• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

MODUL

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Disusun Oleh : Disusun Oleh :

Elit Pebryatie, SST, M.Keb Elit Pebryatie, SST, M.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN CIREBON PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN CIREBON

(2)
(3)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN

MODUL MODUL

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILANKEHAMILAN

KODE MATA KULIAH : BD 5.301 KODE MATA KULIAH : BD 5.301

SEMSTER III SEMSTER III

Dosen Pengajar : Dosen Pengajar : 1.

1. Elit Pebryatie, SST, M.KebElit Pebryatie, SST, M.Keb 2.

2. Hj Entin Jubaedah, SST, M.KebHj Entin Jubaedah, SST, M.Keb 3.

3. Rinela Padmawati, SST, MPHRinela Padmawati, SST, MPH 4.

4. Neli Nurlina, SST, MPHNeli Nurlina, SST, MPH 5.

5. Nina Nirmaya Mariani, SST, M.KebNina Nirmaya Mariani, SST, M.Keb 6.

6. Yevi Dwi Aryanti, SSTYevi Dwi Aryanti, SST 7.

7. Dewi Vimala, SSiT, MPHDewi Vimala, SSiT, MPH

Modul Pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini

Modul Pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini telah disyahkantelah disyahkan oleh:

oleh: Mengetahui

Mengetahui

Prodi Diploma III Kebidanan Prodi Diploma III Kebidanan

Ketua, Ketua,

Hj. Entin Jubaedah, SST, M.Keb Hj. Entin Jubaedah, SST, M.Keb

NIP. 196512171989032002 NIP. 196512171989032002

Koordinator Mata Kuliah Koordinator Mata Kuliah

Elit Pebryatie, SST, M.Keb Elit Pebryatie, SST, M.Keb NIP. 198302032008122003 NIP. 198302032008122003

Mengesahkan, Mengesahkan, Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Hj. Atit Tajmiati, AM. Keb, S. Kep, Ns, MPd Hj. Atit Tajmiati, AM. Keb, S. Kep, Ns, MPd

NIP. 195709261981102001 NIP. 195709261981102001

(4)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Modul Mata Kuliah karunia dan rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Modul Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan tepat waktu. Modul ini dibuat untuk Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan tepat waktu. Modul ini dibuat untuk mendukung Pembelajaran mahasiswa DIII Kebidanan baik di laboraturium maupun mendukung Pembelajaran mahasiswa DIII Kebidanan baik di laboraturium maupun di lahan praktik (pengalaman klinik), sehingga mahasiswa dapat mengembangkan di lahan praktik (pengalaman klinik), sehingga mahasiswa dapat mengembangkan tiga kemampuan profesionalnya, yaitu

tiga kemampuan profesionalnya, yaitu knowledge, skill knowledge, skill , dan, dan attitudeattitude..

Tujuan praktik mahasiswa D.III kebidanan adalah untuk mengintegrasikan, Tujuan praktik mahasiswa D.III kebidanan adalah untuk mengintegrasikan, melengkapi,, dan memantapkan penguasaan seluruh kompetensi yang harus melengkapi,, dan memantapkan penguasaan seluruh kompetensi yang harus diperoleh mahasiswa selama pendidikan serta untuk memberikan pengalaman diperoleh mahasiswa selama pendidikan serta untuk memberikan pengalaman professional sebagai Bidan. Untuk mencapai hal tersebut ditempuh beberapa professional sebagai Bidan. Untuk mencapai hal tersebut ditempuh beberapa strategi diantaranya adalah setelah mahasisea mendapatkan pengajaran di kelas strategi diantaranya adalah setelah mahasisea mendapatkan pengajaran di kelas dan di laboraturium,mahasiswa dituntut agar dapat mengaplikasikan pengetahuan dan di laboraturium,mahasiswa dituntut agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya terhadap kasus nyata di lahan praktik.

yang dimilikinya terhadap kasus nyata di lahan praktik.

Dalam pembelajaran praktik klinik digunakan pendekatan preceptoring dan Dalam pembelajaran praktik klinik digunakan pendekatan preceptoring dan monitoring dengan penerapan konsep self-directed learning yang sangat monitoring dengan penerapan konsep self-directed learning yang sangat bergantung pada proses pembelajaran di kelas maupun di

bergantung pada proses pembelajaran di kelas maupun di lahan praktik.lahan praktik.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyusunan Modul Mata Kuliah Asuhan Kebidanan membantu dalam proses penyusunan Modul Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini. Diharapkan Modul ini dapat membantu para mahasiswa dalam Kehamilan ini. Diharapkan Modul ini dapat membantu para mahasiswa dalam mencapai target dan melakukan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan mencapai target dan melakukan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan kebidanan.

kebidanan.

Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan kemudahan kepada kita. Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan kemudahan kepada kita. Amin. Amin. Cirebon, Agustus 2013 Cirebon, Agustus 2013 Penyusun Penyusun

(5)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

 A.

 A. DESKRIPSI MATA KULIAHDESKRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk Mata Kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dengan memperhatikan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dengan memperhatikan aspek budaya yang didasari pada konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta aspek budaya yang didasari pada konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil

hasil evidence basedevidence based dalam praktek dalam praktek antenatal dengan antenatal dengan menggunakan pendekatmenggunakan pendekatanan manajemen kebidanan yang berfokus kepada upaya preventif dan promotif, manajemen kebidanan yang berfokus kepada upaya preventif dan promotif, deteksi dini komplikasi serta pendokumentasiannya.

deteksi dini komplikasi serta pendokumentasiannya. B.

B. TUJUANTUJUAN

Tujuan Umum Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kehamilan yang aman dengan Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kehamilan yang aman dengan filosofi, etikolegal, keilmuan serta hasil

filosofi, etikolegal, keilmuan serta hasil evidence based evidence based   melalui pendekatan  melalui pendekatan manajemen kebidanan.

manajemen kebidanan. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus 1.

1. Mengumpulkan Mengumpulkan data data riwayat riwayat kesehatan kesehatan dan dan kehamilan kehamilan sertaserta menganalisisnya pada setiap kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada menganalisisnya pada setiap kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada ASUHAN ANTENATAL

ASUHAN ANTENATAL 2.

2. Melakukan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap padaMelakukan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap pada kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada ASUHAN ANTENATAL

kunjungan/pemeriksaan awal dan ulang pada ASUHAN ANTENATAL 3.

3. Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuranMelakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus ut

tinggi fundus uteri/posisi/presentaseri/posisi/presentasi dan penurunan bagian i dan penurunan bagian terendah janin,terendah janin, denyut jantung janin menggunakan fetoskop.

denyut jantung janin menggunakan fetoskop. 4.

4. Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinanMenghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan 5.

5. Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda tandaMemberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda tanda bahaya dan bagaimana menghubungi Bidan

bahaya dan bagaimana menghubungi Bidan 6.

6. Menyelenggarakan pendidikan menjadi orang tuaMenyelenggarakan pendidikan menjadi orang tua 7.

7. Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatanMemberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama hamil

selama hamil 8.

8. Membimbing senam hamilMembimbing senam hamil 9.

9. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamananMenjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi selama kehamilan

yang terjadi selama kehamilan 10.

10. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamilMemberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil 11.

11. Melakukan pemeriksaan laboraturium darah dan urin sederhana sebagaiMelakukan pemeriksaan laboraturium darah dan urin sederhana sebagai upaya deteksi dini.

upaya deteksi dini. 12.

12. Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasukMelakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasuk kolaborasi/rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat pada kolaborasi/rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat pada kehamilan dengan penyulit/komplikasi.

(6)

C. SASARAN

Mahasiswa Jalur Umum Tingkat II Semester III.

D. BEBAN SKS P

P = 2 SKS.

E. DOSEN/ANGGOTA TIM

1. Elit Pebryatie, SST, M.Keb 2. Hj Entin Jubaedah, SST, M.Keb 3. Rinela Padmawati, SST, MPH 4. Neli Nurlina, SST, MPH

5. Nina Nirmaya Mariani, SST, M.Keb 6. Yevi Dwi Aryanti, SST

(7)

RINGKASAN MATERI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setiap wanita hamil memiliki resiko mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwanya. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar setiap wanita hamil mendapatkan paling sedikit empat kali kunjungan selama periode antenatal :

 Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14

minggu)

 Satu kali kunjungan selama trimester kedua (usia kehamilan antara 14-28

minggu)

 Dua kali kunjungan selama trimester tiga (usia kehamilan antara 28-36 minggu

dan sesudah usia kehamilan 36 minggu)

Wanita hamil seharusnya dikunjungi lebih sering jika mengalami masalah, dan hendaknya ia disarankan untuk mengunjungi bidan bilamana merasakan tanda tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir. Selama kunjungan antenatal, seorang bidan seharusnya dapat:

1. Mendengarkan, dan berbicara kepada ibu serta keluarganya untuk membina hubungan saling percaya

2. Mengkaji riwayat, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium untuk mengetahui kenormalannya

3. Membantu setiap wanita hamil dan keluarganya untuk membuat rencana persalinan (siapa yang akan mendampingi selama persalinan, tempat persalinan, peralatan yang diperlukan oleh ibu dan bayi baru lahir)

4. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya untuk persiapan menghadapi komplikasi (transportasi, keuangan, donor darah, pengambilan keputusan) pada setiap kunjungan.

5. Melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di Rumah Sakit (misalnya: mengalami seksio sesaria sebelumnya)

6. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa (preeclampsia, anemia, penyakit- penyakit hubungan seksual)

7. Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu dan adanya kelainan letak setelah usia kehamilan 36 minggu

8. Memberikan konseling pada ibu sesuai dengan usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda-tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehammilan dan sebagainya

9. Memberikan suntikan imunisasi Tetanus Toxoid apabila diperlukan

10. Memberikan suplemen mikronutrisi, termasuk zat besi dan folate secara rutin, vitamin A bila perlu

11. Mendokumentasikan hasil kunjungan tersebut dengan menggunakan catatan SOAP

(8)

PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN

 A. Pertumbuhan dan perkembangan janin serta perubahan-perubahan maternal

Usia

Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal

Minggu 0 Sperma membuahi ovum,

yang kemudian membagi dan

masuk kedalam uterus

menempel sekitar hari ke-11 Minggu ke-4

Bulan ke-1

Dari diskus embrionik, bagian tubuh pertama muncul yang

kemudian akan menjadi

tulang belakang, otak dan

syaraf tulang belakang.

Jantung, sirkulasi darah, dan

saluran pencernaan

terbentuk, panjang embrio kurang dari 0,64 cm

Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar. Kelelahan yang menetap dan sering kencing

mulai terjadi dan

berlangsung selama 3 bulan berikutnya. HCG ada didalam urine dan serum 9 hari setelah konsepsi

Minggu ke-8 Bulan ke-2

Perkembangan cepat. Jantung

mulai memompa darah.

Anggota badan terbentuk

dengan baik. Raut muka dan bagian otak dapat dilihat. Telinga terbentuk dari lipatan kulit. Tulang dan otot yang kecil terbentuk di bawah kulit yang tipis.

Mual dan muntah/morning

sickness mungkin terjadi

sampai usia kehamilan 12 minggu. Uterus berubah dari

bentuk pear menjadi

globular. Tanda tanda Hegar dan Goodell muncul. Serviks

fleksi, Leukorrhoea

meningkat. Ibu mungkin

terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata

(9)

Usia

Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal

Minggu ke -12 Bulan ke-3

Embrio menjadi janin. Denyut Jantung dapat terlihat dengan

ultrasound. Bentuk janin

sudah menyerupai manusia.

Gerakan pertama dimulai

selama minggu ke12, jenis

kelamin dapat diketahui.

Ginjal memproduksi urin

Tanda chadwick muncul.

Uterus naik diatas simpisis

pubis. Kontraksi Braxton

hicks mulai dan mungkin

berlangsung selama

kehamilan. Potensial untuk menderita infeksi saluran kencing meningkat selama kehamilan. Kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama. Plasenta sekarang berfungsi penuh dan memproduksi hormon Usia

Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal

Minggu ke-16 Bulan ke-4

Sistem Musculosketal sudah matang; system syaraf mulai

melaksanakan control.

Pembuluh darah

berkembang dengan cepat.

Tangan janin dapat

menggenggam, kaki

menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin

sekitar 0,2 kg. Denyut

jantung janin dapat didengar dengan Doplerr, pancreas mempunyai insulin

Fundus berada di tengah

antara simpisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 Kg

per minggu. Mungkin

mempunyai lebih banyak

energi. Diameter biparietal

dapat diukur dengan

ultra-sound . Sekresi vagina

meningkat (tetapi normal jika tidak gatal, iritasi atau berbau busuk). Tekanan pada kandung kemih dan dan sering kencing berkurang

Minggu ke-20 Bulan ke-5

Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan rambut

terbentuk. Janin

mengembangkan jadwl yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang

Fundus mencapai pusat.

Payudara memulai sekresi

kolostrum, aerola menggelap. Kantung ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisis

berubah secara mendadak.

(10)

Usia

Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal

Hidung tersumbat mungkin

terjadi. Kram pada kaki

mungkin ada, konstipasi

mungkin dialami Minggu ke-24

Bulan ke-6

Kerangka berkembang

dengan cepat karena sel

pembentukan tulang

meningkatkan aktifitasnya.

Perkembangan pernafasan

dimulai. Berat janin 0,7-0,8 Kg

Fundus di atas pusat. Sakit punggung dank ram pada kaki

mungkin mulai terjadi.

Perubahan kulit bisa berupa striae gravidarum, chloasma, linea nigra, jerawat. Mungkin mengalami gatal-gatal pada

abdomen karena uterus

membesar dan kulit meregang.

Ibu mungkin mengalami

mimisan Minggu ke-28

Bulan Ke 7

Janin dapat bernafas,

menelan dan mengatur

suhu.”surfactant” terbentuk

didalam paru-paru. Mata

mulai membuka dan

menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir

Fundus berada di pertengahan

antara pusat dan xipoid.

Hemorroids mungkin terjadi. Pernapasan dada mengganti-kan pernafasan perut. Garis

berbentuk janin dapant

dipalpasi. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa Minggu ke-32

Bulan ke 8

Simpanan lemak coklat

berkembang dibawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm. Mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor

Fundus mencapai prosesus xipoid; payudara terasa penuh da nada nyeri tekan. Sering

kencing mungkin kembali

terjadi. Kaki bengkak dan sulit tidur mungkin terjadi, mungkin juga mengalami dyspnea

Minggu ke-38 Bulan ke 9

Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bias bergerak/berputar banyak. Antibodi ibu ditransfer ke

bayi. Hal ini akan

memberikan kekebalan

untuk 6 bulan pertama

sampai dengan system

kekebalan bayi bekerja

Penurunan bayi ke dalam

pelvik/ panggul ibu

(lightening). Plasenta setebal hamper 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Ibu ingin

sekali melahirkan bayi,

mungkin memiliki energy final yang meluap. Sakit punggung

(11)

Usia

Kehamilan Perkembangan Janin Perubahan Maternal

karena serviks dan segmen bawah Rahim disiapkan untuk persalinan

B. Perubahan Hormonal dalam kehamilan

Selama siklus menstruasi normal, pituitary anterior memproduksi LH dan FSH. FSH merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai corpus luteum yang dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone. Progesteron dan estrogen merangsang poliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) ddalam upaya mempersiapkan untuk implantasi apabila kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan akan mengambil alih tugas corpus luteum untuk memproduksi progesterone dan estrogen.

ESTROGEN PROGESTERON

Pengaruh Pengaruh Umum

Menyebabkan pertumbuhan baik

ukuran maupun jumlah sel

Peningkatan sekresi, mengendurkan (relaksasi) otot-otot polos

Pengaruh Pengaruh Khusus 1. Menyebabkan penebalan dinding

dari endometrium sehingga ovum

yang sudah dibuahi dapat

berimplantasi

Menyebabkan penebalan dari

endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi menyebabkan relaksasi

2. Menyebabkan hyperthrophy dari diding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh-pembuluh darah dan lymphatics yang mengakibatkan peningkatan vaskularisasi, kongesti dan odema. Perubahan-perubahan ini berakibat:

 Tanda Chadwick : vulva dan

vagina menjadi berwarna

ungu/biru

 Tanda Goodell: serviks menjadi

lembut (pada perabaan)

 Tanda Hegar: isthmus (segmen

bawah) uterus menjadi lembut (pada perabaan)

Mengistirahatkan otot otot polos yang berakibat:

 Meningkatnya waktu

pengosongan lambung dan

peristaltic

 Meningkatnya gastric reflux

karena relaksasi cardiac spincter

  rasa panas dalam perut

(hearthburn)

 Penurunan motilitas GI 

konstipasi

 Pembuluh arteri dan dinding

vena relaksasi dan dilatasi 

meningkatnya kapasitas vena

(12)

ESTROGEN PROGESTERON 3. Hypertrophy dan hyperplasia

otot-otot uterus

Menjaga peningkatan suhu basal ibu

4. Hypertrophy dan hyperplasia

jaringan payudara termasuk system pembulah/pipa

Merangsang perkembangan system alveolar payudara

5. Dengan hormon relaxin

melembutkan/mengendurkan jaringan ikat, ligament-ligamen

dan otot-otot dapat

menimbulkan sakit punggung dan nyeri ligament

C. Perubahan Cardiovaskular dan hematologis dalam kehamilan

PENILAIAN PERUBAHAN-PERUBAHAN

Cardiac output Dari trimester 1 Meningkat 30-50% puncaknya pada

trimester 2 dan tetap tinggi sampai persalinan

Tekanan darah Terjadi penurunan systolic sebesar 5-10 mmHg selama 24

minggu pertama kehamilan

Terjadi penurunan diastolic sebesar 5-10 mmHg selama 24 minggu pertama kehamilan. Pada saat “aterm” kembali ke nilai saat sebelum hamil

Volume Plasma Pada usia kehamilan 10 minggu mulai terjadi peningkatan

dan mencapai puncaknya saatkehamilan memasuki usia 30-34 minggu dan menetap sampai setelah persalinan

Masa “RBC” Mulai usia kehamilan 10 minggu terjadi peningkatan

“WBCs” Meningkat selama kehamilan, persalinan dan nifas

“Platelets” Adaya penurunan namun masih dalam batas normal

Faktor factor

pemekuan

Fibrinogen (Faktor I), Faktor VII, VIII, AX, dan X meningkat dengan cepat selama kehamilan

Terjadi penurunan Faktor XI dan XIII Prothombin, Faktor II, dan XII tetap D. Perubahan psikologis dalam kehamilan

Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan pertanyaannya.

(13)

Trimester pertama

Segera setelah konsepsi kadar hormon proesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang cenderung merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Pada awal kehamilan seringkali ibu berharap untuk tidak hamil.

Seorang ibu akan mulai mencari tanda tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.

Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita hamil trimester pertama ini berbeda beda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keperihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.

Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan pencari nafkah bagi keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keaadaan istrinya dan cenderung menghindari hubungan seks karena takut akan menciderai bayinya. Adapula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relative lebih besar. Disamping respons yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu memahami keadaan ini dan menerimanya. Trimester kedua

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan ketidaknyamanan karena hamil sudah berkurang. Perut ibu yang belum terlalu besar belum terasa sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula seorang ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya sendiri. Banyak ibu merasa terlepas dari rasa cemas dan tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan adanya peningkatan libido

(14)

Trimester ketiga

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu waktu yang meningkatkan kewaspadaan ibuakan timbulnya gejala dan tanda tanda persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau kalau bayinya akan dilahirkan tidak normal. Kebanyakan ibu juga bersikap melindungi bayi nya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin akan merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan,

Rasa tidak nyaman akan kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya, jenis kelaminnya dll. Mungkin juga mana bagi yang akan dilahirkan sudah dipilih. Pada trimester ini saatnya persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.

(15)

PENGAMBILAN RIWAYAT KESEHATAN (ANAMNESA)

Tujuan dari anamnesa adalah untuk mendeteksis komplikasi komplikasi dan menyiapkan untuk persalinan dengan mempelajari keadaan kehamilan ibu sekarang, kehamilan dan kelahiran terdahulu, kesehatan secara umum dan kondisi sosio-ekonomi. Begitu informasi dikumpulkan, bidan dapat menentukan kehamilan ini normal atau apakah ibu mempunyai kebutuhan khusus.

Ketika melakukan anamnesa diperlukan juga keterampilan berkomunikasi yang baik dan membina hubungan untuk meningkatkan kepercayaan klien pada bidan, sehingga ibu dengan sukarela akan menceritakan segala sesuatu yang dialaminya.

Riset dari seluruh dunia menunjukkan anamnesa harus difokuskan pada pertanyaan pertanyaan untuk menapis dan mendeteksi komplikasi yang membahayakan jiwa. Luangkanlah waktu untuk dapat mendiskusikan riwayat yang telah terbukti menunjukkan adanya komplikasi yang membahayakan jiwa.

ISI RIWAYAT PADA KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA: 1. Informasi Biodata

Nama, usia, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan alamat no telpon yang dapat dihibungi.

2. Riwayat kehamilan sekarang meliputi:

a. HPHT dan apakah siklus menstruasinya normal

b. Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang terjadi)

c. Masalah atau tanda tanda bahaya (termasuk rabun senja)

d. Keluhan keluhan lazim pada kehamilan

e. Penggunaan obat obatan (termasuk jamu-jamuan)

f. Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan

Riwayat kehamilan yang sekarang membantu bidan untuk dapat menentukan umur kehamilan dengan tepat. Setelah mengetahui umur kehamilan, bidan dapat memberikan konseling tentang keluhan kehamilan yang biasa terjadi dan dapat mendeteksi adanya komplikasi dengan lebih baik.

3. Riwayat kehamilan yang lalu meliputi

a. Jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan aterm, persalinan premature, keguguran/ kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (forceps, vacum, SC)

b. Riwayat perdarahan pada kehamilan persalinan atau nifas sebelumnya dan masalah masalah lain yang dialami

c. Hipertensi sisebakan pada kehamilan sebelumnya

(16)

Riwayat kebidanan yang lalu membantu bidan mengelola asuhan pada kehamilan ini (konseling khusus, test tindak lanjut dan rencana persalinan) 4. Riwayat Kesehatan termasuk penyakit penyakit yang diidap dahulu dan

sekarang seperti : Masalah masalah Cardivaskular, hipertensi, diabetes, malaria, PMS atau HIV/AIDS, dan lain lain. Riwayat kesehatan yang lalu membantu bidan mengidentifikasi kondisi kesehatanyang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi aru lahir nantinya.

5. Riwayat Sosial-ekonomi meliputi:

a. Status perkawinan

b. Respons orang tua dan keluarga terhadap kehamilan ini c. Riwayat KB

d. Dukungan Keluarga

e. Pengambilan keputusan dalam keluarga

f. Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi dengan focus pada vitamin A dan zat besi

g. Kebiasaan hidup sehari hari meliputi kebiasaan merokok, minum obat atau alcohol.

h. Beban kerja dan kegiatan sehari hari

i. Tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan

Riwayat social ekonomi ibu dapat membantu anda mengetahui system dukungan terhadap ibu dan pengambil keputusan dalam keluarga sehingga bidan dapat membantu ibu merencanakan persalinannya dengan baik.

(17)

MENGHITUNG PERKIRAAN TANGGAL PERSALINAN Metode Kalender :

Rumus ini dapat dipakai hanya bila haid ibu teratur dengan siklus 28 hari, Rumus ini tidak bisa digunakan apabila:

1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid (amenoirhoe) 2. Ibu sudah hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi sesudah

melahirkan.

3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

Kalau salah satu dari situasi di atas terjadi, perkiraan tanggal persalinan dilakukan secara klinis: (misalnya : dengan melihat besarnya uterus) atau dengan menggunakan ultrasound)

Contoh Kasus :

1. HPHT Tanggal 7 Bulan Mei Tahun 2013

HPL = Tahun 2013(+1) ;bulan 5(-3); tanggal 7(+7) = Tahun 2014 ; bulan 2 ; tanggal 14

= 14 Februari 2014

2. HPHT Tanggal 28 Bulan Februari Tahun 2013 

(Ket : 1 tahun = 12 bulan)

2013 12 + 2 28

+1 -3 +7

2013 11 35

Karena jumlah hari dalam 1 bulan berkisar 30 hari maka : jumlah hari (-30) jumlah bulan (+1)

HPL = Tanggal 5 Bulan 12 Tahun 2013

Apabila siklus haid lebih dari 28 hari maka:

Tanggal HPL ditambah jumlah selisih siklus haid ibu dengan siklus 28 hari Apabila siklus haid ibu kurang dari 28 hari maka:

Tanggal HPL dikurangi jumlah selisih siklus hari dengan siklus ibu Rumus Naegle :

(18)

Contoh :

HPHT Tanggal 28 Bulan Februari Tahun 2013 dengan siklus 35 hari, maka: HPL = Tanggal 5 Bulan 12 Tahun 2013

Tanggal 5 +( 35-28 hari) ; Bulan 12 ; Tahun 2013 Tanggal 12 : Bulan 12 ; Tahun 2013

HPHT Tanggal 28 Bulan Februari Tahun 2013 dengan siklus 21 hari, maka: HPL = Tanggal 5 Bulan 12 Tahun 2013

Tanggal 5 +( 28-21 hari) ; Bulan 12 ; Tahun 2013 Tanggal(5-7) + 30 hari : Bulan 12 – 1 : Tahun 2013 Tanggal 28 Bulan 11 Tahun 2013

(19)

PEMERIKSAAN FISIK DAN TES LABORATURIUM : TUJUAN DAN ISI Isi dari pemeriksaan fisik dan test laboraturium pada kunjungan antenatal pertama Tujuan dari pemeriksaan fisik dan tes laboraturium adalah untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi kehamilan. Bukti di seluruh dunia menunjukkan bahwa pemeriksaan fisik dan tes laboraturium selama kunjungan antenatal harus difokuskan pada pemeriksaan-pemeriksaan yang didukung oleh riset ilmiah. Dengan kata lain, para bidan seharusnya meluangkan waktu melakukan pemeriksaan emeriksaan yang nyata-nyata dapat menurunkun kematian ibu dan neonates

Pemeriksaan fisik

Dibawah ini daftar komponen-komponen dari pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama

1. Pemeriksaan fisik umum meliputi : TB, BB, TTV (TD,N,S,R) 2. Kepala dan leher meliputi:

Edema pada wajah, icterus pada mata, pucat pada mulut (gusi), leher meliputi pembengkakan saluran linfe atau pembengkakan kelenjar tiroid

3. Tangan dan kaki, meliputi

Edema di jari tangan atau di tungkai kaki, kuku jari pucat atau tidak, varices vena, reflek patela

4. Payudara, meliputi:

Ukuran, simetris tidaknya, putting payudara:menonjol/masuk, keluarnya kolostrum atau cairan, retraksi, dimpling, massa, Nodul Axilla

5. Abdomen, meliputi:

Ada tidaknya luka bekas opeasi, Tinggi fundus uteri jika umur kehamilan > 12 minggu, Letak, presentasi dan penurunan kepala jika umur kehamilan > 36 minggu, DJJ jika umur kehamilan > 18 minggu

6. Genetal luar (eksterna)

Varises, perdarahan, luka, cairan yang keluar, pengeluaran dari uretra dan skene, kelenjar bartholin: bengkak (massa), cairan yang keluar

7. Genetal dalam (interna), hanya dilakukan apabila ada indikasi

Serviks meliputi: cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau membuka

Vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah

Ukuran agneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)

(20)

Tes Laboraturium

Pada setting/tempat yang berbeda pemeriksaan laboraturium yang dilakukan pada wanita hamil berbeda. Dibanyak tempat di Indonesia wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk mengetahui factor rhesus, golongan darah, Hb dan Rubelanya. Jenis tes dalam daftar berikut yang dicetak tebal adalah tes yang baling penting yang dapat dipakai untuk menilai adanya masalah pada ibu hamil, dan jika tertangani maka akan mencegah kematian dan kesakitan pada ibu dan anak. Tes yang lain berguna hanya jika ada indikasi perlunya tes tersebut.

Tes. Lab Nilai Normal Nilai tidak normal Diagnosis/

masalah yang

terkait

Hgb (Hemoglobin) 10,5-14.0 <10,5 Anemia

Protein urin Terlacak / negatif

Bening/ Negatif +2 Keruh (positif) Protein urin Atau kemungkinan ada infeksi Glukosa dalam urin benedict’s Diabetes

VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis

Faktor rhesus RH+ RH- RH sensitization

Gol darah A B O AB - Ketidakcocokkan

ABO

HIV + AIDS

Rubella Positif Negatif Anomali pada janin

bila ibu mengalami infeksi

Tinja untuk

pemeriksaan

Ova/telur cacing

dan parasit

Negatif Positif Anemia akibat

cacing (cacing

(21)

MANAJEMEN KEBIDANAN

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metoda untuk mengorganisasikanpikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian/ terapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan.

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan. Dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah langkah tersebut membentuk sebuah kerangka yang lengkap sehingga dapat diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan dengan kondisi klien.

Proses ini akan membantu mahasiswa dalam peralihan peranannya dalam penatalaksanaan klien. Proses ini juga membantu para bidan selama memberikan asuhan yang aman dan bermutu. Meskipun proses ini dapat dipecah pecah namun sebenarnya semuanya adalah saling berkaitan, berulang kembali sehingga terdapat hubungan yang dinamis berulang antara masing masing langkah. Setiap langkah akan bergantung pada keakuratan hasil dari langkah sebelumnya.

Proses Manajemen Kebidanan ini terdiri dari 7 langkah, yaitu:

I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien

secara keseluruhan

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara anamnesa (baik auto anamnesa maupun anamnesa), pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan, pemeriksaan penunjang.

Langkah ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan proses intepretasi yang benar atau tidak pada tahap selanjutnya. Pada pendekatan ini harus dilakukan secara komprehensif meliputi data subyektif dan objektif sehingga dapat menggambarkan kondisi/masukan klien yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang data yang dikumpulkan apakah sudah lengkap, tepat dan akurat.

II. Menginterorestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosis/ masalah.

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan intepretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diintepretasikan sehingga dapat

(22)

Masalah sering berkaitan dengan hal hal yang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnose. Sebagai contoh:

- Diperoleh diagnose “Ibu Hamil”

- Masalah : wanita tersebut tidak menginginkan kehamilannya

Contoh lain:

- Ibu hamil trimester III

- Merasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak

dapat ditunda lagi.

Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnose” tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk menanggulangi rasa takut tersebut.

Diagnosa kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnose kebidanan. III. Mengidentifikasi masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial potensial berdasarkan diagnose/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap siap mencegah diagnose/ masalah potensial ini saat benar benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.

Pada langkah ke-3 ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanyan merumuskan masalah potensialnya saja tetapi juga harus dapat merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagosa potansial tidak terjadi. Langkah ini merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional/logis.

Kaji ulang apakah diagnose atau masalah potensial yang diidentifikasi sudah tepat.

IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan tindakan, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

Langkah ke empat mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan. Jadi penatanalaksanaan bukan hanya selama kunjungan antenatal

(23)

Data baru mungkin saja dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengidentifikasi situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya perdarahan kala III atau distosia bahu).

Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari dokter, missal prolapse tali pusat. Situasi lainnya bias saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.

Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari pre-eklampsi, kelainan panggul, adanya penyakit jantung, diabetes atau masalah medic yang serius, maka bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.

Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti pekerja social, ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam penatalaksanaan asuhan klien.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan perioritas masalah/kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnose/masalah potensial pada langkah sebelumnya. Bidan juga harus merumuskan tindakan emergency/segera, yang harus dirumuskan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau bersifat rujukan.

Kaji ulang apakah tindakan segera ini benar benar dibutuhkan.

V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional

berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.

Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi hal-hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah masalah yang berkaitan dengan social ekonomi-kultural atau masalah psikologis. Dengan perkataan lain asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui kedua pihak baik bidan maupun klien sehingga

(24)

adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.

Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar benar valid berdasarkanpengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.

Kaji ulang apakah rencana asuhan sudah meliputi semua aspek asuhan kesehatan terhadap klien.

VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya (misalnya memastikan langkah-langkah tersebut benar benar terlaksana).

Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka bidan tetap terlibat dan tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.

Penatalaksanaan yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.

Kaji ulang apakah semua rencana asuhan telah dilakukan

VII. Mengevalusi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali penatalaksanaan proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnose dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaanya.

Langkah-langkah proses penatalaksanaan umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses pemikira yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses penatalaksanaan tersebut berlangsung didalam situasi klinik dan dua langkah terakhir tergantung pada klien dan situasi klinik. Maka tidak mungkin proses penatalaksanaan ini dievaluasi dalam tulisan saja.

(25)

METODE PENDOKUMENTASIAN SOAP

SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Metode 4 (empat) langkah SOAP merupakan intisari dari proses pemikiran pada manajemen kebidanan atau penatalaksanaan kebidanan. Pencatatan ini dipakai untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan. SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis.

4 (empat) langkah dalam metode ini secara rinci adalah : S : Subjektif

Merupakan informasi atau data yang diperoleh dari klien atau keluarganya. O : Objektif

Merupakan data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan didapat pada

pemeriksaan fisik ataupun pemeriksaan laboraturium dan pemeriksaan fisik

lainnya.  A : Analisa

Merupakan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif dan objektif yang didapat.

P : Pelaksanaan

Merupakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kesimpulan yang dibuat

Tanggal : 13 Mei 2013

Tempat : RS Sayang Ibu

S = Tidak haid selama tiga bulan terakhir mengeluh sakit kepala dan muntah sesekali. Sering kencing, tetapi tidak merasa sakit sewaktu kencing; meyakinkan tidak adanya masalah kesehatan dimasa lalu. Dan dia sudah diimunisasi TT.

O = belum ada pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan fisik biasa-biasa saja. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi; prakiraan haid terakhir 3 bulan yang lalu .

A = umur 22 tahun G1, dengan anggapan sudah hamil selama 12 minggu. Rasa mual biasa dan muntah pada awal-awal kehamilan. Telah di-immunisasi TT.

P = Asuhan rutin untuk kunjungan antenatal pertama: laboratorium, zat besi/folate, pendidikan. Langkah mengurangi rasa mual. Kaji ulang tanda-tanda bahaya. Mulai Merencanakan Kelahiran. Kembali ke klinik 8-16 minggu

(26)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 25 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN YANG MUNGKIN TERJADI DALAM KEHAMILAN

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Chloasma/perubahan warna areola Trimester kedua  Kecenderungan genetis peningkatan kadar estrogen dan mungkin progestereon (8

progesterone: perangsang melonogenik)

 Hindari sinar matahari

berlebihan selama masa kehamilan

 Gunakan bahan pelindung

non-alergis

 Hindari penggunaan

hydroquinones – sedikit keberhasilan tetapi banyak efek sampingnya. Diarrhea

Trimester pertama, kedua, dan ketiga

 Mungkin dari hormon  Mungkin dari makanan  Efek samping dari infeksi

virus.

 Cairan pengganti – rehidrasi

oral

 Hindari makanan berserat

tinnggi – serat kasar, buah-buahan, sayur-sayuran, laktosa yang mengandung makanan

 Makan sedikit tapi sering

untuk memastikan kecukupan gizi.  Secara umum, hindari intervensi obat-obatan  Hindari opiate, bismuth subsalicylate, Kaopectate  Adsorbent tidak terbukti efektif  Dehidrasi

 Demam, darah dalam

tinja malaise umum. (bakteri atau parasit)

Edema Dependen Trimester kedua dan ketiga

 Peningkatan kadar

sodium dikarenakan pengaruh hormonal.

 Kongesti sirkulasi pada

extremitas bawah

 Peningkatan

permeabilitas kapiler.

 Hindari posisi bebaring

terlentang.

 Hindari posisi berdiri untuk

waktu yang lama istirahat dengan berbaring miring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan.

 Kaos kaki penyangga

(jika tersedia)

 Jika muncul pada

muka dan tangan (pre-eklamsia).

 Jika piting dan muncul

bahkan setelah semalaman berbaring pada posisi miring

(27)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 26 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA

 Tekanan dari pembesaran

uterus pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring.

 Tinggikan kaki jika dapat  Jika perlu sering melatih kaki

untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri.

 Angkat kaki ketika duduk atau

istirahat

 Hindari kaos kaki yang ketat

atau tali/pita yang ketat pada kaki.

 Lakukan senam (latihan)

secara teratur

kekiri kaki kiri ditinggikan

 Jika disertai dengan

gejalan anemia atau disertai dengan proteinuria dan hypertensi  Tanda-tanda varises dan komplikasi tromboembolic

Sering buang air kecil/nocturia Trimester pertama dan ketiga

 Tekanan uterus pada

kantung kemih

 Nocturia akibat ekskresi

sodium yang meningkat bersamaan terjadinya dengan pengeluaran air

 Air dan sodium tertahan

didalam tungkai bawah selama siang hari karena stasis vena, pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam

 Penjelasan mengenai sebab

terjadinya.

 Kosongkan saat terasa

dorongan untuk itu kencing.

 Perbanyak minum pada siang

hari.

 Jangan kurangi minum

dimalam hari untuk mengurangi nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan.

 Batasi minum bahan diuretiks

alamiah-kopi, teh, cola dg caffeine  Tidak memerlukan pengobatan farmakologis  N.B. Wanita hamil menghadapi resiko yag lebih besar untuk terhjadinya infeksi saluran kemih (UTI) dan pyelonephritis karena ginjal dan kantung kemih mengalami perubahan.  Dysuria (UTI)  Oliguria,  Asysmptomatic bacteriuria biasa

(28)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 27 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA jumlah output air seni.  Jelaskan tentang tanda-tanda

UTI (infeksi saluran kemih) posisi berbaring miring kekiri dengan kaki ditinggikan pada malam hari untuk

meningkatkan diuresis.

terjadi pada kehamilan.

Garis-garis di perut (striae gravidarum) Tampak jelas pada bulan ke 6-7

Terjadinya dari arteriole tengah yang terbuka yang datar atau sedikit meningkat dengan radiasi cabang kapiler yang menyebar; paling jelas didaerah-daerah kulit yang dialiri darah dari vena cava superior (sekitar mata, leher, kerongkongan, dan lengan).

 Penyebab tidak jelas  Bisa timbul akibat

perubaha hormon atau gabungan antara perubahan hormon dan peregangan

 Mungkin berkaitan

dengan ekskresi corticosteroid

 Gunakan emollien topikal atau

antipruritic jika ada indikasinya.

 Gunakan/kenakan pakaian

yang menopang payudara dan abdomen

(29)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 28 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Gatal-gatal

Pada semua trimester

 Kemungkinan karena

hipersensitifitas terhadap antigen placenta

 Gunakan kompress, dingin

mandi berendam/shower

 Gunakan cara “mandi

oatmeal”  Pertimbangkan penggunaan obat antipruritik topikal dan emollient  Kaji adanya kelainan/penyakit kulit lainnya.

 Kaji fungsi hati, dan

adanya penyakit kuning.  Pruritus gravidarum (intrahepatik cholestasis kehamilan) dengan atau tanpa dihubungkan dengan penyakit kuning

 Jika disertai dengan

mual muntah-muntah, penyakit kuning, kencing berwarna hitam (cholestasis)  Tanda-tanda/gejala – dermatoses lainnya (mis.Scabies) Gusi berdarah

Paling parah terjadi pada trimester kedua

 Estrogen meningkatkan

aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epithelial gusi

 Vaskularisasi gusi

menjadi sangat tinggi, dengan penyebaran pembuluh darah halus

 Berkumur air hangat, air laut.  Memeriksakan gigi secara

teratur

 Jaga kebersihan gigi

-menggosok gigi dan flossing.

 Ulserasi

 Timbulnya granuloma

gravidarum

 Jika perdarahan

belebihan

 Jika diikuti oleh

tanda-tanda/gejala kekurangan gizi atau pre-eklamsia

(30)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 29 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA  Jaringan penghubung

menjadi hiperplasi dan edematous.

 Ketebalan permukaan

epithelial berkurang yang menyebabkan – jaringan gusi menjadi rapuh Hemorrhoids (wasir)

Trimester keduan dan ketiga

 Konstipasi

 Tekanan yang meningkat

dari uterus gravid terhadap vena hemorrhoids

 Dukungan yang tidak

memadai pada vena hemorrhoids di area anorectal.

 Kurangnya klep dalam

pembuluh-pembuluh ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah.

 Stasis, gravitas, tekanan

vena yang meningkat dalam vena panggul,

 Hindari konstipasi  Makan makanan berserat  Gunakan kompres es,

kompres hangat, atau sitz bath.

 Dengan perlahan masukan

kembali ke dalam rektum jika perlu.

 Salep topikal: bahan

anestesis (memberikan peringan hanya sesaat); astringent-witch hazel, calamine dan oksida seng; krim hidrocortisone.

(31)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 30 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA kongesti vena, pembesaran vena-vena hemorrhoid Hidung tersumbat/berdarah Trimester pertama  Peningkatan kadar

estrogen & progesterone.

 Pembesaran kapiler  Relaksasi otot halus

vaskuler serta vaskular hidung berair.

 Peningkatan sirkulasi

volume darah

 Gunakan vaporizer udara

dingin.

 Spray normal salin

(semprotan) hindari dekongestan sistemik dan semprotan hidung untuk hidung tersumbat biasa.

 Jika sangat

mengganggu atau jika terdapat URI: (infeksi saluran pernapasan) - dapat menggunakan: pseudoephedrine P.O.: (per oral). dextromethorphan; ephedrine, oxymetrazoline, semprotan xylometazoline; antihistamine biasa adalah aman dan efektif

 Dingin, demam (>38,3

(32)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 31 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA

 Efektifitas dari obat

anestesi topikal.

 Hindari obat-obatan

kombinasi. Ngidam makanan

Biasanya pada trimester pertama tapi bisa berlangsung sepanjang masa kehamilan

 Mungkin berkaitan

dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah

 Indra pengecap menjadi

tumpul, jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari

 Tidak seharusnya

menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup bergizi dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak sehat.

 Menjelaskan tentang bahaya

memakan makanan yang tidak baik.

 Mendiskusikan

rencana makanan yang dapat diterima yang meliputi makanan bergizi dan memuaskan ngidam atau kesukaan tradisional.

 Pertambahan berat

badan yang tidak memadai, kehilangan berat badan.

 Tanda-tanda kurang

gizi (malnutrisi).

Insomnia

Mulai pertengahan masa kehamilan.

 Pola tidur berubah- Tidur

nyenyak (REM)

meningkat mulai minggu ke 25, berpuncak pada minggu ke 33-36, kemudian menurun ke tingkat sebelum hamil pada saat cukup bulan (A term).

 Bangun ditengah malam:

ketidaknyamanan karena

 Gunakan teknik relaksasi.  Gunakan teknk relaksasi

progresif.

 Mandi air hangat,

minum-minum minum-minuman hangat (susu, teh dengan susu) sebelum pergi tidur

 Melakukan aktifitas yang tidak

menstimulasi sebelum tidur.

 Gunakan

antihistamine untuk peringanan jangka pendek saja.

 Boleh menggunakan

vistaril dan seconal

 Secara umumnya

hindari obat-obat tidur (menekan tidur REM dan NREM tahap 3 dan 4, dapat

 Keletihan yang

berlebihan

(33)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 32 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA uterus hamil, nocturia,

dyspnea, hearthburn, kongesti hidung, sakit otot, stress dan cemas.

melintasi sawar placenta).

Kelelahan/Fatique

Selama trimester pertama

 Penyebab tidak diketahui  Mungkin berhubungan

dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan.

 Yakinkan bahwa hal ini

normal terjadi dalam kehamilan.

 Dorong ibu untuk sering

beristirahat.

 Hindari istirahat yang

berlebihan.

 Tidak perlu

memberikan obat-obatan.

 Suplemen vitamin

dan zat besi, dapat membantu untuk kesehatan ibu secara umum.  Tanda/gejala anemia  Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/aktifitas sehari-hari

 Tanda dan gejala

depresi.

 Tanda dan gejala

adanya infeksi atau penyakit kronis. Kemerahan di telapak

tangan

Muncul selama dua trimester pertama hilang dalam 1 minggu setelah melahirkan

 Kecenderungan

keluarga/keturunan

 Kadar estrogen yang

meningkat

 Peningkatan aliran darah

ke kulit.

 Yakinkan bahwa

sebagian besar akan hilang setelah kehamilan berakhir

 Jika terjadi pada

trimester pertama, dapat

mengindikasikan hepatitis

Keputihan

Trimester pertama kedua

 Hiperplasia mukosa

vagina

 Peningkatan produksi

 Tingkatkan kebersihan

dengan mandi setiap hari.

 Memakai pakaian dalam yang

 Hindari pencucian

vagina (douching).

 Gunakan bedak tabur

 Jika sangat banyak

atau baunya menyengat atau

(34)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 33 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA dan ketiga lendir dan kelenjar

endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen

terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari nilon

untuk (polider) mengeringkan, tetapi jangan terlalu banyak/berlebihan berwarna kuning/abu-abu (beberapa penyakit kelamin, cervicitis, vaginitis).  Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah).

 Perdarahan per vagina

(abruptio placentae, placenta previa, lesi pada serviks atau vagina, “lendir campur darah/bloody show”) Keringat Bertambah

(peningkatan perspirasi)

Secara perlahan terus meningkat selama kehamilan  Aktivitas kelenjar apocrine meningkat kemungkinan akibat perubahan hormonal  Kegiatan kelenjar

eccerine meningkat oleh karena aktivitas kelenjar thyroid yang meningkat, peningkatan berat badan dan aktifitas metabolik.

 Telapak tangan

berkeringat 9 karena 9

 Pakailah pakaian yang tipis

dan longgar

 Tingkatkan intake cairan  Mandi/rendam secara teratur.

(35)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 34 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA aktifitas adrenocorticol  Aktifitas kelenjar sebaceous 8 Konstipasi (sembelit)

Trimester kedua dan ketiga

 Peningkatan kadar

progesteron yang menyebabkan peristatik usus menjadi lambat.

 Penurunan motilitas

sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus.

 Penyerapan air dari colon

meningkat

 Tekanan dari uterus yang

membesar pada usus

 Suplemen zat besi  Diet, kurang

senam/exercise

penurunan kadar cairan.

Tingkatkan Intake cairan, serat didalam diet

 Buah prem atau juice prem  Minum cairan dingin atau

panas (terutama ketika perut kosong)

 Istirahat cukup  Senam/excercise  Membiasakan buang air

secara teratur

 Buang air besar segera setelah

ada dorongan. Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan) atau emollients  Hindari minyak mineral, lubrikan, perangsang (stimulan) saline, hiperosmotis, diphenylmethane, castor oil.

 Rasa nyeri hebat di

abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi).

 Rasa nyeri dikuadran

kanan bawah (apendicitis)

Kram pada kaki

Setelah usia kehamilan 24 minggu

 Tidak jelas dasar

penyebabnya Bisa jadi: karena:

 Ketidak seimbangan rasio

kalsium/fosfor.

 Kadar kalsium yang

rendah serta alkalosis

 Kurangi konsumsi susu

(kandungan fosfornya tinggi) berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena.

 Gunakan penghangat untuk

otot.

 Suplementasi dengan

garam kalsium yang tidak mengandung fosfo  Gunakan antacid alumunium hidroksida untuk  Tanda-tanda thrombophlebitis superfisial atau thrombosis vena yang dalam

(36)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 35 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA ringan yang disebabkan

oleh perubahan dalam sistem pernafasan

 Tekanan uterus yang

meningkat pada syaraf

 Keletihan

 Sirkulasi darah yang

kurang ketungkai bagian bawah. Menunjuk ke jari-jari kaki.

meningkatkan pembentukan fosfor yang tidak melarut.

Mati-rasa & rasa perih pada jari-jari tangan dan kaki

Trimester kedua dan ketiga, terus bertambah sejalan dengan usia kehamilan

 Perubahan dalam titik

pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat bisa membuat wanita tersebut mengambil sikap/postur yang membuat

penekanan pada syaraf ulna, median, dna sciatik

 Hypervetilasi juga bisa

membuat jari tangan terasa perih dan mati rasa (jarang).

 Jelaskan kemungkinan

penyebabnya

 Perhatian yang cermat

terhadap postur tubuh yang benar.

 Dapat dikurangi dengan cara

tiduran/berbaring miring.

Jika disertai dengan tanda-tanda/gejala-gejala kekurangan gizi (defisiensi nutrisi).

(37)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 36 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Biasanya trimester pertama tetapi bisa berlangsung terus selama masa kehamilan

anemia akibat defisiensi zat besi.

 Dapat merupakan tradisi

selama diet memenuhi kebutuhan gizi

 Jelaskan tentang bahaya

makan yang tidak benar/salah.

 Bahaslah rencana makanan

yang bisa diterima yang mencakup gizi yang

diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut kultur.

dimakan tidak sehat atau dapat

menghambat penyerapan zat-zat gizi yang penting, maka harus dibuat rencana untuk menghentikan makanan tersebut.

 Mencari altenatif

kegiatan atau bahan alternatif jika dirasakan ada dorongan.

berat tidak memadai atau bahkan terjadi kehilangan berat badan.

 Disertai dengan

tanda-tanda/gejala anemia defisiensi zay besi, infeksi.

 Tanda-tanda kurang

gizi (malnutrisi).

 Jika (substansi) pica

bersifat toksik atau jika nutrisi yang dikonsumsi jumlahnya berlebihan.

(38)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 37 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Nafas sesak/hyperventilasi * Hyperventilasi: awal trimester kedua * SOB: selama trimester ketiga

HYPERVENTILASI

 Peningkatan kadar

progesteron berpengaruh secara langsung pada pusat pernapasan untuk menurunkan kadar CO2 serta meningkatkan aktifitas metabolik menyebabkan

peningkatan kadar CO2, hyperventilasi yang lebih ringan ini adalah SOB

 Uterus membesar dan

menekan pada diafragma

 Jelaskan penyebab

fisiologinya

 Dorong agar secara sengaja

mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi.

 Secara periodik berdiri dan

merentangkan lengan diatas kepala serta menarik nafas panjang

 Mendorong postur tubuh yang

baik melakukan pernapasan interkostal.

 Jika disertai dengan

demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi).  Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)  Exacerbasi (memburuknya) asthma.

(39)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 38 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA Nyeri ligamentum rotundum

Trimester kedua dan ketiga

 Hypertrophy dan

peregangan ligament selama kehamilan

 Tekanan dari uterus pada

ligamentum.

 Penjelasan mengenai

penyebab rasa nyeri

 Tekuk lutut kearah abdomen  Mandi air hangat

 Gunakan bantalan pemanas

pada area yang terasa sakit hanya jika diagnosa lain tidak melarang.

 Topang uterus dengan bantal

dibawahnya dan sebuah bantal diantara lutut pada waktu berbaring miring.

Selalu lakukan

asesmen/diagnosis untuk mengenyampingkan kemungkinan:

appendicitis, peradangan kantung empedu, ulserasi peptik.

Palpitasi Jantung Mulai pada akhir trimester pertama

 “pembesaran” dalam

ukuran jantung

 Peningkatan kardiak

outout.

 Gangguan pada sistem

syaraf sympati.

 Jelaskan bahwa hal ini normal

terjadi pada kehamilan

 Palpitasi yang sifatnya

terus menerus, parah, (berat) atau yang mendahului pingsan atau jatuh.

 Murmur diastolik

Panas Perut (Heart burn)

Mulai terasa selama trimester kedua dan makin bertambah

 Aliran balik esophagus

rasa panas seperti terbakar di area dengan retrosternal timbul dari aliran balik asam gastrik kedalam esophagus

 Makan sedikit-sedikit tapi

sering

 Hindari makanan berlemak

terlalu banyak, makanan yang digoreng makanan yang berbumbu merangsang  Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi hidroxida alumunium dan magnesium) - cairan  Kehilangan berat

badan atau keletihan yang amat berat

 Nyeri epigastrium

disertai dengan sakit kepal hebat, tekana

(40)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 39 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA bersamaan dengan tambahnya usia kehamilan, hilang pada waktu persalinan

bagian bawah fakto-faktor penyebab:

 Produksi progesterone

yang meningkat

 Relaksasi sphincter

esophagus bagian bawah (LES) bersamaan

perubahan dalam gradien tekanan sepanjang sphincter

 Kemampuan gerak serta

tonus GI yang menurun, dan relaksasi sphincter kardiak yang meninngkat

 Pergeseran lambung

karena pembesaran uterus.

 Hindari rorok, kopi, alkohol,

cokelat (mengiritasi gastrik). Hindari berbaring setelah makan dan makan segera sebelum tidur. Hindari minuman selain air putih saat makan

 Kunyah permen karet

 Tidur dengan kaki ditinggikan

postur/sikap tubuh yang baik.

lebih menetralkan asam daripada tablet

 Hindari calsium (menimbulkan hiperaciditas)  Hindari sodium bikarbonat, bismuth salicylate

darah tinggi, dan edema pathologis pada trimester ketiga (preeclampsia). Nyeri perut yang hebat (abrutioplacentae, persalinan kurang bulan, appendicitis)

 Darah (PUD)

Perut Kembung Trimester kedua dan ketiga  Pemotilitas gatrointestinal menurun yang menyebabkan terjadinya perlambatan waktu pengosongan (8 progesterone/9 motilin)

 Penekanan dari uterus

yang membesar terhadap

 Hindari makanan-makanan

yang mengandung gas

 Mengunyah makanan secara

sempurna

 Lakukan senam secara teratur  Pertahankan saaat kebiasaan

buang air besar yang normal.

 Simethicone (?

(41)

MODUL ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN Page 40 Program Studi D. III Kebidanan Cirebon

KETIDAKNYAMANAN Waktu terjadinya dalam

masa kehamilan

DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGIS CARA MERINGANKAN/ MENCEGAH PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGIS / PENGOBATAN UNTUK MENGHINDARI TANDA-TANDA BAHAYA usus besar.  Masuk angin

Ptyalism (sekresi air ludah yang lebihan) Dimulai sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat persalinan

 Pathogenesisnya tidak

diketahui

 Gunakan pencuci

mulut astringent. Permen karet atau permen yang keras. Pusing/Syncope

Trimester kedua dan ketiga

 Hipertensi postural yang

berhubungan dengan perubahan-perubahan hemodynamis

 Penggumpalan darah di

dalam pembuluh tungka, yang mengurangi aliran balik vena dan

menurunkan output kardiak serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat

 Mungkin dihubungkan

dengan hypoglycemia

 Bangun secara perlahan dari

posisis istirahat

 Hindari berdiri terlalu lama

dalam lingkungan yang hangat atau sesak

 Hindari berbaring dalam

posisi terlentang.

 Jika kehilangan

kesadaran atau tejatuh

 Jika disertai dengan

tanda-tanda/gejala anemia.

Rambut Rontok  Peningkatan kadar

estrogen

 Laju pertumbuhan

 Jelaskan tentang terjadinya

kerontokan rambut dan yakinkan ibu bahwa rambut

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pengarsipan ini telah sesuai dengan yang diinginkan use, dengan adanya perbaikan dalam pengolahan arsip di

Sumber inspirasi dari pembuatan karya Tugas Akhir ini adalah motif Asam Semarangan. Buah Asam memiliki keterkaitan yang sangat lekat dengan Semarang. Pengubahan

H 1 : ρ≠0, artinya ada pengaruh bimbingan konseling individu terhadap kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja kelas XI di SMAN

Lain lagi menurut Meri, Meri menuturkan perhatian pemerintah yang kurang mengakibatkan matinya mata pencarian penduduk yang biasanya berjualan di sekitar museum semenjak

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

maka dengan ini kami Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Kabupaten Aceh Jaya Pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten

Kebutuhan Nutrisi untuk Sapi Pedaging Sedang Tumbuh dan

Ekstraksi merupakan salah satu teknik pemisahan yang melibatkan proses pemindahan Ekstraksi merupakan salah satu teknik pemisahan yang melibatkan proses pemindahan satu atau