• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Keanekaragaman Manajemen Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Keanekaragaman Manajemen Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

108

Pengaruh Keanekaragaman Manajemen Terhadap Luas

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Agus Nisfur Romdioni1 Ade Sri Ulita 2

1Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Musamus, Indonesia Email: romdioni_feb@unmus.ac.id

2Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia Email:adesriulita@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini menguji keragaman manajemen dalam pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Keragaman Manajemen diukur berdasarkan keragaman gender dan keragaman kebangsaan.Populasi dalam penelitian ini laporan perusahaan pertambangan yang listing pada Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 Sampel yang digunakan 15 perusahaan berdasarkan metode purposive sampling. Analisa data memakai analisis regresi berganda dengan bantuan alat analisis SPSS. Hasil uji analisis menunjukkan bahwa keragaman gender dan keragaman orang asing di dewan komisaris dan manajer mempengaruhi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.Artikel ini menawarkan implikasi penting bagi perusahaan harus memperhatikan proporsi keragaman manajemen agar menghasilkan keputusan yang baik sehingga perusahaan dapat melaporkan dan melaksanakan program CSR secara berkesinambungan dan berkala.

Kata kunci: Gender, Kebangsaaan, keragaman, CSR

Abstract: This study examines the diversity of management in the disclosure of corporate social responsibility. Management diversity is measured based on gender diversity and national diversity. The population in this study reports mining companies listing on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2015 The sample used by 15 companies is based on the purposive sampling method. Data analysis uses multiple regression analysis with the help of SPSS analysis tools. The results of the analysis test show that gender diversity and diversity of foreigners on the board of commissioners and managers influence the level of corporate social responsibility disclosure. This article offers important implications for companies to pay attention to the proportion of management diversity in order to produce good decisions so that companies can report and implement CSR programs on an ongoing and periodic basis.

Keywords: CSR, gender, nationality, diversity

©copyright 2019 FEB Universitas Musamus

(2)

109 Pendahuluan

Masalah tanggung jawab sosial perusahaan di negara Indonesia muncul sebagai topik yang kerap dibahas pada beberapa waktu. CSR diera ini dikenal publik dalam respons perusahaan terhadap lingkungan masyarakat. Perusahaan berupaya akan membuat citra yang apik pada masyarakat melalui kewajiban lingkungan atau tanggung jawab sosial. Istilah tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia telah menjadi semakin umum semenjak tahun 1990 dan mulai berkembang sekitar tahun 2005, sementara di negara lain telah menerapkan dan menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan pada tahun 1980. Aktivitas sosial perusahaan (CSA) dilaksanakan oleh perusahaan di Indonesia.Faktanya, CSA mirip dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan, yang mewakili karakter perusahaan dan peran serta perhatiannya terhadap masalah lingkungan dan sosial. Memakairancangan investasi sosial perusahaan, Kementerian Sosial didirikan mulai tahun 2003 menjadi lembaga pemerintah yang bekerja untuk mengembangkan konsep tanggung jawab sosial perusahaan serta advokasi bagi masyarakat perusahaan nasional.

Ketika kesadaran masyarakat tentang lingkungan berkembang, perusahaan bukan hanya harus mengejar keuntungan namun juga bersaing untuk tanggung jawab sosial. Diharapkan bahwa perusahaan, dengan citra perusahaan yang apik, akan mampu mempertahankan lebih banyak pelanggan dalam kepedulian lingkungan dan pada akhirnya meningkatkan laba perusahaan. Di Indonesia, konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen perusahaan untuk berpartisipasi pada pengembangan ekonomi berkelanjutan yang mengarah pada peningkatan derajat hidup serta lingkungan yang mendukung bagi perusahaan itu sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.

Meskipun peraturan diumumkan secara resmi, sebagian besar permintaan CSR yang diungkapkan oleh Badjuri (2011) di Indonesia sangat bergantung pada manajemen puncak perusahaan.Ini berarti kepatuhan terhadap pedoman CSR tidak selalu mencerminkan visi dan misi perusahaan. Jika tata kelola perusahaan memiliki kesadaran etika yang tinggi, perusahaan kemungkinan akan menerapkan kebijakan CSR yang sesuai. Di sisi lain, kebijakan CSR hanya bersifat dekoratif ketika kepemimpinan semata-mata berfokus pada kepuasan pemegang saham (produktivitas tinggi, laba tinggi, nilai ekuitas tinggi) dan kinerja pribadi.

Tripel bottom line adalah jantung dari konsep CSR. Perusahaan dapat terus bekerja dengan menerapkan pendekatan triple bottom pada tiga aspek: keuntungan, komitmen terhadap kesejahteraan manusia dan perlindungan lingkungan. Perusahaan mengungkapkan langkah-langkah CSR kepada pemangku kepentingan dalam laporan keberlanjutannya.Laporan Keberlanjutan Perusahaan memberikan pandangan yang adil dan tidak memihak tentang kinerja keberlanjutan lembaga atau perusahaan pelapor, termasuk kontribusi positif dan negatif yang telah dibuat selama periode tertentu (sari, 2014).

(3)

110

Standar atau kebijakan yang digunakan perusahaan untuk melaporkan kegiatan mereka dan keberlanjutannya adalah Global Reporting Initiatives (GRI).GRI mengklasifikasi prinsip-prinsip konten laporan dan memastikan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keberlanjutan perusahaan. Pembentukan kerangka kerja pelaporan yang diatur oleh GRI membagi enam aspek laporan, yang masing-masing mencakup catatan indikator pekerjaan.Keenam aspek atau indikator adalah indikator kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja praktik kerja, lingkungan kerja, kinerja hak asasi manusia, kinerja masyarakat, dan kinerja tanggung jawab produk (Sari, 2014).

Masalah lingkungan dan sosial yang tidak dikelola dan dimaksimalkan oleh perusahaan memiliki dampak yang signifikan, dan bahkan tujuan mendapatkan keuntungan bisnis menjadi pengganda kerugian secara dramatis untuk bisnis.Sebagai contoh, kehadiran perusahaan pertambangan dalam melakukan kegiatan produksi sejauh ini terkait erat dengan konflik yang sedang berlangsung dengan masyarakat sekitar, terkait dengan pelanggaran umum, ketidaksetaraan sosial dan ganti rugi tanah.Oleh karena itu, penelitian ini menguji apakah keragaman manajemen perusahaan mempengaruhi luas pengungkapan CSR.

Ararat et al. (2010) Jelaskan definisi keanekaragaman manajemen sebagai distribusi perbedaan antara anggota Dewan dan manajer mengenai karakteristik perbedaan dalam setiap pendapat.Rovers (2010) juga menggambarkan keanekaragaman dewan dan manajer dalam konteks tata kelola perusahaan sebagai kombinasi dewan dan komisaris, dan kombinasi kualitas dan karakteristik yang berbeda antara anggota dewan dan komisaris.

Dalam penelitian lain, keragaman yang lebih besar dari anggota Dewan dan komisaris dapat menyebabkan alternatif dalam menyelesaikan masalah yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan anggota Dewan dan Komisaris yang homogen (Kusumastuti et al., 2006). Selain itu, keragaman Direksi dan Komisaris berikan kaistimewaan khusus perusahaan serta menambah nilai pada pemegang saham. Williams dan O'Reilly (1998) menunjukkan keragaman manajemen yang besar akan mengarah pada pendekatan kebijaksanaan dan kebijaksanaan yang lebih bervariasi dan memperkaya pengetahuan, gagasan serta penghampiran yang tersuguh untuk dewan serta manajer. Alhasil itu akan menumbuhkan mutu hasil yang kompleks.

Direktur dan komisaris menunjukkan bahwa perusahaan menawarkan hak dan peluang yang sama bagi semua dan tidak membeda-bedakan. Dapatkan pemahaman yang mendalam tentang pasar serta pelanggan perusahaan, yang akhirnya mengarah pada peningkatan legitimasi serta apresiasi perusahaan (Rovers, 2010).Kusumastuti et al (2006) menemukan bahwa wanita sangat berhati-hati dan lebih berhati-hati dan menghindari risiko dibandingkan dengan pria.Ini adalah posisi wanita yang tidak terburu-buru mengambil keputusan.Kehadiran wanita di Dewan dan manajer karenanya harus membantu untuk membuat pertimbangan yang makin cermat serta memilih tingkat efek yang makin rendah.Secara umum, perempuan memiliki pengetahuan dan gagasan yang lebih terperinci mengenai analisis pengambilan keputusan.Wanita condong menguraikan kejadian sebelum melahirkan serta mengelola keputusan

(4)

111

demi mempertimbangkan problem dan solusi subtitusi dengan cermat dan aman.

Ada studi empiris wanita di Dewan Komisaris dan manajer tentang nilai perusahaan yang menunjukkan hubungan positif (Ararat et al., 2010, Rovers, 2010).Studi oleh Carter et al (2007) menemukan korelasi positif antara keragaman gender dan kemampuan perusahaan. Kemampuan yang apik akan memotivasi perusahaan demi makin memanfaatkan kegiatan CSR serta pengungkapan. Nalika (2009), Bernardi dan Threadgill (2010) telah menunjukkan dalam studinya bahwa jumlah anggota dewan dan direktur memiliki dampak positif pada perilaku sosial perusahaan.

Pejabat asing di dewan direksi dan manajer memberikan pendapat, pandangan, kepercayaan, keyakinan serta pengalaman kerja yang berlainan dari suatu negara ke Negara yang berlainan. Selain itu, kehadiran dewan serta komisaris asing memiliki ide yang terpaut tentang peran dewan direksi dalam kaitannya dengan fungsi pengawasan ketika mereka datang dari negara-negara atas hak pemegang saham mayoritas (Ararat et al., 2010). Studi oleh Oxelheim dan Randoy (2001) menunjukkan kehadiran Dewan Komisaris dan Direktur asing menunjukkan bahwa perusahaan sudah memulai sistem globalisasi serta peralihan informasi didalam jaringan internasional.

Kehadiran dewan direksi serta komisaris asing pada nilai perusahaan memiliki dampak positif, seperti dikatakan Oxelheim dan Randoy (2001), Carter et al. (2007), Marimuthu (2008), Ararat et al. (2010). Kehadiran mereka berfungsi sebagai dasar untuk pendapat, bahasa, pandangan, kepercayaan yang berbeda serta pengalaman kopetensi yang meningkatkan pengetahuan bisnis dan alternatif untuk memecahkan masalah yang kompleks.Kehadiran direktur asing juga dapat memastikan investor asing bahwa perusahaan dijalankan secara profesional.Kehadiran anggota dewan kewarganegaraan asing menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem globalisasi serta perputaran informasi dalam jaringan internasional.Kinerja yang baik cenderung meningkatkan pengungkapan perusahaan.Kehadiran komisaris dan manajer asing juga dapat menyebabkan pengungkapan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan (Oxelheim dan Randoy, 2001).Hasil studi empiris yang telah dilakukanhanya mengaitkan diversitas pengurus dengan nilai perusahan, namun belum mengaitkan dengan luas pengungkapan CSR.Selain itu juga, luas pengungkapan CSR yang wajib dilakukan perusahaan ditentukan secara eksplisit, memotivasi untuk dilakukannya penelitian ini. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1: Gender berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan CSR

H2: Keragaman Kebangsaan berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan CSR.

Metode

Dalam penelitian ini, data kuantitatif digunakan sebagai data sekunder yaitu laporan perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Variabel yang digunakan untuk keragaman manajerial termasuk gender dan kewarganegaraan serta variabel tentang pengungkapan CSR. Dampak keanekaragaman manajerial pada CSR diperiksa menggunakan analisis regresi linier. Maka hasil uji regresi

(5)

112

akan menjadi dasar untuk kesimpulan. Populasi penelitian ini perusahaan terdaftar di pasar saham Indonesia dari 2013 hingga 2015 di sektor pertambangan. Sampel penelitian didasarkan pada kriteria pengambilan sampel berikut: 1) laporan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara teratur menerbitkan informasi tentang laporan tahunan untuk periode 2013-2015, serta laporan tentang aktivitas sosial perusahaan, 2) Laporan Tahunan 2013-2015 yang berisi informasi tentang gender, kebangsaan, anggota komite dan manajer.

Mengukur keragaman Komisaris dan Dewan didasarkan pada dua kriteria: proporsi perempuan di dewan dan kehadiran pemimpin asing. Variabel Keberagaman gender wanita di lihat dari perbandingan antara jumlah anggota wanita terhadap seluruh jumlah anggota dewan komisaris dan direksi. Variabel Keberagaman manajer asing dilihat dari perbandingan antara jumlah anggota asing terhadap jumlah seluruh anggota dewan komisaris dan direksi.

Eksposur CSR diukur dengan indeks Global Reporting Initiative (GRI). Informasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dibagi kedalam enam kategori sesuai dengan GRI: Energi, Kesehatan, Lingkungan dan Keselamatan Kerja dan Kelompok Kerja, Komitmen dan Produk Lainnya. Setiap bagian terdiri dari bermacam item, sehingga Setiap item dalam kategori menerima skor 1.

Desain analisa data memakai analisis regresi berganda dengan alat analisis SPSS digunakan selama melihatdampak keragaman manajemen pada skala deteksi CSR menggunakan bentuk persamaan regresi sebagai berikut:

CSR = a + b1x1 + b2x2 + e Ket:

CSR : Indeks Corporate Social Responsibility a : koefisien konstanta

b1 : Koefisien regresi X1 b2 : Koefisien regresi X2 X1 : Gender

X2 : Kebangsaan Asing (KESING) e : Error

Hasil dan Pembahasan Uji Normalitas

Pengujian normalitas secara statistik dapat dilihat dengan gambar grafik P-P Plot. Berdasarkan grafik P-P Plot sebagaimana pada gambar 1 terlihat bahwa titik-titik standardize residual mengikuti pola garis normal, sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

(6)

113 Normal P-Plot

Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variansi variabel tidak sama

untuk semua pengamatan. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.Analisis grafik

Scatterplots untuk memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada

suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut.

Hasil grafik scatterplots pada penelitian ini sebagaimana yang disajikan

pada gambar 2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 (nol) pada sumbu y, atau dengan kata lain sebaran

titik-titik tersebut tidak membentuk pola tertentu. Hasil ini berarti bahwa tidak

terjadi heterokedastisitas.

Gambar 2. Scatterplot

Hasil pengujian regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. 1. Hasil uji regresi berganda

Variable Koefisien Sig Keterangan

Konstanta Gender KESING ,671 ,773 ,550 ,000 ,052 Signifikan Signifikan α = 5% = 0,05 R square = 0,328

Nilai koefisien determinasi R square pada hasil pengujian di atas menunjukkan nilai 0,328 atau 32,8%. Hasil ini mengindikasikan bahwa luas pengungkapan CSR dipengaruhi sebesar 32,8% oleh keberagaman Gender dan keragaman kebangsaan. Adapun sisanya sebesar 67,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji tersebut membuktikan bahwa Gender berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan angka signifikansi sebesar 0,000, sedangkan

(7)

114

keragaman kebangsaan berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan angka signifikansi sebesar 0,052.

Hasil pengujian menunjukkan gender berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan CSR. Perusahaan yang diwakili Dewan Komisaris Perempuan dan beberapa manajer menawarkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih besar.Representasi perempuan di perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tidak membeda-bedakan sedemikian rupa sehingga memberi setiap orang pengetahuan yang luas tentang pasar serta pelanggan dan juga membuat peluang untuk menaikan citra perusahaan.Proporsi perempuan juga termasuk dalam Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagian besar wanita berbagi perasaan mereka dengan orang lain dan dirancang untuk membantu perusahaan meningkatkan dan mematuhi norma dan nilai sosial.

Hal tersebut senada seperti yang dikatakan oleh Kusumastuti et al. (2006) dan Rovers (2010) bahwa memiliki anggota perempuan di dewan komisaris dan direksi akan memfasilitasi kerja tim, dengan meningkatnya penyebaran dan menawarkan sudut pandang yang kian beragam untuk membuat keputusan yang kian apik. Solusi yang kian apik pada hasilnya memengaruhi pertumbuhan dan kemampuan bisnis.

Proporsi gender akan sangat mempengaruhi citra perusahaan dimata stakeholder. Mengutip penelitian Seierstad et al (2017) peran wanita dalam dewan manajemen adalah sangat penting, hal ini disebabkan karena alasan keadilan. Alasan ini berfokus pada adanya kesetaraan gender antara dewan wanita dan dewan laki-laki. Sehingga dengan demikian citra perusahaan menjadi lebih baik dimata stakeholder.

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Manita et al., 2018)keberadaan jumlah wanita dalam dewan dua, tiga atau lebih cenderung akan mengungkapkan laporan sukarela lebih tinggi, hal ini dikarenakan adanya pengaruh feminism yang lebih menyukai transparansi, keterbukaan dan komitmen terhadap corporate social responsibility. Jadi, ketika dua atau lebih wanita terlibat dalam pengambilan keputusan yang strategis, mereka akan bertindak sebagai minoritas aktif, dapat mempengaruhi peraturan, prosedur dan praktik.

Keberadaan wanita juga dalam dewan direksi komisari akan dapat meningkatkan kinerja yang berkelanjutan serta adanya sustainability committee memainkan peran positif yang substansial dalam meningkatkan kinerja lingkungan dan social, serta memiliki efek langsung dan terukur pada praktik kelestarian lingkungan perusahaan. Kassinis,et al (2016) dan Hussain & Rigoni, (2018).

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kehadiran Dewan Komisaris serta manajer asing dapat mempengaruhi kualitas pengungkapan CSR.Kehadiran komisaris dan manajer asing dapat meyakinkan investor asing bahwa perusahaan dijalankan secara profesional dan menawarkan solusi alternatif untuk masalah yang lebih kompleks.Dengan kehadiran komisaris dan manajer asing juga dapat menyebabkan pengungkapan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan.

(8)

115

Hasil ini singkron atas studiOxelheim dan Rando (2001), Carter et al. (2007), Marimuthu (2008), Ararat et al. (2010) dan Rahindayati et al (2015). Kehadiran komisaris dan manajer asing juga menunjukkan bahwa perusahaan sudah melakukan proses globalisasi serta pertukaran informasi dalam jaringan / hubungan internasional (Oxelheim dan Randoy, 2001).

Seperti yang disampaikan Buengeler dan Hartog (2015) menunjukan bahwa keragaman nasional secara positif terkait dengan kinerja tim sehingga manajemen dapat bertindak secara berkeadilan. Keragaman dewan juga hadirmemberikan pendapat dan keahlian mereka yang dapat membantu dan meningkatkan kinerja (aggarwal et al, 2015).

Kesimpulan

Tujuan dari studi ini yakni untuk memeriksa keragaman manajemen di bidang pengungkapan CSR.Keragaman manajerdidefinisikan oleh dua kriteria, yaitu gender dan keanekaragaman kebangsaan. Hasil tes menunjukkan bahwa gender dan keragaman kebangsaan memiliki dampak positif pada pengungkapan CSR. Adapun keterbatasan memengaruhi hasil studi serta perlu menjadi bahan pengembangan atas studi selanjutnya, disarankan kedepan untuk menambahkan emitem perusahaan dibidang lain dan menambahkan variabel yang lain untuk dianalisis yang mempengaruhi luas pengungkapan CSR.Hasil ini menawarkan implikasi penting bagi perusahaan harus memperhatikan proporsi keragaman manajemen agar menghasilkan keputusan yang baik sehingga perusahaan dapat melaporkan dan melaksanakan program CSR secara berkesinambungan dan berkala.

Daftar Pustaka

Ararat, Melsa., Mine Aksu, and Ayse T. Cetin. 2010. Impact of Board Diversity on Boards’ Monitoring Intensity and Firm Performance: Evidence from the Istambul Stock Exchange. Available at: http://ssrn.com/abstract=1572283.

Aggarwal.R., jindal. V., and seth. R .2015 . Board diversity and firm performance: The role of business group affiliation. International Business Review xxx (xxxx) xxxx

Badjuri, Achmad .2011, Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Coorporate Governance, Pengungkapan Coorporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Manufaktur Dan Sumber Daya Alam Di Indonesia. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2011, Hal: 38 – 54. Vol. 3, No. 1.

Bernardi, R.; Threadgill, V. .2010.Women Directors and Corporate Social Responsibility. Electronic Journal of Business Ethics and Organization Studies, 15(2), pp. 15-21.

Buengeler, C and Hartog, D.N.D . 2015. National diversity and team performance: the moderating role of interactional justice climate. The International Journal of Human Resource Management. Vol. 26, No. 6, 831– 855

Carter, Frank D’Souza, Betty J. Simkims, and W.G. Simpson. 2007. The Diversity of Corporate Board Committees and Financial Performance.Available at: http://ssrn.com/abstract=1106698.

(9)

116

Hussain, N., & Rigoni, U . 2018. Corporate Governance and Sustainability Performance : Analysis of Triple Bottom Line Performance, 411–432.

Kassinis, G., Panayiotou, A., Dimou, A., & Katsifaraki, G .2016. Gender and Environmental Sustainability: A Longitudinal Analysis. Corporate Social Responsibility and Environmental Management, 23(6), 399–412.

Kusumastuti, S, Supatmi, dan P Sastra. 2006. Pengaruh Board Diversity terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Corporate Governance. Jurnal Ekonomi Akuntansi-Universitas Kristen Petra.

Manita, R., Bruna, M. G., Dang, R., & Houanti, L . 2018. Board gender diversity and ESG disclosure: evidence from the USA. Journal of Applied Accounting Research, 19(2), 206–224.

Marimuthu, Maran. 2008. Ethnic Diversity on Boards of Directors and Its Implications on Firm Financial Performance. The Journal of International Social Research. Vol. 1(4): 431-445.

Nalikka, A. 2009.Impact of Gender Diversity on Voluntary Disclosure in Annual Reports.Accounting & Taxation.Vol. 1, No. 1.

Oxelheim, Lars and Trond Randoy. 2001. The Impact of Foreign Board Membership on Firm Value. Journal of Banking and Finance. Working Papers No. 567. Rahindayati, N M.,Ramantha, I W, dan Rasmini, N K., .2015.Pengaruh Diversitas

Pengurus Pada Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.05 (2015) : 312-330

Rovers, Mijntje L. 2010.Female Directors on Corporate Boards Provide Legitimacy to A Company. Available at: http://ssrn.com/abstract=1411693.

Sari, Nuraini .2014.Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan Global Reporting Initiatives (Gri): Studi Kasus Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Dan Timah (Persero) Tbk.BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 5 No. 2 November 2014: 527-536.

Seierstad, C., Warner-Søderholm, G., Torchia, M., & Huse, M. .2017. Increasing the Number of Women on Boards:The Role of Actors and Processes. Journal of Business Ethics, 141(2), 289–315.

Williams, K.Y., and C.A. O’Reilly. 1998. Demography and Diversity in Organizations: A Review of 40 Years of Research. Research in Organizational Behavior. No. 20: 77-140.

Gambar

Gambar 2. Scatterplot

Referensi

Dokumen terkait

Yang penting jangan merasa sendirian dan jangan sampai kasus korupsi yang besar hanya berkutat di tingkat lokal, tetapi tarik ke tingkat nasional karena Dewan Pers punya

Untuk mengajarkan bahasa Indonesia, guru dapat memilih teks atau bacaan yang mampu menginspirasi siswa dan mengaitkan isi teks dengan kearifan lokal yang diambil dari filosofi

Jika sakit mental adalah penyakit-penyakit dari sistem kesadaran pusat ( contohnya paresis ) maka hal itu adalah penyakit otak dan bukan pikiran; Dan jika sakit mental adalah label

 Pada pembiayaan preventive maintenance yang dilakukan pada saat nilai kenadalan mencapai 70%, 60% dan 50% berturut-turut diperoleh pada masing-masing komponen..

1. User menjalankan aplikasi Augmented Reality Istana Siak yang sudah terpasang di smartphone android. Apabila aplikasi telah siap maka akan muncul halaman utama

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan kapur dari Kabupaten Sorong Selatan pada tanah lempung di ruas jalan Kabupaten Sorong

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pengembangan sistem pendaftaran wisuda di STIKOM Dinamika Bangsa Jambi.. Rancang Bangun

Move the Selector to the center of the edit, and it will change to the Roll tool, allowing you to move the edit point, together with the transition along the Timeline, left and