• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL RAPAT KERJA NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN PUSAT DAN DAERAH DENGAN LPPN DAN LPPD PROVINSI SE INDONESIA DI PONTIANAK

TANGGAL 15 S.D. 17 JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PESPARAWI Nasional memberikan dampak positif bagi kehidupan iman percaya dan kerukunan intern bagi umat Kristiani dan kerukunan antar umat beragama Indonesia yang memiliki latar belakang suku, adat istiadat, budaya dan denominasi gereja yang berbeda-beda.PESPARAWI telah berfungsi sebagai wadah dalam meningkatkan kualitas keimanan dan kerukunan melalui seni suara dalam Lembaga Pengembangan PESPARAWI Nasional (LPPN) dan Lembaga Pengembangan PESPARAWI Daerah (LPPD). PESPARAWI sebagai lembaga yang berada di bawah binaan dan mitra Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dalam pembinaan umat di bidang Paduan Suara menjadi sarana mewujudkan penghayatan iman umat kristiani. LPPN dan LPPD bertugas menyelenggarakan PESPARAWI, melaksanakan pembinaan dan pengembangan Lomba Cipta Lagu, Kursus dan Penataran Tingkat Nasional bagi Dirigen, Musisi, Komponis Kristen dan festival Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) tingkat Nasional. Dalam pelayanannya, PESPARAWI mendapat dukungan dari berbagai Gereja-gereja/umat Kristen, tokoh-tokoh gerejawi, pimpinan gereja aras nasional di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.

Tahun 2018 festival Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Tingkat Nasional XII akan dilaksanakan di Kota Pontianak - Provinsi Kalimantan Barat. Dalam persiapan dan penyelenggaraan menuntut tanggung jawab besar, dan tingkat kesulitan yang variatif. Peran pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen sangat diperlukan untuk memperoleh dukungan dan kerjasama yang baik dan efektif dengan Pemerintah Daerah dan lembaga-lembaga non-pemerintah.Festival Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Tingkat Nasional XI di Provinsi Maluku – Kota Ambon telah terlaksana dengan sukses.Berdasarkan pengalaman tersebut, diharapkan pelaksanaan PESPARAWI XII di kota Pontianak,Provinsi Kalimantan Barat dapat semakin sukses dansempurna. Mewujudkan harapan dimaksud, dilaksanakan Rapat Kerja Nasional dalam mendiskusikan berbagai hal bagi kepastian dan kesempurnaan pelaksanaan.

Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Pusat dan Daerah dengan LPPN dan LPPD se-Indonesia di Pontianak, tentang kesiapan daerah (LPPD) mensukseskan PESPARAWI sebagai upaya meningkatkan kualitas iman, kerukunan melalui paduan suara melalui PESPARAWI Nasional XII tahun 2018, telah menghasilkan berberapa kesepakatan dan rekomendasi yang menjadi perhatian bersama seluruh unsur terkait.

B. Dasar Hukum

Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen denganLPPN dan LPPD se Indonesia di Pontianak didasarkan pada:

(2)

Keputusan Presiden Nomor 42 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

2. Peraturan Presiden Nomor 67 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101A);

4. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2005 tentang Pembentukan LPPN; 5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019;

6. Keputusan Meteri Agama RI Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015 – 2019;

7. Peraturan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama R.I. No. DJ/KEP/HK. 00.5/15/2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Panduan Manyelenggarakan Kegiatan Budaya Keagamaan Kristen;

8. Peraturan Menteri Agama No 42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;

9. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 807 Tahun 2016 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Pesparawi Nasional XII Tahun 2018 di kota Pontianak;

10. Surat Keputusan Dirjen Bimas Kristen Nomor: DJ.III/KEP/HK.00.5/17./2016 tentang Penetapan Kota Pontianak sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan Pesparawi Nasional XII Tahun 2018;

11. Surat Keputusan Dirjen Bimas Kristen Nomor 79 Tahun 2017 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Rapat Kerja Nasional Ditjen Bimas Kristen dengan LPPN dan LPPD Provinsi se-Indonesia di Pontianak;

12. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Ditjen Bimas Kristen Nomor: SP DIPA-025.05.1.308056/2017, Tanggal 07 Desember 2016.

C. Maksud

1. Memahami kebijakan Bimas KristenKementrian Agama RI terkait penyelenggaraan PESPARAWI XII tahun 2018;

2. Kesiapan Kontingen mengikuti PESPARAWI XII tahun 2018secara baik;

3. Persiapan Polda Kalimantan Barat dalam pengamanan PESPARAWI XII tahun 2018yang aman;

4. Pedoman pelaksanaan PESPARAWI XII tahun 2018dipahami secara benar; 5. Langkah dan strategi untuk kesuksesan PESPARAWI XII tahun 2018; 6. Adapun hasil rapat sebagai pedoman bersama.

D. Tujuan

(3)

BAB III

HASIL RAPAT KERJA DAN REKOMENDASI

Berbagai perkembangan pemikiran yang muncul dari pelaksanaan program pelayanan LPPN dan LPPD secara empiris di lapangan, telah menghasilkan berbagai pemikiran baru bagi penyempurnaan. Bersumber dari laporan LPPN dan LPPD, telah menghasilkan berbagai pokok pemikiran yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan Rapat Kerjamelalui diskusi. Perkembangan yang terjadi dalam diskusi bersama sebagai upaya penyempurnaan berbagai kegiatan, dan sasaran pelaksanaan PESPARAWI Nasional XII Tahun 2018 di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, telah menghasilkan beberapa kesepakatan. Hasil disksusi telah dirumuskan sebagai hasil rapat kerja nasional.

Hasil pemikiran yang berkembang dalam diskusi, mengerucut pada 2 (dua) dimensi dengan beberapa indikator masing-masing, yaitu: dimensi kelembagaan, dan penyelenggaraan.

1. Dimensi Kelembagaan

a. Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 19 Tahun 2005 tentang Pembentukan LPPN perlu direvisi agar dapat memuat dan mengantisipasi perkembangan yang terjadi dalam pelaksanaan pelayanan.

Revisi tersebut berdasarkan pemikiran untuk:

1) Meningkatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) menjadi Peraturan Presiden (include LPPD Provinsi/Kab./Kota ditetapkan melalui Peraturan Gubernur, Peraturan Waki Kota/Peraturan Bupati);

2) Dalam Musyawarah Nasional XII tahun 2018 agar dibicarakan dana pembinaan bagi kontingen Peraih Champion sebagai bentuk pembinaan;

3) Dalam pelaksanaanPESPARAWI Nasional XIII raker ini mengusulkan kepada LPPN untuk mengupayakan Juri PESPARAWI harus bersertifikat sebagai Juri Nasional yang diterbitkan oleh lembaga/institusi yang sudah terakreditasi;

4) Pelaksanaan PESPARAWI perluditingkatkan menjadi PESPARAWI Internaional, bukan hanya tingkat Kabupaten./Kota, Provinsi dan Nasional. 2. Pelaksanaan PESPARAWI Nasional XII Tahun 2018

a. Akomodasi

Panitia PESPARAWI Nasional melakukan penempatan kontingen dengan cara undi berdasarkan jumlah peserta sesuai buku pedoman pelaksanaan;

b. Penjurian

1) Juri dikukuhkan pada acara pembukaan;

2) Juri tidakdiperkenankan menjadi pelatih pada salah satu kontingen peserta PESPARAWI Nasional XII Tahun 2018.

(4)

Dalam pengembangan PESPARAWI, Ditjen Bimas Kristen perlu mengupayakan adanya pertemuan dengan Gubernur, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, dengan LPPN, LPPD seluruh Indonesia.

d. Distribusi Lagu

1) LPPN segera mendistribusikan lagu-lagu yang diperlombakan kepada LPPD Provinsi selambat-lambatnya pada akhir bulan Agustus 2017;

2) Partitur lagu pilihan bebas (Paduan Suara)/arranseman vokal grup/pop musik gerejawi diserakhkan kepada LPPN selambat-lambatnya 1(satu) bulan sebelum waktu pelaksanaan;

e. Pedoman Pelaksanaan

Pedoman Pelaksanaan PERPARAWI Nasional yang telah ditetapkan LPPN agar dilaksanakan secara konsisten/mutlak.

f. Transportasipada Pelaksanaan PESPARAWI Nasional XII di Pontianak

Para Gubernur Seluruh Indonesia selaku perpanjangan Pemerintah Pusat di daerah menyampaikan surat permintaan diskon harga tiket penerbangan untuk seluruh kontingen dari/dan ke Pontianak Kalbar kepada perusahaan penerbangan. Tembusan surat disampaikan kepada Menteri Agama dan Menteri Perhubungan. g. Medali

Kualitas medali perlu ditingkatkan pada PESPARAWI Nasional.

i. Waktu PelaksanaanPERPARAWI Nasional XII di Pontianak, direncanakan sebagai berikut:

1) Prioritas : 18 s.d. 23 Juni 2018

2) Alternatif I: 6 s.d. 12 Mei 2018 (Mei UN seluruh Indonesia, APBN Proses Pencairan ....)

2) Alternatif II: 7 s.d. 13 Oktober 2018 j. Keuangan

1) Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama mengupayakan anggaran melalui APBN pada DIPA Pusat dan Daerah di lingkungan Kementerian Agama dalam Pelaksanaan PESPARAWI Nasional (Panitia Pelaksana, LPPN dan LPPD Provinsi Seluruh) secara proporsional;

2) Dalam rangka mendukung pengusulan anggaran di atas masing-masing LPPD Provinsi mengusulkan/menyampaikan Proposal kepada Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama selambat-lambatnya akhir Juni 2017;

3) Proposal Anggaran dilengkapi dokumen pendukung antara lain Rencana Anggaran Biaya (RAB) disertai dengan volume, SK terkait LPPN dan LPPD, foto-foto kegiatan Persparawi,jadwal kegiatan, dll.

(5)

1) Penetapan peserta kontingen masing-masing LPPD Provinsi, tetap mengacu kepada pedoman yang sudah ditetapkan (tanpa melampirkan identitas);

2) LPPD menyampaikan jumlah dan daftar nama kontingen PESPARAWI Nasional selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum hari pelaksanaan.

l. Tamu VVIP/ VIP

LPPN dan LPPD segera menyampaikan daftar tamu VVIP/VIP (mengundang Kementerian/Lembaga terkait termasuk DPR pada acara pembukaan) kepada Panitia Pelaksana.

m. Publikasi Pelaksanaan PESPARAWI Nasional

LPPN dan LPPD membuat publikasi/sosialisasi melalui media massa (cetak & elektronik) bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat Kristen (Gema Pesparawi);

n. Keamanan Perjalanan Kontingen.

Diupayakan agar LPPN menyurati Mabes Polri agar seluruh Polda berkordinasi terkait pengamanan terutama bagi kontingen transit di daerah tertentu.

Penutup

Demikian hasil Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dengan LPPN dan LPPD Se Indonesia di Pontianak Tahun 2017.

Pontianak, 17 Juni 2017

Penasehat Ketua Harian Panitia Pesparawi Nasional XII

(Poltak Siahaan) (Jakius Sinyor)

Ketua Tim Perumus Ketua I LPPN

(Youke Singal) (Djanus Pakpahan)

Diketahui,

Direktur Urusan Agama Kristen

(6)

hasil

rekomendasi

ini

dapat

diperoleh

dengan

menghubungi:

Kantor LPPN: 021 – 2956 88 98

HP. 0812 1856 104 (Ketua I LPPN)

(7)

BAB III PENUTUP

Demikianlah hasil Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dengan LPPN dan LPPD se-Indonesia di Pontianak, yang dilaksanakan pada tanggal 15 s.d. 17 Juni 2017, kiranya bermanfaat bagi penyempurnaan pelaksanaan PESPARAWI Nasional XII di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2018, dan PESPARAWI selanjutnya.

TIM PERUMUS

1. LPPD Papua Djong Makanuay

2. LPPD Sulut Wenny Pantouw

3. LPPD Jambi Tiopan Purba

4. LPPD NTT Sem Saetban

5. LPPD Kalteng Sardias Ayak Pdt. 6. LPPD Maluku Utara Robinson Missi

7. LPPD Sumsel Sahat Patar Lumbangaol

8. LPPD Banten Youke Singal

9. Panitia Pelaksana Nas XII Sudarmo Bahari, Ir. 10. Panitia Pelaksana Nas XII Frans Nazarius, Drs

11. LPPN Djanus Pakpahan

12. LPPN John Hutabarat

13. LPPN Vonty S. Nahan

14. Utusan Kabid/Pembimas Jiffry Kawung

15. DBK Maya Malau

16. DBK Fo’arota Telaumbanua

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, melakukan peran pembinaan dan fasilitasi teknis kepada pemerintah daerah, khususnya

Setelah Pemerintah pusat melimpahkan beberapa sumber pendapatan yang tertera didalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah

Strategi pemberdayaan yang efektif untuk memandirikan masyarakat di sektor perekonomian dengan pemanfaatan lahan menjadi pusat kuliner serta UMKM masyarakat yang ada di

Dalam Bab ini berisi uraian simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang merupakan rekomendasi bagi Direktorat Jenderal Pajak terutama dalam menentukan regulasi

a. Tingginya apresiasi masyarakat terhadap PAUD gratis yang tidak diiringi dengan kesiapan sarana dan prasarana yang memadai. Fokus program PAUD masih banyak terfokus di PAUD

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja Direktorat Bina Gizi dalam rangka mencapai sasaran strategis yaitu “meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi masyarakat”

7 dapat ditingkatkan lagi, sehingga kesiapan guru Bimbingan dan Konseling terkondisikan dalam melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, layanan

Subdit Kesiswaan melaksanakan tugas bimbingan dan pelayanan di bidang perumusan bahan standar nasional dan kesiswaan serta peningkatan kemampuan, ketrampilan dan pengembangan