti dianggap Panja sudah menerima laporan Timus ini dengan catatan-catatan tadi. Kemudian Panja akan melaporkan kepada Pansus nanti yang waktunya akan kita tentukan. lni barang kali pertayaan pak, saya mohon tanggapan dari Bapak-Bapak.

Silakan.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP): Terima kasih Bapak Ketua.

Untuk materi kalau saya lihat tidak ada hanya waktu itu yang belum disinggung tadi adalah bahwa Timus waktu itu menginginkan ada penjelasan Pasal 15 untuk Ayat 4, kemudian waktu itu karena kita sudah cukup malam sampai jam 23.30, kita minta dari pemerintah suatu rumusan, teryata masih belum bisa karena pemerintah harus berkordinasi dengan Departemen Keuangan dan waktu itu kita sepakat bahwa apapun yang dihasilkan oleh pemerintah dalam hal ini penjelasan Pasal 15 Ayat 4 itu kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan kita menyetujuinya.

Kami dari Fraksi TNI melihat bahwa Pasal 15 Ayat 4 itu sudah memberikan sedikit penjelasan, sudah memberikan penjelasan, jadi kami sudah membaca dan sudah mengerti yang dulunya kami pertanyakan sendiri apa artinya biaya bantuan pembiayaan yang waktu itu bermacam-macam penafsiran jawabannya, disini sebetulnya juga tidak menjawab itu hanya

(9)

langsung penjelasan bantuan yang diberikan pemerintah malalui APBN tidak menguragi penerimaan Provin·si Kepulauan Bangka Belitung yang bersumber dari dana perimbangan keuangan, meskipun waktu itu kita inginkan yang dimaksud dengan bantuan pembiayaan adalah, tetapi dengan jawaban seperti ini saya melihat sudah menjawab pertayaan itu, meskipun secara harfiah tidak menggunakan kata-kata yang dimaksud dengan bantuan pembiayaan adalah ini, tapi bantuan yang diberikan inilah yang kita maksud memang untuk penjelasan, jadi dari kami menerima ini Pako

Terima kasiho KETUA RAP AT :

Baik, jadi ini memang waktu itu ini kan agak kita gantung ini, jadi pertanyaannya barang kali pihak pemerintah dengan rumusan seperti ini apakah sudah bisa menjelaskan begitu, menurut kita menurut anggota dewan bahwa ini sudah cukup menjelaskan, menurut Bapak-Bapak sekalian saya kira memang intinya memang begitu Pak Oarwis yang menanyakan hal ini, mohon penjelasan lebih jauh supaya jangan tercampur aduk antara dana perimbangan keuangan dengan bantuan khusus untuk pembentukan Provinsi ini melalui APBN, saya kira begitu jiwanya ituo Nah kalau rumusan ini kita sepakati barangkali ini akan kita bawa ke Pansus, saya kira demikian Pak intinyao

PEMERINT AH :

Saya perlu tambahan keterangan Pak karena yang rumit pada waktu itu kita bicarakan sehingga brain strorming kita memakan agak beberapa menit pada waktu itu, karena yang dipermasalahkan pad a waktu itu apabila ada OAK dan OAU itu pad a normalnya, ini karen a apabila waktunya nanti setelah peresmian Provinsi berarti ini starnya kan dari nol, karena star dari nol ini kalau memang lazimnya APBN disusun dengan ada OAK OAU itu normalnya, karena ini dalam posisi nol berarti ada sesuatu yang tidak normal, yang tidak normal inilah artinya ada tambahan biaya yang di luar OAU OAK yang lazimnya terjadi itu, itu yang kita harapkan pada waktu itu, nah ini apakah sudah mengakomodir itu atau belum penjelasan ini, ini yang kita harapkano

T erima kasih 0 KETUA RAP AT :

Menurut Pak Ronggo tadi ini sudah menjelaskano F .TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP) :

Menurut saya Pak karena sebenarnya kan ini bantuan pemerintah, jadi untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan pemerintah memberikan bantuan pembiayaan sebagai akibat pembentukan Provinsi Bangka Belitung selama dua tahun berturut-turut terhitung sejak peresmianyao Waktu itu kita mengambil sepenggal yaitu bantuan pembiayaan ini maksudnya apa kan waktu itu demikian, nah berkembanglah bahwa jangan sampai nanti mengurangi adanya OAU dan sebagainya, tapi waktu setelah disini yang langsung bantuan diberikan pemerintah melalui APBN tidak mengurangi penerimaan Provinsi Kepulauan, nah itu sudah apa yang menjadi jatah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bersumber dari dana perimbangan keuangan dari APBN yang termasuk istilahnya OAU dan sebagainya ini sudah tidak mengurangi, jadi bantuan itu tidak mengurangi itu berarti ada bantuan memang jadi yang jatahnya tetap ada bantuannya juga itu diberikano Nah kata-kata kalau misalkan kata-kata kita sulit sekali tapi kata-kata ini menurut saya sudah suatu hal yang saya saja mung kin tidak bisa bikin begini loh pak, menu rut saya bag us sekali.

T erima kasih 0 KETUA RAPAT:

Ada tambahan dari Pak Samuel, silakano F.REFORMASI (IR. SAMUEL KOTO): Terima kasiho

Saya ingin konfirmasi saja dengan pemerintah apakah ada pas lain di APBN itu selain dari OAK dan OAU itu ada pas untuk memasukan jenis bantuan yang semacam itu atau tidak

(10)

persoalanya kan disitu, kalau seandainya ada itu di mata anggaran berapa itu. Kalau tidak ada ini tidak berbunyi ini Pasal ini tidak ada gunanya karena tidak ada posting di APBN untuk ini, APBN kan postingnya cuma OAK OAU hanya dua, kalau seandainya melalui ini, saya pikir kalau ada pas yang lain di mata anggaran APBN, saya ingin konfirmasi itu saja supaya ini bisa direalisasikan kalau tidak, tidak ada postingnya gitu loh. Terima kasih.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP): Maaf Pak Ketua.

Mungkin yang dimaksud Bapak Wakl Ketua, kalau kita mengatakan bahwa Pasal ini tidak berbunyi itu saya keberatan, Bapak sudah masuk ke materi lagi, jadi saya mundur lagi. Sebenarnya Pasal ini demikian saja Pak, penjelasanya pada waktu itu cukup jelas, nah pada waktu kita berbicara berbicara saya sebagai Anggota Tim Perumus waktu itu yang dikatakan cukup jelas itu untuk saya jelas, nah kita saja yang beberapa orang tidak jelas apa lagi nanti rakyat, waktu itu demikian mekanismenya tetapi Pasal ini kita tidak singgung singgung, jadi Pasal ini kita tidak singgung lagi, penjelasan sehingga keputusan Tim Perumus waktu itu minta kepada pemerintah kalau begitu Pasal15 Ayat 4 ini perlu ada penjelasan.

Nah bunyinya waktu itu banyak sek~li apa yang diungkapkan Bapak Ketua itu juga banyak sekali, nah jawaban dari pemerintah adalah susah diterangkan karena ini menyangkut jawaban-jawaban dari departemen lain yaitu Oepartemen Keuangan sehingga waktu tenggang waktu hari Selasa tanggal sepuluh sampai sekarang ini kita berikan kepada pemerintah untuk membuat suatu penjelasan, nah penjelasan bunyinya seperti ini-pak, nah nanti kalau Bapak Ketua masuk lagi dalam Pasal saya keberatan, nah kita sudah tidak valid lagi berbicara masalah Pasal disini, tetapi kalau Bapak setelah selesai ini ada kata tanpa merubah ini dan sebagainya Bapak ingin keterangan dari pemerintah silakan saja.

T erima kasih Pak Ketua

F .REFORMASI (JR. SAMUEL KOTO) :

Ya sebentar, saya kira tadi saya keliru bukan Pasalnya penjelasanya yang saya maksud bukan Pasal, cuma kepada penjelasan nya, kalau Pasal kita faham artinya ketika dicarikan diberikan penjelasan orang akan menuju kepada posting di anggaran gitu loh, jadi ini persoalanya kalau seandainya ini merupakan segala sesuatu yang sifatnya ketika dia dijelaskan kemudian ada keinginan untuk merealisasikan Pasal itu orang mencari postingnya, tidak ada postingnya karena OAK OAU itu persoalanya, kemudian akhirnya untuk menyenang-nyenangkan perasaan begitu lah kira kira kesanya, saya kira begitu saja.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Jadi pak Ketua kalau masalah ini saya dukung karena memang penjelasan ini waktu itu salah satu Tim Perumus kita berpendapat perlu supaya ini tidak hanya dipakai bahasa jawanya abang-abang lampe, cuma tulisan saja kenyataan dilapangan tidak berlaku jadi kalau Bapak menanyakan ini saya dukung kan, itu memang penjelasan ini pak supaya tidak terjadi seperti itu.

T erima kasih. KETUA RAPAT:

T adi pertanyaanya memang belum terjawab, ini sebetulnya bukan in gin merubah Pasalnya tetapi ingin penjelasan lebih jauh ini Pak Samuel Koto, saya masih ingat betul pada waktu itu pemerintah menjelaskan bahwa memang bisa saja bantuan khusus untuk pembentukan Provinsi ini nanti masuknya itu ke OAK nya Pak jadi dia tidak dipostingkan disitu, cuma yang kita inginkan kalau proporsionalnya OAK itu X misalkan khusus untuk ini itu yang tidak mengurangi X itu, sedangkan postingnya memang OAK khusus seperti itu, itu penjelasan Pak.

Silakan Pak. PEMERINT AH : Baik Pak pimpinan.

Saya ingin mengenai Pasal 4 ini, jadi Ayat 4 Pasal 15, jadi ini kalimat memang menurut kami cukup memadai, ini merupakan dana khusus akibat pembentukan daerah ini tidak mengurangi hak-hak daerah yang disalurkan lewat dana perimbangan keuangan, khususnya

(11)

alokasi DAU dan OAK, khusus untuk ini dari dana khusus ini penyaluranya tetap akan melalui apa yang Bapak-Bapak kemukakan tadi melalui OAK.

T erima kasih.

F. REFORMASI (IR. SAMUEL KOTO):

Faham itu, maksud saya kalau ada bahasa yang lebih enak dengan memperbesar alokasi OAK gitu loh sebagai penambahan, jadi menurut orang Bangka Belitung walaupun dia satu point saja disitu dia tahunya ini OAK nggak ada tambahan yang lain padahal kita sudah memasukan penambahan itu di dalam OAK, sebenarnya menambahkan di dalam alokasi angggaran khusus, jadi penambahanya kalau sesaat setelah dua tahun dipotong kan pemerintah cum a dua tahun tiga tahun, persoalannya menjadi masalah loh kok dipotong padahal disitu tergantung komponen penambahan akibat pembentukan Provinsi, nah kata-kata nya menurut saya sedikit dirubah tapi apakah kita bisa membicarakan perubahan disini saya juga belum tahu karena Timus itu, sebetulnya dengan menambahkan memperbesar anggaran, menambahkan anggaran pada alokasi khusus itu jelas, jadi kalau pada suatu saat ini sudah habis masa waktunya yang kita tempelkan disitu kita kurangi lagi dan dia telah bertanya lagi itu.

KETUA RAPAT:

Jadi memang bahasanya memang tidak menambahkan pak tapi tidak mengurangi alokasi yang ada itu, jadi bantuan itu diberikan tanpa mengurangi ini gitu jadi bahasanya seperti itu Pak.

F.REFORMASI (A. RISAF ISKANDAR):

Usul Pak, saya kira yang disampaikan Bapak samuel tadi saya percaya karena Pak Samuel adalah juga salah seorang di Panitia Anggaran, sehingga perjuangan semacam itu sudah wajar saja, oleh sebab itu prinsipnya bagaimana kemudian Kepulauan Bangka Belitung itu akan memperoleh kalau memang tadinya dua syukur bisa dapat tiga, yang tadinya empat bisa dapat lima kan kira-kira begitu perjuangan kita itu, nah sekarang kalau tadi Pak Samuel agak khawatir merubah kata-kata atau kalimat tadi, saya kira saat ini masih bisa dirubah itu selama untuk memperjelas apa yang sudah ada dalam penjelasan Pasal 15 tersebut. Jadi saya setuju kalau kemudian ada satu penjelasan yang lebih mengarah lagi yang sifatnya tidak akan mengurangi tetapi menambah oke.

Terima kasih.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP): Pak Ketua.

KETUA RAPAT: Silakan Pak.

F.TNIIPOLRI (RONGGO SOENARSO, SIP}:

Kalau saya sependapat lain, jadi ini sudah tidak bisa lagi karena ini adalah sebuah keputusan Tim Perumus, jadi sudah tidak ada lagi kita berbicara lagi masalah materi. Mekanismenya saat itu tidak keperdayaan Tim Perumus dalam hal ini kita bersama, karena sudah malam dan sebagainya dan kesepakatan itu adalah kita percayakan sepenuhnya kepada pemerintah dan pemerintah waktu itu berjanji kepada kita memakai waktu setelah hari Selasa 1 0 sampai saat ini berkordinasi dengan Departemen Keuangan, kita menghormati itu.

Hasil Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah ini dengan Departemen Keuangan berwujud adalah kata-kata ini. Dan kita waktu itu sudah sepakat Tim Perumus itu menyerahkan kepada pemerintah apa adanya ini dan saya itu tadi setelah melihat, saya menyatakan secara harfiah atau secara lisan bahwa saya sependapat dengan ini perkara dari anggota fraksi lain yang Tim Perumus tidak mengemukakan ini berarti dia setuju, tetapi kalau misalkan ada dari fraksi lain mengatakan ini bisa dirubah lagi saya tidak sependapat.

Terima kasih.

F.REFORMASI (A. RISAF ISKANDAR): Saya tambahkan Pak.

(12)

KETUA RAPAT : Silakan Pak.

F.REFORMASI (A. RISAF ISKANDAR) :

Tan keno wolak-walik istilahnya orang jawa tidak boleh bolak-balik, jadi begini ini tadikan belum kita sampaikan pada pemerintah, saya juga sangat menghargai apa yang sudah kita berikan kepada pemerintah dan kemudian juga pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merumuskan ke dalam penjelasan ini, saya kira tadi usulan Pak Samuel tadi semacam usulan, kalau kemudian disini oleh pemerintah khususnya masih bisa diterima itu saya kira tidaklah menjadi satu kendala, tetapi saya sang at sportif terhadap apa yang telah sampaikan Pak Ronggo tadi kalau itu kemudian kita akui oleh teman-teman saya dan teman-teman lain Tim Perumus ketidakberdayaan, nah ini istilahnya ketidakberdayaan tadi saya salut karena itulah waktu itu kalau sekarang agak pintar lagi gitu, oke terima kasih jadi kalau memang itu dengan kata-kata ketidakberdayaan saya taat kepada kesimpulan itu.

Terima kasih.

F.PDIP (IR. MINDO SIANIPAR) : Pak Ketua, saya bisa Pak. KETUA RAPAT:

Silakan Pak.

F.PDIP (IR. MINDO SIANIPAR) :

Saya kira tidak ada yang kaku, jadi mungkin karena begitu lelahnya sehingga tidak berdaya, setelah istirahat fresh jadi bukan berarti apa-apa yang diserahkan kepada pemerintah itu dengan sendirinya serta merta, persoalannya adalah apakah ada perubahan substansi dari Pak Samuel, kalau Pak Samuel hanya mengganti merubah kata-katanya dari tidak mengurangi menjadi menambah, saya kira substansinya tidak berubah Pak, apa yang disampaikan oleh pemerintah juga substansinya sama dengan apa yang Bapak katakan. Jadi saya tidak bergerak dari karena sudah diserahkan tidak, dari substansinya, terus substansinya memang tidak berubah tidak ada yang berubah ya oke, saya bisa memahami tidak mengurangi itu sama dengan menambahkan, saya kira begitu.

Terima kasih.

F.PPP (DRS. DJABARUDIN A.R.) :

Sebentar Ketua, saya tambahkan sedikit, jadi saya tidak kepada substansinya tetapi rohani yang berkembang pada, jadi Pak Kautsal begini pad a waktu itu berkembang beginilah jadi kekhawatiran yang dibayangkan oleh Pak Samuel itu betul-betul terjadi pada waktu forum itu dan Pak Progo juga mengakui begitu. Oleh karena itu sampai kepada ada satu komitmen yang dibangun oleh oleh Tim dari pemerintah yang waktu itu yang dipimpin oleh Pak Progo sehingga pada waktu nanti ini Keputusan Rapat Pansus hal-hal yang kita ragukan seperti ini beliau juga mengharapkan supaya dikemukakan kembali, betapa jaminan yang disampaikan oleh Pak Progo pada waktu itu beliau akan berusaha sekuat tenaga begitu untuk mengajak juga Ketua Bapenas dan Dirjen Anggaran supaya ini diketahui dengan lebih cinci dan dengan lebih teliti lagi apa yang dimaksudkan oleh pembahasan kita di Dewan ini.

Nah oleh karena itu memang intinya waktu itu karena ini adalah pemekaran daerah, tentu tidak sama dengan anggaran-anggaran sebagaimana dengan Provinsi yang sudah berjalan begitu. Nah hal-hal yang seperti inilah yang kita takutkan nanti tidak terekam pada waktu perencanaan waktu menyusun RAPBN yang ke depan itu terutama tentunya dalam hal ini ya sepanjang ini masih bisa dikejar mungkin bisa diplot memotong kompas pada waktu rapat anggaran barang kali di DPR nanti kalau ini tidak tercover di Bapenas maupun di Departemen Keuangan. Karena disini ada tiga komponen yang berat, disebutkan disitu dana penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan. Saya kira yang berat itu untuk tahap awal ini adalah dana pelaksanaan pemerintah dan pembangunan itu, itu yang berat. Nah paling tidak kedua hal ini yang menjadi superioritas begitu, disamping prioritas-prioritas karena ini adalah Provinsi yang baru lahir begitu.

(13)

Oleh karena itu ini dirubah atau tidak dirubah saya tidak komen begitu nanti Pak Ronggo menyerang sesama bis kota, tetapi itulah rohani yang berkembang pada waktu itu, jadi jiwa yang berkembang pada waktu itu ada kekhawatiran-kekhawatiran persis sama apa yang dibayangkan oleh Pak Samuel tadi. Oleh karena kalau ini sampai tidak berubah baik di Panja maupun sampai ke Pansus nanti, tapi paling tidak bahwa ini menjadi catatan penting, baik oleh pemerintah maupun oleh DPR pad a waktu membahas anggaran nanti.

Saya kira demikian Ketua. KETUA RAP AT :

Terima kasih Pak Jabarudin, barang kali saya kembalikan Pada Pak Samuel. F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Sedikit Pak dari saya tambahan. KETUA RAPAT :

Silakan Pak Ronggo.

F.TNI/POLRJ (RONGGO SOENARSO, SIP):

Bukannya saya itu kaku tidak, tapi mari kita kembali kepada mekanisme, mekanisme adalah dulu dari Pansus dibahas Pansus mana yang didop Pansus mana yang Panja kemudian masuk Panja. Di Panja mana yang Panja mana yang Timus, iya kan.

KETUA RAP AT : Ya.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Didalam Panja atau Perumus kita punya kaidah kita punya tuntunan-tuntunan, apa yang dibicarakan Pansus apa yang dibicarakan Panja, apa yang dibicarakan Tim Perumus itu ada aturannya Pak, jangan kita keluar dari aturan itu. Nah Tim Perumus kemarin tadi pagi sebelum saya atau sebelum Pak Djabarudin sudah mengigatkan kepada kita sekalian, bahwa Tim Perumus sebenarnya waktu itu sebenarnya hanya merumuskannya saja, setelah selesai serahkan kepada Tim Sinkronisasi, tetapi kemarin itu dengan kondisi yang demikian waktunya yang relatif pendek dan sebagainya, kemudian kemarin diputuskan Tim Perumus sekalian jadi Tim sinkronisasi. Sehingga kemarin itu betul-betul kita harusnya tidak membicarakan lagi yang apa yang diserahkan oleh Panja seharusnya tidak, tetapi kita kok kupas satu demi satu lagi karena kita sebagai Tim Sinkronisasi kiya putuskan ini.

Nah sekarang ini sebenarnya pada waktu itu diputuskan sudah demikian, nah sebenarnya apa yang saya ungkapkan ini tadikan saya sudah bilang ini sudah mundur ini, ini harus kita bicarakan disini harus Tim Perumus tadi saya katakan tadi yaitu kita mengkaji kembali hasilnya dan ini sudah bisa kita kaji Pak. Nah pada waktu itu aturan kita dari masing-masing fraksi itu sudah tertentu orangnya ini, ini, ini, ini, nah kalau pada waktu itu beberapa personil tidak datang kemudian yang lain datang itu artinya sudah diputuskan saat itu, jadi tidak ada sekarang kemudian ada personil lain lagi datang kesini kemudian kembali lagi pikiran kebelakang, ini yang saya maksud tadi keberatan saya, bukan saya kaku, kakunya ya harus kaku itu ini mekanisme ya kala mekanismenya di langgar ini setengah mati kerjanya ini kembali lagi. Kalau memang demikian saya juga bisa mempermasalahkan yang lain tidak hanya ini.

Kemudian yang digaris bawahi lagi Pak, sebenarnya masalah ini inikan penjelasan ini tidak dimasalahkan di Pansus, tidak dimasalahkan di Panja, tidak dipermasalahkan di Tim Perumus tapi dipermasalahkan di Sinkronisasi pada waktu itu kita masukkan dan satu disini langsung terbuka bagaimana batang tubuh, penjelasan, waktu itu kita hanya bicara batang tubuh saja, kita janji waktu itu ini masih saya kupas lagi ini Pak Samuel supaya waktu itu batang tubuh selesai kemudian penjelasan, penjelasanpun kita mulai dari Pasal per Pasal kita tidak membicarakan mengenai umum, umum nanti paling akhir, nah ini yang tadi, sehingga Pasal per Pasal setelah kita masuk di Pasal 15 Ayat 4 penjelasan ini baru Tim sinkronisasi, kok kayaknya kita butuh suatu penjelasan tertulis di Pasal 15 Ayat 4 ini yang asalnya adalah cukup jelas, apa yang di ungkapkan Pak Samuel itu rame nanti begini, ada DHU ada dimana.

(14)

Nah rangkuman saat itu Pak sudah ada, ada yang disertakan kata-kata seperti tadi itu tetapi kok Panjang sekali, nah waktu itu karena kita ini berbicara dengan mitra kerja yaitu Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah mengatakan bahwa ini sudah bukan bidang kami, tapi Bidang Keuangan. Nah waktu itu baiklah kalau gitu mohon penjelasan juga seperti ini. Nah sebenarnya tadi itu suatu ungkapan kembali. Nah sebenarnya sudah kita bicarakan ini, tetapi kalau misalkan Bapak diberi kesempatan saya memberi longgar kesempatan forum ini masih dipakai itu adalah suatu kelonggaran. Mohon ini dipakai Pak ini kelonggaran, sebenarnya kita sudah tidak valid lagi berbicara seperti ini.

Terima kasih Pak.

F.REFORMASI (IR. SAMUEL KOTO :

Saya kira saya faham semuanya yang disampaikan Pak Ronggo itu, cuma saya pikir ini bukan persoalan fraksi ya, ini persoalan kita-kita disini lah, maaf ya Pak Ronggo. Seluruh hal ini saya faham ada dilematisnya memang, memang dibuat lebih transparan lebih tegas ada komitmen, nah ini yang diragukan pemerintah, cuma ingin saya pastikan saja itu, tapi saya cuma ingin mengigatkan bahwa pebentukan Provinsi baru konsekwensinya pasti kepada anggaran. Kalau seandainya anggaran tidak bisa teralokasikan secara sesuai dengan wajar yang diperlukan itu akan melahirkan kesulitan-kesulitan di daerah baru. Nah untuk memikul itu ini memang harus ada komitmen, bukan hanya komitmen secara moral dalam pengertian itu, tapi memang harus ada keberanian pemerintah secara nasional untuk membuat alokasi secara tegas soal beban pembiayaan semacam ini, karena kita sedang pembelajaran otonomi dan tidak mungkin karena anggaran itu kita gagal untuk membuat sebuah daerah otonomi itu saja yang ingin jelaskan

T erima kasih. KETUA RAPAT:

T erima kasih Pak Samuel.

Jadi saya kira semuanya menjadi jelas, bahwa sebetulnya yang dinginkan itu komitmennya supaya lebih jelas diperjelas lagi kan begitu, sebetulnya penjelasannya sudah cukup jelas. Baik jadi dibantu cukup jelas memang, itupun kurang jelas, dibantu cukup jelas karena pada waktu itu waktu kita minta penjelasan kebetulan saya Pansus Banten, Pak Menteri mengatakan sudah cukup jelas, wong saya bawa orang anggarannya dia bilang begitu, jadi tidak perlu lagi diperjelas. Kita karena memang kita tidak bawa orang anggaran ya kita tulis, kita tulis disini kan begitu, saya kira begitu Pak.

Baik jadi tidak ada ini Pak Kautsar jadi saya kira kita tetap dengan rumusan ini. Baik pertanyaan tadi belum terjawab saya kira Pak ini dengan segala penyempurnaan tadi nah kita kan punya agenda untuk melaporkan kepada Pansus, apakah langsung saja nanti Panja merumuskan lagi atau Panja perlu lagi ketemu sekali lagi untuk mematangkan rumusan yang akan dilaporkan kepada Pansus, karena berita terakhir mengatakan tanggal 17 besok yang seharusnya kita lapor kepada Pansus itu tidak bisa dilaksanakan karena Menteri sedang berada di luar negeri di Jepang kalau tidak salah, beliau baru kembali pada hari Jum'at yang akan datang tanggal 20, berarti lapora kita kepada Pansus besok itu tidak jadi, kan begitu Pak. Nah makanya pertanyaan kami tadi apakah kita perlu sekali lagi ketemu Panja atau kita sudah dengan masukan-masukan seperti tadi sudah saja kita agendakan.

Tadi saya sudah diskusi juga dengan Ketua Pansus dan juga dari yang mewakili dari Departemen Dalam Negeri penghubung bahwa kemungkinan tanggal 23 kita mengadakan Rapat Pansus, jadi laporan Panja kepada Pansus sekaligus dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, mung kin nanti setelah laporan ada beberapa hal yang perlu diputuskan lagi bersama begitu, antara lain misalnya Pasal tadi yang minta didrop itu, Pasal 15 Ayat 3, nah ini barang kali kita perlu kesepakatan lagi antara Pansus dengan Menteri Dalam Negeri, ini yang barangkali perlu kita sepakati bersama saat ini, bagaimana apakah kita perlu rapat satu kali lagi atau kita sudah sekaligus saja nanti tanggal 23 kita rapat laporkan, inilah, ini yang sudah kita putus, ini yang belum diputus, kira-kira begitu, kronologisnya begini-begini sehingga lahirnya keputusan itu. Saya kira itu yang saya lemparkan.

(15)

F.PKB (ORA. IDA FAUZIAH):

Saya kira Pak kita tidak perlu rapat Panja lagi, karena sebenarnya kalau risalah rapatnya itu ada, maka sebenarnya kronologis dari pembicaraan di Tim Perumus ataupun di Panja itu bisa dibaca Pak, sekarang ini kenapa seperti ini karena risalah rapatnya juga enggak ada, kemudian hal-hal yang dibicarakan dan menjadi keputusan itu juga masih belum lengkap dilaporannya itu tadi, kita Panja lagi juga buat apa Pak, yang penting itu justru di risalah rapatnya itu.

Terima kasih Pak. KETUA RAPAT:

Baik terima kasih lbu Ida.

Baik saya kira yang Bapak-Bapak yang lain, silakan Pak Ronggo. F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Betul Pak, jadi dengan pengalaman seperti ini apa yang dilaporkan kepada Pansus adalah benar apa-apa kita catat yang sudah dibuatkan kepada Panja, hanya saya mohonkan di dalam laporan itu cukup kronologisnya perkata meskipun tidak terlalu njelimet, nanti Bapak bisa katakan laporan lengkap pelaksanaannya ada dalam risalah, tetapi apa yang diberikan di Panja kan kemarin minta adanya Pansus ketok dan Panja sudah itu saja yang dilaporkan bagaimana dinamikanya, kemudian yang paling itu adalah merupakan suatu keputusan kita, sehingga Pansus seolah-oleh hanya menerima.

Jadi nanti Pansus hanya 1 yang dikembalikan yaitu mengenai Dim nomor 57 itu saja, jadi karena ini masuk berita dan saya waktu menyarankan kepada Bapak pada waktu kita laporkan, nah sebenarnya sekarangkan waktu itu kan saya minta waktu Tim Perumus melaporkan ke Panja surat dari Pemerintah itukan saya minta dilampirkan, sebenarnya itu kan mekanismenya sehingga orang yang duduk disini ini mengetahui benar bahwa Dim 57 ini yang dulu sudah diketok oleh Pansus kenapa kita kembalikan ternyata pada waktu masuk di Tim Perumus ada surat dari pemerintah yang mengatakan minta ini dicabut, kan begitu Pak.

Seharusnya waktu itu saya sudah minta pada waktu Tim Perumus melapor ke Panja jangan lupa fotocopi suratnya dilampirkan, sekarangkan kan kelihatan tidak ada. Yah nanti jangan itu lupa itu Pak, nanti di dalam Panja kita hanya menyampaikan apa yang kita kerjakan di Panja dan Tim Perumus dan itu seolah-olah suatu keputusan, karena Pansus sudah menyerahkan sepenuhnya kepada kita, nah hal-hal tidak bisa diputuskan oleh Panja adalah 57 ini dengan segala alasannya yang tadi lampirkan surat dari pemerintah itu Pak, nah sudah jadi tugas kita Panja selesai kita langsung lemparkan kepada Pansus. Pansus langsung dipimpin Ketua Pansus berhadapan dengan Pemerintah kita bicarakan ini, kalau menurut saya nantinya mestinya pemerintah diminta lagi mengulangi alasannya begitu, dan kita enggak punya beban lagi sebagai Panja.

Demikian terima kasih. KETUA RAPAT: T erima kasih.

Barangkali bisa saya tambahkan untuk teknisnya nanti laporan Panja ini nanti kita akan buat konsepnya mungkin kita serahkan ke Bapak-bapak sekalian semua untuk dikoreksi barangkali ada masukan-masukan, mungkin Pak Ronggo kami mohon barangkali kurang lengkap apa yang dicatat oleh sekretariat dan sebagainya mengenai risalah dan juga apa yang kita masukan dalam laporan Panja ini, mohon kepada Bapak-bapak dan juga mewakili Ketua nanti melihat kembalilah sebelum kita apa namanya laporkan kepada Pansus secara umum barangkali

2-3 hari sebelum itu kala berkenan Pak, terima kasih.

Kalau begitu Pak jadi kita tidak perlu rapat lagi ini konsep kita siapkan nanti kita bagikan fotocopinya kalau ada tambahan-tambahan mohon dicorat-coret di dalam fotocopi itu saja. Saya kira begitu Pak.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Jadi saya menekankan saja Pak untuk tidak perlu ada Panja lagi. Sya rasa anggap sudah cukup, bahkan kalau saya setujui itu tanggal 23 untuk Pansus tapi bagaimana dimajukan saja tanggal 20 sekalipun itu harinya fraksi nanti minta klarifikasi waktu saya kira agar supaya sore hari

(16)

atau malam hari silakan, agar supaya andaikan ada yang berkepanjangan pada tanggal 20 masih bisa dibahas diselesaikan sebelum tanggal 23, karena tadi saya didatangi oleh beberapa orang dari Bangka Belitung, mereka membawa simpur lelaki saya takut itu, supaya betul-betul tanggal 24 itu mereka sudah bisa bawa apa ini supporter ini sudah pesan kapal angkatan laut dan sebagainya. Pak Eko ini sudah siap-siap jadi tolong ini saya setuju sekali manakala tanggal 23 itu dimulai tanggal 20-nya. Jadi hari Jum'at tanggal 20 itu Pansus maksud saya waktunya kapan monggo sore atau malam, begitu kemudian nanti kalau ada berkepanjangan itu masih punya waktu tanggal 23, sebab khawatir nantinya kalau tanggal 23 mundur tanggal 24 simpur lagi nanti bisa kena saya nanti.

T erima kasih. KETUA RAPAT:

23 kalau enggak salah Senin kan Pak itu. Senin betul Pak kita kalau gak salah menurut jadwal 24 terima kasih untuk itu hari Selasa. Begini Pak, jadi problem ita ada 2 (dua) yang pertama tanggal 20 itu Menterinya belum pulang yah jadi Menterinya belum pulang, beliau baru pulang itu diperkirakan hari Minggu tanggal 22, karena pulang dari Jepang itu beliau lagi ke Bali itu saya dengar. Ada lagi acara begitu Pak.

Silakan Pak Ketua. Kita kebetulan sedang bicarakan itu sedang agendakan itu Pak. Ada informasi, silakan.

KETUA PANSUS (PANDA NABABAN) :

Bapak-Bapak ibu-ibu saya baru ketemu dengan Sekjen telepon, beliau mengagendakan dengan Menteri karena kembali hari Jum'at mengagendakan hari Senin jam 14.00 WIB Pansus, kemudian waktu saya ingatkan mengenai DPOD menurut Pak Amur nanti akan di omongin Menteri disitu. Kaya apa gitu lho hasil apa bagaimana DPODnya, cuma katanya Timnya barangkali beliau-beliau tau Pak Nurdin tau bahwa memang ada DPOD yang baru ke Riau kalau gak salah. Tapi diupayakan Minggu ini ke Bangka Belitung menurut Pak Amur. Jadi itu yang tambahan informasi, tetapi akan diagendakan hari Senin jam 14.00 WIB karena kita kan Senin pagi itu ada Paripurna, tetapi waktu itu laporan di Bamus kita sudah lapis ini dalam arti kata jadi dalam pelaporan saya ke Bamus kalau mau lebih plongnya lagi saya bacain dikit laporan ke Bamus itu saya sudah memang antisipasi itu dengan kalimat begini, Dengan demikian Pembeicaraan Tingkat IV pengambilan keputusan yang diagendakan oleh Bamus tanggal 28 Oktober mudah-mudahan akan dapat terlaksana, akan tetapi apabila terdapat perkembangan baru akan kami segera beritahukan kepada Pimpinan Dewan.

Jadikan itu 24 masih tugas di Bamus tetapi kalaupun ini kita akan laporkan. Jadi artinya ke Bamuspun kita sudah antisipasi. Jadi terima kasih Ketua Panja terima kasih.

KETUA RAP AT :

Jangan pindah dulu Pak sebentar Pak. Maaf. F.REFORMASI (IR. SAMUEL KOTO): Saya bisa.

KETUA RAPAT : Silakan.

F.REFORMASI (IR. SAMUEL KOTO) :

lni mumpung ada Pak Panda. Jadi tadi saya ceritakan dengan simpur lelaki Pak. Jadi begini ceritanya kalau Banten mungkin dekat mereka pakai Sis mudah. Nah kalau Bangka Belitung terpaksa mereka pakai bus air, ini harus diatur waktunya butuh waktu yang cukup Panjang. Mereka sudah taunya itu tanggal 24 kalau kemudian sampai berubah pada hari Senin itu mereka bagaimana kelabakannya, padahal mereka ingin membawa supporter datang kemari, hubungannya inilah maka tadi saya usulkan tetapi kalau sudah mendapatkan beritanya. Tadi kan rencana kita tanggal 24 hari Selasa untuk pengetokan palu itu pengesahan, tanggal 23-nya mau digunakan untuk Pansus terakhir begitulah kira-kira. Saya khawatir tanggal23 itu berkepanjangan

(17)

bisa jadi mundur maka tadi saya usulkan bagaimana kalau kita gunakan hari Jum'at tanggal 20 tetapi persoalannya Bapak Menteri yang belum bisa datang.

lni saya kira kalau sudah diagendakan di Bamus kemungkinan terjadi pengunduran akan segera diberitahukan paling tidak pemberitahuan itu kan di hari Seninnya itu tanggal 23, sementara masyarakat Bangka Belitung yang sudah begitu antusianya tidak bisa terkendali, mereka hubunyannya dengan transportasi yang tidak mudah, tidak seperti di Banten. Saya kira ini perlu mendapatkan suatu pemikiran yang sangat cermat karena jaraknya juga jauh dan jangan sampai kita mengecewakan kepada masyarakat Bangka Belitung.

Terima kasih.

KETUA PANSUS (PANDA NABABAN) :

Saya pikir yang pasti yang saya jadwal apakah tetap apa tidak hari Kamis itu ada Bamus Minggu lalu terakhir hari Kamis ini Bam us, apakah nanti disitu kuta sudah bisa dapat definitive dan realistis, nah kalau memang begitu saya tadi ngomong-ngomong sama pak Darmansyah di luar tadi sebelum dimulai bagaimana kalau kita bikin Sabtu, kan begitu tu cerita tuh, yah kan ?. Menurut Subiyanto bilang Tatib bukan hari kerja, tetapi enggak benar juga fit & propertest segala macam Sabtu dan Minggu kita main. Yah betul kemudian ini sudah kita sampaikan pada Pimpinan, jadi kalau mengingat semangat itu yah nih kita ambil Sabtu.

Kalau Jum'at saja kenapa enggak? Nah itu cuma nanti kalau sudah ada pegangan kita kalau boleh nanti kita rapat Bamus hari Kamis kalau jadi Bamus, kalaupun tidak jadi Bamus kita laporkan kepada Pimpinan dan kemudian seperti dikatakan Pak Nur kesepakatan kita bersama, karena pengalaman kami Sabtu Minggu pernah kami juga kerja di gedung ini juga, bukan di luar di hotel-hotel. Waktu fit & propertest itu terus, jadi ini jadi masukan gitu lho, tetapi saya pikir informasi ke daerah itu jagnan pula kita didorong kita realistis saja kalau nanti hari Kamis kita kasih tau mereka tanggal berapa gitu lho, jangan karena diancam-ancam sudah naik kapal udah ada rencana 100 kapal maka mampus kita. Yah jangan gitu lho betul tidak?

F.REFORMASI (IR. SAMUEL KOTO):

Tapi saya usul begini supaya ini buat masyarakat juga, yang penting buat masyarakat itu ada kepastian gitu, Kamis itu di Bamus harus sudah pasti kalau seandainya ada perubahan waktu langsung menunjuk waktu waktu itu, jadi tanggal 24 misalnya kita mundur 2 hari, selesai rakyat di Banka kasih tau, hari Kamis itu baru tanggal berapa, jadi mereka sudah tau, jangan sampai setelah kita mendesak tanggal 23 itu hari Sabtu kemudian kita undur, waduh keliru kita, bagusnya hitung-hitungannya keputusan tentang tanggal pasti itu kita ambil di Bamus hari Kamis, kalau tetap kita harus katakana tetap, kalau dia harus berubah harus cari tanggal penggantinya sekaligus jangan ditunda lagi. Ketika itu disebutkan tanggal 26, tanggal 26 disebut itu, yang ambil keputusan.

Saya kira itu cara yang paling mungkin. KETUA RAPAT:

Sebentar Pak. saya kira begini, keputusan itu apakah harus lewat Bamus atau kesepakatan kita dengan Departemen Dalam Negeri saja. lni kan pertanyaannya, nanti kalau di Bamus apakah Bamus juga Tanya kepada Departemen Dalam Negeri apakah Sabtu mau, oh bukan-bukan.

KETUA PANSUS (PANDA NABABAN) :

Yang dimaksudkan Pak Samuel Koto begini kongkritnya Bamus hari Kamis itu kita minta ijin soal jadwal waktu karena apa Bamus itu menetapkan tanggal 28 Pembicaraan Tingkat IV pengesahan, Pak ini berubah karena Mendagri baru ada 23 kami bisa, kami minta seperti Pak Koto katakan tadi oke kalau gitu 26, 27 informasi inilah yang sampai ke Bangka Belitung begitu satu, kalaupun kita forsir katakanlah Sabtu jadi atau 23 jadi dengan Mendagri, apakah teman-teman tiap fraksi sudah cukup waktunya untuk pandangan fraksi 24 realistis saja kita, kan begitu.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Coba saja Pak karena ini kan inisiatif dari Dewan, jadi kalau Dewan sudah setuju sebenarnya PA itu cuma ya gitu saja sebenarnya.

(18)

KETUA PANSUS (PANDA NABABAN) :

Tapi ini kesempatan kampanywe juga itu. lni kan lembaga politik, enggak maksud saya kalau 23, 24 tentukan ada pandangan-pandangan fraksi, Nah tentukanlah benar juga apa yang dikatakan Pak Koto tadi, ada kepastian kita Kamis katakanlah tidak 24, 26, 27 infomasi inilah yang juga, jadi kembali ke pertanyaan tadi bukan karena soal mesti di Bam us tidak.

KETUA RAPAT:

Bukan Sabtu itu yang dipersoalkan? KETUA PANSUS (PANDA NABABAN) :

Bukan itu tak usah melalui Bamus, Paripumanya kita mesti kasih tau karena Bamuslah yang mengagendakan Paripuma, tidak bisa kita ngarang-ngarang Paripuma, pas sudah terjawab 24, kalau kita penuhi enggak ada urusan hari Kamis sama Bamus, karena kebetulan saya anggota Bamus, dan kemudian nanti di Pansus kita sudah ngelapor kalau kamis itu 24 tetapi saya pakai anak kalimat, melihat perkembangan jadi kita udah kasih apa juga, jadi nanti kalau jadi kepastian saya pikir apa kata Pak Koto tadi pasti 27, 28 kasih tau kesana pasti tidak kecewa mereka.

KETUA RAPAT : Masih ada waktu.

F.REFORMASI (A. RISAF ISKANDAR) :

Tapi begini Ketua, untuk berjaga-jaga melihat perkembangan karena proses inikan sudah berjalan ini, sudah berjalan dan hampir mendekati masa kita untuk Plena Pansus. Kalau yang menjadi bahan pertimbangan tadi adalah kesiapan fraksi-fraksi adalah untuk menyampaikan kata akhir, saya pikir dari sekarang ini mungkin fraksi-fraksi sudah dikasih tau dengan surati oleh Pansus, supaya kita tanggal yang sudah diplot itu walapun nanti mungkin masih ada perubahan tapi kita kita berpegang kepada tanggal yang semula dulu, tanggal24 seperti yang dilaporkan Pak Ketua, saya kira demikian, sehingga walaupun demikian singkat waktu nanti, fraksi-fraksi sudah siap dengan kata akhirnya itu. Jadi mungkin kepada Sekretariat mungkin sudah perlu kita menyurati kepada fraksi-fraksi untuk mengingatkan supaya persiapan kata akhir dari fraksi-fraksi itu, saya kira demikian.

KETUA RAPAT :

Kalau problemnya seperti itu kata akhir fraksi, enggak masalah saya pikir, satu haripun bisa disiapkan, mampu sekali pak, karena semuanya sudah siap memang, silahkan.

F.TNI/POLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Jadi begini saya sambung seperti yang disampaikan Pak Panda tadi, andaikan saja tidak bisa dilakukan pertemuan Pansus pada hari Sabtu, katakan kemudian pada hari Senin terlaksana tanggal 23 yang tadi diagendakan pada pukul 14.00 WIB, bagaimana kalau itu dimajukan sajalah kalau tidak ada Paripurna. Maknanya apa, agar supaya kalau ada berkepanjangan masih punya waktu, saya khawatir kalau kemudian nanti berkepanjangan sehingga besok paginya tidak bisa ketok palu.

KETUA PANSUS (PANDA NABABAN) :

Tunggu dulu sebelum kita jauh, nanti kita minta teman-teman dari Depdagri, yang satu kunci itu belum, makanya saya terus terang yakin 24 DPOD itulah maksud-maksud mereka dijajal. Lho bukan DPODnya itu Pak Amur tadi mengatakan baru 2 minggu ini. DOPD, padahal Ketua DPOD masih di luar negeri. Ketua DOPD, nah saya enggak tau system kerja mereka di DOPD ini. Barang kali Pak Nurdin bisa jelasin kalau Tim apa menterinya juga ikut kesana apa bagaimana? Jasdi intinya itu saja, apakah DPODnya bisa selesai tanggal 23, kalau tadi Pak Amur tidak menyakinkan saya itu, terima kasih.

KETUA RAPAT: Silakan Pak Nurdin

(19)

PEMERINT AH (NURDIN) : Terima kasih mohon ijin.

Jadi sesuai mekanisme setiap pembentukan daerah, memang sebelum masuk kepada tahap akhir perlu Pertimbangan Dewan Pertimbangan Otobomi Daerah, nanti dalam rapat Dewan Pertimbangan Otobomi Daerah ini akan dikaji terutama masalah-maslah mengenai keuangan, kemudian hasil studi yang kita kirim ke daerah, nanti sesudah itu nanti baru diputuskan, jadi masih ada mekanismenya pak. Jadi kemungkinannya kalau kita kejar tanggal 24 kami sangat riskan itu, riskan sekali, jadi setuju dengan Pak Panda kemungkinan tanggal 24 itu mungkin riskan sekali, tapi masih ada waktu untuk disediakan untuk sidan Dewan Pertimbangan Otobomi Daerah. Hanya satu hari saja, kita hanya menunggu hasil studi Tim yang kita berangkatkan kemarin, sudah berangkat dan biasanya baru berangkat, tapi mereka itu cepat dan mereka itu 3-4 hari selesai itu, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Jadi memang kata kuncinya di DPOD itu Pak. Pak Ronggo silakan. F.TNIIPOLRI (RONGGO SOENARSO, SIP):

Terima kasih pak, kesempatan ini saya mau bertanya, bagaimana dengan rencana besok 17, kan rencanaya besok mau ke Pansus. Panja Pansus 17 kan pak? 17 itu kan makanya berarti tidak ada, berarti ditunda, penundaan itu berarti harus dengan ada menteri. Kemudian di dalam rapat Pansus tersebut nantinya akan ditutup oleh kesepakatan sementara dan ada penandatanganan draft-draft dari RUU itu. Nah dengan adanya keterbatasan yang sudah kita waspadai dulu yang selalu kita tekankan DPOD DOPD DOPD berapakali jangan sampai DPOD ini nanti merupakan menghambat perjalanan dari Pansus ini, ternyata DPOD yang notabene yang ketuanya adalah menteri, yang sekarang masih di luar negeri, yang apapun disampaikan DPOD sudah berangkat dan sebagainya wong ketuanya enggak ada.

Mudah-mudahan saja ketuanya nanti juga hanya merupakan suatu formalitas dimana Tim itu kerja. Kalau misalkan menteri ini bisa formalitas, apakah Pansus ini tergantung Pansus, kalau misalkan Pansus bisa menerima nantinya pada tanggal yang ditentukan 20 itu Pak yang diundur untuk Pansus karena menunggu menteri bisa diwakilkan misalnya Pansus ini bisa menerima, mungkin bisa diabaikan tentang kedatangan menteri hari Minggu ini, tetapi kalau memang ada ketentuan harus menteri dan sebagainya memang harus ditunggu hari Minggu, Senin, nah tanggal 24 ini sudah terjadwal, kalau toh misalkan nanti akan bergeser mestinya Bamus akan sangat berterima kasih kalau Bapak Ketua memberikan jauh sebelumnya untuk waktunya, karen a waktu itu sudah untuk yang lain dan kemarin toh ada revisi yang pertama sudah yang kedua malah ini, itu aja pak, jadi kalau tidak bisa diwakilkan bagaimanapun juga Pansus harus menunggu Menteri dalam hal ini Pak.

Terima kasih.

KETUA PANSUS (PANDA NABABAN) :

Kuncinya ini diruangan ini sama Pak Nurdin, bukan di Pak Amur bukan di Mendagri. Jadi beliau bisa mengendalikan DPOD yang udah berangkat kesana, dilaporkan kepada menteri sudah tiba hari Jum'at, hari Sabtu dilaporkan hari Senin pagi DPOD intern rapat, jam 14.00 ketemu kita finish, jadi besok Plena, kalau Pak Nurdin mau, inikan masalahnya Pak Nurdin. Kalau Pak Nurdin enggak mau, nah ini, kalau Pak Amur tadi mengatakan, logikanya Pak Ronggo, kalau menurut Pak Amur tadi bahwa Timnya itu berangkat ke Riau sama Bangka Belitung, dia bilang selesailah itu diminggu ini, logika saya dilaporkanlah ini ke Mendagri, bukan soal formalitas saja, sebagai Ketua tentu sudah punya tanggung jawab, dia bisa finalisasi itu hari Sabtu atau hari Senin pagi, lapanglah kita hari, maka itu kalau boleh minta Pak Nurdin besok dikasih kami informasi, mungkinkah skenario ini bisa berjalan? kalau memang tidak, hari Kamis kami mesti melapor 24 tidak gitu saja bag us pahitnya.

Jadi yang intern di dalam, Pak Nurdin CS yang tau, kan begitu mung kin enggak itu? Kalau enggak mungkin kami katakan Bamus Paripurna tanggal 28, 29 dan sebagainya, 26, 27.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam membuat desain gelas yang ergonomis untuk orang tua/manula, perancang mengintegrasikan metode Quality Function Deployment sebagai pengembangan produk tahap

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa ketiga variabel dependen yaitu Produk ( X1), Promosi ( X2),, Harga ( X3), dan Tempat ( X4)

Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2009 diperkirakan sebesar 1,93 juta orang, bertambah sekitar 63 ribu orang bila dibandingkan keadaan Februari 2008 yang sebesar 1,86

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Stuart (2016) bahwa teman sebaya dapat menjadi sistem pendukung bagi remaja dalam menghadapi perubahan yang

Dengan alternatif program tersebut, prioritas program kerja yang sesuai dengan hasil rancangan program kerja, untuk meningkatkan dan penjaminan mutu pendidikan di UNPAZ,

Kasdan birkaç soru daha sordu, ama çocukça cevaplardan başka bir şey

Hasil survei simpang bersinyal jalan Solo Yogya - jalan Slamet Riyadi hari Sabtu, 11 Desember 2004 ( pendekat.

Yang terakhir, bukti kelima berhubungan dengan keanehan dari kesaksian para saksi mata. Dalam semua kisah utama mengenai kebangkitan, para perempuan disebut sebagai saksi yang