• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Encoding dan Decoding Tree Menggunakan Kode Dandelion

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Encoding dan Decoding Tree Menggunakan Kode Dandelion"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Aplikasi Encoding dan Decoding Tree

Menggunakan Kode Dandelion

1Wamiliana, 2Astria Hijriani, 3Novi Hardiansyah

1Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung 2Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung 3Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung

Abstract

In this research, we develop The Application of Encoding and Decoding Tree Using The Dandelion Code. It aims to obtain Dandelion code of a tree using encoding and decoding. The encoding generates code from a tree, and decoding processes a code back into a tree. This application is developed to produce the best tree representation. Additionally, in this research we give an example of problem that can use Dandelion Code for solving the lowest cost for electricity installation.

Keywords : Application, Encoding, Dandelion Code, Decoding, Tree, Tree Representation.

1

Pendahuluan

Graf adalah suatu diagram yang digunakan untuk mencari solusi dalam permasalahan sehari-hari. Graf dapat merepresentasikan suatu kejadian, proses, peristiwa atau hal-hal lain yang saling berkaitan [1]. Garis pada diagram dapat berarah ataupun tidak berarah sehingga dapat membentuk objek-objek yang saling terhubung. Graf mempunyai banyak konsep, salah satunya adalah konsep tree (pohon). Konsep ini mampu mendukung penerapan graf dalam berbagai bidang ilmu yang digunakan dalam masalah pengkodean. Aplikasi yang menggunakan konsep tree misalnya distribusi jaringan listrik, air, dan transportasi.

Algoritma Genetika (GA) merupakan salah satu metode heuristik. Penerapan GA menggunakan algoritma Minimum Spanning Tree dalam jaringan skala kecil menghasilkan kinerja komputasi yang baik, namun ketika GA diterapkan dalam jaringan dengan skala besar, kinerja komputasi GA menjadi buruk. Untuk itu dibutuhkan representasi tree terbaik dengan menggunakan kode Dandelion [2]. Pengkodean memiliki kesamaan karekteristik dengan desain jaringan. Pengkodean digunakan dalam dunia ilmu komputer berupa bahasa pemrograman. Desain jaringan dengan titik yang banyak dapat dipresentasikan menggunakan pengkodean. Untuk merepresentasikan suatu tree ada beberapa cara pengkodean yang dapat dilakukan, misal dengan Prufer Number, Matriks Adjacency, Dandelion, dan Blob. Prufer Number dan Matriks Adjacency hanya digunakan untuk graf tidak berarah, sedangkan kode Dandelion dan Blob digunakan untuk graf yang berarah.

Amalia (2010) melakukan penelitian tentang encoding dan decoding yang berfokus pada kode Dandelion, tetapi tidak mengembangkan aplikasinya [3]. Pada penelitian ini dikembangkan aplikasi untuk encoding dan decoding tree dengan menggunakan kode Dandelion.

2

Metodologi

Metode yang digunakan pada peneltian ini adalah Prototype [4}. Perancangan suatu aplikasi atau sistem memerlukan metode-metode dalam pembangunan atau pengembangan sistem diantaranya : Analisis, Desain, Implementasi dan Pengujian.

(2)

2.1 Analisis

Tahap analisis merupakan tahap awal dalam membangun suatu aplikasi. Analisis sistem dilakukan dengan memasukan fungsi tree pada aplikasi encoding dan decoding tree menggunakan kode Dandelion.

Pada penelitian ini kebutuhan yang diperlukan adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mendukung tahapan pengerjaan aplikasi. Untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang akan diterapkan di dalam aplikasi, penulis mengumpulkan data menggunakan metode studi literatur.

Oleh karena itu, pada tahap ini dilakukan proses analisis pembuatan aplikasi berdasarkan kebutuhan secara fungsional dan kebutuhan secara fungsional. Kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional adalah sebagai berikut :

2.1.1 Kebutuhan Fungsional

Persyaratan fungsional diidentifikasikan berupa input, proses dan output yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran dalam sistem.

Berikut persyaratan fungsional dalam sistem adalah sebagai berikut. (i). Aplikasi dapat mempermudah dalam mencari Kode Dandelion. (ii). Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP.

(iii). Aplikasi menampilkan tree hasil encoding dan decoding Kode Dandelion.

2.1.2 Kebutuhan non-Fungsional

Persyaratan non-fungsional berupa hardware dan software sebagai berikut. (i). Hardware : 1 unit PC atau laptop.

(ii). Software : Sistem Operasi Windows 7, Xampp, dan Notepad++..

2.1 Desain

Gambar 1: Desain Tampilan

Pada tahap ini didesain tampilan use case dengan memberikan penjelasan mengenai kebutuhan fungsional aplikasi encoding dan decoding tree kode Dandelion. Gambar 1 menjelaskan bahwa desain use case sebagai alat bantu user dalam mencari kode Dandelion Adapun kegiatan yang dapat dilakukan user pada aplikasi adalah : melihat beranda aplikasi, encode tree, random encode tree, dan decode tree.

(3)

2.2.1 Desain Activity Diagram

Dalam tahap ini penulis mendesain diagram aktifitas. Desain diagram aktifitas terdiri dari menu Lihat Beranda, Encoding Kode Dandelion, Random Encoding Tree dan Decoding Kode Dandelion.

2.2.2 Activity Lihat Beranda

Gambar 2: Desain Activity Lihat Beranda

Gambar 2 menjelaskan desain diagram aktifitas pada menu Beranda. Gambar ini menjelaskan semua aktifitas yang dilakukan user ketika aplikasi dijalankan. Pada gambar ini, aplikasi akan memberikan respon yaitu menampilkan menu-menu yang ada pada halaman Beranda.

2.2.3 Activity Encoding Kode Dandelion

Gambar 3 Desain Activity Encoding Kode Dandelion

Gambar 3 merupakan desain diagram aktifitas encoding tree yang memproses tree menjadi kode Dandelion. Gambar ini menjelaskan semua aktifitas yang dilakukan user ketika aplikasi dijalankan. Pada gambar ini, aplikasi akan memproses nilai tree berarah yang telah dimasukan serta menampilkan gambar tree dengan input nilai yang benar dan menampilkan pemberitahuan bila nilai tree yang dimasukan salah.

(4)

2.2.4 Activity Random Encoding Tree

Gambar 4: Desain Activity Random Encoding Tree

Gambar 4 menjelaskan desain diagram aktifitas pada menu random encode. Aktifitas random encoding merupakan proses dalam memilih jumlah titik tree yang akan diacak kemudian diubah menjadi sebuah tree sehingga menghasilkan kode Dandelion. Gambar ini menjelaskan semua aktifitas yang dilakukan user ketika aplikasi dijalankan. Ketika user memilih menu random encode, maka aplikasi akan menampilkan gambar tree kode Dandelion.

2.2.5 Activity Decoding Tree

Gambar 5: Desain Activity Decoding Tree

Gambar 5 menjelaskan desain diagram aktifitas pada menu decode tree. Aktifitas decoding tree merupakan proses memasukkan kode Dandelion menjadi bentuk tree. Gambar ini menjelaskan semua aktifitas yang dilakukan user ketika aplikasi dijalankan. Ketika user memilih menu decode tree, maka aplikasi akan menampilkan halaman input decode kemudian kode Dandelion diproses menjadi tree berarah.

3

Implementasi dan Hasil

(5)

3.1 Halaman Utama Aplikasi

Pada halaman ini, ada beberapa petunjuk pemakaian yang harus diperhatikan sebelum menggunakan aplikasi yaitu memilih petunjuk yang digunakan sesuai dengan pilihan menu seperti menu decode, random decode dan manual decode.

Gambar 6: Tampilan Utama Aplikasi

3.2 Halaman Decode

Pada halaman decode, terdapat form pengisian kode Dandelion. Isi kode dandelion, kemudian klik tombol decode yang terdapat dibawah form. Kode Dandelion yang dimasukkan kemudian diproses menghasilkan output berupa gambar tree.

Gambar 7: Tampilan Halaman Decode

3.3 Halaman Random Encode

Pada halaman random encode terdapat pilihan jumlah titik tree. Pilih jumlah titik sesuai penggunaan, kemudian klik tombol encode yang berada disamping kanan drop down menu.

(6)

Gambar 8: Tampilan Halaman Random Encode

3.4 Halaman Manual Encode

Pada halaman manual encode terdapat form input yang digunakan untuk menginputkan kode tree yang kemudian diubah menjadi kode Dandelion. Petunjuk penggunaan dapat dilihat pada menu utama beranda.

Gambar 9: Tampilan Halaman Manual Encode

3.5 Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dikembangkan. Pengujian ini bertujuan mencari kesalahan-kesalahan aplikasi yang dikembangkan. Sehingga dihasilkan suatu aplikasi yang memberikan kemudahan kepada user dalam menggunakan aplikasi tanpa menemukan suatu kesalahan.

Tabel 1: Hasil Pengujian

No Evaluasi Ya Tidak Keterangan

1 Apakah ada pemberitahuan kepada pengguna ketika

Aplikasi memberikan peringatan bila kode yang diinputkan salah.

(7)

2 Apakah kode Dandelion yang telah dimasukkan dapat diubah menjadi bentuk tree.

Aplikasi menampilkan bentuk tree dari kode Dandelion yang telah dimasukkan.

3 Apakah aplikasi dapat merandom tree dan

mendapatkan kode

Dandelion dari tree tersebut.

Aplikasi dapat merandom tree dan mendapatkan kode Dandelion dari tree tersebut.

4 Apakah aplikasi dapat merubah kode tree yang telah diinputkan menjadi

bentuk tree dan

mendapatkan kode

Dandelion.

Aplikasi dapat merubah kode tree yang telah diinputkan menjadi bentuk tree dan mendapatkan kode Dandelion.

5 Apakah menu petunjuk dapat ditampilkan dengan baik.

√ Aplikasi dapat menampilkan cara

penggunaan

6 Apakah belum memasukkan kode ke dalam form input

bisa diakses. √

Aplikasi member peringatan form belum diisi.

4. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah aplikasi aplikasi Encoding dan Decoding Tree menggunakan Kode Dandelion mempermudah dalam menyelesaikan proses encode dan decode kode Dandelion serta output penggunaan dari aplikasi berupa file pdf.

Adapun saran yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian aplikasi ini adalah :

1. Encoding dan Decoding tree kode Dandelion dalam aplikasi ini hanya memuat 50 titik karena keterbatasan penggunaan PHP. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya dapat digunakan OOP lainnya seperti C++, Java, dan lain-lain.

2. Aplikasi dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

5. Referensi

[1] Wibisono, Samuel. 2010. Matematika Diskrit. Yogyakarta : Graham Ilmu.

[2] Sabattin, J., et al. 2011. Evolutionary Optimization of Electric Power Distribution Using the Dandelion Code. Hindawi Publishing Corporation. DOI 10-1155, Vol. 12, No. 738409, November 2011.

[3] Amalia, S.N. 2010. Penggunaan Kode Dandelion untuk Encoding dan Decoding Tree Berarah, Skripsi, Universitas Lampung, Lampung.

Gambar

Gambar 1: Desain Tampilan
Gambar 2: Desain Activity Lihat Beranda
Gambar 4: Desain Activity Random Encoding Tree
Gambar 7: Tampilan Halaman Decode
+2

Referensi

Dokumen terkait

Asersi ini menyatakan apakah semua akun yang harus disajikan dalam laporan keuangan pada kenyataannya sudah dicantumkan. Asersi kelengkapan menyatakan hal – hal

menurut tuan guru banyak perbedaan juga tapi kalau melihat konteks negara bahwa kita disini dinaungi oleh negara yang berlandaskan hukum positif maka kita juga

Paket-paket tersebut diatas hanyalah sekedar gambaran untuk perbandingan, jadi sifatnya fleksibel mengikuti keinginan mitra, bisa mengurangi atau menambah (upgrade)

Iklan Baris Iklan Baris Mobil Dijual CHERY BMW BMW X3 ‘2006 Silver 2.. Electric Knci Serep, Bk Mnl

pelayanan kunjungan ibu hamil, komplikasi kebidanan, persalinan ditolong tenaga kesehatan, ibu nifas, neonatus komplikasi ditangani, kunjungan bayi, dan anak balita pada kelompok

Dipondok pedsantren juga tarian sufi bisa di jadikan pembinaan akhlak karena pada tahun 2013 sudah di resmikan sebagai pondok pesantren dan juga sebagai tempat pelatihan tari

termasuk dalam hasil penelitian ini adalah tabung venturi, entrainment separator, dan sistem injeksi air sebagai fluida pencuci gas yang mengalir melalui venturi dan

para pengajar juga berusaha membentuk minat – minat baru pada diri siswa dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang