Terbit online pada laman : https://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/ijokid/
Knowbase : International Journal of Knowledge in Database
| ISSN (Print) xxx-xxxx | ISSN (Online) xxx-xxxx |Perancangan Aplikasi Rekapitulasi Absensi Siswa Menggunakan
Java Netbeans di SMK Pembangunan Bukittinggi
Gusnita Darmawati1,*
1Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Jl. Gurun Aur Kubang Putih, Agam, Indonesia
Informasi Artikel A B S T R A C T
Sejarah Artikel:
Diterima Redaksi: 28 Februari 2021 Revisi Akhir: 30 April 2021 Diterbitkan Online: 05 Juni 2021
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya aplikasi rekapitulasi absensi siswa yang digunakan di SMK Pembangunan Bukittinggi. Sehingga guru melakukan rekap absensi secara manual dengan hasil berupa lembaran kertas yang rawan rusak, hilang dan tercampur dengan dokumen yang lain. Jika itu terjadi guru harus merekap absen lagi karena tidak punya bukti dan penyimpanan lain. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi yang memiliki database untuk menyimpan hasil rekap absensi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D), yaitu metode yang digunakan untuk menghasilkan suatu sistem. Model R&D yang digunakan adalah versi 4D yaitu, define, design, develop, dan disseminate. Sedangkan model pengembangan sistem menggunakan System Development Life Cycle (SDLC), dengan menerapkan model waterfall yang terdiri dari Communication, Planning, Modeling, Construction, dan Deployment. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti berhasil membuat suatu produk berupa aplikasi rekapitulasi absensi siswa menggunakan java netbeans. Hasil uji validitas yang dilakukan oleh para ahli di bidang pendidikan dan ahli komputer menunjukkan bahwa produk ini sangat valid dengan nilai 0,88. Hasil uji kepraktisan yang dilakukan oleh guru di sekolah terkait menunjukkan bahwa produk ini dinyatakan praktis dengan nilai 73 dan hasil uji keefektifan yang dilakukan bersama guru menunjukkan bahwa produk ini sangat efektif dengan nilai 0,81 .
This is an open access article under the CC–BY-SA license
Kata Kunci Rekapitulasi Netbeans waterfall Absensi 4D Korespondensi E-mail: [email protected]*
1. Introduction
Pendidikan merupakan suatu usaha yang disengaja untuk mendewasakan manusia muda agar bisa menjadi manusia yang bertanggung jawab dan memiliki kemampuan tertentu sebagai penerus kebudayaan. Hal ini tertera dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[1]
Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi dan bertanggung jawab [2].
Salah satu tempat untuk memperoleh pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah lembaga pendidikan. Baik itu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Setiap lembaga pendidikan memiliki indikator yang harus dicapai oleh peserta didik. Indikator pencapaian ini berguna untuk menilai dan menentukan apakah peserta didik sudah bisa dikatakan berhasil atau tidak. Baik itu dalam bidang pengetahuan maupun non pengetahuan.
Salah satu indikator penentu keberhasilan peserta didik adalah kedisiplinan, lebih tepatnya dalam bentuk kehadiran peserta didik. Bertujuan untuk memberikan pengaruh terhadapa aktifitas dan juga hasil belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik. Yang mana kehadiran peserta didik bisa dibuktikan dengan adanya absensi. Absensi itu sendiri merupakan sebuah kegiatan pengambilan data untuk mengetahui jumlah ketidakhadiran peserta dalam suatu kegiatan. Proses absensi ini juga merupakan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan akademik di sekolah untuk mengetahui frekuensi keaktifan peserta didik di sekolah [3].
Secara garis besar absensi memiliki dua bentuk umum yang dikelompokkan berdasarkan cara penggunaannya, yaitu absensi manual dan absensi non manual. Secara umum perbedaannya terletak dari cara entri data. Absensi manual biasanya dilakukan dengan menggunakan pena (tanda tangan). Sedangkan absensi non manual dilakukan dengan menggunakan alat atau sistem komputer.
Absensi berguna untuk menghitung jumlah kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah. Sehingga hasil perhitungan tersebut bisa dijadikan rujukan bagi pihak sekolah untuk mengambil keputusan terkait dengan peserta didik. Apakah peserta didik bisa menerima reward atau bahkan harus diberi point.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di SMK Pembangunan Bukittinggi, yang mana sekolah ini masih melakukan rekapitulasi absensi siswa secara konvensional atau manual. Dengan kata lain sekolah tersebut belum menggunakan aplikasi rekapitulasi absensi berbasis komputer. Penulis juga melakukan wawancara dengan guru. Hasil kesimpulan wawancara adalah di sekolah tersebut memang membutuhkan aplikasi rekapitulasi absensi siswa. Yang bertujuan agar lebih mempermudah pekerjaan guru dalam melakukan rekapitulasi absensi siswa.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah jika terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah ketidakhadiran peserta didik yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya, maka peserta didik tersebut akan komplent. Kemudian guru harus mencek kembali dan menghitung kembali ketidakhadiran peserta didik yang bahkan kertas absensinya sudah tercampur dengan keertas lain bahkan bisa hilang. Dan sudah pasti ini akan memakan waktu yang cukup lama. Permasalahan ini bisa diatasi dengan adanya aplikasi rekapitulasi absensi siswa. Yang mana data ketidakhadiran peserta didik disimpan secara komputerisasi. Sehingga bisa meminimkan bahkan menghilangkan kemungkinan hilangnya data rekapitulasi absensi siswa. Dan juga akan lebih menghemat waktu dalam pengerjaan apabila diperlukan mengecekan ulang data absensi siswa.
Rekapitulasi absensi yang dilakukan secara manual bisa dengan mudah untuk dimanipulasi dan dicurangi. Rekapitulasi absensi yang dilakukan secara konvensional sangatlah kurang efektif. Dan hasil rekapitulasi absensi secara kenvensional juga tidak bisa di pastikan akurat. Karna bisa terjadi kekeliruan selama proses menginputan berlangsung. Lain halnya jika menggunakan suatu aplikasi komputerisasi. Hasil rekapitulasinya akan lebih akurat selagi data yang kita masukkan tidak salah. Selain itu data-datanya juga tidak bisa dimanipulasi karena tersimpan didalam computer yang tidak sebarang orang bisa mengaksesnya.
Selain itu, jika rekapitulasi dilakukan secara manual, maka datanya hanya berupa lembaran-lembaran kertas. Itu akan mudah hilang dan tercampur dengan berkas yang lain dan guru yang bertanggung jawab mau tidak mau harus kembali melakukan rekapitulasi absensi siswa. Walaupun akan menguras waktu dan tenaga tetapi harus tetap dilakukan. Lain halnya apabila rekapitulasi absensi siswa dilakukan secara komputerisasi. Jika hasil yang telah di print out hilang atau rusak, maka kita hanya perlu print out sekali lagi. Tanpa harus mengulangi untuk merekap absennya kembali.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi disekolah tersebut, penulis akan merancang sebuah aplikasi untuk mempermudah dalam melakukan rekapitulasi absensi siswa. Yang mana aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman java. Alasan penulis memilih bahasa pemograman java yaitu karena java itu sendiri
yang berorientasi objek. Selain itu java juga merupakan bahasa yang multiflatform yaitu dapat berjalan hampir disemua platform dan banyak digunakan pada komputer ataupun perangkat Handphone dan device lainnya tanpa harus dikompilasi ulang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi rekapitulasi absensi siswa menggunakan Java NetBeans di SMK Pembangunan Bukittinggi yang valid, praktis dan efektif.
2. Method
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan merupakan proses dan validasi produk pendidikan. Dan juga untuk dapat menghasilkan produk tertentu. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) didefenisikan sebagai metode peneltian yang secara sengaja, sistematis, digunakan untuk menemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji validitas, praktikalitas dan efektifitas dari produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul [4].
Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut [5]. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji kefektifan produk tersebut. Jadi, penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal. Dan penelitian Hibah Bersaing adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan, yang mana produk tersebut bukan selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu laboratorium, tetapi bisa juga dalam bentuk perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium ataupun model-model pendidikan pembelajaran, pelatihan, bimbingan dan manajemen [6].
Agar dapat menghasilkan suatu produk digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan. Dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji kefektifan produk tersebut. Penelitian ini mengacu pada metode pengembangan Research & Development dengan menggunakan pendekatan pengembangan model 4D. Yang merupakan sebuah metode penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Metode ini dinamakan 4D karena dalam pengembangannya terdapat 4 tahapan, yaitu pendefinisian (define), tahapan perancangan (design), tahapan pengembangan (develop), dan tahap ujicoba (disseminate).
Adapun skema mengenai tahapan 4D dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
pendefinisian (define) perancangan (design) pengembangan (develop) ujicoba (disseminate)
Gambar 1. Tahap Penelitian 4D
Dari Gambar 1, dapat diberi penjelasan sebagai berikut [6] :
Pertama adalah tahap pendefinisian (define). Tujuan dari tahap pendefinisian ini adalah menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan user yang diawali dengan analisis tujuan dari batasan objek yang
dikembangkan. Tahap pendefinisian ini meliputi 4 langkah pokok, yaitu: (a) Analisis sistem yang sedang berjalan, (b) Analisis kebutuhan user, (c) Analisis sumber daya manusia, (d) Analisis waktu.
Kedua adalah tahap perancangan (design). Tujuan dari tahap perancangan ini ialah menyiapkan prototipe sistem. Tahap perancangan terdiri dari 5 (lima) langkah yang diantaranya yaitu, (a) Desain Input, yaitu desain form input sesuai dengan hasil analisis kebutuhan user, (b) Desain Database, yaitu merancang file atau table untuk mendukung sistem, (c) Desain Output, yaitu merancang laporan yang akan dihasilkan dari sistem. (d) Desain Teknologi, yaitu mendesain perangkat-perangkat keras (hardware) baik untuk komputer stand alone ataupun jaringan termasuk jaringan internet. (e) Desain Kontrol, yaitu mendesain komponen-komponen yang akan mendukung stabilitas operasional sistem, seperti sekuritas sistem.
Ketiga yaitu tahap pengembangan (develop). Tujuan tahap pengembangan ini ialah untuk menghasilkan sistem yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar ataupun user sendiri. Tahap ini meliputi: (a) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi, (b) simulasi yaitu kegiatan mengoperasionalkan sistem, dan (c) uji coba terbatas. Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut dengan sistem sesungguhnya.
Keempat adalah tahap penyebaran (disseminate). Pada tahap penyebaran ini merupakan tahap penggunaan sistem yang telah dikembangkan pada sistem yang sebenarnya. Tujuan lainnya adalah untuk menguji efektivitas penggunaan sistem dalam operasional sehari-hari.
2.1. Model Pengembangan Sistem
Pada tahap pengembangan menggunakan model pengembangan sistem yang diadopsi dari siklus hidup System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi untuk merancang, membangun dan memelihara informasi dan proses sistem [7]. SDLC merupakan pengembangan yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi perangkat lunak. Pengembangan sistem berbasis komputer merupakan tugas yang kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan juga waktu untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahap, dimulai dari sistem itu direncanakan sampai sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangan.
SDLC disebut juga dengan model Waterfall. Menurut Pressman (2015), nama lain dari model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang disebut dengan siklus hidup klasik. Dinamakan ini karena menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan, pemodelan, konstruksi, serta penyerahan sistem perangkat lunak kepada para pengguna, yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan [8].
Communication Project initiation Requirement gathering Planning Estimating Scheduling Tracking Modeling Analysis Design Construction Code Test Deployment Delivery Support Feedback Gambar 2. Waterfall
Berikut ini adalah penjelasan dari tahapan-tahapan yang ada dalam model Waterfall menurut Pressman (2015) [8]:
Langkah awal yaitu komunikasi dengan konsumen/pengguna. Langkah ini sangat penting karena menyangkut pengumpulan informasi tentang kebutuhan pengguna. Tahapan berikutnya adalah tahap planning
Setelah proses komunikasi selesai, kemudian menetapkan rencana untuk pengerjaan software yang meliputi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, risiko yang mungkin akan terjadi, sumber yang dibutuhkan, hasil yang dibutuhkan kemudian jadwal pengerjaannya. Langkah berikutnya adalah modeling.
Berikutnya tahap modeling, yaitu menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses modeling berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural. Langkah selanjutnya adalah construction.
Construction adalah proses membuat kode. Coding atau pengkodean ialah penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna komputer akan dimaksimalkan dalam tahap ini. Kemudian, setelah selesai pengkodean maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang dibuat. Yang mana bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem untuk kemudian bisa diperbaiki. Langkah terakhir adalah deployment.
Tahapan deployment bisa dikatakan dengan final dalam pembuatan sebuah software. Setelah analisis selesai, begitupula dengan desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan user. Kemudian software yang dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
2.2. Tahap Penelitian
Gambar 3. Tahap Penelitian
3. Results and Discussion
Hasil penelitian yang didapatkan dari perancangan aplikasi rekapitulasi absensi siswa di SMK Pembangunan Bukittinggi yaitu menghasilkan sebuah aplikasi rekap absen siswa berbasis java. Aplikasi ini berfungsi untuk membantu pengguna dalam proses merekap absen siswa yang valid, praktis dan efektif.
Penulis telah melakukan uji program tersebut kepada para ahli dibidang komputer maupun dibidang pendidikan beserta pengguna yang akan menggunakan aplikasi rekapitulasi absensi siswa maka hasil penelitian yang peneliti dapatkan yaitu aplikasi yang penulis buat yaitu valid, praktis dan efektif untuk digunakan di SMK Pembangunan Bukittinggi. Aplikasi sangat mudah dipahami oleh user.
3.1. Define
Mendefinisikan dan menetapkan prosedur rekapitulasi absensi siswa yang digunakan sebelum merancang aplikasi rekapitulasi absensi siswa. Tahapan pendefinisian ini bertujuan agar bisa mengetahui bagaimana prosedur rekapitulasi absensi siswa yang digunakan selama ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di SMK Pembangunan Bukittinggi, penulis memperoleh hasil penelitian yaitu guru yang bersangkutan belum menggunakan aplikasi rekapitulasi absensi. Hasil rekap absen siswa yang hanya berupa lembaran-lembaran kertas dan mereka tidak mempunyai bukti yang lain.
Di sekolah ini belum menggunakan database untuk menyimpan hasil rekapitulasi absensi siswanya. Sehingga lama-kelamaan data yang berupa lembaran-lembaran akan rentan rusak dan hilang. Dan guru harus mengulang kembali melakukan penghitungan rekapitulasi absensi siswa. Dan besar kemungkinan juga bisa disabotase oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan kata lain sekolah masih melakukan proses sampai penyimpanan data rekapitulasi absensi siswa secara manual. Dapat disimpulkan bahwa di SMK Pembangunan Bukittinggi dalam pengelolaan rekapitulasi absensi siswa belum menggunakan aplikasi.
Dari studi literatur diperoleh pemahaman secara teoritis tentang aplikasi yang bisa digunakan salah satunya yaitu yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman java. Selain banyak digunakan karena bahasa pemograman yang mudah dimengerti, java juga banyak diminati karena merupakan bahasa pemograman berorientasi objek. Aplikasi rekapitulasi absensi siswa ini yang dibangun menggunakan bahasa pemograman java akan menjadi aplikasi yang berbasis desktop, yang bisa digunakan tanpa harus terhubung ke internet. Untuk menggunakannya hanya perlu diinstall di laptop atau PC pengguna saja.
Dalam penggunaan aplikasinya yaitu secara offline. Guru menginputkan data siswa, kemudian dari data siswa yang ada baru bisa menginputkan data absensi. Guru menginputkan data absensi setiap hari dan cetak laporan rekapitulasinya berdasarkan tanggal terakhir penginputan data setiap bulan. Laporan hasil rekapitulasi absensi siswa akan dicetak perbulan yang bisa di cetak dan disimpan dalam bentuk pdf maupun word.
Dengan mempertimbangkan beberapa permasalahan, aplikasi ini akan digunakan secara offline. Yaitu karena tidak semua siswa memiliki smartphone begitu juga dengan paket data. Menghindari pengaruh kerusakan jaringan internet agar tidak menganggu kelancaran absensi. Kemudian ada beberapa siswa yang mengatakan bahwa mengambil absen keruang guru memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan absensi online terlepas dari permasalahan tidak memiliki smartphone dan paket data.
Setelah penulis mengetahui beberapa masalah yang ada di SMK Pembangunan Bukittinggi, maka penulis merancang sebuah aplikasi rekapitulasi absensi siswa yang akan memudahkan pekerjaan guru dalam melakukan proses rekapitulasi absensi siswa di SMK Pembangunan Bukittinggi.
3.2. Design
Pada tahap desain penulis merancang sebuah aplikasi berdasarkan masalah dan kebutuhan di SMK Pembangunan Bukittinggi untuk mempermudah guru dalam melakukan rekapitulasi absensi siswa. Design dari aplikasi rekapitulasi absensi ini mencakup design input, design output, design database, design teknologi dan desain kontrol.
Gambar 4 berikut merupakan gambaran desain menu aplikasi rekapitulasi absensi siswa.
Login
Menu Home Menu Input Data Help
Logout
Data Kelas Data Siswa Absensi SIswa
Input Data Kelas
Laporan Data Kelas
Input Data Siswa
Laporan Data Siswa Input Absensi Siswa Rekapitulasi Absensi Siswa
Gambar 4. Desain Menu Aplikasi Rekapitulasi Absensi Siswa
3.3. Develop
3.3.1. Communication
Pada tahapan ini bertujuan unuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna terkait dengan aplikasi rekapitulasi absensi siswa. Dalam tahap ini, terdapat beberapa kebutuhan lain yang diperlukan oleh penulis diantaranya adalah kebutuhan user, kebutuhan sistem, kebutuhan sdm (brainware).
3.3.2. Planning
Dalam tahapan perencanaan (planning), penulis menetapkan rencana yang akan dilakukan untuk pembuatan aplikasi, diantaranya peran/tugas yang sesuai dengan prosedurnya, resiko yang mungkin terjadi terhadap sistem, sumber yang dibutuhkan oleh sistem, serta hasil yang akan dibuat.
3.3.3. Modeling
Penulis membuat use case untuk menampilkan rancangan terkait hubungan antara actor dengan sistem. Gambar 5 berikut adalah diagram use case.
Gambar 5. Use Case Diagram
Gambar 6 berikut ini merupakan activity diagram guru. Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan aktifitas yang berlangsung dalam sistem yang dirancang.
Login
Input Data Absensi Menu
Utama
Lihat Data & Laporan Input Data Kelas Cetak Data &Laporan Input Data Siswa
Username dan Password tidak valid
Gambar 7 berikut ini merupakan sequence diagram guru. Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan sekitar sistem. Interaksi dan aktivitas antar objek akan menghasilkan output tertentu.
Guru Sistem
1. Buka aplikasi rekapitulasi absensi
2. Tampilan login guru
3. Masukan username dan password
4. Tampilan menu utama
5. Input data kelas
6. Tampil data kelas
7. Cetak data kelas
8. Tampil laporan data kelas yang akan dicetak
9. Input data siswa
10. Tampil data siswa yang telah diinputkan
11. Cetak data siswa
12. Tampil laporan data siswa yang akan dicetak
13. Input data absensi
14. Tampil data absensi yang telah diinputkan
15. Cetak rekapitulasi absensi
16. Tampil laporan rekapitulasi absensi yang akan dicetak 17. Logout
Gambar 7. Sequence Diagram Guru
Gambar 8 berikut merupakan class diagram sistem. Class diagram mendeskripsikan relasi, korelasi, dan kolaborasi antar himpunan kelas. Dari diagram kelas yang telah dirancang maka dapat diketahui rancangan basis data yang akan dirancang serta hubungan antar basisdata sehingga membentuk sebuah sistem.
Gambar 9 berikut ini merupakan desain login ke dalam aplikasi.
Gambar 9. Desain Login Aplikasi
Gambar 10 berikut ini merupakan desain input data kelas.
Simpan Edit
Hapus Cetak
From Input Data Kelas Id Kelas
Nama Kelas
Menu Utama
Gambar 10. Desain Input Data Kelas
Gambar 11 berikut ini merupakan desain input data siswa.
Simpan Hapus Edit
Cari Cetak From Input Data Siswa NIS Nama Alamat Tgl Lahir Menu Utama Jenis Kelamin Tahun Masuk
Gambar 12 berikut ini merupakan desain input data absensi.
Cari
-Pilih-Simpan Edit Hapus
Cari Cetak From input Absensi NIS Kode Nama Tanggal Hadir Sakit Izin Alpa Menu Utama
Gambar 12. Desain Input Data Absensi
Gambar 13 berikut ini merupakan desain output data kelas.
Logo SMK Pembangunan Bukittinggi
Laporan Data Kelas
Id Kelas Nama Kelas
X(10) X(10)
X(10) X(10)
Bukittinggi, dd-yy-mmyy Kepala Sekolah
Nip.
Gambar 13. Desain Output Data Kelas
Gambar 14 berikut ini merupakan desain laporan data siswa.
Logo SMK Pembangunan Bukittinggi Laporan Data Siswa
Nama Kelas (10)
Nis Nama Alamat Tgl Lahir JK T.Masuk
X(10) X(10) X(10) X(10) X(10) X(10)
X(10) X(10) X(10) X(10) X(10) X(10)
Bukittinggi, dd-yy-mmyy Kepala Sekolah
Nip.
Gambar 15 berikut ini merupakan desain rekapitulasi data absensi.
Logo SMK Pembangunan Bukittinggi
Rekapitulasi Absensi Siswa
Rekapitulasi Per : Tanggal
Nama Hadir Sakit Izin Alpha
X(100) X(10) X(10) X(10) X(10)
X(100) X(10) X(10) X(10) X(10)
Bukittinggi, dd-yy-mmyy Kepala Sekolah
Nip.
Gambar 15. Desain Rekapitulasi Absensi
3.3.4. Construction
Dalam melakukan pengelolaan rekapitulasi absensi siswa di SMK Pembangunan Bukittinggi adanya database rekapitulasi absensi siswa oleh user yang menggunakan aplikasi ini. Pada tahapan ini adanya kegiatan menggabungkan pembentukan kode sehingga menjadi sebuah sistem informasi yang diinginkan. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengujian untuk menentukan kesalahan pada sistem yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan implementasi basis data, pembentukan kode program serta pengujian pada sistem.
3.3.5. Deployment
Dalam delivery, penyebarluasan sistem melalui group Facebook dan group WhatsApp. Support dilakukan supaya sistem berjalan dengan baik, mudah digunakan, menarik, efisien, inspiratis dan dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Feedback yang penulis lakukan dengan pembaharuan dari saran selama dilaksnakan uji produk.
3.4. Disseminate
Proses diseminasi merupakan suatu tahap akhir pengembangan. Tahap diseminasi dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Tahapan diseminasi merupakan tahap penggunaan produk final. Penyebarluasan sistem dengan memanfaatkan media sosial yakni group Facebook dan group WhatsApp.
3.5. Uji Produk 3.5.1. Uji Validitas
Tahap pengujian validitas ini penulis tujukan pada ahli sistem komputer yaitu dengan kesimpulan produk sangat valid dengan rata-rata 0,88. Kesimpulan yang penulis peroleh adalah produk yang dirancang valid.
3.5.2. Uji Praktikalitas
Uji praktikalitas diperoleh nilai rata-rata adalah 73 dengan kategori praktis.
3.5.3. Uji Efektivitas
4. Conclusion
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu aplikasi rekapitulasi absensi siswa dapat membantu guru dalam proses pengelolaan dan penyimpaan hasil rekap absen siswa. Kemudian juga dapat dapat membantu guru untuk mengetahui data-data absensi siswa yang memiliki peranan penting dalam menentukan keaktifan siswa guna untuk penilaian pihak sekolah terhadap masing-masing siswa.Aplikasi rekapitulasi absensi siswa sudah melewati tahap uji validitas, uji praktikalitas dan uji efektifitas. Hasil dari uji validitas menyatakan sangat valid, hasil uji praktikalitas menyatakan praktis, dan hasil dari uji efektifitas menyatakan sangat efektif.
Berdasarkan kesimpulan di atas dan setelah melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan saran yang dapat menjadi pertimbangan lebih lanjut mengenai aplikasi rekapitulasi absensi siswa yaitu untuk penerapkan aplikasi rekapitulasi absensi siswa di SMK Pembangunan Bukittinggi butuh penyesuaian. Dibutuhkan waktu untuk beralih dari rekap asbsen secara manual ke aplikasi secara bertahap.Dalam pelaksanannya dibutuhkan tenaga yang terampil agar aplikasi bisa berjalan dengan baik dan sebagai mana mestinya. Aplikasi rekapitulasi absensi siswa di SMK Pembangunan ukittinggi untuk masa yang akan datang agar dapat dilakukan pengembangannya.
References
[1] Z. Sesmiarni, “Membendung Radikalisme Dalam Dunia Pendidikan Melalui Pendekatan Brain Based Learning,” Kalam, vol. 9, no. 2, p. 233, 2015, doi: 10.24042/klm.v9i2.330.
[2] P. R. Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,” 2003. .
[3] S. Christina, E. D. Oktaviyani, D. Ronaldo, and R. M. Zaini, “Aplikasi Absensi Siswa Berbasiskan Android,” J. ELTIKOM, vol. 3, no. 1, pp. 36–44, Jun. 2019, doi: 10.31961/eltikom.v3i1.115.
[4] R. Okra, “Pengembangan Media Pembelajaran Digital IPA Di SMP N 3 Kecamatan Pangkalan,” J. EDUCTIVE J. Educ. Stud., vol. 4, no. 2, 2019.
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet.8. Bandung: ALFABETA, 2009.
[6] S. Zakir, “Modernisasi Administrasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Melalui Pemanfaatan Sistem Informasi,” Proseding Senat., vol. 1, 2015.
[7] Nurasiah, “Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran Uang Kuliah Dengan Metode SDLC Waterfall,” J. Teknol. dan Rekayasa, vol. 19, no. 3, pp. 72–81, 2014.
[8] P. Setiawan, Sulistiowati, and J. Lemantara, “Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Data Evaluasi Proses Belajar Mengajar Berbasis Web,” JSIKA, vol. 4, no. 2, pp. 1–6, 2015.