• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi Informasi, Perpustakaan dan Pengembangannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknologi Informasi, Perpustakaan dan Pengembangannya"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Teknologi Informasi, Perpustakaan dan

Pengembangannya

Disampaikan dalam

Seminar Perpustakaan dan Pameran Buku

Mengupas Koha Open Source ILS: Software Otomasi Perpustakaan Multi Fitur dan Bertaraf Internasional

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta 14 Oktober 2010

Ida F Priyanto Universitas Gadjah Mada

Priyanto.Ida@ugm.ac.id idafp@lycos.com

Perkembangan teknologi informasi dan Internet

Dalam dua dasa warsa terakhir, teknologi informasi berkembang dengan begitu cepat. Banyak aspek kehidupan akhirnya berubah, termasuk tentunya perubahan perilaku masyarakat karena adanya teknologi informasi itu. Munculnya computer pribadi di era tahun 1980an dan mulai banyaknya kalangan yang menggunakan pada dasa warsa terakhir abad 20 benar-benar telah menjadikan pola kerja, pola kehidupan dan berbagai aspek lain seperti penyimpanan dan penyediaan data, cara berkomunikasi dan lain sebagainya berubah dengan cepat. Perkembangan software maupun hardware juga demikian cepat dan tidak kalah menarik adalah perkembangan yang terjadi pada system jaringan komunikasi antar computer yang telah menghasilkan berbagai bentuk berupa sistem komunikasi dan informasi yang sangat berbeda dibanding kan dengan dasa warsa sebelumnya. Gopher telah banyak membantu system komunikasi awal tahun 1990an. Sistem pendidikan pun juga mengadopsi penggunaan gopher untuk berkomunikasi antar lembaga maupun antar dosen dan mahasiswa di negara-negara Eropa. Dengan munculnya Internet, perubahan dan kemajuan sistem informasi terjadi dengan lebih drastis lagi. Internet telah banyak mengubah sistem penyimpanan data, layanan informasi, dan komunikasi data.

(2)

Tantangan Internet

Sampai dengan tahun 2012, terutama dalam dunia pendidikan, web akan berisi kurang lebih 90% karya-karya terpublikasi sampai sebelum 1923 dan mayoritas karya diterbitkan sampai tahun 2012. Yang lebih mencengangkan kita semua pada tahun 2012 nanti adalah jumlah halaman email, phone logs, database, blogs dan website akan mencapai lebih dari 20 milyar (Saat ini sudah mencapai 12 milyar halaman), sementara itu ada lebih dari 10 milyar foto; lebih dari 40 juta halaman facsimiles dari manuskrip; dan lebih dari 50 juta file audio, serta lebih dari 500 juta file video. Perkembangan ini tak lain adalah seiring dengan adanya perkembangan baru dalam dunia komputasi, yaitu Cloud Computing yang sekarang ini lebih menanjak dibandingkan dengan web 2.0 ataupun grid computing. Nie Hua. 2010: Cloud Computing Basics

Cloud Computing

Dalam pertemuan pustakawan Asia Pasifik di Beijing baru-baru ini, salah satu point yang dibahas cukup menarik adalah Cloud Computing. Point ini cukup menarik dan perlu kita pahami bersama karena secara tidak sadar kita telah memanfaatkannya dalam kehidupan kita baik dalamkeseharian maupun dalam dunia perkantoran. Cloud Computing sering kali diartikan sebagai sistem internet yang tidak lagi terpisah. Semua fasilitas ada di dalam internet dan semua orang dapat memanfaatkannya tanpa harus berpikir instalasi yang sangat rinci serta tidak lagi memikirkan berbagai hal yang rumit untuk dapat menggunakan berbagai fasilitas komputasi. Dalam wikipedia disebutkan bahwa:

The term cloud is used as a metaphor for the Internet, based on the cloud drawing used to depict the Internet in computer network diagrams as an abstraction of the underlying infrastructure it represents.

Cloud Computing juga sering disebut-sebut sebagai komputasi berbasis internet

.... Internet- ("cloud-") based development and use of computer technology

(3)

users who no longer have need of, expertise in, or control over the technology infrastructure "in the cloud" that supports them. Cloud computing describes a new supplement, consumption and delivery model for IT services based on the Internet, and it typically involves the provision of dynamically scalable and often virtualized resources as a service over the Internet.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa konsep cloud computing adalah pemanfaatan internet untuk memberikan berbagai kemudahan bagi para penggunanya, baik dalam hal platform, infrastruktur, software, dan lain sebagainya. Jadi cloud computing dapat digambarkan sebagai berikut ini:

z Cloud = Internet

z Cloud Computing = Everything as a Service(XaaS) z Standard Layers:

z Infrastructure as a Service (IaaS) z Platform as a Service (PaaS) z Software as a Service (SaaS) z Extra Layers:

z Human as a Service

z Administration/Business Support

Cloud computing dalam keseharian

Dalam kehidupan sehari-hari kita sekarang ini, cloud computing telah banyak kita manfaatkan. Penggunaan email seperti yahoo mail, gmail, dan lain sebagainya; penggunaan media berbagi foto mealui Flickr; pekerjaan menulis bersama dan naskah disimpan dalam Google.Doc; menyimpan video di dalam Youtube, dan lain lainnya adalah contoh dari penggunaan cloud computing dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak mengetahu sama sekali mengenai software, bagaimana jaringan tersebut berjalan, bagaimana dan dimana lokasi foto kita atau naskah kita tersimpan pada waktu kita menggunakan internet. Yang kita rasakan adalah begitu mudahnya komunikasi, penyimpanan data/informasi serta berbagi dengan orang lain dengan menggunakan internet.

(4)

Cloud @ Perpustakaan abad ke-21

Cloud computing juga telah banyak dimanfaatkan oleh database provider untuk memberikan layanan kepada perpustakaan-perpustakaan yang melanggan database.

C loud C omputing  @ L ibraries :

DaaS from P ublis hers  & Ag g reg ators

Perpustakaan tidak sekalipun memikirkan platform ataupun proses instalasi software database yang dilanggan karena semua sudah menjadi bagian dari layanan yang diberikan oleh database provider melalui cloud computing tersebut.

Open Source

Open Source merupakan salah satu hal yang tidak kalah menariknya dalam dunia komputasi dewasa ini. Istilah Open Source mengacu pada software yang diberikan mungkin secara cuma-cuma dan termasuk original source code yang digunakan untuk membangunnya sehingga pengguna software open source dapat memodifikasinya agar pemanfaatannya dapat lebih baik dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera penggunanya. Software open source bisa diberikan secara gratis, tetapi ada pula yang meminta kita membayar sedikit biaya layanan, misalnya untuk biaya pemrograman,

(5)

instalasi, pelatihan dan dukungan teknis lainnya. Kualitas lah—bukannya keuntungan— yang mendorong pengembang software open source yang merasakan kebanggaan pribadi. Jadi software open source dapat digunakan begitu saja dan tidak dikunci untuk orang-orang tertentu atau lembaga-lembaga tertentu.

Software open source memiliki keuntungan-keuntungan seperti:

a. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan lokal karena adanya source code yang memungkinkan pengguna software dapat memodifikasi dan meningkatkan kemampuan software sesuai yang diinginkan dan dibutuhkan.

b. Tidak adanya pembatasan pemanfaatan karena tidak adanya pembatasan sesuai kontrak terkait dengan bagaimana software digunakan.

c. Biaya murah karena tidak adanya charge untuk harga software itu sendiri. Biaya utamanya ada pada pengembangan di tempat masing-masing. Karena mereka berbagi dengan pengguna yang lain, maka biaya setiap pengguna dapat dikurangi dalam jumlah yang bias besar.

Sementara itu, open source boleh dikatakan juga memiliki kekurangan, antara lain adalah:

1. usaha di luar perkiraan: pengguna software mungkin harus melakukan lebih banyak usaha untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lokal atas software open source tersebut.

2. kurangnya koordinasi: karena pengembangan dilakukan oleh masing-masing pengguna software, maka ada kemungkinan kemajuannya akan berbeda-beda antar lembaga, kecuali hal ini diantisipasi dengan membangun komunitas.

3. kurangnya dukungan teknis: dokumentasi memang terbatas dan ditujukan hanya ke pengembang. Dukungan teknis tidak selalu dapat dengan mudah diperoleh pengguna software open source.

4. kastemisasi: software open source tidak selalu menawarkan kastemisasi karena hal ini hanya dilakukan oleh pengembang software komersial.

(6)

Beberapa software open source internasional yang banyak digunakan oleh perpustakaan adalah: „ MicroLCS, „ Emilda „ Evergreen „ FireFly „ GNUTeca „ Avanti „ Koha „ OpenBiblio „ phpMyLibrary „ PMB „ PYTHEAS „ WEBLIS.

Mengapa menggunakan software open source baik? Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi, yaitu:

• Pertimbangan keuangan

• Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan lokal atau untuk kastemisasi • Tidak ada pembatasan untuk menggunakan software open source • User driven vs. profit driven

• Ketidakpuasan dengan sistem perpustakaan (ILS) dan vendornya • Tidak ada vendor yang membuka seutuhnya software yang dijual

Saat ini sudah banyak software untuk layanan perpustakaan yang berskala internasional, antara lain adalah:

• Avanti MicroLCS (http://www.avantilibrarysystems.com/) • Emilda, Finland (http://www.emilda.org)

• Evergreen, US (http://evergreen-ils.org/) • Koha, New Zealand (http://koha.org)

(7)

• NewGenLib, India (http://www.verussolutions.biz) • OpenBiblio (http://obiblio.sourceforge.net/)

• PhpMyLibrary, Philippines (http://phpmylibrary.com/pml/) • PMB (PhpMyBibli), France (http://www.sigb.net)

• PYTHEAS, US (http://web2.uwindsor.ca/library/leddy/people/art/pytheas/index.html)

• OPALS, US (http://www.opals-na.org/opals-fac.html) • WebLIS, UNESCO & Poland (http://www.unesco.org/isis/)

Saat ini dalam konsep:

• OLE: The Open Library Environment (http://www.oleproject.org)

KOHA

Koha dikembangkan pertama kali pada tahun 1999 dan mulai digunakan oleh perpustakaan-perpustakaan Amerika Serikat pada tahun 2002. Didukung oleh Liblime dan yang lainnya, Koha mulai menjadi sistem turnkey dengan dukungan teknis pada tahun 2006 dan tahun lalu sekitar 400 perpustakaan telah mengimplementasikan software ini.

Koha memiliki fitur-fitur yang dapat dikatakan sebagai cikal akal software OPAC di masa mendatang, oleh karena itu Koha dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengembangan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi di masa yang akan datang. Fitur-fitur yang dimaksud adalah:

A Single Point of Entry for All Library Information

Koha belum memiliki satu single search box yang termasuk di di dalamnya konten tradisional perpustakaan dan juga fulltext dari koleksi digital yang dilanggan oleh perpustakaan (Breeding 2007). Jadi Koha dapat dikatakan belum memiliki tingkat akses untuk artikel, fulltext, image dan multimedia.

(8)

Katalog perpustakaan yang baik adalah catalog yang memiliki “intuitive interfaces” dan “visually appealing sites” yang memiliki level seperti search engine lain yang ada di internet (Breeding 2007). Koha juga memiliki hal ini.

Enriched Content

Selain berisi data koleksi cetak, katalog Koha juga diperkaya dengan gambar jaket buku, movie cases, daftar isi, ringkasan/summaries, reviews, dsb.

Faceted Navigation

Penggunaan facets untuk mempersempit hasil penelusuran juga dimiliki oleh Koha. Koha memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan sumber informasi dari dalam.

Keyword Searching

Koha memiliki keyword search box yang sederhana dengan link ke advanced search untuk perpustakaan.

Relevancy

Selain relevansi frekuensi dan posisi kata kunci, katalog perpustakaan seharusnya juga mempertimbangkan factor lainnya seperti jumlah berapa kali koleksi telah dipinjam, jumlah eksemplar yang masih tersedia di perpustakaan, berapa kali koleksi tersebut disitasi, dsb. Hal ini belum semuanya tersedia dalam Koha.

Did you mean…?

Teknik mendeteksi kesalahan ketik dalam penelusuran biasanya dimiliki oleh katalog yang baik. Komunitas Koha sudah ada yang mencoba menambahkannya.

Recommendations

Katalog perpustakaan biasanya memberikan rekomendasi bahan pustaka bila judul yang dicari tidak dapat ditemukan. Ini juga belum ada dalam Koha.

(9)

Sebuah katalog yang baik biasanya bersifat interaktif, tetapi memberikan peluang kepada pengguna untuk memberikan kesempatan untuk berperan serta dan terlibat dalam bentuk penulisan review/ulasan, memberikan komentar, memberikan ringkasan, dan juga tag clouds (Breeding 2007). Koha sudah memiliki fasilitas ini..

RSS Feed

Koha juga memiliki RSS (really simple syndication) atau ringkasan yang diperkaya. Kalau hal itu digabungkan dengan katalog perpustakaan maka katalog tersebut akan mampu memberikan informasi lainnya.

Secara singkat, keunggulan Koha dapat dijelaskan seperti berikut ini: Item Koha Single point of entry for all library information 8

State-of-the-art Web Interface 9

Enriched Content 9

Faceted Navigation 9

Keyword Searching 9

Relevancy 8

Did you mean…? 98

Recommendations 8

User Contributions 9

RSS Feed 9

Dengan kata lain, Koha memang sudah mendekati gagasan katalog masa depan.

(10)

Ada satu catatan penting dari hasil penelitian OCLC yang baru-baru ini dipresentasikan dalam pertemuan pustakawan di China beberapa bulan yang lalu. Dalam OCLC’s Market Research Reports tersebut, ditunjukkan bahwa: 84% pengguna informasi sekarang ini lebih banyak menggunakan search engines yang tersedia di dalam internet karena factor kemudahan yang diperoleh darinya. Penelitian itu juga menyebutkan bahwa 90% dari pengguna search engines tersebut merasa senang menggunakannya. Alasan yang diberikan cukup sederhana, yaitu dengan sekali klik, mereka dapat memperoleh banyak informasi dan dengan mudah mereka juga dapat menspesifikkan apa yang mereka cari dengan search engines tersebut. Yang lebih mencengangkan dalam OCLC’s Market Research Reports tersebut adalah bahwa hanya 2% dari pengguna informasi menggunakan OPAC perpustakaan sebagai sumber pertama dalam penelusuran informasi. Yang juga tidak kalah menariknya adalah bahwa di akhir abad ke-20, OPAC yang disediakan di perpustakaan telah bersaing dengan Katalog Kartu dan OPAC Perpustakaan menjadi Pemenang. Namun demikian di awal abad ke-21, catalog perpustakaan dalam bentuk OPAC bersaing dengan Yahoo! Google, dan sebagainya. dan OPAC Perpustakaan Kalah.

Sementara itu dalam University of California System Report 2005 disebutkan bahwa: “Selama sepuluh tahun terakhir online searching telah menjadi makin sederhana dan lebih efektif di area manapun, kecuali katalog perpustakaan” Ini adalah suatu hasil laporan yang perlu mendapatkan perhatian dari para pustakawan.: Apakah perpustakaan tidak memiliki strategi efektif dan baru?

Dalam pengembangan teknologi informasi untuk perpustakaan, yang sering terjadi adalah kita menemukan musuh dan mereka adalah kita. Persaingan yang terjadi di dalam pengembangan teknologi informasi terjadi di dunia perpustakaan. Banyaknya software lokal yang saling menawarkan kelebihan terjadi di dalam masyarakat perpustakaan kita. Intinya adalah semua ingin menampilkan identitas individual. Hal ini bias mempersulit pengembangan jaringan perpustakaan. Padahal perpustakaan yang berdiri sendiri sekarang tidak lagi akan kelihatan besar.

(11)

Perpustakaan masih berpikir lokal! Hal-hal yang ada di luar perpustakaan seringkali kurang diamati. Kita berbicara tentang katalog dan keunggulan katalog tanpa melihat apa yang sebenarnya dibutuhkan dan disenangi oleh para pemustaka. Kita kurang melihat realita dalam masyarakat dan lebih banyak menggeluti dunia kita sendiri sementara dunia luar kita lihat dari kacamata kita sendiri tanpa mendengarkan dan mengamati perubahan pola masyarakat pengguna perpustakaan.

Kita harus mulai lebih kritis lagi dan jangan sampai kita memfokus pada pengukuran yang salah dan memfokus pada teknologi yang salah pula. Memperluas cakrawala kita merupakan kunci pengembangan perpustakaan. Teknologi informasi harus dipahami dalam konteks yang lebih interdisipliner—harus melihat faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

Selamat mengembangkan perpustakaan masing-masing dan semoga perpustakan akan semakin maju dan semakin bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Beberapa Referensi: z http://www.serialssolutions.com/news-detail/serials-solutions-launches-aquabrowser-saas-version/ z http://www.liblime.com/products z http://duraspace.org/duracloud.php z http://www.libraryjournal.com/article/CA669577.html#

z Cloud Computing Use Cases, A white paper produced by the Cloud Computing Use Case Discussion Group, 31 July 2009, Dustin Amrhein, et al.

http://www.cloudbook.net/cloud-computing-use-cases-group

z Katarina Stanoevska-Slabeva, Thomas Wozniak, and Santi Ristol, Grid and Cloud Computing, a Business Perspective on Technology and Applications, Springer, 2010

z Michael Miller, Cloud Computing, Web-based Applications that change the Way You Work and Collaborate Online. 2009

z Peter Finger, Dot Cloud, the 21st Century Bussiness Platform Built on Cloud Computing, 2009 http://docs.google.com/present/view?id=dcgrp5vd_787grctcrm

Referensi

Dokumen terkait

Suatu industri harus menetapkan harga untuk pertama kalinya adalah ketika industri tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru. Ketika industri memperkenalkan

Dari ketiga jenis minyak tersebut, angka peroksidasi minyak kelapa setelah penggorengan pertama sampai setelah penggorengan ketiga masih berada dalam batas standar, angka

5 Antara yang berikut, yang manakah berkaitan dengan perniagaan dalam negeri.. I Menggunakan sistem ukuran dan timbangan yang sama II Membuat pembayaran secara tunai

Dalam simulasi Wind Tunnel ini dilakukan studi tentang pengaruh parameter kecepatan aliran freestream, tinggi elemen kekasaran, dan kerapatan elemen kekasaran terhadap

Salah satu grafik pengendali yang dapat digunakan untuk melihat kualitas suatu produk dengan menggunakan s-chart.. Data yang digunakan dalam penelitian kualitas dengan

Berdasarkan dari hasil keseluruhan aspek sumber ide yang telah diamati, ternyata hiasan bordir yang paling tinggi di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara yaitu hiasan bordir

Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau berdiri berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam No :Dj.I/454/2010 tanggal 20 Juli 2010,

Predicted genetic progress (σ a per year) for protein yield using the random regression mod- el (RR), lactation yields from days 5 to 305 model (LAC1) and the lactation