• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

DITBINLAP-2017

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Keberhasilan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam mengendalikan tingkat kelahiran dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia dalam lebih dari tiga dekade tidak lepas dari peran Penyuluh Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Penyuluh KKBPK). Penyuluh KKBPK yang menjadi ujung tombak di lapangan berperan penting menjabarkan cita-cita dari Pembangunan Nasional maupun Program KKBPK.

Tugas utama Penyuluh KKBPK adalah melakukan penyuluhan atau memberikan informasi dan edukasi tentang program KKBPK dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku kepada individu, keluarga atau masyarakat diberbagai forum. Selain itu, Penyuluh KKBPK juga dituntut mampu menggerakan seluruh komponen masyarakat untuk mendukung dan berperan serta dalam program KKBPK di lini lapangan. Selain itu dalam melaksanakan tugasnya Penyuluh KKBPK memiliki standar langkah kerja yang dikenal dengan 10 (sepuluh) Langkah Kerja Penyuluh KKBPK, yaitu:

1. Pendekatan Tokoh Formal 2. Pendataan dan Pemetaan 3. Pendekatan Tokoh Informal 4. Pembentukan Kesepakatan 5. Pemantapan Kesepakatan

6. Komunikasi Informasi dan Edukasi 7. Pembentukan Group Pelopor 8. Pelayanan KB

9. Pembinaan Peserta KB

10.Evaluasi, Pencatatan dan Pelaporan

Langkah kerja Penyuluh KKBPK di atas diharapkan dapat meningkatkan capaian program KKBPK saat ini. Penyuluh KKBPK juga terbiasa dalam pekerjaan di bidang data maupun inovasi terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lini lapangan. Dalam standar kompetensi Penyuluh KKBPK 19 unit kompetensi teknis, 13 unit kompetensi manajerial dan 2 unit kompetensi sosial kultural mendorong setiap mendorong setiap Penyuluh untuk berkinerja secara profesional, kompeten dan tersistematik.

(2)

2

DITBINLAP-2017

Perubahan lingkungan strategis saat ini terkait manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) semakin mengarah pada profesionalisme. Maka dari itu, Penyuluh KKBPK yang juga merupakan Jabatan Fungsional Tertentu dari PNS juga dituntut untuk menjaga profesionalismenya dalam bekerja. Selain perubahan manajemen PNS, saat ini juga perkembangan teknologi informasi untuk dimanfaatkan pada suatu pekerjaan juga semakin cepat dan efektif. Manajemen kinerja berbasis teknologi informasi sudah banyak digunakan oleh Kementerian/Lembaga untuk mengukur kinerja setiap pegawai.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional sebagai instansi pembina Jabatan Fungsional Penyuluh KKBPK dan lembaga Pemerintah Pusat yang diamanatkan untuk mengelola tenaga Penyuluh KKBPK sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah mengembangkan media atau aplikasi untuk mengukur kinerja Penyuluh KKBPK sebagai salah satu inovasi dalam pengelolaan Penyuluh KKBPK. Aktivitas Penyuluh KKBPK yang sangat banyak dan beragam untuk selanjutnya akan dipantau, dinilai dan dianalisa kontribusinya terhadap capaian Program KKBPK.

Dalam kurun waktu lebih dari 1 (satu) dekade, kontribusi kinerja Penyuluh KKBPK sulit untuk dipantau, dinilai dan dianalisa atau kata lainnya mengalami penurunan sehingga dampak pada capaian program KKBPK, seperti terjadi stagnansi angka kelahiran anak per wanita selama 10 (sepuluh) tahun. Paska dialih kelolanya Penyuluh KKBPK menjadi PNS BKKBN, penataan kinerja Penyuluh KKBPK menjadi agenda prioritas. Diharapkan kedepannya kinerja Penyuluh KKBPK menjadi lebih terukur dan berkontribusi terhadap capaian program KKBPK.

Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK merupakan aplikasi berbasis android yang dapat digunakan di telepon pintar untuk mencatat, mendokumentasikan dan melaporkan setiap aktivitas-aktivitas, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh KKBPK di lini lapangan. Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK juga dijadikan media untuk menganalisa seluruh aktivitas dan kegiatan Penyuluh KKBPK dan selanjutnya sebagai dasar pembayaran tunjuangan kinerja Penyuluh KKBPK setiap bulannya dan sebagai sumber informasi untuk menganalisa kontribusi kinerja Penyuluh KKBPK.

B.

Tujuan

Panduan teknis penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK bertujuan untuk memberikan acuan kepada pengguna agar terampil dalam menggunakan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK.

(3)

3

DITBINLAP-2017

C.

Ruang Lingkup

1. Sasaran

Sasaran pengguna panduan teknis penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK adalah:

a. Penyuluh KKBPK b. Widyaiswara

c. Pengelola Program KKBPK`ditingkat Pusat s.d Kabupaten dan Kota

2. Jangkauan

a. BKKBN Pusat

b. Perwakilan BKKBN Provinsi

c. OPD bidang Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten dan Kota

D.

Pengertian Umum

1. Penyuluh Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga yang selanjutnya disingkat Penyuluh KKBPK adalah Penyuluh Keluarga Berencana dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana.

2. Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat PKB adalah Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi tertentu yang diberi tugas tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang sebagai jabatan fungsional tertentu untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi, dan pengembangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

3. Petugas Lapangan Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat PLKB adalah Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi tertentu yang diberi tugas tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang sebagai jabatan pelaksana untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi, dan pengembangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

4. Kinerja adalah suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. 5. Penyuluhan adalah kegiatan-kegiatan penyampaian komunikasi, informasi

(4)

4

DITBINLAP-2017

pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga dan/atau masyarakat (KIE Perseorangan maupun kelompok).

6. Non Penyuluhan adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat administratif, rutinitas, koordinatif, dan pengembangan serta kegiatan lainnya dalam rangka pelaksanaan dan pengelolaan Program KKBPK.

7. Penggerakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga yang selanjutnya disebut Penggerakan Program KKBPK adalah upaya sistematis untuk mempengaruhi orang per orang, kelompok orang/masyarakat, komunitas, dan organisasi untuk melakukan dan melaksanakan tindakan dan perbuatan sesuatu di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

8. Program Kependudukan adalah upaya sistimatis, terencana dan berkesinambungan dari pemerintah untuk mempengaruhi jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut aspek politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk.

9. Program Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Program KB adalah upaya sistimatis, terencana dan berkesinambungan dalam mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas.

10. Program Pembangunan Keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.

11. Lini Lapangan adalah rangkaian aktifitas penyelenggaraan operasional program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di wilayah yang paling dekat dengan keluarga atau masyarakat, yaitu Kecamatan–Desa/Kelurahan–dusun/Rukun Warga–Rukun Tetangga– keluarga.

12. Telepon Pintar adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, dimana pengguna dapat dengan bebas menambah aplikasi, menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai keinginan pengguna.

13. Aplikasi Elektronik Visum Penyuluh Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga yang selanjutnya disebut E-Visum Penyuluh KKBPK adalah aplikasi berbasis Teknologi Informasi yang memiliki fungsi mencatat,

(5)

5

DITBINLAP-2017

mendokumentasikan dan melaporkan serta sebagai bukti kerja setiap aktivitas kegiatan Penyuluh KKBPK.

14. Playstore adalah layanan konten digital aplikasi milik Google yang dapat diakses melalui telepon pintar dengan sistem operasi berbasis android.

15. Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.

16. Perangkat Lunak yang selanjutnya disebut aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

(6)

6

DITBINLAP-2017

BAB II

MEKANISME PENGELOLAAN

APLIKASI E-VISUM PENYULUH KKBPK

Dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK, maka diperlukan mekanisme pengelolaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK yang melibatkan pengelola Program KKBPK di setiap tingkatan (Pusat sampai dengan Kabupaten dan Kota). Mekanisme pengelolaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK dapat dijadikan rujukan bagi pengguna aplikasi dalam hal ini adalah Penyuluh KKBPK untuk mendapatkan informasi ataupun menyampaikan informasi terkait penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK tersebut.

A.

Perencanaan

Dalam perencanaan pengelolaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK beberapa kegiatan yang perlu dilakukan antara lain:

1. Mempetakan dan mendata Penyuluh KKBPK yang masih aktif sebagai Pejabat Fungsional Penyuluh KKBPK;

2. Mendata dan penyiapan sarana prasarana sesuai kebutuhan; 3. Mengaktivasi Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

4. Mengalokasi kegiatan dan anggaran untuk mendukung pengelolaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

5. Membentuk kelompok kerja untuk mengelola Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK yang terdiri dari lintas unit kerja dan lintas bidang.

B.

Pengorganisasian

Untuk efektivitas pengelolaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK, perlu dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) secara berjenjang, yaitu Pusat, Provinsi dan Kabupaten dan Kota dengan susunan organisasi dan peran tugas sebagai berikut:

1. Susunan Organisasi a. Pusat

Pengarah : Kepala BKKBN

Penangungjawab : 1) Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi

2) Sekretaris Utama

Ketua : Direktur Bina Lini Lapangan Wakil Ketua : Kepala Biro Kepegawaian

Anggota : 1) Direktur Teknologi Informasi dan Dokumentasi

(7)

7

DITBINLAP-2017

2) Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Humas

3) Inspektur Wilayah II

4) Kepala Subdirektorat Tenaga Lini Lapangan

5) Kepala Bagian Pengembangan Pegawai

6) Kepala Bagian Data dan Perencanaan Pegawai

7) Kepala Bagian Penempatan dan Mutasi Pegawai

8) Kepala Bagian Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai

9) Kepala Sub Direktorat Sistem Aplikasi dan Bank Data

10)Kepala Sub Direktorat Infrastruktur Teknologi Informasi

11)Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana

12)Pejabat Fungsional Auditor b. Provinsi

Penangungjawab : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi

Ketua : Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi

Wakil Ketua : Sekretaris Badan

Anggota : 1) Kepala Subbagian Hubungan Antar Lembaga dan Bina Lini Lapangan 2) Kepala Subbagian Data dan Informasi 3) Kepala Subbagian Kepegawaian dan

Hukum c. Kabupaten dan Kota

Penangungjawab : Kepala OPD Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ketua : Pejabat Administrator yang membidangi

urusan Penyuluh KKBPK

Anggota : Pejabat Administrator dan/atau Pejabat Pengawas yang membidangi urusan Penyuluh KKBPK dan Kepegawaian

(8)

8

DITBINLAP-2017

2. Tugas dan Tanggung Jawab Kelompok Kerja a. Pusat

1) Merancang penyempurnaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK; 2) Menyusun panduan-panduan yang berkaitan dengan kinerja dan

E-Visum Penyuluh KKBPK;

3) Melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi kepada Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota terkait Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK

4) Menginformasikan solusi terhadap kendala-kendala teknis;

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terpadu terhadap pengelolaan dan penggunaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK.

b. Provinsi

1) Mengumpulkan dan melaporkan kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

2) Melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi kepada Pokja Kabupaten dan Kota serta Penyuluh KKBPK terkait Penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

3) Menindaklanjuti informasi tentang perkembangan solusi terhadap kendala-kendala teknis;

4) Melakukan pemantauan dan evaluasi terpadu terhadap pengelolaan dan penggunaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK.

c. Kabupaten dan Kota

1) Melakukan penilaian terhadap aktivitas kegiatan yang dicatat dan dilaporkan dalam Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

2) Mengumpulkan dan melaporkan kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

3) Melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi Penyuluh KKBPK terkait Penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

4) Menindaklanjuti informasi tentang perkembangan solusi terhadap kendala-kendala teknis;

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terpadu terhadap pengelolaan dan penggunaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK.

C.

Pelaksanaan

Pelaksanaan pengelolaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK meliputi kegiatan: 1. Sosialisasi dan bimbingan teknis Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK

2. Pengolahan dan evaluasi data/informasi terkait aktivitas kegiatan penyuluh KKBPK di aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

3. Mengumpulkan dan Melaporkan kendala-kendala teknis;

4. Melakukan kegiatan-kegiatan koordinasi untuk ekfektivitas penggunaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK;

(9)

9

DITBINLAP-2017

5. Melakukan pemantauan secara terpadu untuk menguji validitas data dan informasi terkait aktivitas kegiatan Penyuluh KKBPK di lini lapangan.

D.

Pemantauan dan Evaluasi

1. Tujuan

a. Pemantauan bertujuan untuk mengamati perkembangan penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK dan aktivitas-aktivitas yang dikerjakan oleh Penyuluh KKBPK.

b. Evaluasi bertujuan untuk memberikan gambaran efektivitas penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK dan validasi terhadap aktivitas-aktivitas kegiatan Penyuluh KKBPK yang dicatat, didokumentasikan dan dilaporkan melalui aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK.

2. Mekanisme

Mekanisme pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala, terpadu dan berbasis pada akuntabilitas kinerja. Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan melalui:

a. Media Web E-Visum; b. Pertemuan koordinasi;

c. Kunjungan lapangan/supervisi fasilitasi; d. Survei.

3. Akuntabilitas

Dalam rangka menjaga akuntabilitas pengelolaan dan penggunaan aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK diperlukan pembinaan dan pengawasan secara berkala, berkesinambungan dan berjenjang. Apabila ditemukan beberapa ketidak sesuaian, maka dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Penanganan Keluhan

Jika dalam pelaksanaan dan penggunaan Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK ditemui beberapa kendala, maka BKKBN, Perwakilan BKKBN Provinsi dan Dinas Urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten dan Kota harus memberikan jawaban terhadap keluhan tersebut. Untuk lebih memudahkan pengaduan tersebut, maka dapat dibentuk Pokja penanganan keluhan dengan diatur oleh masing-masing penangung jawab.

(10)

10

DITBINLAP-2017

BAB III

PENGGUNAAN APLIKASIE-VISUM

PENYULUH KKBPK

A.

Unduh Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK

Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK dapat di unduh di play store pada telepon pintar berbasis android. Ketik Visum PKB pada

kotakpencarian di play store.

Tampil halaman aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK (tertera dalam halaman Visum PLKB), klik INSTALuntuk meng-unduh aplikasi kedalam telepon pintar.

(11)

11

DITBINLAP-2017

B.

Halaman Login

Halaman pertama yang muncul ketika pengguna masuk ke Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK adalah halaman login. Berikut tampilan halaman login.

Untuk login ke aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK, pengguna harus melakukan:

1. Masukkan NIP yang sudah terdaftar. 2. Masukkan password akun, untuk pertama

kali, bisa menggunakan “qwerty” 3. Tekan tombol Login.

Pengguna berhasil login akan tampil halaman utama aplikasi.

4. Notifikasi login error akan muncul apabila terjadi kesalahan kombinasi email dan password pengguna tidak valid atau email dan password pengguna belum terdaftar.

Untuk mengganti password, pengguna bisa masuk ke halaman website di alamat : http://evisum.bkkbn.go.id

C.

Halaman Utama

Halaman utama tampil ketika pengguna telah berhasil login di aplikasi. Halaman utama menampilkan profil pengguna aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK seperti gambar dibawah ini.

Pada halaman utama terdapat beberapa fitur di E-Visum Penyuluh KKBPK, sebagai berikut ini:

 Ikon Edit, apabila pengguna menekan ikon tersebut tampil halaman edit profil. Digunakan untuk melakukan perubahan profil info pengguna.

 Ikon Menu Bar, apabila pengguna menekan ikon tersebut tampil menu–menu aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK.

(12)

12

DITBINLAP-2017

Edit Profil

Halaman edit profil akan tampil apabila pengguna menekan ikon edit pada halaman profil pengguna. Berikut ini tampilan halaman edit profil pengguna.

D.

Halaman Daftar Kegiatan

Halaman daftar kegiatan memuat seluruh kegiatan yang sedang dan/atau telah berjalan. Berikut tampilan halaman daftar kegiatan. Pada halaman daftar kegiatan terdapat tombol navigasi yang memudahkan pengguna mengelola kegiatan. Pengguna dapat melakukan beberapa aksi di halaman ini, meliputi:

 Ikon tambah kegiatan, apabila pengguna menekan ikon tersebut tampil halaman tambah kegiatan.

 Pengguna dapat melihat detail kegiatan dengan menekan salah satu dari item kegiatan yang ada pada daftar tersebut.

 Ikon filter, memudahkan pengguna

untuk melihat tampilan daftar kegiatan sesuai urutan berdasarkan status pelaksanaan kegiatan.

Pencarian daftar kegiatan berdasarkan kata kunci yang dimasukkan pengguna pada baris mesin pencarian di halaman daftar kegiatan.

Pengguna dapat melakukan edit profil sebagai berikut.

Upload foto profil pengguna (latar

belakang foto warna merah dan menggunakan baju batik/baju dinas).

 Mengisi baris nama lengkap sesuai dengan nama lengkap pengguna.

 Baris NIP tidak dapat diubah.

 Mengisi baris email dengan email pengguna yang aktif.

 Pilihan jabatan tidak dapat diubah.

Menekan tombol simpan untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan.

(13)

13

DITBINLAP-2017

Tambah Kegiatan

Halaman tambah kegiatan tampil apabila pengguna menekan ikon tambah kegiatan pada halaman daftar kegiatan. Berikut tampilan halaman tambah kegiatan.

Rinci Hasil Kegiatan

Terdapat dua jenis rinci hasil kegiatan, rinci kegiatan yang sedang berjalan dan kegiatan yang telah selesai. Kegiatan yang statusnya sedang berjalan, halaman detail kegiatannya berisi laporan yang harus diisi oleh pengguna selama proses kegiatan di lapangan berlangsung sampai selesai dilengkapi dengan bukti berupa gambar dokumentasi selama kegiatan berlangsung. Berikut tampilan halaman detail untuk kegiatan yang sedang berjalan.

Pengguna dapat melakukan tambah kegiatan sebagai berikut.

1. Memilih tipe kegiatan sesuai dengan tipe kegiatan yang akan dilaksanakan. Penyuluhan atau Non Penyuluhan.

2. Mengisi baris nama kegiatan sesuai dengan nama kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Mengisi baris uraian kegiatan dengan deskripsi singkat kegiatan yang akan dilaksanakan. 4. Mengisi baris sasaran sesuai

dengan sasaran kegiatan dilapangan.

5. Mengisi baris tempat kegiatan. 6. Mengisi baris estimasi angka

kredit berdasarkan peraturan yang berlaku.

Menekan tombol tambah kegiatan (Add Kegiatan) untuk menyimpan kegiatan baru kedalam daftar.

(14)

14

DITBINLAP-2017

Pengguna dapat membatalkan kegiatan yang sedang berjalan dengan menekan tombol Batalkan Kegiatan.

E.

Halaman Daftar Pengumuman

Halaman daftar pengumuman menampilkan informasi tentang pengumuman nasional, provinsi, dan kabupaten lokasi pengguna. Berikut tampilan daftar pengumuman.

Pengguna dapat mengisi laporan hasil kegiatan sebagai berikut.

1. Mengisi baris hasil dengan deskripsi hasil laporan singkat dilapangan.

2. Mengisi baris tindak lanjut apabila kegiatan yang sedang berjalan butuh ditindaklanjuti.

3. Upload foto bukti pelaksanaan kegiatan

dilapangan. Ada 2 foto yang wajib diisi yaitu (1) foto terkait dokumen administrasi seperti : foto daftar hadir, foto surat tugas, foto materi, foto notulen, foto data/laporan, dll (2) foto kegiatan seperti foto pertemuan rapat, foto pelayanan, foto penyuluhan, foto akseptor, foto masyarakat, dll.

4. Menekan tombol Selesai untuk menyimpan hasil laporan kegiatan dan menyatakan kegiatan telah selesai dilaksanakan (status kegiatan menjadi telah selesai).

(15)

15

DITBINLAP-2017

BAB III

PENUTUP

Penyuluh KKBPK merupakan ujung tombak dalam pencapaian kesuksesan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Era baru paska alih kelola tenaga Penyuluh KKBPK menjadi titik tolak dalam menata kembali pengelolaan tenaga Penyuluh KKBPK kedepan, salah satunya adalah terkait dengan kinerja Penyuluh KKBPK.

Tantangan program KKBPK sudah didepan mata, kinerja Penyuluh KKBPK perlu mendapatkan perhatian yang mengarah kepada kontribusi pencapaian indikator kinerja Program KKBPK dalam Pembangunan Nasional. Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK merupakan media untuk mencatat, mendokumentasi dan melaporkan seluruh aktivitas-aktivitas kegiatan yang dilaksanakan oleh Penyuluh KKBPK sehingga aplikasi tersebut bisa juga digunakan sebagai bukti kinerja Penyuluh KKBPK setiap bulannya.

Buku Panduan Teknis Penggunaan Aplikasi E-Visum ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Penyuluh KKBPK, termasuk para Widyaiwara/fasilitator untuk membantu membina atau mengajarkan Penyuluh KKBPK dalam mengelola Aplikasi E-Visum Penyuluh KKBPK.

(16)

16

DITBINLAP-2017

LAMPIRAN 1

Contoh Kegiatan Penyuluhan dan Estimasi Angka Kredit Penyuluh KB Tingkat Ahli

NO URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN PKB AHLI ESTIMASI AK

1 Penyajian hasil analisis data kec/kab/kota 0,180 2 Memberikan pembekalan kepada kader,masyarakat,tokoh formal tingkat kab/kota 0,120 3 Melakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB 0,060 4 Melakukan KIE KB Nasional melalui:

a. Surat kabar/majalah 0,060

b. Radio 0,060

c. Televisi 0,180

5 Melakukan penyuluhan massa tentang KB Nasional 0,080 6 Melakukan pendekatan kepada organisasi non pemerintah (ornop) tingkat kab/kota 0,060 7 Memberikan advokasi kepada tokoh formal dan informal 0,180 8 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB Nasional tingkat desa/kecamatan 0,090

9 Melakukan pra konseling KB Nasional 0,020

10 Melakukan konseling KB Nasional 0,040

11 Mengevaluasi pengembangan model KB Nasional 0,600 12 Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai 0,04 13 Mengikuti seminar/lokakarya setiap kali sebagai:

a. Pemrasaran 3

b. Pembahas/moderator/narasumber 2

14 Membina generasi muda dalam pramuka dan karang taruna 0,25 15 Dst...

(17)

17

DITBINLAP-2017

LAMPIRAN 2

Contoh Kegiatan Non Penyuluhan dan Estimasi Angka Kredit Penyuluh KB Tingkat Ahli

NO URAIAN KEGIATAN NON PENYULUHAN PKB AHLI ESTIMASI AK

1 Mennyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat kab/kota 0,060 2 Melaksanakan pendataan KB :

a. Mengolah data wilayah kec/kab/kota 0,150

b. Verifikasi/validasi data 0,150

c. Interprestasi dan analisis data 0,0300

3 Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP

a. Membuat rencana kerja tingkat kab/kota 0,060 4 Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP Tingkat kab/kota 0,030 5 Menyiapkan instrumen pendataan KB :

a. Merancang Instrumen 0,030

b. Uji coba Instrumen 0,150

c.Menyusun pedoman 0,360

6 Mengevaluasi pencapaian KB TK :

a. Desa/ Kelurahan 0,060

b. Kecamatan 0,120

c. Kabupaten/ kota 0,180

7 Menyusun isi pesan KB nasional untuk :

a. Bahan advokasi tingkat : 0,060

1) Kecamatan

2) Kabupaten/kota 0,120

8 Bahan KIE tingkat:

1) Kecamatan 0,060

2) Kabupaten/Kota 0,120

9 Menyusun rencana operasional bulanan KB nasional tingkat kab/kota 0,020 10 Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk:

a. Video 0,900 b. Lagu 0,450 c. Sandiwara 0,900 d. Asesoris 0,120 e. Audio 0,270 f. Neon sign 0,240 g. CD 0,450 h. Banner 0,060 i. Film 1,800

11 Melakukan uji coba materi dan media advokasi dan KIE KB nas. 0,150 12 Mendesain Jenis lomba KB Nasional tingkat kab/kota 0,450 13 Menjadi tim penilai setiap jenis lomba KB Nasional tingkat kab/kota 0,240

(18)

18

DITBINLAP-2017

NO URAIAN KEGIATAN NON PENYULUHAN PKB AHLI ESTIMASI AK

14 Mendesain pameran KB nasional: a. Mendesain pameran tingkat:

1) Kecamatan 0,060

2) Kabupaten/Kota 0,180

b. Menyiapkan materi pameran 0,300

15 Melakukan fasilitasi kepada:

a. PPKBD 0,030

b. POKTAN 0,060

16 Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah 0,060 17 Menyusun materi rakor/raker KB Nasional tingkat kab/kota 0,120 18 Menjadi peserta pada rakor/rakernas KB Nasional tingkat:

a. Provinsi 0,120

b. Nasional 0,360

19 Membentuk institusi masyarakat pedesaan/POKTAN 0,480 20 Mengembangkan institusi masyarakat pedesaan/POKTAN 0,360 21 Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat

a. Kecamatan 0,030

b. Kabupaten/Kota 0,060

22 Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu 0,120 23 Melakukan pengembangan wawasan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS) 0,060 24 Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB Nasional tingkat kab/kota 0,030

25 Membuat umpan balik hasil 0,040

26 Mengembangkan model KB Nas. 0,600

27 Mengembangkan model teknis penyuluhan dan pelayanan KB Nas. 0,900 28 Melakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluhan dan pelayanan KB 0,800 29 Mengikuti seminar/lokakarya setiap kali sebagai:

- Peserta 1

(19)

19

DITBINLAP-2017

LAMPIRAN 3

Contoh Kegiatan Penyuluhan dan Estimasi Angka Kredit Penyuluh KB Tingkat Trampil

NO URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN PKB TERAMPIL ESTIMASI AK

1 Penyajian hasil pengelolahan data pendataan tk. desa / kecamatan 0,04 2 Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat:

3 a. Desa /Kelurahan 0,03

b. Kecamatan 0,06

4 Memberikan pembekalan kepada kader,masyarakat,tokoh formal

a. Desa/Kelurahan 0,03

b. Kecamatan 0,06

5 Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat:

a. Desa /Kelurahan 0,02

b. Kecamatan 0,04

6 Melakukan KIE KB nasional kepada masyarakat secara:

a. Perorangan 0,03

b. Kelompok 0,06

7 Menjadi peserta dalam mini lokakarya sebagai:

- Penyaji 0,060

8 Memberikan pembekalan dan informasi kepada:

a. Kader 0,030

b. Masyarakat 0,135

c. Tokoh Formal 0,080

9 Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan (PUP) 0,030 10 Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai 0,04 11 Dst...

(20)

20

DITBINLAP-2017

LAMPIRAN 4

Contoh Kegiatan Non Penyuluhan dan Estimasi Angka Kredit Penyuluh KB Tingkat Trampil

NO URAIAN KEGIATAN NON PENYULUHAN PKB TERAMPIL ESTIMASI AK

1 Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat:

a. Desa /Kelurahan 0,016

b. Kecamatan 0,040

2 Melaksanakan Pendataan KB

a. Melakukan pendataan KB 0,108

b. Mengelolah data wilayah desa/kel 0,016

3 Melakukan pengisian form pendataan MDK 0,135 4 Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan 0,080 5 Membuat laporan pendataan di wilayah kerja 0,030 6 Menyiapkan pendalaan IMP dan ORNOP:

a. Membuat rencana kerja tingkat :

1) Desa/Kelurahan 0,016

2) Kecamatan 0,040

7 Menyusun rencana operasional bulanan KB nasional tingkat :

a. Desa /Kelurahan 0,016

b. Kecamatan 0,030

8 Mengembangkan media KIE KB nas.dalam bentuk

a. Transparan 0,060

b. Poster 0,160

c. Spanduk 0,020

d. Umbul-umbul 0,020

e. Leaflet 0,240

f. Media tradisional dipedesaan 0,200

g. Bilboard 0,240

h. Media sederhana 0,12

9 Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB 0,060 10 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan WE nasional tingkat kecamatan 0,120 11 Menjadi Tim lomba KB nasional tingkat:

a. Desa /Kelurahan 0,048

b. Kecamatan 0,080

12 Menjaga stand dalam setiap pemeran KB Nasional 0,032 13 Menjadi tim penilai setiap jenis lomba KB nasional tingkat kecamatan 0,080 14 Melakukan fasilitasi kepada

a. Kader 0,009

b. Kelompok KB/ KS 0,012

(21)

21

DITBINLAP-2017

NO URAIAN KEGIATAN NON PENYULUHAN PKB TERAMPIL ESTIMASI AK

15 Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat :

a. Desa/ kelurahan 0,030

b. Kecamatan 0,060 16 Menyusun materi Rakor/Raker KB nasional tingkat:

a. Desa/Kelurahan 0,040

b. Kecamatan 0,080 17 Memfasilitasi terlaksananya pelayanan KB oleh LSOM 0,180 18 Menjadi peserta dalam mini lokakarya sebagai:

a. Peserta 0,012

19 Menyiapkan sarana dan prasarana KB kepada kader 0,030 20 Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat 0,040 21 Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat:

a. Desa/Kelurahan 0,016

b. Kecamatan 0,040

22 Mengumpulkan data pelayanan KB di klinik 0,030 23 Mendapatkan akseptor/peserta asuransi KB 0,012 24 Menjadi peserta dalam pelayanan Tim KB keliling/Posyandu:

a. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan 0,012

b. Membuat laporan hasil pelayanan 0,008

25 Melakukan rujukan medis ke tempat pelayanan kesehatan 0,032 26 Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu 0,240 27 Melakukan pelayanan KB pada momentum strategis 0,080 28 Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Kleuarga, UPPKS) 0,006 29 Melakukan pelayanan dan pendampingan kegiatan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS) 0,012 30 Memberikan orientasi keterampilan kader IMP/POKTAN 0,240 31 Dst ...

Referensi

Dokumen terkait

bahwa pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam Jabatan Fungsional Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana disesuaikan dengan kebutuhan jabatan pada instansi pusat

Jakarta, Indonesia: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, dan ICF;

Penelitian dengan judul Model Perubahan Penggunaan Lahan untuk Penataan Ruang dalam kerangka Pembangunan Wilayah yang Berkelanjutan (Studi Kasus Kabupaten Bandung) mengikuti

Gambar 14 diketahui peningkatan nilai minsim mengakibatkan jumlah association rule yang dihasilkan semakin sedikit dengan nilai tengah mendekati 0. Pada penelitian ini

Dasar hukum dijadikannya maqashid syariah sebagai dalil dalam penetapan hukum sangat banyak, bahkan setiap nash syariah. Karena suatu nash baik dari Alquran maupun

SAKSI DARI PEMOHON 92: ANDI TAUFIK ARIS Saya tidak tahu itu, Yang Mulia.. SAKSI DARI PEMOHON 92: ANDI TAUFIK ARIS Ya,

Terdapat pesan dari tari Sodoran kepada masyarakat, khususnya remaja, untuk mengingat kehidupannya, asal-muasalnya, kehati-hatian dalam pergaulan, serta pesan

Bila ukuran partikel serbuk sangat halus, maka: - serbuk lebih homogen.. - disolusi makin