• Tidak ada hasil yang ditemukan

Antenatal Depression as a Risk Factor of Stunting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Antenatal Depression as a Risk Factor of Stunting"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DEPRESI SELAMA KEHAMILAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO STUNTING

Muhammad Akbar Nugraha*, Budi Anna Keliat

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia 16424

*nugraha_muhammadakbar@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kejadian stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh dunia saat ini. Depresi selama kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang diabaikan dengan efek yang berpengaruh luas pada kesehatan ibu dan anak. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengidentifikasi secara sistematis gambaran dan hubungan antara depresi selama kehamilan dengan stunting pada anak. Metode systematic review digunakan untuk pencarian artikel. Artikel diidentifikasi dari tahun 2010-2020 dengan melakukan pencarian literatur dengan kata kunci “depression during pregnancy” OR “antenatal depression” OR “prenatal depression” and “stunting” dalam database elektronik EBSCOhost, Sage Publications, ScienceDirect, ProQuest, dan, Wiley Online melalui Remote LIB UI. Hasil pencarian didapatkan 2785 artikel, diseleksi menjadi 20 artikel jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hubungan antara depresi selama kehamilan dengan berat badan dan panjang badan anak menunjukkan hubungan yang sejalan. Berdasarkan hasil pencarian literatur didapatkan sebagian besar mengatakan bahwa depresi selama kehamilan memiliki hubungan terhadap faktor risiko stunting yaitu bayi lahir prematur dan bayi berat lahir rendah.

Kata kunci : bayi berat lahir rendah; depresi selama kehamilan; stunting

ANTENATAL DEPRESSION AS A RISK FACTOR OF STUNTING ABSTRACT

The incidence of stunting is one of the nutritional problems experienced by the world today. Depression during pregnancy is a neglected public health problem with broad effects on maternal and child health. The purpose of writing this article is to systematically identify description and relationship between antenatal depression and stunting in children. Systematic Review method is used for article search. Articles were identified from 2010-2020 by searching literature with the keywords "depression during pregnancy" OR "antenatal depression" OR “prenatal depression” and "stunting" in electronic databases of EBSCOhost, Sage Publications, ScienceDirect, ProQuest, and, Wiley Online through Remote LIB UI. The search results obtained 2785 articles, selected into 20 journal articles that fit the inclusion criteria. The relationship between antenatal depression with the child's weight and body length shows a similar relationship. Based on the literature search results, it is found that most of the antenatal depression has a relationship with risk factors for stunting, namely premature babies and low birth weight babies.

Keywords: antenatal depression; low birth weight; stunting PENDAHULUAN

Kejadian stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh dunia saat ini tidak terkecuali di Indonesia. Stunting

pada bayi di bawah lima tahun (balita) di dunia berdasarkan data tahun 2017 sebesar 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita.

Stunting dapat dicegah pada awal masa kehidupan yaitu pada masa kehamilan. Faktor risiko terjadinya stunting pada

kehamilan adalah kurangnya gizi selama kehamilan, dan infeksi selama kehamilan (Prendergast & Humphrey, 2014). Kesehatan psikologis ibu hamil juga akan memengaruhi kesehatan janin yang sedang dikandung. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa depresi pada ibu akan memengaruhi kesehatan janin yang berisiko terjadinya bayi berat lahir rendah (BBLR) dan akan mengalami stunting pada

(2)

kemudian hari (Ashaba, Rukundo, Beinempaka, Ntaro, & LeBlanc, 2015). Depresi selama kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang diabaikan dengan efek yang berpengaruh luas pada kesehatan ibu dan anak, karena sering dianggap biasa oleh ibu hamil (Målqvist, Clarke, Matsebula, Bergman, & Tomlinson, 2016). Depresi selama kehamilan menjadi perhatian khusus karena depresi pada ibu dapat melumpuhkan fungsi ibu baik selama kehamilan sampai pada kehidupan selanjutnya (Manikkam & Burns, 2012).

Depresi selama kehamilan kurang dipahami oleh beberapa ibu hamil terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan

menengah. Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh kenyataan bahwa prioritas kesehatan ibu yang berfokus pada pencegahan kematian ibu, bukan morbiditas ibu hamil (Fisher et al., 2012). Depresi selama kehamilan dapat disebabkan beberapa faktor yaitu kerentanan individu terhadap stres, pengalaman peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti kehamilan, dan riwayat depresi yang sebelumnya (Ramchandani, Richter, Stein, & Norris, 2009).

Depresi selama kehamilan dapat menyebabkan BBLR yang merupakan penanda pertumbuhan janin yang buruk yang menyebabkan stunting di masa kanak-kanak dan predisposisi masalah kesehatan lainnya pada masa dewasa (Bhargava, 2017). Gejala depresi ibu memiliki dampak negatif pada kesehatan ibu, janin, anak, dan keluarga. Depresi ibu memiliki dampak yaitu antenatal care (ANC) yang tidak terjaga, penggunaan obat-obatan yang buruk, pemenuhan nutrisi yang kurang, pre-eklampsia, depresi pasca persalinan, bunuh diri, dan gangguan dalam pekerjaan atau sulit bekerja, sehingga menyebabkan tergaggu dalam ekonomi (Gelaye, Rondon,

Araya, & Williams, 2016; Kawakami et al., 2012; Rahman et al., 2013).

Proses tentang depresi selama kehamilan yang menyebabkan kelahiran prematur dan BBLR masih belum dipahami dengan jelas, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan, dan stress adalah mediator prematuritas, sedangkan depresi adalah mediator dari BBLR (Dunkel Schetter, 2011). Hubungan antara depresi selama kehamilan dengan BBLR yang rentan mengalami stunting pada beberapa penelitian masih belum menunjukkan konsistensi apakah berhubungan atau tidak berhubungan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara sistematis gambaran dan hubungan antara depresi selama kehamilan dengan kejadian

stunting pada anak di dunia yang dikelompokkan berdasarkan benua dan negara, sehingga dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan intervensi pencegahan

stunting dengan mencegah, menurunkan serta mengatasi depresi selama kehamilan. METODE

Metode yang dipakai melaporkan temuan-temuan menggunakan panduan pilihan untuk ulasan sytematic review dan meta analyses (PRISMA) dan menggunakan

flowchart, yaitu dengan menghilangkan artikel yang tidak relevan dengan kriteria inklusi, penyaringan, kelayakan, dan pengunduhan akhir artikel yang relevan (Moher, Liberati, Tetzlaff, & Altman, 2009).

Pada artikel ini dilakukan penentuan kriteria inklusi agar memudahkan penulisan. Kriteria inklusi dari artikel ini adalah (a) Studi menggunakan bahasa Inggris, (b) artikel jurnal dari tahun 2010-2020, (c) artikel penelitian atau artikel yang sudah ditelaah ulang, (d) artikel jurnal yang dapat diakses secara terbuka, (e) artikel yang berisi terkait depresi ibu yang membahas hubungannya dengan

(3)

Artikel dengan kata kunci “Pregnancy” dan “depression” dan “stunting” pada tahun 2010-2020 didapatkan 2785 artikel dengan rincian sebagai berikut:.EBSCOhost(n: 24), Sage Publications (n: 57), ScienceDirect (n:589) ProQuest (n : 160), Wiley Online (n : 509).

Artikel setelah dieliminasi karena

kesamaan artikel (n: 509) Artikel yang dieliminasi (n: 2276) Artikel setelah diseleksi berdasarkan

judul dan abstrak (n: 20)

Artikel yang dieliminasi (n: 489) Dieliminasi berdasarkan (n:0):

 Bukan artikel penelitian

 Tidak tersedia fulltext  Paparan tidak relevan

 Jenis artikel bukan junal akademik Artikel yang layak (n: 20)

Id en ti fi ca ti o n S cr ee n in g E li g ib il it y

Artikel yang dipilih (n: 20)

In

cl

u

d

ed

dilakukan seleksi artikel. Pada langkah pertama seleksi artikel, artikel yang cocok dalam bahasa Inggris diidentifikasi dari tahun 2010-2020 dengan melakukan pencarian literatur dalam database elektronik (EBSCOhost, ProQuest, ScienceDirect, Sage Publications dan, Wiley Online) melalui Remote LIB UI. Istilah pencarian berikut digunakan: (“depression during pregnancy” atau “antenatal depression” atau “prenatal depression” dan “stunting”). Pada langkah kedua seleksi artikel dilakukan dengan membatasi artikel yang termasuk ke dalam artikel penelitian, artikel yang sudah ditelaah dan artikel yang dapat diakses secara terbuka. Pada tahap ketiga dilakukan seleksi berdasarkan abstrak yang sesuai dengan tujuan penulisan yaitu depresi selama kehamilan yang memiliki dampak terhadap kejadian stunting pada anak dikemudian hari.

PICOS: Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah ibu hamil atau ibu dan anak. Intervensi dalam ulasan ini mendapat hubungan antara depresi selama kehamilan dengan terjadinya stunting. Komparator tinjauan ini memiliki hubungan atau tidak. Hasil dari tinjauan ini mencegah terjadinya stunting pada anak dengan mencegah atau mengatasi depresi selama kehamilan. Desain penelitian yang dipilih oleh penulis adalah

cohort, cross-sectional, quasi experimental dan randomized controlled trial penelitian ini dilakukan dalam tiga fase: mencari dan mengumpulkan literatur dan data dengan mencari strategi dan memilih studi dalam basis data jurnal

online, menganalisis dan mengevaluasi literatur. Artikel yang tersisa diperiksa secara rinci mengenai kriteria inklusi. Proses seleksi artikel dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Proses Seleksi Artikel HASIL

Pencarian literatur terdapat 509 artikel jurnal yang terdapat pada database elektronik (EBSCOhost, Sage Publications, ScienceDirect, ProQuest, dan, Wiley Online (Medicine, Nursing, Dentistry & Health

Care berdasarkan kata kunci, hasil pencarian kemudian diseleksi menjadi 20 artikel jurnal sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan sesuai pada tabel 1.

(4)

Tabel 1.

Ringkasan Artikel Depresi Selama Kehamilan sebagai Faktor Risiko Stunting No Nama Pengarang dan

Tahun Negara Sampel Hasil

1 (Holm-Larsen et al., 2019)

Tanzania 1128 pasangan ibu dan anak

Gejala depresi selama kehamilan dan pasca persalinan memprediksi penurunan ketinggian linear pada anak-anak pada usia 2-3 tahun, dan sedikit peningkatan berat badan untuk tinggi badan.

2 (Nasreen et al., 2013) Bangladesh 720 ibu hamil trimester ketiga

Gejala-gejala depresi antepartum memprediksi terjadinya stunting pada bayi

3 (Guxens et al., 2013) Belanda 5283 ibu hamil Tekanan psikologis termasuk depresi berhubungan dengan pertumbuhan anak usia dini dan risiko kelebihan berat badan.

4 (Anato et al., 2019) Ethiopia 232 ibu dan bayi Depresi selama kehamilan mempunyai hubungan dengan pemberian makanan yang buruk dan

stunting

5 (Phuong Hong Nguyen et al., 2018)

India 2934 ibu dan anak Depresi selama kehamilan secara signifikan terkait dengan kurang gizi anak dan keterlambatan perkembangan

6 (Wemakor & Mensah, 2016)

Ghana 384 ibu hamil Terdapat prevalensi tinggi ibu yang mengalami depresi dengan kejadian

stunting pada anak.

7 (Slemming et al., 2017)

Afrika Selatan 1098 ibu dan anak Tidak terdapat hubungan antara depresi ibu selama kehamilan dengan

stunting pada anak.

8 (Husain et al., 2012) Inggris 191 ibu hamil dan anak

Depresi prenatal tidak terkait dengan gangguan pertumbuhan pada anak. 9 (Yonkers et al., 2014) Amerika

Serikat

2654 ibu hamil dan anak

Ibu hamil yang mengalami depresi berhubungan dengan kelahiran yang premature.

10 (Engelstad et al., 2014)

Amerika Serikat

238 ibu hamil dan anak

Ibu hamil yang mengalami depresi berhubungan dengan kelahiran yang premature.

11 (Chang et al., 2014) Korea Selatan 151 ibu hamil dan anak

Depresi prenatal tidak dikaitkan dengan berat lahir rendah saat aterm 12 (Karen A Ertel,

Karestan C Koenen, Janet W Rich-Edwards, & Matthew W Gillman, 2010)

Amerika Serikat

872 ibu hamil dan anak

Terdapat hubungan minimal depresi selama kehamilan dengan tinggi badan anak.

13 (Stewart et al., 2019) Malawi 1006 ibu hamil dan anak

Depresi antenatal tidak berhubungan dengan berat lahir, durasi kehamilan, panjang bayi baru lahir, atau lingkar kepala.

14 (Babu et al., 2018) India 654 ibu hamil dan anak

Depresi selama kehamilan berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah

15 (Tomita et al., 2015) Afrika Selatan 651 ibu hamil dan anak

Depresi sebelum kehamilan yang berlanjut pada depresi selama kehamilan berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah

(5)

No Nama Pengarang dan

Tahun Negara Sampel Hasil

16 (Broekman et al., 2014)

Singapura 1153 ibu hamil dan anak

Kecemasan dan gejala depresi tidak berhubungan dengan berat lahir, sedangkan kecemasan dan gejala depresi berhubungan dengan panjang lahir yang lebih pendek.

17 (Traviss et al., 2012) Inggris 1716 ibu hamil dan anak

Depresi pada kehamilan dikaitkan dengan pertumbuhan bayi yang lebih rendah pada usia 6 bulan

18 (Rotheram-Fuller et al., 2018) Amerika Serikat 1238 ibu hamil dan anak

Depresi selama kehamilan secara signifikan terkait dengan pertumbuhan fisik anak-anak yang terganggu

19 (Donald et al., 2019) Afrika Selatan 734 ibu dan anak Depresi antenatal dikaitkan dengan hasil pertumbuhan dan perkembangan yang lebih buruk

20 (Phuong H. Nguyen et al., 2014) Bangladesh, Vietnam, Ethiopia a. 4400 ibu dan anak Bangladesh b. 4010 ibu dan anak Vietnam c. 2962 ibu dan anak Ethiopia

Gangguan mental ibu hamil termasuk depresi berhubungan dengan stunting, dan berat badan anak.

PEMBAHASAN

Penelusuran jurnal terdapat 17 artikel penelitian yang mengatakan bahwa depresi selama kehamilan sampai depresi setelah persalinan memiliki hubungan dengan terjadinya stunting pada anak sedangkan 3 artikel lain mengatakan bahwa depresi selama kehamilan sampai depresi setelah persalinan tidak memiliki hubungan dengan terjadinya stunting pada anak. Depresi selama kehamilan dibahas dan dikelompokkan berdasarkan di tempat penelitian.

Depresi Kehamilan yang Berhubungan dengan Stunting di Afrika

Beberapa penelitian yang dilakukan pada Negara-negara di Afrika didapatkan total 7 artikel dimana 6 artikel yang mengatakan bahwa depresi pada ibu hamil memiliki hubungan dengan kejadian stunting dan 1

artikel yang mengatakan tidak

berhubungan yaitu penelitian di Malawi dengan metode randomised controlled trial didapatkan hasil depresi antenatal tidak dikaitkan dengan berat lahir, durasi kehamilan, LAZ baru lahir, atau skor-lingkar kepala (Stewart et al., 2019).

Artikel yang mengatakan bahwa depresi pada ibu hamil memiliki hubungan dengan kejadian stunting akan dijelaskan pada bagian di bawah ini.

Hasil penelitian di Tanzania dengan metode prospective cohort study

didapatkan hasil dari 1128 ibu dan anak yang mengikuti penelitian 12,8% ibu mengalami depresi setelah persalinan dan Rata-rata tinggi badan yang disesuaikan untuk z-skor (HAZ) secara signifikan lebih rendah pada 2-3 tahun tindak lanjut untuk anak-anak dari ibu dengan depresi pasca persalinan dibandingkan untuk anak-anak dari ibu tanpa depresi sedangkan tidak ada perbedaan signifikan dalam berat badan yang disesuaikan untuk usia z-skor (Holm-Larsen et al., 2019).

Hasil penelitian di Ethiopia dengan metode

cross-sectional didapatkan hasil dari 232 ibu dan bayi yang mengikuti penelitian bahwa depresi ibu berhubungan dengan kejadian stunting dengan hasil 30,6%

stunted, 20,7% berat badan kurang dan 7,8% wasted dengan sepertiga ibu memiliki beban kerja yang berat, 22,8%

(6)

memiliki gejala depresi berdasarkan skor EPDS ≥13 sebanyak 22,8% (Anato, Baye, Tafese, & Stoecker, 2019).

Hasil penelitian di Ghana dengan metode

cross-sectional didapatkan prevalensi

stunting 16,1% dan depresi pada ibu 27,8%. Ibu yang mengalami depresi cenderung lebih muda saat menikah, termasuk rumah tangga miskin, dan lebih cenderung memiliki bayi berat lahir rendah didapatkan hasil anak-anak dari ibu yang depresi hampir tiga kali lebih mungkin untuk terhambat dibandingkan dengan anak-anak dari ibu yang tidak depresi (Wemakor & Mensah, 2016).

Hasil penelitian di Afrika Selatan dengan metode cohort didapatkan hasil dari 1098 ibu dan anak bahwa peningkatan berat lahir berhubungan dengan penurunan risiko stunting pada usia 2 tahun untuk laki-laki dan perempuan (Slemming, Kagura, Saloojee, & Richter, 2017). Penelitian lain dengan metode cohort

didapatkan hasil gejala depresi sebelum kehamilan yang berlanjut pada kehamilan dikaitkan dengan kejadian BBBLR pada bayi (Tomita, Labys, & Burns, 2015). Penelitian lain dengan metode cohort

didapatkan hasil depresi antenatal dikaitkan dengan gangguan pertumbuhan dan nilai kognitif yang lebih buruk (Tomita et al., 2015).

Depresi Kehamilan yang Berhubungan dengan Stunting di Asia

Beberapa penelitian yang dilakukan pada Negara-negara di Asia didapatkan total 6 artikel dimana 5 artikel yang mengatakan bahwa depresi pada ibu hamil memiliki hubungan dengan kejadian stunting dan 1

artikel yang mengatakan tidak

berhubungan yaitu penelitian di Korea Selatan dengan metode cohort didapatkan hasil wanita pranatal yang memiliki keturunan depresi lebih cenderung menjadi berat badan lahir rendah daripada wanita pranatal yang tidak memiliki riwayat depresi, tetapi hubungan itu dilemahkan

bila disesuaikan dengan usia kehamilan (Chang et al., 2014). Artikel yang mengatakan bahwa depresi pada ibu hamil memiliki hubungan dengan kejadian

stunting akan dijelaskan pada bagian di bawah ini.

Hasil penelitian di Bangladesh dengan metode quasi experimental didapatkan pada 720 ibu hamil yang memiliki gejala depresi kehamilan berhubungan dengan kejadian stunting dengan hasil 18,3% ibu hamil memiliki skor EPDS yang tinggi (≥10). (Nasreen, Kabir, Forsell, & Edhborg, 2013). Hasil penelitian yang dilakukan di tiga negara yaitu Bangladesh, Vietnam, Ethiopia didapatkan hasil prevalensi gangguan mental ibu tinggi, mulai dari 31% di Vietnam hingga 49% di Bangladesh. Kekurangan gizi pada anak lebih banyak terjadi di Bangladesh dan Ethiopia daripada di Vietnam. Gangguan mental ibu dikaitkan dengan pengerdilan anak di Bangladesh dan dengan kekurangan berat badan anak di Vietnam tidak ada hubungan yang ditemukan dengan wasting (Phuong H. Nguyen et al., 2014).

Hasil penelitian di India dengan metode

clustered randomized controlled trial

didapatkan hasil ibu yang mengalami depresi yang tinggi selama kehamilan dan setelah persalinan memiliki tinggi badan yang lebih rendah untuk usia, berat badan untuk usia, dan skor z berat untuk berat badan, lebih tinggi tingkat pengerdilan dan berat badan kurang dan tingkat keterlambatan perkembangan yang lebih tinggi (Phuong Hong Nguyen, Friedman, Kak, Menon, & Alderman, 2018). Hasil penelitian lain di India dengan metode

cohort didapatkan dari 654 ibu hamil terdapat 16,5% ibu yang mengalami depresi. Ibu yang depresi memberikan melahirkan anak dengan berat lahir rendah dua kali lebih tinggi untuk wanita dengan nilai EPDS>11 dibandingkan dengan wanita dengan nilai EPDS ≤11 dan kategori ini juga terbukti menjadi faktor

(7)

risiko untuk berat lahir rendah (Babu et al., 2018).

Hasil penelitian di Singapura dengan metode cohort didapatkan hasil terdapat hubungan negatif yang signifikan antara gejala depresi dan kecemasan yang dicatat pada minggu ke 26 kehamilan dan panjang lahir setelah mengendalikan beberapa perancu potensial. Depresi selama kehamilan idak ada hubungan yang ditemukan dengan berat lahir atau lingkar kepala tetapi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap panjang lahir (Broekman et al., 2014).

Depresi Kehamilan yang Berhubungan dengan Stunting di Eropa

Beberapa penelitian yang dilakukan pada Negara-negara di Eropa didapatkan total 3 artikel dimana 2 artikel yang mengatakan bahwa depresi pada ibu hamil memiliki hubungan dengan kejadian stunting dan 1

artikel yang mengatakan tidak

berhubungan yaitu penelitian di Inggris dengan metode cohort didapatkan hasil Tidak ada perbedaan dalam berat lahir atau berat dan tinggi badan pada 6 bulan bayi dari ibu yang depresi dibandingkan bayi dari ibu yang sehat secara psikologis. Satu-satunya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok adalah perilaku adaptif bayi; bayi dari ibu yang depresi memiliki skor yang jauh lebih rendah daripada ibu yang secara psikologis baik (Husain, Cruickshank, Tomenson, Khan, & Rahman, 2012).

Hasil penelitian di Belanda dengan metode

cohort didapatkan hasil gejala psikologis ibu secara keseluruhan, depresi, dan kecemasan berhubungan negatif dengan panjang tubuh pada usia 3 bulan dan dengan tinggi pada usia 4 tahun. Selain itu, keseluruhan gejala psikologis ibu, depresi, kecemasan, dan permusuhan secara positif terkait dengan IMT anak pada usia 3 bulan dan 6 bulan (Guxens et al., 2013). Hasil penelitian di Inggris dengan metode cohort

didapatkan hasil Depresi selama kehamilan

dikaitkan dengan pertumbuhan bayi yang lebih rendah pada 6 bulan. Ibu hamil kelompok A melaporkan nilai depresi yang lebih tinggi selama kehamilan terkait dengan bayi yang lebih kecil saat lahir dibandingkan kelompok B (Traviss, West, & House, 2012).

Depresi Kehamilan yang Berhubungan dengan Stunting di Amerika

Beberapa penelitian yang dilakukan pada di Negara Amerika didapatkan total 4 artikel yang mengatakan bahwa depresi pada ibu hamil memiliki hubungan dengan kejadian stunting. Penelitian Yonkers et al (2014) dengan metode cohort didapatkan hasil risiko kelahiran prematur meningkat sebesar 1% hingga 2%. Kemungkinan kelahiran prematur tinggi untuk Ibu yang stres dan Ibu yang mengalami depresi yang mengkonsumsi obat benzodiazepine. Penelitian Engelstad (2014) dengan metode cohort didapatkan hasil ibu hamil dengan depresi mengalami peningkatan penggunaan alkohol dan tembakau, dan tingkat kelahiran prematur.

Penelitian Ertel, Koenen, Rich-Edwards, & Gillman (2010) dengan metode cohort

didapatkan hasil 8,0% ibu mengalami depresi antenatal dan 7,3% mengalami depresi pascamelahirkan. Tinggi rata-rata (SD) untuk anak usia 3 tahun adalah 97,2 cm dengan panjang kaki 41,6 cm. Hubungan antara depresi pascamelahirkan dan tinggi badan berdasarkan rata-rata yang lebih besar terlihat mulai dari 6 bulan dan berlanjut hingga usia 3 tahun dan terdapat hubungan minimal antara depresi antenatal dan hasil tinggi anak. Penelitian lain dari

Rotheram-Fuller et al (2018) dengan metode cohort didapatkan hasil anak-anak dari ibu yang tidak pernah mengalami depresi memiliki skor z berat badan-untuk-usia yang lebih tinggi daripada anak-anak dari ibu yang mengalami depresi antenatal atau postnatal.

(8)

Hubungan Depresi Selama Kehamilan dengan Stunting

Penyebab utama stunting yaitu kurang gizi dan infeksi dihubungkan dengan kondisi psikososial yang terganggu termasuk depresi dimulai dalam rahim dan bermanifestasi pada usia 2–3 tahun (Weise, 2012). Prevalensi depresi selama kehamilan rata-rata berada pada negara-negara yang berpenghasilan rendah yang diperkirakan 25,3 % dan pada negara yang berpenghasilan menengah 19,6% (Gelaye et al., 2016).

Hal ini sesuai dengan artikel yaitu sebagian besar berada pada negara yang berpenghasilan rendah-menengah. Status sosial ekonomi perempuan yang buruk tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan janin dan hasil kehamilan tetapi juga berdampak buruk pada praktik perilaku yang berkaitan dengan perawatan diri dan anak yang tepat, yang berkontribusi pada indeks massa tubuh (BMI) yang rendah pada ibu dan stunting pada anak-anak (Ramakrishnan et al., 2012; Smith & Haddad, 2015).

Depresi selama kehamilan tidak berhubungan dengan kejadian bayi lahir

premature atau bayi berat dan panjang lahir rendah yang merupakan faktor risiko

stunting. Pada artikel tersebut membahas bahwa depresi selama kehamilan tidak hanya menjadi satu faktor saja yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada bayi tetapi ada faktor-faktor lain yang memengaruhi seperti faktor ibu dan faktor lingkungan (Chang et al., 2014; Husain et al., 2012; Slemming et al., 2017). Faktor ibu yang beriko menyebabkan stunting

pada anak yaitu stunting ibu (tinggi badan ibu kurang dari 145 cm) dapat meningkatkan risiko prematur pada bayi (Black et al., 2013) dan berat badan ibu sebelum kehamilan menjadi indikator terkuat yang memprediksi ukuran kelahiran bayi (Young et al., 2015).

Depresi selama kehamilan akan

memengaruhi pertumbuhan janin dan apabila depresi berlanjut maka akan memengaruhi tumbuh kembang anak yang akan menyebabkan terjadinya stunting (Ni Ni et al., 2016). Depresi ibu dapat memengaruhi hasil anak sejak dini selama kehamilan (melalui fungsi plasenta yang berubah, perubahan epigenetik, dan reaktivitas stress). Depresi selama kehamilan juga dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil yang berdampak pada kesehatan janin melalui pemenuhan gizi yang tidak memadai, kebersihan diri dan lingkungan yang kurang yang dapat menyebabkan infeksi dan praktik pencarian kesehatan yang kurang (Herba, Glover, Ramchandani, & Rondon, 2016). Depresi selama kehamilan berisiko menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah serta bayi mempunyai panjang badan yang pendek. Bayi yang lahir prematur, berat dan panjang lahir rendah maka berdasarkan hasil penelitian akan lebih sering atau cenderung tetap kecil pada masa kanak-kanak (Field, Diego, & Hernandez-Reif, 2006). Depresi selama kehamilan apabila terus dibiarkan

sampai persalinan maka akan

menyebabkan depresi setelah persalinan yang akan menyebabkan masalah pada masa bayi dan kanak-kanak melalui interaksi ibu-anak yang terganggu, kurang kasih sayang dan kurang daya tanggap (Herba et al., 2016).

Stunting yang disebabkan BBLR adalah yang tertinggi dalam 6 bulan pertama dan

akan bertambah parah setelah

bertambahnya usia. (Sachdev, 2012). BBLR dikaitkan dengan 2,5 kali hingga 3,5 kali peluang lebih tinggi untuk stunting

pada anak-anak (Christian et al., 2013). Terdapat bukti yang cukup yang mendukung fakta bahwa stuting dimulai dalam rahim, dan ukuran bayi baru lahir merupakan prediktor kuat pencapaian tinggi badan pada 12 bulan (De Onis et al., 2013).

(9)

Pada ibu yang mengalami depresi selama kehamilan maka bayi rentan mengalami masalah seperti gangguan pertumbuhan, dan memiliki risiko diare yang lebih tinggi (Gentile, 2017). Hubungan antara depresi antenatal dengan berat badan anak menunjukkan hubungan yang berbeda dengan tinggi badan. Pada usia 3 tahun, anak-anak yang ibunya mengalami depresi antenatal memiliki berat badan dan tinggi badan yang kurang (Karen A. Ertel, Karestan C. Koenen, Janet W. Rich-Edwards, & Matthew W. Gillman, 2010). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa depresi selama kehamilan juga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pada kelima aspek kognitif, emosi, dan Bahasa (Ali, Mahmud, Khan, & Ali, 2013).

SIMPULAN

Depresi selama kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang diabaikan dengan efek yang berpengaruh luas pada kesehatan ibu dan anak. Depresi selama kehamilan akan memengaruhi pertumbuhan janin dan, depresi berlanjut maka akan memengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak yang akan

menyebabkan terjadinya stunting. Hubungan antara depresi selama kehamilan dengan berat badan dan panjang badan anak menunjukkan hubungan yang sejalan. Berdasarkan hasil pencarian literatur didapatkan sebagian besar mengatakan bahwa depresi selama kehamilan memiliki hubungan terhadap faktor risiko stunting yaitu bayi lahir prematur dan BBLR.

Artikel ini dapat memberikan gambaran

depresi selama kehamilan yang

berhubungan dengan stunting sehingga dapa dijadikan dasar intervensi yang bersifat promotif atau preventif kepada ibu hamil dalam mencegah terjadinya stunting

pada anak dan sebagai upaya kuratif atau rehabilitatif dalam merawat ibu hamil dengan depresi dengan memberikan dukungan sosial kepada ibu hamil selama

menjalani proses kehamilan. Artikel ini juga dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya terkait pencegahan stunting

saat kehamilan yaitu dengan mencegah atau mengatasi depresi selama kehamilan. DAFTAR PUSTAKA

Ali, N. S., Mahmud, S., Khan, A., & Ali, B. S. (2013). Impact of postpartum anxiety and depression on child's mental development from two peri-urban communities of Karachi, Pakistan: a quasi-experimental study.

BMC Psychiatry, 13, 274-274. doi:10.1186/1471-244X-13-274 Anato, A., Baye, K., Tafese, Z., &

Stoecker, B. J. (2019). Maternal depression is associated with child undernutrition: A cross-sectional study in Ethiopia. Matern Child Nutr, n/a(n/a), e12934. doi:10.1111/mcn.12934

Ashaba, S., Rukundo, G. Z., Beinempaka, F., Ntaro, M., & LeBlanc, J. C. (2015). Maternal depression and malnutrition in children in Southwest Uganda: A case control study. BMC Public Health, 15(1), 1303.

Babu, G. R., Murthy, G., Reddy, Y., Deepa, R., Yamuna, A., Prafulla, S., . . . Kinra, S. (2018). Small for gestational age babies and depressive symptoms of mothers during pregnancy: Results from a birth cohort in India. Wellcome open research, 3.

Bhargava, S. K. (2017). Adult health and human capital: impact of birth weight and childhood growth: SAGE Publishing India.

Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., Bhutta, Z. A., Christian, P., De Onis, M., . . . Martorell, R. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The lancet, 382(9890), 427-451.

(10)

Broekman, B. F. P., Chan, Y.-H., Chong, Y.-S., Kwek, K., Sung, S. C., Haley, C. L., . . . Group, G. R. (2014). The influence of anxiety and depressive symptoms during pregnancy on birth size. Paediatric and Perinatal Epidemiology, 28(2), 116-126. doi:10.1111/ppe.12096

Chang, H. Y., Keyes, K. M., Lee, K.-S., Choi, I. A., Kim, S. J., Kim, K. W., . . . Shin, Y.-J. (2014). Prenatal maternal depression is associated with low birth weight through shorter gestational age in term infants in Korea. Early Human Development, 90(1), 15-20. doi:https://doi.org/10.1016/j.earlhum dev.2013.11.006

Christian, P., Lee, S. E., Donahue Angel, M., Adair, L. S., Arifeen, S. E., Ashorn, P., . . . Hao, W. (2013). Risk of childhood undernutrition related to small-for-gestational age and preterm birth in low-and middle-income countries. International journal of epidemiology, 42(5), 1340-1355.

De Onis, M., Dewey, K. G., Borghi, E., Onyango, A. W., Blössner, M., Daelmans, B., . . . Branca, F. (2013). The World Health Organization's global target for reducing childhood stunting by 2025: rationale and proposed actions. Maternal & Child Nutrition, 9, 6-26.

Donald, K. A., Wedderburn, C. J., Barnett, W., Nhapi, R. T., Rehman, A. M., Stadler, J. A. M., . . . Stein, D. J. (2019). Risk and protective factors for child development: An observational South African birth cohort. PLoS Medicine, 16(9). doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal. pmed.1002920

Dunkel Schetter, C. (2011). Psychological science on pregnancy: stress processes, biopsychosocial models, and emerging research issues.

Annual review of psychology, 62, 531-558.

Engelstad, H. J., Roghair, R. D., Calarge, C. A., Colaizy, T. T., Stuart, S., & Haskell, S. E. (2014). Perinatal

outcomes of pregnancies

complicated by maternal depression with or without selective serotonin reuptake inhibitor therapy.

Neonatology, 105(2), 149-154. doi:10.1159/000356774

Ertel, K. A., Koenen, K. C., Rich-Edwards, J. W., & Gillman, M. W. (2010). Antenatal and postpartum

depressive symptoms are

differentially associated with early childhood weight and adiposity.

Paediatric and Perinatal Epidemiology, 24(2), 179-189.

doi:10.1111/j.1365-3016.2010.01098.x

Ertel, K. A., Koenen, K. C., Rich-Edwards, J. W., & Gillman, M. W. (2010). Maternal depressive symptoms not associated with reduced height in young children in a US prospective cohort study. PLoS One, 5(10).

Field, T., Diego, M., & Hernandez-Reif, M. (2006). Prenatal depression effects on the fetus and newborn: a review. Infant Behavior and Development, 29(3), 445-455. doi:https://doi.org/10.1016/j.infbeh.2 006.03.003

Fisher, J., Mello, M. C. d., Patel, V., Rahman, A., Tran, T., Holton, S., & Holmes, W. (2012). Prevalence and determinants of common perinatal mental disorders in women in low-and lower-middle-income countries: a systematic review. Bulletin of the World Health Organization, 90, 139-149.

Gelaye, B., Rondon, M. B., Araya, R., &

Williams, M. A. (2016).

(11)

depression, risk factors, and child outcomes in low-income and middle-income countries. The Lancet Psychiatry, 3(10), 973-982.

Gentile, S. (2017). Untreated depression during pregnancy: Short- and long-term effects in offspring. A systematic review. Neuroscience,

342, 154-166.

doi:https://doi.org/10.1016/j.neurosci ence.2015.09.001

Guxens, M., Tiemeier, H., Jansen, P. W., Raat, H., Hofman, A., Sunyer, J., & Jaddoe, V. W. V. (2013). Parental psychological distress during pregnancy and early growth in preschool children: the generation R study. American Journal Of Epidemiology, 177(6), 538-547. doi:10.1093/aje/kws275

Herba, C. M., Glover, V., Ramchandani, P. G., & Rondon, M. B. (2016). Maternal depression and mental health in early childhood: an

examination of underlying

mechanisms in low-income and middle-income countries. The Lancet Psychiatry, 3(10), 983-992.

Holm-Larsen, C. E., Madsen, F. K., Rogathi, J. J., Manongi, R., Mushi, D., Meyrowitsch, D. W., . . . Rasch, V. (2019). Postpartum depression and child growth in Tanzania: a

cohort study. BJOG: An

International Journal Of Obstetrics And Gynaecology, 126(5), 590-598. doi:10.1111/1471-0528.15495 Husain, N., Cruickshank, J. K., Tomenson,

B., Khan, S., & Rahman, A. (2012). Maternal depression and infant growth and development in British Pakistani women: a cohort study.

BMJ open, 2(2), e000523.

Kawakami, N., Abdulghani, E. A., Alonso, J., Bromet, E. J., Bruffaerts, R., Caldas-de-Almeida, J. M., . . . Fayyad, J. (2012). Early-life mental

disorders and adult household income in the World Mental Health Surveys. Biological psychiatry, 72(3), 228-237.

Målqvist, M., Clarke, K., Matsebula, T., Bergman, M., & Tomlinson, M. (2016). Screening for antepartum depression through community health outreach in Swaziland.

Journal of community health, 41(5), 946-952.

Manikkam, L., & Burns, J. K. (2012). Antenatal depression and its risk factors: an urban prevalence study in KwaZulu-Natal. South African Medical Journal, 102(12), 940-944. Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., &

Altman, D. G. (2009). Preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses: the PRISMA statement. Annals of internal medicine, 151(4), 264-269. Nasreen, H.-E., Kabir, Z. N., Forsell, Y., &

Edhborg, M. (2013). Impact of maternal depressive symptoms and infant temperament on early infant growth and motor development: results from a population based study in Bangladesh. Journal Of Affective Disorders, 146(2), 254-261. doi:10.1016/j.jad.2012.09.013

Nguyen, P. H., Friedman, J., Kak, M., Menon, P., & Alderman, H. (2018). Maternal depressive symptoms are negatively associated with child growth and development: Evidence from rural India. Maternal & Child Nutrition, 14(4), e12621. doi:10.1111/mcn.12621

Nguyen, P. H., Saha, K. K., Ali, D., Menon, P., Manohar, S., Mai, L. T., . . . Ruel, M. T. (2014). Maternal mental health is associated with child undernutrition and illness in Bangladesh, Vietnam and Ethiopia.

Public Health Nutrition, 17(6), 1318-1327.

(12)

doi:http://dx.doi.org/10.1017/S13689 80013001043

Ni Ni, S., Wen, D. J., Poh, J. S., Li, Y., Birit, F. P. B., Chen, H., . . . Qiu, A. (2016). Pre and post-natal maternal depressive symptoms in relation with infant frontal function, connectivity, and behaviors. PLoS One, 11(4). doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal. pone.0152991

Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries. Paediatrics and international child health, 34(4), 250-265.

Rahman, A., Fisher, J., Bower, P., Luchters, S., Tran, T., Yasamy, M. T., . . . Waheed, W. (2013). Interventions for common perinatal mental disorders in women in low-and middle-income countries: a systematic review and meta-analysis.

Bulletin of the World Health Organization, 91, 593-601I.

Ramakrishnan, U., Lowe, A., Vir, S.,

Kumar, S., Mohanraj, R.,

Chaturvedi, A., . . . Mason, J. B. (2012). Public health interventions, barriers, and opportunities for improving maternal nutrition in India. Food and nutrition bulletin, 33(2_suppl1), S71-S92.

Ramchandani, P. G., Richter, L. M., Stein, A., & Norris, S. A. (2009). Predictors of postnatal depression in an urban South African cohort.

Journal Of Affective Disorders, 113(3), 279-284.

Rotheram-Fuller, E. J., Tomlinson, M., Scheffler, A., Weichle, T. W., Hayati Rezvan, P., Comulada, W. S., & Rotheram-Borus, M. J. (2018). Maternal patterns of antenatal and postnatal depressed mood and the impact on child health at 3-years postpartum. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 86(3),

218-230.

doi:http://dx.doi.org/10.1037/ccp000 0281

Sachdev, H. (2012). Overcoming challenges to accelerating linear growth in Indian children. Indian pediatrics, 49(4), 271-275.

Slemming, W., Kagura, J., Saloojee, H., & Richter, L. (2017). Early life risk exposure and stunting in urban South African 2-year old children. Journal of developmental origins of health and disease, 8(3), 301-310.

Smith, L. C., & Haddad, L. (2015). Reducing child undernutrition: past drivers and priorities for the post-MDG era. World Development, 68, 180-204.

Stewart, R. C., Ashorn, P., Umar, E., Dewey, K. G., Ashorn, U., Creed, F., . . . Maleta, K. (2019). Associations between antenatal depression and neonatal outcomes in Malawi.

Maternal & Child Nutrition, 15(2), e12709. doi:10.1111/mcn.12709 Tomita, A., Labys, C. A., & Burns, J. K.

(2015). Depressive symptoms prior to pregnancy and infant low birth weight in South Africa. Maternal and Child Health Journal, 19(10), 2179-2186. doi:10.1007/s10995-015-1732-z

Traviss, G. D., West, R. M., & House, A. O. (2012). Maternal mental health and its association with infant growth at 6 months in ethnic groups: Results from the born-in-bradford birth cohort study. PLoS One, 7(2). doi:http://dx.doi.org/10.1371/journal. pone.0030707

Weise, A. (2012). WHA global nutrition targets 2025: stunting policy brief.

World Health Organization, Geneva. 10pp.

Wemakor, A., & Mensah, K. A. (2016). Association between maternal depression and child stunting in

(13)

Northern Ghana: a cross-sectional study. BMC public health, 16(1), 869.

Yonkers, K. A., Smith, M. V., Forray, A., Epperson, C. N., Costello, D., Lin, H., & Belanger, K. (2014). Pregnant women with posttraumatic stress disorder and risk of preterm birth.

JAMA Psychiatry, 71(8), 897-904. doi:10.1001/jamapsychiatry.2014.55 8

Young, M. F., Nguyen, P. H., Addo, O. Y., Hao, W., Nguyen, H., Pham, H., . . . Ramakrishnan, U. (2015). The relative influence of maternal nutritional status before and during pregnancy on birth outcomes in Vietnam. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, 194, 223-227.

(14)

Gambar

Gambar 1. Proses Seleksi Artikel

Referensi

Dokumen terkait

Anak rawan merupakan kelompok anak-anak yang karena situasi, kondisi, dan tekanan-tekanan kultur maupun struktur yang menyebabkan mereka tidak terpenuhi hak-haknya. Salah satu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi pemangku keputusan di Perguruan Tinggi dalam merencanakan pengembangan arsitektur sistem informasi

Pada tugas akhir ini dibahas mengenai analisis dan minimisasi riak tegangan dan arus sisi masukan dan riak arus sisi keluaran dari inverter PWM lima-fasa pada pengaruh ggl

Akan tetapi, jika terdapat iga yang mengalami patah tulang pada dua tempat atau lebih, suatu segmen dinding dada akan terlepas dari kesatuannya yang sering

Seluruh biaya pendidikan harus dilunasi dalam bentuk tunggakan melalui pembayaran otomatis. Hal ini wajib bagi semua program dan sesi individual. Penempatan hanya akan

Moewardi yang telah memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan dan sekaligus sebagai pembimbing II, yang telah membimbing dan memberi pengarahan dalam penyusunan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kecepatan mentansmisikan data dari clent ke server initiator antara single link interface dan double

Jika konsep kepastian hukum di atas dikaitkan dengan masalah disparitas pidana pada putusan hakim dalam kasus perkosaan sebagaimana dikemukakan pada awal