• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Bayi Resiko Tinggi Prematur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Bayi Resiko Tinggi Prematur"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI RESIKO TINGGI PADA By. Ny. S DENGAN LAHIR PREMATUR DI RUANG BERSALIN RSUD TIDAR MAGELANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Maternitas

Pembimbing Akademik:

Dr. Anggorowati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.

Pembimbing Klinik

Disusun oleh : Suryo Prasetyo Aji

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2017

(2)

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR (BBL) PADA By. Ny. S DENGAN LAHIR PREMATUR DI RUANG BERSALIN RSUD TIDAR MAGELANG I. PENGKAJIAN

Nama Mahasiswa : Suryo Prasetyo Aji

Tanggal/Jam pengkajian : 17 Agustus 2017 jam 19.00

Nama Ayah-Ibu : Ny. S

Rumah Sakit : RSUD Tidar Magelang

Alamat : Kemirirejo, Magelang Tengah

No. RM : 2218

A. STATUS GRAVIDA IBU

1. Riwayat kehamilan ini : G3P2A1 2. Usia kehamilan : ±5 bulan 3. Presentasi bayi : Presentasi kaki

4. Pemeriksaan Antenatal : 8 kali di bidan, 1 kali di dokter B. RIWAYAT PERSALINAN

1. BB/TB Ibu : 65 Kg/ 155 cm

2. Persalinan : Dibantu oleh tenaga kesehatan

3. Keadaan umum : Baik

4. Kesadaran : Composmentis 5. Tanda vital a. Tekanan darah : 120/80 mm/Hg b. HR : 86x/menit c. RR : 24 x/menit d. Suhu : 370C

6. Jenis persalinan : partus normal prematur 7. Komplikasi persalinan Ibu: Perdarahan

8. Proses Persalinan

Ny. S datang di Rumah Sakit Budi Rahayu Unit Kebidanan pukul 19.00 WIB di VK, setelah dianamnesa ternyata ketuban sudah pecah sejak pukul 16.00. Bayi Ny. S lahir pukul 19.20 WIB dengan total

(3)

APGAR Score 1.1.1 kemudian By. Ny. S di bawa ke ruang perinatal karena lemah dan tidak berespon.

C. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR

1. Lahir tanggal : 17 Agustus 2017

2. Jam : 19.20 WIB

3. Jenis kelamin : Laki-laki 4. Kelahiran : Tunggal 5. Nilai Apgar Tanda 0 1 2 Menit ke 1 Menit ke 5 Menit ke 10 Frekuensi jantung Tidak ada <100 >100 2 2 2

Usaha nafas Tidak ada Merintih Menangis kuat

0 0 0

Tonus otot lumpuh Ekstremitas fleksi sedikit gerakan aktif 0 0 0 Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan 0 0 0

Warna kulit Biru atau pucat Tubuh kemerahan, tangan dan kaki biru kemerahan 0 0 0 Total 1 1 1

6. Tindakan resusitasi : Tidak ada 7. Plasenta dan tali pusat

a. Bentuk : bergumpal

b. Berat : ±100 gram

c. Ukuran : tidak dapat dikaji d. Kulit ketuban : rusak

e. Kelainan : plasenta rusak karena dilakukan manual plasenta

f. Panjang tali pusat : ± 20 cm g. Kelainan : tidak ada E. PENGKAJIAN FISIK

1. Pengkajian Umum

a. Keadaan umum : Lemah

b. Umur : 0 hari

c. Berat badan lahir : 300 gram d. Panjang badan : 24 cm

(4)

e. Lingkar kepala : 14 cm f. Lingkar dada : 15 cm g. LILA : 5 cm h. Suhu tubuh : 35,90 C 2. Tanda-tanda vital a. Nadi : 110 x/menit b. RR : 32x/menit

c. SPO2 : tidak terkaji

d. Capillary refill time : < 2 detik

e. GDS : 56 mg/dL

3. Kepala a. Inspeksi

Bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat cephal hematom, tidak terdapat caput, tidak ada rambut

b. Palpasi

Sutura belum menyatu, tidak terdapat benjolan pada kepala 4. Mata

a. Inspeksi

Mata belum terbuka b. Palpasi

Tidak terdapat benjolan pada mata 5. Telinga

a. Inspeksi

Telinga simetris kanan dan kiri sama b. Palpasi

Tulang rawan belum terbentuk sempurna 6. Mulut

a. Inspeksi

Mukosa bibir kering dan pucat, tidak tampak sianosis, gigi belum tumbuh, terdapat celah antara palatum mole dan palatum durum, tidak terdapat sariawan, tidak ada reflek menghisap

b. Palpasi

Tidak terdapat benjolan pada mulut 7. Hidung

(5)

a. Inspeksi

Terdapat 2 lubang hidung, tidak ada keluaran dari hidung, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, bayi tampak terpasang nasal kanul oksigen 1 liter/menit melalui mulut.

c. Palpasi

Tidak terdapat deformitas tulang hidung 8. Leher

a. Inspeksi

Bayi lemah tidak bergerak b. Palpasi

Tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid 9. Dada dan paru

a. Inspeksi

Bayi bernafas dengan lemah b. Auskultasi

Tidak terkaji 10. Abdomen

a. Inspeksi

Tampak datar, permukaan kulit tampak bersih, tali pusat masih basah

b. Palpasi

Tidak ada benjolan, turgor perut baik c. Auskultasi

Terdapat bising usus 11. Punggung

a. Inspeksi

Punggung simetris, lanugo pada punggung bayi, tidak terdapat vernik pada punggung bayi

b. Palpasi

Tidak ada deformitas tulang belakang 12. Genetalia

(6)

a. Inspeksi

Jenis kelamin laki-laki b. Palpasi

Tidak terdapat benjolan 13. Ekstremitas

Kedua kaki lebam

a. Jari tangan : Lengkap, tidak ada kelainan b. Jari kaki : Lengkap, tidak ada kelainan

c. Pergerakan : Normal, semua jari dapat digerakkan d. Posisi kaki : Simetris, sama panjang, posisi kaki dapat

fleksi dan ekstensi e. Posisi tangan : Simetris dan sejajar

f. Kulit : Lembut dan tipis serta tampak sedikit kemerahan, akral dingin

g. Sianosis : Sianosis 14. Refleks

Refleks rooting Tidak ada

Refleks sucking Tidak ada

Refleks grasping Tidak ada

Refleks menelan Tidak ada

Refleks Babinski Tidak ada

Refleks moro Tidak ada

Refleks tonic neck Tidak ada

Refleks proteksi Tidak ada

Refleks Labirin Tidak ada

F. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 1. Nutrisi dan Cairan

a. Pemberian ASI

Bayi belum mendapatkan ASI b. Status hidrasi

Mukosa bibir kering dan pucat, capilery refill <2 detik, turgor kulit tidak elastis

2. Eliminasi

(7)

BAK: belum keluar 3. Komunikasi

Bayi belum menangis. 4. Interaksi Orang Tua-Anak

No Kegiatan Ya AyahTidak Ya IbuTidak

1. Kontak mata - - -

-2. Tersenyum - - -

-3. Mengecilkan suara - - -

-4. Belaian - - -

-5. Melihat dengan rileks dan penuhperhatian - - -

(8)

-II. ANALISA DATA

Inisial Pasien : By. Ny. S Ruang : VK

Usia : 0 hari No. RM : 348681

No .

Hari/Tanggal Data Fokus Etiologi Masalah

1. 17/8/2017

Pukul 20.00 WIB DS: -DO:

- Nadi = 125 x/menit - Suhu = 36,70 C - RR = 32 x/menit - Bayi tampak sianosis - Akral dingin

- Bayi lahir prematur dengan umur kehamilan ±21 minggu

- Bayi terpasang nasal kanul oksigen 1 lpm - Klien tampak sesak

Faktor biologis: imaturitas fungsi paru

Ketidakefektifan pola napas

-2. 17/8/2017

Pukul 20.00 WIB DS: -DO:

- Suhu tubuh: 35,90C - CRT < 2detik

- Bayi tampak sianosis - Akral dingin

- Klien tampak lemah

Proses adaptasi bayi terhadap lingkungan ekstrauterin

Hipotermia

(9)

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan faktor biologis: imaturitas fungsi paru 2. Hipotermia berhubungan dengan proses adaptasi bayi terhadap lingkungan ekstrauterin

IV. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Nama : Bayi Ny. S Ruang

: VK

Umur : 0 hari No. RM : 348681

(10)

1 17/8/2017 Pukul 20.00 WIB Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan faktor biologis: imaturitas fungsi paru

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan masalah ketidakefektifan pola napas pada bayi dapat teratasi dengan kriteria hasil:

1. RR = 40-60 x/menit 2. Suhu = 36,5-37,50C 3. Nadi = 120-160 x/menit 4. Tidak ada sianosis 5. Akral hangat

6. Bayi sudah tidak terpasang selang oksigen

Oxygen Therapy

- Pertahankan jalan napas yang paten - Monitor aliran oksigen

- Posisikan bayi pada posisi terlentang dengan gulungan dibawah bahu untuk menghasilkan sedikit hiperekstensi

- Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi

- Observasi tanda-tanda sianosis Vital Sign Monitoring

- Monitor TD, Nadi, Suhu, dan RR

- Monitor frekuensi dan irama pernapasan - Monitor adanya retraksi dada

- Monitor adanya sianosis 2 Kamis, 2

Maret 2017

Hipotermia

berhubungan dengan proses adaptasi bayi terhadap lingkungan ekstrauterin

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah hipoertmia dapat teratasi dengan kriteria hasil:

1. Akral hangat

2. Suhu badan 36-370C 3. TTV dalam batas normal 4. GDS 70-115 mg/dL

Newborn care

- Pertahankan suhu tubuh dalam batas normal

- Pantau suhu bayi baru lahir sampai stabil - Pantau TTV bayi

- Pantau warna kulit dan suhu kulit

- Tempatkan bayi baru lahir di ruangan isolasi atau bawah panas

- Pertahankan panas suhu bayi

- Gunakan selimut untuk menghangatkan tubuh bayi

(11)

V. IMPLEMENTASI

Nama : By S Ruang : VK

Umur : 0 hari No. RM : 348681

No Hari,

tanggal Jam No. Dx Implementasi Respon TTD

1. \

17/8/2017 Pukul 20.00 WIB

20.00 1,2 Melakukan cuci tangan sebelum kontak pada bayi

S:-O: Perawat melakukan cuci tangan

2. 20.00 1,2 Menghangatkan di infant warmer S:

-O: Bayi tampak lemah

3. 20.00 1,2 Memonitor keadaan umum bayi S:

-O: KU bayi lemah

4. 20.15 2 Menempatkan bayi ditempat bawah

panas

S:

-O: Bayi tampak tertidur dan dibedong

5. 20.00 1 Memonitor terapi oksigen S:

-O: Bayi terpasang nasal kanul 1lpm

6. 20.00 1,2 Mengobservasi adanya tanda-tanda

hipoventilasi, sianosis

S:

-O: Tidak tampak sianosis, akral bayi hangat

7. 20.15 1 Memonitor adanya retraksi dada S:

-O: Tidak terdapat retraksi dada

8. 20.15 2 Menjaga kehangatan tubuh bayi S:

-O: Bayi tidur di tempat bawah panas dan diberi sinar lampu

VI. EVALUASI

No Hari,

Tanggal

(12)

1. 17/8/2017 Pukul 20.45 WIB

Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan faktor biologis: imaturitas fungsi paru

S: -O: - Suhu: 35,90C, CRT: <2 detik - HR: 125 kali/menit - RR: 32 kali/menit - Akral dingin

- Bayi masih tampak sesak - Tidak ada retraksi dada - Ada sianosis

- Terpasang nasal kanul 1lpm

A: Masalah ketidakefektifan pola napas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi

Oxygen Therapy

- Pertahankan jalan napas yang paten - Monitor aliran oksigen

- Posisikan bayi pada posisi terlentang dengan gulungan dibawah bahu untuk menghasilkan sedikit hiperekstensi - Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi

- Observasi tanda-tanda sianosis Vital Sign Monitoring

- Monitor TD, Nadi, Suhu, dan RR

- Monitor frekuensi dan irama pernapasan - Monitor adanya retraksi dada

- Monitor adanya sianosis

2. Hipotermia berhubungan dengan

proses adaptasi bayi terhadap lingkungan ekstrauterin

S: -O:

- Suhu: 35,90C, CRT: <2 detik - HR: 125 kali/menit

(13)

- RR: 32 kali/menit - Akral dingin

- Bayi masih tampak sesak - Ada retraksi dada

- Ada sianosis

- Terpasang nasal kanul 2lpm

A: Masalah ketidakseimbangan suhu tubuh belum teratasi P: Lanjutkan intervensi

- Pertahankan suhu tubuh dalam batas normal - Pantau suhu bayi baru lahir sampai stabil - Pantau TTV bayi

- Pantau warna kulit dan suhu kulit

- Tempatkan bayi baru lahir di ruangan isolasi atau bawah panas

- Pertahankan panas suhu bayi

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan kriteria hasil :.. Volume cairan terpenuhi dengan tanda-tanda turgor

4.3.1 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi Dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam, diharapkan tingkat nyeri menurun dengan tindakan keperawatan yang

K., dengan sirosis hepatis, terdapat tiga (3) masalah keperawatan yang berurutan sesuai dengan prioritas masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan pola napas, nyeri akut

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh teratasi dengan criteria hasil :. 1. Tanda-tanda vital dalam

Intervensi No Diagnosa Keperawatan Tgl Pem buat an Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Nama dan tanda tangan 1 Ketidakefektifan koping komunitas  pada kelompok  remaja

Evaluasi pada tanggal 24 April 2013 masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi, yang ditandai dengan, Subyektif : keluarga mengatakan klien

Hasil intervensi dari masalah keperawatan yang muncul adalah pola nafas tidak efektif berdasarkan SLKI dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam maka diharapkan pola nafas dapat

Hari Ke Diagnosa Keperawatan Evaluasi SOAP A: Masalah Keperawatan risiko gangguan integritas kulit belum teratasi P: Lanjutkan Intervensi 7.2 Ubah posisi tiap 2 jam 7.3 Monitor