1
FINANCIAL EVALUATION BASED ON THE INTERNET
COMPANY WEBSITE SOE (SECTOR BASED SERVICES AND
PLANTATION SECTOR BASED)
FRANSISCA SRI NURHAYATI
Undergraduate Program, Faculty of Economic, 2012 Gunadarma University
http://www.gunadarma.ac.id
ABSTRACT
With the development of internet technologies very quickly, communication via the Internet has been adopted by the company as an important tool to provide information. The development of information technology, especially the Internet has affected the traditional form of presenting information so that it appears a media company added in preparing the financial statements through the internet or on the so-called Internet Financial Reporting (IFR). Besides the efforts of the companies to reduce information asymmetry by utilizing the company's website to disclose information related to the company. This study aimed to determine the relationship of Internet Financial Reporting Index to the level of popularity of a website based on the company's services and the public sector-based plantation sector.
The data used in this study is a company registered in the State Owned by the number of samples of 48 companies in 2010. Spearman correlation test is used to determine the relationship IFRI and the size of the popularity of the website. While the test independent sample test to determine differences between the service-based IFRI and plantation-based sectors.
The results of this study indicate that there is a relationship between the popularity of a website IFRI, whereas there was no correlation between the size (size) with the popularity of the website. And there is no difference between the service-based IFRI and plantation-based sectors.
Keywords: Internet Financial Reporting Index, Website, State-Owned Companies
2
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN BERBASIS INTERNET
PADA WEBSITE PERUSAHAAN BUMN (SEKTOR BERBASIS
JASA DAN SEKTOR BERBASIS PERKEBUNAN)
FRANSISCA SRI NURHAYATI
Jurusan Akuntansi fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma JL. Margonda Raya 100, Depok-16424
Email : sherinechan21@yahoo.co.id
Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana, MM
ABSTRAK
Dengan perkembangan teknologi internet yang sangat cepat, komunikasi melalui internet telah diadopsi oleh perusahaan sebagai alat yang penting untuk memberikan informasi. Perkembangan teknologi informasi terutama internet telah mempengaruhi bentuk tradisional penyajian informasi perusahaan sehingga muncul suatu media tambahan dalam penyajian laporan keuangan melalui internet atau website yang biasa disebut Internet Financial Reporting (IFR). Selain itu adanya upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi dengan cara memanfaatkan website perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang terkait dengan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Internet Financial Reporting Index dengan tingkat popularitas website pada perusahaan publik sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Badan Usaha Milik Negara dengan jumlah sampel 48 perusahaan pada tahun 2010. Uji korelasi spearman digunakan untuk mengetahui hubungan IFRI dan ukuran dengan popularitas website. Sedangkan Uji independent sample test untuk mengetahui perbedaan IFRI antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara IFRI dengan popularitas website, sedangkan terdapat hubungan antara ukuran (size) dengan popularitas website. Dan tidak ada perbedaan IFRI antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan.
3
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah membawa paradigma baru dalam tatanan seluruh aktivitas kehidupan, baik pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari perkembangan budaya masyarakat modern, yang pada akhirnya harus diakui bahwa teknologi telah merubah tata kehidupan kita khususnya teknologi informasi. Internet merupakan teknologi informasi yang banyak menjanjikan kemudahan dan fasilitas, melalui media ini kita dapat memperoleh berbagai macam informasi yang dibutuhkan.
Banyak perusahaan telah menggunakan internet sebagai alat komunikasi untuk menyediakan informasi mengenai perusahaan, termasuk penyebarluasan informasi keuangan. Laporan keuangan internet (IFR) mencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk didalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlight dan ringkasan laporan keuangan.
Pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan berupa IFR merupakan suatu bentuk pengungkapan sukarela yang telah dipraktekkan oleh berbagai perusahaan.
Perusahaan mempunyai beberapa alasan atau motif dalam mengadopsi IFR. Memperluas jangkauan penyampaian informasi, memberikan informasi yang terkini, efisisen serta efektifitas.
IFR telah membuka sebuah dominan penelitian baru pada bidang akuntansi dan keuangan, tetapi masih sedikit yang meneliti bagaimana IFR
tersebut dapat memberikan informasi tentang keterbukaan informasi publik pada masyarakat. Ukuran perusahaan (size) merupakan variabel yang paling sering muncul sebagai faktor yang mempengaruhi Internet Corporate Disclosure khususnya Internet Financial Reporting Index (IFRI).
Di Indonesia sendiri penelitian IFRI masih sedikit. Penelitian Indonesia masih fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi praktek Internet Financial Reporting. Internet
Financial Reporting Index
menggunakan variabel content, timeless, technology dan user support.
Dalam penelitian ini, keterbukaan informasi publik terhadap perusahaan yang termasuk dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu untuk diketahui seberapa terbukanya perusahaan tersebut dalam mempublikasikan laporan keuangannya sebagai bentuk laporan kinerja perusahaan tersebut. TINJAUAN PUSTAKA
Pengungkapan Laporan Keuangan
Laporan keungan
menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan kinerja perusahaan adalah penghasilan dan beban yang termuat dalam laporan laba rugi. Jenis pengungkapan laporan keuangan, terdiri dari
a) Pengungkapan Sukarela (
4 Perusahaan berhak untuk memberikan informasi tambahan yang bersifat sukarela untuk mempermudah para pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Luas pengungkapan sukarela tergantung pada kebijakan perusahaan. Kebijakan perusahaan yang satu akan berbeda dengan kebijakan perusahaan lain. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan mengenai luas pengungkapan sukarela. Pengungkapan sukarela diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan item-item dalam mondatory disclosure.
Pengungkapan sukarela mengenai kegiatan perusahaan mengurangi asimetri informasi antara investor dan manajemen tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasi dalam lingkungan perusahaan. Dasar pertimbangan
perusahaan melakukan
pengungkapan sukarela salah satunya adalah memberikan sarana pengambilan keputusan yang lebih informatif bagi pemakai laporan keuangan. Informasi yang lebih lengkap akan menjadi lebih relevan untuk pengambilan keputusan.
Praktek pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan ( Internet Financial Reporting ) merupakan salah satu contoh bentuk pengungkapan informasi sukarela.
b) Pengungkapan Wajib (
Mandatory Disclosure )
Menurut Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik berkewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan yang memuat
Ikhtisar Data Keuangan Penting, Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen, Laporan Keuangan yang telah diaudit dan Laporan Manajemen.
Laporan keuangan yang disampingkan harus disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Bapepam dalam bidang akuntansi serta harus diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam. Internet Financial Reporting Index
(IFRI)
Definisi dari laporan keuangan internet :
a) Pelaporan keuangan internet memiliki pengungkapan tambahan yang lebih besar daripada pelaporan keuangan tradisional (FASB, 2000).
b) Pelaporan keuangan internet berarti perusahaan menggunakan teknologi internet seperti World Wide Web dengan informasi keuangan (Kusumawardani,2011 ).
c) Pelaporan keuangan internet adalah fenomena perkembangan banyak perusahaan di seluruh dunia yang menerbitkan informasi keuangan mereka melalui internet (Trijayanti, 2009).
Dalam Chandra (2008) terdapat langkah dalam mengidentifikasikan perkembangan pencantuman informasi keuangan melalui internet. Langkah-langkah adalah :
1. Menentukan penggunaan website dalam perusahaan. Generalisasi pertama dari penggunaan website mencakup informasi perusahaan yang umum yang hanya menarik
5 sedikit perhatian dari investor.
Website ini tidak
mengkomunikasikan informasi atau tujuan perusahaan kepada pengguna tertentu. Kebanyakan website hanya berfokus pada pelanggan dan kurang berfokus pada investor.
2. Menggunakan internet untuk mempublikasikan laporan tahunan perusahaan.
3. Langkah ini dikarakteristikkan sebagai sebuah taksiran dari kebutuhan yang berbeda dari beberapa kelompok dimana
perusahaan dapat
mengkomunikasikan beberapa informasi yang dibutuhkan kepada mereka. Website dilihat sebagai sebuah media distribusi informasi yang efisien dan berbiaya rendah.
4. Penggunaan internet secara penuh untuk mempublikasikan laporan dan informasi keuangan perusahaan lainnya melalui website.
5. Dalam langkah ini, bermacam-macam karakteristik dan kemungkinan dari penggunaan media interaktif ini meningkatkan bermacam-macam model misalnya presentasi menggunakan slide, animasi, music dan streaming audio dan video.
Berbagai format yang dapat digunakan dalam mempresentasikan laporan keuangan melalui internet antara lain :
1. Portable Document Format (PDF)
2. Hypertext Markup Language 3. Graphics Interchange Format
(GIF)
4. Joint Photographic Expert Group (JPEG)
5. Microsoft Excel Spreadsheet 6. Microsoft Word
7. Zip Files
8. Macromedia Flash Software 9. Real Networks Real Player
Software
10. Macromedia Shockwave Software
METODE PENELITIAN Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai dengan tahun 2010.
Sampel Penelitian
Populasi dan sampel penelitian merupakan sumber data yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.
Populasi penelitian yang bersifat ilmiah dapat diperoleh dengan motode yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah pula. Metode penelitian adalah hal penting dalam suatu penelitian karena merode penelitian dapat memberikan petunjuk bagaimana melakukan penelitian untuk memperoleh hasil yang baik, sistematis, dan ilmiah.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Identivikasi Variabel
Variabel Dependent dalam penelitian ini adalah popularitas
6 website menggunakan Alexa Traffic Rank. Sedangkan variabel independent dalam penelitian ini adalah Internet Financial Reporting
Index mempunyai beberapa
komponen diantaranya sebagai berikut :
1. Isi atau Content, dalam kategori ini meliputi
komponen informasi
keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, pernyataan dari perubahan ekuitas, catatan atas laporan keuangan, pengungkapan hasil kuartal, peninjauan keuangan per
tahun, laporan
ketua(komisaris perusahaan), laporan auditor, laporan informasi pemegang saham, informasi perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, jumlah tahun / perempat yang ditampilkan, pas informasi, bahasa, dan alamat. Informasi keuangan yang diungkapkan dalam bentuk HTML dan PDF. Index isi memiliki nilai bobot sebesar 40%.
2. Ketepatwaktuan atau Timeliness, dalam kategori ini meliputi komponen informasi keuangan seperti siaran pers yang menilai jumlah hari sejak berita tersebut terakhir diperbaharui, hasil kuartal audit terbaru yang menilai berdasarkan tanggal pemeriksaan audit, dan pernyataan visi ke depan perusahaan. Ketika website perusahaan dapat menyajikan informasi yang tepat waktu,
maka semakin tinggi
indeksnya. Index
ketepatwaktuan memiliki nilai bobot sebesar 20%. 3. Pemanfaatan Teknologi
(Technology), komponen ini terkait dengan pemanfaatan teknologi yang tidak dapat disediakan oleh media laporan cetak. Kualitas laporan keuangan elektronik ini dapat memfasilitasi komunikasi dengan pengguna situs. Unsur-unsur yang terdapat diantaranya unsur mendownload plug-in ditempat, fitur umpan balik online, penggunaan slide presentasi, penggunaan teknologi multimedia (audio dan video klip), alat analisis (Contohnya Excel’s Pivot Table), fitur-fitur lanjutan (seperti implementasi “Intelligent Agent” atau XBRL) berupa bahasa program. Index teknologi memiliki nilai bobot sebesar 20%.
4. Dukungan Pengguna(User Support), indeks website perusahaan semakin tinggi
jika perusahaan
mengimplementasikan secara optimal semua sarana dalam website perusahaan seperti : media pencarian dan navigasi atau search and navigation tools (seperti FAQ, links to homepage, site map, site search). Index dukungan pengguna memiliki nilai bobot sebesar 20%.
5. Internet Financial Reporting Index. Internet Financial Reporting Index diukur
7 dengan menjumlahkan 4 komponen yang terdiri dari content, timeliness, technology dan user support. 6. Size diukur dengan
mengetikkan kata kunci “site
domain” di Google
(www.google.com).
Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
yang diperoleh sudah dalam bentuk jadi/data yang sudah diolah. Data sekunder terdiri dari :
• Total Aktiva tahun 2010 • Total Modal tahun 2010
• Laba Sebelum Pajak tahun 2010 • Tampilan website perusahaan
yang termasuk kedalam kriteria komponen IFRI.
• Popularitas website (World Rank)
• Ukuran (size) Daftar Sampel Perusahaan
No. Nama Perusahaan KODE
1. PT Adhi Karya ADHI
2. PT Brantas Abipraya BRAN
3. PT Hutama Karya HUKA
4. PT Istaka Karya ISKA
5. PT Nindya Karya NIKA
6. PT Pembangunan Perumahan PERU
7. PT Wijaya Karya WIKA
8. PT Waskita Karya WAKA
9. PT Bina Karya BIKA
10. PT Indah Karya INKA
11. PT Indra Karya IRKA
12. PT Virama Karya VIKA
13. PT Yodya Karya YOKA
14. PT Amarta Karya AMKA
15. PT Jasa Marga JAMA
16. PT Perkebunan Nusantara I PTPNI 17. PT Perkebunan Nusantara II PTPNII
8
18. PT Perkebunan Nusantara III PTPNIII 19. PT Perkebunan Nusantara IV PTPNIV
20. PT Perkebunan Nusantara V PTPNV
21. PT Perkebunan Nusantara VI PTPNVI 22. PT Perkebunan Nusantara VII PTPNVII 23. PT Perkebunan Nusantara VIII PTPNVIII 24. PT Perkebunan Nusantara IX PTPNIX 25. PT Perkebunan Nusantara X PTPNXI 26. PT Perkebunan Nusantara XI PTPNXII 27. PT Perkebunan Nusantara XII PTPNXIII 28. PT Perkebunan Nusantaara XIII PTPNXIV 29. PT Perkebunan Nusantara XIV PTPNXV 30. PT Perkebunan Nusantara XV PTPNXV 31. PT Rajawali Nusantara Indonesia PRNI
32. Bank Mandiri MAND
33. Bank Negara Indonesia BBNI
34. Bank Rakyat Indonesia BBRI
35. Bank Tabungan Negara BBTN
36. Bank Ekspor Indonesia BBEI
37. Asuransi ABRI-ASABRI ABRI
38. Asuransi Jasa Rahardja AJRA
39. Asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja AJST
40. Taspen TASP
41. Asuransi Jiwasraya ASJS
42. Asuransi Kesehatan Indonesia ASKI
43. Askrindo ASKR
9
45. Asuransi Ekspor Indonesia ASEI
46. Reasuransi Umum Indonesia REUI
47. Bahana PUI BPUI
48. Biro Klasifikasi Indonesia BIKI
Hipotesis Statistik
Untuk keperluan pengujian maka, disusun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Terdapat hubungan
Internet Financial Reporting Index ( content index, timeliness index, technology index dan user support
index ) dengan
popularitas website.
H2 : Terdapat hubungan
ukuran ( size ) dengan popularitas website.
H3 : Terdapat perbedaan
Internet Financial Reporting Index ( content
index, timeliness index, technology index dan user support
index ) antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan.
Alat Analisis Yang Digunakan Statistik Deskriptif Uji Korelasi Spearmen
Two Independent Samples Test
HASIL PENELITIAN
Peringkat Sepuluh Besar Popularitas Web, Ukuran (Size), Modal, Total Aktiva dan Laba Sebelum Pajak
No Web Size Modal Total Aktiva Laba Sebelum Pajak
1 BPUI PTPNXII PTPNXIII PTPNXIII PTPNXIII
2 MAND PTPNVII BBNI MAND ASJS
3 BBNI MAND BBTN BBRI BBRI
4 BBRI AJRA BBRI BBNI NIKA
5 TASP BIKI MAND AJST BBNI
6 BBTN AJST JAMA TASP MAND
7 ASKR NIKA AJRA BBTN AJRA
8 WIKA PRNI PTPNIV JAMA BBTN
9 WAKA BBRI INKA ASJS JAMA
10 BIKI WIKA PTPNIII ABRI PTPNIII
Statistik Deskriptif
10 Index rata-rata dari index isi ( content ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,0734 dan standar deviasinya adalah 0,0655. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari index ketepatwaktuan ( timeliness ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,1583 dan standar deviasinya adalah 0,0832. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari index teknologi ( technology ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,0625 dan standar deviasinya adalah 0,0361. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari index pengguna ( user support ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,0748 dan standar deviasinya adalah 0,0542. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari pelaporan keuangan internet ( internet financial reporting index ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,3701 dan standar deviasinya adalah 0,2009. Nilai terendah adalah 0,00.
Berikut merupakan data output yang dibahas berdasarkan 4 kategori, yaitu isi laporan keuangan, waktu laporan keuangan, teknologi, dan dukungan web.
a. Isi Laporan Keuangan
Semua sampel dalam laporan keuangan disitus Web perusahaan. Isi atau Content meliputi komponen informasi keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, pernyataan dari perubahan ekuitas,
catatan atas laporan keuangan, pengungkapan hasil kuartal, peninjauan keuangan per tahun, laporan ketua(komisaris perusahaan), laporan auditor, laporan informasi pemegang saham, informasi perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, jumlah tahun / perempat yang ditampilkan, pas informasi, bahasa, dan alamat. Informasi keuangan yang diungkapkan dalam bentuk HTML dan PDF. Content Index % Skor Jumlah Perusahaan % Sampel 21 – 25 4 8,33 16 – 20 1 2,08 11 – 15 10 20,83 6 – 10 10 20,83 0 – 5 23 47,93
b. Waktu Laporan Keuangan Ketepatwaktuan atau
Timeliness meliputi komponen
informasi keuangan seperti siaran pers yang menilai jumlah hari sejak berita tersebut terakhir diperbaharui, hasil kuartal audit terbaru yang menilai berdasarkan tanggal pemeriksaan audit, dan pernyataan visi ke depan perusahaan.
Timeliness Index Kriteria Jumlah Perusahaan % Sampel Siaran Pers 34 70,83 Hasil Kuartal Audit Terbaru 38 79,17 Pernyataan Visi Kedepan 39 81,25 c. Teknologi
11 Seringkali perusahaan memberikan laporan tahunan dalam bentuk format pdf, hal tersebut tidak mengherankan bahwa sebagian besar memungkinkan pengguna untuk mendownload file pdf tersebut, sehingga mereka dapat memperoleh informasi keuangan dari perusahaan.
Teknologi Index Teknologi Jumlah Perusahaan % Sampel Download Plug-in Ditempat 24 50 Umpan Balik Online 23 47,92 Slide Persentasi 3 6,25 Teknologi Multimedia 40 83,33 Alat Analisis 0 0 Bahasa Program XBRL 0 0 d. Dukungan Pengguna User Support Kriteria Jumlah Perusahaan % Sampel
Help & FAQ 27 56,25
Link to Homepage 20 41,67 Link to Top 2 4,17 Site Map 16 33,33 Site Search 26 54,17 Pengujian Hipotesis
Hipotesis pertama dilakukan untuk mengetahui hubungan index pelaporan keuangan internet dan ukuran ( size ) dengan popularitas website . Alat analisis yang digunakan menggunakan uji korelasi spearman untuk menentukan hubungan antara index pelaporan keuangan internet ( IFRI) dengan popularitas web ( World Rank ). Hasil analisis terhadap uji korelasi spearman tersebut diperoleh hasil : Ringkasan Hasil Uji Korelasi Spearman IFRI Dengan World Rank
Berdasarkan hasil pengujian uji korelasi spearman pada tabel 4.3.1.1 didapat nilai signifikan 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara IFRI dan World Rank.
Hipotesis kedua dilakukan untuk mengetahui hubungan antara ukuran ( Size ) dengan popularitas web ( World Rank ). Hasil analisis terhadap uji korelasi spearman tersebut diperoleh hasil :
12 Berdasarkan hasil pengujian uji korelasi spearmen pada tabel 4.3.1.2 diatas didapat nilai signifikan sebesar 0,212. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Ukuran (size) dan World Rank adalah erat.
Hipotesis ketiga dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan index pelaporan keuangan internet ( IFRI) antara sektor berbasis
jasa dan sektor berbasis perkebunan. Alat analisis yang digunakan menggunakan uji two independent samples test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan IFRI antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Dengan menggunakan uji mann-whitney dan uji two samples kolmogorof-smirnov. Hasil analisis tersebut didapat :
Ringkasan Hasil Uji Mann-Whitney
Berdasarkan output Rank, dapat kita lihat bahwa nilai mean untuk IFRI pada sektor perusahaan yang berbasis jasa lebih besar daripada nilai mean IFRI pada sektor perusahaan yang berbasis perkebunan ( 28,52 > 16,47 ).
Dari nilai uji Mann-Whitney, dapat kita lihat pada output “Test Statisticsa” dimana nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -2,818 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,005. Karena itu hasil uji nilai tidak signifikan secara statistik, dengan demikian dapat disimpulkan H1o dimana tidak ada
perbedaan distribusi IFRI sektor perusahaan berbasis jasa dan sektor perusahaan berbasis perkebunan.
Kemudian hasil uji kolmogorov-smirnov didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.3.3
Ringkasan Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan nilai Most Extreme Difference Absolute diatas merupakan nilai statistik D pada uji
13 K-S pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,438 artinya ( > 0,05 ), maka cukup bukti untuk menerima H1o dimana data
terdistribusi normal.
Nilai Z pada uji ini juga dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya 1,429 berarti > 0,05, maka H1o dapat
diterima bahwa data terdistribusi secara normal.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Website dari perusahaan publik (BUMN) yang menempati peringkat pertama berdasarkan Alexa Traffic Rank adalah PT Bahana PUI (Persero) yang menduduki peringkat ke 1.341 dan website dari perusahaan
publik (BUMN) yang
menempati peringkat pertama berdasarkan ukuran (size) adalah PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang menghitung 173.000 halaman.
2. Perusahaan BUMN yang mempunyai hasil Internet Financial Reporting Index terbesar adalah Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai 0,7058. Dan perusahaan BUMN yang mempunyai hasil Internet Financial Reporting Index terkecil adalah PT Perkebunan Nusantara V (Persero) dengan nilai 0,1317. 3. Penelitian mengenai hubungan
index pelaporan keuangan internet ( Internet Financial Reporting Index ) dengan tingkat popularitas website pada
perusahaan yang terdaftar di BUMN sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Diketahui adanya hubungan Internet Financial Reporting
Index dengan popularitas
website. Hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut memiliki nilai signifikan yaitu sebesar 0,6. 4. Penelitian mengenai hubungan
ukuran (size) dengan popularitas website pada perusahaan yang terdaftar di BUMN sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Diketahui tidak adanya hubungan ukuran (size) dengan popularitas website. Hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut memiliki nilai signifikan yaitu sebesar 0,212. 5. Berdasarkan hasil penelitian
untuk menguji adanya perbedaan Internet Financial Reporting Index antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan didapatkan hasil dimana tidak ada perbedaan distribusi IFRI terhadap sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Hal tersebut disebabkan nilai statistik Z yang kecil yaitu -2,818 dan nilai sig.2-tailed sebesar 0,005. Sedangkan untuk hasil uji kolmogorof-smirnov didapatkan hasil bahwa data variabel tersebut terdistribusi normal.
6. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa masih banyak perusahaan yang belum mempublikasikan pelaporan keuangan perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kendala misalnya masalah dalam mengakses alamat tersebut, kurang
14 updatenya perusahaan dalam pemanfaatan fasilitas teknologi, atau perusahaan tersebut cenderung takut untuk melaporkan hasil pelaporan keuangan perusahaan karena adanya tindak penyalahgunaan keuangan (korupsi). Dengan adanya keterbukaan perusahaan dalam melakukan pelaporan keuangan internet dapat memberikan dampak positif dari pendapat masyarakat tentang praktik korupsi. Dari pelaporan itu nantinya akan terlihat tentang kinerja perusahaan yang sebenarnya. Sehingga nantinya tidak akan ada jarak antara masyarakat dengan perusahaan yang dikelola oleh pemerintah dan menghindari timbulnya dugaan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Irshad. 2010. “Internet Financial Reporting : A Review of the Literature and
Further Evidence from New Zealand”. Auckland University of
Technology, Australia.
Almilia, Luciana Spica. 2009. “Analisa Kualitas Isi Financial And Sustainability
Reporting Pada Website
Perusahaan Go Publik Di
Indonesia”.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009).
Ashbaugh, H., K. Johnstone, and T. Warfield. 1999. “Corporate Reporting on the
Internet”. Accounting
Horizons 13(3): 241-257.
Budi, Sasongko Susetyo dan Almilia, Luciana Spica. 2007. “Corporate Internet
Reporting of Banking
Industry and LQ45 Firms: An Indonesia Example”.
Chariri, Anis dan Lestari, Hanny Sri. 2005. “Analisis Faktor –Faktor yang
Mempengaruhi Pelaporan
Keuangan di Internet (Internet Financial
Reporting) dalam Website Perusahaan”. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro : Semarang Ettredge, M., V. J. Richardson, and S. Scholz. 2002. “Dissemination of
Information for Investors at Corporate Web sites”. Journal of Accounting
and Public Policy 21:357- 369.
Fisher, Richard., Oyelere, Peter., and Laswad, Fauzi. 2004. “Corporate
Reporting On The Internet Audit Issues And Content Analysis Of
Practices”. Managerial
Auditing Journal, Vol. 19 No. 3, pp. 412-439.
Financial Accounting Standards Board (FASB) dalam Statement of Financial
Concept (SFAC) No.1.
Fitriana, Meinar Rakhma. 2009. “Analisis Pengaruh Kompetisi dan Karaktristik
perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Informasi Keuangan dalam
website Perusahaan”.
Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas
15
Hargyantoro, Febrian. 2010.
“Pengaruh Internet Financial
Reporting Dan
Tingkat Pengungkapan
Informasi Website Terhadap
Frekuensi
Perdagangan Saham
Perusahaan”. Program Sarjana
Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro : Semarang.
Heong, Kiew Yap, Zakiah Saleh and Masoud Abessi. 2011. “Internet Financial
Reporting And Corporate Governance in Malaysia”.
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002
Khan, Tehmina. 2006. “Financial
Reporting Disclosure On The
Internet: An
International Perspective”. Faculty of Business and Law School of
Accounting, Victoria University, Australia.
Kusumah, Alex Forda Mercury Indra. 2010. “Peranan Perpustakaan Dalam
Meningkatkan Peringkat
Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan
Perangkingan Webometrics ( Studi Deskriptif Pada Situs Web
Perpustakaan USU )”.
Universitas Sumatera Utara : Medan. Kusumawardani, Arum. 2011. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pelaporan Keuangan Melalui Internet ( Internet Financial Reporting )
Dalam Website Perusahaan”. Universitas Diponegoro : Semarang.
Lai, Syou-Ching., Lin, Cecilia., Lee, Hung-Chih., and Wu, Frederick H. 2002.
“An Empirical Study of the Impact of Internet Financial Reporting on
Stock Prices”.
Nugraheni. 2002. “Analisis Faktor-faktor Fundamental Perusahaan Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan”. Jurnal
Ekonomi dan
Bisnis. Vol VIII No. 1. 75-91. Sugianto, Mikael. 2010. Seri Belajar Cepat SPSS 18. Yogyakarta : Andi. Pertiwi, Ana Dwi. 2012. “Assessing Financial Disclosure Using Internet
Financial Reporting Index In Indonesia Financial Institutions”.
Universitas Gunadarma : Depok.
PSAK No. 1 Standar Akuntansi Keuangan (2000).
Putri, Aulia Chandra Ayu Liana Putri. 2008. “Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi Pencantuman Pelaporan Keuangan di website Perusahaan
(Internet Financial
Reporting)”.
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Silfianti, Widya dan Ruddy JS. 2011. “World of Computer Science and Information
Technology Journal
(WCSIT)”. ISSN: 2221-0741 Vol. 1, No. 6, 253-259, 2011. Spanos, Loukas. 2006. “Corporate Reporting on the Internet in the European
Emerging Capital Market: Greek Case”. Center of Financial Studies,
16 Departement of Economic, University of Athens.
Suyanto, Asep Herman. 2010. Peran Internet Sebagai Media Riset.
Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Undang-undang No. 9 Tahun 1969 tentang Bentuk Badan Usaha Milik Negara.
Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Kegiatan Usaha Jasa Kontruksi.
Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Trijayanti, Vita. 2009. “Hubungan Antara Internet Financial Reporting Indeks
Dengan Rasio Keuangan di Bank Umum Persero dan Bank Swasta
Nasiona”l. Universitas
Gunadarma : Depok.
Wallace, R. S. Olusegun, Kamal Naser dan Araceli Mora. 1997. “The
Relationship Between the Comprehensive of Corporate Annual Reports
and Firms Characteristic in Spain”. Accounting and Business Research