MODUL
MODUL
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
Disusun Oleh : Disusun Oleh :
Elit Pebryatie, SST, M.Keb Elit Pebryatie, SST, M.Keb
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN CIREBON PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN CIREBON
HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN
MODUL MODUL
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILANKEHAMILAN
KODE MATA KULIAH : BD 5.301 KODE MATA KULIAH : BD 5.301
SEMSTER III SEMSTER III
Dosen Pengajar : Dosen Pengajar : 1.
1. Elit Pebryatie, SST, M.KebElit Pebryatie, SST, M.Keb 2.
2. Hj Entin Jubaedah, SST, M.KebHj Entin Jubaedah, SST, M.Keb 3.
3. Rinela Padmawati, SST, MPHRinela Padmawati, SST, MPH 4.
4. Neli Nurlina, SST, MPHNeli Nurlina, SST, MPH 5.
5. Nina Nirmaya Mariani, SST, M.KebNina Nirmaya Mariani, SST, M.Keb 6.
6. Yevi Dwi Aryanti, SSTYevi Dwi Aryanti, SST 7.
7. Dewi Vimala, SSiT, MPHDewi Vimala, SSiT, MPH
Modul Pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini
Modul Pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini telah disyahkantelah disyahkan oleh:
oleh: Mengetahui
Mengetahui
Prodi Diploma III Kebidanan Prodi Diploma III Kebidanan
Ketua, Ketua,
Hj. Entin Jubaedah, SST, M.Keb Hj. Entin Jubaedah, SST, M.Keb
NIP. 196512171989032002 NIP. 196512171989032002
Koordinator Mata Kuliah Koordinator Mata Kuliah
Elit Pebryatie, SST, M.Keb Elit Pebryatie, SST, M.Keb NIP. 198302032008122003 NIP. 198302032008122003
Mengesahkan, Mengesahkan, Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Hj. Atit Tajmiati, AM. Keb, S. Kep, Ns, MPd Hj. Atit Tajmiati, AM. Keb, S. Kep, Ns, MPd
NIP. 195709261981102001 NIP. 195709261981102001
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Modul Mata Kuliah karunia dan rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Modul Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan tepat waktu. Modul ini dibuat untuk Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan tepat waktu. Modul ini dibuat untuk mendukung Pembelajaran mahasiswa DIII Kebidanan baik di laboraturium maupun mendukung Pembelajaran mahasiswa DIII Kebidanan baik di laboraturium maupun di lahan praktik (pengalaman klinik), sehingga mahasiswa dapat mengembangkan di lahan praktik (pengalaman klinik), sehingga mahasiswa dapat mengembangkan tiga kemampuan profesionalnya, yaitu
tiga kemampuan profesionalnya, yaitu knowledge, skill knowledge, skill , dan, dan attitudeattitude..
Tujuan praktik mahasiswa D.III kebidanan adalah untuk mengintegrasikan, Tujuan praktik mahasiswa D.III kebidanan adalah untuk mengintegrasikan, melengkapi,, dan memantapkan penguasaan seluruh kompetensi yang harus melengkapi,, dan memantapkan penguasaan seluruh kompetensi yang harus diperoleh mahasiswa selama pendidikan serta untuk memberikan pengalaman diperoleh mahasiswa selama pendidikan serta untuk memberikan pengalaman professional sebagai Bidan. Untuk mencapai hal tersebut ditempuh beberapa professional sebagai Bidan. Untuk mencapai hal tersebut ditempuh beberapa strategi diantaranya adalah setelah mahasisea mendapatkan pengajaran di kelas strategi diantaranya adalah setelah mahasisea mendapatkan pengajaran di kelas dan di laboraturium,mahasiswa dituntut agar dapat mengaplikasikan pengetahuan dan di laboraturium,mahasiswa dituntut agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya terhadap kasus nyata di lahan praktik.
yang dimilikinya terhadap kasus nyata di lahan praktik.
Dalam pembelajaran praktik klinik digunakan pendekatan preceptoring dan Dalam pembelajaran praktik klinik digunakan pendekatan preceptoring dan monitoring dengan penerapan konsep self-directed learning yang sangat monitoring dengan penerapan konsep self-directed learning yang sangat bergantung pada proses pembelajaran di kelas maupun di
bergantung pada proses pembelajaran di kelas maupun di lahan praktik.lahan praktik.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyusunan Modul Mata Kuliah Asuhan Kebidanan membantu dalam proses penyusunan Modul Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini. Diharapkan Modul ini dapat membantu para mahasiswa dalam Kehamilan ini. Diharapkan Modul ini dapat membantu para mahasiswa dalam mencapai target dan melakukan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan mencapai target dan melakukan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan kebidanan.
kebidanan.
Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan kemudahan kepada kita. Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan kemudahan kepada kita. Amin. Amin. Cirebon, Agustus 2013 Cirebon, Agustus 2013 Penyusun Penyusun
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. DESKRIPSI MATA KULIAHDESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk Mata Kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dengan memperhatikan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dengan memperhatikan aspek budaya yang didasari pada konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta aspek budaya yang didasari pada konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil
hasil evidence basedevidence based dalam praktek dalam praktek antenatal dengan antenatal dengan menggunakan pendekatmenggunakan pendekatanan manajemen kebidanan yang berfokus kepada upaya preventif dan promotif, manajemen kebidanan yang berfokus kepada upaya preventif dan promotif, deteksi dini komplikasi serta pendokumentasiannya.
deteksi dini komplikasi serta pendokumentasiannya. B.
B. TUJUANTUJUAN
Tujuan Umum Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kehamilan yang aman dengan Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kehamilan yang aman dengan filosofi, etikolegal, keilmuan serta hasil
filosofi, etikolegal, keilmuan serta hasil evidence based evidence based melalui pendekatan melalui pendekatan manajemen kebidanan.
manajemen kebidanan. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus 1.
1. Mengumpulkan Mengumpulkan data data riwayat riwayat kesehatan kesehatan dan dan kehamilan kehamilan sertaserta menganalisisnya pada setiap kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada menganalisisnya pada setiap kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada ASUHAN ANTENATAL
ASUHAN ANTENATAL 2.
2. Melakukan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap padaMelakukan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap pada kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada ASUHAN ANTENATAL
kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada ASUHAN ANTENATAL 3.
3. Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuranMelakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus ut
tinggi fundus uteri/posisi/presentaseri/posisi/presentasi dan penurunan bagian i dan penurunan bagian terendah janin,terendah janin, denyut jantung janin menggunakan fetoskop.
denyut jantung janin menggunakan fetoskop. 4.
4. Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinanMenghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan 5.
5. Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda tandaMemberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda tanda bahaya dan bagaimana menghubungi Bidan
bahaya dan bagaimana menghubungi Bidan 6.
6. Menyelenggarakan pendidikan menjadi orang tuaMenyelenggarakan pendidikan menjadi orang tua 7.
7. Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatanMemberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama hamil
selama hamil 8.
8. Membimbing senam hamilMembimbing senam hamil 9.
9. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamananMenjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi selama kehamilan
yang terjadi selama kehamilan 10.
10. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamilMemberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil 11.
11. Melakukan pemeriksaan laboraturium darah dan urin sederhana sebagaiMelakukan pemeriksaan laboraturium darah dan urin sederhana sebagai upaya deteksi dini.
upaya deteksi dini. 12.
12. Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasukMelakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasuk kolaborasi/rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat pada kolaborasi/rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat pada kehamilan dengan penyulit/komplikasi.
C. SASARAN
Mahasiswa Jalur Umum Tingkat II Semester III.
D. BEBAN SKS P
P = 2 SKS.
E. DOSEN/ANGGOTA TIM
1. Elit Pebryatie, SST, M.Keb 2. Hj Entin Jubaedah, SST, M.Keb 3. Rinela Padmawati, SST, MPH 4. Neli Nurlina, SST, MPH
5. Nina Nirmaya Mariani, SST, M.Keb 6. Yevi Dwi Aryanti, SST
RINGKASAN MATERI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setiap wanita hamil memiliki resiko mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwanya. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar setiap wanita hamil mendapatkan paling sedikit empat kali kunjungan selama periode antenatal :
Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14
minggu)
Satu kali kunjungan selama trimester kedua (usia kehamilan antara 14-28
minggu)
Dua kali kunjungan selama trimester tiga (usia kehamilan antara 28-36 minggu
dan sesudah usia kehamilan 36 minggu)
Wanita hamil seharusnya dikunjungi lebih sering jika mengalami masalah, dan hendaknya ia disarankan untuk mengunjungi bidan bilamana merasakan tanda tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir. Selama kunjungan antenatal, seorang bidan seharusnya dapat:
1. Mendengarkan, dan berbicara kepada ibu serta keluarganya untuk membina hubungan saling percaya
2. Mengkaji riwayat, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium untuk mengetahui kenormalannya
3. Membantu setiap wanita hamil dan keluarganya untuk membuat rencana persalinan (siapa yang akan mendampingi selama persalinan, tempat persalinan, peralatan yang diperlukan oleh ibu dan bayi baru lahir)
4. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya untuk persiapan menghadapi komplikasi (transportasi, keuangan, donor darah, pengambilan keputusan) pada setiap kunjungan.
5. Melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di Rumah Sakit (misalnya: mengalami seksio sesaria sebelumnya)
6. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa (preeclampsia, anemia, penyakit- penyakit hubungan seksual)
7. Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu dan adanya kelainan letak setelah usia kehamilan 36 minggu
8. Memberikan konseling pada ibu sesuai dengan usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda-tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehammilan dan sebagainya
9. Memberikan suntikan imunisasi Tetanus Toxoid apabila diperlukan
10. Memberikan suplemen mikronutrisi, termasuk zat besi dan folate secara rutin, vitamin A bila perlu
11. Mendokumentasikan hasil kunjungan tersebut dengan menggunakan catatan SOAP
PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
A. Pertumbuhan dan perkembangan janin serta perubahan-perubahan maternal
Usia
Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal
Minggu 0 Sperma membuahi ovum,
yang kemudian membagi dan
masuk kedalam uterus
menempel sekitar hari ke-11 Minggu ke-4
Bulan ke-1
Dari diskus embrionik, bagian tubuh pertama muncul yang
kemudian akan menjadi
tulang belakang, otak dan
syaraf tulang belakang.
Jantung, sirkulasi darah, dan
saluran pencernaan
terbentuk, panjang embrio kurang dari 0,64 cm
Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar. Kelelahan yang menetap dan sering kencing
mulai terjadi dan
berlangsung selama 3 bulan berikutnya. HCG ada didalam urine dan serum 9 hari setelah konsepsi
Minggu ke-8 Bulan ke-2
Perkembangan cepat. Jantung
mulai memompa darah.
Anggota badan terbentuk
dengan baik. Raut muka dan bagian otak dapat dilihat. Telinga terbentuk dari lipatan kulit. Tulang dan otot yang kecil terbentuk di bawah kulit yang tipis.
Mual dan muntah/morning
sickness mungkin terjadi
sampai usia kehamilan 12 minggu. Uterus berubah dari
bentuk pear menjadi
globular. Tanda tanda Hegar dan Goodell muncul. Serviks
fleksi, Leukorrhoea
meningkat. Ibu mungkin
terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata
Usia
Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal
Minggu ke -12 Bulan ke-3
Embrio menjadi janin. Denyut Jantung dapat terlihat dengan
ultrasound. Bentuk janin
sudah menyerupai manusia.
Gerakan pertama dimulai
selama minggu ke12, jenis
kelamin dapat diketahui.
Ginjal memproduksi urin
Tanda chadwick muncul.
Uterus naik diatas simpisis
pubis. Kontraksi Braxton
hicks mulai dan mungkin
berlangsung selama
kehamilan. Potensial untuk menderita infeksi saluran kencing meningkat selama kehamilan. Kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama. Plasenta sekarang berfungsi penuh dan memproduksi hormon Usia
Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal
Minggu ke-16 Bulan ke-4
Sistem Musculosketal sudah matang; system syaraf mulai
melaksanakan control.
Pembuluh darah
berkembang dengan cepat.
Tangan janin dapat
menggenggam, kaki
menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin
sekitar 0,2 kg. Denyut
jantung janin dapat didengar dengan Doplerr, pancreas mempunyai insulin
Fundus berada di tengah
antara simpisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 Kg
per minggu. Mungkin
mempunyai lebih banyak
energi. Diameter biparietal
dapat diukur dengan
ultra-sound . Sekresi vagina
meningkat (tetapi normal jika tidak gatal, iritasi atau berbau busuk). Tekanan pada kandung kemih dan dan sering kencing berkurang
Minggu ke-20 Bulan ke-5
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan rambut
terbentuk. Janin
mengembangkan jadwl yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang
Fundus mencapai pusat.
Payudara memulai sekresi
kolostrum, aerola menggelap. Kantung ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisis
berubah secara mendadak.
Usia
Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal
Hidung tersumbat mungkin
terjadi. Kram pada kaki
mungkin ada, konstipasi
mungkin dialami Minggu ke-24
Bulan ke-6
Kerangka berkembang
dengan cepat karena sel
pembentukan tulang
meningkatkan aktifitasnya.
Perkembangan pernafasan
dimulai. Berat janin 0,7-0,8 Kg
Fundus di atas pusat. Sakit punggung dank ram pada kaki
mungkin mulai terjadi.
Perubahan kulit bisa berupa striae gravidarum, chloasma, linea nigra, jerawat. Mungkin mengalami gatal-gatal pada
abdomen karena uterus
membesar dan kulit meregang.
Ibu mungkin mengalami
mimisan Minggu ke-28
Bulan Ke 7
Janin dapat bernafas,
menelan dan mengatur
suhu.”surfactant” terbentuk
didalam paru-paru. Mata
mulai membuka dan
menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir
Fundus berada di pertengahan
antara pusat dan xipoid.
Hemorroids mungkin terjadi. Pernapasan dada mengganti-kan pernafasan perut. Garis
berbentuk janin dapant
dipalpasi. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa Minggu ke-32
Bulan ke 8
Simpanan lemak coklat
berkembang dibawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm. Mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor
Fundus mencapai prosesus xipoid; payudara terasa penuh da nada nyeri tekan. Sering
kencing mungkin kembali
terjadi. Kaki bengkak dan sulit tidur mungkin terjadi, mungkin juga mengalami dyspnea
Minggu ke-38 Bulan ke 9
Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bias bergerak/berputar banyak. Antibodi ibu ditransfer ke
bayi. Hal ini akan
memberikan kekebalan
untuk 6 bulan pertama
sampai dengan system
kekebalan bayi bekerja
Penurunan bayi ke dalam
pelvik/ panggul ibu
(lightening). Plasenta setebal hamper 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Ibu ingin
sekali melahirkan bayi,
mungkin memiliki energy final yang meluap. Sakit punggung
Usia
Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal
karena serviks dan segmen bawah Rahim disiapkan untuk persalinan
B. Perubahan Hormonal dalam kehamilan
Selama siklus menstruasi normal, pituitary anterior memproduksi LH dan FSH. FSH merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai corpus luteum yang dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone. Progesteron dan estrogen merangsang poliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) ddalam upaya mempersiapkan untuk implantasi apabila kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan akan mengambil alih tugas corpus luteum untuk memproduksi progesterone dan estrogen.
ESTROGEN PROGESTERON
Pengaruh Pengaruh Umum
Menyebabkan pertumbuhan baik
ukuran maupun jumlah sel
Peningkatan sekresi, mengendurkan (relaksasi) otot-otot polos
Pengaruh Pengaruh Khusus 1. Menyebabkan penebalan dinding
dari endometrium sehingga ovum
yang sudah dibuahi dapat
berimplantasi
Menyebabkan penebalan dari
endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi menyebabkan relaksasi
2. Menyebabkan hyperthrophy dari diding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh-pembuluh darah dan lymphatics yang mengakibatkan peningkatan vaskularisasi, kongesti dan odema. Perubahan-perubahan ini berakibat:
Tanda Chadwick : vulva dan
vagina menjadi berwarna
ungu/biru
Tanda Goodell: serviks menjadi
lembut (pada perabaan)
Tanda Hegar: isthmus (segmen
bawah) uterus menjadi lembut (pada perabaan)
Mengistirahatkan otot otot polos yang berakibat:
Meningkatnya waktu
pengosongan lambung dan
peristaltic
Meningkatnya gastric reflux
karena relaksasi cardiac spincter
rasa panas dalam perut
(hearthburn)
Penurunan motilitas GI
konstipasi
Pembuluh arteri dan dinding
vena relaksasi dan dilatasi
meningkatnya kapasitas vena
ESTROGEN PROGESTERON 3. Hypertrophy dan hyperplasia
otot-otot uterus
Menjaga peningkatan suhu basal ibu
4. Hypertrophy dan hyperplasia
jaringan payudara termasuk system pembulah/pipa
Merangsang perkembangan system alveolar payudara
5. Dengan hormon relaxin
melembutkan/mengendurkan jaringan ikat, ligament-ligamen
dan otot-otot dapat
menimbulkan sakit punggung dan nyeri ligament
C. Perubahan Cardiovaskular dan hematologis dalam kehamilan
PENILAIAN PERUBAHAN-PERUBAHAN
Cardiac output Dari trimester 1 Meningkat 30-50% puncaknya pada
trimester 2 dan tetap tinggi sampai persalinan
Tekanan darah Terjadi penurunan systolic sebesar 5-10 mmHg selama 24
minggu pertama kehamilan
Terjadi penurunan diastolic sebesar 5-10 mmHg selama 24 minggu pertama kehamilan. Pada saat “aterm” kembali ke nilai saat sebelum hamil
Volume Plasma Pada usia kehamilan 10 minggu mulai terjadi peningkatan
dan mencapai puncaknya saatkehamilan memasuki usia 30-34 minggu dan menetap sampai setelah persalinan
Masa “RBC” Mulai usia kehamilan 10 minggu terjadi peningkatan
“WBCs” Meningkat selama kehamilan, persalinan dan nifas
“Platelets” Adaya penurunan namun masih dalam batas normal
Faktor factor
pemekuan
Fibrinogen (Faktor I), Faktor VII, VIII, AX, dan X meningkat dengan cepat selama kehamilan
Terjadi penurunan Faktor XI dan XIII Prothombin, Faktor II, dan XII tetap D. Perubahan psikologis dalam kehamilan
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan pertanyaannya.
Trimester pertama
Segera setelah konsepsi kadar hormon proesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang cenderung merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Pada awal kehamilan seringkali ibu berharap untuk tidak hamil.
Seorang ibu akan mulai mencari tanda tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita hamil trimester pertama ini berbeda beda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keperihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan pencari nafkah bagi keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keaadaan istrinya dan cenderung menghindari hubungan seks karena takut akan menciderai bayinya. Adapula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relative lebih besar. Disamping respons yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu memahami keadaan ini dan menerimanya. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan ketidaknyamanan karena hamil sudah berkurang. Perut ibu yang belum terlalu besar belum terasa sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula seorang ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya sendiri. Banyak ibu merasa terlepas dari rasa cemas dan tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan adanya peningkatan libido
Trimester ketiga
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu waktu yang meningkatkan kewaspadaan ibuakan timbulnya gejala dan tanda tanda persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau kalau bayinya akan dilahirkan tidak normal. Kebanyakan ibu juga bersikap melindungi bayi nya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin akan merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan,
Rasa tidak nyaman akan kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya, jenis kelaminnya dll. Mungkin juga mana bagi yang akan dilahirkan sudah dipilih. Pada trimester ini saatnya persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
PENGAMBILAN RIWAYAT KESEHATAN (ANAMNESA)
Tujuan dari anamnesa adalah untuk mendeteksis komplikasi komplikasi dan menyiapkan untuk persalinan dengan mempelajari keadaan kehamilan ibu sekarang, kehamilan dan kelahiran terdahulu, kesehatan secara umum dan kondisi sosio-ekonomi. Begitu informasi dikumpulkan, bidan dapat menentukan kehamilan ini normal atau apakah ibu mempunyai kebutuhan khusus.
Ketika melakukan anamnesa diperlukan juga keterampilan berkomunikasi yang baik dan membina hubungan untuk meningkatkan kepercayaan klien pada bidan, sehingga ibu dengan sukarela akan menceritakan segala sesuatu yang dialaminya.
Riset dari seluruh dunia menunjukkan anamnesa harus difokuskan pada pertanyaan pertanyaan untuk menapis dan mendeteksi komplikasi yang membahayakan jiwa. Luangkanlah waktu untuk dapat mendiskusikan riwayat yang telah terbukti menunjukkan adanya komplikasi yang membahayakan jiwa.
ISI RIWAYAT PADA KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA: 1. Informasi Biodata
Nama, usia, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan alamat no telpon yang dapat dihibungi.
2. Riwayat kehamilan sekarang meliputi:
a. HPHT dan apakah siklus menstruasinya normal
b. Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang terjadi)
c. Masalah atau tanda tanda bahaya (termasuk rabun senja)
d. Keluhan keluhan lazim pada kehamilan
e. Penggunaan obat obatan (termasuk jamu-jamuan)
f. Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
Riwayat kehamilan yang sekarang membantu bidan untuk dapat menentukan umur kehamilan dengan tepat. Setelah mengetahui umur kehamilan, bidan dapat memberikan konseling tentang keluhan kehamilan yang biasa terjadi dan dapat mendeteksi adanya komplikasi dengan lebih baik.
3. Riwayat kehamilan yang lalu meliputi
a. Jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan aterm, persalinan premature, keguguran/ kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (forceps, vacum, SC)
b. Riwayat perdarahan pada kehamilan persalinan atau nifas sebelumnya dan masalah masalah lain yang dialami
c. Hipertensi sisebakan pada kehamilan sebelumnya
Riwayat kebidanan yang lalu membantu bidan mengelola asuhan pada kehamilan ini (konseling khusus, test tindak lanjut dan rencana persalinan) 4. Riwayat Kesehatan termasuk penyakit penyakit yang diidap dahulu dan
sekarang seperti : Masalah masalah Cardivaskular, hipertensi, diabetes, malaria, PMS atau HIV/AIDS, dan lain lain. Riwayat kesehatan yang lalu membantu bidan mengidentifikasi kondisi kesehatanyang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi aru lahir nantinya.
5. Riwayat Sosial-ekonomi meliputi:
a. Status perkawinan
b. Respons orang tua dan keluarga terhadap kehamilan ini c. Riwayat KB
d. Dukungan Keluarga
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga
f. Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi dengan focus pada vitamin A dan zat besi
g. Kebiasaan hidup sehari hari meliputi kebiasaan merokok, minum obat atau alcohol.
h. Beban kerja dan kegiatan sehari hari
i. Tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan
Riwayat social ekonomi ibu dapat membantu anda mengetahui system dukungan terhadap ibu dan pengambil keputusan dalam keluarga sehingga bidan dapat membantu ibu merencanakan persalinannya dengan baik.
MENGHITUNG PERKIRAAN TANGGAL PERSALINAN Metode Kalender :
Rumus ini dapat dipakai hanya bila haid ibu teratur dengan siklus 28 hari, Rumus ini tidak bisa digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid (amenoirhoe) 2. Ibu sudah hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi sesudah
melahirkan.
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
Kalau salah satu dari situasi di atas terjadi, perkiraan tanggal persalinan dilakukan secara klinis: (misalnya : dengan melihat besarnya uterus) atau dengan menggunakan ultrasound)
Contoh Kasus :
1. HPHT Tanggal 7 Bulan Mei Tahun 2013
HPL = Tahun 2013(+1) ;bulan 5(-3); tanggal 7(+7) = Tahun 2014 ; bulan 2 ; tanggal 14
= 14 Februari 2014
2. HPHT Tanggal 28 Bulan Februari Tahun 2013
(Ket : 1 tahun = 12 bulan)
2013 12 + 2 28
+1 -3 +7
2013 11 35
Karena jumlah hari dalam 1 bulan berkisar 30 hari maka : jumlah hari (-30) jumlah bulan (+1)
HPL = Tanggal 5 Bulan 12 Tahun 2013
Apabila siklus haid lebih dari 28 hari maka:
Tanggal HPL ditambah jumlah selisih siklus haid ibu dengan siklus 28 hari Apabila siklus haid ibu kurang dari 28 hari maka:
Tanggal HPL dikurangi jumlah selisih siklus hari dengan siklus ibu Rumus Naegle :
Contoh :
HPHT Tanggal 28 Bulan Februari Tahun 2013 dengan siklus 35 hari, maka: HPL = Tanggal 5 Bulan 12 Tahun 2013
Tanggal 5 +( 35-28 hari) ; Bulan 12 ; Tahun 2013 Tanggal 12 : Bulan 12 ; Tahun 2013
HPHT Tanggal 28 Bulan Februari Tahun 2013 dengan siklus 21 hari, maka: HPL = Tanggal 5 Bulan 12 Tahun 2013
Tanggal 5 +( 28-21 hari) ; Bulan 12 ; Tahun 2013 Tanggal(5-7) + 30 hari : Bulan 12 – 1 : Tahun 2013 Tanggal 28 Bulan 11 Tahun 2013
PEMERIKSAAN FISIK DAN TES LABORATURIUM : TUJUAN DAN ISI Isi dari pemeriksaan fisik dan test laboraturium pada kunjungan antenatal pertama Tujuan dari pemeriksaan fisik dan tes laboraturium adalah untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi kehamilan. Bukti di seluruh dunia menunjukkan bahwa pemeriksaan fisik dan tes laboraturium selama kunjungan antenatal harus difokuskan pada pemeriksaan-pemeriksaan yang didukung oleh riset ilmiah. Dengan kata lain, para bidan seharusnya meluangkan waktu melakukan pemeriksaan emeriksaan yang nyata-nyata dapat menurunkun kematian ibu dan neonates
Pemeriksaan fisik
Dibawah ini daftar komponen-komponen dari pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama
1. Pemeriksaan fisik umum meliputi : TB, BB, TTV (TD,N,S,R) 2. Kepala dan leher meliputi:
Edema pada wajah, icterus pada mata, pucat pada mulut (gusi), leher meliputi pembengkakan saluran linfe atau pembengkakan kelenjar tiroid
3. Tangan dan kaki, meliputi
Edema di jari tangan atau di tungkai kaki, kuku jari pucat atau tidak, varices vena, reflek patela
4. Payudara, meliputi:
Ukuran, simetris tidaknya, putting payudara:menonjol/masuk, keluarnya kolostrum atau cairan, retraksi, dimpling, massa, Nodul Axilla
5. Abdomen, meliputi:
Ada tidaknya luka bekas opeasi, Tinggi fundus uteri jika umur kehamilan > 12 minggu, Letak, presentasi dan penurunan kepala jika umur kehamilan > 36 minggu, DJJ jika umur kehamilan > 18 minggu
6. Genetal luar (eksterna)
Varises, perdarahan, luka, cairan yang keluar, pengeluaran dari uretra dan skene, kelenjar bartholin: bengkak (massa), cairan yang keluar
7. Genetal dalam (interna), hanya dilakukan apabila ada indikasi
Serviks meliputi: cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau membuka
Vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
Ukuran agneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)
Tes Laboraturium
Pada setting/tempat yang berbeda pemeriksaan laboraturium yang dilakukan pada wanita hamil berbeda. Dibanyak tempat di Indonesia wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk mengetahui factor rhesus, golongan darah, Hb dan Rubelanya. Jenis tes dalam daftar berikut yang dicetak tebal adalah tes yang baling penting yang dapat dipakai untuk menilai adanya masalah pada ibu hamil, dan jika tertangani maka akan mencegah kematian dan kesakitan pada ibu dan anak. Tes yang lain berguna hanya jika ada indikasi perlunya tes tersebut.
Tes. Lab Nilai Normal Nilai tidak normal Diagnosis/
masalah yang
terkait
Hgb (Hemoglobin) 10,5-14.0 <10,5 Anemia
Protein urin Terlacak / negatif
Bening/ Negatif +2 Keruh (positif) Protein urin Atau kemungkinan ada infeksi Glukosa dalam urin benedict’s Diabetes
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus RH+ RH- RH sensitization
Gol darah A B O AB - Ketidakcocokkan
ABO
HIV + AIDS
Rubella Positif Negatif Anomali pada janin
bila ibu mengalami infeksi
Tinja untuk
pemeriksaan
Ova/telur cacing
dan parasit
Negatif Positif Anemia akibat
cacing (cacing
MANAJEMEN KEBIDANAN
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metoda untuk mengorganisasikanpikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian/ terapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan. Dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah langkah tersebut membentuk sebuah kerangka yang lengkap sehingga dapat diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan dengan kondisi klien.
Proses ini akan membantu mahasiswa dalam peralihan peranannya dalam penatalaksanaan klien. Proses ini juga membantu para bidan selama memberikan asuhan yang aman dan bermutu. Meskipun proses ini dapat dipecah pecah namun sebenarnya semuanya adalah saling berkaitan, berulang kembali sehingga terdapat hubungan yang dinamis berulang antara masing masing langkah. Setiap langkah akan bergantung pada keakuratan hasil dari langkah sebelumnya.
Proses Manajemen Kebidanan ini terdiri dari 7 langkah, yaitu:
I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien
secara keseluruhan
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara anamnesa (baik auto anamnesa maupun anamnesa), pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan, pemeriksaan penunjang.
Langkah ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan proses intepretasi yang benar atau tidak pada tahap selanjutnya. Pada pendekatan ini harus dilakukan secara komprehensif meliputi data subyektif dan objektif sehingga dapat menggambarkan kondisi/masukan klien yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang data yang dikumpulkan apakah sudah lengkap, tepat dan akurat.
II. Menginterorestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosis/ masalah.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan intepretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diintepretasikan sehingga dapat
Masalah sering berkaitan dengan hal hal yang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnose. Sebagai contoh:
- Diperoleh diagnose “Ibu Hamil”
- Masalah : wanita tersebut tidak menginginkan kehamilannya
Contoh lain:
- Ibu hamil trimester III
- Merasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak
dapat ditunda lagi.
Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnose” tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk menanggulangi rasa takut tersebut.
Diagnosa kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnose kebidanan. III. Mengidentifikasi masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial potensial berdasarkan diagnose/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap siap mencegah diagnose/ masalah potensial ini saat benar benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.
Pada langkah ke-3 ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanyan merumuskan masalah potensialnya saja tetapi juga harus dapat merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagosa potansial tidak terjadi. Langkah ini merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional/logis.
Kaji ulang apakah diagnose atau masalah potensial yang diidentifikasi sudah tepat.
IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan tindakan, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah ke empat mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan. Jadi penatanalaksanaan bukan hanya selama kunjungan antenatal
Data baru mungkin saja dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengidentifikasi situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya perdarahan kala III atau distosia bahu).
Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari dokter, missal prolapse tali pusat. Situasi lainnya bias saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari pre-eklampsi, kelainan panggul, adanya penyakit jantung, diabetes atau masalah medic yang serius, maka bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti pekerja social, ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam penatalaksanaan asuhan klien.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan perioritas masalah/kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnose/masalah potensial pada langkah sebelumnya. Bidan juga harus merumuskan tindakan emergency/segera, yang harus dirumuskan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau bersifat rujukan.
Kaji ulang apakah tindakan segera ini benar benar dibutuhkan.
V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi hal-hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah masalah yang berkaitan dengan social ekonomi-kultural atau masalah psikologis. Dengan perkataan lain asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui kedua pihak baik bidan maupun klien sehingga
adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar benar valid berdasarkanpengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.
Kaji ulang apakah rencana asuhan sudah meliputi semua aspek asuhan kesehatan terhadap klien.
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya (misalnya memastikan langkah-langkah tersebut benar benar terlaksana).
Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka bidan tetap terlibat dan tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.
Penatalaksanaan yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.
Kaji ulang apakah semua rencana asuhan telah dilakukan
VII. Mengevalusi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali penatalaksanaan proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnose dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaanya.
Langkah-langkah proses penatalaksanaan umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses pemikira yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses penatalaksanaan tersebut berlangsung didalam situasi klinik dan dua langkah terakhir tergantung pada klien dan situasi klinik. Maka tidak mungkin proses penatalaksanaan ini dievaluasi dalam tulisan saja.
METODE PENDOKUMENTASIAN SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Metode 4 (empat) langkah SOAP merupakan intisari dari proses pemikiran pada manajemen kebidanan atau penatalaksanaan kebidanan. Pencatatan ini dipakai untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan. SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis.
4 (empat) langkah dalam metode ini secara rinci adalah : S : Subjektif
Merupakan informasi atau data yang diperoleh dari klien atau keluarganya. O : Objektif
Merupakan data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan didapat pada
pemeriksaan fisik ataupun pemeriksaan laboraturium dan pemeriksaan fisik
lainnya. A : Analisa
Merupakan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif dan objektif yang didapat.
P : Pelaksanaan
Merupakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kesimpulan yang dibuat
Tanggal : 13 Mei 2013
Tempat : RS Sayang Ibu
S = Tidak haid selama tiga bulan terakhir mengeluh sakit kepala dan muntah sesekali. Sering kencing, tetapi tidak merasa sakit sewaktu kencing; meyakinkan tidak adanya masalah kesehatan dimasa lalu. Dan dia sudah diimunisasi TT.
O = belum ada pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan fisik biasa-biasa saja. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi; prakiraan haid terakhir 3 bulan yang lalu .
A = umur 22 tahun G1, dengan anggapan sudah hamil selama 12 minggu. Rasa mual biasa dan muntah pada awal-awal kehamilan. Telah di-immunisasi TT.
P = Asuhan rutin untuk kunjungan antenatal pertama: laboratorium, zat besi/folate, pendidikan. Langkah mengurangi rasa mual. Kaji ulang tanda-tanda bahaya. Mulai Merencanakan Kelahiran. Kembali ke klinik 8-16 minggu
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 25 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN YANG MUNGKIN TERJADI DALAM KEHAMILAN
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Chloasma/perubahan warna areola Trimester kedua Kecenderungan genetis peningkatan kadar estrogen dan mungkin progestereon (8
progesterone: perangsang melonogenik)
Hindari sinar matahari
berlebihan selama masa kehamilan
Gunakan bahan pelindung
non-alergis
Hindari penggunaan
hydroquinones – sedikit keberhasilan tetapi banyak efek sampingnya. Diarrhea
Trimester pertama, kedua, dan ketiga
Mungkin dari hormon Mungkin dari makanan Efek samping dari infeksi
virus.
Cairan pengganti – rehidrasi
oral
Hindari makanan berserat
tinnggi – serat kasar, buah-buahan, sayur-sayuran, laktosa yang mengandung makanan
Makan sedikit tapi sering
untuk memastikan kecukupan gizi. Secara umum, hindari intervensi obat-obatan Hindari opiate, bismuth subsalicylate, Kaopectate Adsorbent tidak terbukti efektif Dehidrasi
Demam, darah dalam
tinja malaise umum. (bakteri atau parasit)
Edema Dependen Trimester kedua dan ketiga
Peningkatan kadar
sodium dikarenakan pengaruh hormonal.
Kongesti sirkulasi pada
extremitas bawah
Peningkatan
permeabilitas kapiler.
Hindari posisi bebaring
terlentang.
Hindari posisi berdiri untuk
waktu yang lama istirahat dengan berbaring miring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan.
Kaos kaki penyangga
(jika tersedia)
Jika muncul pada
muka dan tangan (pre-eklamsia).
Jika piting dan muncul
bahkan setelah semalaman berbaring pada posisi miring
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 26 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA
Tekanan dari pembesaran
uterus pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring.
Tinggikan kaki jika dapat Jika perlu sering melatih kaki
untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri.
Angkat kaki ketika duduk atau
istirahat
Hindari kaos kaki yang ketat
atau tali/pita yang ketat pada kaki.
Lakukan senam (latihan)
secara teratur
kekiri kaki kiri ditinggikan
Jika disertai dengan
gejalan anemia atau disertai dengan proteinuria dan hypertensi Tanda-tanda varises dan komplikasi tromboembolic
Sering buang air kecil/nocturia Trimester pertama dan ketiga
Tekanan uterus pada
kantung kemih
Nocturia akibat ekskresi
sodium yang meningkat bersamaan terjadinya dengan pengeluaran air
Air dan sodium tertahan
didalam tungkai bawah selama siang hari karena stasis vena, pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam
Penjelasan mengenai sebab
terjadinya.
Kosongkan saat terasa
dorongan untuk itu kencing.
Perbanyak minum pada siang
hari.
Jangan kurangi minum
dimalam hari untuk mengurangi nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan.
Batasi minum bahan diuretiks
alamiah-kopi, teh, cola dg caffeine Tidak memerlukan pengobatan farmakologis N.B. Wanita hamil menghadapi resiko yag lebih besar untuk terhjadinya infeksi saluran kemih (UTI) dan pyelonephritis karena ginjal dan kantung kemih mengalami perubahan. Dysuria (UTI) Oliguria, Asysmptomatic bacteriuria biasa
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 27 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA jumlah output air seni. Jelaskan tentang tanda-tanda
UTI (infeksi saluran kemih) posisi berbaring miring kekiri dengan kaki ditinggikan pada malam hari untuk
meningkatkan diuresis.
terjadi pada kehamilan.
Garis-garis di perut (striae gravidarum) Tampak jelas pada bulan ke 6-7
Terjadinya dari arteriole tengah yang terbuka yang datar atau sedikit meningkat dengan radiasi cabang kapiler yang menyebar; paling jelas didaerah-daerah kulit yang dialiri darah dari vena cava superior (sekitar mata, leher, kerongkongan, dan lengan).
Penyebab tidak jelas Bisa timbul akibat
perubaha hormon atau gabungan antara perubahan hormon dan peregangan
Mungkin berkaitan
dengan ekskresi corticosteroid
Gunakan emollien topikal atau
antipruritic jika ada indikasinya.
Gunakan/kenakan pakaian
yang menopang payudara dan abdomen
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 28 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Gatal-gatal
Pada semua trimester
Kemungkinan karena
hipersensitifitas terhadap antigen placenta
Gunakan kompress, dingin
mandi berendam/shower
Gunakan cara “mandi
oatmeal” Pertimbangkan penggunaan obat antipruritik topikal dan emollient Kaji adanya kelainan/penyakit kulit lainnya.
Kaji fungsi hati, dan
adanya penyakit kuning. Pruritus gravidarum (intrahepatik cholestasis kehamilan) dengan atau tanpa dihubungkan dengan penyakit kuning
Jika disertai dengan
mual muntah-muntah, penyakit kuning, kencing berwarna hitam (cholestasis) Tanda-tanda/gejala – dermatoses lainnya (mis.Scabies) Gusi berdarah
Paling parah terjadi pada trimester kedua
Estrogen meningkatkan
aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epithelial gusi
Vaskularisasi gusi
menjadi sangat tinggi, dengan penyebaran pembuluh darah halus
Berkumur air hangat, air laut. Memeriksakan gigi secara
teratur
Jaga kebersihan gigi
-menggosok gigi dan flossing.
Ulserasi
Timbulnya granuloma
gravidarum
Jika perdarahan
belebihan
Jika diikuti oleh
tanda-tanda/gejala kekurangan gizi atau pre-eklamsia
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 29 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Jaringan penghubung
menjadi hiperplasi dan edematous.
Ketebalan permukaan
epithelial berkurang yang menyebabkan – jaringan gusi menjadi rapuh Hemorrhoids (wasir)
Trimester keduan dan ketiga
Konstipasi
Tekanan yang meningkat
dari uterus gravid terhadap vena hemorrhoids
Dukungan yang tidak
memadai pada vena hemorrhoids di area anorectal.
Kurangnya klep dalam
pembuluh-pembuluh ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah.
Stasis, gravitas, tekanan
vena yang meningkat dalam vena panggul,
Hindari konstipasi Makan makanan berserat Gunakan kompres es,
kompres hangat, atau sitz bath.
Dengan perlahan masukan
kembali ke dalam rektum jika perlu.
Salep topikal: bahan
anestesis (memberikan peringan hanya sesaat); astringent-witch hazel, calamine dan oksida seng; krim hidrocortisone.
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 30 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA kongesti vena, pembesaran vena-vena hemorrhoid Hidung tersumbat/berdarah Trimester pertama Peningkatan kadar
estrogen & progesterone.
Pembesaran kapiler Relaksasi otot halus
vaskuler serta vaskular hidung berair.
Peningkatan sirkulasi
volume darah
Gunakan vaporizer udara
dingin.
Spray normal salin
(semprotan) hindari dekongestan sistemik dan semprotan hidung untuk hidung tersumbat biasa.
Jika sangat
mengganggu atau jika terdapat URI: (infeksi saluran pernapasan) - dapat menggunakan: pseudoephedrine P.O.: (per oral). dextromethorphan; ephedrine, oxymetrazoline, semprotan xylometazoline; antihistamine biasa adalah aman dan efektif
Dingin, demam (>38,3
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 31 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA
Efektifitas dari obat
anestesi topikal.
Hindari obat-obatan
kombinasi. Ngidam makanan
Biasanya pada trimester pertama tapi bisa berlangsung sepanjang masa kehamilan
Mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah
Indra pengecap menjadi
tumpul, jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari
Tidak seharusnya
menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup bergizi dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak sehat.
Menjelaskan tentang bahaya
memakan makanan yang tidak baik.
Mendiskusikan
rencana makanan yang dapat diterima yang meliputi makanan bergizi dan memuaskan ngidam atau kesukaan tradisional.
Pertambahan berat
badan yang tidak memadai, kehilangan berat badan.
Tanda-tanda kurang
gizi (malnutrisi).
Insomnia
Mulai pertengahan masa kehamilan.
Pola tidur berubah- Tidur
nyenyak (REM)
meningkat mulai minggu ke 25, berpuncak pada minggu ke 33-36, kemudian menurun ke tingkat sebelum hamil pada saat cukup bulan (A term).
Bangun ditengah malam:
ketidaknyamanan karena
Gunakan teknik relaksasi. Gunakan teknk relaksasi
progresif.
Mandi air hangat,
minum-minum minum-minuman hangat (susu, teh dengan susu) sebelum pergi tidur
Melakukan aktifitas yang tidak
menstimulasi sebelum tidur.
Gunakan
antihistamine untuk peringanan jangka pendek saja.
Boleh menggunakan
vistaril dan seconal
Secara umumnya
hindari obat-obat tidur (menekan tidur REM dan NREM tahap 3 dan 4, dapat
Keletihan yang
berlebihan
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 32 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA uterus hamil, nocturia,
dyspnea, hearthburn, kongesti hidung, sakit otot, stress dan cemas.
melintasi sawar placenta).
Kelelahan/Fatique
Selama trimester pertama
Penyebab tidak diketahui Mungkin berhubungan
dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan.
Yakinkan bahwa hal ini
normal terjadi dalam kehamilan.
Dorong ibu untuk sering
beristirahat.
Hindari istirahat yang
berlebihan.
Tidak perlu
memberikan obat-obatan.
Suplemen vitamin
dan zat besi, dapat membantu untuk kesehatan ibu secara umum. Tanda/gejala anemia Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/aktifitas sehari-hari
Tanda dan gejala
depresi.
Tanda dan gejala
adanya infeksi atau penyakit kronis. Kemerahan di telapak
tangan
Muncul selama dua trimester pertama hilang dalam 1 minggu setelah melahirkan
Kecenderungan
keluarga/keturunan
Kadar estrogen yang
meningkat
Peningkatan aliran darah
ke kulit.
Yakinkan bahwa
sebagian besar akan hilang setelah kehamilan berakhir
Jika terjadi pada
trimester pertama, dapat
mengindikasikan hepatitis
Keputihan
Trimester pertama kedua
Hiperplasia mukosa
vagina
Peningkatan produksi
Tingkatkan kebersihan
dengan mandi setiap hari.
Memakai pakaian dalam yang
Hindari pencucian
vagina (douching).
Gunakan bedak tabur
Jika sangat banyak
atau baunya menyengat atau
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 33 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA dan ketiga lendir dan kelenjar
endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen
terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari nilon
untuk (polider) mengeringkan, tetapi jangan terlalu banyak/berlebihan berwarna kuning/abu-abu (beberapa penyakit kelamin, cervicitis, vaginitis). Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah).
Perdarahan per vagina
(abruptio placentae, placenta previa, lesi pada serviks atau vagina, “lendir campur darah/bloody show”) Keringat Bertambah
(peningkatan perspirasi)
Secara perlahan terus meningkat selama kehamilan Aktivitas kelenjar apocrine meningkat kemungkinan akibat perubahan hormonal Kegiatan kelenjar
eccerine meningkat oleh karena aktivitas kelenjar thyroid yang meningkat, peningkatan berat badan dan aktifitas metabolik.
Telapak tangan
berkeringat 9 karena 9
Pakailah pakaian yang tipis
dan longgar
Tingkatkan intake cairan Mandi/rendam secara teratur.
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 34 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA aktifitas adrenocorticol Aktifitas kelenjar sebaceous 8 Konstipasi (sembelit)
Trimester kedua dan ketiga
Peningkatan kadar
progesteron yang menyebabkan peristatik usus menjadi lambat.
Penurunan motilitas
sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus.
Penyerapan air dari colon
meningkat
Tekanan dari uterus yang
membesar pada usus
Suplemen zat besi Diet, kurang
senam/exercise
penurunan kadar cairan.
Tingkatkan Intake cairan, serat didalam diet
Buah prem atau juice prem Minum cairan dingin atau
panas (terutama ketika perut kosong)
Istirahat cukup Senam/excercise Membiasakan buang air
secara teratur
Buang air besar segera setelah
ada dorongan. Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan) atau emollients Hindari minyak mineral, lubrikan, perangsang (stimulan) saline, hiperosmotis, diphenylmethane, castor oil.
Rasa nyeri hebat di
abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi).
Rasa nyeri dikuadran
kanan bawah (apendicitis)
Kram pada kaki
Setelah usia kehamilan 24 minggu
Tidak jelas dasar
penyebabnya Bisa jadi: karena:
Ketidak seimbangan rasio
kalsium/fosfor.
Kadar kalsium yang
rendah serta alkalosis
Kurangi konsumsi susu
(kandungan fosfornya tinggi) berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena.
Gunakan penghangat untuk
otot.
Suplementasi dengan
garam kalsium yang tidak mengandung fosfo Gunakan antacid alumunium hidroksida untuk Tanda-tanda thrombophlebitis superfisial atau thrombosis vena yang dalam
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 35 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA ringan yang disebabkan
oleh perubahan dalam sistem pernafasan
Tekanan uterus yang
meningkat pada syaraf
Keletihan
Sirkulasi darah yang
kurang ketungkai bagian bawah. Menunjuk ke jari-jari kaki.
meningkatkan pembentukan fosfor yang tidak melarut.
Mati-rasa & rasa perih pada jari-jari tangan dan kaki
Trimester kedua dan ketiga, terus bertambah sejalan dengan usia kehamilan
Perubahan dalam titik
pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat bisa membuat wanita tersebut mengambil sikap/postur yang membuat
penekanan pada syaraf ulna, median, dna sciatik
Hypervetilasi juga bisa
membuat jari tangan terasa perih dan mati rasa (jarang).
Jelaskan kemungkinan
penyebabnya
Perhatian yang cermat
terhadap postur tubuh yang benar.
Dapat dikurangi dengan cara
tiduran/berbaring miring.
Jika disertai dengan tanda-tanda/gejala-gejala kekurangan gizi (defisiensi nutrisi).
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 36 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Biasanya trimester pertama tetapi bisa berlangsung terus selama masa kehamilan
anemia akibat defisiensi zat besi.
Dapat merupakan tradisi
selama diet memenuhi kebutuhan gizi
Jelaskan tentang bahaya
makan yang tidak benar/salah.
Bahaslah rencana makanan
yang bisa diterima yang mencakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut kultur.
dimakan tidak sehat atau dapat
menghambat penyerapan zat-zat gizi yang penting, maka harus dibuat rencana untuk menghentikan makanan tersebut.
Mencari altenatif
kegiatan atau bahan alternatif jika dirasakan ada dorongan.
berat tidak memadai atau bahkan terjadi kehilangan berat badan.
Disertai dengan
tanda-tanda/gejala anemia defisiensi zay besi, infeksi.
Tanda-tanda kurang
gizi (malnutrisi).
Jika (substansi) pica
bersifat toksik atau jika nutrisi yang dikonsumsi jumlahnya berlebihan.
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 37 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Nafas sesak/hyperventilasi * Hyperventilasi: awal trimester kedua * SOB: selama trimester ketiga
HYPERVENTILASI
Peningkatan kadar
progesteron berpengaruh secara langsung pada pusat pernapasan untuk menurunkan kadar CO2 serta meningkatkan aktifitas metabolik menyebabkan
peningkatan kadar CO2, hyperventilasi yang lebih ringan ini adalah SOB
Uterus membesar dan
menekan pada diafragma
Jelaskan penyebab
fisiologinya
Dorong agar secara sengaja
mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi.
Secara periodik berdiri dan
merentangkan lengan diatas kepala serta menarik nafas panjang
Mendorong postur tubuh yang
baik melakukan pernapasan interkostal.
Jika disertai dengan
demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi). Pernafasan cepat tanpa demam (embolus) Exacerbasi (memburuknya) asthma.
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 38 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Nyeri ligamentum rotundum
Trimester kedua dan ketiga
Hypertrophy dan
peregangan ligament selama kehamilan
Tekanan dari uterus pada
ligamentum.
Penjelasan mengenai
penyebab rasa nyeri
Tekuk lutut kearah abdomen Mandi air hangat
Gunakan bantalan pemanas
pada area yang terasa sakit hanya jika diagnosa lain tidak melarang.
Topang uterus dengan bantal
dibawahnya dan sebuah bantal diantara lutut pada waktu berbaring miring.
Selalu lakukan
asesmen/diagnosis untuk mengenyampingkan kemungkinan:
appendicitis, peradangan kantung empedu, ulserasi peptik.
Palpitasi Jantung Mulai pada akhir trimester pertama
“pembesaran” dalam
ukuran jantung
Peningkatan kardiak
outout.
Gangguan pada sistem
syaraf sympati.
Jelaskan bahwa hal ini normal
terjadi pada kehamilan
Palpitasi yang sifatnya
terus menerus, parah, (berat) atau yang mendahului pingsan atau jatuh.
Murmur diastolik
Panas Perut (Heart burn)
Mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah
Aliran balik esophagus
rasa panas seperti terbakar di area dengan retrosternal timbul dari aliran balik asam gastrik kedalam esophagus
Makan sedikit-sedikit tapi
sering
Hindari makanan berlemak
terlalu banyak, makanan yang digoreng makanan yang berbumbu merangsang Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida alumunium dan magnesium) - cairan Kehilangan berat
badan atau keletihan yang amat berat
Nyeri epigastrium
disertai dengan sakit kepal hebat, tekana
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 39 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang pada waktu persalinan
bagian bawah fakto-faktor penyebab:
Produksi progesterone
yang meningkat
Relaksasi sphincter
esophagus bagian bawah (LES) bersamaan
perubahan dalam gradien tekanan sepanjang sphincter
Kemampuan gerak serta
tonus GI yang menurun, dan relaksasi sphincter kardiak yang meninngkat
Pergeseran lambung
karena pembesaran uterus.
Hindari rorok, kopi, alkohol,
cokelat (mengiritasi gastrik). Hindari berbaring setelah makan dan makan segera sebelum tidur. Hindari minuman selain air putih saat makan
Kunyah permen karet
Tidur dengan kaki ditinggikan
postur/sikap tubuh yang baik.
lebih menetralkan asam daripada tablet
Hindari calsium (menimbulkan hiperaciditas) Hindari sodium bikarbonat, bismuth salicylate
darah tinggi, dan edema pathologis pada trimester ketiga (preeclampsia). Nyeri perut yang hebat (abrutioplacentae, persalinan kurang bulan, appendicitis)
Darah (PUD)
Perut Kembung Trimester kedua dan ketiga Pemotilitas gatrointestinal menurun yang menyebabkan terjadinya perlambatan waktu pengosongan (8 progesterone/9 motilin)
Penekanan dari uterus
yang membesar terhadap
Hindari makanan-makanan
yang mengandung gas
Mengunyah makanan secara
sempurna
Lakukan senam secara teratur Pertahankan saaat kebiasaan
buang air besar yang normal.
Simethicone (?
MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 40 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon
KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam
masa kehamilan
DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA usus besar. Masuk angin
Ptyalism (sekresi air ludah yang lebihan) Dimulai sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat persalinan
Pathogenesisnya tidak
diketahui
Gunakan pencuci
mulut astringent. Permen karet atau permen yang keras. Pusing/Syncope
Trimester kedua dan ketiga
Hipertensi postural yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan hemodynamis
Penggumpalan darah di
dalam pembuluh tungka, yang mengurangi aliran balik vena dan
menurunkan output kardiak serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat
Mungkin dihubungkan
dengan hypoglycemia
Bangun secara perlahan dari
posisis istirahat
Hindari berdiri terlalu lama
dalam lingkungan yang hangat atau sesak
Hindari berbaring dalam
posisi terlentang.
Jika kehilangan
kesadaran atau tejatuh
Jika disertai dengan
tanda-tanda/gejala anemia.
Rambut Rontok Peningkatan kadar
estrogen
Laju pertumbuhan
Jelaskan tentang terjadinya
kerontokan rambut dan yakinkan ibu bahwa rambut